JURNAL
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MEMAHAMI SIFAT, BAGIANBAGIAN SERTA MENENTUKAN UKURAN KUBUS DAN BALOK KELAS IX SMP NEGERI 2 PATIANROWO ANALYSIS SPASIAL REASONING ABILITIES FOR RESULT OF STUDY TO THE MATERIAL UDERSTANDING CARACTERISTICS AND PART OF CUBE AND BEAM, AND DETERMINING THEIR SIZE 9th GRADE STUDENTS OF SMPN 2 PATIANROWO
Oleh: ZUMMROHTUL RACHMAWATI SUTIKNO 12.1.01.05.0199
Dibimbing oleh : 1. Drs. Darsono, M.Kom 2. Aan Nurfahrudianto, S.Pd., M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Zummrohtul R.S|12.1.01.05.0199 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MEMAHAMI SIFAT, BAGIAN-BAGIAN SERTA MENENTUKAN UKURAN KUBUS DAN BALOK KELAS IX SMP NEGERI 2 PATIANROWO Zummrohtul Rachmawati Sutikno 12.1.01.05.0199 FKIP-Pendidikan Matematika
[email protected] Drs. Darsono, M.Kom dan Aan Nurfahrudianto, S.Pd, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Beberapa materi dalam pembelajaran matematika pemecahannya berhubungan dengan kemampuan penalaran spasial, salah satunya pada materi geometri. Dimana dengan adanya kemampuan penalaran spasial yang baik akan memudahkan siswa dalam memahami materi geometri dalam pokok bahasan memahami sifat, bagian-bagian serta menentukan ukuran kubus dan balok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kemampuan penalaran spasial yang dimiliki siswa kelas IX SMPN 2 Patianrowo tahun ajaran 2016/2017, (2) ada tidaknya pengaruh kemampuan penalaran spasial terhadap hasil belajar siswa pada materi memahami sifat, bagian-bagian serta menentukan ukuran kubus dan balok. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Shot Case Study dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 2 Patianrowo. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi yang ada di kelas IX SMPN 2 Patianrowo, yang jumlah keseluruhannya terdapat 104 orang siswa. Data dalam penelitian ini diperoleh dari instrumen berupa tes kemampuan spasial, serta tes hasil belajar matematika siswa pada materi memahami sifat, bagian-bagian serta menentukan ukuran kubus dan balok. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji regresi linier sederhana. Berdasarkana hasil analisis data, simpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) kemampuan penalaran spasial siswa kelas IX SMPN 2 Patianrowo yang terdiri dari 104 orang siswa diperoleh, 18 siswa dalam kategori tinggi, 72 siswa dalam kategori sedang dan 14 siswa dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN 2 Patianrowo memiliki kemampuan penalaran spasial sedang. (2) Dari hasil uji regresi linier sederhana diperoleh persamaan regresi Y = 36,031 + 3,936X yang berarti bahwa setiap kenaikan satu poin kemampuan penalaran spasial maka akan meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 3,936. Selain itu untuk pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikan < 0,05 (0,00 < 0,05)maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada pengaruh kemampuan penalaran spasial terhadap hasil belajar siswa. KATA KUNCI: Analisis Kemampuan Penalaran Spasial, Hasil Belajar, Memahami sifat, bagian-bagian serta menentukan ukuran kubus dan balok.
Zummrohtul R.S|12.1.01.05.0199 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
secara tepat, melakukan perubahan suatu
LATAR BELAKANG Pendidikan
formal
di
Indonesia
benda dalam pikirannya dan mengenali
belum cukup memberi stimulus pada
perubahan
perkembangan intelegensi anak, karena
menggambarkan suatu hal atau benda
hanya
kemampuan-
dalam pikiran dan mengubahnya dalam
kemampuan tertentu saja, yang lebih
bentuk nyata, mengungkapkan data dalam
terfokus pada fungsi dan peran otak bagian
suatu grafik serta kepekaan terhadap
kiri, dan kurang merangsang fungsi dan
keseimbangan, relasi, warna, garis, bentuk,
peran otak bagian kanan. Menurut Gardner
dan ruang.
mengembangkan
bentuk
benda
tersebut,
dalam Junsella (2010:12), kemampuan
Selain itu pendidikan merupakan
spasial dapat mengembangkan fungsi dan
dimensi utama untuk menciptakan manusia
peran pada belahan otak kanan.
berilmu. Di mana dalam pendidikan
Guru harus memberi kesempatan
terdapat berbagai macam unsur ilmu yang
siswa untuk mengembangkan khayalan,
dapat di pelajari. Matematika merupakan
merenung,
mewujudkan
salah satu unsur dari pendidikan. Dalam
gagasan siswa dengan cara masing-masing.
belajar matematika kita sering mendengar
Jangan
kata
berfikir,
terlalu
dan
sering
melarang
dan
pengukuran.
Salah
mendikte atau membatasi anak, karena
matematika
pada
pengukuran adalah geometri. Geometri
dasarnya
anak
harus
diberikan
yang
satu konsep
berkaitan
kebebasan, kesempatan, dorongan atau
merupakan
bahkan pujian untuk mencoba suatu
membicarakan tentang titik, garis, bidang,
gagasan. Semua hal-hal tersebut akan
dan kaitanya satu sama lain, Stein dalam
merangsang perkembangan fungsi otak
Mardani (2013:22).
kanan yang penting untuk meningkatkan
ilmu
Geometri
matematika
dengan
juga
yang
mengembangkan
kemampuan spasial serta kreativitas siswa.
pengetahuan keruangan (spasial), intuisi
Gardner dalam Junsella (2010:12)
geometri, visualisasi, kemampuan bernalar,
mengemukakan bahwa kemampuan spasial
berargumentasi, dan membuktikan teorema
adalah kemampuan untuk menangkap
hal
dunia ruang secara tepat atau dengan kata
Mardani(2013:23).
lain kemampuan untuk memvisualisasi gambar,
yang
didalamnya
termasuk
kemampuan mengenal bentuk dan benda Zummrohtul R.S|12.1.01.05.0199 FKIP – Pendidikan Matematika
ini
di
kemukakan
oleh
Oleh karena itu alam mempelajari geometri
perlu
adanya
kemampuan
penalaran spasial. simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nemeth (2007) dalam penelitiannya menemukan spasial
pentingnya
yang
dengan
kemampuan nyata
sangat
hasil belajar siswa pada materi memahami sifat, bagian-bagian serta menentukan ukurankubus dan balok.
dibutuhkan pada ilmu-ilmu tehnik dan
Dengan menyadari hal tersebut,
matematika khususnya geometri. Dengan
penulis merasa tertarik untuk melakukan
demikian dapat dikatakan bahwa penalaran
penelitian mengenai kemampuan penalaran
spasial sangat penting dalam belajar
spasial. Dan penulis mencoba melakukan
maupun dalam kehidupan sehari-hari.
penelitian
Kemampuan penalaran spasial ini
dengan
Kemampuan
judul
“Analisis
Penalaran
Spasial
cukup menarik untuk dibahas mengingat
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
banyak
yang
Materi Memahami Sifat, Bagian-bagian,
menemukan
serta Menentukan Ukuran Kubus dan
penelitian
menemukan
sebelumnya
bahwa
anak
banyak kesulitan untuk memahami obyek
Balok
atau gambar bangun geometri. Selain itu
Patianrowo.
Kelas
IX
SMP
Negeri
2
banyak faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya kemaampuaan penalaran spasial
II. METODE PENEITIAN
tersebut misalnya kurangnya minat siswa
A. Variabel Penelitian
terhadap
pelajaran
matematika,
siswa
Dalam penelitian ini variabel
kurang bereksplorasi, guru yang selalu
bebasnya
mendekte
dan
Dengan
penalaran spasial siswa, sedangkan
demikian,
siswa
mendapatkan
variabel terikatnya adalah hasil
kurikulum. tidak
kesempatan untuk bereksplorasi dengen kegiatan
yang
berhubungan
dengan
yaitu
kemampuan
belajar siswa. B. Teknik dan Pendekatan Penelitian
kemampuan penalaran spasial sehingga
1. Teknik Penelitian
tidak dapat memahami materi dengan baik
Dalam
sehingga
dapat
mempengaruhi
hasil
belajarnya.
peneliti
ini
peneliti mengambil jenis desain penelitian One Group Pretest-
Adanya tujuan dalam penelitian ini adalah
penelitian
ingin
mengetahui
Posttest Design. Bentuk desain eksperimen
ini
merupakan
kemampuan penalaran spasial siswa kelas
salah satu macam dari Pre
IXdan mengetahui ada tidaknya pengaruh
Experimental Design.
kemampuan penalaran spasial terhadap Zummrohtul R.S|12.1.01.05.0199 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Pendekatan Peneitian
E. Instrumen Penelitian dan Teknik
Penelitian ini menggunakan
Pengumpulan Data
pendekatan kuantitatif
1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan
C. Tempat dan Waktu Penelitian
dalam penelitian ini adalah tes.
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di
Dimana ada dua tes yang diberikan
SMP Negeri 2 Patianrowo.
yaitu tes kemampuan penalaran spasial dan tes hasil belajar siswa.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2016
2. Uji Instrumen a. Uji Validitas
sampai 30 Agustus 2016.
Untuk validitas
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX 2
Patianrowo
korelasi product moment. b. Uji Reliabilitas
tahun
Dalam
pelajaran 2016/2017 Kabupaten
untuk
Nganjuk.
instrumen
Sampel dalam penelitian ini
uji
ini
reliabilitas menggunakan
berbentuk uraian atau skornya
adalah keseluruhan populasi yang di
penelitian
rumus Alpha. Karena soal tes
2. Sampel
ada
yang berupa tes,
maka menggunakan rumus
1. Populasi
SMPN
menentukan
kelas
IX
SMPN
2
bukan 1 dan 0. 3. Teknik Pengumpulan Data
Patianrowo Kabupaten Nganjuk.
Teknik pengumpulan data pada
Maka
penelitian ini adalah dengan tes
jumlah
sampel
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kelas IX-A, IX-B, IX-C, IX-D dan IX-E yang jumlah keseluruhannya
terdapat
orang siswa.
104
tertulis. F. Teknik Analisis Data 1. Tes
Kemampuan
Penalaran
Spasial a. Rata-rata b. Simpangan Baku
Zummrohtul R.S|12.1.01.05.0199 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Untuk
Mengetahui
Pengaruh
2. Pengaruh Kemampuan Penalaran
Kemampuan Penalaran Spasial
Spasial terhadap Hasil Belajar Siswa
TerhadapHasil Belajar Siswa
pada
Materi
Memahami
Sifat,
a. Uji Normalitas
Bagian-bagian, Serta menentukan
b. Uji Linieritas
Ukuran Kubus dan Balok
c. Uji
Regresi
Linier
Sederhana
Hasil dari pengujian hipotesis, dimana
sebelum
melakukan
uji
hipotesis data yang diperoleh terlebih dahulu diuji normalitasnya. Hasil dari
III. HASIL DAN KESIMPULAN Spasial
uji normalitas yaitu tes kemampuan
Siswa Kelas IX SMPN 2 Patianrowo
penalaran spasial dan tes hasil belajar
1. Kemampuan
Dari
Penalaran
hasil
penelitian
tes
keduanya berdistribusi normal. Karena
kemampuan penalaran spasial siswa
kedua data berdistribusi normal maka
yang telah diperoleh dianalisis dengan
selanjutnya diuji regresi. Hasil dari uji
menggunakan hitungan rataan dan
linieritas tersebut menunjukkan sig (2-
simpangan baku. Sehingga hasil dari
tailed) > dari 0,05 (0,109>0,05) maka
data yang sudah dianalisis diperoleh
data tersebut linier sehingga dapat
tiga
kemampuan
dilanjutkan untuk uji regresi linier
penalaran spasial yang didasarkan
sederhana. Dari uji regresi linier
pada kriteria kemampuan penalaran
sederhanaha
spasial
telah
regresi Y = 36,031 + 3,936X yang
dipaparkan pada bab III dan bab IV,
berarti bahwa setiap kenaikan satu poin
tiga pengkategorian tersebut adalah
kemampuan penalaran spasial maka
kategori tinggi, sedang, dan rendah.
akan meningkatkan hasil belajar siswa
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
sebesar 3,936. Setelah itu dilakukan uji
bahwa 18 siswa pada kategori tinggi,
hipotesis, dari hasil uji hipotesis
72 siswa pada kategori rendah, dan 14
diperoleh nilai sig sebesar 0,00, Oleh
siswa pada kategori sedang. Maka dari
karena nilai signifikan < 0,05 (0,00 <
hasil tersebut disimpulkan bahwa
0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima.
kemampuan penalaran spasial siswa
Dari hasil tersebut berarti ada pengaruh
SMPN 2 Patianrowo pada kategori
yang nyata (signifikan) variabel X
sedang.
(kemampuan
pengkategorian
sebagaimana
yang
Zummrohtul R.S|12.1.01.05.0199 FKIP – Pendidikan Matematika
diperoleh
penalaran
persamaan
spasial)
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
terhadap variabel Y (hasil belajar siswa). Jadi, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kemampuan penalaran spasial terhadap hasil belajar siswa.
Masykur.2007. Mathematical Intelegence. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Purwadarminta.2006.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Rosari,Renati W.2006. 10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS 14 Edisi IV.Semarang: Wahana Komputer.
Anni, Chatarina Tri.2004.Psikologi Belajar.Semarang: UPT UNNES Press.
Sardiman.2005.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Darsono, Max dkk.2000.Belajar dan Pembelajaran.Semarang: IKIP Semarang Pers. Djamarah,Syaiful Bahri.2008.Pesikologi Belajar Edisi II.Jakarta: PT Rineka Cipta. Ghoni,Muhammad. 2011.Pengaruh kemampuan Spasial Terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Pokok dimensi Tiga Pada Siswa Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Semarang Tahun Pelajaran 2010/201.Skripsi Tidak Dipublikasikan.Semarang:Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Hariwijaya.2005.Tes Intelegensi.Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono.2013.Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta. Suharsimi,Arikunto.2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rinekacipta Suharsimi,Arikunto.2012.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT. Bumi Aksara. Tambunan,Siti Marliah.2006.Hubungan Antara Kemampuan Spasial Dengan Prestasi Belajar Matematika.Skripsi Tidak Dipublikasikan. Depok: Universitas Indonesia
Harmony.Junsella.2010.Pengaruh kemampuan Spasial Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa kelas VII SMP Negeri 9 Kota Jambi.Skripsi Tidak Dipublikasikan Jambi: Universitas Jambi. Husaini,Usman.2009.Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara. Zummrohtul R.S|12.1.01.05.0199 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 7||