HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS IV SDN PLUIT 05 PAGI JAKARTA UTARA
SKRIPSI
Oleh ROHMATUL JANNAH 0701045200
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS IV SDN PLUIT 05 PAGI JAKARTA UTARA
SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh ROHMATUL JANNAH 0701045200
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
i
ii
MOTTO
“Lakukan hari ini karena hari esok belum pasti datang”
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Sebuah skripsi ini ku persembahkan khusus teruntuk Ayahanda Adang Saputra, Ibunda Suparsi, yang telah memberikan dorongan baik secara materil mapun non materil serta doa tulusnya. Adikku Aslamia Khusnul Khotimah dan Miftahul Jannah yang juga selalu memberikan motivasi,do’a dan kekuatan untuk terus semangat dan optimis dalam menghadapi kehidupan ini. Sahabat ku yang selalu memberikan suportnya khususnya KM Ayie, KM Febi, KM Iil, KM Kiki, KM Rindang, KM Septy, KM Sofi, KM Tika. Teman – teman PGSD S1 yang selalu memotivasi dan mamberikan inspirasi khususnya Kelas 8E. Orang – orang yang aku sayangi, yang selalu mendoakan ku dan selalu memberikan nasihat yang sangat berguna untuk ku.
iv
ABSTRAK ROHMATUL JANNAH. NIM : 0701045200. Hubungan Kemampuan Membaca Kritis Dengan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV di SDN Pluit 05 Pagi, Penjaringan Jakarta Utara. Skripsi. Jakarta : Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada hubungan antara kemampuan membaca kritis siswa dengan hasil belajar IPS siswa”. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pluit 05 Pagi Penjaringan Jakarta Utara pada semester II tahun pelajaran 2010/2011. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Pluit 05 Pagi yaitu siswa kelas IVa dan kelas IVb yang berjumlah 71 orang siswa, dan seluruhnya diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh atau disebut dengan istilah sensus. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik korelasi. Instrumen kemampuan membaca kritis (variabel X) menggunakan tes pilihan ganda, sedangkan instrumen hasil belajar IPS siswa (variabel Y) menggunakan tes hasil belajar IPS siswa. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data dengan uji normalitas yaitu dengan uji lilliefors dan uji linieritas dengan regresi linier sederhana. Dari hasil pengujian normalitas untuk data kemampuan membaca kritis (variabel X ) diperoleh L hitung =0,0926<0,1051=Ltabel dan data hasil belajar IPS siswa (variabel Y) diperoleh L hitung =0,0382<0,1051=Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal. Hasil perhitungan regresi linier diperoleh Ŷ= 6,55+0,650X yang kemudian dilanjutkan dengan uji regresi linier dengan Analisis Varians (ANAVA) diperoleh F hitung = 31,41>3,98= Ftabel maka dapat disimpulkan persamaan regresi linier signifikan, sedangkan dari penghitungan uji keberartian regresi linier diperoleh F hitung =0,97<1,83 (dengan interpolasi) = Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa model regresi adalah linier artinya terdapat hubungan yang linier antara dua variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi product moment dilanjutkan dengan uji keberartian korelasi menggunakan uji t. Dari perhitungan korelasi product moment didapat r hitung =0,559, dari uji t didapat t hitung =5,595>2,000= t tabel yang berarti H1 diterima. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa, sedangkan dari perhitungan koefisien diterminan diperoleh 0,3124 artinya kemampuan membaca kritis memberikan kontribusi sebesar 31,24% terhadap hasil belajar IPS siswa.
v
PRAKATA Puji dan syukur kepada Allah Swt, karena berkat rahmat, kekuatan, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam penulis hanturkan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah diutus Allah SWT untuk menyampaikan risalah Islamiyah kepada umat manusia dimuka bumi ini. Terwujudnya skripsi ini bertujuan, untuk memenuhi salah satu persyaratan agar penulis dapat menyelesaikan perkuliahan guna mencapai gelar sarjana. Penyusunan skripsi ini tidak selalu berjalan lancar, banyak kesulitan dan hambatan
yang
dihadapi.
Kesulitan
dan
hambatan
tersebut
terkadang
menimbulkan perasaan jenuh, namun dengan dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Atas bimbingan yang diberikan itu, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada : 1.
Dr. H. Sukardi, M.Pd Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah
Prof.
DR.
HAMKA
sekaligus
dosen
pembimbing I yang telah banyak membantu memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan sehingga skripsi ini dapat disusun dengan baik. 2.
Drs. Kusmadjid, M.Pd Ketua Program Studi PGSD
3.
Dra. Rahmiati, M.Psi Sekretaris Program Studi PGSD.
4.
Dr. Tri Wintolo Apoko, M.Pd dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan, kritik dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5.
Seluruh Dosen Program Studi PGSD yang telah memberikan ilmunya bagi penulis.
6.
Hj. Widiati, S.Pd Kepala Sekolah SDN Pluit 05 Pagi Penjaringan, Jakarta Utara yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
vi
7.
Sulistiyorini, M.Pd dan Rudi, S.Pd Guru kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Penjaringan, Jakarta Utara yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian. Pada akhirnya peneliti berharap semoga amal kebaikan dari berbagai pihak
tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, amin.
Jakarta,
September 2011
Rohmatul Jannah
vii
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN.................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................
ii
MOTTO............................................................................................
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN..............................................................
iv
ABSTRAK........................................................................................
v
PRAKATA........................................................................................
vi
DAFTAR ISI.....................................................................................
viii
DAFTAR TABEL..............................................................................
xi
DAFTAR GRAFIK............................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................
1
A.
Latar Belakang.............................................................
1
B.
Identifikasi Masalah......................................................
5
C.
Pembatasan Masalah.....................................................
5
D.
Perumusan Masalah......................................................
6
E.
Tujuan Penelitian.........................................................
6
F.
Manfaat Penelitian........................................................
6
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS................................................................. A.
Kajian Teori..................................................................
8 8
1.
Membaca.................................................................. .......
8
2.
Hakikat Kemampuan Membaca Kritis........................ ...
10
3.
Hasil Belajar............................................................. .......
12
viii
4.
a.
Pengertian Belajar..............................................
12
b.
Pengertian Hasil Belajar.....................................
14
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)..................................
15
a.
Pengertian IPS...................................................
15
b.
Pembelajaran IPS di SD......................................
16
B. Kerangka Berpikir..............................................................
19
C. Pengajuan Hipotesis ...................................................................
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................
22
A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................
22
B. Metode Penelitian..............................................................
22
C. Populasi dan Subjek Penelitian...........................................
23
D. Definisi Operasional...........................................................
23
E. Teknik Pengumpulan Data.................................................
24
1. Sumber Data...........................…………………………..
24
2. Variabel Penelitian..................………………………......
24
3. Instrumen Penelitian...............…………………………..
24
F. Uji Coba Instrumen Penelitian...........................................
29
1.
Validitas.................................................................
29
2.
Pengujian Reliabilitas..............................................
31
G. Analisis Uji coba Instrumen...............................................
32
1.
Validitas..................................................................
32
2.
Reliabilitas...............................................................
33
H. Teknik Analisis Data...........................................................
34
a.
Uji normalitas........................................................
34
b.
Uji linieritas..........................................................
35
c.
Analisis Data..........................................................
36
ix
d.
Uji hipotesis........................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................
36 38
A.
Deskripsi Data.............................................................
38
B.
Pengujian Persyaratan Analisis....................................
44
C.
Pengujian Hipotesis.....................................................
48
D.
Pembahasan Hasil Penelitian........................................
48
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN................................
49
A.
Simpulan.....................................................................
49
B.
Implikasi......................................................................
49
C.
Saran............................................................................
50
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP.....................................................................
x
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen Kemampuan Membaca Kritis........................ 25 Tabel 3.2. Kisi-kisi setelah uji validitas Kamampuan membaca kritis........... 26 Tabel 3.3. Kisi-kisi hasil belajar IPS.............................................................. 27 Tabel 3.4. Kisi-kisi setelah uji validita hasil belajar IPS................................ 28 Tabel 3.5. Hasil uji coba validitas kemampuan membaca kritis siswa kelas IV.............................................................................. 32 Tabel 3.6. Hasil uji coba validitas hasil belajar IPS siswa kelas IV............... 33 Tabel 4.1. Daftar distribusi frekuensi data hasil kemampuan membaca kritis siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi.................................... 39 Tabel 4.2. Dafrtar distribusi frekuensi data hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi................................................. 42 Tabel 4.3. Hasil uji normalitas kemampuan membaca kritis dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi....................... 45
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Histogram Frekuensi Kemampuan Membaca Kritis siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi............................................ 40 Grafik 4.2. Histogram Frekuensi Hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi..................................................................... 43 Grafik 4.3. Grafik regresi linier (Diagram Pencar)..................................... 47
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Bacaan uji coba Kemampuan Membaca Kritis Lampiran 2. Instrumen uji coba Kemampuan Membaca Kritis Lampiran 3. Kunci jawaban uji coba Kemampuan Membaca Kritis Lampiran 4. Bacaan uji coba Hasil Belajar IPS Lampiran 5. Instrumen uji coba Hasil Belajar IPS Lampiran 6. Kunci jawaban uji coba Hasil Belajar IPS Lampiran 7. Bacaan instrumen Kemampuan membaca kritis Lampiran 8. Instrumen Penelitian Kemampun membaca kritis Lampiran 9. Kunci Jawaban Instrumren penelitian kemampuan membaca kritis Lampiran 10. Bacaan instrumen penelitian Hasil belajar IPS Lampiran 11. Instrumen Penelitian Hasil Belajar IPS Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrumen penelitian hasil belajar IPS Lampiran 13. Data validitas Kemampuan membaca kritis Lampiran 14. Langkah – langkah perhitungan validitas uji coba butir soal Kemampuan membaca kritis Lampiran 15. Data hasil uji coba validitas Kemampuan membaca kritis Lampiran 16. Data reliabilitas Kemampuan membaca kritis Lampiran 17. Langkah – langkah perhitungan reliabilitas Kemampuan membaca kritis Lampiran 18. Data validitas hasil belajar IPS Lampiran 19. Langkah – langkah perhitungan validitas uji coba butir soal Hasil Belajar IPS Lampiran 20. Data hasil uji coba validitas hasil belajar IPS Lampiran 21. Data reliabilitas hasil belajar IPS Lampiran 22. Langkah – langkah perhitungan reliabilitas hasil belajar IPS Lampiran 23. Data Penelitian Kemampuan membaca kritis dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi
xiii
Lampiran 24. Perhitungan rata-rata, simpangan baku, median dan modus data kemampuan membaca kritis Lampiran 25. Perhitungan rata-rata, simpangan baku, median dan modus data hasil belajar IPS siswa Lampiran 26. Uji normalitas Kemampuan membaca kritis kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Lampiran 27. Uji normalitas Hasil Belajar kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Lampiran 28. Perhitungan uji linieritas dengan persamaan regresi linier Lampiran 29. Perhitungan koefisien korelasi product moment, signifikansi koefisien korelasi, dan koefisien diterminan Lampiran 30. Nilai kritis dari r Product moment Lampiran 31. Luas di bawah Lengkungan Normal Standar Lampiran 32. Nilai kritis L untuk Uji Lilliefors Lampiran 33. Nilai Persentil untuk Distribusi t Lampiran 34. Nilai-nilai untuk distribusi F Lampiran 35. Surat izin validitas Lampiran 36. Surat pengantar dari sekolah SDN Pejagalan 011 Pagi Lampiran 37. Surat izin mengadakan riset Lampiran 38. Surat pengantar dari sekolah SDN Pluit 05 Pagi Lampiran 39. Daftar Riwayat Hidup
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar adalah lembaga pendidikan yang berperan penting dalam
meletakkan dasar-dasar berbagai ilmu dan keterampilan terhadap siswa, agar siswa dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya secara mandiri. Dengan program pengajaran yang baik maka guru memiliki tugas yang amat berat yaitu untuk dapat mempersiapkan peserta didiknya menjadi peserta didik yang memiliki dasar-dasar pendidikan yang baik. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana terjadinya proses belajar mengajar sehingga bagi siswa belajar merupakan suatu proses mental dalam menghadapi bahan belajar. Sedangkan bagi guru proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. Dalam proses belajar banyak hal yang harus kita pelajari terutama dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar, sehingga anak dapat memiliki kecerdasan sosial yang baik. Ada empat keterampilan dasar yang harus dikembangkan dalam kecerdasan sosial yaitu mengorganisasi
kelompok,
merundingkan
pemecahan
masalah,
menjalin
hubungan dan menganalisis sosial. 1 Kecerdasan sosial berperan penting untuk membangun sebuah relasi yang produktif dan harmonis.
1
Akhmad Muhaimin Azzet, Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak, (Jogjakarta : Katahati 2010), hlm 47-48
1
2
Sekolah merupakan tempat yang sesuai untuk melatih ke empat kecerdasan social tersebut sehingga setelah keluar dari sekolah siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Di Sekolah Dasar, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan, IPS diduga dapat menambah kemampuan siswa dalam bersosialisasi dan peduli terhadap keadaan bangsa Indonesia baik dahulu, sekarang ataupun nanti. IPS bertujuan mengembangkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa dalam melihat hubungan manusia dan lingkungan hidupnya. IPS merupakan suatu proses pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu social, maupun ilmu pendidikan. Belajar IPS berarti siswa dituntut agar mengetahui keadaan sosial, ekonomi, sejarah, budaya dan juga batasan wilayah Negara Republik Indonesia. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengenal dan mencintai bangsa Indonesia, baik itu dahulu, sekarang ataupun nanti karena sejarah bangsa dapat berubah sesuai dengan waktu dan keadaan. Untuk mengetahui dan mengenal bangsa Indonesia siswa diharapkan mampu mencari informasi tentang bangsa Indonesia yaitu dengan cara membaca. Membaca merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi, baik dengan membaca buku, membaca koran, artikel dan lain sebagainya. Membaca
merupakan
salah
satu
keterampilan
bahasa,
sehingga
keterampilan membaca memiliki sifat yang representatif sama dengan menyimak. Sehingga seseorang yang membaca dan menyimak harus dapat memahami pesan
3
yang terkandung di dalamnya. Pesan tersebut dapat berupa gagasan, keinginan, kemauan, perasaan ataupun informasi. Ketika mendengar istilah membaca yang ada dibenak siswa yaitu langsung membayangkan hal yang membosankan dan hanya membuat jenuh pada saat belajar. Sehingga mereka terkadang sangat tidak mempedulikan. Dan pada saat mereka membaca suatu tulisan, mereka hanya membaca sebagai suatu prioritas yang diharuskan oleh guru sebelum menjawab soal-soal yang akan diberikan. Dari membaca sebenarnya siswa dapat memperoleh wawasan yang sangat luas namun sangat di sayangkan terkadang siswa kurang memahami hal tersebut. Sehingga dalam proses belajar mereka dirugikan dengan ketidak pedulian mereka terhadap membaca yang pada akhirnya menentukan hasil belajar dari evaluasi yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu siswa harus dapat berlatih untuk membaca dengan pemahaman dari isi bacaan tersebut. Kemampuan membaca kritis diduga dapat mempengaruhi hasil belajar IPS siswa terutama siswa SD kelas IV. Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan. 2 Membaca kritis pada
dasarnya amat sulit dilakukan dan sering kali mendapat kendala yang akan dihadapi oleh siswa. Kebiasaan membaca terkadang kurang diminati oleh setiap kalangan. Sehingga berpengaruh kepada mereka yang belajar di sekolah atau yang biasa kita sebut dengan siswa. Siswa yang sering dilatih untuk membaca biasanya 2 Nuny Sulistiany Idris/FPBS UPI, membaca kritis untuk menulis, http://file.upi.edu/Direktori 28 Januari 2011
4
akan menimbulkan berbagai macam pertanyaan yang ada di otaknya sehingga dari pertanyaan-pertanyaan itu ia akan memahami isi bacaan tersebut atau yang disebut dengan membaca kritis. Namun, pada kenyataannya sampai saat ini sedikit sekali siswa yang dapat membaca dengan kritis. Hal ini pun terbukti dengan hasil belajar siswa yang masih kurang, karena sering kali ditemukan pada saat menjawab soal siswa kurang memperhatikan perintah yang diinginkan oleh pembuat soal. Dan hal ini pun menjadi salah satu masalah yang di dapat oleh siswa yang kurang membaca terutama membaca secara kritis. Yang selama ini terjadi adalah masih banyak siswa yang menganggap pelajaran IPS terutama pada saat membaca tidak lebih dari sekedar kembali ke cerita masa lampau yang mudah untuk dipelajari, dimengerti dan di implementasikan. Mereka tidak mengetahui manfaat dari yang mereka baca sehingga terkadang mereka mempelajari keterampilan membaca hanya untuk memenuhi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dari masalah diatas, perlu dilakukan penelitian survey tentang hubungan variabel x yaitu kemampuan membaca kritis dengan variabel y yaitu hasil belajar IPS. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut, maka penulis tertarik meneliti tentang “Hubungan Kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa”.
5
B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah
yang
telah
diuraikan,
dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Mengapa setiap siswa sejak dini harus dibiasakan untuk membaca? 2. Mengapa kegiatan membaca kurang diminati oleh siswa? 3. Bagaimana kemampuan siswa dalam membaca kritis? 4. Apakah dengan membaca kritis dapat mempengaruhi hasil belajar siswa? 5. Hambatan-hambatan apa saja yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar? 6. Apakah ada hubungan antara membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa? C.
Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dan luasnya
permasalahan yang hendak diteliti, dan keterbatasan peneliti dalam hal waktu, biaya, tenaga serta kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki peneliti, peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar pembahasan masalah lebih terarah dan terfokus pada masalah pokok. Berdasarkan pertimbangan itu maka permasalahan yang akan diteliti adalah hubungan kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara.
6
D.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah yang telah teruraikan, maka dapat ditentukan perumusan masalah yaitu : Apakah ada hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara? E.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti adalah untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara. F.
Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi Guru Manfaat Penelitian ini bagi guru di Sekolah Dasar terutama pada Pelajaran IPS adalah untuk lebih meningkatkan kemampuan membaca kritis yang lebih tepat dalam mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat berpikir kritis. Dan dapat memberikan gambaran kepada siswa tentang pentingnya membaca untuk memperluas wawasan terutama dalam keterampilan membaca kritis. 2. Bagi Siswa Manfaat bagi siswa yaitu siswa dapat mengetahui pentingnya membaca sejak dini untuk memperoleh informasi. Dan siswa juga dapat mengetahui bahwa keterampilan membaca merupakan suatu kegiatan yang
7
mengasyikan dalam kegiatan belajar terutama dengan membaca kritis siswa dapat lebih memahami maksud dan tujuan dari bacaan tersebut. Kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan hasil belajar. 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini bagi sekolah dapat bermanfaat sebagai bahan untuk penelitian lanjutan agar memperoleh hasil yang sempurna. 4. Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai syarat kelulusan menjadi sarjana pendidikan guru sekolah dasar. Dengan penelitian ini diharapkan akan diperoleh gambaran dan informasi mengenai hubungan kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS.
8
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A.
Kajian Teoritis
1.
Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
kata-kata/bahasa
tulis. 3
Membaca
merupakan
perpaduan
antara
pengalaman dan upaya memahami lambang-lambang grafis atau dari halaman bercetakan. 4 Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan manusia untuk memperluas wawasan. 5 Dengan membaca kita akan memperoleh wawasan yang luas sehingga kita dapat mengetahui hal-hal yang belum pernah didengar maupun dilihat oleh kita sebelumnya. Pendapat ini mengandung arti bahwa dalam membaca haruslah dilandaskan beberapa keterampilan yaitu mengamati, memahami dan memikirkan. Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. 6 Oleh karena itu pendapat di atas mengandung arti seorang pembaca akan memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis atau pengarang. Henry Guntur Tarigan beranggapan bahwa membaca adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis
3 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : Angkasa Bandung, 1987), hlm 7 4 Edy Sukardi, Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar 2010, (Jakarta : UHAMKA press), hlm 18 5 Idri Shaffat, Optimized Learning Strategy, (Jakarta : Prestasi Pustaka 2009), hlm 1 6 Soedarso, Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2006), hlm 4
8
9
tersebut melalui fonik (phonics = suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa) menjadi/menuju membaca lisan (oral reading). 7 Sehingga membaca dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. 8 Membaca merupakan proses berpikir, tanpa bantuan apapun selain kalimat-kalimat dalam tulisan itu dapat meningkatkan pemahaman. 9 Membaca merupakan kegiatan belajar tanpa adanya seorang guru yang mendampingi untuk belajar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa membaca adalah suatu kegiatan dimana si pembaca dapat memahami bahasa dari gambaran yang tertera di dalam bacaan. Dengan demikian membaca memiliki tujuan utama yaitu untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca. 10 Sehingga dalam kegiatan membaca seseorang dapat memahami isi bacaan dan memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis, sehingga dalam kegiatan membaca secara tidak langsung kita juga telah membuka jendela dunia.
2.
Hakikat Kemampuan Membaca Kritis
7 Tarigan,Op. Cit., hlm 8 8 Ibid, hlm 8 9 M. Hariwijaya, Speed Reading jurus membaca cepat, tepat dan akurat, (Jakarta : PT. Suka Buku 2011) , hlm 19 10 Tarigan, Op. Cit., Ibid, hlm 9
10
Kemampuan merupakan kesanggupan atau kapasitas individu dalam melakukan sesuatu. Kemampuan membaca pemahaman merupakan dasar bagi membaca kritis. Penerapan membaca kritis di Sekolah Dasar dapat berupa membaca intensif dan juga membaca pemahaman. Hal ini diperlukan karena dengan membaca intensif dan membaca pemahaman merupakan dasar terpenting untuk melatih siswa membaca secara kritis agar siswa dapat memahami dan menilai bacaan yang mereka baca melalui membaca kritis. Membaca secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak sekedar menyerap apa yang tertera di tulisan tersebut, namun pembaca dan penulis sama-sama berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan dengan penilaian. 11 Kemampuan membaca kritis merupakan cara untuk kita mengetahui pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dan cara untuk kita dapat berargumen serta menilai isi bacaan tersebut. Membaca kritis juga bukan berarti kita harus selalu menentang apa yang telah di sampaikan oleh penulis melalui bacaannya tersebut tetapi pembaca juga tidak terlalu menerima ide atau gagasan yang kurang akurat dan logis. Dalam proses membaca kita harus dapat mengikuti alur pikiran penulis dengan cepat, akurat dan juga kritis. Karena itu akan membantu kita untuk dapat mempermudah memahami isi bacaan tersebut. Membaca secara kritis merupakan salah satu cara agar pembaca dapat berinteraksi dengan penulis. Karena membaca kritis adalah cara membaca dimana dalam prosesnya kita harus dapat memahami, menganalis dan juga menilai hasil
11 Soedarso, Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm 72
11
tulisan yang dibuat oleh penulis. Dan kita sebagai pembaca harus melakukan tiga kegiatan secara serentak yaitu : berpikir, menilai dan membuat batasan-batasan. Dengan melakukan tiga kegiatan tersebut secara serentak maka kita dapat membaca dengan hasil yang baik. Soedarso berpendapat bahwa Proses membaca kritis dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Mengerti isi bacaan. Mengenali fakta-faktanya dan menginterpretasikan apa yang anda baca, artinya : Mengerti benar ide pokoknya, mengetahui fakta dan detai pentingnya, dapat membuat kesimpulan dan interpretasi dari ide. 2. Menguji sumber penulis. Apakah dapat dipercaya? Di sini termasuk diuji pandangan dan tujuan serta asumsi yang tersirat dalam penulisan untuk membedakan bahan yang disajikan sebagai opini atau fakta. 3. Ada interaksi antara penulis dan pembaca. Tidak hanya mengerti maksud penulis, tetapi juga harus membandingkan dengan yang anda miliki serta dari penulis-penulis lain. 4. Menerima atau menolak. Atau menunda penilaian terhadap apa yang disajikan oleh penulis itu. Anda boleh mempercayai, mencurigai, meragukan, mempertanyakan atau tidak mempercayai. Pilihan ini tergantung anda. 12 Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan. 13 Membaca kritis artinya kita membuat penilaian terhadap tulisan yang kita baca. Ada tiga macam sikap yang dapat kita ambil mengenai isi tulisan yang kita baca : (1) kita setuju, (2) kita tidak setuju, dan (3) kita tangguhkan dulu keputusan atau pendapat kita. 14 Tarigan berpendapat bahwa Manfaat yang di dapat dalam membaca kritis yaitu pertama, agar menemukan alasan-alasan penulis mengenai apa yang dikatakannya bukan hanya tentang keseluruhan kebenaran tetapi juga dapat menemukan alasan-alasan mengapa penulis mengatakan apa yang
12 Ibid, hlm 72-73 13 Nuny Sulistiany Idris/FPBS UPI, membaca kritis untuk menulis, http://file.upi.edu/Direktori 28 Januari 2011 14 E. P. Hutabarat, Cara Belajar, (Jakarta : Gunung Mulia 1988), hlm 53
12
dilakukannya. Kedua, membaca kritis merupakan modal utama bagi para mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam studinya. 15 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa membaca kritis bukan hanya apa yang dikatakan, tetapi juga mengapa hal itu dikatakan, maka pembaca sudah dapat memahami maksud dari membaca kritis. 3.
Hasil Belajar a. Pengertian belajar Seseorang dikatakan belajar apabila seseorang itu dapat bertindak sesuai apa yang dipelajarinya. Belajar adalah suatu tindakan dimana seseorang akan mengalami suatu perubahan di dalam dirinya sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya. Belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang dikenal di masyarakat, atau nilai-nilai moral yang berkembang di lingkungan sekitar, atau bentuk nilai-nilai keterampilan khusus yang diraih seseorang atau sekelompok orang dalam pencapaian tingkat tertentu. 16 Pada hakikatnya belajar adalah behaviour change (perubahan perilaku akibat adanya interaksi). Perubahan perilaku ke arah yang lebih positif, lebih dewasa dan lebih mandiri. 17 Dimyati berpendapat bahwa Belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks. Menurut Gagne dalam Dimyati belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang
15 Tarigan, Op. Cit., 89-90 16 Idris shaffat, Op. Cit., hlm 2 17 Ibid, hlm 9
13
mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. 18 Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya.19 Belajar pada dasarnya adalah suatu asosiasi antara kesan dengan dorongan yang terdapat pada diri seseorang untuk berbuat sesuatu. Dalam pandangan behavioristik, belajar merupakan sebuah perilaku membuat hubungan antara stimulus (S) san respons (R), kemudian memperkuatnya.20 Berdasarkan teori belajar perilaku, Belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri mahasiswa dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. 21 Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. 22 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Belajar merupakan suatu proses dimana seseorang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Tujuan belajar untuk mendapatkan pengetahuan biasanya ditandai dengan kemampuan berpikir, karena antara pengetahuan dan kemampuan berpikir merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
b. Pengertian Hasil Belajar
18 Dimyati, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta), hlm. 10 19 Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar), hlm 39 20 Purwanto, Ibid, hlm 40 21 Ibid, hlm 43 22 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2005), hlm 94
14
Dalam proses belajar terdapat evaluasi yang pada akhirnya dapat menghasilkan yang disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar dalam hal ini meliputi keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Menurut Soedijarto dalam Purwanto mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. 23 Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. 24 Menurut Hamalik, Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian dan sikap-sikap, serta apresiasi dan abilitas. Menurut abdurahman, Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. 25 Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik. Penilaian hasil belajar menyangkut hasil belajar jangka pendek dan hasil belajar jangka panjang. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku. 26 Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku yang di dalamnya terdapat tiga aspek yaitu kognitif, efektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang telah dilakukan.
23
Purwanto, Op. Cit., Ibid, hlm 46 Dimyati, Op. Cit., hlm 3 25 Asep jihad, dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta : Multi Presindo 2008) hlm 14-15 26 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2009), hlm 3 24
15
4.
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) a. Pengertian IPS IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. 27 Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa IPS merupakan suatu ilmu sosial yang membahas tentang realita dan fenomena sosial yang ada di masyarakat. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat dan psikologi sosial. 28 Cabang-cabang ilmu tersebut merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi seperti Sosiologi dan psikologi merupakan ilmu yang sama-sama membahas tentang kehidupan sosial dan proses interaksi sosial yang terdapat dimasyarakat; Geografi, merupakan ilmu yang berkaitan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah merupakan ilmu yang memberikan wawasan tentang peristiwaperistiwa berbagai periode dan antropologi meliputi nilai-nilai budaya, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi dan benda-benda budaya; ilmu politik dan ekonomi merupakan ilmu tentang kebijakan pengambilan keputusan.
27 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta : PT . Bumi Aksara 2010), hlm 171 28 Ibid, hlm 171
16
b. Pembelajaran IPS di SD IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari tingkat SD, MI,/SLDB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, Peserta didik diarahkan untuk menjadi Warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. 29 Pada dasarnya peserta didik harus mendapatkan pendidikan IPS agar nantinya mereka dapat memahami pentingnya mengenal bangsa mereka. Pendidikan IPS merupakan padanan dari social studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Social Studies yang mengembangkan kurikulum di AS. 30 Pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan daripada transfer konsep, karena dalam
pembelajaran
IPS
siswa
diharapkan
dapat
memperoleh
pemahaman tentan konsep IPS tersebut. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. 2. 3.
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan
29 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2008), hlm 125 30 Trianto, Op. Cit., Ibid, hlm 172
17
4.
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global. 31 Belajar IPS berarti kita juga belajar bagaimana manusia hidup
bersama dengan sesamanya dengan tetangga dari lingkungan yang terdekat hingga yang terjauh. Bagaimana keserasian hidup dengan lingkungannya baik dengan sesama manusia maupun lingkungan alamnya. Bagaimana mereka melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain bahan kajian atau bahan belajar IPS adalah manusia dan lingkungannya. Tujuan utama pembelajaran IPS yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. 32 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS yaitu metode yang digunakan oleh guru; alat / media pembelajaran dan guru itu sendiri. Metode yang digunakan oleh guru sangat mempengaruhi cara belajar dan juga hasil belajar siswa karena dengan metode yang tepat siswa dapat menyerap apa yang disampaikan oleh guru dengan baik sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa; Alat/media pembelajaran, sering kali kita melihat dalam pembelajaran IPS jarang sekali guru yang menggunakan media pembelajaran. Padahal media pembelajaran merupakan salah satu alat penunjang berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Oleh karena itu penggunaan media 31
Mulyasa, Op.Cit., Ibid, hlm 125-126 Trianto, Op, Cit., hlm 176
32
18
pembelajaran saat ini sangat disarankan untuk digunakan guru dalam proses pembelajaran di sekolah baik media nyata maupun media yang tidak nyata; Guru merupakan faktor terpenting dalam proses pembelajaran karena guru merupakan fasilitator, mediator serta motivator untuk siswanya. Cara mengajar, cara berinteraksi dengan siswa dan media yang akan digunakan guru adalah salah satu faktor penunjang keberhasilan siswa dalam belajar sehingga dalam hal ini guru menjadi salah satu bagian terpenting dalam proses belajar mengajar. Kita semua menyadari betapa pentingnya belajar IPS. Oleh karena itu IPS menjadi salah satu pelajaran yang ada di sekolah-sekolah. Baik di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas maupun di perguruan tinggi. Kompetensi dasar pelajaran IPS merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa untuk dapat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi hasil belajar IPS adalah hasil yang diperoleh siswa dalam proses belajar mengajar yang menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai Pedoman bangsa yang harus dimiliki oleh siswa. B.
Kerangka Berpikir Dari teori-teori di atas, penulis menyimpulkan beberapa pengertian.
Membaca adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi atau pesan dengan melalui kata-kata yang disampaikan oleh penulis. Beberapa penulis beranggapan bahwa “Membaca” adalah suatu kemampuan
19
untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis tersebut melalui fonik (phonics = suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa) menjadi/menuju membaca lisan (oral reading). Membaca merupakan suatu kegiatan memahami suatu bacaan yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Membaca adalah mengerti gambaran yang tertuang pada isi bacaan dengan melalui pemahaman pola-pola dan kaidah bahasa. Membaca kritis adalah membaca yang dilakukan secara analisis dengan adanya suatu penilaian yang bijaksana tanpa hanya mencari kesalahan dari penulis. Membaca kritis menuntut para pembacanya untuk dapat memahami maksud tulisan penulis, memahami organisasi dasar dari tulisan, dapat menilai penyajian penulis/pengarang, dapat menerapkan prinsip kritis pada bacaan seharihari, meningkatkan minat baca, kemampuan membaca dan berpikir kritis, mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan bacaan, dan membaca majalah atau publikasi-publikasi periodik tertentu. Manfaat membaca kritis yaitu agar dapat mengetahui kebenaran dan alasan penulis dalam tulisannya tersebut dan membaca kritis merupakan modal dari seseorang untuk mencapai kesuksesan. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar yang diharapkan adalah berhasilnya siswa dalam mengikuti kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Hasil belajar itu sendiri adalah keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai yang diperoleh siswa melalui pengalaman belajar di sekolah. Namun hasil belajar yang tinggi tidak semata-mata akan mudah di dapat, akan tetapi perlu dengan belajar dengan giat. Belajar jika
20
tidak memahami maksud dari apa yang dipelajari akan menjadi sia-sia. Belajar tidak hanya mengerjakan soal-soal saja tetapi belajar juga harus diselingi dengan membaca. Karena membaca salah satu cara belajar tanpa di dampingi oleh guru, sebab itu pembaca harus memahami dan dapat menganalisis serta menilai bacaan tersebut, agar dapat mengerti maksud dari tulisan penulis tersebut. Membaca kritis merupakan salah satu faktor yang menentukan optimal tidaknya hasil belajar IPS yang diperoleh, misalnya saja pada saat mengerjakan soal IPS seperti soal bacaan dimana siswa diharuskan untuk memahami dan menilai isi bacaan tersebut dengan baik. Selain itu membaca kritis dalam waktu belajar IPS juga sangat menentukan optimal tidaknya hasil belajar IPS yang diperoleh. Seorang siswa yang memiliki kemampuan membaca kritis yang baik akan dapat memperoleh atau mencapai hasil belajar yang optimal, karena dengan kemampuan membaca kritis seorang siswa akan dapat memahami dan menilai isi bacaan yang terkandung di dalam bacaan tersebut sebelum mengerjakan soal yang diperintahkan, sehingga siswa dapat mengetahui informasi dan pesan yang terkandung di dalam bacaan tersebut dan siswa juga dapat mengerti cara mengerjakan soal tersebut. Jadi dapat diduga terdapat hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS. C.
Pengajuan Hipotesis
21
Hipotesis merupakan rumusan dugaan sementara terhadap permasalahan yang diteliti. 33 Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. 34 Setelah melihat uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah: H0 : Tidak ada hubungan yang positif antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa. H1 : Ada hubungan yang positif antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa.
33 Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. (Jakarta : UHAMKA), hlm 37 34 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada 2010), hlm 21
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pluit 05 Pagi Jakarta Utara 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan ini dilakukan pada tanggal 27 April 2011 semester genap tahun ajaran 2010-2011.
B.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian
yang digunakan adalah metode survey dan teknik korelasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa. Tujuan penelitian korelasi adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. 35 Pada penelitian ini digunakan dua tes yang pertama yaitu tes membaca kritis dan yang kedua yaitu tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa.
35 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta :PT. Rajagrafindo Persada2010), hlm 82
22
23
C.
Populasi dan Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini diartikan keseluruhan obyek penelitian. Dalam penelitian ini seluruh siswa kelas IVa dan IVb SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara merupakan populasi penelitian sejumlah 71 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel Penelitian seluruh populasi yang diteliti. Karena jumlah populasi tidak banyak yakni 71 orang, peneliti mengambil seluruh jumlah populasi penelitian. Teknik yang digunakan adalah Sample Jenuh.
D.
Definisi Operasional Definisi operasional yang akan di bahas dalam penelitian ini meliputi : 1. Kemampuan membaca kritis adalah suatu kegiatan membaca agar memahami, menganalisis dan menilai tulisan tanpa mencari-cari kesalahan penulis. Dengan membaca kritis kita juga dapat mengetahui pesan yang terkandung di dalam tulisan. Membaca yang dimaksud yaitu dengan cara membaca tulisan dengan teliti, memahami dan menilai bacaan tersebut. Sehingga dalam belajar IPS kita akan dapat lebih mengerti yang akan kita pelajari. 2. Hasil belajar IPS yang dimaksud adalah tingkat kemampuan siswa yang diperoleh dalam proses belajar mengajar IPS dengan pokok bahasan membaca wacana bacaan di kelas IV Sekolah Dasar semester 2.
24
E.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan data-
data yang dipergunakan dalam penelitian yang menggunakan metode survei teknik korelasi. Hal-hal yang diperhatikan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Sumber Data Sumber data yang diambil dalam penelitian ini berasal dari sampel yang diambil dari dua kelas sebanyak 71 siswa, berupa skor yang diperoleh dari tes. Data kemampuan membaca kritis diambil dari skor tes pada pokok bahasan membaca wacana bacaan. 2. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas (X) : Kemampuan membaca Kritis b. Variabel Terikat (Y) : Hasil belajar IPS siswa 3. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang nantinya akan di proses lebih lanjut maka digunakan instrument penelitian yang berupa tes membaca kritis dan tes soal untuk hasil belajar IPS siswa. a. Tes kemampuan membaca kritis Dalam penelitian ini instrumen yang dibuat oleh peneliti untuk mengukur bagaimana kemampuan membaca siswa. Tes yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian berupa tes membaca yaitu siswa membaca wacana bacaan yang sesuai dengan materi. Lalu siswa mengisi lembar soal pilihan ganda yang telah di
25
sediakan yang sesuai dengan isi bacaan. Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada pada pembatasan tertentu. Pembatasan dari segi: (1) ruang lingkupnya, (2) sudut pandang menjawabnya, (3) indikatornya-indikator dan pemberian skor untuk setiap jawaban menggunakan pembobotan sesuai dengan pertanyaan soal. Tabel 3.1 : Kisi-kisi instrument kemampuan membaca kritis NO 1
Indikator Memahami
isi
Butir soal
Jumlah
1,2,3,4,5,6,7,8,9
9
10, 11, 12, 13, 14,
11
bacaan 2
Menilai isi bacaan
15, 16, 17, 18, 19,20 3
Menemukan
21, 22, 23, 24, 25,
kalimat utama dari
26, 27, 28, 29, 30
10
isi bacaan 4.
Menyelesaikan
31, 32, 33, 34, 35,
pertanyaan sesuai
36, 37, 38, 39, 40
10
isi bacaan JUMLAH
40
40
26
Tabel 3.2 : Kisi-kisi kemampuan membaca kritis setelah uji validitas NO 1
Indikator Memahami
isi
Butir soal
Jumlah
1,3,4,5,6,7,9
7
11, 12, 13, 14, 15,
8
bacaan 2
Menilai isi bacaan
18, 19,20 3
Menemukan kalimat utama dari
21, 23, 24, 25, 26,
7
28, 29,
isi bacaan 4.
Menyelesaikan pertanyaan sesuai
31, 33, 34, 36, 38,
6
40
isi bacaan JUMLAH
b.
28
28
Tes hasil belajar IPS Instrumen yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengukur hasil belajar IPS siswa yaitu dengan tes belajar yang berupa soal pilihan ganda yang sesuai dengan wacana bacaan. Tiap soal terdiri dari empat pilihan jawaban dan pemberian skor untuk jawaban yang benar satu, sedangkan jawaban yang salah diberi skor nol.
27
Tabel 3.3 : Kisi-kisi tes hasil belajar IPS NO 1
Indikator Mengetahui
sejarah
koperasi 2
Menyebutkan koperasi
3
Butir Soal
Jumlah
1, 2, 3, 4, 5,
8
6, 7, 8, manfaat 9, 10, 11, 12, dalam
13
13, 14, 15,
meningkatkan
16, 17, 18,
kesejahteraan masyarakat
19, 20, 21
Menjelaskan jenis barang
22, 23, 24,
yang diperjual belikan di
25, 26, 27,
koperasi
28, 29, 30,
10
31 4.
Menyebutkan kegiatan
32, 33, 34,
yang ada dalam rapat
35, 36, 37,
koperasi dan syarat-syarat
38, 39, 40
9
menjadi anggota koperasi JUMLAH
40
40
28
NO 1
Tabel 3.4 : Kisi-kisi hasil belajar IPS setelah uji validitas Indikator Butir Soal Jumlah Mengetahui
sejarah
3, 4, 6, 8,
4
manfaat
10, 11, 12,
10
dalam
13, 14, 15,
koperasi 2
Menyebutkan koperasi meningkatkan
3
4.
17, 18, 19,
kesejahteraan masyarakat
21
Menjelaskan jenis barang
22, 23, 24,
yang diperjual belikan di
25, 26, 28,
koperasi
29, 30, 31
Menyebutkan kegiatan
33, 34, 35,
yang ada dalam rapat
36, 38, 39,
koperasi dan syarat-syarat
9
7
40
menjadi anggota koperasi JUMLAH
F.
30
30
Uji Coba Instrumen Penelitian Uji Instrumen penelitian sangat diperlukan untuk mengetahui apakah
instrumen tersebut sudah layak untuk digunakan dalam penelitian atau tidak.
29
Seluruh instrumen diuji cobakan kepada semua sampel yang telah ditentukan, kemudian dihitung validitas dan reliabilitas. Adapun perhitungan validitas maupun reliabilitas jika diuraikan, maka dapat dilihat sebagai berikut : 1.
Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahian suatu instrumen. a.
Instrumen tes kemampuan membaca kritis Pada penelitian ini untuk menguji validitas logis instrumen tes kemampuan membaca kritis menggunakan rumus point biserial correlation 36 :
Keterangan : Ypbi
: koefisien korelasi biseril
Mp
: rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya.
Mt
: rerata skor total
p
: standar siswa yang menjawab benar p= banyaknya siswa yang benar jumlah seluruh siswa
q
: proporsi siswa yang menjawab salah q=1-p
36 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara 2009), hlm 79
30
b.
Instrumen hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Pada penelitian ini untuk menguji validitas instrumen tes hasil belajar bahasa Indonesia siswa menggunakan rumus point biserial correlation 37 dengan rumus :
Keterangan : Ypbi
: koefisien korelasi biseril
Mp
: rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya.
Mt
: rerata skor total
p
: standar siswa yang menjawab benar
p = banyaknya siswa yang benar jumlah seluruh siswa
37 Ibid.hlm 79
31
q
: proporsi siswa yang menjawab salah q=1-p
2.
Pengujian Reliabilitas Pengujian Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup untuk dapat dipercaya digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen tes hasil belajar Bahasa Indonesia siswa menggunakan rumus Kuder Richardson – 20 atau K – R 20 yaitu :
keterangan : r11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
∑pq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
n
= banyaknya item
S
= standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
38 Ibid, hlm 100-101
38
,
32
G.
Analisis Uji coba Instrumen Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu diuji
validitas dan reliabilitasnya. 1.
Validitas a. Validitas kemampuan membaca kritis Berdasarkan hasil perhitungan validitas tes kemampuan membaca kritis siswa pada pokok bahasan Koperasi pada lampiran, didapat nilai koefisien korelasi hitung untuk setiap butir soal. Kemudian untuk menentukan apakah soal tersebut valid atau tidak, nilai koefisien korelasi hitung dibandingkan dengan nilai rtabel point biserial correlation dengan n = 32 pada α = 0,05 yaitu 0,349. Dengan ketentuan butir soal valid jika
>
.
Tabel 3.5 : Hasil uji coba validitas kemampuan membaca kritis siswa kelas IV Keterangan Nomor Soal Jumlah Valid
1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 31,
28
33, 34, 36, 38, 40. Tidak Valid
2, 8, 10, 16, 17, 22, 27, 30, 32, 35, 37, 12 39.
33
b. Validitas hasil belajar IPS siswa Dari hasil perhitungan validitas tes hasil belajar siswa pada pokok bahasan Koperasi pada lampiran, didapat nilai koefisien korelasi hitung untuk setiap butir soal. Nilai koefisien korelasi hitung dibandingkan dengan nilai rtabel point biserial correlation dengan n=32 pada α = 0,05 yaitu 0,349. Dengan ketentuan butir soal valid jika
>
.
Tabel 3.6 : Hasil uji coba validitas hasil belajar siswa kelas IV Keterangan
Nomor Soal
Jumlah
Valid
3, 4, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31,
30
33, 34, 36, 38, 39, 40. Tidak Valid
2.
1, 2, 5, 7, 9, 16, 20, 27, 32, 37
10
Reliabilitas a. Reliabilitas Kemampuan Membaca Kritis Perhitungan reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen kemampuan membaca kritis siswa reliabel atau tidak. Jika dibandingkan dengan rtabel = 0, 349, maka r
hitung
> r tabel. Reliabilitas tes
kemampuan membaca kritis siswa di dapat 0,896. Dapat disimpulkan, bahwa instrumen tes kemampuan membaca kritis siswa reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
34
b. Realibilitas Hasil Belajar IPS siswa Reliabilitas tes hasil belajar IPS siswa didapat 0,896. Jika dibandingkan dengan r tabel = 0,349, maka r
hitung
> r tabel. Dapat disimpulkan, bahwa tes
hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan Koperasi adalah reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen peneliatian. H.
Teknik Analisis Data Untuk mengungkapkan hubungan antara variabel bebas (kemampuan
membaca kritis) dengan variabel terikat (hasil belajar IPS) menggunakan teknik korelasi dengan regresi linier sederhana dengan uji signifikansi pada taraf α= 0,05. Sebelum di analisis, data perlu di uji persyaratan analisis data yaitu dengan uji normalitas. Adapun uji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Persyaratan Analisis Data a.
Uji Normalitas 39 Adapun langkah – langkah pengujian normalitas tersebut sebagai berikut:
39 Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung : PT. Tarsito 2005), hlm 466-468
35
a. Pengamatan X₁, X₂, ......... Xn dijadikan bilangan baku Z₁, Z₂, ........., Zn
dengan menggunakan rumus
(x
masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel). b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z < zi).
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z₁, Z₂, ......., Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z₁), maka
d. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
36
e. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga terbesar ini Lo. Kriteria pengujian tolak Ho jika Lo > Ltabel dengan taraf nyata α = 0,05.
b.
Uji linieritas Uji linieritas data menggunakan rumus persamaan regresi linier sederhana 40 dengan rumus : = a + bX, dimana a dan b dihitung menggunakan rumus :
Keterangan : a dan b : Koefisien regresi Xi dan Yi : Skor untuk variabel Xi dan Yi N : Jumlah sampel
c.
Analisis Data
40 Ibid, hlm 315
37
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara membaca kritis dengan hasil belajar IPS maka analisis data menggunakan korelasi product moment dengan menggunakan rumus :
Keterangan : N : Jumlah responden X : skor yang diberikan oleh rater 1 Y : skor yang diberikan oleh rater 2
d.
Uji Hipotesis Menguji signifikasi untuk mencari makna hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan rumus hipotesis 41:
Keterangan : r : Nilai koefisien korelasi N : Jumlah responden
41 Ibid, hlm 380
38
Dengan distribusi (Tabel t) untuk α=0,05 dan derajat kebebasan
(dk =N-2)
Kaidah pengujian : Ho ditolak, jika
Ho diterima, jika
Dan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus dengan rumus koefisien diterminan (KP) 42 sebagai berikut : KP = r² x 100 %
Dimana : KP = Nilai Koefisien Diterminan r
= Nilai Koefisien Korelasi
42 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Penelit Pemula, (Bandung : Alfabeta 2010), hlm 139
39
BAB IV HASIL PENELITIAN A.
Deskripsi Data 1. Data Hasil Kemampuan Membaca Kritis Berdasarkan
hasil
penelitian,
didapat
data
tentang
hasil
kemampuan membaca kritis siswa kelas IV dengan skor tertinggi 25 dan skor terendah 6 pada lampiran. Nilai rata-rata 14,48, simpangan baku 3,74, median 17,57, dan modus 17,5. Distribusi frekuensi dari data kemampuan membaca kritis sebagai berikut: a.
Rentangan (R) R = 25-6 = 19
b.
Banyaknya Kelas (K) K = 1+3,33 log n = 1+3,33 log 71 = 1+3,33 (1,851) = 1+6,16 = 7,16
7
28
40
c.
Panjang Interval (P)
= 2,7
3
Tabel 4.1 : Daftar distribusi frekuensi data hasil kemampuan membaca kritis siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi No
Skor
F
Nilai Tengah (Xi)
1.
6-8
7
7
5,5
8,5
7
9,8 %
2.
9-11
6
10
8,5
11,5
13
8,4 %
3.
12-14
22
13
11,5
14,5
35
30,9 %
4.
15-17
22
16
14,5
17,5
57
30,9 %
5.
18-20
12
19
17,5
20,5
69
16,9 %
6.
21-23
1
22
20,5
23,5
70
1,4 %
7.
24-26
1
25
23,5
26,5
71
1,4 %
71
Batas Atas
Batas Bawah
Fk
Fr
41
Berdasarkan hasil perhitungan data kemampuan membaca kritis siswa, dapat dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut :
Frekuensi
25
20
15
10
5
5
10
15
20
25
Batas Nyata X Grafik 4.1 Histogram Frekuensi Kemampuan Membaca Kritis siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi
42
2.
Data Hasil Belajar IPS Siswa Berdasarkan hasil penelitian, didapat data tentang hasil belajar IPS Siswa
kelas IV SDN Pluit 05 Pagi dengan pokok bahasan koperasi dengan nilai tertinggi 24 dan nilai terendah 6 pada lampiran. Nilai rata-rata 15,97, simpangan baku 4,35, median 19,27 dan modus 21,04. Distribusi frekuensi dari data hasil belajar IPS siswa sebagai berikut : a.
Rentangan (R) R = 24-6 = 18
b.
Banyaknya Kelas (K) K = 1+3,33 log n = 1+3,33 log 71 = 1+3,33 (1,851) = 1+6,16 = 7,16
c.
7
Panjang Interval (P)
= 2,57
3
43
Tabel 4.2 : Daftar distribusi frekuensi data hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi No
Skor
F
Nilai Tengah (Xi)
1.
6-8
4
7
5,5
8,5
4
5,7 %
2.
9-11
8
10
8,5
11,5
12
11,3 %
3.
12-14
14
13
11,5
14,5
26
19,7 %
4.
15-17
16
16
14,5
17,5
42
22,5 %
5.
18-20
18
19
17,5
20,5
60
25,4 %
6.
21-23
9
22
20,5
23,5
69
12,7 %
7.
24-26
2
25
23,5
26,5
71
2,8 %
71
Batas Atas
Batas Bawah
Fk
Fr
44
Berdasarkan hasil perhitungan data kemampuan membaca kritis siswa, dapat
Frekuensi
dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut :
20
15
10
5
5
10
15
20
25
Batas Nyata X Grafik 4.2 Histogram Frekuensi hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi
45
B.
Pengujian Persyaratan Analisis Data Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Lilliefors pada taraf signifikan 5%. Adapun kriterianya sebagai berikut : Ho : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal Terima Ho Jika Tolak Ho Jika
< >
: Data berdistribusi normal : Data tidak berdistribusi normal
Hasil penelitian uji normalitas untuk kemampuan membaca kritis diperoleh
<
yakni 0,0926 < 0,1051 pada taraf nyata α=0,05
dengan n = 71, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji normalitas instrumen hasil belajar IPS siswa diperoleh
<
yakni 0,0384 < 0,1051. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
46
Tabel 4.3 : Hasil uji normalitas kemampuan membaca kritis dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Variabel
N
Kesimpulan
X
71
0,0926
0,1051
Berdistribusi Normal
Y
71
0,0384
0,1051
Berdistribusi Normal
2. Uji Linieritas Uji Linieritas dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana Ŷ= a+bX. Setelah dilakukan perhitungan didapat nilai a sebesar 6,55 dan nilai b sebesar 0,650X, sehingga persamaan regresi yaitu: Ŷ = 6,55 + 0,650X. Setelah didapat persamaan regresi linier, kemudian diuji regresinya dengan menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dengan pengujian hipotesis sebagai berikut : 1. Hipotesis Ho : β = 0 Ho : β > 0 2. Kriteria Pengujian Ho diterima jika Fhitung =
< Ftabel, maka persamaan regresi tidak
signifikan. Ho ditolak jika Fhitung =
> Ftabel, maka persamaan regresi signifikan
47
Berdasarkan perhitungan regresi linier dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n = 71 didapat Ftabel = 3,98. Karena Fhitung = 31,41 > 3,98 = Ftabel, maka persamaan regresi linier signifikan. Untuk menguji keberartian regresi linier dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n = 71, didapat Fhitung = 0,97. Jika α = 0,05 dengan dk pembilang 56 dan dk penyebut 15, dari daftar distribusi F didapat F = 1,83, karena Fhitung < Ftabel, maka koefisien regresi signifikan. Dengan demikian berdasarkan hipotesis yang dibuat Ho ditolak yang berarti model regresi adalah linier, artinya terdapat hubungan yang linier antara dua variabel.
48
Adapun grafik dari regresi linier adalah sebagai berikut :
ỹ = 6,55 + 0,650x 25
Variabel Y (Hasil belajar IPS)
20
15
10
5
5
10
15
20
Variabel X (Kemampuan membaca kritis) Grafik 4.3 Grafik regresi linier (Diagram Pencar)
25
49
C.
Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis menggunakan rumus korelasi Pearson Product moment. Dari hasil pengujian didapat korelasi sebesar 0,559, yang kemudian dilanjutkan dengan uji t dengan didapatkan
>
, yakni 5,595 > 2,000
hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca kritis dan hasil belajar IPS siswa. Dari perhitungan koefisien diterminan diperoleh 0,3124, hal ini berarti kemampuan membaca kritis memberi kontribusi sebesar 31,24% terhadap hasil belajar IPS siswa. Dengan demikian hipotesis
yang berbunyi “Ada hubungan antara kemampuan membaca
kritis dengan hasil belajar IPS siswa” teruji. D. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilaksanakan mendapatkan hasil, bahwa kemampuan membaca kritis berhubungan dengan hasil belajar IPS siswa. Perhitungan pengujian hipotesis meyatakan bahwa
diterima yang berarti
ada hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar siswa. Hal ini dipertegas dengan hasil perhitungan koefisien diterminan yang diperoleh sebesar 0,3124 yang berarti kontribusi kemampuan membaca kritis terhadap hasil belajar IPS siswa sebesar 31,24 %. Dari kontribusi ini, ternyata ada hal lain yang mempengaruhi hasil belajar IPS siswa sebesar 68,76%. Penelitian ini sangat situasional dan berlangsung pada satu kali tes untuk kemampuan membaca kritis dan hasil belajar IPS. Sehingga hasilnya tidak dapat di generalisasi.
50
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Dari perhitungan linier dengan menggunakan Analisis Varians (ANAVA) diperoleh Fhitung = 31,41, sedangkan Ftabel = 3,98 karena, Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan linier signifikan 2. Berdasarkan perhitungan uji keberartian regresi linier diperoleh Fhitung = 0,97 sedangakan Ftabel = 1,83 karena Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi adalah linier dengan demikian tidak ada alasan untuk mencari model regresi nonlinier 3. Dari perhitungan korelasi diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,559 kemudian dilanjutkan dengan uji t. karena
= 5,595 > 2,000=
,
maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa 4. Dari perhitungan diperoleh koefisien diterminasi sebesar 0,3124. Hal ini berarti bahwa kemampuan membaca kritis memberikan kontribusi sebesar 31,24% terhadap hasil belajar IPS siswa. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah dipaparkan, maka terbukti bahwa ada hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa. Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan kenyataan
49
51
bahwa hasil belajar IPS siswa dipengaruhi oleh faktor kemampuan membaca kritis siswa dalam belajar. Artinya jika semakin tinggi kemampuan membaca kritis siswa, maka hasil belajar yang diperoleh pun akan semakin baik. Sebaliknya jika semakin rendah kemampuan membaca kritis siswa, maka semakin rendah hasil belajarnya. Dengan demikian kemampuan membaca kritis merupakan salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan dalam peningkatan hasil belajar IPS siswa. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, berikut saran-saran yang dapat diberikan : 1. Kemampuan membaca kritis memiliki arti penting bagi keberhasilan pendidikan anak, terutama yang menyangkut pencapaian hasil belajar, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga diharapkan agar kesadaran tentang pentingnya membaca terus ditanamkan melalui jalur formal maupun non-formal. 2. Bagi orang tua selalu mengawasi dan membimbing anak dalam belajar, khususnya membantu dalam mengatasi kesulitan belajar yang di alaminya dan keluar dari masalah tersebut. 3. Diharapkan bagi orang tua yang tidak bisa menolong kesulitan belajar anaknya untuk menyerahkan kesulitan belajar anaknya kepada orang yang lebih mampu dan berkompeten membantunya, seperti memberikan guru privat kepada anaknya, menyuruh mengikuti les atau ikut kerja kelompok bersama temannya.
52
4. Bagi guru hendaknya membekali diri dengan lebih memperkaya ilmuilmu, walaupun bukan diperoleh melalui membaca buku-buku formal. Karena semakin banyak pengetahuan yang dimiliki semakin terbuka jalan untuk membantu mengarahkan belajar siswa, dan merupakan kebahagiaan tersendiri apabila dapat membantu memecahkan persoalan belajar siswa, apalagi mengantarkan siswa mancapai prestasi yang gemilang. 5. Untuk pihak sekolah diharapkan agar lebih intensif lagi mengadakan pertemuan dengan orang tua dalam rangka memotivasi mereka untuk dapat memperkaya ilmu dengan membaca agar siswa dapat lebih menyadari pentingnya belajar melalui buku. Dan memberikan arahan agar dapat lebih
memperhatikan
pendidikan
anaknya
salah
satunya
dengan
memberikan bimbingan belajar yang cukup kepada anaknya. Selain itu kepada pihak 6. Sekolah
diharapkan
untuk
dapat
meningkatkan
lagi
mutu
pembelajarannya, baik dari segi penyediaan fasilitas belajar, penyediaan tenaga pengajar yang lebih berkompetensi dan metode mengajar yang baik sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
53
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Dimyati, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Hariwijaya, M. 2011. Speed Reading Jurus Membaca Cepat, Tepat dan Akurat. Jakarta: PT. Suka Buku Hutabarat, E. P. 1988. Cara Belajar. Jakarta : Gunung Mulia Jihad, Asep dkk. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Presindo Muhaimin Azzet, Akhmad. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak. Jogjakarta : Katahati Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Nuny
Sulistiany Idris/FPBS UPI, Membaca http://file.upi.edu/Direktori, 28 Januari 2011
Kritis
Untuk
Menulis,
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Soedarso. 2006. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung : PT. Tarsito Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sukardi, Edy dkk. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar 2010. Jakarta: UHAMKA press Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada Shaffat, Idri. 2009. Optimized Learning Strategy. Jakarta : Prestasi Pustaka
52
54
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Tarigan, Henry Guntur. 1987. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Bandung Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : UHAMKA. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Lampiran 1 Bacaan kemampuan membaca kritis
Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat A.
Pengertian Koperasi dan Tujuan Koperasi Negara Indonesia mempunyai pandangan yang khusus tentang perekonomiannya. Hal ini termuat dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat 1 sebagai landasan structural yang menyebutkan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.” Menurut para ahli ekonomi, lembaga atau badan perekonomian yang paling cocok dengan maksud Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 adalah koperasi. Dalam koperasi, modal dan kegiatan usaha dilakukan secara bersama-sama. Hasilnya juga untuk kesejahteraan anggota secara bersama-sama. Apa yang dimaksud dengan koperasi itu? Kita dapat memahami makna koperasi dari asal katanya. Koperasi berasal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti berkerja atau berkarya. Unsure dasar pengertian koperasi sudah terlihat dari kata dasarnya itu. Jadi, koperasi berarti kelompok atau perkumpulan orang atau badan yang bersatu dalam cita-cita atas kekeluargaan dan gotong royong untuk mewujudkan kemakmuran bersama. Menurut UU no. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs.
Moh. Hatta. Pada waktu itu beliau menjabat sebagai wakil presiden. Beliau memang ahli ekonomi. Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli Ditetapkan sebagai Hari Koperasi. Semangat dasar koperasi Indonesia, dapat kita lihat dalam lambang koperasi.
Simbol-simbol diatas mengandung makna, yaitu : • Pohon beringin, melambangkan sifat kemasyarakatan dan persatuan yang kokoh • Bintang dan perisai, melambangkan Pancasila sebagai landasan idiil • Timbangan, melambangkan sifat adil • Gerigi roda, melambangkan kerja atau usaha yang terusmenerus
•
Padi dan kapas, melambangkan kemakmuran yang hendak dicapai • Rantai, melambangkan persahabatan dan persatuan yang kuat • Warna merah dan putih, melambangkan sifat nasional koperasi • Tulisan “Koperasi Indonesia”, melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia Adapun tujuan koperasi yaitu sebagai lembaga ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, koperasi mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut : 1. Meningkatkan kesejahteraan anggota 2. Menyediakan kebutuhan anggota 3. Mempermudah anggota koperasi untuk memperoleh modal usaha 4. Mengembangkan usaha para anggota koperasi 5. Menghindarkan anggota koperasi dari praktek rentenir atau lintah darat Usaha koperasi dilakukan atau dijalankan secara bersama. Koperasi di bangun dengan modal bersama. Dengan demikian, diharapkan koperasi akan lebih maju dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Koperasi dijalankan secara bersama sesuai dengan asas koperasi, yakni kekeluargaan dan gotong royong. Artinya, dalam menjalankan perekonomian, rakyat secara bersama atau berkelompok membentuk suatu badan usaha. Caranya dengan mengelola modal bersama. Badan usaha yang didirikan bersama ini
disesuaikan dengan kebutuhan para anggotannya. B. 1.
Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Lainnya Bentuk koperasi Berdasarkan keanggotaannya, bentuk koperasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang dan dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang. b. Koperasi sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum dan dibentuk sekurang-kurangnya tiga koperasi. Berdasarkan kedudukannya, bentuk koperasi dibedakan menjadi tiga macam. a. Koperasi pusat beranggotakan minimal lima buah koperasi primer, wilayah kerjanya ditingkat kabupaten b. Koperasi gabungan beranggotakan minimal tiga buah koperasi pusat, wilayah kerjanya di tingkat provinsi c. Koperasi induk beranggotakan minimal tiga buah koperasi gabungan, wilayah kerjanya seluruh Indonesia dan berkedudukan di ibu kota Negara (Jakarta).
2.
Jenis koperasi Jenis koperasi berdasarkan lingkungan usahanya : a. Koperasi Sekolah Anggota koperasi sekolah adalah para siswa
disekolah bersangkutan, pengurus juga terdiri atas siswa sekolah yang dipilih oleh siswa, koperasi sekolah biasanya menyediakan alatalat perlengkapan sekolah, seperti buku, pensil, dan karet penghapus. b. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Anggota koperasi pegawai negeri (KPN) adalah para pegawai negri yang bernaung pada instansi tertentu, kegiatan usahanya menyediakan segala macam kebutuhan para pegawai yang menjadi anggotanya, seperti pakaian, sepatu, keperluan rumah tangga dan simpan pinjam uang. c. Koperasi Unit Desa (KUD) Anggota koperasi unit desa (KUD) adalah warga desa, khususnya para petani, usaha KUD menyediakan alatalat kebutuhan para petani, seperti berbagai macam bibit tanaman, dan alat pertanian, KUD juga membeli hasil bumi para petani. Jenis koperasi berdasarkan bentuk usahanya, dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari, seperti beras, gula, dan minyak goring. 2. Koperasi simpan pinjam /kredit adalah koperasi yang memberikan pinjaman uang khusus pada para anggotanya.
Anggota yang meminjam uang wajib mengembalikan uang beserta bunganya. Uang yang dipinjam berasal dari simpanan para anggotanya. Ada keuntungannya bila meminjam ke koperasi : bunga uang pinjaman sangat ringan; pengembalian pinjaman dilakukan dengan mengangsur; bunga pinjaman akan dinikmati bersama dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha (SHU); koperasi produksi adalah koperasi yang kegiatannya bergerak di bidang usaha pembuatan barang, seperti pembuatan tahu, tempe, gula merah dan batu bata. 3.
Kegiatan usaha koperasi Kegiatan usaha koperasi dapat dibedakan sebagai berikut : a. Koperasi yang mempunyai satu bidang usaha, contohnya koperasi simpan pinjam, koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi jasa b. Koperasi yang mempunyai lebih dari satu bidang usaha, contohnya KUD dan Koperasi Serba Usaha (KSU)
4.
Syarat-syarat Mendirikan Koperasi Syarat mendirikan koperasi, antara lain : mempunyai kepentingan bersama; mempunyai tujuan ekonomi yang sama; minimal 20 orang anggota
akan memperoleh keuntungan besar.
dan merupakan WNI; bertempat tinggal di lingkungan wilayah tertentu. 5.
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain a. Koperasi Dasar pendirian adalah kesamaan cita-cita, yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan bersama berdasarkan asas kekeluargaan; sifat keanggotaan terbuka dan sukarela artinya siapapun dapat masuk mejadi anggota koperasi; kekuasaan tertinggi terletak pada rapat anggota; modal dikumpulkan dari simpanan para anggota koperasi; pembagian keuntungan berdasarkan besar kecilnya jasa masingmasing anggota. b. Badan usaha lain Dasar dari tujuan pendirian adalah mendapatkan keuntungan yang sebesarbesarnya;sifat keanggotaan tidak terbuka (tertutup), artinya tidak sembarangan orang boleh menjadi anggota. Jadi, dalam badan usaha lain ada pembatasan anggota; kekuasaan tertinggi ada pada rapat pemegang saham. Biasanya pemegang saham terbesar mempunyai pengaruh lebih besar disbanding yang lain; modal dikumpulkan dari hail penjualan saham; pembagian keuntungan berdasarkan besar kecilnya modal dari setiap anggota. Jelasnya anggota yang modalnya besar
6.
Manfaat koperasi Manfaat koperasi bagi anggotanya antara lain sebagai berikut : a. Anggota dapat membeli barang-barang koperasi dengan harga lebih murah b. Pada akhir tahun, setiap anggota mendapat sisa hasil usaha (SHU) c. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong d. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab e. Setiap anggota dapat meminjam uang dengan bunga yang rendah/kecil
7.
Kelengkapan dan kegiatan koperasi a. Rapat anggota Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi koperasi. Dilaksanakan satu tahun sekali. Dalam rapat anggota pengurus dan pengawas mempertanggungjawabkan pengelolaan koperasikepada para anggotanya. Kekuasaan rapat angota (RAT) adalah : 1. Menetapkan anggaran dasar koperasi 2. Menetapkan kebijaksanaan umum organisasi, managemen dan usaha 3. Menetapkan, pemilihan, pengakatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas
4. Menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi 5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus 6. Menetapkan pembagian sisa hasil usaha 7. Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi. b. Pengurus Pengurus adalah anggota koperasi yang mendapatkan kepercayaan dari rapat anggota untuk memimpin jalannya koperasi. Tugas pengurus adalah : 1. Mengelola koperasi dan usahanya 2. Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi 3. Menyelenggarakan rapat anggota 4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
5. Memelihara buku daftar anggota dan pengurus c. Pengawas Pengawas adalah anggota koperasi yang dipercayai rapat anggota untuk mengawasi pengelolaan koperasi agar berjalan secara efektif dan efisien. Tugas pengawas adalah mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi dan membuat laporan tertulis hasil pengawasannya. 8.
Macam-macam kegiatan koperasi Kegiatan yang dilakukan koperasi pada umumnya meliputi melayani dan menyalurkan kebutuhan anggota, menjalankan produksi barang, menjual barang untuk anggota, membeli barang dari anggota, mengambangkan usaha yang dapat menguntungkan.
Sumber : H. Agus Tri Raharjo, dkk. Modul pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV. Jakarta : CV Pustaka Bengawan Tantya Hisnu P. Winardi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta : Depdiknas
Lampiran 2 UJI COBA TES KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS Kelas/semester
: IV / II
Mata Pelajaran
: IPS
Materi
: KOPERASI
Pilihlah jawaban yang paling benar! 1.
2.
3.
4.
5.
Koperasi berasal dari kata co dan operation yang berarti …. a. Bekerja dan bersama-sama b. Bersatu dan bersama-sama c. Bersama-sama dan bekerja d. Bersama-sama dan bersatu
6.
Bentuk usaha yang berdasarkan asas kekeluargaan adalah …. a. Perseroan c. koperasi b. Yayasan d. perusahaan Koperasi merupakan badan usaha yang sesuai dengan UUD 1945 pasal .... a. 33 ayat 1 c. 33 ayat 3 b. 33 ayat 2 d. 33 ayat 4 Landasan struktural koperasi adalah …. a. Kesadaran pribadi b. Pancasila c. Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 d. UU No. 25 tahun 1992 Undang-undang yang mengatur tentang perkoperasian di Indonesia adalah …. a. UUD No. 25 tahun 1992 b. UUD No. 29 tahun 1992 c. UUD No. 12 tahun 1982 d. UUD No. 25 tahun 1990
Perhatikan table dibawah ini! No Landasan Koperasi 1.
Pancasila
2.
UUD 1945
3.
Pasal 33
4.
Kesadaran pribadi
Berdasarkan table di atas, yang merupakan landasan mental koperasi adalah …. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 7.
Hari koperasi Indonesia diperingati setiap tanggal …. a. 12 Juli c. 12 Juni b. 12 Mei d. 12 Agustus
8.
Bapak Koperasi Indonesia adalah …. a. Sultan Hamengkubuwono IX b. Soekarno c. Ahmad Subarjo d. Moh. Hatta
9.
Tujuan utama koperasi adalah …. a. Membeli barang dengan harga murah b. Menyalurkan kredit dengan bunga ringan c. Mencari keuntungan
d. Meningkatkan kesejahteraan anggota Untuk soal 10-12! Perhatikan lambang koperasi berikut!
10.
Kemakmuran rakyat yang diusahakan koperasi dilambangkan dengan …. a. Rantai b. Padi dan kapas c. Roda bergigi d. Timbangan
11.
Persahabatan yang kukuh dalam koperasi dilambangkan dengan …. a. Rantai b. Padi dan kapas c. Roda bergigi d. Pohon beringin
12.
13.
14.
Lambang keadilan dalam koperasi digambarkan dengan …. a. Bintang b. Rantai c. Timbangan d. Pohon beringin Pengurus koperasi dipilih melalui …. a. Rapat anggota b. Pemilihan umum c. Rujukan pejabat d. Anggota dating sendiri Badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengurus koperasi adalah …. a. Badan pemeriksa b. Pembantu umum
c. Rapat anggota d. Pengawas 15.
Rapat koperasi dipimpin oleh …. a. Anggota c. pengawas b. Pengurus d. ketua
16.
Simpanan wajib adalah …. a. Simpanan yang dapat diambil selama menjadi anggota koperasi b. Simpanan yang dibayarkan pada awal masuk menjadi anggota koperasi c. Simpanan yang tidak dapat diambil selama menjadi anggota koperasi d. Simpanan yang harus disetorkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan
17.
Tujuan dari dana cadangan adalah …. a. Mencari anggota baru koperasi b. Menciptakan usaha baru bagi koperasi c. Meningkatkan kesejahteraan anggota d. Menutup kerugian koperasi
18.
Keuntungan dalam koperasi disebut …. a. SHU c. laba b. SKU d. modal
19.
Perhatikan hal-hal berikut! 1. Modal 2. Jasa usaha anggota Hal-hal di atas perlu diperhatikan saat membagikan …. a. Simpanan pokok c. hibah b. Dana cadangan d. SHU
20.
SHU diberikan kepada anggota setelah ….
a. RAT b. RAK
c. RKK d. RAP
21.
Tingkatan dari organisasi koperasi yang paling tinggi adalah …. a. Koperasi primer b. Koperasi induk c. Pusat koperasi d. Gabungan koperasi
22.
Salah satu kegiatan yang dilakukan koperasi adalah …. a. Mencari pinjaman modal b. Menyediakan kebutuhan untuk anggota c. Mengadakan rapat pemegang saham d. Mendirikan koperasi sekunder
23.
Koperasi sekunder sering disebut debagai koperasi …. a. Cabang c. pusat b. Kedua d. tambahan
24.
Berdasarkan keanggotaannya, koperasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, kecuali …. a. Koperasi primer b. Koperasi sekunder c. Koperasi tersier d. Gabungan koperasi
25.
Koperasi yang bergerak di bidang usaha pembuatan barang disebut …. a. Koperasi konsumsi b. Koperasi produksi c. Koperasi simpan pinjam d. Koperasi distribusi
26.
Gabungan koperasi adalah …. a. Gabungan dari beberapa pusat koperasi yang sejenis dan telah berbadan hukum
b. Gabungan dari beberapa pusat koperasi yang tidak sejenis dan telah berbadan hukum c. Gabungan dari beberapa koperasi yang sejenis, namun tidak berbadan hukum d. Gabungan dari beberapa koperasi yang tidak sejenis dan tidak berbadan hukum 27.
Koperasi yang menyediakan kebutuhan sehari-hari disebut koperasi …. a. Konsumsi c. produksi b. Simpan pinjam d. serba guna
28.
Koperasi yang melayani anggotannya untuk menabung dan meminjam modal adalah koperasi …. a. Konsumsi c. produksi b. Serba usaha d. simpan pinjam
29.
Koperasi yang menjalankan kegiatan koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit disebut …. a. Koperasi unit desa b. Koperasi sekolah c. Koperasi jasa d. Koperasi lingkungan
30.
Jenis koperasi dibawah ini yang menjalankan kegiatan jual beli hasil pertanian adalah …. a. Koperasi jasa b. Koperasi unit desa c. Koperasi kerajinan tangan d. Koperasi modal
31.
Dibawah ini yang bukan termasuk koperasi jasa adalah …. a. Koperasi Angkutan Jakarta b. Koperasi Unit Desa
c. Koperasi Wahana Kalpika d. Koperasi Asuransi Indonesia 32.
Koperasi yang anggotannya pegawai negeri disebut koperasi …. a. NKD c. KPN b. KPRI d. BKK
33.
Koperasi sekolah adalah jenis koperasi berdasarkan …. a. Usaha b. Sempit luasnya lapangan usaha c. lingkungan d. besar kecilnya lapangan usaha
34.
Koperasi sekolah dikelola oleh …. a. Kepala sekolah, guru, dan murid b. Penjaga sekolah, tata usaha, dan murid c. Guru, penjaga sekolah, dan tata usaha d. Tata usaha, kepala sekolah, dan penjaga sekolah
35.
Koperasi pertanian merupakan jenis koperasi berdasarkan …. a. Sifat keanggotaannya b. Lingkungannya c. Hasil usaha d. Lapangan usaha
36.
Koperasi yang anggotanya adalah para warga dalam suatu sekolah termasuk …. a. Koperasi unit desa b. Koperasi pensiunan c. Koperasi lingkungan d. Koperasi sekolah
37.
Perbedaan antara koperasi dengan badan usaha adalah ….
a. Modal besar tidak mendapat sisa hasil usaha b. Pengurus berasal dari pemilik saham dan pendiri perusahaan c. Modal koperasi dari anggota d. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya demi kepentingan pengurus 38.
Pengelolaan koperasi dilakukan secara …. a. Terpusat c. terkontrol b. Demokratis d. otoriter
39.
Tugas Induk Koperasi Unit Desa ada;ah …. a. Memberikan penyuluhan kepada para petani b. Memberikan bimbingan kepada KUD-KUD c. Menyalurkan sarana produksi pertanian, serta pupuk dan pestisida d. Memberikan bimbingan kepada pusat koperasi unit desa
40.
Yang dimaksud dengan KUD mandiri adalah …. a. KUD yang telah mampu mengembangkan organisasinya tanpa harus dibina terus menerus oleh pemerintah b. KUD yang jumlah anggotannyalebih dari 100 orang c. KUD yang mampu membiyai usahanya sendiri d. KUD yang mempunyai modal yang sangat besar
Sumber :Tim Cipta Prestasi Prima. 2008. Ampuh Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester 2. Jakarta : Esis
Lampiran 3 KUNCI JAWABAN UJI COBA TES KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
1. c
11.a
21.b
31.b
2. c
12.c
22.b
32.c
3. a
13.a
23.a
33.c
4. c
14.d
24.c
34.a
5. a
15.d
25.b
35.c
6. d
16.c
26.b
36.d
7. a
17.b
27.a
37.c
8. d
18.a
28.d
38.c
9. d
19.d
29.a
39.c
10. b
20.a
30.b
40.a
Lampiran 4 Bacaan Instrumen Penelitian Hasil Belajar
Memahami Koperasi
Pentingnya
1.
Makna dan Tujuan Koperasi Koperasi didirikan oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Koperasi merupakan bentuk usaha di bidang ekonomi yang mengutamakan gotong royong. Menurut Undang-undang koperasi No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 ayat 1 pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi adalah usaha bersama yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan berdasarkan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotannya. Koperasi mempunyai lambing yang bermakna sebagai berikut : o
Rantai melambangkan persahabatan yang kekal
o
Gigi roda melambangkan usaha yang terus menerus
o
Kapas dan padi melambangkan kemakmuran yang diusahakan dan yang harus dicapai oleh koperasi
o
Timbangan melambangkan keadilan social
o
Bintang dan perisai melambangkn Pancasila
o
Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan berkepribadian Indonesia yang kokoh
o
Tulisan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian koperasi rakyat
o
Merah Putih melambangkan sifat nasional koperasi
Pada prinsipnya koperasi didirikan untuk kepentingan anggota. Maka tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya. Di samping itu, koperasi dapat ikut membangun tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Menurut UU No. 25 tahun 1992, Koperasi mempunyai fungsi sebagai berikut : 1.
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social.
2.
Secara aktif untuk mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
3.
4.
2.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dan koperasi sebagai soko guru Mewujudkan dan mengmbangkan perekonomian nasional berdasarkan asas kekeluargaan Manfaat Koperasi
Koperasi sangat bermanfaat banyak bagi anggota dan masyarakat sekitar. Adapun manfaatnya sebagi berikut :
3.
Membantu kualitas pendidikan rakyat
4.
Menambah penghasilan rakyat
5.
Menciptakan dan memperluas lapangan kerja
Pengelolaan koperasi dilakukan bersama-sama antara pengurus, pengawas dan anggota. Masing-masing mempunyai peran yang berbeda-beda. 1.
Pengurus koperasi pada umumnya terdiri atas ketua, sekertaris, bendahara, dan beberapa tambahan, seperti pembantu umum. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun. Penentuan pengurus berdasarkan pilihan dari anggota secara langsung pada RAT (Rapat Anggota Tahunan).
1. Melatih kemandirian 2. Melatih berorganisasi 3. Melatih kerja sama 4. Menghemat pengeluaran 5. Mendapat pembagian jasa 6. Terhindar dari praktik lintah darat
3.
Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi mempunyai beberapa tugas penting sebagai berikut :
Pentingnya Usaha Bersama Melalui Koperasi
a. Mengelola koperasidan beragam usahanya
Koperasi berperan penting sebagai penggerak ekonomi rakyat dan perekonomian nasional. Usaha yang dihimpun dalam koperasi keuntungannya kembali pada anggota. Peran koperasi antara lain :
b. Melaksanakan kerja
program
c. Melaksanakan anggota
rapat
1.
Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokrasi
d. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan dan pertanggung jawaban
2.
Membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat
e. Melaporkan pengelolaan kepada anggota 2.
Pengawas Koperasi
Pengawas koperasi merupakan wakil anggota yang mendampingi tata kerja pengurus. Tugas utama pengawas melakukan pengawasan pengelolaan koperasi yang dilakukan pengurus dan karyawan. Pengawas melakukan pengawasan secara rutin dan berkala. Setiap bulan meneliti pengelolaan koperasi, seperti meneliti pembukuan, inventaris. Namun, hasil kepengawasan tetap dirahasiakan kepada pihak ketiga. 3.
Rapat Anggota Kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan koperasi adalah rapat anggota. Rapat anggota ada dua macam, yakni Rapat Anggota Perwakilan dan Rapat Anggota Tahunan. Kegiatan rapat anggota membicarakan, seperti : a. AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) b. Kebijakan bersama c. Pemilihan, peningkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas d. Membuat rencana kerja e. Pengesahan pertanggungjawaban f. Pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha)
4.
Modal Koperasi
Modal koperasi ada dua, yakni modal sendiri dan modal pinjaman : a.
Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib sukarela, dana cadangan, hibah.
b.
Modal pinjaman dari anggota, koperasi lain, pihak ketiga, seperti : bank dan lembaga keuangan lain, obligasi dan sumber lain yang sah.
Pengelolaan koperasi perlu mendapat bimbingan dan kemudahan pemerintah, seperti pendidikan dan pelatihan, penyuluhan, bimbingan usaha, kemudahan permodalan, pengembangan jaringan usaha koperasi, bantuan konsultasi. 4.
Membandingkan Koperasi dengan Jenis Usaha Lain
Koperasi akan bisa maju apabila anggotanya aktif dan kegiatan koperasi bermacam-macam usahanya. Badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang ekonomi cukup banyak selain koperasi. Perbandingan koperasi denan badan usaha lain sebagai berikut : Koperasi : 1. Dasar pendirian adalah kesamaan cita-cita, yaitu mencapai kesejahteraan bersama atas dasar kekeluargaan 2. Sifat keanggotaannya terbuka dan sukarela
3. Kekuasaan tertinggi rapat anggota
pada
4. Tingkat bunga dibatasi 5. Modal dari simpanan anggota
Jenis-jenis koperasi yang ada di Negara kita antara lain sebagai berikut : a.
Badan Usaha (Bukan Koperasi)
ada
3. Kekuasaan tertinggi ada pada pemilik atau anggota rapat umum pemegang saham
b.
5. Modal berasal dari pemilik atau dari penjualan sahamsaham Jenis-jenis badan usaha yang bukan koperasi antara lain :
c.
o Firma adalah bentuk perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang o Persekutuan Komanditer (CV) adalah bentuk badan usaha yang di dalamnya terdapat sekutu aktif dan sekutu pasif o Perseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemegang. 5.
Jenis-jenis Koperasi
Koperasi Produsen Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotannya terdiri atas produsen. Koperasi ini memproduksi dan menampung hasil produksi dari para anggota, serta menjualnya secara bersama-sama. Contohnya : koperasi peternak susu sapi perah, koperasi tahu tempe (kopti) dan Koperasi Batik Indonesia.
4. Tingkat bunga tidak dibatasi
o Badan usaha perseorangan dimiliki oleh satu orang dan perkembangannya sangat tergantung pada pemilik
Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidangsimpan pinjam anggota. Simpanan anggota didapat dari iuran bulanan. Dari simpanan ini, koperasimemberikan pinjaman kepada para anggota dengan bunga rendah, syarat-syarat ringan dan angsuran ringan.
1. Dasar pendirian dan tujuannya untuk mengejar keuntungan/laba sebesarbesarnya 2. Sifat keanggotaannya pembatasan
Koperasi Simpan (Koperasi Kredit)
Koperasi Konsumen Koperasi konsumen adalah koperasi yang mengusahakan barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk para anggotanya. Misalnya, kegiatan pertokoan, KUD.
d.
Koperasi Jasa Koperasi Jasa adalah koperasi yang member pelayanan atau jasa kepada para anggotanya. Misalnya adalah koperasi jasa pengurusan STNK, BPKB dan
pembayaran rekening (listrik, air minum dan telepon). e.
Koperasi Pemasaran Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menyalurkan barang-barang untuk keperluan produksi para anggotanya dan menyalurkan hasil produksinya.
f.
Koperasi Pegawai Negeri Koperasi Pegawai Negeri adalah koperasi yang beranggotakan pegawai negeri. Koperasi ini menyediakan berbagai barang kebutuhan para pegawai negeri. KPN terdapat di masing-masing unit kantor milik pemerintah. Dilihat dari keanggotaannya, koperasi ada beberapa macam, antara lain sebagai berikut : 1) Koperasi Pertanian, beranggotakan para petani, buruh tani dan orang orang yang terlibat dalam usaha pertanian. 2) Koperasi Pensiunan, beranggotakan para pensiunan pegawai negeri. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan para pensiunan dan menyediakan berbagai barang kebutuhan para pensiunan. 3) Koperasi (KPN)
Pegawai
Negeri
Beranggotakan para pegawai negeri. Misalnya: Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), Koperasi
Departemen Agama, dan lainlain. Koperasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri. 4) Koperasi Pasar (KOPPAS) Beranggotakan pedagang pasar.
para
5) Koperasi Unit Desa (KUD) Beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan di bidang ekonomi antara lain: a. Menyalurkan barangbarang pertanian seperti pupuk, obat-obatan, alatalat pertanian, dan lainlain. b. Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para petani. Untuk tingkat kabupaten dan provinsi terdapat PUSKUD (Pusat Koperasi Unit Desa) yang memberikan bimbingan kepada KUD-KUD. Di tingkat pusat terdapat Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) 6) Koperasi Sekolah Koperasi sekolah beranggotakan para warga sekolah. Koperasi sekolah menyediakan kebutuhan warga sekolah, misalnya buku tulis, pensil, penghapus, penggaris, buku pelajaran dan lain-lain.
Koperasi sekolah di usahakan dan di urus oleh siswa. Koperasi sekolah juga merupakan tempat latihan berorganisasi, latihan bekerja sama, latihan bertanggung jawab, latihan mengenal lingkungan dan lain-lain. Bapak koperasi adalah Drs. Mohammad Hatta. Hari koperasi diperingati setiap tanggal 12 Juli. 6.
Kegiatan Koperasi
Salah
Satu
Koperasi yang berjalan dan dikelola di sekolah adalah Koperasi Sekolah. Koperasi sekolah dikelola bersama warga sekolah. Tujuan utamanya adalah untuk ikut menunjang pendidikan siswa dan latihan koperasi. Di samping itu, koperasi ikut membantu meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.
Sumber : Tim Bina Cipta Prestasi. 2010. Mandiri Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 4 berdasarkan KTSP 2006. Jakarta : Erlangga
Perangkat organisasi sekolah meliputi pengurus, pengawas program dan rapat anggota koperasi sekolah. Kesemuanya dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama.
Lampiran 5 UJI COBA TES HASIL BELAJAR Kelas / Semester
: IV / II
Mata Pelajaran
: IPS
Materi
: KOPERASI
Pilihlah jawaban yang paling benar! 1.
Koperasi berasal dari kata …. a. Co dan operational b. Co dan operate c. Co dan operation d. Co dan operating
2.
Asas koperasi adalah …. a. Kesatuan c. kekeluargaan b. Persatuan d. kebersamaan
3.
Landasan structural koperasi adalah UUD 1945 pasal …. a. 33 ayat 1 c. 33 ayat 3 b. 33 ayat 2 d. 33 ayat 4
4.
Landasan idiil koperasi adalah …. a. Pancasila c. setia kawan b. UUD 1945 d. kekeluargaan
5.
Landasan mental koperasi adalah …. a. Setia kawan dan gotong royong b. Setia kawan dan kesadaran pribadi c. Setia kawan dan kesadaran golongan d. Gotong royong dan kesadaran pribadi
6.
Koperasi pertama di Indonesia didirikan pada tanggal …. a. 12 Juli 1960 b. 12 Juni 1957 c. 12 Juli 1947 d. 12 Juni 1948
7. Gambar disamping merupakan …. Indonesia a. b. c. d. 8.
Bapak Koperasi Menteri Koperasi Ketua koperasi Sekertaris Jendral Koperasi
Tujuan utama koperasi adalah …. a. Mencari laba b. Meningkatkan kesejahteraan c. Menjual barang dengan murah d. Memberikan kredit dengan bunga Untuk soal nomor 9-11 Perhatikan lambang berikut!
9.
koperasi
Keadilan social bagi seluruh anggota koperasi dilambangkan dengan …. a. Rantai c. timbangan b. Gigi roda d. pohon beringin
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Merah putih pada lambing koperasi melambangkan sifat …. a. Negaranya b. Nasional koperasi c. Berani dan suci d. Perjuangan
Tulisan koperasi Indonesia melambangkan …. a. Persahabatan yang kekal b. Karya yang terus menerus c. Sifat nasional koperasi d. Kepribadian koperasi Indonesia Para pengurus koperasi di pilih dalam …. a. Rapat anggota b. Rujukan pejabat c. Pemilihan umum d. Anggota dating sendiri Kegiatan koperasi diawasi oleh …. a. Ketua b. Rapat anggota c. Pengurus d. Pengawas Pengurus koperasi yang bertugas mengatur keuangan koperasi adalah …. a. Sekretaris b. Bendahara c. Pembantu umum d. Badan pemeriksa Perhatikan pernyataan berikut! 1. Simpanan pokok 2. Simpanan wajib 3. Dana cadangan 4. Hibah Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan jenis simpanan yang
tidak dapat diambil selama menjadi anggota koperasi adalah …. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 16.
Untuk memupuk modal sendiri dan menutup kerugian koperasi merupakan tujuan dari …. a. Simpanan pokok b. Simpanan wajib c. Simpanan kredit d. Dana cadangan
17.
Keuntungan yang diperoleh koperasi disebut …. a. SHU c. laba b. SKU d. modal
18.
Pembagian SHU kepada anggota berdasarkan …. a. Modal dan jasa usaha anggota b. Modal dan penjualan koperasi c. Modal dan keuntungan koperasi d. Modal dan bantuan modal yang didapat koperasi Pembagian SHU dilakukan setelah …. a. RAK c. RAT b. RAP d. RKK
19.
20.
Tingkatan tertinggi dalam koperasi adalah …. a. Pusat koperasi b. Koperasi induk c. Koperasi primer d. Gabungan koperasi
21.
Berikut ini yang bukan merupakan kegiatan koperasi adalah …. a. Melayani kebutuhan anggota b. Menjual barang kepada anggota c. Menyalurkan kredit lunak kepada anggota
d. Mengambil keuntungan dari anggota 22.
23.
24.
25.
26.
Koperasi sekunder adalah …. a. Gabungan tiga koperasi sejenis b. Gabungan tiga koperasi yang berbeda jenis c. Gabungan tiga koperasi sejenis d. Gabungan tiga koperasi yang berbeda jenis
besar
27.
Koperasi yang meminjamkan modal kepada anggotanya adalah koperasi …. a. Produksi b. Konsumsi c. Serba usaha d. Simpan pinjam
28.
Koperasi yang menjalankan kegiatan koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit desebut …. a. Koperasi unit desa b. Koperasi sekolah c. Koperasi jasa d. Koperasi lingkungan
29.
Koperasi yang menyediakan kebutuhan anggotannya disebut …. a. Koperasi kredit b. Koperasi sekolah c. Koperasi produksi d. Koperasi konsumsi
30.
Koperasi primer beranggotakan minimal …. Orang. a. 20 c. 100 b. 50 d. 200
31.
Perhatikan pernyataan di bawah ini! 1. Koperasi Angkutan Jakarta 2. Koperasi Wahana Kalpika 3. Koperasi Asuransi Indonesia 4. Koperasi Unit Desa Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk koperasi jasa adalah …. a. 1, 2, dan 3 c. 2, 3, dan 4 b. 1, 2, dan 4 d. 1, 3, dan 4
32.
Koperasi yang pegawai negri sipil disebut …. a. KPN b. BKK
primer primer tersier tersier
Berdasarkan keanggotaannya, koperasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, kecuali …. a. Koperasi primer b. Koperasi sekunder c. Koperasi tersier d. Gabungan koperasi Koperasi yang menyediakan sembako disebut koperasi …. a. Produksi b. Konsumsi c. Serba unit desa d. Simpan pinjam Koperasi berusaha mengatasi kesulitan dengan cara …. a. Berkelompok b. Bekerja sama c. Berjiwa besar d. Belajar Berikut ini merupakan hak anggota koperasi adalah …. a. Mematuhi peraturan koperasi b. Berpartisipasi dalam kegiatan koperasi c. Memelihara kebersamaan d. Menghadiri rapat koperasi
beranggotakan di Indonesia c. BKD d. KPRI
33.
34.
35.
36.
Dibawah ini yang bukan merupakan jenis koperasi berdasarkan lingkungannya adalah …. a. Koperasi fungsional b. Koperasi unit desa c. Koperasi sekolah d. Koperasi pasar Koperasi sekolah dikelola oleh warga sekolah, kecuali …. a. Guru c. tata usaha b. Murid d. penjaga sekolah Koperasi yang bertujuan untuk menghasilkan sesuatu secara bersama-sama adalah …. a. Koperasi produksi b. Koperasi unit desa c. Koperasi konsumsi d. Koperasi tunggal usaha Koperasi pensiunan beranggotakan para pensiunan …. a. Dokter b. Karyawan swasta c. Pegawai negri d. wiraswasta
37.
Koperasi pertanian merupakan pembagian koperasi berdasarkan …. a. Hasil usaha b. Lapangan usaha c. Lingkungan usaha d. Sifat keanggotaannya
38.
Perhatikan table dibawah ini!
Koperasi
Badan usaha lain
Berbadan hukum
-
√
2.
Menyejaht erakan anggota
-
√
3.
Modal berasal dari saham
√
-
4.
Modal relative kecil
√
-
No
Perbedaan
1.
Perbedaan yang benar antara koperasi dan badan usaha lain adalah nomor …. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 39.
Koperasi perumahan Nasional termasuk jenis koperasi …. a. Produksi c. jasa b. Konsumsi d. fungsional
40.
Pusat koperasi Unit Desa bertugas untuk …. a. Melayani jual beli hasil pertanian b. Menyalurkan barang-barang pertanian c. Memberikan bimbingan koperasi d. Mengembangkan koperasi tanpa bantuan pemerintah
Sumber : Tim Cipta Prestasi Prima. 2008. Ampuh Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester 2. Jakarta : Esis.
30.a 40.a
Lampiran 6 KUNCI JAWABAN UJI COBA TES HASIL BELAJAR 1. c 11.d 21.d 31.b 2. c 12.a 22.b 32.a 3. a 13.d 23.c 33.d 4. d 14.b 24.b 34.d 5. d 15.b 25.b 35.a 6. a 16.d 26.d 36.c 7. a 17.a 27.d 37.a 8. b 18.a 28.c 38.a 9. c 19.c 29.d 39.c 10.b 20.b
Lampiran 7 Bacaan kemampuan membaca kritis
Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat C.
Pengertian Koperasi dan Tujuan Koperasi Negara Indonesia mempunyai pandangan yang khusus tentang perekonomiannya. Hal ini termuat
dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat 1 sebagai landasan structural yang menyebutkan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.” Menurut para ahli ekonomi, lembaga atau badan perekonomian yang paling cocok dengan maksud Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 adalah koperasi. Dalam koperasi, modal dan kegiatan usaha dilakukan secara bersama-sama. Hasilnya juga untuk kesejahteraan anggota secara bersama-sama. Apa yang dimaksud dengan koperasi itu? Kita dapat memahami makna koperasi dari asal katanya. Koperasi berasal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti berkerja atau berkarya. Unsure dasar pengertian koperasi sudah terlihat dari kata dasarnya itu. Jadi, koperasi berarti kelompok atau perkumpulan orang atau badan yang bersatu dalam cita-cita atas kekeluargaan dan gotong royong untuk mewujudkan kemakmuran bersama. Menurut UU no. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs.
Moh. Hatta. Pada waktu itu beliau menjabat sebagai wakil presiden. Beliau memang ahli ekonomi.
Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli Ditetapkan sebagai Hari Koperasi. Semangat dasar koperasi Indonesia, dapat kita lihat dalam lambang koperasi.
Simbol-simbol diatas mengandung makna, yaitu : • Pohon beringin, melambangkan sifat kemasyarakatan dan persatuan yang kokoh • Bintang dan perisai, melambangkan Pancasila sebagai landasan idiil • Timbangan, melambangkan sifat adil • Gerigi roda, melambangkan kerja atau usaha yang terusmenerus • Padi dan kapas, melambangkan kemakmuran yang hendak dicapai • Rantai, melambangkan persahabatan dan persatuan yang kuat • Warna merah dan putih, melambangkan sifat nasional koperasi • Tulisan “Koperasi Indonesia”, melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia
sekurang-kurangnya 20 orang. d. Koperasi sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum dan dibentuk sekurang-kurangnya tiga koperasi.
Adapun tujuan koperasi yaitu sebagai lembaga ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, koperasi mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut : 6. Meningkatkan kesejahteraan anggota 7. Menyediakan kebutuhan anggota 8. Mempermudah anggota koperasi untuk memperoleh modal usaha 9. Mengembangkan usaha para anggota koperasi 10. Menghindarkan anggota koperasi dari praktek rentenir atau lintah darat Usaha koperasi dilakukan atau dijalankan secara bersama. Koperasi di bangun dengan modal bersama. Dengan demikian, diharapkan koperasi akan lebih maju dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Koperasi dijalankan secara bersama sesuai dengan asas koperasi, yakni kekeluargaan dan gotong royong. Artinya, dalam menjalankan perekonomian, rakyat secara bersama atau berkelompok membentuk suatu badan usaha. Caranya dengan mengelola modal bersama. Badan usaha yang didirikan bersama ini disesuaikan dengan kebutuhan para anggotannya. D. 9.
Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Lainnya Bentuk koperasi Berdasarkan keanggotaannya, bentuk koperasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu: c. Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang dan dibentuk
Berdasarkan kedudukannya, bentuk koperasi dibedakan menjadi tiga macam. d. Koperasi pusat beranggotakan minimal lima buah koperasi primer, wilayah kerjanya ditingkat kabupaten e. Koperasi gabungan beranggotakan minimal tiga buah koperasi pusat, wilayah kerjanya di tingkat provinsi f. Koperasi induk beranggotakan minimal tiga buah koperasi gabungan, wilayah kerjanya seluruh Indonesia dan berkedudukan di ibu kota Negara (Jakarta). 10.
Jenis koperasi Jenis koperasi berdasarkan lingkungan usahanya : d. Koperasi Sekolah Anggota koperasi sekolah adalah para siswa disekolah bersangkutan, pengurus juga terdiri atas siswa sekolah yang dipilih oleh siswa, koperasi sekolah biasanya menyediakan alatalat perlengkapan sekolah, seperti buku, pensil, dan karet penghapus. e. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Anggota koperasi pegawai negeri (KPN) adalah
para pegawai negri yang bernaung pada instansi tertentu, kegiatan usahanya menyediakan segala macam kebutuhan para pegawai yang menjadi anggotanya, seperti pakaian, sepatu, keperluan rumah tangga dan simpan pinjam uang. f. Koperasi Unit Desa (KUD) Anggota koperasi unit desa (KUD) adalah warga desa, khususnya para petani, usaha KUD menyediakan alatalat kebutuhan para petani, seperti berbagai macam bibit tanaman, dan alat pertanian, KUD juga membeli hasil bumi para petani. Jenis koperasi berdasarkan bentuk usahanya, dapat dibedakan sebagai berikut : 3. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari, seperti beras, gula, dan minyak goring. 4. Koperasi simpan pinjam /kredit adalah koperasi yang memberikan pinjaman uang khusus pada para anggotanya. Anggota yang meminjam uang wajib mengembalikan uang beserta bunganya. Uang yang dipinjam berasal dari simpanan para anggotanya. Ada keuntungannya bila meminjam ke koperasi : bunga uang pinjaman sangat ringan; pengembalian pinjaman
dilakukan dengan mengangsur; bunga pinjaman akan dinikmati bersama dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha (SHU); koperasi produksi adalah koperasi yang kegiatannya bergerak di bidang usaha pembuatan barang, seperti pembuatan tahu, tempe, gula merah dan batu bata. 11.
Kegiatan usaha koperasi Kegiatan usaha koperasi dapat dibedakan sebagai berikut : c. Koperasi yang mempunyai satu bidang usaha, contohnya koperasi simpan pinjam, koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi jasa d. Koperasi yang mempunyai lebih dari satu bidang usaha, contohnya KUD dan Koperasi Serba Usaha (KSU)
12.
Syarat-syarat Mendirikan Koperasi Syarat mendirikan koperasi, antara lain : mempunyai kepentingan bersama; mempunyai tujuan ekonomi yang sama; minimal 20 orang anggota dan merupakan WNI; bertempat tinggal di lingkungan wilayah tertentu.
13.
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain c. Koperasi Dasar pendirian adalah kesamaan cita-cita, yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan bersama berdasarkan asas
kekeluargaan; sifat keanggotaan terbuka dan sukarela artinya siapapun dapat masuk mejadi anggota koperasi; kekuasaan tertinggi terletak pada rapat anggota; modal dikumpulkan dari simpanan para anggota koperasi; pembagian keuntungan berdasarkan besar kecilnya jasa masingmasing anggota. d. Badan usaha lain Dasar dari tujuan pendirian adalah mendapatkan keuntungan yang sebesarbesarnya;sifat keanggotaan tidak terbuka (tertutup), artinya tidak sembarangan orang boleh menjadi anggota. Jadi, dalam badan usaha lain ada pembatasan anggota; kekuasaan tertinggi ada pada rapat pemegang saham. Biasanya pemegang saham terbesar mempunyai pengaruh lebih besar disbanding yang lain; modal dikumpulkan dari hail penjualan saham; pembagian keuntungan berdasarkan besar kecilnya modal dari setiap anggota. Jelasnya anggota yang modalnya besar akan memperoleh keuntungan besar. 14.
Manfaat koperasi Manfaat koperasi bagi anggotanya antara lain sebagai berikut : f. Anggota dapat membeli barangbarang koperasi dengan harga lebih murah
g. Pada akhir tahun, setiap anggota mendapat sisa hasil usaha (SHU) h. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong i. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab j. Setiap anggota dapat meminjam uang dengan bunga yang rendah/kecil 15.
Kelengkapan dan kegiatan koperasi d. Rapat anggota Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi koperasi. Dilaksanakan satu tahun sekali. Dalam rapat anggota pengurus dan pengawas mempertanggungjawabkan pengelolaan koperasikepada para anggotanya. Kekuasaan rapat angota (RAT) adalah : 8. Menetapkan anggaran dasar koperasi 9. Menetapkan kebijaksanaan umum organisasi, managemen dan usaha 10. Menetapkan, pemilihan, pengakatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas 11. Menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi 12. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus 13. Menetapkan pembagian sisa hasil usaha 14. Menetapkan penggabungan, peleburan,
pembagian dan pembubaran koperasi. e. Pengurus Pengurus adalah anggota koperasi yang mendapatkan kepercayaan dari rapat anggota untuk memimpin jalannya koperasi. Tugas pengurus adalah : 6. Mengelola koperasi dan usahanya 7. Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi 8. Menyelenggarakan rapat anggota 9. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas 10. Memelihara buku daftar anggota dan pengurus f. Pengawas Pengawas adalah anggota koperasi yang dipercayai rapat anggota
untuk mengawasi pengelolaan koperasi agar berjalan secara efektif dan efisien. Tugas pengawas adalah mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi dan membuat laporan tertulis hasil pengawasannya. 16.
Macam-macam kegiatan koperasi Kegiatan yang dilakukan koperasi pada umumnya meliputi melayani dan menyalurkan kebutuhan anggota, menjalankan produksi barang, menjual barang untuk anggota, membeli barang dari anggota, mengambangkan usaha yang dapat menguntungkan.
Sumber : H. Agus Tri Raharjo, dkk. Modul pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV. Jakarta : CV Pustaka Bengawan Tantya Hisnu P. Winardi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta : Depdiknas
Lampiran 8 INTRUMEN PENELITIAN TES KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS Kelas/semester
: IV / II
Mata Pelajaran
: IPS
Materi
: KOPERASI
Pilihlah jawaban yang paling benar!
2.
UUD 1945
41.
3.
Pasal 33
4.
Kesadaran pribadi
42.
43.
44.
45.
Koperasi berasal dari kata co dan operation yang berarti …. e. Bekerja dan bersama-sama f. Bersatu dan bersama-sama g. Bersama-sama dan bekerja h. Bersama-sama dan bersatu Koperasi merupakan badan usaha yang sesuai dengan UUD 1945 pasal .... c. 33 ayat 1 c. 33 ayat 3 d. 33 ayat 2 d. 33 ayat 4 Landasan struktural koperasi adalah …. e. Kesadaran pribadi f. Pancasila g. Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 h. UU No. 25 tahun 1992
Berdasarkan table di atas, yang merupakan landasan mental koperasi adalah …. c. 1 c. 3 d. 2 d. 4 46.
Hari koperasi Indonesia diperingati setiap tanggal …. c. 12 Juli c. 12 Juni d. 12 Mei d. 12 Agustus
47.
Tujuan utama koperasi adalah …. e. Membeli barang dengan harga murah f. Menyalurkan kredit dengan bunga ringan g. Mencari keuntungan h. Meningkatkan kesejahteraan anggota
Undang-undang yang mengatur tentang perkoperasian di Indonesia adalah …. e. UUD No. 25 tahun 1992 f. UUD No. 29 tahun 1992 g. UUD No. 12 tahun 1982 h. UUD No. 25 tahun 1990
Untuk soal 8-9! Perhatikan lambang koperasi berikut!
Perhatikan table dibawah ini! No Landasan Koperasi 1.
Pancasila
48.
Persahabatan yang kukuh dalam koperasi dilambangkan dengan ….
49.
50.
51.
e. Rantai f. Padi dan kapas g. Roda bergigi h. Pohon beringin Lambang keadilan dalam koperasi digambarkan dengan …. e. Bintang f. Rantai g. Timbangan h. Pohon beringin
55.
Pengurus koperasi dipilih melalui …. e. Rapat anggota f. Pemilihan umum g. Rujukan pejabat h. Anggota dating sendiri
57.
Koperasi sekunder sering disebut debagai koperasi …. c. Cabang c. pusat d. Kedua d. tambahan
58.
Berdasarkan keanggotaannya, koperasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, kecuali …. e. Koperasi primer f. Koperasi sekunder g. Koperasi tersier h. Gabungan koperasi
59.
Koperasi yang bergerak di bidang usaha pembuatan barang disebut …. e. Koperasi konsumsi f. Koperasi produksi g. Koperasi simpan pinjam h. Koperasi distribusi
60.
Gabungan koperasi adalah …. e. Gabungan dari beberapa pusat koperasi yang sejenis dan telah berbadan hukum f. Gabungan dari beberapa pusat koperasi yang tidak sejenis dan telah berbadan hukum g. Gabungan dari beberapa koperasi yang sejenis, namun tidak berbadan hukum h. Gabungan dari beberapa koperasi yang tidak sejenis dan tidak berbadan hukum
Badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengurus koperasi adalah …. e. Badan pemeriksa f. Pembantu umum g. Rapat anggota h. Pengawas
52.
Rapat koperasi dipimpin oleh …. c. Anggota c. pengawas d. Pengurus d. ketua
53.
Keuntungan dalam koperasi disebut …. c. SHU c. laba d. SKU d. modal
54.
Perhatikan hal-hal berikut! 3. Modal 4. Jasa usaha anggota Hal-hal di atas perlu diperhatikan saat membagikan …. c. Simpanan pokok c. hibah d. Dana cadangan d. SHU
56.
SHU diberikan kepada anggota setelah …. c. RAT c. RKK d. RAK d. RAP Tingkatan dari organisasi koperasi yang paling tinggi adalah …. e. Koperasi primer f. Koperasi induk g. Pusat koperasi h. Gabungan koperasi
61.
62.
63.
Koperasi yang melayani anggotannya untuk menabung dan meminjam modal adalah koperasi …. c. Konsumsi c. produksi d. Serba usaha d. simpan pinjam Koperasi yang menjalankan kegiatan koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit disebut …. e. Koperasi unit desa f. Koperasi sekolah g. Koperasi jasa h. Koperasi lingkungan Dibawah ini yang bukan termasuk koperasi jasa adalah …. e. Koperasi Angkutan Jakarta f. Koperasi Unit Desa g. Koperasi Wahana Kalpika h. Koperasi Asuransi Indonesia
64.
Koperasi sekolah adalah jenis koperasi berdasarkan …. e. Usaha f. Sempit luasnya lapangan usaha g. lingkungan h. besar kecilnya lapangan usaha
65.
Koperasi sekolah dikelola oleh …. e. Kepala sekolah, guru, dan murid f. Penjaga sekolah, tata usaha, dan murid
g. Guru, penjaga sekolah, dan tata usaha h. Tata usaha, kepala sekolah, dan penjaga sekolah 66.
Koperasi yang anggotanya adalah para warga dalam suatu sekolah termasuk …. e. Koperasi unit desa f. Koperasi pensiunan g. Koperasi lingkungan h. Koperasi sekolah
67.
Pengelolaan koperasi dilakukan secara …. c. Terpusat c. terkontrol d. Demokratis d. otoriter
68.
Yang dimaksud dengan KUD mandiri adalah …. e. KUD yang telah mampu mengembangkan organisasinya tanpa harus dibina terus menerus oleh pemerintah f. KUD yang jumlah anggotannyalebih dari 100 orang g. KUD yang mampu membiyai usahanya sendiri h. KUD yang mempunyai modal yang sangat besar
Sumber :Tim Cipta Prestasi Prima. 2008. Ampuh Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester 2. Jakarta : Esis
Lampiran 9 KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN TES KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
1. c
11.d
21.d
2. a
12.d
22.a
3. c
13.a
23.b
4. a
14.d
24.c
5. d
15.a
25.a
6. a
16.b
26.d
7. d
17.a
27.c
8. a
18.c
28.a
9. c
19.b
10. a
20.b
Lampiran 10 Bacaan Instrumen Penelitian Hasil Belajar
Memahami Koperasi 7.
Pentingnya
Makna dan Tujuan Koperasi
Koperasi didirikan oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Koperasi merupakan bentuk usaha di bidang ekonomi yang mengutamakan gotong royong. Menurut Undang-undang koperasi No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 ayat 1 pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi adalah usaha bersama yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan berdasarkan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotannya. Koperasi mempunyai lambing yang bermakna sebagai berikut :
o
Bintang dan perisai melambangkn Pancasila
o
Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan berkepribadian Indonesia yang kokoh
o
Tulisan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian koperasi rakyat
o
Merah Putih melambangkan sifat nasional koperasi
Pada prinsipnya koperasi didirikan untuk kepentingan anggota. Maka tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya. Di samping itu, koperasi dapat ikut membangun tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
o
Rantai melambangkan persahabatan yang kekal
Menurut UU No. 25 tahun 1992, Koperasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
o
Gigi roda melambangkan usaha yang terus menerus
5.
o
Kapas dan padi melambangkan kemakmuran yang diusahakan dan yang harus dicapai oleh koperasi
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social.
o
Timbangan melambangkan keadilan social
6.
Secara aktif mempertinggi
untuk kualitas
dan
7.
Membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dan koperasi sebagai soko guru
8.
Membantu kualitas pendidikan rakyat
9.
Menambah penghasilan rakyat
10.
Menciptakan dan memperluas lapangan kerja
kehidupan masyarakat 7.
8.
8.
manusia
Mewujudkan dan mengmbangkan perekonomian nasional berdasarkan asas kekeluargaan Manfaat Koperasi
Koperasi sangat bermanfaat banyak bagi anggota dan masyarakat sekitar. Adapun manfaatnya sebagi berikut : 7. Melatih kemandirian 8. Melatih berorganisasi 9. Melatih kerja sama 10. Menghemat pengeluaran 11. Mendapat pembagian jasa 12. Terhindar dari praktik lintah darat
9.
Pentingnya Usaha Bersama Melalui Koperasi
Koperasi berperan penting sebagai penggerak ekonomi rakyat dan perekonomian nasional. Usaha yang dihimpun dalam koperasi keuntungannya kembali pada anggota. Peran koperasi antara lain : 6.
Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokrasi
Pengelolaan koperasi dilakukan bersama-sama antara pengurus, pengawas dan anggota. Masing-masing mempunyai peran yang berbeda-beda. 5.
Pengurus Koperasi Pengurus koperasi pada umumnya terdiri atas ketua, sekertaris, bendahara, dan beberapa tambahan, seperti pembantu umum. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun. Penentuan pengurus berdasarkan pilihan dari anggota secara langsung pada RAT (Rapat Anggota Tahunan). Pengurus koperasi mempunyai beberapa tugas penting sebagai berikut : f. Mengelola koperasidan beragam usahanya g. Melaksanakan kerja
program
h. Melaksanakan anggota
rapat
i. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan dan pertanggung jawaban
k. Pengesahan pertanggungjawaban
j. Melaporkan pengelolaan kepada anggota 6.
Pengawas koperasi merupakan wakil anggota yang mendampingi tata kerja pengurus. Tugas utama pengawas melakukan pengawasan pengelolaan koperasi yang dilakukan pengurus dan karyawan. Pengawas melakukan pengawasan secara rutin dan berkala. Setiap bulan meneliti pengelolaan koperasi, seperti meneliti pembukuan, inventaris. Namun, hasil kepengawasan tetap dirahasiakan kepada pihak ketiga. 7.
l. Pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha)
Pengawas Koperasi
Rapat Anggota Kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan koperasi adalah rapat anggota. Rapat anggota ada dua macam, yakni Rapat Anggota Perwakilan dan Rapat Anggota Tahunan. Kegiatan rapat anggota membicarakan, seperti : g. AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) h. Kebijakan bersama i. Pemilihan, peningkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas j. Membuat rencana kerja
8.
Modal Koperasi
Modal koperasi ada dua, yakni modal sendiri dan modal pinjaman : a.
Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib sukarela, dana cadangan, hibah.
b.
Modal pinjaman dari anggota, koperasi lain, pihak ketiga, seperti : bank dan lembaga keuangan lain, obligasi dan sumber lain yang sah.
Pengelolaan koperasi perlu mendapat bimbingan dan kemudahan pemerintah, seperti pendidikan dan pelatihan, penyuluhan, bimbingan usaha, kemudahan permodalan, pengembangan jaringan usaha koperasi, bantuan konsultasi. 10.
Membandingkan Koperasi dengan Jenis Usaha Lain
Koperasi akan bisa maju apabila anggotanya aktif dan kegiatan koperasi bermacam-macam usahanya. Badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang ekonomi cukup banyak selain koperasi. Perbandingan koperasi denan badan usaha lain sebagai berikut : Koperasi : 6. Dasar pendirian adalah kesamaan cita-cita, yaitu mencapai kesejahteraan
bersama atas kekeluargaan
7. Sifat keanggotaannya terbuka dan sukarela 8. Kekuasaan tertinggi rapat anggota
o Perseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemegang.
dasar
pada
9. Tingkat bunga dibatasi 10. Modal dari simpanan anggota
11.
Jenis-jenis koperasi yang ada di Negara kita antara lain sebagai berikut : g.
Badan Usaha (Bukan Koperasi)
ada
8. Kekuasaan tertinggi ada pada pemilik atau anggota rapat umum pemegang saham
h.
10. Modal berasal dari pemilik atau dari penjualan sahamsaham Jenis-jenis badan usaha yang bukan koperasi antara lain :
i.
o Firma adalah bentuk perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang o Persekutuan Komanditer (CV) adalah bentuk badan usaha yang di dalamnya terdapat sekutu aktif dan sekutu pasif
Pinjam
Koperasi Produsen Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotannya terdiri atas produsen. Koperasi ini memproduksi dan menampung hasil produksi dari para anggota, serta menjualnya secara bersama-sama. Contohnya : koperasi peternak susu sapi perah, koperasi tahu tempe (kopti) dan Koperasi Batik Indonesia.
9. Tingkat bunga tidak dibatasi
o Badan usaha perseorangan dimiliki oleh satu orang dan perkembangannya sangat tergantung pada pemilik
Koperasi Simpan (Koperasi Kredit)
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidangsimpan pinjam anggota. Simpanan anggota didapat dari iuran bulanan. Dari simpanan ini, koperasimemberikan pinjaman kepada para anggota dengan bunga rendah, syarat-syarat ringan dan angsuran ringan.
6. Dasar pendirian dan tujuannya untuk mengejar keuntungan/laba sebesarbesarnya 7. Sifat keanggotaannya pembatasan
Jenis-jenis Koperasi
Koperasi Konsumen Koperasi konsumen adalah koperasi yang mengusahakan barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk para anggotanya. Misalnya, kegiatan pertokoan, KUD.
j.
Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah koperasi yang member pelayanan atau jasa kepada para anggotanya. Misalnya adalah koperasi jasa pengurusan STNK, BPKB dan pembayaran rekening (listrik, air minum dan telepon). k.
Koperasi Pemasaran Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menyalurkan barang-barang untuk keperluan produksi para anggotanya dan menyalurkan hasil produksinya.
l.
Koperasi Pegawai Negeri Koperasi Pegawai Negeri adalah koperasi yang beranggotakan pegawai negeri. Koperasi ini menyediakan berbagai barang kebutuhan para pegawai negeri. KPN terdapat di masing-masing unit kantor milik pemerintah. Dilihat dari keanggotaannya, koperasi ada beberapa macam, antara lain sebagai berikut : 7) Koperasi Pertanian, beranggotakan para petani, buruh tani dan orang orang yang terlibat dalam usaha pertanian. 8) Koperasi Pensiunan, beranggotakan para pensiunan pegawai negeri. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan para pensiunan dan menyediakan berbagai barang kebutuhan para pensiunan.
9) Koperasi (KPN)
Pegawai
Negeri
Beranggotakan para pegawai negeri. Misalnya: Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), Koperasi Departemen Agama, dan lainlain. Koperasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri. 10) Koperasi Pasar (KOPPAS) Beranggotakan pedagang pasar.
para
11) Koperasi Unit Desa (KUD) Beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan di bidang ekonomi antara lain: c. Menyalurkan barangbarang pertanian seperti pupuk, obat-obatan, alatalat pertanian, dan lainlain. d. Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para petani. Untuk tingkat kabupaten dan provinsi terdapat PUSKUD (Pusat Koperasi Unit Desa) yang memberikan bimbingan kepada KUD-KUD. Di tingkat pusat terdapat Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) 12) Koperasi Sekolah Koperasi sekolah beranggotakan para warga
sekolah. Koperasi sekolah menyediakan kebutuhan warga sekolah, misalnya buku tulis, pensil, penghapus, penggaris, buku pelajaran dan lain-lain.
utamanya adalah untuk ikut menunjang pendidikan siswa dan latihan koperasi. Di samping itu, koperasi ikut membantu meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.
Koperasi sekolah di usahakan dan di urus oleh siswa. Koperasi sekolah juga merupakan tempat latihan berorganisasi, latihan bekerja sama, latihan bertanggung jawab, latihan mengenal lingkungan dan lain-lain. Bapak koperasi adalah Drs. Mohammad Hatta. Hari koperasi diperingati setiap tanggal 12 Juli.
Perangkat organisasi sekolah meliputi pengurus, pengawas program dan rapat anggota koperasi sekolah. Kesemuanya dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama.
12.
Kegiatan Koperasi
Salah
Satu
Koperasi yang berjalan dan dikelola di sekolah adalah Koperasi Sekolah. Koperasi sekolah dikelola bersama warga sekolah. Tujuan
Sumber : Tim Bina Cipta Prestasi. 2010. Mandiri Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 4 berdasarkan KTSP 2006. Jakarta : Erlangga
Lampiran 11 INSTRUMEN PENELITIAN HASIL BELAJAR Kelas / Semester
: IV / II
Mata Pelajaran
: IPS
Materi
: KOPERASI
TES
Pilihlah jawaban yang paling benar! 41.
Landasan structural koperasi adalah UUD 1945 pasal …. c. 33 ayat 1 c. 33 ayat 3 d. 33 ayat 2 d. 33 ayat 4
42.
Landasan idiil koperasi adalah …. c. Pancasila c. setia kawan d. UUD 1945 d. kekeluargaan
43.
44.
Koperasi pertama di Indonesia didirikan pada tanggal …. e. 12 Juli 1960 f. 12 Juni 1957 g. 12 Juli 1947 h. 12 Juni 1948 Tujuan utama koperasi adalah …. e. Mencari laba f. Meningkatkan kesejahteraan g. Menjual barang dengan murah h. Memberikan kredit dengan bunga Untuk soal nomor 5-6! Perhatikan lambang koperasi berikut!
45.
Merah putih pada lambang koperasi melambangkan sifat …. e. Negaranya f. Nasional koperasi g. Berani dan suci h. Perjuangan
46.
Tulisan koperasi Indonesia melambangkan …. e. Persahabatan yang kekal f. Karya yang terus menerus g. Sifat nasional koperasi h. Kepribadian koperasi Indonesia
47.
Para pengurus koperasi di pilih dalam …. e. Rapat anggota f. Rujukan pejabat g. Pemilihan umum h. Anggota dating sendiri
48.
Kegiatan koperasi diawasi oleh …. e. Ketua f. Rapat anggota g. Pengurus h. Pengawas
49.
50.
Pengurus koperasi yang bertugas mengatur keuangan koperasi adalah …. e. Sekretaris f. Bendahara g. Pembantu umum h. Badan pemeriksa Perhatikan pernyataan berikut! 5. Simpanan pokok 6. Simpanan wajib 7. Dana cadangan 8. Hibah Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan jenis simpanan yang tidak dapat diambil selama menjadi anggota koperasi adalah …. c. 1 c. 3 d. 2 d. 4
51.
Keuntungan yang diperoleh koperasi disebut …. c. SHU c. laba d. SKU d. modal
52.
Pembagian SHU kepada anggota berdasarkan …. e. Modal dan jasa usaha anggota f. Modal dan penjualan koperasi g. Modal dan keuntungan koperasi h. Modal dan bantuan modal yang didapat koperasi
53.
54.
Pembagian SHU dilakukan setelah …. c. RAK c. RAT d. RAP d. RKK Berikut ini yang bukan merupakan kegiatan koperasi adalah …. e. Melayani kebutuhan anggota f. Menjual barang kepada anggota g. Menyalurkan kredit lunak kepada anggota
h. Mengambil keuntungan besar dari anggota 55.
56.
Koperasi sekunder adalah …. e. Gabungan tiga koperasi primer sejenis f. Gabungan tiga koperasi primer yang berbeda jenis g. Gabungan tiga koperasi tersier sejenis h. Gabungan tiga koperasi tersier yang berbeda jenis Berdasarkan keanggotaannya, koperasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, kecuali …. e. Koperasi primer f. Koperasi sekunder g. Koperasi tersier h. Gabungan koperasi
57.
Koperasi yang menyediakan sembako disebut koperasi …. e. Produksi f. Konsumsi g. Serba unit desa h. Simpan pinjam
58.
Koperasi berusaha kesulitan dengan cara …. e. Berkelompok f. Bekerja sama g. Berjiwa besar h. Belajar
59.
Berikut ini merupakan hak anggota koperasi adalah …. e. Mematuhi peraturan koperasi f. Berpartisipasi dalam kegiatan koperasi g. Memelihara kebersamaan h. Menghadiri rapat koperasi
mengatasi
60.
61.
62.
63.
64.
65.
Koperasi yang menjalankan kegiatan koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit desebut …. e. Koperasi unit desa f. Koperasi sekolah g. Koperasi jasa h. Koperasi lingkungan
66.
Koperasi yang bertujuan untuk menghasilkan sesuatu secara bersama-sama adalah …. e. Koperasi produksi f. Koperasi unit desa g. Koperasi konsumsi h. Koperasi tunggal usaha
67.
Koperasi pensiunan beranggotakan para pensiunan …. e. Dokter f. Karyawan swasta g. Pegawai negri h. Wiraswasta
68.
Perhatikan table dibawah ini!
Koperasi yang menyediakan kebutuhan anggotannya disebut …. e. Koperasi kredit f. Koperasi sekolah g. Koperasi produksi h. Koperasi konsumsi Koperasi primer beranggotakan minimal …. Orang. c. 20 c. 100 d. 50 d. 200 Perhatikan pernyataan di bawah ini! 5. Koperasi Angkutan Jakarta 6. Koperasi Wahana Kalpika 7. Koperasi Asuransi Indonesia 8. Koperasi Unit Desa Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk koperasi jasa adalah …. c. 1, 2, dan 3 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 2, dan 4 d. 1, 3, dan 4 Dibawah ini yang bukan merupakan jenis koperasi berdasarkan lingkungannya adalah …. e. Koperasi fungsional f. Koperasi unit desa g. Koperasi sekolah h. Koperasi pasar Koperasi sekolah dikelola oleh warga sekolah, kecuali …. c. Guru c. tata usaha d. penjaga sekolah d. Murid
Koperasi
Badan usaha lain
Berbadan hukum
-
√
2.
Menyejaht erakan anggota
-
√
3.
Modal berasal dari saham
√
-
4.
Modal relative kecil
√
-
No
Perbedaan
1.
Perbedaan yang benar antara koperasi dan badan usaha lain adalah nomor …. c. 1 c. 3 d. 2 d. 4 69.
Koperasi perumahan Nasional termasuk jenis koperasi …. c. Produksi c. jasa d. Konsumsi d. fungsional
70.
Pusat koperasi Unit Desa bertugas untuk …. e. Melayani jual beli hasil pertanian f. Menyalurkan barang-barang pertanian g. Memberikan bimbingan koperasi
h. Mengembangkan koperasi tanpa bantuan pemerintah
Sumber : Tim Cipta Prestasi Prima. 2008. Ampuh Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester 2. Jakarta : Esis
Lampiran 12 KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN HASIL BELAJAR 1.a 2. d 3. a 4. b 5. b 6. d 7. a 8. d 9. b 10.b
11.a 12.a 13.c 14.d 15.b 16.c 17.b 18.b 19.d 20.c
21.d 22.a 23.b 24.d 25.d 26.a 27.c 28.a 29.c 30.a
Lampiran 13 Data Validitas Uji Coba Kemampuan Membaca Kritis Siswa No Respond
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 ∑X p q
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
4 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
5 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
6 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
8 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
11 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
12 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
13 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
15 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0
16 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
17 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
18 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
19 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
Butir Item 20 21 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
22 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1
26 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
27 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1
28 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0
29 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
30 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
32 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1
33 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
34 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1
35 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1
37 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
38 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0
39 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
Y
Y2
40 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
24 12 29 30 33 36 34 34 27 27 17 12 13 34 23 26 17 25 32 25 31 27 23 31 14 12 17 25 15 22 23 28
576 144 841 900 1089 1296 1156 1156 729 729 289 144 169 1156 529 676 289 625 1024 625 961 729 529 961 196 144 289 625 225 484 529 784
778
20598
24
27
22
14
23
12
22
22
25
29
18
22
19
17
20
18
22
20
19
18
19
26
27
9
21
25
9
18
21
15
21
12
20
16
20
20
6
18
18
24
0.75
0.84
0.68
0.43
0.71
0.37
0.68
0.68
0.78
0.90
0.56
0.68
0.59
0.53
0.62
0.56
0.68
0.62
0.59
0.56
0.59
0.81
0.84
0.28
0.65
0.78
0.28
0.56
0.65
0.46
0.65
0.37
0.62
0.5
0.62
0.62
0.18
0.62
0.56
0.75
0.25
0.16
0.32
0.57
0.29
0.63
0.32
0.32
0.22
0.1
0.44
0.32
0.41
0.47
0.38
0.44
0.32
0.38
0.41
0.44
0.41
0.19
0.16
0.72
0.35
0.22
0.72
0.44
0.35
0.54
0.35
0.63
0.38
0.5
0.38
0.38
0.82
0.38
0.44
0.25
Lampiran 14 Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Variabel X (Kemampuan Membaca Kritis) Contoh perhitungan butir soal no. 1 1.
Mp = 24+12+19+30+33+36+34+34+27+27+17+12+34+23+26+17+25+32+31+27+23+31+25+23 24
2.
3.
4.
5.
q= 1‐p
q= 1‐0.75 = 0.25
6.
Dari perhitungan tersebut didapat rhitung = 0.484, sedangkan rtabel = 0.349, karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 1 valid.
Lampiran 15 Data Hasil Uji Coba Validitas Kemampuan Membaca Kritis Siswa No. Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
∑X
Mp
Mt
p
q
SD
rpbi
24 27 22 14 23 12 22 22 25 29 18 22 19 17 20 18 22 20 19 18 19 26 27 9 21 25 9 18 21 15 21 12 20 16 20 20 6 18 18 24
26.33 24.70 26.91 28.71 27.30 31.75 26.54 26 26.52 25 26.89 27.68 28.68 27.94 27.3 23.89 24.22 26.75 28.26 27 27.42 25.46 26 29.44 27.19 26.28 21.22 28.05 27 25.66 26.62 26.66 27.05 27.43 25.45 27.35 21.5 27.11 25.16 26.5
24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31 24.31
0.75 0.84 0.68 0.43 0.71 0.37 0.68 0.68 0.78 0.90 0.56 0.68 0.59 0.53 0.62 0.56 0.68 0.62 0.59 0.56 0.59 0.81 0.84 0.28 0.65 0.78 0.28 0.56 0.65 0.46 0.65 0.37 0.62 0.5 0.62 0.62 0.18 0.56 0.56 0.75
0.25 0.16 0.32 0.57 0.29 0.63 0.32 0.32 0.22 0.1 0.44 0.32 0.41 0.47 0.38 0.44 0.32 0.38 0.41 0.44 0.41 0.19 0.16 0.72 0.35 0.22 0.72 0.44 0.35 0.54 0.35 0.63 0.38 0.5 0.38 0.38 0.82 0.44 0.44 0.25
7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25 7.25
0.484 0.114 0.522 0.516 0.639 0.775 0.435 0.333 0.564 0.27 0.392 0.667 0.72 0.53 0.520 0.056 0.014 0.419 0.648 0.448 0.516 0.329 0.526 0.427 0.530 0.507 0.256 0.571 0.503 0.165 0.435 0.243 0.469 0.43 0.190 0.533 0.178 0.425 0.123 0.519
rtabel Kesimpulan 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid Drop Valid
Lampiran 16 Data Reabilitas Kemampuan Membaca Kritis Siswa Variabel X No Respond
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 ∑X p q ∑pq
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0
3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
4 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
6 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
11 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
12 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
13 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
15 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0
17 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
18 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
Butir Item 19 20 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1
23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1
26 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
28 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0
29 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
33 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
34 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1
38 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0
40 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
24
22
14
12
22
25
18
22
19
17
20
23
20
19
18
19
27
9
21
25
18
21
21
20
16
20
18
24
0.75
0.68
0.43
0.37
0.68
0.78
0.56
0.68
0.59
0.53
0.62
0.71
0.62
0.59
0.56
0.59
0.84
0.28
0.65
0.78
0.56
0.65
0.65
0.62
0.5
0.62
0.62
0.75
0.25
0.32
0.57
0.63
0.32
0.22
0.44
0.32
0.41
0.47
0.38
0.29
0.38
0.41
0.44
0.41
0.16
0.72
0.35
0.22
0.44
0.35
0.35
0.38
0.5
0.38
0.38
0.25
0.18
0.21
0.24
0.23
0.21
0.17
0.24
0.21
0.24
0.25
0.23
0.20
0.23
0.24
0.24
0.24
0.13
0.20
0.22
0.17
0.24
0.22
0.22
0.23
0.25
0.23
0.23
0.18
Y
Y²
15 8 22 22 27 28 27 25 21 19 10 6 7 26 17 20 10 18 26 17 24 21 16 24 8 7 12 15 7 14 15 20 554
225 64 484 484 729 784 729 625 441 361 100 36 49 676 289 400 100 324 676 289 576 441 256 576 64 49 144 225 49 196 225 400 11066
Lampiran 17 Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Butir Soal Variabel X (Kemampuan Membaca Kritis siswa ) Diketahui : ΣX = 554
ΣX² = 11066
N = 32
n = 28
1.
Σpq = 6.08
Mencari Varians :
2.
Mencari reliabilitas yang dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20, maka :
Dari perhitungan di atas, didapat rhitung = 0,896 sedangkan dari tabel didapat rtabel = 0,349. Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
Lampiran 18 Data Validitas Uji Coba Hasil Belajar IPS Siswa Variabel Y Y
Y²
1
24
576
1
12
144
1
0
29
841
1
1
0
30
900
0
1
1
1
33
1089
1
0
1
1
1
36
1296
1
0
1
1
1
34
1156
1
1
0
1
1
1
34
1156
1
0
1
0
0
1
1
27
729
0
1
1
0
0
0
1
1
27
729
0
0
0
1
0
1
1
1
1
17
289
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
12
144
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
13
169
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
34
1156
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
23
529
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
26
676
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
17
289
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
25
625
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
32
1024
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
25
625
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
31
961
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
27
729
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
23
529
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
31
961
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
14
196
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
12
144
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
17
289
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
25
625
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
15
225
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
22
484
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
31
961
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
27
729
22
21
19
21
18
23
20
21
16
20
28
27
10
23
23
7
17
23
25
20
12
22
15
20
18
5
18
24
24
785
20975
0.56
0.68
0.65
0.59
0.65
0.56
0.72
0.62
0.65
0.5
0.62
0.87
0.84
0.31
0.72
0.72
0.22
0.53
0.72
0.78
0.62
0.37
0.68
0.47
0.62
0.56
0.15
0.56
0.75
0.75
0.44
0.32
0.35
0.41
0.35
0.44
0.28
0.38
0.35
0.5
0.38
0.13
0.16
0.69
0.28
0.28
0.78
0.47
0.28
0.22
0.38
0.63
0.32
0.53
0.38
0.44
0.85
0.44
0.25
0.25
No.
Butir Item
Resp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
2
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
3
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
4
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
5
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
7
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
9
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
11
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
12
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
13
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
14
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
15
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
16
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
17
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
18
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
19
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
20
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
21
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
23
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
24
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
25
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
26
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
27
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
28
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
29
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
30
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
31
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
32
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
ΣX
30
28
22
12
21
11
19
21
16
23
20
p
0.93
0.87
0.68
0.37
0.65
0.34
0.59
0.65
0.5
0.71
q
0.07
0.13
0.32
0.63
0.35
0.66
0.41
0.35
0.5
0.29
Lampiran 19 Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Variabel Y (Hasil Belajar) Contoh perhitungan butir soal no. 3 1.
2.
3.
4.
5.
q= 1-p q= 1- 0.68 = 0.32
6.
Dari perhitungan tersebut didapat rhitung = 0.522, sedangkan rtabel = 0.349, karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 3 valid.
Lampiran 20 Data Hasil Uji Coba Validitas Hasil Belajar IPS Siswa Variebel (Y) No. Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
ΣX
Mp
Mt
p
q
SD
rpbi
rtabel
30 28 22 12 21 11 19 21 16 23 20 22 21 19 21 18 23 20 21 16 20 28 27 10 23 23 7 17 23 25 20 12 22 15 20 18 5 18 24 24
25.2 25.07 27.22 29.83 24.09 31.27 24.15 29.19 26.18 27.95 26.9 27.82 27.33 28.05 27.66 24.22 27.48 26.7 28.14 25.44 27.55 25.75 26.26 29.9 27.17 26.35 20.43 28.53 27.22 26.68 29.45 24.58 27.09 27.93 28.55 27.55 22.4 27.16 26.58 26.79
24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53 24.53
0.93 0.87 0.68 0.37 0.65 0.34 0.59 0.65 0.5 0.71 0.62 0.68 0.65 0.59 0.65 0.56 0.72 0.62 0.65 0.5 0.62 0.87 0.84 0.31 0.72 0.72 0.22 0.53 0.72 0.78 0.62 0.37 0.68 0.47 0.62 0.56 0.15 0.56 0.75 0.75
0.07 0.13 0.32 0.63 0.35 0.66 0.41 0.35 0.5 0.29 0.38 0.32 0.35 0.41 0.35 0.44 0.28 0.38 0.35 0.5 0.38 0.13 0.16 0.69 0.28 0.28 0.78 0.47 0.28 0.22 0.38 0.63 0.32 0.53 0.38 0.44 0.85 0.44 0.25 0.25
7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32 7.32
0.327 0.180 0.522 0.547 0.081 0.653 0.06 0.856 0.22 0.731 0.406 0.652 0.516 0.576 0.585 0.044 0.64 0.368 0.710 0.12 0.520 0.413 0.664 0.489 0.576 0.4 0.330 0.572 0.592 0.545 0.851 0.0014 0.507 0.432 0.698 0.459 0.119 0.403 0.484 0.536
0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
Kesimpulan Drop Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid
Lampiran 21 Data Reabilitas Hasil Belajar IPS Siswa No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 ΣX p q Σpq
3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
4 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
6 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
8 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0
11 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
12 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1
15 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0
18 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
19 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1
Butir Item 22 23 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1
26 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0
28 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1
29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0
31 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
33 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
34 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0
35 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
38 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
Y
Y²
40 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
20 8 23 25 29 29 28 28 23 21 12 6 9 28 18 21 12 20 29 18 25 23 17 27 9 8 12 17 10 15 24 19
400 64 529 625 841 841 784 784 529 441 144 36 81 784 324 441 144 400 841 324 625 529 289 729 81 64 144 289 100 225 576 361
613
13369
22
12
11
21
23
20
22
21
19
21
23
20
21
20
28
27
10
23
23
17
23
25
20
22
15
20
18
18
24
24
0.68
0.37
0.34
0.65
0.71
0.56
0.68
0.65
0.59
0.65
0.72
0.62
0.65
0.62
0.87
0.84
0.31
0.72
0.72
0.53
0.72
0.78
0.62
0.68
0.47
0.62
0.56
0.56
0.75
0.75
0.32
0.63
0.66
0.35
0.29
0.44
0.32
0.35
0.41
0.35
0.28
0.38
0.35
0.38
0.13
0.16
0.69
0.28
0.28
0.47
0.28
0.22
0.38
0.32
0.53
0.38
0.44
0.44
0.25
0.25
0.21
0.23
0.22
0.22
0.20
0.24
0.21
0.22
0.24
0.22
0.20
0.23
0.22
0.23
0.11
0.13
0.21
0.20
0.20
0.24
0.20
0.17
0.23
0.21
0.24
0.23
0.24
0.24
0.18
0.18
Lampiran 22 Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Butir Soal Variabel Y (Hasil Belajar IPS siswa ) Diketahui : ΣY = 613
ΣY² = 13369
N = 32
n = 30
1.
Σpq = 6.3
Mencari Varians :
2.
Mencari reliabilitas yang dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20, maka :
Dari perhitungan di atas, didapat rhitung = 0,896 sedangkan dari tabel didapat rtabel = 0,349. Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
Lampiran 23 DATA PENELITIAN VARIABEL X dan VARIABEL Y SISWA KELAS IV No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
X 16 19 8 13 13 18 17 18 17 9 13 8 18 7 13 15 14 16 17 12 18 18 16 21 13 13 14 16 15 25 14 19 16 14 13 15 17 18 14 14 17 13 15 11
X² 256 361 64 169 169 324 289 324 289 81 169 64 324 49 169 225 196 256 289 144 324 324 256 441 169 169 196 256 225 625 196 361 256 196 169 225 289 324 196 196 289 169 225 121
Y 18 22 10 16 16 21 12 9 20 11 15 14 21 13 6 8 17 19 12 14 21 22 19 24 6 15 17 18 18 18 16 23 20 16 17 18 20 21 11 16 14 16 18 13
Y² 324 484 100 256 256 441 144 81 400 121 225 196 441 169 36 64 289 361 144 196 441 484 361 576 36 225 289 324 324 324 256 529 400 256 289 324 400 441 121 256 196 256 324 169
XY 288 418 80 208 208 378 204 162 340 99 195 112 378 91 78 120 238 304 204 168 378 396 304 504 78 195 238 288 270 450 224 437 320 224 221 270 340 378 154 224 238 208 270 143
108 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 Σ
12 14 6 10 13 18 14 14 14 15 9 17 15 17 20 20 17 8 8 11 13 9 15 20 16 17 6 1028
144 196 36 100 169 324 196 196 196 225 81 289 225 289 400 400 289 64 64 121 169 81 225 400 256 289 36 15868
14 8 13 15 17 20 12 18 18 10 9 13 19 20 15 24 20 10 14 14 17 13 11 23 20 21 15 1134
196 64 169 225 289 400 144 324 324 100 81 169 361 400 225 576 400 100 196 196 289 169 121 529 400 441 225 19442
168 112 78 150 221 360 168 252 252 150 81 221 285 340 300 480 340 80 112 154 221 117 165 460 320 357 90 17167
Lampiran 24 Perhitungan Rata-rata, Simpangan baku, Median dan Modus Data Variabel X Kelas IV DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL X d.
Rentangan (R) R = 25-6 = 19
e.
Banyaknya Kelas (K) K = 1+3,33 log n = 1+3,33 log 71 = 1+3,33 (1,851) = 1+6,16 = 7,16
f.
7
Panjang Interval (P)
= 2,7
3
Daftar distribusi frekuensi data kemampuan membaca kritis siswa kelas IV No
Skor
F
Nilai Tengah (Xi)
1.
6-8
7
7
5,5
8,5
7
9,8 %
2.
9-11
6
10
8,5
11,5
13
8,4 %
3.
12-14
22
13
11,5
14,5
35
30,9 %
4.
15-17
22
16
14,5
17,5
57
30,9 %
5.
18-20
12
19
17,5
20,5
69
16,9 %
6.
21-23
1
22
20,5
23,5
70
1,4 %
7.
24-26
1
25
23,5
26,5
71
1,4 %
71
Batas Atas
Batas Bawah
Fk
Fr
1.
Nilai Rata-rata ( )
= 14,48 2.
Simpangan Baku (S)
3.
Median (Me)
Keterangan : Me : Median b : Batas bawah kelas median p : Panjang kelas median n : Banyaknya sampel F : Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median f : frekuensi kelas median Diket : P = 3, F = 13, b = 14,5, f = 22, n = 71
4.
Modus (Mo)
Keterangan : Mo : Modus b : Batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi terbesar p : panjang interval kelas b1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus b2 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus Diket: b = 14,5, P = 3, b1 = 22-6=16, b2 = 22-22=0
Lampiran 25
Perhitungan Rata-rata, Simpangan baku, Median dan Modus Data Variabel Y Kelas IV DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL Y d.
Rentangan (R) R = 24-6 = 18
e.
Banyaknya Kelas (K) K = 1+3,33 log n = 1+3,33 log 71 = 1+3,33 (1,851) = 1+6,16 = 7,16
f.
7
Panjang Interval (P)
= 2,57
3
Daftar distribusi frekuensi data hasil belajar IPS Kelas IV No
Skor
F
Nilai Tengah (Xi)
1.
6-8
4
7
5,5
8,5
4
5,7 %
2.
9-11
8
10
8,5
11,5
12
11,3 %
3.
12-14
14
13
11,5
14,5
26
19,7 %
4.
15-17
16
16
14,5
17,5
42
22,5 %
5.
18-20
18
19
17,5
20,5
60
25,4 %
6.
21-23
9
22
20,5
23,5
69
12,7 %
7.
24-26
2
25
23,5
26,5
71
2,8 %
Batas Atas
Batas Bawah
Fk
Fr
71
1.
Nilai Rata-rata (ỹ)
2.
Simpangan Baku (S)
3.
Median (Me)
Keterangan : Me : Median b : Batas bawah kelas median p : Panjang kelas median n : Banyaknya sampel F : Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median f : frekuensi kelas median Diket: P=3, F=4+8+14=26, b=17,5, f = 16, n = 71
4.
Modus (Mo)
Keterangan : Mo : Modus b : Batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi terbesar p : panjang interval kelas b1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus b2 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus Diket: b=20,5, P=3, b1=18-16=2, b2=18-9=9
Lampiran 26 UJI NORMALITAS VARIABEL X(KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS) KEL SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
X 6 6 7 8 8 8 8 9 9 9 10 11 11 12 12 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 15 15 15
X-8.5 -8.5 -7.5 -6.5 -6.5 -6.5 -6.5 -5.5 -5.5 -5.5 -4.5 -3.5 -3.5 -2.5 -2.5 -1.5 -1.5 -1.5 -1.5 -1.5 -1.5 -1.5 -1.5 -1.5 -1.5 -0.5 -0.5 -0.5 -0.5 -0.5 -0.5 -0.5 -0.5 -0.5 -0.5 0.5 0.5 0.5
Zi -2.27 -2.27 -2 -1.73 -1.73 -1.73 -1.73 -1.47 -1.47 -1.47 -1.2 -0.93 -0.93 -0.66 -0.66 -0.4 -0.4 -0.4 -0.4 -0.4 -0.4 -0.4 -0.4 -0.4 -0.4 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 0.13 0.13 0.13
F(Zi) 0.0116 0.0116 0.0228 0.0418 0.0418 0.0418 0.0418 0.0708 0.0708 0.0708 0.1151 0.1762 0.1762 0.2546 0.2546 0.3446 0.3446 0.3446 0.3446 0.3446 0.3446 0.3446 0.3446 0.3446 0.3446 0.4483 0.4483 0.4483 0.4483 0.4483 0.4483 0.4483 0.4483 0.4483 0.4483 0.5517 0.5517 0.5517
S(Zi) 0.0281 0.0281 0.0422 0.0985 0.0985 0.0985 0.0985 0.1408 0.1408 0.1408 0.1549 0.183 0.183 0.2112 0.2112 0.3521 0.3521 0.3521 0.3521 0.3521 0.3521 0.3521 0.3521 0.3521 0.3521 0.4929 0.4929 0.4929 0.4929 0.4929 0.4929 0.4929 0.4929 0.4929 0.4929 0.5915 0.5915 0.5915
F(Zi)-S(Zi) 0.0165 0.0165 0.0194 0.0567 0.0567 0.0567 0.0567 0.07 0.07 0.07 0.0398 0.0068 0.0068 0.0434 0.0434 0.0075 0.0075 0.0075 0.0075 0.0075 0.0075 0.0075 0.0075 0.0075 0.0075 0.0446 0.0446 0.0446 0.0446 0.0446 0.0446 0.0446 0.0446 0.0446 0.0446 0.0398 0.0398 0.0398
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
15 15 15 15 16 16 16 16 16 16 17 17 17 17 17 17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 18 19 19 20 20 20 21 25 14.5 3.74
0.5 0.5 0.5 0.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 4.5 4.5 5.5 5.5 5.5 6.5 10.5
0.13 0.13 0.13 0.13 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 1.2 1.2 1.47 1.47 1.47 1.73 2.8
0.5517 0.5517 0.5517 0.5517 0.6554 0.6554 0.6554 0.6554 0.6554 0.6554 0.7454 0.7454 0.7454 0.7454 0.7454 0.7454 0.7454 0.7454 0.7454 0.8238 0.8238 0.8238 0.8238 0.8238 0.8238 0.8238 0.8849 0.8849 0.9292 0.9292 0.9292 0.9582 0.9074
0.5915 0.5915 0.5915 0.5915 0.676 0.676 0.676 0.676 0.676 0.676 0.8028 0.8028 0.8028 0.8028 0.8028 0.8028 0.8028 0.8028 0.8028 0.9014 0.9014 0.9014 0.9014 0.9014 0.9014 0.9014 0.9295 0.9295 0.9718 0.9718 0.9718 0.9859 1
0.0398 0.0398 0.0398 0.0398 0.0206 0.0206 0.0206 0.0206 0.0206 0.0206 0.0574 0.0574 0.0574 0.0574 0.0574 0.0574 0.0574 0.0574 0.0574 0.0776 0.0776 0.0776 0.0776 0.0776 0.0776 0.0776 0.0446 0.0446 0.0426 0.0426 0.0426 0.0277 0.0926
S
Dari perhitungan di dapat nilai Lhitung = 0,0926 Ltabel untuk n=71 dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,1051, sehungga Lhitung < Ltabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian variabel X berdistribusi no
Lampiran 27 UJI NORMALITAS VARIABEL Y (HASIL BELAJAR IPS) KELAS IV SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Y 6 6 8 8 9 9 10 10 10 11 11 11 12 12 12 13 13 13 13 13 14 14 14 14 14 14 15 15 15 15 15 16 16 16 16 16 16 17 17 17 17
Y-9.9 -9.9 -7.9 -7.9 -6.9 -6.9 -5.9 -5.9 -5.9 -4.9 -4.9 -4.9 -3.9 -3.9 -3.9 -2.9 -2.9 -2.9 -2.9 -2.9 -1.9 -1.9 -1.9 -1.9 -1.9 -1.9 -0.9 -0.9 -0.9 -0.9 -0.9 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 1.1 1.1 1.1 1.1
Zi -2.27 -2.27 -1.82 -1.82 -1.58 -1.58 -1.35 -1.35 -1.35 -1.12 -1.12 -1.12 -0.89 -0.89 -0.89 -0.66 -0.66 -0.66 -0.66 -0.66 -0.43 -0.43 -0.43 -0.43 -0.43 -0.43 -0.2 -0.2 -0.2 -0.2 -0.2 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.25 0.25 0.25 0.25
F(Zi) 0.0116 0.0116 0.0344 0.0344 0.0571 0.0571 0.0885 0.0885 0.0885 0.1314 0.1314 0.1314 0.1867 0.1867 0.1867 0.2546 0.2546 0.2546 0.2546 0.2546 0.3336 0.3336 0.3336 0.3336 0.3336 0.3336 0.4207 0.4207 0.4207 0.4207 0.4207 0.508 0.508 0.508 0.508 0.508 0.508 0.5987 0.5987 0.5987 0.5987
S(Zi) 0.0281 0.0281 0.0563 0.0563 0.0845 0.0845 0.1267 0.1267 0.1267 0.169 0.169 0.169 0.2112 0.2112 0.2112 0.2816 0.2816 0.2816 0.2816 0.2816 0.3661 0.3661 0.3661 0.3661 0.3661 0.3661 0.4366 0.4366 0.4366 0.4366 0.4366 0.5211 0.5211 0.5211 0.5211 0.5211 0.5211 0.5915 0.5915 0.5915 0.5915
F(Zi)-S(Zi) 0.0165 0.0165 0.0219 0.0219 0.0274 0.0274 0.0382 0.0382 0.0382 0.0376 0.0376 0.0376 0.0245 0.0245 0.0245 0.027 0.027 0.027 0.027 0.027 0.0325 0.0325 0.0325 0.0325 0.0325 0.0325 0.0159 0.0159 0.0159 0.0159 0.0159 0.0131 0.0131 0.0131 0.0131 0.0131 0.0131 0.0072 0.0072 0.0072 0.0072
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
17 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 21 21 21 21 21 22 22 23 23 24 24 15.9 4.35
1.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 3.1 3.1 3.1 4.1 4.1 4.1 4.1 4.1 4.1 4.1 5.1 5.1 5.1 5.1 5.1 6.1 6.1 7.1 7.1 8.1 8.1
0.25 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.71 0.71 0.71 0.94 0.94 0.94 0.94 0.94 0.94 0.94 1.17 1.17 1.17 1.17 1.17 1.4 1.4 1.63 1.63 1.86 1.86
0.5987 0.6844 0.6844 0.6844 0.6844 0.6844 0.6844 0.6844 0.6844 0.7612 0.7612 0.7612 0.8264 0.8264 0.8264 0.8264 0.8264 0.8264 0.8264 0.879 0.879 0.879 0.879 0.879 0.9192 0.9192 0.9484 0.9484 0.9686 0.9686
0.5915 0.7042 0.7042 0.7042 0.7042 0.7042 0.7042 0.7042 0.7042 0.7464 0.7464 0.7464 0.845 0.845 0.845 0.845 0.845 0.845 0.845 0.9154 0.9154 0.9154 0.9154 0.9154 0.9436 0.9436 0.9718 0.9718 1 1
0.0072 0.0198 0.0198 0.0198 0.0198 0.0198 0.0198 0.0198 0.0198 0.0148 0.0148 0.0148 0.0186 0.0186 0.0186 0.0186 0.0186 0.0186 0.0186 0.0364 0.0364 0.0364 0.0364 0.0364 0.0244 0.0244 0.0234 0.0234 0.0314 0.0314
S
Dari perhitungan di dapat nilai Lhitung = 0,0382 Ltabel untuk n=71 dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,1051, sehingga Lhitung < Ltabel. hwa data penelitian variabel Y berdistribusi normal.
Lampiran 28 PERHITUNGAN UJI REGRESI LINIER DENGAN PERSAMAAN REGRESI LINIER DAN ANAVA N = 71
ΣX = 1028
ΣX² = 15868
ΣXY = 17059
ΣY = 1134
ΣY² = 19442
ỹ=a+bx
Jadi persamaannya adalah : ỹ = 6,55 + 0,650 x
LAMPIRAN 29 TABEL UJI LINIERITAS No X Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
6 6 7 8 8 8 8 9 9 9 10 11 11 12 12 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 15 15 15 15 15 15 15
13 15 13 10 14 10 14 11 9 13 15 13 14 14 14 16 16 15 6 6 15 17 16 17 17 17 17 16 16 11 16 8 12 11 16 8 18 18 18 10 19 11
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
16 16 16 16 16 16 17 17 17 17 17 17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 18 19 19 20 20 20 21 25
18 19 19 18 20 20 12 20 12 20 14 13 20 20 21 21 9 21 21 22 21 20 22 23 15 24 23 24 18
Lampiran 30
Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment, Signifikansi Koefisien Korelasi, dan Koefisien Diterminan A.
Perhitungan Korelasi
ΣX = 1028
(ΣX)² = 1056784
ΣX² = 15868
ΣXY = 17059
ΣY = 1134
(ΣY)² = 1285956
ΣY² = 19442
n = 71
Dari perhitungan Product Moment di atas diperoleh rhitung = 0,559 > 0,235 = rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara variabel X terhadap variabel Y.
B.
Perhitungan Signifikansi Koefisien Korelasi
Dari perhitungan uji signifikansi di atas, dapat diketahui bahwa thitung>ttabel. Di mana ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk (n-2) = (71-2) = 69 sebesar 2,000, dengan kriteria pengujian Ho : ditolak jika thitung>ttabel dan Ho : diterima jika thitung
2,000=ttabel, maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar ips siswa. C.
Perhitungan Koefesien Diterminan KP = r² x 100 % KP = 0,559² x 100 % KP = 0,3124 x 100 % KP = 31,24 %
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel X (kemampuan membaca kritis) memberikan kontribusi terhadap variabel Y (hasil belajar ips siswa) sebesar 0,3124 atau sebesar 31,24 % dan sisanya 68,76 % ditentukan oleh faktor lain.
Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis dari r Product Moment
3 4 5
Taraf Signifikansi 0,05 0,01 0,997 0,999 0,950 0,990 0,878 0,959
27 28 29
Taraf Signifikansi 0,05 0,01 0,381 0,487 0,374 0,478 0,367 0,470
55 60 65
Taraf Signifikansi 0,05 0,01 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317
6 7 8 9 10
0,811 0,754 0,707 0,666 0,632
0,917 0,874 0,834 0,798 0,765
30 31 32 33 34
0,361 0,355 0,349 0,344 0,339
0,463 0,456 0,449 0,442 0,436
70 75 80 85 90
0,235 0,227 0,220 0,213 0,207
0,306 0,296 0,286 0,278 0,270
11 12 13 14 15
0,602 0,576 0,533 0,532 0,514
0,735 0,708 0,681 0,661 0,641
35 36 37 38 39
0,334 0,329 0,325 0,320 0,316
0,430 0,424 0,418 0,413 0,408
95 100 125 150 175
0,205 0,195 0,176 0,159 0,148
0,263 0,256 0,230 ,0210 0,194
16 17 18 19 20
0,487 0,482 0,468 0,456 0,444
0,623 0,606 0,600 0,575 0,561
40 41 42 43 44
0,412 0,308 0,304 0,301 0,297
0,403 0,398 0,393 0,389 0,384
200 300 400 500 600
0,138 0,113 0,098 0,088 0,080
0,181 0,148 0,128 0,116 0,105
21 22 23 24 25 26
0,433 0,423 0,414 0,404 0,396 0,388
0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0,496
45 46 47 48 49 50
0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,279
0,380 0,376 0,372 0,368 0,364 0,361
700 800 900 1000
0,074 0,091 0,086 0,081
0,097 0,091 0,086
n
n
n
Sumber: Riduwan, 2009, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula , Bandung: Alfabeta
Lampiran 32 Tabel Luas di bawah Lengkungan Normal Standar Dari O ke Z (Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal)
Z 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 3.0 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9
0 0000 0398 0793 1179 1554 1915 2258 258 2881 3159 3413 3643 3848 4032 4192 4332 4452 4554 4541 4713 4772 4821 4861 4893 4918 4938 4953 4965 4974 4981 4987 499 4993 4995 4997 4998 4998 4999 4999 5000
1 0004 004 0438 0832 1217 1591 1950 2291 2612 2910 3186 3438 3665 3869 4049 4207 4345 4463 4564 4649 4719 4778 4826 4864 4896 492 494 4955 4866 4975 4982 4987 4991 4993 4995 4997 4998 4998 4999 4999 5000
2 0080 0478 0871 1255 1628 1985 2324 2642 2939 3212 3461 3686 3888 4066 4222 4357 4474 4573 4656 4726 4783 483 4868 4898 4922 4941 4956 4967 4976 4982 4987 4991 4994 4995 4997 4998 4998 4999 4999 5000
3 0120 0517 091 1293 1664 2019 2357 2673 2967 3238 3485 3708 3907 4082 4236 437 4484 4582 4664 4737 4788 4834 4871 4901 4925 4943 4957 4968 4977 983 4988 4991 4994 4996 4997 4998 4998 4999 4999 5000
4 0160 0557 0948 1331 1700 2054 2389 2704 2996 3264 3508 3729 3925 4099 4251 4382 4495 4591 4671 4738 4793 4838 4875 4904 4927 4945 4959 4969 4977 4984 4988 4992 4994 4996 4997 4998 4998 4999 4999 5000
5 0199 0596 0987 1368 1736 2088 2422 2734 3032 3289 3531 3749 3944 4115 4265 4394 4505 4599 4678 4744 4789 4842 4878 4906 4929 4946 496 497 4978 4984 4989 4992 4994 4996 4997 4998 4998 4999 4999 5000
6 0239 0636 1026 1406 1772 2123 2454 2764 3051 3315 3554 377 3962 4131 4279 4406 4515 4608 4686 475 4803 4846 4881 4909 4931 4948 4961 4971 4979 4985 4989 4992 4994 4996 4997 4998 4998 4999 4999 5000
7 0279 0675 1064 1443 1808 2157 2486 2794 3078 334 3577 3790 3980 4147 4292 4418 4525 4616 4693 4756 4808 485 4884 4911 4932 4949 4962 4972 4979 4985 4989 4992 4995 4996 4997 4998 4998 4999 4999 5000
8 0319 0714 1103 1480 1844 219 2518 2823 3106 3365 3599 381 3997 4162 4306 4429 4535 4625 4699 4761 4812 4854 4887 4913 4934 4951 4963 4973 498 4986 499 4993 4995 4996 4997 4998 4998 4999 4999 5000
9 0359 0745 1141 1517 1878 2224 2549 2852 3133 3389 3621 383 4015 4177 4319 4441 4545 4633 4706 4767 4817 4857 489 4916 4936 4952 4964 4974 4981 4986 499 4993 4995 4997 4997 4998 4998 4999 4999 5000
Sumber: Riduwan, 2009, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula , Bandung: Alfabeta
Lampiran 33 Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors Ukuran Sampel n= 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 30
n > 30
0,01 0,417 0,405 0,364 0,348 0,331 0,311 0,394 0,284 0,275 0,268 0,261 0,257 0,250 0,245 0,239 0,235 0,231 0,200 0,187 1,031 1,031 √n
Taraf Signifikansi (α ) 0,05 0,10 0,15 0,381 0,352 0,319 0,315 0,337 ,0315 0,299 0,319 0,294 0,277 0,300 0,276 0,258 0,285 0,261 0,244 0,271 0,249 0,233 0,258 0,239 0,224 0,249 0,230 0,217 0,242 0,223 0,212 0,234 0,214 0,202 0,227 0,207 0,194 0,220 0,201 0,187 0,213 0,195 0,182 0,206 0,289 0,177 0,200 0,184 0,173 0,195 0,179 0,169 0,190 0,174 0,166 0,173 0,158 0,147 0,161 0,144 ,0136 0,886 0,805 0,768 0,886 0,805 0,768 √n √n √n
0,20 0,300 0,285 0,265 0,247 0,233 0,223 0,215 0,206 0,199 0,190 0,183 0,177 0,173 0,169 0,166 0,163 0,160 0,142 0,131 0,736 0,736 √n
Sumber: Sudjana, 2005, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito
LAMPIRAN 34
Lampiran 35 Tabel 20 Daftar Distribusi F Batas Atas untuk Batas Bawah untuk
5% 1%
Lanjutan Tabel 20
Lanjutan Tabel 20
Lanjutan Tabel 20 \
LAMPIRAN 36
LAMPIRAN 37
LAMPIRAN 38
LAMPIRAN 39
Lampiran 40 RIWAYAT HIDUP
ROHMATUL JANNAH anak pertama dari dua bersaudara pasangan Adang Saputra dan Suparsi, lahir di Jakarta, 09 Juni 1990. Menamatkan SD di SDN Pejagalan 06 Petang Jakarta Utara tahun 2001. Pada tahun 2004 menamatkan SMP di SMP Negeri 112 Jakarta Utara. Setelah lulus SMP melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 111 Jakarta Utara dan lulus tahun 2007. Selesai SMA, penulis melanjutkan perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Dalam menyelesaikan program Sarjana pada tahun 2011 di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka penulis membuat skripsi yang berjudul “Hubungan Kemampuan Membaca Kritis dengan Hasil Belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Penjaringan Jakarta Utara” di bawah bimbingan bapak Dr. H. Sukardi, M.Pd dan Dr. Tri Wintolo Apoko, M.Pd