HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MEDAN Suherman & Muhammad Arif Fadhillah Lubis Dosen Politeknik Negeri Medan Jl. Almamater No. 1 Kampus Universitas Sumatera Utara Medan Email:
[email protected] &
[email protected]
Abstrak: The level of learning achievement students get in the subject of Islamic education is greatly influenced by the level of their learning interest. This research was conducted on the students of diploma III (D III) in Medan State Polytechnic. The purpose of this study was to determine the correlation of learning interest with students’ achievement in the subject of Islamic education of Mechanical Engineering Program, Department of Mechanical Engineering, Medan State Polytechnic Academic Year 2012/2013. The specific target of this research was the Department of Mechanical Engineering Medan State Polytechnic in order to improve the achievement of students in the subject of Islamic education in the future. Based on the method used, this is a survey study whose goal is to be able to perform the classification on the problem to be solved later.The sampling technique used in this study is the nonprobability sampling method on the basis of nonprobability sampling method used was judgment sampling or purposive sampling. Data analysis used Pearson product moment correlation. Based on the analysis it can be concluded that there was no significant correlation between learning interest of the students of Mechanical Engineering Program, Department of Mechanical Engineering, Medan State Polytechnic with their learning achievement in the subject of Islamic education. This was proven by the value of the Pearson product moment correlation coefficient of 0.132 with significant value of 0.277 for Medan State Polytechnic. Since the significance value> 0.05, then Ho is accepted and Ha is rejected. It means that there was no significant correlation between learning interest of the students of Mechanical Engineering Program, Department of Mechanical Engineering,Medan State Polytechnic with their learning achievement in the subject of Islamic education, so it was concluded that the hypothesis was not proven. Kata Kunci: Minat Belajar, Prestasi Belajar, Mahasiswa Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan.
80
Suherman & Muhammad Arif Fadhillah Lubis: Hubungan Antara Minat Belajar...
A. Pendahuluan
P
roses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini. Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi maka mahasiswa harus memiliki strategi dan prestasi belajar yang baik. Strategi yang dimaksudkan adalah cara-cara belajar yang dilakukan mahasiswa agar prestasi yang diperoleh dapat sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai mahasiswa setelah melakukan perbuatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa, dosen perlu mengadakan evaluasi hasil belajar. Melalui pelaksanaan evaluasi hasil belajar tersebut, maka dapat dilihat prestasi belajar mahasiswa yang dicapai selama mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar mahasiswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai mahasiswa dalam proses belajar mengajar di kampus. Nilai tersebut diperoleh setelah proses belajar mengajar berlangsung selama satu semester dan dicantumkan secara tertulis dalam buku laporan nilai yang berisi hasil penilaian dengan menggunakan angka yang dilihat pada sisi kognitif dengan melihat kemampuan mahasiswa dalam penguasaan pengetahuan pada materi pelajaran yang telah diberikan oleh dosen dan didukung oleh nilai-nilai budi pekerti mahasiswa pada saat di kampus. Keberhasilan mahasiswa dalam mencapai prestasi tersebut bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Slameto (2003: 45) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibagi menjadi 2 yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri yang meliputi kesehatan, cacat tubuh, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Mahasiswa akan mencapai prestasi belajar yang tinggi bila faktor- faktor yang mempengaruhi belajar tersebut dapat dioptimalkan, sebaliknya prestasi balajar mahasiswa akan rendah jika faktorfaktor yang mempengaruhi tersebut tidak dioptimalkan dengan baik. Salah satu faktor internal yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah minat. Menurut Slameto (2003: 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, yaitu kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan dan sebagai hasil 81
١٢٠١٤ ،
–
،١ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Tidak adanya minat dapat mengakibatkan mahasiswa tidak menyukai mata kuliah yang ada sehingga sulit berkonsentrasi dan sulit mengerti isi mata kuliah tersebut dan akhirnya akan memperoleh prestasi belajar yang kurang baik. Dalam hal ini minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu. Hal itu sejalan dengan yang dikatakan oleh S. Nasution (1998: 58) bahwa pelajaran akan berjalan lancar apabila ada minat. Anak-anak malas, tidak belajar, gagal karena tidak ada minat. Dalam kegiatan belajar, minat mempunyai peranan yang sangat penting. Bila seorang mahasiswa tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan mahasiswa tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Sebaliknya, apabila mahasiswa tersebut belajar dengan minat besar terhadap objek yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh Efendi dan Praja (1993: 122) bahwa belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. Dari keterangan di atas, dapat dijelaskan bahwa mahasiswa yang memiliki minat dengan mahasiswa yang tidak memiliki minat dalam belajar akan terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dengan ketekunan yang terus menerus. Mahasiswa yang memiliki minat maka ia akan terus tekun ketika belajar sedangkan mahasiswa yang tidak memiliki minat walau pun ia mau untuk belajar akan tetapi ia tidak terus untuk tekun dalam belajar. Begitu pula proses belajar mengajar dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Tinggi rendahnya minat belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam tentunya akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar yang akan dicapai oleh mahasiswa. Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti di Politeknik Negeri Medan khususnya di Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin dari tahun ke tahun hingga pada tahun 2012 minat dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam menurun kualitasnya. Dan karena penelitian terkait masalah ini belum pernah ada, maka peneliti merasa perlu untuk meneliti tentang hubungan antara minat belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan Ajaran Tahun Akademik 2012/2013.
B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam pada mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan Ajaran Tahun Akademik 201٢/2013.
82
Suherman & Muhammad Arif Fadhillah Lubis: Hubungan Antara Minat Belajar...
C. Landasan Teoritis 1. Pengertian Minat Ada berbagai pendapat tentang pengertian minat. Slameto (2003: 57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Adapun menurut Winkel (2007: 30) minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subjek, sehingga subjek merasa tertarik pada hal atau bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Perasaan senang akan menimbulkan minat. Lebih lanjut Usman (1993: 22) menyatakan bahwa minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang, minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sementara itu James dalam Usman (1993: 22) menyatakan bahwa minat belajar merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan dalam belajar. Berdasarkan uraian pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar merupakan kecenderungan untuk memperhatikan suatu kegiatan belajar, dan merupakan suatu kondisi di mana seseorang merasa suka dan tertarik pada suatu hal atau kegiatan tanpa ada yang menyuruh. Dari beberapa pendapat di atas, peneliti mengacu pada pendapat Slameto dan James. Slameto (2003: 57) menyatakan bahwa apabila mahasiswa berminat terhadap suatu pelajaran maka mahasiswa tersebut akan memperhatikan terusmenerus dan disertai dengan rasa senang. Pendapat Slameto tersebut akan semakin lengkap bila digabungkan dengan pendapat James dalam Usman (1993: 22) yang berpendapat bahwa minat mahasiswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan mahasiswa. Semakin berminat mahasiswa terhadap suatu kegiatan tertentu maka mahasiswa tersebut akan aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Peneliti mengacu pada kedua pendapat di atas karena menurut peneliti teori ini yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini. Hal ini karena teori tersebut dapat menggambarkan bahwa mahasiswa yang berminat terhadap suatu kegiatan tertentu dapat ditunjukkan dengan sikap-sikap tersebut. 2. Pengertian Prestasi Belajar Agar keberhasilan suatu proses pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan di kampus dapat diketahui maka diperlukan adanya pengukuran dan penilaian yang pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Proses belajar mengajar adalah proses yang bertujuan, dan tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang dimiliki siswa atau mahasiswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Keberhasilan peserta didik tersebut dapat dilihat dari adanya prestasi yang dicapai oleh mereka (Sudjana, 2008: 111). 83
١٢٠١٤ ،
–
،١ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
Adapun (Winkel, 2007: 102) mendefenisiskan prestasi belajar sebagai hasil suatu penilaian di bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai individu setelah mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk nilai yaitu angka atau huruf untuk menentukan tingkat prestasi yang dicapai mahasiswa. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Slameto (2003: 54-72) faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibagi menjadi 2 yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor dari dalam individu itu sendiri, yang meliputi faktor intelegensi, minat, bakat, motif, kesehatan, dan cara belajar. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu yang sering disebut faktor lingkungan, baik lingkungan sekolah, lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, yaitu: faktor dari dalam diri mahasiswa dan faktor yang berasal dari luar mahasiswa. Minat adalah faktor dari dalam diri mahasiswa yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa, karena bila mata kuliah yang dipelajari tidak sesuai dengan minat mahasiswa maka mahasiswa tidak akan belajar dengan sebaik-sebaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. 4. Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat mahasiswa, mahasiswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya, segan untuk belajar dan tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran tersebut. Bahan pelajaran yang menarik minat mahasiswa lebih mudah dipelajari dan disimpan oleh mahasiswa. Kondisi belajar-mengajar yang efektif adalah adanya minat mahasiswa dalam belajar. Minat tersebut tentu saja harus didukung oleh suasana belajar yang berasal dari diri mahasiswa yang ada dan tumbuh dalam diri mereka, sehingga mahasiswa menyadari bahwa dirinya sedang dalam belajar atas dasar kemauan dan keinginannya sendiri (Haidir, 2012: 2-3). Sehingga minat mahasiswa untuk belajar terus tumbuh. Ini menunjukkan bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan sungguh-sungguh melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran yang diminatinya sehingga prestasi belajarnya akan bagus. Misalnya seorang mahasiswa yang menaruh minat terhadap mata kuliah pendidikan Agama Islam, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang mata kuliah tersebut. James dalam Usman (1993: 22) melihat bahwa minat peserta didik merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar mereka. Jadi, minat merupakan faktor yang menentukan keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam belajar. Lebih dari itu, Winansih (2009: 44) menyimpulkan bahwa setiap 84
Suherman & Muhammad Arif Fadhillah Lubis: Hubungan Antara Minat Belajar...
kegiatan mengajar harus memungkinkan setiap individu anak belajar sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar yang akan dicapai, misalnya bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat mahasiswa maka mahasiswa tersebut tidak akan belajar sungguh-sungguh karena tidak ada daya tarik baginya sehingga prestasi yang dicapai tidak optimal. 5. Hipotesis Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : a. Hipotesis nihil (Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Hipotesis nihil dalam penelitian ini adalah tidak berhubungan secara signifikan antara minat belajar Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam terhadap prestasi belajar Mahasiswa tersebut pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. b. Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara variabel dengan variabel lain. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam terhadap prestasi belajar Mahasiswa tersebut pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Artinya semakin tinggi minat belajar Mahasiswa pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam semakin tinggi prestasi belajar Mahasiswa pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
D. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan. Waktu penelitian ini dilakukan secara intensif mulai dari bulan Mei sampai bulan Juni 2012. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan data kuantitatif. Adapun menurut aspek metode, penelitian ini termasuk penelitian survey yang tujuannya adalah agar dapat melakukan klasifikasi terhadap permasalahan yang hendak dipecahkan kemudian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode nonprobability sampling dengan basis metode nonprobability sampling yang digunakan adalah judgment sampling atau purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik dengan menggunakan korelasi pearson product moment. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa jenjang D III Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin yang mendapatkan mata kuliah Pendidikan Agama Islam pada tahun ajaran 2012/2013. Jumlah populasinya keseluruhan adalah 84 mahasiswa. Dari jumlah populasi tersebut maka untuk jumlah sampel yang diperlukan adalah 70 mahasiswa sebagaimana ketentuan dalam Formula Empirik Isaac dan Michael (Hamid Darmadi, 2011: 56).
85
١٢٠١٤ ،
–
،١ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
E. Temuan Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa-mahasiswa jenjang D III program studi teknik mesin Politeknik Negeri Medan dan untuk mahasiswa-mahasiswa jenjang D III program studi teknik mesin Politeknik Negeri Medan pada tahun ajaran 2012/2013 jumlah keseluruhannya adalah ٢٢٢ mahasiswa. Adapun diantara 222 mahasiswa tersebut yang telah mendapatkan mata kuliah pendidikan Agama Islam adalah sejumlah 84 mahasiswa. 1. Hasil Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah korelasi Pearson Product Moment. Instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi, apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut. Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5%. Validitas angket pertanyaan untuk variabel atribut minat belajar menggunakan kreteria pernyataan-pernyataan dalam kuesioner mengukur aspek yang sama. Responden diminta untuk menyatakan apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan masing-masing pernyataan atau pertanyaan. Pengujian dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing butir pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan teknik korelasi product moment (lampiran), kemudian angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Cara melihat angka kritik adalah dengan melihat baris n – 2. Dalam penelitian ini sampel yang diambil untuk try out sejumlah 30 responden sebagai syarat minimal untuk uji coba, agar distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurve normal (Husein Umar, 2002: 190). Oleh karena itu, maka jalur yang dilihat adalah baris 30 – 2 = 28. Untuk taraf signifikansi 5% angka kritis adalah 0,374. Dari hasil pengujian dengan bantuan program SPSS 14.00 for windows diperoleh bahwa hampir semua item pertanyaan/pernyataan adalah valid kecuali item pertanyaan nomor 3 yang mana nilai r hitungnya lebih kecil dari nilai r tabel (r-hitung < r-tabel = 0,272 < 0,374). 2. Hasil Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas jawaban dari butir-butir pertanyaan/pernyataan tentang butir-butir yang valid dengan menggunakan teknik alpha. Dari hasil pengujian reliabilitas butir-butir pertanyaan dalam penelitian ini, maka terlihat bahwa semua butir-butir pertanyaan untuk masing-masing variabel adalah handal (reliabel). Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien realibitas untuk masing-masing variabel lebih besar (>) dari tabel kritik nilai r, lebih besar (>) 0,374. 86
Suherman & Muhammad Arif Fadhillah Lubis: Hubungan Antara Minat Belajar...
3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis biasanya menggunakan analisis kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis suatu masalah agar dapat memberikan gambaran secara kongkrit sehingga keputusan dapat diambil secara lebih pasti. Analisis kuantitatif bersifat hitungan dengan menetapkan rumus-rumus statistik untuk menguji kebenaran data, teori dan hipotesis. Dalam penelitian ini teknik analisis data untuk pengujian hipotesis yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Pada penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan bantuan komputer SPSS 14.00 for Windows. Hasil perhitungan dari analisis tersebut adalah sebagai berikut: Correlations Prestasi_ Belajar Prestasi_Belajar
Minat_Belajar
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 70 ,132 ,277 70
Minat_Belajar ,132 ,277 70 1 70
Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program studi teknik mesin di Politeknik Negeri Medan memberikan nilai koefisien 0,132. Karena koefisien tidak mendekati 1, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara minat mahasiswa dengan prestasi belajar pendidikan Agama Islam pada mahasiswa program studi teknik mesin di Politeknik Negeri Medan tidak erat. Angka koefisien positif menunjukkan hubungan positif, yaitu jika minat belajar mahasiswa meningkat, maka prestasi belajar juga akan meningkat. Selanjutnya adalah uji signifikansi yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak diantara variabel yang ada. Pengujian menggunakan uji dua sisi (two tailed). Signifikan artinya nyata, ("berarti"). Maksudnya hubungan yang terjadi dapat diberlakukan untuk populasi. Berdasarkan dari output SPSS sebagaimana pada tabel di atas, diperoleh signifikansi sebesar 0,277. Karena signifikansi > 0,05, maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak berhubungan secara signifikan antara minat belajar Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam terhadap prestasi belajar Mahasiswa tersebut pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
F. Penutup 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa tidak berhubungan secara signifikan 87
١٢٠١٤ ،
–
،١ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
antara variabel X dengan variabel Y. Tepatnya tidak berhubungan secara signifikan antara minat belajar Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam terhadap prestasi belajar Mahasiswa tersebut pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Hal ini dibuktikan dengan besarnya nilai koefisien korelasi pearson product moment sebesar 0,132 dengan nilai signifikan 0,277 untuk di Politeknik Negeri Medan. Karena nilai signifikansi > 0,05, maka maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak berhubungan secara signifikan antara minat belajar Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam terhadap prestasi belajar Mahasiswa tersebut pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam., sehingga disimpulkan bahwa hipotesis tidak terbukti. 2. Saran Berdasarkan temuan dan hasil penelitian didapati keterbatasan penelitian ini yaitu responden yang dipakai dalam penelitian ini masih terbatas, sehingga perlu dikembangkan penelitian lain dengan sampel yang lebih besar dan beragam. Keterbatasan lainnya adalah setting penelitian yang terbatas pada program studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan. Keterbatasan lainnya lagi tidak dimasukkannya atau tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk memperluas hasil penelitian. Untuk itu, saran dari hasil penelitian adalah bahwa diperlukan lagi penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan tentang hubungan antara kedua variabel tersebut tidak terbatas pada Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Medan. Saran lainnya, dalam usaha peningkatan minat belajar dan prestasi belajar pada mata kuliah pendidikan Agama Islam maka perlu diteliti faktor-faktor lain di luar model penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta. Babbie, Earl, (2006), Menerapkan Penelitian Survai untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jogjakarta, Palmall. Darmadi, Hamid, (2011), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta. Effendi, Usman dan Praja, Juhaya S., (1993), Pengantar Psikologi, Bandung, Angkasa. Hadi., Amirul dan Haryono, (2005), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia.
88
Suherman & Muhammad Arif Fadhillah Lubis: Hubungan Antara Minat Belajar...
Haidir, (2012), "Guru dan Pembelajaran Efektif (Telaah atas Praktik Pembelajaran di Sekolah)", dalam Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. I, No. 1, JanJun 2012, ISSN 2086-4191, Medan: Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatera Utara. Nasution, S., (1998), Didaktik Azas-Azas Mengajar, Bandung, Jemmars. Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta. Sudjana, Nana, (2008), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru Algensindo. Sugiyono, (2006), Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung, Alfabeta. Usman, Moh. Uzer, (2009), Menjadi Guru Profesional, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Winansih, Varia, (2009), Psikologi Pendidikan, Medan, La Tansa Press. Winkel, W.S., (2007), Psikologi Pengajaran, Yogyakarta, Media Abadi.
89