Ir. Hutrema Arif
CARA MUDAH MEMAHAMI BUSINESS PLAN
Penerbit Grasindo
CARA MUDAH MEMAHAMI BUSINESS PLAN Oleh: Ir Hutrema Arif Copyright © 2010 by Hutrema Arif
Penerbit Grasindo
Desain Sampul: (Nama Disainer pembuat sampul)
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
2
Kata Pengantar Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll. Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena didalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakanya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-
3
masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya. Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis. Sebagai seorang konsultan penulis sering berhadapan dengan banyak pemilik perusahaan, direktur dan manajer. Di dalam melakukan tugas penyusunan studi kelayakan sering kita bertemu dengan klien yang tidak memahami tujuan dari studi tersebut, sehingga kadang-kadang harus menjelaskan semua yang ada dalam laporan tersebut dari awal sampai akhir. Berlatar belakang itulah penulis berkeinginan menyusun buku ini sebagai pengantar bagi para pihak untuk mengerti apa yang dibuat oleh konsultan. Selain itu buku ini juga bermanfaat bagi para membaca yang tertarik untuk menyusun studi kelayakan suatu proyek. Secara umum kemampuan dalam menyusun studi kelayakan terutama pada aspek keuangan dapat dijadikan bekal yang baik untuk kelangsungan karir dan profesi tertentu khususnya konsultan keuangan..
4
Harapan penulis agar buku ini bermanfaat dan memberikan informasi bagi pembaca yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang Studi Kelayakan. Saran dan kritik dari pembaca , penulis harapkan untuk perbaikannya dimasa yang akan datang. Jakarta, Oktober 2008 Penulis
5
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
Kata Pengantar BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan Penyusunan .....................................................
1.2
Metode Penyusunan Studi Kelayakan .........................
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Laporan Studi Kelayakan ............................................................ 1.4
BAB II
6
Ruang Lingkup Buku Ini ...........................................
RENCANA INVESTASI
2.1
Pengertian Investasi ....................................................
2.2
Sumber Pendanaan Investasi ........................................
BAB III ASPEK PRODUKSI 3.1
Pengertian Produksi ...................................................
3.2
Kapasitas Produksi .....................................................
3.3
Proses Produksi ..........................................................
BAB IV 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7
BAB V
PERHITUNGAN HPP Pengertian Biaya Produksi ......................................... Biaya Bahan Baku ........................................................ Biaya Tenaga Kerja ...................................................... Biaya Overhead Pabrik ............................................... Perhitungan Harga Pokok Produksi ............................ HPP dalam penyusunan Studi Kelayakan ..................... Fungsi Perhitungan HPP .............................................
MENGHITUNG RUGI LABA
5.1
Pengertian Rugi Laba ..................................................
5.2
Cara Menghitung Rugi Laba .......................................
5.3
Pajak Perusahaan ........................................................
5.4
Laba Rugi Bersih ........................................................ 7
BAB VI
MEMAHAMI ARUS KAS
6.1
Pengertian Arus Kas ....................................................
6.2
Item – item Arus Kas ..................................................
BAB VII ANALISA KELAYAKAN PROYEK 7.1
Pengertian Analisa Kelayakan Proyek ........................
7.2 Cara Menghitung Analisa Kelayakan Proyek .................................................................................. Lampiran Contoh Perhitungan Analisa Kelayakan Proyek
8
Bab 1 PENDAHULUAN Para manager dan direktur sering kali apabila ingin mengajukan kredit ke pihak bank, selalu dimintakan kepada pihak perusahaan agar mengajukan business plan perusahaan. Terlebih dahlu Pihak perusahaan dalam hal ini seringkali tidak mempunyai tenaga ahli untuk menyusun tersebut. Maka biasanya pihak bank mengusulkan agar menunjuk konsultan untuk membantu menyusun business pan yang dimaksud. Mungkin untuk masalah yang pertama, dapat diselesaikan dengan menunjuk konsultan yang dapat dimintakan oleh bank. Kesulitan baru timbul adalah bagaimana cara memahami isi dari laporan konsultan tersebut. Buku ini bermaksud membantu para manager dan direktur untuk memahami laporan yang dimaksud dengan tahapan-tahapan yang akan diuraikan pada bab-bab berikut.
9
1.1
Tujuan Penyusunan
Penyusunan studi kelayakan atau business plann bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan dari rencana pembangunan suatu proyek yang direncanakan.
Untuk mendukung akurasi perhitungan tingkat kelayakan proyek, studi kelayakan biasanya menyajikan berbagai aspek dan penganalisaan yang meliputi aspek yuridis, aspek teknis, aspek pemasaran, aspek organisasi dan manajemen, tinjauan dampak lingkungan, aspek keuangan, dan analisa risiko. Selain itu, studi kelayakan diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi investor maupun para kreditur dalam melaksanakan pertimbangan dan penilaian lebih lanjut yang mendalam tentang berbagai hal sebagai dasar pengambilan keputusan tentang pembiayaan rencana investasi.
Hasil studi kelayakan diharapkan juga merupakan salah satu pegangan yang penting bagi para pengelola 10
perusahaan atau manajemen untuk menerapkan kebijaksanaan dalam perencanaan perusahaan, serta untuk mengambil keputusan dan teknis pelaksanaan di kemudian hari, sehingga diharapkan pelaksanaan rencana pembangunan sesuai dengan yang direncanakan.
1.2
Metode Penyusunan Studi Kelayakan
Penyusunan studi kelayakan dilakukan dengan melalui beberapa tahapan evaluasi dan kajian yang meliputi pengumpulan data dan penyusunan laporan. Data yang dikumpulkan meliputi data yang bersumber dari perusahaan sebagai data prime seperti laporan keuangan perusahaan sedangkan data sekunder meliputi data tentang prospek pemasaran dan kebijaksanaan pemerintah serta informasi atau publikasi lain yang terkait.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan peninjauan lokasi, wawancara, diskusi, dan penelaahan literature.
11
Pendekatan yang digunakan dalam menyusun studi kelayakan dibagi menjadi 3 metode. Antara metode yang satu dihubungkan dengan metode yang lain, sehingga dihasilkan suatu studi yang komprehensip.
• Pengumpulan dan Pengkajian Data. Data ini diperoleh secara langsung dari wawancara ( Interview ) dengan berbagai pihak, antara lain dengan pihak manajemen, demikian juga data penting lainnya yang diberikan oleh perusahaan. yang menyangkut masalah teknis maupun yuridis dan laporan keuangan intern perusahaan.
• Studi Kepustakaan Buku-buku perpustakaan termasuk majalah, literartur, brosur yang mendukung dalam penyusunan studi kelayakan ini, menyangkut tentang pola manajemen yang akan diterapkan.
• Pengamatan Lapangan Untuk lebih meyakinkan data dan informasi yang diperoleh tersebut dilakukan peninjauan dan 12
pengamatan langsung ke lokasi dan daerah sekitarnya.
1.3
Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam studi kelayakan biasanya adalah sebagai berikut :
1. Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, tujuan penyusunan studi kelayakan, metode yang digunakan dan sistematika pembahasan.
2. Aspek Yuridis Dalam aspek ini ditelaah mengenai status yuridis perusahaan, bidang usaha, permodalan, para pemegang saham, komisaris dan direksi serta izinizin yang telah dimiliki oleh perusahaan sampai saat ini.
13
3. Aspek Teknis t Dalam aspek ini akan dibahas mengenai kondisi proyek tersebut saat ini (misalnya kondisi kebun kelapa sawi)t, rencana pembangunan atau pengembangan, pelaksanaan pembangunan, target produksi, dan pembangunan lainnya. 4. Aspek Teknis Dalam aspek ini dibahas mengenai rencana pembangunan pabrik, proses produksi, , bahan baku, dan analisis kebutuhan bahan baku serta pabrik pengolahan yang telah beroperasi di sekitar proyek.
5.
Aspek Pasar
Dalam aspek ini ditelaah mengenai evaluasi meliputi perkembangan pasar produk yang dihasilkan, harga jual, serta strategi pemasaran yang digunakan perusahaan.
14
6. Aspek Organisasi dan Manajemen Dalam aspek ini ditelaah mengenai struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab, dan para pengurus perusahaan.
7. Tinjauan Dampak Lingkungan Dalam aspek ini akan ditinjau mengenai dampak positif dan negatif yang timbul dari kegiatan pembangunan pabrik tersebut serta dampak sosial ekonomi terhadap penduduk sekitar pada khususnya maupun negara pada umumnya
8. Aspek Keuangan Dalam aspek ini ditelaah mengenai pembiayaan proyek, kajian biaya investasi, sumber pembiayaan, asumsi-asumsi, proyeksi arus kas, proyeksi laba rugi, proyeksi neraca, analisa kelayakan proyek, dan analisa sensitivitas. 15
9. Analisa Risiko Untuk mengetahui sejauh mana risiko yang dihadapi perusahaan, yang meliputi resiko internal maupun risiko eksternal dalam operasional perusahaan.
10. Kesimpulan dan Saran Setelah mengadakan pembahasan seperti tersebut diatas, terutama mengenai perhitungan analisa dan evaluasi mengenai aspek keuangan, maka akan dikemukakan pendapat mengenai kelayakan dari pembangunan pabrik atau proyek yang dimaksud..
16
Bab 2 Rencana investasi 2.1
Pengertian Investasi
Berdasarkan pembelian
teori (dan
ekonomi, berarti
juga
investasi produksi)
berarti dari
kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh termasuk membangun rel kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan, atau seseorang sekolah di universitas. Untuk lebih jelasnya, investasi juga adalah suatu komponen dari 17
PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga. Setiap investor yang akan membelanjakan uangnya, akan selalu merencanakan terlebih dahulu apa yang akan diproduksinya, berapa biaya yang harus dia keluarkan dan berapa hasil yang akan dia peroleh.
18
Tahap pertama memahami business plan adalah dibutuhkan.
Rincian biaya
studi kelayakan atau Total Investasi yang investasi ini
perlu
diketahui untuk mengetahui kewajaran masingmasing item biaya investasi. Yang termasuk biaya investasi adalah : 1. Tanah 2. Bangunan 3. Mesin-mesin Pabrik 4. Sarana prasarana 5. Kendaraan 6. Pra Operasi
Memang rincian investasi ini akan beragam sesuai dengan kompleksitas sebuah proyek. Total dari nilai investasi ini
menjadi titik tolak dari kewajaran
sebuah investasi. Selain itu nilai investasi ini juga menggambar
kelayakan
investasi
yang
kita
rencanakan. Apabila nilai investasi ini lebih besar dibandingkan dengan proyek sejenis dengan asumsi
19
kapasitas dan hal-hal yang mempengaruhi
nilai
pendapatan sama, maka hal ini perlu dicermati.
Tanah Tanah yang dimaksud disini adalah nilai perolehan tanah. Sebagian besar proyek-proyek yang bersifat jangka panjang biasanya memerlukan tanah. Seperti perkebunan, pabrik-pabrik , jalan toll dan sebagainya.
Perolehan tanah dapat diperoleh dari pemerintah atau pembebasan dari masyarakat. Investasi perkebunan biasanya
perolehan
pemerintah.
tanahnya
berasal
dari
Sedangkan untuk dengan luas lebih
kecil maka biasanya diperoleh dari pembebasan dari masyarakat.
Surat bukti kepemilikan tanah untuk perkebunan biasanya adalah Hak Guna Usaha ( HGU), sedangkan untuk pabrik atau industry menengah Guna Bangunan (HGU).
20
berupa Hak
Nilai tanah akan dipengaruhi oleh letak, lokasi, aksesibilitasnya serta kondisi tanahnya ( misalnya daerah perbukitan, daerah datar (flat) , daerah rendahan atau rawa dan gambut).
Bangunan Bangunan adalah asset dibangun sesuai dengan kebutuhan dan speknya. Nilai bangunan akan dipengruhi oleh spek serta jenis bahan. Bangunan dengan konstruksi baja akan berbeda dengan konstruksi beton. Bangunan bertingkat akan berbeda dengan bangunan tanpa tingkat. Bangunan
pabrik
beda dengan bangunan gudang. Untuk diperlukan rincian dari bangunan yang akan dibangun. Mesin-mesin Pabrik Mesin-mesin pabrik ini adalah bagian yang cukup penting diketahui. Banyak mesin yang tersedia untuk produk
yang
sama.
Mesin-mesin
ini
harus
disesuaikan dengan kapasitas dan jumlah poduksi 21
yang
direncanakan.
Apabila
mesin
yang
direncanakan lebih besar, maka perlu diingat bahan baku yang tersedia. Selain itu banyak perusahaan pemasok mesin-mesin dari dalam negeri juga dari impor. Semua itu harus diperhatikan dan dikaji lebih dalam. Hal ini dapat ditanyakan kepada penyusun mesin dan spesifikasi dari mesin-mesin tersebut. Mesin yang tersedia beserta teknologinya juga beragam.
Ada mesin baru dan ada juga mesin
recondition (mesin lama yang direhab). Ada juga yang menggunakan tekhnologi mutahir dan ada juga yang relative sudah usang ( conventional). Semua kondisi mesin-mesin diatas mempengaruhi nilai investasi pabrik tersebut. Sarana pra sarana Sarana prasarana banyak arti baik berupa utilitas seperti
genset,
mesin pompa,
pagar dan lain
sebagainya. Intinya sarana prasarana adalah
alat
yang membantu dalam proses produksi dan setelah produksi. 22
Kendaraan Meliputi
jenisnya,
jumlah
unitnya
serta
penggunaanya.
Biaya Pra Operasi Meliputi biaya perijinan, biaya operasional sebelum proyek menghasilkan seperti gaji, dan lain-lain.
2.2
Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan atau pembiayaan dapat diperoleh dengan berbagai cara, diantaranya modal sendiri ( usaha sendiri, warisan dan lain sebagainya), pinjaman ( dari bank, rentenir, lembaga non bank dan lain sebagainya) dan obligasi atau surat utang). Berikut ini akan kita fokuskan hanya pada kredit bank. Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam
uang
untuk
membeli
produk
dan
membayarnya kembali dalam jangka waktu yang 23
ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan. Syarat kredit Ketika bank memberikan pinjaman uang kepada nasabah, bank tentu saja mengharapkan uangnya kembali. Karenanya, untuk memperkecil resiko (uangnya tidak kembali, sebagai contoh), dalam memberikan kredit bank harus mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan itikad baik (willingness to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Hal-hal tersebut terdiri dari Character (kepribadian), Capacity (kapasitas), 24
Capital (modal), Colateral (jaminan), dan Condition of Economy (keadaan perekonomian), atau sering disebut sebagai 5C (panca C). Karakter Watak, sifat, kebiasaan debitur (pihak yang berutang) sangat berpengaruh pada pemberian kredit. Kreditur (pihak pemberi utang) dapat meneliti apakah calon debitur masuk ke dalam Daftar Orang Tercela (DOT) atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti biodatanya dan informasi dari lingkungan usahanya. Informasi dari lingkungan usahanya dapat diperoleh dari supplier dan customer dari debitur. Selain itu dapat pula diperoleh dari Informasi Bank Sentral, namun tidak dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat umum, karena informasi tersebut hanya dapat di akses oleh pegawai Bank bidang perkreditan dengan menggunakan password dan komputer yang terhubung secara on-line dengan Bank sentral. Kapasitas
25
Kapasitas adalah berhubungan dengan kemampuan seorang debitur untuk mengembalikan pinjaman. Untuk mengurukurnya, kreditur dapat meneliti kemampuan debitur dalam bidang manajemen, keuangan, pemasaran, dan lain-lain. Modal Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki debitur atau melihat berapa banyak modal yang ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur dapat menilai modal debitur. Semakin banyak modal yang ditanamkan, debitur akan dipandang semakin serius dalam menjalankan usahanya. Jaminan Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pinjaman.
26
Kondisi ekonomi Keadaan perekonomian di sekitar tempat tinggal calon
debitur
juga
harus
diperhatikan
untuk
memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi di masa datang. Kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan
antara
lain
masalah
daya
beli
masyarakat, luas pasar, persaingan, perkembangan teknologi, bahan baku, pasar modal, dan lain sebagainya. Hal-hal yang Diperjanjikan Dalam Perjanjian Kredit •
Jangka waktu kredit
•
Suku bunga
•
Cara penbayaran
•
Agunan/ jaminan kredit
•
Biaya administrasi
•
Asuransi jiwa dan tagihan 27
Bab 3 Aspek Produksi
3.1
Pengertian Produksi
Aspek produksi adalah kegiatan produksi
untuk
menghasilkan barang. Sedangkan untuk tanaman misalnya kelapa sawit produksi merupakan hasil dari investasi penanaman. Dalam bab ini aspek produksi lebih ditekankan kepada barang.
28
proyeksi produksi suatu
3.2
Kapasitas Produksi
Dalam proyeksi produksi ditentukan oleh beberapa variable yaitu :
1. Jumlah hari kerja dalam setahun misalnya 365 hari,300 hari atau 330 hari. Jumlah hari ini disesuaikan
dengan
jenis
barang
yang
dihasilkan. Untuk produksi barang sekunder, tidak harus berproduksi tiap hari. Sedangkan misalnya produksi
listrik, maka harus
diperhitungkan 24 jam dan 365 hari.
2. Kapasitas produksi, untuk pabrik yang baru maka mungkin belum bisa bekerja dengan kapasitas full atau 100%. Mungkin tahun tahun berikutnya baru bisa mencapai 100%. Namun secara umum kapasitas penuh atau
29
100% jarang yang bisa terpenuhi disebabkan oleh banyak kendala, misalnya ketersediaan bahan baku, kerusakan mesin dan lain sebagainya Kalau untuk tanaman, maka biasanya tanaman mempunyai kemampuan produksi per tahunnya berbeda-beda. Maka didalam proyeksi produksi tanaman, kita menggunakan standar produksi per tahun lalu dikalikan
dengan
target
yang
mungkin
dicapai.
3. Jumlah Jam kerja per hari, hal ini jika kapasitas kerja
produksi dikaitkan dengan jam
atau
jam
olah.
Biasanya
pabrik
pengolahan buah kelapa sawit akan di operasionalkan mencapai 20 jam per hari. Dengan
demikian
menyiapkan kebutuhannya.
30
pihak
bahan
manager baku
perlu sebesar
Tabel 3.1 Proyeksi Produksi Produk A unit
Description
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
Installed Capacity / Year
KL
45,000
45,000
45,000
45,000
45,000
Total Operating Day / Year
day
300
300
300
300
300
- Fuel Grade Alcohol
KL
150.00
150.00
150.00
150.00
150.00
Capacity Utilization
%
Production Capacity/day :
90%
100%
100%
100%
100%
Productions / day - Fuel Grade Alcohol
KL
135.00
150.00
150.00
150.00
150.00
Productions / year - Fuel Grade Alcohol
KL
40,500
45,000
45,000
45,000
45,000
3.3
Proses produksi
Proses produksi yaitu menghasilkan barang melalui perakitan, pengolahan, fermentasi, pemeliharaan khusus untuk tanaman dan lain sebagainya. Dalam proses produksi ini membutuhkan :
-
Mesin-mesin pengolahan. 31
32
-
Bahan baku
-
Tenaga kerja
-
Bahan pembantu
-
Energi ( Listrik dan BBM)
-
Dan lain-lain.
Bab 4 Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)
4.1
Pengertian Biaya Produksi
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan dalam arti sempit, biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang
siap
untuk
dijual.
Menurut
objek
pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi 33
dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (factory overhead cost).
4.2
Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produk. Contoh bahan baku langsung adalah kayu untuk pembuatan meubel dan tanah liat untuk pembuatan genteng. Pertimbangan utama dalam mengelompokkan bahan ke dalam bahan baku langsung adalah kemudahan penelusuran proses pengubahan bahan tersebut sampai menjadi barang jadi. Sebagai contoh, paku untuk membuat peralatan meubel merupakan bagian dari barang jadi, namun agar
perhitungan
dilakukan
secara
biaya cepat,
meubel bahan
tersebut
bisa
ini
dapat
diklasifikasikan sebagai bahan baku tidak langsung.
34
4.3
Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja langsung adalah karyawan atau karyawati yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Biaya untuk ini meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan kepada produk tertentu. 4.4
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik disebut juga biaya produk tidak langsung, yaitu kumpulan dari semua biaya untuk membuat suatu produk selain biaya bahan baku langsung dan tidak langsung. Overhead
pabrik
pada
umumnya
didefinisikan
sebagai bahan tidak langsung, pekerja tidak langsung, dan bahan pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan
atau
dibebankan
langsung
ke
pekerjaan produk atau tujuan akhir biaya. Biaya overhead pabrik (FOH) terdiri dari biaya FOH tetap dan biaya FOH variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap untuk tingkat
35
volume kegiatan tertentu, biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan
volume
kegiatan.
Ada
juga
yang
dinamakan biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
4.5
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Di dalam akuntansi biaya yang konvensional komponen-komponen harga pokok produk terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variable. Konsep harga pokok tersebut tidak selalu relevan dengan kebutuhan manajemen. Oleh karena
itu
timbul
diperhitungkan
semua
konsep biaya
lain
yang
produksi
tidak sebagai
komponen harga pokok produk. Jadi di dalam akuntansi biaya, dimana perusahaan industri sebagai modal utamanya, terdapat dua metode perhitungan 36
harga
pokok
Costing
dan
yaitu
Full/Absortion/Conventional
Variable/Marginal/Direct
Costing.
Perbedaan pokok diantara kedua metode tersebut adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang bersifat tetap. Adanya perbedaan perlakuan terhadap FOH Tetap ini akan mempunyai pengaruh terhadap perhitungan harga pokok produk dan penyajian laporan rugi-laba.
4.5.1
Metode Full Costing
Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk dengan memasukkan seluruh komponen biaya produksi sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Di dalam metode full costing, biaya overhead pabrik
yang
bersifat
variabel
maupun
tetap
dibebankan kepada produk yang dihasilkan atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya. 37
Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap akan melekat pada harga pokok persediaan produk selesai yang belum dijual, dan baru dianggap sebagai biaya (elemen harga pokok penjualan) apabila produk selesai tersebut tidak dijual. Menurut metode full costing, karena produk yang dihasilkan ternyata menyerap jasa FOH Tetap walaupun tidak secara langsung, maka wajar apabila biaya tadi dimasukkan sebagai komponen pembentuk produk tersebut.
4.5.2
Metode Variable Costing
Variable Costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya memasukkan komponen biaya produksi yang bersifat variabel sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.
38
Variable costing beranggapan bahwa FOH Tetap tadi tidak secara langsung membentuk produk, maka tidak relevan kalau dimasukkan sebagai komponen harga pokok. Sebaiknya FOH Tetap dimasukkan dalam kelompok period cost (biaya periode).
4.6
HPP Dalam Penyusunan Studi Kelayakan
Didalam penyusunan Studi kelayakan perhitungan HPP adalah sebagai berikut : HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang. Yang termasuk di dalam biaya HPP adalah : 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Pengolahan ;
Ad. 1 Biaya Bahan baku : biaya bahan baku adalah biaya untuk membeli atau mengadakan barang tersebut sampai ke pabrik. Biaya bahan baku ini akan
39
diperhitungkan per unit atau berdasarkan standar terhadap ukuran produk itu dipasaran.
Ad.2 Biaya pengolahan, yang termasuk biaya pengolahan adalah : ‐
Biaya Tenaga kerja langsung
‐
Biaya energy
‐
Biaya Penyusutan mesin-mesin
‐
Biaya bahan penolong
‐
Biaya Asuransi
‐
Biaya Pemeliharaan mesin -mesin
Setelah semua biaya-biaya tersebut dihitung dan diproyeksikan pada tahun depan sesuai dengan jumlah produksi, maka akan diperoleh Total Harga Pokok Produksi per tahun. Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan maka dilakukan penyesuaian dengan persediaan awal dan persediaan akhir .
40
4.7 Fungsi Perhitungan HPP Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan : 1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual. 2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.
41
Contoh Perhitungan HPP
Description
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
2,598,750
2,945,250
3,004,155
3,064,238
Raw material purchase
11,640,873
10,308,727
10,216,016
10,454,675
10,699,825
Raw material ready to be used
11,640,873
12,907,477
13,161,266
13,458,830
13,764,063
Raw material inventory ending balance
(2,598,750)
(2,945,250)
(3,004,155)
(3,064,238)
(3,125,523)
Raw Material Use
9,042,123
9,962,227
10,157,111
10,394,592
10,638,540
Raw material inventory beginning balance
-
-
7,226
8,430
8,852
9,295
Supporting material purchase
93,939
102,369
106,644
111,977
117,576
Supporting material ready to be used
93,939
109,595
115,075
120,829
126,870
Supporting material inventory ending balance
(7,226)
Supporting Material Use
86,713
101,165
106,223
111,534
117,111
Total Raw and Supporting Material Use
9,128,835
10,063,391
10,263,334
10,506,126
10,755,651
Factory Overhead
2,670,565
2,823,938
2,965,879
3,114,173
3,269,882
1,174,500
1,305,000
1,305,000
1,305,000
Finished Goods Inventory ending balance
(1,174,500)
(1,305,000)
(1,305,000)
(1,305,000)
(1,305,000)
Cost of Goods Sold
10,624,900
12,756,829
13,229,213
13,620,299
14,025,533
Supporting material inventory beginning balance
Finished Goods Inventory beginning balance
(8,430)
(8,852)
(9,295)
Adapun rinciaan Biaya Overhead adalah sebagai berikut
42
(9,759)
Description
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
Production Direct Labor
50,356
52,874
55,518
58,294
Indirect Labor Cost (Overhead)
34,900
36,645
38,477
40,401
42,421
10,000 212,211 2,100,000
10,500 222,821 2,205,000
11,025 233,962 2,315,250
11,576 245,660 2,431,013
12,155 257,943 2,552,563 12,155
Repair & Maintenance Water Electricity ( PLTU) Recycling Water Treatment
61,208
10,000
10,500
11,025
11,576
Insurance
5,000
5,250
5,513
5,788
6,078
Laboratory
11,000
11,550
12,128
12,734
13,371
Toll Fee Utk Pipa Ethanol
115,425
141,041
148,838
156,279
164,093
Others (5% Total OHC)
121,673
127,757
134,145
140,852
147,895
2,670,565
2,823,938
2,965,879
3,114,173
3,269,882
Total
43
Bab 5
Menghitung Rugi Laba 5.1 Pengertian Rugi Laba Laporan laba/rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsurunsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Unsur-unsur laporan biasanya terdiri dari •
Pendapatan dari penjualan o
•
Laba/rugi kotor o
•
44
Dikurangi Biaya penjualan
Dikurangi Biaya operasi
Laba/rugi operasi
o
Ditambah
atau
dikurangi
Pendapatan/pengeluaran lain •
Laba/rugi sebelum pajak o
•
Dikurangi Biaya pajak
Laba/rugi bersih
Adalah laporan hasil kerja suatu periode perusahaan yang mengambarkan apakah perusahaan itu untung atau rugi.
5.2 Cara menghitung Rugi Laba 1. Menghitung semua penjualan dalam satu periode 2. Menghitung HPP (seperti ) yang diuraikan dalam Bab 4 Selisih dari hasil penjualan dengan HPP disebut dengan Laba Kotor perusahaan .
Tahap berikutnya adalah
menghitung biaya
Usaha
45
Biaya
usaha
merupakan
biaya
umum
dan
administrasi pabrik, biaya usaha ini diperkirakan berdasarkan pendekatan realisasi biaya usaha pabrik standar untuk jenis usaha tertentu secara umum dan diasumsikan tetap.
Biaya administrasi dan umum terdiri dari : 1. Biaya gaji pengawai tetap admnistrasi , direksi serta komisaris 2. Biaya ATK 3. Biaya Asuransi kantor 4. Biaya perjalanan dinas 5. Biaya Konsultan, akuntan dan lain-lain 6. Biaya pemeliharaan kantor 7. Biaya Transportasi management 8. Dan lain sebagainya
Setelah biaya admnistrasi dihitung maka hasil laba kotor dikurangkan lagi dengan biaya admnistrasi ini .
46
Adapun cantoh
penghitungan Laba rugi adalah
sebagai berikut : Description
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
Revenue from Sales - Ethnaol
22,315,500
25,969,500
26,100,000
26,100,000
26,100,000
Ethanol
22,315,500
25,969,500
26,100,000
26,100,000
26,100,000
Cost of Goods Sold
10,624,900
12,756,829
13,229,213
13,620,299
14,025,533
Operating Profit
11,690,600
13,212,671
12,870,787
12,479,701
12,074,467
- Marketing Expense
211,997
246,710
247,950
247,950
247,950
- General and Administrative Expense
712,739
771,727
799,568
827,541
856,912
- Depreciation
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
Total Operating Expense
2,674,584
2,768,286
2,797,367
2,825,339
2,854,710
Operating Profit (Loss)
9,016,015
10,444,385
10,073,421
9,654,361
9,219,757
Interest Expense
(1,801,368)
(1,830,133)
(1,551,297)
(966,084)
(306,419)
Total Other Income (Expense)
(1,801,368)
(1,830,133)
(1,551,297)
(966,084)
(306,419)
Profit (Loss) Before Tax
7,214,648
8,614,252
8,522,123
8,688,278
8,913,338
Estimated Income Tax
2,146,894
2,566,775
2,539,137
2,588,983
2,656,501
Net Income (Loss) After Tax
5,067,753
6,047,476
5,982,986
6,099,294
6,256,837
Operating Expense
Other Income (Expense)
Dari table diatas dapat dilihat bahwa setelah biaya admnistrasi dikurangkan dari laba kotor, maka diperolehlah Laba (rugi) usaha. Setelah itu dikeluarkan lagi pendapatan( beban) lain-lain.
47
Yang dimaksud dengan pendapatan ( beban Lainlain) ini meliputi : ‐
Pendapatan dari bunga deposito
‐
Pendapatan dari penjualan asset perusahaan
‐
Pendapatan dari komisi , dll
‐
Biaya bunga ( ini adalah beban)
Biaya bunga disebut juga biaya finansial adalah biaya bunga atas fasilitas kredit yang akan diterima dari bank berupa kredit investasi dan kredit modal kerja dengan tingkat suku bunga tertentu. Setelah pendapatan dan beban lain-lain dikurangkan, maka diperolehlah laba(rugi) sebelum pajak. 5.3 Pajak Perusahaan Pajak penghasilan (PPh) dihitung sesuai dengan Undang-Undang Pokok Perpajakan yang berlaku di Indonesia dengan tarif sebagai berikut: ¾ Laba sampai dengan Rp 50 juta dikenakan pajak 10% ¾ Laba Rp 50 juta s.d Rp 100 juta dikenakan pajak 48
15% ¾ Laba lebih dari Rp 100 juta dikenakan pajak 30%
5.4 Laba Rugi Bersih Inilah akhir dari perhitungan laba bersih perusahaan per tahun yang bersangkutan, yaitu laba (rugi) sebelum pajak dikurangi pajak.
49
Bab 6 Memahami Arus Kas (Cash Flow) 6.1 Pengertian Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Manfaat informasi arus kas
50
•
•
•
Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).
6.2 Item-item Arus Kas Secara umum Arus kas terdiri dari : 1. Cash Flow from Operating Activities a. Cash Inflow . Penjualan .
Piutang
51
b. Cash Outflow .
Pembelian Bahan Baku
.
Pembelian bahan pembantu
.
Biaya Overhead
.
Biaya operasional
.
Hutang bahan baku
c. Cash Flow from Operating Activities Yaitu selisih antara pendapatan dengan pengeluaran seperti yang diuraikan di atas . 2. Cash Flow from Financing Activities Yaitu kegiatan aruskas yang berasal aktivitas pendanaan. a. Cash Inflow .
Modal disetor
.
Kredit Investasi dari bank
.
Kredit Modal Kerja
.
Kredit IDC
.
Pinjaman pemegang saham
b. Cash Outflow
52
.
Pembangunan pabrik
.
Pembayaran pokok KI
dari
.
Pembayaran bunga KI
.
Pembayaran pokok KMK
.
Pembayaran pokok IDC
.
Pembayaran bunga IDC
c. Cash Flow from Financing Activities Yaitu selisih dari perolehan dana dikurangi dengan penggunaan dana. Berikut ini contoh arus kas perusahan masa investasi dan masa produksi
53
Description
PROJ 2008
PROJ 2009
Cash Flow from Operating Activities Sales - Ethanol Acc. Receivable - Beginning Beginning - Ending Total Cash Inflow Cash Outflow Purchase of Raw Material Purchase of Supporting Material Overhead Expense Operating Expense Acc. Payable - Beginning - Ending Corporate Income Tax Total Cash Outflow Cash Flow from Operating Activities
PROJ 2011
PROJ 2012
-
22,315,500 25,969,500 26,100,000 1,859,625 2,164,125 (1,859,625) (2,164,125) (2,175,000) 20,455,875 25,665,000 26,089,125
-
11,640,873 10,308,727 10,216,016 102,369 106,644 93,939 2,670,565 2,823,938 2,965,879 924,736 1,018,438 1,047,518 977,901 867,591 (977,901) (867,591) (860,222) 2,146,894 2,566,775 2,539,137 16,499,106 16,930,557 16,882,564
-
-
PROJ 2010
3,956,769
8,734,443
9,206,561
Cash Flow from Financing Activities Cash Inflow Paid in Capital
Deposit from KMK Shareholders KMK Bank Loan KI of Shareholders KI Effective KI IDC Total Cash Inflow Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Pembiayaan Pembangunan Pabrik Pembayaran pokok KMK Pembayaran bunga KMK Pembayaran pokok KI Pembayaran bunga KI Pembayaran pokok KI IDC Pembayaran bunga KI IDC Total Cash Outflow
11,000,000
5,891,395 107,076 16,998,470
1,771,584 14,774,500 841,431 17,387,515
9,228,416
24,024,509
1,524,660 3,557,540
-
5,082,200
-
-
-
9,228,416
24,024,509
142,302 1,032,000 1,622,312 47,425 36,755 2,880,793
Cash Outflow from Financing Activities
7,770,054
(6,636,994)
2,201,407
(5,072,409) (5,442,028)
Cash Increase (Decrease)
7,770,054
(6,636,994)
6,158,176
3,662,034
3,764,532
0
7,770,054
1,133,060
7,291,236
10,953,271
7,770,054
1,133,060
7,291,236
10,953,271
14,717,803
Beginning Cash Flow
Cash Ending Balance
54
284,603 3,100,000 1,477,712 142,276 67,818 5,072,409
284,603 3,720,000 1,211,112 170,731 55,582 5,442,028
Bab 7 ANALISA KELAYAKAN PROYEK
7.1 Pengertian Analisa Kelayakan Proyek Kelayakan suatu proyek biasanya diukur dengan empat macam kelayakan, yaitu Kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan finansial, kelayakan politis, dan kelayakan administratif. Keempat kelayakan ini diprediksi
sebelum
suatu
proyek
dijalankan.
Kelayakan teknis berkaitan dengan pertanyaan apakah
secara
dilaksanakan?
teknis, Misal:
proyek apakah
tersebut
dapat
jembatan
yang
diusulkan dapat menahan beban lalu lintas yang akan terjadi diatasnya? Kelayakan ekonomi dan finansial berkaitan dengan biaya dan keuntungan, sedangkan 55
kelayakan
politis
berkaitan
dengan
perkiraan
pengaruh proyek terhadap berbagai peran atau kekuatan politik di masyarakat dan pemerintahan yang terkait dengan proyek tersebut. Kelayakan administratif mengukur apakah proyek tersebut dapat diimplementasikan
dalam
pemerintahan yang ada.
sistem
Dalam
administrasi
buku kita hanya
akan merngkaji kelayakan secara financial saja.
Kelayakan Ekonomi dan Finansial
Salah
satu
alasan
mengapa
disiplin
ekonomi
mencapai kepopulerannya dalam analisis kebijakan adalah karena mempunyai konsep-konsep yang terukur. Analis dan pengambil keputusan lebih menyukai analisis dan informasi yang "keras" yang dapat
dikomunikasikan
dengan
istilah-istilah
kuantitatif. Tiga konsep yang sering dijumpai dalam kelayakan ekonomi, yaitu: kriteria yang terlihat dan yang tidak terlihat, dapat atau tidak dapat diukur 56
secara moneter, dan langsung atau tak langsung diukur dengan analisis biaya-keuntunga (cost benefit analysis).
Secara umum, biaya dan keuntungan yang terlihat (tangible) adalah yang bisa dihitung dengan jelas. Biaya dan keuntungan yang dapat diukur secara moneter (moneterizable) bahkan lebih jauh lagi, yaitu dapat dinyatakan dalam ukuran satuan uang (misal: Rupiah); hal ini dimungkinkan karena kita dapat mengukurnya di pasaran. Dalam hal langsung atau tidak langsung, tergantung pada tujuan utama proyek. Keuntungan yang menjadi tujuan utama merupakan pengaruh
langsung.
bendungan
dengan
mempunyai
pengaruh
Contoh, pembangkit langsung
pembangunan tenaga
listrik
(direct)
yaitu
bertambahnya tenaga listrik (yang dapat diukur secara moneter), disamping itu, mempunyai pengaruh tak langsung (indirect) yaitu menigkatnya kegiatan
57
rekreasi dan perikanan (yang juga dapat diukur secara moneter).
Pengaruh negatif tak langsung juga dapat muncul, misal dalam contoh bendungan di atas, yaitu tenggelamnya lahan pertanian menjadi bendungan. Di samping itu, dikenal juga biaya peluang (opportunity cost), yaitu selisih nilai yang didapat bila tidak ada proyek dengan nilai yang didapat setelah terkena proyek. Misal, nilai lahan sebelum ada proyek sebesar Rp. 5 juta,sedangkan setelah terkena proyek menjadi Rp. 2 juta, maka biaya peluangnya adalah Rp. 3 juta Efisiensi ekonomis berkaitan dengan pemakaian sumber daya (biaya) yang
ada
maksimal
dalam
mencapai
(maksimal
masyarakat).Catatan:
keuntungan
yang
dari
segi
kepuasan
efiseinsi
dan
efektivitas
berkaitan tapi tidak boleh dicampur-adukkan. Sebuah proyek bisa efisien (hemat dalam pembiayaan), tapi mungkin tidak efektif (tidak mencapai tujuan). 58
Cara yang populer untuk mengukur efisiensi adalah analisis perbandingan biaya lawan keuntungan (costbenefit analysis). Proyek efisien bila nilai keuntungan yang (dapat) diperoleh melebihi nilai biaya yang (akan) dikeluarkan. Hal yang perlu diingat dalam mengukur keuntungan proyek adalah keterbatasan sumber daya (untuk dipakai bersama -sama oleh banyak proyek). Bila mengukur proyek satu per satu, maka mungkin layak, tapi bila dikaji pemakaian bersama sumber daya, mungkin sekali tidak layak (kehabisan sumber daya).
Profitabilitas (profitability) merupakan salah satu ukuran yang dipakai pemerintah daerah dalam mengkaji usulan proyek atau program. Ukuran ini memperlihatkan selisih antara pendapatan yang akan diterima pemerintah dikurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah berkaitan dengan proyek yang
diusulkan.
Bila
berkaitan
dengan 59
proyekpembangunan fisik (misal: perumahan/ realestat), profitabilitas ini biasa disebut sebagai analisis dampak fiskal (fiscal impact analysis).
Efektivitas biaya merupakan ukuran lain, yang berarti dapat mencapai tujuan dengan biaya yang minimal. Dalam hal ini, semua upaya yang dapat dianggap mencapai tujuan diperbandingkan dalam hal biaya yang dikeluarkan. Salah satu yang paling sedikit memerlukan biaya itulah yang paling tinggi efektif biayanya. 7.2
Cara
Mengitung
Analisa
Kelayakan
Proyek
Analisa
kelayakan
proyek
dimaksudkan
untuk
mengetahui kelayakan proyek ditinjau dari berbagai indikator investasi seperti IRR, NPV, dan payback period.
60
a. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return adalah tingkat balikan suatu investasi dimana pada saat itu Net Present Value adalah 0. Suatu investasi dikatakan layak dan menguntungkan untuk dijalankan apabila IRR lebih besar dari cost of capital yang diasumsikan.
b. Perhitungan Net Present Value (NPV) Net Present Value adalah selisih antara serangkaian penerimaan di masa yang akan datang setelah dinilai saat ini (menggunakan discount factor) dengan pengeluaran (investasi) yang dilakukan pada saat ini. Suatu investasi dikatakan layak dan menguntungkan untuk dijalankan apabila NPV menunjukkan angka positif.
c. Payback Period Analisa payback period adalah untuk mengetahui berapa lama suatu investasi yang dilakukan akan 61
kembali dengan cara mengurangkan investasi dengan rangkaian proceed (laba bersih + penyusutan + bunga (1-pajak) + nilai sisa) yang akan diterima.
Berikut ini cara menghitung IRR, NPV dan Pay back Period PROJ 2008
DESCRIPTION Outlay
(33,252,925)
Proceeds EAT Interest (I-t) Depreciation & Amortization Book Value
-
Proceed Outlay - Cash Flow
(33,252,925) (33,252,925)
Internal Return Rate (IRR) Net Present Value (NPV) @ Benefit To Cost Ratio (BCR) Payback Period
PROJ 2010
PROJ 2011 -
-
-
5,067,753 1,260,957 1,749,848
6,047,476 1,281,093 1,749,848
5,982,986 1,085,908 1,749,848
6,099,294 676,259 1,749,848
8,078,559 (25,174,366)
9,078,417 (16,095,949)
8,818,743 (7,277,206)
8,525,401 1,248,195
25,632,809 1.77 4 year
10 month
Dari table di atas dapat dilihat bahwa :
62
PROJ 2013
-
23.84% 9.75%
PROJ 2012
1. Outlay adalah nilai investasi yang kita masukkan dalam suatu proyek, yang didalam computer masukkan negative. 2. Proceeds : terdiri dari EAT ( Earning After Tax), interest ( 1- tax), depreciation& amortation serta book value. EAT dapat kita peroleh dari pehitungan rugi laba, juga interest atau bunga dapat kita hitung dari perhitungan rugi laba dan dikalikan 0.7 ( 1tax=0,3). Perhitungan lainnya adalah Depreciation & amortation yang dapat ambil sheet tersendiri dalam perhiungan penyusutan. Terakhir dari kolom Proceed ini adalah Book Value atau nilai buku asset yang biayanya kita tempatkan diakhir proyeksi proyek. 3. Dalam menghitung kelayakan proyek ini kita gunakan program spread sheet Excel dari Microsoft atau program sejenis. Untuk menghitung IRR kita akan sorot Baris (row) proceed dari tahun 1 s.d tahun n = tergantung umur proyek diperhitungkan. Dengan menggunakan rumus @IRR ( Bx1..Yxn), maka secara otomatis kita akan dapatkan nilai IRR dari proyek tersebut . 63
4. Sedangkan untuk menghitung NPV, sebelumnya kita hitung discount factor. Dalam menghitung discount factor banyak teori yang digunakan, namun dalam buku ini kita menggunakan WACC seperti perhitungan berikut ini : 5. Sources of Fund
Total
Proportion
Average
DF
Interest Loan
21,614,401
65.00%
8.00%
5.20%
Self Finance
11,638,524
35.00%
13.00%
4.55%
Total
33,252,925
100.00%
Weighted Average Cost of Capital (WACC)
Dari table di atas dapat dilihat bahwa WACC diperoleh dari komposisi pembiayaan dana sendiri dan dana bank serta dikaitkan dengan resiko masing-masing pihak. Dari table di atas terlihat DF untuk proyek di atas diperhitung sebesar 9,75% yan berasal dari :
-
64
Loan 65% X 8 % ( suku bunga kredit) = 5,20% Self Financing 35% x 13% ( bunga deposito + resiko) = 4.55%
9.75%
-
Total 9.75%
=
Setelah Discount Factor kita dapatkan maka kita hitung NPV sebagai berikut @NPV (9,75%; Bx….Yx..), maka secara otomatis kita akan dapatkan nilai NPV proyek tersebut.
6. Sedangkan untuk menghitung Pay Back Period, yaitu menghitung lama kembalinya modal adalah dengan menghitung total nilai kembalian dari investasi ditambah pemasukan tiap tahun, seperti contoh dibawah ini :
65
Lampiran Perhitungan Keuangan
66
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana
Appendix 1 Appendix 2 Appendix 3 Appendix 4 Appendix 5 Appendix 6 Appendix 7 Appendix 8 Appendix 9 Appendix 10 Appendix 11 Appendix 12 Appendix 13 Appendix 14 Appendix 15 Appendix 16 Appendix 17 Appendix 18 Appendix 19 Appendix 20 Appendix 21 Appendix 22 Appendix 23 Appendix 24 Appendix 25 Appendix 26 Appendix 27 Appendix 28
Assumption Investment Cost Budger Schedule of Development Project Financing Schedule Projected Balance Sheet Profit / Loss Projection Cash Flow Projection Calculation of Depreciation Calculation of Working Capital Schedule of Installment of KMK Schedulue of Effective KI Installment Schedule of KI IDC Installment Production Plan Projected Sales Calculation of Cost of Goods Sold Raw Material Requirement (Ton) Raw Material Requirement Cost Supporting Material Requirement Supporting Material Cost Factory Overhead Marketing Expense General and Administrative Expense Calculation of Salary Expense Ratio Analysis Project Feasibility Analysis Calculation of Discount Rate Sensitivity Analysis Debt Covered Service Ratio Analysis
67
Appendix 1 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Assumption In USD PROJ 2010 Uraian
PROJ 2011
PROJ 2012
PROJ 2013
PROJ 2014
9,500
9,500
9,500
9,500
9,500
0% 5% 2% 5% 5% 5%
0% 5% 2% 5% 5% 5%
0% 5% 2% 5% 5% 5%
0% 5% 2% 5% 5% 5%
0% 5% 2% 5% 5% 5%
Buying Price - Molasses - Casava
55.00 0.00
56.10 -
57.22 -
58.37 -
59.53 -
Selling Price Ethanol
580
580
580
580
580
Material Requirement Per Ton - Molasses
3.50
3.50
3.50
3.50
3.50
Raw Material Usage Percentage - Molasses
100%
100%
100%
100%
100%
Supporting Material Requirement (Kg) - U r e a (Fermentation) - Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation) - Antifoam (Fermentation)
3.33 1.00 0.50
3.33 1.00 0.50
3.33 1.00 0.50
3.33 1.00 0.50
3.33 1.00 0.50
Water Use Composition - Lake Water - Spring Water
100% 0%
100% 0%
100% 0%
100% 0%
100% 0%
0.13 0.67 2.10
0.133 0.704 2.205
0.139 0.739 2.315
0.146 0.776 2.431
0.154 0.814 2.553
0.37 0.37 0.047 3.00 0.007
0.387 0.39 0.049 3.150 0.007
0.406 0.41 0.051 3.308 0.007
0.426 0.43 0.054 3.473 0.008
0.448 0.45 0.057 3.647 0.008
0
0
0
0
0
USD Rate Increase of Selling Price Increase of Salary Expense Increase of Raw Material Price Increase of Support Raw Material Price Repair & Maintenance Recycling Water Treatment
Supporting Material Price (USD/Kg) - U r e a (Fermentation) - Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation) - Antifoam (Fermentation) Water Price /M3 - Lake Water Water Price /M3 Coal/Kl ethanol Toll Fee/KL Transport Expense for Molasses/Kg Other Product Raw Material Vertilizer (180 m3/day) Interest Rate (%) p.a
68
8.0%
Appendix 2 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Investment Cost Budger In USD Description USD Land (60.000 M2 @ Rp. 417,000/M2)
2,633,684
Buildings & Other Facilities, including : - Civil & Architecture Work - Storage section - Piping, figting, Water Treatment, Electriical Syncronisation
9,280,000 4,700,000 2,200,000 2,380,000
Machinery & Equipments, including : - Equipment - Erection & Commissioning - Packing & Forwarding, Transportation, Insurance Electric & Instrument Work, including : - Equipment - Erection Work Pre Operating Cost, including : - Training Work - Over head & Profit (10%) TOTAL INVESTMENT
18,230,000 13,080,000 3,500,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000
-
31,793,684
69
Appendix 3 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Schedule of Development In USD Uraian Land (60.000 M2 @ Rp. 417,000/M2)
2008 TW 3
TW 4
TW 1
2009 TW 2
TW 3
TW 4
100.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
10.00% 10.00% 10.00%
20.00% 20.00% 20.00%
20.00% 20.00% 20.00%
20.00% 20.00% 20.00%
20.00% 20.00% 20.00%
10.00% 10.00% 10.00%
Machinery & Equipments, including : - Equipment - Erection & Commissioning - Packing & Forwarding, Transportation, Insurance
0.00% 0.00% 0.00%
20.00% 20.00% 20.00%
20.00% 20.00% 20.00%
25.00% 25.00% 25.00%
25.00% 25.00% 25.00%
10.00% 10.00% 10.00%
Electric & Instrument Work, including : - Equipment - Erection Work
0.00% 0.00%
0.00% 0.00%
20.00% 20.00%
30.00% 30.00%
40.00% 40.00%
10.00% 10.00%
0.00% 10.00%
0.00% 20.00%
30.00% 20.00%
30.00% 20.00%
40.00% 20.00%
0.00% 10.00%
Buildings & Other Facilities, including : - Civil & Architecture Work - Storage section - Piping, figting, Water Treatment, Electriical Syncronisation
Pre Operating Cost, including : - Training Work - Over head & Profit (10%) TOTAL INVESTMENT
70
Appendix 4 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Project Financing Schedule In USD 2008 Description
Total
2008 TW 4
TW 3
Land (60.000 M2 @ Rp. 417,000/M2)
2,633,684
2,633,684
TW 1 -
TW 2 -
TW 3 -
TW 4 -
-
Buildings & Other Facilities, including :
9,280,000
928,000
1,856,000
1,856,000
1,856,000
1,856,000
928,000
- Civil & Architecture Work
4,700,000
470,000
940,000
940,000
940,000
940,000
470,000
- Storage section
2,200,000
220,000
440,000
440,000
440,000
440,000
220,000
- Piping, figting, Water Treatment, Electriical Syncronisation
2,380,000
238,000
476,000
476,000
476,000
476,000
238,000
Machinery & Equipments, including :
18,230,000
- Equipment
-
3,646,000
3,646,000
4,557,500
4,557,500
1,823,000
13,080,000
-
2,616,000
2,616,000
3,270,000
3,270,000
1,308,000
- Erection & Commissioning
3,500,000
-
700,000
700,000
875,000
875,000
350,000
- Packing & Forwarding, Transportation, Insurance
1,650,000
-
330,000
330,000
412,500
412,500
165,000
-
-
330,000
495,000
660,000
165,000
1,650,000
-
-
330,000
495,000
660,000
165,000
- Erection Work
-
-
-
-
-
-
-
Pre Operating Cost, including :
-
-
-
-
-
-
-
- Training Work
-
-
-
-
-
-
- Over head & Profit (10%)
-
-
-
-
-
-
Electric & Instrument Work, including :
1,650,000
- Equipment
Total
-
31,793,684
3,561,684
5,502,000
5,832,000
6,908,500
7,073,500
2,916,000
- Internal Fund
11,127,789
1,246,589
1,925,700
2,041,200
2,417,975
2,475,725
1,020,600
- Bank Fund
20,665,895
2,315,095
3,576,300
3,790,800
4,490,525
4,597,775
1,895,400
Total
31,793,684
3,561,684
5,502,000
5,832,000
6,908,500
7,073,500
2,916,000
IDC
1,459,241
46,302
118,430
195,785
288,141
383,842
426,740
510,734
16,206
Composition of Investment Financing
Composition of IDC Financing 68,525
100,849
134,345
149,359
948,507
30,096
76,979
127,261
187,292
249,498
277,381
1,459,241
46,302
118,430
195,785
288,141
383,842
426,740
- Internal Fund
11,638,524
1,262,795
1,967,150
2,109,725
2,518,824
2,610,070
1,169,959
- Bank Fund
21,614,401
2,345,191
3,653,279
3,918,061
4,677,817
4,847,273
2,172,781
Total
33,252,925
3,607,986
5,620,430
6,027,785
7,196,641
7,457,342
3,342,740
- Internal Fund - Bank Fund Total
41,450
Total Composition of Investment Financing
71
Appendix 5 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Projected Balance Sheet In USD
Description
PROJ 2008
PROJ 2009
PROJ 2010
PROJ 2011
PROJ 2012
PROJ 2013
PROJ 2014
ASSETS Current Assets - Cash and Cash Equivalent - Accounts Receivable - Raw Material Inventory - Supporting Material Inventory - Finished Goods Inventory
7,770,054
1,133,060 -
7,291,236 1,859,625 2,598,750 7,226 1,174,500
10,953,271 2,164,125 2,945,250 8,430 1,305,000
14,717,803 2,175,000 3,004,155 8,852 1,305,000
9,504,186 2,175,000 3,064,238 9,295 1,305,000
17,185,465 2,175,000 3,125,523 9,759 1,305,000
Total Current Assets
7,770,054
1,133,060
12,931,337
17,376,076
21,210,810
16,057,719
23,800,747
Fixed Assets - Cost - Accumulated Depreciation Book Value
9,228,416 9,228,416
33,252,925 33,252,925
33,252,925 (1,749,848) 31,503,077
33,252,925 (3,499,696) 29,753,229
33,252,925 (5,249,545) 28,003,381
33,252,925 (6,999,393) 26,253,532
33,252,925 (8,749,241) 24,503,684
16,998,470
34,385,986
44,434,415
47,129,305
49,214,190
42,311,251
48,304,431
3,557,540 977,901 1,524,660 6,060,101
3,557,540 867,591 1,524,660 5,949,791
3,557,540 860,222 1,524,660 5,942,422
3,557,540 880,554 1,524,660 5,962,754
3,557,540 901,450 1,524,660 5,983,650
Total Assets LIABILITIES AND EQUITY Current Liabilities - KMK bank loan - Accounts Payable - KMK Shareholders Loan - Tax payables - Accrual Costs Total Current Liabilities
-
-
Long Term Liabilities - Effective KI bank loan - IDC KI bank loan - Shareholders Loan
5,891,395 107,076 -
20,665,895 948,507 1,771,584
19,633,895 901,081 1,771,584
16,533,895 758,805 1,771,584
12,813,895 588,074 1,771,584
379,403 1,771,584
94,851 1,771,584
Total Long Term Liabilities
5,998,470
23,385,986
22,306,560
19,064,284
15,173,553
2,150,987
1,866,435
11,000,000 -
11,000,000
11,000,000 11,000,000
11,000,000 5,067,753 16,067,753
11,000,000 5,067,753 6,047,476 22,115,229
11,000,000 11,115,229 5,982,986 28,098,216
11,000,000 17,098,216 6,099,294 34,197,510
11,000,000 23,197,510 6,256,837 40,454,347
16,998,470
34,385,986
44,434,415
47,129,305
49,214,190
42,311,251
48,304,431
Equity - Paid in Capital - Planned Paid in Capital - Retained Earning (Loss) - Current Profit (Loss) Total Equity Total Liabilities and Equity
72
Appendix 6 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Profit / Loss Projection In USD Description
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
Revenue from Sales - Ethnaol
22,315,500
25,969,500
26,100,000
26,100,000
26,100,000
Ethanol
22,315,500
25,969,500
26,100,000
26,100,000
26,100,000
Cost of Goods Sold
10,624,900
12,756,829
13,229,213
13,620,299
14,025,533
Operating Profit
11,690,600
13,212,671
12,870,787
12,479,701
12,074,467
- Marketing Expense
211,997
246,710
247,950
247,950
247,950
- General and Administrative Expense
712,739
771,727
799,568
827,541
856,912
- Depreciation
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
Total Operating Expense
2,674,584
2,768,286
2,797,367
2,825,339
2,854,710
Operating Profit (Loss)
9,016,015
10,444,385
10,073,421
9,654,361
9,219,757
Interest Expense
(1,801,368)
(1,830,133)
(1,551,297)
(966,084)
(306,419)
Total Other Income (Expense)
(1,801,368)
(1,830,133)
(1,551,297)
(966,084)
(306,419)
Profit (Loss) Before Tax
7,214,648
8,614,252
8,522,123
8,688,278
8,913,338
Estimated Income Tax
2,146,894
2,566,775
2,539,137
2,588,983
2,656,501
Net Income (Loss) After Tax
5,067,753
6,047,476
5,982,986
6,099,294
6,256,837
Operating Expense
Other Income (Expense)
73
Appendix 7 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Cash Flow Projection In USD Description
PROJ 2008
PROJ 2009
PROJ 2010
PROJ 2011
PROJ 2012
PROJ 2013
PROJ 2014
22,315,500 -
25,969,500 1,859,625
26,100,000 2,164,125
26,100,000 2,175,000
26,100,000 2,175,000
(2,175,000)
(2,175,000)
Cash Flow from Operating Activities Sales - Ethanol Acc. Receivable - Beginning - Beginning - Ending
(1,859,625) -
Total Cash Inflow Cash Outflow Purchase of Raw Material
(2,164,125)
(2,175,000)
20,455,875
25,665,000
26,089,125
26,100,000
26,100,000
11,640,873
10,308,727
10,216,016
10,454,675
10,699,825
Purchase of Supporting Material Overhead Expense
93,939 2,670,565
102,369 2,823,938
106,644 2,965,879
111,977 3,114,173
117,576 3,269,882
Operating Expense Acc. Payable - Beginning
924,736 -
1,018,438 977,901
1,047,518 867,591
1,075,491 860,222
1,104,862 880,554
(977,901) 2,146,894
(867,591) 2,566,775
(860,222) 2,539,137
(880,554) 2,588,983
- Ending Corporate Income Tax Total Cash Outflow Cash Flow from Operating Activities
-
(901,450) 2,656,501
-
16,499,106
16,930,557
16,882,564
17,324,967
17,827,750
-
3,956,769
8,734,443
9,206,561
8,775,033
8,272,250
Cash Flow from Financing Activities Cash Inflow Paid in Capital Deposit from KMK Shareholders
11,000,000
KMK Bank Loan KI of Shareholders KI Effective KI IDC Total Cash Inflow
-
1,524,660
-
-
-
-
3,557,540
-
-
-
-
-
-
-
1,771,584
5,891,395
14,774,500
107,076 16,998,470
841,431 17,387,515
9,228,416
24,024,509
-
-
5,082,200
-
Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Pembiayaan Pembangunan Pabrik Pembayaran pokok KMK
-
-
-
-
-
Pembayaran bunga KMK Pembayaran pokok KI
142,302 1,032,000
284,603 3,100,000
284,603 3,720,000
284,603 12,813,895
284,603 -
Pembayaran bunga KI Pembayaran pokok KI IDC
1,622,312 47,425
1,477,712 142,276
1,211,112 170,731
640,695 208,671
284,552
Pembayaran bunga KI IDC
36,755
67,818
55,582
40,786
21,816 590,971
9,228,416
24,024,509
2,880,793
5,072,409
5,442,028
13,988,650
Cash Outflow from Financing Activities
7,770,054
(6,636,994)
2,201,407
(5,072,409)
(5,442,028)
(13,988,650)
Cash Increase (Decrease)
7,770,054
(6,636,994)
6,158,176
3,662,034
3,764,532
(5,213,617)
7,770,054
1,133,060
7,291,236
10,953,271
14,717,803
9,504,186
1,133,060
7,291,236
10,953,271
14,717,803
9,504,186
17,185,465
Total Cash Outflow
Beginning Cash Flow
Cash Ending Balance
74
0
7,770,054
(590,971) 7,681,279
Appendix 8 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Calculation of Depreciation In USD Description
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Addition (Deduction) -
Land
2,633,684
Buildings & Other Facilities
2,784,000
6,496,000
Machinery & Equipments Electric & Instrument Work
3,646,000 -
14,584,000 1,650,000
Pre Operating Cost IDC Total
-
-
164,732 9,228,416
1,294,509 24,024,509
-
-
-
-
-
Accumulated Cost Land Buildings & Other Facilities
2,633,684 2,784,000
2,633,684 9,280,000
2,633,684 9,280,000
2,633,684 9,280,000
2,633,684 9,280,000
2,633,684 9,280,000
2,633,684 9,280,000
Machinery & Equipments
3,646,000
18,230,000
18,230,000
18,230,000
18,230,000
18,230,000
18,230,000
-
1,650,000
1,650,000
1,650,000
1,650,000
1,650,000
1,650,000
Electric & Instrument Work Pre Operating Cost
-
-
-
-
-
-
-
164,732 9,228,416
1,459,241 33,252,925
1,459,241 33,252,925
1,459,241 33,252,925
1,459,241 33,252,925
1,459,241 33,252,925
1,459,241 33,252,925
Buildings & Other Facilities Machinery & Equipments
464,000 911,500
464,000 911,500
464,000 911,500
464,000 911,500
464,000 911,500
Electric & Instrument Work Pre Operating Cost
82,500 -
82,500 -
82,500 -
82,500 -
82,500 -
291,848
291,848
291,848
291,848
291,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
IDC Total Depreciation per Year Land
IDC Total Accumulation Depreciation Land
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Buildings & Other Facilities
-
-
464,000
928,000
1,392,000
1,856,000
2,320,000
Machinery & Equipments
-
-
911,500
1,823,000
2,734,500
3,646,000
4,557,500
Electric & Instrument Work Pre Operating Cost
-
-
82,500 -
165,000 -
247,500 -
330,000 -
412,500 -
IDC
-
-
291,848
583,696
875,545
1,167,393
1,459,241
Total
-
-
1,749,848
3,499,696
5,249,545
6,999,393
8,749,241
2,633,684 2,784,000 3,646,000
2,633,684 9,280,000 18,230,000
2,633,684 8,816,000 17,318,500
2,633,684 8,352,000 16,407,000
2,633,684 7,888,000 15,495,500
2,633,684 7,424,000 14,584,000
2,633,684 6,960,000 13,672,500
-
1,650,000
1,567,500
1,485,000
1,402,500
1,320,000
1,237,500
Book Value of Fixed Assets Land Buildings & Other Facilities Machinery & Equipments Electric & Instrument Work Pre Operating Cost IDC Total
-
-
-
-
-
-
164,732
1,459,241
1,167,393
875,545
583,696
291,848
-
9,228,416
33,252,925
31,503,077
29,753,229
28,003,381
26,253,532
24,503,684
-
75
Appendix 9 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Calculation of Working Capital In USD
Description
Working Capital Required 1. Raw Material Inventory of Molases 2. Persediaan Batubara 3. Average Raw Material Inventory 4. Average Finished Goods Inventory 5. Accounts Receivable 6. Accounts Payable
Assumption
4 Bulan 2 Bulan 1 Bulan 0.5 Bulan 1 Bulan 1 Bulan
Total Working Capital Requirement Financing Composition - Internal Fund - Bank Loan Fund
76
Total (USD)
2,598,750 420,000 7,226 1,174,500 1,859,625 (977,901) 5,082,200
30% 70%
1,524,660 3,557,540
Appendix 10 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Schedule of Installment of KMK Loan Balance
3,557,540
Loan Type
KMK
Interest
8.00%
Description
Year
Year
Year
Year
Year
Year
Year
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Drawdown Quarter I Quarter II
3,557,540
Quarter III Quarter IV Total
-
3,557,540
Principal Installment Quarter I
-
-
-
-
-
-
Quarter II
-
-
-
-
-
-
889,385
Quarter III
-
-
-
-
-
-
889,385
Quarter IV
-
-
-
-
-
-
889,385
-
-
-
-
-
-
3,557,540
Total
889,385
Loan Balance Quarter I
-
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
2,668,155
Quarter II
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
1,778,770
Quarter III
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
889,385
Quarter IV
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
-
Interest Payment 71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
Quarter II
-
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
53,363
Quarter III
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
35,575
Quarter IV
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
17,788
142,302
284,603
284,603
284,603
284,603
284,603
177,877
Quarter I
Total
-
77
Appendix 11 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Schedulue of Effective KI Installment Loan Balance 20,665,895 Loan Type KI Interest 8.00%
Description
Drawdown Quarter I Quarter II Quarter III Quarter IV Total Principal Installment Quarter I Quarter II Quarter III Quarter IV Total Loan Balance Quarter I Quarter II Quarter III Quarter IV interest Quarter I Quarter II Quarter III Quarter IV Total
78
Year 2008
Year 2009
2,315,095 3,576,300 5,891,395
-
2,315,095 5,891,395
Year 2010
3,790,800 4,490,525 4,597,775 1,895,400 14,774,500
-
9,682,195 14,172,720 18,770,495 20,665,895
-
Year 2011
Year 2012
Year 2013
-
258,000 258,000 258,000 258,000 1,032,000
775,000 775,000 775,000 775,000 3,100,000
930,000 930,000 930,000 930,000 3,720,000
3,203,474 3,203,474 3,203,474 3,203,474 12,813,895
20,407,895 20,149,895 19,891,895 19,633,895
18,858,895 18,083,895 17,308,895 16,533,895
15,603,895 14,673,895 13,743,895 12,813,895
9,610,421 6,406,947 3,203,474 -
413,318 408,158 402,998 397,838 1,622,312
392,678 377,178 361,678 346,178 1,477,712
330,678 312,078 293,478 274,878 1,211,112
256,278 192,208 128,139 64,069 640,695
Appendix 12 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Schedule of KI IDC Installment Loan Balance 948,507 KI IDC Loan Type Interest 8.00%
Description
Drawdown Quarter I Quarter II Quarter III Quarter IV Total Principal Installment Quarter I Quarter II Quarter III Quarter IV Total Loan Balance Quarter I Quarter II Quarter III Quarter IV Interest Payment Quarter I Quarter II Quarter III Quarter IV Total
Year 2008
Year 2009
30,096 76,979 107,076
Year 2010
127,261 187,292 249,498 277,381 841,431
Year 2011
Year 2012
Year 2013
Year 2014
Year 2015
-
-
-
11,856 11,856 11,856 11,856 47,425
35,569 35,569 35,569 35,569 142,276
42,683 42,683 42,683 42,683 170,731
52,168 52,168 52,168 52,168 208,671
71,138 71,138 71,138 71,138 284,552
23,713 23,713 23,713 23,713 94,851
30,096 107,076
234,336 421,628 671,125 948,507
936,650 924,794 912,938 901,081
865,512 829,943 794,374 758,805
716,123 673,440 630,757 588,074
535,906 483,738 431,571 379,403
308,265 237,127 165,989 94,851
71,138 47,425 23,713 -
-
18,496 18,259 36,755
18,022 17,310 16,599 15,887 67,818
15,176 14,322 13,469 12,615 55,582
11,761 10,718 9,675 8,631 40,786
7,588 6,165 4,743 3,320 21,816
1,897 1,423 949 474 4,743
79
Appendix 13 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Production Plan In USD Description
unit
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
Installed Capacity / Year
KL
45,000
45,000
45,000
45,000
45,000
Total Operating Day / Year
day
300
300
300
300
300
- Fuel Grade Alcohol
KL
150.00
150.00
150.00
150.00
150.00
Capacity Utilization
%
Production Capacity/day :
90%
100%
100%
100%
100%
Productions / day - Fuel Grade Alcohol
KL
135.00
150.00
150.00
150.00
150.00
Productions / year - Fuel Grade Alcohol
KL
40,500
45,000
45,000
45,000
45,000
80
Appendix 14 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Projected Sales In USD Description
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
Ethanol : - Net Production to sale (KL)
40,500
45,000
45,000
45,000
45,000
- Inventory (KL) - Beginning
0
2,025
2,250
2,250
2,250
- Ending
2,025
2,250
2,250
2,250
2,250
- Sales (KL)
38,475
44,775
45,000
45,000
45,000
580
580
580
580
580
22,315,500
25,969,500
26,100,000
26,100,000
26,100,000
-
-
-
-
-
0.11
0.11
0.11
0.11
0.11
-
-
-
-
-
- Selling Price (USD/KL) - Revenue (USD)
Methane Gas : - Penjualan (Nm3) - Harga Jual (USD/Nm3) - Penerimaan (USD) Total Pendapatan (USD) - Revenue (000 USD)
22,315,500 25,969,500 26,100,000 26,100,000 26,100,000 22,316
25,970
26,100
26,100
26,100
81
Appendix 15 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Calculation of Cost of Goods Sold In USD Description Raw material inventory beginning balance
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
-
2,598,750
2,945,250
3,004,155
3,064,238
Raw material purchase
11,640,873
10,308,727
10,216,016
10,454,675
10,699,825
Raw material ready to be used
11,640,873
12,907,477
13,161,266
13,458,830
13,764,063
Raw material inventory ending balance
(2,598,750)
(2,945,250)
(3,004,155)
(3,064,238)
(3,125,523)
Raw Material Use
9,042,123
9,962,227
10,157,111
10,394,592
10,638,540
-
7,226
8,430
8,852
9,295
Supporting material purchase
93,939
102,369
106,644
111,977
117,576
Supporting material ready to be used
93,939
109,595
115,075
120,829
126,870
Supporting material inventory ending balance
(7,226)
Supporting Material Use
86,713
101,165
106,223
111,534
117,111
Total Raw and Supporting Material Use
9,128,835
10,063,391
10,263,334
10,506,126
10,755,651
Factory Overhead
2,670,565
2,823,938
2,965,879
3,114,173
3,269,882
1,174,500
1,305,000
1,305,000
1,305,000
Finished Goods Inventory ending balance
(1,174,500)
(1,305,000)
(1,305,000)
(1,305,000)
(1,305,000)
Cost of Goods Sold
10,624,900
12,756,829
13,229,213
13,620,299
14,025,533
Supporting material inventory beginning balance
Finished Goods Inventory beginning balance
82
(8,430)
(8,852)
(9,295)
(9,759)
Appendix 16 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Raw Material Requirement (Ton) Ton PROJ PROJ 2010 2011 Uraian Raw Material Requirement - Molasses Beginning Inventory - Molasses Ending Inventory - Molasses Purchase of Raw Material - Molasses
PROJ 2012
PROJ 2013
PROJ 2014
141,750
157,500
157,500
157,500
157,500
-
47,250
52,500
52,500
52,500
47,250
52,500
52,500
52,500
52,500
189,000
162,750
157,500
157,500
157,500
83
Appendix 17 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Raw Material Requirement Cost In USD PROJ PROJ Uraian 2010 2011
PROJ 2012
Raw Material Requirement - Molasses Beginning Inventory - Molasses Ending Inventory - Molasses Purchase of Raw Material - Molasses - Transport Expense of Molasses Total
84
PROJ 2013
PROJ 2014
7,796,250
8,835,750
9,012,465
9,192,714
9,376,569
-
2,598,750
2,945,250
3,004,155
3,064,238
2,598,750
2,945,250
3,004,155
3,064,238
3,125,523
10,395,000
9,182,250
9,071,370
9,252,797
9,437,853
1,245,873
1,126,477
1,144,646
1,201,878
1,261,972
11,640,873
10,308,727
10,216,016
10,454,675
10,699,825
Appendix 18 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Supporting Material Requirement Kg Description
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
Raw material requirement (ton) - U r e a (Fermentation)
135,000
150,000
150,000
150,000
150,000
- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation)
40,500
45,000
45,000
45,000
45,000
- Antifoam (Fermentation)
20,250
22,500
22,500
22,500
22,500
195,750
217,500
217,500
217,500
217,500
Total Beginning Inventory - U r e a (Fermentation)
-
11,250
12,500
12,500
12,500
- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation)
-
3,375
3,750
3,750
3,750
- Antifoam (Fermentation)
-
1,688
1,875
1,875
1,875
Total
-
16,313
18,125
18,125
18,125
Ending Inventory 11,250
12,500
12,500
12,500
12,500
- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation)
3,375
3,750
3,750
3,750
3,750
- Antifoam (Fermentation)
1,688
1,875
1,875
1,875
1,875
16,313
18,125
18,125
18,125
18,125
- U r e a (Fermentation)
Total Purchase of Raw Material
146,250
151,250
150,000
150,000
150,000
- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation)
43,875
45,375
45,000
45,000
45,000
- Antifoam (Fermentation)
21,938
22,688
22,500
22,500
22,500
212,063
219,313
217,500
217,500
217,500
- U r e a (Fermentation)
Total
85
Appendix 19 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Supporting Material Cost In USD Uraian
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
Raw material requirement (ton) 17,053
19,895
20,889
21,934
- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation)
27,135
31,658
33,240
34,902
- Antifoam (Fermentation)
- U r e a (Fermentation)
42,525
49,613
52,093
54,698
57,433
Total
86,713
101,165
106,223
111,534
117,111
- U r e a (Fermentation)
-
1,421
1,658
1,741
1,828
- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation)
-
2,261
2,638
2,770
2,909
- Antifoam (Fermentation)
-
3,544
4,134
4,341
4,558
Total
-
7,226
8,430
8,852
9,295
- U r e a (Fermentation)
1,421
1,658
1,741
1,828
1,919
- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation)
2,261
2,638
2,770
2,909
3,054
- Antifoam (Fermentation)
3,544
4,134
4,341
4,558
4,786
Total
7,226
8,430
8,852
9,295
9,759
- U r e a (Fermentation)
18,474
20,132
20,972
22,021
23,122
- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation)
29,396
32,034
33,372
35,041
23,031 36,648
Beginning Inventory
Ending Inventory
Purchase of Raw Material 36,793
- Antifoam (Fermentation)
46,069
50,203
52,300
54,915
57,661
Total
93,939
102,369
106,644
111,977
117,576
86
Appendix 20 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Factory Overhead In USD Description
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
Production Direct Labor
50,356
52,874
55,518
58,294
Indirect Labor Cost (Overhead)
34,900
36,645
38,477
40,401
42,421
10,000 212,211 2,100,000
10,500 222,821 2,205,000
11,025 233,962 2,315,250
11,576 245,660 2,431,013
12,155 257,943 2,552,563 12,155
Repair & Maintenance Water Electricity ( PLTU)
61,208
10,000
10,500
11,025
11,576
Insurance
5,000
5,250
5,513
5,788
6,078
Laboratory
11,000
11,550
12,128
12,734
13,371
Toll Fee Utk Pipa Ethanol
115,425
141,041
148,838
156,279
164,093
Others (5% Total OHC)
121,673
127,757
134,145
140,852
147,895
2,670,565
2,823,938
2,965,879
3,114,173
3,269,882
Recycling Water Treatment
Total
87
Appendix 21 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Marketing Expense In USD PROJ Description 2010 Seaport Handling Expenses (0,45% of Sales) Selling Expenses (0,50% of Sales) Total Marketing Expense
88
100,420 111,578 211,997
PROJ 2011 116,863 129,848 246,710
PROJ 2012 117,450 130,500 247,950
PROJ 2013 117,450 130,500 247,950
PROJ 2014 117,450 130,500 247,950
Appendix 22 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana General and Administrative Expense In USD PROJ Description 2010 Salary Expenses
PROJ 2011
PROJ 2012
PROJ 2013
PROJ 2014
507,436
532,808
559,448
587,421
Maintenance Expenses (0,22% of Sales)
49,094
57,133
57,420
57,420
57,420
Entertainment Expenses (0,22% of Sales)
49,094
57,133
57,420
57,420
57,420
On duty trip Expenses (0,22% of Sales)
49,094
57,133
57,420
57,420
57,420
8,926
10,388
10,440
10,440
10,440
20,084
23,373
23,490
23,490
23,490
29,010 712,739
33,760 771,727
33,930 799,568
33,930 827,541
33,930 856,912
Donation (0,04% of Sales) Professional Service (0,09% of Sales) Others (0,13% of Sales) Total
616,792
89
Appendix 23 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Calculation of Salary Expense In USD Number of employee No.
Sal/Month/person Total Sal/Month
Description
(Rp.)
(Rp.)
Total Salary/Year
USD Rate
Cost/Year
(Rp.)
(Rp.)
(USD)
1. Production Direct Labor - Salary, Ethanol Fermentation & Destilation Operator
3
Pers x
3 Group
=
9 Person
1,500,000
13,500,000
- Salary, Assistant to Shift Supervisor
1
Pers x
3 Group
=
3 Person
2,500,000
7,500,000
90,000,000
9,500
9,474
- Salary, Shift Supervisor
1
Pers x
3 Group
=
3 Person
3,500,000
10,500,000
126,000,000
9,500
13,263
- Allowance for Public Holiday (1 x Salary)
31,500,000
9,500
3,316
- Annual Bonus (1 x Salary)
31,500,000
9,500
- Employee Insurance (4.89 % THP)
18,484,200
9,500
- Allowance for Employee Income Tax (assumption 5 % THP) Total
15 Person
162,000,000
9,500
17,053
3,316 1,946
18,900,000
9,500
1,989
478,384,200
9,500
50,356
2. Indirect Labor Cost (Overhead) - Salary, Cooling Tower, Compressor, Diesel & Panel Operator
3
Pers x
3 Group
=
9 Person
1,500,000
13,500,000
162,000,000
9,500
17,053
- Salary, Boiler & Water Treatment Operator
5
Pers x
3 Group
=
15 Person
1,500,000
22,500,000
270,000,000
9,500
28,421
- Salary, Evaporator, Waste Water Treatment & Dryer Operator
2
Pers x
3 Group
=
6 Person
1,500,000
9,000,000
108,000,000
9,500
11,368
- Salary, Maintenance Mechanic Operator
1
Pers x
3 Group
=
3 Person
1,500,000
4,500,000
54,000,000
9,500
5,684
- Salary, Electricity & Instrument Maintenance Operator
1
Pers x
3 Group
=
3 Person
1,500,000
4,500,000
54,000,000
9,500
5,684
- Salary, PC Laboratory Analyst
1
Pers x
3 Group
=
3 Person
1,500,000
4,500,000
54,000,000
9,500
5,684
- Salary, Safety Man
=
2 Person
1,500,000
3,000,000
36,000,000
9,500
3,789
- Salary, QA Laboratory Analyst
=
2 Person
1,500,000
3,000,000
36,000,000
9,500
3,789
- Public Holiday Allowance (1 x Salary)
64,500,000
9,500
6,789
- Annual Bonus (1 x Salary)
64,500,000
9,500
6,789
- Employee Insurance (4.89 % THP)
37,848,600
9,500
- Employee Income Tax Allowance (assumption 5 % THP)
38,700,000
9,500
4,074
331,548,600
9,500
34,900
Total
43 Person
3,984
3. Administrative & General Employee Cost =
30 Person
1,000,000
30,000,000
360,000,000
9,500
37,895
- Salary Drop Receipt Operator
=
3 Person
1,000,000
3,000,000
36,000,000
9,500
3,789
- Salary Filing & Shipping Operator
- Salary Security
10
Pers x
3 Group
=
4 Person
1,000,000
4,000,000
48,000,000
9,500
5,053
- Salary Scale Bridge Operator
=
3 Person
1,000,000
3,000,000
36,000,000
9,500
3,789
- Salary Logistic & Warehouse Administrativon
=
2 Person
1,000,000
2,000,000
24,000,000
9,500
2,526
- Salary Personnel Administration
=
2 Person
1,000,000
2,000,000
24,000,000
9,500
2,526
- Salary Accounting Administration
=
3 Person
1,000,000
3,000,000
36,000,000
9,500
3,789
- Salary Finance Administration
=
1 Person
1,000,000
1,000,000
12,000,000
9,500
1,263
- Salary Marketing Administration
=
2 Person
1,000,000
2,000,000
24,000,000
9,500
2,526
- Salary Purchase Administration
=
2 Person
1,000,000
2,000,000
24,000,000
9,500
2,526
- Salary Policlinic Paramedic
=
2 Person
1,000,000
2,000,000
24,000,000
9,500
- Salary Driver
=
4 Person
1,000,000
4,000,000
48,000,000
9,500
5,053
=
12 Person
750,000
9,000,000
108,000,000
9,500
11,368
- Salary Telephone Operator
=
1 Person
750,000
750,000
9,000,000
9,500
947
- Salary Office Boy
=
3 Person
750,000
2,250,000
27,000,000
9,500
2,842
- Salary Cleaning Service
=
4 Person
750,000
3,000,000
36,000,000
9,500
3,789
- Salary Miscellaneous
=
2 Person
750,000
1,500,000
18,000,000
9,500
1,895
- Salary Cashier
=
1 Person
2,000,000
2,000,000
24,000,000
9,500
2,526
- Salary Secretary
=
1 Person
2,000,000
2,000,000
24,000,000
9,500
2,526
=
1 Person
2,000,000
2,000,000
24,000,000
9,500
2,526
=
3 Person
3,000,000
9,000,000
108,000,000
9,500
11,368
=
1 Person
3,000,000
3,000,000
36,000,000
9,500
3,789 9,474
- Salary Canteen Personnel
4
Pers x
3 Group
- Salary Company Pharmacist - Salary General Shift Supervisor
1
- Salary Supervisor Administration
Pers x
3 Group
2,526
- Salary Production Department Head
=
1 Person
7,500,000
7,500,000
90,000,000
9,500
- Salary Administrative Department Head
=
1 Person
6,500,000
6,500,000
78,000,000
9,500
- Salary General Department Head
=
1 Person
5,500,000
5,500,000
66,000,000
9,500
6,947
- Salary Manager
=
1 Person
10,000,000
10,000,000
120,000,000
9,500
12,632
- Salary Director
=
1 Person
12,500,000
12,500,000
150,000,000
9,500
15,789
150,000,000
- Management Disbursement
8,211
1,800,000,000
9,500
189,474
- Public Holiday Allowance (1 x Salary)
284,500,000
9,500
29,947
- Annual Bonus (1 x Salary)
284,500,000
9,500
- Employee Insurance (4.89 % THP)
166,944,600
9,500
- Employee Income Tax Allowance (assumption 5 % THP) Total
92 Person
4. Employee Health Care Insurance Cost (BAU)
29,947 17,573
170,700,000
9,500
17,968
4,320,644,600
9,500
454,805
200,000,000
9,500
21,053
5. Employee Uniform Cost (BAU)
50,000,000
9,500
6. Employee Social & Recreation Activities Cost
50,000,000
9,500
5,263
200,000,000
9,500
21,053
9,500
592,692
7. Employee Consumption Cost
500,000,000 TOTAL
90
150 Person
5,630,577,400
5,263
52,632
Appendix 24 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Ratio Analysis DESCRIPTION
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
2010
2011
2012
2013
2014
Liquidity Current Ratio
213%
292%
357%
269%
398%
Quick Ratio
151%
220%
284%
196%
324%
Solvability Total Debt to Total Assets Ratio Total Debt to Equity Ratio Time Interest Earned
64%
53%
43%
19%
16%
177%
113%
75%
24%
19%
17%
15%
13%
8%
3%
11%
13%
12%
14%
13%
32%
27%
21%
18%
15%
52%
51%
49%
48%
46%
23%
23%
23%
23%
24%
24.23%
25.87%
24.02%
26.95%
22.71%
0.50
0.55
0.53
0.62
0.54
(Ebit to Interest Ratio) Earning Power (EAT to Total Assets) Return On Equity (EAT to Equity Ratio) Gross Profit on Sales (Gross Profit to Sales Ratio) Net Profit Margin (EAT to Net Sales) Return on Invesment (EBIT to Total Assets) Assets Turn Over (Sales to Total Assets)
91
Appendix 25 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Project Feasibility Analysis USD PROJ 2008
DESCRIPTION Outlay
(33,252,925)
Proceeds EAT Interest (I-t) Depreciation & Amortization Book Value
-
Internal Return Rate (IRR)
Benefit To Cost Ratio (BCR) Payback Period
92
PROJ 2011 -
5,067,753 1,260,957 1,749,848
PROJ 2012 -
6,047,476 1,281,093 1,749,848
8,078,559 9,078,417 (33,252,925) (33,252,925) (25,174,366) (16,095,949)
Proceed Outlay - Cash Flow
Net Present Value (NPV) @
PROJ 2010
23.84% 9.75%
25,632,809 1.77 4 year
10 month
PROJ 2013 -
-
5,982,986 1,085,908 1,749,848
6,099,294 676,259 1,749,848
8,818,743 (7,277,206)
8,525,401 1,248,195
Appendix 26 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Calculation of Discount Rate USD Sources of Fund
Total
Proportion
Average
DF
Interest Loan
21,614,401
65.00%
8.00%
5.20%
Self Finance
11,638,524
35.00%
13.00%
4.55%
Total
33,252,925
100.00%
Weighted Average Cost of Capital (WACC)
9.75%
93
Appendix 27 Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim PT Perencana Sensitivity Analysis Uraian
IRR
NPV
BCR
Payback
Period
23.84%
25,632,809
1.771
4 year
10 month
- Decrease by 10%
17.98%
14,659,116
1.441
3 year
22 month
- Decrease by 20%
11.87%
3,685,422
1.111
3 year
43 month
- Increase by 10%
21.76%
21,669,251
1.652
3 year
14 month
- Increase by 20%
19.66%
17,705,693
1.532
3 year
18 month
- Decrease by 10%
20.35%
19,119,125
1.575
3 year
17 month
- Decrease by 20%
16.81%
12,605,441
1.379
3 year
26 month
- Increase by 10%
21.12%
22,307,517
1.610
3 year
15 month
- Increase by 20%
18.78%
18,982,224
1.476
3 year
20 month
Normal Selling Price
Raw and Supporting Material Price
Selling
Total Investment
94
DAFTAR PUSTAKA Djamin, Zulkarnain, 1993. Perencanaan dan Analisis Proyek. Edisi Kedua. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Downey, W.D. dan S.P. Erickson, 1992. Manajemen Agribisnis. Edisi Kedua. Penerbit Erlangga, Jakarta. Gray, C.; P. Simanjuntak; L.K. Sabur; P.F.L. Maspaitella dan R.C.G. Varley, 1997 Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sutojo, Siswanto, 1996. Studi Kelayakan Proyek: Teori dan Praktek. Seri Manajemen No 66. PT. Sapdodadi, Jakarta.
95
Tentang Penulis…. Ir. Hutrema Arif adalah seorang Konsultan yang berpengalaman dalam menyusun studi kelayakan berbagai bidang industry, perkebunan, property, pertambangan, power plant dan lain sebagainya. Selain sebagai konsultan juga aktif dibidang penilaian asset dan penulisan artikel dibeberapa Koran ibukota dan daerah.
96