INCREASING STUDENTS’ ACHIEVEMENT OF VIIID IN PKN SUBJECT BY USING MIND MAP AT SMPN 3 GUNUNG TALANG, SOLOK REGENSY. , , Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial E_mail:
[email protected] 2 Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta 1
Abstract There are some factors that made the students get low grade of the result of the test in PKn : (1) the materials that is conveyed became uninteresting and brought bad effects toward their test, (2) the students got low creatifity. The purpose of this research is to describe students’s achievement in PKn subject through Mind map. The action is the process of students’s achievement of IXB in PKn subject at SMPN 3 Gunung Talang. Based on the result of first cycle, the percentage of students who passed the test is 81% and the average of student’s score is 72,77. It increased in second cycle became 83,5% with the average student’s score is 85,39%. From the comparison of both cycle, there is achievement 25%. Its means that the learning process in PKn subject through Mind map is well done. The result of this research can be concluded that the learning of PKn subject through Mind map can increase student’s achievement of class VIIID at SMPN 3 Gunung Talang. So, the researcher suggests to the teacher to choose and use the Mind map to increase the student’s achievement. Key words: the result of the test, Mind map technic
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan
mata
kewarganegaraan pelajaran
yang
demokrasi.
Sejalan
dengan
pendapat
tersebut.
menfokuskan pada pembentukan warga Negara
yang memahami
dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk
a. Proses pembelajaran
menjadi warga Negara Indonesia yang
Pembelajaran adalah suatu proses
cerdas, terampil dan berkarakter yang
interaksi (hubungan _imbale balik) antara
damanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
guru dengan siswa. Dalam proses tersebut
Menurut Badan Standar Nasional
guru
memberikan
bimbingan
dan
Pendidikan / BSNP (2006:ii), menjelaskan
menyediakan berbagai kesempatan yang
bahwa secara garis besar mata pelajaran
dapat
PKn mencakup : 1. dimensi pengetahuan
memeperoleh pengalaman sesuai dengan
kewarganegaraan (civic knowledge), 2.
tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran
Dimensi
melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan
(civic
keterampilan kewarganegaraan
skill),
3.
Dimensi
nilai-nilai
kewarganegaraan (civic Values)
yang
gilirannya dapat mewujudkan masyarakat
mendorong
siswa
belajar
dan
yang perlu dilakukan oleh siswa untuk memperoleh
hasil
belajar
yang
baik.
(Hamalik 2005:148)
yang demokrasi konstitusi nasional..dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan mata
kewarganegaraan merupakan
pelajaran
yang
tidak
hanya
b. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan keberhasilan yang dapat dicapai oleh siswa
menanamkan konsep pengetahuan semata,
setelah mengikuti proses pembelajaran
tetapi di dalam PKn harus memuat semua
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran
aspek pendidikan kewarganegaraan seperti
yang telah ditetapkan. Menurut Hamalik
penanaman sikap dan keterampilan sebagai
(2008:159),
bekal dalam bentuk warga Negara yang
“Hasil
belajar
menunjuk
pada
prestasi belajar dengan indicator adanya
perubahan tingkah laku manusia yaitu dari
efektif dalam membuat catatan, sehingga
tidak
timbulnya
boleh dikatakan Mind Map benar – benar
perubahan dalam kebiasaan, kesanggupan
memetakan pikiran”. Selain itu, Michael
menghargai, perkembangan sikap social
(dalam Buzan, 2007:2) menyatakan “Mind
dan emosional.
Map
tahu
menjadi
tahu,
adalah
keseluruhan
alternative
otak
pemikiran
terhadap
pemikiran
Berdasarkan pengertian hasil belajar
linear.Mind Map menggapai ke segala arah
dan bukti pelajaran maka peneliti memilih
dan menangkap berbagai pikiran dari segala
judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa
sudut”. Menurut Buzan
kelas VIIID Pada Pelajaran PKn Melalui
adalah
system
(2007:12) “Mind
Teknik Min Map di SMP Negeri 3 Gunung
Map
penyimpanan,
Talang Kabupaten Solok”
penarikan data, dan akses yang luar biasa perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada
a. Teknik Mind Map
di dalam otak yang menakjubkan”. Buzan
1. Pengertian Mind Map
(2008:7)
Mind
Map
merupakan
menyatakan
bahwa
“Tanpa
alat
pengulangan pelajaran atau revisi yang
paling hebat yang membantu otak berfikir
efektif, dalam satu hari saja akan lupa 80%
secara teratur. Mind Map adalah peta
pelajaran baru yang telah dipelajari”.
pikiran, yang mana siswa dituntut secara
Berdasarkan pendapat para ahli di
individual untuk membuat peta pikiran
atas bahwa Mind Map merupakan suatu
tentang
agar
cara yang paling mudah untuk memahami
pembelajaran itu dapat dipahami dengan
pembelajaran sehingga ingatan tentang
benar. Mind Map juga merupakan cara
materi pembelajaran dapat bertahan lama di
termudah untuk menempatkan informasi ke
otak. Dengan demikian, konsentrasi siswa
dalam otak dan mengambil informasi keluar
untuk mengingat pembelajaran semakin
dari otak.
baik dan dapat dan dapat meningkatkan
suatu
pembelajaran
Buzan (2005:7) menyatakan bahwa
keberhasilan pembelajaran siswa.
“Mind Map merupakan cara paling mudah
Teknik Mind Map diharapkan dapat
untuk memasukkan informasi ke dalam
mendorong siswa untuk memaksimalkan
otak, dan untuk mengambil informasi dari
ingatannya dalam mengulang pelajaran.
otak”. Cara ini adalah cara yang kreatif dan
Teknik Mind Map dapat membantu siswa
untuk
mengingat
semua
materi
gambar atau foto untuk ide sentral. Sebuah
pembelajaran yang telah dipelajari. Dalam
gambar
Mind Map, semakin tubuh digunakan
membantu kita menggunakan imajinasi.
dengan baik, akan semakin sukses kinerja.
Sebuah gambar sentral akan lebih menarik,
Hal ini berlaku dalam pembelajaran, dan
membuat kita tetap terfokus, membantu
perkembangan semua keterampilan mental
kita berkonsentrasi dan mengaktifkan otak,
dan fisik. Untuk memperkuat Mind Map
3. Gunakan warna. Bagi otak warna sama
dalam pikiran,
menariknya
pengulangan adalah alat
bermakna
seribu
dengan
gambar.
informasi
untuk
menambah energi pada pemikiran kreatif
membuat melekat selamanya di dalam otak
dan menyenangkan, 4. Hubungkan cabang
adalah dengan menciptakan sebuah Mind
– cabang utama ke gambar pusat dan
Map.
hubungkan cabang – cabang tingkat dua
kali
lebih
Warna
membuat
lima
Map
dan
pikir yang esensial. Untuk mengulang sebanyak
Mind
kata
hidup,
dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan 2. Langkah-langkah dalam membuat Mind Map
seterusnya.Otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua ( atau tiga,
Dalam membuat Mind Map ada
atau empat ) hal sekaligus.Bila kita
beberapa langkah yang harus dilakukan,
menghubungkan cabang – cabang, kita
dan langkah- langkah tersebut sangat
akan lebih mudah mengerti dan mengingat,
menarik dan juga menyenangkan bagi para
5. Buatlah garis hubung yamg melengkung
siswa karena dengan langkah tersebut siswa
bukan garis lurus. Garis lurus akan
dapat berimajinasi.
membosankan otak, 6. Gunakan satu kata
Ada beberapa langkah dalam membuat
kunci tunggal memberi lebih banyak daya
Mind Map menurut Buzan (2007 : 15 )
dan fleksibilitas kepada Mind Map, 7.
sebagai berikut :
Gunakan gambar. Seperti gambar sentral,
1. Mulailah dari bagian tengah kertas
setiap gambar bermakna seribu kata.
kosong yang sisi panjangnya diletakkan
Fidelis (2010) menyatakan ada beberapa
mendatar. Memulai dari tengah memberi
langkah dalam membuat Mind Map sebagai
kebebasan kepada otak menyebar ke segala
berikut :
arah dan untuk mengungkapkan dirinya
1Mulailah dari tengah kertas kosong, 2.
dengan lebih bebas dan alami, 2. Gunakan
Gunakan gambar (simbol) sebagai ide
utama, 3. Gunakan berbagai warna, 4.
review atas sebuah materi pembelajaran, 6.
Hubungkan
Mengingat informasi secara lengkap”.
cabang-cabang
utama
ke
gambar pusat. Buatlah ranting-ranting yang
Dari beberapa pendapat di atas dapat
berhubungan ke cabang dan seterusnya, 5.
diambil kesimpulan bahwa Mind Map
Buatlah garis hubung yang melengkung, 6.
bertujuan untuk menyimpan dan mengingat
Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis,
informasi secara lengkap serta menghemat
7. Gunakan gambar”. Seperti gambar
waktu.
sentral,setiap gambar bermakna seribu kata.
meningkatkan segala potensi yang ada pada
Teknik
Mind
Map
ini
dapat
diri siswa. Selain meningkatkan hasil belajar, melatih daya ingat, meningkatkan
3. Tujuan Mind Map Penggunaan
Mind
Map
dalam
daya
kreativitas
siswa.
Meningkatkan
pembelajaran secara umum bertujuan untuk
kemampuan otak untuk berfikir lebih baik
meningkatkan daya ingat siswa dalam
dan menemukan cara memudahkan otak
menerima pembelajaran serta meningkatkan
belajar dan mengingat informasi.
kreativitas siswa.
4. Penggunaan
Buzan (2007:6) menyatakan tujuan
Merencana,
2.
Map
dalam
pembelajaran PKn
Mind Map sebagai berikut : 1.
Mind
Penggunaan Mind Map dalam
Berkomunikasi,
3.
Menjadi lebih kreatif,4. Menghemat waktu,
pembelajaran PKN, guru melakukan hal-hal sebagai berikut :
5. Menyelesaikan masalah, 6.Memusatkan
Pada awal pembelajaran dengan
perhatian,7. Menyusun dan menjelaskan
mengunakan Mind Map yaitu mendorong
pikiran – pikiran, 8. Mengingat dengan
dan menerima inisiatif siswa dalam dalam
lebih baik, 9. Belajar lebih cepat dan
mengembangkan
efisien, 10. Melihat gambar keseluruhan.
kemudian
menyampaikan
pembelajaran.
Langkah
Muhammad
(2010)
materi
pembelajaran,
pertama
materi siswa
mengatakan
mulai menulis dari bagian tengah kertas
tujuan Mind Map adalah ”1. Menyimpan
kosong yang sisi panjangnya diletakkan
informasi, 2. Mengorganisasikan informasi,
mendatar. Memulai dari tengah memberi
3. Membuat prioritas, 4. Belajar memahami
kebebasan pada otak untuk menyebar ke
informasi dalam konteksnya, 5. Melakukan
segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
Siswa
diberikan
berimajinasi
kebebasan
untuk
bosan. Cabang–cabang yang melengkung
dengan
materi
jauh lebih menarik oleh mata.
sesuai
pembelajaran.
Langkah
keenam
siswa
Pada langkah kedua menggunakan
menggunakan satu kata kunci untuk setiap
gambar atau foto untuk ide sentral. Sebuah
garisnya.kata kunci tunggal jauh memberi
gambar
lebih banyak daya kepada Mind Map.
bermakna
seribu
kata
dan
membantu siswa menggunakan imajinasi.
Pada tahap akhir menggunakan
Sebuah gambar sentral akan lebih menarik,
gambar pada setiap cabang–cabang yang
membuat siswa tetap terfokus, membantu
ada
siswa berkonsentrasi dan mengaktifkan
dikemukakan tadi bahwa setiap gambar
otak.
bermakna seribu kata. Dengan demikian Pada langkah ketiga gunakan warna.
Bagi otak, warna sama menariknya dengan
pada
siswa
Mind
akan
Map.
Seperti
lebih
mudah
yang
untuk
mengembangkan pembelajaran.
gambar. Warna membuat Mind Map lebih
Jadi, penggunaan Mind Map dalam
hidup, menambah energi kepada pemikiran
pembelajaran dimulai dari bagian tengah
kreatif dan menyenangkan bagi siswa.
kertas kosong, menggunakan gambar atau
Langkah keempat siswa membuat cabang–cabang
utama
dan
foto untuk ide sentral, menggunakan warna, membuat
cabang-cabang
utama
dan
menghubungkannya dengan gambar pusat
menghubungkannya dengan gambar pusat
dan menghubungkan cabang-cabang tingkat
serta
dua, tiga, dan seterusnya ke cabang–cabang
tingkat dua, tiga, dan seterusnya ke cabang-
utama. Otak bekerja menurut asosiasi .Otak
cabang utama, membuat garis hubung
senang mengaitkan dua (atau tiga, atau
melengkung, dan menggunakan satu kata
empat)
kunci
hal
sekaligus.
Dengan
siswa
menghubungkan
untuk
setiap
cabang-cabang
garisnya,
serta
menghubungkan cabang–cabang tersebut,
menggunakan gambar pada setiap cabang-
siswa akan lebih mudah mengerti dan
cabang pada Mind Map tersebut.
mengingat. Langkah kelima siswa membuat
1.1.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian
garis hubung yang melengkung, bukan
Tindakan
Kelas
(PTK)
atau
Action
garis lurus. Garis lurus akan membuat otak
Research. Menurut Wardhani (2007:14) mengatakan “PTK adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan utama
memperbaiki
kinerjanya
Kunandar (2008:128) menyatakan bahwa:
sendiri
Pendekatan kualitatif digunakan
sebagai guru. Sehingga hasil belajar siswa
karena
meningkat”.
informasi berbentuk kalimat yang memberi
Menurut Ritawati (2008:15) “PTK adalah
proses
yang
dilakukan
perorangan
atau
menghendaki
perubahan
tertentu”.
Jadi,
kelompok dalam
pelaksanaan
data
yang
berkaitan
dengan
yang
terhadap
mata
penelitian
berupa
gambaran tentang ekspresi siswa yang
oleh
situasi
dihasilkan
tingkat
pemahaman
pelajaran
(kognitif),
pandangan atau sikap siswa terhadap teknik belajar
baru
(afektif),
aktifitas
siswa
tindakan kelas harus datang dari keinginan
mengikuti pelajaran, perhatian, antusias
guru
dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi
itu
sendiri,
untuk
melakukan
pembelajaran terhadap proses pembelajaran
belajar, dan sejenisnya.
yang dilakukan guru di dalam kelas. Adapun proses penelitian tindakan
Kunandar (2008:128) mengatakan
(2008:21)
“Pendekatan kualitatif adalah data yang
merupakan daur ulang atau siklus yang
menganalisa hasil belajar siswa dengan
dimulai
menggunakan pendekatan persentase”.
kelas
menurut
Ritawati
dari
aspek
mengembangkan
perencanaan, melakukan tindakan sesuai
Esensi dari penelitian tindakan
rencana, melakukan observasi terhadap
kelas terletak pada adanya tindakan dalam
tindakan, dan melakukan refleksi yaitu
situasi yang alami untuk memecahkan
perenungan terhadap perencanaan, kegiatan
permasalahan
tindakan
memecahkan masalah pembelajaran PKn di
dan
kesuksesan
hasil
yang
diperoleh.
praktis
atau
untuk
kelas VIIID SMP Negeri 3 Gunung Talang Kab. Solok.
1.1.2 Pendekatan Penelitian Penelitian pendekatan
ini
kualitatif
menggunakan dan
kuantitatif.
Pendekatan kualitatif ini berkenaan dengan perbaikan
atau
peningkatan
pembelajaran pada suatu kelas.
proses
1.2
Setting penelitian
1.2.1
Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di
kelas VIIID SMP N 3 Gunung Talang.
Penelitian di lokasi ini berdasarkan kepada
dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan,
pertimbangan sebagai berikut:
dan pada siklus II juga 2 kali pertemuan.
a.
Lokasi penelitian mudah dijangkau
Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan,
dan cukup jauh dari keramaian.
pertemuan I pada hari Selasa tanggal 15
Lingkungan sekolah ini sangat baik
Januari 2013 dan pertemuan II pada hari
untuk pembelajaran
selasa tanggal 22 Januari 2013, kemudian
b.
Berdasarkan
pengamatan
peneliti,
dilanjutkan dengan pelaksanaan Ulangan
belum
Harian Pertemuan II pada hari Selasa
menggunakan Mind Map dan hasil
tanggal 22 Januari 2013 dan Ulangan Akhir
belajar siswa masih rendah.
Siklus I pada hari Selasa tanggal 29 Januari
pembelajaran
PKn
2013. Siklus II juga dilaksanakan 2 pertemuan, pertemuan I pada hari selasa
1.2.2 Subjek Penelitian Sebagai subjek penelitian ini adalah
tanggal 5 Februari 2013 yang dilanjutkan
siswa kelas VIIID SMP N 3 Gunung Talang
dengan
yang berjumlah 22 orang, dimana siswa
Pertemuan I pada akhir jam pelajaran, dan
perempuan 10 orang dan laki-laki sebanyak
dilanjutkan dengan pertemuan II pada hari
12 orang. Dalam melakukan penelitian ini,
selasa tanggal 12 Februari 2013 yang
peneliti
pelaksanaan
kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan Mind
Ulangan Akhir Siklus II pada hari selasa
Map. Adapun yang terlibat dalam penelitian
tanggal 19 Februari 2013.
akan
meneliti
pelaksanaan
Ulangan
Harian
ini adalah: a) Peneliti sebagai praktisi pada kelas VIIID SMP N 3 Gunung Talang b) Satu orang pengamat yaitu guru kelas VIIID.
1.3 1.3.1
Alur dan Prosedur Penelitian Alur Penelitian Berdasarkan pendapat Kemmis dan
McTaggart ( 2007:11): Proses
1.2.3 Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan selama
2
bulan
dimulai
pada
penelitian
tindakan
kelas
merupakan proses daur ulang atau siklus
bulan
yang dimulai dari aspek pengembangan,
November yang melalui siklus I sampai
perencanaan, melakukan tindakan sesuai
pada siklus
rencana, melakukan observasi terhadap
II . Pada siklus
I ini
tindakan, dan melakukan refleksi yaitu
Tahap-tahap
kegiatan
perenungan terhadap perencanaan, kegiatan
penelitian ini sebagai berikut :
tindakan,
1.
dan
kesuksesan
hasil
yang
diperoleh. Sesuai dengan prinsip umum
Perencanaan Tindakan
a) Mengumpulkan data-data nilai siswa
penelitian tindakan setiap tahapan dan
sebelum
siklusnya selalu secara partisipatoris dan
dilakukan,
kolaboratif antara peneliti dan praktisi guru
mengetahui
dan
perolehan
siswa
termasuk
kelompok
kelompok
tengah
kepala
sekolah
dalam
sistem
persekolahan.
Penelitian ini
dilaksanakan dua
siklus yaitu siklus pertama dan kedua. Setiap
siklus
dilaksanakan
dua
kali
dalam
tindakan dengan
penelitian
maksud
untuk
akurat
nilai
data
yang
atas
dan
secara dan
serta
kelompok
bawah. b) Peneliti melakukan observasi, untuk mengamati
kegiatan
belajar
yang
pertemuan. Untuk siklus dua hanya satu
dilakukan siswa dan membuat catatan
kali pertemuan. Pada setiap pertemuan
lapangan.
dilakukan pengamatan terhadap aktivitas
c) Peneliti berdialog dengan kolaburator
siswa selama proses pembelajaran yaitu
untuk menentukan strategi belajar
selama 2 x 40 menit.
yang dapat membantu memecahkan permasalahan, yakni rendahnya hasil
1.3.2
belajar peserta didik.
Prosedur Penelitian Kegiatan penelitian ini terdiri
d) Peneliti
menyusun
scenario
dari kegiatan prapenelitian, pelaksanaan
pembeljaran yang menerapkan strategi
penelitian, dan kegiatan pasca penelitian.
Mind Map.
Kegiatan
prapenelitian
meliputi
studi
e) Pertemuan
dengan
dalam
Kegiatan pelaksanaan penelitian terdiri dari
mensosialisasikan metode belajar yang
tahap
hendak
pembelajaran
yang
kelas
siswa
pendahuluan, dan penyusunan rancangan.
pelaksanaan
satu
seluruh
diterapkan
untuk
dalam
mencakup 2 siklus, tahap pengamatan dan
pembelajaran
dan
menetapkan
tahap refleksi. Sedangkan tahap pasca
atauran-aturan
yang
penelitian merupakan penulisan laporan.
dalam kegiatan belajar dan sanksi-
harus
ditaati
sanksi yang disetujui bersama selama
KBM berlangsung. Kemudian guru
f. Guru meminta siswa memberikan
memberikan gambaran umum dan
refleksi
menjelaskan tentang langkah-langkah pelaksanaan strategi Mind Map.
HASIL PENELITIAN DAN
f) Menyiapkan media, sumber belajar,
PEMBAHASAN
dan alat-alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. g) Menyiapkan
3 Gunung Talang dengan subjek penelitian
instrument-instrumen
penilaian dan lembar pengamatan. h) Mendeskripsikan peran peneliti serta
2.
Penelitian ini dilakukan di SMPN
adalah kelas VIIID yang berjumlah 22 orang.
Pengumpulan
dilakukan
dengan
data
penelitian
melaksanakan
tugas kolaburator dalam mengamati
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
kegiatan pembelajaran.
(PKn) dengan menggunakan Teknik Mind
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
MAP (Peta Pikiran) yang ditunjukkan
Dalam pelaksanaan Tindakan Siklus I
dengan peningkatan hasil belajar siswa
a. Guru menyiapkan siswa untuk
kelas VIIID. Penelitian ini dilaksanakan
belajara dan memotivasi peserta
sebanyak dua siklus, Siklus I dilaksanakan
didik
2 kali pertemuan, pertemuan I pada hari
b. Guru mengajukan bebrapa
Selasa tanggal 15 Januari 2013 dan
pertanyaan yang berhubungan
pertemuan II pada hari selasa tanggal 22
dengan materi pelajaran
Januari 2013, kemudian dilanjutkan dengan
sebelumnya.
pelaksanaan Ulangan Harian Pertemuan II
c. Guru menjelaskan tujuan
pada hari Selasa tanggal 22 Januari 2013
pembelajaran hari itu
dan Ulangan Akhir Siklus I pada hari
d. Guru menyiapkan beberapa kartu
Selasa tanggal 29 Januari 2013. Siklus II
yang berisi pertanyaan atau
juga dilaksanakan 2 pertemuan, pertemuan I
jawaban
pada
hari
selasa
tanggal
5
e. Guru mengklarifikasi terutama soal pada kartu yang tidak dapat atau salah pasangannya Februari 2013 yang dilanjutkan dengan
pelaksanaan
Ulangan
Harian
Pertemuan I pada akhir jam pelajaran, dan dilanjutkan dengan pertemuan II pada hari
selasa tanggal 12 Februari 2013 yang
peningkatan hasil belajar siswa yang sesuai
kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan
dengan indikator yang telah ditetapkan.
Ulangan Akhir Siklus II pada hari selasa
Penelitian untuk siklus I pertemuan I
tanggal 19 Februari 2013.
dilaksanakan
Hasil Penelitian
Pendidikan
Dalam
penelitian
ini
peneliti
menggunakan beberapa instrumen dalam pengumpulan data yang terdiri dari lembar observasi
hasil
belajar
siswa,
lembar
observasi aktivitas guru, catatan lapangan dan hasil ulangan pada tiap akhir siklus. Observasi dilaksanakan
hasil
belajar
untuk
siswa
ini
mendeskripsikan
pada
mata
pelajaran
Kewarganegaraan
(PKn)
dengan Kompetensi Dasar (KD) 4.1 yaitu menjelaskan hakikat demokrasi. Untuk pelaksanaan
penelitian
ini,
peneliti
bertindak sebagai guru dengan dibantu oleh 2 orang observer yaitu observer I Ibu Farida, A.Md (Guru Kelas VIIID) dan observer II adalah teman mahasiswa Ibu Zulbardiati.
Tabel 3. Persentase aktivitas guru dalam pembelajaran PKn melalui Teknik Mind MAP (Peta Pikiran) pada siklus I Kualifikasi Pertemuan Rata-rata keterang persentase an 1 2 Frekuensi % Frekuensi % Dilaksanakan 18 64 21 75 69,5 Cukup Tdk 10 36 7 25 30,5 Kurang dilaksanakan cukup, karena persentase ini belum Dari tabel 3 dapat dibuat analisis mencapai terget yang diinginkan yaitu 75%. bahwa pada pertemuan I siklus I persentase Hal ini disebabkan karena guru belum kegiatan guru dalam mengelola terbiasa dalam menggunakan Teknik Mind pembelajaran memiliki rata-rata persentase MAP (Peta Pikiran). 69,5% sehingga aktivitas guru dikatakan
1. Data hasil observasi kegiatan belajar
Berdasarkan hasil tes siklus I melalui lembar observasi kegiatan belajar
siswa pada lampiran X dan XI, dapat dilihat
dalam tabel berikut ini
Tabel 4. hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pkn melalui Teknik Mind MAP (Peta Pikiran) pada siklus I Ketuntasan Ketuntasan Ket % % No Nama KKM Nilai Nilai Belajar Belajar Ketuntasan Ketuntasan Siswa Siswa Siswa Pert II Perseorangan Perseorangan Pert I pert I pert II Pert I Pert II 1 ASM 2 AM 3 CF 4 DY 5 DR 6 DOS 7 ES 8 FI 9 HK 10 HSD 11 IFA 12 JBL 13 MA 14 MS 15 NO 16 LMD 17 RY 18 RDS 19 RS 20 SP 21 IFU 22 YF Jumlah Persentase
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
84 61 64 72 76 60 68 67 66 76 56 76 74 78 84 84 76 76 52 73 68 76 1567 71,23
88 76 62 71 76 84 76 71 78 78 76 78 71 84 76 62 62 71 76 78 76 65 1635 74,3
84 61 64 72 76 60 68 67 66 76 56 76 74 78 84 84 76 76 52 73 68 76
92 76 62 71 76 84 76 71 78 78 76 78 71 84 76 62 62 71 76 78 76 65
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ 11 72
11 28
√ √ √ 14 90
√ 8 10
Dari data diatas, dapat diperoleh gambaran
baik dalam menerapkan teknik Mind Map.
bahwa hasil pembelajaran PKn dengan
Hal ini disebabkan karena masih ada yang
menggunakan teknik Mind Map adalah
belum dilakukan guru seperti : guru belum
sebagai berikut : nilai tertinggi pada siklus I
bisa memberikan sangsi kepada siswa yang
pertemuan I adalah 84 dan nilai terendah
tidak mengikuti teknik Mind Map dengan
adalah
baik.
52.
Dan
nilai
tertinggi
pada
pertemuan II adalah 88 dan nilai terendah
3. Data hasil belajar pada ujian akhir siklus
adalah 62.
Berdasarkan hasil tes siklus I ,
2. Catatan lapangan Berdasarkan catatan lapangan pada
persentase siswa yang tuntas ulangan akhir siklus I dan rata-rata skor dapat dilihat pada
siklus I yang dijelaskan pada lampiran lampiran XII, guru belum dapat dikatakan
lampiran XIII yang dijelaskan dengan tabel berikut
: Tabel 5. Ketuntasan dan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I Uraian Nilai Target Jumlah siswa yang mengikuti tes
22
22
Jumlah siswa yang tuntas belajar
12
22
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
10
0
Persentase ketuntasan belajar siswa
81
100
72,76
75
Rata-rata skor
Tabel 8. hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pkn melalui Teknik Mind MAP (Peta Pikiran) pada siklus II Ketuntasan Ketuntasan Ket % % No Nama KKM Nilai Nilai Belajar Belajar Ketuntasan Ketuntasan Siswa Siswa Siswa Pert II Perseorangan Perseorangan Pert I pert I pert II Pert I Pert II 1 2 3 4
ASM AM CF DY
75 75 75 75
92 71 92 92
95 86 86 95
92 71 92 92
95 86 86 95
√
√ √ √ √
√ √
5 DR 6 DOS 7 ES 8 FI 9 HK 10 HSD 11 IFA 12 JBL 13 MA 14 MS 15 NO 16 LMD 17 RY 18 RDS 19 RS 20 SP 21 IFU 22 YF Jumlah Persentase
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
92 92 84 92 92 84 80 80 68 66 92 84 84 84 84 84 68 84 1841 83,68
95 86 86 95 95 88 86 84 72 72 95 88 88 88 88 88 72 88 1916 87,1
92 92 84 92 92 84 80 80 68 66 92 84 84 84 84 84 68 84
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
95 86 86 95 95 88 86 84 72 72 95 88 88 88 88 88 72 88
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√
√ √ 18 81
4 19
√ 19 86
3 14
Dari data diatas, dapat diperoleh gambaran
disebabkan karena hanya sedikit deskriptor
bahwa hasil pembelajaran PKn dengan
yang belum dilakukan guru seperti : guru
menggunakan teknik Mind Map adalah
belum
sebagai berikut : nilai tertinggi pada siklus
mengenai hasil cerita siswa sesuai materi
II pertemuan I adalah 92 dan nilai terendah
pelajaran, hal ini karena watu yang tidak
adalah
cukup lagi untuk pelaksanaannya.
66.
Dan
nilai
tertinggi
pada
pertemuan II adalah 95 dan nilai terendah adalah 72. 1. Catatan lapangan
bisa
memberikan
komentar
2. Data hasil belajar pada ujian akhir siklus Berdasarkan hasil tes siklus II ,
Berdasarkan catatan lapangan pada
persentase siswa yang tuntas ulangan akhir
siklus II yang dijelaskan pada lampiran,
siklus I dan rata-rata skor dapat dijelaskan
guru sudah dapat dikatakan baik dalam
dengan tabel berikut :
menerapkan teknik Mind Map. Hal ini
Tabel 9. Ketuntasan dan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II Uraian Nilai Target Jumlah siswa yang mengikuti tes
22
22
Jumlah siswa yang tuntas belajar
18
22
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
4
0
Persentase ketuntasan belajar siswa
84
100
85,39
75
Rata-rata skor
mencapai terget ketuntasan belajar secara Mencermati tabel 9 yang diperoleh
klasikal.
dari data pada lampiran XXVI, terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada ujian akhir siklus secara
Refleksi
keseluruhan sudah baik dan rata-rata nilai
Kegiatan refleksi dilakukan secara
ujian akhir siklus secara keseluruhan sudah
kolaboratif antara peneliti dengan teman
melampaui KKM yang ditetapkan yaitu 75.
sejawat ( observer ), yang dilakukan setiap
Target
ketuntasan
belajar
yang
siklus berakhir. Pada kesempatan ini,
ditetapkan oleh peneliti pada indikator
temuan
dan hasil pengamatan peneliti
keberhasilan, ketuntasan belajar secara
dibahas bersama. Refleksi siklus II ini
klasikal yaitu 75% dari jumlah siswa. Dan
mencakup refleksi terhadap perencanaan,
ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa
pelaksanaan, evaluasi dan hasil yang
pada siklus II ini sudah mencapai target
diperoleh
ketuntasan hasil belajar ( sudah mencapai
perencanaaan,
85,39%). Oleh karena itu peneliti sudah
RPP, lembar observasi aktivitas siswa,
meningkatkannya pada siklus II untuk
aktivitas guru, catatan lapangan dan tes
oleh
siswa. peneliti
Dari
tahap
mempersiapkan
hasil belajar. Dalam tahap ini, peneliti
Dari
hasil
penelitian
siklus
I
sudah mempersiapkan perencanaan dengan
diperoleh bahwa penggunaan teknik Mind
maksimal.
Map belum terlaksana dengan baik, hal ini
Berdasarkan pelaksanaan tindakan
dapat terlihat dari persentase rata-rata
dan observasi pada siklus II ini, tampak
aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil
bahwa rata-rata persentase hasil belajar
belajar siswa yang belum mencapai terget.
siswa
Pada siklus I terlihat persentase rata-rata
mulai
sangat
baik.
Hal
ini
dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa
aktivitas
dengan menggunakan teknik Mind Map
aktivitas siswa adalah 69,5%. Pada siklus II
serta arahan dan bimbingan dari guru pada
persentase mengalami peningkatan dimana
siswa dalam pemetaan pikiran sudah
persentase rata-rata aktivitas guru menjadi
mulkai dimengerti oleh siswa. Kemudian
87,5% dan persentase aktivitas siswa
pelaksanaan pembelajaran guru
menjadi 87,5%.
sudah
mulai bisa diikuti oleh siswa sehingga
guru
69,5%
Perencanaan
dan
yang
persentase
dibuat
pada
dalam menyampaikan materi siswa mulai
siklus I pun belum sesuai dengan yang telah
mudah
yang
dilaksanakan.
Ada
disampaikan, hanya waktu yang begitu
pembelajaran
yang
pendek sehingga siswa kurang puas dalam
dengan baik, sehingga secara otomatis
pelaksanaan teknik ini.
penggunaan teknik Mind Map pada siklus I
memahami
materi
beberapa belum
tahap
terlaksana
Hasil observasi dari aspek guru,
ini juga belum terlaksana secara optimal.
diketahui rata-rata persentase aktivitas guru
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi
87,5% dengan kategori sangat baik dan
dengan teman sejawat, penyebab belum
sudah melebihi target yang diharapkan
terlaksananya penggunaan teknik Mind
yaitu 75%. Berdasarkan hasil tes belajar
Map pada siklus I ini adalah 1) kurangnya
siswa, ketuntasan nilai siswa yaitu 85,39
pemahaman siswa tentang teknik Mind
%, dan persentase aktivitas belajar siswa
Map, 2) kurangnya arahan dan bimbingan
yaitu 87,5%,
yaitu sangat baik dan
dari peneliti ketika siswa melaksanakan
melebihi terget yang diinginkan untuk hasil
teknik Mind Map, 3) kurangnya informasi
belajar siswa adalah 75%.
siswa sehingga kurangnya kreatifitas siswa
Pembahasan
dalam teknik Mind Map, peneliti harus dapat menanamkan konsep teknik Mind
Map dengan baik, agar siswa paham apa
teknik Mind Map. Siswa lebih bersemangat
yang akan dilakukannya. Peneliti juga harus
karena
memberikan arahan dan bimbingan dengan
menyenangkan. Siswa ikut langsung dalam
baik dan jelas karena teknik Mind Map ini
pembelajaran sehingga keberanian dan
merupakan hal yang baru bagi siswa.
keaktifan siswa dapat terpupuk dengan
Perencanaan
yang
dibuat
pada
baik.
pembelajarannya
Hal
ini
membuktikan
dianggap
bahwa
siklus II telah dapat terlaksana dengan baik.
pemebelajaran Pkn ini bukan hanya dapat
Dalam teknik Mind Map nampak siswa
dilakukan dengan metoda ceramah, tetapi
lebih
dalam
juga bisa dilakukan dengan metoda lain
pembelajaran. Terutama ketika siswa diajak
yang dapat mengembamgkan aspek afektif
menjawab pertanyaan-pertanyaan, banyak
dan psikomotor siswa.
aktif
dan
semangat
siswa yang antusias untuk mengemukakan
Hasil belajar siswa dari siklus I ke
jawaban sendiri yang akan menjadi cabang-
siklus II juga mengalami peningkatan
cabang dalam gambar pemetaan dalam
seperti terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 10. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II Hasil Belajar Siklus I Siklus II Keterangan ≥ 75 (KKM)
81 %
83,5%
Mengalami kenaikan sebanyak 25%
< 75 (KKM)
19 %
16,5%
Mengalami penurunan sebanyak 25%
Berdasarkan tabel 10 tentang hasil
tuntas
belajar
ada
8
orang
dengan
belajar siswa dalam 2 siklus terlihat bahwa
persentase 10%. Sedangkan pada siklus II
siklus I pertemuan I, siswa yang tuntas
pertemuan I siswa yang tuntas belajar
belajar 11 orang dengan persentase 72%
sebanyak 18 orang dengan persentase
dan yang belum tuntas belajar ada 11 orang
ketuntasan 81% dan siswa yang belum
dengan persentase 28%, siklus I pertemuan
tuntas ada 4 orang dengan persentase 19%,
II, siswa yang tuntas belajar 14 orang
dan pada siklus II pertemuan II siswa yang
dengan persentase 90% dan yang belum
tuntas belajar sebanyak 19 orang dengan
persentase ketuntasan 86% dan siswa yang
keberhasilan
belum tuntas ada 3 orang dengan persentase
peningkatan.
14%. Dengan demikian dapat disimpulkan
2.
sudah
mengalami
Penggunaan Teknik Mind Map (Peta
persentase ketuntasan belajar siswa secara
Pikiran)
klasikal mengalami peningkatan sebesar
sudah dapat meningkatkan kemampuan
25%
siswa dalam menjawab pertanyaan dan
sehingga
mencapai
indikator
keberhasilan yang di targetkan.
dalam
pembelajaran
PKn
menanggapi pernyataan dengan baik dan benar serta telah sesuai dengan kriteria
KESIMPULAN DAN SARAN
ditentukan
untuk
menghasilkan gambar / hasil peta
A. Kesimpulan
pikiran yang diinginkan.
Berdasarkan data hasil penelitian, dan
yang
pembahasan
upaya
Kemampuan siswa dalam mengambil
yang
kesimpulan dari pernyataan yang telah
dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
diajukan oleh guru untuk mendapatkan
Pkn siswa dengan menggunakan Teknik
topik pembelajaran dan menghasilkan
Mind Map (Peta Pikiran), maka peneliti
kesimpilan untuk mendapatkan cabang-
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
cabang
1.
dengan
digambarkan dalam peta pikiran telah
menggunakan Teknik Mind Map (Peta
dapat dilaksanakan siswa dengan baik
Pikiran) meningkatkan hasil belajar
sehingga gambar yang dihasilakan
siswa kelas VIIID SMP N 3 gunung
sudah sesuai dengan instruksi dan
talang. Hal itu dapat dilihat pada siklus
tujjuan pembelajaran
Pembelajaran
tentang
3.
PKn
pembelajaran
yang
akan
I persentase ketuntasan siswa 81% dengan rata-rata nilai siswa 72,77
B. Saran
meningkat pada siklus II menjadi persentase
ketuntasan
siswa
yaitu
Berdasarkan kesimpulan yang telah dicanatumkan
di
atas,
maka
peneliti
85,39% dengan nilai rata-rata siswa
mengajukan
beberapa
saran
untuk
83,5. Dari perbandingan kedua siklus
dipertimbangkan, diantaranya :
tersebut terdapat peningkatan hasil
1.
belajar sebesar 25%. Intinya indikator
Guru diharapkan mampu menggunakan Teknik Mind Map (Peta Pikiran) dalam pembelajaran
PKn
agar
dapat
meningkatkan hasil belajar PKn siswa,
Bagi siswa untuk dapat melaksanakan
siswa
dapat
Teknik Mind Map (Peta Pikiran) dengan
mempertahankan hasil belajar yang
langkah-langkah yang ditentukan dengan
sudah
diharapkan
dicapai
pembelajaran
PKn
dalam
proses
baik
dengan
Teknik
menggunakan Teknik Mind Map (Peta
Mind Map (Peta Pikiran). 2.
Kepala
sekolah
memfasilitasi
guru-guru
SMPN
3
Teknik Mind Map (Peta Pikiran) dalam
penelitian
sudah
ini
karena
hasil
membuktikan
bahwa hasil belajar PKn siswa dapat meningkat
3.
dengan
serta
juga
dapat
untuk
Gunung Talang untuk menerapkan
PKn
benar
Pikiran) dalam pembelajaran lainnya
disarankan
pembelajaran
dan
menggunakan
DAFTAR PUSTAKA Hamalik Umar, (2008:159). Kurikulu dan Pembelajaran. Jakarta. Buzan, 2005, Teknik Mind Map. Buzan,
2007,
Langkah-langkah
dalam
mebuat Mind Map Muhammad (2010), Tujuan Mid Map
Teknik Mind Map (Peta Pikiran).
Rita Wati, 2008, Penelitian Tindakan Kelas
Diharapkan kepada peneliti untuk dapat
Mulyasa,
2009,
Praktik
menerapkan Teknik Mind Map (Peta
Tindakan
Kelas.
Bandung:
Pikiran)
Rosdakarya.
dalam
pembelajaran
PKn
disekolah tempat peneliti mengajar.
Penelitian Remaja