Agustus, 2012
PBB DI INDONESIA Peluncuran Global Youth Forum Jakarta - United Nations Population Fund (UNFPA) dan pemerintah Indonesia, yang diwakilkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengumumkan peluncuran resmi Forum Pemuda Global pada tanggal 13 Agustus dalam sebuah upacara yang digelar di @america, pusat kebudayaan Amerika Serikat di Jakarta. Forum yang direncenakan untuk digelar di Bali pada tanggal 4-6 Desember 2012, akan membentuk sebuah landasan bagi terlaksananya dialog berkelanjutan mengenai isu-isu pemuda. Pertemuan ini merupakan bagian pertama dari tiga rangkaian pertemuan tematis yang direncanakan sebagai bagian dari revisi 20 tahun proses Konferensi Internasional mengenai Populasi dan Pembangunan (pertemuan kedua mengenai hak-hak asasi manusia dijadwalkan untuk diadakan pada Mei 2013 dan pertemuan ketiga mengenai kesehatan perempuan). Proses revisi yang dikenal sebagai ìICPD Beyond 2014,î bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk agenda pembangunan di masa depan.
sipil, mitra-mitra pembangunan internasional, dan pemerintah. Para pejabat tingkat tinggi juga diharapkan hadir dalam Forum tersebut, yang akan diakhiri dengan sebuah konser oleh artis-artis Indonesia dan mancanegara. Selain itu, Global Youth Forum akan terhubung dengan peserta online dari seluruh dunia melalui streaming dan media sosial. Mr. Jose Ferraris, Perwakilan U N F PA d i I n d o n e s i a mengatakan bahwa model partisipasi terbuka Global Youth Forum belum pernah terjadi sebelumnya dalam pertemuanpertemuan pemerintahan global. ìPertemuan ini mendorong partisipasi langsung dari orangorang yang sangat terpengaruh oleh hasil akhirnya, yaitu para pemuda.î Kata Mr. Ferraris. 43 persen dari penduduk dunia merupakan orang-orang berumur 25 tahun kebawah. ìKarena itu UNFPA berkomitmen untuk menyertakan para pemuda sebagai bagian dari agenda dalam Review ICPD Beyond 2014, yang telah bermula awal tahun iniî, ungkap Mr. Ferraris pada peluncuran Global Youth Forum (Dilanjutkan pada halaman 3)
Global Youth Forum diharapkan dapat menarik 1.000 peserta, terutama orang-orang muda, dari 193 negara anggota PBB, yang mewakili LSM, masyarakat
1
Q&A bersama Leo Mokodompit, Koordinator UNESCO Youth Desk Indonesia
Q: Hari Internasional Pemuda merayakan pencapaian-pencapaian pemuda dan mendorong aktifitas-aktifitas pemuda. Secara pribadi, mengapa anda melihat pemuda sebagai bagian penting dalam masyarakat? A: Saya pernah mendengar ungkapan bahwa pemuda adalah mitra hari ini dan pemimpin masa depan, tetapi sebenarnya saya melihat mereka sebagai pemimpin hari ini. Sebagai aktor-aktor utama dalam masyarakat, saya terkesan dengan mereka dan aktifitas-aktifitas mereka. Mereka memiliki kemampuan untuk mendorong perubahan dan menciptakan sebuah revolusi. Q: Peran apa yang dimiliki pemuda Indonesia dalam menguatkan kapasitas nasional? A: Jika mereka dapat membentuk sebuah kolaborasi yang luas dengan pemerintah, -- sebagai contoh dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga -- maka ada potensi besar bagi pemuda untuk didengar, ide-ide dan pemikiran mereka akan menjadi sebuah rekomendasi yang kuat dalam pembuatan kebijakan dan peraturan. Semuanya bermula dengan suara pemuda. (Dilanjutkan pada halaman 3)
PBB DI INDONESIA Agustus, 2012
Bersiap-siap untuk menyelamatkan nyawa
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Beyoncé, dan organisasiorganisasi bantuan kemanusiaan meluncurkan sebuah kampanye global untuk membantu pekerjaan kemanusiaan dan mendorong orang-orang diseluruh dunia untuk ikut terlibat dengan berbuat sesuatu yang baik terhadap orang lain pada Hari Kemanusiaan Dunia. Bergabung dalam kampanye dengan menyatakan tindakan anda untuk tanggal 19 Agustus di: www.whd-iwashere.org Dengarkan program-program radio Bahasa Indonesia mengenai pekerjaan kemanusiaan: Trax-FM 101.4 - 15/8 6.30pm RRI Pro 3 88.8FM - 16/8 9am Radio Pelita Kasih 96.3FM 17/8 10am
Peserta latihan simulasi gempa budi di Padang Jakarta Rescue
Padang - Ketika gempa 7,6 skala Richter yang menghancurkan melanda Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2009, regu tim penyelemat internasional bergegas ke ibukota provinsi, Padang, untuk membantu. Lebih dari 135.000 rumah rusak parah, dengan ratusan orang yang terperangkap di dalamnya. Dalam 24 jam pertama setelah gempa, layanan darurat dan tim penyelemat nasional menyelamatkan lebih dari 300 orang, namun jumlah orang yang meninggal empat kali dari angka tersebut. “Respon dalam 48 sampai 72 jam pertama setelah bencana sangat penting,” kata Rajan Gengaje, P e l a k s a n a Tu g a s K e p a l a O C H A Indonesia. Membangun kapasitas nasional untuk cepat tanggap bencana dan menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin merupakan fokus penting dari pekerjaan OCHA. Tiga tahun setelah gempa buki yang melanda Sumatera Barat, 240 spesial pencarian dan penyelamatan (search and rescue) internasional dan nasional dari 26 negara berkumpul di Padang, kali ini untuk mengadakan sebuah latihan simulasi bencana gempa bumi, dimana tim darurat lokal dan internasional mengadakan latihan bersama.
Lagu Beyoncé “I Was Here” direkam secara langsung di depan penonton. Rekamannya akan diluncurkan secara global pada tanggal 19 Agustus.
2
Latihan simulasi seperti ini adalah aktifitas rutin dari Internasional Search and Rescue Advisory Group (INSARAG), sebuah badan yang didirikan untuk koordinasi aktifitas pencarian dan penyelamatan dan koordinasi lapangan. Tujuan dari latihan ini adalah untuk membiasakan tim-tim regu pencari dan penyelamat internasional dengan negara-negara penerima untuk berkerjasama menurut panduan dan metodologi INSARAG, dan untuk melatih koordinasi dan kerjasama antar tim.
“Simulasi-simulasi ini memperbolehkan kita untuk menguji relevansi dan keberhasilan panduan kami, yang merupakan prosedur-prosedur yang telah disepakati untuk menyelamatkan nyawa-nyawa,” ungkap Winston Chang dari INSARAG. “Sama pentingnya, latihan-latihan ini bermanfaat dalam mengetahui apakah badan-badan nasional dan mitra-mitranya siap dalam menanggapi sebuah bencana.” Untuk badan pencarian dan penyelamatan nasional Indonesia, BASARNAS, latihan-latihan ini menunjukkan kompleksitas dalam mengkoordinasi suatu tanggapan terhadap bencana. “Banyaknya jumlah orang dan logistik yang terlibat, pentingnya informasi yang akurat, menghadapi salah satu dari tugas-tugas ini, apalagi menjalankannya secara simultan, dapat menjadi sebuah tugas yang berat bagi suatu badan yang masih muda seperti kami.” kata Bapak Abdul Haris Achadi, Kepala Kerjasama Teknis di BASARNAS.
BASARNAS didirikan sebagai sebuah badan otonom tiga tahun yang lalu, dan masih mencari pijakannya ditengah keadaan dengan tingkat kerentanan yang tinggi. Bapak Achadi menambahkan: “Kita tidak dapat berbuat apa-apa untuk mencegah bencana alam, tetapi kita dapat melakukan sesuatu mengenai cara menanggapinya. Semakin baik persiapan kita, maka banyak jiwa-jiwa yang dapat kita selamatkan ketika bencana terjadi.” Pada akhirnya pesan utama dari latihan simulasi INSARAG: Kesiapan menyelamatkan jiwa. (OCHA)
PBB DI INDONESIA Agustus, 2012
potensi mereka dapat dimaksimalkan. Untuk itu, investasi pada kelompok ini merupakan sebuah kebutuhan absolut,”ungkap Bapak Sugiri.
Peluncuran Global Youth Forum (Dilanjutkan dari halaman depan) Diskusi-diskusi dalam Global Youth Forum akan meliputi isu-isu yang relevan dengan pemuda diseluruh dunia penciptaan kehidupan yang layak, bertumbuh dengan sehat, seksualitas dalam konteks keluarga dan hakhak, dan penggunaan hak kewarganegaraan.
Dalam perjalanan menuju Global Youth Forum bulan D e s e m b e r, r a n g k a i a n kegiatan-kegiatan yang disebut “Road to Global Yo u t h F o r u m ” a k a n dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Kupang, Semarang, Palembang, Pontianak. “Beberapa kompetisi media sosial termasuk blogging, proyek aksi dan kompetisi fotografi juga akan dilaksanakan antara bulan September dan Oktober 2012. Sepuluh finalis dari masing-masing kompetisi akan ditampilkan online untuk dipilih. lima finalis yang mendapatkan suara terbanyak akan diumumkan sebagai juara dan mendapatkan tiket dan status pengamat pada Global Youth Forum. (UNFPA)
Forum ini bertujuan untuk memulai sebuah gerakan pemuda yang berkelanjutan dan mendorong inovasi dan investasi dalam isu-isu kepemudaan. Ketua BKKBN Bapak Sugiri Syarief menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia mendukung secara penuh Global Youth Forum. “Jumlah pemuda dunia yang terus meningkat akan menjadi sebuah sumber daya bagi pembangunan negara jika
Bakat Muda
Edelweiss, umur 8 tahun, tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat dan ikut dalam sebuah kelas seni di Sanggar Khatulustiwa Children Fun Art Gallery. Bakat seni Edelweiss ditemukan oleh ibunya ketika dia masih di taman kanakkanak. Kami berbincang bersama Edelweiss mengenai karyanya dan bagaimana perasaannya ketika diumumkan sebagai pemenang. Q: Darimana kamu tahu tentang perlombaan UN Art for Peace dan mengapa kamu tertarik untuk ikut? A: Saya tahu dari sanggar seni saya, Sanggar Lukis Khatulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, dimana saya belajar menggambar. Saya hanya ingin bersenang-senang ikut lomba ini dengan teman-teman sanggar saya.
A: Seperti yang kita ketahui UNESCO meliputi pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, dan komunikasi. Sebagai bagian integral dari UNESCO Natcom, kita sedang mengembangkan beberapa program pemuda. Sebuah program pendidikan yang sedang kita lakukan sekarang difokuskan pada peningkatan kesadaran diantara pemuda mengenai kewirausahawan Hijau, kesehatan reproduktif dan HIV/AIDS. Dalam hal ilmu pengetahuan, kita akan menjalankan sebuah kamp agrikultur pemuda dimana para pesertanya akan belajar bertani. Di sisi budaya, kita akan adakan Konser Karawitan Muda Indonesia di Bulan November 2012, yang akan dirayakan dengan penampilan musik tradisional dari 6 propinsi di Indonesia. Q: Menurut anda, isu-isu dan tangan apa yang mendesak bagi pemuda sekarang? A: Tantangan terbesar adalah kemampuan pemuda untuk menerapkan perubahan-perubahan nyata melalui regulasi dan kebijakan-kebijakan. Kebijakan perlu mengakomodasi pemuda. Khususnya dalam hal pendidikan, pengangguran, lingkungan dan kesehatan adalah topik-topik penting yang memerlukan fokus dan kerjasama pemuda dan pemerintah.
A: Ketika PBB mengumumkan Tahun Pemuda Internasional pada tahun 2011, saya sangat bahagia karena kemampuan kami untuk berkontribusi mulai dikenal. Sekarang saat tahun tersebut telah berlalu saya ingin memberikan semangat kepada semua pemuda dari seluruh dunia untuk ikut terlibat dengan PBB, sebagai advokat pemuda di badan-badan PBB, staf magang atau sukarelawan. Jaringan pemuda ini di PBB berhubungan erat dengan kerjasama dan sekaligus menjadi suara bagi perubahan yang kita ingini.
Sebagai hadiahnya? Karya seni para pemenang akan direproduksi ulang pada kalender Perserikatan Bangsa-Bangsa. Edelweiss Rosyad dari Indonesia menjadi pemenang untuk kategori umum 5-8 tahun.
Q: Inisiatif-inisiatif apa yang sedang anda promosikan untuk pemuda melalui UNESCO Youth Desk Indonesia?
Q: Bagaimana pemuda dapat bekerja bersama PBB? Berapa besar pengaruh hal-hal seperti Global Youth Forum, yang diselenggarakan tahun ini di Bali, terhadap agenda PBB?
Jakarta/Pontianak/New York - The United Nations Office for Disarmament Affairs (UN ODA) dan Harmony for Peace Foundation baru-baru ini meluncurkan kontes pemuda “Art for Peace”. Para peserta yang berumur antara 5-17 tahun diminta untuk menonton sebuah film singkat online, dan membayangkan dunia yang bebas senjata nuklir. Setiap kategori umum (5-8 tahun, 9-12 tahun dan 13-17 tahun) memiliki satu suara.
3
Q&A dengan Leo Mokodompit – Koordinator UNESCO Youth Desk Indonesia
Q: Peluang-peluang seperti apa yang dimiliki pemuda Indonesia untuk menyuarakan pendapat mereka dan berkontribusi dalam menciptakan perubahan di dunia mereka? A: Pemuda harus proaktif - selalu mencoba untuk menciptakan perubahan dan menyuarakan isu-isu terkait dengan mereka. Selalu penting untuk memulai dari hal-hal kecil. Menggunakan media sosial merupakan sebuah langkah yang baik dan dapat sangat berpengaruh. Pikirkan mengenai halhal yang membuat anda tertarik dan bagaimana anda dapat menggunakan talenta dan kemampuan anda untuk kebaikan masyarakat. Jadi ada tiga hal yang perlu dilakukan oleh pemuda: Bermimpi, Berkomitmen dan BERTINDAK!
PBB DI INDONESIA Agustus, 2012
Q&A bersama Edelweiss Rosyad
Bidan di Desa dan SMS: Pemanfaatan SMS untuk mengurangi kematian anak dan ibu
Q: Pada usia berapa kamu mulai menggambar? A: Ketika saya masih di taman kanak-kanak, pada usia 5 tahun. Saya mulai menggambar sebagai sebuah hobby dan setiap minggunya saya habiskan 5000 lembar kertas untuk coret-coret, membuat sketsa, menggambar dan menulis. Q: Pesan apa yang ingin kamu sampaikan melalui gambar kamu dan apa arti dari “Jika Dunia Bebas Dari Senjata Nuklir” dan isi dari gambar kamu? A: Saya tahu bahwa nuklir adalah sebuah bom! Saya ingin menunjukkan bahwa kita perlu mencegah bumi dari kerusakan dan memperboleh tumbuhtumbuhan untuk terus bertumbuh. saya kira kalau tidak ada perang tidak akan ada senjata nuklir, bom dan ketakutan yang membuat semua hal dihancurkan. Dunia pasti akan terasa nyaman, damai dan indah. Kita akan dapat melihat berbagai tumbuhan dan bungabunga berwarna, lebah yang secara diam-diam menghisap madu dan burung-burung yang terbang bebas di langit dan pemandangan-pemandangan indah di langit. Semua terjadi dengan bebas, tanpa ada tekanan, tanpa ada ketakutan. Q: Bagaimana perasaan kamu ketika UNODA mengumumkan kamu sebagai pemenang? A: Sanggar yang pertama kali kasih tahu ibu saya. Jadi saya tidak tahu saya telah menang. Ketika ibu sampaikan kabarnya, saya merasa berada di atas bulan karena saya akan mendapatkan satu piala lagi. Sebenarnya, ini ke-100 kalinya saya telah memenangkan hadiah lomba. (Ibunya Edelweiss menjelaskan karena Edelweiss masih kecil dia berpikir bahwa hadiah dari setiap lomba adalah sebuah piala) Q: Apa harapan kamu untuk masa depan? A: Saya hanya ingin tumbuhtumbuhan terus bertumbuh supaya Bumi tidak rusak. Itu mengapa saya menggambarkan tumbuhan dalam gambar saya. Saya ingin menjadi seorang dokter atau guru. Semua pemenang karya seni dapat dilihat di http:// www.unartforpeace.org/
Jakarta - Bidan-bidan di desadesa di Pemalang, Jawa Timur dan Lombok Barat sekarang lebih baik diperlengkapi guna meningkatkan pelayanan kepada ibu-ibu dan anak-anak berkat inisiatif baru antara UNICEF yang bermitra dengan Nokia, Kementerian Kesehatan dan XL Axiata. Program percontohan ini menggunakan aplikasi telepon genggam yang disebut Nokia Life dimana para bidan menerima pesan-pesan penting mengenai kesehatan ibu dan anak di telepon genggam Nokia mereka. Pesanpesan yang diterima beragam mulai dari informasi mengenai kehamilan, keamanan ibu, nutrisi dan imunisasi, hingga perkembangan dan pendidikan dini anak. “Saya akan membahas pesanpesan ini dengan ibu-ibu yang sedang hamil dan menyusui di Posyandu,” kata Afriana, satu dari 200 bidan desa yang akan berpartisipasi di proyek ini. Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Bapak Rachman Syahnan Putra, menunjuk inisiatif ini sebagai sebuah upaya untuk menghadapi tantangan-tantangan kesehatan di daerahnya. “Hal ini akan berkontribusi terhadap gerakan kami untuk menciptakan zona bebas kematian ibu dan anak di Provinsi Nusa Tenggara Barat,” kata Bapak Putra. Kawasan ini telah berhasil mengurangi kasuskasus kematian ibu saat bersalin menjadi tiga pada tahun ini, dibandingkan dengan 12 kematian yang terjadi tahun lalu. Namun, Bapak Putra percaya bahwa masih ada ruang untuk melakukan perbaikan dalam meningkatkan kapasitas pekerja kesehata “Mengingat para bidan merupakan penyedia pelayanan garis depan yang berurusan langsung dengan
4
masyarakat, inisiatif ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat,” jelas Bapak Putra. Luluk, salah satu peserta bidan yang tinggal dan bekerja di desa Mareje Timur, perjalanan dua jam melalui bukit-bukit dari pusat kecamatan. “Desa kami sangat jauh. Tetapi itu tidak menjadi masalah. Selama saya masih menerima pesan-pesan ini, saya akan menyebarkannya,” katanya. Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi dengan tingkat kematian ibu dan anak tertinggi di
Indonesia, menurut data resmi. Pemalang memiliki indeks pembangunan manusia (HDI) terendah kedua di Jawa (Biro Statistik Indonesia, 2007). Sepuluh bulan sejak program ini dimulai akan diadakan suatu evaluasi untuk memastikan peningkatan pengetahuan para bidan dan perbaikan dalam praktek-praktek konseling dengan keluar-keluarga dalam masyarakat. (UNICEF)
PBB DI INDONESIA Agustus, 2012
Tulisan ini merupakan bagian pertama dari rangkaian artikel mengenai pekerjaan PBB di Aceh dan Nias Gunung Sitoli, Nias - Nias adalah sebuah pulau yang sangat terpencil hingga dibutuhkan sebuah gempa bumi berkekuatan 8,7 skala richter tujuh tahun lalu untuk mendapatkan perhatian dunia pada masyarakat yang berjumlah satu juta orang. Bantuan bernilai trilyunan rupiah dari komunitas internasional akhirnya dialirkan untuk rekonstruksi pulau yang hancur, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Sumatra. “If there was no ILO,
we would have needed an extra 100 years to complete all the work” - Mazdan al Mahdali, Sekarang Nias memiliki lebih dari 300 kilometer jalan dan jembatan baru - beberapa diantaranya menghubungkan desa-desa yang terisolasir dengan kota Gunung Sitoli. Pengerjaan jalanan dan jembatan merupakan hal yang penting tidak hanya pada tahap pasca gempa, tetapi juga untuk mengakhiri isolasi desa-desa kecil dari pelayanan-pelayanan dasar. Bukti dari upaya-upaya rekonstruksi dapat dilihat dengan jelas di Gunung Sitoli dibandingkan dengan desadesa terpencil di kawasan-kawasan seperti Ma’U, Lotu atau Lahomi. Inilah yang menjadi alasan mengapa dari sekian banyak organisasi internasional yang hadir di Nias untuk membantu pekerjaan rekonstruksi infrastruktur khususnya infrastruktur transportasi desa - International Labor Organization (ILO) berdiri lebih unggul. Sebagai contoh jembatan
gantung di Gido yang terletak di Kabupaten utama Pulau Nias. Jembatan besi yang memiliki panjang 64.60 m menghubungkan sekitar 3.000 orang dengan layanan umum - termasuk anak-anak yang sebelumnya biasa melewati sungai di bawah jembatan untuk ke sekolah, dan ibu-ibu yang perlu pergi belanja di desa utama kecamatan. Jembatan ini menggantikan jembatan lama dari kayu yang tidak aman hingga anak-anak mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk pergi ke sekolah di pagi hari. ILO mempekerjakan pekerja lokal dari Nias untuk membangun jembatan ini. Sekitar 2.500 laki-laki dan sekitar 500 perempuan dipekerjakan untuk melaksanakan pembangunan fondasi, pendirian menara dan pemasangan kabel. Jembatan gantung Gido, dibangun dengan anggaran dibawah Rp. 640 juta, hanya salah satu dari proyekproyek yang menghubungkan “dunia-dunia yang hilang” di Nias sebuah ungkapan dari seorang petugas pekerja umum - dengan seluruh dunia dibawah proyek Nias Rural Access and Capacity Building Project (Nias-RACBP) yang memiliki anggaran sebesar USD 16 juta. Agustinus Sega, Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (Bappeda), mengatakan bahwa “ILO bekerja tanpa mengenal lelah dalam membantu masyarakat membangun jalanan dari jembatanjembatan.” Hari ini terdapat sekitar 49 desadesa diseluruh Nias yang belum dapat ditempuh dengan mobil, dan tiga kota utama terputus dari akses kendaraan. “sebelum ILO tiba,
Warga desa menggunakan jembatan Gido untuk akses ke sekolah dan pasar
5
keadaan lebih parah,” kata Agustinus. “Kita dapat tidak mengatasi keadaan sebelumnya dengan sendiri, tanpa bantuan dari ILO, setelah gempa. Perhatian utama kami sekarang adalah mengawasi anggaran kamiuntuk dapat mencoba dan memastikan bahwa dua dari tiga kota utama dapat terbebas dari isolasi pada tahun 2013, dan kota ketiga pada tahun 2014.” Dia menyampaikan bahwa penghargaan perlu diberikan kepada ILO yang telah membuat jalan-kalan masuk ke desa-desa yang sebelumnya terisolasi dengan kemampuan teknis dan inovasinya seperti jembatan gantung. Menurut Mazdan al Mahdali, yang memimpin Dinas Tenaga Kerja Nias, pekerjaan yang dilakukan oleh ILO membawa sebuah arti khusus bagi kantornya. “Jika tidak ada ILO, kita akan memerlukan 100 tahun lagi untuk menyelesaikan pekerjaan,” kata Mazdan. “Kita dapat melakukannya sendiri, tetapi dengan terbatasnya fasilitas dan anggaran, akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Nuzlan Hia, kepala Suku Dinas Perencanaan Jalan dan Jembatan mengatakan bahwa bantuan terhadap infrastruktur Nias sangat penting. “ILO sangat membantu kami dalam hal ini. Kami masih sangat memerlukan jalan-jalan yang bagus dan berharap bahwa ILO dapat terus bekerja bersama kami khususnya dalam penyediaan akses jalan-jalan yang dapat digunakan untuk layanan publik yang berhubungan dengan pendidikan, seperti jembatan-jembatan,” kata Nuzlan.
PBB DI INDONESIA Agustus, 2012
Pasukan Penjagaan Perdamaian di Lapangan yang membantu memperjelas keadaan bagi kami. Contohnya, untuk penyelewengan seksual, jika anda diganggu, anda dapat melaporkannya, sesuai aturan. Jadi, kamu bebas menjadi diri anda sendiri.” Ibu Rahmi menjelaskan bahwa terdapat banyak alasan mengapa dia memutuskan untuk bergabung dengan UNPOL. Dia merasa bahwa dengan bergabung bersama Polisi PBB dia dapat membantu orang-orang yang memerlukan bantuan. “Terdapat banyak orang yang menderita karena peperangan. Jutaan dari mereka juga berjuang untuk mencari makanan”.
Kisahnya Santy Jakarta - Ketika Sersan Polisi Santy Rahmi terpilih untuk tugas PBB di Sudan pada tahun 2008, dia merupakan petugas polisi perempuan yang ditugaskan dalam Misi Perdamaian PBB sejak tahun 2000. “Saya gugup pada awalnya,” kata Ibu Rahmi, “karena saya satu-satunya perempuan di kontingen saya, saya juga lebih muda dari yang lain, dan pangkat saya lebih rendah. Tetapi Penjagaan Perdamaian PBB memberikan saya kesempatan untuk membuktikan diri saya,” kata Ibu Rahmi yang berasal dari Pekanbaru di Sumatera.
“Melalui PBB, saya memiliki kesempatan untuk dapat terlibat dan membantu secara langsung. Dengan berjalannya waktu pada setiap misi, saya belajar untuk bersyukur untuk kehidupan saya, negara saya dan untuk segala sesuatu yang saya miliki,” tambahnya. Dia juga merasa bahwa melalui PBB, dia memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan lebih dan berinteraksi dengan orang-orang baru dari seluruh dunia. “Apa yang saya peroleh lebih dari apa yang saya bayangkan. PBB telah membuka pikiran saya dan mengajarkan saya untuk mengembangkan beberapa sikap dan pengetahuan dalam sebuah lingkungan internasional, kata Ibu Rahmi. Ketika ditanyakan mengenai harapannya untuk pertemuan selama satu minggu di Semarang, Ibu Rahmi mengatakan bahwa dia berharap “dapat menguatkan ketrampilanketrampilan supaya kita dapat menjadi lebih berguna bagi pendudukpenduduk yang rentan.” Dia juga mengungkapkan harapannya agar terdapat lebih banyak kesempatan bagi orang-orang Indonesia untuk latihan dan bekerja di Polisi PBB.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia sekarang menjadi contoh bagi petugas-petugas polisi perempuan yang mengikuti jejaknya. Ibu Santy Rahmi bertugas di Misi PBB di Sudan (UNMIS) baik di Juba dan Khartoum, dia bekerja di seksi pendukung administratif untuk Polisi PBB dimana dia dibertanggung jawab untuk masalah-masalah kedinasan petugas. “Merupakan sebuah kesempatan yang luar biasa bagi seorang perempuan untuk dapat bekerja di UNPOL,” katanya, “PBB memiliki standarstandar pelaksanaan operasional untuk kegiatan-kegiatan yang berbeda,
Pertemuan UNPOL Semarang- Sebuah pertemuan regional di Semarang yang diselenggarakan guna mendefinisikan panduan-panduan bagi polisi dalam betugas pada misi-misi penjagaan perdamaian merupakan satu dari rangkaian konsultasi-konsultasi regional yang dirancang untuk membantu Negara-Negara Anggota PBB untuk menyediakan kemampuan kepolisian sebaik mungkin dalam operasi-operasi penjagaan perdamaian. Untuk sekarang terdapat lebih dari 14.000 petugas polisi yang bertugas dalam beberapa misi perdamaian PBB di seluruh dunia - sebuah peningkatan dari hanya 1.700 Polisi PBB 15 tahun yang lalu.
6
Q&A dengan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB asal Indonesia Letkol. Nita Siahaan, M.Sc
Jakarta - Pada tanggal 16 Januari 2008, Departemen Penjagaan Perdamaian PBB (DPKO) meminta Pemerintah Indonesia, untuk menugaskan seorang perempuan yang aktif bertugas di militernya untuk mendukung misi PBB di Republik Demokrasi Kongo (RDK) Beberapa pelamar mengajukan diri untuk posisi tersebut tetapi hanya satu perempuan yang berhasil melewati proses seleksi hingga sesi akhir wawancara Letnan Kolonel Nita Siahaan, M.Sc. Dia tidak hanya membantu dalam menjaga perdamaian dan keamanan di RD Kongo, tetapi dia juga adalah perempuan pertama yang aktif bertugas dari Angkatan Darat Indonesia untuk berpartisipasi dalam misi penjagaan perdamaian PBB. Q: Apa yang menjadi saat-saat yang paling membahagiakan anda ketika anda menjadi seorang pasukan penjaga perdamaian PBB? A: Saat-saat yang membahagiakan bagi saya adalah ketika saya bertemu dan berinteraksi bersama orang-orang dan anak-anak di daerah misi saya. Kesempatan yang saya peroleh dalam berinteraksi dan mengetahui kebudayaan mereka mengubah hidup saya.
PBB DI INDONESIA Agustus, 2012
Penghormatan terhadap Penerima-Penerima Pengungsi Anak Cisarua - The UN High Commission for Refugees (UNHCR) dan mitra organisasinya Church World Service (CWS) memperingati Hari Pengungsi Dunia pada bulan Juni dengan tema: “1 Refugee without hope is too many”. Kegiatan ini dihadiri oleh aparat lokal di Bogor/ Cisarua, perwakilan sekolahsekolah dimana anak-anak pengungsi diberikan akses terhadap pendidikan dan sekitar 300 pengungsi dan pencari suaka. Pertunjukkan budaya ditampilkan oleh pengungsi dan pencari suaka dari Somalia, Sri Lanka dan Afghanistan. Para pengungsi dan pencari suaka yang masih muda juga menunjukkan apresiasi mereka kepada masyarakat setempat di Cisarua degan secara sukarela membersihkan jalan-jalan perumahan dimana mereka tinggal. Inisiatif ini akan berlangsung di masa depan, melalui kemitraan dengan penduduk setempat. UNHCR menyumbangkan buku-buku dan rak-rak buku kepada SDN 01 sebagai bentuk apresiasi untuk pelayanan yang disediakan sekolah tersebut kepada anak-anak pengungsi. (UNHCR)
L-R: DR. Stefanus Bria Seran (Ka. Dinas Kesehatan Provinsi NTT), Ibu Yohana Lisapaly (Kantor Gubernur Provinsi NTT), DR. Slamet Riyadi Yuwono (Kementerian Kesehatan) dan Bapak Jose Ferraris (UNFPA
Hari Penduduk di NTT Jakarta / Kupang Akses universal terhadap Pelayanan Kesehatan Reproduktif merupakan tema dari peringatan Hari Populasi Dunia tahun ini, yang merupakan bagian dari upaya global untuk membangkitkan komitmen pemerintah-pemerintah terhadap isu dan pengakuan kepada orangorang yang memberikan informasi pelayanan kesehatan reproduktif, jasa-jasa dan perlengkapanperlengkapan. Peringatan tersebut dilaksanakan di Indonesia dengan menyelenggarakan sebuah seminar di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diselenggarakan oleh UNFPA bekerjsama dengan Kementeriaan Kesehatan dan Pemerintah Provinsi NTT.
7
Setelah sambutan pembicara utama, DR. Slamet Riyadi Yuwono (Direktur Jenderal Nutrisi & Kesehatan Ibu dan Anak), perwakilan UNFPA Bapak Jose Ferraris mengafirmasi komitmen U N F PA u n t u k b e k e r j a s a m a dengan mitra-mitranya untuk memastikan bahwa akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduktif (khususnya perencanaan keluarga) di akui sebagai unsur penting dari semua rencanarencana pembangunan dan pemberantasan kemiskinan - dan disertakan dalam agenda pembangunan internasional pasca 2015.
Q&A bersama Letkol. Nita Siahaan M.Sc Q: Apa yang menjadi tugas dasar dari seorang Pengamat Militer PBB? Apakah ada perbedaan dalam bertugas antara laki-laki dan perempuan dalam OperasiOperasi Penjagaan Perdamaian PBB? A: Sebagai tentara, baik laki-laki maupun perempuan, yang ditugaskan oleh UN DPKO sama-sama memiliki tugas yang sama. Mereka sama-sama dihadapkan dengan risiko yang sama ketika bertugas dalam misi di lapangan. Namun, beberapa faktor seperti peranan gender menunjukkan perbedaan antara penjaga perdamaian laki-laki dan perempuan. Sebagai contoh, seorang perempuan dapat dengan mudah berinteraksi dengan perempuan dewasa dan anak-anak perempuan yang mejadi korban luka-luka psikologis, yang diakibatkan oleh konflik bersenjata. Saya merasa perempuan dan anakanak yang dilecehkan cenderung merasa nyaman untuk berinteraksi dengan pengamat militer perempuan daripada dengan laki-laki. Hal ini berguna dalam investigasi, advokasi dan pemberian keadilan kepada para pelakunya. Dalam hal ini peran petugas militer perempuan sangat penting dan tetap menjadi sebuah kebutuhan bagi suksesnya sebuah misi. Q: Republik Demokrasi Kongo sering dianggap sebagai sebuah misi yang kompleks, dengan tantangan ketegangan sipil. Bagaimana anda menanggapi tingkat kekerasan di negara tersebut? A: Dalam pendapat saya, masyarakat lokal, etnisitas dan agama bermain dalam menentukkan akar dari konflik tersebut. Sebagai contoh, jika masalah suku menjadi penyebab konflik, saya akan mencoba untuk bertemu dengan kepala-kepala suku dan mencoba mencari solusi untuk menurunkan tingkat ketegangan. Pendekatan dengan menggunakan kepala suku lebih sederhana dari model konvensional, menurut saya. (dilanjutkan ke halaman 8)
PBB DI INDONESIA Agustus, 2012
KALENDER PBB
Q&A dengan Letkol. Nita Siahaan M.Sc. Q: Apa yang menjadi tantangan utama sebagai seorang perempuan dalam operasioperasi penjagaan perdamaian PBB?
AGUSTUS • • • • • •
17 Agustus HUT Kemerdekaan Indonesia 19 Agustus Hari Kemanusiaan Dunia / “I Was Here” 23 Agustus Hari Internasional Peringatan Perdagangan Budak dan Penghapusannya 29 Agustus Hari Internasional Anti Uji Coba Nuklir 30 Agustus Hari Internasional Korban Penghilangan Paksa 31 Agustus Kunjungan Institut Pertanian Bogor (IPB) ke UNIC
SEPTEMBER • • • • • • • •
• • • • •
1-7 September Forum Perkotaan Dunia Minggu 1 September ASEAN Post-Rio+20 Development Agenda meeting tbc 18 September Peringatan Hari Aksara Internasional di UNIKA Atma Jaya (UNESCO) 10 September Hari Pencegahan Bunuh Diri Dunia (WHO) 15 September Hari Internasional Demokrasi 16 September Hari Internasional Pelestarian Lapisan Ozon Pertengahan September Peluncuran Pulse Lab Jakarta 17 September Peluncuran I video “Jangan Kembali” (IOM, UNIC, Ministry of Women Empowerment and Child Protection, INP, U.S. Embassy) 20 September Peluncuran Global Laporan Satuan Tugas MDG 21 September Hari Perdamaian Internasional(UNIC) 27 September Hari Pariwisata Internasional (UNWTO) 28 September Hari Rabies Dunia (WHO) 29 September Hari Jantung Dunia (WHO)
Oktober • • • • •
1-24 Oktober Kampanye UN4U (“UN for You”) Oktober “Road to Global Youth Forum” (UNFPA) tbc 16 Oktober - Hari Pangan Dunia 22-24 Oktober - Pertemuan tingkat menteri Asia tentang pengurangan risiko bencana (UN ISDR) di UNIKA Atma Jaya (UNESCO) 24 Oktober - Hari PBB
Setiap hari di tahun 2011, 2400 pemuda (berumur antara 15-24) terinfeksi HIV.
DID YOU KNOW?
A: Salah satu tantangan sebagai perempuan adalah selalu berada di tingkat kedua kepemimpinan. Juga, tidak ada kebijakan tetap dari PBB dalam memutuskan berapa banyak petugas perempuan yang dapat diikutsertakan dalam setiap misi-misi PBB. Satu cara untuk mengatasi hal ini yang dapat dilakukan oleh misi PBB dengan pertama-tama menentukan karakteristik dari daerah konflik dan kemudian melihat berapa banyak petugas perempuan yang diperlukan. Menurut saya cara ini dapat membantu menyelesaikan konflik. Q: Menurut anda, bagaimana masa depan kehadiran petugas-petugas perempuan dalam misi-misi perdamaian PBB? A: Petugas-petugas perempuan tentu memiliki peran yang besar dalam masa depan misi-misi Penjagaan Perdamaian PBB karena banyak Operasi-Operasi Penjagaan Perdamaian PBB dilakukan diluar negaranegara Barat yang memiliki pandangan dan nilai-nilai konservatif terhadap isu-isu gender. Petugas perempuan dapat lebih efektif mengkomunikasikan isu-isu ini dengan masyarakat lokal. Q: Apakah anda memiliki saran untuk menjadikan Misi-Misi Penjagaan Perdamaian PBB lebih efektif? A: Dalam operasi-operasi Penjagaan Perdamaian banyak terdapat masalahmasalah psikologis termasuk mengubah pola pemikiran dari sebuah pejuang menjadi seorang penjaga perdamaian, mengatasi stres yang berhubungan dengan tugas, mempengaruhi penduduk lokal untuk mendukung misi, meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu gender dan mengatasi isuisu lintas budaya. Namun untuk sekarang, peran dari tim-tim psikologis dalam menyediakan pelayanannya kepada anggota yang ditugaskan sangat terbatas. Menurut saya keterlibatan petugas-petugas dengan latas belakang psikologi dalam Penjagaan Perdamaian PBB akan membantu efektifitas misi.
Pandangan-pandangan dalam publikasi ini tidak sepenuhnya merefleksikan pandangan resmi atau kebijakan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Informasi ini dapat disebarkan secara bebas. PBB DI INDONESIA dipublikasikan secara elektronik oleh Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jakarta (UNIC Jakarta). Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi:
[email protected]
8