Inilah Perubahan Arus Lalu Lintas di Kampus B UNAIR NEWS – Terhitung sejak Jumat (27/1) lalu, ada perubahan arus lalu lintas di area kampus B Universitas Airlangga. Ada area yang memang steril dari kendaraan bermotor, dan ada pula area yang dulunya adalah jalan satu arah sedangkan kini dibuat dua arah. Direktur Sarana Prasarana dan Lingkungan, Karnaji, M.Sos., mengatakan, perubahan arus lalu lintas dilakukan untuk mempermudah aksesibilitas sivitas akademika yang beraktivitas di kampus B. Sebab, rute arus lalu lintas selama ini cenderung memutar dan memakan jarak. Meski demikian, Karnaji menuturkan bahwa arus lalu lintas berubah tak secara signifikan. Dulunya, pintu masuk sepeda motor hanya dibuka dari pintu masuk (depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Kini, ada tiga pintu masuk sepeda motor, yakni melalui pintu sebelah timur (dekat Menara Syariah), pintu masuk utama (depan FEB), dan pintu sebelah barat (Jalan Dharmawangsa). “Sekarang di Syariah Tower kita jadikan pintu masuk untuk akses ke FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Fakultas Psikologi, FIB (Fakultas Ilmu Budaya) dan Perpustakaan. Jadi, tidak ada perubahan berarti, malah nggak pakai muter seperti dulu. Kalau dulu mau ke FISIP, nggak muter lagi dari FEB dan FH. Kita tambahi separator di area pintu masuk dekat Syariah Tower,” tutur Karnaji. Penambahan akses pintu masuk motor di wilayah Menara Syariah disebabkan adanya lahan parkir yang dikonsentrasikan di wilayah timur dan selatan. Di wilayah timur dan selatan, lahan parkir motor ditempatkan di lapangan FISIP, di seberang sungai, FIB, Psikologi, dan Vokasi.
Denah arus lalu lintas di area kampus B Universitas Airlangga. (Foto: Istimewa) Sedangkan, akses pintu masuk mobil yang menuju FISIP, dan FF, melalui pintu masuk depan FEB ke arah sebelah timur. Lahan parkir dikonsentrasikan di sebelah timur FF dan sesuai fakultas masing-masing. Untuk akses pintu masuk mobil yang menuju FEB, Vokasi, Psikologi, Fakultas Hukum, dan FIB, melalui pintu masuk depan FEB ke arah barat atau bisa meneruskan ke arah selatan FH dan menuju lokasi parkir sesuai fakultas. “Parkirnya kan sudah di timur FISIP. Farmasi nggak ada parkir lagi, Pusat Bahasa nggak ada parkir lagi kecuali pegawai, mahasiswanya harus pindah ke timur FISIP semua. Vokasi juga. Makanya kita buka akses ke sana,” terang Direktur SPL. Sampai saat ini, untuk mensosialisasikan perubahan arus lalu lintas, pihak SPL sudah berkoordinasi dengan seluruh unit
kerja di kampus B. Selain itu, baliho juga sudah dipasang di tempat-tempat yang mudah ditemui. (*) Penulis: Defrina Sukma S. Editor: Nuri Hermawan
Mahasiswa Diharapkan Jadi Pahlawan Lingkungan Hidup UNAIR NEWS – Menjaga lingkungan agar tetap sehat adalah tugas semua kalangan, termasuk sivitas akademika di perguruan tinggi. Pernyataan itulah yang disampaikan oleh Chairperson of Universitas Indonesia (UI) Greenmetrics Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.Sc, MM, ketika sesi presentasi di Aula Kahuripan 301, Senin (6/1). Sesi presentasi mengenai UI Greenmetrics dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas dan fakultas, khususnya yang mengemban tanggung jawab di bidang sarana prasarana dan lingkungan, seperti Wakil Rektor II Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin, Wakil Rektor III Prof. Ir. M. Amin Alamsjah, Ph.D, Direktur Sarana Prasarana dan Lingkungan Karnaji, M.Sos., dan lainnya. Dalam presentasinya, Riri menyampaikan menjaga lingkungan agar tetap sehat diharapkan bisa menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari. Katanya, lingkungan hidup yang sehat bisa memacu semangat belajar para mahasiswa dan dosen di kampus. “Ini adalah upaya bagi kita semua untuk menjaga kebiasaan sehari-hari, tidak serta merta mengisi pertanyaan atau kuesioner. Sebagai sivitas akademika, terutama mahasiswa perlu menjadi champion demi lingkungan hidup yang lebih baik,” tutur
Riri. Riri melanjutkan, dalam perankingan UI Greenmetrics, pihaknya akan menilai tentang infrastruktur serta upaya-upaya yang dilakukan universitas yang bersangkutan untuk menjadi green campuss. Dalam penilaian, sebuah kampus akan dinilai berdasarkan enam indikator yakni penataan infrastruktur (15 persen), pengolahan energi dan antisipasi perubahan iklim (21 persen), daur ulang sampah dan konservasi air (18 persen), sistem transportasi (18 persen), dan pendidikan tentang lingkungan keberlanjutan (18 persen). Penataan lingkungan
Direktur Sarana Prasarana dan Lingkungan Karnaji, M.Sos. (Foto: UNAIR NEWS) Direktur Sarana Prasarana dan Lingkungan, Karnaji, mengatakan pihaknya sudah melakukan penyesuaian-penyesuaian kriteria untuk mengikuti penilaian UI Greenmetrics. “Tahun ini kita buat indikator-indikator yang mungkin bisa mendukung penilaian UI Greenmetrics. Bahkan, jauh sebelum itu, kita sudah menerapkan. Misalnya, dalam membuat resapan, penambahan pohon, pengaturan area untuk kendaraan bermotor, hemat energi, dan penggunaan tenaga matahari,” tuturnya. Terkait pembuatan resapan air, ia sudah membuat 54 resapan di
area asrama putri, Fakultas Keperawatan, RS UNAIR, sampai ke Fakultas Kesehatan Masyarakat. Resapan air itu berukuran lebar satu meter persegi dengan kedalaman tiga meter. Untuk mendukung terciptanya kawasan kampus yang hijau, ia akan melibatkan fakultas dalam mengelola lingkungan. Pada bidang pengaturan infrastruktur, misalnya, fakultas akan terlibat dalam mengatur area kampus yang tertutup vegetasi, dan penataan area parkir. Di bidang energi dan perubahan iklim, pihak fakultas akan menggunakan energi terbarukan. (*) Penulis : Defrina Sukma S Editor : Binti Q. Masruroh