Edisi 18
Investor
Newsletter
Kinerja Kuartal Ketiga
Beberapa perubahan telah dilakukan di jajaran manajemen senior WOM, anak perusahaan BII di bidang pembiayaan, sementara proses penerapan standar pengelolaan risiko kredit bank juga telah dimulai, yang berdampak pada peningkatan beban penyisihan kerugian kredit di WOM. Kredit yang disalurkan meningkat 16% (y-o-y), dimana segmen Kredit Konsumer memperlihatkan pertumbuhan yang menggembirakan dengan peningkatan sebesar 10% dari kuartal sebelumnya. Kredit UKM & Komersial tumbuh sebesar 34% (y-o-y). Pendapatan operasional inti terus memperlihatkan kecenderungan meningkat selama lima kuartal terakhir. Perekonomian nasional diperkirakan akan terus tumbuh dengan neraca pembayaran yang kokoh, didukung oleh pertumbuhan PDB sebesar 6,5% pada kuartal ketiga, harga komoditas yang tetap tinggi, serta rencana percepatan anggaran pembangunan Pemerintah pada kuartal akhir 2007. Sekalipun harga minyak dunia terus bergerak naik, besaran subsidi BBM diperkirakan tidak akan berubah, mengingat prospek positif dari pendapatan ekspor komoditas serta iklim politik menjelang Pemilihan Umum 2009. • • • • • •
Laba bersih sebesar Rp439 miliar Marjin bunga bersih (NIM) turun menjadi 4,98% dari 5,31% Rasio cost to income membaik menjadi 59% Kredit Konsumer meningkat 10% dibandingkan kuartal sebelumnya Kredit UKM & Komersial tumbuh 34% (y-o-y) Komposisi simpanan nasabah membaik dengan dana Giro dan Tabungan sebesar 47% dari total simpanan nasabah, dibandingkan 40% pada tahun 2006 • LDR sebesar 72,01% dan CAR sebesar 22,13% yang masih menyisakan ruang untuk pertumbuhan aktiva • Rasio NPL bersih secara konsolidasi membaik menjadi 2,94% (2006 : 3,38%)
Ikhtisar Keuangan
Kinerja Kuartal III 2007 Total aktiva meningkat sebesar 7% antara lain didorong oleh pertumbuhan kredit. Kredit UKM & Komersial tumbuh 34% y-o-y, sementara segmen kredit Konsumer juga memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan pada kuartal ketiga 2007 menyusul upaya perbaikan kualitas kredit secara menyeluruh oleh BII. Bisnis kartu kredit juga mencatat pertumbuhan. Menyusul peningkatan standar pengelolaan kredit di WOM, anak perusahaan BII di bidang pembiayaan sepeda motor, beban penyisihan kredit tercatat meningkat yang berdampak pada pendapatan operasional. Namun demikian, tingkat kredit bermasalah (NPL) bank membaik menjadi 2,94% dari total kredit, dibandingkan 3,38% pada periode yang sama di 2006. Jumlah kewajiban meningkat sebesar 7%. Simpanan nasabah relatif tidak berubah dibandingkan tahun lalu, namun terlihat peningkatan signifikan pada komposisi dana berbiaya rendah yaitu giro dan tabungan, yang diharapkan berdampak positif pada peningkatan profitabilitas. Laba bersih untuk periode sembilan bulan sampai dengan 30 September 2007 adalah sebesar Rp439 miliar, lebih rendah 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2006, terutama disebabkan oleh keputusan untuk meningkatkan beban penyisihan kredit di WOM. Pendapatan non-bunga terus memperlihatkan peningkatan sementara biaya-biaya juga terus terkendali. Jutaan Rupiah, %
September 2007 Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional bersih Laba bersih Total aktiva Kredit – gross Obligasi pemerintah Surat berharga (termasuk SBI) Penempatan pada bank lain Total kewajiban Tabungan Giro Deposito Total ekuitas LDR NPL – gross NPL – bersih CAR
Juni 2007
4.163.945 2.300.558 1.863.387 475.815 438.518 53.813.893 30.417.624 9.794.754 4.595.256 2.612.093 48.372.873 6.649.457 9.553.729 18.619.744 5.441.020 72,01% 3,75% 2,94% 22,13%
Laba Bersih (Rp miliar)
Pendapatan Bunga Bersih (Rp miliar)
(kumulatif, tahun berjalan)
(kumulatif, tahun berjalan)
634
September 2006
2.793.847 1.584.518 1.209.329 355.246 289.656 53.561.909 28.192.415 10.726.608 5.753.285 2.711.298 48.294.858 6.087.712 9.233.888 20.511.838 5.267.051 63,92% 4,35% 3,46% 23,59%
4.698.386 2.616.778 2.081.608 578.584 517.372 50.134.792 26.121.481 10.276.325 4.792.912 2.962.932 45.011.304 4.860.841 8.924.169 21.254.107 5.123.488 61,43% 4,78% 3,38% 23,59%
NIM (%) 5,35
2.629
5,14
4,87
4,86
4,98
Mar ‘07
Jun ‘07
Sep ‘07
517 2.082
439
1.863
290
1.209 620
115
Sep ‘06
Des ‘06 Mar ‘07
Jun ‘07 Sep ‘07
Sep ‘06
Des ‘06 Mar ‘07
Jun ‘07 Sep ‘07
Sep ‘06
Des ‘06
Pendapatan bunga bersih. Per September 2007, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp1.863 miliar, turun 10% dibandingkan tahun lalu. Hal ini memperlihatkan peningkatan dari selisih negatif 14% yang tercatat di pertengahan tahun. Kondisi tersebut diakibatkan oleh pelebaran spread suku bunga kredit dan simpanan, peningkatan laju pertumbuhan kredit, dan membaiknya komposisi pendanaan dimana porsi giro dan tabingan terus bertambah besar. Bunga yang Diperoleh
September 2007
Kredit (termasuk pembiayaan konsumen)
Juni 2007
September 2006
2.848.753
1.862.417
3.069.490
Obligasi pemerintah
705.132
474.763
974.382
Efek-efek
337.033
257.954
292.598
Penempatan pada bank lain
171.639
132.771
265.993
17.339
10.981
9.993
Syariah
Pendapatan operasional lainnya. Pendapatan operasional lainnya sebesar Rp996 miliar relatif sama dengan pencapaian pada tahun 2006. Selain pendapatan imbal-jasa dari aktivitas trade finance, transaksi perbankan dan biaya administrasi rekening, BII juga membukukan pendapatan dari penjualan portofolio surat-surat berharga pada awal tahun 2007. Total beban operasional lainnya. Upaya efisiensi biaya terus memperlihatkan kemajuan selama kuartal ketiga. Pada periode sembilan bulan pertama 2007, jumlah beban sebesar Rp1.747 miliar atau lebih rendah 1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (2006 : Rp1.758 miliar), dan 12% lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya. Rasio cost to income terus membaik menjadi 59,86% (2006 : 60,93%) dan dibandingkan 61,12% pada kuartal sebelumnya. Profitabilitas. Per September 2007, laba bersih secara konsolidasi tercatat sebesar Rp439 miliar (2006 : Rp517 miliar), atau lebih rendah 15% dibandingkan tahun lalu, terutama akibat meningkatnya biaya provisi untuk WOM. Laba sebelum pajak juga turun 11% menjadi sebesar Rp541 miliar. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah turunnya pendapatan bunga bersih menjadi sebesar Rp218 miliar (y-o-y) sejalan dengan menurunnya tingkat suku bunga bank dan mengecilnya spread suku bunga pada periode enam bulan pertama. Memasuki semester kedua, spread suku bunga kembali bergerak naik. Pendapatan operasional lain tercatat naik menjadi sebesar Rp200 miliar dari tahun sebelumnya. Total aktiva dan kredit. Total aktiva tumbuh 7% (y-o-y) dari Rp50,1 triliun menjadi Rp53,8 triliun terutama disebabkan oleh peningkatan sebesar 16% pada kredit yang diberikan. Kontributor terbesar pada pertumbuhan kredit adalah kredit UKM & Komersial yang naik 34% menjadi Rp9.801 miliar, sementara kredit Konsumer naik 4% menjadi Rp7.797 miliar. Sedangkan kredit Korporasi tumbuh 14% menjadi Rp7.711 miliar. Aktiva produktif Syariah juga terus tumbuh secara substansial.
Pendapatan Bunga (%)
Kredit (Rp triliun)
NPL Gross (%)
(per 30 September 2007) Syariah 0,4
5,43
Penempatan pada bank lain 4,2 Efek-efek 8,3
Obligasi pemerintah 17,3
25,2
26,3
28,2
5,43
4,78
30,4
4,35
26,5 3,75
Kredit & pembiayaan konsumen 69,8
Sep ‘06
Des ‘06 Mar ‘07
Jun ‘07 Sep ‘07
Sep ‘06
Des ‘06
Mar ‘07
Jun ‘07
Sep ‘07
Proporsi kredit terhadap total aktiva produktif meningkat dari 52% per September 2006 menjadi 57% per September 2007, sementara obligasi Pemerintah dan aktiva produktif lainnya tercatat masing-masing sebesar 18% dan 19% dari total aktiva produktif pada September 2007. Diversifikasi portofolio kredit BII tetap terjaga, baik berdasarkan sektor ekonomi maupun segmen nasabah, dimana kredit UKM & Komersial tercatat sebesar 38,5% dari total portofolio kredit, kredit Konsumer sebesar 30,6% dan kredit Korporasi sebesar 30,3%. Rasio kredit terhadap simpanan nasabah (LDR) membaik dari 61,43% menjadi 72,01%. Kualitas aktiva. Tingkat kredit bermasalah (NPL) terus menurun dari NPL bersih sebesar 3,85% per Desember 2006 menjadi 2,94% per September 2007, dimana tercatat penurunan sebesar 43% pada kategori kredit dalam perhatian khusus. 2006
Klasifikasi Kredit Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
2007
∆
∆
Sep
Des
Maret
Jun
Sep
Des06–Sep07
Sep06–Sep07
18.426 2.018 387 163 477
18.031 2.009 341 194 616
18.116 1.947 344 141 667
20.257 1.645 65 131 800
23.450 1.149 166 94 699
28% -43% -52% -60% 14%
27% -43% -57% -42% 47%
WOM Finance. Menyusul bertambahnya kepemilikan saham BII di WOM pada kuartal sebelumnya, BII telah melakukan perubahan manajemen senior WOM serta menerapkan standar pengelolaan kredit dan risiko yang ketat dari bank kepada portofolio bisnis perusahaan pembiayaan tersebut. Hal ini berdampak pada meningkatnya biaya provisi yang diperkirakan sebesar Rp700 miliar sampai Rp750 miliar pada tahun 2007. Peningkatan tersebut bersifat jangka pendek, karena sekaligus diiringi dengan upaya peningkatan kualitas operasional. Dengan jaringan 100 kantor cabang dan 3.000 dealer kendaraan bermotor, WOM merupakan bagian penting dari strategi BII untuk menembus pasar pembiayaan konsumer. Sejalan dengan penurunan suku bunga, pasar sepeda motor yang sempat melemah di 2006 sebagai dampak dari dikuranginya subsidi BBM terlihat kembali menguat dengan perkiraan penjualan sebanyak 4,8 juta unit sepeda motor untuk tahun 2007. Dari pengalaman sejarah, sangat kecil kemungkinannya bahwa tingkat subsidi BBM saat ini akan dikurangi menjelang pemilihan umum tahun 2009, apalagi dengan adanya peningkatan pendapatan ekspor akibat tingginya harga komoditas. Simpanan Nasabah. Walaupun jumlah simpanan nasabah tidak banyak berubah baik dibandingkan kuartal sebelumnya maupun dibandingkan dengan tahun lalu, BII berhasil memperbaiki komposisi dana pihak ketiga melalui strategi pricing dan pemasaran yang efektif, didukung oleh peningkatan kualitas pelayanan seperti yang telah dibahas dalam Investor Newsletter edisi sebelumnya. Komposisi dana murah (giro dan tabungan) meningkat dari 40% menjadi 47% dari total simpanan nasabah.
Total Aktiva (Rp triliun)
Komposisi Kredit (%)
Dana Masyarakat (Rp triliun)
(per 30 September 2007) 49,2
53,1
54,6
53,6
Kartu kredit 4
53,8
Lain-lain 4
Perdagangan 15
37,1 35,0
36,4
35,8
34,8
Kredit otomotif 11 Perindustrian 18 KPR 13
Sep ‘06
Des ‘06 Mar ‘07
Jun ‘07 Sep ‘07
Pertambangan & sektor umum 8 Konstruksi 5
Jasa-jasa 12 Pertanian & transportasi 10
Sep ‘06
Des ‘06 Mar ‘07
Jun ‘07 Sep ‘07
CAR BII memiliki posisi yang sangat baik untuk masa mendatang dengan tingkat kecukupan modal (CAR) yang stabil sebesar 22,13%, jauh di atas persyaratan minimum Bank Indonesia sebesar 8%. Kinerja Saham BII (BNII) Volume perdagangan saham BNII tercatat terus meningkat pada kuartal ketiga mencapai lebih dari 19,2 miliar saham yang diperdagangkan pada kisaran harga antara Rp149 per saham hingga Rp250 per saham, dengan harga penutupan kuartal ketiga sebesar Rp235 per saham. Harga saham tertinggi pada tahun 2007 adalah Rp260 per saham pada bulan Januari 2007. Harga Saham BII, Volume Transaksi BNII dan Indeks Sektor Keuangan Juta Saham
Rupiah/Indeks
1.200
300
1.000
250
800
200
600
150
400
100
200
50
0
0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
2007 Volume Transaksi BNII
Indeks Sektor Keuangan
Komposisi Simpanan Nasabah (%) 25,5
24,5
24,0
25,8
Harga Saham BNII
Total Kewajiban (Rp triliun)
27,4
47,8
49,2
48,3
Ekuitas (Rp triliun) 5,1
48,4
5,3
5,4
5,3
5,4
44,0
13,9
15,1
16,5
17,0
19,1 Giro
60,7
60,4
59,5
57,2
53,5
Tabungan Deposito
Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07 Jun ‘07 Sep ‘07
Sep ‘06
Des ‘06 Mar ‘07
Jun ‘07 Sep ‘07
Sep ‘06
Des ‘06 Mar ‘07
Jun ‘07 Sep ‘07
Peristiwa Penting • BII meningkatkan kredit ke sektor UKM dan mikro bekerja sama dengan 4 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan 1 BPR Syariah di bawah skema linkage Bank Indonesia, dengan total kredit sebesar Rp46,5 miliar. • BII menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 25 Juli 2007. RUPSLB menyetujui pengunduran diri Armand B. Arief serta pengangkatan Sukatmo Padmosukarso sebagai Wakil Presiden Direktur, dan pengangkatan Sanjay Kapoor dan Ventje Rahardjo sebagai anggota baru di jajaran Direksi. • BII meluncurkan “BII Porsche Power Price”, sebuah program promosi yang memberikan kesempatan kepada nasabah baru kartu kredit BII untuk memenangkan hadiah berupa sebuah mobil mewah Porsche Cayman dan 10.000 telepon selular Nokia. • Wealth Management BII meluncurkan “Invest the Future Ahead”, konsep layanan keuangan satu-atap bekerja sama dengan Danareksa Investment Management, dimana BII akan bertindak sebagai agen penjual bagi produkproduk reksadana dari Danareksa. Selain itu, BII juga telah menjalin kemitraan dengan Schroder Investment Management Indonesia untuk memasarkan produk-produk reksadana Schroder. • BII meluncurkan program promosi “Biingkisan” yang menawarkan dua keuntungan berupa Cash Bonus dan Undian Berhadiah bagi nasabah lama maupun baru yang membuka rekening Tabungan Rupiah Gold. • BII menjalin kemitraan dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam penyediaan layanan pengiriman uang Western Union Services. Pada tahap awal, BII telah bekerja sama dengan 20 BPR di wilayah Jakarta, Bekasi, Sukabumi, Bandung, Yogyakarta dan Magelang. • BII bekerja sama dengan Lippo Karawaci menyediakan fasilitas pembiayaan bagi konsumen perumahan di Lippo Karawaci, antara lain melalui produk KPR Express, Rumah Maxima (fasilitas pinjaman dengan jaminan properti), serta House for Free, yaitu produk gabungan KPR Express, Rumah Maxima dan program asuransi. • Pada tanggal 9 Agustus 2007 BII hadir di acara peresmian pabrik Tossa Glass Plant (TG2) di Kendal, Jawa Tengah, yang dilakukan oleh Presiden RI, Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono. Pembangunan pabrik float glass berkapasitas 900 ton per hari tersebut difasilitasi bersama oleh BII dan Bank Danamon melalui suatu pinjaman club deal. • BII melebarkan jaringan di Bandung melalui pembukaan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Asia-Afrika, KCP Dago dan BII Syariah Bandung, sejalan dengan target BII untuk menjaring nasabah di segmen menengah-atas dan atas. Untuk melayani wilayah Jawa Barat yang memiliki potensi pertumbuhan bisnis, BII telah membuka SME/ Commercial Banking Center (SCBC), Regional Sales dan Home Loan. • BII meningkatkan jaringan kerja sama dengan pengembang-pengembang properti terkemuka seperti PT Wika Realty, PT Copylas Indonesia dan Podomoro Group untuk menyediakan fasilitas kredit kepemilikkan rumah, apartemen, ruko dan rukan.
Neraca
NERACA KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (dalam jutaan Rupiah)
Aktiva
Kewajiban dan Ekuitas Keterangan
1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia b. Sertifikat Bank Indonesia c. Lainnya 3. Giro pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing 4. Penempatan pada bank lain a. Rupiah PPA – Penempatan pada bank lain -/ b. Valuta asing PPA – Penempatan pada bank lain -/5. Surat berharga yang dimiliki a. Rupiah i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo PPA – Surat berharga yang dimiliki -/ b. Valuta asing i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo PPA – Surat berharga yang dimiliki -/6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 7. Obligasi pemerintah i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hinga jatuh tempo 8. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reserve repo) a. Rupiah PPA – Reserve repo -/ b. Valuta asing PPA – Reserve repo -/9. Tagihan derivatif PPA – Tagihan derivatif -/10. Kredit yang diberikan a. Rupiah i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain PPA – Kredit yang diberikan -/ b. Valuta asing i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain PPA – Kredit yang diberikan -/11. Piutang syariah a. Piutang murabahah (bersih) i. Rupiah ii. Valuta asing b. Piutang istishna i. Rupiah ii. Valuta asing c. Piutang qardh hiwalah (bersih) i. Rupiah ii. Valuta asing PPA – Piutang syariah -/12. Pembiayaan musyarakah a. Rupiah b. Valuta asing PPA – Pembiayaan musyarakah -/13. Pembiayaan mudharabah muqayaddah a. Rupiah b. Valuta asing PPA – Pembiayaan mudharabah muqayaddah -/14. Tagihan akseptasi PPA – Tagihan akseptasi -/15. Penyertaan PPA – Penyertaan -/16. Goodwill 17. Pendapatan yang masih akan diterima 18. Biaya dibayar dimuka 19. Uang muka pajak 20. Aktiva pajak tangguhan 21. Aktiva tetap Akumulasi penyusutan aktiva tetap -/22. Properti terbengkalai PPA – Properti terbengkalai -/23. Aktiva sewa guna Akumulasi penyusutan aktiva sewa guna -/24. Agunan yang diambil alih PPA – Agunan yang diambil alih -/25. Aktiva lain-lain
Total Aktiva
30 Sep ‘07
30 Sep ‘06
944.848
722.530
2.755.729 1.274.366 –
2.795.538 1.233.693 213
52.207 189.574
49.429 279.988
130.000 (1.376) 2.482.093 (26.164)
45.000 (557) 2.917.932 (31.409)
367.314 – 267.798 99.516 (3.673) 1.791.532 – 1.386.267 405.265 (18.179) 1.162.044
696.455 3.075 249.714 443.666 (6.965) 2.262.776 – 1.055.709 1.207.067 (21.350) 599.988
27.030 9.767.724 –
61.263 677.856 9.537.206
– – – – 24.762 (248)
– – – – 591 (6)
24.410.318 40.533 24.369.785 (369.320) 5.836.838 481 5.836.357 (156.794)
21.238.621 719.215 20.519.406 (530.714) 4.754.784 3.819 4.750.965 (152.234)
57.869 658
46.727 13.807
1.226 –
843 –
– – (552)
1.233 – (588)
97.034 7.084 (2.866)
41.563 23.078 (1.153)
6.597 – (66) 624.276 (8.075) 14.383 (11.727) 135.681 394.191 317.717 – 168.828 1.256.118 (479.947) 40.961 (6.144) – – 37.113 (2.813) 525.722
825 – (4) 550.058 (5.496) 14.383 (11.727) 165.258 459.411 350.354 17.804 161.819 1.172.332 (361.956) 42.828 – – – 36.696 – 286.069
53.813.893
50.134.792
Keterangan 1. Giro a. Rupiah b. Valuta asing Giro wadiah a. Rupiah b. Valuta asing 2. Kewajiban segera lainnya 3. Tabungan Tabungan wadiah Tabungan mudharabah 4. Deposito berjangka a. Rupiah i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain b. Valuta asing i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain Deposito berjangka mudharabah a. Rupiah i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain b. Valuta asing i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain 5. Sertifikat deposito a. Rupiah b. Valuta asing 6. Simpanan dari bank lain 7. Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo 8. Kewajiban derivatif 9. Kewajiban akseptasi 10. Surat berharga yang diterbitkan a. Rupiah b. Valuta asing 11. Pinjaman yang diterima a. Fasilitas pendanaan jangka pendek Bank Indonesia b. Lainnya i. Rupiah – Pihak terkait dengan bank – Pihak lain ii. Valuta asing – Pihak terkait dengan bank – Pihak lain 12. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 13. Kewajiban sewa guna usaha 14. Beban bunga yang masih harus dibayar 15. Taksiran pajak penghasilan 16. Kewajiban pajak tangguhan 17. Kewajiban lain-lain 18. Pinjaman subordinasi a. Pihak terkait dengan bank b. Pihak lain 19. Modal pinjaman a. Pihak terkait dengan bank b. Pihak lain 20. Hak minoritas 21. Ekuitas a. Modal disetor b. Opsi saham c. Agio d. Cadangan umum e. Dana setoran modal f. Selisih penjabaran laporan keuangan g. Selisih penilaian kembali aktiva tetap h. (Rugi) laba yang belum direalisasi dari surat berharga dan obligasi pemerintah i. Pendapatan komprehensif lainnya j. Saldo laba
Total Kewajiban dan Ekuitas
30 Sep ‘07
30 Sep ‘06
3.628.100 5.906.941
2.919.503 5.990.841
14.836 3.852 647.170 6.636.755 – 12.702
9.308 4.517 482.346 4.853.452 5.241 2.148
15.214.650 3.476 15.211.174 3.251.695 603 3.251.092
18.143.580 35.250 18.108.330 3.028.128 23.372 3.004.756
148.797 240 148.557 4.602 – 4.602
60.905 200 60.705 21.494 – 21.494
– – 2.472.901 1.095.744
– – 1.116.143 600.000
42.388 624.276
3.339 550.058
2.675.830 –
2.337.358 –
– 2.961.988 2.850.566 1.386.742 1.463.824 111.422 34.389 77.033 21.557 – 202.978 89.195 29.064 1.078.730
– 1.033.064 916.917 370.134 546.783 116.147 – 116.147 14.501 – 212.117 3.813 48.849 1.888.146
– 1.344.226
– 1.352.251
– – 263.896
– – 330.202
3.230.522 88.731 190.699 21.805 – 96.231 – (30.732)
3.223.149 70.646 122.928 15.467 – 108.485 – 34.083
– 1.843.764
– 1.548.730
53.813.893
50.134.792
Laba-Rugi dan Saldo Laba
Keterangan Pendapatan dan Beban Operasional 1. Pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil 1.1. Pendapatan bunga a. Rupiah b. Valuta asing 1.2. Pendapatan marjin dan bagi hasil 1.3. Provisi dan komisi a. Rupiah b. Valuta asing Jumlah pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil
LAPORAN LABA-RUGI DAN SALDO LABA KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham yang disajikan dalam Rupiah penuh)
30 September 2007
30 September 2006
3.466.358 596.199 17.339
3.965.175 637.364 9.993
64.663 19.386 4.163.945
62.503 23.351 4.698.386
2. Beban bunga, bonus dan bagi hasil 2.1. Beban bunga a. Rupiah b. Valuta asing 2.2. Beban bonus dan bagi hasil 2.3. Provisi dan komisi Jumlah beban bunga, bonus dan bagi hasil
2.017.659 262.443 6.257 14.199 2.300.558
2.349.675 252.982 4.933 9.188 2.616.778
Pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil bersih
1.863.387
2.081.608
3.
Pendapatan operasional lainnya 3.1. Pendapatan provisi, komisi dan fee 3.2. Pendapatan transaksi valuta asing – bersih 3.3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah 3.4. Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya
186.702 77.896 39.651 691.411 995.660
159.045 66.421 403 570.231 796.100
4. 5. 6.
Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif dan aktiva non produktif Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban operasional lainnya 6.1. Beban administrasi dan umum 6.2. Beban personalia 6.3. Beban penurunan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah 6.4. Beban transaksi valuta asing – bersih 6.5. Beban promosi 6.6. Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya
633.128 3.401
543.409 (2.519)
582.747 768.557 – – 79.550 315.849 1.746.703
672.119 690.754 – – 131.157 264.204 1.758.234
475.815
578.584
78.930 14.007 64.923
36.786 9.837 26.949
– 540.738 (152.696) 18.167 406.209 (274) 32.583 438.518 1.665.068 (253.484) (6.338) 1.843.764
– 605.533 (20.433) (17.369) 567.731 (2.396) (47.963) 517.372 1.292.400 (253.791) (7.251) 1.548.730
9,07
10,77
Pendapatan operasional bersih
Pendapatan dan Beban Non Operasional
7. Pendapatan non operasional 8. Beban non operasional Pendapatan non operasional bersih 9. Pendapatan/beban luar biasa 10. Laba sebelum pajak penghasilan 11. Taksiran pajak penghasilan -/12. Pajak tangguhan -/13. Laba setelah pajak penghasilan 14. Laba sebelum akuisisi 15. Hak minoritas -/16. Laba periode berjalan 17. Saldo laba awal periode 18. Dividen -/- 19. Cadangan umum -/20. Saldo laba akhir periode 21. Laba bersih per saham
Komitmen dan Kontinjensi
Keterangan
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (dalam jutaan Rupiah)
30 September 2007
30 September 2006
KOMITMEN
Tagihan komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan
a.
Rupiah
–
–
b.
Valuta asing
–
–
2. Lainnya
–
–
Jumlah tagihan komitmen
–
–
Kewajiban komitmen 171.719
119.773
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
2. Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor
31.950
20.629
412.013
328.362
3. Lainnya
Jumlah kewajiban komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH KONTINJENSI
–
–
615.682
468.764
(615.682)
(468.764)
Tagihan kontinjensi
1. Garansi yang diterima
a.
Rupiah
17.147
11.663
b.
Valuta asing
24.501
6.879
230.678
181.052
69.493
40.284
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
3. Lainnya
Jumlah tagihan kontinjensi
Kewajiban kontinjensi
–
–
341.819
239.878
1. Garansi yang diberikan
a.
– Rupiah
478.765
242.266
–
269.201
312.492
b.
Lainnya
343.071
–
2. Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor
–
–
3. Lainnya
–
–
1.091.037
554.758
(749.218)
(314.880)
Bank garansi Valuta asing
Jumlah kewajiban kontinjensi
JUMLAH KONTINJENSI BERSIH
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris
Direksi
Presiden Komisaris
: Ernest Wong Yuen Weng
Presiden Direktur
: Henry Ho Hon Cheong
Komisaris
: Thomas Patrick Sodano
Wakil Presiden Direktur
: Sukatmo Padmosukarso
Komisaris
: Ingyu Choi
Direktur Kepatuhan
: Fransiska Oei
Komisaris
: Woo Shick Lee
Direktur
: Dira K. Mochtar
Komisaris Independen
: Kuo How Nam
Direktur
: Prem Kumar
Komisaris Independen
: Putu Antara
Direktur
: Satinder Pal Singh Ahluwalia
Komisaris Independen
: Umar Juoro
Direktur
: Rita Mas’Oen
Komisaris Independen
: Taswin Zakaria
Direktur
: Sanjay Kapoor
Direktur
: Ventje Rahardjo
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Juli 2007.
Pemegang Saham Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. Masyarakat < 5% Masyarakat > 5% Aranda Investments (Mauritius) Pte. Ltd. Jumlah
56,13% 37,80% 6,07% 100,00%
catatan: 1. Laporan keuangan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 tidak diaudit. Informasi keuangan tersebut disajikan dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mengenai “Transparansi Kondisi Keuangan Bank”, Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 mengenai “Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia”, Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/11/DPbS tanggal 7 Maret 2006 tentang Perubahan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/56/DPbS tanggal 9 Desember 2005 tentang “Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari Bank yang Disampaikan kepada Bank Indonesia”. 2. Nilai tukar mata uang untuk 1 USD per tanggal 30 September 2007 dan 2006 masing-masing adalah Rp9.145 dan Rp9.225.
Disclaimer: Laporan ini disusun oleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk secara independen dan diedarkan semata-mata untuk keperluan informasi umum. Laporan ini tidak dimaksudkan untuk memberikan informasi khusus kepada siapapun yang menerimanya. Informasi dalam laporan ini didapatkan dari sumber-sumber yang terpercaya. Namun, tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) atas akurasi dan kelengkapan informasi tersebut. Semua opini dan perkiraan yang dimuat dalam laporan ini merupakan penilaian kami pada saat tanggal laporan dan dapat saja berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Bersama ini dinyatakan bahwa PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan/atau anak-anak perusahaannya dan/atau karyawannya dan/atau agen-agennya tidak bertanggung jawab (tersurat ataupun tersirat) atas konsekuensi yang dapat saja terjadi sebagai akibat dari tindakan seseorang atau sesuatu pihak yang dilakukan berdasarkan sebagian atau keseluruhan informasi yang terkandung dalam laporan ini. PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan/atau anak-anak perusahaannya dan/atau karyawannya dan/atau agen-agennya tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi, baik kekurangan maupun kesalahan pelaporan, yang tidak disengaja atau karena sebab lain, dalam laporan ini, dan atas ketidaktepatan atau ketidaklengkapan yang dapat saja terjadi.
PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk
Corporate Communication & Office of the Board
Plaza BII Tower 2, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350
E-mail:
[email protected]
Web Site: http://www.bii.co.id
Ph: +62-21 2300 888
Biarkan Uang Anda Berkembang Secara Terencana Kami mengerti bahwa setiap individu memiliki tujuan keuangan yang berbeda. Apapun tujuan Anda, investasi yang terencana dan konsisten akan memperoleh hasil yang optimal. Untuk itulah, BII Reksa Dana hadir menjadi alternatif investasi melalui pengelolaan portofolio yang optimal dalam bentuk efek pasar, efek utang ataupun efek saham. Setiap investasi yang ditanamkan akan dikelola oleh Manager Investasi Independen yang membantu tujuan investasi dan keuangan Anda.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi cabang BII terdekat atau BII Customer Care
www.bii.co.id
Surabaya (031) 547 8811, Yogyakarta (0274) 548 811, Bandung (022) 421 8811 Medan (061) 456 8811, Denpasar (0361) 238 811, email:
[email protected]