UNIVERSITAS INDONESIA
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 JAKARTA SELATAN
SKRIPSI
FARIZAL ANDRIANSYAH 0606090461
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DEPOK JULI 2012
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 JAKARTA SELATAN
SKRIPSI Diajukuan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora
FARIZAL ANDRIANSYAH 0606090461
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DEPOK JULI 2012
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Persepsi Siswa Terhadap Perpustakaan: Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta Selatan ini dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Humaniora Universitas Indonesia. Dalam perjalanan dari awal perkuliahan, hingga selesainya penulisan skripsi ini, telah banyak pihak-pihak yang membantu dan mendukung saya. Tanpa bantuan dan dukungan selama ini, mungkin akan sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalamdalamnya atas segala dukungan, semangat, bantuan, dan doa yang telah diberikan selama ini. Terima kasih saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yaitu kepada: 1.
Kedua orang tua, yaitu ibundaku Mamah Hj. Asmanah dan ayahandaku Bapak Patoni, juga kakak dan adik, Padiral, SH dan Pahrul Rozi, serta semua keluarga besar yang telah memberikan doa, kepercayaan, dan semangat yang tak henti-hentinya. Skripsi ini ku persembahkan untuk kalian.
2. Bapak Zulfikar Zen, M.A., selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk, dan bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Ibu Nina Mayesti, M.Hum. dan bapak Fuady Munir, M.Si., selaku pembaca skripsi, yang telah memberikan saran dan masukan untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi. 4. Ibu Dra. Luki Wijayanty SIP., M.Hum., selaku penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan mengenai perkuliahan kepada penulis. 5. Keluarga besar Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia, bapak/ibu dosen yang saya hormati, Bapak Prof. Sulistyo-
v Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Basuki, Ibu Laksmi, Ibu Nina, Ibu Tamara Ibu Anon, Ibu Irma, Ibu Utami, Ibu Indira, Ibu Luki, , Ibu Kalangie, Ibu Ike, Ibu Lily Roesma, Ibu Ining, Bapak Taufik, Bapak Fuad, Bang Arie dan lainnya yang telah mengajarkan banyak ilmu, serta Kak Reta, Kak Yeni, Anton, terimakasih atas bantuan dan informasinya. Juga kepada staf DIPI khususnya Bapak Amin dan Bapak Darsono yang banyak membantu saya selama menempuh studi di JIP. 6. Pihak MTs. Negeri 3 Jakarta Selatan, kepala sekolah Ibu Dra. Hj. Faizah, bapak Drs. H. Sohib sebagai Wakamad bidang kesiswaan sekaligus penghubung peneliti dengan perpustakaan, Ibu Seri Muryatini sebagai koordinator perpustakaan. Dan tentunya kepada ibu iim, bapak aba dan bapak amiruddin sebagai petugas perpustakaan. Terima kasih atas bantuan dan kemudahan yang diberikan dalam memperoleh data penelitian. 7. Erliya Wijayanty yang selalu memberikan bantuan, motivasi dan dukungan tanpa henti selama kuliah sampai skripsi ini selesai. Terima kasih atas kesabaran, kebersamaan, dan doa yang diberikan. Semoga perjuangan kita menjadi memori yang tidak terlupakan. Mudahmudahan cita-cita kita menjadi kenyataan . 8. Seluruh sahabat terbaik, Tyas, Angger, Mawan yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini. Anak-anak kons, Rikos, Carlos, Ony makasih buat tumpangan konsnya. 9. JIP UI angkatan 2006, yang telah sama-sama berjuang di Universitas Indonesia. Bangga menjadi bagian dari kalian dan sukses untuk angkatan kita tercinta. 10. Teman-teman JIP UI, baik senior maupun junior, terima kasih atas semua dukungan dan doa kalian semua. 11. Tidak kalah pentingnya, seluruh siswa-siswa MTs Negeri 3 yang sudah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Terima kasih banyak. Tuhan akan membalas kebaikan kalian.
vi Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
12. Terakhir untuk semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu kelancaran proses penulisan skripsi ini.
Selama mengerjakan skripsi ini penulis dapat belajar banyak mengenai hal-hal baru yang diharapkan dapat menambah wawasan baru bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Untuk itu, penulis meminta saran dan kritiknya untuk kebaikan di masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga apa yang telah dibahas dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Depok, 5 Juli 2012 Farizal Andriansyah
vii Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
ABSTRAK
Nama : Farizal Andriansyah Program Studi : Ilmu Perpustakaan Judul : Persepsi Siswa Terhadap Perpustakaan: Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta Selatan yang di tinjau dari aspek sumber daya manusia (SDM), koleksi, serta sarana dan prasarana. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode studi kasus deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner sebagai sumber utama, dan dilengkapi dengan wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap perpustakaan yang ditinjau dari aspek tenaga perpustakaan mendapatkan skor 2,74, aspek koleksi mendapatkan skor 2,64, dan aspek sarana dan prasarana mendapat skor 2,48. Sehingga skor rata-rata persepsi siswa terhadap perpustakaan yang dinilai dari 3 aspek tersebut hanya bernilai 2,61 dari skor maksimal 4,00. Skor 2,61 berada pada interval 2,51-3,75 yang menunjukan penilaian baik.
Kata kunci: Persepsi-siswa, perpustakaan sekolah, perpustakaan madrasah
ix
Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
ABSTRACT
Name : Farizal Andriansyah Study Program : Library Science Title : Students’ Perceptions toward Library: A Case Study in Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 of South Jakarta
This research aimed to discover the students’ perceptions toward library in Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 of South Jakarta that reviewed from three aspects; those are human resources, collections, facilities and infrastructures. This research is a quantitative one using a descriptive case study approach. The data collecting techniques are questioners as a main source, interview and observation as additional sources. The results of this research show that the students’ perceptions toward library that reviewed from human resources aspect obtain score 2,74; collections aspect obtain score 2,64; facilities and infrastructures obtain score 2,48. So that the average score of the students’ perceptions toward library that reviewed from those three aspects obtain score only 2,61 from the maximum score 4,00. Score 2,61 is on interval 2,51-3,75 that shows good appraisal.
Key words: Perception-Student, School Library, Islamic School Library
x
Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .............................................. ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv KATA PENGANTAR .............................................................................................v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................ viii ABSTRAK ............................................................................................................. ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................1 1.2 Perumusan masalah ...............................................................................5 1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................6 1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................6 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR ......................................................................7 2.1 Perpustakaan Sekolah ...................................................................................7 2.1.1 Tenaga Perpustakaan Sekolah ..........................................................11 2.1.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah ..........................................................14 2.1.3 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah ....................................16 2.2 Persepsi.......................................................................................................19 2.2.1 Jenis Persepsi ....................................................................................21 2.2.2 Macam Persepsi Sosial .....................................................................21 2.2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Persepsi ....................................22 2.3 Persepsi Siswa terhadap Perpustakaan .......................................................23 BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................24 3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................24 3.2 Jenis Penelitian ...........................................................................................24 3.3 Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................25 3.4 Lokasi Penelitian ........................................................................................25 3.5 Populasi dan Sampel ..................................................................................25 3.6 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................26 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data........................................................27 BAB 4 PEMBAHASAN .....................................................................................31 4.1 Profil MTs Negeri 3 Jakarta .......................................................................31 4.1.1 Sejarah Singkat MTs Negeri 3 Jakarta .............................................31 4.1.2 Visi dan Misi MTs Negeri 3 Jakarta .................................................31 4.1.3 Tujuan dan Sasaran MTs Negeri 3 Jakarta........................................33 4.1.4 Sarana dan Prasarana MTs Negeri 3 Jakarta ....................................34 4.2 Profil Perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta .................................................35
xi Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
4.2.1 4.2.2 4.2.3 4.2.4
Pengguna Perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta.................................35 Tenaga Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 3 Jakarta .......................35 Koleksi Perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta ....................................35 Sarana dan Prasarana Perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta .............37
4.3 Hasil Penelitian dan Pengolahan Data........................................................37 4.3.1 Keadaan Umum Responden..............................................................39 4.3.2 Persepsi Siswa terhadap Perpustakaan ..............................................42 4.3.2.1 Persepsi Siswa terhadap Tenaga Perpustakaan Sekolah .........42 4.3.2.2 Persepsi Siswa terhadap Koleksi Perpustakaan.......................46 4.3.2.3 Persepsi Siswa terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan .65 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................74 5.1 Kesimpulan.................................................................................................74 5.2 Saran ...........................................................................................................75 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................77 LAMPIRAN-LAMPRAN ....................................................................................81
xii Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Daftar Tabel Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta ..........34 Tabel 4.2 Koleksi Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta ..........36 Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta.................37 Tabel 4.4 Penyuntingan Kuesioner .....................................................................38 Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden ..................................................................39 Tabel 4.6 Kelas Responden ................................................................................39 Tabel 4.7 Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah ..................................................40 Tabel 4.8 Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah dalam Seminggu ....40 Tabel 4.9 Tujuan Mengunjungi Perpustakaan .....................................................41 Tabel 4.10 Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Petugas Perpustakaan.....................42 Tabel 4.11 Persepsi Siswa Terhadap Bantuan Petugas Perpustakaan ...................43 Tabel 4.12 Persepsi Siswa Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Petugas ............ Perpustakaan .....................................................................................44 Tabel 4.13 Persepsi Siswa Terhadap Ketepatan Informasi Petugas Perpustakaan45 Tabel 4.14 Persepsi Siswa Terhadap Sikap Petugas Perpustakaan .......................45 Tabel 4.15 Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Buku Tekt Utama ...46 Tabel 4.16 Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Buku Pengayaan .....47 Tabel 4.17 Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Buku Referensi .......47 Tabel 4.18 Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Buku Fiksi ...............48 Tabel 4.19 Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Terbitan Berkala .....48 Tabel 4.20 Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Non-Buku ..............49 Tabel 4.21 Skor Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi ........49 Tabel 4.22 Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Buku Tekt Utama.......50 Tabel 4.23 Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Buku Pengayaan ........51 Tabel 4.24 Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Buku Referensi ..........51 Tabel 4.25 Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Buku Fiksi..................52 Tabel 4.26 Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Terbitan Berkala ........52 Tabel 4.27 Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Non-Buku ..................53 Tabel 4.28 Skor Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi ...........53 Tabel 4.29 Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Buku Tekt Utama ..54 xiii Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Tabel 4.30 Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Buku Pengayaan ....54 Tabel 4.31 Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Buku Referensi .....55 Tabel 4.32 Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Buku Fiksi .............55 Tabel 4.33 Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Terbitan Berkala....56 Tabel 4.34 Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Non-Buku ..............56 Tabel 4.35 Skor Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi ......57 Tabel 4.36 Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Buku Tekt Utama .............58 Tabel 4.37 Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Buku Pengayaan ..............58 Tabel 4.38 Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Buku Referensi .................59 Tabel 4.39 Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Buku Fiksi ........................59 Tabel 4.40 Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Terbitan Berkala ..............60 Tabel 4.41 Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Non-Buku ........................60 Tabel 4.42 Skor Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi .................61 Tabel 4.43 Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Buku Tekt Utama .....61 Tabel 4.44 Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Buku Pengayaan ........62 Tabel 4.45 Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Buku Referensi ..........62 Tabel 4.46 Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Buku Fiksi .................63 Tabel 4.47 Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Terbitan Berkala .......63 Tabel 4.48 Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Non-Buku .................64 Tabel 4.49 Skor Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi ..........64 Tabel 4.50 Persepsi Siswa Terhadap Letak Perpustakaan ....................................65 Tabel 4.51 Persepsi Siswa Terhadap Luas Perpustakaan ......................................66 Tabel 4.52 Persepsi Siswa Terhadap Suasana Ruang Perpustakaan .....................67 Tabel 4.53 Persepsi Siswa Terhadap Penerangan Perpustakaan ..........................67 Tabel 4.54 Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Meja Dan Bangku di ......................... Perpustakaan........................................................................................68 Tabel 4.54 Skor Akhir Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Tenaga ....................... Perpustakaan........................................................................................69 Tabel 4.54 Skor Akhir Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Koleksi ....................... Perpustakaan........................................................................................70 Tabel 4.54 Skor Akhir Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Sarana dan ................. Prasarana Perpustakaan .......................................................................71
xiv Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Kuesioner Lampiran 2 : Struktur Organisasi Perpustakaan dalam Sekolah Lampiran 3 : Struktur Organisasi Perpustakaan Lampiran 4 : Peraturan Perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta Selatan
xv Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan suatu
bangsa. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Hermawati (2007) menyebutkan bahwa “Begitu pentingnya pendidikan sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, sebab pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa”. Keberhasilan sebuah proses pendidikan tidak hanya diukur dari jumlah (kuantitas) kelulusan lembaga pendidikan dan jumlah peserta didik, tetapi ditentukan juga oleh mutu (kualitas) lulusan pendidikan tersebut. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang diharapkan mampu mencetak manusia yang cerdas berfikir, cerdas rasa, dan cerdas hati. Namun proses pendidikan ini tidak dapat berdiri sendiri, karena ada beberapa faktor terkait yang harus diperhatikan. Salah satu faktor terkait tersebut adalah penyediaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Salah satu sarana penunjang tersebut adalah perpustakaan sekolah. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”. Salah satu sumber belajar yang amat penting di lingkungan sekolah adalah perpustakaan sekolah.
1
Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
2
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah. Sebagai salah satu sarana pendidikan, perpustakaan sekolah berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar siswa, membantu siswa dan guru dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Keberadaan perpustakaan sekolah sebetulnya merupakan hal yang mutlak. Sebab dalam dunia pendidikan, perpustakaan sekolah merupakan jantungnya informasi yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pendidikan. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar yang sangat penting dan bertugas sebagai media penyampai publikasi kekayaan intelektual dan sarana pendukung kegiatan pendidikan. “Perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa bukubuku maupun bukan buku (non-book material) yang diorganisasikan secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah” (Bafadal, 1999: 5). Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1993: 50) “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan untuk membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah serta tujuan pendidikan pada umumnya. Tujuan khusus perpustakaan sekolah ialah membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan sekolah bernaung”. Menurut Kariyawan (2007: 48) “Kini perpustakaan sekolah bukan hanya merupakan unit kerja pelengkap yang menyediakan bacaan guna menambah pengetahuan dan wawasan bagi siswa, tetapi merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembelajaran”. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah menjadi pusat kekuatan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Sehingga perpustakaan menjadi sangat penting dalam proses belajar mengajar di sekolah. Pada saat ini perpustakaan sekolah mulai dikembangkan fungsinya selain sebagai pusat kegiatan belajar mengajar juga berfungsi sebagai pusat sumber informasi dan sebagai pusat sarana rekreasi edukatif yang menyenangkan bagi penggunanya terutama para siswa, tentunya agar kegiatan memanfaatkan koleksi perpustakaan seperti membaca menjadi betul-betul menyenangkan dan terasa tidak melelahkan dan tidak membosankan. Menurut Bafadal (1999: 6) “Fungsi
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
3
perpustakaan sekolah adalah sebagai fungsi edukatif, fungsi informatif, fungsi tanggung jawab administratif, fungsi riset, dan fungsi rekreatif”. Selain fungsi tersebut, berdirinya perpustakaan sekolah juga memiliki beberapa tujuan. Menurut Bafadal (1999: 5), “Tujuan dari penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar”. Dengan meningkatnya kegiatan belajar mengajar dalam menghadapi ujian sekolah, menuntut guru dan siswa untuk mengetahui semua informasi yang dapat dimanfaatkan. Siswa tidak lagi membatasi diri dengan cukup mendapatkan materi belajar dari para guru, tetapi juga harus bisa menelusuri informasi yang diberikan oleh perpustakaan sekolah yang sudah ada. Guru dan siswa tidak cukup jika hanya mengetahui bahan yang tercetak, tetapi juga perlu mempertimbangkan terbitanterbitan dalam bentuk elektronik yang dapat menambah informasi dan pengetahuan bagi guru dan siswa. Berkaitan dengan hal itu, perpustakaan sekolah dituntut untuk terus mengembangkan koleksinya baik dalam bentuk yang tercetak maupun elektronik serta menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang untuk memanfaatkan informasi yang sudah ada, dan tentu saja pengembangan tenaga perpustakaan sekolah mutlak perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan pengolahan perpustakaan agar berjalan sebagai mestinya. Menurut
Zulfikar
Zen
dalam
artikel
Sugiyanto
yang
berjudul
“Perpustakaan sekolah (2)” ada 3 pilar utama yang memperkokoh perpustakaan sekolah, yaitu: (1) Pemakai; perpustakaan akan tetap eksis dan berkembang jika pemakainya, dalam hal ini warga sekolah, aktif dan disiplin. (2) Pustakawan; memiliki sikap tulus hati, ramah, berpikiran positif, supel, proaktif, dedikatif, dan profesional. (3) Koleksi; banyak, lengkap dan beragam. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa kesuksesan sebuah perpustakaan dilihat dari 3 pilar utama, yaitu pemakai itu sendiri, pustakawan sebagai tenaga perpustakaan sekolah, dan koleksi sebagai sumber informasi, serta tentu saja didukung dengan fasilitasfasilitas pendukung lainnya. Pemustaka di perpustakaan sekolah yaitu warga sekolah, yang terdiri dari siswa, guru dan karyawan. Pustakawan sekolah adalah tenaga perpustakaan
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
4
sekolah yang bekerja dan mengelola perpustakaan sekolah. Sedangkan koleksi perpustakaan sekolah adalah koleksi yang terdapat di perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah yang baik adalah perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan pemustakanya sesuai dengan peran dan fungsi perpustakaan sekolah. Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta (MTs Negeri 3 Jakarta) adalah salah satu madrasah unggulan di daerah Jakarta Selatan yang setingkat dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan kurikulum pengetahuan umum yang sama dari Departemen Pendidikan Nasional, ditambah dengan kurikulum agama dari Kementerian Agama. Dengan mengusung visi “Terwujudnya Madrasah Berkualitas yang Qur’ani menuju Standar Internasional”, sekolah bernuansa islami ini terus menunjukkan prestasinya di bidang akademis dan nonakademis sejak berdirinya sekolah hingga sekarang. Hal tersebut tidak terlepas dari peran serta dan dukungan dari pihak sekolah dan warga sekolah tersebut. Salah satu dukungan pihak sekolah adalah dengan menyediakan sarana perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah ini sangat berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan terus berusaha untuk memaksimalkan peran dan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan para penggunanya. Namun, berdasarkan wawancara awal dengan beberapa siswa, diperoleh informasi bahwa keberadaan perpustakaan kurang diminati para siswa. Hal ini dilihat dari 4 orang siswa yang peneliti wawancarai, hanya 1 orang yang mengatakan suka mengunjungi perpustakaan dan memanfaatkan perpustakaan. Dan sisanya, sebanyak 3 orang mengatakan sangat jarang ke perpustakaan, dan hanya mengunjungi perpustakaan untuk tugas kunjungan ke perpustakaan dan mengisi waktu luang saja. Sehingga dapat dikatakan pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa masih minim. Pemanfaatan perpustakaan dapat dipengaruhi oleh persepsi individu. Menurut Rakhmat (1994: 51) “Persepsi didefinisikan sebagai sebuah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpan informasi dan menafsirkan pesan”. “Persepsi dapat diartikan sebagai mental yang menghasilkan bayangan pada diri individu, sehingga dapat mengenal suatu objek dengan jalan asosiasi indra penglihatan, indra peraba, dan sebagainya. Sehingga akhirnya bayangan itu dapat disadari” (Ensiklopedi Umum, 1973:
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
5
1033). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, perlu diteliti”. Seperti yang dikemukaan Gibson (1985: 104) bahwa “Persepsi akan mempengaruhi tingkah laku dan membentuk sikap”. Berdasarkan hal di atas, peneliti ingin mengetahui persepsi siswa terhadap perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta yang ditinjau dari aspek tenaga perpustakaan sekolah, koleksi, serta sarana dan prasarana yang terdapat di perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta. Perpustakaan sekolah MTs Negeri 3 Jakarta memiliki pemustaka yang terdiri dari para siswa kelas VII, kelas VIII, kelas IX, para guru dan karyawan. Kelompok pemustaka yang berbeda-beda ini memiliki persepsi yang berbeda pula terhadap perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta. Namun peneliti hanya membatasi pada persepsi para siswanya saja. Khususnya siswa kelas VIII dan IX. Hal ini dikarenakan karena siswa adalah pengguna aktual dari perpustakaan sekolah. Dimana siswalah yang paling sering memanfaatkan dan bersinggungan langsung dengan perpustakaan. Oleh karena itu, peneliti memilih siswa sebagai subjek penelitian.
1.1
Perumusan Masalah Seperti yang telah diuraikan di atas, perpustakaan sekolah merupakan
jantungnya informasi yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pendidikan. Khususnya dalam menunjang proses belajar mengajar di sekolah bagi para siswa. Untuk memperjelas masalah yang sudah dipaparkan, yaitu mengenai persepsi siswa terhadap perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta, maka penulis menuangkan rumusan di atas ke dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta? 2. Bagaimana persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta? 3. Bagaimana persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta?
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
6
1.2
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk
mengetahui persepsi siswa terhadap: 1. Tenaga perpustakaan sekolah MTs Negeri 3 Jakarta. 2. Koleksi perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta. 3. Sarana dan prasarana perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta. 4. Kritik dan saran siswa terhadap perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta.
1.3
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah: 1. Diharapkan penelitian ini menjadi masukan yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas mutu layanan perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 dimasa yang akan datang. 2. Diharapkan
penelitian
ini
menjadi
masukan
kapada
pengelola
perpustakaan dalam mengembangkan tenaga perpustakaan sekolah, koleksi, serta sarana dan prasarana di perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3. 3. Sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan perpustakaan sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 3.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1
Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang terdapat di sekolah.
Perpustakaan sekolah harus dapat dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para warga sekolah. Menurut Sulistyo-Basuki (1993: 50) “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan untuk membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah serta tujuan pendidikan pada umumnya. Tujuan khusus perpustakaan sekolah ialah membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan sekolah bernaung”. “Perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa bukubuku maupun bukan berupa buku (nonbook material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guruguru dalam proses belajar mengajar di sekolah” (Bafadal, 2006: 3). Dalam definisi lainnya Yusuf (1988: 11) mengatakan, “Perpustakaan sekolah adalah sebagai satu unit kerja di lingkungan sekolah yang harus dapat mendukung dan harus sejalan dengan tugas-tugas sekolah”. Sedangkan Stella (1986: 54) mengungkapkan bahwa “Perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan yang diatur secara sistematis, untuk digunakan secara berkesinambungan. Sebagai sumber informasi untuk memperkembangkan dan memperdalam baik oleh pendidik maupun yang didik di sekolah tersebut”. Ada juga yang berpendapat bahwa “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah” (Soetminah, 1992: 37). Perpustakaan tidak hanya sebagai tumpukan buku tanpa ada gunanya, tetapi secara prinsip, perpustakaan harus dapat dijadikan atau berfungsi sebagai
7
Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
8
sumber informasi bagi setiap yang membutuhkannya. Dengan kata lain, tumpukan buku yang dikelola dengan baik itu baru dapat dikatakan sebagai perpustakaan, apabila dapat memberikan informasi bagi setiap yang memerlukannya. Dari beberapa definisi perpustakaan sekolah tersebut, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja atau organisasi yang diselenggarakan oleh sekolah sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar dan tempat pencarian informasi yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat sekolah. Perpustakaan merupakan sumber informasi yang sangat berguna apabila informasi di dalamnya digunakan secara maksimal. “Tujuan perpustakaan sekolah adalah membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah dimana perpustakaan sekolah tersebut bernaung” (Sulistyo-Basuki, 1997: 51). Adapun
tujuan
umum
dari
perpustakaan
sekolah adalah
untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar-mengajar melalui pengembangan sistem intruksional (Mudoffir, 1998: 11). Sedangkan menurut Bafadal (1999: 5) “Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan
dan
menyimpan
bahan-bahan
pustaka,
tetapi
dengan
penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengejar”. Di bawah ini ada beberapa tujuan lain dari perpustakaan sekolah, yaitu: a) Memupuk minat dan semangat para siswa sebagai generasi muda dan generasi penerus untuk gemar menbaca. b) Menumbuhkan keyakinan para siswa bahwa perpustakaan adalah sumber pengetahuan yang autentik. c) Meyakinkan para siswa bahwa perpustakaan dapat menolong dan menujang materi pelajaran yang mereka dapatkan dari guru-guru. d) Menyediakan tempat dan wadah para siswa sebagai teman akrab yang selalu memberi informasi apa saja yang mereka perlukan, dan terampil mencarinya. e) Melatih para siswa untuk berdisiplin melakukan kegiatan teratur dan bermanfaat. f) Mengembang aktivitas dan kreativitas yang menggairahkan para siswa untuk berbuat hal-hal positif. g) Memupuk pemakaian bahasa yang baik. h) Membina kegemaran membaca sampai mereka dewasa dan usia tua. (Dirjen Pendidikan Menengah Umum, 1992: 3)
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
9
Fungsi perpustakaan sekolah tidak berbeda dengan perpustakaan secara umum yang telah disebutkan di atas. Aenudin (2003: 33) menerangkan bahwa pentingnya perpustakaan sekolah dapat dilihat dari fungsinya, yaitu: Pertama, perpustakaan sekolah berfungsi edukatif, artinya perpustakaan dapat dijadikan sebagai sumber belajar mengajar bagi siswa dan guru. Kedua, perpustakaan sekolah berfungsi sumber informasi, yaitu para pemakai dapat memperoleh informasi yang aktual dan faktual melalui perpustakaan. Ketiga, perpustakaan sekolah berfungsi wahana rekreasi bagi para siswa dan guru. Keempat, perpustakaan sekolah berfungsi sebagai tempat penelitian. Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981 dalam paper Rohanda (2000), perpustakaan sekolah mempunyai Fungsi: a. Pusat kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah. b. Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan). Hingga saat ini, masih banyak perpustakaan sekolah yang belum menjalankan secara maksimal fungsi-fungsi perpustakaan sekolah sebagaimana telah disebutkan di atas. Oleh karena itu, perpustakaan telah berubah fungsi sebagai gudang buku atau tempat penyimpanan buku saja. Kondisi ini mungkin disebabkan antara lain oleh kurangnya dana untuk mengembangkan perpustakaan serta belum terbiasanya para siswa untuk melakukan proses belajar mandiri. Padahal perpustakaan sekolah dapat meningkatkan mutu serta kualitas keilmuan para siswa jika fungsi-fungsinya dimanfaatkan secara maksimal. Disamping tujuan dan fungsi, perpustakaan juga memiliki peranan yang harus dijalankan agar terciptanya misi dan tujuan perpustakaan. Peran perpustakaan sekolah sebagai berikut: a) b) c) d) e) f)
Sumber pendidikan dan pengajaran Sumber dokumentasi dan informasi Sumber penerangan dan penjelasan yang diperlukan Sumber kesenian dan kebudayaan sumber inspirasi, kreasi dan aktivitas Sumber rekreasi dan pelaras kejenuhan (Dirjen Pendidikan Menengah Umum, 1992:5)
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
10
Sedangkan, menurut Mbulu (1992: 89) menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa: 1. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di lingkungan sekolah, 2. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen system pengajaran, 3. Perpustakaan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran, 4. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berfikir dan berkomunikasi. Darmono (2001:2) Dari beberapa teori di atas, kita tidak perlu ragu bahwa perpustakaan, sebagai gudang dan perbendaharaan ilmu pengetahuan di dunia ini, mempunyai peranan dalam dunia pendidikan. Menurut Murgono (2003) “Perpustakaan sebagai sarana penunjang pelaksanaan kurikulum, Peranan perpustakaan sangat tergantung dari kemampuan dan kualitas pelayanan perpustakaan serta keakraban peserta didik terhadap perpustakaan”. Kemampuan pelayanan perpustakaan ditunjukkan antara lain oleh ketersedian dan kesesuaian koleksi, tempat belajar (membaca), dan waktu pelayanan. Kualitas pelayanan perpustakaan dapat ditandai dengan kemudahan memperoleh sumber informasi yang dibutuhkan. Sedangkan keakraban peserta didik terhadap perpustakaan dapat ditandai adanya kecintaan mereka untuk berkunjung atau memanfaatkan perpustakaan. Dari beberapa definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa fungsi dan peran perpustakaan sekolah menjadi tiga bagian yaitu : a. Bagi siswa: untuk kepentingan proses belajar, sehingga dapat berprestasi didalam belajarnya. Sedangkan koleksinya sebagai sumber bahan-bahan perbandingan dengan apa yang sudah diketahui. b. Bagi guru: dalam hal penambahan ilmu pengetahuan, untuk mengadakan penyelidikan ilmiah demi kemajuan pengetahuan dan prestasi dirinya. Sedangkan koleksinya bisa sebagai bahan untuk mengetahui dan mengikuti laju perkembangan ilmu kebudayaan, dan juga dapat dijadikan bahan referensi. c. Bagi masyarakat: untuk mencari bahan yang diinginkannya yang tidak ada di perpustakaan umum. Sedangkan bahan koleksinya dapat sebagai bahan
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
11
latihan kreasi dan aspresiasi, serta sebagai sarana untuk membangkitkan dan membina minat baca.
2.1.1
Tenaga Perpustakaan Sekolah Agar memberikan layanan yang baik sesuai dengan fungsinya,
perpustakaan memerlukan tenaga yang memadai baik dari jumlah dan kualitas yang harus dimilikinya. Pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas tenaga perpustakaan sekolah. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan perlu ditingkatkan kualitas manajemen pendidikan. Pada lingkup perpustakaan sekolah tenaga yang diperlukan bisa dari diploma II bidang perpustakaan, atau lulusan SLTA dengan pendidikan tambahan ilmu perpustakaan (Darmono, 2001: 220). Menurut Pedoman Perpustakaan Sekolah oleh IFLA/UNESCO (2006), kekayaan dan kualitas penyelenggaraan perpustakaan tergantung pada sumber daya tenaga yang tersedia di dalam dan di luar perpustakaan sekolah. Karena alasan inilah, maka amatlah penting bagi perpustakaan sekolah memiliki tenaga berpendidikan serta bermotivasi tinggi, jumlahnya mencukupi sesuai dengan ukuran sekolah dan kebutuhan khusus sekolah menyangkut jasa perpustakaan. Pengertian “tenaga”, dalam konteks ini adalah pustakawan dan asisten pustakawan berkualifikasi. Di samping itu, mungkin masih ada tenaga penunjang, seperti para guru, teknisi, orang tua murid dan berbagai jenis relawan. Pustakawan sekolah hendaknya memiliki pendidikan profesional dan berkualifikasi, dengan pelatihan tambahan di bidang teori pendidikan dan metodologi pembelajaran. Tenaga perpustakaan di dalamnya terdiri dari 2 peran, yaitu: 1) Peran Pustakawan Sekolah Peran utama pustakawan sekolah adalah memberikan sumbangan pada misi dan tujuan sekolah termasuk prosedur evaluasi dan mengembangkan serta melaksanakan misi dan tujuan perpustakaan sekolah. Dalam kerjasama dengan senior manajemen sekolah, administrator dan guru, maka pustakawan ikut dalam pengembangan rencana dan implementasi kurikulum. Pustakawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan penyediaan informasi dan pemecahan masalah informasi serta keahlian dalam menggunakan berbagai
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
12
sumber, baik tercetak maupun elektronik. Pengetahuan, keterampilan dan keahlian pustakawan sekolah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekolah tertentu.
2) Peran Asisten Pustakawan Asisten pustakawan melaporkan kepada pustakawan serta membantunya sesuai dengan fungsinya. Asisten pustakawan harus memiliki keterampilan dasar kepustakawanan. Bila belum memiliki keterampilan dasar kepustakawanan, maka perpustakaan sekolah akan memberikannya. Beberapa tugas pekerjaan asisten pustakawan meliputi: kegiatan rutin, menyusun materi perpustakaan di rak, peminjaman, mengembalikan materi perpustakaan ke rak serta pengolahan materi perpustakaan (IFLA, 2006: 14). Standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah, yaitu: a. Pasal 1 alinea 1 didalamnya mencakup kepala perpustakaan sekolah/madrasah dan tenaga perpustakaan sekolah/madrasah. b. Pasal 1 alinea 2 standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1 yang tercantum pada lampiran Peraturan Menteri. Sebagaimana terdapat pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 Tahun 2008 tanggal 11 Juni 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut: a.
Kualifikasi Setiap sekolah/madrasah untuk semua jenis dan jenjang yang mempunyai
jumlah tenaga perpustakaan sekolah/madrasah lebih dari satu orang, mempunyai lebih dari enam rombongan belajar (rombel), serta memiliki koleksi minimal 1000 (seribu) judul materi perpustakaan dapat mengangkat kepala perpustakaan sekolah/madrasah. 1) Kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang melalui Jalur Pendidik. Kepala perpustakaan sekolah/madrasah harus memenui syarat: a) Berkualifikasi serendah-rendahnya diploma empat (D4) atau sarjana (S1); b) Memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah; c) Masa kerja minimal 3 (tiga) tahun. 2) Kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang melalui Jalur Tenaga Kependidikan.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
13
Kepala perpustakaan sekolah/madrasah harus memenuhi salah satu syarat berikut: a) Berkualifikasi Diploma dua (D2) Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi pustakawan dengan masa kerja minimal 4 tahun; atau b) Berkualifikasi Diploma dua (D2) non-Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah dengan masa kerja minimal 4 tahun di perpustakaan sekolah/madrasah. 3) Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah Setiap perpustakaan sekolah/madrasah memiliki sekurang-kurangnya satu tenaga perpustakaan sekolah/madrasah yang berkualifikasi SMA atau yang sederajat
dan
bersertifikat
kompetensi
pengelolaan
perpustakaan
sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga perpustakaan sekolah menurut IFLA dibagi atas pustakawan sekolah dan asisten pustakawan. Sedangkan tenaga perpustakaan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah dibagi atas kepala perpustakaan sekolah/madrasah dan tenaga perpustakaan sekolah/madrasah. Menurut Prabowo (Prabowo dalam Sulaiman, 2002: 47) pustakawan perlu memiliki kemampuan yang dapat menjalankan peran sebagai berikut: 1. Memiliki kemampuan berkomunikasi sehingga dapat dengan mudah mengidentifikasi keperluan pengguna informasi 2. Dapat berbahasa asing, terutama bahasa inggris sehingga mempermudah hubungan internasional. 3. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan teknik dan prosedur kerja dalam bidangnya. 4. Mampu melaksanakan penelitian di bidang perpustakaan untuk menentukan inovasi baru sebagai alternative pemecahan masalah berdasarkan kajian, analisis atau penelitian ilmiah. Sedangkan menurut Bahar (1992: 243) menjelaskan bahwa “Kunci keberhasilan misi sebuah perpustakaan terletak pada pustakawannya. Untuk meraih predikat “baik”, pustakawan yang bertugas haruslah: 1) Punya pendidikan khusus, 2) Cakap dalam bekerja, 3) Cekatan dalam berbuat, 4) Ramah dan sopan dalam melayani, 5) Penuh semangat dan dedikasi tinggi, dan 6) Punya rasa peduli dan berbagai rasa (to care and share)”. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan tenaga perpustakaan sekolah adalah tenaga profesional yang ditugaskan di perpustakaan sekolah sesuai dengan
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
14
bidang keilmuanya yang kedudukannya tidak terlepas dari suatu lembaga sekolah tersebut. Peran tenaga perpustakaan sekolah (dalam hal ini pustakawan) sangat menentukan keberhasilan misi sebuah perpustakaan.
2.1.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah Koleksi perpustakaan merupakan semua pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka (Zen, 2006: 9). Koleksi merupakan unsur terpenting pada suatu perpustakaan, karena koleksi yang dimiliki perpustakaan hanya untuk dimanfaatkan oleh pengguna jasa perpustakaan. Pelayanan sebuah perpustakaan dianggap stabil apabila suatu perpustakaan memiliki kelengkapan koleksi. Soetminah (1992: 19) mengatakan bahwa “Koleksi berarti kumpulan, sehingga koleksi pustaka berarti kumpulan buku dan non buku. karena itu sebuah perpustakaan harus memiliki apa yang dinamakan koleksi, sehingga tidak bisa dikatakan perpustakaan tanpa adanya suatu koleksi”. Hakim (2006: 41) mengukapkan “Koleksi adalah sumber daya yang disediakan dan dilayani untuk pemakai tersebut”. "Koleksi adalah semua bahan pustaka yang dikumupulkan, diolah, dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pemakai (Sukarman, 2000: 5). Sedangkan menurut Keputusan Presiden RI. No. II Tentang peraturan Pemerintah RI mengenai pelaksanaan Undang-undang No.4 Tahun 1990 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam (1996: 35) “Koleksi merupakan kumpulan bahan pustaka baik cetak maupun terekam yang di simpan dan dikelola perpustakaan”. Pendapat lain mengatakan bahwa “Koleksi perpustakaan merupakan salah satu ciri yang membedakan antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya, sehingga penekanan bobot koleksi sangat penting” (Sutarno, 2004: 16). Namun Prakoso (1996: 10) mengungkapkan koleksi perpustakaan sekolah adalah "Sekumpulan sumber informasi dalam berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai dengan tujuan program pendidikan sekolah yang bersangkutan". Dalam buku yang lain dikatakankan bahwa "Koleksi terbagi dua macam yaitu koleksi bahan tercetak dan noncetak, koleksi bahan tercetak berasal dari
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
15
hasil karya cipta atau hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak seperti buku, majalah, koran, dan lain sebagainya, termasuk terbitan berseri, sedangkan koleksi noncetak hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk yang bukan cetak seperti rekaman suara, rekaman video, audio film, dan lain sebagainya". (Yulia, 1999: 4) “Kualitas koleksi dapat dilihat dari otoritas penulis, reputasi penulis, penerbit, kedalaman, keunikan, dan sebagainya (Pendit, 2008: 38). Namun dalam mengukur kecukupan koleksi, Prakoso (1996: 25) menjelaskan bahwa koleksi tersebut sudah dimiliki 60% koleksi penunjang kurikulum, dan 40% untuk koleksi umum baik fiksi maupun buku tentang pengetahuan lainnya. Sedangkan “Dalam memenuhi kebutuhan pengguna, perpustakaan sekolah harus memiliki koleksi 10 judul buku untuk setiap murid, dan koleksi dapat disusun dalam waktu lima tahun” (Prakoso, 2008: 24). Namun dalam “Keragaman koleksi dapat dilihat dari subyek koleksi yang ada di perpustakaan sekolah tersebut” (Desmita, 2005: 5). Dari uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa koleksi merupakan salah satu sarana yang tersusun secara sistematis pada perpustakaan sekolah yang dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika sekolah tersebut. Menurut
Zahara
(2003)
Koleksi
Perpustakaan
Sekolah
dapat
dikelompokkan atas: 1. Buku-buku teks Utama Buku-buku teks meliputi buku pegangan guru dan murid yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Buku-buku teks berisi materi pelajaran untuk pegangan guru dan murid dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Buku teks harus sesuai dengan pedoman kurikulum terbaru. 2. Buku-buku leks pelengkap Buku-buku teks pelengkap adalah buku-buku yang materinya bersifat melengkapi isi buku-buku teks utama. Buku jenis ini diterbitkan oleh berbagai penerbit swasta dan disahkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Buku-buku Rujukan Termasuk ke dalam jenis buku-buku rujukan (referensi) adalah: kamus, ensiklopedia, almanak, buku tahunan, buku petunjuk, terbitan pemerintah, sumber biografis, bibliografi, indeks dan abstrak, serta sumber geografi seperti atlas, globe. Buku rujukan dapat membantu pelajar mendapatkan informasi tentang: a. Makna suatu istilah, data atau informasi yang ditemukan dalam buku teks atau bacaan lainnya. b. Memperoleh pengetahuan dasar bagi suatu masalah yang sedang dibahas dalam kelas. c. Memberi keterangan tambahan bagi guru dan murid. d. Mencari keterangan dimana suatu informasi atau bahan dapat diperoleh.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
16
4. Buku Fiksi (rekaan) Buku-buku ini memuat ceritera-ceritera tentang kehidupan maupun kegiatan-kegiatan selama imaginatif dan berfungsi sebagai bacaan hiburan. Bukubuku fiksi sangat besar peranannya untuk mendorong minat baca murid. 5. Majalah dan Surat Kabar Perpustakaan Sekolah sedikitnya harus melanggan satu surat kabar terbitan daerah dan satu terbitan pusat. Surat kabar memuat informasi yang paling baru dan informasinya selalu segar, artinya yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Surat kabar sangat digemari pelajar karena memuat berbagai macam informasi. Majalah dan terbitan berkala lainnya harus benar-benar dipilih yang sesuai dengan tingkatan sekolahnya. Isi majalah penyajiannya singkat, tidak bertele-tele dan mengandung informasi yang baru. Para siswa dan guru senang membaca majalah.
6. Bahan bukan buku. Bahan bukan buku, seperti: kaset, piringan hitam, film, slide, foto, gambar, lukisan, mikrofis, model dan lain sebagainya baik dimiliki perpustakaan sebagai alat peraga dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. 2.1.3
Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dalam mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap pasa siswa. Dalam penyelenggaraannya perpustakaan sekolah memerlukan ruangan khusus beserta peralatan dan perlengkapannya. Dalam bab IX pasal 38 UU No. 43 tahun 2007 menyebutkan bahwa: (1) Setiap penyelenggara perpustakaan menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan. (2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Penyusunan sarana dan prasarana tergantung pada fungsi perpustakaan, bahan pustaka, layanan, peralatan, pemakai dan staf perpustakaan. Hal ini didukung oleh pernyataan Zen (2006: 11) yang menyatakan bahwa luas dan banyaknya ruang perpustakaan terkait erat dengan jumlah pemakai, koleksi, pengelola, dan ragam layanan yang disediakan. Sarana dan Prasarana terdiri dari gedung, ruang, perabot, perlengkapan, dan peralatan. Dalam menentukan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perpustakaan. Berikut ini merupakan kriteria yang hendaknya jadi bahan pertimbangan:
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
17
a.
Gedung “Gedung atau ruangan perpustakaan merupakan sarana yang berfungsi
sebagai fasilitas layanan, untuk itu maka gedung perpustakaan harus memperhatikan
kemudahan
arus
pergerakan
manusia
sebagi
pengguna
perpustakaan” (Darmono, 2001:190). Gedung perpustakaan hendaknya memiliki kekhasan tersendiri, menarik dan memiliki nilai-nilai monumental. Jika tidak memiliki gedung tersendiri, perpustakaan sekolah harus memiliki ruang yang dapat menampung semua aktivitas perpustakaan. b.
Ruang Perpustakaan Agar dapat memenuhi peran dan fungsinya perpustakaan sekolah
sebaiknya ditempatkan dalam sebuah ruangan khusus. Besar ruangan tergantung kepada besar jumlah pelajar suatu sekolah, tetapi minimal sebaiknya dapat menampung satu kelas murid-murid bila hendak belajar klasikal dalam perpustakaan (Noerhayati, 1988:1). Ruang perpustakaan memiliki berbagai fungsi, antara lain: 1) Tempat menyimpan bahan pustaka. 2) Tempat melakukan aktivitas layanan perpustakaan. 3) Tempat membaca dan memanfaatkan bahan pustaka. 4) Tempat bekerja staf perpustakaan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 dijelaskan bahwa ruang perpustakaan sekolah: a. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan. b. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas. Lebar minimum ruang perpustakaan 5 m. c. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku. d. Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai.
Adapun syarat ruang perpustakaan adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
18
1. Luas Ruangan Luas ruang perpustakaan ditetapkan berdasarkan jumlah siswa, kegiatan, dan jumlah pemakai yang dilayani. Luas perpustakaan minimal seluas ruang kelas. Ruang perpustakaan hendaknya mampu menampung sekitar 10% dari jumlah pengguna potensial secara bersamaan. Sedangan menurut Darmono ruangan perpustakaan sekolah SMP yang ideal adalah 400 meter persegi untuk sekolah yang memiliki siswa 1200-1400, 300 meter persegi untuk sekolah yang memiliki siswa 800-900, sedang untuk sekolah yang memiliki siswa 400-480, ruangan yang dibutuhkan 200 meter persegi. 2. Lokasi Lokasi menentukan keberhasilan suatu perpustakaan. Berikut syarat lokasi yang baik bagi perpustakaan: a. Strategis, berada di pusat gedung sekolah sehingga mudah diakses. b. Berada di tempat yang tenang, sehingga para pengunjung tidak terganggu. 3. Tata Ruang Tata ruang perpustakaan diatur dengan tujuan agar: a. Aktivitas layanan perpustakaan dapat berlangsung secara lancer b. Para pengunjung tidak saling terganggu sewaktu bergerak dan belajar. c. Pengawasan dan pengamanan bahan pustaka dapat dilaksanakan dengan baik. 4. Dekorasi Dekorasi ruang perpustakaan hendaknya menggunakan syarat-syarat sebagai berikut: a. Cat ruangan tidak menyilaukan dan tidak suram. b. Dekorasi ruangan sederhana dan tidak berlebihan sehingga menarik pengunjung masuk ke dalam ruang. c. Rambu-rambu perpustakaan dibuat dengan baik dan jelas. 5. Penerangan a. Menggunakan cahaya matahari sebagai penerangan secara tidak langsung.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
19
b. Menggunakan sinar lampu listrik yang tidak menghasilkan sinar yang menyilaukan. Kebutuhan cahaya sekitar 200-215 lux. 6. Suhu Udara dan Kelembapan a. Ruangan
perpustakaan
diusahakan
agar
sejuk
sehingga
para
pengunjung senang belajar diperpustakaan. b. Suhu udara yang baik adalah 22 derajat Celcius. c. Kelembapan udara yang ideal adalah 45-60% 7. Penghijauan Lingkungan Penghijauan dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. (Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, 1999: 34-35)
Selain memerlukan gedung atau ruangan, penyelenggaraan perpustakaan sekolah memerlukan sejumlah peralatan dan perlengkapan, baik untuk pelayanan kepada pengunjung maupun untuk “processing” bahan-bahan pustaka dan ketatausahaan. (Bafadal, 1999:154). Peralatan perpustakaan sekolah ada yang bersifat habis pakai dan ada pula yang bersifat tahan lama. Peralatan habis pakai adalah peralatan yang relatif cepat habis. Sedangkan peralatan yang tahan lama adalah peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain kedua peralatan tersebut, perpustakaan sangat mungkin dalam oprasional
memerlukan
alat-alat
elektronik
sebagai
penunjang
layanan
perpustakaan. (Darmono, 2001:216-217). Perabot dan peralatan perpustakaan diupayakan seragam, serasi, dan harus harmonis dengan ruangan dan tidak perlu dibuat dari yang sama dan mahal. Sebelum membeli perabot dan peralatan perpustakaan, minimal perlu dimiliki di perpustakaan antara lain adalah: 1) Rak buku, 2) Meja dan kursi membaca, 3) Meja petugas pepustakaan, 4) Lemari kartu katalog, 5) Meja sirkulasi atau meja peminjam, 6) Peralatan lain (Soekarman, 2001:36) Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana perpustakaan sekolah merupakan peralatan dan perlengkapan yang harus dimiliki perpustakaan sekolah dan dapat dimanfaatkan baik oleh pengguna perpustakaan sekolah maupun oleh pengelola perpustakaan sekolah tersebut.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
20
2.2
Pengertian Persepsi Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pengolaan informasi dalam
diri seseorang adalah persepsi. Dalam Kamus Istilah Karya Ilmiah (Komarudin, 2000: 191) “Persepsi berasal dari bahasa latin, percipere, yang artinya menerima; perception, yang artinya pengumpulan, penerimaaan, pandangan, pengertian”. Sedangkan dalam Kamus Psikologi (Gulo, 1982: 207) mengatakan bahwa “Persepsi adalah proses dimana seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya”. Sabri (1993: 45) berpendapat “Persepsi adalah proses dimana individu dapat mengenali objekobjek dan fakta objektif dengan menggunakan alat-alat individu”. Sedangkan Suharnan (2005: 3) berpendapat: "Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki, yang disimpan didalam ingatan untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterprestasikan stimulus (rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti mata, telinga, dan hidung. Definisi yang hampir sama dikemukakan oleh Sarwono (1996: 3). Menurutnya “Persepsi adalah kemampuan untuk mengorganisasikan, membeda-bedakan, pengelompokan, memfokuskan perhatian atau pengamatan pada suatu objek”. Masih menurut Sarwono (1997: 94), “Persepsi adalah proses pencarian informasi untuk difahami. Alat untuk memperoleh informasi itu adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran, peraba, dan sebagainya). Sebaliknya, alat untuk memahami adalah kesadaran dan kognisi”. Sedangkan menurut Nursalam (1996: 49) “Persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran penghayatan, perasaan, dan penciuman”. Definisi lain menyebutkan, “Persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita peroleh dari pengolahan ingatan (memory) kita (diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki)”. Adapun pendapat lain mengatakan bahwa “Persepsi itu merupakan proses pengorganisasian, pengiterprestasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri individu” (Walgito, 2007: 54). Persepsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 759), didefinisikan sebagai “Pandangan seseorang atau banyak orang akan hal atau
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
21
peristiwa yang dapat diterima, proses diketahuinya sesuatu hal pada seseorang melalui panca indera”. Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas, maka menurut penulis dalam persepsi ada 3 hal utama, yaitu: objek, panca indera, dan pandangan. Dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pengalaman, pandangan maupun penilaian individu terhadap objek melalui panca indera sehingga individu tersebut dapat mengorganisasi, menginterpretasi dan mengevaluasi stimulus yang ditangkap oleh panca inderanya. Proses ini dapat menghasilkan suatu penilaian, pandangan dan gambaran yang positif ataupun negatif terhadap objek perpustakaan.
2.2.1
Jenis Persepsi
Menurut Nursalam (1996: 49) “Persepsi dibedakan menjadi dua, yaitu persepsi mengenai benda dan persepsi sosial. Dalam persepsi benda, objek stimulusnya merupakan suatu hal atau benda yang nyata, dapat kita raba, dirasakan dan dapat diindra secara langsung. Sedangkan persepsi sosial terjadi karena kontak secara tidak langsung melalui cerita atau apa yang kita dengar dari orang lain, dari surat kabar, radio dan lain-lain”. Pada persepsi sosial stimulusnya mungkin tidak bisa kita raba, rasakan, dan hanya dapat ditangkap melalui penginderaan terhadap sejumlah petunjuk, misalnya emosi, motif dan sikap lainnya. Lain halnya pada benda yang mempunyai dimensi lebih jelas seperti bentuk, warna, dan ukuran semuanya lebih mudah dikenali.
2.2.2
Macam Persepsi Sosial
Menurut Nursalam (1996: 50) macam-macam persepsi sosial dimaksudkan untuk mempertajam pemahaman tentang persepsi sosial, dengan menunjukkan pada beberapa objek sosial khusus, seperti: a. Persepsi orang, Persepsi kita mengenai orang-orang yang ada disekitar kita dapat membawa pengaruh tertentu terhadap sikap dan perilaku kita dalam berhubungan dengan mereka. b. Persepsi emosi, yaitu mengenal stimulus apa saja yang dapat menimbulkan persepsi baa seseorang sedang mengalami suatu emosi tertentu. c. Persepsi sifat dan ciri kepribadian, persepsi untuk mengetahui mengenai sifat atau ciri pribadi seseorang. d. Persepsi motif, yaitu untuk menjelaskan sebab-sebab atau landasan dai perilaku tertentu pada diri seseorang, atau menerangkan apa yang menjadi motif dari timbulnya sesuatu tingkah laku seseorang.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
22
e. Persepsi kausalital, ada dua kategori dalam menentukan persepsi kausalitas, yaitu kausa disposisional (bersumber pada diri perilaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut) dan kausal situasional, yaitu bersumber pada keadaan sesaat atau keadaan yang melingkupi terjadinya peristiwa tersebut. f. Persepsi diri, yaitu persepsi yang menunjukkan pada persepsi pribadi seseorang mengenai ciri-ciri dan kualitas diri sendiri. 2.2.3
Faktor-Faktor yang mempengaruhi persepsi Persepsi yang timbul antara individu lainnya dapat berbeda dengan objek
yang sama. Hal ini dikarenakan faktor-faktor yang berperan dalam membentuk persepsi
seseorang. Menurut
Nursalam
(1996: 53)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi persepsi adalah : a. Setereotip, yaitu pandangan kita tentang ciri-ciri tingkah laku dari sekelompok masyarakat tertentu. Misalnya kelompok suku, kelompok agama, kelas ekonomi. b. Persepsi diri, yaitu pandangan kita terhadap diri kita ternyata juga sengat mempengaruhi pembentukan kesan pertama kita. Berbagai penelitian menunjukkan adanya kecendrungan untuk melihat kesamaan yang ada pada diri pribadi dengan orang baru yang baru kita kenal. c. Situasi dan kondisi kita bertemu dengan orang di lorong yang gelap penilaian kita terhadap orang tersebut cenderung negatif, apalagi kalau kita sedang ketakutan. Hal ini menunjukkan bahwa kesan pertama sangat ditentukan oleh “setting” kejadian. d. Ciri-ciri yang ada dalam orang itu, misalnya daya tarik fisik orang juga sangat mempengaruhi kesan pertama. Di samping itu juga ciri-ciri perilaku yang sesuai dengan norma yang dihargai oleh masyarakat umum, misalnya sopan santun, lemah lembut dan lain-lain. Menurut Walgito (2002: 70-71) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah: 1. Obejek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor 2. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. 3. Perhatian Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
23
Sedangkan menurut Robbins (1994: 33-34) menjelaskan bahwa, faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah: 1. Keadaaan pribadi orang yang mempresepsi, yaitu faktor yang terdapat dalam diri individu yang mempersepsikan. Misalnya kebutuhan, suasana hati, pengalaman masa lalu, motivasi, ketertarikan, harapan, dan karakter lain yang terdapat dalam diri individu. 2. Keadaan target yang dipersepsi, target yang diobservasi dapat mempengaruhi apa yang diterima seseorang. 3. Konteks situasi terjadinya persepsi, dimana waktu dipersepsikan suatu kejadian juga dapat mempengaruhi persepsi, demikian pula dengan lokasi, cahaya, panas dan faktor-faktor situasional lainnya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi seseorang terhadap perpustakaan dapat dipengaruhi oleh: 1) Pengalaman masa lalu, 2) Informasi yang diterima, 3) Kepribadian, 4) Minat dan Motivasi, 5) Harapan, 6) Pendidikan, 7) Kebutuhan
2.3
Persepsi Siswa terhadap Perpustakaan Persepsi merupakan pengalaman, pandangan maupun penilaian individu
terhadap objek melalui panca indera sehingga individu tersebut dapat mengorganisasi, menginterpretasi dan mengevaluasi stimulus yang ditangkap oleh panca inderanya. Berdasarkan literatur-literatur yang telah peneliti uraikan di atas, maka persepsi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Persepsi siswa terhadap sumber daya perpustakaan, yaitu gambaran gambaran kondisi yang dirasakan, dilihat dan dialami oleh siswa terhadap jumlah petugas, bantuan petugas, kemampuan komunikasi petugas, ketepatan informasi, dan sikap petugas perpustakaan. 2. Persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan, yaitu gambaran kondisi yang dirasakan, dilihat dan dialami oleh siswa terhadap tingkat kelengkapan koleksi, tingkat kesesuaian koleksi, kemuktahiran koleksi, jumlah koleksi, keragaman koleksi. 3. Persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana perpustakaan, yaitu gambaran gambaran kondisi yang dirasakan, dilihat dan dialami oleh siswa terhadap letak perpustakaan, luas perpustakaan, suasana ruangan, sistem penerangan, dan sarana meja dan bangku baca.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data untuk mencari fakta yang akurat serta interpretasi yang tepat dan sistematis (SulistyoBasuki, 2006: 72). Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang bertitik tolak dari peristiwa-peristiwa yang dapat diukur secara kuantitatif atau dinyatakan dengan angka-angka (Subyantoro dan Suwarto, 2007: 78).
3.2
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif menurut Newman (1997: 329) menggambarkan detail khusus dari suatu keadaan, situasi sosial atau hubungan sosial. Penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan studi kasus yang akan diuraikan secara deskriptif dari hasil jaringan pengumpulan data yang diperoleh dari kuesioner, wawancara dan observasi. Studi kasus (case study) adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Pelaksanaan kegiatan penelitian studi kasus hampir sama dengan penelitian kualitatif yang dapat dilakukan terhadap individu, sekelompok individu (misalnya suatu keluarga), segolongan manusia (desa, kecamatan, dll), atau lembaga sosial (institusi perkawinan, ormas, dll). Studi kasus dapat mengenai perkembangan sesuatu, dapat pula mengungkap sebab akibat, dan dapat pula penelitian yang ingin memberi gambaran tentang keadaan yang ada (Moxfild, 1930 dalam Nazir, 1993:45). Dengan demikian, penelitian ini berusaha mendeskripsikan hasil perhitungan kuesioner tentang persepsi siswa terhadap perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta.
24
Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
25
3.3
Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan atau
orang yang ingin kita ketahui perilaku dan sifat tabiatnya. Sedangkan objek penelitian adalah informasi apa yang ingin kita ketahui dari sumber tersebut (Amirin, 1990). Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 3 Jakarta sebagai pemustaka perpustakaan. Sedangkan objek penelitian yang dikaji adalah persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah, koleksi, serta sarana dan prasarana yang terdapat di perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta.
3.4
Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah di perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta.
Yang beralamat di Jalan Ciputat Raya, Jl. Pupan, Pondok-Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
3.5
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 89). Populasi dari penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 3 Jakarta. Jumlah siswa MTs Negeri 3 Jakarta tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 732 Orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006: 90). Sampel adalah bagian dari populasi yang terpilih untuk diteliti baik berdasarkan kemungkinan yang terukur (probability) maupun tidak (non-probability) (Pendit, 2003: 216). Pengertian yang lain, “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006: 131)”. Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 2006: 134). Oleh karena itu, jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 20% dari populasi 732 orang yaitu sebanyak 146 orang, namun peneliti mengenapkannya menjadi 150 orang.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
26
Adapun sampel dari penilitian ini adalah para siswa kelas VIII dan IX. Kelas VII tidak peneliti jadikan sampel karena peneliti beranggapan bahwa kelas VII merupakan siswa baru yang belum mengetahui keadaan perpustakaan. Karena penelitian ini untuk mengetahui persepsi siswa terhadap perpustakaan, maka mutlak
siswa
minimal
harus
pernah
mengunjungi
dan
memanfaatkan
perpustakaan.
3.6
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan kuesioner.
Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang memberikan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan (Sulistyo-Basuki, 2006). Kuesioner ini berguna untuk mendapatkan data yang akurat mengenai persepsi siswa MTs Negeri 3 Jakarta Selatan terhadap perpustakaan yang dilihat dari segi tenaga perpustakaan sekolah, koleksi, serta sarana dan prasarana yang tersedia. Dalam penelitian ini kuesioner merupakan data primer yang didukung dengan wawancara, dan observasi. a. Kuesioner Kegiatan pengumpulan data yang utama (data primer) dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner kepada responden penelitian. Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang memberikan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan (Sulistyo-Basuki, 2006: 163). Pada penelitian ini kuesioner akan digunakan
untuk
memperoleh
data
mengenai
persepsi
siswa
terhadap
perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta. Jenis kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang tersaji dalam bentuk pernyataan dengan pilihan jawaban yang singkat dalam bentuk skala Likert. Responden diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan apa yang mereka alami dan rasakan. b. Wawancara Untuk membantu kelengkapan data dalam penelitian ini digunakan juga teknik wawancara, yaitu suatu percakapan yang memiliki sebuah tujuan. Tujuan
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
27
yang dimaksud adalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Wawancara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah wawancara awal terhadap empat orang siswa MTs Negeri 3 Jakarta. Wawancara juga dilakukan dengan pustakawan mengajukan pertanyaan seputar identitas petugas perpustakaan. c. Observasi Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Observasi dalam penelitian ini merupakan pengamatan langsung dilapangan mengenai objek diteliti. Dalam hal ini peneliti mengamati petugas perpustakaan, koleksi, serta sarana dan prasarana yang terdapat di perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta.
3.7
Teknik Pengolahan dan Analisis Data Langkah selanjutnya setelah mengumpulkan data dengan kuesioner dan
observasi adalah pengolahan data. Tujuan dari pengolahan data adalah untuk menyederhanakan dan membuat tabulasi data dalam arti data yang dikumpulkan disederhanakan format atau strukturnya, sehingga nantinya memudahkan dan mempercepat analisis data (Malo, 1986: 6). Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dengan memberi skor untuk setiap jawaban responden dari masingmasing pertanyaan yang ada di dalam kuesioner. Untuk mempermudah analisis, data disajikan dalam bentuk tabel-tabel. Adapun tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Penyuntingan Pada tahap ini seluruh kuesioner yang telah disebarkan dikumpulkan kembali, dan diperiksa kelengkapan datannya yang berupa identitas responden dan jawaban-jawaban responden. Selanjutnya dilakukan klasifikasi responden berdasarkan kelas responden dan pemberian nomor pada lembar kuesioner untuk setiap responden. Tujuan pemberian nomor ini adalah untuk mempermudah dalam input data.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
28
2. Pengklasifikasian (coding) Pada tahap ini, jawaban-jawaban dari responden diberi angka atau kode untuk dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori tertentu. Pengkodean dilakukan dengan mengklasifikasi jawaban-jawaban responden. Misalnya untuk pemberian kode pada pilhan jawaban, yaitu 1 = kelas VIII dan kode 2 = Kelas IX, sehingga ketika menginput data penulis hanya mengetik kodenya saja.
3. Tahap Input Data Pada tahap input data dilakukan penghitungan terhadap jawaban-jawaban responden. Jawaban-jawaban responden dihitung dengan bantuan program komputer Ms. Excel.
4. Skoring Skoring, yaitu perhitungan dengan pemberian nilai (skor) untuk mengetahui persepsi siswa terhadap perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta. Seluruh pertanyaan yang menggunakan skala likert dalam kuesioner penelitian adalah berupa pertanyaan positif. Pemberian bobot adalah sebagai berikut:
Sangat setuju
=4
Setuju
=3
Tidak setuju
=2
Sangat tidak setuju
=1
Dalam skala di atas tidak ada pilihan netral, hal ini untuk mendorong responden memutuskan sendiri apakah bersifat positif atau negatif.
5. Presentase Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan presentase dengan bantuan
ms.excel.
pada
hakikatnya,
tujuan
persentase
adalah
untuk
memperlihatkan dengan jelas besarnya secara relatif dua angka atau lebih, atau dengan perkataan lain: untuk menyederhanakan gambaran dari hubungan antara dua angka atau lebih.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
29
Berikut rumus perhitungan presentase: Keterangan:
P = f/N x 100%
P = Persentase F = Jumlah frekuensi N = Jumlah sampel
Untuk mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka skorskor dijumlahkan dan dicari skor rata-rata. Penghitungan skor rata-rata menggunakan rumus : (
)
(
)
(
)
Keterangan : X
= Skor Rata-rata
(S1… S4)
= Skor pada skala 1 sampai 4
F
= Frekuensi jawaban pada satu skala
N
= Jumlah sampel yang diolah Skala yang digunakan di atas adalah ordinal yang mempunyai keterbatasan
analisa yaitu hanya menyatakan bahwa objek itu sangat baik atau sangat tidak baik. Agar analisa menjadi lebih luas, maka ordinal dapat diubah menjadi skala interval yang menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antara titik-titik yang berdekatan yang diperlukan untuk menggambarkan keadaan atau gejala kontinum dengan lebih teliti, memberikan prediksi dan pengontrolan yang lebih akurat. Untuk menentukan skala interval skor persepsi adalah dengan membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Cara tersebut dirumuskan dengan rumus sebagai berikut: Skala Interval = {a(m-n)} : b Keterangan : A
= Jumlah atribut
M
= skor tertinggi
N
= skor terendah
B
= Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
30
Jika skala penilaian yang ini dibentuk berjumlah empat, dimana skor terendah adalah satu, dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval skor persepsi dapat dihitung seperti {1(4-1) : 4}, jadi jarak antara setiap titik adalah 0,75, sehingga diperoleh penilaian sebagai berikut : Sangat baik
= 3,26 – 4,00
Baik
= 2,51 – 3,25
Tidak Baik
= 1,76 – 2,50
Sangat tidak baik
= 1,00 – 1,75
6. Analisis Data Tahap paling akhir dalam pengolahan data adalah melakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh. Hasil tersebut berupa persentase jawaban-jawaban responden dari setiap pertanyaan yang ada di dalam kuesioner. Hasil persentase tersebut disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan selanjutnya diinterpretasikan dalam bentuk kalimat agar dapat dipahami maksudnya.
Universitas Indonesia Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
BAB IV PEMBAHASAN
4.1
Profil MTs Negeri 3 Jakarta
4.1.1
Sejarah Singkat MTs Negeri 3 Jakarta Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 adalah sekolah setingkat SMP dengan
kurikulum pengetahuan umum yang sama dari Departemen Pendidikan Nasional, ditambah dengan kurikulum agama dari Kementerian Agama. Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta terletak di Jalan Pupan Kelurahan Pondok Pinang Kecamatan Kebayoran Lama Kota Jakarta Selatan Prov. DKI - Jakarta. Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta berdiri sejak 1979 berdasakan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1978. Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 merupakan pemisahan dari Pendidikan Guru Agama Negari (PGAN) 6 (enam) tahun Pondok Pinang. Pada tahun 2004 Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta yang semula lokasinya dekat dengan Jalan TOL Pondok Pinang menempati gedung baru yang terletak di Jalan Pupan ex Madrasah Aliyah Negeri 4 Pondok Pinang. Gedung MTs Negeri 3 terdiri dari 3 lantai dengan jumlah ruang sebanyak 40 ruang dengan rombongan belajar 21 Kelas. Hingga saat ini MTs Negeri 3 telah dipimpin oleh Kepala Madrasah Sebannyak 8 (delapan) orang.
4.1.2
Visi dan Misi MTs Negeri 3 Jakarta Visi dari Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta adalah “Terwujudnya
Madrasah Berkualitas Yang Qur'ani Menuju Standar Internasional.” Adapun misi dari Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta meliputi 2 bidang, yaitu bidang akademis dan bidang nonakademis. Berikut misi Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta.
31
Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
32
1. Melaksanakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2. Melaksanakan
pembelajaran
dengan
sistem
Mastery
Learning
(Pembelajaran Tuntas) 3. Menggunakan pendekatan, metodologi dan strategi pembelajaran yang bervariasi : partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) 4. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman baca tulis Alquran peserta didik 5. Melaksanakan evaluasi belajar secara berkala, terencana, efektif dan efisien serta mandiri 6. Mengusahakan peningkatan kualitas lulusan dan outcome 7. Melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi informasi 8. Melaksanakan pembelajaran BI – Lingual B. Bidang Non-akademis 1. Menanamkan keimanan yang kokoh dan melahirkan kesadaran beribadah serta akhlak mulia dalam keseluruhan aspek kehidupan 2. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik untuk mencapai kejuaraan dan kebanggaan madrasah 3. Melaksanakan pengelolaan madrasah yang akuntabel, profesional, transparan dan demokratis 4. Meningkatkan suasana harmonis dan kekeluargaan sesama warga madrasah dan lingkungan masyarakat 5. Menjalin kerjasama dengan sekolah yang bertaraf nasional dan internasional
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
33
4.1.3
Tujuan dan Sasaran MTs Negeri 3 Jakarta
a. Tujuan 1. Terwujudnya pelayanan pendidikan yang berkualitas tingkat dasar kepada masyarakat 2. Terlaksanyanya peningkatan iman dan taqwa (IMTAQ) dan akhlakul karimah peserta didik 3. Terwujudnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
b. Sasaran 1. Tercapainya pelayanan prima. Dengan motto : "Salam, Senyum, Santun, Segera dan Selesai (5S) 2. Tercapainya profesional personil melalui pembinaan, penataran dan diklat. Dengan motto : "Pandai, Aktif, Semangat, Ulet, Kreatif, Inovatif, Menarik dan Optimis 3. Tercapainya peningkatan nilai rata - rata mata pelajaran UN minimal 0,5 setiap tahun 4. Tercapainya Madrasah Standar Nasional (MSN) dan Internasional 5. Terlaksananya pengembangan kurikulum sebanyak 5 bidang studi: Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Matematika, IPA dan Pendidikan Agama Islam 6. Terlaksananya program layanan kelas MSN, Internasional, reguler dan kelas Bi-Lingual 7. Terlaksananya pola pengembangan manajemen Fathonah, Amanah, Shiddiq dan Tabligh (FAST) 8. Terlaksananya kinerja yang Bersih, Transparan, Profesional dan Akuntabel 9. Tercapainya budaya disiplin dan tepat waktu bagi warga madrasah 10. Terwujudnya keindahan, kebersihan, kerindangan, ketertiban, kerapihan dan kekeluargaan (6K) 11. Tercapainya tingkat kelulusan ujian nasional 100% setiap tahun 12. Diterimanya lulusan MTs Negeri 3 disekolah unggulan lanjutan tingkat atas
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
34
4.1.4
Sarana dan Prasarana MTs Negeri 3 Jakarta Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta menyediakan sarana dan prasarana
untuk menunjang aktivitas kegiatan belajar mengajar. Berikut merupakan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta. Tabel 4.1: Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta Ruang/Fasilitas
Jumlah
Luas (m2)
Kepala Madrasah
1
35
Tata Usaha
1
77
Guru/Wakil Madrasah
1
112
BK
1
21
UKS
1
56
OSIS
1
21
Perpustakaan
1
35
Laboratorium
1
a. IPA
1
56
b. Komputer
1
90
c. IT
1
56
d. Matematika
1
60
e. Bahasa
1
60
Ruang Rapat
1
30
Kelas Belajar
21
1176
Ruang Komite
1
21
Ruang Mekanik
1
21
Makan
1
42
Dapur
1
21
Masjid/Ibadah
1
315
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
35
4.2
Koperasi
1
35
Toilet
10
193
Lapangan Olah raga
1
340
Kamera CCTV
8
-
Profil Perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta berada di lantai 1
dengan luas ± 35 m2. Perpustakaan ini merupakan salah satu unit kerja pendukung kegiatan belajar mengajar di MTs Negeri 3 Jakarta.
4.2.1
Pengguna Perpustakaan Pengguna perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta adalah
seluruh warga sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan. Dan seluruh warga sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta otomatis menjadi anggota perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta.
4.2.2 Tenaga Perpustakaan Sekolah Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta dikelola oleh 1 orang koordinator perpustakaan yang juga sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan dibantu oleh 3 orang tenaga perpustakaan, yang merupakan lulusan dari s1 Sos UMJ, D3 PAI UIN, dan SMA. Walaupun ketiga petugas perpustakaan bukan lulusan dari Jurusan Ilmu Perpustakaan, namun ketiganya sering mengikuti kegiatan pelatihan perpustakaan, baik yang diselenggarakan oleh perpustakaan nasional, maupun dari instansi lainnya.
4.2.3 Koleksi Perpustakaan Koleksi perpustakaan sekolah adalah semua jenis bahan pustaka yang dikumpul/diadakan, diolah, disimpan, dan dimanfaatkan oleh siswa/guru untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Berikut merupakan
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
36
koleksi bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta. Tabel 4.2: Koleksi Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta Jenis
Jumlah Judul
Jumlah Eksemplar
Buku Paket/Teks
13
8555
Non Fiksi
365
810
Fiksi
210
450
a. Bahasa Inggris
1
9
b. Bahasa Indonesia
1
9
c. IPA
1
6
a. Islam
1
23
b. Pelajar
1
16
c. Matematika
1
6
d. Geografi
1
6
e. Sejarah/Budaya
1
6
f. .IPTEK
1
8
a. Dunia
1
25
b. Global
1
10
c. Lengkap
1
10
a. Sekolah
1
350
b. Akrab
1
150
Kamus
Ensiklopedi
Atlas
Majalah
Kliping
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
37
a. Karya Tulis
1
50
b. Kesenian
1
25
604
10.524
Jumlah
4.2.4 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Perpustakaan sekolah sebagai bagian integral dari sekolah merupakan unit kerja yang menyelenggarakan kegiatan pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan pendayagunaan bahan pustaka untuk mendukung proses belajar mengajar. Untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, perlu didukung sarana dan prasarana berupa gedung/ruang dan perabot sehingga diharapkan fungsi perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dapat optimal. Berikut merupakan sarana dan prasarana yang dimiliki perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta.
Tabel 4.3: Sarana dan Prasarana Perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta Uraian Jumlah Unit Rak Buku
11
Lemari Buku
2
Meja
3
Meja Duduk
4
Lemari Katalog
1
Kursi
3
Globe
8
Majalah Dinding
3
Grafik Statistik
2
Televisi
1
Komputer
1
Ac
1
Rak Sepatu
1
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
38
4.3
Jam Dinding
1
Cermin
1
Data Statistik
1
Jumlah
44
Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Hasil penelitian dan pengolahan data mengenai persepsi siswa terhadap
perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta diuraikan ke dalam beberapa sub-bab, yaitu: keadaan umum responden, persepsi responden terhadap tenaga perpustakaan sekolah, koleksi, serta sarana dan prasarana di perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta. Responden dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII dan IX dari Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner, bersifat sangat subyektif, sehingga kebenaran data sangat bergantung pada kejujuran responden saat pengisian. Kuesioner disebarkan tanggal 22 Desember 2011 kepada 150 responden. Namun setelah melewati proses penyuntingan, ternyata kuesioner dengan jawaban lengkap dan pernah mengunjungi perpustakaan hanya berjumlah 139 buah, sehingga sisanya tidak dapat digunakan karena data kuesioner tidak diisi dengan lengkap.
Tabel 4.4: Penyuntingan Kuesioner Kuesioner yang disebar
Kuesioner yang kembali
Kuesioner yang tidak sah
Kuesioner yang sah dan diolah
Jumlah
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
150
150
100%
11
7,33%
139
92,67%
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
39
4.3.1
Keadaan Umum Responden
4.3.1.1 Identitas Responden Tabel 4.5 menunjukkan jenis kelamin siswa yang mengisi kuesioner. Responden terdiri dari 43 orang laki-laki (30,96%) dan 96 perempuan (69,06%).
Tabel 4.5: Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah 43 96
Persentase 30,94% 69,06%
Tabel 4.6 menunjukkan tingkatan kelas pada siswa yang mengisi kuesioner yaitu kelas VIII, dan kelas IX. Sebanyak 52 responden (37,41%) berasal dari siswa kelas VIII. Sedangkan sebanyak 87 responden (62,59%) berasal dari siswa kelas IX MTs Negeri 3.
Tabel 4.6: Kelas Asal Responden Kelas Responden Kelas VIII Kelas IX Jumlah
Frekuensi 52 87 139
Presentase 37,4% 62,5% 100%
Dari hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang mengisi kuesioner adalah perempuan dan dengan tingkatan kelas terbanyak yaitu pada kelas IX.
4.3.1.2 Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah Pada pertanyaan ini, penulis ingin mengetahui data mengenai pernah atau tidaknya responden mengunjungi perpustakaan sekolah, frekuensi kunjungan ke perpustakaan dan tujuan siswa mengunjungi perpustakaan. a. Pernah atau tidaknya responden mengunjungi perpustakaan sekolah Hal ini penting untuk diketahui karena berkaitan dengan persepsi siswa terhadap perpustakaan. Jikalau responden pernah mengunjungi perpustakaan dapat diartikan bahwa responden pernah memanfaatkan perpustakaan, sehingga dapat memberikan persepsi terhadap perpustakaan. Dan sebaliknya, jika
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
40
responden belum pernah mengunjungi perpustakaan maka dapat diartikan jawaban responden hanya mengira saja, sehingga jawaban responden yang belum pernah melakukan kunjungan, peneliti abaikan atau peneliti tidak anggap sah. Berikut ini adalah data mengenai kunjungan perpustakaan sekolah yang disajikan dalam Tabel 4.7.
Tabel 4.7: Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah Kunjungan Perpustakaan Sekolah Pernah Tidak Pernah Jumlah
Frekuensi 143 7 150
Persentase 93,33% 6,67% 100%
Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa terdapat 143 siswa (93,33%) yang pernah mengunjungi perpustakaan. Namun, seperti yang disajikan pada Tabel 1 mengenai penyuntingan kuesioner, terdapat 11 kuesioner yang peneliti anggap tidak sah dikarenakan jawaban yang tidak lengkap dan juga karena responden belum pernah mengunjungi perpustakaan. Oleh sebab itu, peneliti hanya mengolah data yang bersumber dari 139 kuesioner (92,67%).
b. Frekuensi kunjungan ke perpustakaan Frekuensi kunjungan siswa MTs Negeri 3 Jakarta ke perpustakaan sekolah mempengaruhi persepsi siswa terhadap perpustakaan sekolah. Semakin sering siswa mengunjungi perpustakaan sekolah, maka akan semakin akurat persepsi siswa terhadap perpustakaan. Frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah dalam seminggu dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.8: Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah dalam Seminggu Frekuensi Kunjungan Jarang (1 kali) Kadang-kadang (2-3) Sering (hampir setiap hari) Jumlah
Frekuensi 94 37 8 139
Persentase 67,63% 26,62% 5,75% 100%
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden, yaitu sebesar 94 responden (67,63%) menyatakan jarang mengunjungi perpustakaan, hanya dalam
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
41
frekuensi 1 kali dalam seminggu. Diikuti 37 responden (26,62%) menyatakan kadang-kadang mengunjungi perpustakaan dengan frekuensi 2-3 kali seminggu. Dan hanya sebagian kecil yaitu 8 responden (5,75%) yang menyatakan sering mengunjungi perpustakaan. Dalam frekuensi mayoritas, yaitu hanya dalam 1 kali seminggu menunjukkan bahwa kurangnya minat siswa MTs Negeri 3 terhadap perpustakaan.
c. Tujuan siswa mengunjungi perpustakaan Tujuan kunjungan siswa MTs Negeri 3 Jakarta ke perpustakaan sekolah diperlukan peneliti untuk mengetahui tujuan sebenarnya siswa mengunjungi perpustakaan. Berikut merupakan tujuan siswa mengunjungi perpustakaan.
Tabel 4.9: Tujuan Siswa Mengunjungi Perpustakaan Tujuan Mengunjungi Perpustakaan Tugas “Kunjungan Perpustakaan” Mengisi waktu luang Mendiskusikan pelajaran Meminjam bahan pustaka Jumlah
Frekuensi 70 33 13 23 139
Persentase 50,36% 23,74% 9,35% 16,55% 100%
Dari tabel di atas, sebanyak 70 responden (50,36%) menyatakan tujuan mengunjungi perpustakaan dikarenakan tugas “kunjungan perpustakaan”. Sebanyak 33 responden (23,74%) menyatakan tujuan mengunjungi perpustakaan untuk mengisi waktu luang. Sebanyak 23 responden (16,55%) menyatakan tujuan mengunjungi perpustakaan untuk
meminjam bahan pustaka. Dan hanya 13
responden (9,35%) menyatakan tujuan mengunjungi perpustakaan untuk mendiskusikan pelajaran. Dari hasil penelitian yang disajikan dari Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 menunjukkan minimnya minat siswa MTs Negeri 3 Jakarta untuk mengunjungi perpustakaan. Dan kunjungan tersebutpun mayoritas karena tugas “kunjungan wajib” perpustakaan (50,36%). Dan hanya sebagian kecil saja yang benar-benar sering mengunjungi perpustakaan (5,75%) dan memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk mendiskusikan pelajaran (9,36%) dan meminjam koleksi (16,55%).
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
42
4.3.2
Persepsi Siswa MTs Negeri 3 Terhadap Perpustakaan Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui persepsi siswa terhadap
perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta yang dilihat dari 3 aspek. Yaitu persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah, koleksi, serta sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta.
4.3.2.1 Persepsi Siswa MTs Negeri 3 Terhadap Tenaga Perpustakaan Sekolah Persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah terdiri atas: a) jumlah petugas, b)
bantuan petugas, c) kemampuan berkomunikasi, d) ketepatan
informasi, dan e) sikap petugas perpustakaan
a. Persepsi siswa terhadap jumlah petugas perpustakaan Persepsi siswa terhadap jumlah petugas perpustakaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian siswa terhadap memenuhi tidaknya jumlah petugas perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta.
Tabel 4.10: Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Petugas Perpustakaan Jawaban Responden Sangat memadai Memadai Tidak memadai Sangat tidak memadai Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 1 84 52 2 139
% Skor (f x bobot) 0,72 4 60,43 252 37,41 104 1,44 3 100 362 X = 362/139 = 2,60
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban memadai (60,43%), diikuti oleh tidak memadai (37,41%), sangat tidak memadai (1,44%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat memadai (0,71%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap jumlah petugas perpustakaan di perpustakaan sebesar 2,60. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap jumlah petugas perpustakaan adalah baik. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, diketahui bahwa jumlah petugas perpustakan MTs Negeri 3 Jakarta sebanyak 3 orang, dan
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
43
ditambah dengan 1 orang koordinator perpustakaan yang merupakan seorang guru mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan Pedoman Perpustakaan Sekolah Lanjutan (2002: 13), yang menyatakan bahwa jumlah tenaga yang diperlukan untuk menjalankan perpustakaan sangat terkait dengan jumlah siswa pada sekolah tersebut. Minimal sebuah perpustakaan sekolah memerlukan 3 pengelola, yaitu: a) seorang kepala perpustakaan, sebagai penanggung jawab atau koordinator, b) seorang staf perpustakaan, sebagai pelaksana harian, dan c) seorang pegawai pembantu, untuk melakukan pekerjaan yang bersifat non-teknis perpustakaan.
b. Persepsi siswa terhadap bantuan petugas perpustakaan Persepsi siswa terhadap bantuan petugas perpustakaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian siswa terhadap bantuan yang diberikan petugas perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta yang terkait dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan siswa. Tabel 4.11: Persepsi Siswa Terhadap Bantuan Petugas Perpustakaan Jawaban Responden Sangat memuaskan Memuaskan Tidak memuaskan Sangat Tidak memuaskan
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 1 79 54 5 139
% Skor (f x bobot) 0,72 4 56,83 237 38,85 108 3,60 5 100 354 X = 354/139 = 2,55
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban memuaskan (56,83%), diikuti oleh tidak memuaskan (38,85%), sangat tidak memuaskan (3,60%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat memuaskan (0,72%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap bantuan petugas perpustakaan sebesar 2,55. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap bantuan yang diberikan petugas perpustakaan adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
44
c. Persepsi siswa terhadap kemampuan berkomunikasi petugas perpustakaan Persepsi siswa terhadap kemampuan berkomunikasi petugas perpustakaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian siswa terhadap kemampuan berkomunikasi petugas perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta.
Tabel 4.12: Persepsi Siswa Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Petugas Perpustakaan Jawaban Responden Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik
Bobot 4 3 2 1
F 7 94 35 3 139
Jumlah
% Skor (f x bobot) 5,04% 28 67,62% 282 25,18% 70 2,16% 3 100% 383 X = 383/139 = 2,76
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban baik (67,62%), diikuti oleh tidak baik (25,18%), sangat baik (5,04%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak baik (2,16%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kemampuan komunikasi petugas perpustakaan sebesar 2,76. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan
bahwa
persepsi
siswa
kemampuan
komunikasi
petugas
perpustakaan adalah baik. Petugas perpustakaan merupakan jembatan antara kebutuhan informasi pengguna dengan sumber informasi yang ada di perpustakaan. Jika petugas mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, maka dapat menghambat tercapainya informasi yang dibutuhkan pengguna.
d. Persepsi siswa terhadap ketepatan informasi petugas perpustakaan Persepsi siswa terhadap ketepatan informasi petugas perpustakaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian siswa terhadap ketepatan informasi petugas perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta. Ketepatan informasi yang diberikan petugas perpustakaan berkaitan erat dengan relevansi informasi yang dibutuhkan siswa.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
45
Tabel 4.13: Persepsi Siswa Terhadap Ketepatan Informasi Petugas Perpustakaan Jawaban Responden Sangat Tepat Tepat Tidak Tepat Sangat Tidak Tepat
Bobot 4 3 2 1
F 15 80 41 3 139
% Skor (f x bobot) 10,79 60 57,55 240 29,50 82 2,16 3 100 385 Jumlah X = 385/139 = 2,77 Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan
jawaban tepat (46,04%), diikuti oleh tidak tepat (41,01%), sangat tepat (10,79%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak tepat (2,16%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap ketepatan informasi yang diberikan petugas perpustakaan sebesar 2,77. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap ketepatan informasi yang berikan oleh petugas perpustakaan adalah baik. Menurut Pendit dalam Hadi (2005: 16), menyatakan bahwa tugas dan fungsi pustakawan antara lain adalah mendukung dan memastikan kelancaran proses pembentukan pengetahuan lewat layanan-layanan informasi yang diberikannya. Oleh karena itu, pustakawan harus mampu menentukan jenis-jenis informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk meningkatkan pengetahuan.
e. Persepsi siswa terhadap sikap petugas perpustakaan Persepsi siswa terhadap sikap petugas perpustakaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian siswa terhadap sikap petugas perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta. Tabel 4.14: Persepsi Siswa Terhadap Sikap Petugas Perpustakaan Jawaban Responden Sangat baik Baik Tidak baik Sangat Tidak baik Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 24 87 27 1 139
% Skor (f x bobot) 17,27 96 62,59 261 19,42 54 0,72 1 100 412 X = 412/139 = 2,96
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban baik (62,59%), diikuti oleh tidak baik (19,42%), sangat baik (17,27%),
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
46
serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak baik (0,72%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap sikap petugas perpustakaan sebesar 2,96. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap sikap petugas perpustakaan terhadap siswa adalah baik. Menurut Bahar (1992: 243), kunci keberhasilan misi sebuah perpustakaan terletak pada pustakawannya. Untuk meraih predikat “baik”, pustakawan yang bertugas haruslah memiliki salah satu sikap, yaitu ramah, dan sopan dalam melayani pengguna perpustakaan. Dengan tujuan agar pengguna merasa nyaman ketika berinteraksi dengan petugas perpustakaan.
4.3.2.2 Persepsi Siswa MTs Negeri 3 Terhadap Koleksi Perpustakaan Persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan, terdiri atas a) kelengkapan, b) kesesuaian, c) kemutakhiran, d) jumlah koleksi, dan e) keragaman koleksi. Yang meliputi 6 jenis koleksi, yaitu buku teks utama (buku pelajaran), buku teks pelengkap/pengayaan, buku referensi, buku fiksi (rekaan), terbitan berkala, dan non-buku. a. Persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi Tabel 4.15: Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Buku Teks Utama Jawaban Responden Sangat Lengkap Lengkap Tidak Lengkap Sangat Tidak Lengkap
Bobot 4 3 2 1
F 25 90 17 7 139
% Skor (f x bobot) 17,99 100 64,75 270 12,23 34 5,03 7 100 411 Jumlah X = 411/139 = 2,97 Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan
jawaban lengkap (64,75%), diikuti oleh sangat lengkap (17,99%), tidak lengkap (12,23%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak lengkap (5,03%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi buku teks utama sebesar 2,97. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi buku teks adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
47
Tabel 4.16: Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Buku Pengayaan Jawaban Responden Sangat Lengkap Lengkap Tidak Lengkap Sangat Tidak Lengkap
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 11 71 50 7 139
% Skor (f x bobot) 7,91 44 51,08 213 35,97 100 5,04 7 100 364 X = 364/139 = 2,62
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban lengkap (51,08%), diikuti oleh tidak lengkap (35,97%), sangat lengkap (7,91%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak lengkap (5,04%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap koleksi buku pengayaan sebesar 2,62. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi buku pengayaan adalah baik.
Tabel 4.17: Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Buku Referensi Jawaban Responden Sangat Lengkap Lengkap Tidak Lengkap Sangat Tidak Lengkap Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 12 86 37 4 139
% Skor (f x bobot) 8,63 48 61,87 258 26,62 74 2,88 4 100 384 X = 384/139 = 2,76
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban lengkap (61,87%), diikuti oleh tidak lengkap (26,62%), sangat lengkap (8,63%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak lengkap (2,88%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi buku referensi sebesar 2,76. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi buku referensi adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
48
Tabel 4.18: Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Buku Fiksi Jawaban Responden Sangat Lengkap Lengkap Tidak Lengkap Sangat Tidak Lengkap
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 12 70 48 9 139
% Skor (f x bobot) 8,63 48 50,36 210 34,53 96 6,48 9 100 363 X = 363/139 = 2,61
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban lengkap (50,36%), diikuti oleh tidak lengkap (34,53%), sangat lengkap (8,63%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak lengkap (6,48%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi buku fiksi sebesar 2,61. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi buku fiksi adalah baik.
Tabel 4.19: Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Terbitan Berkala Jawaban Responden Sangat Lengkap Lengkap Tidak Lengkap Sangat Tidak Lengkap Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 7 64 53 15 139
% Skor (f x bobot) 5,04 28 46,04 192 38,13 106 10,79 15 100 341 X = 341/139 = 2,45
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban lengkap (46,04%), diikuti oleh tidak lengkap (38,13%), sangat tidak lengkap (10,79%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat lengkap (5,04%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap koleksi terbitan berkala sebesar 2,45. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi terbitan berkala adalah tidak baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
49
Tabel 4.20: Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Non-Buku Jawaban Responden Sangat Lengkap Lengkap Tidak Lengkap Sangat Tidak Lengkap Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 9 26 61 43 139
% Skor (f x bobot) 6.47 36 18,71 78 43,88 122 30,94 43 100 279 X = 279/139 = 2,01
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban tidak lengkap (43,88%), diikuti oleh sangat tidak lengkap (30,94%), lengkap (18,71%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat lengkap (6,47%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap koleksi nonbuku sebesar 2,01. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi non-buku adalah tidak baik. Berdasarkan Tabel 4.15, 4.16, 4.17, 4.18, 4.19 dan 4.20 maka skor ratarata persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi perpustakaan adalah 2,57. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi perpustakaan secara keseluruhan adalah baik.
Tabel 4.21: Skor Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Kelengkapan Koleksi Skor rata-rata
Keterangan
Buku Teks Utama
2,96
Baik
Buku Pengayaan
2,62
Baik
Buku Referensi
2,76
Baik
Buku Fiksi
2,61
Baik
Terbitan Berkala
2,45
Tidak Baik
Non-Buku
2,01
Tidak Baik
15,41/6 = 2,57
Baik
Jenis Koleksi
Skor akhir rata-rata
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
50
Persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi perpustakaan secara keseluruhan sudah baik. Hal ini dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap 6 jenis koleksi yang ada di perpustakaan. Untuk jenis koleksi seperti buku teks utama, buku pengayaan, buku referensi, dan buku fiksi dinilai baik. Namun untuk jenis koleksi terbitan berkala dan non-buku masih dianggap tidak baik. Dimana koleksi non-buku seperti: kaset, piringan hitam, film, slide, foto, gambar, lukisan, mikrofis, model dan lain sebagainya tidak dimiliki perpustakaan sebagai alat pembelajaran dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Sedangkan untuk terbitan berkala perpustakaan hanya berlangganan surat kabar. Menurut Darmono (2001: 49), “Koleksi perpustakaan diusahakan tidak hanya terdiri dari buku teks yang langsung dipakai untuk mata pelajaran yang diberikan, tetapi juga menyangkut bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada dalam kurikulum. Semua komponen koleksi mendapatkan perhatian yang wajar sesuai dengan tingkat prioritas yang ditentukan”.
b. Persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi
Tabel 4.22: Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Buku Teks Utama Jawaban Responden Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 32 94 9 4 139
% Skor (f x bobot) 23,02 128 67,63 282 6,47 18 2,88 4 100 432 X = 432/139 = 3,11
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban sesuai (67,63%), diikuti oleh sangat sesuai (23,02%), tidak sesuai (6,47%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak sesuai (2,88%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi buku teks utama sebesar 3,11. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi buku teks utama adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
51
Tabel 4.23: Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Buku Pengayaan Jawaban Responden Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 16 75 42 6 139
% Skor (f x bobot) 11,51 64 53,96 225 30,21 84 4,32 7 100 379 X = 379/139 = 2,73
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban sesuai (53,96%), diikuti oleh tidak sesuai (30,21%), sangat sesuai (11,51%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak sesuai (4,32%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi buku pengayaan sebesar 2,73. Skor ini berada pada skala interval 2,52-3,27. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi buku pengayaan adalah baik.
Tabel 4.24: Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Buku Referensi Jawaban Responden Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 30 89 19 1 139
% Skor (f x bobot) 21,59 120 64,03 267 13,67 38 0,72 1 100 426 X = 426/139 = 3,06
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban sesuai (64,03%), diikuti oleh sangat sesuai (21,59%), tidak sesuai (13,67%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak sesuai (0,72%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi buku referensi sebesar 3,06. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi buku referensi adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
52
Tabel 4.25: Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Buku Fiksi Jawaban Responden Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 25 70 42 2 139
% Skor (f x bobot) 17,99 100 50,36 210 30,22 84 1,44 2 100 396 X =396 /139 = 2,85
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban sesuai (50,36%), diikuti oleh tidak sesuai (30,22%), sangat sesuai (17,99%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak sesuai (1,44%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi buku fiksi sebesar 2,84. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi buku fiksi adalah baik.
Tabel 4.26: Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Terbitan Berkala Jawaban Responden Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 12 73 44 10 139
% Skor (f x bobot) 8,63 48 52,52 219 31,66 88 7,19 10 100 365 X = 341/139 = 2,63
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban sesuai (52,52%), diikuti oleh tidak sesuai (31,66%), sangat sesuai (8,63%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak sesuai (7,19%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap koleksi terbitan berkala sebesar 2,63. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi terbitan berkala adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
53
Tabel 4.27: Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Non-Buku Jawaban Responden Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 9 43 50 37 139
% Skor (f x bobot) 6.47 36 30,94 129 35,97 100 26,62 37 100 302 X = 302/139 = 2,17
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban tidak sesuai (35,97%), diikuti oleh sesuai (30,94%), sangat tidak sesuai (26,62%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat sesuai (6,47%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi non-buku sebesar 2,17. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi non-buku adalah tidak baik.
Berdasarkan Tabel 4.22, 4.23, 4.24, 4.25, 4.26 dan 4.27 maka skor ratarata persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi perpustakaan adalah 2,77. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kesesuaian koleksi perpustakaan secara keseluruhan adalah baik.
Tabel 4.28: Skor Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Kesesuaian Koleksi Skor rata-rata
Keterangan
Buku Teks Utama
3,11
Baik
Buku Pengayaan
2,72
Baik
Buku Referensi
3,06
Baik
Buku Fiksi
2,85
Baik
Terbitan Berkala
2,63
Baik
Non-Buku
2,17
Tidak Baik
16,54/6 = 2,77
Baik
Jenis Koleksi
Skor akhir rata-rata
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
54
Persepsi
siswa
terhadap kesesuaian koleksi
perpustakaan secara
keseluruhan sudah baik. Hal ini dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap 6 jenis koleksi yang ada di perpustakaan. Untuk jenis koleksi seperti buku teks utama, buku pengayaan, buku referensi, buku fiksi, terbitan berkala dinilai sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa. Namun untuk jenis koleksi non-buku masih dianggap tidak sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa.
c. Persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi Tabel 4.29: Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Buku Teks Utama Jawaban Responden Sangat Mutakhir Mutakhir Tidak Mutakhir Sangat Tidak Mutakhir
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 29 84 21 5 139
% Skor (f x bobot) 20,86 116 60,43 252 15,11 42 3,60 5 100 415 X = 415/139 = 2,99
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban mutakhir (60,43%), diikuti oleh sangat mutakhir (20,86%), tidak mutakhir (15,11%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak mutakhir (3,60). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi buku teks utama sebesar 2,99. Skor ini berada pada skala interval 2,51– 3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi buku teks utama adalah baik.
Tabel 4.30: Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Buku Pengayaan Jawaban Responden Sangat Mutakhir Mutakhir Tidak Mutakhir Sangat Tidak Mutakhir Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 11 71 46 11 139
% Skor (f x bobot) 7,91 44 51,08 213 33,09 92 7,92 11 100 360 X = 360/139 = 2,59
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
55
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban mutakhir (51,08%), diikuti oleh tidak mutakhir (33,09%), sangat mutakhir (7,91%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak mutakhir (7,92%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi buku pengayaan sebesar 2,59. Skor ini berada pada skala interval 2,51– 3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kemutakhiran buku pengayaan adalah baik.
Tabel 4.31: Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Buku Referensi Jawaban Responden Sangat Mutakhir Mutakhir Tidak Mutakhir Sangat Tidak Mutakhir
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 22 82 33 2 139
% Skor (f x bobot) 15,83 88 58,99 246 23,74 66 1,44 2 100 402 X = 402/139 = 2,89
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban mutakhir (58,99%), diikuti oleh tidak mutakhir (23,74%), sangat mutakhir (15,83%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak mutakhir (1,44%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi buku referensi sebesar 2,89. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi buku referensi adalah baik.
Tabel 4.32: Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Buku Fiksi Jawaban Responden Sangat Mutakhir Mutakhir Tidak Mutakhir Sangat Tidak Mutakhir Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 15 33 78 13 139
% Skor (f x bobot) 10,79 60 23,74 99 56,11 156 9,35 13 100 328 X = 328/139 = 2,40
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban tidak mutakhir (56,11%), diikuti oleh mutakhir (23,74%), sangat
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
56
mutakhir (10,79%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak mutakhir (9,35%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi buku fiksi sebesar 2,40. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi buku fiksi adalah tidak baik.
Tabel 4.33: Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Terbitan Berkala Jawaban Responden Sangat Mutakhir Mutakhir Tidak Mutakhir Sangat Tidak Mutakhir
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 10 65 52 12 139
% Skor (f x bobot) 7,19 40 46,77 195 37,41 104 8,63 12 100 351 X = 351/139 = 2,53
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban mutakhir (46,77%), diikuti oleh tidak mutakhir (37,41%), sangat tidak mutakhir (8,63%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat mutakhir (7,19%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap mutakhir koleksi terbitan berkala sebesar 2,53. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi terbitan berkala adalah baik.
Tabel 4.34: Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Non-Buku Jawaban Responden Sangat Mutakhir Mutakhir Tidak Mutakhir Sangat Tidak Mutakhir Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 10 45 51 33 139
% Skor (f x bobot) 7,19 40 32,38 135 36,69 102 23,74 33 100 310 X = 310/139 = 2,23
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban tidak mutakhir (36,69%), diikuti oleh mutakhir (32,38%), sangat tidak mutakhir (23,75%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat mutakhir (7,19%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kemutakhiran
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
57
koleksi non-buku sebesar 2,23. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi nonbuku adalah tidak baik.
Berdasarkan Tabel 4.29, 4.30, 4.31, 4.32, 4.33, dan 4.34 maka skor ratarata persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi perpustakaan adalah 2,61. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi perpustakaan secara keseluruhan sudah baik.
Tabel 4.35: Skor Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Kemutakhiran Koleksi Skor rata-rata
Keterangan
Buku Teks Utama
2,99
Baik
Buku Pengayaan
2,59
Baik
Buku Referensi
2,89
Baik
Buku Fiksi
2,40
Tidak Baik
Terbitan Berkala
2,53
Baik
Non-Buku
2,23
Tidak Baik
15,63/6 = 2,61
Baik
Jenis Koleksi
Skor akhir rata-rata
Persepsi siswa terhadap kemutakhiran koleksi perpustakaan secara keseluruhan sudah baik. Hal ini dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap 6 jenis koleksi yang ada di perpustakaan. Untuk jenis koleksi seperti buku teks utama, buku pengayaan, buku referensi, dan terbitan berkala dinilai sudah mutakhir. Namun untuk jenis koleksi buku fiksi dan non-buku masih dianggap tidak mutakhir. Menurut Darmono (2001: 49), selain memperhatikan masalah kelengkapan dan kesesuaian koleksi, kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kemutakhiran bahan pustaka dapat dilihat dari tahun terbit. Kemutakhiran yang dimaksud adalah
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
58
koleksi yang disediakan perpustakaan merupakan terbitan terbaru atau merupakan informasi terkini. Sehingga siswa dapat selalu mengembangkan pengetahuannya.
d. Persepsi siswa terhadap jumlah koleksi perpustakaan Tabel 4.36: Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Buku Teks Utama Jawaban Responden Sangat Memadai Memadai Tidak Memadai Sangat Tidak Memadai
Bobot 4 3 2 1
F 42 86 7 4 139
% Skor (f x bobot) 30,22 168 61,87 258 5,03 14 2,88 4 100 444 Jumlah X = 444/139 = 3,19 Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan
jawaban memadai (61,87%), diikuti oleh sangat memadai (30,22%), tidak memadai (5,03%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak memadai (2,88). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap jumlah koleksi buku teks utama sebesar 3,19. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap jumlah koleksi buku teks utama adalah baik.
Tabel 4.37: Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Buku Pengayaan Jawaban Responden Sangat Memadai Memadai Tidak Memadai Sangat Tidak Memadai Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 7 79 48 5 139
% Skor (f x bobot) 5,03 28 56,84 237 34,53 96 3,60 5 100 366 X = 366/139 = 2,63
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban memadai (56,84%), diikuti oleh tidak memadai (34,53%), sangat memadai (5,03%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak memadai (3,60%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap jumlah koleksi buku pengayaan sebesar 2,63. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap jumlah koleksi buku pengayaan adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
59
Tabel 4.38: Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Buku Referensi Jawaban Responden Sangat Memadai Memadai Tidak Memadai Sangat Tidak Memadai
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 26 78 24 1 139
% Skor (f x bobot) 20,16 104 60,46 234 18,60 48 0,78 1 100 387 X = 387/139 = 3,00
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban memadai (60,46%), diikuti oleh sangat memadai (20,16%), tidak memadai (18,60%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak memadai (0,78%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap jumlah koleksi buku referensi sebesar 3,00. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap jumlah koleksi buku referensi adalah baik.
Tabel 4.39: Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Buku Fiksi Jawaban Responden Sangat Memadai Memadai Tidak Memadai Sangat Tidak Memadai Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 7 69 58 5 139
% Skor (f x bobot) 5,04 28 49,64 207 41,72 116 3,60 5 100 356 X = 356/139 = 2,56
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban memadai (49,64%), diikuti oleh tidak memadai (41,72%), sangat memadai (5,04%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak memadai (3,60%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap jumlah koleksi buku fiksi sebesar 2,56. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap jumlah koleksi buku fiksi adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
60
Tabel 4.40: Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Terbitan Berkala Jawaban Responden Sangat Memadai Memadai Tidak Memadai Sangat Tidak Memadai
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 8 66 53 12 139
% Skor (f x bobot) 5,76 32 47,48 198 38,13 106 8,63 12 100 348 X = 348/139 = 2,50
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban memadai (47,48%), diikuti oleh tidak memadai (38,13%), sangat tidak memadai (8,63%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat memadai (5,76%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap jumlah koleksi terbitan berkala sebesar 2,50. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap jumlah koleksi terbitan berkala adalah tidak baik. Tabel 4.41: Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Non-Buku Jawaban Responden Sangat Memadai Memadai Tidak Memadai Sangat Tidak Memadai Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 9 39 43 48 139
% Skor (f x bobot) 6.47 36 28,06 117 30,94 86 34,53 48 100 287 X = 287/139 = 2,06
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban sangat tidak memadai (34,53%), diikuti oleh tidak memadai (30,94%), memadai (28,06%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat memadai (6,47%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap jumlah koleksi non-buku sebesar 2,06. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap jumlah koleksi non-buku tidak baik. Berdasarkan Tabel 4.36, 4.37, 4.38, 4.39, 4.40, dan 4.41 maka skor ratarata persepsi siswa terhadap jumlah koleksi perpustakaan adalah 2,66. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap jumlah koleksi perpustakaan secara keseluruhan adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
61
Tabel 4.42: Skor Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Koleksi Skor rata-rata
Keterangan
Buku Teks Utama
3,19
Baik
Buku Pengayaan
2,63
Baik
Buku Referensi
3,00
Baik
Buku Fiksi
2,56
Baik
Terbitan Berkala
2,50
Tidak Baik
Non-Buku
2,06
Tidak Baik
15,94/6 = 2,66
Baik
Jenis Koleksi
Skor akhir rata-rata
Persepsi siswa terhadap jumlah koleksi perpustakaan secara keseluruhan sudah memadai. Hal ini dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap 6 jenis koleksi yang ada di perpustakaan. Untuk jenis koleksi seperti buku teks utama, buku pengayaan, buku referensi, dan buku fiksi dinilai sudah memadai. Namun, untuk jenis koleksi terbitan berkala dan non-buku jumlah yang disediakan oleh perpustakaan dinilai tidak memadai.
e. Persepsi siswa terhadap keragaman koleksi Tabel 4.43: Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Buku Teks Utama Jawaban Responden Sangat Beragam Beragam Tidak Beragam Sangat Tidak Beragam Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 38 78 17 6 139
% Skor (f x bobot) 27,34 152 56,11 234 12,23 34 4,32 6 100 426 X = 426/139 = 3,06
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban beragam (56,11%), diikuti oleh sangat beragam (27,34%), tidak beragam (12,23%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak beragam (4,32).
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
62
Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap keragaman koleksi buku teks utama sebesar 3,06. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap keragaman koleksi buku teks utama adalah baik. Tabel 4.44: Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Buku Pengayaan Jawaban Responden Sangat Beragam Beragam Tidak Beragam Sangat Tidak Beragam
Bobot 4 3 2 1
F 12 63 51 13 139
% Skor (f x bobot) 8,63 48 45,32 189 36,70 102 9,35 13 100 352 Jumlah X = 352/139 = 2,53 Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan
jawaban beragam (45,32%), diikuti oleh tidak beragam (36,70%), sangat tidak beragam (9,35%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat beragam (8,63%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap keragaman koleksi buku pengayaan sebesar 2,53. Skor ini berada pada skala interval 2,51– 3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap keragaman koleksi buku pengayaan sudah baik. Tabel 4.45: Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Buku Referensi Jawaban Responden Sangat Beragam Beragam Tidak Beragam Sangat Tidak Beragam Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 17 88 31 3 139
% Skor (f x bobot) 12,23 68 63,31 264 22,30 62 2,16 3 100 397 X = 397/139 = 2,86
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban beragam (63,31%), diikuti oleh tidak beragam (22,30%), sangat beragam (12,23%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak beragam (2,16%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap keragaman koleksi buku referensi sebesar 2,86. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap keragaman koleksi buku referensi adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
63
Tabel 4.46: Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Buku Fiksi Jawaban Responden Sangat Beragam Beragam Tidak Beragam Sangat Tidak Beragam
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 7 69 58 5 139
% Skor (f x bobot) 5,04 28 49,64 207 41,72 116 3,60 5 100 356 X = 356/139 = 2,56
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban beragam (49,64%), diikuti oleh tidak beragam (41,72%), sangat beragam (5,04%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak beragam (3,60%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap keragaman koleksi buku fiksi sebesar 2,56. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap keragaman koleksi buku fiksi adalah baik.
Tabel 4.47: Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Terbitan Berkala Jawaban Responden Sangat Beragam Beragam Tidak Beragam Sangat Tidak Beragam Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 7 64 53 15 139
% Skor (f x bobot) 5,04 28 46,04 192 38,13 106 10,79 15 100 341 X = 341/139 = 2,45
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban beragam (46,04%), diikuti oleh tidak beragam (38,13%), sangat tidak lengkap (10,79%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat beragam (5,04%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap keragaman terbitan berkala sebesar 2,45. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap keragaman koleksi terbitan berkala adalah tidak baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
64
Tabel 4.48: Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Non-Buku Jawaban Responden Sangat Beragam Beragam Tidak Beragam Sangat Tidak Beragam Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 6 40 51 42 139
% Skor (f x bobot) 4,32 24 28,78 120 46,70 102 30,22 42 100 288 X = 288/139 = 2,07
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban tidak beragam (46,70%), diikuti oleh sangat tidak beragam (30,22%), beragam (28,78%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat beragam (4,23%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap keragaman koleksi non-buku sebesar 2,07. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap keragaman koleksi non-buku adalah tidak baik.
Berdasarkan Tabel 4.43, 4.44, 4.45, 4.46, 4.47, dan 4.48 maka skor ratarata persepsi siswa terhadap kelengkapan koleksi perpustakaan adalah 2,59. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap keragaman koleksi perpustakaan secara keseluruhan adalah baik. Tabel 4.49: Skor Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Keragaman Koleksi Skor rata-rata
Keterangan
Buku Teks Utama
3,06
Baik
Buku Pengayaan
2,53
Baik
Buku Referensi
2,86
Baik
Buku Fiksi
2,56
Baik
Terbitan Berkala
2,45
Tidak Baik
Non-Buku
2,07
Tidak Baik
15,53/6 = 2,59
Baik
Jenis Koleksi
Skor akhir rata-rata
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
65
Persepsi
siswa
terhadap keragaman koleksi
perpustakaan secara
keseluruhan sudah baik. Hal ini dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap 6 jenis koleksi yang ada di perpustakaan. Untuk jenis koleksi seperti buku teks utama, buku pengayaan, buku referensi, dan buku fiksi dinilai sudah beragam. Namun, untuk jenis koleksi terbitan berkala dan non-buku keragaman jenis yang disediakan oleh perpustakaan dinilai tidak beragam oleh para siswanya.
4.3.2.3 Persepsi Siswa MTs Negeri 3 Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana perpustakaan meliputi a) letak perpustakaan, b) luas perpustakaan, c) suasana ruangan, d) sistem penerangan e) sarana meja dan bangku.
a. Persepsi siswa terhadap letak perpustakaan Tabel 4.50: Persepsi Siswa Terhadap Letak Perpustakaan Jawaban Responden Sangat Strategis Strategis Tidak Strategis Sangat Tidak Strategis Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 9 77 45 8 139
% Skor (f x bobot) 6,47 36 55,40 231 32,37 90 5,76 8 100 365 X = 365/139 = 2,63
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban strategis (55,40%), diikuti oleh tidak strategis (32,37%), sangat strategis (6,47%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak strategis (5,76%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap letak perpustakaan sebesar 2,63. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap letak perpustakaan adalah baik. Menurut beberapa responden, letak perpustakaan strategis dan mudah di jangkau. Namun, beberapa siswa menyayangkan letak perpustakaan yang berdekatan dengan parkiran motor
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
66
yang
terkadang
dapat
mengganggu
ketenangan
dalam
memanfaatkan
perpustakaan. Menurut Roscello (2008: 5), perpustakaan hendaknya berlokasi strategis sehingga mudah diakses oleh seluruh masyarakat sekolah. Hal ini sesuai dengan Pedoman Perpustakaan Lanjutan (2002: 21-23), yang menyatakan bahwa lokasi perpustakaan yang baik memerlukan tempat yang strategis, artinya berada di pusat gedung sekolah sehingga mudah diakses. b. Persepsi siswa terhadap luas perpustakaan Tabel 4.51: Persepsi Siswa Terhadap Luas Perpustakaan Jawaban Responden Sangat Luas Luas Tidak Luas Sangat Tidak Luas Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 7 71 56 5 139
% Skor (f x bobot) 5,03 28 51,08 213 40,29 112 2,70 5 100 358 X = 358/139 = 2,57
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban luas (51,08%), diikuti oleh tidak luas (40,29%), sangat luas (5,03%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak luas (2,70%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap letak perpustakaan sebesar 2,53. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap luas perpustakaan adalah baik. Menurut data yang diperoleh, diketahui bahwa luas perpustakaan MTs Negeri 3 hanya seluas 35 m 2. Menurut Zen (2006: 11) luas dan banyaknya ruang perpustakaan terkait erat dengan jumlah pemakai, koleksi, pengelola, dan ragam layanan yang disediakan. Sedangkan berdasarkan pedoman perpustakaan sekolah lanjutan (2002: 21-23) Luas ruang perpustakaan minimal seluas ruang kelas.
c. Persepsi siswa terhadap suasana ruang perpustakaan Suasana ruang yang dimaksud meliputi, keindahan, keteraturan penataan peralatan, ketenangan, kebersihan, dan kesejukan ruangan perpustakaan, yang dapat meningkatkan minat siswa mengunjungi perpustakaan.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
67
Tabel 4.52: Persepsi Siswa Terhadap Suasana di Ruang Perpustakaan Jawaban Responden Sangat nyaman Nyaman Tidak nyaman Sangat Tidak nyaman
Bobot 4 3 2 1
Jumlah
F 9 71 55 4 139
% Skor (f x bobot) 6,47 36 51,08 213 39,57 110 2,88 4 100 363 X = 363/139 = 2,61
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban nyaman (51,08%), diikuti oleh tidak nyaman (39,57%), sangat nyaman (6,47%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat tidak nyaman (2,88%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap suasana di ruang perpustakaan sebesar 2,61. Skor ini berada pada skala interval 2,51–3,25. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap suasana diruang perpustakaan adalah baik. Menurut responden, perpustakaan terasa nyaman karena suasananya sejuk, dan aliran udara cukup baik. Walaupun belum dilengkapi dengan AC, perpustakaan dirasa cukup sejuk karena dilengkapi dengan kipas angin. Namun, beberapa responden mengusulkan agar perpustakaan dilengkapi dengan AC guna memberi kenyamanan dan kesejukan bagi siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sulistiyo-Basuki (2002: 211) perpustakaan yang terang, sejuk dan ventilasi yang baik memiliki peluang besar untuk menarik pengunjung karena dapat memberikan kenyamanan bagi mereka. d. Persepsi siswa terhadap penerangan perpustakaan Penerangan ruangan perpustakaan merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting pada sebuah perpustakaan. Penerangan dalam hal ini berkaitan dengan sistem pencahayaan dalam suatu perpustakaan. Tabel 4.53: Persepsi Siswa Terhadap Penerangan di Ruang Perpustakaan Jawaban Responden Sangat terang Terang Tidak terang Sangat Tidak terang Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 4 44 74 17 139
% Skor (f x bobot) 2,88 16 31,65 132 53,24 148 12,23 17 100 313 X = 313/139 = 2,25
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
68
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban tidak terang (53,24%), diikuti oleh terang (31,65%), sangat tidak terang (12,23%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat terang (2,88%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap letak perpustakaan sebesar 2,25. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap penerangan di ruang perpustakaan tidak baik. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, didapatkan perpustakaan hanya mempunyai dua buah lampu halogen, dan lampu tersebutpun jarang dinyalahkan karena bagian langit-langit perpustakaan ada yang menggunakan genting tembus cahaya. Sehingga sinar matahari dapat langsung masuk keruang perpustakaan. Dari beberapa pendapat responden menyatakan penerangan perpustakaan tidak baik. Saat matahari terik, perpustakaan jadi sangat menyilaukan, dan sebaliknya perpustakaan dapat sangat gelap ketika matahari sudah tidak menyinari dan lampu yang ada tidak dinyalakan. Padahal menurut Sulistiyo-Basuki (2002: 211), perpustakaan yang terang dapat memberikan rasa nyaman kepada penggunanya.
e. Persepsi siswa terhadap jumlah meja dan bangku di perpustakaan Meja dan bangku merupakan salah satu fasilitas yang ada pada sebuah perpustakaan. Banyaknya jumlah bangku dan meja harus disesuaikan dengan banyaknya pengguna.
Tabel 4.54: Persepsi Siswa Terhadap Jumlah Meja dan Bangku di Perpustakaan Jawaban Responden Sangat memadai Memadai Tidak memadai Sangat Tidak memadai Jumlah
Bobot 4 3 2 1
F 2 57 64 16 139
% Skor (f x bobot) 1,44 8 41,01 171 46,04 128 11,51 16 100 323 X = 323/139 = 2,32
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban responden terbesar adalah dengan jawaban tidak memadai (46,04%), diikuti oleh memadai (41,01%), sangat tidak memadai (11,51%), serta yang paling sedikit dipilih adalah sangat memadai (1,44%). Dan dengan hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap jumlah meja dan
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
69
bangku di perpustakaan sebesar 2,32. Skor ini berada pada skala interval 1,762,50. Yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap jumlah meja dan bangku di ruang perpustakaan adalah tidak baik. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa jumlah meja dan kursi yang tersedia hanya berjumlah 24 buah kursi yang mengelilingi meja besar, dan walaupun diantara rak-rak buku terdapat beberapa kursi baca, dan menyediakan duduk lesehan, namun dirasa sangat kurang fasilitas meja dan bangku. Dikarenakan jumlah siswa yang cukup banyak terlebih apabila ada tugas kunjungan wajib perpustakaan.
4.3.3 Skor Akhir Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Perpustakaan 1. Skor akhir rata-rata persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah Skor akhir rata-rata persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah meliputi persepsi siswa terhadap: a) jumlah petugas, b) bantuan petugas, c) kemampuan berkomunikasi, d) ketepatan informasi, dan e) sikap petugas perpustakaan
Tabel 4.55: Skor Akhir Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Tenaga Perpustakaan Sekolah Atribut
Skor rata-rata
Keterangan
Jumlah Petugas
2,60
Baik
Bantuan Petugas
2,55
Baik
Kemampuan Berkomunikasi
2,76
Baik
Ketepatan Informasi
2,77
Baik
Sikap Petugas
2,96
Baik
13,64/5= 2,73
Baik
Skor akhir rata-rata
Dari tabel di atas skor akhir rata-rata persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah hanya bernilai 2,73 dari skor maksimal 4,00. Meskipun demikian, skor ini berada pada interval 2,51 – 3,25 yang menunjukan bahwa ratarata persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah adalah baik.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
70
2. Skor Akhir Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Koleksi Perpustakaan Skor akhir rata-rata persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan meliputi persepsi siswa terhadap: a) kelengkapan, b) kesesuaian, c) kemutakhiran, d) jumlah koleksi, dan e) keragaman koleksi.
Tabel 4.56: Skor Akhir Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Koleksi Perpustakaan Atribut
Skor rata-rata
Keterangan
Kelengkapan Koleksi
2,57
Baik
Kesesuaian Koleksi
2,77
Baik
Kemutakhiran Koleksi
2,61
Baik
Jumlah Koleksi
2,66
Baik
Keragaman Koleksi
2,59
Baik
Skor akhir rata-rata
13,2/5= 2,64
Baik
Dari tabel di atas skor akhir rata-rata persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan sekolah hanya bernilai 2,64 dari skor maksimal 4,00. Meskipun demikian, skor ini berada pada interval 2,51 – 3,25 yang menunjukan bahwa ratarata persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan sekolah adalah baik.
3. Skor Akhir Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Skor akhir rata-rata persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana perpustakaan meliputi persepsi siswa terhadap: a) letak perpustakaan, b) luas perpustakaan, c) suasana ruangan, d) sistem penerangan e) sarana meja dan bangku.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
71
Tabel 4.57: Skor Akhir Rata-Rata Persepsi Siswa Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Atribut
Skor rata-rata
Keterangan
Letak Perpustakaan
2,63
Baik
Luas Perpustakaan
2,57
Baik
Suasana Ruangan
2,61
Baik
Sistem Penerangan
2,25
Tidak Baik
Sarana Meja dan Bangku
2,32
Tidak Baik
12,38/5= 2,48
Tidak Baik
Skor akhir rata-rata
Dari tabel di atas skor akhir rata-rata persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana perpustakaan sekolah hanya bernilai 2,48 dari skor maksimal 4,00. Skor ini berada pada interval 1,76 – 2,50 yang menunjukan bahwa rata-rata persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana perpustakaan sekolah adalah tidak baik. Namun, untuk letak, luas dan suasana ruangan di nilai baik.
1.3.4 Kritik dan Saran Siswa Terhadap Perpustakaan Dalam kuesioner yang peneliti sebarkan kepada responden, terdapat pertanyaan terbuka yang berisi mengenai kritik dan saran siswa terhadap perpustakaan. Hal ini peneliti anggap penting untuk kemajuan perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta Selatan, dari 139 kuesioner yang peneliti gunakan sebagai sumber penelitian, terdapat beragam kritik dan saran siswa terhadap perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta Selatan. Namun, peneliti hanya mengambil sepuluh besar dari kritik dan saran siswa terhadap perpustakaan.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
72
1. Kritik siswa terhadap perpustakaan Berikut 10 besar kritik siswa terhadap perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta Selatan Kritik Siswa Terhadap Tenaga Perpustakaan Sekolah: 1. Jangan pilih kasih dalam melayani
14 orang
2. Petugas kurang disiplin
19 orang
Kritik Siswa Terhadap Koleksi Perpustakaan Sekolah: 1. Buku fiksinya tidak upto date
13 orang
2. Koleksinya non-buku dan majalah sangat sedikit
21 orang
3. Penataan koleksi yang kurang baik
16 orang
Kritik Siswa Terhadap Sarana & Prasarana Perpustakaan Sekolah: 1. Tempat tidak strategis, tidak terang, lembab
32 orang
2. Ruang perpustakaan terlalu kecil, gelap dan panas
36 orang
3. Kebersihan ruangan
17 orang
4. Kurangnya kursi dan meja baca
31 orang
5. Perbaikan atap perpustakaan
15 orang
Dari tabel diatas menunjukan bahwa kritik siswa terbanyak adalah terhadap sarana dan prasarana perpustakaan. Mulai dari ruang perpustkaan yang dianggap kurang strategis, penerangan yang kurang baik, kebersihan ruangan, kurangnya fasilitas kursi dan meja baca, hingga mengenai atap perpustakaan yang menjadi kritik siswa terhadap sarana dan prasarana perpustakaan. Sedangkan kritik siswa tehadap koleksi dan tenaga perpustakaan sekolah relatif lebih sedikit. Kritik siswa terhadap koleksi meliputi kedisiplinan petugas perpustakaan, pemberian layanan terhadap siswa. Sedangkan kritik siswa terhadap koleksi perpustakaan meliputi kurang up to date nya koleksi fiksi, kurangnya majalah dan koleksi non buku, serta kurang baiknya penataan koleksi.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
73
2. Saran siswa terhadap perpustakaan Berikut 10 besar saran siswa terhadap perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta Selatan Saran Siswa Terhadap Tenaga Perpustakaan Sekolah: 1. Perbaikan sikap petugas perpustakaan
21 orang
2. Petugas harus menguasai bidangnya/profesional
17 orang
Saran Siswa Koleksi Perpustakaan Sekolah: 1. Penambahan koleksi yang beragam dan kontinyu
25 orang
2. Hendaknya berlangganan majalah pendidikan
18 orang
3. Bersihkan koleksi agar tidak berdebu
15 orang
Saran Siswa Terhadap Sarana & Prasarana Perpustakaan Sekolah: 1. Adakan fasilitas internet
28 orang
2. Ruangan sebaiknya diperbaiki/diperluas/dipindahkan
35 orang
3. Perbaikan penerangan perpustakaan
20 orang
4. Penambahan meja dan kursi baja
29 orang
5. Penambahan fasilitas AC
42 orang
Dari tabel di atas menunjukan bahwa saran siswa terhadap perpustakaan mayoritas ditunjukkan untuk sarana dan prasarana perpustakaan, dan diikuti oleh saran siswa terhadap koleksi, serta yang paling sedikit merupakan saran siswa terhadap tenaga perpustakaan.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Minat siswa dalam mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan MTs Negeri 3 masih rendah. Hal ini dilihat dari mayoritas siswa (67,63%) hanya 1 kali mengunjungi perpustakaan perminggunya. Itupun mayoritas mereka mengatakan tujuan mereka mengunjugi perpustakaan karena tugas “kunjungan wajib” perpustakaan (50,36%). 2. Persepsi siswa terhadap perpustakaan dilihat dari tiga aspek, yaitu terhadap: a) tenaga perpustakaan sekolah, b) koleksi perpustakaan sekolah, c) sarana dan prasarana perpustakaan sekolah. Dan skor akhir rata-rata dari ketiga komponen tersebut hanya bernilai 2,61 dari nilai maksimal 4,00. Namun demikian skor ini masih berada pada interval 2,51 – 3,25 yang menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap perpustakaan adalah baik. a. Persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah dinilai dari 5 aspek,
yaitu: mengenai
jumlah
petugas,
bantuan
petugas
perpustakaan, kemampuan berkomunikasi, ketepatan informasi yang diberikan petugas, dan sikap petugas perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah yang ada di perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta adalah baik. Namun hanya bernilai 2,73, dari skor maksimal 4,00. Meskipun demikian, skor ini berada pada skala interval 2,52-3,27 yang berarti baik.
74
Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
75
a. Persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan dinilai dari 5 aspek, yaitu: kelengkapan, kesesuaian, kemutakhiran, jumlah, dan keragaman koleksi. Yang meliputi 6 jenis koleksi, yaitu buku teks utama (buku pelajaran), buku teks pelengkap/pengayaan, buku referensi, buku fiksi (rekaan), terbitan berkala, dan non-buku. Berdasarkan hasil penelitian persepsi siswa terhadap tenaga perpustakaan sekolah yang ada di perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta adalah baik. Namun hanya bernilai 2,64, dari skor maksimal 4,00. Meskipun demikian, skor ini berada pada skala interval 2,52-3,27 yang berarti baik. b. Persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana perpustakaan meliputi: letak perpustakaan, luas perpustakaan, suasana ruangan, sistem penerangan, serta sarana meja dan bangku. Berdasarkan hasil penelitian persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta adalah tidak baik. Hal ini ditunjukkan dari perolehan rata-rata skor untuk sarana dan prasarana hanya mencapai 2,48. Skor ini berada pada skala interval 1,76-2,50 yang berarti tidak baik.
5.2 Saran Agar perpustakaan MTs Negeri 3 Jakarta mampu menarik minat para siswa untuk datang keperpustakaan, dan dapat menunjang proses belajar mengajar siswa dengan baik, maka perlu adanya peningkatan dalam beberapa hal, yaitu: 1. Perpustakaan hendaknya melakukan promosi perpustakaan, meningkatkan profesionalisme petugas perpustakaan, melengkapi dan menambahkan koleksi, serta memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan, guna meningkatkan minat siswa ke perpustakaan dan memaksimalkan fungsi perpustakaan sebagai salah satu media belajar di sekolah.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
76
2. Saran terhadap perpustakaan meliputi 3 aspek, yaitu: a) tenaga perpustakaan sekolah b) koleksi perpustakaan sekolah, c) sarana dan prasarana perpustakaan sekolah a) Dari segi tenaga perpustakaan sekolah, perpustakaan hendaknya meningkatkan profesionalisme petugas dalam mengelola perpustakaan, dengan lebih sering mengikuti kegiatan bimbingan atau pelatihan tentang
pengelolahan
perpustakaan
sekolah.
Agar
petugas
perpustakaan dapat lebih luas wawasan mengenai pengelolahan perpustakaan. Sehingga petugas perpustakaan dapat lebih kreatif, dan inovatif sehingga dapat menarik para siswa dalam mengunjungi perpustakaan. b) Dari segi koleksi, perpustakaan hendaknya menambahkan bahan pustaka dengan mempertimbangkan dari segi kelengkapan, kesesuaian, kemutakhiran, jumlah, dan keragaman koleksi. Khususnya untuk koleksi jenis fiksi, terbitan berkala serta non-buku yang dinilai masih kurang memadai. Dan tentunya menambahkan koleksi-koleksi yang lebih beragam yang sesuai dengan kebutuhan informasi siswa. Sehingga diharapkan para siswa dapat terbantu dalam berbagai hal, terutama dalam melaksanakan kegiatan belajar di MTs Negeri 3 Jakarta. c) Dari segi sarana dan prasarana, perpustakaan hendaknya memperluas ruang
perpustakaan,
menambahkan
jumlah
kursi
dan
meja,
menambahkan fasilitas AC, serta memperbaiki sistim penerangan perpustakaan. Perbaikan sarana dan prasarana harus mendapat perhatian serius dari pihak sekolah, karena berkaitan dengan kenyamanan siswa dalam memanfaatkan perpustakaan. Pihak sekolah hendaknya membuat perencanaan dalam mengadakan sarana dan prasarana perpustakaan demi kenyamanan pengguna perpustakaan.
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. 1995. Psikologi Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Aenudin, Nur. 2003. “Peran dan Fungsi Perpustakaan Sekolah”. Media Pustaka, Vol.2, No.4. Amirin, Tatang M. 1990. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali. Bafadal, Ibrahim. 1999. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Bahar, Gusmar. 1992. Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Globalisasi Informasi Ditinjau dari Segi Pemakai. Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo. Davidoff, Linda L, 1998. Psikologi : suatu pengantar. Jakarta: Erlangga. Desmita. 2005. “Karakteristik Individual dan Persepsi Peneliti Terhadap Sumber Daya Perpustakaan dan Hubungannya dengan Pemanfaatan Koleksi”. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol.14, No.1: 1-9 Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 1992. Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan SMU. Jakarta: Depdiknas. Djonegoro, Wardiman. 1995. Peningkatan Kualitas Sumber daya Manusia Untuk Pembangunan. Jakarta: Depdikbud. Djunaedi, Dedi. (Agustus 2001). Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan Sekolah. http://www.bit.lipi.go.id/ (diakses tanggal 26 Maret2011) Druker, Peter F. 1999. The Practice of Management. New York: Harvard and Row. Ensiklopedi Umum. 1973. Jakarta: Yayasan Kanisius. Fattah, Nanang. 2006. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Remadja Rosdikarya. Gerungan. W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama, 2004. Gulo, Dali. 1982. Kamus Psychology. Bandung: Tonis.
77
Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
78
Hakim, Sudarsono Abdul. 2006. Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora. Hermawati, Neneng. (2007). Wajah Buruk Pendidikan Indonesia. http://duniapendidikan.wordpress.com (diakses tanggal 26 Maret 2011). IFLA/UNESCO. 2000. Pedoman Perpustakaan Sekolah. 18 Maret 2011. http://www.ifla.org/files/school-libraries-resourcecenters/publications/school-library-guidelines/school-library-guidelinesid.pdf Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. ------------. Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. ------------. Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. -------------. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. --------------. Perpustakaan Nasional. (2000). Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Kariyawan Ys, Bambang. 2007. “Pemanfaatan Jaringan Pembinaan Perpustakaan Nasional terhadap Perpustakaan di Lingkungan Sekolah: Pemberdayaan Literasi Informasi di Kalangan Siswa”. Visi Pustaka 9 (3): 48. Keputusan Presiden RI. No. II Tentang peraturan Pemerintah RI Mengenai Pelaksanaan Undang-Undang No.4 Tahun 1990 Tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. 1996. Jakarta: PNRI. Komarudin dan Youke Tjuparmah. 2000. Kamus Istilah Karya Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Malo, Manase. 1986. Buku Materi Pokok Metode Penelitian Sosial. Karunika.
Jakarta:
Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
79
Mudoffir. 1998. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remadja Rosdakarya. Murgono. 2003. “Perpustakaan Sebagai Pustakawan, Vol.10. No.2: 19-21
Media
Pembelajaran”.
Media
Nasution, A.S. 1987. Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Depdikbud. Newman, W. Laurence. 2007. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approach. 3nd. Ed. Boston: Allyn and Bacon. Nursalam, Toha. 1996. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka Pendit, Putu Laxman. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: sebuah pengantar diskusi epstemologi & metodologi. Jakarta: JIP-FSUI. -------------------------. 2008. Perpustakaan Digital dari A-Z. Jakarta: Cita Kami. Prakoso, Mastini Hardjo. 1996. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PNRI. Rahmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosda Karya. Robbins, Stephen P. 1994. Essentials of Organizational Behavior. Fourth Edition. New Jersey. Prentice-Hall. Rohanda. (September 2001). Fungsi dan Peran Perpustakaan Sekolah. Diakses www.ipi.or.id/Rohanda.doc (diakses tanggal 26 Maret 2011). Rostiawaty N., St. Farida. (Agustus 2001) Perpustakaan Sekolah. Diakses tanggal http://www.bit.lipi.go.id/ (diakses tanggal 13 Agustus 2011). Sabri, Alisuf. 1993. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman ilmu. Sarwono, Sarlito Wirawan. 1996. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang. Sarwono, Sarlito Wirawan. 1997. Psikologi Sosial Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Soedibyo, Noerhayati. 1987. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Alumni. Soekarman, et.al. 2001. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Soetminah. 1972. Perpustakaan Kepustakaan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius. Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
80
Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi. Sukarman, Rahmat Nata Djumama. 2000. Pedoman Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: PNRI. Sulaiman, Iskandar. 2002. “Upaya Memberdayakan Pustakawan dalam Melaksanakan Kegiatan Fungsional Pustakawan”. Al-Maktabah 4 (1): 37-44 Sulistiyo-Basuki. 1997. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia. Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Sugiyanto. Perpustakaan Sekolah (2). Diakses tanggal 13 Agustus 2001. http://www.bit.lipi.go.id/ Sugiyono. 2006. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Ganesha. Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Sagung Seto. Tarakanita, Stella Duce. 1986. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional”. Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. Walgito, Bimo. 2007. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi. Yulia, Yayu, et.al. 1999. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka. Yusuf, Pawit. M. 1988. Pedoman Dalam Mencari Informasi. Bandung: Remadja Karya. Zahara, Zurni. Pengantar Perpustakaan Sekolah. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Zen, Zulfikar. 2006. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Makalah Seminar Perpustakaan Manajemen dan Automasi Perpustakaan. Diselenggarakan oleh Inti College Indonesia. Jakarta, 15 Agustus 2006.
Universitas Indonesia
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Lampiran 1: Kuesioner
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Perkenalkan, saya adalah Farizal Andriansyah. Saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang sedang melakukan penelitian mengenai “Persepsi Pemustaka terhadap Perpustakaan: Studi Kasus di Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta Selatan”. Oleh karena itu, saya memohon ketersediaan waktu saudara untuk memberikan informasi yang saya butuhkan dengan mengisi pertanyaan dalam kuesioner ini. Di harapkan dalam pengisian kuesioner, saudara memberikan informasi secara objektif dan di isi dengan apa adanya sesuai keadaan untuk akurasi data penelitian. Sehingga diharapkan jawaban saudara dapat meningkatkan kualitas mutu layanan perpustakaan. Jawaban
yang saudara
berikan JANGAN
MENULISKAN NAMA karena bersifat rahasia dan informasi yang anda berikan hanya digunakan untuk penelitian skripsi ini.
Jika ada yang kurang jelas, dan ingin bertanya lebih jauh, saudara dapat menghubungi saya di nomor 085780719901.
Atas perhatian dan kesediaan waktu saudara saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
Farizal Andriansyah/0606090461 PS. Ilmu Perpustakaan FIB UI
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Lampiran 1 (Lanjutan)
Petunjuk Pengisian Kuesioner: 1.
Lingkarilah (O) jawaban yang sesuai pada pilihan yang telah disediakan sesuai dengan pilihan anda.
2.
Isilah kuesioner sesuai dengan apa yang anda rasakan.
3.
Mohon kesediaannya untuk menjawab semua pertanyaan yang ada di kuesioner. Kesungguhan anda dalam mengisi kuesioner ini sangat berarti buat penelitian ini.
A. Keadaan Umun Responden A.1. Identitas Responden 1.
Jenis Kelamin
L/P
2.
Tingkatan Kelas:
VIII/IX
A.2. Kunjungan Perpustakaan Sekolah 1.
Apakah anda pernah mengunjungi perpustakaan? a. Pernah b. Tidak pernah
2.
Berapa kali anda rata-rata mengunjungi perpustakaan tiap minggunya? a. Jarang (1 kali/minggu) b. Kadang-kadang (2-3 kali/minggu) c. Sering (hampir setiap hari)
3.
Apa alasan anda mengunjungi perpustakaan? a. Tugas dari guru “Kunjungan Perpustakaan” b. Mengisi waktu luang c. Mendiskusikan pelajaran d. Meminjam koleksi
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Lampiran 1 (Lanjutan)
B. Persepsi Siswa terhadap Perpustakaan MTsN 3 B.1 Persepsi
Siswa
terhadap Petugas
Perpustakaan
Sekolah
di
Perpustakaan MTsN 3 1.
2.
Bagaimana menurut saudara jumlah petugas perpustakaan sekolah MTsN 3? a.
Sangat memadai
b.
Memadai
c.
Tidak memadai
d.
Sangat tidak memadai
Bagaimana menurut saudara bantuan layanan yang diberikan petugas perpustakaan sekolah MTsN 3 kepada pengguna? a. Sangat memuaskan b. Memuaskan c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak memuaskan
3.
Bagaimana
menurut
saudara
kemampuan
berkomunikasi
petugas
perpustakaan sekolah MTsN 3?
4.
a.
Sangat baik
b.
Baik
c.
Tidak baik
d.
Sangat tidak baik
Bagaimana menurut saudara ketepatan informasi yang diberikan petugas perpustakaan MTsN 3 kepada pengguna? a. Sangat tepat b. Tepat c. Tidak tepat d. Sangat tidak tepat
5.
Bagaimnana menurut saudara sikap petugas perpustakaan sekolah MTsN 3? a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik d. Sangat tidak baik
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Lampiran 1 (Lanjutan)
B.2 Persepsi Siswa terhadap Koleksi Perpustakaan MTsN 3 1.
Lingkari pada salah satu angka yang menunjukan tingkat kelengkapan koleksi di perpustakaan MTsN 3 dalam mendukung kegiatan belajar saudara? 4)Sangat lengkap ; 3)Lengkap ; 2)Tidak lengkap ; 1)Sangat tidak lengkap 1. 2. 3. 4. 5. 6.
2.
Jenis Koleksi Buku Teks Utama (Buku Pelajaran) Buku Pengayaan (Buku pelengkap) Buku Referensi (Kamus, Ensiklopedi) Buku Fiksi (buku cerita) Terbitan Berkala (Majalah dan Surat Kabar) Non-buku (Cd, Kaset, Globe)
Tingkat Kelengkapan 4 3 2 1 Koleksi 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Lingkari pada salah satu angka yang menunjukan tingkat kesesuaian koleksi di perpustakaan MTsN 3 dalam mendukung kegiatan belajar saudara? 4)Sangat sesuai ; 3)Sesuai ; 2)Tidak sesuai ; 1)Sangat tidak sesuai 1. 2. 3. 4. 5. 6.
3.
Jenis Koleksi Buku Teks Utama (Buku Pelajaran) Buku Pengayaan (Buku pelengkap) Buku Referensi (Kamus, Ensiklopedi) Buku Fiksi (buku cerita) Terbitan Berkala (Majalah dan Surat Kabar) Non-buku (Cd, Kaset, Globe)
Tingkat Kesesuaian Koleksi 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Lingkari pada salah satu angka yang menunjukan tingkat kemutakhiran koleksi di perpustakaan MTsN 3 dalam mendukung kegiatan belajar saudara? 4)Sangat mutakhir ; 3)Mutakhir ; 2)Tidak mutakhir ; 1)Sangat tidak mutakhir 1. 2. 3. 4. 5. 6.
4.
Jenis Koleksi Buku Teks Utama (Buku Pelajaran) Buku Pengayaan (Buku pelengkap) Buku Referensi (Kamus, Ensiklopedi) Buku Fiksi (buku cerita) Terbitan Berkala (Majalah dan Surat Kabar) Non-buku (Cd, Kaset, Globe)
Tingkat Kemutakhiran 4 3 2 1 Koleksi 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Lingkari pada salah satu angka yang menunjukan tingkat kecukupan jumlah koleksi di perpustakaan MTsN 3 dalam mendukung kegiatan belajar saudara? 4)Sangat memadai ; 3)Memadai ; 2)Tidak memadai ; 1)Sangat tidak memadai
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Lampiran 1 (Lanjutan)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 5.
Jenis Koleksi Buku Teks Utama (Buku Pelajaran) Buku Pengayaan (Buku pelengkap) Buku Referensi (Kamus, Ensiklopedi) Buku Fiksi (buku cerita) Terbitan Berkala (Majalah dan Surat Kabar) Non-buku (Cd, Kaset, Globe)
Tingkat Kecukupan Koleksi 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Lingkari pada salah satu angka yang menunjukan tingkat keragaman koleksi di perpustakaan MTsN 3 dalam mendukung kegiatan belajar saudara? 4)Sangat beragam ; 3)Beragam ; 2)Tidak beragam ; 1)Sangat tidak beragam 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Koleksi Buku Teks Utama (Buku Pelajaran) Buku Pengayaan (Buku pelengkap) Buku Referensi (Kamus, Ensiklopedi) Buku Fiksi (buku cerita) Terbitan Berkala (Majalah dan Surat Kabar) Non-buku (Cd, Kaset, Globe)
Tingkat Keragaman Koleksi 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
B.3 Persepsi Siswa terhadap Sarana dan Prasarana di Perpustakaan MTsN 3 1.
Bagaimana menurut saudara letak perpustakaan MTsN 3? a. Sangat strategis b. Strategis c. Tidak Strategis d. Sangat Tidak Strategis
2. Bagaimana menurut saudara tentang luas perpustakaan MTsN 3? a. Sangat luas b. Luas c. Tidak luas d. Sangat tidak luas 3.
Bagaimana menurut saudara suasana di ruangan perpustakaan MTsN 3? a. Sangat nyaman b. Nyaman
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
c. tidak nyaman
Lampiran 1 (Lanjutan)
d. sangat tidak nyaman
4.
Bagaimana sistem penerangan ruang di perpustakaan MTsN 3? a. Sangat terang b. Terang c. Tidak terang d. Sangat tidak terang
5.
Bagaimana menurut saudara mengenai jumlah sarana meja dan bangku di perpustakaan MTsN 3? a. Sangat memadai b. Memadai c. Tidak memadai d. Sangat tidak memadai
C. Kritik dan Saran Tuliskan kritik dan saran saudara dalam rangka memperbaiki kualitas (mutu) perpustakaan MTsN 3……………………………………………………………… ………………………………………………………………………………….…... …………….………………………………………………………………………... …………….……….……………………………………………………………….. …………….………………………………………………………………………... …………….……….………………………………………………………………..
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Lampiran 2: Struktur Organisasi Perpustakaan dalam Sekolah
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN DALAM SEKOLAH Kepala Sekolah
Tata Usaha
Dewan Guru
Perpustakaan
Lab-IPA
Lab-Bahasa
Sumber: www.mtsn3jkt.sch.id/
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Lab-Musik
Lampiran 3: Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN
Kepala Sekolah
Koordinator
Perpustakaan
Petugas
Petugas
Petugas
Perpustakaan
Perpustakaan
Perpustakaan
Sumber: www.mtsn3jkt.sch.id/
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012
Lampiran 4: Peraturan Perpustakaan Sekolah
1.
2.
3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
PERATURAN PERPUSTAKAAN MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 JAKARTA TAHUN PLEAJARAN 2009/2010 Buka : Hari Jam Senin s/d kamis 06.30-15.30 Jum’at 06.30-15.00 Setiap pengunjung perpustakaan harap mengisi buku kunjungan. Dan tidak diperbolehkan/dibenarkan membawa makanan dan minuman. Dan diharapkan menjaga kebersihan ruang perpustakaan. Demi ketertiban dan kerapihan perpustakaan diharapkan untuk menyimpan sepatu dan tas pada tempatnya. Selama berada di dalam perpustakaan diharapkan untuk menjaga sikap (tidak tidur-tiduran, berbicara keras di dalam tuangan perpustakaan dan mengembalikan buku yang telah selesai di baca pada tempatnya). Setiap meminjam, diwajibkan untuk membawa kartu pinjaman buku dan tidak diperbolehkan/dibenarkan meminjam kartu milik orang lain. Apabila terjadi kehilangan pada kartu perpustakaan diharapkan melapor kepada petugas perpustakaan. Apabila KBM (kegiatan belajar mengajar) sedang berlangsung siswa/siswi dilarang berada diperpustakaan, kecuali seizin guru kelas yang bersangkutan atau petugas piket. Banyak peminjaman buku max 3 buku, dan lamanya peminjaman max 1 minggu, apabila waktu peminjaman telah habis dan dapat diperpanjang dengan cara mengembalikan kepada petugas perpustakaan pada waktunya/sebelumnya. Dan apabila lewat dari waktu yang ditentukan, dikenakan sanksi berupa denda Rp.500/hari, untuk buku pelajaran dan dipinjam selama 1 semester (6 bulan). Kepada guru mata pelajaran, apabila ada peminjaman buku mata pelajaran diharapkan agar melakukan koordinasi dengan petugas perpustakaan dan ketua kelas diharapkan agar mengkoordinasi kelasnya untuk peminjaman buku ke perpustakaan. Bagi pengunjung perpustakaan dari luar Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta, diharapkan untuk mengisi buku tamu, dan apabila ada peminjaman buku dihapkan memberikan fotocopy KTP dan nomor telpon yang dapat dihubungi. Jakarta, 15 februari 2010 Koord. Perpustakaan Dra. Seri Muryatini NIP
Persepsi siswa..., Farizal Andriansyah, FIB UI, 2012