INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 4 : Juli — Agustus 2016
INSIDE THIS ISSUE :
MENGENAL VOLATILITAS DALAM TRADING Dalam trading terdapat istilah volatilitas. Kita mungkin pernah mendengar atau membaca pasar saat ini sedang volatile, pasar volatilitasnya rendah, dan sebagainya. Tidak semua trader mengerti maksud volatilitas ini. Apakah sebenarnya volatilitas?
JENIS-JENIS DIVERGENCE Hal. 6
TIGA STRATEGI YANG SIMPLE DALAM PRICE WEB SOLUTIONS ACTION
Volatilitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
Hal. 10
kecenderungan mudah berubah menjadi gas atau uap dari suatu cairan.
EXIT POSISI YANG GAGAL
Tentu definisi volatilitas seperti ini tidak dapat menjelaskan volatilitas dalam trading. Volatilitas berasal dari kata Bahasa Yunani, volatilis, yang berarti terbang. Dalam Bahasa Inggris, volatility, merupakan kata sifat
Hal. 13
yang menunjukkan sesuatu yang tidak stabil atau dapat berubah. Dalam
BELAJAR TRADING DENGAN BENAR
trading, volatilitas dapat diartikan kemampuan dan atau kecenderungan harga untuk berubah.
Hal. 16
Volatilitas biasanya diukur oleh indikator
statistik seperti standard deviation dan statistical variance. Dunia finansial banyak membicarakan historical volatility, yang berdasarkan hasil dari suatu jangka waktu panjang untuk mengetahui hasil rata-rata, lalu melihat seberapa jauh darinya suatu hasil tertentu. Nilai rata-rata dari jangka ini bernama
variance.
Akar
kuadrat
dari
variance, adalah standard deviation. Banyak variance, banyak standard deviation, berarti
banyak
keraguan
soal
hasil
menurut
manager investasi. Bagi trader historical volatility ini tidak terlalu penting sebab historical
volatility
hanya
bayangan
terhadap future volatility. Bagi trader, yang diutamakan adalah volatilitas yang sekarang
besar harga berubah dalam satu periode
tertentu – yang terlihat dari
panjangnya
price bar, dan lebarnya range.
Sebagai
contoh saham yang naik cukup tinggi sampai tengah hari namun kemudian bergerak turun dan ditutup di bawah
harga
pembukaan hari itu menunjukkan volatilitas tinggi. Sedangkan saham yang tidak terlalu banyak terjadi perubahan harga pada hari itu menunjukkan volatilitas rendah.
VOLATILITAS, TREND, & MOMENTUM Volatilitas, dan trend adalah hal yang berbeda.
Jika
trend
menunjukkan
kecenderungan arah pergerakan harga maka
ini serta perubahannya yang akan datang.
volatilitas tidak peduli ke arah mana harga
Dari
bullish
rumitnya
perhitungan
matematika
untuk volatilitas, trader menarik kesimpulan
bergerak. Volatilitas tidak berkaitan dengan atau
bearish,
yang
seberapa jauh harga bergerak.
yang praktis: volatilitas adalah seberapa
2|Indotraderpedia
terpenting
Volatilitas dan momentum juga
bergantian. Meskipun volatilitas
berbeda.
tinggi,
Momentum
karena
kurangnya
menggambar kekuatan trend yang
momentum membuat harga turun
bergerak
dengan lambat.
dalam
Perbedaan
satu
arah.
volatilitas
dan
momentum ini dapat tercermin dalam bentuk candle. Dalam pasar dengan volatilitas tinggi maka akan sering kita jumpai candle dengan
shadow
yang
sangat
panjang, body yang lebih pendek dibanding
shadow,
serta
Skenario 2 menunjukkan kondisi volatilitas
rendah
dengan
momentum yang tinggi.
Pada
kondisi ini sebagian besar candle yang muncul hanya satu warna saja, yaitu putih. Selain itu shadow
juga sedikit.
campuran bullish dan bearish
Skenario 3 mirip dengan skenario
candle. Sebaliknya dalam pasar
2,
dengan momentum yang kuat
momentum tinggi. Perbedaannya
maka akan sering kita jumpai
dalam
candle dengan warna yang sama
bergerak ke bawah.
serta
shadow
yang
relative
pendek. Pada
chart
di
sebelumnya
halaman
menunjukkan
volatilitas
rendah
scenario
3
dengan
ini
harga
PENGARUH VOLATILITAS Dalam trading, trader memiliki
respon
berbeda-beda
tentang
beberapa kemungkinan kondisi
volatilitas ini.
volatilitas dan momentum. Dalam
menyenangi volatilitas yang tinggi
melihat volatilitas dan momentum
namun ada juga yang tidak.
ini
Respon
kita
dapat
menggunakan
bantuan indicator. Indikator ATR digunakan
untuk
melihat
volatilitas sedangkan indikator RSI digunakan
untuk melihat
momentum.
Ada trader yang
yang
berbeda
ini
tergantung beberapa faktor. Secara
umum
trader
terbagi
menjadi dua, yaitu konservatif dan
agresif.
konservatif
Trader
tidak
yang
menyukai
Skenario 1 menunjukkan kondisi
resiko. Sebaliknya trader yang
volatilitas
agresif menyukai resiko.
tinggi
namun
momentum rendah. Pada kondisi ini
muncul
beberapa
candle
dengan shadow panjang. Bullish dan
bearish
candle
muncul
Trader yang agresif kebanyakan menyukai volatilitas tinggi. Ini disebabkan
adanya
volatilitas
tinggi membuat mereka mampu
3|Indotraderpedia
BUKU TERBARU INDOTRADERPEDIA
mendapat profit yang besar dengan cepat,
misalnya saat akan release news dalam
APLIKASI VOLATILITAS
trading forex.
Setelah mengetahui volatilitas, maka kita
Trader yang konservatif pada umumnya
trading.
tidak terlalu menyukai volatilitas tinggi.
volatilitas dalam 2 hal, yaitu target dan stop
Mereka
loss.
kurang
perlu mempertimbangkan volatilitas ini saat
nyaman
saat
trading
volatilitas tinggi karena besarnya resiko. Mereka lebih menyukai kondisi pasar yang
Berikut
ini
contoh
aplikasi
Untuk target, saat volatilitas tinggi kita maka
tenang.
kita perlu memperbesar target. Dengan
Gaya trading juga mempengaruhi bagaimana
mudah
respon trader terhadap volatilitas. Seorang
mencapai
momentum trader membutuhkan volatilitas
memberi target yang terlalu kecil maka kita
tinggi untuk masuk pasar. Momentum trader
membuang
membutuhkan
untuk
volatilitas rendah maka kita memperkecil
menggerakan harga. Breakout trader juga
target. Volatilitas yang rendah membuat
mirip momentum trader. Mereka kecewa
pergerakan harga pelan. Jika target terlalu
jika volatilitas tidak begitu bertambah
besar maka terdapat kemungkinan harga
setalah terjadi breakou. Namun volatilitas
berbalik arah sebelum mencapai target.
volatilitas tinggi maka harga akan lebih
volatilitas
yang menjadi tinggi memusingkan seorang swing trader.
Ini
dikarenakan
terpaksa melonggarkan stopnya.
mereka
lebih
cepat
mencapai peluang.
dan
lebih
target.
mudah
Jika
Sebaliknya,
kita saat
Untuk stop loss yang kita perlu lakukan kebalikannya. Saat kondisi volatilitas tinggi maka kita perlu memperbesar stop loss. Jika
4|Indotraderpedia
kita menetapkan stop loss terlalu dekat
Tidak ada definisi yang pasti volatilitas yang
maka kita mudah terkena stop loss karena
bagaimanakah yang terbaik untuk trader.
tingginya
Antar
volatilitas.
Sebaliknya
saat
trader
satu
dan
lainnya
dapat
volatilitas rendah, maka kita tidak perlu
memiliki pandang yang berbeda tentang
menetapkan stop loss yang besar. Karena
volatilitas ini. Namun yang terpenting, saat
kemungkinan harga untuk mengenai stop
kita trading kita perlu mempertimbangkan
loss lebih kecil.
faktor volatilitas ini.
PENUTUP
BAGAIMANA MENGGUNAKAN TECHNICAL ANALYSIS UNTUK MEMANFAATKAN VOLATILITAS SAAT NEWS
Divergence terjadi ketika pergerakan harga tidak selaras dengan pergerakan indikator. Divergence ini menunjukkan momentum yang mulai melemah. Pada umumnya, adanya divergence ini memberi indikasi awal akan terjadinya perubahan arah pergerakan harga. Divergence yang terjadi memiliki beberapa jenis.
JENIS-JENIS DIVERGENCE
REGULAR DIVERGENCE Regular divergence ini adalah jenis divergence yang paling banyak diketahui trader dan sering terjadi. Regular divergence ini terbagi lagi menjadi bullish divergence / positive divergece dan bearish divergence / negative divergence. Regular divergence memberi indikasi akan terjadinya perubahan trend. Bullish regular divergence terjadi ketika harga membuat lower low sedangkan indikator membuat higher low. Bullish divergence ini memberi tanda awal harga akan harga bergerak naik. Sebagai contoh pada chart EUR/AUD di samping atas ini harga bergerak turun membuat lower low sedangkan MACD bergerak naik atau membuat higher low. Adanya bullish regular divergence ini kemudian diikuti EUR/AUD yang bergerak naik. Bearish regular divergence terjadi ketika harga membuat higher high sedangkan
indikator membuat lower high. Bearish divergence ini memberi tanda awal harga akan harga bergerak turun. Sebagai contoh pada chart EUR/AUD di bagian bawah ini harga bergerak naik membuat higher high
6|Indotraderpedia
sedangkan MACD bergerak turun atau membuat lower high. Adanya bearish regular divergence ini kemudian diikuti EUR/AUD yang bergerak turun.
HIDDEN DIVERGENCE Hidden divergence pada dasarnya adalah kebalikan dari regular divergence. Jika hidden divergence memberi indikasi awal perubahan trend maka hidden divergence memberi indikasi berlanjutnya trend setelah terjadi retracement. Bullish hidden divergence terjadi ketika harga membuat higher low sedangkan indikator membuat lower low. Sebagai contoh pada chart USD/JPY di samping atas ini harga membuat higher low dan MACD membuat lower low. Setelah bullish hidden divergence ini USD/JPY kembali bergerak dalam uptrend. Bearish hidden divergence terjadi ketika harga membuat lower high sedangkan indikator membuat higher high. Sebagai contoh pada chart AUD/USD di
samping bawah ini harga membuat lower high sedangkan MACD membuat higher high.
Order di :
TOKO.INDOTRADERPEDIA.COM 7|Indotraderpedia
Setelah terjadi bearish hidden divergence ini AUD/USD kemudian bergerak turun.
SLOPE DIVERGENCE Pada slope divergence pergerakan harga dan indikator ini selaras. Namun yang membedakan adalah slope atau tingkat kemiringan, salah satu lebih terjal dan satunya lebih datar. Adanya perbedaan slope ini juga memberi indikasi awal akan terjadinya perubahan arah harga. Sebagai contoh pada chart EUR/USD berikut ini harga dan MACD sama-sama membuat higher high. Namun terdapat perbedaan slope antara harga dan MACD. Slope harga lebih terjal sedangkan slope MACD lebih datar. Setelah terjadi slope divergence ini,
EUR/USD yang sebelumnya bergerak naik kemudian berbalik arah bergerak turun. Slope divergence ini tidak sekuat divergence lainnya. Dalam trading divergence, slope divergence ini tidak kita pergunakan.
Prinsip Dasar Trading Chart Pattern Trading Bottom Reversal Pattern Trading Top Reversal Pattern Trading Bullish Continuation Pattern Trading Bearish Continuation Pattern Penggunaan Indikator Dalam Trading Chart Pattern
8|Indotraderpedia
Part 2
9|Indotraderpedia
Dalam price action terdapat tiga bentuk candle yang dapat kita jadikan setup untuk mengambil posisi. Tiga strategi berdasar tiga candle ini cukup simple namun cukup manjur jika kita menerapkan dengan disiplin dan kesabaran.
PIN BAR Pin bar adalah bentuk candle yang memiliki shadow cukup panjang dengan body yang pendek. Bullish pin bar memiliki lower shadow yang panjang sedangkan bearish pin bar memiliki upper shadow yang panjang.
Adanya salah satu shadow yang panjang menunjukkan kondisi penolakan oleh pasar. Pin bar ini memberi signal reversal. Bullish pin bar yang muncul setelah harga bergerak turun membuat kita dapat mengambil posisi long. Bearish pin bar yang muncul setelah harga bergerak naik membuat kita dapat mengambil posisi short. Pin bar ini memiliki akurasi tinggi saat muncul dalam pasar yang sedang trend. Oleh sebab itu pin bar ini dapat kita gunakan sebagai setup untuk masuk ke pasar saat terjadi retracement. Seperti pada chart di bawah ini harga sedang bergerak dalam uptrend. Saat terjadi retracement dan muncul pin bar maka kita dapat mengambil posisi long. Pin bar ini memiliki probabilitas tinggi saat
10 | I n d o t r a d e r p e d i a
pin bar ini confluence dengan support resistance. Pin bar yang muncul pada support resistance yang penting biasnaya merupakan setup yang akurat.
FAKEY Fakey ini adalah setup yang juga menunjukkan penolakan oleh pasar. Fakey terdiri dari inside bar dan pin bar. Fakey ini dikonfirmasi dengan harga naik di atas high inside bar (pada bullish fakey) atau harga turun di bawah low inside bar (bearish fakey). Chart di bawah ini menunjukkan contoh bullish fakey. Setelah terdapat inside bar, harga kelihatannya akan bergerak turun
Analisa Mean Value Rejection Setup Candlestick Setup False Breakout Setup karena mampu turun di bawah low inside day. Namun harga malah naik kembali sehingga muncul pin bar. Setelah itu harga kemudian bergerak naik.
11 | I n d o t r a d e r p e d i a
INSIDE BAR Dalam candlestick inside bar ini digunakan untuk memberi signal reversal. Dalam trading price action, inside bar ini dapat digunakan untuk memberi signal continuation atau berlanjutnya trend. Dalam trading inside bar ini sebaiknya menggunakan time frame tinggi seperti daily atau weekly. Inside bar yang muncul saat pasar sedang bergerak dalam trend yang
kuat akan memberi kita setup dengan resiko relatif kecil dan reward yang besar. Dalam trading inside bar ini kita mengambil posisi saat terjadi break pada inside bar yang searah dengan trend. Seperti pada chart di bawah ini harga sedang bergerak turun dan muncul inside bar. Saat terjadi breakdown pada inside bar maka ini memberi signal kuat akan berlanjutnya downtrend. Pada contoh ini inside bar muncul didukung oleh momentum bearish. Inside bar ini muncul setelah harga turun di bawah level support.
Menggambar Trendline Menggunakan Trendline Trend Channel Horizontal Support/Resistance Aplikasi Trendline & Trend Channel
12 | I n d o t r a d e r p e d i a
EXIT POSISI YANG GAGAL Saat trading, tidak semua posisi yang kita ambil akan berhasil menghasilkan profit. Posisi tersebut dapat mengalami kegagalan, yaitu tidak sesuai dengan harapan kita. Berikut ini dua alasan yang membuat kita exit posisi yang gagal.
trading breakout triangle, tentunya kita mengharapkan harga terus naik. Namun setelah breakout ini dapat terjadi harga bergerak sideways. Inilah yang menjadi opportunity cost. Malah jika stop loss kita terlalu dekat, kita dapat terkena stop loss.
PERGERAKAN HARGA YANG LESU
Jika dalam jangka waktu tertentu posisi trading kita tidak berjalan seperti yang diharapkan, kita dapat memilih exit. Saat exit tersebut kemungkinannya adalah kita memperoleh profit yang sedikit, loss yang sedikit, atau break-even. Ini lebih baik daripada kita menunggu terlalu lama, apalagi jika akhirnya kita terpaksa exit karena terkena stop loss. Tindakan ini perlu dilakukan terutama jika index tempat kita trading sedang bullish sehingga banyak saham akan naik. Sehingga jika kita memilih posisi yang mengecewakan, kita dapat berganti pada saham lain yang punya probabilitas tinggi untuk naik.
Sebagai trader, kita akan menghadapi situasi di mana pergerakan harga lesu. Saat kita sudah mengambil posisi dan kondisi pasar lesu, maka harga akan bergerak sideways dan tidak bergerak ke arah yang kita harapkan. Saat trading dengan kondisi seperti ini, maka modal kita terkunci dan tidak bisa digunakan untuk posisi trading yang lain sehingga menjadi opportunity cost. Sebagai contoh pada chart di bawah, jika kita
Jika kita sebagai pemula dalam trading, langkah ini cukup sulit. Mereka pada umumnya akan ragu untuk exit saat harga bergerak tidak sesuai dengan yang diharapkan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ini disebabkan karena mereka tidak bisa menerima loss atau karena mereka tidak mengerti akan opportunity cost.
13 | I n d o t r a d e r p e d i a
Agar lebih mudah mengambil keputusan saat trading kita dapat menentukan aturan berapa lama kita harus menunggu posisi trading kita menjadi profitable. Oleh karenanya dalam membuat strategi trading kita harus harus juga menentukan aturan durasi trading kita. Aturan durasi ini adalah jangka waktu maksimal kita akan memegang posisi. Saat jangka waktu ini habis dan harga masih bergerak sideways maka trader akan exit tidak peduli apakah posisi tersebut loss, profit atau break even. Inilah adalah cara kita untuk mengontrol opportunity cost. Aturan durasi ini tidak sama dengan lama kita memegang posisi. Sebagai contoh jika kita menentukan aturan durasi sepuluh hari dan harga baru bergerak sesuai yang kita harapkan pada hari ke delapan maka kita tidak akan exit dua hari kemudian. Aturan durasi ini berlaku jika harga tidak bergerak sesuai yang kita harapkan setelah sepuluh hari maka kita akan exit. Namun jika sebelum sepuluh hari harga sudah bergerak sesuai prediksi kita, maka kita tetap memegang posisi tersebut.
sehingga kita dapat lebih beralih ke peluang trading yang lain saat pasar dalam kondisi bullish. Setelah kita exit dari posisi yang trading yang lesu ini, ada kemungkinan harga kemudian bergerak arah sesuai dengan prediksi kita semula. Saat ini terjadi kita tidak perlu menyesali dan berharap. Saat kita sudah menetapkan aturan durasi waktu maka kita harus melaksanakannya dan tidak perlu lagi memikirkan posisi trading tersebut. Sebagai contoh pada chart di bawah ini trader melakukan entri buy saat harga berada di level support. Setelah entri ini harga bergerak sideways selama 13 hari. Jika kita menetapkan aturan durasi 10 hari maka kita akan exit dari posisi kita karena dalam 10 hari setelah entri harga masih bergerak dalam range konsolidasi. Namun jika kondisi ini sering terjadi, yaitu harga bergerak sesuai yang kita perkirakan sebelumnya setelah kita exit, maka kita perlu mengkaji aturan durasi yang tepat.
Tidak ada standard berapa lama aturan durasi waktu ini. Antar satu trader dan trader lainnya dapat berbeda. Ini tergantung pula tingkat risiko yang kita terima dan tingkat kesabaran kita. Kita dapat melakukan trial & error untuk menentukan durasi waktu yang sesuai dengan gaya trading kita. Selain itu penentuan durasi waktu ini juga berkaitan dengan kondisi index atau pasar kita trading. Saat pasar dalam kondisi trend yang kuat, kita dapat mengurangi durasi waktu ini
14 | I n d o t r a d e r p e d i a
Lain jika kita masih melakukan trial dan error. Kita harus terus mengamati untuk menentukan durasi waktu terbaik.
TERKENA STOP LOSS Penyebab yang kedua adalah terkena stop loss. Stop loss bertujuan untuk melindungi modal kita. Stop loss ini harus langsung kita tetapkan saat kita membuka posisi. Stop loss ini ditempatkan pada tempat dimana harga akan terus bergerak berlawanan arah dengan posisi kita.. Oleh karenanya saat posisi kita exit karena terkena stop loss ini menunjukkan analisa kita salah dan stop loss ini akan menghindarkan kita dari jumlah loss yang lebih besar. Sebagai contoh pada chart di atas kita melakukan buy saat harga berada di support. Stop loss kita letakkan sedikit di bawah level support. Ternyata setelah kita melakukan entri dua hari kemudian harga bergerak turun di bawah level support sehingga kita terkena stop loss. Ada dua cara penetapan stop loss. Yang pertama yaitu menggunakan stop loss order.
Ini disebut juga dengan istilah “hard stop”. Jika kita menggunakan stop loss order otomatis kita akan exit jika harga mencapai stop loss yang telah kita tentukan. Cara kedua kita tidak menggunakan stop loss order namun hanya menggunakan alert atau peringatan saat harga mencapai stop loss. Dengan cara kedua ini kita sendiri yang harus melakukan exit. Bagi trader pemula, cara kedua ini lebih baik dihindari karena seringkali trader pemula masih berharap harga berbalik arah. Padahal harga dapat bergerak turun lagi sehingga loss kita bisa semakin besar.
KAPAN EXIT SAAT PROFIT ATAU LOSS BAGAIMANA MENGGUNAKAN TECHNICAL ANALYSIS UNTUK EXIT TOKO.INDOTRADERPEDIA.COM
15 | I n d o t r a d e r p e d i a
BELAJAR TRADING DENGAN BENAR Saat orang belajar trading tentunya sama seperti ketika belajar hal-hal lain, yaitu ingin bisa. Orang belajar menyetir karena ingin bisa mengendarai mobil. Orang ikut kursus memasak karena ingin bisa memasak dan menghasilkan masakan yang enak. Orang kuliah kedokteran karena ingin menjadi dokter. Dalam trading juga sama. Orang belajar trading dengan tujuan mereka bisa trading dan menghasilkan profit. Namun yang menjadi masalah, sesudah orang belajar trading, mereka belum tentu bisa menghasilkan profit. Mereka sudah menghasilkan puluhan bahkan ratusan jam untuk belajar. Tidak sedikit pula uang yang telah mereka keluarkan. Mereka juga telah berganti-ganti guru. Namun semuanya tetap tidak bisa membuat mereka trading profitable. Apakah yang salah? Dalam proses belajar trading, ada dua tahap yang harus kita lakukan untuk bisa profitable. Tahap pertama adalah belajar ilmunya, yaitu technical analysis. Setelah itu tahap kedua belajar bagaimana mengaplikasikan ilmu tersebut. Trader yang berhasil tentunya sudah melewati dua tahap ini. Sedangkan trader yang gagal bisa
dikarenakan dua hal. Pertama, mereka belum menguasai ilmu sehingga wajar saja mereka trading tidak profitable. Kedua, mereka sudah menguasai namun gagal mengaplikasikannya dalam trading. Untuk dapat belajar trading dengan benar maka kita harus melakukannya secara bertahap. TAHAP 1 : BELAJAR TEORI Pada tahap pertama ini kita belajar ilmunya. Banyak trader ingin jalan pintas. Mereka belajar strategi dan langsung ingin menerapkannya. Cara seperti ini kadang berhasil namun seringkali gagal. Secara umum pekerjaan dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama adalah pekerjaan yang dengan cepat bisa diajarkan dan langsung dikerjakan. Contohnya kasir di minimarket. Mereka tinggal diajari bagaimana mengoperasikan mesin kasir dan sesudah itu mereka tinggal melakukannya dengan cara yang sama terus-menerus. Jenis kedua adalah pekerjaan yang memerlukan
16 | I n d o t r a d e r p e d i a
waktu lama untuk mempelajari. Contohnya design grafis. Misalnya ada orang yang diberitahu cara melakukan satu design maka dia belum tentu bisa melakukan design yang lain. Apa yang mereka lakukan tiap hari berbeda tergantung permintaan atau pesanan. Trading termasuk jenis pekerjaan kedua. Dalam trading, kondisi pasar yang dinamis dan terus berubah membuat kita harus mampu menganalisa. Untuk mampu menganalisa tentunya kita harus memiliki pengetahuan teori sebagai dasarnya.
harus melakukannya dengan sistematis. Maksud sistematis di sini adalah kita mulai dari basic jika belum menguasai sama sekali. Banyak trader malas belajar dari basic karena mereka beranggapan belajar basic tidak akan membuat mereka menghasilkan uang. Padahal belajar basic ini penting. Dengan memiliki dasar yang benar dan kuat maka akan lebih mudah mempelajari materi lanjutan. Sama seperti saat belajar matematika, tentunya sebelum belajar akar, kuadrat kita harus menguasai dulu penambahan, pengurangan dan perkalian.
Untuk belajar technical analysis ini kita
Materi dalam technical analysis cukup luas
Chart Basic Kondisi Pasar Line Perubahan Kondisi Pasar Gaps Alat Technical Analysis Chart Pattern Indikator Candlestick Fibonacci Elliot Wave
ORDER DI :
TOKO.INDOTRADERPEDIA.COM
17 | I n d o t r a d e r p e d i a
dan banyak. Setelah mempelajari materi basic yang memberi gambaran umum tentang technical analysis maka kita dapat memilih satu atau beberapa materi untuk kita pelajari lebih dalam, misalnya kita belajar lebih lanjut tentang Fibonacci dan Elliot Wave atau belajar Candlestick. Materi yang kita pelajari lebih dalam ini akan menjadi bagian utama dari strategi trading. Oleh sebab itu pilihlah materi yang memang mudah kita mengerti atau kita tertarik untuk mempelajarinya. TAHAP 2 : BELAJAR APLIKASI Setelah mempelajari technical analysis, langkah selanjutnya adalah mengaplikasikannya dalam trading. Ada tiga aspek yang harus kita perhatikan dalam mengaplikasikan trading ini, yaitu strategi trading, money management, dan psikologi. Strategi trading dapat kita buat sendiri atau dapat menggunakan strategi dari orang lain. Yang terpenting adalah kita menguasai alat technical analysis yang digunakan dalam strategi tersebut. Strategi trading ini juga sebaiknya kita tes terlebih dahulu apakah profitable atau tidak. Kita dapat mengetesnya dengan melakukan demo trading.
Jika kita sudah mendapatkan strategi yang cocok dengan kita maka selanjutnya perlu memperhatikan aspek money management. Strategi sehebat apapun pasti akan mengalami loss. Oleh sebab itu kita perlu menerapkan money management sehingga trading kita tetap profitable meskipun beberapa transaksi mengalami loss. Aspek ketiga adalah psikologi. Trading berhubungan dengan uang secara langsung. Ini membuat trader yang memiliki kemampuan hebat tetap tidak bisa profitable saat mereka tidak mampu mengontrol emosi. Sebagai trader kita perlu belajar untuk mengontrol emosi, baik saat profit maupun Setelah tiga aspek tersebut masih ada satu hal lagi yang harus kita perhatikan, yaitu perencanaan. Perencanaan ini dilakukan dengan membuat trading plan. Trading plan ini menjadi panduan bagi kita untuk trading sehingga trading yang kita lakukan terorganisir dan mudah untuk dilakukan evaluasi. Dengan menerapkan semua hal ini dengan benar maka trading kita pasti akan profitable.
Website :
Email :
Facebook :
www.indotraderpedia.com
[email protected]
www.facebook.com/ majalah.Indotraderpedia
18 | I n d o t r a d e r p e d i a