Janji Dinikahi, Gadis Dibawah Umur Disetubuhi Berulang Kali PURWOREJO,FP – Sur (25) warga Dusun Sigayang, Desa Jatirejo, Kecamatan Kaligesing ditangkap dan dijebloskan ke sel tahanan oleh anggota Sat Reskrim Polres Purworejo. Sur ditangkap lantaran diduga sudah menyetubuhi gadis dibawah umur, sebut saja Kencur (15) yang masih tetangganya. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholid Mawardi, SH menjelaskan, tersangka sudah menyetubuhi korban berulang kali. “Terakhir dilakukan 16 September 2016 lalu dengan modus dijanjikan akan dinikahi, “jelasnya. Diungkapkan, terungkapnya kasus asusila tersebut bermula saat kakak korban memergoki tersangka dikamar adiknya. Saat dipergoki kakak korban, tersangka berusaha bersembunyi dibawah kolong tempat tidur. Selanjutnya oleh kakak korban, tersangka ditangkap dan diinterogasi. Dari pengakuan tersangka diketahui perbuatan menyetubuhi korban sudah dilakukan berulang kali. Atas pengakuan tersangka, Ngatimin (46), orang tua korban langsung melaporkan kejadian itu Polres Purworejo. “Dengan dasar laporan tersebut anggota Sat Reskrim kemudian melakukan penyelidikan, setelah didapat bukti awal tersangka langsung kita amankan, ” kata AKP Kholid Mawardi. Diungkapkan, modus yang digunakan pelaku dalam melancarkan aksinya dengan bujuk rayu dan dijanjikan akan dinikahi. “Tersangka berjanji jika hamil akan dinikahi sehingga korban bersedia diajak berhubungan intim hingga berulang kali, “ucap Kasat Reskrim. Atas perbuatanya, tersangka akan dikenai pasal 81 UURI no. 35 tahun 2014 tentang perubahan UURI no. 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak.
Dua Pelaku Kejahatan ATM BRI SPBU Suronegaran Berhasil Ditangkap PURWOREJO,FP – Berkat kegigihan jajaran Satuan Reskrim Polres Purworejo, dua dari tiga pelaku kasus ganjal Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di SPBU Suronegaran pada 1 November 2016 lalu akhirnya berhasil diringkus. Sedang satu pelaku yang sudah diketahui identitasnya masih dalam pencarian. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK dalam gelar perkara Selasa (22/11) mengatakan, dua pelaku yang berhasil diringkus adalah, AM (38) warga jalan Dr. Sutomo RT 03 RW 09 desa Jenang, Kecamatan Majenang, Cilacap dan DA (39) warga RT05 RW 04 dukuh Krajan Kidul, Desa Kaliwadas, Kecamatan Bumiayu, Brebes yang berdimisili terakhir di Komplek Taman Buana Impian No. 11 A Tembesi Kecamatan Batuaji, Pulau Batam – Kepri. Dijelaskan, penangkapan berawal dari laporan korban. “Setelah menerima laporan pencurian dengan modus ganjal ATM di bilik ATM BRI SPBU Suronegaran, Unit Opsnal Sat Reskrim Polres Purworejo kemudian melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara, “jelas Kapolres. Untuk mengidentifikasi pelaku, lanjut Kapolres, anggota kemudian melihat rekaman CCTV yang ada di SPBU Suronegaran dan yang ada di bilik ATM. dari rekaman CCTV diketaui bahwa pelaku ada tiga orang. Satu pelaku mengendarai sepeda motor Honda Vario warna gelap dan dua pelaku naik mobil Toyota Avanza
warna putih yang diparkir di depan bilik ATM. dari rekaman CCTV juga diketahui peran masing-masing pelaku. Diterangkan, dalam melakukan penyelidikan anggota Sat Reskrim juga menginformasikan ciri-ciri pelaku kepada Polres luar daerah yang dimungkinkan pelaku melakukan kejahatan serupa di luar daerah. “Berkat kegigihan anggota Reskrim akhirnya dua pelaku berhasil ditangkap di salah satu hotel di daerah Bantul, DIY. Sedangkan tersangka IW saat dilakukan penangkapan berhasil melarikan diri dan kini masih dalam daftar pencarian orang (DPO),” kata Kapolres. Menurut Kapolres, pelaku merupakan kelompok lintas wilayah dan dari pengakuan pelaku, mereka sudah melakukan di 19 lokasi. Tiga di wilayah Purworejo, selebihnya di Purwokerto, Cilacap, Klaten, dan Yogyakarta. Barang bukti yang berhasil diamankan, satu dompet warna coklat, delapan kartu ATM bank Mandiri, tiga kartu ATM bank BRI, delapan kartu ATM bank BNI, empat kartu ATM Bank BCA, dua kotak korek api, tiga gergaji besi yang sudah dipotong, satu helm standar warna hitam, satu sepeda motor Honda Vario nopol D 6425 ZCF warna hitam, satu unit mobil Toyota Avanza nopol R 8417 GH warna putih, uang tunai Rp 2 juta, satu HP Samsung Galaxy J7 warna hitam, dua cincin emas, tiga buah pakaian, dan dua celana. “Kepada tersangka akan disangkakan melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebagaimana dimaksud pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara,”tandas Kapolres. Seperti diketahui, pada 1 Nivember 2016 sekitar pukul 16.00 WIB lalu telah terjadi tindak pidana kejahatan dalam bilik ATM di SPBU Suronegaran dengan modus mengganjal kartu ATM, korbanya adalah Siti Musyafiah (44) warga RT 01 RW 01 Desa Tasikmadu, Kecamatan Pituruh. Akibat kejadian itu korban menderita kerugian sekitar Rp 71 juta.
Misteri Mayat Tanpa Kepala Akhirnya Berhasil Diungkap Polres Kebumen KEBUMEN,FP – Setelah sempat menggegerkan warga Alian dengan adanya penemuan mayat perempuan tanpa identitas di saluran irigasi air, di desa Kambangsari, yang ditangani Polres Kebumen pada awal tahun 2016, kini kasus tersebut sudah terkuak. Polres Kebumen dan warga yang penasaran harus bernafas lega, pasalnya identitas mayat serta tersangka pembunuhan berhasil diungkap jajaran Sat Reskrim Polres Kebumen Dikatakan Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH, mayat wanita yang ditemukan tanpa kepala di saluran irigasi Wadaslintang di Kambangsari Alian pada (05/02) silam, adalah Turmiyati (42) warga Purwodadi Purworejo Jawa Tengah,terangnya. Hasil test DNA terhadap korban, dan sampel pakaian yang digunakan korban saat itu membawa informasi kepada salah seorang perempuan asal purworejo, ucap Kapolres. “Korban dibunuh oleh kekasihnya, dan saat ini tersangka sudah berhasil diamankan oleh jajaran Sat Reskrim Polres Kebumen,” terang Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MHSabtu (19/11). Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh, diketahui tersangka berinisial STM merupakan warga Bojongsari Alian Kebumen, nekat menghabisi nyawa korban karena tersangka selalu didesak untuk menikahinya, jelas kapolres menandaskan .
Karena merasa terpojok oleh desakan kekasihnya selalu minta dinikahi, tersangka yang bekerja sebagai makelar Kayu, menemui jalan pintas dan membunuh korban dengan cara mendorong Turmiyati hingga jatuh ke irigasi di desa Surotrunan. Berdasarkan keterangan STM yang ternyata adalah seorang residivis kambuhan, mengatakan kepada polisi, kurang lebih sebulan setelah kematian kekasihnya, mayatnya tidak sengaja ditemukan warga kambangsari di saluran irigasi saat mencari ikan. Kabar itupun akhirnya sampai ke telinga tersangka. Panik aksinya diketahui, tersangka berulang kali menuju TKP ditemukannya mayat Turmiyati. Beruntung Kapolres Kebumen saat meninjau TKP, langsung memerintahkan warga setempat agar mengamankan orang yang mencurigakan. Mengikuti arahan Kapolres Kebumen, warga yang curiga terhadap sosok laki laki yang terlihat gugup saat diinterogasi dan sempat dicatat jenis kendaraan serta nopol yang digunakan orang yang berulang kali mondar- mandir disekitar TKP dan bertanya perihal mayat Mrs X yang masih menjadi misteri saat itu. Dari hasil penyelidikan, dinyatakan bahwa kendaraan tersebut adalah milik Stm yang berhasil ditangkap jajaran Sat Reskrim di Serang Bekasi pada hari Jumat (18/11) kemarin. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, Stm dijerat pasal 338 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara .
Main Judi Ceki, Digrebeg Polisi
Tiga
Pria
PURWOREJO,FP – Polsek Kota Purworejo berhasil meringkus tiga orang yang sedang bermain judi jenis sam gong di sebuah rumah di RT 03 RW 03 kelurahan Pangen, Kecamatan Purworejo, Kamis (17/11) sore. Ketiga pria tersebut adalah, S (51) warga Kelurahan Doplang, K (53) warga Kampung Suronegaran, Kelurahan Purworejo, dan AB (51) warga Kampung Kepatihan, Kelurahan Purworejo. Kapolsek Kota Purworejo AKP bambang Sulistyo menjelaskan, penangkapan terhadap ketiganya berawal dari informasi masyarakat. “Adanya informasi tersebut anggota kemudian melakukan penyelidikan, setelah diketahui benar ada empat orang sedang bermain judi langsung dilakukan penggrebegan. Namun satu dari empat pemain judi berhasil kabur, “jelasnya. Guna pengusutan lebih lanjut, kini ketiga pria tersebut diamankan di Mapolsek Kota Purworejo. Ketiganya akan dijerat dengan pasal 303 KUHP dengan ancaman 10 tahun penjara. Dari lokasi tempat judi, petugas mengamankan barang bukti berupa satu set kartu ceki, uang tunai Rp 135 ribu, sepeda motor Honda Beat nopol 7 AA 2857 CV milik S, dan sepeda motor Honda Vario nopol AA 4384 PL milik tersangka K.
Pasang Judi Togel Hong Kong,
Perangkat Polisi
Desa
Ditangkap
PURWOREJO,FP – DI (33) dan Pra (20) keduanya warga Desa Samping, Kecamatan Kemiri terpakasa harus berurusan dengan polisi lantaran ketangkap tangan saat memasang judi online lewat handphone. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholid Mawardi, SH mengatakan, kedua tersangka yang salah satunya perangkat desa ditangkap Rabu (16/11) malam di warung kopi di RT 02 RW 01 Dusun Getan, Desa Samping, Kecamatan Kemiri. “Keduanya ditangkap anggota Reskrim Polres Purworejo saat asik memasang judi jenis togel lewat handphone, “kata AKP Kholid Mawardi, SH, Kamis (17/11). Dijelaskan, penangkapan bermula dari informasi masyarakat yang menyebut kedua tersangka kerap bermain judi jenis togel Hongkong lewat hanphone. Adanya informasi itu anggota Sat Reskrim Polres Purworejo langsung melakukan penyelidikan di lapangan. “Setelah diketahui kedua tersangka memang sering bermain judi togel Hongkong langsung dilakukan penangkapan, “jelas Kasat Reskrim. Menurut sebagai buah Hp undangan
Kasat Rsskrim, selain kedua tersangka, turut disita barang bukti berupa uang tunai Rp 236.000.- , satu merk Nokia, satu buah Hp Merk Oppo dan satu lembar catatan rekapan pembelian nomor togel.
“Kedua tersangka diduga melakukan tindak pidana perjudian sebagaimana di maksud dalam pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara, Pungkas Kasat Reskrim Polres Purworejo,” tandasnya.
Polres Purworejo Siap Gelar Operasi Zebra 2016 PURWOREJO, FP – Dalam rangka cipta kondisi, Polres Purworejo siap menggelar Operasi Zebra tahun 2016. Operasi akan digelar selama 14 hari mulai tanggal 16 – 29 November 2016 dengan sasaran seluruh pelanggaran hukum yang berkaitan dengan lalu lintas. “Namun demikian dalam penindakan kita akan mengedepankan penindakan hukum yang humanis ” kata Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK disela-sela kegiatan Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Zebra 2016 di halaman Mapolres, Rabu (16/11). Diungkapkan, apel gelar pasukan dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personil maupun pendukung lainya, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan. “Data jumlah kecelakaan lalu lintas pada pelaksanaan operasi zebra tahun 2015 sejumlah 1.895 kejadian, mengalami penurunan 375 kejadian atau sekitar 17 persen dibanding periode sebelumnya dengan 2.270 kejadian, ” kata Kapolre Purworejo. Masih kata Kapolres, dalam melaksanakan amanat undang-undang, Polisi Lalu Lintas memiliki fungsi, edukasi, engineering (rekayasa), enforcement (penegakan hukum), identifikasi dan regritasi pengemudi dan kendaraan bermotor, pusat K3I (komunikasi, koordinasi dan kendali serta informasi), koordinator kepentingan lainya, memberikan rekomendasi dampak lalu lintas, dan korwas PPNS. “kedelapan fungsi tersebut di implementasikan pada fungsi-fungsi Polantas, “ucapnya.
Mencermati hal tersebut, lanjutnya, diharapkan kepada seluruh stake holder mampu mempersiapkan langkah-langkah antisipasi baik secara taktis, teknis, maupun strategis agar potensi pelanggaran, kemacetan serta kecelakaan lalu lintas yang terjadi bisa di minimalisir. Sehingga tercipta kamseltibcarlantas sebagai tindak lanjut kebijakan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia yang dijabarkan dengan program prioritas Kapolri yang disebut Program Promoter. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Purworejo AKP Johan Valentino Nanuru mengatakan, dalam pelaksanaan Operasi Zebra 2016 kali ini melibatkan 71 personil. “Sebanyak 35 personil lantas, sisanya dari satuan fungsi Polres seperti Intel, Reskrim, dan Sabhara, “kata AKP Johan. Diterangkan, sasaran Operasi Zebra beberapa pelanggaran yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Diantaranya, pelanggaran rambu-rambu lalu lintas, pelanggaran batas kecepatan, melawan arus lalu lintas, khususnya kendaraan bermotor atau roda dua. Dengan dilakukan penegakan hukum terhadap sasaran prioritas tersebut, lanjutnya, pelaksanaan Operasi Zebra diharapkan akan mendorong tercapainya tujuan operasi. “Diharapkan dengan operasi ini akan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, menurunya fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri, dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas, dan terwujudnya situasi kamseltibcar lantas menjelang perayaan Natal Tahun Baru Januari mendatang, “tandas AKP Johan Valentino Nanuru.
Polres Purworejo Kasus Korupsi Kejaksaan Negeri
Limpahkan UPPO ke
PURWOREJO, FP – Setelah melalui proses penyidikan yang panjang, akhirnya kasus dugaan korupsi dana Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) tahun 2011 Kelompok Tani Wahyu Minulyo Desa Girigondo, Kecamatan Pituruh dengan tersangka Subarkah (38) warga Desa Girigondo, Kecamatan Pituruh dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Purworejo, Selasa (15/11). “Proses kasus ini sudah berjalan sejak lima bulan lalu. Setelah mendapat surat dari Kejaksaan Negeri Purworejo yang intinya berkas perkara sudah lengkap, maka tersangka dan barang bukti kami serahkan ke Kejaksaan Negeri, ” kata Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Kholid Mawardi, SH, Selasa (15/11). Dijelaskan, tersangka selaku Ketua Kelompok Tani Wahyu Minulyo Desa Girugondo, Kecamatan Pituruh sudah mengajukan proposak fiktif atas nama kelompok tani, namun setelah dana cair dikelola sendiri tanpa melibatkan pengurus dan anggota lain. “Dana yang dikelola tersangka rencananya akan digunakan untuk UPPO, namun dalam pelaksanaan pembelian sapi tidak sesuai program, bahkan pada akhirnya sapi-sapi tersebut dijual oleh tersangka, “jelas AKP Kholid Mawardi. Diungkapkan, dari hasil audit yang dilakukan oleh BPK terdapat kerugian keuangan negara sebesar Rp 340 juta. Atas hasil audit itu Tersangka diduga sudah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 UU No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tipikor yang diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tipikor dengan ancaman seumur hidup atau minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun penjara dan
denda minimal Rp 200 juta dan maksimal Rp 2 miliar. Sementara itu, Kapolres Purworejo AKBP Satrio WIbowo Sik saat di Konfirmasi membenarkan saat ini Satuan Reskrim Polres Purworejo telah melimpahkan tersangka dan barang bukti dugaan tindak pidana korupsi ke Kejaksaan Negeri Purworejo.
Kepergok Congkel Jok Motor, Dua Remaja Dimassa PURWOREJO, FP – AP (18) dan SAD (17) keduanya warga Kampung Sumur Dowo, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo tidak bisa berkutik ketika aksinya mencongkel jok sepeda motor diketahui warga. Akibatnya keduanya sempat menjadi bulanbulanan massa sebelum akhirnya diamankan anggota Polsek Banyuurip. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kapolsek Banyuurip AKP Rahmad Efendi mengatakan, bermula kedua tersangka melakukan aksinya mencongkel jok sepeda motor milik Rahmat (56) warga RT 03 RW 04 Desa Kedungpucang, Kecamatan Bener. yang diparkir di tempat pemakaman umum di Desa Wangunrejo, Kecamatan Banyuurip dan ditinggal mencangkul di sawah, Sabtu (12/11). Awalnya korban tidak mengetahui barang-barang miliknya yang ada di jok motor sudah raib. “Korban baru mengetahui setelah sampai dirumah mendapati barang-barangnya sudah hilang,” kata AKP Rahmad Efendi, Senin (14/11). Atas kejadian itu korban mengalami kerugian Rp 1 juta dan melaporkan ke Polsek Banyuurip. Menerima laporan, anggota Unit Reskrim Polsek Banyuurip langsung mendatangi lokasi kejadian
dan melakukan penyelidikan. Sewaktu melakukan penyelidikan menemukan tersangka sedang ditangkap warga saat hendak melancarkan aksinya untuk yang kedua kali. “Kedua tersangka langsung diamankan ke Polsek Banyuurip, ” kata Kapolsek. Dijelaskan, dalam aksinya tersangka membuka paksa jok dengan tangan dan mengambil barang-barang yang ada didalamnya. Saat beraksi, satu tersangka sebagai eksekutor, satu tersangka bertugas mengawasi keadaaan. Turut diamankan sebagai barang bukti, satu unit sepeda motor Honda Beat nopol AA 4852 GV warna putih lis merah, satu STNK, satu tas warna hitam, satu dompet warna hitam merek Eiger berisikan SIM, KTP, STNK atas nama Rahmat, uang tunai Rp 509 ribu, dan tas punggung warna merah. Atas perbuatanya, kedua tersangka akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Kabur Dari Sel Tahanan di Jambi Tertangkap di Purworejo PURWOREJO, FP – Jajaran Polsek Grabag berhasil menangkap MA (23) warga RT 04 RW 02 Desa Terentang Baru, Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari, Jambi. MA ditangkap di Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag, Jumat (11/11) sekitar pukul 18.00 WIB. M. Ariyanto merupakan buronan dan masuk daftar pencarian orang Polsek Kemuning Resor Indragiri Hilir. MA sebagai tersangka kasus pencurian kabel milik PLN dan kabur dari sel tahanan Polsek Kemuning dengan cara menggergaji ventilasi teralis
besi. Kapolsek Grabag, AKP suwito, SH mengatakan, penangkapan tersangka berawal dari informasi adanya orang mencurigakan di Desa Harjobinangun. Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan diketahui orang yang dianggap mencurigakan berada di rumah Sangidi yang masih famili orang tersebut. “Tersangka tinggal dirumah Sangidi, yang tak lain pakde tersangka, “kata AKP Suwito, Senin (14/11). Dijelaskan, secara bersamaan pada waktu itu Polsek Grabag menerima permintaan penangkapan DPO dari Polsek Kemuning atas nama MA tersangka kasus pencurian dengan pemberatan yang kabur atau melarikan diri dari tahanan Polsek Kemuning yang diduga berada di wilayah Kecamatan Grabag, Purworejo. Berdasarkan dari hasil penyelidikan sesuai dengan data yang dikirim dari Polsek Kemuning, maka pada Jumat (11/11) dilakukan penangkapan terhadap tersangka. “Tersangka kita tangkap dirumah Sangadi sekitar pukul 18.00 WIB tanpa perlawanan, “jelas AKP Suwito. Usai ditangkap, malam itu juga tersangka dijemput oleh Kapolsek Kemuning. Setelah dilakukan serah terima, malam itu juga tersangka langsung dibawa ke Polsek Kemuning Resor Indragiri Hilir, Jambi. Menurut AKP Suwito, sebelum ditangkap tersangka sempat menetap di rumah pakdenya sekitar satu minggu. Tersangka juga sempat bekerja di gudang pakan udang di Desa Harjobinangun. “Kepada pakdenya, tersangka selama ini di Jambi bekerja di penbangan emas ilegal dan sering dikejar-kejar orang sehingga kabur ke rumah pakdenya di Grabag. ” ucapnya. Yang menarik, meski tersangka bisa sampai ke rumah familinya di Desa Harjobinangun, namun sebenarnya tidak pernah sekalipun tersangka menginjakan kakinya di Desa Harjobinangun. Sebab, kakeknya yang asli warga Desa Harjobinangun bersama orang tua tersangka sudah lama sekali ikut transmigrasi ke Jambi. Artinya tersangka bisa sampai ke Desa Harjobinangun mungkin
hanya berdasarkan keterangan kakek atau orang tuanya saja.
Gara-gara Gadis, Siswa SMK Dipukuli PURWOREJO, FP – Nasib apes dialami AH (18), siswa kelas XII jurusan Teknik Pemeliharaan Mesin Industri SMK II Kutoarjo. Gara-gara apel dirumah seorang gadis, warga Dusun Ngabean, Desa Butuh, Kecamatan Butuh babak belur dihajar dua pemuda tidak dikenal. Tidak terima diperlakukan seperti itu, AH melapor ke Polsek Kutoarjo. Ditemui di rumahnya, AH bercerita, pemukulan terjadi Sabtu (5/11) sekitar pukul 10.00 WIB di bulak sawah perbatasan Desa Suren dan Pringgowijayan. Waktu itu sedang jam istirahat dirinya bermaksud ke warung, tiba-tiba dihampiri teman satu sekolah kelas XII jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). “Teman saya mengajak pergi bersama dua pemuda yang tidak saya kenal, ” kata AH. Selanjutnya AH diajak berjalan menyusuri jalan desa di wilayah Kutoarjo hingga sampai di bulak sawah perbatasan Desa Suren dan Pringgowijayan. Ditempat itu AH diinterogasi terkait kedatanganya ke rumah seorang gadis. “Saya ditanya apa benar sudah main ke rumah gadis itu, tapi belum sempat saya jawab saya langsung dipukuli, ” ucap AH. Menurut AH, dia dipukul sebanyak enam kali dibagian wajah dan satu kali saat dalam perjalanan kembali ke sekolah. Karena tidak terima dipukuli, AH langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Kutoarjo. Dengan diantar anggota Polsek Kutoarjo AH kemudian melakukan visum di Puskesmas Kutoarjo. “Saya kembali ke sekolah diantar anggota Polsek Kutoarjo, ” kata AH.
Dijelaskan, AH menduga pemukulan itu terjadi karena salah paham. Diakui, dirinya saat ini sedang berteman dekat dengan gadis, siswa sekolahan lain. Namun begitu, sebenarnya kedekatan dirinya dengan gadis itu sudah sejak masih SMP. Bahkan keduanya sempat menjalin hubungan asmara namun karena ada persoalan hubungan keduanya menjadi renggang. Ditengah kerenggangan itulah gadis tersebut dekat dengan salah satu tiga pemuda itu. ” Mungkin karena saya dan gadis itu sudah baikan lagi, pemuda itu tidak terima dan memukuli saya, ” jelas AH. Lanjut AH, selain memukuli, pemuda yang diketahui berasal dari Desa di Kecamatan Grabag itu, juga mengirim pesan bernada ancaman melalui akun facebook. Karena ancaman itu dirinya mengaku tidak nyaman. “Saya ingin petugas menindak tegas pelaku, karena saya merasa tidak nyaman dengan ancaman-ancaman itu, ” ujar AH. Sementara itu, Kapolsek Kutoarjo, AKP Sugeng Sargiyono, saat konfirmasi membenarkan adanya laporan terkait pemukulan itu. ” Benar dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan dan penyelidikan,” kata Kapolsek Kutoarjo.