Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
Hubungan Konsep Diri dengan Optimisme dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS Relationship between Self Concept with Optimism in Preparation Thesis Among Students Of Psychology Medical Faculty Sebelas Maret University Segendig Kurniawan, Aditya Nanda Priyatama, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret
ABSTRAK Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis di perguruan tinggi (Poerwadarminta, 1983). Mahasiswa yang menyusun skripsi dituntut dapat menyesuaikan diri dengan proses belajar yang ada dalam penyusunan skripsi. Salah satu penentu bagi keberhasilan dalam menyusun skripsi adalah sikap positif, yaitu merasa yakin bahwa masalah yang dihadapi dapat teratasi. Sikap positif ini disebut dengan optimism (Ginting, 2005). Salah satu faktor yang mempengaruhi optimisme dari dalam diri seseorang adalah unsur kepribadian, yaitu konsep diri. Konsep diri yang baik akan membuat mahasiswa merasa yakin dengan kemampuan yang dimilikinya, sehingga mampu mengoptimalkan kemampuannya dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi dalam proses penyelesaian skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan optimisme dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS angkatan 2006 sampai 2009. Sampel penelitian ini sejumlah 48 mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS angkatan 2006 sampai 2009 yang sedang dalam proses penyusunan skripsi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan purposive incidental sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala konsep diri dan skala optimisme dalam menyelesaikan Skripsi. Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis teknik korelasi product moment Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,808 dan p = 0,000 (p < 0,05) artinya ada hubungan positif yang signifikan antara konsep diri dengan optimisme dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS, yang menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Semakin tinggi konsep diri subjek, maka akan semakin tinggi optimisme mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS dalam menyelesaikan skripsi. Konsep diri memiliki peran terhadap optimisme dalam meyelesaikan skripsi sebesar 65,4%.text Kata kunci: konsep diri, optimisme, skripsi, mahasiswa.
PENDAHULUAN
bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar
Salah satu bagian dalam perjalanan mahasiswa
akademisnya sebagai sarjana. Mahasiswa yang
yang dilalui adalah skripsi. Skripsi adalah karya
menyusun skripsi dituntut dapat menyesuaikan
ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari
diri dengan proses belajar yang ada dalam
persyaratan pendidikan akademis di perguruan
penyusunan skripsi.
tinggi (Poerwadarminta, 1983). Mahasiswa
Dari
wajib mengambil mata kuliah tersebut, karena
Mahasiswa Aktif per Angkatan Program Studi
skripsi digunakan sebagai salah satu prasyarat
Psikologi Fakultas Kedokteran UNS 2006/2007
data
laporan
Rekapitulasi
Jumlah
275
Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
sampai dengan
2011/2012 dapat diketahui
tidak putus harapan, merencanakan suatu
bahwa mahasiswa dari angkatan 2006 sampai
tindakan, atau berusaha mencari pertolongan
2008 rata-rata menempuh masa studi lebih dari
dan
4,5 tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan
menganggap
oleh para mahasiswa ini disebabkan adanya
sesuatu hal yang dapat diubah sehingga mereka
kesulitan
dapat berhasil di masa-masa yang akan datang
dan
hambatan
dalam
proses
nasihat.
Orang
yang
kegagalan
optimis
juga
disebabkan
oleh
penyusunan skripsi. Menyusun skripsi bagi
(Seligman dalam Goleman, 2005).
sebagian mahasiswa nampaknya merupakan hal
Banyak faktor yang mempengaruhi optimisme
yang menakutkan yang mau tidak mau wajib
seseorang dalam penyelesaian skripsi, antara
dijalani (Mage & Priyowidodo, 2005), karena
lain adalah unsur kepribadian, unsur bawaan,
bagi sebagian orang menyusun skripsi dianggap
pengaruh lingkungan, kemampuan kognitif,
pekerjaan yang sangat berat (Harahap, 2006).
ketrampilan
Masalah-masalah
menyebabkan
(Partosuwido,1993).Faktor yang mempengaruhi
adanya tekanan dalam diri mahasiswa, sehingga
optimisme dari dalam diri seseorang adalah
mengakibatkan adanya stress dalam menyusun
unsur kepribadian, salah satunya adalah konsep
skripsi pada mahasiswa. Kesulitan-kesulitan
diri. Konsep diri pada dasarnya merupakan
tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan
pengertian dan harapan seseorang mengenai
stres,
kehilangan
bagaimana seseorang itu memandang dirinya,
motivasi, menunda penyusunan skripsi dan
diri yang dicita-citakan dan bagaimana dirinya
bahkan ada yang memutuskan untuk tidak
dalam realita yang sesungguhnya baik secara
menyelesaikan skripsinya (Mu’tadin, 2002).
fisik maupun psikologik (Hurlock, 2008).
Salah satu penentu bagi keberhasilan dalam
Konsep
menyusun skripsi adalah sikap positif, yaitu
mahasiswa merasa yakin dengan kemampuan
merasa yakin bahwa masalah yang dihadapi
yang
dapat teratasi. Paling tidak mahasiswa harus
mahasiswa
merasa yakin akan menemukan pemecahan
mengoptimalkan
untuk memperoleh hasil terbaik yang mungkin
mahasiswa mempunyai banyak kesempatan
dicapai dalam kondisi yang ada tanpa merasa
untuk mengasah, melatih dan mengembangkan
takut gagal. Sikap positif ini sangat perlu untuk
konsep dirinya. Semakin banyak atau sering
ditanamkan ke dalam diri mahasiswa tingkat
kemampuan
akhir agar dapat meraih sukses nantinya. Sikap
mengembangkan
positif ini menunjukkan arti yang sama dengan
semakin tinggi optimisme yang akan dimiliki
optimisme (Ginting, 2005). Ketika mengalami
oleh mahasiswa.
kegagalan,
cenderung
Mengingat betapa pentingnya suatu optimisme
menyikapinya dengan respon yang aktif dan
dalam penyelesaian skripsi bagi mahasiswa
rendah
tersebut
diri,
orang
frustrasi,
optimis
sosial,dan
diri
yang
dimilikinya.
lain
baik
Hal
secara
sebagainya
akan
tersebut,
membuat
membuat
individu
mampu
kemampuannya,
sehingga
mengasah, konsep
melatih diri,
maka
dan akan
276
Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
tingkat
akhir,
peneliti
mengungkap
tertarik
untuk telah lalu, tidak takut pada kegagalan, dan
faktor-faktor
yang berusaha untuk tetap bangkit dari kegagalan
mempengaruhinya yang merujuk pada uraian di yang dialami. Optimisme mendorong seseorang atas antara lain berhubungan dengan konsep untuk selalu berpikir bahwa sesuatu yang terjadi diri. Untuk itu peneliti mengadakan penelitian adalah hal yang terbaik bagi dirinya. yang berjudul, Hubungan antara Konsep Diri Berbeda dengan pandangan di atas, Goleman dengan
Optimisme
Skripsi
pada
dalam
Mahasiswa
menyelesaikan (2005) melihat optimisme melalui titik pandang Prodi
Psikologi kecerdasan emosional, yakni suatu pertahanan
Fakultas Kedokteran UNS.
diri pada seseorang agar jangan sampai terjatuh
DASAR TEORI
ke dalam masa kebodohan, putus asa, dan
1. Pengertian Optimisme
depresi bila mendapat kesulitan. Belsky (1999
Optimisme adalah salah satu faktor dalam dalam Ghufron & Rini, 2010) berpendapat psikologi
positif
mempengaruhi
yang
terbukti
kehidupan
dapat bahwa optimisme adalah menemukan inspirasi
seseorang. baru. Optimisme adalah salah satu komponen
Optimisme sangat berhubungan dengan hasil- psikologi positif yang dihubungkan dengan hasil positif yang diinginkan seseorang seperti emosi
positif
dan
perilaku
positif
yang
memiliki moral yang bagus, prestasi yang menimbulkan kesehatan, hidup yang bebas bagus, kondisi kesehatan yang bagus, dan stres, hubungan sosial dan fungsi sosial yang kemampuan untuk mengatasi masalah yang baik (Daraei dan Ghaderi, 2012). Optimisme muncul. (Chang, L dan McBride 1996). merupakan sebuah konsep penting dalam Optimisme terbentuk sebagai satu bentuk psikologi, yang dapat memprediksi bagaimana psikologi positif yang terdapat pada seorang seseorang bereaksi pada situasi yang penuh individu. Optimisme akan menentukan masa dengan tekanan (David, 2006). depan
orang
tersebut
karena
optimisme Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut di
memelihara harapan positif untuk masa depan atas,
dapat
diambil
kesimpulan,
bahwa
seseorang. Optimisme tersebut akan membantu optimisme adalah suatu keyakinan dalam diri seseorang untuk bisa mengatasi hambatan- untuk mencapai hasil yang baik, pantang hambatan yang muncul dalam pencapaian menyerah, serta berfikir positif dalam mengatasi tujuan atau target seorang individu (Scheier dan kesulitan agar dapat sukses dalam mencapai Carver, 1986). Seligman (1990) menyatakan tujuan yang diinginkan. optimisme adalah suatu pandangan secara 2. Skripsi menyeluruh, melihat hal yang baik, berpikir Skripsi ditulis berdasarkan hasil penelitian positif, dan mudah memberikan makna bagi mahasiswa dengan bimbingan dosen yang diri.
Seseorang
yang
optimis
mampu sesuai dengan bidang keahliannya (Darmono
menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang dan Hasan, 2002). Senada dengan pendapat
277
Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
tersebut,
Komaruddin
(2000)
mengatakan hasil penelitian sebagai prasyarat kelulusan dan
bahwa skripsi merupakan tugas yang harus memperoleh gelar sarjana (S1). dikerjakan dengan bobot 6 SKS pada masa akhir studi yang digunakan untuk syarat kelulusan dalam memperoleh derajat gelar kesarjanaan 3. Optimisme dalam Menyelesaikan Skripsi pada jenjang sarjana strata satu (S1). Hadi Optimisme merupakan sikap selalu memiliki (2004a) menyatakan, skripsi ditulis berdasarkan harapan
baik
dalam
segala
hal
serta
hasil penelitian atau kajian kepustakaan maupun kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang pengembangan terhadap suatu masalah secara menyenangkan. Dengan kata lain optimisme ilmiah, sistematis, dan logis dengan mencari adalah cara berpikir atau paradigma berpikir data secara empiris di lapangan melalui positif (Carver & Scheier 1993). Orang yang beberapa tahapan mulai dari mencari topik optimis adalah orang yang memiliki ekspektasi permasalahan, penelitian,
kajian
pustaka,
pembahasan
dan
metodologi yang
masa
depan
dalam
dan harapan-harapan yang baik dan positif
penulisan
membangun
pada
pengambilan kehidupannya. Masa depan mencakup tujuan
keputusan. Tujuan
baik
skripsi
kemampuan
adalah dan
untuk dalam seluruh aspek kehidupannya (Carver &
ketrampilan Scheier, 1993)
mahasiswa dalam menggunakan pengetahuan Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan dan ketrampilan yang diperolehnya selama masa sebagai bagian dari persyaratan pendidikan studi maupun proses pembelajaran dalam akademis di Perguruan Tinggi (Poerwadarminta, memahami dan memecahkah persoalan dari 1983). Skripsi sebagai tugas akhir yang wajib topik penelitiannya, sedangkan bagi perguruan dikerjakan, namun tidak semua mahasiswa tinggi, skripsi menjadi salah satu cara untuk mampu menyelesaikan skripsi tepat waktu melakukan evaluasi akademis terhadap suatu (Prawitasari, 2012). permasalahan secara ilmiah. Melalui skripsi Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat diharapkan mahasiswa mampu merangkum dan disimpulkan,
bahwa
optimisme
dalam
mengaplikasikan semua pengalaman belajarnya penyelesaian skripsi adalah keyakinan dalam untuk dapat mengembangkan wawasan secara diri mahasiswa untuk mencapai hasil skripsi lebih
luas,
menyeluruh,
serta
mampu yang baik serta berfikir positif dalam mengatasi
memecahkan
permasalahan
yang
dihadapi kesulitan agar penyelesaian skripsi dapat sesuai
dalam bidang studi tertentu secara ilmiah, dengan tujuan yang diinginkan dan tepat waktu. sistematis, dan logis (UGM, 2007).
Aspek-aspek optimisme dalam menyelesaikan
Secara umum dapat ditarik kesimpulan, bahwa skripsi
menurut
skripsi merupakan salah satu bentuk evaluasi mendeskripsikan
Seligman individu-individu
(1990), yang
mahasiswa pada akhir masa studi berdasarkan
278
Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
memiliki sifat permanence, pervasiveness, dan gambaran mengenai diri dan kepribadian yang personalization. Optimisme
diinginkan, yang diperoleh dari pengalaman dan
memiliki
beberapa
manfaat interaksi dengan orang lain.
Seligman (2008), antara lain ; memberikan daya Aspek-aspek konsep diri meliputi empat aspek, tahan terhadap depresi, menghasilkan kinerja yaitu aspek fisik, aspek moral, aspek sosial dan yang lebih tinggi di tempat kerja, sekolah dan di aspek bidang olah raga, dan kesehatan fisik.
psikologis
menyelesaikan
skripsi
diungkapkan
oleh
Berzonsky (1981).
Faktor-faktor yang memengaruhi optimisme dalam
yang
antara
METODE PENELITIAN
lain Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah
dukungan social, kepercayaan diri, harga diri, Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas akumulasi pengalaman (Seligman, 2008).
Kedokteran
4.
Surakarta angkatan 2006 sampai 2009 yang
Konsep Diri
Universitas
Sebelas
Maret
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap sedang menyusun skripsi. Teknik pengambilan dirinya yang merupakan aktualisasi orang sampel pada penelitian ini menggunakan tersebut. Manusia sebagai organisme yang purposive incidental sampling. Selama proses memiliki dorongan untuk berkembang yang pengambilan data didapat 48 subjek. pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan Metode keberadaan
dirinya.
Perkembangan
berlangsung
tersebut
kemudian
pembentukan
konsep
diri
pengumpulan
data
dengan
yang menggunakan alat ukur berupa skala psikologi
membantu dengan jenis skala Likert. Ada dua skala
individu
yang psikologi yang digunakan, yaitu:
bersangkutan. Mead (dalam Burns, 1993) 1. Skala Optimisme dalam
menyelesaikan
mendefinisikan konsep diri sebagai perasaan, skripsi. pandangan, dan penilaian individu mengenai Skala Optimisme dalam menyelesaikan skripsi dirinya yang didapat dari hasil interaksi dengan menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan lingkungan sekitarnya.
oleh Seligman (1990) yang terdiri dari 3 aspek,
Menurut Hurlock (2008) konsep diri adalah meliputi
:
permanence,
pervasiveness,
dan
pandangan individu mengenai dirinya. Konsep personalization . diri terdiri dari dua komponen, yaitu konsep diri 2. Skala Konsep Diri sebenarnya
(real
self)
yang
merupakan Skala
konsep
diri
dalam
peneltian
ini
gambaran mengenai diri, dan konsep diri ideal menggunakan aspek-aspek yang diungkapkan (ideal self) yang merupakan gambaran individu Berzonsky (1981), yang menjelaskan bahwa mengenai kepribadian yang diinginkan.
aspek-aspek konsep diri meliputi aspek fisik,
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik sosial, moral, psikologis. kesimpulan
bahwa
konsep
diri
adalah
HASIL- HASIL
pandangan individu mengenai dirinya, meliputi Perhitungan analisis
dalam penelitian ini 279
Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
dilakukan
dengan
menggunakan
bantuan
UNS yang mengerjakan skripsi adalah sebesar
komputasi Statistical Product and Service
0,808 dengan nilai Sig. 0,000 (p<0,05). Hal ini
Solution (SPSS) versi 16.0.
menunjukkan
1.
diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa ada
Uji Asumsi Dasar a. Uji Normalitas
bahwa
hipotesis
penelitian
hubungan yang signifikan antara konsep diri
Hasil uji normalitas dengan menggunakan dengan
optimisme
pada
mahasiswa
yang
teknik One Kolmogorov Smirnov Test (ks- mengerjakan skripsi. Nilai r yang positif z), Hasil uji normalitas pada variabel menunjukkan arah hubungan yang bersifat konsep diri menunjukkan nilai signifikansi positif. sebesar 0,489 (p>0,05). Hasil uji normalitas 3. Peran Konsep Diri terhadap Optimisme pada pada variabel optimisme diperoleh nilai signifikansi
sebesar
0,171
Mahasiswa yang Menyelesaikan Skripsi
(p>0,05). Peran konsep diri terhadap optimisme pada
Berdasarkan keterangan di atas dapat mahasiswa yang menyelesaikan skripsi dapat diketahui bahwa variabel Konsep Diri dan diketahui dengan melihat koefisien determinasi, optimisme memiliki sebaran yang normal.
yaitu R2 (R Square). Angka ini akan diubah ke
b. Uji Linearitas
dalam bentuk persen, untuk menunjukkan
Hasil
uji
linearitas
optimisme
dengan
mahasiswa
yang
hubungan konsep
antara persentase sumbangan pengaruh/peran variabel
diri
pada bebas terhadap variabel tergantung (Priyatno, skripsi 2008). Nilai R2 diperoleh dengan menggunakan
mengerjakan
menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,000 perhitungan SPSS dan menghasilkan angka R2 (p<0,05) dan nilai Sig. sebesar 0,545 sebesar 0,654. Hasil ini menunjukkan peran (p>0,05). Berdasarkan keterangan di atas, konsep diri terhadap optimisme pada mahasiswa dapat diketahui bahwa hubungan antara yang mengerjakan skripsi adalah sebesar 65,4%. variabel bebas dan variabel tergantung 4. Analisis Deskriptif bersifat linear.
Hasil kategorisasi pada skala konsep diri dapat
2. Uji Hipotesis Setelah
uji
selanjutnya untuk
diketahui bahwa subjek secara umum memiliki
asumsi adalah
menguji
terpenuhi,
melakukan
hipotesis
yang
langkah tingkat yang tinggi dengan rerata empiric
perhitungan 60,42%, sedangkan pada optimisme dalam diajukan. menyelesaikan skripsi sebesar 56,25%
Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik korelasi
product
moment
Pearson
untuk
PEMBAHASAN
mengetahui hubungan antara dua variabel. Hasil Hasil analisis menunjukkan bahwa besarnya analisis menunjukkan bahwa besarnya koefisien koefisien korelasi antara variabel konsep diri korelasi
antara variabel
konsep diri
dan dan optimisme pada mahasiswa Prodi Psikologi
optimisme pada mahasiswa Prodi Psikologi FK FK UNS yang mengerjakan skripsi adalah sebesar 0,808 dengan nilai Sig. 0,000 (p<0,05). 280
Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian Psikologi FK UNS yang mengerjakan skripsi diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa ada berada dalam kategori sedang dengan persentase hubungan yang signifikan antara konsep diri sebesar 56,25%. Sedangkan sisanya sebesar dan
optimisme
pada
mahasiswa
dalam 43,75% dipengaruhi faktor lain. Hal tersebut
menyelesaikan skripsi. Hubungan positif antara berarti optimisme mahasiswa Prodi Psikologi kedua variabel menunjukkan terjadi hubungan FK UNS yang mengerjakan skripsi secara searah yaitu semakin tinggi konsep diri, maka umum tergolong sedang. Untuk nilai rata-rata semakin
tinggi
pula
optimisme
dalam optimisme yang tinggi, dimiliki oleh subjek
menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Prodi penelitian dari Psikologi FK UNS. Seligman
angkatan 2008 dan
yang
memiliki tingkat optimisme yang paling rendah
(2008)
mengemukakan
hasil yaitu
angkatan
2007.
Pemikiran
penelitian yang sejalan dengan hasil penelitian menentukan
seseorang
ini, bahwa orang-orang dengan optimisme akan kehidupan,
memecahkan
dalam
optimis menjalani
masalah,
dan
memiliki kemampuan untuk bertahan dalam penerimaan terhadap perubahan baik dalam situasi yang penuh tantangan dan mengandung menghadapi kesulitan. Seseorang
kesuksesan
maupun
kesulitan
yang optimis mampu dalam hidup. Dalam menerima kekecewaan,
menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang individu yang optimis cenderung menerima telah lalu, tidak takut pada kegagalan, dan dengan
respons
aktif,
tidak
putus
asa,
berusaha untuk tetap bangkit dari kegagalan merencanakan tindakan ke depan, mencari yang dialami. Optimisme mendorong seseorang pertolongan dan melihat kegagalan sebagai untuk selalu berpikir bahwa sesuatu yang terjadi sesuatu yang harus diperbaiki (Goleman, 2005). adalah hal yang terbaik bagi dirinya. Goleman Carver dan Scheier (2010), mengatakan bahwa (2005) melihat optimisme melalui titik pandang optimisme didasarkan pada harapan seseorang kecerdasan emosional, yakni suatu pertahanan tentang masa depannya. Teori tentang nilai diri pada seseorang agar jangan sampai terjatuh harapan mengasumsikan bahwa kebiasaan dan ke dalam masa kebodohan, putus asa, dan sikap depresi bila mendapat kesulitan.
seseorang
ditujukan
pada
proses
pencapaian target-target hidup orang tersebut.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik Dari pendapat ini sangatlah jelas bahwa korelasi
product
moment
Pearson
dapat motivasi
seseorang
dalam
proses
untuk
diketahui bahawa peran konsep diri terhadap mencapai harapan yang diinginkan sangatlah optimisme
pada
mahasiswa
dalam berpengaruh pada optimisme orang tersebut
menyelesaikan skripsi adalah sebesar 65,4%, (Carver dan Scheier, 2010) adapun 30,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor- Tingkat konsep diri pada mahasiswa Prodi faktor lain. Hasil penelitian menunjukkan Psikologi FK UNS yang mengerjakan skripsi bahwa
optimisme
pada
mahasiswa
Prodi tergolong tinggi, yaitu sekitar 60,42%,dan
281
Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
sekitar 39,58% subjek penelitian memiliki incidental yang meskipun diperbolehkan untuk tingkat konsep diri yang sedang, dan tidak ada dipergunakan menggabungkan dengan teknik yang memiliki tingkat konsep diri yang rendah. sampling yang lain namun, masih dianggap Hal
tersebut
berarti
tingkat
konsep
diri memiliki banyak kelemahan dalam memenuhi
mahasiswa Prodi Psikologi FK UNS yang tuntutan probabilitas tentang representativitas mengerjakan skripsi secara umum tergolong sampel penelitian (Hadi, 2004a). Selain itu, sedang.
Subjek
penelitian
angkatan
2008 penggunaan teknik incidental kurang mampu
memiliki nilai rata-rata konsep diri yang tinggi. menjaring sampel secara representatif karena Subjek penelitian yang memiliki rata-rata nilai subjek
penelitian
yang
terjaring
dalam
konsep diri paling rendah adalah subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa yang sering angkatan
2009.
Meningkatkan
optimisme datang
ke
kampus
dengan
kemungkinan
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan memiliki konsep diri dan optimisme yang tinggi konsep diri pada mahasiswa yang sedang serta aktif bekerja untuk segera menyelesaikan mengerjakan skripsi. Perasaan seseorang bahwa skripsinya. ia tidak mempunyai kemampuan, menunjukkan Penelitian ini hanya dapat digeneralisasikan adanya
sikap
negatif
terhadap
kualitas secara
terbatas
kemampuan yang ia miliki. Padahal perlu kita Penelitian
pada
lebih
populasi
lanjut
penelitian.
diharapkan
dapat
ketahui segala keberhasilan banyak tergantung menambahkan variabel lain yang terkait dengan kepada bagaimana cara seseorang memandang konsep diri maupun optimisme pada mahasiswa kualitas kemampuan yang ia miliki. Pandangan yang
mengerjakan
skripsi
yang
belum
dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan disertakan dalam penelitian ini. yang
dimiliki
mengakibatkan
seseorang
memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan. Sebaliknya pandangan positif terhadap kualitas kemampuan yang
dimiliki
mengakibatkan
seseorang
memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang mudah untuk diselesaikan. Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep
diri
dengan
optimisme
dalam
menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Prodi Psikologi FK UNS. Namun, penelitian ini masih memiliki keterbatasan dan kelemahan, seperti teknik
pengambilan
data
dengan
teknik
PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara konsep diri dengan optimisme dalam menyelesaikan
skripsi
pada
mahasiswa
Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS (r=
0,808
dan
p<0,05
dengan
taraf
signifikansi 0,05%). Semakin tinggi konsep diri, maka akan semakin tinggi pula tingkat Optimisme. Sebaliknya, semakin rendah konsep diri, maka semakin rendah pula optimisme yang dimiliki. 282
Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
2. Konsep diri
berperan sebesar 65,4% 2. Dosen Pembimbing
terhadap Optimisme pada mahasiswa Prodi
Diharapkan untuk senantiasa memberikan
Psikologi Fakultas Kedokteran UNS dalam
semangat dan bimbingan pada mahasiswa
menyelesaikan skripsi sementara 34,6%
bimbingannya. Memberikan penghargaan
dipengaruhi oleh faktor lain.
setiap kemajuan dalam proses mengerjakan
3. Konsep diri mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas
Kedokteran
skripsi meskipun hanya secara verbal,
UNS
dalam
diharapkan
secara
umum
mengembangkan konsep diri yang positif,
tergolong sedang. Hal ini terlihat dari
dengan begitu memiliki optimisme dalam
persentase tertinggi hanya sebesar 60,42%.
menyelesaikan
Tingkat optimisme juga tergolong sedang,
keinginan yang ingin dicapai.
menyelesaikan
skripsi
mahasiswa
skripsi
mampu
sesuai
dengan
yaitu persentase tertinggi hanya sebesar 3. Bagi Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran 56,25%, sedangkan yang tingkat sedang
UNS
sebesar 43,75% , walaupun demikian dari
Dengan selalu menjaga, mempertahankan,
kedua aspek tersebut tidak ada subjek yang
dan mengembangkan iklim akademis yang
berada pada presentase terendah.
kondusif, diharapkan mampu meningkatkan
B. Saran
konsep diri dan optimisme mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
selama proses penyelesaian skripsi maupun
maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
demi kelancaran penelitian serta mendorong
1. Bagi Mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas
peningkatan kuantitas maupun kualitas riset
Kedokteran UNS
mahasiswa. Jika memungkinkan, diharapkan
Bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan
dapat dilakukan pelatihan konsep diri guna
skripsi, sebaiknya mengembangkan konsep
meningkatkan optimisme mahasiswa yang
diri
sedang mengerjakan skripsi.
yang
optimisme
positif yang
berpandangan
sehingga
tinggi
positif
untuk
mampu 4. Bagi peneliti lain setiap
Bagi peneliti lain yang tertarik untuk
kesulitan, bertahan, dan mampu mengatasi
mengadakan penelitian dengan tema yang
berbagai masalah dalam situasi yang penuh
sama atau serupa, semoga penelitian ini
tantangan dan hambatan, terutama selama
dapat
proses menyelesaikan skripsi. Keyakinan
informasi dan bahan acuan dalam penelitian.
dalam diri mahasiswa untuk mencapai hasil
Diharapkan lebih meningkatkan kualitas
skripsi yang baik serta berpikir positif dalam
penelitian,
mengatasi
penyelesaian
penyempurnaan dalam teknik pengukuran,
skripsi dapat sesuai dengan tujuan yang
pemakaian alat ukur, prosedur penelitian,
diinginkan dan tepat waktu.Bagi
maupun memperluas ruang lingkup populasi
kesulitan
terhadap
memiliki
agar
digunakan
dengan
sebagai
tambahan
perubahan
dan
283
Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
penelitian, serta faktor-faktor atau variabel
40, 203–213.
lain yang terkait dengan permasalahan Ghufron, M. Nur dan Rini Risnawati S. 2010. TeoriTeori Psikologi. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media. dalam menyelesaikan skripsi yang belum disebutkan dalam penelitian ini, agar dapat Ginting M. Paham. 2005. Teknik Penelitian Sosial. Medan: USU Press. memberikan hasil penelitian yang lebih Goleman, D. 2005. Kecerdasan Emosional. Jakarta: P. baik. T. Gramedia. Hadi, S. 2004a. Analisis Regresi. Jogjakarta: Andi Offset. Harahap, S. 2006. Penegakan Moral Akademik di Dalam dan Luar Kampus. Jakarta: Raja Grafindo. Hurlock, E.B. 2008. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Keenam (Alih Bahasa: dr. Med. Mertasari Tjandrasa). Jakarta: Erlangga. DAFTAR PUSTAKA Berzonsky, M. D. 1981. Adolescent Development. New York: MacMillan Publishing Co. Burns, R. B. 1993. Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan, dan Perilaku (Alih Bahasa: Eddy). Jakarta: Arcan. Carver C, S., & Scheier M. F. 1993. On the Power of Positive Thinking: The Benefits of Being Optimistic. American Psychological Society. Carver, C.S., Scheier, Michael. F., Segerstrom, S.C. 2010. Optimism. Clinical Psychology Review Vol. 30, 879–889. Chang, L. & McBride. 1996. The Factor Structure of the LOT. Educational and Psychological Measurement, 56, (2) 325-329. Daraei, M., Ghaderi, A.R. 2012. Optimism: Impact of Education on Optimism/Pessimism. Journal of Indian Academy of Applied Psychology Vol 38. No 2, 339-343. Darmono dan Hasan, 2002. Menyelesaikan Skripsi dalam Satu Semester. Jogjakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. David, D., Montgomery, G. H., Bovbjerg, D. H. 2006. Relations between Coping Responses and Optimism–Pessimism in Predicting Anticipatory Psychological Distress in Surgical Breast Cancer Patients. Personality and Individual Differences
Komaruddin. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara. Mage, R. I. & Priyowidodo, G. 2005. Kiat Sukses Menghadapi Pembimbing Skripsi dan Tesis. Jakarta: P.T. Citra Harta Prima. Mu’tadin, Zainun. 2002. Kesulitan Menulis Skripsi. Dari:http://www.epsikologi.com/lainlain/zainun.htm Partosuwido, SR. 1993. Penyesuaian Diri Mahasiswa dalam Kaitannya dengan Konsep Diri, Pusat Kendali dan Status Perguruan Tinggi. Jurnal Psikologi UGM Jogjakarta. Poerwadarminta, W. J. S. 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P.T. Balai Pustaka. Prawitasari, J. E. 2012. Psikologi Terapan Melintas Batas Disiplin Ilmu. Jakarta: Erlangga. Scheier, M. F., Weintraub, J. K. & Carver, C. S. 1986. Coping with Stress: Divergent Strategies of Optimists and Pessimists. Journal of Personality and Social Psychology, 51, (6) 1257-1264 Seligman, M. E. P. 1990. Learned Optimism: How to Change Your Mind and Your Life. New York: Alfred A. Knopf, Inc. ______________. 2008. Menginstal Optimisme (Alih Bahasa: Budhy Yogapranata). Bandung: Momentum.
284
Kurniawan et, al / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
UGM. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi dan KP. Jogjakarta.
285