CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015
781
HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH STATIKA MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG *
**
***
Oka Febri Rahmad , Juniman Silalahi , Nevy Sandra Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas NegeriPadang Email
[email protected] Abstract This research is motivated by the low learning outcomes of the course Statics students of 2013.This research aims to determine the relationship between LearningIndependent with learning outcomes subject Statics and how great relationship LearningIndependent with learning outcomes subject Statics students of Department of Civil Engineering FT UNP. This research descriptive correlational research. The student at 2013 which have taken Statics Lecture half July-December 2013 amounted to 63 studen with used, the sampling method, amounting to total sampling 63 students. The variables in this research are Learning Independent as the variable (X) and learning outcomes Statics dependent variable (Y). Based on the results of data analysis can be stated that there a relationship between Independent Learning with Learning Result Statics course students of Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, State University of Padang. Great relationships 23.52% at 95% confidence level. Keywords:Hubungan, Kemandirian Belajar, Hasil Belajar
*
Alumni Prodi Pend. Teknik Bangunan FT UNP 2015 Dosen Teknik Sipil FT UNP *** Dosen Teknik Sipil FT UNP **
diungkapkan oleh para ahli, faktor lain yang
Pendahuluan Proses belajar merupakan suatu hal
memberikan konstribusi bagi keberhasilan
mahasiswa
mahasiswa dalam mencapai hasil belajar
dituntut aktif dan mandiri dalam belajarnya.
yang baik selain kecerdasan, bakat, minat,
Perwujudan pembelajaran yang baik dapat
perhatian,
dilihat dari hasil belajar dan kemandirian
lingkungan keluarga dan pergaulan adalah
belajar. Keberhasilan seorang mahasiswa
kemandirian belajar.
yang
kompleks,
sehingga
dalam belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor,
sebagai
mana
telah
kesehatan,
cara
belajar,
Kemandirian merupakan salah satu aspek yang gigih diperjuangkan oleh setiap
Nino Afrisandy
782
remaja, kata kemandirian berasal dari kata
untuk melatih pikiran dan kemampuan
dasar diri yang mendapat awalan ”ke” dan
dalam belajar. Sikap mandiri menunjukkan
akhiran ”an” yang kemudian membentuk
inisiatif, berusaha untuk mengejar prestasi,
arti yang mengacu pada suatu keadaan
mempunyai rasa percaya diri yang tinggi
dimana seseorang dapat melakukan sesuatu
dan mempunyai rasa ingin tahu yang
tanpa bantuan orang lain. Belajar diartikan
menonjol.
sebagai
suatu
proses
usaha
untuk
Dalam
mengerjakan
tugas
yang
memperoleh ilmu pengetahuan, sikap dan
diberikan oleh dosen, sebagian mahasiswa
keterampilan yang diperoleh dari hasil yang
ada yang mengerjakan di rumah dan ada
dialami. Jadi kemandirian belajar diartikan
yang mengerjakan di kampus. Mahasiswa
sebagai
aktivitas
belajar
yang
yang mengerjakan tugas di kampus banyak
didorong
oleh
yang mengambil jalan pintas dengan hanya
kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan
mencontoh jawaban dari temannya tanpa
tanggung jawab sendiri dari pembelajaran.
memahami soal dan jawaban tugas tersebut.
berlangsungnya
lebih
Menurut hasil pengamatan penulis
Dan akibatnya sewaktu ujian, mereka yang
menunjukkan bahwa dalam Mata Kuliah
hanya
Statika
yang
temannya yang sudah selesai, tidak dapat
kurang
menjawab soal ujian. Hal ini berdampak
memuaskan, hal ini diduga kurangnya
pada banyaknya mahasiswa mendapat nilai
kemandirian mahasiswa dalam belajar.
yang kurang memuaskan. Ini terlihat pada
Kemandirian belajar merupakan salah satu
nilai akhir semester mahasiswa. Beberapa
unsur yang penting untuk meningkatkan
mahasiswa
hasil
meningkatkan
sebagian lagi mendapatkan nilai (C dan D).
kemandirian dalam belajar, mahasiswa
Rendahnya hasil belajar ini dibuktikan dari
dapat diberi tugas oleh dosen, tugas yang
hasil belajar statika dapat dilihat pada tabel
diberikan oleh dosen sedapat mungkin
1.
banyak
mendapatkan
belajar.
mahasiswa
nilai
Untuk
yang
dikerjakan oleh mahasiswa secara mandiri
mencontoh
mendapat
tugas–tugas
nilai
gagal
dari
(E)
783 CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015
Tabel 1. Data Hasil Nilai Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Statika Semester Juli Desember 2013 Jumlah No. Seksi NILAI Mahasiswa A A- B+ B B- C+ C C- D E 1 2
45557 64219
TOTAL
50 13
63
4 1
3 0
2 1
6 1
9 2
0 1
16 0
4 1
3 2
3 4
5
3
3
7
11
1
16
5
5
7
46%
53%
Sumber: Dokumentasi Jurusan Teknik Sipil FT UNP
Dari 63 orang mahasiswa yang
(faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor
mengambil mata kuliah statika, hanya 29
kelelahan) dan (2) faktor eksternal (faktor
orang
keluarga,
mahasiswa
atau
46%
yang
memperoleh nilai A dan B. Selebihnya 34 orang
atau
53%
dari
mahasiswa
mendapatkan nilai C, D dan E.
faktor
sekolah
dan
faktor
masyarakat). Menurut Oemar Hamalik (2010: 30), dan Nana Sudjana (1989: 22), dapat
Berdasarkan uraian latar belakang dan
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
hasil nilai yang telah dijabarkan di atas,
perubahan tingkah laku pada diri seseorang
maka peneliti mengambil judul ”Hubungan
akibat tindak belajar yang mencakup aspek
Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar
kognitif, afektif dan psikomotor.
Statika Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FT UNP”.
Menurut (2012:355),
Panen Prayitno
dalam
Rusman
dalam
Darma
Menurut Slameto (2010:2), Suyono dan
(2010:13), Tirtarahardja dan La Sulo
Hariyanto (2011:9), dapat disimpulkan
(2008:50), Wedemeyer dalam Rusman
bahwa belajar adalah suatu proses usaha
(2012:354), Kartini dan Dali dalam Zengris
untuk memperoleh ilmu pengetahuan, sikap
(2010), Secara singkat dapat disimpulkan
dan keterampilan yang diperoleh dari hasil
bahwa
proses pengalaman yang dialami.
pengertian:
Menurut Slameto (2010:54) ”faktor-
kemandirian suatu
mengandung
keadaan
di
mana
seseorang berkeinginan untuk maju demi
faktor yang mempengaruhi belajar banyak
kebaikan
dirinya.
Sehingga
seseorang
jenisnya, dapat digolongkan menjadi dua
tersebut berprilaku sebagai berikut: (1)
golongan saja, yaitu (1) faktor internal
Memiliki hasrat bersaing untuk maju.
Nino Afrisandy
784
Dalam proses belajar mengajar terjadi
jawab
interaksi antara mahasiswa dengan dosen,
mempertanggung jawabkan proses belajar
maupun mahasiswa dengan mahasiswa
berupa nilai dan perubahan tingkah laku.
lainnya.
Apabila
mahasiswa
merasa
adalah
disimpulkan
temannya,
adalah
akan
termotivasi
untuk
mampu
Berdasarkan uraian di atas dapat
kemampuannya masih kurang dibanding ia
yang
bahwa kemandirian belajar
suatu
perubahan
dalam
diri
bersaing dalam mempelajari suatu pokok
seseorang untuk melakukan aktivitas belajar
bahasan. (2) Mampu mengambil keputusan
dengan cara mandiri atas dasar motivasinya
dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang
sendiri
dihadapi. Mahasiswa yang mempunyai
pengalaman dan latihan diri sendiri tanpa
inisiatif senangtiasa tidak menunggu orang
bergantung
lain untuk melakukan sesuatu. Ia mampu
menguasai suatu materi tertentu sehingga
bergerak didepan dan seringkali menjadi
bisa dipakai untuk memecahkan masalah
contoh perubahan didalam kelompoknya.
yang sedang dihadapi.
(3) Memiliki
kepercayaan diri
dan
merupakan
pada
hasil
orang
lain
dari
untuk
dalam
Untuk melihat kemandirian belajar
mengerjakan tugas-tugasnya. Mahasiswa
mahasiswa dalam mata kuliah statika,
yang
belajar
mahasiswa diberikan latihan dan tugas di
cenderung memiliki rasa percaya diri, yaitu
rumah untuk mengukur materi yang telah
selalu bersikap tenang dalam mengerjakan
dipelajari
dan
tugas-tugas kuliah yang diberikan dosen
diperlukan
kemandirian
dengan memanfaatkan segala potensi atau
Mahasiswa
kemampuan yang dimiliki dan tidak mudah
mengerjakan tugas di rumah, akan dapat
terpengaruh orang lain dalam mengerjakan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan
tugas-tugasnya serta tidak mencontek. (4)
mudah
Bertanggung jawab terhadap apa yang
sebaliknya mahasiswa yang tidak mandiri
dilakukannya.
yang
dalam mengerjakan tugas di rumah, tidak
bertanggung jawab adalah yang menyadari
akan mudah menjawab pertanyaan ketika
hak dan kewajibannya sebagai seorang
ujian.
memiliki
kemandirian
Mahasiswa
yang
sewaktu
dipahami.
Disinilah
dalam
mandiri
ujian,
begitu
belajar. dalam
juga
peserta didik. Tanggung jawab seorang
Maka dari itu perlu dijelaskan yang
mahasiswa adalah belajar dan mengerjakan
dimaksud dengan Tugas, UTS, UAS dalam
setiap tugas yang diberikan oleh dosen
kemandirian belajar. Kemandirian belajar
dengan penuh keikhlasan dan kesadaran,
mempunyai hubungan signifikan dengan
selain itu mahasiswa yang bertanggung
hasil belajar. Di mana kemandirian belajar
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015 memiliki hubungan positif terhadap hasil belajar,
apabila
kemandirian
785
Instrumen uji coba diuji kelayakannya
belajar
dengan menguji validitas dan reabilitas
semakin baik maka hasil belajar juga akan
instrument menggunakan program Statical
meningkat.
Package
Penelitian ini termasuk ke dalam deskriptif
Social
Sciences
(SPSS)
versi17.0. Deskripsi data meliputi nilai rata-
Metode Penelitian
penelitian
of
yang
bersifat
rata (mean), nilai tengah (median), angka yang sering muncul (mode), dan simpangan
korelasional. Penelitian ini dilakukan pada
baku (standar deviasi). Untuk mengetahui
tanggal 6 Juli 2015 di Jurusan Teknik Sipil
derajat pencapaian pada setiap varibel
FT UNP. Populasi dalam penelitian ini
digunakan rumus
adalah mahasiswa angkatan 2013 yang telah mengambil Mata Kuliah Statika yang berjumlah 63 orang. Sampel yang diambil
(Lubis 2011:87).
Keterangan : DP = Derajat Pencapaian Total Sampling maka sampel berjumlah 63 ∑ X = Total skor hasil pengukuran orang. n = Jumlah Sampel ∑ Item = Jumlah butir instrumen Variabel yang diteliti, yaitu variabel Selanjutnya derajat pencapaian nilai bebas berupa kemandirian belajar (X) dan dalam penelitian ini menggunakan teknik
variabel terikat berupa hasil belajar statika
responden atas masing-masing variabel,
(Y).
menggunakan kriteria kategori menurut Jenis data yang digunakan dalam
Lubis (2011:87). Untuk uji normalitas ini
penelitian ini ialah data primer dan data
digunakan program SPSS Versi 17.0.
sekunder.
Pengujian
Instrumen
penelitian
linearitas
dilakukan
dengan
menggunakan angket model skala likert
menggunakan program SPSS versi 17.0. Uji
dengan 4 alternatif jawaban yaitu Selalu
hipotesis
(SL), Sering (SR), Jarang (JR), dan Tidak
perhitungannya juga menggunakan bantuan
Pernah (TP), dengan memberikan skor
program SPSS versi 17.0. Rumus korelasi
untuk pernyataan positif berturut-turut 4, 3,
product moment menurut Riduwan (2010:
2, 1 dan untuk pernyataan negatif 1, 2, 3, 4.
138)adalah:
Mahasiswa yang dijadikan responden uji coba instrument sebanyak 30 orang dari populasi yang sama.
dalam
penelitian
ini
proses
Nino Afrisandy
786
Keterangan: RXY = Koefisien korelasi N = Jumlah responden X = Jumlah skor setiap item Y = Jumlah skor seluruh item
menurut Riduwan (2010: 139) sebagai berikut: Kp = r x 100%
Pengujian uji signifikan bertujuan untuk menguji
keberartian
nilai
korelasi
yang
diperoleh. Rumus yang digunakan menurut
Keterangan: Kp = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Kofisien Korelasi
Riduwan (2010: 139), yaitu:
Distribusi (ttabel) untuk Alpha = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2), kemudian dasar pengambilan keputusan adalah: Ho=Tidak
Keterangan:
terdapat
hubungan
yang
signifikan antara Kemandirian Belajar
thitung = Nilai t r
= Nilai Koefisien Korelasi
n
= Jumlah sampel
dengan Hasil Belajar Statika Jurusan Teknik Sipil FT UNP. (Terima Ho, jika thitung < ttabel).
Selanjutnya untuk menyatakan besar
Ha=Terdapat hubungan yang signifikan
kecilnya sumbangan variabel (X) terhadap
antara Kemandirian Belajar dengan Hasil
(Y) dapat di tentukan dengan rumus
Belajar Statika Jurusan Teknik Sipil FT UNP. (Terima Ha, jika thitung ≥ t tabel).
Hasil dan Pembahasan Tabel 2. Statistics kemandirian belajar
N
Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum
Kemandiri an Belajar
Hasil Belajar
63 0 76.3651 77.0000 75.00 8.05886 64.945 32.00 57.00 89.00 4811.00
63 0 59.9984 58.8000 58.80 18.14528 329.251 88.90 6.30 95.20 3779.90
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015
787
Hasil pengolahan data kemandirian
Dimana derajat pencapaian responden pada
belajar mahasiswa diketahui skor variabel
variabel kemandirian belajar mahasiswa
(X) terendah yaitu 57.00 dan yang tertinggi
sebesar 59,66%.
89,00. Berdasarkan distribusi skor tersebut
Hasil pengolahan data hasil belajar
diperoleh rata-rata (mean) sebesar 76,37,
diatas diketahui skor variabel (Y) terendah
nilai tengah (median) sebesar 77,0000,
yaitu 6.30 dan
angka yang sering muncul (mode) sebesar
Berdasarkan
75,00
diperoleh rata-rata (mean) sebesar 59,9984,
dan
simpangan
baku
(standar
deviation) sebesar 8,05886.
yang tertinggi 95.20
distribusi
skor
tersebut
skor tengah (median) 58,8000, angka yang
Perhitungan ini menunjukkan bahwa
sering muncul (mode) 58,80 dan simpangan
antara nilai rata-rata dengan nilai median
baku
selisihnya tidak melebihi satu standar
Perhitungan ini menunjukkan bahwa antara
deviasi. Hal ini berarti skor kemandirian
nilai
belajar
mahasiswa
distribusi
selisihnya tidak melebihi satu standar
normal.
Kemudian
pencapaian
deviasi. Hal ini berarti skor hasil belajar
responden secara keseluruhan pada variabel
mata pelajaran Statika mahasiswa memiliki
kemandirian belajar dapat dilihat dari hasil
distribusi normal.
memiliki derajat
pengukuran berikut:
(standar
rata-rata
deviation)
dengan
18,14528.
nilai
median
Dari data yang diperoleh, rata-rata tingkat pencapaian hasil belajar mahasiswa sebesar 59,9984 % dan masuk ke dalam
=
4811 x 100% 63 x 32 x 4
= 59,66%
kategori kurang. Dari data ini dapat
(Kategori Kurang)
Dari perhitungan diatas di dapat hasil pengukuran sebesar 59,66 %, maka derajat pencapaian responden variabel kemandirian belajar
mahasiswa
termasuk
kategori
kurang.Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan kemandirian belajar variabel (X) mahasiswa Teknik Sipil FT UNP angkatan 2013 pada mata kuliah statika dikategorikan kurang, hal ini dapat dilihat melalui deskripsi data kuesioner yang disebarkan kepada 63 responden.
dikatakan bahwa secara umum hasil belajar Statika mahasiswa teknik sipil FT UNP angkatan 2013 semester Juli-Desember 2013 kurang. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis
yaitu uji normalitas dan uji
linearitas dari kedua variabel tersebut. Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji asumsi bahwa distribusi data sampel
mendekati
atau
membentuk
distribusi normal atau tidak. Pengujian
Nino Afrisandy
788
Tabel 3. Uji normalitas
N Normal Parameters( a,b)
Most Extreme Differences
kedua
dilakukan
dengan
data
Hasil Belajar 63
76.3651
59.998 4
8.05886
18.145 28
.099
.122
.058 -.099 .789 .562
.065 -.122 .965 .309
Mean
Std. Deviatio n Absolute
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
normalitas
Kemandiria nBelajar 63
penelitian
ini
disimpulkan bahwa sebaran data kedua
menggunakan
uji
variabel tersebut berdistribusi normal.
Kolmogrov Smirnov (Uji K-S).
Selanjutnya uji normalitas linearitas
Pedoman yang dipakai untuk alat uji ini
skor signifikansi yang diperoleh sebesar
adalah :
0,824. Sedangkan signifikansi Alpha yang
Jika nilai signifikansi < Alpha 0,05 maka
dianut
distribusi data tidak normal
signifikansi 0,824 > Alpha 0,05. Dengan
Jika nilai signifikansi > Alpha 0,05 maka
demikian dapat dinyatakan bahwa sebaran
distribusi data normal.
data pada variabel kemandirian belajar
Hasil perhitungan uji normalitas dapat
mempunyai hubungan yang linear dengan
dilihat tabel 3 berikut:
hasil belajar Statika mahasiswa Teknik
adalah
0,05.
Ternyata
nilai
Sipil FT UNP. Dari tabel hasil uji normalitas di atas
Uji Hipotesis dalam penelitian ini adalah
dapat dilihat bahwa skor signifikan untuk
terdapat
kemandirian belajar atau variabel X sebesar
belajar
0,562 dan untuk hasil belajar statika atau
mahasiswa teknik sipil FT UNP angkatan
variabel
2013. Hasil analisis hipotesis ini terangkum
Y
sebesar
0,309
sedangkan
signifikansi Alpha yang dianut adalah 0,05. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih
besar
dari
0,05
maka
dapat
hubungan dengan
antara
hasil
pada tabel 4 berikut:
kemandirian
belajar
Statika
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015
789
Tabel 4. Uji hipotesis
Kemand irianBel ajar
Kemandirian Belajar
HasilBe lajar
1
.485
Pearson Correlation
Sig. (2tailed) N HasilBel Pearson ajar Correlation Sig. (2tailed) N
Dari
hasil
menunjukkan
analisis
bahwa
Tabel
harga
diatas
koefisien
.000 63
63
.485
1
.000 63
63
Mahasiswa Pearson
Angkatan
Correlation
2013 (rhitung)
diperoleh sebesar
korelasi kemandirian belajar dengan hasil
0,485 > rtabel 0,244. Dari hasil uji hipotesis
belajar statika mahasiswa Teknik Sipil FT
tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya
UNP angkatan 2013 di peroleh (𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 )
hubungan kemandirian belajar dengan hasil
sebesar 0,485 pada kategori cukup dan
belajar mata kuliah Statika mahasiswa
𝑟𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙
kriteria
Teknik Sipil FT UNP. Dan besar hubungan
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑟𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,485 > 0,244 maka H0
kemandirian belajar dengan hasil belajar
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian
mata kuliah Statika mahasiswa Jurusan
hipotesis yang diajukan Terdapat hubungan
Teknik Sipil Ft Unp sebesar 23,52%. Maka
kemandirian belajar dengan hasil belajar
dari itu diharapkan kepada mahasiwa dapat
statika mahasiswa teknik sipil FT UNP
menumbuh
angkatan 2013 dapat diterima.
belajar, sebagai mana kemandirian belajar
sebesar
0,244
dengan
Berdasarkan analisis data di atas, kemandirian belajar memberikan hubungan yang signifikan terhadap hasil belajar. Dengan demikian hasil dari penelitian ini menunjukkan
adanya
hubungan
antara
kemandirian belajar dengan hasil belajar statika mahasiswa Teknik Sipil FT UNP.
Kesimpulan dan Saran Dari uji hipotesis antara kemandirian belajar
dengan
hasil
belajar
Statika
kembangkan
kemandirian
memiliki hubungan yang positif terhadap hasil belajar. Catatan: Artikel ini disusun ber-dasarkan skripsi penulis dengan dosen Pembimbing I.Drs.
Juniman
silalahi,
M.Pddan
Pembimbing II. Nevy Sandra, ST, M. Eng.
Nino Afrisandy
790
DAFTAR PUSTAKA Darma,
Febria. 2010. Pengaruh Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Akademis Mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Nana Sudjana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. Rusman. 2012.Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rahaja Grafindo Persada.
Slameto . 2010. Belajar dan Factor-Faktor yang Mempengaruhi: Rineka Cipta. Suyono & Harianto. 2011. Belajar dan pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Syahron Lubis. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Padang: Sukabina Press. Tirtaraharja Umar & La Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan: Rineka Cipta. Zengris. 2010. Kemandirian Sebagai Kebutuhan. (http://Zengris.blogspot.com).