INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK. (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI. PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE 2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN I YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang usaha Jasa Pembiayaan Konsumen Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat: Gedung Chase Plaza Lantai 12 & 15 Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920, Indonesia Telp: (021) 520 0434, Fax: (021) 520 9160 Website : www.bpfi.co.id
Kantor Operasional: Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 2 kantor perwakilan dan 50 kantor cabang yang tersebar di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan , Sulawesi, Ambon dan Papua
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I BATAVIA PROSPERINDO FINANCE (“PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN”) DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP 500.000.000.000,- (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan telah menerbitkan OBLIGASI BERKELANJUTAN I BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TAHAP I TAHUN 2016 DENGAN JUMLAH POKOK SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR RP 200.000.000.000,- (DUA RATUS MILIAR RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan: OBLIGASI BERKELANJUTAN I BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TAHAP II TAHUN 2017 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR RP 300.000.000.000,- (TIGA RATUS MILIAR RUPIAH) (“OBLIGASI”) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligsai yang akan diterbitkan Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Jumlah Pokok Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp 300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga 11% (sebelas persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Penerbitan yaitu tanggal 5 Mei 2017. Pembayaran Bunga Obligasi dibayar setiap 3 (tiga) bulan dengan perhitungan 30/360 Hari, sesuai Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2017, sedangkan pembayaran Bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 5 Mei 2020.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI AKAN DIJAMIN DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERUPA PIUTANG LANCAR PEMBIAYAAN KONSUMEN. NILAI JAMINAN YANG HARUS DIMUAT DALAM AKTA JAMINAN FIDUSIA YANG DITANDATANGANI SELAMBAT-LAMBATNYA PADA TANGGAL EMISI ADALAH SEKURANG-KURANGNYA SEBESAR 10% (SEPULUH PERSEN) DARI NILAI POKOK OBLIGASI DAN NILAI JAMINAN YANG HARUS DIMUAT DALAM AKTA JAMINAN FIDUSIA YANG DITANDATANGANI SELAMBAT-LAMBATNYA 30 (TIGA PULUH) HARI KALENDER SEJAK TANGGAL EMISI ADALAH SEKURANG-KURANGNYA SEBESAR 90% (SEMBILAN PULUH PERSEN) DARI NILAI POKOK OBLIGASI SEHINGGA NILAI JAMINAN SELURUHNYA MENJADI 100% (SERATUS PERSEN) DARI NILAI POKOK OBLIGASI. PERSEROAN DENGAN INI BERJANJI DAN KARENANYA MENGIKATKAN DIRI UNTUK SENANTIASA MEMPERTAHANKAN PADA SETIAP SAAT NILAI JAMINAN ADALAH SEKURANG-KURANGNYA SEBESAR 100% (SERATUS PERSEN) DARI NILAI POKOK OBLIGASI YANG TERUTANG SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 7.2.18 PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, DAN APABILA NILAI JAMINAN BERKURANG MAKA PENAMBAHAN JAMINAN AKAN DILAKUKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 7.2.19 PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DENGAN KETENTUAN PEMBELIAN OBLIGASI DITUJUKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR DIMANA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DILAKUKAN MELALUI BURSA EFEK ATAU DI LUAR BURSA EFEK DAN BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA HAL TERSEBUT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DI DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN OBLIGASI DAN APABILA PERSEROAN MELAKUKAN KELALAIAN (WANPRESTASI) SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN OBLIGASI, KECUALI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN RUPO. RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI WAJIB DILAPORKAN KEPADA OJK OLEH PERSEROAN PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DI SURAT KABAR. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI. PENGUMUMAN TERSEBUT WAJIB DILAKUKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI KALENDER SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI. KETERANGAN LEBIH LANJUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XV PROSPEKTUS INI PERIHAL KETERANGAN MENGENAI OBLIGASI
PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT, DIMANA DEBITUR TIDAK MAMPU UNTUK MEMBAYAR KEMBALI FASILITAS PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN, BAIK POKOK PINJAMAN MAUPUN BUNGANYA ATAU KEDUANYA. RISIKO INI TIMBUL JIKA STRUKTUR PEMBIAYAAN KREDIT, KELAYAKAN KONSUMEN DAN PIUTANG TIDAK DIKELOLA SECARA HATI-HATI SEHINGGA MENYEBABKAN KETIDAKLANCARAN PEMBAYARAN ANGSURAN DARI KONSUMEN YANG DAPAT MENGGANGGU KINERJA PERSEROAN SECARA KESELURUHAN. RISIKO LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V PERIHAL “RISIKO USAHA” DI DALAM INFORMASI TAMBAHAN INI RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang dari: PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (“PEFINDO”): idBBB (Triple
B flat, Stable Outlook)
Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek Indonesia PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI
PT EVERGREEN SEKURITAS INDONESIA PENJAMIN EMISI OBLIGASI PT BATAVIA PROSPERINDO SEKURITAS (Terafiliasi) EMISI OBLIGASI INI DIJAMIN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) WALI AMANAT PT BANK MEGA TBK
Informasi Tambahan ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 17 April 2017
JADWAL Tanggal Efektif Masa Penawaran Tanggal Penjatahan Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia
: : : : :
20 Juni 2016 2 Mei 2017 3 Mei 2017 5 Mei 2017 8 Mei 2017
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN
Keterangan ringkas mengenai Obligasi adalah sebagai berikut: Obligasi Berkelanjutan I Batavia Prosperindo Finance Tahap II Tahun 2017 Denagn Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah pokok Obligasi sebesar Rp 300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah). Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Obligasi berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dan tanggal jatuh tempo Obligasi adalah bulan ke36 (tiga puluh enam ) sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 5 Mei 2020. Besarnya bunga tetap Obligasi untuk adalah sebesar 11,00% (sebelas persen) per tahun. Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada tanggal pembayaran Bunga yang bersangkutan yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening yang dibayar melalui KSEI selaku Agen Pembayaran. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali, terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang untuk pertama kalinya pada tanggal 5 Agustus 2017 dan terakhir kalinya sekaligus jatuh tempo adalah pada tanggal 5 Mei 2020. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya.
Harga Penawaran Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi.
Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi Tanggal-tanggal Pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut: Bunga Ke-1 Bunga Ke-2 Bunga Ke-3 Bunga Ke-4 Bunga Ke-5 Bunga Ke-6
: : : : : :
5 Agustus 2017 5 November 2017 5 Februari 2018 5 Mei 2018 5 Agustus 2018 5 November 2018
1
Bunga Ke-7 Bunga Ke-8 Bunga Ke-9 Bunga Ke-10 Bunga Ke-11 Bunga Ke-12
: : : : : :
5 Februari 2019 5 Mei 2019 5 Agustus 2019 5 November 2019 5 Februari 2020 5 Mei 2020
Jaminan Jenis benda jaminan adalah Piutang Lancar yang dibebani dengan fidusia untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat.
Nilai Jaminan; i. ii.
Nilai Jaminan yang harus dimuat dalam akta jaminan fidusia yang ditandatangani selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi adalah sekurang-kurangnya sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai Pokok Obligasi; dan Nilai Jaminan yang harus dimuat dalam akta jaminan fidusia yang ditandatangani selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, adalah sekurang-kurangnya sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi. sehingga nilai Jaminan seluruhnya pada butir i dan ii di atas, menjadi 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi. Perseroan dengan ini berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk senantiasa mempertahankan pada setiap saat nilai Jaminan adalah sekurang-kurangnya sebesar 100% (seratus persen) dari nilai Pokok.
Pembelian Kembali Obligasi 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk dipergunakan sebagai pelunasan Obligasi atau untuk disimpan dengan memperhatikan ketentuan dalam perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan dalam rangka pengembangan usaha Perseroan. NRENCANA P PERNYATAAN UTANG ENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI Posisi liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2016 yang disajikan berikut ini diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit Akuntan Publik Juninho Widjaja, CPA dari Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwath International) dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian. Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 533.797 juta, dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Total
Keterangan Utang bank Beban masih harus dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Efek utang yang diterbitkan - neto Liabilitas imbalan kerja karyawan Total Liabilitas
316.840 4.053 1.590 2.434 196.310 12.570 533.797
Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan hak-hak Pemegang Obligasi dan pemegang saham publik. Pada saat Informasi Tambahan Ringkas ini diterbitkan tidak ada kewajiban Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi.
2
KETERANGAN TAMBAHAN TENTANG PERSEROAN PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta No. 186 tanggal 12 Desember 1994 yang dibuat di hadapan Djedjem Widjaja SH., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Bira Multi Finance. Akta Pendirian ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-18791HT.01.01.TH.94 tanggal 22 Desember 1994 dan telah didaftarkan di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah agenda No. 127/A.PT/HKM/1995/PNJAK.SEL tanggal 25 Januari 1995, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 9 Februari 1996, Tambahan No. 1584. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 262 tanggal 30 April 2015 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, dalam rangka perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, POJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Dewan Direksi dan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0931398 tanggal 11 Mei 2015 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0931397 tanggal 12 Mei 2015 serta telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0935071.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 12 Mei 2015. Sejak diterbitkannya Prospektus sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Batavia Prosperindo Finance I Tahun 2016, dan sampai dengan diterbitkannya Informasi Tambahan ini, anggaran dasar Perseroan belum mengalami perubahan. Obligasi yang diterbitkan Perseroan sebelum diterbitkannya Informasi Tambahan ini adalah sebagai berikut: No
Nama Obligasi
Seri
Jumlah Nominal (Rp Juta) 20.000
Tingkat Bunga
Jangka Waktu
Obligasi Batavia Prosperindo A 9,25% 370 hari (tiga ratus Finance I Tahun 2013 Dengan tujuh puluh) Hari Tingkat Bunga Tetap Kalender 2 Obligasi Batavia Prosperindo B 50.000 9,50% 2 (dua) tahun Finance I Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap 3 Obligasi Batavia Prosperindo C 230.000 10,75% 3 (tiga) tahun Finance I Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap 4 Obligasi Berkelanjutan I Batavia A 30.000 10,50% 370 hari (tiga ratus Prosperindo Finance Tahap I tujuh puluh) Hari Tahun 2016 Kalender 5 Obligasi Berkelanjutan I Batavia B 170.000 11,00% 2 (dua) tahun Prosperindo Finance Tahap I Tahun 2016 Total Obligasi Terutang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 1
Jatuh Tempo 13 Juli 2014
Jumlah Terutang (Rp juta) Lunas
03 Juli 2015
Lunas
03 Juli 2016
Lunas
08 Juli 2017
30.000
28 Juni 2018
170.000 200.000
1. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Struktur Permodalan dan Komposisi Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora, Biro Administrasi Efek Perseroan, adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Batavia Prosperindo Makmur
Nilai Nominal per Saham Rp 100,Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) 2.200.000.000 220.000.000.000 685.555.500 3
68.555.550.000
Persentase (%) 50,39
Keterangan PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk UOB Kay Hian Pte Ltd, Singapura Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham 444.779.300 100.100.000 130.192.300 1.360.627.100 839.372.900
Nilai Nominal per Saham Rp 100,Jumlah Nominal (Rp) 44.477.930.000 10.010.000.000 13.019.230.000 136.062.710.000 83.937.290.000
Persentase (%) 32,68 7,36 9,57 100,00
PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 262, tanggal 30 April 2015, yang dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, SH, M.Si, Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Nomor AHU-AH.01.03-931398 tanggal 11 Mei 2015 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan, dengan Daftar Perseroan Nomor AHU-3503863.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 11 Mei 2015 dan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Nomor 263 tanggal 19 Desember 2016, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, SH, M.Si, Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Nomor AHU-AH.01.03-0112476 tanggal 27 Desember 2016 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan, dengan Daftar Perseroan Nomor AHU-0155758.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
: : :
Irena Istary Iskandar Desti Liliati Christopher Joseph Clower
Direksi: Direktur Utama Direktur Tidak Terafiliasi Direktur Direktur
: : : :
Markus Dinarto Pranoto Indah Mulyawan Jasin Hermawan Hady Sutiono
Penunjukan seluruh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi kriteria sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan OJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006, seluruh Direksi Perseroan menetap di Indonesia dan tidak merangkap jabatan sebagai direksi pada perusahaan pembiayaan lain. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan manajemen disajikan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang diperoleh dari laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Juninho Widjaja, CPA dari Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwath International) dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Meilyn Soetiono, S.E, Al., CPA dari Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwath International) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
a. Penghasilan (dalam jutaan Rupiah) 4
Uraian
31 Desember
2016
%
Pembiayaan konsumen Administrasi Anjak piutang Sewa pembiayaan Lain-lain
132.444 84.459 25.657 5.483 10.357
51,3 32,7 9,9 2,1 4,0
Total
258.400
100,0
Keterangan:
2015*)
140.518 65.284 16.554 18.424 9.158
%
56,2 26,1 6,6 7,4 3,7
249.938 100,0
2014
120.292 62.009 3.219 34.797 3.816
%
53,7 27,7 1,4 15,5 1,7
224.133 100,0
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penyesuaian saldo keuntungan revaluasi aset tetap atas penerbitan kembali laporan dari penilai independen.
Penghasilan Pembiayaan Konsumen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Penghasilan pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 132.444 juta atau sebesar 51,3% dari jumlah Penghasilan Perseroan. Penghasilan ini menurun 5,75% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 140.518 juta. Penurunan pendapatan pembiayaan konsumen disebabkan karena terjadinya penurunan jumlah fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor yang diberikan Perseroan melalui pembiayaan sendiri, dimana Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 lebih banyak memakai fasilitas pembiayaan bersama yaitu sebanyak 4.828 kontrak dari 10.559 kontrak baru yang dibiayai menggunakan fasilitas pembiayaan bersama. Dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, hanya 2.566 kontrak dari 8.456 kontrak dibiayai menggunakan fasilitas pembiayaan bersama. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Penghasilan pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 140.518 juta atau sebesar 56,2% dari jumlah Penghasilan Perseroan. Penghasilan ini meningkat 16,81% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 120.292 juta yang disebabkan karena meningkatnya jumlah fasilitas pembiayaan. Kenaikan pendapatan pembiayaan konsumen disebabkan karena terjadinya peningkatan jumlah fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor yang diberikan sepanjang tahun 2015. Perseroan telah memberikan fasilitas pembiayaan untuk 8.447 unit kendaraan atau naik sebesar 2,45% dibandingkan tahun 2014 yang sebanyak 8.245 unit. b. Beban Usaha Uraian 2016
Beban keuangan Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Kerugian penurunan nilai piutang Beban pemasaran Pajak Total
Keterangan:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember %
58.742 58.453 47.893 32.556 15.923 3.092 216.659
27,1 27,1 22,1 15,0 7,4 1,4 100,0
2015*)
63.968 52.801 38.103 27.791 11.227 193.890
%
33,0 27,2 19,7 14,3 5,8 100,0
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penyesuaian saldo keuntungan revaluasi aset tetap atas penerbitan kembali laporan dari penilai independen.
Beban Keuangan
5
2014 66.148 45.595 30.856 11.067 15.698
%
39,1 26,9 18,2 6,5 9,3 169.364 100,0
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Beban keuangan meliputi bunga pinjaman dan provisi bank, serta bunga atas efek utang yang diterbitkan. Beban keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 58.742 juta atau 27,1% dari jumlah beban Perseroan. Beban ini turun sebesar 8,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 63.968 juta. Penurunan ini menunjukan bahwa kebijakan efisiensi keuangan yang dijalankan oleh Perseroan cukup efektif. Selain itu, penurunan ini disebabkan menurunnya suku bunga pinjaman Perseroan ke bank dan telah dilunasinya Obligasi Batavia Prosperindo Finance I Tahun 2013 pada tanggal 3 Juli 2016. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Beban keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 63.968 juta atau 33,0% dari jumlah beban Perseroan. Beban ini turun sebesar 3,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 66.148 juta. Penurunan ini membuktikan keefektifan dari kebijakan efisiensi keuangan yang dijalankan oleh Perseroan. Hal ini disebabkan pula oleh menurunnya jumlah pinjaman Perseroan ke bank karena digunakannya dana hasil Rights Issue. c. Laba Komprehensif Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 membukukan laba komprehensif sebesar Rp 34.588 juta atau mengalami penurunan sebesar 46,0% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 64.082 juta. Penurunan laba komprehensif ini dikarenakan meningkatnya beban penurunan nilai dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan terutama diakibatkan oleh keuntungan dari revaluasi aset tetap Perusahaan yang dicatat pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, . Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 membukukan laba komprehensif sebesar Rp 64.082 juta atau mengalami kenaikan sebesar 58,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 40.477 juta. Kenaikan laba komprehensif ini terjadi seiring dengan kenaikan yang signifikan pada Penghasilan yang dibukukan oleh Perseroan sepanjang tahun 2015. d. Aset (dalam jutaan Rupiah)
Uraian 2016 Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga - neto Piutang pembiayaan konsumen Pihak ketiga - neto Pihak berelasi Tagihan anjak piutang - pihak ketiga - neto Piutang lain-lain - pihak ketiga - neto Uang muka dan beban dibayar di muka Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Investasi saham Aset tetap - neto Aset lain-lain Total Aset
Keterangan:
31 Desember 2015*) %
%
2014
%
15.164
1,5
13.868
1,4
174.214
16,3
300 44.822
0,0 4,3
119.597
12,2
206.724
19,4
594.888 15.545 177.141 58.764 6.989 3.333 29.716 20.251 61.941 8.748
57,3 1,5 17,1 5,7 0,7 0,3 2,8 2,0 6,0 0,8
580.325 20.467 92.528 34.861 7.882 2.356 27.325 20.251 58.749 3.514
59,1 2,1 9,4 3,6 0,8 0,2 2,8 2,0 6,00 0,4
510.043 52.924 30.373 5.036 2.072 50.971 32.991 2.084
47.8 4,9 2,8 0,5 0,2 4,8 3,1 0,2
1.037.602
100,0
981.933
100,0
1.067.432
100,0
6
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penyesuaian saldo keuntungan revaluasi aset tetap atas penerbitan kembali laporan dari penilai independen.
Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2016 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2015 Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 memiliki total aset sebesar Rp 1.037.602 juta atau mengalami kenaikan sebesar 5,7% bila dibandingkan dengan total aset pada tanggal 31 Desember 2015 yang sebesar Rp 981.723 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya posisi tagihan anjak piutang dan kenaikan piutang lain-lain akibat dari naiknya piutang dalam penyelesaian agunan Perseroan. Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014 Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 memiliki total aset sebesar Rp 981.723 juta atau mengalami penurunan sebesar 8,0% bila dibandingkan dengan total aset pada tanggal 31 Desember 2014 yang sebesar Rp 1.067.432 juta. Hal ini disebabkan pelunasan utang bank oleh Perseroan serta pencairan deposito untuk memberikan pembiayaan baru. e. Liabilitas Uraian Utang bank Beban masih harus dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Efek utang yang diterbitkan - neto Liabilitas imbalan kerja karyawan Total
Keterangan:
2016 316.840
% 59,4
31 Desember 2015*) % 229.859 47,6
4.053 1.590 2.434 196.310 12.570 533.797
0,8 0,3 0,4 36,8 2,3 100,0
4.530 4.208 3.266 229.737 10.904 482.504
0,9 0,9 0,7 47,6 2,3 100,0
(dalam jutaan Rupiah)
2014 332.509
%
4.095 3.476 4.168 279.139 8.909 632.296
52,6
0,7 0,5 0,7 44,1 1,4 100,0
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penyesuaian saldo keuntungan revaluasi aset tetap atas penerbitan kembali laporan dari penilai independen
Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2016 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2015 Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 533.797 juta atau mengalami kenaikan sebesar 10,6% dari posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 482.504 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan adanya kenaikan utang bank sebesar Rp 86.981 juta dan dikompensasi dengan penurunan efek utang yang diterbitkan sebesar Rp 33.427 juta dibandingkan posisi tahun sebelumnya. Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014 Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 482.504 juta atau mengalami penurunan sebesar 23,7% dari posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 632.296 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena penurunan utang bank sebesar Rp 102.650 juta dibandingkan tahun sebelumnya dan penurunan efek utang yang diterbitkan sebesar Rp 49.402 juta dibanding tahun sebelumnya. Perubahan tingkat suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya. Bunga terutang pada tanggal laporan posisi keuangan per 31 Desember 2016 adalah Rp 1.529 juta. Perseroan tidak mempunyai utang yang suku bunganya belum ditentukan. Imbal Hasil Atas Aset, Imbal Hasil Atas Ekuitas, Solvabilitas, Likuiditas dan Sumber Pendanaan
Uraian
2016
Return On Average Assets Return On Average Equity
Keterangan:
7
3,4 6,9
31 Desember 2015 6,3 13,7
(dalam persentase)
2014
4,3 12,3
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penyesuaian saldo keuntungan revaluasi aset tetap atas penerbitan kembali laporan dari penilai independen
Imbal Hasil Atas Rata-Rata Aset (Return on Average Assets) Tingkat imbal hasil atas aset menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba komprehensif dari rata-rata aset sepanjang satu periode yang dimiliki Perseroan, yang diukur dari perbandingan antara laba komprehensif dengan rata-rata jumlah aset yang dimiliki Perseroan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Kemampuan Perseroan dalam mempertahankan tingkat imbal hasil atas aset di tahun 2016 adalah 3,4% lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 6,3%. Hal ini dikarenakan oleh pertumbuhan rata-rata aset yang dimiliki oleh Perseroan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan laba komprehensif yang dihasilkan Perseroan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Kemampuan Perseroan dalam mempertahankan tingkat imbal hasil atas aset di tahun 2015 adalah 6,3% lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 4,3% disebabkan oleh pertumbuhan laba komprehensif yang dihasilkan oleh Perseroan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata aset yang dimiliki oleh Perseroan. Imbal Hasil Atas Rata-Rata Ekuitas (Return on Average Equity) Tingkat imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba komprehensif dari rata-rata ekuitas yang ditanamkan sepanjang satu periode, yang diukur dari perbandingan antara laba komprehensif dengan ratarata jumlah ekuitas. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 6,9%, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 13,7% disebabkan oleh menurunnya laba komprehensif yang dihasilkan oleh Perseroan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 13,7%, lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 12,3% disebabkan oleh pertumbuhan laba komprehensif yang dihasilkan oleh Perseroan seiring dengan pertumbuhan rata-rata ekuitas yang dimiliki oleh Perseroan. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar kembali kewajiban pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang mengandung beban bunga (interest bearing). Salah satu pengukur Solvabilitas ini adalah rasio kewajiban yang mengandung beban bunga terhadap ekuitas (Gearing Ratio) atau tingkat pinjaman yang diterima oleh Perseroan dengan ekuitas yang dimiliki oleh Perseroan. Sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam KMK No. 84/PMK. 012/2006 pada bab VII, pasal 5 ayat 3 dijelaskan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio setinggi-tingginya adalah 10 kali. Manajemen akan menambah modal jika rasio utang sudah mencapai 8 kali terhadap modal. Saat ini rasio kewajiban terhadap rata-rata jumlah ekuitas adalah 1 kali. Perseroan telah memenuhi rasio keuangan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam perjanjian utang yang telah diungkapkan Perseroan dalam laporan keuangan Perseroan di dalam Prospektus ini. Gearing Ratio Perseroan berturutturut per tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 adalah sebagai berikut: (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8
Keterangan
31 Desember 2015 459.596 451.642 1,0
2016 513.150 453.838 1,1
Pinjaman Yang Diterima Ekuitas setelah dikurangi penyertaan Gearing Ratio (X)
2014 611.648 384.165 1,6
Kondisi Gearing Ratio Perseroan masih jauh di bawah ketentuan Keputusan Menteri Keuangan, hal ini membuktikan bahwa Perseroan telah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh OJK. Likuiditas dan Sumber Pendanaan Likuiditas dalam perusahaan pembiayaan merupakan gambaran dan kemampuan Perseroan dalam hal mengelola perputaran arus kas dalam jangka pendek, terdiri dari arus kas masuk (cash inflow) ataupun arus kas keluar (cash outflow). Arus kas masuk Perseroan yang utama diperoleh dari penerimaan angsuran pelanggan, pinjaman bank dan/atau obligasi dan penerimaan fasilitas pembiayaan bersama dengan bank. Arus kas keluar Perseroan yang utama adalah untuk membayar utang kepada Dealer, untuk membayar utang atas pinjaman bank baik pokok maupun bunga serta untuk membayar angsuran yang menjadi porsi dari pembiayaan bersama dengan bank. Perseroan mengelola likuiditasnya melalui kebijakan keuangan yang terpusat dan konsisten khususnya dalam hal penyelarasan waktu antara sumber pendanaan dengan piutang pembiayaan. Sumber pendanaan Perseroan saat ini berasal dari pinjaman bank sebesar Rp 316.840 juta dan modal sendiri sebesar Rp 503.805 juta. Sumber likuiditas material yang belum digunakan berasal dari pinjaman bank (termasuk fasilitas pembiayaan bersama) yang di mana plafon pinjaman belum seluruhnya digunakan oleh Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan masih memiliki plafon pinjaman yang belum digunakan sebesar Rp 254 milyar dari total plafon seluruhnya sebesar Rp 1,03 trilyun. Dalam hal ini, Perseroan wajib mengikuti ketentuan - ketentuan yang tertera dalam Perjanjian Kredit dengan masing-masing pihak bank. Hingga Informasi Tambahan ini diterbitkan, modal kerja Perseroan masih terkendali dengan baik. Perseroan mengelola likuiditasnya melalui kebijakan keuangan yang terpusat dan konsisten khususnya dalam hal penyelarasan waktu antara sumber pendanaan dengan piutang pembiayaan. Sumber pendanaan Perseroan saat ini berasal dari pinjaman bank sebesar Rp 316.840 juta dan modal sendiri sebesar Rp 503.805 juta berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016. Untuk mendapatkan modal kerja tambahan, Perseroan dapat memperoleh dari Pasar Modal diantaranya dengan cara menerbitkan Obligasi Berkelanjutan dan Penawaran Umum Terbatas (Right Issue). IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Dibawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang diaudit oleh Akuntan Publik Juninho Widjaja, CPA dari Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwath International) dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian, dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang diaudit oleh Akuntan Publik Meilyn Soetiono, S.E., Ak., CPA dari Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwath International) dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian, serta laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diaudit oleh Akuntan Publik Santanu Chandra, CPA dari Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan (a member of BDO International Limited) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
LAPORAN POSISI KEUANGAN Uraian Aset
2016 9
2015*)
31 Desember 2014
(dalam jutaan Rupiah) 2013
2012
Uraian Aset Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
2016
Keterangan:
2013
2012
15.164
13.868
174.214
9.311
9.034
300
-
-
-
-
44.822
119.597
206.724
218.181
127.973
594.888 15.545 177.141 58.764 6.989 3.333 29.716 20.251 61.941 8.748 1.037.602
580.325 20.467 92.528 34.861 7.882 2.356 27.325 20.251 58.749 3.514 981.723
510.043 52.924 30.373 5.036 2.072 50.971 32.991 2.084 1.067.432
479.013 7.624 23.313 8.779 1.601 26.989 21.606 2.631 799.048
338.088 832 5.533 1.607 16.627 16.377 13.155 529.226
Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga - neto Piutang pembiayaan konsumen Pihak ketiga - neto Pihak berelasi Tagihan anjak piutang - pihak ketiga - neto Piutang lain-lain - pihak ketiga - neto Uang muka dan beban dibayar di muka Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Investasi saham Aset tetap - neto Aset lain-lain Total Aset
31 Desember 2015*) 2014
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penyesuaian saldo keuntungan revaluasi sset tetap atas penerbitan kembali laporan dari penilai independen
Uraian Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Utang bank Beban masih harus dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Efek utang yang diterbitkan - neto Liabilitas imbalan kerja karyawan Total Liabilitas Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham Modal dasar - 2.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.360.627.100 saham pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, dan 1.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Penghasilan komprehensif lain Keuntungan revaluasi aset tetap - neto setelah pajak Total Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas
Keterangan:
(dalam jutaan Rupiah)
2016
31 Desember 2015*) 2014
2013
2012
316.840
229.859
332.509
266.495
327.720
4.053 1.590 2.434 196.310 12.570 533.797
4.530 4.208 3.266 229.737 10.904 482.504
4.095 3.476 4.168 279.139 8.909 632.296
1.985 620 4.008 298.466 6.801 578.375
1.370 454
4.679 6.523 340.746
136.063 145.575
136.063 145.575
136.063 145.575
100.000 2.651
100.000 2.651
250 198.545
250 193.362
250 153.248
100 117.922
100 85.729
23.373 503.805 1.037.602
24.179 499.429 981.723
435.136 1.067.432
220.673 799.048
188.480 529.226
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penyesuaian saldo keuntungan revaluasi sset tetap atas penerbitan kembali laporan dari penilai independen.
10
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (dalam jutaan Rupiah)
Uraian Penghasilan Pembiayaan konsumen Administrasi Sewa pembiayaan Anjak piutang Lain-lain Total Penghasilan Beban Usaha Beban keuangan Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Kerugian penurunan nilai Beban pemasaran Pajak Total Beban Usaha Uraian Laba Usaha Bagian atas laba (rugi) entitas asosiasi - neto Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Neto Tahun Berjalan Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya : Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan Bagian penghasilan (beban) komprehensif lain atas entitas asosiasi Keuntungan revaluasi aset tetap Efek pajak terkait Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan Bagian penghasilan (beban) komprehensif lain atas entitas asosiasi Keuntungan revaluasi aset tetap Total Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain Total Laba Komprehensif Laba Neto Per Saham Dasar
Keterangan:
2016
31 Desember *) 2015 2014 2013
132.444 84.459 5.483 25.657 10.357 258.400
140.518 65.284 18.424 16.554 9.158 249.938
115.626 63.863 27.364 244 1.245 208.342
92.479 55.040 9.658 1.399 158.576
58.742 58.453 47.893 32.556 15.923 3.091 216.659
36.513 36.590 21.115 6.086 18.880 119.184
2016 41.741
63.968 66.148 60.735 52.801 45.595 40.922 38.103 30.856 26.847 27.791 11.067 11.382 11.227 15.698 21.942 193.890 169.364 161.828 31 Desember *) 2015 2014 2013 56.048 54.769 46.514
2.387 44.128 (10.125) 33.913
(594) 55.454 (13.712) 41.742
(981) 53.788 (13.054) 40.734
819 47.333 (11.054) 36.279
(672) 38.720 (9.456) 29.264
896
(2.181)
(294)
1.160
1.119
4 -
8 24.710
(49) -
59 -
35 -
(224)
545
74
(290)
(280)
(1) -
(2) (740)
12 -
(15) -
-
675
22.340
(257)
914
874
34.588 24,92
64.082 30,68
40.477 40,25
37.193 35,33
30.138 29,26
120.292 62.009 34.797 3.219 3.816 224.133
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penyesuaian saldo keuntungan revaluasi aset tetap atas penerbitan kembali laporan dari penilai independen.
11
2012
2012 39.392
RASIO KEUANGAN PENTING
(dalam persentase, kecuali dinyatakan lain)
Uraian Rasio Pertumbuhan Aset Liabilitas Ekuitas Penghasilan Beban Laba Komprehensif Rasio Keuangan Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan Marjin Laba Komprehensif Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROAA) Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROAE) Gearing Ratio (x) Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas (x) Total Liabilitas terhadap Total Aset (x) Debt Ratio (x) Financing to Asset ratio (x) Total Ekuitas terhadap Total Modal Disetor (x)
31 Desember *) 2015 2014
2016
2013
2012
5,69 10,63 0,92 3,39 11,74 (46,03)
19,31 (11,39) 95,45 12,91 2,45 47,44
(8,01) (23,69) 14,73* 11,51 14,48 58,84
33,59 9,32 97,19 7,58 4,66 8,83
19,31 (11,39) 95,45 12,91 2,45 47,44
13,12 13,39 2,20 7,37 1,02 1,06
22,59 22,59 2,79 8,41 1,06 1,12
16,70 25,64* 4,24 13,76 0,92 0,97
18,17 18,06 2,76 12,34 1,41 1,45
22,59 22,59 2,79 8,41 1,06 1,12
0,51 Xx Xx 1,79
0,53 0,50 1,07 1,69
0,49 0,54 1,07 1,77
0,59 0,57 1,39 1,55
0,53 0,50 1,07 1,69
Keterangan:
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penyesuaian saldo keuntungan revaluasi aset tetap atas penerbitan kembali laporan dari penilai independen.
PENJAMINAN EMISI OBLIGASI Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum dibawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat secara kesanggupan penuh (Full Commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli sisa Obligasi yang tidak habis terjual atas Obligasi sebesar Rp 300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah) pada tanggal penutupan Masa Penawaran. Perjanjian tersebut diatas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini. Susunan dan jumlah porsi serta persentase Penjamin Emisi Obligasi Berkelanjutan I Batavia Prosperindo Finance Tahap II Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
No. 1 1
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi PT Evergreen Sekuritas Indonesia Penjamin Emisi Obligasi PT Batavia Prosperindo Sekuritas Jumlah 12
Jumlah
(%)
Rp 299.000.000.000
99,67
Rp 1.000.000.000 Rp 300.000.000.000
0,33 100,00
Selanjutnya Para Penjamin Emisi Obligasi yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, pihak yang bertindak sebagai Manajer Penjatahan untuk Obligasi ini adalah PT Evergreen Sekuritas Indonesia. PT Evergreen Sekuritas Indonesia dengan tegas menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung. PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS) merupakan afiliasi dari Perseroan dimana Pemegang Saham akhir dari BPS pihak yang sama dengan Pemegang akhir Saham Perseroan. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 1. Pemesan Yang Berhak Perorangan warga negara Indonesia dan perorangan warga negara asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta lembaga/badan hukum Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan. 2. Pemesanan Pembelian Obligasi Pemesanan Pembelian Obligasi harus dilakukan sesuai dengan yang tercantum dalam Prospektus. Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (“FPPO”) dapat diperoleh dari para Penjamin Emisi Obligasi sebagaimana tercantum pada Bab XVI Informasi Tambahan mengenai Penyebarluasan Informasi Tambahan dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi. Pemesanan Pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan FPPO yang dicetak untuk keperluan ini dan dikeluarkan oleh Penjamin Emisi Obligasi yang dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan Pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. 3. Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan Pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta Rupiah) dan kelipatannya. 4. Masa Penawaran Masa Penawaran Obligasi adalah tanggal 2 Mei 2017 dan ditutup pada pukul 16.00 WIB. 5. Pendaftaran Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini didaftarkan pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI maka atas Obligasi yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang disimpan KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek pada tanggal 5 Mei 2017. 2. Konfirmasi Tertulis berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek dengan Pemegang Obligasi. 13
3. Pengalihan kepemilikan Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian yang selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening. 4. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO, serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi. 5. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi kepada pemegang Obligasi dilaksanakan oleh Perseroan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian, sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan pokok yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. 6. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh pemilik manfaat Obligasi atau kuasanya dengan membawa asli surat Konfirmasi Tertulis untuk RUPO yang diterbitkan oleh KSEI dan Obligasi yang bersangkutan dibekukan sampai dengan berakhirnya RUPO. 7. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan Obligasi yang didistribusikan oleh Perseroan. 6. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi Pemesanan harus mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku kepada Penjamin Emisi Obligasi yang tercantum dalam Bab XVI Informasi Tambahan ini mengenai Penyebarluasan Informasi Tambahan dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi. 7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi Para Penjamin Emisi Obligasi yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali kepada pemesan satu tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. 8. Penjatahan Obligasi Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan, maka penjatahan akan dilakukan sesuai Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan No. Kep691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Penjatahan akan dilakukan pada tanggal 3 Mei 2017. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Obligasi dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Obligasi melalui lebih dari 1 (satu) formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Obligasi yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan. Penjamin Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum dan Laporan Manajer Penjatahan kepada Bapepam dan LK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan sesuai dengan Peraturan No IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Manajer Penjatahan, dalam hal ini adalah PT Evergreen Sekuritas Indonesia, akan menyampaikan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada Bapepam dan LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan 14
berpedoman kepada Peraturan No. VIII. G. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep691/BL/2011 paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum. 9. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau dengan bilyet giro atau cek yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan atau kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi: PT Evergreen Sekuritas Indonesia Bank Panin Cabang Senayan No. Rekening: 1005-645 438 Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek atau bilyet giro yang bersangkutan harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 4 Mei 2017 pukul 13:00 WIB (in good funds) pada rekening tersebut diatas. Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi. 10. Distribusi Obligasi Secara Elektronik Distribusi Obligasi secara elektronik akan dilakukan pada tanggal 5 Mei 2017, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan KSEI. Segera setelah Obligasi diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberi instruksi kepada KSEI untuk mendistribusikan Obligasi ke dalam Rekening Efek dari Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi, maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan. 11. Penundaan Masa Penawaran Umum atau Pembatalan Penawaran Umum Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi mulai berlaku pada tanggal Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi ditandatangani oleh semua pihak dari akta ini dan akan berakhir dengan sendirinya apabila: a. Tidak tercapai kesepakatan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi tentang Persyaratan Obligasi, termasuk mengenai jumlah Pokok Obligasi dan besarnya Bunga Obligasi yang akan dituangkan dalam Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, yaitu selambatnya sebelum tanggapan kepada OJK atas Pernyataan Pendaftaran harus disampaikan; b. Pernyataan Pendaftaran tidak menjadi Efektif selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal Laporan Keuangan Perseroan terakhir yang diaudit oleh Akuntan sebagaimana dimuat dalam Prospektus; c. Tidak terpenuhinya persyaratan pencatatan yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek sehingga Pencatatan Obligasi tidak dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) Hari Bursa setelah Tanggal Distribusi; d. Seluruh hgak dan kewajiban para pihak telah terpenuhi sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi; e. Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan membatalkan Penawaran Umum, dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana tersebut dalam angka 6 Peraturan Nomor IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, 15
f. Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada OJK menjadi batal, karena keadaan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dapat diakhiri pada setiap waktu sebelum tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif dengan cara memberikan pemberitahuan tertulis untuk mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan apabila Perseroan lalai untuk memenuhi persyaratan dan ketentuan dari Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perseroan tidak melakukan upaya yang diperlukan untuk memperbaiki kelalaian itu sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tertulis mengenai kelalaian yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan. Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dapat diakhiri pada setiap waktu sampai dengan sebelum tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif dengan cara pemberitahuan tertulis oleh Perseroan mengenai niatnya untuk mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi apabila Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi lalai untuk memenuhi persyaratan dan ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi tidak melakukan upaya yang diperlukan untuk memperbaiki kelalaian itu sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tertulis mengenai kelalaian yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi. Apabila pada suatu waktu sebelum tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif terjadi Force Majeure, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan berhak untuk menunda Penawaran Umum Obligasi, atau mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dengan memberitahukan secara tertulis kepada pihak yang lain mengenai hal tersebut. Dalam jangka waktu sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum Obligasi, Perseroan dapat: a. Menunda masa Penawaran Umum Obligasi untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif ; atau b. Membatalkan Penawaran Umum Obligasi dan karenanya mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi; dengan ketentuan: i.
Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi: a. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut; b. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau c. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK; dan
ii.
Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum Obligasi atau pembatalan Penawaran Umum Obligasi dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya; b. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum Obligasi atau pembatalan Penawaran Umum Obligasi tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir ii.a; c. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir ii.a. kepada OJK paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan d. Perseroan yang menunda masa Penawaran Umum Obligasi atau membatalkan Penawaran Umum Obligasi yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Obligasi telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Obligasi kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut. 16
iii.
Jika terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan mengakibatkan pembatalan Penawaran Umum Obligasi, sedangkan uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan belum dibayarkan kepada Perseroan, maka uang pembayaran tersebut wajib dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada para pemesan Obligasi selambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung sejak pembatalan atau pengakhiran perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi; Jika terjadi keterlambatan maka pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi atau Perseroan wajib membayar kepada para pemesan atau Pemegang Obligasi untuk tiap hari keterlambatan denda sebesar 1% (satu perseratus) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari jumlah uang pemesanan yang terlambat dibayar, denda dikenakan sejak Hari ke-3 (ketiga) setelah tanggal pengakhiran atau pembatalan Penawaran Umum Obligasi tersebut dihitung secara harian (berdasarkan jumlah hari yang lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda dibayar lunas) dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari atau 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari; Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan Obligasi tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah pembatalan atau pengakhiran Penawaran Umum Obligasi, Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi; Perseroan tidak bertanggung jawab dan dengan ini dibebaskan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi tidak bertanggung jawab dan dengan ini dibebaskan oleh Perseroan dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Perseroan; Pemegang Obligasi hanya dapat menerima pengembalian uang tersebut apabila dapat menunjukkan/menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Obligasi atau Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesan pembelian Obligasi dan untuk hal tersebut pemesan Obligasi tidak dikenakan biaya Bank ataupun biaya transfer.
Apabila Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi berakhir disebabkan karena ketentuan yang termaktub dalam bagian 11 ini kecuali bilamana kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 a di atas, Perseroan tidak wajib membayar imbalan yang harus dibayar menurut Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Perseroan bagaimanapun juga bertanggung jawab untuk membayar biaya yang harus dibayar atau membayar kembali kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atas biaya yang telah dibayarkan terlebih dahulu oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi menurut Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi (jika ada) dan yang telah terhutang sebelum tanggal berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan tidak melebihi jumlah yang telah disepakati antara Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Perseroan. Untuk pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi sesuai dengan bagian 11 ini tidak diperlukan keputusan pengadilan, karenanya untuk pelaksanaan ketentuan ini para pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dengan ini melepaskan ketentuan yang termaktub dalam kalimat 2 dan 3 Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berlaku di Indonesia, sepanjang disyaratkan adanya keputusan Badan Peradilan untuk pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Jika terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi sesuai dengan ketentuan bagian 11 dan mengakibatkan pembatalan Penawaran Umum Obligasi, sedangkan uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan belum dibayarkan kepada Perseroan, maka uang pembayaran tersebut wajib dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada para pemesan Obligasi selambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung sejak pembatalan atau pengakhiran perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi; Jika terjadi keterlambatan maka pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau PenjaminEmisi Obligasi atau Perseroan wajib membayar kepada para pemesan atau Pemegang Obligasi untuk tiap hari keterlambatan denda sebesar 1% (satu perseratus) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari jumlah uang pemesanan yang terlambat dibayar, denda dikenakan sejak Hari ke-3 (ketiga) setelah tanggal 17
pengakhiran atau pembatalan Penawaran Umum Obligasi tersebut dihitung secara harian (berdasarkan jumlah hari yang lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda dibayar lunas) dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari atau 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari. Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan Obligasi tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah pembatalan atau pengakhiran Penawaran Umum Obligasi, Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi; Perseroan tidak bertanggung jawab dan dengan ini dibebaskan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi; Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi tidak bertanggung jawab dan dengan ini dibebaskan oleh Perseroan dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Perseroan; Pemegang Obligasi hanya dapat menerima pengembalian uang tersebut apabila dapat menunjukkan/menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Obligasi atau Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesan pembelian Obligasi dan untuk hal tersebut pemesan Obligasi tidak dikenakan biaya Bank ataupun biaya transfer; Jika terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi sesuai ketentuan bagian 11 ini para pihak dari Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi berkewajiban untuk segera memberitahukan hal tersebut secara tertulis kepada OJK. Para pihak setuju bahwa masing-masing pihak tidak bertanggung jawab atas biaya, kerugian, kegagalan atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban masing-masing berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi yang disebabkan secara langsung oleh Force Majeure, yaitu kejadian-kejadian di luar kekuasaan dan di luar kemampuan para pihak yang dapat mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya kewajiban-kewajiban dari para pihak sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Jika pada sampai dengan sebelum tanggal Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif terjadi Force Majeure, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Perseroan berhak mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan selanjutnya melaporkan secara tertulis kepada OJK, Bursa Efek dan KSEI tentang pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.
18
Force Majeure dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi secara limitatif meliputi: 1. Banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, perang, atau huru hara di Indonesia yang mempunyai akibat negatif secara material terhadap kemampuan salah satu atau para pihak dalam memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Penjamin Emisi Obligasi; 2. Perdagangan efek di Bursa Efek pada umumnya dihentikan oleh instansi yang berwenang; 3. Perubahan tingkat suku bunga perbankan, baik yang berlaku nasional maupun internasional, sedemikian rupa yang menurut pendapat Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Perseroan dapat mempengaruhi secara material minat beli atau jual Obligasi, keadaan mana tidak akan ditolak/disangkal oleh masing-masing pihak tanpa alasan yang wajar; 4. Terjadi perubahan dalam bidang ekonomi, pasar modal dan moneter baik di dalam maupun di luar negeri atau diberlakukannya peraturan di bidang valuta asing, yang menurut pendapat Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Perseroan dapat mempunyai akibat negatif secara material terhadap Penawaran Umum Obligasi keadaan mana tidak akan ditolak/disangkal oleh masing-masing pihak tanpa alasan yang wajar; 5. Terjadi kegagalan dalam sistem administrasi dan transaksi obligasi di KSEI yang menurut pendapat Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Perseroan dapat mempunyai akibat negatif secara material terhadap Penawaran Umum Obligasi keadaan mana tidak akan ditolak/disangkal oleh masing-masing pihak tanpa alasan yang wajar; 6. Terjadi serangan atau pecahnya perang atau tindakan terorisme atau huru hara baik di dalam wilayah Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia atau adanya deklarasi perang yang dinyatakan oleh Pemerintah Indonesia, yang membawa dampak negatif yang material terhadap Penawaran Umum; 7. Terjadinya penurunan indeks harga saham gabungan yang berlaku di Bursa Efek pada tingkatan tertentu, yang dapat memberikan dampak negatif yang material terhadap minat investor untuk membeli Obligasi. 12. Lain-lain Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak Pemesanan Pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Konsultan Hukum Wali Amanat Notaris
: Ery Yunasri & Partners : PT Bank Mega Tbk : Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi.
AGEN PEMBAYARAN PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telepon: (021) 5299 1099 Faksimili: (021) 5299 1199
PENYEBARLUASAN INFORMASI TAMBAHAN DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Informasi Tambahan dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi di Indonesia berikut ini:
19
PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI PT Evergreen Sekuritas Indonesia Gedung Bank Panin Pusat Lantai Dasar Jl. Jend. Sudirman No.1, Senayan Jakarta 10270 Telepon: (021) 573 9510 Faksimili: (021) 573 9508 PENJAMIN EMISI OBLIGASI PT Batavia Prosperindo Sekuritas (terafiliasi) Gedung Chase Plaza Lantai.12 Jl. Jend Sudirman Kav.21 Jakarta 12920 Telepon: (021) 520 7374 Faksimili: (021) 259 89821 SETIAP CALON INVESTOR DIHARAPKAN MEMBACA KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PENAWARAN UMUM INI MELALUI INFORMASI YANG TERSAJI DALAM INFORMASI TAMBAHAN.
20