I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Krisis moneter yang menimpa seluruh dunia sejak tahun 1998 mempunyai dampak yang sangat jelas terhadap pertumbuhan dan perkembangan dunia industri, demikian halnya dengan yang terjadi di Indonesia. Di Indonesia tingkat inflasi pada tahun 1998 mengalami peningkatan, dimana pada Januari 1998 tercatat sebesar 15,34 % dan terus meningkat lungga mencapai 77,54 % pada Deseinber 1998 (Detik.com, 2001). Pada tahun 2001 kondisi tersebut diperbuxuk dengan adanya tragedi WTC di Amerika Serikat yang menyebabkan krisis global dan krisis moneter yang berkepanjangan telah membuat hampir semua sektor industri Indonesia semakin terpuruk. Tingkat inflasi 7,2 % meningkat menjadi 10,76 % tahun kalender selama 11 bulan (Januari-November 2001) Sedangkan inflasi year on year (November 2001 terhadap November 2000) sebesar 12,91 % ('ops.go.id, 2002), pertumbuhan ekonomi menunm dari 5 % ke 3,s % serta nilai tukar rupiah terhadap US dollar berfluktuasi antara Rp 9000
- 11.000, membuat kalangan industri sulit beroperasi
penuh karena lemahnya konsumsi dan kesulitan memperoleh bahan baku. Perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai manajemen yang baik dan struktur modal yang kuat terus mengalami p e n m a n produksi dan pada akhirnya hams menutup usahanya, sedangkan perusahaan-perusahaan yang mempunyai manajemen yang baik dan struktur modal yang kuat hams melakukan efisiensi yang maksimal di semua sektor untuk dapat terus bertahan. Salah satu sektor yang mendapat perhatian utama adalah sektor produksi karena berpengaruh secara
langsung terhadap harga jual produk, dimana konsumen pada kondisi perekonomian saat ini cenderung untuk mencari produk dengan kualitas baik dan harga yang relatif rendah. Dalam usahanya untuk melakukan efisiensi sektor produksi, salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengurangi atau bahkan mnenghapuskan alokasi dana untuk pembelian mesin-mesin produksi baru sebagai pengganti mesin-mesin yang rusak. Jadi jika terjadi kerusakan pada mesin produksi, maka akan dilakukan perbaikan. Nmnun kendala lainnya adalah keterbatasan dalam ha1 sumber daya, teknologi, peralatan perbaikan dan workshop pendukung. Oleh karena itu banyak indnstri melakukan outsourcing dalam ha1 perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksinya kepada perusahaan jasa perbaikan yang mampu memperbaiki fungsi mesin yang rusak, sesuai dengan standar tertentu dan dengan harga jasa perbaikan yang ekonomis. PT. Xab Industrial Services (XIS) merupakan salah satu workshop yang bergerak dalam bidang jasa perbaikan dan perawatan electrical rotating machine. Ddam usahanya untuk mendapatkan kualitas pekerjaan perawatan dan perbaikan mesh yang baik, maka PT. XIS mendapat dukungan dan merupakan anggota aktif dari EASA (Electrical Apparatus Services Association) yang berpusat di Amerika Serikat. Konsumen dari PT. XIS adalah semna perusahaan yang aktivitas kerjanya ditunjang dengan mesh-mesin yang bergerak atau digerakkan dengan sistem electrical rotating machine. Bidang usaha yang saat ini menjadi konsumen dari PT. XIS yaitu perusahaan minyak dan gas bumi, perusahaan pertambangan, perusahaan semen dan penyedia bahan bangunan, perusahaan kimia, perusahaan
besi dan baja, hotel dan properti, perusahaan pulp dan kertas, perusahaan penghasil makanan dan minuman, terminal pelabuhan, serta perusahaan otomotif . Sejak pertama kali berdiri pada April 2001, jumlah pekerjaan (order received) dan penerimaan (revenue) yang diterima ole11 PT. XIS secara mum
mengalami peningkatan hingga 2003. Berikut ini diperlihatkan jumlah pekejaan dan penerimaan seperti ditunjukkan pada gambar 1 dan gambar 2
....
Order Received 2001 -2003 -
. . . .......--...........
......................
I
Jan
Feb
Mar
Ppi
May
Jun
Jul
Pug
Sep
M
Nov
Dec
I
Gambar 1. Order Received 2001 - 2003 (PT XIS, 2003) IRev m1
Monthly Revenue Comparison 2001-2003
MRevaXO
am
.......................x ............................................................................................................................................. 1a.l
Jan
&bar
Feb
Mar
Ppr
My
Jun
Jul
2. Revenue 2001 - 2003 (PT XIS, 2003) 3
Pllg
Sep
M
Nw
~
I
Jumlah perusahaan dan bidang usaha yang menjadi konsumen PT. XIS juga terus mengalami peningkatan. Sampai dengan saat ini junlah konsunen mencapai 45 perusahaan yang bergerak dalam bidang minyak dan gas bumi, pulp dan kertas,
semen, kimia, crane andport,powerplant, besi dan baja, makanan dan minuman, tekstil, hotel dan properti. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain Indocement Tunggal Perkasa, Indah Kiat Pulp and Paper, Mall Ciputra, ISM Bogasari Flour Mill, Semen Cibinong, Callex Pacific Indonesia, British Petroleum, Cikarang Listrindo, Terminal Peti Kemas Koja, Krakatau Steel, Indorana Tekstil dan lainlain. Dalam upaya meningkatkan kinerja PT. XIS, terutama dalam merespon peluang yang ada, perusahaan membutuhkan dukungan dari seluruh sumberdaya p e ~ ~ & I amenyangkut n ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) yang kapabel, sistem pemasaran (marketing) yang mantap, kapasitas (produksi) dengan utilisasi yang maksimal, serta dukungan keuangan financial) yang sehat. Dukungan tersebut diperlukan untuk mengatasi berbagai ancaman dari perusahaan pesaing dari dalam dan luar negeri yang telah ada sebelumnya dan yang akan masuk ke dalam industri tersebut. Salah satu hal penting yang harus diantisipasi sejak saat ini adalah terbukanya era perdagangan bebas yang dimulai dari AFTA tahun 2003, APEC tahun 2010, dan WTO tahun 2020. Terbukanya era perdagangan bebas, diperkirakan akan meningkatkan persaingan dalam seluruh industri nasional termasuk industri n~orkshop. Persaingan akan dipacu dengan masuknya pen~sahaanasing ~nelaluikeunggulan sumberdaya manusia, teknologi, dan modal yang tidak dimiliki oleh perusahaan dalam negeri. Dengan demikian PT. XIS akan
menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Untuk itu diperlukan kesiapan perusahaan dalam mengantisipasi berbagai tantangan melalui suatu perencanaan strategik yang didasarkan pada kompetensi yang dimiliki perusahaan. Apabila ditelaah dari peningkatan pekerjaan yang diterima dan banyaknya sektor industri yang membutuhkan jasa workshop ini seperti telali dipaparkan diatas, bukan berarti workshop yang bergerak dalam bidang perbaikan dan perawatan electrical rotatlng rnacl?mes tidak memiliki tantangan dan kendala. Setiap pelaku bisnis h m s mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis, baik lingkungan ekstemal maupun lingkungan internal perusahaan tersebut berdasarkan kondisi persaingan, maka salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan menyusun perencanaan strategi yang baik sehingga mampu meningkatkan daya saing dan memberikan kemampulabaan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. 1.2. Perurnusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana mengidentifikasi kondisi lingkungan internal yang berupa kekuatan dan kelemahan serta kondisi lingkungan ekstemal yang berupa ancaman dan peluang PT. XIS 2. Apa tujuan PT. XIS sejalan dengan visi dan misinya
3. Apa sasaran yang akan dicapai oleh PT. XIS
4. Strategi apakah yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan dengan kondisi lingkungan yang ada saat ini
5. Bagaimanakah
program
kegiatan
yang
hams
dilakukan
dalam
mengimplementasikan strategi yang diperoleh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan 1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Melakukan pengkajian terhadap kondisi lhgkungan internal dan ekstemal industri workshop perbaikan dan perawatan electrical rotating machine 2. Menetapkan tujuan PT. XIS sesuai dengan visi dan misinya 3. Menetapkan sasaran yang hendak dicapai ole11 PT. XIS 4.
Memformulasikan strategi pemsahaan dengan memperhatikan kondisi lingkungan pada masa sekarang ini
5.
Menyusun program yang tepat untuk mengimplementasikan srategi untuk mencapai sasaran pemsahaan
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemsahaan dan menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan, penetapan strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan perusahaan 2. Penelitian ini diharapkan sebagai wahana bagi pennlis dalam mengaplikasikan
teori yang telah diperoleh secara obyektif di dalam bisnis nyata.
3. Berkaitan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) ,
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dasar benchmark data bagi penelitian sejenis. 1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Ruang lingkup dan batasan penelitian ini adalah menyusun perencanaan strategik mulai dari analisis faktor internal dan ekstemal, menetapkan tujuan dan sasaran perusahgn, menyusun strategi hingga penyusunan program kegiatan PT. Xab Industrial Sen;ices.