HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN BLOGSTAF DENGAN HASIL BELAJAR DALAM MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh: NURUL FADLILAH NIM 111 11 186
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN BLOGSTAF DENGAN HASIL BELAJAR DALAM MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh: NURUL FADLILAH NIM 111 11 186
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
MOTTO
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Mujadillah: 11)”.
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini aku persembahkan untuk:
1.
Kedua orang tuaku yang sangat aku hormati dan cintai Bapak Misbachuddin (alm) dan Ibu Ahsinatul Kiptiyah, karena dengan bimbingan, kasih sayang, dan doa keduanya lah aku melangkah ke depan dengan optimis untuk meraih cita-cita.
2.
Kakak-kakakku Suniyatul Umami, Taqiyatul Umam, Nasikhul Amala, serta kakak iparku Sriyanto dan Mulyani Eka yang aku sayangi, yang telah memberikan doa, dukungan dan motivasi.
3.
Kedua keponakanku Atikah Kamiliya Azzah dan Aqila Tahta Tsabita yang selalu memberikan canda tawa.
4.
Sahabatku Yuli Hastuti, Siti Masitoh, Ria Winarni, Ika Khusnul Fadhilah, Rifah Munawaroh, Usriya Hidayati, Dwi Silvia, Risa Tristianingrum, Ira Qori’atul Q, Siti Nur Khasanah dan Asha Septianti yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
5.
Teman-temanku di kampus yaitu kelas PAI E angkatan tahun 2011, teman-teman PPL, KKN, dan teman lainnya di IAIN Salatiga.
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1.
Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.
2.
Bapak Suwardi, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
3.
Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
4.
Bapak Dr. Winarno, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5.
Ibu Dra. Urifatun Anis selaku pembimbing akademik.
6.
Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M,Si. yang telah memberikan motivasi dan pengarahan.
7.
Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
8.
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2012 yang telah mau bekerjasama dalam penelitian skripsi ini.
9.
Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan
mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, Agustus 2015
Penulis
Nurul Fadlilah NIM: 111 11 186
ABSTRAK
Fadlilah, Nurul. 2015. Hubungan Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun Akademik 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Winarno, M.Pd. Kata kunci: intensitas penggunaan blogstaf dan hasil belajar Era globalisasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan yaitu penggunaan media pembelajaran yang bersifat e-learning. Salah satunya ialah blogstaf. Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga 2) Bagaimanakah hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga 3) Adakah hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan metode dokumentasi. Metode angket digunakan untuk
mengetahui intensitas penggunaan blogstaf, sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa jurusan PAI angakatan 2012. Sampel penelitian ini 20% dari jumlah populasi yaitu 30 mahasiswa yang diambil secara random. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan rumus korelasi product moment. Temuan riset ini adalah: 1) Intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 kategori tinggi sebanyak 9 mahasiswa atau 30%, sedang sebanyak 16 mahasiswa atau 53,33%, dan rendah sebanyak 5 mahasiswa atau 16,67%, 2) Hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 kategori tinggi sebanyak 26 mahasiswa atau 86,67%, sedang sebanyak 4 mahasiswa atau 13,33% dan tidak ada mahasiswa yang berada pada ketegori rendah, 3) ada hubungan positif antara intensitas penggunaan blogstaf dengan prestasi belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Hal ini dibuktikan dengan nilai rhitung=0,497 lebih besar dari nilai rtabel=0,463 pada taraf signifikasi 1%.
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... i HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING .............................................................. iii PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6 D. Hipotesisi Penelitian ...................................................................................... 6 E. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 7 F. Definisi Operasional ...................................................................................... 8 G. Metode Penelitian ........................................................................................ 12 H. Sistematika Penulisan ................................................................................... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Intensitas Penggunaan Blogstaf 1. Pengertian Blog ...................................................................................... 20 2. Bagian-bagian Blog ................................................................................. 22 3. Tipe Blog ................................................................................................. 23 4. Jenis Blog ................................................................................................ 24 5. Isi Blog .................................................................................................... 25 6. Syarat Membuat Blog ............................................................................. 26 7. Pemanfaatan Blog dalam Kegiatan Pembelajaran .................................. 26
B. Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar ................................................................... 28 b. Ciri-ciri Belajar .................................................................................. 29
c. Faktor-faktor Belajar ........................................................................ 30 d. Gaya Belajar ..................................................................................... 34 e. Manifestasi Hasil belajar .................................................................. 36 2. Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI a. Pengembangan Kurikulum ............................................................... 38 b. Pengembangan Kurikulum PAI ......................................................... 44
C. Hubungan Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar ................. 46
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Identitas IAIN Salatiga ...................................................................... 48 b. Sejarah ............................................................................................. 48 c. Asas, Fungsi dan Tujuan ................................................................... 57 d. Visi dan Misi ..................................................................................... 59 e. Fakultas dan Jurusan ........................................................................ 60 f.
Sarana dan Prasarana ....................................................................... 63
2. Gambaran Subjek Penelitian .................................................................. 64 B. Penyajian Data 1. Data Responden ..................................................................................... 64 2. Data Jawaban Angket ............................................................................. 65
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Deskriptif .......................................................................................... 70 B. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 80 C. Pembahasan .................................................................................................. 84
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................... 88 B. Saran ............................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Konversi Penilaian Mahasiswa IAIN Salatiga................................. 10 Tabel 1.2 Indikator Intensitas Penggunaan Blogstaf........................................ 15 Tabel 3.1 Daftar Nama Responden .................................................................. 64 Tabel 3.2 Data Jawaban Angket Intensitas Penggunaan Blogstaf ................... 66 Tabel 3.3 Data Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI....................................................... 67 Tabel 4.1 Skor Jawaban Angket Intensitas Penggunaan Blogstaf ................... 70 Tabel 4.2 Hasil Skor dan Kategori Intensitas Penggunaan Blogstaf ............... 73 Tabel 4.3 Interval Kelas Intensitas Penggunaan Blogstaf................................ 74 Tabel 4.4 Prosentase Tingkat Intensitas Penggunaan Blogstaf........................ 76 Tabel 4.5 Predikat Nilai ................................................................................... 76 Tabel 4.6 Kategori Nilai Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI .......... 77
Tabel 4.7 Prosentase Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI ................................................................................ 79 Tabel 4.8 Koefisien Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI ....................... 82 Tabel 4.9 Interpretasi Nilai r ............................................................................ 86
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Globalisasi merupakan istilah yang populer dan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Globalisasi telah melekat pada kehidupan manusia sehari-hari, hal ini dapat dilihat pada instan dan mudahnya seseorang dalam berkomunikasi meskipun terpisah jarak yang jauh. “Pada dasarnya globalisasi adalah hasil perubahan (evolusi) dari hubungan masyarakat yang membawa kesadaran baru tentang hubungan/interaksi antar umat manusia” (Soyomukti, 2010: 42). Era globalisasi ini ditandai dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat. Kemajuan ini dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti dalam bidang industri, perdagangan, pemerintahan dan pendidikan. Kaitannya dengan pembelajaran, teknologi informasi dan komunikasi sering disebut dengan TIK. “TIK merupakan suatu perangkat teknologi yang diciptakan mengolaborasi manfaat aplikasi komputer, komunikasi dan informasi menjadi suatu sistem yang terintegrasi” (Naim, 2011: 151). Banyak lembaga pendidikan menganggap TIK sebagai salah satu mata pelajaran yang diunggulkan bahkan dalam lembaga pendidikan kejuruan (SMK) menjadikannya sebagai sebuah jurusan. Kedudukan TIK dalam pendidikan yaitu sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam maksimalisasi potensi pendidikan; memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam mengembangkan setiap potensi yang dimiliki dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tidak terbatas; mempermudah kerja sama antara pakar dan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak dan waktu; sebagai media untuk sharing information sehingga hasil
penelitian dapat digunakan secara bersama-sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan serta sebagai media virtual university yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak (Darmawan, 2013: 4). Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. “Pendidikan pada dasarnya adalah proses yang memungkinkan seseorang mampu mengembangkan seluruh kemampuan (potensi) yang dimilikinya, sikap-sikap dan bentuk-bentuk perilaku yang bernilai positif di masyarakat tempat individu yang bersangkutan berada” (Sukardjo dan Komarudin, 2009: 9). Agar potensi tersebut dapat tercapai secara optimal maka dibutuhkan proses pendidikan yang terarah pada peningkatan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan keterampilan (psikomotor) peserta didik yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Globalisasi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasinya yang pesat juga memicu kecenderungan pergeseran dalam pendidikan. Pergeseran ini dapat dilihat pada proses pembelajaran yang semula face to face (tatap muka) di dalam ruang kelas antara pendidik dengan peserta didik kini dapat dilakukan secara lebih terbuka. Artinya, proses pembelajaran dalam era globalisasi ini memanfaatkan internet dan berbagai aplikasi web lainnya sebagai sumber belajar di samping pembelajaran di kelas yang dapat diakses kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja. Internet dapat diibaratkan sebagaimana perpustakaan yang mudah dikunjungi setiap saat, dengan kelengkapan referensi, sumber informasi, dan penelusuran informasi yang tidak terbatas (Naim, 2011: 156). Internet tidak hanya memiliki sisi positif tetapi juga memiliki sisi negatif, di antaranya: kebebasan dalam mengakses situs, gambar maupun video misalnya situs pornografi; dalam internet juga terdapat banyak fasilitas yang membuat mahasiswa tertarik
untuk berlama-lama mengaksesnya dan sampai tidak kenal waktu yang justru akan merugikan, karena waktu tersebut seharusnya dapat dipergunakan untuk hal-hal yang positif seperti mengakses materi perkuliahan ataupun informasi lain yang bermanfaat. Allah SWT berfirman:
Artinya: Katakanlah, "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan." (Q.S Al-Maidah: 100). Berdasarkan ayat di atas, telah jelas bahwa di dunia ini terdapat hal yang baik dan buruk. Tetapi, hal yang buruk lah yang seringkali menarik hati manusia. Manusia dengan berbekal akal dan potensi dapat memilih hal baik untuk dilakukan. Begitu juga dalam pemanfaatan internet. Meskipun banyak situs yang ditawarkan di dalam internet, mahasiswa harus bisa benar-benar memilahnya secara bijak. Mahasiswa dapat menggunakan fasilitas di dalam internet untuk menunjang proses pembelajarannya dengan menambah wawasan di samping perkuliahan di kampus. Salah satu bentuk aplikasi web yang dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan ialah web log (blog) yang banyak digunakan oleh guru maupun dosen sebagai media pembelajaran dan sering disebut dengan blogstaf. Penggunaan media pembelajaran yang kreatif akan membuat peserta didik lebih tertarik dalam proses pembelajarannya. Blog pada dasarnya merupakan aplikasi web untuk menampilkan tulisan berupa jurnal, opini ataupun diari kepada khalayak umum, berupa posting yang diatur menurut kronologi waktu, biasanya posting paling baru akan terpampang paling atas (Heriyanto, 2007: 9).
Pembelajaran mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI di IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 menggunakan blogstaf dalam proses belajar mengajar selain juga proses pembelajaran di kelas. Dosen mengunggah materi perkuliahan ke dalam blognya, sehingga mahasiswa dapat membaca materi itu sebelum pembelajaran di kelas. Saat pembelajaran di kelas berlangsung, dosen menjelaskan tentang materi tersebut dan di akhir pembelajaran hari itu dosen memberi tugas kepada mahasiswa untuk memberi tanggapan ataupun komentar pada blognya tentang materi perkuliahan waktu itu. Menurut penulis, pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berupa blog tersebut akan menunjang pembelajaran mahasiswa. Blog menjadi begitu sangat penting karena: 1. Kekuatan blog memberikan kesempatan kepada jutaan orang di internet untuk mempublikasikan ide mereka. 2. Blog bagaikan cairan, media yang dinamis, seperti sebuah percakapan. 3. Pengguna internet akan menjadi partisipan aktif informasi. 4. Blog memungkinkan semua orang mempunyai suara (Prakoso, 2006: 4-5). Melihat begitu banyak manfaat blog dalam pembelajaran, seharusnya dengan adanya blogstaf tersebut mahasiswa akan lebih siap saat pembelajaran di kelas karena materi perkuliahan dapat dibaca terlebih dahulu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN BLOGSTAF DENGAN HASIL BELAJAR DALAM MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah Untuk memudahkan para pembaca dalam memahami masalah yang berkaitan dengan hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam pembelajaran
Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimanakah intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015? 2. Bagaimanakah hasil belajar mahasiswa PAI IAIN Salatiga dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015? 3. Apakah terdapat hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini diarahkan pada usahausaha untuk mengetahui: 1. Intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015. 2. Hasil belajar mahasiswa PAI IAIN Salatiga dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015. 3. Adanya hubungan yang positif antara intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015.
D. Hipotesis Penelitian
Sebagai arahan dalam penelitian ini, perlu adanya hipotesis agar data yang dikumpulkan relevan. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dari arti katanya, hipotesis berasal dari dua penggalan kata, “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran” (Arikunto, 2010: 110). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Artinya, “Semakin tinggi intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI, maka semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai mahasiswa dalam mata kuliah tersebut”.
E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritik dan praktik. 1. Secara Teoritik Diharapkan dapat memberikan sumbangan pengembangan konsep pendidikan mengenai media pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran. 2. Secara Praktik a. Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan teknologi informasi yaitu blogstaf sehingga dapat meningkatkan kemampuan. b. Bagi mahasiswa, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan teknologi pembelajaran dalam hal ini yaitu blogstaf sebagai salah satu sumber informasi belajar. c. Bagi dosen dan institut, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai wacana untuk menjadikan blogstaf sebagai media pembelajaran yang efektif. F. Definisi Operasional
Berangkat dari urgensi penegasan judul sebuah penelitian maka penulis mempunyai kepentingan untuk mempertegas judul dengan harapan tidak ada kesalahpahaman dalam proses penelitian tersebut. Istilah-istilah yang digunakan dalam judul tersebut antara lain: 1. Intensitas Penggunaan Blogstaf Intensitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan, tingkatan, kuatnya, hebatnya, bergeloranya dan sebagainya (Depdiknas, 1990: 335). Penggunaan ialah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu (Depdiknas, 2007: 375). Menurut penulis, penggunaan adalah perbuatan menggunakan sesuatu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Blog merupakan salah satu situs website yang terdapat di dalam internet. Blog adalah aplikasi web yang menampilkan tulisan berupa jurnal, publikasi, opini, ataupun diari kepada khalayak umum, berupa posting yang diatur menurut kronologi waktu (Heriyanto, 2007: 9). Staf merupakan sekolompok orang yang bekerja sama membantu seorang ketua dalam mengelola sesuatu (Depdiknas, 2007: 1089). Staf dalam hal ini ialah dosen. Jadi, intensitas penggunaan blogstaf ialah tingkatan mahasiswa dalam menggunakan blog sebagai media pembelajaran yang digunakan oleh dosen di samping perkuliahan di kelas. Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM yakni: a. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. b. Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar. c. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar. d. Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa. e. Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran siswa (Asnawir & Usman, 2002: 20).
Adapun indikator intensitas penggunaan blogstaf ialah: a. Seringnya mahasiswa dalam mengakses blogstaf b. Lamanya mahasiswa dalam mengakses blogstaf c. Tujuan mahasiswa mengakses blogstaf d. Jumlah pokok materi yang dibaca dalam blogstaf e. Mahasiswa memaksimalkan waktu dalam menggunakan blogstaf sebagai media pembelajaran f. Mahasiswa menjadi lebih tertarik untuk mempelajari lebih dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI 2. Hail Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI a. Hasil Belajar Hasil dapat diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan, dibuat, dijadikan, dan sebagainya oleh suatu usaha (Depdiknas, 2007: 391). Belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan dalam diri seseorang yang bersifat positif dan aktif (Sriyanti, 2011: 5). Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010: 33). Belajar dan hasil belajar tidak dapat dipisahkan satu sama lain, belajar merupakan proses dan prestasi merupakan hasil. Adapun hasil belajar yang dimaksud dalam hal ini ialah hasil belajar mahasiswa yang bersifat kognitif yang diperoleh dari nilai mata kuliah Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terdapat dalam Kartu Hasil Studi (KHS). Tabel 1.1 Konversi Penilaian Mahasiswa IAIN Salatiga
Konversi
Skala 10
Skala 100
Huruf
Angka
Angka
Angka
A
4,0
8,5-10
85-100
A-
3,75
8,1-8,4
81-84
AB
3,5
7,7-8,0
77-80
B+
3,25
7,3-7,6
73-76
B
3,0
7,0-7,2
70-72
B-
2,75
6,7-6,9
67-69
BC
2,5
6,4-6,6
64-66
C+
2,25
6,2-6,3
62-63
C
2,0
6,0-6,1
60-61
C-
1,75
5,7-5,9
57-59
CD
1,5
5,3-5,6
53-56
D+
1,25
4,9-5,2
49-52
D
1,0
4,5-4,8
45-48
E
0
0,0-4,4
0-44
(STAIN Salatiga Press, 2011/2012: 98-99)
b. Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat diartikan sebagai: 1) Kegiatan menghasilkan kurikulum PAI; 2) Proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik; 3) Kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI (Muhaimin, 2010: 10).
Pengembangan kurikulum PAI merupakan proses yang dilakukan untuk mengembangkan kurikulum PAI yang meliputi kegiatan penyusunan, pelaksanaan, penilaian serta penyempurnaan. Jadi mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI adalah salah satu mata kuliah dalam jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang membahas dan menerangkan tentang hal-hal yang berkaitan mengenai pengembangan kurikulum dalam pendidikan agama Islam. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI adalah sesuatu yang dihasilkan dengan sadar oleh mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI.
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian memerlukan suatu cara pendekatan yang tepat untuk memperoleh data yang akurat. Maka dari itu, perlu adanya suatu metode penelitian. Untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif lebih menekankan pada penelitian deskriptif melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan status dan kondisi objek yang diteliti pada saat dilakukan penelitian. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat atau lokasi yang akan penulis teliti ialah di IAIN Salatiga. Hal ini dikarenakan bahwa di tempat ini ditemukan adanya permasalahan yaitu berupa intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa tahun akademik 2014/2015. Penelitian ini diagendakan akan membutuhkan waktu 2 (dua) bulan yang terbagi menjadi beberapa teknis, dari proses pengumpulan data hingga proses pengumpulan laporan. 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Sedangkan sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata dieliti
dan ditarik
kesimpulan dari padanya (Sukmadinata, 2007: 250). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga angkatan 2012 yang telah mengambil mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut di mana dosen yang dalam pembelajarannya menggunakan blogstaf berjumlah 150 mahasiswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih tergantung setidaktidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dana; sempit luasnya wilayah pengamatan dilihat dari setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data; besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto, 1998: 112). Untuk itu, dari populasi yang berjumlah 150 mahasiswa diambil sebanyak 20% (30 mahasiswa) sebagai sampel. Dilihat dari penentuan 30 mahasiswa tersebut dilakukan
dengan prinsip random, yaitu mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua dianggap sama dan semua subjek mendapatkan kesempatan dijadikan sebagai sampel penelitian.
4. Metode Pengumpulan Data a. Angket Angket atau kuisioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 142). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI. b. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Metode ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa (prestasi belajar) selama mengikuti perkuliahan Pengembangan Kurikulum PAI yang diambil dari Kartu Hasil Studi (KHS). 5. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah lembar angket. Instrumen yang baik ialah yang memiliki validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sedangkan reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010: 211). Penelitian dengan judul “Hubungan Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun Akademik 2014/2015”, variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu: a. Variabel independent yaitu variabel bebas yang mempengaruhi. Variabel independent dalam penelitian ini ialah “Intensitas Penggunaan blogstaf”. Tabel 1.2 Indikator Intensitas Penggunaan Blogstaf
Variabel Intensitas Penggunaan Blogstaf
Indikator 1. Seringnya
mahasiswa
dalam
Item Angket
Jumlah Soal
1, 2, 3
3
4
1
5, 6, 7
3
8
1
14
1
15
1
mengakses blogstaf
dalama mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
2. Lamanya mahasiswa dalam mengakses blogstaf 3. Tujuan mahasiswa dalam mengakses blogstaf 4. Jumlah materi pokok yang dibaca dalam blogstaf 5. Mahasiswa
memaksimalkan
waktu
dalam menggunakan blogstaf sebagai media pembelajaran 6. Mahasiswa
menjadi
lebih
tertarik
mempelajari lebih dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI Jumlah
15
b. Variabel dependent yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel dependent dalam penelitian ini ialah “Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
PAI”, dengan indikator hasil perolehan nilai mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI dalam Kartu Hasil Studi (KHS). 6.
Analisis Data Untuk memperoleh hasil yang bisa digeneralisasikan, setiap data yang masuk harus dianalisis. Untuk menganalisis data tersebut penulis menggunakan tes statistik, yaitu: a. Analisis Awal Untuk mengetahui analisis pendahuluan digunakan teknik analisis data presentase frekuensi dengan rumus:
Keterangan: P
: Presentase perolehan
F
: Frekuensi
N
: Jumlah responden Analisis ini digunakan untuk mengetahui variabel intensitas penggunaan
blogstaf dan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI.
b. Analisis Lanjut Untuk mengetahui variabel 1 dengan variabel 2 yang digunakan. Maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data koefisien pengaruh Product Moment, dengan rumus:
(
rxy= √{
(
)
)(
)
}{
(
)
}
Keterangan: rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X
: Jumlah variabel X
Y
: Jumlah variabel Y
∑X2 : Kuadrat dari varibel X ∑Y2 : Kuadrat dari variabel Y N
: Banyaknya sampel penelitian
XY : Product dari variabel X dan Y ∑
: Jumlah (Hadi, 1994: 294)
H. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal Berisi mengenai halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan keaslian tulisan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar tabel. 2. Bagian Isi Bagian ini terdiri dari beberapa bab: BAB I:
Pendahuluan yang memuat tentang pembahasan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian,
kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II:
Kajian pustaka yang memuat tentang teori dan konsep (yang mendukung penelitian) yaitu terbagi menjadi tiga sub pokok bahasan. Pertama, tentang pengertian, bagian-bagian, tipe, jenis, isi, syarat membuat blog dan pemanfaatan blog dalam pembelajaran. Kedua, tentang hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang meliputi pengertian, ciri-ciri, faktor, gaya belajar dan cara pengukuran prestasi. Ketiga, tentang teori mengenai hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar mahasiswa.
BAB III: Laporan hasil penelitian yang meliputi: penjelasan tentang gambaran umum IAIN Salatiga dan penyajian data. BAB IV: Analisis data yang meliputi: Analisis data intenistas penggunaan blogstaf, analisis data hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI, dan analisis data hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI. BAB V:
Merupakan bagian penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir Pada bagian akhir memuat: daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Intensitas Penggunaan Blogstaf Intensitas merupakan keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Sedangkan intens ialah hebat atau sangat kuat, tinggi, bergelora, berapi-api, berkobar-kobar, sangat emosional (Depdiknas, 2007: 438). Tingkatan di sini menggambarkan seberapa sering seseorang terhadap sesuatu dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan penggunaan ialah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu (Depdiknas, 2007: 375). Menurut penulis, penggunaan adalah perbuatan menggunakan sesuatu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Blogstaf merupakan media pembelajaran yang bersifat e-learning yang digunakan oleh dosen di samping perkuliahan di kelas. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan blogstaf adalah keadaan mahasiswa dalam menggunakan blogstaf sebagai media pembelajaran dalam kurun waktu tertentu seperti membaca materi perkuliahan, mengerjakan tugas maupun untuk mendapat informasi perkuliahan lainnya yang dalam penelitian ini ialah pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI. 1. Pengertian Blog Blog merupakan sebuah media di internet yang tidak hanya menampilkan postingan berupa tulisan, tetapi juga berupa gambar/foto, video maupun audio. Istilah blog (weblog) pertama kali digunakan oleh John Barger pada tahun 1997 untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diperbarui secara terus-menerus dan berisi link-link ke website lain yang dianggap menarik disertai dengan komentarkomentar (Suryono dkk, 2013: 2).
Blog pada awalnya digunakan untuk menuliskan catatan harian (diary) seseorang yang dipublikasikan secara online melalui internet sehingga bisa diakses secara luas oleh siapa pun yang mengunjunginya. Sekarang blog tidak sekadar untuk menulis diary atau curhatan saja, tetapi banyak orang yang memanfaatkannya untuk berbagai macam keperluan, misalnya untuk menuliskan jurnal, promosi, membuat toko online, berkampanye, sarana komunikasi antara dosen dengan mahasiswa, hingga berbisnis internet yang bisa mendatangkan income bagi pemiliknya (Purnomo, 2010: 3). “Blog atau weblog sebagai teks dokumen, gambar, objek media dan data yang tersusun secara hierarkis dan menurut kronologi tertentu, yang dapat dilihat melalui browser internet” (Kindarto dalam Sukiman, 2012: 240). Blog adalah sebuah website yang memuat tulisan (posting) secara periodik (Prasetijo dan Putra, 2009: 11). Sedangkan web atau website merupakan sebuah media penyebaran informasi melalui internet. Beberapa keunggulan mempunyai website ialah dapat membantu para pebisnis untuk menambah penghasilan dengan cara menjual produk-produk melalui website tersebut dan bagi pelajar dapat membantu menemukan berbagai macam pengetahuan yang mereka butuhkan serta bisa sharing ilmu dengan sesama teman yang mempunyai website (Masruri, 2013: 2). Secara global website dibagi menjadi dua yaitu website statis dan website dinamis. Website statis merupakan sebuah web yang isinya tidak bisa diubah-ubah dan tidak memiliki data base sebagai tempat penyimpanan kontennya. Sedangkan website dinamis merupakan sebuah web yang isinya dapat diubah sewaktu-waktu tanpa melalui perubahan kode pada file web, akan tetapi melalui halaman administrator (Masruri, 2013: 3).
Blog merupakan bentuk website dinamis yang isinya dapat diubah-ubah kapan saja oleh pemiliknya. Pemilik atau penulis blog disebut dengan blogger. Saat ini, blogger dapat berasal dari semua lapisan masyarakat. Mulai dari pembantu rumah tangga, ibu rumah tangga, peserta didik dari berbagai tingkat sekolah, mahasiswa sampai dosen dan profesor. Namun kebanyakan blogger ialah para penulis muda yang berani mengungkapkan pendapat dan ide mereka. Syarat utamanya adalah mereka tahu tentang internet dan mau mencoba menggunakan blog. 2. Bagian-bagian Blog Bagian-bagian yang pasti ada dalam sebuah blog adalah: a. Judul Postingan (Entry Title). Kebanyakan blog diawali dengan tanggal dan waktu postingannya. Entry title selalu diikuti oleh sebuah atau dua paragraf tentang isi dari postingan tersebut. Kadang-kadang di akhir postingan dicantumkan juga link-link yang membahasnya lebih lanjut. b. Tanggal Postingan (Date of Entry). Tanggal postingan ini dihubungkan atau mempunyai link informasi yang berisi tentang semua hasil postingan pada tanggal yang dimaksud. c. Permalink. Permalink merupakan singkatan dari permanent link. Permalink ini mempunyai link pada postingan blog. d. Syndicate This Site. Jika sebuah blog mempunyai RSS Aggregator atau sebuah piranti yang bisa membaca RSS, blog ini bisa menghubungkan dengan pilihan ini. Ini artinya pemilik blog bisa menempatkan informasi pada blot atau membacanya dengan pembaca berita RSS khusus. e. Ikon XML. Ikon XML adalah sebuah gambar grafis dari link syndicate this site. Ini mengacu pada file RDF atau XML sesungguhnya yang bisa digunakan untuk sindikasi ini. f. Arsip (Read Archives). Keuntungan mempunyai blog adalah blog bisa menyimpan segala sesuatu yang pernah dimuatnya dalam arsip. Arsip ini bisa menunjukkan seberapa sering sebuah blog di-update oleh pemilik blog. g. Kalender. Sebuah blog bisa dipastikan memasang kalender di halamannya. Fungsi kalender sudah pasti agar para pengunjungnya tidak lupa dengan hari dan tanggal ia mengakses blog tersebut. h. Blog Roll merupakan daftar blog yang diakses oleh pemilik blog (Sukiman, 2012: 243).
Berdasarkan uraian di atas, blog memiliki beberapa bagian yang terdapat dalam tampilannya, di antaranya ialah judul dari postingan yang diunggah oleh pemilik blog dan tanggal postingan sehingga memudahkan pembaca dalam mencari sebuah postingan. 3. Tipe Blog Blog memiliki berbagai macam tipe, paling tidak ada lima tipe blog yang ada di dunia, yaitu: a. General blog merupakan blog yang berisikan berbagai macam jenis media antara lain adalah teks, gambar, audio (suara) ataupun video (film). b. Photo blog (ploghs) merupakan salah satu tipe blog di mana berisikan foto. c. Mobile blog (moblog) merupakan tipe blog yang kontennya dapat diakses dan dimodifikasi dengan menggunakan perangkat portabel seperti mobile phone. d. Audio blog, tipe blog ini sebagian besar berisikan file berformat mp3. Selain format tersebut, masih terdapat beberapa format yang merupakan format audio file misalkan acc, ogg, maupun wav. e. Video blog (vlogs) merupakan blog yang memiliki konten video (Suryono dkk, 2013: 2-3). Jadi, dapat disimpulkan bahwa blog memiliki beberapa tipe. Misalnya, blog yang berisikan teks, gambar, foto, mp3 maupun video. 4. Jenis-jenis Blog Jenis-jenis blog ada beberapa macam, di antaranya: a. Blog politik yang membahas tentang dunia politik, misalnya berita-berita politik, aktivitas-aktivitas para politikus, maupun sekadar bahasan atau analisis tentang
politik termasuk juga kegiatan kampanye yang dilakukan oleh para legislatif ataupun para pemimpin negara. b. Personal Blog atau blog pribadi biasa disebut buku harian online yang berisi tentang pengalaman keseharian seseorang, gagasan-gagasannya, karya-karyanya, atau hal-hal yang berkenaan dengan pribadi seseorang. c. Blog bertopik yaitu blog yang isinya membahas tentang sesuatu dan berfokus pada bahasan tertentu, misalnya blog tentang hardware, software, dan lain-lain. d. Blog kesehatan yaitu blog yang isinya lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru dan keterangan-ketarangan tentang kesehatan. e. Blog Bisnis: blog ini digunakan oleh para pegawai atau pengusaha untuk mempromosikan bisnis mereka. f. Blog pengganggu (spam) atau biasa disebut sploghs. Blog ini digunakan untuk promosi bisnis affiliate. (Sukiman, 2012: 243). Blog memiliki beberapa jenis seperti yang telah diuraikan di atas, jenis blog tersebut berdasarkan isinya, bisa berupa postingan yang membahas tentang politik, bisnis, kesehatan, maupun hanya berisi catatan harian dari pemiliknya. 5. Isi Blog Isi sebuah blog yaitu: a. Biasanya terdiri atas teks (termasuk link eksternal), tetapi seringkali disertai gambar, terkadang pula suara dan video b. Dapat dikomentari oleh pengunjung c. Diarsipkan oleh blog dan dapat diakses secara acak (Prakoso, 2006: 4). Blog tidak hanya bisa diisi dengan tulisan saja, tetapi dapat diisi dengan berbagai macam postingan seperti gambar, foto, musik, animasi, hingga video (Purnomo, 2010:
5). Jadi, blog dapat diisi dengan berbagai macam postingan tidak hanya teks saja, tetapi dapat juga diisi dengan postingan gambar, video. Blog juga dapat dikomentari oleh pengunjung lain tentang postingan tersebut sehingga dapat saling bertukar ide, pengalaman dan pengetahuan. 6. Syarat Membuat Blog Syarat atau bekal untuk membuat sebuah blog adalah sebagai berikut: a. Harus memiliki email Email ini nantinya akan digunakan untuk verifikasi setelah selesai registrasi, dan selanjutnya akan digunakan untuk memberitahukan pesan yang masuk jika ada orang yang berkomentar pada postingan di blog. b. Harus terhubung dengan internet c. Bisa menggunakan program pengolah teks untuk menulis, misalnya Microsoft Word. Syarat ini hanya bersifat optional atau tidak wajib karena sebenarnya bisa menulis langsung ke dalam blog saat sedang online (Purnomo, 2010: 3). Blog merupakan salah satu web yang dapat digunakan dengan mudah, asalkan terhubung dengan jaringan internet. Bagi yang belum memiliki blog dapat membuatnya terlebih dahulu melalui situs blog seperti blogger, wordpress dan multiply. 7. Pemanfaatan Blog dalam Kegiatan Pembelajaran
Blog
merupakan media pembelajaran berbasis internet. Blog digunakan oleh guru atau dosen sebagai media pembelajaran, sehingga blog tersebut tidak hanya dapat diakses oleh peserta didik di dalam kelas saja, tetapi juga dapat diakses kapan saja dan di mana saja tidak hanya saat pelajaran tersebut berlangsung. Ada tiga metode yang bisa diupayakan untuk menggunakan blog sebagai media pembelajaran yaitu:
a. Blog dosen sebagai pusat pembelajaran. Dosen dapat menuliskan materi pembelajaran, tugas maupun bahan diskusi di dalam blognya, kemudian para mahasiswanya bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di blog dosennya tersebut. b. Blog dosen dan mahasiswa yang saling berinteraksi. Dosen yang harus memiliki blog dan mengharuskan setiap mahasiswa memiliki blog masing-masing sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosennya. Metode ini bisa memacu iklim kompetisi antar mahasiswa, karena tentu saja para mahasiswa ingin blognya menjadi yang terbaik. c. Komunitas blogger pembelajar. Ada sebuah blog sebagai pusat pembelajaran, dengan guru atau dosen dan siswa maupun mahasiswa yang berasal dari berbagai sekolah dan universitas bisa tergabung dalam komunitas blogger pembelajar tersebut (Sukiman, 2012: 249). Blog merupakan media pembelajaran yang bersifat
e-learning, karena
pembelajaran tidak harus dilakukan secara face to face (berhadapan langsung), sumber materi pun dapat diakses kapan saja dan di mana saja dengan mudah dan proses pembelajaran tidak terkendala oleh jarak dan waktu.
B. Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI 1. Hasil Belajar Mahasiswa a. Pengertian Hasil Belajar Hasil dapat diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh suatu usaha (Depdiknas, 2007: 391). Sedangkan belajar ialah “Serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor” (Djamarah, 2011: 13). Belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi melalui pengalaman (Sukmadinata, 2013: 52). Belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimiliki sebelumnya (Hamalik, 2011: 106). Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan yang dialami oleh individu yang relatif permanen baik dalam tingkah laku maupun potensi yang ada dalam dirinya. Belajar merupakan proses dan bukan hasil yang ingin dicapai semata, namun belajar dan hasil belajar tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik setelah melakukan perbuatan belajar adalah hasil belajar, karena belajar pada dasarnya bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman (Rusmono, 2012: 8). b. Ciri-ciri Belajar Ciri-ciri belajar meliputi: 1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku. 2) Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen. 3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial. 4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan (Sriyanti, 2011: 18). Perubahan sebagai hasil belajar itu memiliki tiga ciri, yaitu: 1) Perubahan intensional
Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam diri individu merupakan pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari. 2) Perubahan itu positif dan aktif Bersifat positif maksudnya perubahan itu baik, bermanfaat dan sesuai yang diharapkan individu. Perubahan bersifat aktif maksudnya perubahan yang terjadi dalam diri individu merupakan hasil usahanya sendiri. 3) Perubahan itu efektif dan fungsional Perubahan bersifat efektif, artinya perubahan itu berhasil guna. Perubahan yang berhasil guna adalah perubahan yang berpengaruh, bermakna dan bermanfaat bagi diri individu. Sedangkan perubahan bersifat fungsional artinya perubahan itu relatif permanen dan siap dibutuhkan setiap saat (Syah, 2010: 118119). Berdasarkan uraian di atas, belajar merupakan perubahan perilaku yang sifatnya relatif permanen. Perubahan tersebut merupakan hasil latihan dan pengalaman. Meskipun perubahan dari proses belajar tidak bisa diamati secara langsung saat terjadinya proses belajar, namun perubahan tersebut bersifat potensial. Perubahan tersebut bersifat aktif dan positif atau ke arah yang lebih baik serta bermanfaat bagi diri individu yang sedang belajar. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut: 1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang meliputi: a) Aspek fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
kebugaran
organ-organ
tubuh
dan
sendi-sendinya,
dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ khusus siswa seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khusunya yang disajikan di kelas. b) Aspek Psikologis Aspek psikologis yang mempengaruhi pembelajaran siswa ialah: (1) Inteligensi/tingkat kecerdasan Inteligensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap dan proses pembelajaran siswa serta sangat menentukan tingkat keberhasilan belajarnya. (2) Sikap Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif, berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, barang dan sebagainya. Sikap siswa dalam proses pembelajaran sangat menentukan hasil belajarnya. Sikap siswa yang positif terutama pada guru dan mata pelajaran yang disajikan
merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa akan menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa tersebut sehingga juga akan berdampak pada prestasi yang akan dicapai siswa kurang memuaskan (3) Bakat Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Bakat dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi belajar pada bidang-bidang studi tertentu. Bakat siswa dalam suatu mata pelajaran akan mendorongnya mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar. (4) Minat Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Siswa yang menaruh minat yang besar pada suatu mata pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa yang lainnya sehingga memungkinkannya untuk belajar lebih giat dan akhirnya dapat mencapai prestasi yang diinginkan. (5) Motivasi Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
(a) Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar seperti perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan. (b) Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar diri siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar seperti pemberian pujian dan hadiah, peraturan dan tata tertib sekolah, suri teladan orang, guru dan sebagainya yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik, karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. 2) Faktor Eksternal Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa sendiri yang meliputi:
a) Lingkungan sosial Lingkungan sosial merupakan faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang berupa orang di lingkungannya. Lingkungan sosial siswa bisa berasal dari keluarga (orang tua dan keluarga siswa itu sendiri), lingkungan sekolah (seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas)
dan lingkungan masyarakat (tetangga dan teman pergaulan siswa) yang dapat mempengaruhi semangat belajar dan kegiatan belajarnya. b) Lingkungan nonsosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alatalat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktorfaktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. 3) Faktor Pendekatan Belajar Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Faktor pendekatan belajar, di samping faktor internal dan eksternal siswa juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa (Islamuddin, 2012: 182-192). d. Gaya Belajar 1) Somatis, somatis artinya tubuh atau raga. Anak dengan gaya belajar somatis akan belajar dengan cepat bila dilakukan dengan memanfaatkan tubuh/raga, baik melalui aktifitas yang melibatkan tubuh, ataupun dengan melihat dan memperhatikan bagian-bagian tubuhnya. 2) Auditif, artinya suara. Gaya belajar ini ditempuh dengan mendengarkan suara, seperti suara guru, suara diri sendiri atau teman lain yang sedang belajar. 3) Visual, merupakan gaya belajar melalui penglihatan. Anak dengan gaya belajar ini akan lebih mudah memahami materi bila dengan melihat atau membaca.
4) Intelektual, gaya belajar yang dilakukan dengan perenungan atau insight (Sriyanti, 2011: 25). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap anak memilki gaya belajar masing-masing untuk memahami materi dalam pembelajaran. Ada anak yang dapat dengan mudah memahami materi dengan melihat atau membaca materi, ada yang melalui suara atau penjelasan dari guru ataupun orang lain, ada yang dengan perenungan maupun melibatkan anggota tubuhnya.
e. Manifestasi Hasil Belajar 1) Kebiasaan Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan dalam diri individu. Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang akan berperilaku positif yang relatif menetap dan otomatis. 2) Ketrampilan Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot yang bersifat motorik. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat dari tingkat ketrampilan yang ada dalam diri individu. 3) Pengamatan Pengamatan
dapat
diartikan
proses
menerima,
menafsirkan
dan
mengartikan rangsangan yang masuk melalui indra, terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.
4) Berpikir asosiatif dan daya ingat Berpikir asosiatif maksudnya berpikir untuk mrnghubungkan sesuatu dengan lainnya. Orang yang belajar akan mudah melakukan berpikir asosiatif tersebut. Selain itu, orang belajar akan memiliki daya ingat yang lebih baik.
5) Berpikir rasional dan kritis Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu. 6) Sikap Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk mereaksi terhadap sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya. 7) Inhibisi Inhibisi dapat diartikan sebagai kesanggupan individu untuk mengurangi dan melakukan tindakan lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik. 8) Apresiasi Hasil belajar dapat dilihat dari apresiasi dalam diri individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap suatu objek tertentu. 9) Tingkah laku efektif
Orang belajar akan memiliki tingkah laku efektif. Sesorang dikatakan berhasil belajar jika orang tersebut memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku yang memiliki manfaat (Sriyanti, 2011: 21-22). 2. Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI a. Pengembangan Kurikulum 1) Pengertian Pengembangan Kurikulum Sebelum membahas mengenai pengembangan kurikulum, maka peneliti akan membahas mengenai kurikulum terlebih dahulu. “Kurikulum adalah suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu” (Idi, 2010: 184-185). Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh penghargaan. Secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah (Arifin, 2012: 2). Kurikulum sebagai suatu program pendidikan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancang secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3). Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum ialah pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran yang memuat tentang bahan ajar serta berbagai kegiatan dan pengalaman belajar yang
telah disusun secara sistematik yang harus ditempuh oleh peserta didik agar tujuan pendidikan tercapai. Pengembangan
berarti
proses,
cara,
perbuatan
mengembangkan
(Depdiknas, 2007: 538). Jadi pengembangan ialah proses, cara atau perbuatan yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan agar menjadi lebih sempurna. Pengembangan kurikulum pada hakikatnya merupakan pengembangan komponen-komponen kurikulum yang membentuk sistem kurikulum itu sendiri, yaitu komponen: tujuan, bahan, metode, peserta didik, pendidik, media, lingkungan, sumber belajar (Idi, 2010: 186). Berdasarkan uraian di atas, pengembangan kurikulum merupakan pengembangan dari program yang telah direncanakan dan disusun secara sistematis baik dari isi dan bahan pelajaran, media maupun metode yang digunakan 2) Jenis-jenis Pengembangan Kurikulum Jenis-jenis pengembangan kurikulum ialah: a) Separated Subject Curriculum Kurikulum ini dipahami sebagai kurikulum mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya. Kurikulum mata pelajaran terpisah (separated subject curriculum) berarti kurikulumnya dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang kurang mempunyai keterkaitan dengan mata pelajaran lainnya. Konsekuensinya, anak didik harus semakin banyak mengambil mata pelajaran. b) Correlated Curriculum Kurikulum jenis ini mengandung makna bahwa sejumlah mata pelajaran dihubungkan antara yang satu dengan yang lain, sehingga ruang
lingkup bahan yang tercakup semakin luas. Ada beberapa tipe korelasi untuk menghubungkan mata pelajaran dalam kegiatan kurikulum, yakni: (1) Korelasi okkasional/insidental, maksudnya korelasi dilaksanakan secara tiba-tiba atau insidental. Misalnya, mata pelajaran sejarah dapat dibicarakan tentang geografi dan tumbuh-tumbuhan. (2) Korelasi etis, yang bertujuan mendidik budi pekerti sehingga konsentrasi pelajarannya dipilih pendidikan Agama. Misalnya, pada Pendidikan Agama itu dibicarakan cara-cara menghormati tamu, orangtua, tetangga, kawan dan lain sebagainya. (3) Korelasi sistematis, yang mana korelasi ini biasanya direncanakan oleh guru. Misalnya, bercocok tanam padi dibahas dalam geografi dan ilmu tumbuh-tumbuhan. c) Broad Fields Curriculum The broads fields curriculum adalah usaha meningkatkan kurikulum dengan mengkombinasikan beberapa mata pelajaran. Sebagai contoh: sejarah, geografi, ilmu ekonomi dan ilmu politik disatukan menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Fuaduddin dan Karya (1992: 20) dalam Idi (2010: 145) mengemukakan tentang kurikulum broad fields dalam kaitannya dengan kurikulum di Indonesia. Dia menjelaskan lima macam bidang studi yang menganut broad fields, yaitu: (1) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), merupakan peleburan dari mata pelajaran Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Kimia, dan Ilmu Kesehatan.
(2) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), merupakan peleburan dari mata pelajaran Ilmu Bumi, Sejarah, Civic, Hukum, dan Ekonomi. (3) Bahasa, merupakan peleburan dari mata pelajaran Membaca, Menulis, Mengarang, Menyimak dan Pengetahuan Bahasa. (4) Matematika, merupakan peleburan dari Berhitung, Aljabar, Ilmu Ukur Sudut, Bidang, Ruang dan Statistik. (5) Kesenian, merupakan peleburan dari Seni Tari, Seni Suara, Seni Klasik, Seni Pahat dan Drama. d) Integrated Curriculum Kurikulum terpadu (integrated curriculum) merupakan suatu produk dari usaha pengintegrasian bahan pelajaran dari berbagai macam pelajaran. Integrasi diciptakan dengan memusatkan pelajaran pada masalah tertentu yang memerlukan solusinya dengan materi atau bahan dari berbagai disiplin atau mata pelajaran. Kurikulum jenis ini membuka kesempatan yang lebih banyak untuk melakukan kerja kelompok, masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar, mementingkan perbedaan individual anak didik, dan dalam perencanaan pelajaran siswa diikutsertakan (Idi, 2010: 142-146). 3) Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum Faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum yaitu: a) Perguruan Tinggi Ada dua pengaruh dari perguruan tinggi terhadap pengembangan kurikulum di sekolah, yakni: Pertama, dari pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dikembangkan di perguruan tinggi umum. Kedua, dari pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan guru-guru di Perguruan Tinggi Keguruan (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) seperti IKIP, FKIP, STKIP melalui berbagai program, yaitu program D2, D3, dan S1. b) Masyarakat Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan mempersiapkan anak untuk kehidupan di masyarakat. Sebagai bagian dan agen dari masyarakat, sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di mana sekolah tersebut berada. Isi kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi dan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat di sekitarnya. c) Sistem Nilai Dalam kehidupan masyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai moral, keagamaan, sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai lembaga masyarakat juga bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan penerusan nilainilai. Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan tersebut harus terintegrasikan dalam kurikulum. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajarkan nilai yaitu: guru hendaknya mengetahui dan memperhatikan semua nilai yang ada dalam masyarakat; berpegang pada prinsip demokrasi, etis dan moral; berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru; menghargai nilai-nilai kelompok lain serta memahami dan menerima keagamaan dan kebudayaan sendiri (Sukmadinata, 2013: 158-159).
b. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) 1) Pengertian Pengembangan Kurikulum PAI Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat diartikan sebagai: a) Kegiatan menghasilkan kurikulum PAI; b) Proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik; c) Kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI (Muhaimin, 2010: 10). Berdasarkan uraian tersebut, pengembangan kurikulum PAI merupakan proses yang dilakukan untuk mengembangkan kurikulum PAI yang meliputi kegiatan penyusunan, pelaksanaan, penilaian serta penyempurnaan. 2) Dasar Pengembangan Kurikulum PAI Dasar pokok dalam mengembangkan kurikulum pendidikan ada empat, yaitu: a) Dasar religius, penyusunan kurikulum pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai agama (Ilahiah) yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an maupun Al-Sunnah, karena kedua hal tersebut merupakan nilai kebenaran yang universal, abadi, dan bersifat futuristik. Di samping kedua sumber itu, masih ada juga sumber yang lain, yaitu dasar yang bersumber dari dalil ijtihadi, suatu hasil pemikiran manusia yang tidak berlawanan dengan jiwa dan semangat Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
b) Dasar filsafat, dasar ini memberikan arah dan tujuan pendidikan dengan dasar filosofis sehingga susunan kurikulum mengandung suatu kebenaran, terutama kebenaran di bidang nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini dari suatu kebenaran. c) Dasar psikologis, dasar ini mempertimbangkan tahapan psikis, anak didik, yang berkaitan dengan perkembangan jasmaniah, kematangan, bakat-bakat jasmaniah, intelektual, bahasa, emosi, sosial, kebutuhan, dan keinginan individu, minat dan kecakapan. d) Dasar sosiologis, dasar sosiologis memberikan implikasi bahwa kurikulum pendidikan memegang peranan pengembangan
kebudayaan,
penting terhadap
proses
sosialisasi
penyampaian
individu,
dan
rekonstruksi
masyarakat (As-Syaibani dalam Majid, 2012: 51-54). 3) Fungsi Pengembangan Kurikulum PAI Fungsi pengembangan kurikulum PAI sebagai berikut: a) Bagi sekolah/madrasah yang bersangkutan: (1) Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam yang diinginkan atau dalam istilah KBK disebut standar kompetensi PAI, meliputi fungsi dan tujuan pendidikan nasional, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi tamatan/lulusan, kompetensi bahan kajian PAI, kompetensi mata pelajaran PAI (TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), kompetensi mata pelajaran kelas (kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII);
(2) Pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah. b) Bagi masyarakat: (1) Masyarakat
sebagai
pengguna
lulusan
(users),
sehingga
sekolah/madrasah harus mengetahui hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam konteks pengembangan PAI; (2) Adanya kerja sama yang harmonis dalam hal pembenahan dan pengembangan kurikulum PAI (Muhaimin, 2010: 11).
C. Hubungan Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar Proses pembelajaran mempunyai peranan yang penting terhadap keberhasilan peserta didik, baik dalam penggunaan media maupun metodenya. Penggunaan media yang tepat, kreatif serta menarik akan menjadikan peserta didik memiliki motivasi untuk belajar sehingga akan dicapai hasil yang memuaskan. Blog merupakan media berbasis internet atau bisa disebut sebagai media pembelajaran yang bersifat e-learning karena pembelajaran tidak harus dilakukan secara face to face (berhadapan langsung), sumber materi pun dapat diakses kapan saja dan di mana saja dengan mudah serta proses pembelajaran tidak terkendala oleh jarak dan waktu. Peserta didik termasuk mahasiswa dapat mengakses materi dari dosennya di luar jam perkuliahan, bahkan mereka bisa mempelajari materi tersebut sebelum dibahas dalam perkuliahan di kelas. Mudahnya akses materi bagi mahasiswa dalam blog dosennya dapat menjadikan mereka lebih siap saat proses perkuliahan. Kesiapan yang dimiliki oleh mahasiswa dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Mahasiswa yang telah membaca materi perkuliahan terlebih
dahulu akan lebih siap mental dibandingkan mahasiswa yang belum membacanya sama sekali. Mereka akan cepat menangkap penjelasan dari dosen dan dapat lebih aktif untuk bertanya karena sebelumnya telah memahami terlebih dahulu materi tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa penggunaan blogstaf sebagai media pembelajaran akan mempunyai dampak positif pada hasil belajar mahasiswa yang dalam penelitian ini pada mata kuliah Pegembangan Kurikulum PAI.
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Identitas IAIN Salatiga Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga telah beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Seiring dengan keputusan tersebut, STAIN Salatiga tetap berkedudukan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Alih status ini telah dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 143 Tahun 2014 pada tanggal 17 Oktober 2014. b. Sejarah IAIN Salatiga Sejak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam sehingga didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) "Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan "Pesantren Luhur", yang berlokasi di Jalan
Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Berbagai pihak turut berpartisipasi untuk mewujudkan lembaga ini, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Kurun waktu kurang setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Hal ini dimaksudkan agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekan. Bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969. Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970. Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi cabang IAIN Walisongo sebagai Fakultas Tarbiyah, namun kondisinya tidak berubah dalam waktu singkat untuk bisa sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1) Sarana dan prasarana yang belum memadai, terutama belum tersedianya gedung milik sendiri 2) Jumlah tenaga profesional edukatif maupun administrasi yang masih kurang 3) Animo mahasiswa yang masih sedikit 4) Masyarakat Jawa Tengah banyak yang belum tahu bahwa di Salatiga ada sebuah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Keadaan tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang lama, sehingga kondisi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga dapat dikatakan kurang layak untuk disebut sebagai Perguruan Tinggi Negeri. Maka untuk mengatasi kendala tersebut, jalan satu-satunya ialah membeli areal tanah kampus. Dalam perkembangan selanjutnya, H. Asrofi Arif menawarkan tanah pekarangannya seluas 0,75 ha yang berlokasi di Jl. Caranggito (sekarang Jl. Tentara Pelajar) lengkap dengan bangunannya yang letaknya cukup strategis untuk penyelenggaraan pendidikan. Berkat perhatian Menteri Agama (H. Alamsyah Ratu Prawiranegara) terhadap perkembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongso Salatiga, maka beliau mengabulkan usulan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga (Drs. Acmadi) Nomor 031/A-a/FT-WS/I/1979, tanggal 24 Januari 1979, tentang maksud pembelian tanah tersebut. Seiring dengan penawaran untuk pembelian tanah tersebut, Bapak Muhammad Natsir (Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) ikut merespon dengan melakukan lobi kepada Menteri Agama RI. Kemudian berdasarkan Surat Dirjen Bimbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828 tanggal 10 Agustus 1982 maka dibelilah tanah tersebut.
Sedikit demi sedikit sarana dan prasarana pendidikan bertambah, antara lain gedung kuliah, perpustakaan dan kantor sekretariat. Pemerintah Daerah memberikan bantuan tambahan tanah seluas 3000 m2 dengan cara tukar guling yang waktunya bersamaan dengan pembangunan masjid kampus bantuan Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila. Seiring dengan bertambahnya fasilitas akademik, bertambah pula tenaga edukatif dan mahasiswanya. Eksistensi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga juga semakin mantap, sebab mulai tahun akademik 1983/1984 sudah diberi kewenangan menyelenggarakan Program Pendidikan Strata Satu (S1) dengan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Sebelumnya Perguruan Tinggi Agama ini hanya berhak menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana Muda. Di samping itu, secara yuridis juga semakin kokoh dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1985 tentang Struktur Organisasi IAIN yang mana Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga termasuk di dalamnya. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 tentang status IAIN/Fakultas merupakan justifikasi yuridis yang amat mengokohkan eksistensi lembaga pendidikan tinggi Islam ini. Pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sendiri sebenarnya sedang terjadi pula proses penguatan institusional, baik berupa sarana fisik maupun sumber daya tenaga kependidikannya. Di atas tanah hasil tukar guling dengan PEMDA didirikan gedung kuliah, laboratorium bahasa, ruang micro teaching dan ruang komputer. Pada tahun 1991 dibangun pula gedung auditorium. Perkembangan selanjutnya dibangun sarana kegiatan mahasiswa seperti Posko MENWA, sekretariat RACANA, sekretariat Teater
dan Kantor Koperasi Mahasiswa (KOPMA) yang menyatu dengan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang diresmikan pada tahun 1995. Di tengah perkembangan sarana fisik, ada kenyataan historis yang perlu diberi catatan khusus, yaitu peran Badan Koordinasi Orang Tuan dan Alumni (BAKOAMI) yang dibentuk tahun 1992 diaktanotariskan dengan nama Yayasan Kerjasama Alumni, Orang tua dan Mahasiswa (YAKAOMI) yang diketuai oleh Bapak Jumadi, BA. Yayasan ini sejak tahun 2010 berubah menjadi Persatuan Orang tua Mahasiswa (POM). Pada awal tahun 1997 Fakultas Tarbiyah telah memiliki 44 orang dosen tetap. Dari jumlah itu 1 orang telah bergelar Doktor, 22 orang bergelar Magister, dan 10 orang sedang menyelesaikan program S2 dalam berbagai bidang keilmuan baik di dalam maupun di luar negeri. Di antara tenaga administrasi ada 2 orang yang sedang menyelesaikan studi program S1. Dengan menyimak pada proses perkembangan tersebut, maka Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sebenarnya tampak semakin mapan secara akademik untuk memberdayakan mahasiswa yang berjumlah 1337 orang. Adapun para pejabat yang pernah memimpin Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sejak berdirinya pada tahun 1970 hingga beralih status menjadi STAIN adalah sebagai berikut: 1) Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga (a) Drs. H. Machbub Masduqi
(1971-1973, dan19731976)
(b) Drs. Cholid Narbuko
(1976-1979)
(c) Drs. Achmadi
(1979-1982, 19851998, dan 1988-1992)
(d) Drs. Imam Buwaity
(1982-1983)
(e) Drs. H. M. Banany
(1983-1985)
(f) Drs. H. A. Noerhadi Djamal
(1992-1995, dan 1995-1997)
2) Pembantu Dekan (a) Drs. Khomsun Taruno
(1971-1973, dan 1973-1976)
(b) Drs. Imam Buwaity
(1071-1973, dan 1973-1976)
(c) Drs. Achmadi
(1976-1979)
(d) Drs. H. A. Noerhadi Djamal
(1985-1988, dan 1988-1992)
(e) Drs. Chudhori, MA
(1985-1988)
(f) Drs. H. M. Banany
(1988-1992)
(g) Drs. H. Anwar Kusnan Riyanto
(1985-1988)
(h) Drs. M. Zulfa Machasin
(1996-1997)
(i) Dr. Muh. Zuhri, MA
(1995-1997)
(j) Drs. Komari Alwan
(1995-1997)
Pada tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo telah beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga, hal ini sesuai dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Alih status Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga telah membawa berbagai peningkatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Peningkatan fisik meliputi penambahan tanah dan gedung sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN Salatiga telah menambah tanah seluas 15.500 m 2 yang terletak tidak jauh dari kampus sekarang. Tahun 2001, STAIN telah membangun gedung sekretariat berlantai tiga dengan luas bangunan seluruhnya 900 m2 yang dibangun di atas tanah bekas KUA seluas 871 m2. Pada tahun-tahun berikutnya dilanjutkan dengan pembangunan gedung C berlantai tiga yang digunakan untuk perkuliahan, gedung D berlantai dua yang digunakan untuk UPT Komputer, Biro Konsultasi “Tazkia” dan BMT. Gedung E berlantai tiga yang digunakan untuk kantor unit-unit, jurusan dan program studi. Gedung perpustakaan pusat berlantai tiga. Demikian juga pembangunan di kampus dua Kembangarum berupa dua gedung kuliah berlantai tiga, gedung sekretariat berlantai tiga dan gedung pusat laboratorium berlantai tiga. Sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. Adapun dosen yang pernah menjabat pimpinan STAIN Salatiga adalah sebagai berikut: 1) Periode 1997-1998 (peralihan) Ketua
: Drs. H. A. Noerhadi Djamal
Pembantu Ketua I
: Drs. Muh. Zuhri, MA
Pembantu Ketua II
: Drs. H. Komari Alwan
Pembantu Ketua III
: Drs. Muh. Zulfa Machasin
2) Periode 1998-2002 Ketua
: Prof. Dr. Muh. Zuhri, MA
Pembantu Ketua I
: Drs. H. Muh. Zulfa Machasin
Pembantu Ketua II
: Drs. Sukari Tamsir, M.Pd
Pembantu Ketua III
: Drs. Badwan, M.Ag
3) Periode 2002-2006 Ketua
: Drs. Badwan, M.Ag
Pembantu Ketua I
: Drs. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua II
: Drs. Imam Baihaqi, M.Ag
Pembantu Ketua III
: Drs. H. Nasafi
4) Periode 2006-2010 Ketua
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua I
: Dr. Muh. Saerozi, M.Ag
Pembantu Ketua II
: Drs. Imam Baihaqi, M.Ag
Pembantu Ketua III
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
5) Periode 2010-2014 Ketua
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua I
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
Pembantu Ketua II
: Drs. H. Mifathuddin, M.Ag
Pembantu Ketua III
: H. Agus Waluyo, M.Ag
Pada tanggal 17 Oktober 2014 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 143 Tahun 2014. c. Asas, Fungsi dan Tujuan 1) Asas IAIN Salatiga IAIN Salatiga dalam menyusun dan mengembangkan program berasaskan Pancasila. Sedangkan dasar operasionalnya adalah: a) Undang-undang Dasar 1945 b) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional c) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi d) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi e) Peraturan Presiden Nomor 143 Tahun 2014 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga menjadi Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2) Fungsi IAIN Salatiga a) Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program. b) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam. c) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam. d) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. e) Pelaksana pembinaan kemahasiswaan. f) Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya.
g) Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembaga-lembaga lain. h) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen. i) Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan. j) Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan. 3) Tujuan IAIN Salatiga a) Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa; b) Menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang berbasis ilmu keislaman untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa; c) Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai keislaman agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; d) Mewujudkan pengabdian kepada masyarakat berbasis ilmu keislaman dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mewujudkan masyarakat damai bermartabat. d. Visi dan Misi IAIN Salatiga 1) Visi IAIN Salatiga
Tahun 2030 menjadi rujukan Studi Islam-Indonesia bagi terwujudnya masyarakat damai bermartabat. 2) Misi IAIN Salatiga a) Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu keislaman berbasis pada nilai-nilai keindonesiaan. b) Menyelenggarakan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu keislaman bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan. c) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan. d) Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang mencerminkan nilai-nilai Islam-Indonesia. e) Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional dan akuntabel. e. Fakultas dan Jurusan 1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan Fakultas
Tarbiyah
dan
Ilmu
Pendidikan
berfungsi
untuk
menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional. Tujuannya adalah untuk membentuk Sarjana Pendidikan Islam, yang memiliki keahlian dalam pendidikan dan pengajaran Islam dengan keahlian khusus dalam bidang studi pendidikan agama Islam, bahasa Arab, bahasa Inggris, guru Madrasah Ibtidaiyah, guru Raudhatul Athfal, IPA dan Matematika serta kewenangan menjadi guru atau mengajar dalam bidang studinya. Adapun gelar yang diterimanya untuk alumni
Strata Satu adalah S.Pd.I atau sesuai peraturan yang berlaku. Fakultas Tarbiyah memiliki tujuh jurusan atau program studi yaitu: a) Pendidikan Agama Islam (PAI) (1) Visi Jurusan PAI Menjadi program studi centre of excellence dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan Pendidikan Agama Islam berbasis research pada tahun 2025. (2) Misi Jurusan PAI (a) Menyelenggarakan pendidikan centre of excellence (unggul) yang dirancang
untuk
menghasilkan
lulusan
profesional
dengan
mengembangkan nilai, etika dan moral akademis yang siap menjadi pendidik agama Islam di sekolah. (b) Mempersiaapkan lulusan yang berkualitas yang memiliki kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik agama Islam. (c) Mengembangkan paradigma baru dalam menciptakan iklim akademis religius dalam pengelolaan pendidikan dan pengembangan kompetensi sebagai pendidik agama Islam. (3) Tujuan Jurusan PAI (a) Mengembangkan dan menyebarluaskan pendidikan, penelitian, dan pengembangan pendidikan agama Islam. (b) Mengupayakan penggunaannya untuk menjadi center of excellence bagi kemajuan pendidikan agama Islam. (c) Menghasilkan sarjana pendidikan Islam yang memiliki kemampuan research.
b) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah c) Pendidikan Guru Raudhatul Athfal d) Pendidikan Bahasa Arab e) Tadris Bahasa Inggris f) Tadris IPA g) Tadris Matematika 2) Fakultas Syariah a) Al-Akhwal Asy-Syakhsiyah b) Hukum Ekonomi Islam (Mu’amalah) c) Hukum Tata Negara 3) Fakultas Dakwah, Adab dan Humaniora a) Bahasa dan Sastra Arab b) Komunikasi Penyiaran Islam c) Sejarah Kebudayaan Islam 4) Fakultas Ushuluddin a) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir b) Ilmu Hadits c) Filsafat Agama 5) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam a) Perbankan Syariah b) Ekonomi Islam
Selain itu juga ada program Kelas Khusus Internasional (KKI) yang terdiri dari lintas jurusan. Sedangkan program Pasca Sarjana membuka program Pendidikan Agama Islam dan Supervisi Pendidikan. f. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah semua sarana dan prasarana yanag dimiliki dan dipergunakan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran. Sarana dan prasarana yang dimiliki IAIN Salatiga sebagai berikut: 1) Gedung Perkuliahan 2) Gedung perpustakaan 3) Gedung perkantoran 4) Gedung serba guna (auditorium) 5) Gedung biro konsultasi tazkia 6) Gedung laboratorium 7) Gedung kegiatan mahasiswa 8) Gedung LP2M 9) Ruang gudang, dapur 10) Gedung koperasi 11) Area parkir 12) Ma’had putra dan putri 13) Klinik 14) Gedung BMT 15) Hotspot area 16) Tempat ibadah dan lain-lain.
2. Gambaran Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012 jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga yang telah mengambil mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI pada tahun akademik 2014/2015 di mana dosen mata kuliah tersebut menggunakan blogstaf sebagai media pembelajaran. B. Penyajian Data 1. Daftar Responden Daftar responden berikut berisi nama asli atau inisial dari responden yang diminta kerjasamanya untuk menjadi subjek penelitian. Untuk jumlah responden yang diambil adalah 30 mahasiswa jurusan PAI angkatan 2012 yang telah mengambil mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Nama Responden No
Nama Inisial Responden
Jenis Kelamin
1
TO
Perempuan
2
KK
Perempuan
3
NJ
Perempuan
4
TR
Laki-laki
5
K
Perempuan
6
ADS
Laki-laki
7
LS
Laki-laki
8
FK
Perempuan
9
UL
Perempuan
10
WRZ
Perempuan
11
M
Laki-laki
12
MES
Laki-laki
Bersambung...
13
MR
Perempuan
14
YR
Perempuan
15
KKh
Perempuan
16
D
Laki-laki
17
DPRZ
Perempuan
18
NR
Perempuan
19
ZRH
Perempuan
20
KAL
Laki-laki
21
ZF
Perempuan
22
LDP
Perempuan
23
LK
Perempuan
24
NR
Perempuan
25
PNR
Perempuan
26
AN
Laki-laki
27
PNU
Perempuan
28
A
Perempuan
29
LRW
Perempuan
30
MM
Laki-laki
2. Data Jawaban Angket tentang Penggunaan Blogstaf Pengumpulan
data
tentang
intensitas
penggunaan
blogstaf,
penulis
mendistribusikan angket berdasarkan indikator yang telah dibuat dengan isi 15 item pertanyaan. Adapun hasil penyebaran angket tersebut dapat dilihat dari tabel yang penulis sajikan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Data Jawaban Angket Intensitas Penggunaan Blogstaf N
Nomor Item Angket
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1
B
A
A
A
A
A
A
B
B
A
A
A
A
A
A
2
B
A
A
A
B
A
A
B
B
A
A
A
B
A
A
3
A
B
B
A
A
B
A
B
B
B
A
A
A
B
A
4
B
A
A
A
B
B
A
B
B
B
A
B
A
B
A
5
A
B
B
B
C
A
A
B
A
B
A
B
A
A
B
6
A
A
A
B
B
B
B
A
B
A
B
B
A
A
B
7
A
B
A
A
B
A
B
A
A
A
B
A
B
A
A
8
B
B
A
B
A
A
A
B
B
A
A
A
A
A
A
9
A
B
A
A
A
A
A
B
B
A
A
A
A
A
A
1 0
A
A
B
A
A
A
B
B
A
A
A
B
A
B
B
1 1
B
C
A
A
B
A
A
B
B
A
A
B
A
B
B
1 2
B
B
B
B
B
A
B
C
B
B
B
A
B
B
B
1 3
B
B
A
B
B
B
B
A
B
B
B
B
B
B
B
1 4
B
B
A
A
B
A
B
A
B
A
B
A
A
A
B
1 5
A
B
A
B
B
B
B
B
B
A
A
A
B
B
B
1 6
B
B
A
B
B
A
B
B
B
A
B
B
B
B
B
1 7
B
B
A
B
B
A
A
B
B
B
B
B
A
B
A
1 8
B
B
A
A
B
A
A
A
B
A
B
B
A
B
B
1 9
A
A
B
B
A
A
B
B
B
A
A
A
B
A
A
2 0
A
A
A
B
B
B
A
B
A
B
B
A
B
B
B
2
A
A
A
B
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
B
R e s p
1 2 2
A
B
A
A
B
B
A
B
B
A
B
B
B
B
B
2 3
B
B
B
A
B
A
A
B
B
A
B
A
B
B
B
2 4
A
B
A
B
A
A
A
C
B
A
B
A
B
A
A
2 5
A
B
A
B
A
A
B
B
B
C
B
A
A
A
A
2 6
A
A
B
A
A
B
A
B
B
B
B
B
A
A
A
2 7
A
B
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
2 8
B
B
B
A
B
A
B
B
B
B
B
C
B
B
A
2 9
B
B
A
B
A
B
B
A
B
B
A
B
B
B
B
3 0
A
B
A
A
B
A
B
B
C
B
B Bersambung.. A B A B
.
3. Data Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI Pengumpulan data tentang hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI diambil dari Kartu Hasil Studi (KHS). Adapun nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel yang penulis sajikan sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI Nama Inisial Responden
No
Bobot
1
TO
3.75
2
KK
4
3
NJ
3.5
4
TR
3.5
5
KU
3.5
6
ADS
3.5
7
LS
3.25
8
FK
3.5
9
UL
4
10
WRZ
3.75
11
M
3.75
12
MES
3.75
13
MR
3.5
14
YR
3.5
15
KKh
3.5
16
D
3.25
17
DPRZ
3.5
18
NR
3.75 Bersambung...
19
ZRH
3.75
20
KAL
3.5
21
ZF
22
LDP
3.5
23
LK
3.5
24
NR
3.75
25
PNR
3.75
26
AN
3.25
27
PNU
3.75
28
A
3.25
29
LRW
3.5
30
MM
3.5
4
BAB IV ANALISIS DATA
Analisis data bertujuan untuk mendapatkan jawaban-jawaban atas permasalahanpermasalahan yang telah diajukan dalam bab pendahuluan. Adapun permasalahan-permasalahan tersebut adalah: 1. Bagaimanakah intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015? 2. Bagaimanakah hasil belajar mahasiswa PAI IAIN Salatiga dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015? 3. Apakah terdapat hubungan intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015? Analisis data terdiri dari 3 bagian yaitu: Analisis masing-masing variabel, pengujian hipotesis dan pembahasan. Analisis tiap variabel di sini yaitu intensitas penggunaan blogstaf dan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Analisis masing-masing variabel dapat dilakukan dengan tehnik statistik deskriptif.
Sedangkan
uji
hipotesis
dilakukan
dengan
menggunakan rumus korelasi product moment. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembahasan terhadap hasil uji hipotesis yang telah dilakukan.
A. Analisis Deskriptif
Setelah melakukan penggalian data, maka selanjutnya akan dilakukan analisis data dari tiap variabel. Adapun analisisnya adalah sebagai berikut: 1. Intensitas Penggunaan Blogstaf Data tentang intensitas penggunaan blogstaf diperoleh dari angket yang diberikan kepada responden yang terdiri dari lima belas pertanyaan, masing-masing pertanyaan tersedia tiga pilihan jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut: a. Mahasiswa yang menjawab A memiliki bobot nilai 3 b. Mahasiswa yang menjawab B memiliki bobot nilai 2 c. Mahasiswa yang menjawab C memiliki bobot nilai 1 Berikut ini merupakan tabel penyebaran angket penyajian intensitas penggunaan blogstaf mahasiswa IAIN Saalatiga. Tabel 4.1 Skor Jawaban Per Item Angket Intensitas Penggunaan Blogstaf N o
Nomor Item Angket
J u m la h
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4 2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
4 0
3
3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3 8
4
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3 7
5
3
2
2
2
1
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3 6
6
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
3 7
7
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
4 0
8
2
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4 0
9
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4 2
1 0
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
1 1
2
1
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
1 2
2
2
2
2
2
3
2
1
2
2
2
1 3
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
1 4
2
2
3
3
2
3
2
3
2
1 5
3
2
3
2
2
2
2
2
1 6
2
2
3
2
2
3
2
1 7
2
2
3
2
2
3
1 8
2
2
3
3
2
1 9
3
3
2
2
2 0
3
3
3
2 1
3
3
2 2
3
2 3
Bersambung... 2
2
3 9
3
2
2
3 6
3
2
2
2
3 1
2
2
2
2
2
3 2
3
2
3
3
3
2
3 8
2
3
3
3
2
2
2
3 5
2
2
3
2
2
2
2
2
3 3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3 5
3
3
3
2
3
2
2
3
2
2
3 7
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3 9
2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
3 6
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
4 1
2
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3 5
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
3 5
2 4
3
2
3
2
3
3
3
1
2
3
2
3
2
3
3
3 8
2 5
3
2
3
2
3
3
2
2
2
1
2
3
3
3
3
3 7
2 6
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3 8
2 7
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4 2
2 8
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
1
2
2
3
3 2
2 9
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3 4
3 0
3
2
3
3
2
3
2
2
1
2
2
3
2
3
2
3 5
Untuk mencari lebar interval atau untuk mengkategorikan intensitas penggunaan blogstaf maka penulis bagi menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah dengan menggunakan rumus:
Keterangan: : Interval kelas R
: Range
K
: Jumlah kelas
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus: R
H─L+1
Keterangan: R
: Total Range
H
: Highest Score (Nilai Tertinggi)
L
: Lower Score (Nilai Terendah)
1
: Bilangan Konstan Berdasarkan data pada tabel di atas, maka diketahui nilai tertinggi (H)
nilai terendah (L) rumus:
42 dan
, oleh karena itu dapat dicari nilai rangenya dengan menggunakan
R
H─L+1 42─31+1 12 Setelah diperoleh nilai R, selanjutnya dicari interval (i) dengan rumus:
4 Dari data yang dihasilkan dapat ditetapkan atau dikategorikan sebagai beikut:
39-42 : intensitas penggunaan blogstaf tinggi 35-38 : intensitas penggunaan blogstaf sedang 31-34 : intensitas penggunaan blogstaf rendah Adapun hasil skor jawaban angket dan kategori tentang penggunaan blogstaf adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Skor Angket dan Kategori Intensitas Penggunaan Blogstaf Jawaban N o .
A
B
Skor C
3
2
1
R e s p
T o t a l S k o r
Kat ego ri
1
1 2
2
1
3 6
4
1
4 2
Tin ggi
2
1
5
-
3
1
-
4
Tin
0
0
0
0
ggi
3
8
7
-
2 4
1 4
-
3 8
Sed ang
4
7
8
-
2 1
1 6
-
3 7
Sed ang
5
7
7
1
2 1
1 4
1
3 6
Sed ang
6
7
8
-
2 1
1 6
-
3 7
Sed ang
7
1 0
5
-
3 0
1 0
-
4 0
Tin ggi
8
1 0
5
-
3 0
1 0
-
4 0
Tin ggi
9
1 2
3
-
3 6
6
-
4 2
Tin ggi
1 0
9
6
-
2 7
1 2
-
3 9
Tin ggi
1 1
7
7
1
2 1
1 4
1
3 6
Sed ang
1 2
2
1 2
1
6
2 4
1
3 1
Ren dah
1 3
2
1 3
-
6
2 6
-
3 2
Ren dah
1 4
8
7
-
2 4
1 4
-
3 8
Sed ang
1 5
5
1 0
-
1 5
2 0
-
3 5
Sed ang
1 6
3
1 2
-
9
2 4
-
3 3
Ren dah
1 7
5
1 0
-
1 5
2 0
-
3 5
Sed ang
1 8
7
8
-
2 1
1 6
-
3 7
Sed ang
1 9
9
6
-
2 7
1 2
-
3 9
Tin ggi
2 0
6
9
-
1 8
1 8
-
3 6
Sed ang
2 1
1 1
4
-
3 3
8
-
4 1
Tin ggi
Bersambung...
2 2
5
1 0
-
1 5
2 0
-
3 5
Sed ang
2 3
5
1 0
-
1 5
2 0
-
3 5
Sed ang
2 4
9
5
1
2 7
1 0
1
3 8
Sed ang
2 5
8
6
1
2 4
1 2
1
3 7
Sed ang
2 6
8
7
-
2 4
1 4
-
3 8
Sed ang
2 7
1 2
3
-
3 6
6
-
4 2
Tin ggi
2 8
3
1 1
1
9
2 2
1
3 2
Ren dah
2 9
4
1 1
-
1 2
2 2
-
3 4
Ren dah
3 0
6
8
1
1 8
1 6
1
3 5
Sed ang
Dari data di atas kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk mengetahui tingkat intensitas penggunaan blogstaf sebagai berikut: Tabel 4.3 Interval Intensitas Penggunaan Blogstaf No
Interval
Jumlah Responden
Kategori
1
39-42
9
Tinggi
2
35-38
16
Sedang
3
31-34
5
Rendah
Jumlah
30
Demikian dapat diketahui bahwa: a. Untuk intensitas penggunaan blogstaf yang mendapat kategori tinggi dengan interval 39-42 sebanyak 9 mahasiswa. b. Untuk intensitas penggunaan blogstaf yang mendapat kategori sedang dengan interval 35-38 sebanyak 16 mahasiswa.
c. Untuk intensitas penggunaan blogstaf yang mendapat kategori rendah dengan interval 31-34 sebanyak 5 mahasiswa. Kemudian untuk mengetahui presentase dari frekuensi skor intensitas penggunaan blogstaf, penulis mencarinya dengan menggunakan rumus prosentase. Adapun
rumusnya
Keterangan: P : prosentase individu dalam golongan F : frekuensi N : jumlah subjek dalam golongan a. Kategori tinggi
b. Kategori sedang
c. Kategori rendah
sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Prosentase Tingkat Intensitas Penggunaan Blogstaf Kategori Tinggi Sedang Rendah
Interval 39-42 35-38 31-34
Frekuensi 9 16 5 30
Jumlah
Prosentase 30% 53,33% 16,67% 100 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa: a. Mahasiswa yang mendapat kategori tinggi pada tingkat intensitas penggunaan blogstaf terletak pada interval 39-42 sebanyak 9 mahasiswa dengan prosentase 30% b. Mahasiswa yang mendapat kategori sedang pada tingkat intensitas penggunaan blogstaf terletak pada interval 35-38 sebanyak 16 mahasiswa dengan prosentase 53,33% c. Mahasiswa yang mendapat kategori rendah pada tingkat intensitas penggunaan blogstaf terletak pada interval 31-34 ada 5 mahasiswa dengan prosentase 16,67%. 2. Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI Data tentang hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI diambil dari Kartu Hasil Studi (KHS). Tabel 4.5 Kategori Nilai Rentang Nilai
Kaegori
3.50-4.00 3.00-3.49 2.00-2.99
Tinggi Sedang Rendah
Adapun kategori hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Kategori Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan kurikulum PAI No
Bobot
Kategori
1
3.75
Tinggi
2
4
Tinggi
3
3.5
Tinggi
4
3.5
Tinggi
5
3.5
Tinggi
6
3.5
Tinggi
7
3.25
Sedang
8
3.5
Tinggi
9
4
Tinggi
10
3.75
Tinggi
11
3.75
Tinggi
12
3.75
Tinggi
13
3.5
Tinggi
14
3.5
Tinggi
15
3.5
Tinggi
16
3.25
Sedang
17
3.5
Tinggi
18
3.75
Tinggi
19
3.75
Tinggi
20
3.5
Tinggi
21
4
Tinggi
22
3.5
Tinggi
Responden
23
3.5
Tinggi
24
3.75
Tinggi
25
3.75
Tinggi
26
3.25
Sedang
27
3.75
Tinggi
28
3.25
29
3.5
Sedang Tinggi
30
3.5
Tinggi
Bersambung...
Demikian dapat diketahui bahwa: a. Untuk hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang mendapat kategori tinggi dengan rentang nilai 3.50-4.00 sebanyak 26 mahasiswa. b. Untuk hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang mendapat kategori sedang dengan rentang nilai 3.00-3.49 sebanyak 4 mahasiswa. c. Untuk hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang mendapat kategori rendah dengan rentang nilai 2.00-2.99 tidak ada. Kemudian untuk mengetahui presentase dari frekuensi kategori hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI, penulis mencarinya dengan menggunakan rumus prosentase. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Keterangan: P : prosentase individu dalam golongan F : frekuensi N : jumlah subjek dalam golongan
a. Kategori tinggi
b. Kategori sedang
c. Kategori rendah
Tabel 4.7 Prosentase Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI Rentang
Kategori
Nilai
Tinggi Sedang Rendah
3.50-4.00 3.00-3.49 2.00-2.99 Jumlah
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
Frekuensi
Prosentase
26 4 0 30
86,67% 13,33% 0% 100%
a. Mahasiswa yang mendapat kategori tinggi pada hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang terletak pada rentang nilai 3.50-4.00 sebanyak 26 mahasiswa dengan prosentase 86,67%. b. Mahasiswa yang mendapat kategori sedang pada hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang terletak pada rentang nilai 3.00-3.49 sebanyak 4 mahasiswa dengan prosentase 13,33%. c. Mahasiswa yang mendapat kategori rendah pada hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI terletak pada rentang nilai 2.00-2.99 dengan prosentase 0% atau tidak ada mahasiswa yang mendapat nilai pada rentang nilai tersebut.
B. Pengujian Hipotesis Pada bagian ini peneliti melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang peneliti ajukan sebelumnya yaitu: ada hubungan positif antara intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara variabel yaitu intensitas penggunaan blogstaf (variabel X) dengan hasil belajar mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI (variabel Y) dengan menggunakan rumus product moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai r.
Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan rtabel. Nilai r tabel untuk sampel 30 dengan taraf signifikansi 1% yaitu 0,463 dan taraf signifikansi
5% yaitu 0,361. Jika rhitung > rtabel maka terdapat hubungan positif antara variabel x dengan y. Jika rhitung < rtabel maka terdapat hubungan negatif antara variabel x dengan y. Sedangkan perhitungan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: (
rxy= √{
(
)
)(
}{
) (
)
}
Keterangan: rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X : Jumlah variabel X Y : Jumlah variabel Y ∑X2: Kuadrat dari varibel X ∑Y2: Kuadrat dari variabel Y N : Banyaknya sampel penelitian XY : Product dari variabel X dan Y ∑ : Jumlah Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel untuk mencari hubungan antara intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI maahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2014. 2. Mencari X, Y, X2, Y2 dengan cara mengalikannya. 3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus product moment angka kasar.
Tabel 4.8 Koefisien Intensitas Penggunaan Blogstaf dengan Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun Akademik 2014/2015 X
Y
X2
Y2
XY
1
42
3.75
1764
14.0625
157.5
2
40
4
1600
16
160
3
38
3.5
1444
12.25
133
4
37
3.5
1369
12.25
129.5
5
36
3.5
1296
12.25
126
6
37
3.5
1369
12.25
129.5
7
40
3.25
1600
10.5625
130
8
40
3.5
1600
12.25
140
9
42
4
1764
16
168
10
39 3.75
1521
14.0625
146.2 5
3.75
1296
14.0625
135
3.75
961
14.0625
116.2 5
No Responde n
11
36
12
31
13
32
3.5
1024
12.25
112
14
38
3.5
1444
12.25
133
15
35
3.5
1225
12.25
122.5
16
33 3.25
1089
10.5625
107.2 5
3.5
1225
12.25
122.5
1369
14.0625
138.7 5
17
35
18
37 3.75
19
39 3.75
1521
14.0625
146.2 5
20
36
3.5
1296
12.25
126
21
41
4
1681
16
164
22
35
3.5
1225
12.25
122.5
23
35
3.5
1225
12.25
122.5
Bersambung...
24
38
25
37
3.75
1444
14.0625
142.5
3.75
1369
14.0625
138.7 5
26
38
3.25
1444
10.5625
123.5
27
42
3.75
1764
14.0625
157.5
28
32
3.25
1024
10.5625
104
29
34
3.5
1156
12.25
119
30
35
3.5
1225
12.25
122.5
Jumlah
111 0
107.7 5
4133 4
388.312 5
3996
Dari tabel di atas diketahui: ∑X : 1110 ∑Y : 107.75 ∑X2: 41334 ∑Y2: 388.3125 ∑XY: 3996 N: 30 Data-data yang telah diketahui tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus product moment: (
rxy= √{
(
)
)(
) (
}{
(
rxy= √{
(
)
)(
}{
)
}
) (
)
}
rxy= √{
}{
}
rxy= rxy= rxy=
√*
+*
√*
+*
+
+
√
rxy= rxy
0.497
C. Pembahasan Di sini penulis akan memaparkan pembahasan masalah-masalah yang ditanyakan pada bab sebelumnya yaitu: 1. Intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI tahun akademik 2014/2015 Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa kategori variabel intenstias penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI di IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 berturt-turut adalah sebagai berikut: kategori rendah 16,67% terletak pada interval 31-34 dengan jumlah responden 5 mahasiswa, sedang 53,33% terletak pada interval 35-38 dengan jumlah responden 16 mahasiswa dan tinggi 30% terletak pada interval 39-42 dengan jumlah responden 9 mahasiswa.
Dari uraian di atas tentang prosentase masing-masing kategori, terlihat
bahwa mayoritas responden berada pada kategori sedang yakni 16 responden (53,33%) terletak pada interval 35-38. Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa intenstias penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI di IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 berada pada kategori sedang. 2. Hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa kategori hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 berturt-turut adalah sebagai berikut: kategori rendah 0% terletak pada rentang nilai 2.00-2.99 dengan jumlah responden 0 mahasiswa, sedang 13,33% terletak pada rentang nilai 3.00-3.49 dengan jumlah responden 4 mahasiswa dan tinggi 86,67% terletak pada rentang nilai 3.50-4.00 dengan jumlah responden 26 mahasiswa. Dari uraian di atas tentang prosentase masing-masing kategori, terlihat bahwa mayoritas responden berada pada kategori tinggi yakni 26 responden (86,67%) terletak pada rentang nilai 3.50-4.00. Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 berada pada kategori tinggi.
3. Intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 Telah ditentukan sebelumnya bahwa nilai (rxy) hasil perhitungan selanjutnya akan dikonsultasikan dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel , berarti hasil perhitungan antara variabel X dan Y ada pengaruh yang positif dan signifikan antara intensitas
penggunaan blogstaf dengan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima. Jika rhitung < rtabel berarti hasil perhitungan antara variabel X dan Y berarti tidak signifikan antara intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan ditolak. Setelah data dianalisis, diperoleh nilai rxy
0,497. Nilai rxy tersebut kemudian
dikonsultasikan dengan interpretasi dari nilai r. Tabel 4.9 Interpretasi dari Nilai r
R 0
Interpretasi Tidak berkolerasi
0,01 – 0,20
Sangat rendah
0,21 – 0,40
Rendah
0,41 – 0,60
Agak rendah
0,61 – 0,80
Cukup
0,81 – 0,99
Tinggi
1
Bersambung...
Sangat tinggi
(Usman dan Akbar, 2003: 201) Berdasarkan tabel di atas, nilai rxy penelitian ini berada pada interpretasi agak rendah. Kemudian nilai tersebut dikonsultasikan dengan tabel r, jumlah responden 30 mahasiswa dan dengan taraf signifikansi 1% diperoleh nilai sebesar 0,463, dengan demikian nilai rxy
0,497 > rtabel
0,463. Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa
Ho (hipotesis kerja) diterima. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada Bab III dan IV, dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya yakni: untuk mengetahui hubungan yang positif antara intensitas penggunaan blogstaf (X) dengan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI (Y) di IAIN Salatiga. 1. Intensitas penggunaan blogstaf dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 30% yang terletak pada interval 39-42 dengan jumlah responden 9 mahasiswa, kategori sedang sebesar 53,33% terletak pada interval 35-38 dengan jumlah responden 16 mahasiswa dan kategori rendah sebesar 16,67% terletak pada interval 31-34 dengan jumlah responden 5 mahasiswa. 2. Hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 86,67% yang terletak pada rentang nilai 3.50-4.00 dengan jumlah responden 26 mahasiswa, kategori sedang sebesar 13,33% terletak pada rentang nilai 3.00-3.49 dengan jumlah responden 4 mahasiswa dan tidak ada mahasiswa yang berada pada kategori rendah dengan rentang nilai 2.00-2.99. 3. Ada hubungan antara intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan positif antara
intensitas penggunaan blogstaf dengan hasil belajar dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI mahasiswa IAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015” dapat diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai rxy hitung lebih besar dari rxy tabel pada taraf signifikansi 1% yaitu rxy = 0,497 > rtabel = 0,463.
B. Saran-Saran Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan pada semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam skripsi ini. Terlebih bagi lembaga, dosen, mahasiswa dan pembaca. 1. Bagi lembaga IAIN Salatiga Kampus merupakan tempat utama bagi proses pembelajaran dan interaksi antara mahasiswa dengan dosen, maka kampus diharapkan memiliki sarana dan prasarana yang memadai supaya mampu memfasilitasi pembelajaran bagi mahasiswa. Proses pembelajaran tentunya memerlukan berbagai alat dan media yang dapat membantu serta mampu memaksimalkan hasil pembelajaran seperti: a. Meningkatkan fasilitas wifi di area kampus. b. Memberikan anjuran kepada dosen supaya menggunakan blogstaf sebagai media pembelajaran. 2. Bagi dosen Berkaitan dengan hasil penelitian bahwa intenitas penggunaan blogstaf berhubungan dengan hasil belajar mahasiswa maka dosen diharapkan: a.
Memaksimalkan penggunaan blogstaf sebagai media pembelajaran dengan mengunggah materi perkuliahan secara disiplin.
b. Memberikan tugas kuliah di mana mahasiswa diharuskan untuk mengakses blogstaf. c. Memberikan layanan kepada mahasiswa jika ada materi yang kurang jelas. 3. Bagi mahasiswa Penulis berharap bagi mahasiswa IAIN Salatiga supaya: a. Membiasakan diri untuk menggunakan blogstaf. b. Membaca materi perkuliahan yang telah diunggah sebelum perkuliahan di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cetakan kedua. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta. Cetakan kesebelas. __________________. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta. Cetakan keempat belas. Asnawir,. Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press. Cetakan pertama. Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cetakan pertama. Darmawan, Deni. 2013. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cetakan ketiga. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cetakan ketiga. Hadi, Sutrisno. 1997. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cetakan kelima. Heriyanto, Aloysius. 2007. Daftar Layanan Aplikasi Web 2.0 Terkini dan Terpopuler. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Idi, Abdullah. 2010. Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktik). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Cetakan ketiga. Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cetakan pertama. Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cetakan pertama. Masruri, Muhammad Himi, Java Creativity. 2013. Membangun Website Super Canggih dengan Joomla 3. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Muhaimin. 2010. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam: di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers. Cetakan keempat.
Naim, Ngainun. 2011. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Cetakan kesatu. Prakoso, Kukuh. 2006. Nge-Blog? So What Gitu Loh. Yogyakarta: CV Andi Offset. Prasetijo, Pudji. Dicky Putra P. 2009. Go Blog (Cara Cepat dan Mudah Belajar Blog). Yogyakarta: DD Smart Publishing. Purnomo, Catur Hadi. 2010. Amazing 3 CMS in 1 Books (Jago Ngeblog dengan Blogger, Multiply dan Wordpress). Yogyakarta: CV Andi Offset. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Cetakan ketiga. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Edisi ketiga. Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu perlu: untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru. Bogor: Ghalia Indonesia. Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras. Soyomukti, Nurani. 2010. Pendidikan Berprespektif Globalisasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Cetakan ketiga. Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press. STAIN Salatiga. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Sukardjo,. Ukim Komarudin. 2009. Landasan Pendidikan (Konsep dan Aplikasinya). Jakarta: Rajawali Press. Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani. Cetakan pertama. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktek). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cetakan keenam belas. Suryono, Agus., Heru Kurniawan, Ridwan Sanjaya. 2013. Kreasi Ratusan Desain Blog Wordpress. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. Cetakan kelima. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Cetakan kesepuluh.
Usman, Akbar., R. Purnomo Setiady Akbar. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara. Cetakan ketiga.
DAFTAR NILAI SKK
Nama
: Nurul Fadlilah
NIM
: 11111186
Dosen PA
: Dra. Urifatun Anis
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
N o .
Nama Kegiatan
Tanggal
1
OPAK “Revitalisasi Gerakan Mahasiswa Di Era Modern Untuk Kejayaan Indonesia” (DEMA) Membangun Mahasiswa Cerdas Emosi, Spiritual, Dan Intelektual Melalui Achievement Motivation Training (AMT) Orientasi Dasar Keislaman (ODK) “Menemukan Muara sebagai Mahasiswa Rahmatan Lil Alamin” Seminar Entrepreneurship dan Koperasi (KOPMA dan KSEI)
20-22
2
3
4
5
6
7
8
User Education (Pendidikan Pemakai) Pelatihan Ice Breaker Penyemangat Belajar “Kiat Cerdas Menghidupkan Kelas; Guru Okay Muridpun Enjoy” Gema Ittaqo “Aktualisasi Bahasa Arab dalam Menjaga Khazanah Keilmuan Islam Mutakhir Public Hearing “Optimalisasi Kinerja Lembaga Melalui Kritik dan Saran Mahasiswa”
Agustus 2011
Kete rang an
Pese rta
23 Agustus 2011
Pese rta
24 Agustus 2011
Pese rta
25 Agustus 2011
Pese rta
20 September 2011
Pese rta
23 September 2012
Pese rta
27-28 Oktober 2012 25 Maret 2013
Pese rta
N i l a i
9
1 0 1 1
1 2
1 3 1 4 1 5
1 6
1 7
1 8 1 9
2 0
Seminar Nasional dan Dialog Publik “Minimnya Pasokan Energi dalam Negeri; Pembatasan Subsidi BBM dan Peran Masyarakat dalam Penghematan Energi” Daurah Mar’atus Shalihah (DMS) LDK Darul Amal STAIN Salatiga Sosialisasi Penanggulagan HIV/AIDS Kota Salatiga “Pelajar Berkualitas Tanpa HIV/AIDS, Pelajar Berakhlak Tanpa Diskriminasi Pelaku HIV/AIDS” Talk Show “How to be a Successfull Creative Preneur to Face ASEAN Economic Community 2015” SK Praktikum Mata Kuliah BTQ Lomba 17 Agustus Dirgahayu NKRI ke-69 di MTs NU Salatiga Halal Bi Halal dan Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-69 Warga Krasak, Ledok, Salatiga Masa Ta’aruf (MASTA) 2014 “Membentuk Pribadi, Kembangkan Diri, Lahirkan Potensi” PERBASIS (Perbandingan Bahasa Arab Bahasa Inggris)/CEA (Comparison English Arabic) Seminar Kewirausahaan “Meraih Kesuksesan dengan Berwirausaha” Seminar Nasional “Perlindungan Hukum terhadap Usaha Mikro Menghadapi Pasar Bebas ASEAN” Seminar Daurah Mar’atus Sholihah “Aktualisasi
20 April 2013
Pese rta
13 Juni 2013
Pese rta
6 April 2013
Pese rta
7 April 2013
Pese rta
22 Juli 2013
Pese rta
16 Agustus 2014
Pani tia
19 Agustus 2014
Pani tia
26 September 2014
Pese rta
27 November 2014
Pese rta
21 Desember 2014
Pese rta
Desember 2014
Pese rta
4 Mei 2015
Pese rta
2 1
2 2 2 3
2 4 2 5
Dakwah dalam Membentuk Generasi yang Bertaqwa, Berilmu, dan Berakhlak Mulia” Seminar Bedah Buku “Aktualisasi Dakwah dalam Membentuk Generasi yang Bertaqwa, Berilmu, dan Berakhlak Mulia” Seminar Nasional “Mencegah Generasi Pemuda Islam dari Pengaruh Radikalisme ISIS” Seminar Nasional “Understanding the World by Understanding the Language and the Culture” Workshop Terapi Hati Seminar Nasional Bahasa Arab Ittaqo “Aktualisasi Bahasa Arab untuk Membentuk Karakter Bangsa yang Bermartabat”
5 Mei 2015
Pese rta
6 Mei 2015
Pese rta
4 Juni 2015
Pese rta
5 Juni 2015
Pese rta
10 Juni 2015
Pese rta
RIWAYAT HIDUP
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Tempat dan Tanggal lahir Jenis kelamin Warga Negara Agama Alamat
: Nurul Fadlilah : Salatiga, 1 Agustus 1993 : Perempuan : Indonesia : Islam : Krasak RT 02/VI Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Salatiga 7. Riwayat Pendidikan : a. RA Masyitoh Tahun 1997-1999 b. MI Asas Islam Kalibening Tahun 1999-2005 c. SMP Negeri 2 Salatiga Tahun 2005-2008 d. SMA Negeri 3 Salatiga Tahun 2008-2011 8. Pengalaman organisasi : a. b. c.
Wakil bendahara Remaja Masjid Darunnaja Krasak, Ledok, Salatiga Bendahara Remaja Masjid Darunnaja Krasak, Ledok, Salatiga
Tahun 2011
Guru bantu TPA Mushola An-Nur Krasak, Ledok, Salatiga
Tahun 2011sekarang
Tahun 2012sekarang
Salatiga, 1 Sepetember 2015 Penulis
Nurul Fadlilah Nim: 111 11 186
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarbenamya.