25
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Objek penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah peternak yang tergabung
dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.
3.2
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif
dengan
metode sensus. Sensus merupakan pengumpulan data dari seluruh
populasi yang diinginkan, tidak menggunakan sampel (Soehartono, 2002). Informasi merupakan suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik, sehingga memiliki arti bagi penerimanya yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat. Pada penelitian ini untuk mendapatkan informasi yang diinginkan perlu dilakukan pengumpulan data dari responden dengan wawancara yang berpedoman pada kuesioner.
3.2.1
Penentuan daerah Penelitian Daerah penelitian dipilih secara sengaja (purposive), yaitu kelompok
peternak kambing perah Lebaksiuh yang berada di desa Sindanggalih, kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.
26 Pemilihan kelompok peternak Lebaksiuh kecamatan Karangpawitan karena : a) Merupakan salah satu kelompok yang telah maju ditandai dengan bertambahnya anggota kelompok yaitu pada tahun 2010 anggotanya hanya 25 orang sampai tahun 2016 anggotanya mencapai 47 orang. b) Merupakan salah satu sentra peternakan kambing perah yang ada di kabupaten Garut. c) Merupakan salah satu peternakan kambing perah penerima bantuan dari dinas Peternakan kabupaten Garut dan bekerjasama dengan dinas Perhutani untuk pengadaan hijauan pakan ternak. d) Merupakan kelompok peternak yang ada di kabupaten Garut yang sudah meraih banyak prestasi diantaranya adalah lomba kontes ternak dan lomba keterampilan kelompok. 3.2.2 Teknik Penentuan Responden Teknik penentuan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pencacahan lengkap (total sampling). Teknik ini menentukan sampel dengan cara pengumpulan data dengan pengambilan total pada satu populasi. Data yang diperoleh tersebut merupakan hasil pengolahan sensus disebut sebagai data yang sebenarnya (true value), atau sering juga disebut parameter (Supranto, 2008). Responden pada penelitian ini berjumlah 47 orang anggota yang masuk dalam
kelompok
peternak
Lebaksiuh
Karangpawitan Kabupaten Garut.
Desa
Sindanggalih
Kecamatan
27 3.2.3
Teknik Pengambilan Data Sumber data dalam penelitian adalah objek darimana data dapat diperoleh.
Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden. Responden yaitu orang yang diminta memberikan tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk tulisan atau lisan (Arikunto, 2002). Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan berpedoman pada kuesioner. Kuesioner berisikan instrumen untuk masing-masing variable penelitian disusun untuk menggali informasi lebih lanjut dari setiap variabel. Penggunaan kuesioner dimaksudkan agar pernyataan dapat diarahkan dan mengefisiensikan waktu serta pendokumentasian catatan atau laporan dari peternak dapat menjadi data penunjang. Selain itu data juga didapatkan dari data sekunder yaitu dengan melakukan studi perpustakaan melalui literatur, surat kabar, jurnal, serta situs internet yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan masalah penelitian.
3.3
Operasionalisasi Variabel Berkaitan dengan penelitian ini maka terdapat dua variabel yaitu variabel
bebas (Independent variable) dan variabel terikat (Dependent variable). Variabel yang menjadi perhatian utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
28 3.3.1
Variabel bebas (X) Peran Kelompok
a) Peran sebagai kelas belajar Peranan yang dilakukan oleh kelompok ternak sebagai wadah untuk melakukan
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
anggotanya
guna
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, informasi, dan sikap dalam perkembangan kemandirian usaha tani. Indikator : 1. Pertemuan rutin dan berkelanjutan 2. Penyelenggaraan pelatihan 3. Fasilitas komunikasi dan penggunaan teknologi peternakan dengan sumber informasi 4. Pengembangan kader kepemimpinan b) Peran sebagai unit produksi Peranan yang dilakukan oleh kelompok untuk mengintegrasikan usaha tani yang dimiliki anggota kelompok menjadi satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan. Indikator : 1. Fasilitas penyedia modal 2. Fasilitas penyedia input produksi 3. Fasilitas penyedia sarana pemasaran c) Peran sebagai wahana kerjasama Peranan yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan kerjasama antara anggota dengan anggota, antara anggota dengan kelompok, antara kelompok dengan pihak lain yang saling menguntungkan. Indikator :
29 1. Kerjasama dalam permodalan 2. Kerjasama dengan pihak luar 3. Kerjasama dalam pengelolaan kelompok 3.3.2
Variabel terikat (Y) Keberdayaan Peternak
a) Keberdayaan sebagai pemelihara ternak Yaitu tingkat kemampuan peternak yang mengalami perkembangan di dalam menguasai dan melaksanakan aspek teknis maupun non teknis dalam beternak. Indikator: 1. Tatalaksana pembibitan 2. Tatalaksana pemerahan 3. Tatalaksana pascapanen b) Keberdayaan sebagai manajer Yaitu tingkat kemampuan peternak yang mengalami perkembangan di dalam pengambilan keputusan untuk mencapai keberhasilan dari usahanya. Indikator : 1. Perincian tujuan usaha 2. Penyusunan prioritas pengembangan usaha 3. Pengembangan belajar
3.4
Teknik Analisis Variabel-variabel dalam penelitian ini diukur dengan skala ordinal. Skala
ordinal adalah skala pengukuran yang menunjukan persamaan dan perbedaan serta menunjukan adanya urutan, rangking, atau tingkatan. Data yang terkumpul di
30 skoring dan dikategorikan dalam kelas interval dihitung dengan menggunakan rumus :
Pada variabel bebas yakni peranan kelompok dikategorikan menjadi 3 kelas dengan skor tertinggi 30 dan skor terendah 10 serta rentang antar kelas sebesar 7 dengan faktor koreksi 0,5. Pada variabel terikat yakni keberdayaan peternak dikategorikan menjadi 3 kelas dengan skor tertinggi 30 dan skor terendah 10 serta rentang antar kelas sebesar 7 dengan faktor koreksi 0,5. Kategori kelas untuk peranan kelompok adalah : ≤ 17
: Peran kelompok rendah
17,1 – 24 : Peran kelompok sedang ≥ 24
: Peran kelompok tinggi
Kategori kelas untuk keberdayaan peternak adalah : ≤ 17
: Keberdayaan peternak rendah
17,1 – 24 : Keberdayaan peternak sedang ≥ 24
: Keberdayaan peternak tinggi
Data primer yang dikumpulkan diolah dengan memakai analisis korelasi rank spearman dengan menggunakan program computer SPSS for windows. Analisis ini digunakan untuk mengukur hubungan pada kondisi satu atau dua variabel dengan skala ordinal (Siegel, 1997). Untuk melihat kuat lemahnya hubungan dan arah hubungan antara dua variabel di tafsirkan terhadap koefisien korelasi variabel yang ditemukan tersebut besar atau kecil pengaruhnya maka digunakan aturan Guilford (Rakhmat, 1998) yaitu :
31
No 1 2 3 4 5
3.5
Nilai Koefisien rs< 0,20 0,20
Hubungan Hubungan dua variabel sangat lemah Hubungan dua variabel lemah Hubungan dua variabel cukup berarti Hubungan dua variabel kuat Hubungan dua variabel sangat kuat
Pengujian Hipotesis Penelitian Untuk menguji apakah ada korelasi antara vaiabel bebas dan variabel
terikat, maka perlu dilakukan pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono (2009:159) yang dimaksud dengan hipotesis adalah sebagai berikut: “Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Untuk memperkuat validitas analisis penelitian ini dilakukan pula uji signifikansi hipotesis tersebut dengan menggunakan program SPSS 16 For Windows . Hipotesis yang diajukan yaitu: Ho
: Tidak terdapat hubungan positif antara Peran Kelompok dalam pengembangan Keberdayaan Peternak Kelompok Peternak Lebaksiuh
H1
: Terdapat hubungan positif antara Peran Kelompok dalam pengembangan Keberdayaan Peternak Kelompok Peternak Lebaksiuh
Kaidah keputusan: -
PV < α, maka H0 ditolak, artinya Terdapat hubungan positif antara Peran Kelompok dalam pengembangan Keberdayaan Peternak Kelompok Peternak Lebaksiuh
-
PV > α, maka H0 diterima, artinya Tidak terdapat hubungan positif antara Peran Kelompok dalam pengembangan Keberdayaan Peternak Kelompok Peternak Lebaksiuh