RELATIONSHIP BETWEEN THE ORGANIZATIONAL COMMITMENTS WITH SELF EFFICACY TEACHER IN KINDERGARTEN Caturi Widiastuti Agustin Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Keywords: relationship, kindergarten, teacher
ABSTRACT Had self efficacy for great willingness to survive on organization been a thing that should belong by teachers, remembering their all job connected by education, in this case teacher whom each at Kindergarten, their demand has to give lessons with well, so the students would not get surfeit and bore, and got involved to built the organization. The goal of this research was to know was there connecting between self efficacy and organization commitment where teachers belong. Researcher used Kindergarten teacher as research subject. Sample used was 40 teachers. Sample taken from population with Purpose Sampling method. And to measure the self efficacy used teacher’s self efficacy dimensions, then to measured organization commitment used components of organization commitment. Validity and reliability test for self efficacy known had total item validity correlation between 0,313 until 0,602 with reliability value as 0,881. For organization commitment known had total item validity correlation between 0,302 until 0,622 with reliability value as 0,890. Base on result data analysis with Pearson technique correlation (1-tailed) known coefficient correlation value as r = 0,793 with signification degree as 0,00 (p<0,01). It is meant occurred positive correlation between self efficacy and organization commitment in Kindergarten, which mean as higher self efficacy as higher organization commitment.
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU DI TAMAN KANAK-KANAK Caturi Widiastuti Agustin Fakultasi Psikologi, Universitas Gunadarma
[email protected]
ABSTRACT Had self efficacy for great willingness to survive on organization been a thing that should belong by teachers, remembering their all job connected by education, in this case teacher whom teach at Kindergarten, their demand has to give lessons with well, so the students would not get surfeit and bore, and got involved to built the organization. The goal of this research was to know was there connecting between self efficacy and organization commitment where teachers belong. Researcher used Kindergarten teacher as research subject. Sample used was 40 teachers. Sample taken from population with Purpose Sampling method. And to measured the self efficacy used teacher’s self efficacy dimensions, then to measured organization commitment used components of organization commitment. Validity and reliability test for self efficacy known had total item validity correlation between 0,313 until 0,602 with reliability value as 0,881. For organization commitment known had total item validity correlation between 0,302 until 0,622 with reliability value as 0,890. Base on result data analysis with Pearson technique correlation (1-tailed) known coefficient correlation value as r = 0,793 with signification degree as 0,00 (p<0,01). It is meant occurred positive correlation between self efficacy and organization commitment in Kindergarten, which mean as higher self efficacy as higher organization commitment.
ABSTRAK Memiliki self efficacy untuk keinginan yang tinggi untuk tetap bertahan di organisasi yang bersangkutan merupakan hal yang harus dimiliki oleh para guru, mengingat tugas mereka yang seluruhnya berhubungan dengan pendidikan, dalam hal ini guru yang mengajar di Taman Kanak-Kanak, mereka di tuntut untuk bisa memberikan pelajaran yang di kemas sebaik mungkin supaya anak tidak merasa jenuh atau bosan, dan ikut serta untuk membangun organisasi yang bersangkutan.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meneliti ada tidaknya Page 1
hubungan antara self efficacy dengan komitmen organisasi guru di Taman Kanak-kanak. Subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Guru Taman Kanak-Kanak. Sampel yang digunakan adalah 40 orang. Pengambilan sampel dari populasi adalah dengan menggunakan Purposive Sampling. Adapun untuk mengukur self efficacy dengan menggunakan dimensidimensi self efficacy guru, sedangkan untuk mengukur komitmen organisasi menggunakan komponen-komponen komitmen organisasi. Uji validitas dan reliabilitas untuk self efficacy diketahui memiliki validitas korelasi total aitem antara 0,313 sampai dengan 0,602 dengan reliabilitas sebesar 0,881. Untuk komitmen organisasi diketahui memiliki validitas korelasi total aitem antara 0,302 sampai dengan 0,622 dengan reliabilitas sebesar 0,890. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik korelasi pearson (1-tailed) diketahui nilai koefisiensi korelasi sebesar r = 0,793 dengan taraf signifikansi sebesar 0,00 (p < 0,01). Hal ini berarti terdapat hubungan yang positif antara self efficacy dengan komitmen organisasi di Taman kanak-kanak, dimana semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi pula komitmen organisasi.
sebagai
PENDAHULUAN
suatu
upaya
pembinaan
yang
Pendidikan adalah modal yang amat
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
berharga bagi seseorang. Pendidikan juga
dengan usia enam tahun yang dilakukan
dapat
melalui pembinaan rangsangan pendidikan
disebut
sebagai
investasi
untuk
menghadapi masa depan. Sistem pendidikan
untuk
membantu
pertumbuhan,
sudah terlaksana dimulai sejak usia dini,
perkembangan jasmani dan rohani agar anak
karena pendidikan anak usia dini merupakan
memiliki kesiapan dalam pendidikan lebih
pendidikan yang sangat mendasar dan sangat
lanjut (Sudjarwo,2002)
menentukan bagi perkembangan anak di
Taman kanak-kanak adalah salah satu
kemudian hari. Sesuai dengan Undang-
bentuk pendidikan formal untuk anak usia
Undang no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
dini.
Pendidikan Nasional telah mengamanatkan
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
dilaksanakannya pendidikan kepada seluruh
28 ayat (2) Pendidikan anak usia dini dapat
rakyat Indonesia sejak usia dini. Disebutkan
diselenggarakan melalui jalur pendidikan
secara tegas dalam Undang-Undang tersebut
formal, dan nonformal atau informal, dan
bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
untuk pendidikan formal tercantum dalam
Sesuai
dengan
Undang-Undang
Page 2
ayat (3) yang mengatakan Pendidikan anak
pembelajaran versi monolog. Penguasaan
usia dini pada jalur pendidikan formal
guru
berbentuk
dibutuhkan. Hal itu antara lain mengingat
Taman
Kanak-kanak
(TK),
dalam
Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang
murid
sederajat. Pendidikan Taman Kanak-Kanak
sehingga
(TK) sangat penting bagi anak usia empat
berbeda.
berbagai
mempunyai harus
metode
kebutuhan
dipenuhi
amat
berbeda
dengan
cara
tahun sampai dengan enam tahun untuk
Seorang guru diharapkan memiliki
membantu pertumbuhan dan perkembangan
komitmen terhadap organisasi tempat dia
jasmani dan rohani anak (Sudjarwo,2002).
bekerja dengan baik. Sikap guru yang tidak
Oleh karena itu, salah satu hal yang
memiliki komitmen dalam bekerja dapat
terpenting adalah peran dari guru untuk
diketahui melalui sikap tidak disiplin, seperti
membantu
terlambat
pertumbuhan,
perkembangan
jasmani dan rohani anak.
masuk
ke
sekolah
atau
meninggalkan sekolah untuk kepentingan
Seorang pendidik atau seorang guru
pribadi,
yang
akan
berpengaruh
memiliki tugas utama untuk membimbing,
kurangnya
mengarahkan,
dan
tugasnya, sikap guru yang tidak kreatif dan
mengevaluasi perseta didik atau muridnya,
tidak komitmen terhadap organisasi tempat
sesuai dengan Undang-Undang no. 14 tahun
dia mengajar.
melatih,
menilai,
2005.
tanggung
jawab
akan
terhadap
Di sisi lain, ada kualitas guru yang Nielsen
(2008)
mengartikan
guru
rendah dan perlu dilakukan perbaikan karena
Tamana kanak-kanak adalah anggota staf
sebagian
yang telah mengikuti pelatihan khusus pada
komitmen sehingga mengurangi tanggung
bidang perkembangan anak atau pendidikan
jawabnya sebagai pendidik. Sikap guru yang
usia dini dan dianggap dapat diandalkan
tidak komitmen dapat diketahui melalui
bagi pengalaman dalam pendidikan anak.
sikap tidak disiplin, seperti terlambat masuk
Mada
(dalam
Firmansyah,
besar
guru
kurang
memiliki
2008)
ke sekolah atau meninggalkan sekolah untuk
menyatakan bahwa kualitas guru mendesak
kepentingan pribadi sehinga berpengaruh
untuk diperbaiki. Pasalnya, kualitas guru
kurangnya tanggung jawab guru terhadap
amat mempengaruhi kualitas peserta didik,
tugasnya. Menurut Sispendiknas 2003, Bab
Banyak guru tidak menguasai metode-
XI
metode pengajaran. Guru hanya tahu metode
Kependidikan, Pasal 40 ayat (2), dengan
tentang
Pendidik
dan
Tenaga
Page 3
tegas menyatakan bahwa guru diharapkan
Agar tujuan dan mengatasi rintangan dalam
menjalankan
proses belajar, guru memerlukan kreativitas
kewajibannya
untuk:
a)
menciptakan suasana pendidikan yang amat
sehingga
menyenangkan,
dan
efektif. Pembelajaran yang dilakukan oleh
dialogis; b) mempunyai komitmen dalam
guru berjalan efektif berhubungan dengan
rangka meningkatkan kualitas pendidikan; c)
self efficacy. Self efficacy merupakan faktor
memberi teladan dan menjaga nama baik
yang ikut mempengaruhi kinerja seseorang
lembaga, profesi, dan kedudukannya sesuai
dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
kepercayaan
kreatif,
yang
dinamis,
diberikan
kepadanya
(Raditya, 2008).
pembelajaran
dapat
berjalan
Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan, guru tidak hanya
Komitmen guru terhadap pekerjaan berhubungan
dengan
Kepribadian
guru
kepribadian
dapat
guru.
meningkatkan
sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja, dan diharapkan komitmen terhadap
organisasi
tetap
dia
bekerja,
kemampuan guru sesuai dengan potensi
dimana diharapkan tidak hanya didasari oleh
yang dimiliki dan berguna untuk memotivasi
gaji guru yang akan dinaikkan, bukan
siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.
merupakan pilihan terakhir setelah tidak
Seorang guru akan berusaha memanfaatkan
dapat berprofesi di bidang yang lain,
dan
yang
ataupun di tempat lain, dan tidak juga
dimiliki untuk menyelesaikan pekerjaan
menjadi batu loncatan untuk membangun
yang menjadi tanggung jawabnya. Guru
sekolahan baru untuk bersaing. Selayaknya
dalam kenyataan dituntut untuk mampu
seorang
mendidik dan membimbing siswa. Karena
perkembangan sekolah sesuai dengan tujuan
adanya
atau
memaksimalkan
tuntutan
kemampuan
tersebut,
guru
perlu
guru
harapan
membantu
dari
Sehingga
(Sumaryanto, 2008).
seorang guru diharapkan memiliki self
Baron
dan
kepribadian
Byrne
menggambarkan
(Setyandari,
self-efficacy
memenuhi
itu
tersebut.
meningkatkan kemampuan yang dimiliki
Kompetensi
untuk
sekolahan
untuk
semua
menurut
efficacy yang tinggi, oleh karena itu seorang
2008)
guru harus memahami perannya sebagai
sebagai
pendidik
evaluasi diri seseorang terhadap kemampuan
Proses pembelajaran yang dilakukan
atau kompetensi untuk menampilkan tugas,
adalah dimana guru TK dapat memilih
mencapai tujuan dan mengatasi rintangan.
beberapa
metode
dalam
mengajar
dan
Page 4
seorang guru dapat berperan sebagai seorang
self efficacy guru dari Ashton dan Web
pendidik, karena bila seorang guru tidak
(dalam Coladarci, 1992) ialah Sense Of
memahami perannya yang terjadi adalah
Teaching Efficacy dan Sense Of Personal
perilaku guru tersebut akan terus dicontoh
Efficacy dan kuesioner komitmen organisasi
oleh
yang disusun berdasarkan
anak
didiknya
yang
paling
komponen
dikhawatirkan adalah perilaku guru yang
komitmen organisasi dari Meyer dan Allen
tidak baik akan menjadi acuan perilaku anak
(dalam Sjabadhyni, 2001) ialah Komitmen
didiknya yang belum mengerti apapun,
afektif,
terurama apabila terjadi pada Taman Kanak-
(continuance), dan Komitmen normatif,
kanak.
dengan menggunakan skala Likert
Komitmen
kesinambungan
Berdasarkan latar belakang yang telah
Partisipan dalam penelitian ini adalah
diuraikan di atas, maka penulis akan meneliti
Guru yang mengajar di Taman Kanak-
mengenai: Apakah ada hubungan antara self
kanak. Jumlah subjek 50 orang. Untuk
efficacy dengan komitmen organisasi guru di
menguji validitas alat ukur digunakan
Taman Kanak-Kanak
korelasi
Product
Moment
Pearson
sedangkan untuk mengetahui reliabilitas alat HIPOTESIS Dari uraian diatas maka dapat ditarik suatu hipotesis Ada hubungan yang positif antara
self
eficacy
dengan
komitmen
organisasi guru di Taman Kanak-Kanak, yang berarti semakin tinggi self efficacy yang dimiliki oleh guru maka akan semakin
ukur peneliti menggunakan teknik Alpha Cronbach.
Pengujian
hipotesis
pada
penelitian ini menggunakan uji parametrik Correlations Product Moment person yang berfungsi
untuk
mengukur
keeratan
hubungan antara dua variabel yang kontinu
tinggi pula komitmen organisasinya HASIL PENELITIAN METODE PENELITIAN Variabel bebas adalah Self Efficacy (X)
dan
Komitmen
variabel
terikatnya
Organisasi
(Y).
adalah Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner self efficacy yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi dari
Berdasarkan uji validitas alat ukur self efficacy berada pada kisaran 0,313 sampai dengan
0,602.
dari
hasil
tersebut
menunjukkan bahwa 10 dari 40 item dinyatakan gugur, koefisien reliabilitas self efficacy sebesar 0,881 (r = > 0,700) yang berarti
alat
ukur
tersebut
mendekati Page 5
sempurna
untuk
tingkat
kepercayaan,
Kemampuan seorang guru dalam
sedangkan berdasarkan uji Validitas alat
menjalankan pekerjaannya terkait dengan
ukur komitmen organisasi berada pada
keyakinan
kisaran antara 0,302 sampai dengan 0,622
kemampuan
dari hasil tersebut menunjukkan bahwa 8
melaksanakan tugas yang diberikan dan
dari 40 item dinyatakan gugur, koefisien
mengatasi hambatan untuk mencapai hasil
reliabilitas komitmen organisasi sebesar
yang diharapkan (self efficacy). Kemampuan
0,890 (r = > 0,700) yang berarti alat ukur
tersebut
tersebut mendekati sempurna untuk tingkat
(pengetahuan yang dimiliki) dan psikomotor
kepercayaan.
(kemampuan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan
antara
self
efficacy
dengan
komitmen organisasi guru di Taman kanakkanak.
Berdasarkan
diperoleh
bahwa
hasil
penelitian,
hipotesis
yang
telah
guru
tersebut
yang
selain
terhadap
dimilikinya
kemampuan
jasmani),
dalam
kognitif
terdapat
juga
kemampuan afektif. yakni sikap dan perasaan seorang guru terhadap kemampuannya Bandura juga menyatakan (dalam Coladarci, 1992) bahwa
seorang
guru
dirumuskan dapat diterima, yang artinya
memiliki self efficacy yang mempengaruhi
terdapat hubungan yang signifikan antara
pikiran dan perasaanya, pilihan kegiatan
self efficacy dengan komitmen organisasi
mereka dan besarnya usaha yang mereka
guru di Taman kanak-kanak. Arah hubungan
keluarkan, serta ketahanan mereka dalam
adalah positif, menunjukan bahwa semakin
menghadapi hambatan
tinggi self efficacy maka semakin tinggi
Pertisipan
dalam
penelitiaan
ini
pula komitmen organisasi dan begitu juga
memiliki dimensi dari self efficacy guru
sebaliknya.
yaitu sense of personal efficacy. Menurut
Menurut Mayer dan Allen (dalam
Ashton & Web (dalam Coladarci, 1992)
Sjabadhyni,2001) salah satu komponen dari
cukup tinggu mungkin disebabkan Dimensi
komitmen
ini berkaitan dengan penilaian seorang guru
organisasi
adalah
komitmen
afektif. Seseorang yang memiliki komitmen
terhadap
organisasi
tinggi
ada
pribadinya
keterikatan
emosional,
dan
menghadapi siswa seperti apapun dalam
akan
merasa
identifikasi,
keterlibatan pada organisasi.
kemampuan sebagai
dan
kompetensi
pengajar
dalam
situasi apapun, dan memberikan pengaruh positif dalam pembelajaran siswa. Partisipan Page 6
peneliti memiliki ke efektivitasn diri yang
mengajar, dan berusaha untuk meningkatkan
tinggi.
untuk kemajuan sekolah.
seorang
guru
yang
memiliki
komitmen organisasi yang tinggi terhadap sekolah
tempat
mengajar
akan
Bagi peneliti berikutnya, Bagi peneliti lainnya, diharapkan
mampu melakukan
memperlihatkan prilaku yang mambantu
penelitian-penelitian yang lebih mendalam
sekolah
dan
agar dapat menyumbangkan teori-teori yang
melebihi
lebih baik dari teori-teori yang sudah ada
untuk
mencapai
memperlihatkan harapan
usaha
minimal
tujuan
yang
dari
sekolah
dan
sebelumnya.
bekeinginan untuk tetap berada di sekolah yang bersangkutan (Somech dan Bogler,
DAFTAR PUSTAKA
dalam Zulfa 2009)
Colodarci, T. (1992). Teachers’sense of efficacy and commitmen to teaching. Journal of Experimental Education, Vol. 60 Firmansyah, D. (2009). Hubungan self efficacy dengan kegigihan kerja pada guru. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakarta : Muhammadiyah Surakarta Nielsen, D. (2008). Mengelola kelas untuk guru Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Indeks Sjabadhyni, B. (2001). Pengembangan
PENUTUP Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan
antara
self
efficacy
dengan
komitmen organisasi guru di Taman Kanakkanak. Berarti ada hubungan positif yang signifikan antara
self
efficacy dengan
komitmen orgisasi. Dimana semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi pula komitmen
organisasi.Berdasarkan
hasil
penelitian, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
dan signifikan antara self
efficacy dengan komitmen organisasi, maka disarankan
Universitas Indonesia Sudjarwo. (2008). Pedoman Teknis penyelenggara kelompok bermain. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Zulfa.
(2009).
Hubungan
antara
komitmen profesi dan komitmen organisasi
Karena terbukti terdapat hubungan yang positif
kualitas SDM dari perspektif PIO. Depok :
agar
mempertahankan
para komitmen
guru
dapat
di
tempat
pada guru. Skripsi
(Tidak Diterbitkan).
Depok : Universitas Indonesia
Page 7