HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN BODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi
Oleh:
TIURMA YUSTISI SARI 041301029
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Hubungan antara Perilaku Konsumtif dengan Body Image pada Remaja Putri.
ABSTRAK Hadipranata (dalam Lina & Rosyid, 1997) mengatakan bahwa remaja putri memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk berperilaku konsumtif dibandingkan dengan remaja putra. Selain itu, Reynold, Scott, dan Warshaw (1973) juga menambahkan bahwa remaja putri berusia antara 16 sampai dengan 19 tahun membelanjakan uangnya lebih banyak untuk keperluan menunjang penampilan diri seperti: sepatu, pakaian, kosmetik dan asesoris serta alat-alat yang dapat membantu memelihara kecantikan dan penampilan dirinya. Body image merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya berupa penilaian positif atau negatif (Cash dan Pruzinsky, 2002). Media massa mempengaruhi perkembangan body image remaja putri. Media massa, baik tayangan iklan di televisi maupun majalah yang banyak menampilkan figur-figur ideal remaja dan menawarkan produk-produk remaja akan mempengaruhi remaja tersebut sehingga remaja akan mudah sekali untuk tertarik dan menjadi konsumtif terhadap penampilan mereka. Remaja putri akan menjadi lebih boros untuk membelanjakan uang sakunya untuk membeli barang-barang yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan akan kecantikan dan penampilan dirinya (Tanoto, 1999). Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan tujuan untuk melihat hubungan antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik aksidental dan jumlah subyek penelitian adalah sebanyak 99 orang remaja putri pada rentang usia 16 sampai 19 tahun. Metode analisa data yang digunakan adalah analisa regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perilaku konsumtif dan body image pada remaja putri (p = 0.000).
Kata kunci: perilaku konsumtif, body image, remaja putri.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karunia-Nya yang telah memberkati, memberi kekuatan dan penyertaan sampai selamanya. Ia mengizinkan suka dan duka terjadi untuk mendatangkan kebaikan dalam mempersiapkan penulis menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan segala sesuatu diizinkan-Nya terjadi untuk menunjukkan bahwa Ia senantiasa baik. Skripsi ini merupakan suatu karya ilmiah yang disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini berjudul “Hubunngan antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri”. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulismengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. dr. Chairul Yoel, Sp. A(K) selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas sumatera utara. 2. Ibu Prof. Dr. Irmawati, M.si psikolog, selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih atas kesabaran, ketelitian, dan bimbingan serta waktu yang ibu luangkan. sehingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya. 3. Ibu Rodiatul Hasanah Siregar, M.psi, psi, selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih buat nasehat, tuntunan dan ketulusan yang Ibu berikan. 4. Bapak Ferry Novliadi, M.si, Kak Cherly, M.si selaku dosen penguji. Terima kasih buat kesediaannya untuk menjadi dosen penguji dan terima kasih buat masukan yang diberikan.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
5. Staff dan pegawai, Terimakasih atas pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa, sehingga birokrasi bisa berjalan dengan semestinya. 6. Seluruh Staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Terimaskasih atas masukan-masukan dalam mempersiapkan skripsi ini pada waktunya. 7. Orangtua, Abang Erick, Adik Eka dan seluruh keluarga,
yang telah
mendukung saya dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Terima kasih buat Mama dan Bapak yang selalu mendoakan dan memberikan kasih sayang yang berlimpah hingga penulis tak pernah merasa kekurangan. 8. Secara keseluruhan angkatan 2004 terutama untuk Hotpascaman selaku teman seperjuangan dalam skripsi, Nurmayani, Grace, Ichin, Winida, Nova, Julia, dan Johan yang telah memberi semangat bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan saudara-saudara semua. Seluruh isi skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penelitian selanjutnya yang sejenis. Medan, Juli 2009
Tiurma Yustisi Sari.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
DAFTAR ISI ABSTRAK........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR......................................................................................
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL............................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................
1
B. Perumusan Masalah...............................................................................
9
C. Tujuan Penelitian...................................................................................
9
D. Manfaat Penelitian.................................................................................
9
1.Manfaat teoritis..................................................................................
9
2. Manfaat praktis..................................................................................
10
E. Sistematika Penulisan............................................................................
10
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................
12
A. Perilaku Konsumtif................................................................................
12
1. Pengertian Perilaku Konsumtif.........................................................
12
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Perilaku Konsumtif 14 3. Pengukuran Perilaku Konsumtif........................................................
16
B. Body Image............................................................................................
19
1. Pengertian Body Image......................................................................
19
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Body Image................................ 20 3. Pengukuran Body Image....................................................................
22
C. Remaja Putri..........................................................................................
23
1. Pengertian Remaja.............................................................................
23
2. Pengertian Remaja Putri....................................................................
25
3. Perkembangan Fisik Remaja Putri....................................................
25
D. Hubungan Antara Perilaku Konsumtif dan Body Image Pada Remaja Putri.......................................................................................................
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
26
E. Hipotesa................................................................................................
29
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................
30
A. Identifikasi Variabel Penelitian.............................................................
30
B. Definisi Operasional..............................................................................
30
1. Perilaku Konsumtif...........................................................................
30
2. Body Image.......................................................................................
31
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.............................
33
1. Populasi dan Sampel..........................................................................
33
2. Teknik Pengambilan Sampel.............................................................
34
3. Jumlah Sampel Penelitian..................................................................
34
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data....................................................
34
1. Skala Perilaku Konsumtif.................................................................
35
2. Skala Body Image..............................................................................
37
E. Uji Coba Alat Ukur...............................................................................
38
1. Validitas Alat Ukur...........................................................................
38
2. Uji Daya Beda..................................................................................
39
3. Reliabilitas........................................................................................
39
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur.....................................................................
40
1. Hasil Uji Coba Skala Perilaku Konsumtif........................................
40
2. Hasil Uji Coba Body Image..............................................................
42
G. Prosedur Penelitian...............................................................................
43
1. Tahap Penyusunan Alat Ukur...........................................................
43
2. Tahap Pelaksanaan peneliitan...........................................................
44
3. Tahap pengolahan data.....................................................................
44
H Metode Analisis Data............................................................................
44
1. Uji Normalitas Sebaran.....................................................................
44
2. Uji linieritas.......................................................................................
45
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN......................................
46
A. Analisa Data..........................................................................................
46
1. Gambaran Umum Responden...........................................................
46
2. Hasil Penelitian..................................................................................
47
a). Hasil Uji Asumsi........................................................................
47
1). Uji Normalitas......................................................................
47
2). Uji Linieritas......................................................................... 48 b). Hasil Uji Hipotesa...................................................................... . 49 c). Hasil Analisa Data……………………………………………..
49
d). Deskripsi data penelitian………………………………………
51
1). Variabel Perilaku Konsumtif……………………………..
51
2). Variabel Body Image……………………………………..
54
B. Pembahasan...........................................................................................
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................
59
A. Kesimpulan............................................................................................
59
B. Saran......................................................................................................
60
1. Saran metodologis.............................................................................
60
2. Saran praktis......................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
63
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
DAFTAR TABEL Tabel 1.
Bentuk Kuisioner Perilaku Konsumtif………………………..
35
Tabel 2.
Cetak Biru Skala Perilaku Konsumtif Sebelum Uji Coba………
36
Tabel 3.
Cetak Biru Skala Body image Sebelum Uji Coba........................
37
Tabel 4.
Penyebaran Aitem Skala Perilaku Konsumtif Setelah Uji Coba..
41
Tabel 5.
Cetak Biru Skala Perilaku Konsumtif Setelah Uji Coba..............
41
Tabel 6.
Penyebaran Aitem Skala Body Image Setelah Uji Coba..............
42
Tabel 7.
Cetak Biru Skala Body Image Setelah Uji Coba..........................
43
Tabel 8.
Gambaran Responden Berdasarkan Usia.....................................
46
Tabel 9.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………………………..
47
Tabel 10. Linieritas Hubungan Variabel Perilaku Konsumtif dan Body Image 48 Tabel 11. Korelasi antara perilaku konsumtif dan body image……………
49
Tabel 12. Hasil analisa regresi…………………………………………….
50
Tabel 13. Kriteria Kategorisasi variabel Perilaku Konsumtif dan Body Image 51 Tabel 14. Deskripsi Data Penelitian Perilaku Konsumtif…………………
52
Tabel 15. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik…
52
Tabel 16. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Hipotetik..
53
Tabel 17. Deskripsi Data Penelitian Body Image……………………………..
54
Tabel 18. Kategorisasi Body Image Berdasarkan Mean Empirik…………
55
STabel 19. Kategorisasi Body Image Berdasarkan Mean Hipotetik……….
55
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A : Data Try Out Lampiran B : Uji Daya Beda dan Reliabilitas Aitem Lampiran C : Skala Perilaku Konsumtif dan Skala Body Image Lampiran D : Data Penelitian dan Analisa Data
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada mulanya belanja hanya merupakan suatu konsep yang menunjukkan suatu sikap untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-hari dengan jalan menukarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang tersebut. Akan tetapi, pada saat ini konsep belanja itu sendiri telah berkembang sebagai sebuah cerminan gaya hidup dan rekreasi di kalangan masyarakat. Belanja merupakan suatu gaya hidup tersendiri, yang bahkan telah menjadi suatu kegemaran bagi sejumlah orang (Haris, 2005). Dewasa ini berbagai macam produk ditawarkan kepada konsumen. Produkproduk ini bukan hanya barang yang dapat memuaskan kebutuhan seseorang, tetapi terutama produk yang dapat memuaskan kesenangan konsumen. Informasi mengenai produk, baik melalui iklan, promosi langsung maupun penjualan secara langsung, berkembang semakin bervariasi, gencar dan menggunakan teknologi yang mutakhir dan canggih. Kebiasaan dan gaya hidup orang juga berubah dalam jangka waktu yang relatif singkat menuju kearah kehidupan mewah dan cenderung berlebihan, yang ujung-ujungnya menimbulkan pola hidup konsumtif (Lina & Rosyid, 1997). Seiring dengan terjadinya perubahan perekonomian dan globalisasi, terjadi perubahan dalam perilaku membeli pada masyarakat, dimana terkadang seseorang membeli sesuatu bukan didasari pada kebutuhan yang sebenarnya. Perilaku membeli yang tidak sesuai kebutuhan dilakukan semata-mata demi kesenangan,
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros, yang dikenal dengan istilah perilaku konsumtif (Anonymous, 2008) Amstrong (2008) mengatakan bahwa konsumtivisme merupakan paham untuk hidup secara konsumtif, sehingga orang yang konsumtif dapat dikatakan tidak lagi mempertimbangkan fungsi atau kegunaan ketika membeli barang melainkan mempertimbangkan prestise yang melekat pada barang tersebut. Lebih dahulu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (dalam Lina & Rosyid, 1997) memberikan batasan konsumtivisme yaitu kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas, dan manusia lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan. Lubis (dalam Sumartono, 2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang tidak rasional lagi. Pernyataan
tersebut diperkuat oleh Lina dan Rosyid (1997) yang
menyatakan bahwa predikat konsumtif biasanya melekat pada seseorang bila orang tersebut membeli sesuatu diluar kebutuhan yang rasional, sebab pembelian tidak lagi didasarkan pada faktor kebutuhan, tetapi sudah pada taraf keinginan yang berlebihan. Sedangkan Anggarasari (1997) mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Jatman (1987) mengatakan bahwa remaja sebagai salah satu golongan dalam masyarakat, tidak terlepas dari pengaruh konsumtivisme ini, sehingga remaja menjadi sasaran berbagai produk perusahaan. Pernyataan ini diperkuat oleh
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Sumartono (2002) yang mengatakan bahwa perilaku konsumtif begitu dominan dikalangan remaja. Hal tersebut dikarenakan secara psikologis, remaja masih berada dalam proses pembentukan jati diri dan sangat sensitif terhadap pengaruh dari luar . Engel, Blackwell dan Miniard (1995) mengatakan bahwa terbentuknya perilaku konsumtif pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku konsumtif adalah kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan sekelompok orang yang sangat mempengaruhi perilaku individu. Seseorang akan melihat kelompok referensinya dalam menentukan produk yang dikonsumsinya. Hal tersebut diperkuat oleh Howkins, Coney dan Bert (1980) yang mengatakan bahwa kelompok referensi merupakan faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku konsumtif, dimana kelompok referensi merupakan suatu kelompok yang memiliki nilai-nilai dan pandangan yang digunakan oleh suatu individu yang termasuk didalamnya sebagai suatu landasan untuk perilakunya. Didalam suatu kelompok referensi terbentuk konformitas yang biasanya dipandang sebagai suatu tindakan dimana individu mengikuti keinginan kelompoknya dan tidak berpikir ataupun bertindak sebagai dirinya sendiri. Lebih lanjut, Sumartono (2002) mengatakan bahwa perilaku konsumen yang terbentuk dalam kelompok referensi remaja akan mempengaruhi perilaku membeli remaja yang menjadi bagian dari kelompok referensi tersebut. Mangkunegara (2005) mengatakan bahwa bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial, karena pola konsumsi seseorang
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
terbentuk pada usia remaja. Di samping itu, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya dan sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja. Monks, dkk. (1995) mengatakan bahwa pada umumnya konsumen remaja mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada umumnya remaja mempunyai ciri khas dalam pakaian, berdandan, gaya rambut, tingkah laku, kesenangan musik, dalam pertemuan dan pesta. Remaja selalu ingin berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain terutama teman sebaya, sehingga remaja kebanyakan membelanjakan uangnya untuk keperluan tersebut. Hadipranata (dalam Lina & Rosyid, 1997) mengatakan bahwa remaja putri memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk berperilaku konsumtif dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini perkuat oleh Kefgen dan Specht (dalam Phares, 1976) yang menyatakan bahwa dalam hal jumlah uang yang dibelanjakan, remaja putri membelanjakan uangnya hampir dua kali lebih banyak daripada remaja pria. Selain itu, Reynold, Scott, dan Warshaw (1973) juga menambahkan bahwa remaja putri berusia antara 16 sampai dengan 19 tahun membelanjakan uangnya lebih banyak untuk keperluan menunjang penampilan diri seperti: sepatu, pakaian, kosmetik dan asesoris serta alat-alat yang dapat membantu memelihara kecantikan dan penampilan dirinya. Perhatian yang besar terhadap diri sendiri merupakan minat yang kuat pada remaja putri. Perhatian ini ditunjukan melalui kekhawatiran dan perilaku membeli mereka terhadap barang-barang yang dapat merawat diri dan pakaian. Perhatian
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
terhadap penampilan diri ini tidak hanya dibatasi pada pakaian dan assesoris saja, akan tetapi rambut, bentuk dan ukuran tubuh, wajah, kulit dan kuku juga merupakan hal yang sangat penting bagi remaja putri (Reynolds & Wells, 1977). Dacey dan Kenny (1997) mengatakan bahwa remaja putri sangat memperhatikan penampilan mereka. Kaum Feminimisme (dalam Dacey & Kenny, 1997) menambahkan bahwa remaja putri saat ini lebih menyadari bahwa penampilan fisik mereka merupakan aset yang paling penting bagi mereka. Hal tersebut disebabkan karena mereka menempatkan penilaian yang besar terhadap penampilan mereka dan kebanyakan remaja putri merasa tidak puas terhadap penampilan mereka. Moitra (2008) mengatakan bahwa remaja putri sering merasa tidak puas terhadap penampilan mereka disebabkan karena adanya perubahan bentuk fisik yang dramatis pada masa remaja. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Levine dan Smolak (dalam Cash & Pruzinsky, 2002) yang mengatakan bahwa perubahan fisik yang terjadi pada remaja putri disertai dengan bertambahnya berat badan sekitar 50 pon dimana didalamnya meliputi 20-30 pon lemak, yang terletak disekitar daerah pinggang, paha, panggul dan bokong, sehingga mereka sering merasa tidak puas terhadap dua atau lebih dari bagian tubuh mereka seperti paha dan pinggang. Perasaan kurang puas terhadap bagian tubuh dan berat badan ini yang disebut dengan body image dissatifaction (Marcia, 1966). Banyak kasus yang menunjukkan ketidakpuasan remaja putri terhadap tubuhnya. Berikut sebuah kasus yang diambil dari forum konsultasi media batampost on-line.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
”Saya Rien, usia 16 tahun. Saya sering minder dengan tubuh dan penampilan saya. Kalau akan pergi, saya menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memilih baju dan berdandan. Tetapi tetap tidak pede dengan hasilnya. Saya pernah bergabung dengan sekolah modelling. Setelah beberapa lama ikut latihan, saya semakin merasa tidak sempurna. Kayaknya tubuh saya nggak pas dengan penampilan saya. Teman-teman saya bilang saya sudah oke, tapi sayanya yang nggak merasa oke. Ini lumayan mengganggu saya. Waktu saya habis memikirkan bagaimana penilaian teman-teman pada penampilan saya dibandingkan konsentrasi pada pelajaran atau hal-hal penting lainnya” (Sucahyani, 2007). Bertambahnya berat badan yang dramatis pada remaja putri mengakibatkan remaja putri mempersepsikan bahwa diri mereka tersebut dalam kategori gemuk, yang pada kenyataannya ukuran berat badan sudah sesuai dengan tinggi badan mereka sehingga remaja putri lebih sering melakukan diet untuk mengurangi berat badan mereka (Dacey & Kenny, 1997). Cara pandang individu terhadap berat badannya disebut dengan pengkategorian ukuran tubuh, yang merupakan salah satu aspek body image oleh Cash (2000). Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Rosen dan Gross di U.S (dalam Dacey & Kenny, 1997) yang meliputi 1.373 putra dan putri sekolah menengah atas dalam ras, daerah dan latar belakang ekonomi yang berbeda-beda menunjukan bahwa remaja putri menghabiskan waktu mereka 4 kali lebih banyak dibandingkan pria untuk mencoba mengurangi berat badan mereka. Menurut Cash (2000), perasaan tidak puas terhadap tubuh dan cara pandang individu terhadap berat badannya berhubungan dengan body image seseorang. Cash dan Pruzinsky (2002) menyatakan bahwa body image merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya berupa penilaian positif atau negatif.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Sedangkan, Grogan (1999) mendefenisikan body image adalah:
“A person`s perceptions, thoughts and feelings about his or her body.” (Grogan, 1999: 1) Body image adalah persepsi, pikiran dan perasaan seseorang tentang tubuhnya. Lebih lanjut, Shilder (dalam Grogan, 1999) mendefinisikan body image sebagai berikut: “The picture of our own body which we form in our mind, that is to say, the way in which the body appears to ourselves.” (Grogan, 1999: 1) Body image adalah gambaran mengenai tubuh seseorang yang terbentuk dalam pikiran individu itu sendiri, atau dengan kata lain gambaran tubuh individu menurut individu itu sendiri. Pentingnya body image bagi remaja putri tidak terlepas dari adanya provokasi media, baik itu media cetak maupun media elektronik. Media hampir selalu menampilkan ikon wanita kurus dan berkulit mulus untuk menarik perhatian orang secara visual, baik iklan, film, maupun tenaga penjualan, sehingga banyak remaja putri yang melakukan berbagai macam cara untuk mencapai tubuh ideal yang diinginkannya, seperti operasi plastik, sedot lemak, diet ketat, olahraga berlebihan,dan lain-lain. Selain itu, ikon wanita kurus dan berkulit putih yang ditampilkan oleh media mengakibatkan remaja putri cenderung membandingkan dirinya dengan wanita yang ada pada media tersebut dan seringkali membuat remaja putri tersebut merasa tidak puas dengan tubuhnya (Widyarini, 2005). Cash dan Pruzinsky (2002) juga menyatakan bahwa media massa mempengaruhi perkembangan body image remaja putri. Isi tayang dan media
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
sering menggambarkan standar kecantikan remaja putri adalah yang bertubuh kurus. Hal ini mempengaruhi body image remaja putri tersebut, sehingga banyak remaja putri yang percaya bahwa wanita yang bertubuh kurus merupakan wanita yang cantik dan sehat. Lebih lanjut, Tiggeman (dalam Cash & Pruzinsky, 2002) mengatakan bahwa majalah-majalah wanita terutama majalah fashion, film dan televisi (termasuk tayangan khusus anak-anak) menyajikan gambar model-model yang kurus sebagai figur yang ideal sehingga menyebabkan banyak remaja putri merasa tidak puas dengan dirinya dan mengalami gangguan makan. Media massa secara terus menerus memunculkan figur-figur yang ideal. Hal ini banyak mempengaruhi pandangan remaja putri tentang tubuh ideal yang diharapkannya, termasuk remaja putri di Indonesia. Tayangan-tayangan di televisi, seperti iklan dan sinetron yang sebagian besar menunjukkan bahwa wanita cantik adalah wanita yang langsing, berkulit putih bersih, serta berambut lurus dan hitam akan mempengaruhi penilaian remaja putri di Indonesia terhadap tubuhnya (Hernita, 2006). Lebih dahulu, Tanoto (1999) mengatakan bahwa media massa, baik tayangan iklan di televisi maupun majalah yang banyak menampilkan figur-figur ideal remaja dan menawarkan produk-produk remaja akan mempengaruhi remaja tersebut sehingga remaja akan mudah sekali untuk tertarik dan menjadi konsumtif terhadap penampilan mereka. Remaja putri akan menjadi lebih boros untuk membelanjakan uang sakunya untuk membeli barang-barang yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan akan kecantikan dan penampilan dirinya (Tanoto, 1999).
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini ingin membuktikan adanya hubungan antara perilaku konsumtif dan body image pada remaja putri. Perilaku konsumtif diukur berdasarkan pada indikator-indikator perilaku konsumtif yang dikemukakan oleh Sumartono (2002), seperti membeli produk karena kemasannya menarik, membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi dan memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan. Sedangkan, Body image pada remaja putri diukur dengan menggunakan aspek-aspek body image oleh Cash (2000), yang terdiri atas beberapa aspek, yaitu evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan area tubuh, kecemasan menjadi gemuk dan pengkategorian ukuran tubuh.
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah ada hubungan antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri.
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
D. Manfaat Penelitian Terdapat dua manfaat yang diterapkan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran pada berbagai bidang psikologi, diantaranya adalah Psikologi Industri dan Organisasi dan Psikologi Perkembangan. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi para remaja putri agar tidak berperilaku konsumtif dan merasa puas terhadap penampilan fisiknya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberi masukan kepada setiap pihak yang terlibat dapam penelitian ini agar dapat mencegah terjadinya perilaku konsumtif.
E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan proporsal Penelitian Praktikum Laboratorium Psikologi Sosial ini adalah: BAB I
Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
Landasan Teori Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang dimuat adalah teori yang
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
menjabarkan tentang perilaku konsumtif, body image, dan remaja putri. BAB III
Metode Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel, dan metode pengumpulan data, alat ukur yang digunakan, uji validitas, uji daya beda aitem, dan reliabilitas, prosedur penelitian serta metode analisis data.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi gambaran umum dari subyek penelitian, analisa data dan pembahasan sesuai dengan hipotesa penelitian.
BAB V
Kesimpulan dan Saran Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian, dan saran-saran yang bisa menjadi inspirasi bagi peneliti yang lain untuk bidang kajian yang sama.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Konsumtif 1. Pengertian Perilaku Konsumtif Sachari (1984) mengatakan bahwa perilaku konsumtif terjadi karena masyarakat mempunyai kecenderungan materialistik, hasrat yang besar untuk memiliki benda-benda tanpa memperhatikan kebutuhannya. Hempel (1996), menggambarkan perilaku konsumtif sebagai adanya ketegangan antara kebutuhan dan keinginan manusia. Secara psikologis perilaku konsumtif ditandai dengan emosi yang tinggi, terkadang tidak disadari, dan tidak logika (Callebaut, dkk., 2002). Dahlan (dalam Lina & Rosyid, 1997) mengatakan perilaku konsumtif ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan, penggunaan segala hal yang dianggap paling mahal yang memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik sebesarbesarnya serta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan dan didorong oleh semua keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata. Hal ini diperkuat oleh Anggarasari (1997) yang mengatakan bahwa perilaku konsumtif ditandai dengan tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Lebih lanjut, Sumartono (2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif merupakan suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas. Artinya belum habis suatu produk dipakai, seseorang telah menggunakan produk jenis yang sama dari merek lain atau membeli barang karena adanya hadiah yang
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
ditawarkan atau membeli suatu produk karena banyak orang yang menggunakan produk tersebut. Sedangkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (dalam Sumartono, 2002) mengatakan perilaku konsumtif adalah kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas dan manusia lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan. Demikian pula, Asry (2006) mengatakan bahwa konsumtif menjelaskan mengenai keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Konsumtif juga biasanya digunakan untuk menunjukan perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok (Arsy, 2006). Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumtif merupakan kecenderungan individu untuk membeli dan mengkonsumsi barang-barang tanpa batas dan pertimbangan yang rasional ataupun mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan, dimana hal tersebut didorong oleh keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata daripada kebutuhan.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Perilaku Konsumtif Engel, Blackwell dan Miniard (1995) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku konsumtif, adalah: 1) Kebudayaan Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam
kehidupannya
sebagai
anggota
masyarakat.
Kebhinekaan
kebudayaan akan membentuk pasar dan perilaku yang berbeda-beda. 2) Kelas Sosial Kelas sosial mempengaruhi perilaku konsumen dalam cara seseorang menghabiskan waktu mereka, produk yang dibeli dan berbelanja. Pernyataan ini diperkuat oleh Swastha dan Handoko (1987) yang mengatakan bahwa interaksi seseorang dalam kelas sosial tertentu akan berpengaruh langsung pada pendapat dan selera orang tersebut, sehingga akan mempengaruhi pemilihan produk atau merk barang. 3) Kelompok Referensi Kelompok
referensi
merupakan
sekelompok
orang
yang
sangat
mempengaruhi perilaku individu. Seseorang akan melihat kelompok referensinya dalam menentukan produk yang dikonsumsinya. 4) Situasi Faktor situasi seperti lingkungan fisik, lingkungan sosial, waktu, suasana hati dan kondisi seseorang sangat mempengaruhi perilaku membeli seseorang.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
5) Keluarga Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan sikap dan perilaku anggotanya, termasuk dalam pembentukan keyakinan dan berfungsi langsung dalam menetapkan keputusan konsumen dalam membeli dan menggunakan barang atau jasa.. 6) Kepribadian Kepribadian didefenisikan sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang terdapat dalam diri individu yang sangat mempengaruhi perilakuknya. Kepribadian sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. 7) Konsep Diri Konsep diri dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku membeli seseorang. Terdapat beberapa tipe konsumen dalam memenuhi konsep diri yaitu konsumen yang berusaha memenuhi konsep diri yang disadari, konsumen yang berusaha memenuhi konsep diri idealnya dan konsumen yang memenuhi konsep diri menurut orang lain sehingga akan mempengaruhi perilaku membelinya. 8) Motivasi Motivasi merupakan pendorong perilaku seseorang, tidak terkecuali dalam melakukan pembelian atau penggunaan jasa yang tersedia di pasar. 9) Pengalaman Belajar Pengalaman
belajar
seseorang
akan
menentukan
tindakan
dan
pengambilan keputusan membeli. Konsumen mengamati dan mempelajari
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
stimulus yang berupa informasi-informasi yang diperolehnya. Informasi tersebut dapat berasal dari pihak lain ataupun diri sendiri (melalui pengalaman). Hasil dari proses belajar tersebut dipakai konsumen sebagai referensi untuk membuat keputusan dalam pembelian 10) Gaya Hidup Gaya hidup merupakan suatu konsep yang paling umum dalam memahami perilaku konsumen. Gaya hidup merupakan suatu pola rutinitas kehidupan dan aktivitas seseorang dalam menghabiskan waktu dan uang. Gaya hidup menggambarkan aktivitas seseorang, ketertarikan dan pendapat seseorang terhadap suatu hal. Berdasarkan
uraian
diatas,
pembentukan perilaku konsumtif
maka
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
yaitu: kebudayaan, kelas sosial, kelompok
referensi, situasi, keluarga, kepribadian, konsep diri, motivasi, pengalaman belajar dan gaya hidup.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3. Pengukuran Perilaku Konsumtif Pengukuran perilaku konsumtif menggunakan indikator perilaku konsumtif menurut Sumartono (2002), yaitu : a. Membeli produk karena iming-iming hadiah. Remaja membeli suatu barang karena adanya hadiah yang ditawarkan jika membeli barang tersebut. b. Membeli produk karena kemasannya menarik. Konsumen remaja sangat mudah terbujuk untuk membeli produk yang dibungkus dengan rapi dan dihias dengan warna-warna yang menarik. Artinya motivasi untuk membeli produk tersebut hanya karena produk tersebut dibungkus dengan rapi dan menarik. c. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi. Konsumen remaja mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada umumnya remaja mempunyai ciri khas dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya dengan tujuan agar remaja selalu berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain. Remaja membelanjakan uangnya lebih banyak untuk menunjang penampilan diri. d. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya). Konsumen remaja cenderung berperilaku yang ditandakan oleh adanya kehidupan mewah sehingga cenderung menggunakan segala hal yang dianggap paling mewah.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
e. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status. Remaja mempunyai kemampuan membeli yang tinggi baik dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya sehingga hal tersebut dapat menunjang sifat eksklusif dengan barang yang mahal dan memberi kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi. Dengan membeli suatu produk dapat memberikan simbol status agar kelihatan lebih keren dimata orang lain. f. Memakai
produk
karena
unsur
konformitas
terhadap
model
yang
mengiklankan. Remaja cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakannnya dalam bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai tokoh idolanya. Remaja juga cenderung memakai dan mencoba produk yang ditawarkan bila ia mengidolakan publik figur produk tersebut. g. Membeli produk dengan harga mahal untuk meningkatkan rasa percaya diri. Remaja sangat terdorong untuk mencoba suatu produk karena mereka percaya apa yang dikatakan oleh iklan tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Cross dan Cross (dalam Hurlock,1997) juga menambahkan bahwa dengan membeli produk yang mereka anggap dapat mempercantik penampilan fisik, mereka akan menjadi lebih percaya diri. h. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Remaja akan cenderung menggunakan produk jenis sama dengan merek yang lain dari produk sebelumnya ia gunakan, meskipun produk tersebut belum habis dipakainya.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
B. Body image 1. Pengertian Body image Grogan (1999) mendefenisikan body image sebagai: “A person`s perceptions, thoughts and feelings about his or her body.” (Grogan, 1999: 1) Body image adalah persepsi, pikiran dan perasaan seseorang tentang tubuhnya.. Shilder (dalam Grogan, 1999) mengartikan body image sebagai: “The picture of our own body which we form in our mind, that is to say, the way in which the body appears to ourselves.” (Grogan, 1999: 1) Body image adalah gambaran mengenai tubuh seseorang yang terbentuk dalam pikiran individu itu sendiri, atau dengan kata lain gambaran tubuh individu menurut individu itu sendiri. Menurut Thompson, dkk. (1999), body
image adalah evaluasi terhadap
ukuran tubuh seseorang, berat ataupun aspek tubuh lainnya yang mengarah kepada penampilan fisik, dimana evaluasi ini dibagi menjadi tiga area yaitu komponen persepsi, yang secara umum mengarah kepada keakuratan dalam mempersepsi ukuran (perkiraan terhadap ukuran tubuh), komponen subyektif yang mengarah pada kepuasaan, perhatian, evaluasi kognitif dan kecemasan serta komponen perilaku, yang memfokuskan kepada penghindaran individu terhadap situasi yang mengakibatkan ketidaknyamaan terhadap penampilan fisiknya sendiri Lebih lanjut, Rudd dan Lennon (2000) menyatakan bahwa body image adalah gambaran mental yang kita miliki tentang tubuh kita. Sedangkan, Cash dan Pruzinsky (2002) menyatakan bahwa body image merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya berupa penilaian positif atau negatif. Hal ini
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
diperkuat oleh Schlundt dan Johnson (dalam Simanjuntak, 2005) yang mengemukakan bahwa body
image merupakan suatu gambaran mental yang
dimiliki setiap orang baik pria maupun wanita mengenai tubuhnya. Body image menunjuk pada perasaan yang dialami tentang tubuh dan bentuk tubuh berupa penilaian positif dan negatif. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka disimpulkan bahwa body image adalah gambaran mental, persepsi, pikiran dan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap ukuran tubuh, bentuk tubuh, dan berat tubuh yang mengarah kepada penampilan fisik. Gambaran mental tersebut berbicara tentang keakuratan dalam mempersepsi ukuran tubuh, evaluasi berbicara tentang apa yang dirasakan individu, seperti kepuasannya terhadap tubuhnya, perhatian dan kecemasan terhadap tubuh, dan sikap berupa penilaian positif atau negatif terhadap tubuh.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Body image Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan body image menurut Cash dan Pruzinsky (2002) adalah : a. Media Massa Isi tayangan media sangat mempengaruhi perkembangan body image remaja putri, dimana media sering menggambarkan standar kecantikan wanita yang memiliki tubuh yang ideal adalah yang bertubuh kurus. Hal ini membuat banyak remaja putri yang percaya bahwa bertubuh kurus merupakan kriteria bertubuh sehat. Lebih lanjut, majalah wanita terutama majalah fashion, film dan televisi (termasuk tayangan khusus anak-anak) sering menyajikan gambar model-model
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
yang bertubuh kurus, mulus, memiliki payudara yang besar dan berambut kuat dan mengkilau, sebagai figur yang ideal sehingga menyebabkan banyak remaja putri merasa tidak puas dengan dirinya dan mengalami gangguan makan. Media massa mempengaruhi perkembangan body image remaja putri melalui berbagai cara yang dikaitkan dengan adanya perbandingan sosial, dimana remaja putri cenderung membandingkan diri mereka dengan model-model yang sering ditampilkan melalui media yang dikategorikan menarik. b. Keluarga Menurut teori pembelajaran sosial, orang tua merupakan model yang penting dalam proses sosialisasi sehingga mempengaruhi body
image anak-anaknya
melalui pemodelan, umpan balik dan instruksi. c. Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal membuat seseorang cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan umpan balik yang diterima mempengaruhi konsep diri seseorang termasuk bagaimana perasaan diri terhadap penampilan fisik. Hal inilah yang sering membuat seseorang cemas terhadap penampilan dan gugup ketika orang lain melakukan evaluasi. Umpan balik terhadap penampilan dan kompetisi
teman
sebaya
dan
keluarga
dalam
hubungan
interpersonal
mempengaruhi bagaimana pandangan dan perasaan seseorang terhadap tubuhnya.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3. Pengukuran Body image Pengukuran body image menggunakan aspek-aspek menurut Cash (2000) yang terdiri dari: a. Evaluasi penampilan Mengukur
perasaan
menarik
atau
ketidakpuasan yang secara intrinsik
tidak
menarik,
kepuasaan
atau
terkait pada kebahagiaan
atau
ketidakbahagiaan, kenyamanan dan ketidaknyamanan terhadap penampilan secara keseluruhan. b. Orientasi penampilan Mengukur banyaknya usaha yang dilakukan individu untuk memperbaiki serta meningkatkan penampilan dirinya. c. Kepuasan area tubuh Mengukur kepuasan atau ketidakpuasaan individu terhadap area-area tubuh tertentu. Adapun area-area tersebut adalah wajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh bagian tengah (pinggang, perut), tampilan otot, berat, ataupun tinggi badan. d. Kecemasan menjadi gemuk Menggambarkan kecemasan terhadap kegemukan dan kewaspadaan akan berat badan yang ditampilkan melalui perilaku nyata dalam aktivitas seharihari seperti kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan membatasi pola makan. e. Pengkategorian ukuran tubuh Mengukur bagaimana seseorang memandang dan melabel berat badannya.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
C. REMAJA PUTRI 1. Pengertian Remaja Chaplin (1997) mengatakan bahwa adolescence merupakan masa remaja, yaitu periode antara pubertas dengan masa dewasa. Sedangkan Hall (dalam Dacey & Kenny, 1997) mengatakan bahwa masa remaja merupakan suatu tahap perkembangan yang dikarakteristikkan sebagai “storm and stress’, tahap dimana remaja sangat dipengaruhi oleh suasana hati dan remaja tidak dapat dipercaya. Lebih Lanjut, Santrock (1998) mengatakan bahwa remaja diartikan sebagai periode transisi perkembangan antara anak-anak dan dewasa, yang meliputi perubahan biologis, kognitif dan sosial emosi. Sedangkan Piaget, (dalam Hurlock, 1999) mengemukakan bahwa secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dalam masyarakat dewasa. WHO (dalm Sarwono, 2005) memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 (tiga) kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut. Remaja adalah suatu masa ketika: a. Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat individu mencapai kematangan seksual. b. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Umumnya, masa remaja berlangsung sekitar umur 13 tahun sampai umur 18 tahun, yaitu masa anak duduk di bangku sekolah menengah. Masa ini biasanya dirasakan sebagai masa sulit, baik bagi remaja itu sendiri maupun bagi keluarga, atau lingkungannya (Ali, 2004). Menurut Calon (dalam Monks, 2001), masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan, karena remaja belum memperoleh status orang dewasa, tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak. Hurlock (1999) mengatakan bahwa awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13/14 tahun sampai 16/17 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16/17 tahun sampai 18, yaitu usia matang secara hukum. Sedangkan Mappiare (dalam Mubin & Cahyadi, 2006), mengatakan bahwa masa remaja berlangsung antara usia 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa remaja adalah periode transisi perkembangan antara anak-anak dan dewasa, yang meliputi perubahan bioogis, kognitif, emosi dan sosial ekonomi. Masa remaja dimulai dari usia 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2. Pengertian Remaja Putri Dacey dan Kenny (1997) mengatakan bahwa remaja putri dimulai ketika seorang wanita mengalami menstruasi yang pertama, dimulai pada usia 10 tahun, tumbuhnya rambut pubic, tumbuhnya payudara, dan mulai khawatir terhadap penampilan fisiknya. Lebih lanjut, Zulkifli (2005) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan remaja putri adalah ketika seorang anak perempuan mendapatkan menstruasi (datang bulan) yang pertama. Remaja putri dimulai pada usia 12 tahun dan berakhir pada usia 19 tahun. Sedangkan Mappiare (dalam Mubin & Cahyadi, 2006), mengatakan bahwa remaja putri adalah remaja yang berusia antara usia 12 tahun sampai dengan 21 tahun yang terjadi pada wanita.
3. Perkembangan Fisik Remaja Putri Perkembangan fisik remaja ditandai dengan adanya suatu periode yang disebut pubertas. Masa pubertas berlangsung secara bertahap dan dicirikan denga semakin berkembangannya fungsi-fungsi organis serta fungsi-fungsi psikis pada anak perempuan. Proses organis yang paling penting pada masa pubertas ialah kematangan seksual (Kartono, 1992). Kartono (1992) mengatakan bahwa kematangan seksual atau kematangan fisik yang terjadi pada anak perempuan berupa kematangan kelenjar kelamin yaitu ovarium beseta membesarnya alat-alat kelaminnya (ciri kelamin primer) dan munculnya ciri kelamin sekunder seperti pertumbuhan rambut pada alat kelamin dan ketiak, meluasnya dada dan tumbuhnya payudara, menebalnya lapisan lemak
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
disekitar pinggul, paha dan perut. Hal senada diungkapkan oleh Zulkifli (2005) yang mengatakan bahwa kematangan seksual yang terjadi pada anak perempuan berupa munculnya menstruasi yang pertama, penimbunan lemak yang membuat payudara mulai tumbuh, pinggul mulai melebar dan pahanya mulai membesar. Pada masa remaja, pertumbuhan fisik mengalami perubahan yang sangat cepat, lebih cepat dibandingkan dengan masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pernyataan ini diperkuat oleh Levine dan Smolak (dalam Cash & Pruzinsky, 2002) yang mengatakan bahwa perubahan fisik yang terjadi pada remaja putri disertai dengan bertambahnya berat badan sekitar 50 pon yang meliputi 20-30 pon lemak, yang terletak disekitar daerah pinggang, paha, pinggul dan bokong. Perubahan fisik ini yang akan mempengaruhi body image remaja putri tersebut.
D. Hubungan Antara Perilaku Konsumtif
Dengan Body
image Pada
Remaja Putri. Lina dan Rosyid (1997) menyatakan bahwa predikat konsumtif biasanya melekat pada seseorang bila orang tersebut membeli sesuatu diluar kebutuhan yang rasional, sebab pembelian tidak lagi didasarkan pada faktor kebutuhan, tetapi sudah pada taraf keinginan yang berlebihan. Pernyataan ini diperkuat oleh Lubis (dalam Sumartono, 2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang tidak rasional lagi. Remaja sebagai salah satu golongan dalam masyarakat, tidak terlepas dari pengaruh konsumtivisme ini, sehingga remaja menjadi sasaran berbagai produk
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
perusahaan (Jatman, 1987). Hal ini diperkuat oleh Mangkunegara (2005) yang mengatakan bahwa bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial, karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Di samping itu, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya dan sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja. Monks, dkk. (1995) mengatakan bahwa pada umumnya konsumen remaja mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada umumnya remaja mempunyai ciri khas dalam pakaian, berdandan, gaya rambut, tingkah laku, kesenangan musik, dalam pertemuan dan pesta. Remaja selalu ingin berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain terutama teman sebaya, sehingga remaja kebanyakan membelanjakan uangnya untuk keperluan tersebut. Hadipranata (dalam Lina & Rosyid, 1997) mengatakan bahwa remaja putri memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk berperilaku konsumtif dibandingkan dengan remaja putra. Sebelumnya, Reynold, Scott, dan Warshaw (1973) mengatakan bahwa remaja putri berusia antara 16 sampai dengan 19 tahun membelanjakan uangnya lebih banyak untuk keperluan menunjang penampilan diri seperti: sepatu, pakaian, kosmetik dan asesoris serta alat-alat yang dapat membantu memelihara kecantikan dan penampilan dirinya. Perhatian yang besar terhadap diri sendiri merupakan minat yang kuat pada remaja putri. Perhatian ini ditunjukan melalui kekhawatiran dan perilaku membeli mereka terhadap barang-barang yang dapat merawat diri dan pakaian. Perhatian
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
terhadap penampilan diri ini tidak hanya dibatasi pada pakaian dan assesoris saja, akan tetapi rambut, bentuk dan ukuran tubuh, wajah, kulit dan kuku juga merupakan hal yang sangat penting bagi remaja putri (Reynolds & Wells, 1977). Pernyataan tersebut diperkuat oleh Dacey dan Kenny (1997) yang mengatakan bahwa remaja putri sangat memperhatikan penampilan mereka. Lebih lanjut, Kaum Feminimisme (dalam Dacey & Kenny, 1997) menjelaskan bahwa remaja putri saat ini lebih menyadari bahwa penampilan fisik mereka merupakan aset yang paling penting bagi mereka, disebabkan karena remaja putri menempatkan penilaian yang besar terhadap penampilannya. Pada umumnya, setiap remaja putri memiliki standar-standar tertentu tentang sosok ideal yang didambakan, seperti standar cantik adalah berpostur tinggi, tubuh langsing dan kulit putih (Rini, 2006). Matlin (2004) mengatakan bahwa kebanyakan remaja putri pada umumnya percaya bahwa penampilan yang baik dan kecantikan fisik merupakan dimensi yang sangat penting untuk wanita. Kulit yang bersih, gigi yang kuat dan mengkilat, serta rambut yang mengkilau, merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap wanita. Tubuh yang langsing juga merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh wanita. Ikon wanita kurus dan berkulit putih yang ditampilkan oleh media mengakibatkan remaja putri cenderung membandingkan dirinya dengan wanita yang ada pada media tersebut dan sering kali membuat remaja putri tersebut merasa tidak puas dengan tubuhnya (Widyarini, 2005). Terlebih dahulu, Cash dan Pruzinsky (2002) menyatakan bahwa media massa mempengaruhi perkembangan body image remaja putri. Isi tayang dan media sering menggambarkan standar kecantikan remaja putri adalah
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
yang bertubuh kurus. Hal ini dapat mempengaruhi body image remaja putri tersebut melalui berbagai cara, sehingga banyak remaja putri yang percaya bahwa wanita yang bertubuh kurus merupakan wanita yang cantik dan sehat (Cash dan Pruzinsky, 2002). Lebih dahulu, Tanoto (1999), mengatakan bahwa media massa, baik tayangan iklan di televisi maupun majalah yang banyak menampilkan figur-figur ideal remaja dan menawarkan produk-produk remaja akan mempengaruhi remaja tersebut sehingga remaja akan mudah sekali untuk tertarik dan menjadi konsumtif terhadap penampilan mereka. Remaja putri akan menjadi lebih boros untuik membelanjakan uang sakunya untuk membeli barang-barang yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan akan kecantikan dan penampilan dirinya. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini ingin membuktikan adanya hubungan antara perilaku konsumtif dan body image pada remaja putri.
E. Hipotesa Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah: ada hubungan negatif antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah: Variabel I
: Perilaku Konsumtif
Variabel II
: Body image
B. Definisi Operasional 1. Perilaku Konsumtif Perilaku konsumtif merupakan pola perilaku individu dalam mengkonsumsi barang yang lebih mementingkan faktor keinginan untuk mendapatkan kesenangan daripada untuk memenuhi kebutuhan. Perilaku ini juga mencakup suatu tindakan penggunaan produk yang tidak tuntas namun sudah menggunakan produk lain. Barang-barang yang dibeli berupa barang-barang yang dapat merawat diri dan menunjang penampilan diri seperti sepatu, pakaian, kosmetik dan assesoris. Perilaku konsumtif akan diukur dengan menggunakan skala perilaku konsumtif berdasarkan indikator perilaku konsumtif oleh Sumartono (2002), yaitu: a. Membeli produk karena iming-iming hadiah. b. Membeli produk karena kemasannya menarik.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
c. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi. d. Membeli produk atas pertimbangan harga. e. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status. f. Memakai
produk
karena
unsur
konformitas
terhadap
model
yang
mengiklankan produk. g. Membeli produk dengan harga mahal untuk meningkatkan rasa percaya diri. h. Mencoba lebih dari dua produk sejenis. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subyek maka menggambarkan semakin tinggi perilaku konsumtif dan sebaliknya, semakin rendah skor total yang diperoleh subyek maka menggambarkan semakin rendah perilaku konsumtif individu.
2. Body image Body image adalah sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya berupa penilaian positif atau negatif. Sikap yang dimiliki berupa pikiran, perasaan dan perilaku seseorang terhadap ukuran tubuh, berat dan aspek tubuh lainnya yang mengarah pada penampilan fisik yang dapat berupa penilaian yang positif atau negatif.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Body
image akan diukur dengan menggunakan aspek-aspek yang
dikemukakan oleh Cash (2000), terdiri dari: a. Evaluasi penampilan Mengukur
perasaan
menarik
atau
ketidakpuasan yang secara intrinsik
tidak
menarik,
kepuasaan
atau
terkait pada kebahagiaan
atau
ketidakbahagiaan, kenyamanan dan ketidaknyamanan terhadap penampilan secara keseluruhan. Skor tinggi menunjukkan kepuasan individu terhadap penampilannya. b. Orientasi penampilan Mengukur banyaknya usaha yang dilakukan individu untuk memperbaiki serta meningkatkan penampilan dirinya. Skor tinggi menunjukkan individu menginvestasikan waktu yang banyak dalam memperbaiki dan meningkatkan penampilannya. c. Kepuasan area tubuh Mengukur kepuasan atau ketidakpuasaan individu terhadap area-area tubuh tertentu. Adapun area-area tersebut adalah wajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh bagian tengah (pinggang, perut), tampilan otot, berat, ataupun tinggi badan. Skor tinggi menunjukkan kepuasan individu terhadap area-area tubuh tertentu. d. Kecemasan menjadi gemuk Menggambarkan kecemasan terhadap kegemukan dan kewaspadaan akan berat badan yang ditampilkan melalui perilaku nyata dalam aktivitas seharihari seperti kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
membatasi pola makan. Skor tinggi menunjukkan adanya kecemasan menjadi gemuk. e. Pengkategorian ukuran tubuh Mengukur bagaimana seseorang memandang dan melabel berat badannya. Skor tinggi menunjukan bahwa individu positif dalam memandang berat badannya. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subyek maka menggambarkan semakin positif body image individu dan sebaliknya semakin rendah skor total subyek maka menggambarkan semakin negatif body image individu.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakterisrik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki obyek atau subyek tersebut. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004). Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Remaja putri 2. Berusia 16-19 tahun 3. Tidak cacat fisik
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik aksidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila sesuai dengan karakteristik populasi (Sugiyono, 2004).
3. Jumlah Sampel Peneliian Berdasarkan statistika bahwa jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak (Azwar, 2005). Oleh karena itu, Jumlah total subyek yang diambil untuk penelitian ini adalah sebesar 99 orang remaja putri. Untuk uji coba diambil sampel sebanyak 86 orang. Semua subyek disesuaikan dengan karakteristik populasi dari penelitian.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data Alat ukur yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur (Hadi, 2000). Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode skala, yang menurut Azwar (2005) skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. Penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu Skala Body image dan Skala Perilaku konsumtif.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
1. Skala Perilaku Konsumtif Skala perilaku konsumtif disusun berdasarkan indikator-indikator dari perilaku konsumtif. Pada pelaksanaannya, terlebih dahulu subyek diberikan kuisioner berupa 8 (delapan) pernyataan yang mewakili 8 (delapan) indikator perilaku konsumtif yang diungkapkan oleh Sumartono (2002). Kuisioner direspon dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Apabila subyek memilih 4 (empat) atau lebih pada jawaban “Ya” dari 8 (delapan) pernyataan kuisioner tersebut, menunjukan bahwa subyek termasuk dalam kategori konsumtif dan akan dilanjutkan dengan mengisi skala respon. Tabel 1. Bentuk Kuisioner NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
PERNYATAAN Y Saya senang membeli dan menggunakan barang yang menawarkan hadiah Variasi warna pada suatu barang mempengaruhi saya untuk membeli barang tersebut. Saya membelanjakan uang yang lebih banyak untuk membeli produk-produk yang membuat saya tampil cantik. Saya akan berbelanja produk yang memberikan diskon yang menarik Saya senang berbelanja produk-produk dengan merek terkenal agar tampak keren Saya senang membeli produk-produk yang dipromosikan oleh artis terkenal. Percaya diri saya meningkat ketika membeli dan menggunakan produk yang mahal. Saya senang menggunakan produk dengan merek yang berganti-ganti
T
Skala respon terdiri dari pernyataan dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : ”selalu” (SL), ”sering” (SR), ”kadang-kadang” (KD), dan ”jarang” (JR). Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 4, bobot penilaiannya yaitu
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
SL=4, SR=3, KD = 2, JR=1. Jumlah aitem total untuk skala ini adalah 40 aitem. Aitem-aitem yang terdapat pada skala ini mengungkap 8 (delapan) indikator dari perilaku konsumtif yang telah ditetapkan oleh Sumartono (2002). yakni: Membeli produk karena iming-iming hadiah, membeli produk karena kemasannya menarik, membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya), membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan, munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, dan mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Adapun cetek biru yang digunakan dalam penyusunan skala yang mengukur perilaku konsumtif adalah sebagai berikut: Tabel 2. Cetak Biru Skala Perilaku Konsumtif Sebelum Uji Coba NO
Indikator Perilaku Konsumtif
Aitem
Jlh.
1
Membeli produk karena iming-iming hadiah
1, 24, 26, 35, 40
5
2
Membeli produk karena kemasannya menarik
5, 6, 15, 21, 31
5
3
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi Membeli produk atas pertimbangan harga Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan
3, 11, 12, 13, 32
5
9, 17, 18, 25, 27
5
10, 16, 23, 36, 39
5
8, 20, 28, 34, 37
5
Membeli produk dengan harga mahal untuk 2, 7, 29, 30, 33 meningkatkan rasa percaya diri mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek 4, 14, 19, 22, 38 berbeda). Jumlah
5
4 5 6 7 8
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
5
40
2. Skala Body image Skala body image disusun berdasarkan aspek-aspek body image oleh Cash (2000). Untuk mengukur body image pada remaja putri, maka pada penelitian ini digunakan skala model Likert. Skala ini terdiri dari pernyataan dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala disajikan dalam bentuk pernyataan mendukung dan tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 4, bobot penilaian untuk pernyataan mendukung, yaitu SS= 4, S=3, TS=2, STS=1. Sedangkan untuk bobot pernyataan tidak mendukung, penilaiannya adalah SS= 1, S= 2, TS= 3, STS= 4. Jumlah aitem total untuk skala ini adalah 70 aitem yang terdiri dari 35 aitem yang mendukung dan 35 aitem yang tidak mendukung. Aitem-aitem yang terdapat pada skala ini mengungkap 5 (lima) dimensi dari MBSRQ-AS (Multidimensional Body Self-Relation Questionnaire-Appearance Scales) oleh Cash, yakni: evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan area tubuh, kecemasan menjadi gemuk, dan pengkategorian ukuran tubuh. Tabel 3. Cetak Biru Skala Body image Sebelum Uji Coba No.
Dimensi Body image
Aitem Mendukung
Aitem Tidak mendukung
Jumlah
1.
Evaluasi penampilan
3,7,10,11,18,20,67
4,48,50,51,52,60,65
14
2.
Orientasi penampilan
30,36,37,39,56,69,70
1,5,13,16,25,32,58
14
3. 4.
Kepuasan area tubuh Kecemasan menjadi gemuk Pengkategorian Ukuran Tubuh
40,41,42,45,55,63,68
12,19,22,31,35,33,61
14
2,6,8,9,17,27,54
15,34,44,46,60,62,64
14
14,43,47,49,53,57,59
21,23,24,26,28,29,38
14
35
35
70
5.
Jumlah
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
E. Uji Coba Alat Ukur Sifat reliabel dan valid diperlihatkan oleh tingginya reliabilitas dan validitas hasil ukur suatu tes. Suatu alat ukur yang tidak reliabel atau tidak valid akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subyek atau individu yang dikenai tes tersebut (Azwar, 2004). 1. Validitas alat ukur Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2004). Azwar (2004) menyatakan bahwa sisi lain dari pengertian validitas adalah kecermatan alat ukur. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti bahwa pengukuran tersebut mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara subyek yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Menurut Azwar (2004) validitas isi bertujuan untuk melihat sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Pelaksanaan validitas isi dilakukan dengan menggunakan pertimbangan professional judgment.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2. Uji Daya Beda Parameter yang paling penting dalam seleksi aitem skala psikologi yang mengukur atribut afektif ialah daya beda aitem. Daya beda aitem adalah sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2005). Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem-aitem adalah memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh skala sebagai keseluruhan. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem (Azwar, 2005). Koefisien korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi product-moment Pearson. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi daya beda aitem tersebut. Bila koefisien korelasinya rendah mendekati nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala, daya bedanya tidak baik (Azwar, 2005).
3. Uji Reliabilitas Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan alat ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
di antara individu lebih ditentukan oleh faktor kesalahan daripada faktor perbedaan sesungguhnya (Azwar, 2005) Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien alpha dari Cronbach dengan bantuan SPSS versi 15.0 yang nantinya akan menghasilkan reliabilitas dari skala perilaku konsumtif dan body image. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx`) yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi relabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas. Dalam pengukuran psikologi, koefisien reliabilitas yang mencapai angka rxx` = 1 tidak pernah dijumpai (Azwar, 2005).
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur 1. Hasil Uji Coba Skala Perilaku Konsumtif Uji coba skala perilaku konsumtif menggunakan korelasi product-moment Pearson dengan interval kepercayaan 95% dan harga kritis indeks diskriminasi aitem (rix) adalah 0.325. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah sebanyak 40 aitem. Aitem-aitem yang memenuhi kriteria bergerak dari rix = 0.327 sampai dengan rix = 0.641, yaitu berjumlah 34 aitem. Reliabilitas (rxx`) skala perilaku konsumtif adalah 0.919.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Tabel 4. Penyebaran Aitem Skala Perilaku Konsumtif Setelah Uji Coba NO
Indikator Perilaku Konsumtif
Aitem
Jlh.
1
Membeli produk karena iming-iming hadiah
1, 24, 26, 35, 40
5
2
Membeli produk karena kemasannya menarik
6, 15, 31
3
3
Membeli produk demi menjaga penampilan diri 3, 11, 12, 13, 32 dan gengsi
5
4
Membeli produk atas pertimbangan harga
3
5
Membeli produk hanya sekedar menjaga 10, 16, 23, 36, 39 simbol status Memakai produk karena unsur konformitas 8, 20, 28, 34, 37 terhadap model yang mengiklankan
5
7
Membeli produk dengan harga mahal untuk 2, 29, 30, 33 meningkatkan rasa percaya diri
4
8
mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek 4, 19, 22, 38 berbeda). Jumlah
4
6
9, 17, 25.
5
34
Aitem-aitem yang memenuhi kriteria tersebut disusun kembali sehingga menjadi susunan skala yang digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya. Adapun susunannya tampak pada tabel cetak biru skala penelitian perilaku konsumtif sebagai berikut: Tabel 5. Cetak Biru Skala Perilaku Konsumtif Setelah Uji Coba NO
Indikator Perilaku Konsumtif
Aitem
Jlh.
1
Membeli produk karena iming-iming hadiah
1, 19, 21, 29, 34
5
2
Membeli produk karena kemasannya menarik
5, 12, 25
3
3
Membeli produk demi menjaga penampilan diri 3, 9, 10, 11, 26 dan gengsi
5
4
Membeli produk atas pertimbangan harga
3
5
Membeli produk hanya sekedar menjaga 8, 13, 18, 30, 33 simbol status
7, 14, 20.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
5
6
Memakai produk karena unsur konformitas 6, 16, 22, 28, 31 terhadap model yang mengiklankan
5
7
Membeli produk dengan harga mahal untuk 2, 23, 24, 27 meningkatkan rasa percaya diri
4
8
mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek 4, 15, 17, 32 berbeda). Jumlah
4 34
2. Hasil Uji Coba Skala Body image Uji coba skala body image menggunakan korelasi Pearson product-moment dengan interval kepercayaan 95% dan harga kritis indeks diskriminasi aitem (rix) adalah 0.325. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah sebanyak 70 aitem. Aitemaitem yang memenuhi kriteria bergerak dari rix = 0.325 sampai dengan rix = 0.768, yaitu berjumlah 52 aitem. Reliabilitas (rxx`) skala body image adalah 0.960. Tabel 6. Penyebaran Aitem Skala Body image Setelah Uji Coba No.
Dimensi Body image
Aitem Mendukung
Aitem Tidak mendukung
Jumlah
1.
Evaluasi penampilan
3,7,10,11,18,20,67
48,50,51,52,60,65
13
2.
Orientasi penampilan
30,36,39,56,70
5,13,32
8
3.
Kepuasan area tubuh
40,41,45,63.
19,31,33,35,61
8
4. 5.
Kecemasan menjadi gemuk Pengkategorian Ukuran Tubuh
2,6,8,9,17,27. 14,43,47,49,53,57,59
34,44,60,62,64. 23,24,26,28,29,38
10 13
29
23
52
Jumlah
Aitem-aitem yang memenuhi kriteria tersebut disusun kembali sehingga menjadi susunan skala yang digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Adapun susunannya tampak pada tabel cetak biru skala penelitian perilaku konsumtif sebagai berikut: Tabel 7. Cetak Biru Skala Body image Setelah Uji Coba No.
Dimensi Body image
Aitem Mendukung
Aitem Tidak mendukung
Jumlah
1.
Evaluasi penampilan
2,5,8,9,13,14,51
36,38,39,40,49,50
13
2.
Orientasi penampilan
21,27,29,42,52
3,10,23
8
3.
Kepuasan area tubuh
30,31,34,48
22,24,26,46
8
4. 5.
Kecemasan menjadi gemuk Pengkategorian Ukuran Tubuh
1,4,6,7,12,18 11,32,35,37,41,43,44
25,33,45,47 15,16,17,19,20,28
10 13
29
23
52
Jumlah
G. Prosedur Penelitian Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan menurut tahap-tahap berikut ini: 1.
Tahap Penyusunan Alat Ukur Pengukuran perilaku konsumtif dan body image menggunakan alat ukur
berupa skala psikologis. Alat ukur tersebut dirancang sendiri oleh peneliti dengan mengacu kepada aspek-aspek perilaku konsumtif yang dikemukakan oleh Sumartono (2002) dan aspek-aspek body image yang dikemukakan oleh Cash (2000). Dari aspek-aspek ini disusun sejumlah aitem yang sesuai dengan cetak biru yang telah dibuat. Sebelum dijadikan alat ukur, maka skala tersebut diujicobakan terlebih dahulu. Jumlah responden dalam uji coba tersebut sebanyak 86 orang. Dari hasil uji coba tersebut ditentukan aitem-aitem mana saja yang layak untuk dijadikan alat ukur melalui perhitungan uji daya beda aitem dan
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
reliabilitas. Aitem-aitem yang memenuhi kriteria disusun kembali dalam bentuk skala, yang digunakan untuk penelitian.
2.
Tahap Pelaksanaan Penelitian Setelah diujicobakan, selanjutnya penelitian dilakukan dengan memberikan
alat ukur kepada remaja putri secara aksidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila sesuai dengan karakteristik populasi yang sesuai dengan karakteristik sampel. Kemudian peneliti menjumpai langsung subyek tersebut untuk memberikan alat ukur penelitian yang berupa skala. Pengambilan data berlangsung dari tanggal 13 – 19 Juni 2009.
3.
Tahap Pengolahan Data Setelah
kedua
skala
terkumpul,
data-data
tersebut
dioleh
dengan
menggunakan fasilitas komputrisasi SPSS versi 15.0 for windows. Data yang diperoleh diharapkan menunjukkan ada hubungan antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri
H. Metode Analisa Data Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa regresi linier, dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 15.0. Sebelum data diolah dilakukan uji asumsi, yaitu:
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
1. Uji normalitas sebaran. Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel yakni perilaku konsumtif dan body image telah terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data penelitian dapat dikatakan terdistribusi secara normal apabila nilai p ≥ 0.05 dan dikatakan tidak terdistribusi secara normal apabila nilai p < 0.05.
2. Uji linearitas. Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data variabel body image berkorelasi secara linear terhadap data variabel perilaku konsumtif. Uji linearitas hubungan ini dilakukan dengan menggunakan metode analisa regresi linear. Kedua variabel dapat dikatakan berkorelasi secara linear jika nilai p > 0.05 atau nilai F hitung lebih besar dibanding F tabel. Semua data pada penelitian, dianalisa dengan menggunakan SPSS versi 15.0.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. ANALISA DATA Pada bab ini akan diuraikan analisa data dan pembahasan hasil berdasarakan data yang diperoleh. Analisa data mencakup gambaran umum responden dan hasil penelitian. 1.
Gambaran Umum Responden Responden pada penelitian ini adalah remaja putri sebanyak 99 orang. Dari
99 orang remaja putri, maka diperoleh gambaran responden sebagai berikut: Tabel 8. Gambaran Responden Berdasarkan Usia Usia (Tahun)
N
Persentase
16
17
17.2%
17
26
26.3%
18
24
24.2%
19
32
32.3%
Jumlah
99
100%
Berdasarkan data pada tabel 8, maka dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berusia 16 tahun sebanyak 17 orang (17.2%), responden yang berusia 17 tahun sebanyak 26 orang (26.3%), responden yang berusia 18 tahun sebanyak 24 orang (24.2%) dan responden yang berusia 19 tahun sebanyak 32 orang (32.3%).
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Berdasarkan tabel 8, juga dapat dilihat bahwa jumlah responden yang paling banyak berada pada usia 19 tahun.
2.
Hasil Penelitian Berikut akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang meliputi hasil uji
asumsi, hasil analisa data, dan deskripsi data penelitian. a. Hasil Uji Asumsi 1). Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel menyebar secara normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Persyaratan data disebut terdistribusi secara normal apabila nilai signifikansi atau p > 0.05 pada uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov (Triton, 2006). Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini:
No. 1. 2.
Tabel 9. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Variabel N KolmogorovSignifikansi Keterangan Smirnov Z (p) Perilaku 99 1.032 0.237 Terdistribusi Konsumtif Normal 99 0.586 0.882 Terdistribusi Body image Normal
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa uji normalitas pada variabel perilaku konsumtif menunjukkan nilai p = 0.237 atau p > 0.05, maka diketahui bahwa data perilaku konsumtif pada 99 orang responden adalah normal, atau memenuhi persyaratan uji normalitas. Pada variabel body image menunjukkan nilai p = 0.882
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
atau p > 0.05, maka diketahui bahwa data body image pada 99 orang reponden adalah normal, atau memenuhi persyaratan uji normalitas.
2). Uji Linieritas Pengujian linieritas dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel body image dengan variabel perilaku konsumtif. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan uji analisa regresi yang akan menghasilkan nilai F untuk menunjukkan bahwa variabel perilaku konsumtif memiliki hubungan linier dengan variabel body image. Dua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linier apabila nilai signifikansi atau p < 0.05. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10. Linieritas Hubungan Variabel Perilaku Konsumtif dan Body image Variabel
df
F
Sig. (p)
Keterangan
body image dengan perilaku konsumtif
1
13.534
0.000
Linier
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa uji linieritas pada variabel body image dengan perilaku konsumtif menghasilkan nilai p = 0.000 atau p < 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel body image memiliki hubungan yang linier dengan variabel perilaku konsumtif.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
b. Hasil Uji Hipotesa Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesa penelitian diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis yang berbunyi “ada hubungan negatif antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri” dilakukan dengan teknik korelasi Pearson. Hipotesa dinyatakan diterima apabila nilai signifikansi atau p < 0.05. Hasil uji hipotesa dapat dilihat berdasarkan tabel 11 berikut ini:
Tabel 11. Korelasi antara perilaku konsumtif dan body image Variabel N Korelasi Sig. Keterangan
Korelasi antara perilaku konsumtif
99
Pearson
(p)
-0.350
0.000
dengan body image
Hipotesa diterima
Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwa uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi Pearson menghasilkan nilai p = 0.000 atau p < 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi “ada hubungan negatif antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri” dinyatakan diterima.
c.
Hasil Analisa Data Analisa data pada penelitian ini menggunakan metode analisa regresi
sederhana yang akan menjelaskan pengaruh body image terhadap perilaku konsumtif dengan bantuan program SPSS for windows versi 15.0.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Metode yang akan digunakan adalah metode analisa regresi linier. Hasil analisa regresi linier dapat dilhat pada tabel berikut ini: Tabel 12. Hasil analisa regresi R 0,350
R Square 0.122
F 13.534
Sig. 0.000
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwa hasil uji analisa regresi menghasilkan nilai p = 0.000 atau p < 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model persamaan regresi yang diajukan dapat diterima. Berdasarkan tabel 12 juga dapat dilihat besarnya nilai korelasi pearson yang menunjukkan nilai -0.350. Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan body image yang berarti semakin positif body image maka semakin rendah perilaku konsumtif, dan sebaliknya semakin negatif body image maka semakin tinggi perilaku konsumtif pada remaja putri. Berdasarkan hasil Analisa Regresi pada tabel 12, koefisien determinan (Rsquare) yang diperoleh dari hubungan perilaku konsumtif dan body image adalah sebesar 0.122. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan efektif variabel body image terhadap perilaku konsumtif adalah sebesar 12 %, sedangkan 88 % sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
d. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar (2005) menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas lima kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Tabel 13. Kriteria Kategorisasi variabel Perilaku Konsumtif dan Body image Variabel
Perilaku Konsumtif
Kriteria Jenjang (µ + 1.5 SD) < X
Sangat Tinggi
(µ + 0.5 SD) < X < (µ + 1.5 SD)
Tinggi
(µ – 0.5 SD) < X < (µ + 0.5 SD)
Sedang
(µ – 1.5 SD) < X < (µ – 0.5 SD)
Rendah
X < (µ – 1.5 SD)
Body image
Kategori
Sangat Rendah
(µ + 1.5 SD) < X
Sangat Tinggi
(µ + 0.5 SD) < X < (µ + 1.5 SD)
Tinggi
(µ – 0.5 SD) < X < (µ + 0.5 SD)
Sedang
(µ – 1.5 SD) < X < (µ – 0.5 SD)
Rendah
X < (µ – 1.5 SD)
Sangat Rendah
Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan mean hipotetik dan mean empirik. 1). Variabel Perilaku Konsumtif Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkapkan perilaku konsumtif yaitu sebayak 34 aitem dengan format skala respon pada alternatif pilihan jawaban. Nilai setiap pilihan memiliki rentang dari 1 sampai 4, sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 34 dan skor maksimumnya 136. Deskripsi
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
data penelitian perilaku konsumtif berdasarkan mean empirik dan hipotetik dapat dilihat pada tabel 14 dibawah ini: Tabel 14. Deskripsi Data Penelitian Perilaku Konsumtif Skor empirik Variabel
Min Maks Mean
Perilaku Konsumtif
46
104
Skor Hipotetik SD
68.28 12.03
Min Maks Mean SD 34
136
85
17
Berdasarkan tabel 14 maka dapat dilihat bahwa besarnya mean empirik (µe) yang diperoleh dari skala perilaku konsumtif sebesar 68.28 dengan standard deviasi empirik (SDe) sebesar 12.03 dan mean hipotetik (µh) sebesar 85 dengan standar deviasi hipotetik (SDh) sebesar 17. Nilai mean empirik (µe) dan standar deviasi empirik (SDe) digunakan untuk membuat kategorisasi perilaku konsumtif berdasarkan mean empirik dan Nilai mean hipotetik (µh) dan deviasi empirik (SDh) digunakan untuk membuat kategorisasi perilaku konsumtif berdasarkan mean hipotetik. Gambaran kategorisasi perilaku konsumtif berdasarkan mean empirik dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini: Tabel 15. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik Variabel
Rentang Nilai 86.33< X
Kategori
Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi
10
10.1%
Perilaku
74.29<X<86.33
Tinggi
20
20.2%
Konsumtif
62.26<X<74.29
Sedang
34
34.34%
50.23<X<62.26
Rendah
30
30.3%
Sangat Rendah
5
5.05%
X<50.23
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa jumlah responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif sangat tinggi sebanyak 10 orang (10.1%), responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif tinggi sebanyak 20 orang (20,2%), responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif sedang sebanyak 34 orang (34.34%), responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif rendah sebanyak 30 orang (30.3%), dan responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif sangat rendah sebanyak 5 orang (5.05%). Berdasarkan gambaran tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata skor perilaku konsumtif reponden terletak pada kategori sedang. Gambaran kategorisasi perilaku konsumtif berdasarkan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel 16 dibawah ini: Tabel 16. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Hipotetik Variabel
Rentang Nilai 110.5< X
Kategori
Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi
-
-
Perilaku
93.5<X<110.5
Tinggi
3
3.03
Konsumtif
79.5<X<93.5
Sedang
22
22.22
59.5<X<76.5
Rendah
50
50.5
Sangat Rendah
24
24.24
X<59.5
Dari tabel 16 diketahui bahwa tidak terdapat responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif yang sangat tinggi, responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif tinggi sebanyak 3 orang (3.03%), responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif sedang sebanyak 22 orang (22.22%), responden yang tergolong kedalam kategori perilaku konsumtif rendah sebanyak 50 orang (50.5%), dan responden yang tergolong
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
kedalam kategori perilaku konsumtif sangat rendah sebanyak 24 orang (24.24%). Berdasarkan gambaran tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata skor perilaku konsumtif reponden terletak pada kategori rendah.
2). Variabel Body image Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkapkan body image yaitu sebayak 52 aitem dengan format skala likert pada alternatif pilihan jawaban. Nilai setiap pilihan memiliki rentang dari 1 sampai 4, sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 52 dan skor maksimumnya 208. Deskripsi data penelitian body image berdasarkan mean empirik dan hipotetik dapat dilihat pada tabel 17 dibawah ini:
Variabel Body image
Tabel 17. Deskripsi Data Penelitian Body image Skor empirik Skor Hipotetik SD Min Maks Mean SD Min Maks Mean 83 177 133.37 19.51 52 208 130 26
Berdasarkan tabel 17 maka dapat dilihat bahwa besarnya mean empirik (µe) yang diperoleh dari skala body image sebesar 133.37 dengan standard deviasi empirik (SDe) sebesar 19.51 dan mean hipotetik (µh) sebesar 130 dengan standar deviasi hipotetik (SDh) sebesar 26. Nilai mean empirik (µe) dan standar deviasi empirik (SDe) digunakan untuk membuat kategorisasi body image berdasarkan mean empirik dan
Nilai mean hipotetik (µh) dan
deviasi empirik (SDh)
digunakan untuk membuat kategorisasi body image berdasarkan mean hipotetik. Gambaran kategorisasi body image berdasarkan mean empirik dapat dilihat pada tabel 18 dibawah ini:
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Tabel 18. Kategorisasi Body image Berdasarkan Mean Empirik Variabel
Rentang Nilai 162.64< X
Kategori
Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi
6
6.06
Perilaku
143.13<X<162.64
Tinggi
24
24.24
Konsumtif
123.61<X<143.13
Sedang
37
37.37
104.1<X<123.61
Rendah
24
24.24
Sangat Rendah
8
8.08
X<104.1
Dari tabel 18 diketahui bahwa jumlah responden yang tergolong kedalam kategori body image sangat tinggi sebanyak 6 orang (6.06%), responden yang tergolong kedalam kategori body image tinggi sebanyak 24 orang (24.24%), responden yang tergolong kedalam kategori body image sedang sebanyak 37 orang (37.37%), responden yang tergolong kedalam kategori body image rendah sebanyak 24 orang (24.24%), dan remaja putri yang tergolong kedalam kategori body image yang sangat rendah sebanyak 8 orang (8.08%). Berdasarkan gambaran tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata skor body image reponden terletak pada kategori sedang. Gambaran kategorisasi body image berdasarkan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel 19 dibawah ini: Tabel 19. Kategorisasi Body image Berdasarkan Mean Hipotetik Variabel
Rentang Nilai 169< X
Kategori
Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi
2
2.02
Perilaku
143<X<169
Tinggi
30
30.3
Konsumtif
117<X<143
Sedang
51
51.51
91<X<117
Rendah
14
14.14
Sangat Rendah
2
2.02
X<91
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Dari tabel 19 diketahui bahwa responden yang tergolong kedalam kategori body image sangat tinggi sebanyak 2 orang (2.02%), responden yang tergolong kedalam kategori body image tinggi sebanyak 30 orang (30.3%), responden yang tergolong kedalam kategori body image sedang sebanyak 51 orang (51.51%), responden yang tergolong kedalam kategori body image rendah sebanyak 14 orang (14.14%), dan responden yang tergolong kedalam kategori body image sangat rendah sebanyak 2 orang (2.02%). %). Berdasarkan gambaran tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata skor body image reponden terletak pada kategori sedang.
B. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p = 0.000 atau p < 0.05, hal ini berarti hipotesa diterima yaitu terdapat hubungan negatif antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat Tanoto (1999) yang mengatakan bahwa media massa, baik tayangan iklan di televisi maupun majalah yang banyak menampilkan model-model ideal remaja dan menawarkan produkproduk remaja akan dapat mempengaruhi remaja tersebut sehingga remaja akan mudah sekali untuk tertarik dan menjadi konsumtif terhadap penampilan mereka. Remaja putri akan menjadi lebih boros membelanjakan uang sakunya untuk membeli barang-barang yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan akan kecantikan dan penampilan dirinya. Hal ini disebabkan karena pada umumnya, setiap remaja putri memiliki standar-standar tertentu tentang sosok ideal yang
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
didambakan, seperti standar cantik adalah berpostur tinggi, tubuh langsing dan kulit putih (Rini, 2006). Matlin (2004) mengatakan bahwa kebanyakan remaja putri pada umumnya percaya bahwa penampilan yang baik dan kecantikan fisik merupakan dimensi yang sangat penting untuk wanita. Kulit yang bersih, gigi yang kuat dan mengkilat, serta rambut yang mengkilau, merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap wanita. Tubuh yang langsing juga merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh wanita. Ikon wanita kurus dan berkulit putih yang ditampilkan oleh media mengakibatkan remaja putri cenderung membandingkan dirinya dengan wanita yang ada pada media tersebut dan sering kali membuat remaja putri tersebut merasa tidak puas dengan tubuhnya (Widyarini, 2005). Hasil penelitian tersebut terlebih dahulu juga didukung oleh pendapat Reynold, Scott, dan Warshaw (1973) yang mengatakan bahwa remaja putri berusia antara 16 sampai dengan 19 tahun membelanjakan uangnya lebih banyak untuk keperluan menunjang penampilan diri seperti: sepatu, pakaian, kosmetik dan asesoris serta alat-alat yang dapat membantu memelihara kecantikan dan penampilan dirinya. Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukan bahwa koefisien korelasi antara perilaku konsumtif dengan body image adalah sebesar -0.350. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan negatif antara perilaku konsumtif dan body image pada remaja putri, berarti semakin positif body image maka semakin rendah perilaku konsumtif pada remaja putri tersebut dan sebaliknya, semakin negatif body image maka semakin tinggi perilaku konsumtif pada remaja putri.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Hasil nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0.122 menunjukkan besarnya sumbangan efektif yang diberikan oleh body image terhadap perilaku konsumtif yaitu sebesar 12 %, sedangkan 88 % sisanya menunjukkan besarnya pengaruh variabel-variabel yang juga dapat mempengaruhi perilaku konsumtif pada remaja putri. Dengan demikian dalam penelitian ini variabel body image bukanlah merupakan faktor utama yang dapat menimbulkan perilaku konsumtif pada remaja putri. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi terbentuknya perilaku konsumtif seperti kelompok referensi, situasi, kelas sosial dan gaya hidup.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran sehubungan dengan hasil penelitian. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan maka ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, sebagai berikut: 1. Hipotesa pada penelitian ini adalah “ada hubungan negatif antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri”. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri. Makna dari hubungan negatif berarti semakin positif body image maka semakin rendah perilaku konsumtif pada remaja putri. Sebaliknya, semakin negatif body image, maka semakin tinggi perilaku konsumtif pada remaja putri. Hal ini berarti menunjukkan hipotesa diterima. 2. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan body image pada remaja putri, akan tetapi sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel body image terhadap variable perilaku konsumtif sebesar 0.122. Hal ini berarti besarnya pengaruh variabel body image tehadap variabel perilaku konsumtif hanya sebesar 12% dan sisanya sebesar 88% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3. Berdasarkan deskripsi data penelitian maka dapat disimpulkan 2 hal, yaitu: a). Deskripsi data penelitian pada perilaku konsumtif berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki skor rata-rata pada kategori rendah. b). Deskripsi data penelitian pada body image berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki skor rata-rata pada kategori sedang.
B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan beberapa saran yang telah dikemukakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran. Saran-saran ini diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan perilaku konsumtif dan body image. Selanjutnya, saran ini juga diharapkan dapat berguna bagi remaja putri dalam hubungannya dengan body image dan perilaku konsumtif. 1.
Saran Metodologis
a) Mengacu pada nilai koefisien determinasi sebesar 0.122, yang berarti bahwa sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel body image terhadap perilaku konsumtif yaitu sebesar 12 % dan selebihnya sebesar 88% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Maka, disarankan kepada penelitian selanjutnya yang ingin meneliti topik yang berhubungan dengan perilaku konsumtif dan body image agar mengkaji faktor-faktor lain sebagaimana diungkapkan oleh Engel, Blackwell dan Miniard (1995) yaitu
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, konsep diri, situasi, keluarga, kepribadian, motivasi, dan gaya hidup. b) Pada penelitian ini digunakan rentang usia antara 16 sampai dengan 19 tahun. Hal ini mengakibatkan digunakannya teknik pengambilan sampel secara aksidental karena tidak ditemukan rentang usia yang sesuai pada suatu ruang lingkup tertentu sehingga hasil dari penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada remaja putri. Maka disarankan pada penelitian selanjutnya agar meneliti pada rentang usia yang terdapat pada suatu ruang lingkup tertentu misalnya remaja putri di Sekolah Menengah Atas, sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan pada ruang lingkup tersebut. c) Berdasarkan banyaknya jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 99 remaja putri, maka disarankan bagi peneliti selanjutnya agar memperbanyak jumlah sampel sehingga jawaban yang diperoleh dapat lebih bervariasi.
B. Saran Praktis Meskipun pada penelitian ini sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel body image terhadap perilaku konsumtif tergolong rendah yaitu sebesar 12 %, akan tetapi tetapi positif atau negatifnya pandangan remaja putri terhadap body image-nya, akan dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya perilaku konsumtif yang terbentuk pada remaja putri tersebut. Maka disarankan bagi remaja putri oleh untuk menanamkan sikap percaya diri sendiri sejak dini dan tidak terlalu memfokuskan diri pada model-model ideal yang ditampilkan oleh media massa,
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
sehingga remaja putri tidak menjadi lebih boros dalam membelanjakan uang sakunya untuk membeli barang-barang yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan akan kecantikan dan penampilan dirinya.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
DAFTAR PUSTAKA Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Anggarasari, R.E. 1997. Hubungan Tingkat Religius dengan Perilaku Konsumtif. Jurnal Psikologika No. 4 thn. II. Universitas Gajah Mada Anonymous. 2008. [On-line] http://www.freewebs.com/kolektifbunga/konsumerisme.htm.(Akses waktu: 13/02/08). Arsy, M. 2006. Kebutuhan atau Gaya Hidup Konsumtif. Sriwijaya Post. Azwar, S (2004). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar _______ (2005). Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Amstrong (2008). Budaya Konsumerisme. [On-line] http://indowarta.com/index.php?option=com_content&task=view&id=707&It emid=39. (Akses waktu 05/03/08) Chaplin, J.P. (1997). Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Dr. Kartini Kartono). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Cash, T.F. (2000). The Multidimensional Body-Self Relation Questionnaire: MBSRQ User’s Manual (3rd Revision). Virginia: Old Dominion, University Norfolk. Cash & Pruzinsky. (2002). Body image: A handbook of Theory, Research, and Clinical Practice. New York : Guilford Press. Callebaut, J. dkk (2002). The Naked Consumer Behavior Today. Garant. Dacey & Kenny (1997). Adolescent Development. Second Edt. United States of America: Times Mirror Higher Education Group, Inc. Engel, J., Blackwell, Miniard. (1995). Consumer Behavior. Eight Edt. Florida. The Dryden Press. Grogan, S. (1999). Body image: Understanding Body Dissatisfaction in Men, Women and Children. United States. Routledge. Gulo, W. (2004). Metologi Penelitian. Jakarta. P.T. Grasindo
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Hadi, S., (2000). Metodologi Research (Jilid 1-4). Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta. Haris. (2005). Remebrance is Power. [On-line] http://www.freewebs.com/kolektifbunga/konsumerisme.htm. (Akses waktu: 13/02/08). Howkins, Coney & Bert (1980). Consumer Behavior (Implications for Marketing Strategy). Texas. Business Publications, Inc. Hempel, L., 1996. Environmental Governance: The Global Challenge. Washinton D. C. Island Press. Hernita. (2006). Tubuh Perempuan yang Menjadi http://www.sekitarkita.com (Akses waktu: 17/02/2008).
Soal.
[On-line].
Hurlock, E. B. Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Ibrahim, Z. (2005). Psikologi Wanita. Bandung: Pustaka Hidayah Jatman, D. (1987). Remaja Incaran Iklan. Kedaulatan Rakyat. Yogyakarta. Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita, Mengenali Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung: Mandar Maju. Lina & Rosyid (1997). Perilaku Konsumtif Berdasarkan Locus of Control Pada remaja Putri. Jurnal Psikologika Ed. 4, th. II. Universitas Gajah Mada. Mubin, M. A. & Ani Cahyadi. (2006). Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Ciputat Press Group. Mankunegara, A. (2005). Perilaku Konsumen. Bandung. PT. Refika Aditama. Matlin, W. M. (2004). The Psychology of Woman. Canada. Thomson Learning, Inc. Moitra (2008). Depression and Body image.[On-line] http://www.vanderbilt.edu/ans/psychology/health_psychology/depressbi.html. (akses waktu: 23/02/08) Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R. (1995). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Phares, E. J. (1976). Locus of Control in Personality. New Jersey: General Learning. Reynolds & Wells. (1977). Consumer Behavior. United States. McGraw-Hill, Inc. Reynolds, Scott & Warshaw. (1973). Introduction to Marketing Management. Revisioned Edition. Illinois: Hornewood Irvin Inc. Rini, J. (2006). Mengapa Remajaa Cemaskan Penampilan?. [On-line] http://www.balipost.com (akses waktu 13/02/08) Rudd, N.A. & Lennon S.J. (2000). Citra tubuh and Appearance: Management Behaviors in College Woman. Clothing and Textiles Research Journals, (18), 152-162. Sachari, R. E. 1984. Adolesence. New York: John Wiley & Sons. Santrock, J. (1998). Adolescence 7th edition. USA. The McGraw-Hill Companies, Inc. Sarwono, S. (2005). Psikologi Remaja. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Setiadi, J. N. (2003). Perilaku Konsumen. Bogor: Kencana. Simanjuntak, R. (2005). Perbedaan kepuasan body image antara wanita remaja model pria dan wanita. Medan : Program Studi Psikologi USU. Sucahyani, (2007). Forum Konsultasi Psikologi.[On-line] http://www.batampost.com (Akses waktu: 28/03/08). Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan. Bandung: Alfabeta. Swastha & Handoko. (1987). Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty. Tanoto, W. 1999. Perempuan Dalam Dunia Media. [On-line] http://www.mitrawacanawrc.com (Akses waktu 23/03/09) Thompson, J.K., Heinberg, L.J, Altabe, M., & Tantleff-Dunn, S. (1999). Exacting beauty : theory, assesment, and treatment of body image disturbance. Washington, DC : American Psychological Association. Widyarini,
N.
2005.
Tubuhku
Pujaanku.
Kompas.
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0505/03/112107.htm
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
[On-line]
Zulkifli. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdi.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
No. suby ek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 1 1 4 2 1 2 3 2 2
2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 1 1 1 3 1 4 2 1 2 3
1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 2 1 1 4 1 1 3 1 1 1 1 2 1
1 1 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 2 1 2 2 1 1 1
3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 1 4 3 2 3
1 1 2 3 4 2 1 2 1 3 4 4 2 3 2 2 2 1 4 4 2 2 1 2 2 2
1 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2 1 1 2 3 2 2 1 2 4 2 2 2 1 2 3
1 2 2 1 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 2 1 1 1 2
3 2 3 3 4 2 2 2 3 3 4 1 2 3 3 1 3 2 4 3 3 4 1 4 1 2
1 1 2 1 4 1 3 1 4 1 1 1 2 3 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 3
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 2 2 2 2 1 3 1 4 1 3 1 1 3 1 1 4 3 2 4 1 1 3 1 3 2
1 1 2 2 1 2 2 2 4 1 3 2 2 2 2 1 2 1 3 4 1 2 3 3 2 3
1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3
1 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 2 3 1 1 3 2
2 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 1 2 4 1 1 3 1 4 3 2 4 3 2 2 4
1 2 2 1 2 1 3 2 4 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3
3 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 1 4 1 1 4 1 4 3 2
1 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3
Aitem Perilaku konsumtif 1 2 2 2 2 2 9 0 1 2 3 4
1 2 3 1 1 1 4 2 2 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 2 3 2
1 2 2 2 1 1 3 1 4 3 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2
3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 1 2 4 2 2 2 4 4 1 3 4 1 4 4 3
2 1 2 2 2 1 4 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 1 4 2 1 3 2 1 2
1 1 3 1 1 2 3 1 4 2 2 2 2 3 1 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
1 1 3 2 2 1 2 2 2 1 3 3 1 1 2 1 3 1 4 1 1 2 1 3 1 2
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
1 2 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2 3 2 3
1 1 2 3 4 1 3 1 3 2 3 2 1 1 2 1 1 1 4 1 1 3 2 2 2 2
1 2 2 3 1 4 2 4 1 3 3 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
1 2 2 2 1 1 3 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 1 2 2 2 1 3 1 2 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2
1 1 2 1 2 2 3 1 4 2 1 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 3
2 2 3 3 2 4 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2
1 1 2 2 2 3 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 4 1 1 3 1 2 1 1 2 3
2 1 3 2 2 2 2 2 4 2 1 3 2 3 3 2 1 1 2 4 2 1 2 2 3 3
1 2 3 3 1 1 2 1 3 1 1 4 1 1 2 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 2
2 2 3 3 3 1 1 1 2 1 2 4 1 1 4 1 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2
2 1 2 1 3 1 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 3
1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 4 1 2 1 2 1 2
1 2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 2 2 1 2
1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 3
1 1 3 2 2 1 2 1 3 3 1 4 1 1 2 1 1 1 4 2 3 3 1 3 1 2
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 4 3 2 2 3 1 1
3 4 4 3 4 3 1 3 1 2 1 4 1 2 2 3 4 3 1 1 4 3 4 3 3 3 2 2 3
3 2 4 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 3 1 1 2 2 1 1 3 1
1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 4 1 1 1 2 2 1 1 4 1 2 1 1 2 1 3 3 2
3 2 4 1 3 2 4 1 2 2 2 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3
2 1 2 2 3 3 1 1 1 1 3 4 1 3 2 4 3 3 2 4 2 2 4 1 3 4 4 4 3
3 2 4 2 3 3 1 2 3 1 3 4 1 2 2 4 3 4 3 1 4 3 4 2 3 3 4 3 1
3 1 3 1 4 1 4 2 2 1 1 4 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 1
3 3 3 1 4 4 1 1 1 3 3 4 4 4 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 4 2 1
2 1 2 1 2 2 4 1 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 3
3 2 3 1 3 3 1 1 3 1 1 2 2 1 1 3 1 2 1 2 3 1 1 1 2 1 1 2 1
4 3 2 1 3 4 4 1 1 2 1 4 1 3 2 4 1 1 2 1 4 4 4 3 2 2 3 2 3
2 3 4 1 3 4 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 4 4 2 2 1 2 2 1 2 1
1 4 1 1 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 1 4 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 3 1
2 4 4 2 3 4 4 2 1 1 1 4 3 4 3 4 2 3 2 4 2 4 4 4 2 3 3 3 1
2 2 1 1 2 2 4 1 1 1 1 2 2 2 2 4 2 3 4 4 3 4 2 1 2 1 1 2 2
2 1 1 1 3 2 4 2 3 1 2 2 4 3 2 4 2 3 2 3 2 4 4 2 2 2 2 1 1
3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 1 3 4 4 3 4 4 3 3 3
3 3 2 2 3 1 1 1 1 1 1 4 4 2 2 4 2 2 1 1 1 3 4 1 1 2 3 3 1
1 3 1 1 3 2 1 1 1 1 1 4 2 2 1 3 4 1 1 2 2 4 2 2 2 2 1 1 1
3 1 4 2 3 3 4 1 3 1 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
2 1 2 1 3 4 4 1 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 1 4 2 2 1 2 2 2 3 1 1
2 1 1 1 3 3 4 1 1 1 1 2 2 2 2 3 1 3 3 1 2 4 1 2 2 2 1 2 2
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2 3 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 4 3 1 2 1 1 1 1
2 2 1 1 4 2 4 1 1 3 2 2 2 2 2 4 2 1 2 4 2 4 4 2 2 3 4 2 2
1 2 2 2 4 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 4 1 1 2 1 3 4 4 1 3 2 2 1 1
3 4 1 1 4 2 1 1 1 2 2 4 2 3 1 4 1 1 4 4 3 1 4 1 2 1 4 2 1
3 1 2 1 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 3 1 1 2 1 3 2 1 2 2 3 1 1 1
3 2 2 1 3 3 1 3 3 2 1 2 2 2 3 3 2 4 4 1 3 4 1 2 3 2 1 3 1
3 2 3 1 3 3 4 3 3 2 1 4 2 2 3 4 2 4 4 1 4 4 1 2 3 2 1 2 1
2 3 4 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 1 2 2
3 3 3 1 3 3 4 1 1 1 1 2 2 3 1 3 1 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1 3 1
3 2 4 1 3 2 1 2 2 2 1 4 1 3 2 3 2 4 4 1 4 4 4 2 3 2 1 3 1
3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 3 1 1 4 4 2 2 2 1 1 1
2 3 3 2 3 2 1 1 1 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2 1 2 4 2 2 2 3 2 2 2
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 4 1 2 2 4 1 2 2 1 2 1
3 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 4 4 1 2 2 1 1 1
2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 4 1 2 2 1 1 2 1 1 1
2 1 1 1 2 1 4 2 1 2 1 2 2 2 3 3 1 2 4 3 1 1 3 2 2 2 1 2 1
1 1 1 1 2 1 4 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 1 2 4 2 2 4 2 1 1 2 2 1
56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
2 2 2 3 2 4 3 2 3 4 4 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 1 3 1 4 2 3 1
3 1 3 2 3 2 3 4 4 4 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 4 1 2 2
2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 4 3 2 1 4 2 3 2 1 4 1 2 1
1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 4 2 3 1
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 2 2
3 3 1 4 2 2 2 4 1 3 4 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 4 3 4 4 3 3
3 3 1 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 2 3 4 2 4 2 3 3 4 3 2 2 2 2
2 1 1 2 1 4 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 3 1 1 1 3 1
2 2 1 4 3 4 4 4 3 2 4 2 2 3 2 3 4 2 2 1 3 2 2 3 3 4 3 3 3
3 2 1 2 2 4 3 4 2 3 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 4 4 2 3 2 2 4
1 2 3 2 1 1 3 2 3 1 1 1 1 2 3 2 3 2 1 1 1 2 3 3 2 4 1 2 1
1 3 2 3 1 3 2 4 4 1 4 2 4 2 2 2 4 1 2 1 1 3 4 2 2 3 1 3 1
2 2 3 3 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 3 2 2 3 1 2 1
3 1 1 1 2 1 3 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 1 3 1 1 3 1
2 3 2 2 3 2 3 4 2 3 2 4 4 2 3 2 3 1 3 1 2 3 3 3 3 4 1 2 3
1 2 1 3 2 3 2 2 1 3 3 2 1 2 1 3 4 1 1 1 1 2 3 3 2 4 1 3 1
2 1 2 2 3 4 4 2 1 3 4 2 1 1 1 2 4 2 3 1 4 3 2 2 2 3 3 2 2
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4
2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 4 4 3 2 4 2 3 2 1 2 3 2 3 1 4 3 2 3 1
2 1 1 1 1 4 2 4 2 2 2 2 2 1 2 2 4 3 1 3 1 2 2 1 1 4 3 3 2
4 2 2 4 3 2 3 4 1 3 2 1 2 2 3 1 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4
2 2 1 3 2 4 2 4 2 3 2 1 3 2 2 2 4 2 1 1 1 3 2 1 1 4 2 2 2
2 2 1 2 2 2 3 4 2 1 1 3 3 2 1 3 2 1 1 1 1 2 3 3 1 4 1 2 1
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4 2 2 1 3 2 3 3 2 4 3 2 3
1 1 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 4 3 1 1 2 2 2 4 3 4 3 3 1
2 3 1 3 4 3 2 2 2 2 4 1 2 2 1 1 4 1 2 1 1 1 2 4 2 4 2 3 1
1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 4 3 1 2 1 1 2 2 2 3 1 3 1
2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1
3 2 1 1 2 3 3 3 1 2 4 2 2 2 1 1 4 1 1 2 1 2 3 1 2 4 2 3 1
2 2 1 1 2 2 3 2 1 3 4 2 2 2 1 2 3 3 1 1 1 2 2 1 3 4 2 2 1
3 3 3 2 3 1 2 2 4 3 4 3 4 1 2 1 4 2 1 1 2 2 3 2 2 4 3 2 2
1 2 3 3 1 4 2 2 4 1 1 1 2 2 2 1 3 1 1 1 2 2 3 2 1 4 1 3 1
1 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 2 2 1 4 3 3 1 1 2 2 3 2 3 4 1 2 1
2 1 1 2 1 4 2 1 1 2 2 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 3 3 3 1
2 2 2 4 2 4 3 4 2 2 2 1 4 2 1 2 4 1 2 2 2 2 1 3 2 4 1 2 1
1 2 1 3 1 3 2 3 1 1 2 3 3 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 1
1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2
1 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 1 4 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2 1 1 4 2 3 1
1 1 1 1 2 4 2 3 1 1 3 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 1
1 2 1 4 1 3 2 3 3 1 4 1 2 1 2 1 4 1 2 1 2 1 1 3 1 4 2 2 1
85 86
2 3 1 2 4 4 3 1 3 1 1 2 2 1 4 2 4 1 1 2
3 2
2 1
2 1
1 1
2 1
2 2
1 1
4 3
3 2
2 1
4 4
3 2
4 2
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3 2
2 1
1 1
4 1
3 1
2 1
1 1
2 2
3 2
4 1
3 1
3 1
2 1
4 1
3 1
1 1
3 1
Aitem Body Image 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
3 3 3 3 1 2 1 2 3 2 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 1
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 1 3 3 3
3 3 3 3 1 2 1 2 3 2 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 1
4 2 2 3 2 1 1 2 1 2 3 3 1 2 2 2 3 4 2 1 3 4 2 3 3 1
3 2 2 4 3 2 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3
3 2 2 3 1 1 1 2 1 2 2 3 1 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 1
4 3 3 4 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3
3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3
3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 2 4 2 4 2 2 3 2
3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
3 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 1 2 3 3 2 3 3
3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 2 3 4
3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3
2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2
3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 1 3 2 2 2 2 2 3
2 2 1 3 3 2 3 3 3 4 3 4 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1
3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 3
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
3 3 2 3 3 4 2 1 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 4 1 3 4 4 3 3 1
3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3
3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 1 3 3 3 2 3
2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2 3 3
3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3
1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 3
3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 1 2 3 3 3 3 4
4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4
2 2 3 2 3 2 4 3 2 4 2 2 3 3 1 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2
2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2
3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3
4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4
2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2
2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 4
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3
2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 1 3 2 3 3 3 2 2
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
2 3 3 3 1 3 1 3 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2
1 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3
3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 1 3 3 4 3 3 4 4 4 3
4 2 1 2 3 4 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 1 2 2 4 3 4 3
1 2 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 2 2 2 2 4 1 4 3
1 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 4 4 2 2 2 2 2 4 1 3 3
3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 2 2 2 2 4 1 4 3
1 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 1 2 2 2 2 2 4 1 1 3
3 2 2 3 4 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 4 4 1 3 3 1 3 2 3 4 4 3
3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 4 1 4 3
2 2 1 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 2 2 3 2 4 3
3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 2 1 2 3 3 3 3 2 4 3 3
3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 4 1 4 3
3 1 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3
3 3 1 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 1 3 2 2 2 3 1 3
1 2 3 2 3 2 1 3 1 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2
2 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 1 2 2 1 3 2 3 3 1 3
3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 4 3
1 2 1 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 3 2 1 4 3 3 1 4 2 3 3 2 3 3 4 2
3 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 4 3
2 3 3 3 1 3 1 3 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2
2 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 1 2 2 3 2 3 3 3 1 2 3
3 2 1 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3
3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 1 3 3 2 2 2 2 3 1 4 3
2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 4 1 2 2 1
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3 1 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 3 1 2 2 2 3 1 4 3
2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3
2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 3 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1
3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 4 3
3 4 1 2 3 2 1 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3
2 1 2 3 3 4 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4 3
1 2 2 2 3 3 1 3 1 2 3 3 2 1 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 4
3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 4 3
3 2 1 3 3 4 1 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3
3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
1 2 4 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2
2 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2
3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 3
3 4 3 3 2 2 1 2 4 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2
2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 1 4 3
56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2
2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 2 1 1 2 2 2 1 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 4
3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4
3 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4
3 3 3 2 4 1 3 4 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3
3 2 2 2 4 1 2 4 3 3 3 1 1 3 3 2 1 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 4
3 3 3 2 4 1 3 4 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3
2 2 2 2 4 1 2 3 3 3 2 1 1 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 2
3 2 2 3 4 2 3 4 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3
3 3 3 2 4 1 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3
2 2 2 2 4 1 2 2 3 3 3 1 1 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3
3 3 3 2 4 1 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3
3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 2 1 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2
2 3 3 3 4 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 2 2
1 2 4 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 1 3 2 2 1 3 4 3
2 2 2 2 4 1 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 2
2 2 3 1 3 1 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2
2 3 2 1 3 4 3 2 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 1 2 3
1 2 3 1 3 1 3 3 2 4 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2
2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 2
3 3 3 2 4 2 4 3 2 3 2 4 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 1 4 2 2
3 2 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 1 2 2 2
2 2 2 1 4 1 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 1 1 2 2
2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2 2 2 1 3 1 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 1 1 3 2
2 2 2 2 4 1 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3
1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 1 1
2 2 3 2 4 1 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2
3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 1 2 2 4 3 2 3 3
2 2 2 1 3 1 2 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 1 3 2
4 2 1 3 3 2 1 2 3 2 4 3 1 1 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 1 3
3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 4 1 1 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2
2 2 3 2 4 1 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3
2 3 3 1 3 1 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2
1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 4 2 1 2 1 3
2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 2 2
2 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3
2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 4 3 3 2 3
1 2 1 1 3 1 2 4 3 3 2 3 1 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2
2 3 4 3 3 2 3 3 2 1 2 2 1 4 2 2 2 1 3 3 2 1 2 3 4 4 2 2 1 3 3 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3
85 86
No 41
#
#
# 45
# 47
#
# 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
# 61
#
#
# 65
# 67
#
# 70
3 2 3 3 4 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3
4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3
3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 3 3
3 3 1 3 2 1 1 3 4 3 2 3 1 2 2 2 3 4 1 2 3 1 2 3
3 3 3 3 1 4 3 3 4 4 2 3 2 2 2 2 3 4 2 1 4 4 2 3
3 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 1 2 3 3 2
3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 1 3 2 3 2 2
3 2 1 3 2 2 3 3 4 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2
3 3 2 3 1 2 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 4 4 2 2 2 3 3 3
2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2
3 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 4 4 3 3
4 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1 2 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3
1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 2 3 2 3 2 4 3 3 1 2 3 3 3 3
3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3
3 3 3 4 4 3 2 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3
3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3
3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 3 3
3 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 4 1 2 2 3 3 2
3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 1 4 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3
3 2 1 3 2 2 3 3 4 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2
3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 2 2 3 2 2
2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 4 3 2 3 2
3 2 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3
3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 1 3 4 3 3
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3
3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 2 3 1 4
3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4
3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 4 1 4
2 2 2 2 1 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 4 2 3 4 2
2 3 3 2 2 2 3 1 1 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 4
2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 4 4 3 3 1 3 4 2 3 4 2
3 3 3 1 1 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 4
3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 3
2 3 3 1 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 1 4 3 2 2 2 2 2 3 1 3
3 3 3 1 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 4 2 3 2 3 2 2 4 1 4
3 3 3 1 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 4 2 2 2 3 2 2 4 1 4
3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 1 2 3 1 2 2 2 4 1 4
3 3 3 2 1 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 3 1 4
4 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 4 4 3 3 2 4 3 2 3 4 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
1 2 3 1 1 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 1 4
2 3 3 1 1 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 1 4
3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 1 2 4 3 1 2 2 3 2 3
3 3 3 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 1 4
1 2 3 1 1 2 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 4 4 4 2 2 1 4 3 2 3 4 4
3 3 3 3 2 2 4 4 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4
3 2 2 1 1 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 1 4 3 2 3 4 4
2 3 2 2 4 3 3 1 1 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 1 4
2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 2
3 3 2 1 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4
3 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4
3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 4
1 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 3 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2
3 3 3 2 1 3 3 4 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 1 4
55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
3 2 3 3 3 4 1 4 3 3 3 2 4 1 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3
3 2 2 2 2 3 1 3 4 3 3 3 1 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 3
3 3 2 2 2 4 1 3 1 3 3 3 1 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 1 2 2
3 2 3 3 4 3 1 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2
3 4 2 3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3
3 2 2 2 2 3 1 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2
3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 2 3 1 2 3
3 2 2 2 2 3 1 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
3 4 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3
3 4 2 4 2 4 1 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3
3 4 3 4 1 4 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3
3 2 2 3 2 3 1 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2
3 4 3 1 2 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 1 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2
3 3 3 3 2 3 1 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3
3 3 2 3 2 3 1 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3
3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 1 3 3 1 2 2
3 3 2 3 2 3 1 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3
3 2 2 2 1 4 1 1 2 3 3 4 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 1 3 1 2 2
3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 1 4 3 2
3 2 2 3 2 4 1 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 1 2 2 3
3 1 2 2 2 3 1 3 4 2 3 3 4 2 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2
3 3 3 3 2 4 1 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3
3 3 3 3 2 4 1 4 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3 4 3 3 2 4 1 4 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 2 3
3 3 3 3 2 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
3 2 3 2 2 3 1 4 4 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3
1 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 1
3 1 2 1 1 3 1 2 4 3 3 2 3 1 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2
85 86
2 1 2 2 4 1 3 3 1 3 3 1 3 2 1 2 3 1 2 2 3 4 2 3 2 2 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Reliability Body Image-1 Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
86 0 86
% 100,0 ,0 100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,950
N of Items 70
Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027
Scale Mean if Item Deleted 179,4767 179,3488 178,6395 178,6977 179,1279 179,3023 178,9186 179,4651 178,8256 179,0233 179,1860 178,6628 179,0698 178,9070 179,0581 179,6279 179,3140 179,2791 179,2791 179,3953 179,4884 178,9651 179,0581 179,1744 179,5698 179,0814 179,1279
Scale Variance if Item Deleted 608,841 591,924 599,504 599,343 587,289 586,072 587,534 589,240 593,652 585,152 594,906 611,097 583,760 592,462 600,455 609,931 592,689 591,474 597,592 592,265 609,312 600,481 586,079 583,393 613,260 587,558 600,678
Corrected Item-Total Correlation ,102 ,513 ,407 ,318 ,630 ,560 ,685 ,562 ,462 ,735 ,454 ,012 ,748 ,560 ,332 ,041 ,534 ,626 ,325 ,559 ,086 ,257 ,734 ,704 -,053 ,616 ,328
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,951 ,950 ,950 ,950 ,949 ,949 ,949 ,949 ,950 ,949 ,950 ,951 ,949 ,949 ,950 ,951 ,949 ,949 ,950 ,949 ,951 ,951 ,949 ,949 ,951 ,949 ,950
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00068 VAR00069 VAR00070
179,9535 179,0116 178,9884 179,1163 179,3721 178,9884 178,7907 178,6860 179,1395 179,5581 179,0000 179,1628 179,2093 179,0698 178,6977 179,1628 179,3256 179,0581 179,0233 179,1395 179,2209 179,1977 178,7558 178,9186 178,9302 179,1628 178,6744 178,6628 179,1628 179,2093 179,1744 179,0581 179,2907 178,8488 179,0930 179,3256 178,9535 179,0698 178,9884 178,9651 178,7326 179,9651 179,0581
607,245 586,859 597,941 588,669 597,060 591,565 595,038 597,983 599,039 608,485 588,165 599,220 591,532 596,442 603,672 585,126 597,281 597,773 601,317 589,792 596,951 590,560 587,293 583,464 589,642 588,185 600,081 604,791 586,161 589,344 615,463 586,973 589,291 597,071 591,615 595,069 599,598 586,583 591,494 588,481 604,669 607,140 589,961
,151 ,660 ,334 ,620 ,343 ,604 ,456 ,394 ,313 ,102 ,705 ,343 ,536 ,429 ,244 ,746 ,347 ,374 ,246 ,661 ,417 ,589 ,651 ,738 ,557 ,629 ,281 ,220 ,671 ,654 -,108 ,725 ,494 ,409 ,481 ,445 ,338 ,700 ,538 ,728 ,198 ,154 ,535
,951 ,949 ,950 ,949 ,950 ,949 ,950 ,950 ,950 ,951 ,949 ,950 ,949 ,950 ,950 ,949 ,950 ,950 ,951 ,949 ,950 ,949 ,949 ,949 ,949 ,949 ,951 ,951 ,949 ,949 ,952 ,949 ,950 ,950 ,950 ,950 ,950 ,949 ,949 ,949 ,951 ,951 ,949
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Reliability Body Image-2 Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
% 100,0 ,0 100,0
86 0 86
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,959
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,960
N of Items 57 Item-Total Statistics
VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00026 VAR00027 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032
Scale Mean if Item Deleted 147,3721 146,6628 146,7209 147,1512 147,3256 146,9419 147,4884 146,8488 147,0465 147,2093 147,0930 146,9302 147,0814 147,3372 147,3023 147,3023 147,4186 146,9884 147,0814 147,1977 147,1047 147,1512 147,0349 147,0116 147,1395 147,3953
Scale Variance if Item Deleted 544,189 552,367 553,027 540,318 538,763 540,808 542,418 547,636 538,657 548,073 537,097 545,619 553,276 546,061 544,919 550,355 545,211 555,259 540,029 536,913 540,424 553,047 540,434 551,094 542,474 550,924
Corrected Item-Total Correlation ,543 ,414 ,301 ,645 ,582 ,694 ,570 ,443 ,739 ,456 ,758 ,565 ,338 ,532 ,624 ,334 ,572 ,213 ,723 ,709 ,635 ,348 ,660 ,333 ,611 ,325
Squared Multiple Correlation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,958 ,958 ,959 ,957 ,958 ,957 ,958 ,958 ,957 ,958 ,957 ,958 ,959 ,958 ,958 ,959 ,958 ,959 ,957 ,957 ,957 ,958 ,957 ,959 ,958 ,959
VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00056 VAR00057 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00070
147,0116 146,8140 146,7093 147,1628 147,0233 147,1860 147,2326 147,0930 147,1860 147,3488 147,0814 147,0465 147,1628 147,2442 147,2209 146,7791 146,9419 146,9535 147,1860 147,1860 147,2326 147,0814 147,3140 146,8721 147,1163 147,3488 146,9767 147,0930 147,0116 146,9884 147,0814
544,859 547,918 552,562 552,467 541,317 552,294 546,416 550,415 538,600 549,195 550,923 553,339 542,420 549,175 543,680 540,386 536,267 543,339 540,812 539,259 542,369 539,911 542,053 550,678 543,610 549,547 552,399 540,015 544,270 541,494 544,405
,607 ,466 ,349 ,303 ,717 ,343 ,493 ,406 ,751 ,379 ,374 ,271 ,688 ,445 ,597 ,664 ,763 ,551 ,655 ,685 ,668 ,745 ,510 ,395 ,516 ,410 ,346 ,705 ,556 ,745 ,508
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Scale Statistics Mean 149,7326
Variance 564,598
Std. Deviation 23,76128
N of Items 57
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
,958 ,958 ,958 ,959 ,957 ,959 ,958 ,958 ,957 ,958 ,958 ,959 ,957 ,958 ,958 ,957 ,957 ,958 ,957 ,957 ,957 ,957 ,958 ,958 ,958 ,958 ,959 ,957 ,958 ,957 ,958
Reliability Body Image-3 Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
% 100,0 ,0 100,0
86 0 86
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,959
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,960
N of Items 56 Item-Total Statistics
VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00023 VAR00024 VAR00026 VAR00027 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033
Scale Mean if Item Deleted 144,6279 143,9186 143,9767 144,4070 144,5814 144,1977 144,7442 144,1047 144,3023 144,4651 144,3488 144,1860 144,3372 144,5930 144,5581 144,5581 144,6744 144,3372 144,4535 144,3605 144,4070 144,2907 144,2674 144,3953 144,6512 144,2674
Scale Variance if Item Deleted 535,013 543,064 543,858 531,350 529,611 531,713 533,346 538,354 529,437 538,863 528,018 536,271 544,179 536,832 535,708 540,932 535,728 531,191 528,039 531,174 543,632 531,409 541,586 533,230 541,759 535,728
Corrected Item-Total Correlation ,544 ,416 ,299 ,640 ,582 ,692 ,568 ,445 ,742 ,457 ,758 ,571 ,334 ,534 ,625 ,339 ,581 ,714 ,703 ,638 ,354 ,657 ,340 ,613 ,323 ,606
Squared Multiple Correlation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,958 ,959 ,959 ,958 ,958 ,958 ,958 ,959 ,958 ,959 ,958 ,958 ,959 ,959 ,958 ,959 ,958 ,958 ,958 ,958 ,959 ,958 ,959 ,958 ,959 ,958
VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00056 VAR00057 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00070
144,0698 143,9651 144,4186 144,2791 144,4419 144,4884 144,3488 144,4419 144,6047 144,3372 144,3023 144,4186 144,5000 144,4767 144,0349 144,1977 144,2093 144,4419 144,4419 144,4884 144,3372 144,5698 144,1279 144,3721 144,6047 144,2326 144,3488 144,2674 144,2442 144,3372
538,795 543,563 543,117 532,180 543,238 537,335 541,571 529,285 539,795 541,685 544,119 532,999 539,924 534,394 531,305 527,149 534,520 531,473 529,967 533,053 530,603 532,460 541,713 534,213 540,360 543,357 530,959 535,375 532,210 535,379
,464 ,342 ,306 ,717 ,338 ,490 ,394 ,757 ,384 ,374 ,270 ,696 ,446 ,601 ,662 ,764 ,541 ,661 ,690 ,673 ,750 ,521 ,387 ,522 ,409 ,340 ,702 ,548 ,749 ,504
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Scale Statistics Mean 146,9884
Variance 555,259
Std. Deviation 23,56393
N of Items 56
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
,959 ,959 ,959 ,958 ,959 ,959 ,959 ,958 ,959 ,959 ,960 ,958 ,959 ,958 ,958 ,958 ,958 ,958 ,958 ,958 ,958 ,959 ,959 ,959 ,959 ,959 ,958 ,958 ,958 ,959
Reliability Body Image-4 Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
% 100,0 ,0 100,0
86 0 86
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,960
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,961
N of Items 54
Item-Total Statistics
VAR00002 VAR00003 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00023 VAR00024 VAR00026 VAR00027 VAR00029 VAR00030
Scale Mean if Item Deleted 138,9302 138,2209 138,7093 138,8837 138,5000 139,0465 138,4070 138,6047 138,7674 138,6512 138,4884 138,6395 138,8953 138,8605 138,8605 138,9767 138,6395 138,7558 138,6628 138,7093 138,5930 138,5698
Scale Variance if Item Deleted 513,077 520,856 509,267 507,610 509,406 511,174 516,409 507,277 516,416 506,065 513,923 522,139 514,871 513,486 519,063 513,294 509,221 505,740 508,956 521,644 509,232 519,377
Corrected Item-Total Correlation ,538 ,413 ,641 ,582 ,700 ,570 ,438 ,747 ,464 ,757 ,577 ,325 ,527 ,628 ,329 ,591 ,712 ,712 ,643 ,344 ,661 ,339
Squared Multiple Correlation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,959 ,960 ,959 ,959 ,959 ,959 ,960 ,958 ,959 ,958 ,959 ,960 ,959 ,959 ,960 ,959 ,958 ,958 ,959 ,960 ,959 ,960
VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00056 VAR00057 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00070
138,6977 138,9535 138,5698 138,3721 138,2674 138,5814 138,7442 138,7907 138,6512 138,7442 138,9070 138,6395 138,7209 138,8023 138,7791 138,3372 138,5000 138,5116 138,7442 138,7442 138,7907 138,6395 138,8721 138,4302 138,6744 138,9070 138,5349 138,6512 138,5698 138,5465 138,6395
511,084 519,433 513,613 517,013 521,069 510,082 520,898 515,015 519,147 506,946 517,944 519,292 510,556 517,855 512,033 509,214 505,100 512,488 509,251 508,122 510,803 508,469 510,725 519,542 512,246 517,991 521,381 508,912 513,283 510,110 513,316
,615 ,325 ,605 ,451 ,348 ,718 ,339 ,495 ,399 ,768 ,374 ,378 ,708 ,441 ,609 ,664 ,767 ,539 ,666 ,685 ,679 ,754 ,513 ,385 ,518 ,413 ,330 ,703 ,547 ,751 ,503
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Scale Statistics Mean 141,2907
Variance 532,726
Std. Deviation 23,08086
N of Items 52
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
,959 ,960 ,959 ,959 ,960 ,958 ,960 ,959 ,960 ,958 ,960 ,960 ,959 ,959 ,959 ,959 ,958 ,959 ,959 ,959 ,959 ,958 ,959 ,960 ,959 ,960 ,960 ,958 ,959 ,958 ,959
Reliability Perilaku Konsumtif-1 Case Processing Summary N Cases
Valid
% 86
100,0
0
,0
86
100,0
Excluded Total
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,916
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,916
N of Items 40
Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
Scale Mean if Item Deleted 82,0581
308,667
,460
.
,914
VAR00002
81,7093
309,126
,399
.
,915
VAR00003
82,4070
309,915
,389
.
,915
VAR00004
82,4767
312,205
,345
.
,915
VAR00005
80,8488
313,542
,292
.
,916
VAR00006
81,7442
307,134
,401
.
,915
VAR00007
81,5814
312,293
,314
.
,916
VAR00008
82,5116
309,594
,460
.
,914
VAR00009
81,4535
303,992
,544
.
,913
VAR00010
82,1977
311,337
,347
.
,915
VAR00011
82,2558
311,181
,351
.
,915
VAR00012
81,8605
298,827
,638
.
,911
VAR00013
82,5116
309,806
,421
.
,914
VAR00014
82,3721
320,495
,073
.
,918
VAR00015
81,5233
304,276
,529
.
,913
VAR00016
82,1744
302,216
,624
.
,912
VAR00017
81,8953
309,342
,374
.
,915
VAR00018
80,7326
315,492
,273
.
,916
VAR00019
82,0930
309,309
,374
.
,915
VAR00020
82,2558
305,016
,536
.
,913
VAR00021
81,2209
315,351
,210
.
,917
VAR00022
82,1047
306,118
,518
.
,913
VAR00023
82,1977
306,137
,525
.
,913
VAR00024
82,2093
309,085
,465
.
,914
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
VAR00025
81,8023
304,396
,527
.
,913
VAR00026
82,0465
303,174
,534
.
,913
VAR00027
82,2442
309,928
,333
.
,916
VAR00028
82,6512
310,865
,525
.
,914
VAR00029
82,1279
306,395
,486
.
,914
VAR00030
82,0233
305,905
,489
.
,914
VAR00031
81,7326
312,410
,332
.
,915
VAR00032
82,1860
303,236
,588
.
,912
VAR00033
81,8605
303,604
,557
.
,913
VAR00034
82,4767
303,947
,591
.
,912
VAR00035
81,9884
306,294
,505
.
,913
VAR00036
82,5349
310,769
,442
.
,914
VAR00037
82,5698
307,519
,548
.
,913
VAR00038
82,5349
307,499
,531
.
,913
VAR00039
82,4767
310,558
,421
.
,914
VAR00040
82,2442
304,893
,507
.
,913
Scale Statistics Mean 84,1512
Variance 323,612
Std. Deviation 17,98922
N of Items 40
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Reliability Perilaku Konsumtif-2 Case Processing Summary N Cases
Valid
86
% 100,0
0
,0
86
100,0
Excluded Total
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,919
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,920
N of Items 35
Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
Scale Mean if Item Deleted 68,0581
270,385
,463
,534
,917
VAR00002
67,7093
271,338
,385
,620
,918
VAR00003
68,4070
271,162
,405
,588
,918
VAR00004
68,4767
273,994
,337
,627
,918
VAR00006
67,7442
270,263
,365
,469
,918
VAR00008
68,5116
271,476
,454
,596
,917
VAR00009
67,4535
266,721
,524
,606
,916
VAR00010
68,1977
273,266
,337
,710
,918
VAR00011
68,2558
272,687
,355
,552
,918
VAR00012
67,8605
261,157
,641
,575
,914
VAR00013
68,5116
271,359
,427
,647
,917
VAR00015
67,5233
267,005
,508
,572
,916
VAR00016
68,1744
264,099
,635
,707
,915
VAR00017
67,8953
271,507
,361
,666
,918
VAR00019
68,0930
271,732
,353
,430
,918
VAR00020
68,2558
266,898
,541
,559
,916
VAR00022
68,1047
267,789
,528
,590
,916
VAR00023
68,1977
267,808
,535
,694
,916
VAR00024
68,2093
270,662
,472
,585
,917
VAR00025
67,8023
266,560
,524
,630
,916
VAR00026
68,0465
265,174
,538
,694
,916
VAR00027
68,2442
272,069
,320
,659
,919
VAR00028
68,6512
272,559
,525
,665
,916
VAR00029
68,1279
267,619
,510
,728
,916
VAR00030
68,0233
267,882
,488
,772
,916
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
VAR00031
67,7326
274,104
,327
,632
,918
VAR00032
68,1860
265,259
,592
,732
,915
VAR00033
67,8605
265,839
,554
,724
,916
VAR00034
68,4767
265,288
,618
,773
,915
VAR00035
67,9884
267,988
,513
,674
,916
VAR00036
68,5349
272,299
,448
,548
,917
VAR00037
68,5698
268,719
,575
,747
,916
VAR00038
68,5349
268,558
,562
,785
,916
VAR00039
68,4767
271,476
,450
,748
,917
VAR00040
68,2442
266,563
,518
,676
,916
Scale Statistics Mean 70,1512
Variance 284,506
Std. Deviation
N of Items
16,86731
35
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Reliability Perilaku Konsumtif-3 Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 100,0
86
Excluded Total
0
,0
86
100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,919
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,920
N of Items 34
. Summary Item Statistics Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
Scale Mean if Item Deleted 66,1512
258,200
,465
,517
,917
VAR00002
65,8023
259,337
,380
,605
,918
VAR00003
66,5000
258,771
,413
,588
,918
VAR00004
66,5698
261,895
,333
,627
,918
VAR00006
65,8372
258,397
,357
,451
,919
VAR00008
66,6047
259,301
,455
,594
,917
VAR00009
65,5465
254,886
,517
,582
,916
VAR00010
66,2907
260,373
,360
,587
,918
VAR00011
66,3488
260,606
,351
,551
,918
VAR00012
65,9535
249,221
,641
,573
,914
VAR00013
66,6047
259,418
,419
,645
,917
VAR00015
65,6163
254,875
,510
,572
,916
VAR00016
66,2674
252,151
,634
,679
,915
VAR00017
65,9884
259,212
,365
,655
,918
VAR00019
66,1860
259,753
,347
,426
,919
VAR00020
66,3488
254,912
,538
,542
,916
VAR00022
66,1977
255,666
,529
,585
,916
VAR00023
66,2907
255,456
,545
,693
,916
VAR00024
66,3023
258,472
,474
,584
,917
VAR00025
65,8953
254,942
,510
,570
,916
VAR00026
66,1395
253,039
,542
,692
,916
VAR00028
66,7442
260,569
,516
,653
,917
VAR00029
66,2209
255,351
,516
,727
,916
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
VAR00030
66,1163
255,680
,492
,767
,916
VAR00031
65,8256
261,887
,327
,629
,919
VAR00032
66,2791
253,427
,586
,708
,915
VAR00033
65,9535
253,974
,548
,703
,916
VAR00034
66,5698
253,260
,618
,772
,915
VAR00035
66,0814
255,629
,523
,624
,916
VAR00036
66,6279
260,048
,451
,548
,917
VAR00037
66,6628
256,697
,572
,742
,916
VAR00038
66,6279
256,472
,562
,784
,916
VAR00039
66,5698
259,424
,446
,736
,917
VAR00040
66,3372
254,320
,524
,645
,916
Scale Statistics Mean 68,2442
Variance 272,069
Std. Deviation 16,49452
N of Items 34
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
KUISIONER PERILAKU KONSUMTIF RAHASIA DATA DIRI Nama : Usia : PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda silang (x) pada pernyataan yang paling sesuai dengan diri Anda, pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu: Y = Ya T = Tidak Pernyataannya sebagai berikut: NO PERNYATAAN Y T 1. Saya senang membeli dan menggunakan barang yang menawarkan hadiah 2.
Variasi warna pada suatu barang mempengaruhi saya untuk membeli barang tersebut.
3.
Saya membelanjakan uang yang lebih banyak untuk membeli produk-produk yang membuat saya tampil cantik.
4.
Saya akan berbelanja produk yang memberikan diskon yang menarik
5.
Saya senang berbelanja produk-produk dengan merek terkenal agar tampak keren
6.
Saya senang membeli produk-produk yang dipromosikan oleh artis terkenal. Percaya diri saya meningkat ketika membeli dan menggunakan produk yang mahal.
7. 8.
Saya senang menggunakan produk dengan merek yang berganti-ganti
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
RAHASIA
Dengan hormat, Dalam rangka mengadakan penelitian mengenai remaja putri, maka perkenankanlah saya meminta partisipasi Anda untuk mengisi skala yang saya berikan. Penelitian ini menggunakan 2 buah skala. Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban yang salah karena setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda dengan sejujur-jujurnya tanpa mendiskusikannya dengan orang lain. Partisipasi Anda merupakan bantuan yang sangat besar artinya bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Medan, Mei 2009
Peneliti
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
SKALA UJI COBA PERILAKU KONSUMTIF
DATA DIRI
Nama
:
Usia
:
PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat 40 buah pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan lalu berilah tanda silang (x) pada pernyataan yang paling sesuai dengan diri Anda, pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu: SL
: Selalu
SR
: Sering
KD
: Kadang-kadang
JR
: Jarang
Contoh : Pernyataan No. 1. Saya berharap mendapat bingkisan dari produk yang saya gunakan
SL
SR
KD
JR
Jika Anda ingin mengubah jawaban Anda, berilah tanda garis sejajar horizontal pada jawaban yang ingin Anda ubah, kemudian silanglah jawaban yang Anda anggap tepat.
Contoh : No. Pernyataan 1. Saya berharap mendapat bingkisan dari produk yang saya gunakan
SL
SR
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
KD
JR
NO
PERNYATAAN
1.
saya cenderung membeli produk yang berlabel “beli 1 garatis 1” Saya senang berbelanja produk yang membuat saya berani untuk tampil di depan umum. Saya membelanjakan uang yang lebih banyak untuk membeli kosmetik agar tampak cantik. Saya menggunakan produk merek baru, meskipun yang lama belum habis. Saya senang berbelanja produk yang dibungkus rapi Saya membeli suatu produk, apabila produk tersebut dikemas sesuai dengan warna favorit saya. Berbelanja produk tertentu dapat meningkatkan keyakinan diri saya Saya senang meniru perilaku tokoh yang saya idolakan dalam menggunakan suatu produk. Saya berbelanja produk yang memberikan diskon yang menarik. Saya senang berbelanja produk-produk dengan merek terkenal. Uang saya lebih banyak terpakai untuk membeli produk-produk perawatan tubuh. Saya membeli pakaian yang sedang trend saat ini agar terlihat menarik. Saya membelanjakan uang yang lebih banyak untuk mengubah daya tarik fisik. Saya senang menggunakan produk dengan merek yang berganti-ganti. Saya sering tergoda untuk berbelanja produk karena bentuknya yang menarik. Berbelanja suatu produk di tempat-tempat “high class” membuat saya tampak lebih keren. Saya mengincar produk obral apabila sedang berbelanja. Saya berbelanja produk yang harganya terjangkau. Saya senang mencoba berbagai produk dengan merek berbeda meskipun memiliki fungsi yang sama. Produk yang digunakan oleh public figure mempengaruhi saya dalam membeli suatu barang. Variasi warna pada suatu barang mempengaruhi saya untuk membeli barang tersebut. Saya senang berbelanja produk dengan merek terbaru.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
SL SR KD JR
Saya senang membeli pakaian dengan merek terkenal agar tampak keren.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
24.
25. 26.
27. 28. 29. 30. 31. 32.
33. 34. 35.
36. 37. 38. 39. 40.
Jika saya menginginkan hadiah yang ditawarkan oleh suatu produk maka saya akan membeli produk tersebut. Apabila ada potongan harga pada suatu produk, saya akan langsung membelinya. Ketika berbelanja suatu produk, saya berharap akan memperoleh bingkisan yang ditawarkan produk tersebut. Dalam membeli suatu produk saya lebih memfokuskan pada harganya daripada manfaat. Saya senang membeli produk-produk yang dipromosikan oleh artis terkenal. Menurut saya, menggunakan produk dengan harga mahal dapat membuat saya lebih menarik. Percaya diri saya meningkat ketika membeli dan menggunakan produk yang mahal. Kemasan suatu produk mempengaruhi saya untuk membeli produk terrsebut. Saya membelanjakan uang yang lebih banyak untuk membeli produk-produk yang membuat saya tampil cantik. Saya merasa bangga ketika menggunakan produk mahal. Saya menggunakan produk merek-merek yang sama dengan tokoh idola saya. Bingkisan yang ditawarkan oleh suatu produk merupakan pertimbangan bagi saya untuk membeli suatu barang. Saya senang berbelanja suatu produk ditempat orangorang dari golongan kelas ekonomi keatas. Saya membeli produk yang dipromosikan oleh tokoh idola saya. Apabila ada produk tertentu yang baru di promosikan, saya akan langsung mencobanya. Ketika membeli suatu produk, saya lebih mempertimbangkan merek daripada manfaat. Saya senang membeli barang yang menawarkan undian.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
SKALA UJI COBA BODY IMAGE
DATA DIRI Nama Usia
: : PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat 70 buah pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan lalu berilah tanda silang (x) pada pernyataan yang paling sesuai dengan diri Anda, pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Contoh : No. Pernyataan SL SR KD JR 1. Menurut saya, penting untuk meluangkan waktu khusus untuk merawat tubuh.
Jika Anda ingin mengubah jawaban Anda, berilah tanda garis sejajar horizontal pada jawaban yang ingin Anda ubah, kemudian silanglah jawaban yang Anda anggap tepat.
Contoh : Pernyataan SL SR KD JR No. 1. Menurut saya, penting untuk meluangkan waktu khusus untuk merawat tubuh.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
NO
PERNYATAAN
1.
Saya tidak memiliki jadwal teratur ke salon untuk meningkatkan penampilan saya. Saya tidak mengkhawatirkan perubahan berat badan saya Saya senang dengan penampilan saya saat ini
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
12. 13.
Saya jarang berdandan dalam waktu lama.
14.
Berat badan saya berada dalam kategori normal
15.
18.
Saya waspada pada makanan yang dapat membuat badan gemuk. Saya tidak memerlukan waktu yang lama untuk merias wajah untuk tampak cantik. Saya nyaman-nyaman saja walaupun berat badan saya naik. Saya memiliki bentuk tubuh yang indah
19.
Saya tidak suka dengan ukuran perut saya.
20.
Bentuk tubuh saya sangat mempesona
21.
Ukuran berat badan saya tidak normal
22.
Saya tidak puas dengan ukuran payudara saya saat ini. Saya tidak menggunakan waktu lama untuk memperbaiki penampilan saya.
10. 11.
16. 17.
23.
S
Saya tidak tidak percaya diri untuk berpergian dengan penampilan fisik saya sekarang. Saya tidak menggunakan waktu lama untuk tampil cantik sebelum keluar rumah Saya tidak perlu mempermasalahkan mengenai berat badan Saya menyukai bentuk tubuh saya saat ini Saya tidak merisaukan masalah kenaikan berat badan. Saya tidak akan melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan. Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh saya saat ini Saya tidak pernah mengeluh tentang penampilan fisik saya Saya tidak percaya diri dengan warna kulit saya
9.
SS
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
TS
STS
24.
Berat badan saya saat ini tidak ideal
25.
Menurut saya, tidak perlu ada waktu khusus untuk perawatan tubuh Berat badan saya tidak berada dalam kategori normal Saya tidak peduli dengan banyaknya makanan yang saya makan. Saya merasa ukuran tubuh saya tidak proporsional
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38 39. 40. 41. 42. 43.
Saya merasa berat badan saya jauh dari ukuran normal Saya selalu melakukan perawatan wajah yang teratur agar tampil cantik. Saya tidak senang dengan ukuran paha saya saat ini Saya tidak memiliki jadwal rutin untuk perawatan kulit di pusat kecantikan. Saya tidak senang dengan ukuran pinggang saya. Saya akan melakukan diet ketat saat barat badan saya mulai naik. Saya merasa wajah saya tidak menarik Saya melakukan perawatan kecantikan yang teratur agar dapat tampil lebih menarik. Saya selalu berusaha untuk memperbaiki penampilan saya. Berat badan saya tidak sesuai dengan ukuran tubuh saya. Agar tampil cantik, saya sering pergi ke Salon. Saya menyukai bentuk betis saya. Saya merasa percaya diri dengan tinggi badan saya Saya menyukai warna kulit saya saat ini
44.
Saya merasa puas dengan berat badan saya sekarang Saya khawatir jika berat badan saya naik
45.
Saya bangga dengan pinggul saya.
46. 47.
Saya sering mengurangi porsi makan agar berat badan saya tidak naik. Ukuran tubuh saya sudah cukup seimbang
48.
Bentuk
tubuh
saya
tidak
menarik
jika
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62.
63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70.
dibandingkan dengan teman perempuan lainnya. Tidak ada yang salah dengan berat badan saya Saya merasa tertekan dengan bentuk tubuh saya saat ini Saya tidak puas dengan bentuk tubuh saya sekarang. Saya merasa rendah diri terhadap bentuk tubuh saya sekarang. Berat badan saya berada dalam kategori yang ideal Tidak perlu bagi saya untuk mengkonsumsi produk-produk untuk menurunkan berat badan Saya senang dengan bentuk wajah saya saat ini Saya membutuhkan waktu yang lama untuk berdandan agar tampak cantik. Berat badan saya sudah cukup proporsional Saya tidak perlu menggunakan produk kecantikan untuk terlihat menarik. Saya nyaman dengan berat badan saya saat ini Saya pikir saya perlu mengurangi lemak pada tubuh saya. Saya tidak puas dengan bokong saya saat ini. Saya merasa cemas ketika berat badan saya lebih berat dibandingkan teman-teman perempuan lainnya. Saya merasa kaki saya indah. Saya memperhatikan kadar lemak pada makanan sebelum memakannya Jika tampil di depan umum, Saya merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuh saya sekarang Bentuk tubuh saya, membuat saya tidak bahagia. Saya merasa percaya diri dengan bentuk tubuh saya saat ini. Saya merasa rambut saya bagus. Apabila ada bekas jerawat di wajah saya, perlu waktu lama untuk menutupinya dengan make-up. Saya membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan penampilan yang menarik.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
No. subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Aitem Perilaku Konsumtif 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 1 2 1 3
1 1 1 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4
1 1 2 2 1 1 2 3 2 1 3 2 1 1
3 2 2 2 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 1 3 2 4 1 3 3 2 2 4
2 2 1 3 2 1 3 3 2 2 1 2 1 3
2 2 3 4 2 3 3 4 1 3 3 4 2 4
4 1 3 3 2 4 1 1 2 1 2 2 2 4
2 1 2 2 1 1 2 4 3 1 3 3 1 1
4 2 3 4 4 2 3 3 1 1 2 2 1 4
1 1 2 3 4 2 2 2 2 1 1 1 1 4
4 3 2 1 2 4 2 4 2 3 2 3 3 4
4 1 1 1 2 4 2 2 1 3 1 2 1 4
1 3 2 2 1 3 3 2 1 2 1 2 1 4
2 1 1 2 2 4 2 3 1 2 2 1 4 1
3 1 2 1 2 3 2 3 3 2 1 2 1 1
3 1 2 4 2 3 3 1 2 2 1 3 1 4
4 1 2 4 3 4 1 1 2 2 2 2 2 4
1 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 1 4
2 3 2 3 1 1 3 2 1 3 3 2 2 4
1 2 1 3 1 1 2 2 2 3 2 4 1 4
1 1 1 4 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1
4 1 1 4 2 4 2 2 2 1 1 2 1 4
1 1 1 4 2 4 2 2 4 1 3 1 1 4
3 4 1 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 4
3 1 2 2 1 1 3 3 2 1 2 2 1 4
3 1 1 3 2 4 2 2 3 1 2 2 1 4
4 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1
4 3 2 3 1 1 3 2 2 3 2 2 3 4
1 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 4
2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1
1 2 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 3 1 3 1 2 1 1 1 2 1 1
2 2 1 1 1 3 2 2 1 1 2 2 1 4
2 2 2 1 1 4 1 2 2
4 1 1 2 1 3 4 2 1
4 1 1 2 1 2 3 1 1
3 1 1 1 2 1 1 2 1
1 4 2 3 2 1 2 1 4
1 1 1 4 1 1 2 1 1
2 4 4 3 2 2 1 4 3
3 2 2 2 1 2 3 2 1
4 1 2 2 1 1 3 1 1
3 2 1 2 2 3 4 2 1
4 2 1 1 1 1 4 1 1
4 4 2 1 2 3 3 3 3
2 2 1 2 1 3 3 2 1
1 4 2 2 2 2 1 2 4
3 1 1 1 2 4 2 1 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1
1 2 2 2 1 2 4 3 1
2 3 1 2 1 2 3 1 1
1 2 2 2 1 4 2 1 1
3 4 2 2 1 4 1 2 2
1 3 1 1 2 2 1 1 3
1 1 1 2 1 1 1 1 1
2 1 2 1 1 1 4 2 1
2 2 2 1 1 3 4 2 1
4 3 2 1 2 4 3 3 1
4 2 1 2 1 1 4 3 1
1 2 1 1 1 3 2 2 1
1 1 1 2 1 1 2 1 1
2 4 2 3 3 4 1 1 1
2 3 1 2 1 1 2 1 1
1 1 1 2 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 2 1
1 2 1 1 1 3 1 1 1
1 1 3 3 2 1 1 1 1
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
79 55 57 98 66 81 75 77 60 61 58 72 49 10 4 73 71 68 61 46 76 76 57 48
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
1 2 3 2 2 2 1 4 1 2 2 1
4 3 4 1 3 2 2 2 4 2 3 3
1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 3 1
1 1 2 2 1 2 1 1 2 3 2 1
1 3 2 1 2 2 1 4 3 4 2 4
1 1 2 1 1 2 2 4 1 2 1 3
1 3 3 2 3 1 2 4 1 3 2 1
3 1 2 2 2 1 2 2 4 2 3 1
4 3 1 2 1 3 1 1 1 3 2 1
4 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3
1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 3 2
1 3 2 1 2 3 3 1 2 3 2 3
3 2 2 2 1 2 1 1 1 3 3 1
1 3 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1
1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1
2 1 2 1 2 2 1 3 1 2 1 1
2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2
3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 1
1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 3 1
1 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2
2 1 1 3 3 2 1 2 1 2 2 1
3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1
1 2 2 2 3 1 1 2 4 3 2 1
2 2 1 3 3 2 1 2 4 2 3 1
1 4 1 2 2 2 2 4 1 3 4 4
2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 3 2
2 1 1 3 3 3 2 2 4 3 3 3
1 1 1 1 1 2 2 4 1 1 1 2
4 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1
3 1 1 2 2 1 2 2 1 2 3 1
2 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1
1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 3 1 1 2 1 4 1 2 4 1
64 62 67 57 66 61 50 76 60 76 77
2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 4 1 2 2 1 2
2 3 3 1 2 3 1 1 3 3 4 2 2 4 2 3
1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 3 1 2 1 1
2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1
2 2 2 4 3 1 2 4 4 2 1 1 1 2 2 1
2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1
4 2 3 3 1 3 3 1 3 1 3 2 3 4 2 3
2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2
2 3 3 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2
2 2 2 1 3 4 2 3 2 1 4 1 2 2 2 2
2 2 2 1 3 1 2 1 1 1 2 3 1 3 2 1
3 4 1 3 2 2 3 4 2 1 3 1 2 3 3 1
2 4 2 3 2 1 1 3 1 4 2 1 3 2 1 1
2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 1 1 3 3 3 3 4 2 2 3 4 1
1 2 1 2 2 4 1 2 2 3 2 3 2 2 1 2
2 2 1 3 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1
2 3 1 2 2 1 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2
2 1 4 2 2 1 1 2 2 3 2 2 1 3 2 4
3 2 1 2 2 1 3 2 3 3 4 3 1 2 2 2
3 1 4 3 2 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 4
2 2 2 1 2 2 1 1 1 3 1 2 1 2 2 1
2 4 2 2 3 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2
2 3 3 2 2 4 1 1 1 4 2 3 2 3 1 2
3 1 1 3 3 2 2 3 3 2 4 2 1 3 2 3
2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
2 4 2 2 2 2 1 1 2 3 4 3 4 2 1 2
1 1 3 2 2 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1
2 2 4 2 3 1 2 2 3 3 2 1 2 4 2 2
2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 4 1 1 2 1 3
1 1 1 2 1 1 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1
2 1 1 3 1 1 2 1 1 2 2 2 1 3 1 2
2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2
3 1 1 3 1 3 2 1 2 2 1 1 1 3 1 2
73 70 64 72 70 56 58 60 64 82 79 57 55 80 53 64
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
5 5
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
2 1 1 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 3 4 3 1 2 4 2 2 2 3 2 3 1 3 3
3 3 3 2 4 3 1 2 3 4 4 3 1 2 2 3 4 2 3 4 4 3 1 4 3 3 3 4 4
1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 3 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 2 1
2 1 2 1 1 2 4 2 1 2 3 1 2 1 3 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1
4 2 4 3 1 1 4 2 2 3 3 1 2 1 2 3 4 3 2 3 2 2 4 4 2 4 1 2 4
1 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 3 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2
3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3
2 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 1 3 1 3 2 4 2 3 4 2 3 2 4 1 1 2 3 2
2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 3 1 1 1 2 1 1 1
1 2 4 2 2 2 3 2 1 2 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2 1 3 1 4 2 3 2 3 3
2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 1 3 1 3 1 2 1 1 1
4 2 3 1 2 2 1 3 4 3 2 2 3 2 2 3 4 4 2 2 2 3 1 4 3 4 2 4 3
3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 1 3 1 2 3 1 1 1 2 1 3 1 2 1 1 3 1 4
2 2 3 1 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 4 1 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3
4 2 4 2 3 2 1 1 2 3 3 1 2 2 3 2 2 1 1 3 1 1 2 2 2 3 3 4 4
2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 4 2 1 2 2 1 1 4 3 1 2 3 1 1 1 1 3 3
2 2 2 2 1 2 1 1 1 3 3 1 4 1 4 3 2 3 2 4 2 2 2 1 1 3 2 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 3 2 2 1 2 4 1 3 1 3 1 1 2 2 3
1 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 1 3 3 1 1 3 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2
2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 1 1 2 2 2 3 2 3 3 3 1 2 3 3 2 4 1 3 1
4 1 1 2 2 3 1 2 1 3 1 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 2
1 2 3 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 3 1 1 4 2 1 3 2 1 1 1 1 3 1
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 1 3 3 1 1 2 4 1 3 2 3 2 1 3 3 3
2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 4 2 1 3 2 1 1 1 4 2 3 2 3 2 1 3 2 4
4 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 4 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 4
1 2 2 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 3 2 3 2 1 1 2 4
2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 2 3 2 3 3 4 2 3 2 2 1 1 2 3 4
1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 1 3 3 1 1 1 1 2 3
2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 1 3 3 1 3 4
1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 1 1 3 3 3
1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 2 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 2 3
1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 4 1 3 3 1 1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 3 1
3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 3 3 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1
2 1 1 1 1 2 3 1 1 3 2 3 2 3 3 3 1 2 1 2 2 2 2 1 3 1 1 3 1
72 64 74 54 53 64 51 54 64 77 77 57 72 47 88 89 63 61 70 91 53 82 64 77 58 74 58 87 89
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99
2 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 1 2 1 3 1 2
3 2 1 3 4 2 1 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4
2 1 1 1 1 3 1 2 4 1 2 3 3 2 1 1 3 2 1
2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 3 1 1 3 1 2 3 2 1
2 2 4 2 1 1 1 4 4 4 1 2 2 2 3 2 2 2 2
1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 4 1
2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 1 3 3 3
2 4 2 1 2 2 2 1 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3
2 1 2 1 2 1 1 1 4 1 1 3 4 2 1 1 3 3 1
2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 4 1 4 2 1 3
2 1 2 1 1 2 2 1 4 1 1 2 3 2 1 3 2 2 1
3 3 3 2 3 3 1 2 2 4 3 1 1 4 3 1 2 2 4
2 2 2 1 2 1 2 1 4 1 2 4 4 2 2 1 2 3 1
1 4 3 1 2 3 2 4 3 2 1 2 4 2 1 3 3 3 2
3 4 3 3 3 2 3 2 4 2 3 1 2 2 2 2 3 3 4
1 2 1 2 1 1 4 1 3 1 2 1 2 1 1 2 2 2 3
3 2 1 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 4 3 1 4 3 4
2 1 1 2 2 1 2 1 3 1 2 4 2 3 2 4 3 2 2
2 4 3 2 3 3 2 4 2 2 1 2 3 2 3 1 3 3 2
1 2 2 2 1 3 2 4 3 3 1 2 3 1 3 1 2 2 4
1 1 3 2 2 2 3 4 3 2 2 4 4 1 2 1 2 3 4
1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 3 3 1
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 1 3 1 4 3 2 2
2 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 4 3 3 2 4 3 3 4
3 1 3 3 4 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4
2 2 1 3 2 3 1 1 4 2 1 3 3 4 1 4 2 3 2
2 2 1 2 1 1 2 1 4 2 1 4 4 3 2 3 2 2 4
1 1 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 2 3 3 2
2 4 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 4
2 1 1 1 3 1 1 1 3 2 2 4 1 2 2 2 3 3 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2
2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 2 3 3 4
4 4 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 1 3 3 2
2 2 3 1 1 2 2 4 1 2 1 2 3 1 3 1 3 4 2
67 73 64 62 65 62 64 64 94 66 66 82 81 77 65 68 88 85 87
No. subyek
Aitem Body Image 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 3 3 1 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 4 1 3 1 2 1 1 4 3 1
2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4
2 1 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1
1 4 3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 3 2 1 3 2 4 3 2
2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 1 2 2 2 1 3 3 3 4 4 3
2 4 3 1 3 3 2 3 1 2 1 2 1 1 4 1 3 1 1 1 1 4 4 2
4 3 3 1 3 3 2 1 2 4 3 2 3 1 4 1 4 1 4 4 3 4 4 3
2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 1 4 2 2 2 3 3 2 4 3 4
2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 1 1 4 3 4 2 3 3
3 1 3 2 2 2 2 4 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 4 3 1 2 2
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 4
3 3 3 1 2 2 2 3 1 4 2 2 1 1 4 1 3 1 2 1 2 4 2 2
2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2
2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2
2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 3 4 1 4 3 3 2 4 4 2
2 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 3 4 1 2 3 1 4 3 3 2 4 2 2
2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 1 4 3 3 2 3 3 2
2 2 3 1 2 3 2 2 1 3 3 2 1 1 4 1 4 1 2 2 1 4 4 2
2 2 3 4 2 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 1 4 3 3 2 3 4 2
2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 4 2
4 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 2 4 1 3 2 2 1 1
2 1 3 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 1 3 1 1 4 4 3 2 3 3 2
3 1 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1 2 2 2 2
2 3 3 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 1 2 4 3 3 2 3 4 2
2 3 3 1 3 2 2 4 3 3 3 2 4 4 4 1 4 1 4 4 3 4 4 2
4 3 4 3 3 4 2 2 4 3 2 3 3 4 4 3 1 4 4 4 3 3 2 2
3 3 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 4 1 2 2 4 2 1 2 2 1 2
2 3 3 4 2 2 2 1 4 4 2 3 3 4 3 1 1 4 3 3 2 4 3 2
2 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 1 2 3 1 3 3 1 1 1 2 1 2
2 4 2 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 1 1 2 1 1 2 3 3 3 3 2
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 2 3 2 3 4 1 2
2 4 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 1
2 2 3 2 2 1 3 3 1 4 1 2 2 1 4 1 2 1 2 1 4 4 4 1
2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 1 3 2 2 2 4 1
2 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 4 2 2 2 1 1 3 2 3 3 3 1
2 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 2 3 4 1
2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 4 3 1
3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 1 4 4 1 3 4 3 3 4 4 2
3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 1 2 3 1 2 4 3 2 4 3 2
3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 1 3 3 1 3 3 3 3 4 1 3
2 3 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2
2 2 3 1 2 1 3 4 2 3 2 2 1 1 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2
2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 3 4 3 1
2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 2 4 4 2
1 1 4 1 2 3 2 3 1 4 1 2 3 1 3 1 2 1 4 1 1 4 4 1
3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 3
2 3 4 1 3 3 2 3 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 4 1 1 4 1 1
2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 1 3 2 3 3 2 4 2
3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 1 2 1 1 3 4 4 3 4 4 2
3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 1 2 4 1 3 4 4 3 4 4 3
3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 1 2 2 1 3 4 3 3 4 4 2
2 2 3 2 2 1 2 4 2 3 4 2 1 1 1 2 2 4 2 1 2 2 1 2
53
118 148 159 128 133 124 113 129 121 152 121 135 143 89 132 99 91 128 145 135 122 168 152 104
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
2 2 1 1 1 3 1 2 2 1 2 2 3 1 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 3
4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 1 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3
3 2 3 3 3 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 3 2 2 1 4 3
3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3
3 2 3 2 2 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 2
3 2 2 2 1 2 2 1 3 2 3 2 3 1 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 1 3
3 3 1 3 2 4 3 1 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 2 4 3 3 2 4 4 4 4
3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 2 2
3 2 2 2 2 4 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2
3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 3 1 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3
3 3 2 2 3 2 4 4 3 4 4 2 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 4
2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3
3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 4 3 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 1 3 2 4 2 1 3 4 2 3 2 3 2 2 2
3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3
3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 2 2 4 1 3 3 3 2 4 2 1 4 2 2 3
3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 2 2 4 2 2 4 2 4 3 3 3 4 2 2 4 2 2 3
1 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 3 4 2 3 1 3 3 2 2 3 1 2 3 4 4 2 3
3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 4 3 3 3 4 2 1 3 2 2 2
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2
2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 1 3 4 2 3
3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 3 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 1 2 2
3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2
3 3 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 3
3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3
4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 1 2 1 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 1 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3
3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 1 3 1 2 2 1 3 4 1 3 2 2 1 1 2
3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3 2 4 1 3 3 2 3 2 1 2 3 1 1
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3 3 3 3 2 4 2 4 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 2 4 3 2 1 3 4 4 1
3 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2 1 2 4 3 1 4 2 4 3 2 2 3 3 2 3
3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 4 3 1 2 3 3 2 2 1 2 4 2 3
4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2
3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 1 3 1 2 1 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2
3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 1 3 4 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3
4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
4 2 2 2 2 3 3 4 2 3 3 1 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 2 2 3
4 2 4 2 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 4 4 2 3 4 3 4 3
3 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3
3 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 1 2 2 1 2 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 3
3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3
3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4
2 2 1 1 2 1 2 3 3 3 3 2 3 1 1 3 4 3 2 2 3 3 2 3 1 3 4 1 3
3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 4 4 3
2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 2 1 2 3 1 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3
4 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2
4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3
4 2 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2
3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 2 2 1 2 3
159 115 123 120 119 128 137 154 127 136 143 102 126 134 96 134 155 135 149 140 139 158 147 119 105 154 144 127 138
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
2 3 2 1 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 1 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1
4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3
1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2
4 3 1 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 1 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1
4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3
4 3 2 1 4 3 3 3 2 4 2 4 3 3 4 1 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3
2 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 1 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2
4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 2 4 4 4 2 3 4 2 2 3 3 4 2 3 3 3
4 3 3 2 4 2 3 2 3 3 2 4 3 3 4 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4
4 3 2 2 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 2 2 2 1
4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2
3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 4 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 1
3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2
3 3 1 2 2 2 3 2 2 1 1 3 3 3 3 4 3 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 1
4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 1 3 3
4 3 2 2 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 1 4 4 2 3 3 1 2 3 2 4 2 1 3 2
4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 4 2 2 4 4 4 2 3 3 1 2 3 3 4 2 1 4 2
3 3 2 2 2 2 4 3 2 1 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 4 2 3 2 2 2
4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 2
4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 1 2 3 4 4 3 2 4 3
4 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 1 1 3 4 3 2
3 3 3 2 4 2 4 3 3 4 2 3 2 2 4 2 3 2 3 3 1 2 3 4 3 2 2 3 1
2 2 2 4 4 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 1
3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 1
4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 1
4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
3 3 2 2 1 2 1 2 2 3 2 4 2 3 1 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2 3 1 2 2
4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 2
3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 3 3 3 1 1 1 2 2 4 1 2 1 1 1 3 4 2 2
3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 1 3 2
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 4 1 3 3 3 4 3 2 3 1
3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 4 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 1 3 2
3 3 1 2 2 2 4 3 2 2 2 1 3 3 4 1 4 2 2 2 1 3 2 3 1 3 1 3 1
3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 2 3 3 3 1 3 2
3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 2 1 2 3 3 3 3 1 3 2
3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 4 4 3 3 2 3 1 2 3 2 4 2 1 3 2
3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 1 2 2
3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 2
2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3
3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 1 2 3 3 4 3 2 3 2
4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 1 2 2 3 1 2 4 2 2
3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2
3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 2
2 3 1 2 3 2 4 3 2 2 1 2 2 3 4 4 4 2 3 3 1 3 3 2 2 3 1 3 1
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 3 4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4
4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3
3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 1
168 149 122 105 148 134 162 146 142 151 99 166 139 132 176 162 177 123 139 152 109 122 135 144 157 136 121 147 106
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99
1 1 4 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3
3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
1 2 1 1 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 1
1 2 4 3 4 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3
4 2 4 3 4 2 1 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3
1 1 4 3 3 2 1 2 2 1 3 2 2 3 3 2 3
2 3 4 4 3 2 1 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3
4 2 4 4 3 2 1 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3
3 2 4 4 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4
2 3 1 3 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2
4 2 4 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3
1 2 4 4 3 2 1 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3
2 1 4 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2
4 2 3 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2
4 2 4 3 3 1 1 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3
4 2 4 2 2 3 1 3 3 2 1 2 3 3 3 2 3
4 2 4 2 2 1 2 3 3 4 1 3 2 2 2 2 3
1 3 3 4 3 4 2 2 3 4 4 2 2 3 2 3 3
4 2 3 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 3 4 3 3
4 3 4 3 2 1 1 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3
3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 2
3 3 2 3 3 1 1 2 2 4 2 3 2 2 2 3 3
1 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 4 3 3 2
4 3 3 3 3 1 1 3 2 4 2 2 3 4 4 2 3
2 3 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3
2 4 3 4 2 1 2 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3
2 3 2 2 2 2 4 2 3 4 4 2 1 3 3 2 2
4 3 4 4 2 1 1 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2
1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2
3 2 3 2 3 2 1 2 3 4 1 2 1 1 3 3 3
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
4 3 5 3 2 4 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2
3 2 4 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 3 4 2 1 1 2 3 4 4 2 1 4 2 2 2
3 2 3 2 3 4 1 3 2 1 2 2 1 1 3 2 2
3 2 3 2 3 4 1 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3
2 3 2 3 3 1 1 3 2 4 1 2 3 4 2 2 3
4 2 4 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 3 3 2
4 4 4 3 3 1 1 3 4 3 2 3 3 4 2 2 4
4 2 4 2 2 1 1 3 3 1 2 3 2 1 2 3 4
4 4 3 2 3 1 4 2 3 4 2 2 3 4 3 2 4
3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2
3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 1 3 2 2
3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2
3 2 4 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2
1 2 3 4 2 3 1 3 2 4 4 2 1 4 3 3 2
4 3 3 4 3 1 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3
1 1 3 3 3 1 1 3 2 4 4 2 1 1 3 3 3
2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 1 2 1 1 3 3 2
3 3 3 2 2 1 1 3 3 4 2 3 3 3 2 2 4
2 2 3 3 3 4 4 2 3 1 2 2 2 2 2 3 1
2 4 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 1 2 3 2
3 2 2 2 2 4 4 2 1 1 3 2 2 1 3 2 1
141 119 167 140 133 109 83 137 123 145 122 120 109 132 137 130 136
A. UJI ASUMSI 1. Uji Normalitas Descriptive Statistics
N 25t h VAR0000 1 VAR0000 2
99 99
Mean 50th (Median) 133,373 7 68,2828
Std. Deviatio n 75th 19,5095 9 12,0272 1
Minimu m 25th
Maximu m 50th (Median)
83,00
177,00
46,00
104,00
Percentiles 75th 121,000 0
25th 135,000 0
50th (Median) 147,000 0
60,0000
66,0000
77,0000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test VAR00001 99
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
VAR00002 99
Mean
133,3737
68,2828
Std. Deviation
19,50959
12,02721
Absolute
,059
,104
Positive
,036
,104
Negative
-,059
-,041
Kolmogorov-Smirnov Z
,586
1,032
Asymp. Sig. (2-tailed)
,882
,237
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
2. Uji Linieritas Case Processing Summary Cases Included N VAR00002 * VAR00001
Excluded
Percent 99
N
100,0%
Total
Percent 0
N
,0%
Report VAR00002 VAR00001 83,00
Mean 94,0000
N 1
Std. Deviation .
89,00
104,0000
1
.
91,00
68,0000
1
.
96,00
72,0000
1
.
99,00
71,5000
2
,70711
102,00
73,0000
1
.
104,00
64,0000
1
.
105,00
72,0000
2
11,31371
106,00
73,0000
1
.
109,00
64,3333
3
,57735
113,00
75,0000
1
.
115,00
67,0000
1
.
118,00
79,0000
1
.
119,00
59,3333
3
3,78594
120,00
71,5000
2
7,77817
121,00
69,0000
3
17,34935
122,00
71,7500
4
12,68529
123,00
71,3333
3
17,61628
124,00
81,0000
1
.
126,00
70,0000
1
.
127,00
74,0000
2
2,82843
128,00
69,6667
3
25,14624
129,00
77,0000
1
.
130,00
85,0000
1
.
132,00
76,6667
3
10,96966
133,00
65,0000
2
1,41421
134,00
62,6667
3
8,08290
135,00
66,0000
4
9,38083
136,00
83,6667
3
5,77350
137,00
76,6667
3
11,01514
138,00
64,0000
1
.
139,00
74,3333
3
18,71719
140,00
63,0000
2
1,41421
141,00
64,0000
1
.
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Percent 99
100,0%
142,00
77,0000
1
.
143,00
52,0000
2
4,24264
144,00
69,0000
2
7,07107
145,00
64,0000
2
25,45584
146,00
77,0000
1
.
147,00
62,0000
2
7,07107
148,00
53,0000
2
2,82843
149,00
57,0000
2
4,24264
151,00
57,0000
1
.
152,00
63,6667
3
17,15615
154,00
56,5000
2
4,94975
155,00
56,0000
1
.
157,00
58,0000
1
.
158,00
79,0000
1
.
159,00
59,5000
2
3,53553
162,00
62,5000
2
2,12132
166,00
47,0000
1
.
167,00
65,0000
1
.
168,00
65,5000
2
12,02082
176,00
63,0000
1
.
177,00
70,0000
1
.
Total
68,2828
99
12,02721
ANOVA Table
VAR00002 * VAR00001
Between Groups
(Combined)
Sum of Squares 7763,664
df 54
Mean Square 143,772
F ,987
Sig. ,523
Linearity
1735,752
1
1735,752
11,910
,001
6027,912
53
113,734
,780
,807
6412,417
44
145,737
14176,081
98
Deviation from Linearity Within Groups Total
Measures of Association R VAR00002 * VAR00001
-,350
R Squared ,122
Eta ,740
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Eta Squared ,548
3. Uji Hipotesa Descriptive Statistics
VAR00001
Mean 133,3737
Std. Deviation 19,50959
VAR00002
68,2828
12,02721
N 99 99
Correlations VAR00001 VAR00001
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N VAR00002
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00002 -,350(**) ,000
99
99
-,350(**)
1
,000 99
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
99
B. ANALISA DATA Descriptive Statistics
VAR00002
Mean 68,2828
Std. Deviation 12,02721
N 99
VAR00001
133,3737
19,50959
99
Correlations
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
VAR00002
VAR00002 1,000
VAR00001 -,350
VAR00001
-,350
1,000
VAR00002
.
,000
VAR00001
,000
.
VAR00002
99
99
VAR00001
99
99
Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered VAR00001(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: VAR00002
Variables Removed
Method .
Enter
Model Summary(b)
Model 1
R ,350(a)
R Square ,122
Adjusted R Square ,113
Std. Error of the Estimate 11,32479
a Predictors: (Constant), VAR00001 b Dependent Variable: VAR00002 ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares 1735,752
df 1
Mean Square 1735,752 128,251
Residual
12440,329
97
Total
14176,081
98
F 13,534
a Predictors: (Constant), VAR00001 b Dependent Variable: VAR00002
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
Sig. ,000(a)
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
97,054
7,903
VAR00001
-,216
,059
Beta -,350
t
Sig.
B
Std. Error
12,281
,000
-3,679
,000
a Dependent Variable: VAR00002
Residuals Statistics(a)
Predicted Value
Minimum 58,8719
Maximum 79,1493
Mean 68,2828
Std. Deviation 4,20853
Residual
-19,77486
28,55797
,00000
11,26686
99
-2,236
2,582
,000
1,000
99
-1,746 a Dependent Variable: VAR00002
2,522
,000
,995
99
Std. Predicted Value Std. Residual
Tiurma Yustisi Sari : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri, 2009.
N 99