1
HUBUNGAN DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMK NEGERI 1 SAMARINDA Janje J Sapulete Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.
Abstract: Hubungan Daya Ledak Lengan dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan Passing Atas pada Permainan Bolavoli Siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban permasalahan : (1) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan Passing atas pada permainan bolavoli? (2) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli ? (3) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli?. Penelitian ini bersifat deskriptif terhadap dua variabel bebas dan dan satu variabel terikat. populasi dan sampel adalah siswa SMK Negeri 1 Samarinda secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 60 orang. tehnik analisis data adalah uji T (Korelasional) berdasarkan analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa : (1) ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli diperoleh nilai koefisien person (r) = 0,543 (P < 0,05). (2) ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli diperoleh nilai (r) 0,538 (P < 0,05). (3) ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda diperoleh nilai R = 0,656, dengan nilai F= 21, 496 (P < 0,05). Kata kunci: daya ledak lengan, daya ledak tungkai, passing atas.
Dalam permainan bolavoli untuk meningkatkan kualitas permainan maka perlu adanya penguasaan tehnik dasar yang baik atlet maupun pemain yang menguasai tehnik dasar dengan baik dan didukung dengan kemampuan fisik yang memadai akan dapat menampilkan permainan bolavoli secara terampil. Adapun tehnik dasar yang perlu di kuasai adalah servis, passing atas, passing bawah….smash dan block. Salah satu tehnik dasar permainan bolavoli yang perlu mendapat perhatian khusus terutama dalam membangun serangan dan menjadi titik lemah pada saat bermain adalah kemampuan passing atas. Dimana passing atas memegang peranan sentral dalam menunjang serangan smash untuk mendapatkan suatu kemenangan, sehingga dapat dikatakan passing atas pemain. Sehingga yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian bolavoli adalah passing atas. Tehnik passing atas merupakan kemampuan dasar yang sangat penting dalam permainan bolavoli. Passing atas merupakan awal pembentukan
serangan/smash, dapat mendapatkan serangan yang baik maka di perlukan penguasaan teknik, passing atas yang baik pula. Dan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan passing atas maka diperlukan kemampuan fisik yang prima disertai dengan latihan yang cukup. Dalam melakukan gerakan passing atas terutama untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan daya ledak lengan yang baik sehingga menghasilkan daya dorong bola menjadi stabil dan itu memudahkan teman untuk melakukan smash. Begitupun sebaliknya jika daya ledak lengan yang kurang baik, maka menyebabkan lemahnya daya dorong bola, menyusahkan teman dalam melakukan smash. Selain itu daya ledak tungkai mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan gerakan passing atas. Dalam daya ledak otot lengan terdapat dua komponen kondisi fisik yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan penunjang utama gerakan yaitu kekuatan otot dan kecepatan otot untuk mengarahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan
51
52 Jurnal ILARA, Volume III,Daya Nomor Januari-Juni hlm. 51Terhadap – 59 Kemampuan Passing Atas Sapulete, Hubungan Ledak1,Lengan dan Daya 2012, Ledak Tungkai
dalam waktu yang relatif singkat. Rani (1993 :40) mengemukakan metode pengembangan daya ledak sebagai berikut: Ciri- ciri latihan tenaga eksplosif: Dengan latihan asotonic- gerak dinamis teratur, Intensitas stimulus antara 40-50% dan kemampuan maksimal. Jumlah ulangan dalam set tidak lebih dari 50% dari kemampuan maksimal repetisi, bila lebih dari 50% adalah melatih endurance strength. Recovery antara set 3-4 menit lamanya.Volume dalam satu kali latihan 45 set. Memperberat latihan biasa dengan latihan tetap mengerjakan di tambah. Biasa juga kecepatan gerakan tetap, tetapi beban tahanan di tambah, serta recovery di pendekkan dan setnya di tambah pula. Latihan ini harus mencakup pengembangan maksimum streght dan endurance. Intensity load 50-70% dari kemampuan maksimal. Repetition dalam satu set harus 50% keatas dari Volume antara set 2-5 menit, Recovery antara 1-2 menit. Daya ledak tungkai diambil dari suatu istilah yang berasal dari kata eksplosif power dari kata ekspolosien (Inggris) yang artinya letusan, dan di terjemahkan di dalam bahasa Indonesia untuk membahasakan tentang suatu kejadian yang sifatnya ada unsur letusan atau ledakan dari anggota tubuh dimana hal ini melibatkan unsur kekuatan dan kecepatan. Kemampuan tenaga eksplosif dikenal pula dengan istilah tenaga otot, hal ini yang di kemukakan oleh Abdul Kadir Ateng (1992:140) bahwa: Tenaga otot yaitu kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seseorang dikatakan bertenaga penuh (kemampuan tenaga ekplosif) adalah individu yang dimiliki : a) tingkat kekuatan yang tinggi, b) tingkat kecepatan yang tinggi, c) tingkat kemampuan yang tinggi dalam mengintrasi kecepatan dan kekuatan otot. Permainan bola voli merupakan permainan yang banyak menuntut ketekunan untuk berlatih sampai mencapai prestasi yang dibanggakan setiap pemain harus memiliki kesiapan fisik dan kemantapan mental yang baik, terlebih lagi dalam menerapkan keterampilan yang telah dimilikinya. Setiap latihan harus dirasakan sebagai hal yang sangat penting dan bermanfaat memiliki
52
arah tujuan latihan yang jelas. Hal yang terpenting dari latihan adalah intensitas latihan bermutu atau berkualitas. Harsono (1988:110) mengemukakan : latihan yang bermutu adalah apabila latihan dril-dril yang diberikan memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pemain, apabila koreksikoreksi yang konstruktif sering diberikan, apabila pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke detail-detail gerakan, dan apabila prinsip-prinsip overload diterapkan baik dalam segi fisik maupun mental pemain. Selanjutnya Harsono (1988: 199) menjelaskan ada beberapa faktor yang mendukung dan ikut menentukan akan kualitas latihan, sebagai berikut: Hasil penemuan penelitian, Sarana dan prasarana latihan, Hasil evaluasi pertandingan, Kemampuan pemain itu sendiri. Selain itu, latihan juga diungkapkan oleh Kasiyo Dwijowinoto (1993 : 317) mengemukakan bahwa: “latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang sistematis dalam latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional dan daya tahan latihan”. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa : latihan adalah proses yang sistematis dan berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang- ulang dengan sekian hari bertambah beban atau kerjanya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa gerakan yang berulang- ulang tetap dilakukan secara konsisten pada dasar gerakan dalam suatu bentuk gerakan seperti pada penambahan beban. Hal ini di maksudkan agar proses pelaksanaan latihan dapat efektif dan efisien. M. Yunus (1992 :63 ) mengemukakan bahwa : secara umum latihan kondisi fisik di kelompokkan dalam 2 macam yaitu Latihan kondisi fisik umum bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organ- organ tubuh secara menyeluruh. Latihan kondisi fisik khusus bertujuan mengembangkan kondisi fisik yang lebih spesifik, untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan teknik dan taktik yang sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga tertentu. Dengan demikian kondisi fisik menjadi salah satu faktor yang sangat esensial dalam menunjang prestasi atlet dan ini berarti bahwa dengan adanya kondisi fisik yang baik maka pelaksanaan teknik passing atas akan dapat di lakukan secara
Sapulete, Hubungan Daya Ledak Lengan dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan Passing Atas
terampil. Dengan melihat uraian di atas, maka timbullah dugaan bahwa ada hubungan yang erat antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai yang dimiliki seseorang terhadap kemampuan melakukan passing atas dengan baik dalam permainan bolavoli. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian guna mengetahui secara pasti dan dugaan tersebut dengan judul penelitian Hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli SMK Negeri 2 Samarinda. METODE Pelaksanaan penelitian pada dasarnya adalah ingin memperoleh informasi atau data guna pemecahan masalah yang diteliti informasi yang diharapkan hendaklah melalui prosedur yang sistematis serta terarah dan bersifat ilmiah. Adapun variabel penelitian yang ingin diteliti terdiri atas: Variabel bebas: Daya ledak lengan, Daya ledak tungkai. Variabel terikat: Kemampuan passing atas bolavoli. Karakteristik dari penelitian ini adalah mempergunakan desain penelitian secara korelasional. Penjelasan tentang makna dan pengertian dari masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini perlu diberikan batasan secara operasional tentang variabel-variabel yang akan diteliti. Untuk lebih jelasnya tentang operasional variabel tersebut, sebagai berikut: Daya ledak lengan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan jaringan otot pada otot anggota tubuh bagian atas yaitu menerapkan tenaga maksimal dalam waktu yang sangat singkat. Tes yang digunakan adalah medicine ball. Daya ledak tungkai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu bentuk kemampuan kondisi fisik yang memaksa tubuh untuk mengarahkan tenaga secara maksimal dalam suatu gerakannya. Tes yang digunakan adalah lompat jauh tanpa awalan. Kemampuan passing atas adalah kemampuan seseorang dalam melakukan passing atas bolavoli secara tepat dan efektif, yaitu mampu menempatkan bola yang dipassing pada daerah sasaran yang
53
telah ditentukan sebelumnya harus melewati tali yang dibentangkan. Populasi adalah keseluruhan dan karakteristik atau unik hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Olehnya itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SMK Negeri 1 Samarinda dengan jumlah siswa 202 orang. Sampel adalah bagian dari populasi, sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan penentuan sampel, maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua,sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjek besar,dapat diambil antara 10%15% atau 20%-25% atau lebih (Ridwan dan Akdon : 2006). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putera yang dipilih secara acak (Random sampling). Secara sederhana melalui undian terhadap siswa yang akan digunakan untuk memperoleh data empirik. Atas dasar tersebut, maka penelitian sampel dalam penelitian ini dapat dilakukan. Jumlah keseluruhan siswa SMK Negeri 1 Samarinda 202 orang dan sampelnya 60 orang, sehingga dipilih 25% dengan perhitungan 25/100 x 202 = 52,50 orang = 60 orang. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : tes daya ledak lengan, tes daya ledak tungkai, dan tes kemampuan passing atas bolavoli. Untuk lebih jelasnya pengukuran dan alat yang digunakan sebagai berikut: Tes daya ledak lengan (Tes Bola Medicine). Tujuan: Untuk mengukur daya ledak lengan, Alat: Bola medicine 2,7 kg, kursi, sabuk, meteran dan formulir tes. Pelaksanaan: Testee duduk di kursi dengan posisi tegak, kemudian tester mengikat badan testee dengan kursi dan memeganginya supaya tidak goyang. Testee memegang bola medicine oleh kedua tangannya pas di belakang kepala. Kemudian testee menolakkan bola
Sapulete, Hubungan Ledak1,Lengan dan Daya 2012, Ledak Tungkai 54 Jurnal ILARA, Volume III,Daya Nomor Januari-Juni hlm. 51Terhadap – 59 Kemampuan Passing Atas
medicine sejauh mungkin, kesempatan untuk melakukan tiga kali dan hasil yang terjauh dari tiga kali yang akan di jadikan sebagai tolakan. Penilaian: Jarak tolakan yang di ukur dari kursi kaki depan sampai jauhnya tolakan. Hasil yang di catat adalah jarak tolakan yang terjauh dari tiga kali pelaksanaan dalam satuan pengukuran meter. Daya ledak tungkai (lompat jauh tanpa awalan). Tujuan: Untuk mengukur daya ledak otot tungkai, Alat: Meteran (pita ukur), Bak pasir /mtras, Bendera, Blanko/kertas, Pensil/pulpen. Pelaksanaan: Testee berdiri sedikit kangkang ± 10cm pada papan tolakan (garis start), lutut ditekuk ± 45 derajat, kedua lengan lurus kebelakang. Kemudian testee mengayunkan ke dua lengan ke depan sambil melompat sejauh mungkin dan mendarat dengan kedua kaki. Hasil loncatan testee di ukur dari garis tepi luar papan tolakan (garis start), sampai bekas kaki yang terdekat. Penilaian: Jarak lompatan terbaik dari tiga kali kesempatan dicatat sebagai hasil akhir testee tes. Tes kemampuan passing atas bolavoli. Tujuan: untuk mengetahui tingkat kemampuan passing atas seseorang dalam permainan bolavoli. Alat: Bolavoli, net, tiang, kapur, dan formulir tes, tiang dengan panjang 3,5 meter 2 buah, tali dengan panjang 10 meter, alat tulis atau formulir tes. Pelaksanaan: Testee berdiri di belakang garis serang pada tempat yang telah di tentukan, dalam keadaan siap untuk melakukan passing. Salah seorang pengetes melambungkan bola ke arah sampel atau testee. Kemudian testee memessing bola melewati tali yang di rentangkan dan berusaha menempatkan bola pada daerah/kotak yang paling tinggi. Testee di berikan kesempatan melakukan sebanyak 6 kali. Penilaian: Nilai setiap umpan ditentukan oleh angka pada sasaran dimana bola jatuh. Bola yang menyentuh garis sasaran kecuali garis tengah, dihitung telah memasuki sasaran dengan angka yang lebih besar. Hasil yang dicatat adalah jumlah dari 4 nilai terbaik, Nilai 0 di berikan mengangkat, mendorong dan sebagainya bola tidak melampaui tali yang direntangkan menyentuh garis tengah, dan jatuh keluar sasaran.
54
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data daya ledak lengan, daya ledak tungkai dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli pada siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka di gunakan uji korelasi Pearson (product moment) jika data semua variabel berdistribusi normal dan uji korelasi sperman”s (korelasi jenjang, jika salah satu data atau semua variabel tidak berdistribusi normal, Oleh karena itu maka sebelum dilakukan pengujian hipotesis lebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data dengan menggunakan uji kalmograv – smirnov data tersebut disusun, di olah dianalisis secara statistik dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data empiris yang diperoleh di lapangan berupa hasil tes dan pengukuran yang terdiri atas, daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli terlebih dahulu diadakan tabulasi data untuk memudahkan pengujian selanjutnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dianalisis dengan teknik statistik inferansial. Analisis data secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data, meliputi; rata-rata, standar deviasi, varians, data maksimum, data minimum, range, tabel frekuensi dan grafik. Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas data. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji Korelasional Product Moment. Uji korelasi Pearson jika data berdistribusi normal dan uji korelasional Spearman jika data tidak berdistribusi normal. Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian. Analisis deskriptif data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Deskriptif data dimaksudkan untuk dapat menafsirkan dan memberi makna dengan mudah pada data.
Sapulete, Hubungan Daya Ledak Lengan dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan Passing Atas
N Minimum DLL 60 2,00 DLT 60 1,20 KPABV 60 2 Valid N 60 (listwise) Dari tabel merupakan gambaran data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda, dapat dikemukakan sebagai berikut: Daya ledak lengan dengan nilai rata-rata = 2,719 meter, Standar deviasi = 0,406 meter, nilai maksimum = 2 meter, dan nilai minimum = 3,65 meter. Daya ledak tungkai dengan nilai rata-rata = 2,155 meter, Standar deviasi = 0,372 meter, nilai maksimum = 1,20 meter, dan nilai minimum = 2,70 meter. Kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda dengan nilai rata-rata = 6,88 poin, Standar deviasi = 1,878 poin, nilai maksimum = 2 poin, dan nilai minimum = 9 poin.
Maximum 3,65 2,77 9
Mean 2,7188 2,1553 6,88
55
Std. Deviation ,40645 ,37216 1,878
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat dalam menganalisis data penelitian adalah data harus mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal, maka analisis statistik yang harus digunakan adalah analisis statistik non nilai rata-rata nilai maksimum parametrik. Untuk mengetahui apakah data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda mengikuti sebaran normal atau tidak, maka akan dilakukan uji normalitas data, menggunakan metode uji Korlmogorov-Smirnov.
DLL DLT KPABV N 60 60 60 Mean Normal Parameters(a,b) 2,7188 2,1553 6,88 Std. Deviation ,40645 ,37216 1,878 Most Extreme Differences Absolute ,115 ,152 ,158 Positive ,098 ,079 ,130 Negative -,115 -,152 -,158 Kolmogorov-Smirnov Z ,891 1,178 1,225 Asymp. Sig. (2-tailed) ,405 ,124 ,100 Hasil pengujian normalitas data sebaran normal atau berdistribusi normal. dengan menggunakan uji KolmogorovOleh karena data penelitian berdistribusi Smirnov (K-SZ), menunjukkan, bahwa: normal maka sarah satu persyaratan untuk Untuk data daya ledak lengan, diperoleh menggunakan analisis statistik parametrik nilai K-SZ = 0,891 (P = 0,405 > 0,05), terpenuhi sehingga untuk pengujian sehingga dapat disimpulkan bahwa data hipotesis akan digunakan uji statistik daya ledak lengan siswa SMK Negeri 1 parametrik, yaitu; uji korelasi Pearson. Samarinda mengikuti sebaran normal atau Pengujian hipotesis dalam penelitian ini berdistribusi normal. Untuk data daya ledak perlu uji melalui data yang diperoreh di tungkai diperoleh nilai K-SZ = 1,178 (P = lapangan dari hasil tes dan pengukuran 0,124 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan terhadap variabel penelitian ini. Adapun bahwa data daya ledak tungkai siswa SMK pengujian hipotesis tersebut dilakukan baik Negeri 1 Samarinda mengikuti sebaran secara sendiri-sendiri maupun secara normal atau berdistribusi normal. Untuk bersama-sama. Uji statistik yang digunakan data kemampuan passing atas pada uji statistik parametrik. Untuk pengujian permainan bolavoli, diperoleh nilai K-SZ = hipotesis tersebut, rnaka dilakukan uji 1,225 (P =0,100 > 0,05), sehingga dapat korelasi antara data daya ledak lengan, disimpulkan bahwa data kemampuan daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa passing atas pada permainan bolavoli SMK Negeri 1 Samarinda mengikuti
Sapulete, Hubungan Ledak1,Lengan dan Daya 2012, Ledak Tungkai 56 Jurnal ILARA, Volume III,Daya Nomor Januari-Juni hlm. 51Terhadap – 59 Kemampuan Passing Atas
dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson (r). Analisis korelasi sederhana antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas siswa SMK Negeri 1 Samarinda dilakukan analisis koefisien korelasi Pearson. Hasil perhitungan koefisien korelasi menggunakan uji-r dari Pearson, diperoleh nilai r = 0,543 (P = 0.00), berarti Variabel N Daya Ledak Lengan (X1) 60 Kemampuan Passing Atas (Y) Hasil perhitungan koefisien korelasi menggunakan uji-r dari Pearson, diperoleh nilai r = 0,538 (P = 0,00) berati ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda.. Analisis korelasi ganda antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan passing Variabel N Daya Ledak Tungkai (X2) 60 Kemampuan Passing Atas (Y) Hasil perhitungan koefisien korelasi ganda menggunakan uji-R regresi, diperoleh nilai R = 0,656 dan nilai Rsquare (R2) sebesar = 0,430, dengan nilai F = 21,496 (P = 0.00) berati ada hubungan yang Variabel N R R2 DLL (X1) dan DLT (X2) 60 0,656 KPA (Y) 0,430 Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini akan diuji kebenarannya apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji koefisien korelasi dari Pearson (Uji-r), diperolah hasil sebagai berikut: Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : x1y = 0, H1 : x1y 0, Kriteria pengujian: Jika r (P > = 0,05), rnaka terima H0 dan tolak H1. Jika r (P < = 0,05), maka tolak H0 dan terima H1. Hasil pengujian: Dari hasil analisis korelasi antara daya ledak lengan
56
ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Analisis korelasi sederhana antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda dilakukan analisis koefisien korelasi. r
P
Keterangan
0,543
0.000
Signifikan
atas dalam permainan bo1a voli SMK Negeri 1 Samarinda. Analisis korelasi ganda dilakukan untuk mengetahui hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. r
P
Keterangan
0,538
0.000
Signifikan
signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. F P Keterangan 0.000 Signifikan 21,496 dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda, diperoleh nilai r = 0,543 (P < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Hal ini mengandung makna, bahwa apabila siswa memiliki nilai daya ledak lengan yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik. Begitu juga sebaliknya, apabila siswa memiliki daya ledak lengan yang kurang, maka akan diikuti pula dengan kemampuan
Sapulete, Hubungan Daya Ledak Lengan dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan Passing Atas
passing atas pada permainan bolavoli yang kurang baik. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : x2y = 0, H1 : x2y 0, Kriteria pengujian: Jika r (P > = 0,05), maka terima H0 dan tolak H1. Jika r (P < = 0,05), maka tolak H0 dan terima H1. Hasil pengujian: Dari hasil analisis korelasi antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda, diperoleh nilai r = 0,538 (P < 0,05) , maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Hal ini mengandung makna, bahwa apabila siswa memiliki nilai daya ledak tungkai yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik. Begitu juga sebaliknya, apabila siswa memiliki daya ledak tungkai yang kurang, maka akan diikuti pula dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang kurang baik. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas dalam pemainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : Rx1.2y = 0, H1 : Rx1.2y 0, Kriteria pengujian: Jika R (P > =0,05), maka terima H0 dan tolak H1. Jika R (P < = 0,05), maka tolak H0 dan terima H1. Hasil pengujian: Dari hasi analisis korelasi antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda, diperoleh nilai R = 0,656, dengan nilai F = 21,496 (P < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Nilai koefisien determinasi (R square) yang diperoleh = 0,430, hal ini berarti bahwa 43% kemampuan passing atas pada permainan
57
bolavoli dijelaskan oleh daya ledak lengan dan daya ledak tungkai, sedangkan sisanya 57% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Hal ini mengandung makna, bahwa setiap perubahan nilai daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama, maka akan diikuti pula perubahan yang searah dengan perubahan nilai kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Pembahasan Hasil-hasil analisis hubungan antara kedua variabel bebas dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli sebagai variabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan kajian teori-teori dalam penelitian ini. Kajian teori ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK 1 Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Dimana nilai r yang diperoleh sebesar r = 0,543 (P < 0,05). Hasil- tersebut bila dikaitkan dengan kerangka berpikir dan kajian teorinya yang medasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa apabila seseorang siswa memiliki daya ledak lengan di atas rata-rata, maka akan memperoleh hasil kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik pula. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Nilai r yang diperoleh sebesar r = 0,538 (P < 0,05). Hubungan ini nampak
Sapulete, Hubungan Ledak1,Lengan dan Daya 2012, Ledak Tungkai 58 Jurnal ILARA, Volume III,Daya Nomor Januari-Juni hlm. 51Terhadap – 59 Kemampuan Passing Atas
karena unsure kemampuan kondisi fisik tertentu yang mempunyai keterkaitan antara kedua variabel ini. Salah satu diantaranya adalah daya ledak tungkai seseorang. Hal ini membuktikan, bahwa hipotesis ini diterima. Dengan demikian dapat dikemukakan, bahwa daya ledak tungkai merupakan salah satu komponen fisik yang sangat diperlukan dan turut menentukan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Semakin baik daya ledak tungkai seseorang, maka akan menghasilkan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang lebih baik pula. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas dalan permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan passing atas dalarn permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Hasil analisis koefisien korelasi ganda diperoleh nilai sebesar R = 0,656 dengan nilai Rsquare sebesar = 0,430 (P < 0,05) atau korelasinya sebesar 43%. Hal ini membuktikan, bahwa daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama mempunyai korelasi yang signifikan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli pada siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Dan diperoleh nilai Fhitung = 21,496 (P < 0,05) hal ini membuktikan, bahwa hipotesis ini diterima. Dengan demikian dapat dikemukakan, bahwa daya ledak lengan dan daya ledak tungkai merupakan komponen-komponen fisik yang sangat diperlukan dan turut menentukan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Semakin baik daya ledak lengan dan daya ledak tungkai seseorang siswa, maka akan menghasilkan kemampuan passing atas yang lebih baik pula. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan
58
bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dalam dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai kaki dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 1 Samarinda Saran Berdasarkan pada kesimpulan peneliti di atas maka, dapat disarankan sebagai berikut: Dalam kegiatan pembinaan cabang olahraga bolavoli khususnya pada kemampuan passing atas, sedapat mungkin mengetahui peran unsur kondisi fisik yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan hasil kemampuan passing atas dalam permainan boravoli dari siswa, seperti daya ledak lengan dan daya ledak tungkai baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Diharapkan agar dalam proses belajar atau latihan dalam cabang olahraga bolavoli khususnya pada kemampuan passing atas pada permainan bolavoli, diharapkan para pembina/guru untuk meningkatkan unsur kondisi fisik seperti; daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara optimal, agar hasil kemampuan passing atas dapat lebih baik lagi. Diharapkan pada penelitian yang akan datang, khususnya penelitian yang relevan dengan penelitian ini disarankan melibatkan lebih banyak lagi unsur kondisi fisik lainnya dan menggunakan sampel yang lebih besar agar hasil yang dicapai lebih sempurna lagi. DAFTAR RUJUKAN Rani, Abd. Asib, 1993. Pengembangan Prestasi R Ujung Pandang : Koni Kotamadia Ujung Pandang. Ateng, Abd. Kadir, 1992. Asas dan landasan Pendidikan Jasmani, Dirjen Dikti, Jakarta, Halaman 40 Harsono, 1998. Coaching dan Aspek- aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. Dwijowinoto, Kasiwo, 1993. Dasar- dasar Ilmu kepelatihan IKIP Semarang Press, Semarang.
Sapulete, Hubungan Daya Ledak Lengan dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan Passing Atas
Yunus
M. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan, Jakarta. H. P. Suharno, 1882. Dasar- dasar Permainan Bolavoli, FPOK IKIP, Yogyakarta. Sajoto, M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam OR. Depdikbud Dikti LPTK, Jakarta. Harre, D. 1982. Principle Of Sport Trainning Introduction To Theory And Methode Of Trainning. Sport Verlag. Berlin. Jansen, CR. Gordon, W and Bengester. BL. 1983. Aplied Kinesiology And Biomechanics 3 ed. Mc Graw Hil Book Company. New York. Fox. E.L. Bower, R.W. Foss. M.L. 1988. The Physiological Basis Of Physical Eduration And Athletics. Sounders Collega Publishing. New York.
59
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Sugiono, 2000. Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung Ridwan dan Akdon, 2006. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung : Alfabeta Johson, B.L. dan J.K Nelson. 1986. Practikal Measurement For Evaluation in Physical Education. New York : Maemillan Publishing Company. Halim Ichsan, Nur. 1991. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi dalam Bidang Olahraga FIK UNM Makassar. Nur Ichsan, 2004. Tes dan Pengukuran kesegaran jasmani. Makassar, Universitas Negeri Makassar