VOLUME 3, ISSUE 6
SEPTEMBER - OKTOBER 2015
INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM
Inside this issue:
Candle Power : 6 Identical Three Crow Indicator : Donchian Channels
9
Charting 101 : Three Falling Peaks
13
Swing Trading : 15 Trading T-30 Pattern Dalam kamus bahasa Indonesia, momentum dapat diartikan saat yang tepat atau kesempatan. Dalam bahasa inggris, momentum ini dipakai untuk menunjukkan sebuah obyek yang sedang bergerak. Jika suatu proses atau pergerakan mendapatkan momentum maka akan membuat proses atau gerakan tersebut terus terjadi atau berkembang lebih cepat.
Dalam trading, istilah momentum ini juga dipakai. Momentum trading mengacu pada usaha trader untuk mengambil profit saat terjadi pergerakan harga yang signifikan. Dalam trading, momentum ini dengan jelas terlihat salah satunya saat terjadi breakout. Breakout ini terjadi karena harga berhasil
Forex : Melihat Kualitas Setup Pin Bar
17
4 Jenis Order Options
21
Belajar Trading 23 Vs Berusaha Cepat kaya
25 “Harapan” Dalam Sistem Trading
INDOTRADERPEDIA Hal 2
menembus support atau resistance. Saat harga mampu menembus support dan resistance yang sebelumnya menahan pergerakan harga, maka ini membuat harga memiliki momentum untuk bergerak searah dengan terjadinya breakout. Ini menjadi peluang bagi trader untuk mengambil posisi.
Candlestick ini sangat bagus dalam memberi signal reversal jangka pendek. Dalam candlestick terdapat bullish reversal pattern, yang menunjukkan perubahan dari downtrend menjadi uptrend. Ada beberapa single candle dan bullish reversal pattern yang dapat menjadi level support. Harga cenderung akan mengetes level support ini.
Dalam melakukan momentum trading ini timing yang tepat sangat diperlukan. Untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga setelah breakout, kita harus mengambil posisi pada yang saat yang tepat. Salah satu alat dalam technical analysis yang cukup baik dalam memberi signal perubahan harga jangka pendek adalah candlestick. Namun candlestick lebih banyak digunakan untuk memberi signal reversal, yaitu perubahan dari downtrend menjadi uptrend atau sebaliknya. Padahal jika kita melakukan momentum trading, kita membutuhkan signal continuation, yaitu signal berlanjutnya trend. Oleh sebab itu bagaimana menggunakan candlestick untuk momentum trading?
Pada contoh di bawah ini hammer. Hammer ini memberi signal bullish. Low dari hammer ini menjadi level support. Setelah hammer ini harga tidak bergerak naik namun bergerak sideways terlebih dahulu. Harga sempat mengetes level support dari hammer dan setelah itu bergerak naik. Candlestick ini juga memberi level resistance. Ada beberapa signal candle dan
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 3
bearish reversal pattern yang menjadi resistance. Pada contoh di samping terdapat bearish engulfing pattern. High dari bearish engulfing pattern ini menjadi resistance. Harga sempat mengetes level resistance dari bearish engulfing pattern ini namun tidak mampu menembusnya. Setelah itu harga kemudian bergerak turun. Dengan adanya level support atau resistance dari candlestick ini maka kita dapat melakukan momentum trading. Momentum trading dilakukan saat harga menembus level support atau resistance dari candlestick. Saat harga menembus level resistance dari candlestick, maka kecenderungannya harga akan bergerak naik. Kita dapat mengambil posisi long. Pada chart di samping ini terdapat bearish engulfing
pattern. High dari bearish engulfing pattern ini menjadi level resistance. Saat harga menembus resistance ini maka kita dapat mengambil posisi long. Pada contoh ini terdapat dua bearish engulfing pattern dan resistance dari keduanya berhasil ditembus.
INDOTRADERPEDIA Hal 4
Jika kita belum mengambil posisi long saat harga menembus resistance bearish engulfing pattern pertama, maka kita dapat mengambil posisi long saat harga menembus high dari bearish engulfing pattern kedua. Saat harga menembus level support dari candlestick, maka kecenderungannya harga akan bergerak turun. Kita dapat mengambil posisi short. Pada contoh di atas terdapat bullish engulfing pattern. Low dari bullish engulfing pattern menjadi support. Setelah bullish engulfing pattern ini harga bergerak naik namun akhirnya turun kembali dan menembus support dari bullish engulfing pattern. Saat harga menembus support maka kecenderungannya harga bergerak turun. Kita dapat mengambil posisi short. Dalam melakukan entri saat harga menembus level support atau resistance dari candlestick ini,
untuk menghindarkan false breakout maka kita dapat mengambil posisi saat harga sudah ditutup menembus level support atau resistance. Seperti pada contoh di bawah terdapat level support dari low bullish engulfing pattern. Harga sempat turun di bawah support namun kemudian naik kembali. Dengan menunggu sampai harga di-
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 5
tutup menembus support atau resistance maka kita terhindar dari false breakout. Namun dengan menunggu ini terkadang harga sudah bergerak cukup jauh. Seperti pada contoh di halaman sebelumnya bagian atas, jika kita menunggu mengambil posisi setelah harga ditutup menembus supprot maka harga sudah bergerak cukup jauh. Ini tentunya membuat stop loss kita harus cukup besar. Kita dapat mempertimbangkan langsung mengambil posisi tanpa
menunggu harga ditutup menembus support dan resistance jika kondisi mendukung. Misalnya ada signal dari alat technical analysis lainnya. Selain itu kita juga harus melihat kondisi pasar secara keseluruhan. Jika kita trading saham maka kita dapat melihat indeks tempat kita trading. Jika pergerakan indeks searah dengan terjadinya breakout pada support atau resistance candlestick, maka kita dapat langsung mengambil posisi tanpa harus menunggu sesi berikutnya.
BUKU BARU TENTANG BAGAIMANA TRADING CANDLESTICK PATTERN
KHUSUS UNTUK TRADER FOREX Order
TOKO.INDOTRADERPEDIA.COM
INDOTRADERPEDIA Hal 6
Candle Power :
IDENTICAL THREE CROW
Terjadi saat uptrend
Merupakan bearish reversal pattern
Setelah bergerak dalam uptrend, muncul tiga bearish candle dengan body panjang
Masing-masing candle dibuka dekat close sesi sebelumnya dan ditutup di dekat low
Masing-masing candle ditutup di bawah closing price candle sebelumnya
Karena munculnya tiga bearish candle berturut-turut, maka rawan terjadinya retracement
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 7
INDOTRADERPEDIA INDOTRADERPEDIA Hal 8
PER JUDUL HANYA Rp. 50.000
TOKO.INDOTRADERPEDIA.COM
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 9
INDICATOR DONCHIAN CHANNELS Donchian Channels adalah termasuk jenis band indicator, yaitu indikator yang memiliki dua atau lebih garis sehingga terbentuk bands. Salah satu band indicator yang terkenal adalah bollinger bands. Jadi secara mudahnya, donchian channels ini mirip dengan bollinger bands. Indikator ini diberi nama sama dengan nama pembuatnya. Donchian Channels dibuat oleh trader komoditi yang terkenal, yaitu Richard Donchian. Donchian Channels adalah salah satu indikator yang perhitungan paling mudah dan dengan cepat dapat dipahami. Indikator ini
melihat high dan low dari periode yang ditentukan trader. Upper band adalah high dari periode yang dipilih sedangkan lower band adalah low dari periode tersebut. Middle line adalah rata-rata dari high dan low. Fungsi utama Donchian Channels adalah mengukur volatilitas. Saat volatilitas tinggi, maka bands akan melebar. Sedangkan saat volatilitas rendah maka bands akan menyempit. Saat harga sampai atau menembus upper atau lower bands, ini mengindikasikan kondisi overbought dan oversold. Saat harga dengan jelas bergerak dalam trend, kondisi overbought dan oversold
INDOTRADERPEDIA Hal 10
dapat menjadi tanda signifikan penguatan trend. Saat bullish, harga yang bergerak menuju area overbought dapat menjadi tanda menguatnya trend seperti pada chart di atas.
Saat sedang bearish, harga yang bergerak menuju area oversold dapat menjadi indikasi menguatnya trend. Saat bullish harga dapat bergerak menuju area oversold untuk jangka pendek. Kondisi
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 11
oversold saat harga sedang bullish dapat mengindikasikan kuatnya trend. Seperti pada chart di atas ini harga bergerak menuju area oversold untuk sementara dan kemudian kembali bergerak melanjutkan uptrend. Saat bearish harga dapat bergerak menuju area overbought untuk jangka pendek. Kon-
disi overbought saat harga sedang bearish dapat mengindikasikan kuatnya trend. Seperti pada chart di bawah ini harga bergerak menuju area overbought untuk sementara dan kemudian kembali bergerak melanjutkan downtrend.
INDOTRADERPEDIA Hal 12
Pengenalan Trendline Menggambar Trendline Analisa Trendline Trendline Break Tips Trendline
- JENIS-JENIS GAP - ANALISA GAP - STRATEGI TRADING GAP - MENINGKATKAN PROBABILITAS TRADING GAP Order di :
TOKO.INDOTRADERPEDIA.COM
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 13
Charting 101
Three falling peaks ini termasuk bearish pattern. Sebelum terjadi three rising peaks ini harga dapat bergerak dalam uptrend ataupun bergerak dalam downtrend. Dalam pattern ini terdapat tiga swing high yang disebut peak. Swing high yang terbentuk selalu lebih rendah dari swing high sebelumnya. Ini membuat peak kedua lebih rendah dari valley pertama dan valley ketiga lebih rendah dari valley kedua. Jarak antar valley ini sama atau hampir sama. Definisi downtrend adalah harga terus membuat lower high dan lower low. Saat peak kedua kedua membuat lower high dan valley kedua membuat lower low maka definisi downrend sudah terpenuhi. Saat harga turun di bawah valley kedua maka trader akan melakukan sell karena mengharapkan valley berikutnya juga merupakan lower low dan downtrend terus berlanjut. Saat harga turun di bawah
THREE FALLING PEAKS
INDOTRADERPEDIA INDOTRADERPEDIA Hal 14
valley kedua maka kita dapat mengambil posisi short. Tinggi target pada three falling peaks ini sama dengan jarak antara peak pertama dengan valley kedua. Namun Thomas Bulkowski menyarankan target hanya 33% dari tinggi target tersebut. Stop loss dapat ditempatkan pada peak ketiga.
Prinsip Dasar Trading Chart Pattern Trading Bottom Reversal Pattern Trading Top Reversal Pattern Trading Bullish Continuation Pattern Trading Bearish Continuation Pattern Penggunaan Indikator Dalam Trading Chart Pattern
ORDER DI : TOKO.INDOTRADERPEDIA.COM
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 15
TRADING T-30 PATTERN
Bagi swing trader. adanya pullback menjadi peluang untuk mengambil posisi. Namun yang menjadi pertanyaan adalah kapan saat yang tepat untuk mengambil posisi. Salah satu cara adalah saat muncul T-30 Pattern. T-30 Pattern adalah candle dengan tail (lower shadow) yang turun menembus 30 EMA. T-30 Pattern ini mirip dengan hammer, namun tidak harus berbentuk seperti hammer yang sempurna. Warna body tidak penting. Yang terpenting adalah adanya lower shadow yang turun sampai 30 EMA
Dalam trading T-30 Pattern penting sekali kita melihat volume. Volume saat muncul T30 Pattern harus lebih tinggi dari volume sebelumnya. Tingginya volume ini menunjukkan banyak trader yang kehilangan posisi mereka dan meningkatnya demand.
Entri Ada dua entri yang dapat kita lakukan saat trading T-30 Pattern ini. Entri pertama adalah langsung melakukan buy sebelum sesi T -30 pattern ini ditutup. Saat mendekati
INDOTRADERPEDIA INDOTRADERPEDIA Hal 16
akhir sesi maka kita dapat langsung mengambil posisi. Kita tidak perlu konfirmasi lain. Kita hanya perlu melihat harga telah mencapai support dan adanya volume yang lebih tinggi. Entri kedua adalah kita melakukan buy pada sesi berikutnya. Posisi buy ini diambil saat harga mampu naik di atas high dari T30 Pattern. Dengan menunggu harga naik di atas high T-30 Pattern ini akan meningkatkan probabilitas. Namun kelemahannya adalah harga dapat bergerak cukup jauh jika terjadi gap up.
Stop Loss Dalam menetapkan stop loss ini juga ada dua cara. Pertama stop loss kita tempatkan di bawah low dari T-30 Pattern. Keuntungan cara stop pertama ini adalah stop loss ditempatkan jauh dari entri sehingga meminimalkan kita terkena stop terlalu dini. Namun dengan besarnya stop loss ini, jika kita menerapkan position sizing maka kita akan membeli saham dalam jumlah yang lebih sedikit karena harus me-
nyesuaikan dengan besarnya stop loss. Cara kedua adalah dengan melihat intraday chart untuk melihat adanya level support terdekat. Stop loss kita tempatkan sedikit di bawah support pada intraday chart tersebut. Keuntungan cara ini adalah kita dapat membeli lebih banyak saham karena stop loss yang tidak terlalu besar. Namun resiko untuk terkena stop loss dini lebih besar karena stop loss lebih dekat dengan entri,
Profit Taking Saat kita trading T-30 Pattern ini kita seringkali akan mengalami harga bergerak sideways untuk satu atau dua hari. Ini wajar. Biasanya setelah T-30 pattern ini volatilitas rendah dan muncul star atau doji. Dalam kondisi seperti ini kita harus sabar. Saat harga mulai bergerak naik, maka kita dapat menerapkan trailing stop untuk mengamankan profit. Saat melihat adanya signal reversal, baik dari candlestick atau alat technical analysis lainnya, maka kita dapat exit.
APA ITU SWING TRADING PRICE SWING PRINSIP SWING TRADING SCREENING PRICE SWING & STRATEGI TRADING PULLBACK
TOKO.INDOTRADERPEDIA.COM
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 17
MELIHAT KUALITAS SETUP PIN BAR Dalam price action, pin bar cukup terkenal dan digunakan dalam beberapa strategi. Dalam chart forex, pin bar ini juga sering muncul. Namun apakah semua pin bar yang muncul ini profitable?
tidak sempat menembus key level ini. Banyak trader yang meyakini kondisi ini ideal. Namun sebenarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada kondisi ini.
Tidak semua pin bar memiliki arti sama. Kita harus melihat kualitas tiap pin bar ini. Jika kita memilih pin bar yang berkualitas, probabilitas profit kita akan lebih besar. Dalam melihat mana pin bar yang berkualitas, ada beberapa asumsi dalam pembahasan pin bar ini. Asumsi ini adalah :
pin bar muncul pada 4-hour time frame atau daily time frame pin bar muncul searah dengan trend
KEY LEVEL Dalam melihat pin bar yang berkualitas, kita harus melihat letak pin bar ini terhadap key level (support dan resistance). Kita menggunakan pin bar untuk mengetes kuatnya key level. Saat harga mencapai key level, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi. Kemungkinan pertama adalah harga langsung bereaksi terhadap key level tersebut. Dengan terjadi rebound tepat pada key level. Harga
Pada gambar di atas terdapat contoh bullish pin bar yang tepat mengalami rebound saat menyentuh level support. Perlu diingat bahwa support ini lebih kepada area dan bukan berupa satu level saja. Salah satu alasan kenapa kita harus memperhatikan area daripada hanya level karena trader tidak selalu sama dalam melihat key level ini. Trader mungkin menggambar key level berdasarkan close sedangkan trader yang lain mungkin menggambar key level berdasarkan shadow. Pada contoh di atas harga memang telah mengetes support dan menunjukkan adanya demand pada level tersebut. Namun
INDOTRADERPEDIA INDOTRADERPEDIA Hal 18
bagaimana dengan area atau zona support di bawahnya? Dapat terjadi support yang sebenarnya berada beberapa pips di bawah support yang terlihat tersebut. Ini membuat masih ada kemungkinan harga untuk mengetes kembali level support yang lebih rendah . Kemungkinan kedua yang terjadi adalah harga sempat menembus key level. Pada contoh di bawah ini terdapat bullish pin bar. Harga sempat turun di bawah key level namun akhirnya ditutup naik kembali di atas support. Pin bar seperti ini telah mengetes semua area key support. Ini juga menunjukkan kuatnya demand pada area , baik di atas ataupun di bawah support.
untuk menggagalkan setup kita. Dengan kata lain ini memberi kesempatan lebih besar untuk profit.
Gambar di atas memberi contoh meletakkan stop loss saat pin bar tidak menembus key level. Stop loss ditempatkan sedikit di bawah bullish pin bar. Dalam kondisi ini kita meletakkan stop loss hanya beberap pips di dekat key level. Ini akan membuat kita rawan terkena stop loss jika pasar mengetes kembali key level tersebut.
Adanya harga yang menembus key level ini cukup penting. Ini bukan berarti pin bar yang mengalami rebound tepat pada key level tidak valid. Namun pin bar yang menembus ke level memberi kualitas pin bar yang lebih baik.
Keuntungan Stop Loss Pin bar yang menembus key level ini memberi keuntungan dalam meletakkan stop loss. Ini dikarenakan saat shadow dari pin bar menembus key level, maka akan lebih mudah "menyembunyikan" stop loss. Ini membuat pasar harus bekerja lebih keras
Gambar di atas memberi contoh bagaimana meletakkan stop loss saat pin bar menembus key level. Dalam kondisi ini terdapat jarak yang cukup antara stop loss dan key level. Ini membuat kemungkin kita terkena stop loss saat pasar mengetes kembali key
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 19
level lebih kecil. Terdapat cukup ruang untuk pergerakan harga dan ini akan memberi waktu kita untuk bertahan lebih lama.
Harga & Waktu Pasar forex selalu berkaitan dengan harga dan waktu. Chart yang kita lihat menampilkan harga dan waktu. Adanya harga dan waktu ini berpengaruh kepada kualitas pin bar. Antara pin bar dan swing high atau low terakhir harus memiliki jarak harga dan waktu yang cukup. Jika terlalu dekat, maka kualitas pin bar ini dipertanyakan. Pada chart di atas terdapat contoh setup pin bar yang gagal karena terlalu dekatnya harga dan waktu antara pin bar dan swing low terakhir. Pada chart tersebut terdapat level support yang kuat. Harga lebih dari tiga kali turun sampai level support tersebut namun tidak
mampu menembusnya. Saat harga mampu ditutup di bawah support tersebut, kemudian harga bergerak turun dalam lima bar. Setelah lima bar turun ini dalam 48 jam kemudian harga sudah mengetes kembali level support yang sekarang menjadi resistance. Saat mengetes resistance ini, muncul bearish pin bar dengan shadow menembus resistance. Tentunya ini merupakan pin bar yang lebih berkualitas. Namun jarak harga dan waktu antara pin bar dan swing low terakhir cukup dekat. Setelah pin bar ini harga tidak bergerak turun kembali. Harga malah bergerak naik di atas resistance. Ini menunjukkan pin bar tersebut gagal membawa harga turun. Momentum bullish yang membawa harga mencapai resistance cukup kuat. Selain itu tidak terdapat cukup waktu antara swing low dan resistance.
INDOTRADERPEDIA INDOTRADERPEDIA Hal 20
Ini berbeda jika kondisi berikut ini yang terjadi. Pada chart di atas setelah lima bar turun harga naik mengetes level resistance. Namun level resistance ini tidak dicapai dalam 48 jam atau dua bar. Harga baru mencapai level resistance ini setelah 7 bar dan baru kemudian muncul bearish pin bar. Dalam kondisi seperti ini kemungkinan turunnya harga setelah pin bar ini lebih be-
sar karena terdapat cukup ruang. Pada contoh kedua ini menunjukkan demand di bawah resistance ini cukup stabil. ASdanya bearish pin bar memberi signal kepada kita untuk mengambil posisi short karena supply telah melebihi demand. Dengan memperhatikan tiga kriteria pin bar yang berkualitas ini maka akan akan meningkatkan probabilitas trading pin bar.
FREE BAGI PEMBELI STRATEGI FOREX Order STRATEGI FOREX di :
TOKO.INDOTRADERPEDIA.COM
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 21
Saat kita trading options, ada empat jenis order options yang harus kita ketahui.
Buy to Open A. Order untuk membeli options B. Kita memulai posisi baru, atau menambah posisi yang sebelumnya sudah dimiliki
Sell to Close A. Order untuk menjual options B. Kita menjual options yang sebelumnya kita beli C. Kita mengurangi atau exit (menutup) posisi yang kita miliki
Buy to Close A. Order untuk membeli options B. Kita membeli options yang sebelumnya kita jual C. Kita mengurangi atau exit (menutup) posisi yang kita miliki
Sell to Open A. Order untuk menjual options B. Kita menjual options yang sebelumnya tidak kita miliki C. Kita memulai posisi baru, atau menambah posisi yang sebelumnya sudah dimiliki
Saat kita memulai posisi dengan melakukan order buy to open, maka kita kita menutup posisi tersebut dengan melakukan sell to close. Sebaliknya, saat kita membuka posisi dengan melakukan sell to open, maka kita menutup posisi tersebut dengan melakukan buy to close.
INDOTRADERPEDIA INDOTRADERPEDIA Hal 22
Fibonacci Retracement Fibonacci Extension Fibonacci Arc Fibonacci Fan Fibonacci Timezones Fibonacci Confluence Fibonacci Projection
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 23
BELAJAR TRADING vs BERUSAHA CEPAT KAYA Berapa banyak uang yang bisa saya dapatkan? Metode apa yang harus saya gunakan untuk menghasilkan banyak uang? Bagaimana saya tahu kapan melakukan buy dan sell untuk membuat banyak uang?
seperti itu. Sebagian besar mengalami kerugian dan hanya sebagian kecil yang konsisten mendapat profit. Dalam trading uang ini kita dapatkan karena usaha dan kerja keras kita.
Pertanyaan-pertanyaan di atas seringkali ditanyakan oleh trader pemula atau mereka yang ingin memulai trading. Dari pertanyaan tersebut terlihat jelas level pengalaman mereka. Ini memang manuasiawi. Saat ada cara cepat menjadi kaya tentunya banyak orang akan tertarik.
Banyak trader yang dalam hitungan bulan sudah berhenti trading. Karena fokus mereka pada cara cepat menjadi kaya, maka mereka tidak mau trading lagi saat mereka tidak bisa menghasilkan uang dari trading dan bahkan menyadari trading adalah cara cepat untuk menjadi miskin. Terlalu fokus pada uang membuat mereka meresikokan modal dalam jumlah untuk setiap posisinya. Mereka mengerar profit yang besar sampai akhirnya berhenti karena mereka tidak bisa mendapat uang dari trading.
Namun ini bukan cara yang tepat untuk memulai trading. Daripada menanyakan pertanyaan bagaimana cara cepat menjadi kaya, para trader pemula seharusnya lebih memikirkan bagaimana pasar bekerja, bagaimana membuka account, dan bagaimana membuat trading plan. Jika kita hanya fokus pada bagaimana cepat kaya dari trading, maka kita akan berakhir dengan kehilangan seluruh modal secara cepat. Saat memulai trading, kita perlu memiliki gairah untuk trading dan keinginan untuk menjadi trader. Bukan keinginan untuk cepat kaya. Kita tidak akan mendapatkan uang dengan mudah dalam trading. Jika kita bisa mendapat uang dengan mudah melalui trading, maka akan lebih banyak orang lagi yang ikut trading. Namun kenyataannya tidak
Mereka yang akhirnya mampu menjadi trader yang profitabel biasanya mampu bertahan lebih dari satu tahun. Saat mulai terjun dalam trading, fokus kita adalah belajar trading terlebih dahulu dan bukan menjadi kaya dengan cepat. Selama 9-15 bulan pertama adalah waktu kita untuk belajar. Saat awal trading, kita sebaiknya mengambil posisi yang kecil dan fokus memahami bagaimana pasar bekerja dan menyusun trading plain. Selama waktu tersebut kita jangan memikirkan tentang uang yang bisa kita hasilkan. Saat kita mulai menjadi profit-
INDOTRADERPEDIA INDOTRADERPEDIA Hal 24
able, maka kita pelan-pelan mulai memperbesar posisi yang kita ambil. Inti dari artikel ini cukup sederhana. Sebagai trader pemula, fokuslah pada belajar trading terlebih dahulu sebelum kita mulai
memikirkan profit. Jika kita fokus pada bagaimana kita belajar trading terlebih dahulu, maka secara otomatis uang dari trading ini akan bisa kita peroleh.
Bab 1 : Realita Trading Bab 2 : Belajar Trading Bab 3 : Memulai Trading Bab 4 : Tahap Perkembangan Trader Bab 5 : Perbedaan Trader Pemula Dan Trader Professional Bab 6 : Tips Trading
ORDER DI : TOKO.INDOTRADERPEDIA.COM
VOLUME 3, ISSUE 6 Hal 25
“Harapan” Dalam Sistem Trading
Dalam membuat atau melihat profitabilitas sistem trading, salah satu hal yang harus kita perhatikan adalah expectancy. Expetancy ini dalam bahasa Indonesia adalah harapan. Expectancty ini adalah rata-rata profit atau loss yang kita dapatkan untuk setiap transaksi. Untuk menghitung expectancy kita harus mengetahui probabilitas win dan loss. Probabilitas win dan loss ini berupa persentase. Jika kita melakukan 10 kali transaksi dengan 6 transaksi win dan 4 transaksi loss, maka probabilitas win 60% dan probabilitas loss 40%. Dalam menghitung expectancy ini kita juga harga mengetahui average win dan loss, yaitu berapa rata-rata profit atau loss yang kita dapat untuk setiap transaksi win atau loss. Misalkan jika kita melakukan 6 transaksi win dan total profit 600, maka average win adalah 100. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung expectancy : Expectancy = (Probability of Win x Average Win) – (Probability of Loss x Average
Loss) Sebagai contoh misalkan seorang trader memiliki sistem trading yang mampu menghasilkan 60% win dan 40% loss. Average win 100 dan average loss 100. Maka expectancynya adalah : (0.6 x 100) - (0.4 x 100) = 200. Jadi untuk setiap transaksi, sistem trading tersebut memiliki expectancy 200. Setiap transaksi kita mengharapkan profit 200. Sistem trading yang baik tentunya akan memiliki expectancy positif. Jika expectancy negatif, berarti untuk setiap transaksinya akan menghasilkan loss. Expectancy positif dan negatif ini tentu saja dipengaruhi oleh probabilitas win/loss dan average win/loss. Meskipun trading sistem memiliki probabilitas win yang lebih besar, namun jika average loss lebih besar dari average win maka bisa saja expectancy sistem trading tersebut negatif. Misalnya probabilitas win 60% dan probabilits loss 40%, serta average win 100 dan average loss 175. Maka expectancynya adalah : (0.6 x 100) - (0.4 x 175) = -100. Probabilitas win atau loss juga berperan be-
INDOTRADERPEDIA INDOTRADERPEDIA Hal 26
sar. Tidak semua sistem trading dengan probabilitas win lebih rendah menghasilkan expectancy negatif. Jika average win jauh lebih besar dari average loss maka exptectacy akan positif meskipun probabilitas loss lebih rendah. Sebagai contoh sebuah sistem trading memiliki probabilitas win 30% dan probabilitas loss 70% serta average win 500 dan average loss 200. Maka expectancynya adalah : (0.3 x 500) - (0.7x 200) = 100. Saat dihadapkan pilihan beberapa sistem trading, tentunya kita akan memilih expectany dengan nilai paling besar karena memberi harapan profit paling besar. Namun bagaimanakah jika terdapat dua sistem trading dengan expectancy sama? Van Tharp, dalam bukunya yang berjudul Trade Your Way to Financial Freedom, menulis bahwa dalam melihat expectancy ini kita juga harus memperhatikan seberapa sering kita mendapat peluang trading tersebut. Sebagai contoh jika dua sistem trading sama-sama memiliki expectancy 100. Sebagai contoh sistem A menghasilkan pelu-
ang setiap bulannya 10 dan sistem B 20. Setelah satu bulan sistem A akan menghasilkan 1000 (100 x 10) dan sistem B menghasilkan 2000 (100 x 20). Saat terdapat expectancy sama, tentunya kita akan memilih sistem trading yang memberi peluang lebih banyak. Frekuensi munculnya peluang trading ini juga dapat membuat sistem trading dengan expectancy rendah mampu menghasilkan profit yang leibh besar. Misalnya sistem A memiliki expectancy 300 dan sistem B memiliki expectancy 100. Dalam satu bulan sistem A hanya memberi 3 peluang trading sehingga asumsi profit 300 (300 x 3). Sistem B dalam satu bulan mampu memberi 10 peluang sehingga asumsi profit 1000 (100 x 10). Dari sini terlihat sistem B yang memiliki expectancy lebih rendah mampu menghasilkan total profit yang lebih besar karena memiliki lebih banyak peluang trading. Dengan mengetahui dan memahami expectancy maka kita melakukan analisa profitabilitas suatu sistem trading lebih dalam.
EDISI NOVEMBER - DESEMBER TERBIT TANGGAL 11 NOVEMBER 2015
Website :
Email :
Facebook :
www.indotraderpedia.com
[email protected]
www.facebook.com/ majalah.Indotraderpedia