FORUM DIKLAT
Vol 13 No. 03
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN INDEKS PRESTASI KEBERHASILAN BELAJAR Oleh : Ir. Nurhasnah, MSi *)
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan indeks keberhasilan belajar. Efikasi diri adalah keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya, sedang Indeks prestasi keberhasilan belajar adalah angka yang mencerminkan keberhasilan seorang mahasiswa dalam mengikuti pendidikan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Perguruan Tinggi Kedinasan Akamigas tahun akademik 2005/2006. Angket yang disebar digunakan untuk mengungkap efikasi diri mahasiswa, sedang data indeks prestasi keberhsialan belajar diperoleh dari Kelompok Evaluasi, Sub Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Program SPS. Kata kunci : Efikasi diri - Indeks prestasi keberhasilan belajar
1. PENDAHULUAN Akademi Minyak dan Gas Bumi (Akamigas) adalah Perguruan Tinggi Kedinasan di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Tugas pokok Akamigas adalah melaksanakan pendidikan pada jalur pendidikan formal program Diploma I, Diploma II, Diploma III, dan Diploma IV yang ditujukan pada keahlian di bidang minyak dan gas bumi serta panas bumi. Pada tahun akademik 2005/2006 mahasiswa Akamigas berjumlah 287 orang yang berasal dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di lingkungan perminyakan dan gas bumi, seperti Pertamina, Lemigas, Pusdiklat Migas, PT Badak, PT Arun dan kontraktor bagi hasil. Berdasarkan pengamatan penulis Indeks Prestasi Keberhasilan Belajar yang diperoleh mahasiswa belum optimal. Keadaan ini dapat dilihat dari predikat kelulusannya yang belum sesuai dengan target yang diharapkan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi Indeks Prestasi Keberhasialan Belajar, diantaranya adalah lamanya waktu belajar, lingkungan tempat tinggal , efikasi diri, banyaknya tanggungan keluarga, Intelligent Quotient (IQ), kondisi tempat kuliah, dan sarana belajar yang digunakan. Penelitian ini akan mengkaji hubungan antara efikasi diri dengan Indeks Prestasi Keberhasilan Belajar. Efikasi diri adalah perasaan berperan seorang mahasiswa yang membangun kesadaran tentang keberadaan dirinya, sedang Indeks Prestasi Keberhasilan Belajar adalah angka yang mencerminkan keberhasilan seorang mahasiswa dalam mengikuti pendidikan dalam jenjang yang ditempuh.
2. INDEKS PRESTASI KEBERHASILAN BELAJAR Indeks prestasi keberhasilan belajar (IPKB) mencerminkan angka keberhasilan seorang mahasiswa selama mengikuti pendidikan dalam jenjang yang ditempuh. IPKB merupakan nilai rata-rata dari IPRS (indeks prestasi rata-rata semester) dan IPUA (indeks prestasi ujian akhir). Urutan untuk mencari IPKB adalah sebagai berikut :
Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
13
FORUM DIKLAT
Vol 13 No. 03
1) Menentukan Nilai Angka Mata Kuliah Nilai Angka Mata Kuliah adalah nilai yang mencerminkan keberhasilan mahasiswa dalam memahami materi kuliah / praktikum yang bersangkutan, selama mengikuti kegiatan kuliah dan praktikum pada semester yang bersangkutan. Apabila suatu Materi kuliah / praktikum diberikan oleh beberapa pengajar pengajar maka Nilai Angka Kuliah tersebut ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut :
NA =
∑ ( NK x JK ) + ∑ ( NP x JP ) ∑ JK + ∑ JP
Keterangan : NA = Nilai Angka mata kuliah NK = Nilai Mata kuliah tiap pengajar JK = Jumlah target jam kuliah tiap pengajar NP = Nilai Praktikum tiap pengajar JP = Jumlah target jam Praktikum tiap pengajar Nilai Angka Mata kuliah dapat dikonversikan ke dalam bobot Nilai / nilai Numerik atau nilai huruf dengan skala sebagai berikut : Nilai Angka
Nilai Huruf
85 – 100 78 - 84 70 – 77 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 – 54 0 - 49
A AB B BC C CD D E
Bobot Nilai /Nilai Numerik 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0
Kategori
Sangat Baik Baik Cukup Baik Cukup Sedang Kurang Sangat Kurang Gagal
2) Menentukan Indeks Prestasi Semester Indeks Prestasi Semester diperoleh dari Bobot Nilai dan SKS Mata Kuliah yang bersangkutan dengan perhitungan sebagai berikut :
IPS =
∑ ( BN x SK ) ∑ SKS
Keterangan : IPS = Indeks Prestasi Semester BN = Bobot Nilai SKS = SKS tiap mata kuliah pada semester yang bersangkutan 3) Menentukan Indeks Prestasi Rata-rata Semester Indeks Prestasi Rata-rata Semester dihitung sebagai berikut :
IPRS =
IPS 1 + IPS 2 2
Keterangan : IPS 1 = Indeks Prestasi Semester – 1 IPS 2 = Indeks Prestasi Semester – 2 IPRS = Indeks Prestasi Rata-rata Semester 4) Menentukan Indeks Prestasi Ujian Lisan Komprehensip Nilai dari suatu mata ujian yang diuji lebih dari satu penguji , diambil nilai ratarata dari semua nilai mata ujian tersebut. Indeks Prestasi Ujian Lisan Komprehensip adalah bobot nilai dar nilai rata-rata Ujian Lisan Komprehensip setelah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. 5) Menentukan Indeks Prestasi Ujian Lisan KKW Indeks Prestasi Ujian Lisan Kertas Kerja Wajib ( KKW ) yang diuji oleh lebih dari satu penguji, nilainya adalah nilai ratarata dari semua nilai penguji KKW atau Skripsi. Indeks Prestasi Ujian Lisan KKW atau skripsi adalah Bobot nilai dari nilai rata rata Ujian Lisan KKW atau skripsi setelah disesuaikan dengan ketentuan yang ada.
Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
14
FORUM DIKLAT
6) Menentukan Indeks Prestasi Ujian Akhir Indeks Prestasi Ujian Akhir adalah harga rata-rata dari Ujian Lisan Komprehensip dan Ujian Lisan KKW atau skripsi Indeks Prestasi Ujian Akhir ditentukan sebagai berikut :
IPUA =
IPUK + IPKKW 2
atau
IPUA =
IPUK + IPUS 2
Keterangan : IPUA = Indeks Prestasi Ujian Akhir IPUK = Indeks Prestasi Ujian Lisan Komprehensip IPKKW = Indeks Prestasi Ujian Lisan KKW IPUS = Indeks Prestasi Ujian Lisan Skripsi 7) Menentukan IPKB IPKB mencerminkan angka keberhasilan seorang mahasiswa selama mengikuti pendidikan dalam jenjang yang ditempuh. IPKB merupakan nilai rata-rata yang dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
IPKB =
IPRS + IPUA 2
Keterangan : IPRS = indeks prestasi rata-rata semester IPUA = indeks prestasi ujian akhir IPKB yang diperoleh digunakan sebagai dasar penentuan predikat kelulusan. Ketetapan predikat kelulusannya adalah seperti pada table berikut. Tabel 1. Predikat Kelususan IPKB 2,50 – 3,00 3,01 – 3,50 3,51 – 4,00
Predikat Kelulusan Memuaskan Sangat memuaskan Dengan pujian
Vol 13 No. 03
3. EFIKASI DIRI Efikasi diri diperkenalkan oleh Bandura (!997) diartikan sebagai keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu, dan bukan semata-mata untuk mengetahui apa yang dikerjakan. Efikasi diri yang tinggi akan mengarahkan seseorang pada prestasi yang lebih baik dalam berbagai bidang karena efikasi diri itu akan mengaktifkan perubahan psikologi yang mengurangi rasa sakit dan lebih dapat mentolerir stress (Baron dan Byrne, 1991) Suatu penelitian tentang efikasi diri menunjukkan bahwa seseorang yang efikasius tahan menghadapi kegagalan, dan percaya bahwa mereka dapat mencapai solusi dan merubah tingkah lakunya. Akhir-akhir ini konsep efikasi diri memainkan peranan penting dalam menghadapi masalah motivasi dan kinerja suatu tugas. Meskipun dalam fokus yang berbeda, baik dalam teori kognisi, pengukuran diri dalam penetapan tujuan , efikasi diri mempunyai peranan penting dalam memotivasi suatu perilaku dalam menjalankan tugas (Mitchel dkk,1994) Baron & Byrne (1991) menjelaskan bahwa individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan menunjukkan antusiasme dan kepercayaan diri yang kuat. Efikasi diri akan menentukan seberapa keras usaha yang dilakukan untuk mengatasi persoalan atau menyeleksi tugas dan seberapa lama dia akan mampu berhadapan dengan hambatan yang tidak diinginkan. Seseorang akan melakukan suatu perilaku tertentu atau tidak, berusaha untuk melakukan tugas tertentu atau tidak, berjuang keras mencapai tujuan atau tidak, tergantung pada keyakinannya bahwa ia akan berhasil dalam tindakannya. Schunk (1991) mengatakan bahwa orang yang memiliki efikasi diri yang tinggi memilih untuk mengerjakan tugas- tugas yang lebih
Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
15
FORUM DIKLAT
Vol 13 No. 03
menantang, sedangkan orang dengan efikasi kesulitan-kesulitan, tetapi keyakinan yang kuat rendah cenderung menghindarinya. tersebut mendorong untuk berusaha lebih kuat Apabila seseorang sudah mengatasi kesulitan dan mempunyai membentuk dan mengem-bangkan keyakinan kemampuan untuk me-mecahkan masalah. bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang Orang yang memiliki efikasi diri yang baik dalam men-capai target, maka individu tinggi menunjukkan ciri-ciri atau karakteristik tersebut akan termotivasi untuk melakukan sebagai berikut (Steer & Porter, 1991): tugasnya dengan baik. Efikasi diri akan 1) Orientasi pada Tujuan menjadi efektif bila didukung oleh Perilaku seseorang dengan efikasi diri kemampuan yang memadai (ability ) dan keyakinan akan usaha serta hasil yang akan yang tinggi akan selalu persisten, positif dan mengarah pada keberhasilan dan berorientasi diperoleh. Baron & Greenberg (1997) pada tujuan. Semakin kuat efikasi diri yang mendefinisikan efikasi diri sebagai evaluasi dirasakan, semakin tinggi tujuan yang ingin seseorang mengenai kemampuan atau dicapai dan semakin mantap komitmennya kompetensi dirinya untuk melakukan suatu terhadap tujuan tugas, mencapai tujuan atau mengatasi 2) Orientasi Kendali Internal hambatan. Efikasi diri tidak berkaitan dengan Kendali individu mencerminkan kemampuan seseorang terhadap sesuatu yang dimana mereka percaya bahwa dapat dilakukannya ataupun keterampilan dan tingkat perilaku mempengaruhi apa yang terjadi pada keahlian yang dimiliki individu tersebut. dirinya. Individu dengan orientasi kendali Efikasi diri bukan merupakan faktor bawaan dan keturunan. Grinder (Utami,1999 ) internal akan mengarahkan diri mereka untuk menjelaskan bahwa persepsi seseorang membuat tujuan dan rencana kegiatan untuk mengenai dirinya sendiri dibentuk selama dapat mencapai tujuan secara umum (London hidupnya , melalui hadiah dan hukuman dari & Exner, 1978). Mereka membangun rasa orang-orang yang ada di sekitarnya. Hadiah keyakinan diri bahwa dirinya dapat berprestasi dan hukuman tersebut sedikit demi sedikit dengan baik dalam situasi tertentu (Gibson akan dihayati, sehingga akan terbentuk dkk, 1996). pengertian dan keyakinan mengenai 3) Tingkat Usaha yang Dikembangkan dalam kemampuan dirinya. Suatu Situasi Efikasi diri dikaitkan dengan sistem Keyakinan seseorang terhadap kekebalan tubuh. Individu dengan efikasi diri kemampuannya menentukan tingkat motivasiyang tinggi lebih toleran dengan rasa sakit yang dialami dalam lingkungan kerja (Bhrem nya. Seseorang yang mempunyai keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya & Kassin, 1990 Jex dkk (2001) memiliki pendapat menunjukkan usaha yang lebih besar dalam yang senada, dari hasil penelitiannya menghadapi tantangan . Keberhasilan biasanya menunjukkan bahwa individu dengan efikasi memerlukan usaha yang terus menerus diri yang tinggi memiliki tingkat ketegangan 4) Jangka Waktu Bertahan dalam Menghadapi yang rendah dibanding dengan individu Hambatan dengan efikasi diri rendah. Ketegangan yang Semakin kuat keyakinan seseorang dimaksud adalah ketegangan yang diakibatkan oleh rasa sakit ataupun stressor. Meningkatnya terhadap kemampuannya, semakin besar dan efikasi diri akan mempengaruhi daya tahan tekun mereka berusaha. Ketekunan yang kuat individu dalam menghadapi suatu persoalan. biasanya menghasilkan penyelesaian pada Keyakinan untuk mampu menyelesaikan tugas pekerjaan ini tidak dengan sendirinya menghilangkan 16 Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
FORUM DIKLAT
Vol 13 No. 03
4. HIPOTESIS Kerangka berfikir hubungan antara Efikasi Diri dan Indeks Prestasi Keberhasilan Belajar (IPKB) pada penelitian ini digambarkan pada skema berikut : Efikasi Diri (X)
2) Efikasi Diri Efikasi diri adalah perasaan berperan dari seseorang terhadap dirinya sendiri. Pandangan ini merupakan hasil gabungan pemikiran dan perasaan yang membangun kesadaran seseorang tentang keberadaan dirinya.
IPKB
Gambar 1 : Skema hubungan Efikasi Diri dan IPKB Pada Skema pemikiran di atas, dapat dilihat bahwa Efikasi diri mahasiswa dapat mempengaruhi Indeks prestasi keberhasilan belajar. Makin baik efikasi diri seorang mahasiswa maka prestasinya akan meningkat. Berdasarkan landasan teori di atas, hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara Efikasi diri dengan indeks prestasi keberhasilan belajar.
a) Indikator Efikasi Diri Indikator efikasi diri didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne (1991), yaitu keyakinan terhadap kemampuan diri, sifat antusias, kemampuan bertahan menghadapi rintangan, dan toleran terhadap rasa sakit dan kelelahan. b) Skala Pengukuran Alat yang akan digunakan untuk mengungkap efikasi diri adalah intrumen penelitian yang disusun oleh peneliti sesuai dengan lingkup penelitian. Angket efikasi diri menggunakan skala Likert. Skala pengukurannya adalah sebagai berikut.
5. METODE PENELITIAN
5.2 Variabel Penelitian dan Pengukurannya Variabel pada penlitian ini terdiri dari dua variable, yaitu variable indeks prestasi keberhasilan belajar dan variable Efikasi diri. 1) Indeks Prestasi Keberhasilan Belajar Indeks Prestasi Keberhasilan belajar (IPKB) adalah angka yang mencerminkan keberhasilan seorang mahasiswa dalam mengikuti pendidikan.Data IPKB ini diperoleh dari Kelompok Evaluasi, Sub bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Akamigas.
Pernyataan Favorabel
1 2 3 4 5
Sangat setuju ( SS ) Setuju ( S ) Kurang Setuju ( KS ) Tidak setuju ( TS ) Sangat tdk setuju ( STS )
Pernyataan Unfavorabel
5
1
4
2
3
3
2
4
1
5
Sangat setuju ( SS ) Setuju ( S ) Kurang Setuju ( KS ) Tidak setuju ( TS ) Sangat tdk setuju ( STS )
Nilai
Tabel 2. Skala Efikasi diri
Nilai
5.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian yang menjadi populasi pada penlitian ini adalah seluruh mahasiswa Akamigas program Diploma I sampai dengan Diploma IV yang berjumlah 287 orang. Dari jumlah tersebut diambil 158 orang yang dipilih secara random untuk menjadi anggota sample.
1 2 3 4 5
c) Validitas dan Reliabilitas Hasil uji validitas pada butir pernyataan efikasi diri seperti pada table berikut.
Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
17
FORUM DIKLAT
Vol 13 No. 03
Tabel 3. Hasil uji validitas dan reliabilitas Efikasi diri
menunjukkan bahwa antara efikasi diri dan indeks prestasi keberhasilan belajar mempunyai hubungan linier.
Jumlah item Gugur ( butir no)
Jum
Sahih
Keyakinan terhadap kemampuan diri (percaya diri )
8
27, 28
10
2
Sifat antusias
9
32
10
3
Kemampuan bertahan Menghadapi rintangan
10
-
10
4
Toleran terhadap rasa sakit dan kelelahan
8
26, 33
10
Jumlah
35
5
40
Analisis butir butir secara keseluruhan / variabel
37
27,26,33
40
N o
Indikator
1
Hasil uji reliabilitas angket efikasi diri untuk 37 butir diperoleh rtt 0,971 (p=0,000). Dengan demikian angket efikasi diri dinyatakan valid dan reliable. 5.3 Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPS edisi Sutrisno Hadi UGM . Pada analisis regresi agar hasilnya dapat digeneralisasikan pada populasi maka pengambilan sample harus dilakukan secara random, data hasil penelitian berdistribusi normal dan hubungan antara varibel dinyatakan linier. Berdasarkan uji prasyarat diperoleh hasil sebagai berikut. 1) Uji normalitas data Pada uji normalitas data menunjukkan , data efikasi diri mempu χ2 = 3,076 dengan p = 0,961 dan data indeks prestasi mempunyai χ2 = 10,295 dan p = 0,327. Hal ini menunjukkan bahwa data efikasi diri dan data prestasi tersebut berdistribusi normal. 2) Uji linieritas Pada uji linieritas menunjukkan F beda = 1,114 dengan p = 0,293, hal ini
6. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil penelitian Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut 1) Data penelitian dianalisis dengan analisis regresi model penuh, diperoleh harga F = 1,114 , harga R = 0,084 dan p = 0,293 (p > 0,05). Harga ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara efikasi diri dan indek prestasi keberhasilan belajar, akan tetapi hubungannya tidak signifikan. 2) Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa sumbangan efektif variable efikasi diri terhadapa indek prestasi keberhasilan belajar sebesar 0,7 %, hal ini berarti 99,3 % disumbang oleh factor yang lain. 6.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa hubungan efikasi diri dan indeks prestasi keberhasilan mengajar tidak signifikan, hal ini berarti tinggi rendahnya efikasi diri tidak mempengaruhi prestasi yang diperoleh oleh mahasiswa. Disamping itu berarti juga bahwa mahasiwa yang memiliki efikasi diri tinggi tidak menunjukkan antusiasme dan tidak menunjuk-kan diri yang kuat untuk mengatasi kesulitan yang ditemui selama mengikuti pendidikan. Tidak signifikannya hubungan efikasi diri dan prestasi ini mungkin disebabkan kurangnya pengawasan pada saat-saat kegiatan evaluasi , sehingga hasil ujian mahasiswa hampir seragam. Hasil penelian juga menunjukkan bahwa efikasi diri memberi sumbangan efektif hanya sebesar 0,7%, hal ini berarti ada factor lain (99,7%) yang dapat mempengaruhi indeks prestasi keberhasilan belajar.
Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
18
FORUM DIKLAT
7. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efikasi diri dan Indeks prestasi keberhasilan belajar. 2) Variabel efikasi diri memberi sumbangan efektif hanya sebesar 0,7 % 7.2 Saran Saran dari hasil penelitian ini adalah : 1) Perlu adanya penelitian lain yang ada kaitannya dengan indeks prestasi keberhasilan belajar. 2) Instansi pengirim mahasiswa diharapkan dapat memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang memperoleh prestasi yang baik, agar meningkatkan efikasi diri mahasiswa yang tugas belajar. 3) Pemegang kebijakan di Akamigas diharapkan dapat menerapkan aturan dan tata tertib yang berlaku , agar prestasi yang diperoleh mahasiswa murni dari hasil usahanya.
DAFTAR PUSTAKA - Bandura, A.1986. Social Cognition Theory, Prentice Inc., Engelwood Cliffs, New Jersey. - Bandura, A. 1997. Self Efficacy The Exercise of Control, W.H. Freeman and Company , New York - Baron, R. A. & Byrne, D. 1991. Social Psychology , Understanding Human Interaction, Allyn & Bacon , Boston.
Vol 13 No. 03
- Burns, R.B. 1993. Konsep Diri ,Ocean, Jakarta. - Greenberg, Jerald Baron, Robert A, 1997. Behavior in Organization, Sixth Edition, Prentice-Hall International Inc, USA. - Hurlock, E.B. 1994. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan , Erlangga, Jakarta. - Jex, S.M., Bliese, P.D., Buzzell, S & Primeau J. 2001. The Impact of Self Efficacy On Stressor- Stram Relations : Coping style as an Expalnatory Mechanism. Journal of Applied Psychology, 86.401-409. - Parker , S.K. 1998. Enhancing Role breadth Self – Efficacy : The Roles of Job Enrichment and Other Organization Interventions, Journal of Applied Psychology , 83, 835- 852. - Suryabrata, S.1983. Metodologi Penelitian , Andi , Yogyakarta. - Suryabrata, S.1998. Pengembangan Alat ukur Psikologis, Andi , Yogyakarta. - Keputusan Direktur Akamigas No 003K/69.07/STEM/2005 Tentang ‘Ketentuan Penilaian hasil proses belajar mengajar di Akamigas’ - Peraturan Menteri Energi dan Sumber daya mineral No 0003 tahun 2005 Tentang Organisasi dan Tata kerja Akamigas *) Ir. Nurhasnah, MSi adalah Fungsional Dosen Akamigas.
Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
pejabat
19