JLJ 1 (1) (2012)
Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW-WANT-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS IVA SDN SEKARAN 01 SEMARANG
Suprobo Aryani, Umar Samadhy, Nugraheti Sismulyasih
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
Abstrak
________________
___________________________________________________________________
SejarahArtikel: DiterimaAgustus 2012 DisetujuiSeptember 2012 Dipublikasikan November 2012
Hasil observasi di kelas IVA SDN Sekaran 01 Semarang ditemukan per- masalahan rendahnya keterampilan guru dalam mengajar, aktivitas siswa dan ke- terampilan membaca pemahaman siswa. Untuk meningkatkan keterampilan membaca di kelas tersebut, diterapkan strategi membaca Know-Want-Learned (KWL). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah strategi KWL dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan keterampilan membaca siswa di kelas IV SDN Sekaran 01 Semarang?. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas melalui strategi KWL dengan menggunakan tiga siklus. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDN Sekaran 01 Semarang. Teknik pegumpulan data menggunakan tes dan nontes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa, keterampilan guru dan keterampilan membaca siswa kelas IVA SDN Sekaran 01 Semarang meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui strategi KWL dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IVA SDN Sekaran 01 Semarang. Saran bagi guru adalah hendaknya dalam pembelajaran membaca menggunakan strategi KWL.
________________ Keywords: Quality, Cooperative, Mechanical Talking Chips ____________________
Abstract ___________________________________________________________________ The result of initial observation at IVA SDN Sekaran 01Semarang were found of someproblems of lower rank the student activities, teacher skills and student com-prehension reading skills. To Improving student comprehension reading skill was by applying Know-Want-Learned (KWL) reading strategy. The formulation of problem in this research arewhether KWL reading strategy be able to improve the teacher skill, student activities, and student comprehension reading skills at IVA grade of SDN Sekaran 01 Semarang? This research is categorized as classroom action research through KWL reading strategy have been done in three cycles. The research subjects are teacher and the students of IVA grade of SDN Sekaran 01 Semarang. The technique of collecting data are used test and non-test technique. Data analysis are used quantitative descriptive and qualitative descriptive. By virtue of the research were shown that the teacher skill, student activities, and comprehension reading skills of IVA grade of SDN Sekaran 01 Semarang was increased. The conclusion is through KWL strategy can improve the comprehension reading skills of IVA grade of SDN Sekaran 01 Semarang. The suggestion is proposed to teachers as follow: in giving teaching and learning, teacher ought to using KWL reading strategy.
© 2013 UniversitasNegeri Semarang Alamat korespondensi: Gd. A4 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia E-mail:
[email protected]
62
ISSN 2252-9047
Suprobo Aryani dkk/ Journal of Elementary Education 1 (1) (2012)
PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan
pendidikan mencakup empat keterampilan,
salah satu mata pelajaran yang pen-ting
yaitu:
dalam kurikulum pendidikan da-sar. Mata
menyimak/mendengar-kan;
pelajaran
berperan
keterampilan berbicara; (3) keterampilan
menunjang keberhasilan pe-serta didik dalam
membaca; dan (4) kete-rampilan menulis.
mempelajari bi-dang studi lainnya. Hal
Keterampilan membaca meru-pakan salah
tersebut
satu
Bahasa
Indonesia
dika-renakan
(2)
penting
dalam
pembelajaran sebagian besar bidang studi
keberhasilan
peserta
di-dik
tidak
bidang studi yang lainnya. Burn (dalam
ber-bicara,
dari
kegiatan
membaca
proses
ke-terampilan
aspek
lepas
dalam
(1)
menyimak,
dan
menulis.
Rahim,
2007:1)
menunjang mempelajari
mengemukakan
bahwa
Pentingnya peranan bahasa bagi pes-erta
kemampuan membaca merupakan sesuatu
didik dijelaskan dalam Peraturan Menteri
yang vital dalam suatu masyarakat ter-
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
pelajar. Kegiatan pembelajaran tidak dapat
tentang Standar Isi sebagai berikut:
lepas dari kegiatan membaca. Semakin
Bahasa memiliki peran sentral
berkualitas keterampilan membaca peserta
dalam perkembangan inte-lektual, sosial, dan
didik, maka akan semakin mudah peserta
emosional peserta didik dan merupakan
didik dalam mempelajari bidang studi yang
penunjang keberhasilan dalam mempelajari
lain-nya. Akan tetapi masih banyak pe-serta
semua bidang stu-di. Pembelajaran bahasa
didik yang belum menyadari pentingnya
diha-rapkan
didik
membaca
dalam
kegiatan
lain,
maupun
diluar
pem-belajaran
mengenal
membantu dirinya,
peserta
budaya
orang
mengemukakan ga-gasan dan perasaan, berpartisipasi
dalam
untuk
mendukung prestasi belajar mereka.
yang
Progress in International Rea-
dan
ding Literacy Study (PIRLS) yaitu studi
menemukan serta menggunakan kemampuan
internasional dalam bidang membaca pada
analitis dan imaginatif yang ada dalam
anak-anak di seluruh dunia pada tahun2009,
dirinya.
me-nunjukkan bahwa rata-rata anak In-
menggunakan
masyarakat
pembelajaran
bahasa
ter-sebut,
Berdasarkan penjelasan di atas,
donesia berada pada urutan keempat dari
bahwa bahasa merupakan mata pe-lajaran
bawah dari 45 negara di dunia. Hasil studi
yang berperan central bagi perkembangan
tersebut
dan keberhasilan be-lajar peserta didik maka
Suhardjono
perlu
Pendidikan
Depdiknas.
pembe-lajaran bahasa Indonesia di Sekolah
menuturkan,
muara
Dasar
pembelajaran
diupa-yakan dengan
peningkatan
cara
kualitas
meningkatkan
ke-
dipaparkan dari
oleh Pusat
membaca
Prof.
Dr.
Pe-nelitian Suhardjono
dari
lemahnya
di-duga
karena
terampilan-keterampilan berbahasa peserta
kemampuan guru dan kondisi sekolah.
didik.
Kemampuan guru yang dimaksud yaitu
Tarigan
(1980:1)
men-jelaskan
keterampilan berbahasa da-lam kurikulum
keterampilan
63
dalam
mengajar,
Suprobo Aryani dkk/ Journal of Elementary Education 1 (1) (2012)
menerapkan
metode
mengajar
dan
masih men-dapatkan skor di bawah KKM.
strategi mengajar.
Dari hasil evaluasi tersebut juga dike- tahui
Sedangkan
kondisi
berupa kurangnya sarana dan yang
mendukung
siswa
sekolah
bahwa siswa hanya
mampu menjawab
prasarana
pertanyaan yang tersurat didalam teks,
belajar,
namun belum mampu menjawab pertanyaan
untuk
kurangnya buku-buku, jumlah siswa yang
yang tersirat dan menyimpulkan isi bacaan.
terlalu banyak, akses ke sekolah dan prestasi
Berdasarkan hasil pengamatan
sekolah.
rekan kolaborator terhadap guru dan data Rendahnya kemampuan mem-
hasil belajar siswa di atas, maka penting
baca juga terjadi di kelas IVA SDN Sekaran
sekali dilaksanakan proses pembelajaran
01 Semarang. Berdasarkan hasil observasi
yang mampu meningkatkan keterampilan
yang dilakukan oleh
mem-baca siswa. Oleh karena itu, pene- liti
rekan kolaborator
terhadap guru, diperoleh data bahwa dalam
memilih
strategi membaca
pembelajaran
belum
Learned
(KWL)
Siswa
keterampilan membaca pemahaman siswa
tanpa
di kelas IVA SDN Sekaran 01 Semarang.
membaca
menerapkan
strategi
melakukan
kegiatan
yang
guru tepat.
membaca
untuk
Know-Wantmening-katkan
mengetahui tujuan membaca dan informasi
Strategi KWL merupakan salah
yang ingin diperoleh. Selain itu beberapa
satu strategi membaca. Strategi ini mem-
siswa melakukan kegiatan membaca nyaring,
bantu guru menghidupkan latar belakang
sehingga siswa tersebut kurang memahami
pengetahuan dan minat siswa pada suatu
isi bacaan. Siswa juga belum mampu
topik bacaan. Strategi ini terdiri atas tiga
menyimpulkan isi bacaan dengan tepat dan
langkah. Langkah pertama Know (K) dila-
belum mampu memberikan komentar atau
kukan pada saat kegiatan pra-membaca.
mengungkapkan pe- rasaannya berdasarkan
Guru
isi bacaan. Minat baca siswa di kelas IVA
pengetahuan
yang
SDN Sekaran 01 tergolong rendah, dari hasil
sebelumnya
dengan
wawancara guru kepada siswa, lebih dari
pertanyaan-pertanyaan
60% siswa tidak berminat membaca.
Langkah kedua Want (W), siswa menuliskan
Hal-hal di atas menyebabkan rendahnya
keterampilan
tujuan
membaca
menggali
membaca
penga-laman telah
dimiliki
cara
siswa
mengajukan
seputar
yang
dan
ingin
topik. dicapai.
Langkah ketiga Learned (L), yaitu siswa
pemahaman siswa kelas IVA SDN Sekaran
membaca
dalam
01. Hasil evaluasi pembe-lajaran membaca
informasi
yang telah
siswa kelas IVA SDN Sekaran 01 semester I
penerapan strategi KWL ini siswa menjadi
tahun pelajaran 2011/2012 menunjukkan
lebih mudah memahami isi bacaan dan
nilai rata-rata hasil ulangan harian dari 25
mampu menyimpulkan isi bacaan dengan
siswa hanya 12 siswa (48%) yang men-
benar (Rahim, 2007:41). Kelebihan strategi
dapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan
KWL
Minimal (KKM) 66, sedangkan sisanya
informasi-informasi yang
64
ini,
siswa
hati
dan
menuliskan
diketahui.
menuliskan ingin
Melalui
sendiri diketahui
Suprobo Aryani dkk/ Journal of Elementary Education 1 (1) (2012)
dan
dihubungkan
pengetahuan
pemahaman sis-wa, meningkatkan aktivitas
penga-laman yang telah dimiliki
siswa dan keterampilan guru dalam pem-
sebelumnya. Dengan begitu siswa me-miliki
belajaran membaca pemahaman di kelas IVA
tujuan membaca yang jelas, sehingga siswa
SDN Sekaran 01 Semarang. Selain itu guru
menjadi lebih mudah memahami isi bacaan.
dan siswa menjadi lebih kreatif dalam
Nurhadi (2004) menuturkan bahwa siswa
melaksanakan pembelajaran mem-baca.
dan
dengan
yang memiliki tujuan membaca yang jelas akan
meningkatkan
tersebut
terhadap
pemahaman isi
bacaan.
Berdasarkan uraian latar bela-
siswa
kang di atas, peneliti telah mengkaji dan
Melalui
mem-perbaiki
masalah-masalah
tersebut
penerapan strategi KWL ini, siswa menjadi
melalui penelitian tindakan kelas berjudul
lebih
termotivasi
ber-minat
untuk
“Peningkatan
strategi
KWL
Pemahaman melalui Strategi Know-Want-
membantu mem-perkuat kemampuan siswa
Learned (KWL) Pada Siswa Kelas IVA SDN
dalam mengembangkan pertanyaan tentang
Sekaran 01 Semarang”.
membaca.
Selain
dan itu,
Kete-rampilan
Membaca
berbagai topik dan siswa juga bisa menilai METODE PENELITIAN
hasil belajar mereka sendiri. Setelah siswa membaca dalam hati, siswa akan mencatat informasi-informasi
yang
Penelitian ini merupakan Penelitian
diperolehnya.
Tindakan Kelas, peneliti melakukan tindakan
Selanjutnya siswa akan men- cocokkan
dengan
informasi-informasi terse-but dengan tujuan
membaca
PTK di-lakukan dalam 3 siklus, yang terdiri
tidak menjawab pertanyaan dilangkah kedua
atas
(W), maka dapat dikatakan siswa belum
empat
pelaksanaan
memahami isi bacaan yang dibacanya.
refleksi.
Manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah kete-rampilan
strategi
Know-Want- Learned (KWL). Pelaksanaan
membaca. Jika informasi-informasi tersebut
meningkatkan
menggunakan
membaca
Gambar 1. Bagan langkah-langkah PTK
65
tahap
yaitu
tinda-kan,
perencanaan,
observasi,
dan
Suprobo Aryani dkk/ Journal of Elementary Education 1 (1) (2012)
Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa
Indikator Keberhasilan da-lam penelitian
kelas IVA SDN Sekaran 01
adalah adanya pe-ningkatan keterampilan guru, ak-tivitas siswa dengan kategori minimal
mengalami
Semarang yang berjumlah 25 siswa dengan jum-lah
siswa
laki-laki
13
dan
baik
dalam lembar obser-vasi dan ketuntasan
belajar
individu
sebesar >66 dan ketuntasan klasikal sekurang-
siswa
kurangnya 85%.
perempuan 12.
HASIL
Teknik analisis data untuk data kuantitatif
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
diperoleh dari hasil evaluasi membaca pemahaman dan data kualitatif diper-oleh dari
a.
Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II
menganalisis lembar observasi yang telah diisi pada saat pembelajaran. 1.
Keterampilan Guru
Tabel 1. Perolehan Skor Keterampilan Guru
No
Indikator Keterampilan Guru
1 2
Menggunakan Strategi Mengkondisikan kelasKWL
Mempersiapkan media dan sumber
3 4
belajar Melakukan apersepsi Memberikan motivasi dan
5
penghargaan Menyampaikan tujuan
6
pembelajaran Mengajukan pertanyaan
7
Memberikan beberapa contoh
8
informasi Menuntun siswa memikirkan tujuan
9
khususpertanyaan membaca siswa Memancing
10
Memformulasikan kembali
11
pertanyaan siswa Membantu siswa mengembangkan
perencanaan untuk menginvestigasi pertanyaan yangpelajaran tersisa Menyimpulkan 12 66
Siklus I
Siklus II
Siklus II
3
4
4
3 3
4 4
4 4
2
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3 3
3 3
3 3
Suprobo Aryani dkk/ Journal of Elementary Education 1 (1) (2012)
Melakukan refleksi Memberikan evaluasi
13 14
Jumlah skor yang diperoleh Rata-rata skor Kategori
3
4
2
3
4
46 3,3 Sangat
52 3,7 Sangat
Baik
Baik
40 2,8 Baik
Berdasarkan tabel di atas guru telah
sesuai sintaks pembelajaran KWL yaitu
mampu
guru mampu mengajukan pertanyaan
melakukan
pengkondisian
kelas, menyiapkan media dan sumber
yang
belajar
relevan,melakukan
mampu memberikan contoh kategori
moitvasi,
informasi,
merumuskan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
pertanyaan
siswa
Guru
menginvestigasi pertanyaan siswa yang
yang
apersepsi dan
dan
mampu menerapkan strategi
KWL dalam pembelajaran membaca 2.
3
membangkitkan
siswa,
dan
kembali membantu
belum terjawab (Rahim, 2006:43)
Aktivitas Siswa
Tabel 2. Perolehan Rata-rata Skor Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III
No
Indikator Aktivitas Siswa Menggunakan Kooperatif Teknik
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
Mengungkapkan pengetahuan
3,3
3,7
3,8
2 3
Berdiskusi dan pe-ngalamannya dengan kelompoknya (K) Mencatat informasi di Lembar
3 2,7
3,8 3,7
3,8 3,7
4
panduan Membaca Menempel informasi di papan
2,7
3,8
3,5
5 6 7
sumbang saran (W) Merumuskan pertanyaan Membaca dalam hati Merumuskan apa yang telah
3 3,2 2,7
4 3,8 3,7
4 3,7 3,8
8
diketahui pertanyaan (L) Mengidentifikasi
2,3
3,2
3,3
yang belum terjawab Mengerjakan evaluasi
2,5
3,8
3,7
Kancing Gemerincing
67
guru
Suprobo Aryani dkk/ Journal of Elementary Education 1 (1) (2012)
JumlahRata-rata skor yangskor diperoleh
2,8 25,33
Kategori
Baik
Berdasarkan
tabel
di
atas,
dapat
3,8 33,50
3,7 33,16
Sangat
Sangat
Baik
Baik
pengalamannya,
mencatat
diketahui bahwa aktivitas siswa dalam
dilembar
pembelajaran
merumuskan apa yang telah diketahui,
membaca
dengan
panduan
informasi membaca,
menerapkan strategi KWL mengalami
dan
peningkatan.
yang belum terjawab (Rahim, 2006:41-
Siswa
mampu
mengungkapkan pengetahuan dan
mengidentifikasikan
pertanyaan
42).
3. Hasil Belajar Tabel 3. Perolehan
Hasil Evaluasi Membaca Pemahaman Siklus I, II, III
No
Pencapaian
Data Siklus I
Data Siklus II
Data Siklus III
1
Nilai terendah
46,5
65
45
2
Nilai tertinggi
83,5
90
100
3
Rata-rata
69,92
76,2
87,72
4
Ketuntasan Klasikal
68%
92%
100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui
hasil
evaluasi
SIMPULAN
membaca Berdasarkan
pemahaman mengalami peningkatan pada
hasil
siklus II dan III. Ketuntasan klasikal siswa
mengenai
telah mencapai
membaca pemahaman melalui strategi
ditetapkan
indikator yaitu
≥85%
yang
peningkatan
penelitian keterampilan
(Aqib,
2009:161). Know-Want-Learned
(KWL)
pada siswa kelas IVA SDN Sekaran 01 Semarang,
peneliti
dapat
kesimpulan sebagai berikut:
68
menarik
Suprobo Aryani dkk/ Journal of Elementary Education 1 (1) (2012)
tuntas mencapai 8%. Pada siklus III nilai a. Penerapan strategi KWL dapat
rata-rata kelas yang dengan
diperoleh
persentase
adalah
meningkatkan keterampilan guru dalam
87,72
pembelajaran membaca pemahaman pada
hasil membaca pemahaman adalah 100%.
siswa kelas IVA SDN Sekaran 01. Pada
5.1 SARAN
siklus I jumlah skor yang diperoleh sebesar
Untuk
ketuntasan
meningkatkan
40. Rata-rata skor setiap adalah 2,8
keterampilan membaca pemahaman siswa
dengan kriteria Baik. Pada siklus II jumlah
kelas IV, penulis memberikan saran-saran
skor total yang diperoleh guru adalah 46
berikut kepada:
dan skor rata-rata setiap indikator sebesar
a. Guru Bahasa Indonesia
3,3 dengan kriteria Sangat Baik. Pada
1.
Siklus III jumlah skor yang diperoleh guru
pemahaman
sebesar 52 dan rata-rata skor setiap
strategi membaca KWL, karena melalui
indikator
strategi ini siswa dapat lebih memahami isi
adalah
3,7
dengan
kriteria
Sangat Baik. b. dapat
pembelajaran hendaknya
membaca menerapkan
bacaan. Penerapan
meningkatkan
dalam
Dalam
strategi
KWL
2.
aktivitas
siswa
meningkatkan keterampilan mengadakan
pembelajaran
keterampilan
Dalam
variasi
mengajar
untuk
hendaknya
memotivasi
siswa
dan
membaca pemahaman. Pada siklus I skor
menggunakan media pembelajaran yang
rata-rata sebesar 2,8 atau dengan kriteria
menarik.
Cukup. Pada siklus II skor rata-rata
b. Kepala Sekolah
sebesar 3,8 dengan kriteria sangat baik.
Menyediakan
Pada siklus III rata-rata skor setiap
diminati
indikator sebesar 3,7 dengan kriteria
kesempatan
Sangat Baik.
memaksimalkan
c.
Penerapan
KWL
dapat
keterampilan siswa
kelas
strategi meningkatkan
SDN
Sekaran
dan
memberikan
seluas-luasnya fungsi
yang dalam
perpustakaan
sekolah. c. Siswa
membaca pemahaman IVA
siswa
buku-buku
Rajin membaca buku dan artikel-
01
artikel yang bermanfaat.
Semarang. Pada siklus I nilai rata-rata DAFTAR PUSTAKA
kelas yang diperoleh adalah 69,92 dengan kriteria
tuntas.
klasikal
hasil
Persentase membaca
ketuntasan Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan
pemahaman
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
adalah 68% sedangkan 32% siswa dalam
Aqib, Zainal. 2010. Penelitian
kriteria belum tuntas. Pada siklus II nilai
Tindakan
rata-rata kelas yang diperoleh adalah 76,20
Kelas.
Bandung:
Yrama Widya
dengan persentase ketuntasan klasikal Ibuku
adalah 92% dan persentase siswa tidak
(2009) anak
69
Kemampuan
Indonesia
masih
Membaca Rendah.
Suprobo Aryani dkk/ Journal of Elementary Education 1 (1) (2012)
Dapat
diunduh
di
linhk
http://indonesiabuku.com/?p=228 5/07/11/2009/ M. Latif (2009) Kemampuan Membaca Anak Indonesia Masih Rendah. Dapat
diunduh
di
link
http://edukasi.kompas.com/read/2 009/10/28/21513448/| Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar
Isi
Pendidikan
Peraturan
Menteri
Nasional
Nomor
41/2007 tentang Standar Proses. Poerwanti, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran
SD.
Jakarta:
Depdiknas. Rahim,
Farida.
2007.
Pengajaran
Membaca Di SD. Jakarta: Bumi Aksara
70