IMPLEMENTASI PROGRAM PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh: Siti Subaikoh (1110018200057)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam
penulisan
skripsi
yang
berjudul
“Implementasi
Program
Perpustakanaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa “penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun inilah usaha maksimal yang dapat penulis lakukan. Penulis juga menyadari sepenuhnya tentunya ada pihak-pihak yang berkontribusi baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Dra. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, selaku ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya sangat berterima kasih kepada beliau, karena beliau selalu memberi arahan kepada penulis dan teman-teman untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 3. Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku dosen pembimbing, yang selalu meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan kepada penulis hingga selesainnya skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dalam hidupnya. Amin. 4. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya dosen-dosen di Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bapak Drs. Syukri Abdul Ghani, Selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta yang dengan ramah menerima dan membantu penulis dalam penelitian di Perpustakaan Madrasah pembangunan UIN Jakarta. i
6. Bapak Drs. Hamdani Nizan selaku kepala Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah
yang telah mengizinkan dan
membantu penulis selama penilitian di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. 7. Bapak dan Ibu guru, serta bagian Tata Usaha yang sangat ramah dalam memberikan informasi yang penulis perlukan dalam skripsi ini, khususnya kepada Kepala Perpustakaan Madrasah Pemabngunan UIN Jakarta beserta pustakawan lainnya yang telah membantu penulis dalam penelitian. 8. Abah dan Ibu Tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan do’a, motivasi dan materi kepada penulis, sehingga penulis menyelesaikan studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Kakak-kakakku tercinta, Abdu Rohim, Fathu Roji, Mimi Hamidah, S.Pd.I, Amir Maki,S.Th.I, Saeful Bahri, S.H, dan Ahmad Fudholi, S.Pd yang selalu memberi motivasi dan bimbingan kepada penulis. 10. Akhmad Hujazy S.Pd yang selalu dengan sabar membantu penulis baik moril maupun materil serta do’a untuk penulis. 11. Taufik Firdaus, kakak kelas di Program Studi Manajemen Pendidikan, penulis sangat berterima kasih karena sudah memperkenankan penulis untuk mempelajari skripsinya. 12. Teman-teman di Program Studi Manajemen Pendidikan angkatan 2010 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya kepada Anita Greanti, Lia Dahlia, Rizka Umami, Ayu Nur Azizah, Ari Istiara, Djehan Firda Syafitri, dan Atin Kurniatin yang selalu menemani hari-hari penulis, memotivasi dan mendoakan penulis, selama penulis menyelesaikan studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 13. Teman-teman di Seulanga kost khususnya buat Upik Yanwaria, Anita Greanti, dan Diana Nopiana yang selalu menemani, mendoakan, serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuannya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Skripsi ini adalah murni hasil karya penulis sendiri. Oleh karena itu penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pelaksanaan penelitian mendatang.
Jakarta, 18 Agustus 2014 Penulis
SITI SUBAIKOH
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBARAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii ABSTRAK ..................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .......................................................... 5 C. Pembatasan Masalah ......................................................... 5 D. Perumusan Masalah ........................................................... 5 E. Perumusan Tujuan .............................................................. 6 F. Kegunaan Penelitian .......................................................... 6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ............................... 8 2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah .................. 10 3. Manfaat Perpustakaan Sekolah ................................... 12 B. Program Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Program ...................................................... 13 2. Program Perpustakaan Sekolah..................................... 14 3. Langkah-langkah Penyusunan Program ...................... 15 4. Aspek-aspek Program ................................................... 16 5. Karakteristik Program ................................................... 16
ii
C. Minat Baca 1. Pengertian Minat Baca ................................................ 16 2. Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca .................... 17 3. Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca ...... 21 D. Kerangka Berfikir ............................................................. 23 E. Pengajuan Hipotesis ......................................................... 25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 26 B. Pendekatan dan Metode Penelitian ..................................... 27 C. Populasi dan Sampel........................................................... 28 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 28 E. Teknik Pengolahan Data..................................................... 29 F. Teknik Analisa data ............................................................ 30 G. Interpretasi data .................................................................. 32 H. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................ 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perpustakaan MTs Pembangunan ......... 41 1. Sejarah Singkat Perpustakaan ....................................... 41 2. Kedudukan Perpustakaan.............................................. 42 3. Visi dan Misi Perpustakaan .......................................... 43 4. Koleksi Perpustakaan.................................................... 43 5. Tenaga Perpustakaan .................................................... 44 6. Pelayanan Perpustakaan................................................ 45 7. Program Kerja Perpustakaan ........................................ 45 8. Sarana dan Prasarana Perpustakaan .............................. 46 B. Deskripsi Data ................................................................... 46 1. Deskripsi data angket varibel X .................................... 47 2. Deskripsi Data Angket Varibel Y ................................. 55 3. Deskripsi Data Angket Keseluruhan ............................ 66
C. Analisa Data ...................................................................... 67 1. Uji korelasi.................................................................... 67 2. Koefisien Determinasi .................................................. 68 D. Interpretasi Data ................................................................ 69
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................ 71 B. Saran-Saran ........................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 2
Keterangan Kegiatan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan Tingkat kualitas program perpustakaan dan minat baca
Halaman 26 31
siswa. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Interpretasi Terhadap Angka Indeks Korelasi “R” Product Moment Kisi – kisi Angket Siswa Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y
32
Hasil uji reliabilitas Instrument Jumlah buku berdasarkan DCC Jumlah buku di perpustakaan Aneka Ragam Buku Perpustakaan Perpustakaan menyediakan buku-buku pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan Perpustakaan menyediakan koran, majalah, dan tabloid setiap hari Perpustakaan menyediakan perlengkapan seperti peta globe, dan benda budaya lainnya Perpustakaan mengadakan kegiatan bedah buku, dan seminar tentang buku Perpustakaan melakukan Studi banding ke perpustakaan lain Petugas perpustakaan membantu saya ketika mengalami kesulitan diperpustakaan Petugas perpustakaan melayani saya dengan baik dan ramah Perpustakaan pernah mengadakan pameran dan bedah buku Perpustakaan memiliki ruang baca yang cukup dan nyaman Buku di perpustakaan mudah ditemukan dan tertata rapih Saya selalu membaca secara seksama Saya suka jika diminta pendapat teman ketika saya membaca Saya bersedia membaca teks di depan kelas Saya selalu bersemangat ketika guru menyuruh saya membaca di depan kelas
40 43 47 48 49
iii
34 38
49 50 51 51 52 53 53 54 54 55 56 56 57
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Di waktu luang saya lebih suka membaca dari pada bermain Di waktu libuaran saya tetap membaca buku Saya bisa tetap berkonsentrasi membaca walaupun dalam keadaan beriisik/bising Saya bisa melakukan hal lain saat sedang membaca Saya lebih suka membaca dari pada mengerjakan tugas Saya lebih suka membaca dari pada menonton televisi Saya dapat menyampaikan kembali isi bacaan yang saya baca Saya dapat menyimpulkan bacaan yang saya baca Saya merasa senang ketika saya membaca buku Banyak pengetahuan baru ketika saya membaca Saya memiliki banyak koleksi buku di rumah Saya lebih suka membeli buku dari pada membeli barang-barang lain Jika teman saya memiliki buku baru, saya akan meminjamnya Jika tidak dapat membeli buku sendiri, saya akan meminjamnya di perpustakaan Descriptive Statistics
57 58 59 59 60 61 61 62 62 63 64 64 65 66 66
ABSTRAK SITI SUBAIKOH. NIM 1110018200057. Implementasi Program Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta. Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan/korelasi implementasi program perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa di perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta (2) bagaimana tingkat keberhasilan implementasi program perpustakaan serta tingkat minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta (3) seberapa besar kontribusi program perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa di perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara program perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta yang berjumlah 772 siswa, dan sampel yang penulis ambil adalah 27 % dari populasi yakni 208 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pertama, hubungan/korelasi antara program perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa di MTs Pembangunan UIN Jakarta terdapat pengaruh yang lemah dengan nilai korelasi 0,318. Kedua, Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa nilai mean (rata-rata) variabel program perpustakaan adalah 45,92 maka hal ini berarti tingkat implementasi program perpustakaan sekolah berada pada taraf sedang. Sedangkan nilai mean (rata-rata) dari variabel Minat Baca siswa adalah 32,30 hal ini berarti tingkat minat baca siswa di MTs Pembangunan berada pada taraf rendah. Ketiga, koefisien korelasi menunjukan bahwa kontribusi variabel X (program perpustakaan sekolah) terhadap variabel Y (minat baca siswa) adalah sebesar 10. Kata Kunci: Program Perpustakaan Sekolah - Minat Baca
iv
BAB I PENDAHULUAN A. Lalar Belakang Masalah
Kemajuan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi semakin pesat. Kemajuan dan perkembangan ini memudahkan manusia khususnya kaum pelajar untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dan kapan pun mereka butuhkan. Salah satu tempat untuk memperoleh informasi adalah perpustakaan, karena Perpustakaan adalah salah satu lembaga ilmiah, yang memiliki tugas pokok yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan, dengan ruang lingkupnya mengelola informasi yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini pun tertuang dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan bahwa “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem
1
2
yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka”.1 Perpustakaan bukanlah hal yang baru dikalangan masyarakat terutama dikalangan sekolah, baik sekolah dasar, menengah, maupun sekolah tinggi. Keberadaan perpustakaan di sekolah adalah untuk menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar dan menjadi sarana pemenuhan kebutuhan informasi siswa. Perpustakaan sekolah2 merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana besama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Idealnya perpustakaan sekolah dapat dijadikan tempat atau sarana menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca, dan mendorong membiasakan siswa belajar secara mandiri. Mengingat fungsi perpustakaan sebagai sarana edukatif, informatif, riset, dan rekreatif. Seperti yang dikemukakan Darmono diatas hal ini juga sependapat dengan Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar bahwa dalam bukunya “Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah” (2007: 3) bahwa Salah satu tujuan perpustakaan sekolah adalah menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. Minat baca bila dikaitkan dengan perpustakaan maka akan terlihat beberapa faktor yang dapat memepengaruhi antara lain: pertama, koleksi yang sesuai dengan pemakai (pembaca); kedua, tingkat pelayanan dari petugas perpustakaan; ketiga, sikap petugas perpustakaan; keempat, pengaturan tata letak yang nyaman; kelima tentu saja faktor dana.3 Perpustakaan dapat menjadi alat untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca bila perpustakaan dapat berfungsi sebagai pusat minat baca. Diantara fasilitas yang bisa meningkatkan kegemaran membaca juga adalah 1
Dr. Sutarno NS, Membina Perpustakaan Desa, (Jakarta: , Sagung Seto, 2008) h. 145 Darmono, Perpustakaan Sekolah; Pendekatan Aspek Manajemen dan tata Kelola ( Jakarta: PT Grasindo, 2007)h. 3 3 Sudarnoto Abdul Hakim, dkk, Perpustakaan Sebagai Center Of Learning Society: Gagasan untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Syarif Hidayatullah, 2005) h. 27 2
3
perpustakaan sekolah yang menggambarkan Sebuah perpustakaan yang nyaman dan tenang serta mencirikan suatu tempat yang ramah dan menyenangkan bagi anak-anak dan remaja. Selain itu secara aktif dan kontinu membuat berbagai program sastra/bacaan untuk menarik minat anak dan remaja (juga orang dewasa) mengunjungi perpustakaan dan memanfaatkan bacaan sebagai bagian dari kebutuhan utama, memiliki koleksi yang lengkap dan dikelola dengan baik oleh pustakawan yang profesional.4 Membicarakan minat baca, sementara orang ada yang mengatakan bahwa minat baca remaja atau masyarakat Indonesia saat ini relatif baik. Indikasi terhadap hal itu dapat kita lihat dari fenomena yang ada dibanyak toko buku, banyak anak- anak dan remaja serta orang dewasa mengunjungi toko buku dan membaca dengan asyiknya disana. Tetapi yang lainnya ada yang mengatakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih kurang. Penilaian yang beragam ini dinayatakan karena belum ada penelitian yang rinci dan lengkap. Seperti yang diketahui bahwa Menumbuh kembangkan minat baca menjadi salah satu tujuan perpustakaan, oleh karena itu perlu adanya suatu program karena Program adalah upaya untuk mencapai sasaran. Untuk mencapai satu sasaran, bisa dengan melalui satu atau beberapa program. Hal ini Sesuai dengan UU No 25 Tahun 2004 bahwa “Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/ lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh
alokasi
anggaran,
atau
kegiatan
masyarakat
yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah”.5 Dengan
pembuatan
program
serta
pengimlementasiannya
melalui
kegiatan-kegiatan yang positif, maka diharapkan dapat mewujudkan tujuan 4
Supriyanto dkk, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, (Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia, 2006) h. 277 5 Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Aagama RI, Peningkatan Manajemen Melalui Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/ Madrasah, (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama RI, 2011) h. vii
4
perpustakaan yaitu memberikan semangat kepada para siswa untuk membaca dan menumbuhkan serta terus meningkatkan minat baca siswa. Pustakawan tentunya memiliki keinginan bahwa perpustakaan yang dikelolanya dapat menjadi sumber belajar bagi para siswa yang akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kemampuan akademik siswa. oleh karena itu, pustakawan bukan hanya saja berupaya agar memiliki fasilitas yang baik dengan keberadaan gedung atau ruangan yang memadai serta koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan siswa, namun harus diikuti dengan penyelenggaraan berbagai macam program yang dapat meningkatkan minat baca siswa atau keterampilannya dalam pencarian informasi atau program lain yang dapat membangun kerja sama khususnya antara perpustakaan dan lingkungan sekolah. Program-program-program tersebut diarahkan agar siswa-siswa memiliki minat baca yang tinggi dan imajinasi yang berkembang serta mampu membekali siswa dalam melakukan penelusuran atau kebutuhan informasinya. Namun salah satu masalah yang dihadapi sekolah-sekolah pada umumnya ialah keterbatasan infrastruktur perpustakaan sekolah, sebagai akibat dari keterbatasan ini perpustakaan sekolah akhirnya kurang leluasa untuk mengembangkan program kegiatan perpustakaan. Masalah
ini pun yang
penulis temui dari hasil wawancara dengan Drs. Hamdani Mizan sebagai kepala perpustakaan dan observasi sementara di Madrasah Pembangunan UIN Syariif Hidayatullah Jakarta. Lebih lanjut Beliau juga menuturkan bahwa perpustakaan yang dirintis sejak berdirinya Madrasah Pembangunan yaitu tahun 1974 yang pada saat itu ruangannya masih menyatu dengan ruang tata usaha tersebut akan direlokasi ke gedung lain dalam waktu dekat ini. Hali ini dilakukan agar suasana perpustakaan lebih representatif dari sebelumnya. Perpustakaan yang memiliki empat pustakawan tersebut adalah pengelola perpustakaan tingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah.
karena di Madrasah Pembangunan sendiri
terdapat dua gedung Perpustakaan, satu gedung perpustakaan diperuntukan
5
untuk tingkat Aliyah dan satu gedung perpustakaan lagi untuk tingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. Berangkat dari latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai program perpustakaan sekolah di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dengan mengangkat judul “IMPLEMENTASI PROGRAM
PERPUSTAKAAN
MENINGKATKAN
MINAT
BACA
SEKOLAH SISWA
DI
DALAM MADRASAH
TSANAWIYAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA”
B. Identifikasi Masalah 1. Infrastruktur perpustakaan yang kurang representatif, sehingga minat siswa untuk membaca di perpustakaan kurang. 2. Kurang terlaksananya kegiatan promosi program perpustakaan sekolah 3. Kurang terlaksananya program yang secara khusus diarahkan untuk pembinaan minat baca siswa C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, supaya pembahasan penelitian tidak melebar dan lebih terarah, maka penulis membatasi masalah mengenai “Impelemtasi program perpustakaan sekolah serta pengaruhnya terhadap minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta”. D. Rumusan Masalah Mengingat pentingnya program perpustakaan dalam peningkatan minat baca siswa, maka dalam penelitian ini penulis memiliki rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana pengaruh/korelasi
implementasi program perpustakaan
sekolah terhadap minat baca siswa di perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta? 2. Bagaimana tingkat keberhasilan implementasi program perpustakaan serta tingkat minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta?
6
3. Seberapa besar kontribusi program perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa di perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta? E. Perumusan Tujuan Sesuai dengan permasalahan yang telah ditemukan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk
mengetahui
pengaruh/korelasi
implementasi
program
perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa di perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta. 2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program perpustakaan serta tingkat minat baca siswa Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta 3. Untuk mengetahui Seberapa besar kontribusi program perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa di perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian mengenai implementasi program perpustakaan ini diharap dapat memberi manfaat bagi: 1.
Bagi sekolah (Madrasah Tsanawiyah Pembangunan) Dapat dijadikan masukan untuk selalu meningkatkan program perpustakan menjadi lebih baik lagi.
2.
Bagi mahasiwa Diharapkan dapat menambah wawasan dan sebagai wahana dalam melatih kemampuan menulis karya tulis ilmiah, disamping itu diharapkan dapat membangkitkan minat mahasiswa lain untuk mengembangkan penelitian yang lebih baik dalam bidang pendidikan.
3.
Bagi Universitas Penelitian ini merupakan perwujudan dari semboyan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Knowledge, piety, integrity. Khususnya
7
bidang penelitian yang dimana hasil penelitian ini digunakan perguruan tinggi sebagai persembahan kepada masyarakat.
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. PERPUSTAKAAN SEKOLAH 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Setiap sekolah semestinya memiliki perpustakaan, karena perpustakaan merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan
yang
sesuai
dengan
Standar
Nasional
Pendidikan,
perpustakaan adalah salah satu standar sarana yang harus dipenuhi dalam suatu sekolah. Namun dengan berbagai alasan, pada kenyataan nya masih banyak sekolah yang tidak memiliki perpustakaan. Sebelum mengetahui arti dari perpustakaan sekolah terlebih dahulu kita akan mengetahui definisi dari perpustakaan secara umum. Menurut IFLA (International of Library Associationsand Institutions) “Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.”6 Menurut Sulistiyo Basuki yang dikutip oleh Wiji Suwarno dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan mengungkapkan bahwa
6
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm, diakses pada tanggal 15 April 2014, pkl 14.00
8
9
perpustakaan7adalah “sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk pembaca, bukan untuk dijual”. Selanjutnya mengenai perpustakaan sekolah Sesuai dengan Standar Nasional perpustakaan yang dibuat oleh badan Perpustakaan Nasional RI yang ditetapkan pada tanggal 10-12 November 2011 di bogor menyatakan bahwa: “Perpustakaan sekolah8 adalah perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.” Perpustakaan sekolah juga sudah banyak didefinisikan oleh para ahli dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Menurut Sulistia dkk, dalam buku materi pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah Menyatakan bahwa, “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah dasar dan menengah”.9 Sedangkan menurut Soetminah menyatakan bahwa “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada disekolah sebagai sarana pendidikan untuk mencapai pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.10 Dari beberapa pengertian yang dipaparkan diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan dengan mengacu pada UU no. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi,
7
Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Perpusatakaan; Sebuah Pendekatan Praktis, (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2001), Cet:1, h.11 8 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), ( Jakarta, Perpustakaan Nasional RI, 2011) h. 2 9 Sulistia, dkk. Manajemen Perpustakaan Sekolah, ( Jakart: Universitas Terbuka, 2012 ), Cet – 2, h. 7 10 Soeatminah, Perpustakaan, Perpustakawanan, Dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanius, 1992) h. 37
10
dan rekreasi bagi para pemustaka di lingkungan sekolah baik sekolah dasar maupun sekolah menengah.
2.
Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah sebagai bagian integral dari sekolah merupakan komponen utama pendidikan di sekolah, diharapkan dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan perpustakaan sekolah menurut Pawit M, Yusuf dan Yaya Suhendar adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. f.
g.
Mendorong dan mempercapat proses penguasaan teknik membaca para siswa Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksaaan kurikulum Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya. 11 Bila dilihat
dari paparan diatas mengenai beberapa tujuan
perpustakaan yang dikemukakan oleh Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar secara garis besar tujuan perpustakaan adalah untuk pembinaan minat baca sehingga berdirinya perpustakaan memiliki andil yang cukup besar untuk memupuk, mendorong dan meningkatkan minat baca siswa. Adapun fungsi perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum yaitu ; fungsi Edukatif, informatif, rekreasi dan riset atau penelitian sederhana.
11
Pawit M. Yusuf, Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perustakaan Sekolah, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2007) Cet-2 h.3
11
a.
b.
c.
d.
Fungsi edukatif, maksudnya secaa keseluruhan fasilitas dan sarana yang ada di perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan sehingga dikemudian hari siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut. Fungsi informatif, fungsi ini berkaitan dengan mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. Melalui membaca berbagai media bahan baca yang disediakan oleh perpustakaan sekolah, para siswa dan guru akan banyak tahu akan segala hal yang terjadi di dunia ini. Fungsi rekreasi, fungsi ini dimaksudkan bahawa dengan disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi, dan sebagainya diharapkan dapat menghibur pembacanya disaat yang memungkinkan. Misalnya, dikala sedang ada waktu senggang sehabis belajar seharian bisa memanfaatkan jenis koleksi ini sehingga terhibur karenanya. Fungsi riset atau penelitian, ini maksudnya adalah koleksi perpustkaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Segala jenis informasi tentang pendidikan setingkat sekolah yang bersangkutan sebaiknya disimpan di perpustakaan ini sehingga dengan demikian, jika ada orang atau peneliti yang ingin mengetahui tentang informasi tertentu tinggal membacanya diperpustakaan. 12 Pemaparan mengenai fungsi perpustakaan diatas menurut hemat saya
sudah sangat komprehensif, dimana perpustakaan era sekarang tidak lagi dipandang sebagai sebuah ruangan dengan koleksi-koleksi buku saja. Namun jauh lebih luas dari pada itu. Perpustakaan sebagai lembaga ilmiah yang memuat unsur edukatif dimana didalamnya membantu para siswa untuk belajar mandiri melalui bacaan-bacaan yang ada di perpustakaan yang juga secara tidak langsung ada kegiatan penyerapan informasi sehingga perpustakaan juga berfungsi sebagai sarana informatif. Fungsi-fungsi
lainnya
juga
tidak
kalah
pentingnya
karena
perpustakaan juga memuat unsur rekreatif dimana para pemustaka dapat meluangkan waktu santai mereka untuk membaca bacaan-bacaan yang
12
Ibid, h. 4-6
12
ringan yang mampu menghibur mengobati kepenatan selama menjalankan aktifitas sehari-hari. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, perpustakaan juga memiliki peran penting dimana perpustakaan sebagai lembaga edukatif dapat membuka diri untuk pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian atau riset mengenai perpustakaan. Para pustakawan harus secara terbuka memberikan informasi yang akurat guna pemenuhan data yang dibutuhkan oleh para peneliti.
3. Manfaat Perpustakaan Sekolah Menurut
Ibrahim
Bafadal
dalam
bukunya
pengelolaan
perpustakaan sekolah secara terperinci manfaat perpustakaan sekolah baik diselenggarakan oleh sekolah dasar maupun sekolah menengah adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar muridmurid. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan mandiri yang mengasah kemandirian. perpustakaan sekolah dapat membantu mempercepat proses penguasaan teknik membaca. Perpustakaaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan bahasa. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid kearah tanggung jawab. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran. Perpustakaaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi13 Berbicara mengenai manfaat, tentu saja perpustakaan sangat
bermanfaat bagi banyak pihak. Dan masih banyak manfaat lain yang 13
Cet-6, h. 5
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008)
13
dari perpustakaan selain dari paparan-paparan diatas yang dikemukakan oleh Ibrahim Bafadal.
B. PROGRAM PERPUSTAKAAN SEKOLAH 1.
Pengertian Program Pustakawan tentunya memiliki keinginan bahwa perpustakaan yang dikelolanya dapat menjadi sumber belajar bagi para siswa yang akan memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan akademik siswa. oleh karena itu, pustakawan bukan hanya
berupaya agar memiliki
fasilitas yang baik dengan keberadaan gedung atau ruangan yang memadai serta koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan siswa, namun harus diikuti dengan penyelenggaraan berbagai macam program yang dapat meningkatkan minat baca siswa atau keterampilannya dalam pencarian informasi atau program lain yang dapat membangun kerja sama khususnya antara perpustakaan dan lingkungan sekolah. Program-program tersebut diarahkan agar siswa-siswa memiliki minat baca yang tinggi dan imajinasi yang berkembang serta mampu membekali siswa dalam melakukan penelusuran atau kebutuhan informasinya. Program adalah unsur pertama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan. Program14 adalah “Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/ lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
kegiatan
masyarakat
yang
dikoordinasikan
oleh
instansi
pemerintah”. Program juga merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki durasi waktu tertentu serta dibuat untuk mendukung tercapainya tujuan
14
Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Aagama RI, Peningkatan Manajemen Melalui Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/ Madrasah,... h. vii
14
perusahaan. Sebagai sebuah aktivitas yang memiliki durasi waktu tertentu, program memiliki waktu mulai dan waktu selesai.15 Dalam perencanaan program, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Penanggung jawab dan personil yang terlibat dalam pembuatan program baru harus ditentukan. b. Fungsi-fungsi yang terlibat dalam program harus dipastikan memahami peranannya. Fungsi-fungsi lain bila dilibatkan maka harus dikoordinasikan secara tertib dan tercatat. c. Perencanaan program harus diawali dengan menetapkan tujuan dan persyaratan atau kriterianya. Persyaratan dapat berasal dari evaluasi sebelumnya, masukan dari konsumen/klien, tinjauan hukum dan persyatan- persyaratan lain yang penting dan relevan. d. Perlu ditentukan pula tata cara verivikasi dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan program. e. Perlu perencanaan aggaran dana. Aktivitas penyusunan anggaran ini merupakan bagian dari penyusunan perencanaan jangka pendek (tahunan) dalam bidang biaya. 16 Perpustakaan
dapat
mengelola
dan
menjalankan
fungsi
perpustakaan lewat pengembangan program-program perpustakaan sekolah. Sehingga setiap pemakai baik siswa, guru, kepala sekolah, maupun tenaga administrasi tertarik untuk datang dan menikmati sejumlah program yang ditawarkan.
2. Program Perpustakaan Sekolah Menurut Rizal Saiful Haq dkk dalam bukunya Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah menyatakan bahwa: “Pada dasarnya program perpustakaan sekolah dapat dikategorisasikan menjadi dua bagian yaitu: pembinaan minat baca dan keterampilan information literacy. Hal ini karena perpustakaan sekolah seharusnya dirancang untuk tujuan peningkatan kebiasaan dan kemampuan membaca serta pengintegrasiaan konsep information literacy di dalam kurikulum”.17 15
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta : Erlangga, 2012) M. Ismail Yusanto, M.K. Widjayakusuma, Manajemen Strategik Perspektif Syari’ah, (Jakarta: Kairul Bayaan, 2003)Cet-1, h. 133 17 Rizal Saiful Hak dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2005) h. 125 16
15
Ada beberapa program yang dapat diterapkan oleh pustakawan dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada siswa sekolah atau madrasah diantaranya adalah: a.
b.
c.
d.
Melakukan tour perpustakaan Kegiatan ini merupakan strategi yang dilakukan pada awal tahun sebagai cara yang penting untuk memperkenalkan siswa terhadap perpustakaan. Menyediakan sumber bacaan yang bervariasi Mungkin alasan yang paling mendasar tentang mengapa tingkat minat baca rendah aalah dari kenyataan bahwa biasanya hanya tersedia sedikit buku di madrasah atau di rumah. Seharusnya berbagai bacaan baik fiksi maupun non fiks tersedia untuk kepentingan bacaan siswa. Forum buku atau book talk Kegiatan ini mirip dengan lingkar sastra hanya tidak dilakukan oleh beberapa siswa yang sedang membaca buku yang sama. Seminar dan pelatihan khusus Seminar dan pelatihan khusus ini sebenernya adalah program dan even khusus yang diselenggarakan perpustakaan untuk pustakawan. 18
Rizal Saiful Haq juga menambahkan bahwa terlepas dari program-program diatas masih banyak lagi program yang dapat diciptakan secara kreatif oleh pustakawan. 19 Pustakawan perlu mengembangkan program secara kreatif sehingga para pemakai perpustakaan dapat tergugah untuk mengunjungi perpustakaan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan minat baca siswa. selain itu program-program yang sudah dirancang harus dipromosikan dengan maksimal sehingga tujuan perpustakaan tercapai dengan efektif. Langkah –langkah Penyusunan Program
3.
Dalam penyusunan program ada 4 langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
18 19
a.
Menetapkan program
b.
Menentukan indikator keberhasilan
c.
Menetapkan tanggung jawab program
Ibid, h. 133 Ibid, h.144
16
d. 4.
Menyusun kegiatan dan jadwal kegiatan.20
Aspek-aspek Program Di dalam program dibuat beberapa aspek, disebutkan bahwa di dalam setiap program dijelaskan mengenai:
5.
a.
Tujuan kegiatan yang akan dicapai.
b.
Kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan.
c.
Aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui.
d.
Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
e.
Strategi pelaksanaan.21
Karakteristik Program Menurut Charles O. Jones pengertian program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat membantu seseorang untuk mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu: a. Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan atau sebagai pelaku program b. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri c. Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat diakui oleh publik.22
C. MINAT BACA 1.
Pengertian Minat Baca Minat baca menurut Farida Rahim, ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha sesorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat baca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. 20
Muhaimin dkk, Manajemen Pendidikan ( Aplikasinya dalam Penyusunan Pengembangan Sekolah/ Madrasah), ( Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009), Cet, pertama, h. 200 21 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29235/3/Chapter%20II.pdf, tanggal 3012- 2013 pkl. 11.30 22 Ibid
17
Minat baca menurut darmono merupakan “kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca”. Minat baca ditunjukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca.23 Membandingkan kedua definisi tentang minat baca diatas sebenarnya keduanya memiliki pandangan yang sama tentang minat baca dimana keduaduanya menitikberatkan pada pernayataan “keinginan dan usaha seseorang untuk membaca”. Namun dalam hal ini penulis lebih condong kepada definisi yang dikemukakan oleh Farida Rahim, karena menurut penulis definisi inilah yang nantinya dapat menjawab masalah penelitian penulis. Minat baca adalah kecenderungan sikap yang ditunjukan dengan melakukanaktivitas membaca dilakukan dengan perasaan senang dan dianggap penting dan berguna. Indikator minat baca meliputi (1) pemusatan perhatian, (2) penggunaan waktu, (3) motivasi untuk membaca, (4) emosi dalam membaca, (5) usaha untuk membaca.24
2.
Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan, kebiasaan, dan ekspresi diri. Sementara faktor eksternal adalah faktor – faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tetangga, maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini lah yang mempengaruhi adanya motivasi, kemauan,dan kecengderungan untuk selalu membaca.
23
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar , (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet-4, h.28 24 https://www.academia.edu/5512205/Instrumen_Minat_Baca_dan_Kemampuan_Menuli s, diakses pada tanggal 23-03-2014, pkl 13.00
18
Perpustakaan sekolah merupakan faktor pendorong dari luar dalam menumbuhkan minat baca siswa, Untuk itu ada beberapa usaha yang bisa di lakukan perpustakaan untuk dapat menarik minat baca. Sudarnoto Abdul Hakim dalam bukunya perpuspustakaan sebagai center for learning society dikutip dari Bunata, Murni bahwa ada beberapa usaha untuk menarik minat baca diantaranya adalah: a. Mengadakan acara yang tidak langsung berkaitan dengan buku. Karena diadakannya di perpustakaan maka diharapkan anak-anak akan tertarik melihat-lihat dan akhirnya membaca buku, misalnya: 1) Pemutaran film/video untuk remaja di perpustakaan 2) Menyelenggarakan lomba, permainan catur, kuis dan lainnya 3) Menyelenggarakan kelas pekerjaan tangan, membuat berbagai prakarya. 4) Menyelenggarakan kelas seni: musik, tari, drama, dan nyanyi. 5) Menyelenggarakan kelas lukis, pameran, dan lain sebagainya. 25 Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa minat baca seseorang bukanlah bawaan dari lahir. Untuk itu perlu adanya strategi jitu agar siswa tertarik untuk membaca. Sudarnoto Abdul Hakim menawarkan beberapa kegiatan yang secara langsung tidak berkaitan dengan buku. Namun sebenarnya kegiatan tersebut menampilkan sesuatu yang dapat memotivasi siswa untuk membaca.
b. Mengadakan acara yang langsung berhubungan dengan buku 1) Mengumumkan kepada siswa buku-buku yang mungkin menarik perhatian perhatian mereka. 2) Buatlah daftar buku-buku yang dianjurkan kepada siswa sebagai bahan bacaan. 3) Membaca cerita,dimulai dari guru atau kita undang ahli cerita (pendongeng) untuk bercerita yang asal cerita tersebut bersumber dari buku. Tidak seluruh buku diceritakan, cukup bagian pertama yang menarik, sisanyadianjurkan anakmeneruskan untuk membacanya. Tentu saja buku yang dianjurkan tersebut tersedia di perpustakaan.
25
Sudarnoto Abdul Hakim dkk, Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society Gagasan untuk Pengembangan Sekolah(Jakarta, Fakultas Aadab dn Humaniora UIN Jakarta: 2006), h. 27
19
4) Kegiatan yang membicarakan buku yang menyangkut buku pelajaran. Buku pelajaran itu ada dua macam: yang tercantum dalam kurikulum termasuk buku wajib harus dibaca dan yang tidak tercantum dalam kurikulum tetapi sebagai buku penunjang, bukubuku tersebut sebaiknya tersedia dalam perpustakaan untuk menambah wawasan anak-anak dalam mempelajari suatu ilmu. 5) Belajar bersama. Murid diberikan sebuah buku pelajaran dan masing-masing murid diberi tugas untuk meringkas bab-bab yang telah ditentukan oleh guru da hasil ringkasan mereka diceritakan di kelas. 6) Mengadakan kegiatan penelitian kecil-kecilan untuk mengingatkan rasa ingin tahu dan menyalurkan kreatifitas anak-anak. Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk membuat tulisan tentang topik yang mereka sukai. Pada kesempatan ini pula mereka diajarkan bagaimana cara menulis apa yang diketahui dari hasil yang telah mereka baca. Tentu tidak lupa dengan bimbingan guru. 7) Mungundang para ahli untuk berceramah ringan dengan topik menariktentang kehidupan para tokoh misalnya. Dimana dia juga menganjurkan buku-buku yang menarik selain buku yang diceramahkan tersebut. 8) Mengadakan pameran buku secara teratur, misalnya bila ada bukubuku baru. Pameran dihubungkan dengan hari-hari besar dan topiknya disesuaikan. 9) Mengadakan lomba membuat buku sendiri mengenai suatu topik tertentu yang bersumber dari koran, majalah, buku, klipinh dan sebagainya. 10) Kegiatan berdarmawiasata, misalnya ke kebun binatang, untuk melihat-lihat binatang yang pernah dibaca dari buku-buku.26 Usaha untuk menarik minat baca siswa yang ditawarkan oleh Sudarnoto Abdul Hakim yang kedua adalah mengadakan kegitan yang secara langsung berkaitan dengan buku. Usaha ini tentu saja tidak kalah pentingnya dari kegiatan yang tidak berkaitan langsung dengan buku. Karena keduanya masing-masing memiliki daya tarik tersendiri bagi siswa sebagai pengguna perpustakan. Namun yang paling penting adalah kedua usaha tersebut memiliki target dan tujuan yang sama, yakni pembinaan minat baca agar minat baca siswa meningkat dari waktu ke waktu.
26
Ibid. h. 28
20
Lebih lanjut Madjito menjelaskan bahwa terdapat faktor- faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pembinaan minat baca di dalam perpustakaan, antara lain;
a. Faktor internal 1) Kurangnya tenaga pengelola perpustakaan Jumlah pengelola perpustakaan baik yang berpredikat pustakawan, yang berpendidikan jurusan perpustakaan maupun tenaga struktural masih jauh dari yang diharapkan. 2) Kurangnya dana pembinaan minat baca Meskipun para pengelola perpustakaan menyadari bahwa pembinaan minat baca merupakan salah satu tugas tanggung jawab, namun banyak diantaranya yang terbentur pada keterbatasan dana. 3) Terbatasnya bahan pustaka Ketebatasan bahan pustaka ini bukan hanya sekedar jumlah dan variasinya yang belum memenuhi kebutuhan pengguna jasa perpustakaan, tetapi juga terbatasnya mutu bahan pustaka yang dilayankan di perpustakaan. 4) Kurang bervariasinya jenis layanan perpustakaan 5) Kebanyakan perpustakaan baru pada tingkat pemberian layanan peminjaman. Layanan-layanan lainnya seperti layanan referensi, layanan pemutaran film dan masih banyak lagi belum disajikan di perpustakaan 6) Terbatasnya ruangan perpustakaan 7) Banyak perpustakaan yang yang ruangannnya belum diengkapi dengan ruangan-ruangan seperti: ruang baca, ruang pemutaran film, ruang serbagu dan lain-lain. 8) Terbatasnya perabot dan peralatan perpustakaan 9) Banyak peppustakaan yang belum memiliki peralatan yang dapat mendukung pembinaan minat baca seperti: proyektor, mesin potokopi. 10) Kurang sentralnya lokasi perpustakaan 11) Banyak perpustakaan yang kurang menarik pengunjung karena letaknya tidak strategis. 12) Kurangnya promosi / pemasyarakatan perpustakaan. 13) Kurangnya promosi/pemasyarakatan perpustakaan menyebabkan tidak banyak anggota perpustakaan memanfaatkan jasa layanan perpustakaan. 27 Faktor internal yang dimaksud diatas adalah faktor dari dalam perpustakaan itu sendiri dalam mempengaruhi minat baca. Karena perpustakaan dengan minat baca adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat 27
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta : Universitas Terbuka 1999), h. 87-94
21
dipisahkan. Peran perpustakaan dalam peningkatkan minat baca cukup besar. Bila faktor internal perpustakaan dijalankan secara maksimal maka pengingkatan minat baca akan efektif. Sebaliknya apabila faktor internalnya tidak dijalankan secara maksimal maka jangan berharap hasilnya juga maksimal. b. Faktor eksternal 1) Kurangnya partisipasi pihak – pihak yang terkait dengan pembinaan minat baca hal ini tampak antara lain, di lingkungan keluarga banyak orang tua yangkurang memperhatikan pengembangan minat baca anak-anaknya. 2) Kurang terbinanya jaringan kerja sama pembinaan minat baca anat perpustakaan belum banyak upaya dilakukan untuk menggiatkan jaringan kerjasama. 3) Sektor swasta belum banyak menunjang pembinaan minat baca seperti industri, perushaan serta usaha bisnis lainnya belum banyak berpartisispasi dan melibatkan diri dalam pembinaan minat baca baik bagi pegawainya maupun masyarakat sekitarnya. 4) Belum semua penerbit berpartisipasi dalam pembinaan minat baca 5) Belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca. yang ditulis mereka terutama yang diperkirakan laris dipasaran.28 3.
Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca Selanjutnya Darmono mengulas tentang beberapa peran perpustakaan dan hal-hal yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam membina minat baca disekolah yang tertuang sebagai berikut: a. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakaan (pemustaka) b. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran (di sekolah) dikaitkan dengan tugas-tugas di perpustakaan. c. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang menarik untuk pengguna perpustakaan. d. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pemakai perpustakaan. Ini dimaksudkan untuk memotivasi anak dalam mencari dan menemukan sendiri bacaan yang sesuai dengan minatnya. Cara ini sekaligus juga dapat menumbuhkan kebiasaan anak untuk melakukan penelusuran bahan bacaan yang diminatnya.
28
Ibid,h. 94
22
e. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pemakai merasa betah dan kerasan berkunjung ke perpustakaan. Pengelolaan ini tentunya meliputi semua aspek mulai dari SDM sampai pada anggaran, dan koleksi yang disajikan sampai pada tata rauang perpustakaan. f. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan dan berkaitan dengan peningkatan minat baca dan kegemaran membaca siswa. g. Menambah kesadaran dalam diri pemakai perpustakaan bahwa membaca sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam mencapai keberhasilan sekolah. h. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran membaca untuk anak sekolah. Lomba ini bisa dilakukan oleh perpustakaan sekolah bekerja sama dengan departemen pendidikan dan kebudayaan, atau dengan perpustakaan umum. Lomba minat baca ini sudah merupakan kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional maupun Perpustakaan Nasional Provinsi. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap tahun sekitar bulan Mei bertepatan dengan Bulan Buku Nasional. i. Mengaitkan bulan Mei setiap tahun sebagi bulan buku nasional. Dalam kesempatan ini perpustakaan bisa melakukan pameran buku atau kegiatan lain yang menunjang bulan buku nasional. j. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam buku diperpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya setiap catur wulan atau sekali dalam satu tahun. 29 Beberapa hal diatas merupakan lagkah-langkah yang ditempuh perpustakaan secara konkrit, dimana perpustakaan bukan hanya menyediakan buku-buku bacaan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di kelas saja, tetapi juga harus menyediakan berbagai koleksi yang bervariasi. Guru di kelas juga harus dapat berkolaborasi dengan pihak perpustakaan
dengan
cara
membuat
tugas
yang dikaitkan
dengan
perpustakaan. Sistem pelayanan pun harus dilakukan dengan baik agara para siswa merasa senang berada di perpustakaan, karena apa yang dia butuhkan mudah dia dapatkan. Selanjutnya pihak perpustakaan dapat bekerja dengan pihak guru untuk mengadakan lomba yang berkaitan dengan buku sehingga siswa yang antusias mendapat penghargaan. Tentunnya masih banyak lagi kreatifitas yang dapat dilakukan oleh pihak perpustakaan dalam rangka pembinaan minat baca siswa. 29
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja ( Jakarta: PT Grasindo, 2001), h. 220-221
23
D. KERANGKA BERFIKIR Proses
Input (kondisi nyata) 1. Infrastruktur
Masalah Kurang terlaksananya
Ouput Strategi
1. Melakukan
(Hasil) Terlaksananya
perpustakaan
program
penataan yang
program
sekolah yang
perpustakaan sekolah
baik
perpustakaan
kurang
yang secara khusus
representatif
dibuat untuk
promosi
secara khusus
pembinaan minat
perpustakaan
dibuat untuk
baca siswa
sekolah.
pembinaan
3. Merancang
minat baca
2. Kurang terlaksananya kegiatan promosi
2. Meningkatkan
sekolah yang
perpustakaan
program untuk
siswa.
sekolah
pembinaan baca
sehingga
siswa melalui
dapat
terlaksananya
berbagai kegiatan
meningkatkan
program yang
yang mampu
minat baca
secara khusus
meningkatkan
siswa.
diarahkan untuk
minat baca siswa
3. Kurang
pembinaan minat baca siswa
4. Mengevaluasi program secara berkala terhadap program yang telah dilaksanakan dari waktu ke waktu
Minat baca adalah modal paling mendasar untuk siswa. karena melalui minat dan ketertarikan siswa untuk membaca, siswa dapat menambah
24
pengetahuannya dan pengalamannya melalui buku dan tidak mengandalkan pengetahuan yang didapat di dalam kelas saja. Perpustakaan adalah salah satu sarana yang sangat berperan penting dalam pembinaan minat baca siswa-siswi di sekolah. Untuk itu keberadaan nya harus dimanfaatkan dan di fungsikan dengan sebaik-sebaiknya oleh pihak sekolah guna meningkatkan minat baca siswa. perpustakaan sekolah idealnya membuat program-program yang menarik yang dapat menarik minat baca siswa. namun kenyataan yang terjadi tidak demikian. Dengan berbagai alasan, masih banyak sekolah
yang
tidak
mengelola
perpustakaan
dengan
baik,
sehingga
pemanfaatannya kurang dirasakan secara maksimal. Salah satu masalah yang dihadapi sekolah-sekolah pada umumnya ialah keterbatasan infrastruktur perpustakaan sekolah, sebagai akibat dari keterbatasan ini perpustakaan sekolah akhirnya kurang leluasa untuk mengembangkan program kegiatan perpustakaan. Masalah ini pun yang penulis temui dari hasil wawancara dengan Drs. Hamdani Mizan sebagai kepala perpustakaan dan observasi sementara di Madrasah Pembangunan UIN Syariif Hidayatullah Jakarta. Hal lain yang penulis temukan dalam observasi pendahuluan di perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta beberapa waktu lalu adalah kurang terlaksananya kegiatan promosi perpustakaan ini terbukti dengan tidak ditemukannya slogan-slogan yang berhubungan dengan perpustakaan atau slogan lainnya yang mengajak siswa untuk semangat membaca. Selain itu melalui wawancara dengan salah staf perpustakaan sekolah penulis mendapat pernyataan bahwa masih kurangnya kegiatan yang berkaitan langsung dengan pembinaan minat baca ada siswa karena keterbatasan inprastruktur yang dimiliki perpustakaan sekolah. Bila diamati secara mendalam sebenarnya tiga masalah diatas tentu memiliki keterkaitan satu sama lainnya, artinya keterbatasan disatu sisi dapat menimbulkan alasan keterbatasan disisi lain. Harapan dari persoalan diatas tentunya adalah sesuatu yang ideal dimana semua komponen sekolah, baik kepala sekolah, maupun tenaga pendidik dan
25
kependidikan khususnya tenaga perpustkaan yang secara langsung diberi kewenangan untuk mengelola perpustakaan sekolah mempunyai perhatian yang baik terhadap perpustakaan sekolah dengan membuat dan mengimplementasikan program kegiatan perpustakaan sekolah dengan baik. Sehingga melalui program kegiatan yang ada di perpustakaan sekolah mampu membina minat baca siswa. Dari masalah utama yang teridetifikasi, penulis menawarkan beberapa solusi agar para tenaga perpustakaan (pustakawan) dengan kreatifitasnya dapat membuat dan mengimplementasikan program kerja perpustakaan sekolah dengan beberapa hal berikut: 1.
Melakukan penataan yang baik serta memindahkan barang-barang, atau koleksi lainnya yang dianggap sudah tidak perlu/layak pakai.
2.
Meningkatkan promosi perpustakaan sekolah dengan berbagai kegiatan.
3.
Merancang program untuk pembinaan baca siswa melalui berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan minat baca siswa.
4.
Mengevaluasi program secara berkala terhadap program yang telah dilaksanakan dari waktu ke waktu.
E. HIPOTESIS Hiptesis adalah jawaban sementara yang sifatnya bisa benar atau salah, maka untuk itulah diperlukan penelitian. Jadi berdasarkan kerangka berfikir hipotesa yang diajukan penulis sementara ini adalah untuk benar atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai pengaruh program perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa Madrasah Tsanawiah Pembangunan UIN Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut: Ha
: implementasi program perpustakaan sekolah berpengaruh
terhadap peningkatan minat baca siswa. Ho
: implementasi program perpustakaan sekolah tidak
berpengaruh terhadap peningkatan minat baca siswa.
26
Tegasnya, jika terdapat pengaruh antara program perpustakaan sekolah dengan peningkatan minat baca siswa, maka berarti Ha (hipotesa alternatif) diterima, sedangkan Ho (hipotesa nihil) ditolak.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2014. Dan Tempat penelitian yang dijadikan objek penelitian oleh penulis yaitu Madrasah Pembangunan UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta. Berikut rincian kegiatan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Tabel : 1 Kegiatan Penelitian di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta Kegiatan
Tanggal 10 Mei
Observasi awal
12 Mei
Izin
penelitian
26
di
Madsarah
Tsanawiyah
27
Pembangunan UIN Jakarta 21 Mei
Uji Coba Instrumen Penelitian
23 Mei
Penyebaran angket kepada siswa
15 Agustus
Studi dokumentasi
B. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
pendekatan kuantitatif. Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional (corelation research)30 yaitu suatu metode yang digunakan untuk melihat hubungan antar dua variable atau lebih. Tujuannya antara lain: 1.
Ingin mencari bukti (berdasarkan data yang ada), apakah memang benar anatara variabel yang satu dengan yang lain terdapat hubungan atau korelasi.
2.
Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu (jika memang ada hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukupan, ataukah lemah.
3.
Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematik), apakah hubungan antar variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan (signifikan), ataukah hubungan yang tidak berarti atau tidak meyakinkan.. Dengan demikian melalui pendekatan dan metode tersebut penulis
dapat melihat secara langsung dan menggambarkan secara singkat tentang hubungan implementasi program perpustakaan terhadap minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 30
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT Raja GrafindoPersada, 2005), h. 188
28
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian31. Sedangkan sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti.32 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta yang berjumlah 772 siswa. Kemudian sampel yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah 27 % dengan perhitungan 27 % x 772 = 208,44, kemudian untuk mempermudah perhitungan penulis bulatkan menjadi 208 siswa. Penulis menggunakan teknik random
yaitu pemilihan sampel dimana setiap unit populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Jumlah sampel tersebut berdasarkan pendapat Arikunto Suharsimi yang menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, tetapi jika jumlahnya subjeknya besar, dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 -25 % atau lebih tergantung setidaknya-tidaknya: 1.
Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana
2.
Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data
3.
Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneiti.33
D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, agar dapat diperoleh data yang akurat di lapangan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1) Angket atau Kuesioner Kuesioner/ angket
merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
31
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010). Cet-10, h. 130 32 Ibid . h.131 33 Ibid. h. 134
29
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.34 Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk pertanyaan multiple choise (pilihan ganda), bentuk angket yang digunakan adalah angket langsung dan bersifat tertutup. 2) Observasi Observasi yang akan dilakukan penulis dalam penelitian guna mendapat data, dengan melihat secara langsung untuk mengetahui keadaan
sebenarnya
perpustakaan
di
sekolah
sebagai
objek
penelitian.35 3) Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar mapun elektronik.36 Dalam teknik ini penulis berharap mendapatkan data yang bersifat dokumentasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini baik dalam bentuk arsip, poto-poto dan lain-lain.
E. Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pegolahan data sebagai berikut: 1.
Proses Editing Dalam proses ini penulis memeriksa kembali data yang sudah terkumpul yang diperoleh dilapangan untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan data yang diperlukan dalam penelitian, sehingga terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam mendapatkan informasi demi mendapatkan data yang akurat.
34
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet-12, hal 199 35 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode PenelitianPendidikan,( Bandung: PT Ramaja Rosdakarya, 2010), Cet-6, h. 216 36 Ibid., h. 221
30
2.
Skoring Scoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam angket dan setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat alternatif jawaban yang harus dipilih responden. Dalam menentukan scoring hasil penelitian untuk pertanyaan masing-masing, jawaban diberi nilai sebagai berikut: a)
Sangat setuju (SS)
b) Setuju c)
=4
(S)
=3
Tidak Setuju (TS)
=2
d) Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 3.
Tabulating Teknik pengolahan data selanjutnya yaitu proses tabulating, dimana dalam proses ini penulis mentabulasikan dan memindahkan jawabanjawaban
responden
kedalam
tabel
untuk
penarikan
sebuah
kesimpulan. Adapun data yang diperoleh dari hasil wawancara diolah tanpa menggunakan daftar tabulasi dan angka prosentase. Dalam hal ini penulis mendeskripsikan data tersebut secara sistematis, logis dan bermakna kemudian dipadukan dengan data yang diperoleh melalui angket.
F. Teknik Analisa Data Setelah melalui tahapan pengolahan data, tahap selanjutnya yang penulis lakukan adalah menganalisa data, dengan perhitungan terhadap data yang sudah diberi skor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan: 1.
Rumus statistik persentasi dengan rumus sebagai berikut:
P= Keterangan : P
= Angka Persentasi Jawaban
31
F = Frekuensi Jawaban Reponden (jumlah jawaban responden) N
=
Responden 100 % 2.
Jumlah frekuensi (Number of Cases ) / Banyaknya (sampel)
= Bilangan tetap (rumus prosentase)37
Menentukan nilai mean (rata-rata) dari tabel yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan sofwere SPSS 22, setelah itu langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan nilai tersebut dengan tabel berikut: Tabel : 2 Tingkat keberhasilan program perpustakaan dan minat baca siswa
3.
No
Skor
Keterangan
1.
76-100
Tinggi
2.
36 – 75
Sedang
3.
0- 35
Rendah
Korelasi Product Moment Adapun teknik analisa data selanjutnya yakni menganalisis tingkat korelasi antara kedua variabel (Variable X dan Y), penulis menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
=
∑ √[
∑
(∑ )(∑ )
(∑ ) ] [ ∑
(∑ ) ]
Keterangan : : Angka indek korelasi “r” Product Momen : Number of Cases ∑ 37
: Jumlah hasil perkalian x dan y.
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ...h. 43
32
∑
: Jumlah seluruh skor x
∑
: Jumlah seluruh skor y.38
G. Interpretasi Data Kemudian setelah menganalisis hubungan antara kedua variabel diatas, penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks “r” product moment serta menarik kesimpulan yang dilakukan dengan dua cara: 1.
Memberikan
interpretasi
secara
sederhana
yaitu
dengan
membandingkan hasil penelitian dengan angka indeks korelasi “r” product moment seperti dibawah ini
Tabel : 3 Interpretasi Terhadap Angka Indeks Korelasi “R” Product Moment39
Besarnya nilai “r” product moment ( )
Interpretasi Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi, akan tetapi korelasi
0,00 – 0,20
ini sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi tersebut diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan Y) Antara Variabel X dan Variabel Y
0,20 – 0,40
terdapat korelasi yang lemah atau rendah Antara Variabel X dan Variabel Y
0,40 – 0,70
terdapat korelasi yang sedang atau cukupan
0,70 – 0,90 38 39
Ibid.h. 206 Ibid. h.193
Antara Variabel X dan Variabel Y
33
terdapat korelasi yang kuat atau tinggi Antara variabel X dan Variabel Y 0,90 -1,00
terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
2.
Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel besarnya nilai “r” product momen, dengan langkah sebagai berikut: a) Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho). b) Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan atau diajukan dengan cara membandingkan besar nilai “r” yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan nilai “r” yang terdapat pada tabel indeks product moment, dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (db) atau degree freedomnya (df) dengan rumus: Df = N – nr Keterangan: Df = derajat kebebasan N = Number of Cases Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan, nr akan selalu 2, karena penelitian ini membicarakan analisis bivariat/dua variabel. Kesimpulannya adalah jika nilai “r” hitung lebih besar dari nilai “r” tabel, maka terdapat penerimanaan terhadap Ha, dan penolakan terhadap Ho dengan demikian terdapat korelasi. Sebaliknya jika nilai “r” hitung lebih kecil dari nilai “r” tabel, maka penerimanaan terhadap Ha dan Ho
diterima dengan demikian tidak terdapat
korelasi.
H. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kisi-kisi instrumen penelitian disusun untuk mengetahui implementasi program perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa. adapaun kisi-kisi instrumen dapat penulis jabarkan sebagai berikut:
34
Tabel : 4 Kisi –kisi Angket Siswa Penulis membuat angket untuk disebarkan kepada siswa, adapaun kisi-kisi angket dapat dijabarkan sebagai berikut: No 1.
Variabel
Komponen
Indikator
Butir soal
Program perpustakaan
1. Penyediaan sumber bacaan yang bervariasi
1.1 Jumlah koleksi buku bertambah setiap tahunnya.
1
1.2 Perpustakaan memiliki koleksi referensi yang beragam dan lengkap
2,12
1.3 Tersedianya buku teks buku panduan bagi guru maupun siswa. 1.4 Tersedianya majalah dan surat kabar setiap hari
1.5 Tersedianya ruang baca yang nyaman bagi guru, karyawan, dan siswa.
Jmlh
6 3
4
11
35
2. Kegiatan tour perpustakaan
2.1 Terlaksananya kunjungan dan studi banding ke perpustakaan lain.
7
2 2.2 Terlaksananya kunjungan pameran buku.
10
3. Forum buku/buku talk
3.1 Terlaksananya kegiatan bedah buku, dan seminar buku
6
1
4. Kegiatan seminar dan pelatiahan pustakawan
4.1 Terciptanya pelayanan prima bagi pemakai perpustakaan 4.2 Adanya peningkatan keprofesionala n pustakawan di bidangnya.
8, 9
2
5
1
5. Pembelian perlengkapan perpustakaan
5.1 Tersedianya perlengkapan; peta globe, benda budaya
36
2.
Minat Baca
1. Pemusatan Perhatian
1.1 Mempu melakukan kegiatan membaca secara fokus. 1.2 Mampu melaksanaken kegiatan secara aktif di kelas
2. Penggunaan waktu
3. Motivasi membaca
4. Emosi dalam membaca
2.1 Mampu menggunakan waktu secara efektif 3.1 Mempu mengatasi hambatan dalam membaca
4 ,15,16
17, 18
4 21,22
4.1 Mampu menyimpulkan hasil dari membaca
23,24,
5.1 Mampu membeli buku
2
19,20
3.2 Mampu mengutamaka n membaca dari pekerjaan lain.
4.2 Mampu melaksanakan kegiatan membaca tanpa keterpaksaan. 5. Usaha untuk membaca
13,14
4 25,26
27,28,
37
bacaan. 5.2 Mampu meminjam buku bacaan. 2 Variabel
jmlh
I.
16 Komponen
21 Indikator
29,30
4
30 Item
30
Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian 1.
Uji Validitas Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, instruemn tersebut perlu diuji tingkat validitas dan realibilitasnya. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui tingkat kevalidan instrument, penelitian ini menggunakan rumus product moment dari pearson untuk menentukannya, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor tiap butir dengan jumlah skor total. Butir-butir instrumen yang valid akan digunakan dalam penelitian, sedangkan butir instrumen yang tidak valid akan dibuang dan tidak dipakai. Berikut ini merupakan rumus product moment yang dimaksud.
=
∑ √[
∑
(∑ )(∑ )
(∑ ) ] [ ∑
(∑ ) ]
Keterangan : : Angka indek korelasi “r” Product Momen : Number of Cases ∑
: Jumlah hasil perkalian x dan y.
∑
: Jumlah seluruh skor x
38
∑
: Jumlah seluruh skor y.40 Hasil perhitungan tiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan “r”
tabel dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel, (r hitung > r tabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari “r” hitung maka variabel tersebut tiak valid dan tidak dapat digunakan untuk menjaring data. Tabel : 5 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y No
Pertanyaan
R hitung
R tabel
Keterangan
1.
X1
0,432
0,138
Valid
2.
X2
0,461
0,138
Valid
3.
X3
0,437
0,138
Valid
4.
X4
0,302
0,138
Valid
5.
X5
0,369
0,138
Valid
6.
X6
0,421
0,138
Valid
7.
X7
0,478
0,138
Valid
8.
X8
0,485
0,138
Valid
9.
X9
0,580
0,138
Valid
10.
X10
0,375
0,138
Valid
11.
X11
0,380
0,138
Valid
12.
X12
0,455
0,138
Valid
13.
Y13
0,494
0,138
Valid
14.
Y14
0,470
0,138
Valid
15.
Y15
0,484
0,138
Valid
16.
Y16
0,503
0,138
Valid
17.
Y17
0,656
0,138
Valid
18.
Y18
0,630
0,138
Valid
40
Ibid.h. 2060,138
39
2.
19.
Y19
0,271
0,138
Valid
20.
Y20
0,267
0,138
Valid
21.
Y21
0,424
0,138
Valid
22.
Y22
0,548
0,138
Valid
23.
Y23
0,459
0,138
Valid
24.
Y24
0,401
0,138
Valid
25.
Y25
0,644
0,138
Valid
26.
Y26
0,479
0,138
Valid
27.
Y27
0,487
0,138
Valid
28.
Y28
0,619
0,138
Valid
29.
Y29
0,546
0,138
Valid
30.
Y30
0,591
0,138
Valid
Uji Realibilitas Reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan suatu instrumen. Instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabelitas instrumen agar dapat dipercaya maka digunakan rumus Alpha yaitu: a. Membuat lembar kerja berdasarkan skor butir yang diperoleh b. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus:
∑
(∑ )
c. Menghitung varians total dengan rumus :
∑
(∑ )
40
d. Mengitung reliabilitas dengan rumus:
[
][
∑ ∑
]
Keterangan : r11
: Reliabilitas
k
: banyaknya butir pertanyaan
∑ a2b
: jumlah varians butir
∑ a2t
: jumlah varians total
Dalam perhitungan uji realiabilitas ini, item pertanyaan yang dihitung untuk menentukan jumlah total varians butir dan varians total adalah item valid saja, sedangkan item yang tidak valid tidak dihitung. e. Hasil uji reliabilitas variabel Uji reliabilitas dilakukan pada siswa MTs Pembangunan UIN Jakarta dengan jumlah sampel sebanyak 208 siswa
Tabel : 6 Hasil uji reliabilitas Cronbach's Alpha N of Items ,880
30
Berdasarkan tabel reliability tersebut diperoleh nilai Alpha Cronbach dengan 30 item adalah 0,880. Dengan nilai standar 0,700 dan karena nilai Alpha Cronbach sebesar 0,800 > 0,700, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrument dalam penelitian ini adalah reliable.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perpustakaan MTs Pembangunan 1. Sejarah Singkat Perpustakaan Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dirintis sejak berdirinya
Mdrasah
Pembangunan
yaitu
tahun
1974.
Saat
itu
perpustakaan belum dapat difungsikan sebagaimana perpustakaan sekolah yang sesuangguhnya. Ruangannya masih menyatu dengan ruang Tata Usaha (TU). Petugasnyapun masih dirangkap dengan pertugas Tata Usaha. Koleksinya hanya berupa buku-buku yang jumlahnya masih sangat terbatas. Pada tahun 1980 Perpustakaan Madrasah Pembagunan UIN Jakarta mulai menempati ruangan tersendiri dengan seorang petugas khusus. Koleksinya sudah mulai bertambah, baik judul maupun eksemplarnya. Mulai tahun 1986 Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta mulai dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip perpustakaan. Sistem keanggotaan perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta menggunakan sistem keanggotaan langsung, yakni setiap siswa, guru dan karyawan Mdrasah Pembangunan secara otomatis menjadi anggota perpustakaan.
41
42
Sistem pelayanan perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta menggunakan sistem terbuka (open acces), yaitu pengunjung dapat langsung menuju rak, kendati demikian katalog tetap disediakan. Sedangkan pengelolaan bahan-bahan koleksinya menggunakan sistem DCC (Dewey Decimal Clasification). Mulai taun 2001 sistem pelayanan pengunjung, baik pelayanan teknis maupun layanan baca dilakukan dengan cara komputerisasi dan sistem keanggotaan secara otomatis, dengan memberikan kartu anggotan kepada siswa mulai dari kelas I – VI Ibtidaiyah dan keas I – III Tsanawiyah. Mulai tahun pelajaran 2004/2005 keanggoataan dan data kepsutakaan
menggunakan
sistem
barcode.
Sejak
tahun
2007
perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta telah menggunakan sistem berbasis Web dengan sofware “MY PUSTAKA”.
2. Kedudukan Perpustakaan Kedudukan perpustakaan Madrasah Pembangunan adalah sebagai penunjang belajar mengajar dan mempunyai peran penting antara lain: a. Membantu menyediakan bahan/sumber belajar baik berupa buku/non buku dan fasilitas berupa KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) b. Memperkaya pengalaman belajar siswa c. Menanamkan kebiasaan belajar mandiri d. Melatih siswa kearah tanggung jawab e. Memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah f. Membantu guru-guru dalam melengkapi sumber-sumber pelajaran g. Membantu siswa, guru, kayawan dan mahasiswa serta orang tua dalam mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan.
43
3. Visi dan Misi Perpustakaan a. Visi Mewujudkan Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta sebagai wadah pendidikan dan informasi yang terkemukan.
b. Misi 1) Mengusahakan sarana dan prasarana serta koleksi perpustakaan yang lengkap 2) Memberdayakan perpustakaan sebagai center of learning 3) Menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan murid-murid terhadap bacaan dan menambah kebiasaan belajar mandiri. 4) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang bermoral serta memiliki kemampuan intelektual dan mamapu bersaing secara Nasional maupun Internasional
4. Koleksi Perpustakaan Koleksi perustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta terdiri atas 2 kategori bahan pustaka, sebagai berikut: a. Bahan pustaka berupa kategori buku Adapun rincian jumlah dan jenis koleksi buku di perpustakaan adalah sebagai berikut: Jumlah keseluruhan buku
= 8770 judul (20619 Eks)
Jumlah buku yang ada
= 17852 Eks
Buku yang rusak
= 355 Eks
Buku yang di weeding
= 2331 Eks
Tabel : 7 Jumlah buku berdasarkan DCC Kode
Kategori
Judul
Eksemplar
000
Karya umum
401
903
100
Filsafat
245
394
44
200
Agama
1647
4351
300
Ilmu sosial
525
1346
400
Bahasa
637
1780
500
Sains
931
2635
600
Teknologi
402
850
700
Kesenian dan Olah raga
113
264
800
Kesasatraan
3364
6834
900
Geografi
505
1262
Jumlah buku berdasarkan bahasa Bahasa Indonesia
= 8269 judul (19526 Eks)
Bahasa inggris
= 268 judul (610 Eks)
Bahasa arab
= 168 judul (305 Eks)
b. Bahan pustaka berupa kategori non buku: 1) Film-film prndidikan 2) Kaset pembelajaran 3) Video (VCD) 4) Peta 5) Globe 6) Beda miniatur (boneka dengan busana 30 provinsi dan boneka miniatur dunia) 7) Mata uang asing
5. Tenaga Perpustakaan Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memiliki empat tenaga perpustakaan (pustakawan). Adapun susunan adalah sebagai berikut: a. Kepala Perpustakaan
: Drs. Hamdani Nizan
b. Layanan Teknis
: Nuyadi Fasah, Amd : R. Ineu Indriati Sagita
45
c. Layanan Pemakai
: Retna Enfah Kusuma Dewi, S.IP
6. Layanan perpustakaan Perpustakaan Madrasah
Pembangunan
UIN
Jakarta
Memiliki
beberapa layanan, diantaranya adalah: a. Layanan KBM (kegiatan Belajar Mengajar) b. Layanan Baca Lesehan c. Layanan Sirkulasi d. Layanan Internet Adapun jam layanan perpustakaan sebagai berikut: Senin-Kamis : 07.00 - 14.00 Jum’at
: 07.00 -11.00
Break
: 12.00 – 13.00
7. Program Kerja Perpustakaan a. Pembelian koleksi buku dan referensi b. Pembelian buku paket c. Pembelian majalah, koran dan tabloid d. Pembelian perlengkapan perpustakaan; peta globe dan benda budaya e. Mengadakan pameran, bedah buku, dan seminar f. Mengadakan kunjungan dan studi banding ke perpsutakaan Nasional, UNJ, dan UIN. g. Mengikut sertakan pegawai untuk seminar pustakawan h. Melakukan briefing triwulan tenaga pustakawan MP UIN Jakarta i. Menagadakan pelatihan untuk pustakawan j. Mengadakan kunjungan ke Islamic Book Fair dan Pameran buku di Istora Senayan k. Menciptakan ruangan baca guru, karyawan, dan siswa yang nyaman. l. Mengadakan stoke of name tahunan untuk mendata buku.
46
8.
Sarana dan Prasarana Perpustakaan a. Gerung/ruang b. Area 1) Area baca 2) Area kerja 3) Area srkulasi c. Sarana Perpustakaan 1) Rak buku 2) Rak surat kabar 3) Meja baca 4) Kursi baca 5) Meja kerja 6) Kursi kerja 7) Lemari 8) Meja sirkulasi 9) Majalah dinding 10) Perangkat komputer dan administrasi 11) Jam dinsing 12) Televisi 13) Pemutar VCD/DVD 14) AC/ pendingin ruangan 15) Benda budaya 16) Tampat sampah
B. Deskripsi Data Berikut akan diuraikan hasil penelitian mengenai implementasi program perpustakaan dalam meningkatkan minta baca siswa, melalui penelitian lapangan dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan sebanyak 30 pertanyaan. Uraian deskripsi data yang didapat di lapangan akan disajikan dalam bentuk tabel dalam perhitungan :
47
P= Keterangan : P
= Angka Persentasi Jawaban
F
= Frekuensi Jawaban Reponden (jumlah jawaban responden)
N
= Jumlah frekuensi (Number of Cases ) / Banyaknya Responden (sampel) Jumlah sampel adalah 27 % dari jumlah populasi sebanyak 772
dengan perhitungan 27 % x 772 = 208,44, kemudian untuk mempermudah perhitungan penulis bulatkan menjadi 208 siswa. Untuk pembagian kuesioner peneliti membagi 31 untuk kelas VII A, 32 untuk kelas VII D, 31 untuk kelas VII F, 31 untuk kelas VIII B, 20 untuk kelas VIII C, 33 untuk kelas VIII E, 30 untuk kelas VIII H. Penulis menggunakan teknik random yaitu pemilihan sampel dimana setiap unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Selanjutnya peneliti akan membuat hasil penelitian yang dijabarkan dalam beberapa tabel, seperti dibawah ini. 1.
Deskripsi Data Angket Variabel X (program perpustakaan)
Tabel : 8 Jumlah koleksi buku di perpustakaan Valid Cumulative Altenatif Frequency Percent Jwaban Percent Percent Valid 1 3 1,4 1,4 1,4 2 56 26,9 26,9 28,4 3 128 61,5 61,5 89,9 4 21 10,1 10,1 100,0 Total 208 100,0 100,0
48
Dari tabel diatas dapat dilihat mengenai pernyataan tentang “jumlah koleksi buku di perpustakaan sekolah banyak dan lengkap”. Dari 208 siswa,
terdapat 3 siswa (1,4%)
menjawab sangat tidak setuju dengan pernyataan diatas, 56 siswa (26,9%) menjawab tidak setuju, 128 siswa (61,5%) menjawab setuju, dan 21 siswa (10,1%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa menganggap perpustakaan memiliki jumlah koleksi buku yang banyak dan lengkap.
Alternatif Jawaban Valid
2 3 4 Total
Tabel : 9 Aneka Ragam Buku Perpustakaan Valid Frequency Percent Percent 24 148 36
11,5 71,2 17,3
11,5 71,2 17,3
208
100,0
100,0
Cumulative Percent 11,5 82,7 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Perpustakaan menyediakan buku yang beraneka ragam”. Dari 208 siswa, tidak terdapat siswa yang menjawab sangat tidak setuju (0%) dengan peryataan diatas, 24 siswa (11,5%) menjawab tidak setuju, 148 siswa (71,2%) menjawab setuju, dan 36 siswa (17,3%) menjawab menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menganggap Perpustakaan menyediakan buku yang beraneka ragam.
49
Tabel : 10 Perpustakaan menyediakan buku-buku pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan Alternatif Jawaban Valid 1 2 3 4 Total
3 45
1,4 21,6
Valid Percent 1,4 21,6
131 29 208
63,0 13,9 100,0
63,0 13,9 100,0
Frequency Percent
Cumulative Percent 1,4 23,1 86,1 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Perpustakaan menyediakan buku-buku pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan”. Dari 208 siswa, terdapat 3 siswa (1,4%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 45 siswa (21,6%) menjawab tidak setuju, 131 siswa (63%) menjawab setuju, dan 29 siswa (13,9%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menganggap Perpustakaan menyediakan menyediakan buku-buku pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Tabel : 11 Perpustakaan menyediakan koran, majalah, dan tabloid setiap hari Alternatif Jawaban Valid 1 2 3 4 Total
Frequency Percent 3 74 116 15 208
1,4 35,6 55,8 7,2 100,0
Valid Percent 1,4 35,6 55,8 7,2 100,0
Cumulative Percent 1,4 37,0 92,8 100,0
50
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Perpustakaan menyediakan koran, majalah, dan tabloid setiap hari”. Dari 208 siswa, terdapat 3 siswa (1,4%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 74 siswa (35,6%) menjawab tidak setuju, 116 siswa (55,8%) menjawab setuju, dan 15 siswa (7,2%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menganggap Perpustakaan menyediakan koran, majalah, dan tabloid setiap hari. Tabel: 12 Perpustakaan menyediakan perlengkapan seperti peta globe, dan benda budaya lainnya. Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 2 3 4 Total
3 19 142 44 208
1,4 9,1 68,3 21,2 100,0
1,4 9,1 68,3 21,2 100,0
1,4 10,6 78,8 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Perpustakaan menyediakan perlengkapan seperti
peta
globe, dan benda budaya lainnya.” Dari 208 siswa, terdapat 3 siswa (1,4%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 19 siswa (9,1%) menjawab tidak setuju, 142 siswa (68,3%) menjawab setuju, dan 44 siswa (21,2%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menganggap Perpustakaan menyediakan perlengkapan seperti peta globe, dan benda budaya lainnya.
51
Tabel: 13 Perpustakaan mengadakan kegiatan bedah buku, dan D seminar tentang buku a Frekuensi Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent r Jawaban 16 7,7 7,7 7,7 iValid 1 2 88 42,3 42,3 50,0 3 4 Total
91 13 208
43,8 6,3 100,0
43,8 6,3 100,0
93,8 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Perpustakaan mengadakan kegiatan bedah buku, dan seminar tentang buku.” Dari 208 siswa, terdapat 16 siswa (16%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 88 siswa (42,3%) menjawab tidak setuju, 91 siswa (43,8%) menjawab setuju, dan 13 siswa (6,3%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menganggap Perpustakaan mengadakan kegiatan bedah buku, dan seminar tentang buku.
Tabel: 14 Perpustakaan melakukan Studi banding ke perpustakaan lain Alternatif Jawaban Valid 1 2 3 4 Total
Frequency Percent 18 73 91 26 208
8,7 35,1 43,8 12,5 100,0
Valid Percent 8,7 35,1 43,8 12,5 100,0
Cumulative Percent 8,7 43,8 87,5 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Perpustakaan melakukan Studi banding ke perpustakaan
52
lain.” Dari 208 siswa, terdapat 18 siswa (8,7%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 73 siswa (35,1%) menjawab tidak setuju, 91 siswa (43,8%) menjawab setuju, dan 26 siswa (12,5%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab bahwa Perpustakaan melakukan Studi banding ke perpustakaan lain
Tabel: 15 Petugas perpustakaan membantu saya ketika mengalami kesulitan diperpustakaan Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 31 14,9 14,9 14,9 2 75 36,1 36,1 51,0 3 4 Total
82 20 208
39,4 9,6 100,0
39,4 9,6 100,0
90,4 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “petugas perpustakaan membantu saya ketika mengalami kesulitan diperpustakaan.”
Dari 208 siswa, terdapat 31 siswa
(14,9%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 75 siswa (36,1%) menjawab tidak setuju, 82 siswa (39,4%) menjawab setuju, dan 20 siswa (9,6%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa petugas Perpustakaan membantu mereka ketika mereka mengalamai kesulitan di perpustakaan.
53
Tabel: 16 Petugas perpustakaan melayani saya dengan baik dan ramah Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent jawaban Percent Percent Valid 1 21 10,1 10,1 10,1 2 72 34,6 34,6 44,7 3 4 Total
82 33 208
39,4 15,9 100,0
39,4 15,9 100,0
84,1 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Petugas perpustakaan melayani saya dengan baik dan ramah.”
Dari 208 siswa, terdapat 21 siswa (10,1%) menjawab
sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 72 siswa (34,6%) menjawab tidak setuju, 82 siswa (39,4%) menjawab setuju, dan 33 siswa (9,6%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa petugas Perpustakaan melayani mereka dengan baik dan ramah. Tabel : 17 Perpustakaan pernah mengadakan kegiatan kunjungan ke Islamic Book Fair Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid 1 11 5,3 5,3 5,3 2 117 56,3 56,3 61,5 3 73 35,1 35,1 96,6 4 7 3,4 3,4 100,0 Total 208 100,0 100,0 Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Perpustakaan pernah mengadakan kegiatan kunjungan ke Islamic Book Fair.”
Dari 208 siswa, terdapat 11 siswa (5,3%)
54
menjawab sangat tidak setuju dengan pernyataan diatas, 117 (56,3) menjawab tidak setuju, 73 (35,1%) menjawab %) menjawab setuju, dan 7 siswa (3,4%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa Perpustakaan tidak pernah mengadakan kegiatan kunjungan ke Islamic Book Fair. Tabel : 18 Perpustakaan memiliki ruang baca yang cukup dan nyaman Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 8 3,8 3,8 3,8 2 56 26,9 26,9 30,8 3 111 53,4 53,4 84,1 4 33 15,9 15,9 100,0 Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Perpustakaan memiliki ruang baca yang cukup dan nyaman.” Dari 208 siswa, terdapat 8 siswa (3,8%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 56 siswa (26,9%) menjawab tidak setuju, 111 siswa (53,9%) menjawab setuju, dan 33 siswa (15,9%) menjawab sangat
setuju.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa Perpustakaan memiliki ruang baca yang cukup dan nyaman Tabel: 19 Buku di perpustakaan mudah ditemukan dan tertata rapih Valid Cumulative Altenatif Jwaban Frequency Percent Percent Percent Valid 1 20 9,6 9,6 9,6 2 89 42,8 42,8 52,4 3 83 39,9 39,9 92,3 4 16 7,7 7,7 100,0 Total
208
100,0
100,0
55
Dari tabel di atas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Buku di perpustakaan mudah ditemukan dan tertatat rapih.” Dari 208 siswa, terdapat 20 siswa (9,6%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 89 siswa (42,8%) menjawab tidak setuju, 83 siswa (39,9%) menjawab setuju, dan 16 siswa (7,7%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa buku di Perpustakaan tidak mudah ditemukan dan kurang tertata rapih. 2.
Deskripsi Data Angket Variabel Y (Minat Baca) Tabel: 20 Saya selalu membaca secara seksama Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid 1 2 3 4 Total
7 51 132 18 208
3,4 24,5 63,5 8,7 100,0
3,4 24,5 63,5 8,7 100,0
3,4 27,9 91,3 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya selalu membaca secara seksama.” Dari 208 siswa, terdapat 7 siswa (3,4%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 51 siswa (24,5%) menjawab tidak setuju, 132 siswa (63,5%) menjawab setuju, dan 18 siswa (8,7%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka selalu membaca secara seksama.
56
Tabel: 21 Saya suka jika diminta pendapat teman ketika saya membaca Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid 1 15 7,2 7,2 7,2 2 94 45,2 45,2 52,4 3 87 41,8 41,8 94,2 4 Total
12 208
5,8 100,0
5,8 100,0
100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya suka jika diminta pendapat teman ketika saya membaca.” Dari 208 siswa, terdapat 15 siswa (7,2%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 94 siswa (45,2%) menjawab tidak setuju, 87 siswa (41,8%) menjawab setuju, dan 12 siswa (5,8%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka kurang suka jika diminta pendapat teman ketika saya membaca.
Tabel: 22 Saya bersedia membaca teks di depan kelas Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 2 3 4 Total
30 124 46 8 208
14,4 59,6 22,1 3,8 100,0
14,4 59,6 22,1 3,8 100,0
14,4 74,0 96,2 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya bersedia membaca teks di depan kelas.” Dari 208 siswa, terdapat 30 siswa (14,4) menjawab sangat tidak setuju dengan
57
peryataan diatas, 124 siswa (59,6) menjawab tidak setuju, 46 siswa (22,1%) menjawab setuju, dan 8 siswa (3,8%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka bersedia membaca teks di depan kelas. Tebal: 23 Saya selalu bersemangat ketika guru menyuruh saya membaca di depan kelas Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent jawaban Percent Percent Valid 1 22 10,6 10,6 10,6 2 112 53,8 53,8 64,4 3 60 28,8 28,8 93,3 4 14 6,7 6,7 100,0 Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya selalu bersemangat ketika guru menyuruh saya membaca di depan kelas.”
Dari 208 siswa, terdapat 22 siswa
(10,6%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 112 siswa (53,8%) menjawab tidak setuju, 60 siswa (28,8%) menjawab setuju, dan 14 siswa (6,7%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa tidak selalu bersemangat ketika guru menyuruh saya membaca di depan kelas. Tabel: 24 Di waktu luang saya lebih suka membaca dari pada bermain Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawban Percent Percent Valid 1 34 16,3 16,3 16,3 2 98 47,1 47,1 63,5 3 58 27,9 27,9 91,3 4 18 8,7 8,7 100,0 Total
208
100,0
100,0
58
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Di waktu luang saya lebih suka membaca dari pada bermain.” Dari 208 siswa, terdapat 34 siswa (16,3%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 98 siswa (47,1%) menjawab tidak setuju, 58 siswa (27,9%) menjawab setuju, dan 18 siswa (8,7%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa Di waktu luang mereka lebih suka bermain dari pada membaca. Tabel : 25 Di waktu libuaran saya tetap membaca buku Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent jawaban Percent Percent Valid 1 21 10,1 10,1 10,1 2 73 35,1 35,1 45,2 3 4 Total
96 18 208
46,2 8,7 100,0
46,2 8,7 100,0
91,3 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Di waktu libuaran saya tetap membaca buku.” Dari 208 siswa, terdapat 21 siswa (10,1%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 73 siswa (35,1%) menjawab tidak setuju, 96 siswa (46,2%) menjawab setuju, dan 18 siswa (8,7%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa diwaktu libuaran mereka tetap membaca buku.
59
Tabel: 26 Saya bisa tetap berkonsentrasi membaca walaupun dalam keadaan beriisik/bising Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid 1 44 21,2 21,2 21,2 2 69 33,2 33,2 54,3 3 4 Total
80 15 208
38,5 7,2 100,0
38,5 7,2 100,0
92,8 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya bisa tetap berkonsentrasi membaca walaupun dalam keadaan beriisik/bising.”
Dari 208 siswa, terdapat 44
siswa (21,1%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 69 siswa (33,2%) menjawab tidak setuju, 80 siswa (38,5%) menjawab setuju, dan 15 siswa (7,2%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab mereka bisa tetap berkonsentrasi membaca walaupun dalam keadaan beriisik/bising.
D
Tabel : 27 Saya bisa melakukan hal lain saat sedang membaca Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 22 10,6 10,6 10,6 2 92 44,2 44,2 54,8 3 79 38,0 38,0 92,8 4 15 7,2 7,2 100,0 Total 208 100,0 100,0
60
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya bisa melakukan hal lain saat sedang membaca.” Dari 208 siswa, terdapat 22 siswa (10,6%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 92 siswa (44,2%) menjawab tidak setuju, 79 siswa (38,0%) menjawab setuju, dan 15 siswa (7,2%) menjawab sangat setuju.
Dengan demikian, dapat disimpulkan
sebagian besar siswa menjawab mereka tidak dapat melakukan hal lain saat sedang membaca.
Tabel: 28 Saya lebih suka membaca dari pada mengerjakan tugas D Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent a Jawaban Percent Percent rValid 1 16 7,7 7,7 7,7 i t a
2 3 4 Total
61 92 39 208
29,3 44,2 18,8 100,0
29,3 44,2 18,8 100,0
37,0 81,3 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya lebih suka membaca dari pada mengerjakan tugas.” Dari 208 siswa, terdapat16 siswa (7,7%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 61 siswa (29,3%) menjawab tidak setuju, 92 siswa (44,2%) menjawab setuju, dan 39 siswa (18,8%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab mereka lebih suka membaca dari pada mengerjakan tugas.
61
Tabel : 29 Saya lebih suka membaca dari pada menonton televisi Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 26 12,5 12,5 12,5 2 110 52,9 52,9 65,4 3 58 27,9 27,9 93,3 4 Total
14 208
6,7 100,0
6,7 100,0
100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya lebih suka membaca dari pada menonton televisi.” Dari 208 siswa, terdapat 26 siswa (12,5%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 110 siswa (52,9%) menjawab tidak setuju, 58 siswa (27,9%) menjawab setuju, dan 14 siswa (6,7%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab mereka lebih suka menonton televisi dari pada membaca. Tabel: 30 Saya dapat menyampaikan kembali isi bacaan yang saya baca Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 10 4,8 4,8 4,8 2 3 4 Total
Dari
64 119 15 208
30,8 57,2 7,2 100,0
30,8 57,2 7,2 100,0
35,6 92,8 100,0
tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan
tentang “Saya dapat menyampaikan kembali isi bacaan yang saya baca.” Dari 208 siswa, terdapat 10 siswa 4,8%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas, 64 siswa (30,8%) menjawab
62
tidak setuju 119 siswa (57,2%) menjawab setuju, dan 15 siswa (7,2%)
menjawab
sangat
setuju.
Dengan
demikian,
dapat
disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka dapat menyampaikan kembali isi bacaan yang mereka baca
Tabel: 31 Saya dapat menyimpulkan bacaan yang saya baca Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 5 2,4 2,4 2,4 2 40 40 19,2 21,6 3 4 Total
141 22 208
67,8 10,6 100,0
67,8 10,6 100,0
89,4 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya dapat menyimpulkan bacaan yang saya baca.” Dari 208 siswa, terdapat 5 siswa (2,4%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas 40 siswa (40%) menjawab tidak setuju 141 siswa (67,8%) menjawab setuju, dan 22 siswa (10,6%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka dapat menyampaikan kembali isi bacaan yang mereka baca.
Tabel : 32 Saya merasa senang ketika saya membaca buku Alternatif Valid Cumulative D Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 11 5,3 5,3 5,3 2 53 25,5 25,5 30,8 3 114 54,8 54,8 85,6 4 30 14,4 14,4 100,0 Total
208
100,0
100,0
63
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya merasa senang ketika saya membaca buku.” Dari 208 siswa, terdapat 11 siswa (5,3%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas 53 siswa (25,5%) menjawab tidak setuju 114 siswa (54,8%) menjawab setuju, dan 30 siswa (14,4%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka merasa senang ketika mereka membaca buku.
Tabel: 33 Banyak pengetahuan baru ketika saya membaca Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 2 3 4 Total
4 13 128 63 208
1,9 6,3 61,5 30,3 100,0
1,9 6,3 61,5 30,3 100,0
1,9 8,2 69,7 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Banyak pengetahuan baru ketika saya membaca.” Dari 208 siswa, terdapat 4 siswa (1,9%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas 13 siswa (6,3%) menjawab tidak setuju 128 siswa (61,5%) menjawab setuju, dan 63 siswa (30,3%) menjawab sangat setuju. . Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa Banyak pengetahuan baru ketika mereka membaca.
64
Tabel: 34 Saya memiliki banyak koleksi buku di rumah Altenatif Valid Cumulative Frequency Percent Jwaban Percent Percent Valid 1 9 4,3 4,3 4,3 2 54 26,0 26,0 30,3 3 105 50,5 50,5 80,8 4 Total
40 208
19,2 100,0
19,2 100,0
100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya memiliki banyak koleksi buku di rumah.” Dari 208 siswa, terdapat 9 siswa (4,3%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas 54 siswa (26,0%) menjawab tidak setuju 105 siswa (50,5%) menjawab setuju, dan 40 siswa (19,2%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka memiliki banyak koleksi buku di rumah
Tabel: 35 Saya lebih suka membeli buku dari pada membeli barangbarang lain Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 30 14,4 14,4 14,4 2 3 4 Total
99 52 27 208
47,6 25,0 13,0 100,0
47,6 25,0 13,0 100,0
62,0 87,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Saya lebih suka membeli buku dari pada membeli barangbarang lain.” Dari 208 siswa, terdapat 30 siswa (14,4%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas 99 siswa (47,6%)
65
menjawab tidak setuju 52 siswa (25,0%) menjawab setuju, dan 27 siswa (13,0%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa lebih suka membeli barangbarang lain dari pada membeli buku.
Tabel: 36 Jika teman saya memiliki buku baru, saya akan meminjamnya Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 23 11,1 11,1 11,1 2 95 45,7 45,7 56,7 3 75 36,1 36,1 92,8 4 15 7,2 7,2 100,0 Total 208 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Jika teman saya memiliki buku baru, saya akan meminjamnya.”
Dari 208 siswa, terdapat 23siswa (11,1%)
menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas 95 siswa (45,7%) menjawab tidak setuju 75 siswa (36,1%) menjawab setuju, dan 15 siswa (7,2%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa jika teman mereka mempunyai buku baru, mereka tidak meminjamnya.
66
Tabel: 37 Jika tidak dapat membeli buku sendiri, saya akan meminjamnya di perpustakaan Alternatif Valid Cumulative Frequency Percent Jawaban Percent Percent Valid 1 30 14,4 14,4 14,4 2 65 31,3 31,3 45,7 3 4 Total
92 21 208
44,2 10,1 100,0
44,2 10,1 100,0
89,9 100,0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan mengenai pernyataan tentang “Jika tidak dapat membeli buku sendiri, saya akan meminjamnya di perpustakaan.” Dari 208 siswa, terdapat 30 siswa (14,4%) menjawab sangat tidak setuju dengan peryataan diatas 65 siswa (31,3%) menjawab tidak setuju 92 siswa (44,2%) menjawab setuju, dan 21 siswa (10,1%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian besar siswa menjawab bahwa jika mereka tidak dapat membeli buku sendiri, maka mereka akan meminjamnya di perpustakaan. 3.
Deskripsi Data Angket Keseluruhan Data ini akan menjelaskan nilai mean dari dua varibel yakni program perpustakaan dengan minat baca siswa. Tabel 38 Descriptive Statistics
variabel Minat Baca Siswa Program Perpustakaan Sekolah Valid N (listwise)
N 208 208 208
Mean 32,30 45,92
67
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai mean (rata-rata) dari variabel Minat Baca siswa adalah 32,30 hal ini berarti tingkat minat baca siswa di MTs Pembangunan berada pada taraf rendah, sedangkan nilai mean (rata-rata) variabel program perpustakaan adalah 45,92 maka hal ini berarti tingkat implementasi program perpustakaan sekolah berada pada taraf sedang. C. Analisa Data Selanjutnya analisis diarahkan pada upaya mengukur ada tidaknya hubungan variabel program perpustakaan dengan minta baca siswa di perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk membuktikan seberapa besar hubungan antara Variabel X dan Variabel Y. Adapun langkah yang akan ditempuh sebagai berikut:
a) Uji korelasi
Correlations Program_Perpu Minat_Baca_Sis stakaan Program_Perpustakaan
Pearson Correlation
wa 1
,318
Sig. (2-tailed)
,000
N
a)Minat_Baca_Siswa M
Pearson Correlation
208
208
**
1
,318
e
Sig. (2-tailed)
,000
n
N
208
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
berdasarkan tabel Corelation hasil perhitungan SPSS 22 diatas dapat disimpulkan: 1)
**
Menjelaskan interpretasi kekuatan hubungan Jika dilihat dari positif atau negatifnya hubungan variabel X
terhadap variabel Y, maka angka korelasi variabel X terhadap Y
208
68
tidak terdapat tanda negatif. Hal ini berarti hubungan antara dua variabel tersebut adalah positif. Dengan melihat besar nilai hubungan (rxy) kedua variabel tersebut adalah sebesar 0,318. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara variabel X dengan Variabel Y adalah lemah. 2)
Menjelaskan interpretasi signifikan dan tidaknya hubungan
dengan menggunakan tabel nilai “t” (membuktikan hipotesis) Df = N-2= 208 – 2 = 206, maka ttabel pada 5 % = 1,97 T hitung =
T hitung =
√ √
√ √ √
√
T hitung = 4,82 Dengan diketahuinya nilai df = 206, maka dapat diketahui nilai ttabel 1,97 pada taraf signifikansi 5%, lalu nilai ttabel tersebut dibandingkan dengan nilai thitung, karena nilai thitung 4,82 > nilai ttabel 1,97 pada taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Ho (hipotesis nihil) ditolak dan H1 (hipotesis alternatif) diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara program perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa. b) Koefisien determinasi (r2) koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi (pengaruh) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y. Berdasarkan tabel perhitungan dibawah ini dapat dijelaskan bahwa nilai r2 = 0. 318 x 0.318 = 0.10 x 100 % atau dengan perhitungan “Coefisien of Detemination” sebagai berikut: KD = r2 x 100% KD = 0, 318 x 100%
69
KD = 0,10 x 100% KD = 10 % Hal ini berarti besarnya kontribusi variabel X terhadap Variabel Y adalah sebesar 10 % dan sisanya 90 % (100% - 10%) oleh variabel atau faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini, misalnya seperti lingkungan keluarga, pola asuh/ bimbingan orang tua, motivasi belajar, kinerja guru, dan lain sebagainya. D. Interpretasi Data Seperti yang telah diketahui bahwa perpustakaan adalah bagian terintegrasi dengan sekolah yang diharapkan dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Fungsi edukatif yang terkandung dalam perpustakaan menggambarkan bahwa keseluruhan fasilitas dan sarana yang ada di perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan sehingga
dikemudian
hari
siswa
memiliki
kemampuan
untuk
mengembangkan dirinya lebih lanjut. Kemudian untuk mencapai pada tahap mengembangkan diri baik secara formal maupun informal siswa tentu saja harus banyak membaca. Baik membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi pelajaran maupun yang bersifat pengayaan. Maka disinilah peran sekolah sebagai lembaga pendidikan, melalui perpustakaan yang ada didalamnya mampu memupuk dan
menumbuhkan
minat
baca
para
siswa-siswi
nya
dengan
menyelenggarakan program-program perpustakaan yang berkualitas, sehingga pada gilirannya siswa merasa senang dan nyaman berlama-lama berada di perpustakaan untuk membaca buku dan pada akhirnya hal tersebut akan berlanjut menjadi sebuah pembiasaan atau budaya sekolah yang baik serta meningkatkan minat baca siswa, sehingga dengan modal minat baca itulah siswa akan lebih mudah mengembangkan diri melalui aktivitas membaca.
70
Penelitian yang dilakukan oleh penulis di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dapat dibuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara program perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa sebesar 0,318. Karena arah koefisien korelasi positif, maka dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik suatu program perpustakaan sekolah maka semakin baik pula minat baca siswa.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab IV maka dapat diambil kesimpulan dari beberapa temuan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
temuan yang kemudian dianalisis menggunakan rumus
korelasi antara program perpustakaan sekolah dengan minat baca siswa terdapat pengaruh yang lemah dengan nilai korelasi 0,318. 2. Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dilapangan, dapat diketahui bahwa nilai mean (rata-rata) variabel program perpustakaan adalah 45,92 maka hal ini berarti tingkat implementasi program perpustakaan sekolah berada pada taraf sedang. Sedangkan nilai mean (rata-rata) dari variabel minat baca siswa adalah 32,30 hal ini berarti tingkat minat baca siswa di MTs Pembangunan berada pada taraf rendah. 3. Adapun koefisien korelasi menunjukan bahwa kontribusi variabel X (program perpustakaan sekolah) terhadap variabel Y (minat baca siswa) adalah sebesar 10%.
71
72
B. Saran-saran Dalam setiap penelitian tentu saja menghasilkan temuan-temuan. Hasil temuan tersebut akan menjadi bahan referensi untuk pengambilan keputusan kedepannya bagi pihak sekolah. penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait. 1. Walaupun pengaruh antara program perpustakaan dengan minat baca siswa tidak terlalu kuat, namun kedua hal tersebut harus diperhatikan oleh pihak sekolah, karena pada hakikatnya minat baca siswa perlu dibina, sehingga ada baiknya pihak sekolah khususnya perpustakaan memiliki program kerja yang dirancang secara khusus untuk pembinaan minat baca siswa sehingga ada peningkatan dari waktu kewaktu. 2. Hendaknya jalinan kerja sama antara kepala sekolah, pustakawan, guru, dan orang tua semakin ditingkatkan, sehinga tercapainya tujuan perpustakaan yang efektif dan efisien. Kerjasama yang baik dari pihakpihak tersebut akan memudahkan siswa dalam meingkatkan minat bacanya. 3. Melihat data penelitian yang menunjukan bahwa kontribusi program perpustakaan terdapat minat baca adalah 10 %. Ada baiknya pihak pustakawan selalu melakukan evaluasi program dan evaluasi minat baca siswa, baik secara formatif maupun sumatif. Sehingga akan diketahui hasil atau perkembangan program perpustakaan dari waktu kewaktu yang pada
akhirnya
akan
membawa
pada
perbaikan-perbaikan
peningkatan-peningkatan pada program perpustakaan.
dan
DAFTAR PUSTAKA
Darmono, Perpustakaan Sekolah; Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, Jakarta: PT Grasindo, 2001 Hakim, Sudarnoto Abdul, dkk. Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: Gagasan untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah, Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006 Haq, Rizal Saiful, dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta: Fakutas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2005 http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm, diakses pada tanggal 15 April 2014, pkl 14.00. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29235/3/Chapter%20II.pdf, tanggal 30- 12- 2013 pkl. 11.30 https://www.academia.edu/5512205/Instrumen_Minat_Baca_dan_Kemampuan_ Menulis, diakses pada tanggal 23-03-2014, pkl 13.00 Kementrian Pendidikan, dan Kementrian Agama RI, Peningkatan Manajemen Melalui Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/ Madrasah, Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama RI, 2011 Mudjito, Pembinaan Minat Baca, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001 Muhaimin, dkk. Manajemen Pendidikan; Aplikasinya dalam Penyusunan Pengembangan Sekolah/ Madrasah, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009 NS,
Sutarno,
Tanggung
Jawab
Perpustakaan;
dalam
Masyarakat Informasi, Jakarta: Panta Rei, 2005
Mengembangkan
, Membina Perpustakaan Desa, Jakarta: Segong Seto, 2008 , Manajemen Perpustakaan; Suatu Pendekatan dan Praktik Jakarta: Segong Seto, 2006 Perpustakaan
Nasional
RI,
Standar
Nasional
Perpustakaan
(NSP),
Jakarta:Perpustakaan Nasional RI, 2011 Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2011 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakaan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius, 1992 Sudiyono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan,Jakarta: PT Grafindo Persada, 2005 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,Bandung: Alfabeta, 2011 Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 Sukmadinata, Syaodih Nana. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosyda Karya, 2010 Sulistia, dkk. Manajemen Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Universitas Terbuka, 2012 Yusanto, Ismail.M. Widjajakusuma, M.K, Manajemen Strategik Perspektif Syari’ah, Jakarta: Khairul Bayaan, 2003 Yusuf, Pawit M. Dan Suhendar, Yahya, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Kencana,2005