Desti Diana Putri/1214121050 I.PENDAHULUAN
Tumbuhan memerlukan sejumlah nutrisi untuk menunjang hidup dan pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan unsur hara makro dan mikro dalam jumlah tertentu sesuai dengan kebutuhannya. Unsur hara mikro merupakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang kecil atau sedikit. Meskipun dalam jumlah yang sedikit, namun tumbuhan tetap memerlukan unsur hara mikro dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Unsur hara mikro seng (Zn) dan tembaga (Cu) merupakan unsur hara mikro yang esensial bagi tumbuhan. Seng (Zn) memiliki peran dalam metabolisme pada tanaman sedangkan tembaga (Cu) berfungsi sebagai aktifator berbagai enzim serta memiliki peran dalam pembentukan klorofil. Dalam tumbuhan kandungan Pb mempunyai batasan. Apabila banyak dalam tumbuhan maka akan mengganggu pertumbuhan dan bersifat racun pada tanaman. Molibdenum merupakan unsur hara mikro yang sesensial bagi tanaman, mikroorganisme dan binatang. Bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, Mo merupakan komponen enzim nitrate reduktase yang berperan utama dalam asimilasi nitrogen NO3- . pada tanaman legume Mo merupakan komponen enzim nitrogenese yang diperlukan untuk mengubah N2 menjadi NH3. Unsur hara mikro besi (Fe) juga merupakan salah satu hara yang penting bagi tanaman karena diperlukan dalam sintesis klorofil, dalam transfer energi dan merupakan bagian dari enzim serta terlibat dalam fiksasi nitrogen dan respirasi. Tanaman akan menimbulkan gejala abnormalitas yang diawali dengan menguningnya daun – daun muda diikuti klorosis apabila kekurangan unsur hara besi (Bennett, 1993). Pada lahan gambut, tanaman sangat sulit untuk dibudidayakan. Hal ini dikarenakan pada lahan gambut ketersediaan unsur hara mikro yang rendah. Rendahnya kandungan unsur hara mikro pada tanah gambut disebabkan karena unsur hara mikro berasal dari tanah
mineral sedangkan tanah gambut adalah tanah organik. Kandungan bahan organik yang tinggi di tanah gambut dapat menjadi penyebab rendahnya ketersediaan unsur hara mikro karena dekomposisinya menghasilkan asam – asam organik yang kemudian membentuk senyawa kompleks dengan unsur hara mikro dan menyebabkan unsur hara mikro tidak dapat diserap oleh tanaman.
II.PEMBAHASAN Unsur hara mikro merupakan unsur hara yang esensial bagi tumbuhan dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan unsur hara makro. Ketersediaan unsur hara mikro di dalam tanah bergantung pada pH tanah. Pada keadaan yang asam, unsur hara mikro tersedia sebaliknya di tanah basa unsur hara mikro kurang tersedia. Penambahan kompos dari sampah pekarangan menyebabkan kadar Zn, Cu, dan Pb di dalam tanah berkurang. Hal ini disebabkan oleh penambahan kompos mengakibatkan pH dari campuran antara tanah dan kompos menjadi lebih basa atau meningkat sehingga unsur hara mikro kurang tersedia. Jika pH naik, bentuk ion dari kation hara mikro yang semula mudah larut diubah menjadi hidroksida atau oksida yag tidak larut sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada penelitian McGrath dan salam, memperlihatkan pada pH tanah yang sama, kelarutan Cu rendah pada tanah dengan bahan organik tinggi daripada di tanah dengan kandungan bahan organik rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan bahan organik di dalam tanah dapat menurunkan ketersediaan unsur hara mikro. Sedangkan penambahan pupuk anorganik makan pH dari campuran antara tanah dan pupuk andorganik akan menjadi lebih menurun pHnya. Semakin besar penambahan pupuk kompos maka ketersediaan unsur hara mikro pada tanah akan semakin terbatas karena diikuti dengan penambahan pH. Sebaliknya semakin besar penambahan pupuk anorganik akan menyebabkan meningkatnya ketersediaan unsur hara mikro Cu, Zn dan Pb yang diikuti dengan penurunan pH (Yanti, dkk, 2013). Kadar unsur hara mikro Zn, Cu, dan Pb dalam campuran tanah : kompos 6: 1 kg akan memberikan pertumbuhan yang baik pada tanaman tomat dimana kadar Zn adalah 1448,14; Cu 155,39; dan Pb 353,35 mg/kg. kadar unsur hara mikro Zn, Cu, dan Pb dalam campuran tanah : pupuk anorganik 6 : 0,01 yang memberikan pertumbuhan yang baik pada tanaman tomat dimana kadar Zn adalah 1553,19; Cu 171,72; dan Pb 340,331
mg/kg. Berdasarkan dari pengamatan kompos yang dibuat dari sampah pekarangan dapat menggantikan pupuk anorganik (Yanti, dkk, 2013). Unsur hara mikro Mo dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Unsur Mo berperan dalam fiksasi N dan pembentukkan bintil akar tanaman. Pemberian NH4-molibat 600 g/ha pada tanah ultisol dapat meningkatkan jumlah bintil akar afektif, tinggi tanaman, berat biomasa batang atas dan akar umur 35 HST, ratio tajuk akar, jumlah polong pertanaman, berat biji basah pertanaman dan berat biji kering pertanaman, namun tidak pada umur saat muncul bunga pertama. Pemberian 600 g NH4-molibat/ha meningkatkan berat biji kering pertanaman sebesar 65,61% dibandingkan dengan tanpa NH4-molibat, bila takaran ditingkatkan hingga 800 g/ha peningkatan berat biji kacang cenderung turun (59,64%) (Lauser, dkk, 2011). Pemberian unsur hara besi (Fe) akan meningkatkan tinggi tanaman anturium, panjang tangkai anturium, jumlah daun anturium dan luas daun anturium. Peningkatan tersebut terjadi pada pemberian unsur hara besi 4 ppm. Pada pemberian Fe 6 ppm peningkatan tersebut akan turun. Pemberian Fe tidak mempengaruhi kandungan klorofil tanaman atau jumlah klorofil, namun adanya penambahan Fe akan meningkatkan aktifitas fotosintesis. Penyerapan Fe melewati stomata masuk ke dalam daun menghasilkan prtumbuhan yang diantaranya berupa pertambahan luas daun. Daun yang semakin luas tersebut memiliki jumlah stomata yang lebih banyak pula (Rahayu dan Sakya, 2010). Peningkatan pH dan ketersediaan Cu, Zn, Mn, dan Fe pada tanah gambut dapat dilakukan dengan pemberian abu janjang kelapa sawit. Pemberian abu janjang kelapa sawit memberikan respon terhadap jumlah polong, persentase polong kosong, hasil/pot biji kering dan brangkasan kering. Sedangkan berpengaruh nyata terhadap serapan Mn pada akar dan tajuk pada beberapa varietas kedelai. Peningkatan ketersediaan Cu, Zn, Mn dan Fe tertinggi pada pemberian abu janjang kelapa sawit sebesar 900 kg/ha (Sari, 2011).
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks