DAVID RICARDO: STAGNASI PERTUMBUHAN EKONOMI
David Ricardo (1772-1823): Principles of Political Economy and Taxation (1817); penganjur perdagangan dunia berdasarkan comparative advantage.
1. Optimisme Adam Smith dalam Wealth of Nations diubah menjadi pesimisme Malthus dalam Principle of Population. Pesimisme ini diperkuat oleh teori Ricardo tentang distribusi pendapatan.
• Membantu ayahnya pada usia 14 tahun di London Stock of Exhange. Kerja mandiri pada usia 21 tahun; menjadi kaya raya pada usia 25 tahun; kemudian mempelajari matematika, kimia, dan geologi.
2. Masalah pokok Political Economy, menurut Ricardo, ialah menenentukan hukum distribusi pendapatan, yang didasarkan pada teorinya tentang nilai: labour theory of value.
• Secara kebetulan membaca Wealth of Nations pada 1799 ketika berlibur dengan isterinya ke kota Bath, pemandian uap peninggalan Romawi. 80
3. Nilai barang, menurut Ricardo, ditentukan oleh jumlah pengorbanan tenaga kerja untuk menghasilkannya, yang menjadi dasar terjadinya distribusi pendapatan di dalam masyarakat:
81
• profit kepada pemilik modal: pendorong investasi, yang cenderung menurun ketika terjadi pertumbuah, karena jumlah upah yang dibayarkan meningkat, demikian pun pembayaran rent kepada pemilik tanah.
• rent kepada pemilik tanah: cenderung meningkat karena peningkatan produksi pertanian menyebabkan kelangkaan lahan yang baik;
4. Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi melahirkan bibit hambatan terhadap pertumbuhan itu sendiri, menuju keadaan stationary economy.
• wage kepada labour: cenderung berada pada subsistence level karena pertambahan jumlah penduduk;
5. Hambatan ini dapat dicegah melalui: 82
83
1
6. Sumbangan pemikiran Ricardo:
• Impor bahan makanan yang murah dari luar negeri (bertentangan dengan Corn Laws yang berlaku ketika itu), agar upah yang dibayarkan pemilik modal dicegah kenaikannya.
• metode deduktif: bergerak dari masalah nyata yang dihadapi, berpikir rasional secara abstrak, untuk menarik kesimpulan umum; • melepaskan pemikiran ekonomi dari etika, sehingga Political Economy berubah menjadi Economics.
• Perdagangan bebas dengan negara lain berdasarkan comparative advantage. • Kemajuan ilmu pengetahuan yang meningkatkan teknologi pertanian, sehingga laba investasi dapat meningkat.
• pemikirannya tentang labour theory of value – yang salah – diambil alih Marx untuk menyerang pemikiran klasik; 84
85
Kutipan surat Ricardo kepada Malthus:
• sikapnya yang berpihak kepada kebenaran rasional secara konsisten: mengeritik tuan tanah yang memperoleh rent income yang tinggi, walau pun ia sendiri adalah tuan tanah yang kaya raya; walau pun dalam banyak hal bertentangan pendapat dengan Malthus, tetapi pertentangan itu tidak memutuskan tali persahatannya.
• “Like other disputants after much discussion we each retain our own opinions. These discussions however never influence our friendship: I should not like you more than I do if you agreed in opinion with me” (William J. Barber, A History of Economic Thought, 1982: 79). • Perbedaan pendapatnya antara lain tentang proteksi produksi pertanian.
• Lihat surat Ricardo kepada Malthus, dan kesaksian Malthus tentang Ricardo. 86
87
2
OPTIMISME SAY
Kesaksian Malthus tentang Ricardo:
1. Tiga kegiatan ekonomi: produksi, distribusi, konsumsi.
• “It is somehat singular that Mr. Ricardo, a considerable receiver of rents, should have so much underrated their national importance; while I, who never received, nor expect to receive any, shall probably be accused of overrating their importance” (Barber, 1982: 79).
2. “Supply creates its own demand”; tidak ada kelebihan produksi (general overproduction atau glut) seperti yang diyakini oleh Malthus. 3. Setiap produsen ingin secepat mungkin menjual produknya; dan hasil penjualannya ingin segera dibelanjakan agar nilainya tidak menurun.
• Malthus menghendaki proteksi harga produksi pertanian, sedangkan Ricardo menghendaki impor yang lebih murah. 88
89
MODIFIKASI JOHN STUART MILL
Sebagai ahli ekonomi, wartawan, industrialis, dan pejabat pemerintah, JeanBaptiste Say (1762-1832) dipandang sebagai pengikut Adam Smith yang optimis, dan penganjur perdagangan bebas. Say’s Law of Markets: “supply creates its own demand”, dikemukakan di dalam bukunya, Traite d’economie politique, 1803.
1. Sejak usia sangat dini sudah dipersiapkan ayahnya, James Mill (teman Ricardo dan Jeremy Bentham) untuk menjadi pemikir yang unggul: • membaca karya klasik Yunani dalam bahasa aslinya pada usia 8 tahun; • membaca karya Adam Smith dan Ricardo pada usia 13 tahun, dan karya Bentham pada usia 14 atau 15 tahun. 90
91
3
2.Misi pribadinya: menyusun kembali pemikiran klasik secara lebih teratur; hasilnya ialah terjadi revisi dan modifikasi pemikiran klasik. 3.Dua hukum ekonomi, menurut Mill: (1) hukum produksi yang tunduk pada hukum alam dan teknologi (the law of diminishing returns); dan
John Stuart Mill (1806-1873): Principles of Political Economy (1848); tokoh Neo-Klassik; menekankan pendidikan SDM.
(2) hukum distribusi yang ditetapkan menurut kesepakatan masyarakat.
Berpihak kepada rakyat miskin tetapi menolak gagasan Marx: sosialisasi modal. 92
4. Stationary economy, yang tidak disukai pemikir klasik, dipandang bukan sebagai keadaan yang harus dihindari, melainkan justeru sebagai keadaan yang baik untuk masyarakat maju: pemikiran yang sejalan dengan konsep “zero growth” pada pertengahan abad XX:
93
• “I know not why it should be matter for congratulation that persons who are already richer than anyone needs to be, should have double their means of consuming things which give little or no pleasure except as representatives of wealth. … It is only in the backward countries of the world that increased production is still an important object … (Barber, 1982: 102). 94
95
4
• Menurut Mill, dalam kondisi mendekati keadaan stationary economy, yaitu ketika tingkat laba menurun, para entrepreneur akan berusaha mencari laba dengan caracara baru yang mengandung risiko, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan fluktuasi dalam kehidupan perekonomian. Hal tersebut dapat diintervensi pemerintah melalui pengenaan pajak pada dana yang ada di tangan para pengusaha. Pikiran ini jelas bertentangan dengan pikiran umum yang ada, dahulu dan sekarang.
• “I cannot … regard the stationary state of capital and wealth with the unaffected aversion so generally manifested towards it by political economists of the old school. I am inclined to believe that it would be, on the whole, a very considerable improvement on our present condition. I confess that I am not charmed with the ideal of life held out by those who think that the normal state of human beings is that of struggling to get on; the trampling, crushing, elbowing, and treading on each other’s heels, which from the existing type of social life, are the most desirable lot of human kind, or anything but the most disagreeable symptoms of one of the phases of industrial progress” (Barber, 1982: 102).
96
97
6. Sumbangan lain dari pemikiran Mill:
5. Dengan melihat berbagai kekurangan sistem ekonomi bebas, Mill menganjurkan campurtangan negara sebagai civilizer bagi masyarakat:
• Metode berpikir rasional: deduktif (metode Ricardo) yang harus dipadukan dengan metode induktif dan verifikasi.
• mengenakan pajak terhadap kelebihan dana yang ada di tangan para pengusaha;
• Emansipasi wanita, antara lain dengan pemberian hak pilih.
• menggunakan dana tersebut untuk fasilitas pendidikan, kebudayaan, taman, dan museum, agar terbentuk perilaku dan selera baru bagi kaum pekerja, sehingga terhindar dari hukum Malthus.
• Gerakan koperasi yang menampilkan usahawan dan kaum pekerja sebagai mitra kerja; bukan pengambilalihan modal oleh Pemerintah atas nama rakyat, seperti yang dianjurkan Marx. 98
99
5