+{ENSEP-KONSEP FUNDAMENTAL
HUMAN REI_ATIONS
t
t
INDRAVANTI, S.5O5.M.5I
,URUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 s.
.a
DAFTAR ISI
A.
Sifat atau Hakikat Manusia
B. Sifat atau Hakikat Organisasi
.......7
C.
Sistem Sosial........
D.
Kepentingan Bersama (Mutual lnterest)
E.
Kedudukan Manusia Dalam Human
F.
Extravert, Introvert dan Ambivert
...10 11
Relations
13
G. Manusia Dalam Dinamika........
.14
H. Mengapa Orang MemasukiKelompok
l. J.
...............12
..15
Motif dan Motivasi
.17
Apa Yang Mendasari Motif
r8
DAFTAR PUSTAKA.
2
KONSEP.KONSEP FUNDAMENTAT HUMAN RELATIONS
A. Sifat atau Hakikat Manusia Sehubungan dengan hakikat manusia maka terdapat empat asumsi/anggapan dasar yaitu :
1. Perbedaan_perbedaan 2. Manusia seutuhnva
individual
3. Caused behqvior atau motivasi
4. Harkat atau martabat manusia
1. Perbedaan-perbedaan Individual lde tentang
perbedaan-perbedaan manusia pertama
kali berasal dari psikologi' Dari hari kelahiran setiap manusia adalah sangat unik. selanjutnya dari hari ke hari daram interaksinya dengan orang-orang rain dengan berbagai har dan peristriwa meniadikan semakin orang tersebut berbeda, karena kontak-kontak itu membentuk sebahagian dari pengalaman manusia. perbedaan-perbedaan
individuar berarti bahwa managemant dapat
memperoreh motivasi yang paring besar
dari pegawai-pegawai dengan memperlakukan mereka secara berbeda. Karena perbedaan-perbedaan individu ini, maka filsafut human relations dimulai dengan asumsi bahwa individu-individu adalah satu unit perasaan' pikiran, perbuatan. tndividu adalah seseorang yang menentukan kepuasannya sendiri dan dimotivasi menurut ca-nya sendiri. Kelompok adalah ciptaan individu-individu dan kelompok tersebut adalah untuk tiap individu' Dengan demikian individu-individu itulah yang menentukan pada akhirnya waraupun hanya seorang yang dapat mengambir tanggung jawab dan membuat keputusan dalam kelompok dan bukan sebaliknya. Kelompok tidaklah berdaya, kecuari individu-individu yang di datam kerompok yang berbuat untuk mencapaitujuan.
-t
2.
Manusia Seutuhnya
Walaupun seandainya suatu organisasi sewaktu-waktu hanya ingin memanfaatkan kecakapan seseorang atau kepandaian otak orang
itu,
namun
semuanya itu dapat digunakan hanya sebagai seorang manusia seutuhnya dan tidak sebagai kualitas-kualitas tertentu dari manusia yang terpisah-pisah.
Watak dari seseorang dapat dipelajari secara terpisah iuga kualitaskualitasnya. Namun pada analisa terakhir, semua itu adalah bahagian dari suatu sistem yang membentuk seor
dan iuga kondisi emosionalnya tidak terpisah dari kondisi fisiknya, yang satu mempengaruhi yang lain dan demikian sebaliknya.
3. Motivasi
(Caused Behavior)
Dari psikologi kita pelajari bahwa hampir semua perilaku manusia yang normal
senantiasa disebabkan oleh dorongan struktur kebutuhan seseorang, lagi pula
kelakuan tersebut dipengaruhi oleh motivasi untuk memenuhi kebutuhankebutuhannya sebagaimana kebutuhan tersebut nampak olehnya.
Motivasi di maksud adalah setiap usaha mencari dan mengenal unsur-unsur
dorongan yang terdapat pada setiap karyawan sebagai alat untuk memelihara keinginannya untuk tetap bekerja. untuk mencapai keinginan tersebut, Keith Davis
dafam hubungan ini memberi arti "motivasi" sebagai
:
manager creates and maintoins the desire
"
of this people to
the means by which the achive the planed gools",
dengan demikian ini berarti bahwa segala motif yang menjadi alasan utama bagi setiap karyawan, harus dapat diketahuioleh pimpinan. Dalam hubungan ini, Talcott Parson menyatakan bahwa dasar motivasi adalah
keinginan mencapai kebutuhan ekonomi secara rasiona[. Beberapa psikolog telah berhasilmenyimpulkan hasil penelitian mereka, bahwa ternyata faktor gajiatau upah
4
yang tinggi tidak selalu menjadi prioritas utama yang dipandang penting oleh karyawan.
Ketengangan dan ke-gairahan bekeria karyawan iustru dipengaruhi oleh
faktor-fuktor seperti : kepribadian dan kehidupan emosionalnya sendiri, disamping
faktor luar yang biasanya terdiri dari faktor lingkungan rumah dan kehidupan keluarganya, dan lebih lagi faktor lingkungan kerjanya. Mengenai hal yang terakhir ini, maka soaljob security merupakan hal penting bagimereka bagi mereka disamping
mendapatkan kesempatan untuk maju (opportunities for odvantement)
.
Psikologi menjelaskan bahwa pada umumya manusia terdorong untuk melakukan sesuatu dengan dua macam car.l
: (t) dengan
berusaha menambah
kepuasan kepada sesuatau hal sesuai motifnya, dan ke (z), mengurangi atau mengancam akan menguran$ kenikmatan yang telah dicapainya, sekarang atau pada saat yang akan datang. Berdasarkan kedua statement ini dikenal apa yang disebut dengan istilah:
a.
Positive leadership, yakni kepemimpinan yang banyak menggunakan teknik-teknik
motivasi yang sifatnya positif misalnya memberi dorongan untuk maju.
b.
Negative leadership, yakni ; kepemimpinan yang menggunakan sebanyak mungkin
teknik-teknik motivasi yang bersifat negatif, misalnya mengancam dan sebaiknya. Pimpinan yang berusaha memelihara motif bawahan untuk bekerja, dengan cara memberinya dorongan yang menggembirakan, atau gambaran harapan-harapan
masa depan yang baik (kadangkala dalam bentuk reward psychologist), merupakan
seseorang dengan kategori leadership yang posiUf. Sebaliknya seorang yang berusaha memelihara motif bawahannya dengan melakukan ancaman , atau akibatakibat buruk berarti ia memiliki leadership negatif. Pada prinsipnya kedua jenis ini diperlukan dalam pengaturan para karyawan,
tetapi yang meniadi masalah pokok adalah sampai seiauh mana atasan dapat melakukan hal tersebut.
5
Doughlas Mc Gregor dalam hubungan ini mengemukakan bahwa
:
"
Menagement power to motivation is effectif only to the extent that from the employees point con satisfy his need. Same of those means are the pay chek, a promotion, price and prestige. Motivotion therefore is both sample and complicated in practice." Penjelasan tersebut
di
atas setidak-tidaknya menggambarkan bahwa
kekuatan management untuk memotivasi karyawan adalah efektif hanya pada keadaan karyawannya merasa puas. Sudut pandangan karyawan tersebut di mana
management mengendalikan alat-alat berupa promosi, kenaikan pangkat atau jabatan, penghargaan dan juga prestise. Oleh karena itu dikatakan motivasi adalah
sederhana dan rumit
:
sederhana dalam kerangka dasarnya dari pemenuhan
kebutuhan namun rumit dalam prakteknya. Berhubung masalah kepuasan karyawan adalah menyangkut kepuasan antar manusia yang serba beraneka ragam, maka dalam hal
ini pimpinan
seyogyanya
bersifat responsif terhadap hal "motivasi"- Kecenderungan suatu motivasi berada pada tingkat yang balance apabila : unsur motivasi (dari pihak atasan) di satu pihak,
dan alat-alat pemuas kebutuhan di lain pihak (karyawan) berada dalam situasi yang tidak saling bertentangan atau berbenturan.
4. Harkat atau martabat manusia (Human Dignity) Konsep ini merupakan suatu tatanan yang berbeda dari ketiga lainnya itu sebab
aturan ini lebih merupakan suatu filsafat moral daripada suatu kesimpulan ilmiah. Kebutuhan akan perlakuan sebagai manusia yang layak (dignity
of
man) adalah
merupakan kebutuhan primer dari manusia.
Apabila unsur ini tidak terpenuhi maka akan menimbulkan frustasi dan ketidaksenangan, bahkan sering lebih fatal daripada hal tersebut. Misalnya dapat berupa
kebencian. Rivalitas dan pembunuhan. Bahkan sering juga dikatakan bahwa unsur penghargaan terhadap martabatnya saja belumlah cukup karena "dignity" baru merupakan lembaran pertama.
6
Sebagai menusia masih terdapat lembaran-lembaran lain yang menunjukan siapa ia sebenarnya, apa kemauannya, apa kelebihannya, pangkatnya, jabatannya, jasa-iasa serta beberapa
Pokoknya
haltentang perbedaannya dengan lain orang.
di mana ia sebagai suatu pribadi yang dapat berwuiud sebagai
kebanggaannya. Semua kebutuhan-kebutuhannya tersebut dapat disimpulkan sebagi
kebutuhan akan harga diri atau kebutuhan recognisi. Patut diketahui bahwa hal-hal
yang menunjukkan ketidaksamaan tersebut dalam arti "lebih" dan tidak dalam arti "kurang". Ketidaksamaan dalam "kurang" akan mengecilkan hatinya
dan
tidak
menimbulkan kebanggaan serta kesenangan padanya. Pada dasarnya, sifat manusia dalam hubungannya dengan orang lain ia akan selalu lebih, kendati pun hal tersebut sering dimunculkan dengan cara yang tidak waiar. Hal inilah yang merupakan salah satu faktor mengapa manusia ingin dikenal,
dan diketahui jasa-jasanya. Eksistensi sanjungan dapat dilihat bahwa yang tua ingin
dihormati karena "ketuaannya", yang pandai karena kependaiannya, yang berbudi dan lainnya yeng merupakan unsur kelebihan dari masing-masing orang.
Sifat atau Hakikat Organisasi Berkenaan dengan organisasi-organisasi maka asumsi pokok ialah bahwa
organisasi adalah merupakan sistem-sistem sosial dan dibentuk atas dasar kepentingan bersama. Sistem adalah suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang
satu sama lain ber-interaksi dan bersama-sama beroperasi mencapai satu tujuan tertentu dalam suatu lingkungan-
Bagian-bagian
atau
subsistem-subsistem
tersebut merupakan
suatu
kompleksitas tersendiri, tetapi dalam kebersamaan mencapai tujuan itu. Karena organisasi merupakan sistem, maka organisasi haruslah dipandang sebagai suatu keutuhan, karena titik sentaral pandangan terhadap sistem adalah pemyataan bahwa "kebutuhan melebihi iumlah bagian"(the whole is more thon sum of its part) Fremont E. Kast & James E Rosenzweig(97a)'."1n
this contextwe defined an organization as a
subsystem
of its brooder environment,
and goal oriented (people with purpose),
including a technical subsystem (people using knowledge, techniques equipment, and facilities), a structural subsystem (people working together on integroted activities), a psychosocial subsystem (people
in social relationships), and coordinated by a
monagerial subsystem (planning
and controlling the overall endeavor) (Dalam
hubungan ini kami memberikan definisi organisasi sebagai suatu subsistem dari lingkungan yang lebih luas, dan berorientasi tuiuan (orang-orang dengan tujuan), termasuk sub sistem teknik (orang-orang memakai pengetahuan, teknik, peralatan, dan fasilitas). subsistem struktural (orang-orang bekerja bersama pada aktivitas yang
tersatu padu), subsistem jiwa sosial (orang-orang dalam hubungan sosial), dan dikoordinasikan oleh subsistem meneiemen (perencanaan dan pengontrolan semua usaha). Edgar F. Huse dan James L. Bowditch: "We can now revise our definition of on
organization as social system, asfollows:
a.
Anorganization(firm,company)iscomposedof numberof subsystems, allof which are interdependent and intewelated.
(Suatu organisasi (perusahaan, perseroan) tersusun dari sejumlah subsistem, semua itu saling tergantung dan saling berhubungan.)
b.
An organization (system) is open and dynomic, having inputs, outputs, operations, feedback, ond boundanes.
(Suatu organisasi (sistem) adalah terbuka, dan dinamis, memitiki input, output, operasi, umpan balik, dan batas.)
c,
An organization (system) strive for balance through both deviation amplifying and d ev i atio n- re
du cti ng f eedb
ack
(Suatu organisasi (sistem berjuang mencapai keseimbangan metalui kedua macant umpan balik penyimpangan penguatan dan penyimpangan pelemahan.)
8
d.
An organizotion (system) has a multiplicity of purpose, functions, and objectives, sorne
of which are in conflict- The purpose of the administrotor is to strive for an
optimal balance among the subsystems." (Suatu organisasi (sistem) memiliki sejumlah besar dan bermacam-macam tujuan,
fungsi dan sasaran, beberapa darinya ada dalam konflik. Tujuan administrator adalah memperiuangkan keseimbangan optimal antara subsistem-subsistem.)
Organsasi atas dasar keterlibatan emosi anggota dapat dibedakan 2 macam organisasi pula, yaitu:
1.
Organisasi Primer. Tentang organisasi primer beliau memberikan cirisebagai berikut: t'Primary orgonizotions cloim the complete, personal, and emotional involvement of their members. They are characterized by personal, direct, spontoneous, face-to-face relotionship. They are based on mutuol expectation rather than upon precisely defined obligotions. Examples are some families, persons dedicated to their professions, and organizations that expouse couses dear to the heorts of their members. Primary organizations are satisfuing ends in themselves.tl
(Organisasi primer menuntut secara penuh, pribadi, dan keterlibatan emosi Para
anggota mereka. Mereka ditandai dengan pribadi, langsung, spontan, hubungan
tatap muka. Mereka didasari pada lebih saling memuaskan daripada kewajiban yang dinyatakan dengan pasti. Misalnya keluarga, orang-orang yang mengabdi pada profesinya, organisasi yang memberikan perhatian istimewa pada hal-hal berharga bagi hati para anggotanya. Organisasi primer adalah memuaskan tujuan mereka sendiri.)
z. Organisasisekunder Tentang organisasi sekunder beliau memberikan cirisebagai berikut
:
"ln secondory organizations, on the other hand, relationships are intellectual, rational, and contractual. Relotionships tend to be formal and impersonal with explicity defined obligations. They are not satisfying ends in themselves, but they have members because they can provide the means (such os pay) to the members' ends. Members involve themselves in only limited ways in these organizations.tl
9
(Dalam organisasi sekunder, di lain pihak, hubungan berdasarkan akal. rational
dan perjanjian. Hubungan-hubungan cenderung untuk diresmikan dan pribadi dengan kewajiban-kewajiban yang dinyatakan secara tegas. Mereka tidak memuaskan tujuan mereka sendiri, tetapi mereka mempunyai anggota-anggota
karena mereka dapat memberikan sarana (seperti gaji) untuk tujuan para anggotanya. Para anggota melibatkan mereka sendiri hanya dengan cara yang terbatas di dalam organisasi ini.)
C. Sistem Sosial Dari sosiologi kita pelajari bahwa organisasi-organisasi adalah merupakan sistem sosial, maka sebagai akibatnya aktifitas-aktifitas yang terdapat di dalamnya dikendalikan oleh hukum-hukum sosial maupun hukum-hukum psikologi.
Sebagai orang-orang mempunyai kebutuhan-kubutuhan psikologis, maka organisasipun juga mempunyai status-status dan peranan-peranan sosial. Perilaku
organisasi dipengaruhi oleh kelompoknya dan iuga oleh dorongan-dorongan individulnya. Sesungguhnya terdapat dua jenis sistem sosial secara redampingan di-dalam organisasi. Yang satu adalah sistem sosial formal dan resmi (the formal official), dan
yang fain adalah sistem sosial informal (the informal social system). ldea tentang sistem sosial berarti bahwa lingkungan organisational adalah satu perubahan yang
dinamis lebih dari pada serangkaian hubungan-hubungan statis seperti yang digambarkan pada suatu skema atau chart dalam struktur organisasi.
Semua bagian-bagian
dari sistem itu adalah saling
bergantung
(interdependent) dan dipengaruhi oleh tiap bagian yang lain. Organisasi formal
terbentuk melalui proses delegation
of
authority and responsibility, polanya
terbentuk secara resmi dan memilih jalur dan saluran dalam bertindak dengan jenjang yang telah ditetapkan.
10
Sumber-sumber authority terdapat bermacam-macam. Di samping organisasi
formal dan informal yang telah disebutkan, masih terdapat sejumlah pengaruh lain yang tidak Iangsung sering turut berpengaruh kuat dan penting diperhitungkan dalam konsep relations.
Seperti halnya kedudukan dan pengaruh dari organisasi eksrta dalam suatu perusahaan. Ini misalnya yang menonjol seperti organisasi politik ataupun serikat-
serikat sekerja (union atau serikat buruh). Bukan tidak mungkin bahwa sering seorang karyawan atau pegawai menjadi pimpinan dari partai-partai politik atau golongan politik lainnya, yang sudah barang tentu akan turut berpengaruh terhadap perilakunya dalam organisasi formal. Demikian pula pola keluarga "family" iuga merupakan salah satu bentuk ekstra organisasi yang iustru dewasa ini masih cukup besar memasuki keharmonisan obyektifitas yang telah diproyeksikan melalui tujuan organisasi pada sistem organisasi formal tadi.
Bentuk dari pengaruh kelurga bermacam-bernacam, tetapi dalam kenyataannya sering dikenal dengan istilah "sistem family", di mana keputusan ataupun pilihan seorang pejabat terutama dengan adanya faktor keluarga tadi.
D. Kepentingan Bersama (ttiutuol interest) Dari monagement theory, dipelajari bahwa organisasi dibentuk atas dasar ke-
bersamaan kepentingan tertentu diantara partisipasinya. Jika secara total kebersamaan
itu
kurang, maka tidak ada artinya untuk mencoba berusaha
membangun atau menghimpun suatu kelompok dan menumbuhkan kooperatif atau
keria sama, karena
di sini tidak terdapat
dasar atas mana kelompok tersebut
dibangun.
Di dalam masyarakat modern, saling berkepentingan (mutual interest) ini secara luas adalah merupakan produk suatu teknologi, yaitu setiap orang mempunyai
suatu "kewaiiban tehnik" (a technical imperatif) untuk organisasi. Sebab dengan cara ini, mereka dapat memenuhisebagian kebutuhannya yang sangat kompleks. Mereka
ll
tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan berjalan sendiri-sendiri
tanpa
memasuki suatu organisasi.
Di dalam kondisi kebebasan yang relatif, partisipasi seseorang secara luas adalah sukarela. la dapat memilih apakah bergabung dalam organisasi dan terus
ia merasakan kepentingan-kepetingannya atau kebutuhannya akan dilayani dengan
bekerja atau tidak? Pilihannya tergantung pada seberapa jauh
menggabungkan dirinya kedalam organisasi tersebut. Sebaliknya juga organisasi mempunyai pilihan yang sama, organisasi akan
menerima keanggotaan seseorang dan memikatnya hanya kalau organisasi itu percaya bahwa orang tersebut dapat melayani tujuannya.
Partisipan-partisipan yang berbeda-beda membangun kepentingan bersama dengan menentukan tujuan yang super-ordinat yang membantu seUap orang untuk mencapaitujuannya sendiri secara lebih efektif. Oleh karena itu mereka bekerjasama ke arah tujuan yang super-ordinat.
Di dalam pemerintahan atau perusahaan, manager-manager dan pegawai dipersatukan dalam tujuan yang super-ordinate, berupa penyajian jasa-jasa atau barang-barang kepada masyarakat. Bukan soal bagaimana baiknya manager-manager
itu, namun tujuan tersebut tidak dapat dicapai olehnya sendiri. Karena
dengan
demikian pegawai-pegawai ini merupakan suatu kelompok yang terorganisasi melalui
kepemimpinan yang efektif. Hanya bilamana manager dipersatukan
dan personil
mereka
di dalam kepentingan bersama ke arah tujuan yang superordinate,
maka mereka dapat berharap mencapaitujuan mereka dengan lebih baik.
E. Kedudukan Manusia Dalam Human Relotions Titik sentral humcn relations adalah manusia, dan titik sentral human relations dalam organisasi kekaryaan adalah karyawan. Manusia karyawan ini harus ditinjau dari segi manusiawinya. Untuk mempraktekkan human relotions, perlu sedikit banyak mempelajari tabiat manusia karyawan tadi.
12
Meskipun tidak secara mendalam pemimpin organisasi perlu memahami bagaimana tingkah laku mereka dalam hidup berkelompok dan bermasyarakat. Bahwa manusia berbeda dengan makhluk-makhluk lain bahkan memiliki kelebihan darimakhluk lain, sudah diakuisejak dahulu kala. Manusia bukan hanya mempunyai kemampuan vegetatif; seperti makan dan
berkembang biak; dan juga bukan saja hanya mempunyai kemampuan sensitifl bergerak, mengamat-amati, bernafsu, dan berperasaan, tetapi juga berkemampuan intelektff; yaitu punya kemauan dan kecerdasan. Kemudian yang membedakan manusia satu dengan yang lainnya ialah sifat-
sifat rohaniyahnya. Dalam pertumbuhannya, manusia bukan saia mengalami perkembangan jasmaniyah
tapi iuga rohaniyahnya. dan perkembangan ini
membentuk jiwanya, sifatnya, tabiatnya, dan juga tingkah lakunya. Faktor inilah yang sangat berpengaruh hingga manusia berbeda satu dengan yang lainnya, utamanya perbedaan kemampuan.
F. Extravert, Introvert dan Ambivert Berdasarkan fungsi psikis tersebut, para ahli iiwa utamanya juga membedakan
manusia dalam dua golongan menurut arah perhatiannya. Jika perhatiannya terutama menuju ke luar, yakni kesekelilingnya, ini dinamakan type Extraverse dan
orangnya dinamakan extravert. Seorang yang extravert lebih mementingkan lingkungannya daripada dirinya sendiri; ia lebih mengutamakan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi. Orang semacam
ini
umumnya berhati terbuka,
gembira, ramah tamah, lancar dalam pergaulan, dan memancarkan sikap hangat, sehingga mudah memperoleh banyak kawan. Orang yang kedua ini adalah orang yang perhatiannya terutama diarahkan ke dafam dirinya sendiri. Ini disebut type tntroverse dan orangnya dinamakan introvert.
Orang bertipe ini lebih memenUngkan dirinya sendiri daripada kepenUngan orang banyak. Dirinya sendiri meniadi primer, lingkungannya sekunder.
13
Orang lntrovert, biasanya pendiam, egoistis, suka merenung, senang mengasingkan diri, sukar bergaul dengan masyarakatnya. Yang penting ialah jika
orang introvert hidup bersama dengan orang extrovert, maka akan sering terjadi ketegangan psikologis. Bersyukurlah dalam kenyataan perbedaan yang ekstrim itu hanya terdapat pada sebahagian kecil manusia saja. Sebab antara kedua golongan ini ada segolongan yang mengantarainya, yakni
type ambivert. Dan ternyata bahwa golongan ambivert ini jumlahnya jauh lebih banyak dibanding kedua tipe tadi. Sebagaimana manusia dalam masyarakat, maka
para karyawanpun akan terdiri dari orang-orang extravert, ombivert dan introvert dengan kebiasaan berfikir dan berperasaan seperti disebutkan di atas. Untuk itu semua ini perlu diketahui oleh para manager atau pimpinan eksekutif. Dengan
demikian para pemimpin kelompok kekayaan akan dapat memahami mengapa karyawan mempunyai sifat-sifat atau tabiat tertentu.
C. Manusia Dalam Dinamika Kelompok Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial, ia tidak akan pernah hidup
sendiri. Sejak ia dilahirkan ia tergantung dari orang lain. la mengadakan interaksi
dengan orang lain, dan dalam kegiatan interaksi tersebut, terjadi pengaruh mempengaruhi. Semakin lama ia hidup dan tumbuh semakin banyak ia berinteraksi,
dan semakin luas ruang lingkup interaksinya.
la
berada dalam kehidupan
kelompoknya dan ia juga ber-interaksi dengan masyarakat lingkungannya.
Ada tiga faktor yang mendasari interaksi manusia dalam kehidupannya dengan manusia lain. Ketiga faktor tersebut ialah; imitasi, sugesti dan simpati.lmitasi nampak jelas dalam tingkah laku anak-anak dalam pertumbuhannya menjadi orang
dewasa. Bahasa untuk menyatakan setiap keinginannya adalah hasil meniru dari ibunya. Cara makan, cara berpakaian, cara mengucapkan salam, cara memberikan isyarat dan sebagainya semuanya adalah hasildariProses imitasi.
Jadi imitasi adalah tanggapan yang dipelajari, Hasil interaksi, pengaruh lingkungan dan bukan pembawaan sejak lahir. Demikianlah dalam perkembangan
l4
anak itu. Selanjutnya imitasi memegang peranan penting dalam memperoleh pengetahuan
;
cara berpakaian, mengikuti mode dan sebagainya ia banyak
berimitasi dengan lingkungannya. Bahwa imitasi tidak selalu bersifat positif, ini nampak dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal-hal yang tidak cocok dengan norma-norma hidup. Rambut gondrong dan ala hippiess adalah hasil imitasi yang oleh sebahagian masyarakat dianggap tercela. Para karyawanpun sebagai manusia biasa yang hidup bermasyarakat tidak
akan lepas dari imitasi. lmitasinya itu tidak selalu positif, kemungkinan besar banyak
negatifnya. Terutama hasil imitasi dari film. Akibat dari imitasi umpamanya tingkah laku bintang
itu,
seperti
film yang tidak sesuai dengan norma
hidup
masyarakat kita, dapat berpengaruh pada kehidupan kelompok kekaryaan di mana para karyawan bekeria. Beruntunglah apabila para karyawan berimitasi pada teman sejawatnya yang rajin menambah pengetahuan di luar jam kerjanya. lmitasi positif ini akan berpengaruh pula pada organisasidimana ia mengabdikan diri.
Faktor lain adalah sugesti. Sugesti diterima seorang dari orang lain yang mempunyai otoritas, prestise sosial yang tinggi, atau ahli dalam hal tertentu. la mengoper tingkah laku atau adat kebiasaan tersebut.
H. Mengapa Orang Memasuki Kelompok Pada umumnya orang memasuki kelompok, karena yakin bahwa dengan bersama-sama orang lain, kebutuhannya akan dapat terpenuhi jika dibandingkan
kalau dia mengusahakannya sendirian. Demikianlah, maka orang bergabung dalam
sebuah kelompok, apakah kelompok
itu berbentuk
perkumpulan. Para karyawan bekerja
kekaryaan atau berbentuk
di perusahaan,
jawatan atau organisasi
kekaryaan lainnya, dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan hidupnya. Sekali-kali karyawan
itu menjadi anggota kelompok, mungkin saja ternyata
baginya kebutuhannya tidak terpuaskan, tetapi
ia tetap tidak
kelompoknya itu karena ia memperoleh keuntungan lain.
15
keluar dari
Seorang karyawan umpamanya bekerja
di
sebuah perusahaan dengan
perkiraan bahwa ia akan menerima upah secara teratur, dan banyak kemungkinan
setiap tahun upahnya akan dinaikkan. Andainya di kemudian hari ternyata tidak demikian kenyataannya namun ia tetap tidak akan keluar dari kelompoknya itu, karena mungkin ia melihat kondisi kerianya sangat menyenangkan. Pada kenyataannya, ada dua jenis kebutuhan yang menyebabkan seseorang
memasuki sebuah ketompok; kebutuhan yang pokok sebagaimana ia ingin peroleh
ketika pertama memasuki kelompok tersebut, dan kebutuhan sampingan yang mungkin dia peroleh akibat interaksinya dengan rekan-rekan seiawatnya.
Seseorang yang bekeria
di sebuah departemen pada pokoknya bertuiuan
untuk memperoleh upah secara teratur dan yang akan terus meningkat secara teratur pula; kenyataannya, perlawatannya keluar negeri ternyata merupakan keuntungan sampingan yang dapat ia peroleh karena tergabung dalam kelompok
tertentu. Demikian pula dengan seorang Penyanyi yang semula tuiuannya hanya sekedar melampiaskan bakat seninya, namun ternyata karena berbakat ia kemudian
ditawari untuk bekeria disebuah perusahaan besar dengan iaminan hidup yang memuaskan.
Tidak semua mahasiswi bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan; banyak juga yang sekedar untuk memperoleh suami yang memuaskan. Tidak sedikit,
pemuda yang meniadi hansip hanya karena merasa akan tampak gagah dengan seragamnya. Banyak juga ibu-ibu yang memasuki perkumpulan, arisan bukan karena manfaat arisan, melainkan takut tidak disenan$ oleh rekan tetangganya'
Jadi orang memasuki kelompok dengan tuiuan tertentu, dengan motif tertentu, dan motif itupula yang mempengaruhi tingkah lakunya. Apakah motif para karyawan memasuki suatu organisasi kekaryaan semata-mata untuk dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari?.
Sebuah penetitian telah dilakukan terhadap 5oo orang karyawan untuk Mereka ingin mendapat penerangan, ingin mengetahui tuiuan yang akan dicapai, serta pada pihak mana mereka berada, dan kekuatan-kekuatan apa yang mengetahui
16
tingkat kebutuhannya dan apa saia yang mereka ingini. Kepada mereka ditanyakan
apa yang mereka paling tidak sukai. Jawaban mereka ternyata bukan hanya mengenai kebutuhan pokok, tetapi juga kebutuhan sampingan. Dan pada dasarnya, yang mereka in$nkan tercakup dalam to iawaban sebagaiberikut:
1. Mereka ingin pimpinan yang baik, karena merasa tergantung z. Mempengaruhi lingkungan keria mereka.
j.
daripada pimpinan.
Mereka umumnya ingin dipertakukan secara manusiawi, serta bebeda dari masalah dan kebutuhan satu dengan lainnya.
4. Mereka ingin perangsang dan kesempatan untuk maiu 5. Mereka in$n kebebasan dalam sikap sehubungan dengan masalah yang mereka hadapi
6.
Mereka in$n bermasyarakat dan berusaha mencegah pertentangan yan$ bersifat
pribadi
7.
Mereka in$n iaminan keamanan dalam bekeria serta perubahan
g.
Mereka ingin kondisikeria yang nyaman dalam pekeriaannya
g.
Mereka ingin berprestasi sepanjang diberikan peluang, serta berpartisipasi dengan rekan-rekan lainnYa
ro. Mereka ingin diperlakukan secara jujur dan kewaiaran dalam memperoleh hak berdasarkan prestasi masing-masing.
l.
Motif dan Motivasi prestasi keria seseorang karyawan kadang tidak seirama dengan kemampuan yang dimiliki, diakui bahwa faktor penyebabnya tidak sama di antara karyawan satu
dengan lainnya. Faktor penyebab ini tergantung pada orangnya sendiri maupun lingkungan kerianya.
Tidak sesuainya prestasi keria dengan kecakapannya
itu bagi karyawan
mungkin karena tidak menyukai pimpinannyal atau dapat iuga karena kekurangan semangat atau ener$ dan lainnya. Dalam psikolo$ keadaan seperti itu dikatakan
t7
sebagai berikut; bukan kecakapan yang kurang (ability) nya melainkan motivasinya yang kurang sehingga hasil pekeriaannya tidak sesuai dengan kecakapannya. Apakah motif dan motivasi itu? Motif adalah kondisi psikologis seseorang yang
mendorong untuk mencari suatu bentuk kepuasan atau mencapai tuiuan tertentu.
Atau dapat iuga dikatakan, motif adalah daya gerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah kegiatan memberi dorongan kepada seseorang
atau diri sendiri untuk melakukan suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi motivasi seseorang berarti membangkitkan motifnya, membangkitkan daya geraknya, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk melakukan suatu tindakan dalam rangka mencaPai satu tuiuan.
Seorang melakukan kecakapannya, karena ada satu motif. Kalau motif itu
tidak timbul, betum tentu ia berbuat sesuatu dan melaksanakan kemampuannya' meskipun ia sanggup berbuat demikian. Hampir semua orang bisa lari tapi tidak semua orang lari. Kalaupun seorang lari, mungkin disebabkan ada motif yang timbul padanya, entah mengeiar sesuatu atau menghindarkan sesuatu.
Karena itu pula iika teriadi peristiwa pembunuhan, maka yang pertama-tama dari benak seorang detektif, ialah; pertanyaan: "apakah motif dari
timbul
pembunuhan tersebut?". Bila seseorang membunuh orang lain pasti ada motif tertentu.
J.
Apa yang Mendasari Motif Suatu motif timbul berdasarkan adanya kebutuhan, kebutuhan hidup manusia yang pokok; ada dua ienis; pertama kebutuhan primer atau kebutuhan psikologis yang bersifat sedangkan yang kedua adalah kebutuhan sekunder atau kebutuhan sosial psikologis.
untuk
air Kebutuhan primer atau motif primer diantaranya ialah kebutuhan makan, minum, udara untuk bernafas, tidur, sex, dan lain lain' Untuk kelangsungan
primer ini sifatnya hidup dan untuk meneruskan generasinya. Karena itu kebutuhan 18
universal. Kebutuhan sekunder, kurang begitu pasti dan tidak nampak di mata kita, oleh klarena merupakan kebutuhan bagi pikiran dan rohaniah. Dan kebutuhan kedua
ini senantiasa berkembang sejalan dengan usia yang semakin bertambah. Contoh untuk itu ialah persaingan, harga diri, kepentingan sesuatu, kepentingan diri sendiri, dan melaksanakan tugas, dan sebagainya.
Kebutuhan sekunder Kebutuhan kedua atau
ini lebih bervariasi daripada kebutuhan primer.
motif sekunder ini berpengaruh kepada tingkah
laku
seseorang. Motif yang sama, dapat menimbulkan tingkah laku yang berbeda dan
pada saat yang berbeda pula. Sebaliknya suatu tingkah laku yang sama dapat disebabkan oleh berbagai motif. Karyawan yang mengambil kursus atau kuliah di sore harimunkin karena ingin
cepat naik pangkat atau meniadi orang yang terpandang di masyarakatnya, atau dapat pindah ke perusahaan lainnya, atau karena terpengaruh oleh rekan kantornya saja. Karyawan yang absent mungkin disebabkan tidak menyukai jenis pekerjaannya atau bermusuhan dengan kawan sekerjanya atau tidak menyukaiatasannya.
Fungsi human relations dalam komunikasi ialah memberikan penjelasan seperlunya agar para karyawan dapat termotifasi agar mereka tergugah untuk giat
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Jika dalam memotivasikan para karyawan
akan menggunaka kata-kata, maka kata-kata tersebut harus positif, mengandung kebijaksanaan, menimbulkan sikap optimistis dan bukan kata-kata negatif yang bersifat menjatuhkan atau memojokkan karyawan. Seorang psikolog R.5 Wood wort yang mengadakan eksperimen mengenai motivasiini, yang hasilnya disarankan untuk
dipraktekkan dalam kekaryaan. Satah satu diantaranya ialah dengan jalan persaingan (competition). Dalam percobaan itu diambil seorang karyawan yang sedang bekerja. Sebagai hasil kerianya
ia memperoleh seiumlah imbalan tertentu. Kemudian ia digantikan oleh karyawan yang diperkirakan lebih
ting$ kemampuan kerianya.
19
Karyawan yang pertama tadi diajak untuk menyaksikannya, setelah melihat kawannya yang menggantikan tersebut lebih berprestasitinggi, maka karyawan yang
pertama tadi akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyamai hasil keria saingannya bahkan berusaha untuk melebihi. Eksperimen yang kedua ialah; dengan cara bersaing sendiri (self competition)
Cara
ini sangat
sederhana, berikan kepada karyawan sebuah pekerjaan. Lalu
berikanlah kesempatan beberapa kali unutuk mencobanya,
tapi
sebelumnya
perlihatkan dahulu hasil pekeriaannya yang pertama. Dengan demikian ia selalu berusaha agar berhasil lebih baik dari sebelumnya. Eksperimen berikutnya ialah dengan cara membuat jarak (pace making). Eksperimen ini sebetulnya dilakukan di luar situasi kerja, namun dapat dipraktekkan dalam situasi pekerjaan.
Eksperimen dilakukan terhadap seorang pelari. Seorang pelari akan lebih cepat, jika di depannya terdapat seorang pengendara sepeda sebagai pembuat jarak
tersebut tapi bukan merupakan saingan namun hanya merupakan tujuan terdekat
yang selalu berada dekat di depan si-pelari. Pelari tersebut dari saat ke saat senantiasa berada dekat dengan si pengendara sepeda dan berusaha sebaik-baiknya agar jaraknya dengan poce maker itu tetap. Sedangkan untuk tujuan yang iauh daya
pendorongnyapun kurang. Eksperimen ini menuniukkan betapa pentingnya tujuan yang dekat serta juga dapat dilihat.
Dalam situasi kerjapun demikian, target yang dekat akan menimbulkan daya
pendorong yang lebih besar daripada target yang jauh untuk dicapai. Ketiga eksperimen tersebut telah menggunakan perangsang-perangsang. dan perangsangperangsang tersebut telah menimbulkan motif untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk meningkatkan hasil karya, perlu sekali ditetapkan tujuan yang tegas dan jelas, tanpa tujuan yang definitif, kemungkinan besar para karyawan tidak dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan. Tujuan itu haruslah yang benar-benar dapat dicapai. Seandainya tujuan ahir memang iauh hendaknya dibuat tuiuan sementara yang sifatnya lebih dekat dan dapat dicapaidengan segera.
20
Sebab tuiuan yang dapat dicapai dengan segera akan menimbulkan usaha yang lebih giat. Sehubungan dengan itu, maka semakin jelas terlihat cara-cara untuk
menempuh tujuan itu, akan semakin tinggi usaha untuk mencapainya. Ini berlainan dengan tuiuan yang samar-samar. Karena
itu pula maka dalam rangka mencapai
suatu tujuan, terlebih dahulu perlu dicari metode-metodenya yang tepat dan alat yang tepat.
Dalam pelaksanaannya, baik sekali apabila karyawan yang mengerjakannya
akan
terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk
memperbincangkannya. Biasanya sukses tidaknya suatu pekeriaan menyangkut harga diri orang yang akan mengerjakan pekerjaan tersebut. Para karyawan akan merasa bangga, iika apa yang dikeriakannya berhasil dengan baik, sebaliknya akan kecut hatinya apabila ia gagal. Orang yang ikut membicarakan suatu pekerjaan yang akan dilaksanakannya, akan memiliki rasa tanggung jawab. Karenanya mereka akan bekeria dengan giat demi untuk prestasi dirinya, dan juga kelompoknya.
Diskusi diantara para karyawan mengenai suatu pelaksanaan pekerjaan, merupakan laboratorium untuk memotivasikan mereka; untuk membangkitkan
motif-motif mereka; agar bekeria lebih giat la$. Motivasi adalah seni, tetapi seni yang dapat dipelajari oleh siapa saja.
.6.6.6
2l
DAFTAR PUSTAKA
Edgar F. Huse & James L Bowditch. tgTT.Behavior in Organizations Managing, Massachussetts, AddisonWesley Publishing Company, Ind.
a System Approach to
Fremont E. Kast & James E. Rosenzweig.tg74. Organization and Management a Systems Approach, Tokyo, McGraw-Hill Kogakusha, Ltd. Edgar 5chein.t973. Organizational Psyshology, New Jersey, Prentice-Hall, lnc., Englewood Cliffs.
James Gibson. lry,&z. dkk, Organizotion Behavir Structure Proceses, Texas; Business Publications.
,t
!
22