SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
Hubungan antara Konsep Diri dengan Toxic Disinhibition Online Effect pada Siswa SMK N 8 Surakarta Relationship between Self-Concept and Toxic Disinhibition Online Effect on The Students of SMK N 8 Surakarta Nanda Satriawan, Hardjono, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
ABSTRAK Komunikasi secara online secara bertahap mengubah pola perilaku masyarakat, sampai akhirnya muncul disinhibition online effect, yaitu perilaku khusus yang diperlihatkan seseorang hanya ketika online. Bentuk disinhibisi ini bisa berbentuk negatif, ditunjukkan dalam bentuk agresi. Perilaku ini disebut toxic disinhibition online effect. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi toxic disinhibition online effect adanya anonimitas ketika seseorang online. Tanpa diketahui identitas akan membuat seseorang merasa aman dan individu merasa bebas dalam berperilaku yang terkadang memunculkan kecenderungan perilaku agresi. Toxic disinhibition online effect ini bisa ditekan apabila individu memiliki konsep diri positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan toxic disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 Surakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMK N 8 yang berjumlah 102 siswa. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala toxic disinhibition online effect dengan jumlah aitem valid 45 butir dan reliabilitasnya 0,955 serta skala konsep diri dengan jumlah aitem valid 44 butir dan reliabilitas 0,925. Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment Pearson, diperoleh r = -0,255, p = 0,010 (p < 0,005), ada hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan toxic disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 Surakarta. Semakin tinggi konsep diri maka semakin rendah tendensi toxic disinhibition online effect pada Siswa SMK N 8 Surakarta. Kontribusi konsep diri terhadap toxic disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 Surakarta diperoleh 6,5% (R2 = 0,065). Hal ini menandakan bahwa konsep diri mampu menjadi salah satu prediktor bagi toxic disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 Surakarta. Kata kunci: toxic disinhibition online effect, konsep diri, internet, siswa SMK
PENDAHULUAN Ilmu
pengetahuan
dan
Indonesia
menjadi
negara
peringkat
ke-8
teknologi pengguna internet dunia. Dalam riset yang
berkembvang dengan sangat sangat pesat, salah dilakukan kominfo, 80 persen pengguna internet satu bidang yang paling berkembang adalah aktif di Indonesia dari kalangan remaja usia teknologi di bidang informasi dan komunikasi, antara 15 sampai 19 tahun dan Indonesia masuk terlebih dengan adanya jaringan internet yang peringkat mampu
memfasilitasi
akses
survai
besar
dunia,
negara
dengan
pemenuhan pengguna facebook terbanyak. Perkembangan
informasi dan komunikasi. Berdasarkan
4
ini didukung pula oleh banyaknya warung yang
dilakukan internet, tempat umum berfasilitas wi-fi, dan
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia semakin cepatnya akses internet melalui telepon (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia seluler maupun perangkat komputer. tahun 2014 mencapai 82 juta orang dan 1
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
Kehadiran internet sendiri telah mengubah menimbulkan pertimbangan baru bagi konselor, kebudayaan masyarakat secara menyeluruh, tapi orangtua dan guru untuk berjuang memahami juga memiliki pengaruh kuat dengan bagaimana dampak internet bagi anak didik mereka. Dalam individu terkait dengan diri sendiri dan orang sebuah
seminar
tentang
dampak
toxic
lain. Menurut Straus (1997) kebudayaan internet disinhibition online effect pada e-learning mengarah pada timbulnya narsisme, yang bisa pelajar oleh Monica Brooks, dalam Statewide dicontohkan dengan maraknya foto selfie dalam Technology
Conference
2009,
disebutkan
jejaring sosial. Teknologi telah mengijinkan berbagai dampak negatif disinhibition online individu untuk menjadi diri sendiri atau effect pada remaja. Sebagai contoh, minimnya mencoba menjadi identitas dan kepribadian lain kemampuan berbahasa baku bagi murid yang yang tidak bisa diperlihatkan dalam keadaan terbiasa menulis pesan teks pendek, juga realitas face- to-face, juga dengan kedua efek munculnya kasus drop out siswa karena positif dan negatifnya (Suler, 2004).
mengunggah video mesum ataupun menyebar
Terdapat temuan umum bahwa orang hal-hal yang mencemarkan nama baik seserang. sering
berperilaku
berbeda
ketika
online
Toxic
disinhibition
online
effect
dibanding saat offline bila dalam situasi serupa tergantung dari self awareness seseorang, (Joinson, 2001). Contohnya seorang pengguna kesadaran diri ini membuat individu melakukan internet bisa menjadi perayu yang hebat ketika evaluasi dalam setiap tindakan yang dilakukan. online, sementara menjadi sangat pemalu ketika Kesadaran diri seseorang berhubungan dengan offline. atau mereka mungkin mencari informasi konsep diri manusia (Joinson, 2003). Toxic secara online (semisal informasi kesehatan dan disinhibition online effect dipengaruhi oleh pornografi) yang tidak akan mereka lakukan identitas personal yang ditunjukkan individu saat offline. Perbedaan mendasar ini disebut dalam interaksinya dengan orang lain saat disinhibition online effect.
online, yang dapat diperhatikan melalui relasi
Lebih lanjut, internet juga menyediakan yang
lebih
dalam
melalui
pengungkapan
akses yang mudah bagi banyak potensi negatif. identitas diri individu, yang dapat dilakukan Seperti kecanduan pornografi, cyber-bullying, dengan
keterbukaan
diri
(self-disclosure).
penipuan, penculikan dan lain sebagainya. Hal Disinhibition online effect dapat dilihat dari ini
juga
menyebabkan
munculnya
toxic interaksi interpersonal seseorang saat online,
disinhibition online effect, yaitu suatu bentuk dan dalam interaksi faktor percaya diri paling perilaku khusus yang bersikap agresi yang menentukan dan percaya diri seseorang sangat hanya diperlihatkan seseorang ketika online erat berkaitan dengan konsep diri seseorang (Gackenbach, 2007).
(Rakhmat, 2005).
Kemampuan internet contoh
nyata
toxic
untuk membuat
disinhibition,
Individu yang mempunyai konsep diri
telah positif cenderung bersikap optimis dan percaya
2
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
diri untuk menghadapi situasi apa saja diluar berpengaruh pada perilaku seseorang ketika diri individu, sebaliknya individu yang memiliki melakukan komunikasi secara online. konsep diri yang negatif menimbulkan rasa tidak
percaya
diri
dan
Myer & Myers (1992) konsep diri
menyebabkan merupakan filter utama dari mekanisme diri
kecenderungan munculnya tindak agresi pada untuk berperilaku sesuai dengan lingkungan. objek-objek yang ada di sekitar diri individu Konsep diri mempengaruhi bagaimana interaksi yang bersangkutan dengan dilandasi
oleh dengan orang lain dalam berbagai situasi,
ketidak berdayaan yang berlebihan (Tuhumena, termasuk juga ketika online. 2006).
Seperti yang telah dipaparkan di atas,
Hal di atas senada dengan penelitian toxic disinhibition online effect bisa ditemukan Kurnia dkk. (2011) pada siswa kelas XI MAN dengan mudah pada masa sekarang ini dan Klaten, hasil analisis data penelitian diperoleh penulis mengambil judul
“Hubungan Antara
nilai konsep diri dengan kecenderungan remaja Konsep Diri dengan Toxic Disinhibition Online berperilaku agresif sebesar -0,277. Hal ini Effect pada Remaja Siswa SMK N 8 Surakarta” menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecenderungan remaja berperilaku agresif. Konsep diri (self concept) adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri; penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan (Chaplin, 1995). Evaluasi, penilaian atau penaksiran berarti individu menggambarkan dirinya dan memberikan nilai mengenai dirinya sendiri. Penilaian diri sendiri yang negatif tentu akan diasosiasikan dengan, salah satunya
kemampuan bersosial
yang
kurang. Pengetahuan
tentang
diri
akan
meningkatkan kemampuan interaksi sosial, dan pada saat yang sama, interaksi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri individu. Makin luas diri publik individu, makin terbuka individu pada orang lain, dan makin akrab hubungan individu dengan orang lain (Rakhmat, 2005). Hal ini juga dimungkinkan
DASAR TEORI 1.
Toxic Disinhibition Online Effect Disinhibition
online
effect
adalah
hilangnya (atau diabaikannya) aturan-aturan sosial dan hambatan yang hadir dalam interaksi face to face selama interaksi dengan orang lain dalam internet. Disinhibition juga didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengendalikan perilaku impulsif, pikiran, atau perasaan dan manifestasi
online
selama
seseorang
berkomunikasi dengan cara yang tidak mereka lakukan ketika offline. (Suler, 2004). Adapun
Joinson
(2001)
mengatakan,
bahwa jika inhibition adalah ketika perilaku seseorang
dibatasi
oleh
kesadaran
diri,
kecemasan akan keadaan sosial, kekhawatiran akan evaluasi dari lingkungan sekitar, maka disinhibition online effect adalah perilaku khusus seseorang yang diperlihatkan seseorang ketika online yang sangat berbeda dengan 3
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
perilakunya saat orang offline. Disinhibition hilangnya
hambatan,
seringkali
merupakan
terjadi karena hilangnya hambatan kesadaran manifestasi dari perilaku agresif yang tidak bisa diri, kecemasan atas situasi sosial, kekhawatiran diperlihatkan dalam situasi yang sama saat di akan penilaian sosial, dan hambatan lainnya. dunia nyata (Lapidot dkk, 2011). Suler (2004) Lebih lanjut, disinhibition online dalam internet, mengatakan
bahwa
toxic
disinhibition
dipandang sebagai perilaku yang dikategorikan merupakan fenomena dari online flaming dan dari pengurangan yang jelas dalam perhatian perilaku ekspresi emosi, yang sering melibatkan akan presentasi diri dan penilaian orang lain. menyakiti orang lain atau bahkan citra dirinya Hambatan psikologis yang sering muncul untuk sendiri tanpa perkembangan pribadi
yang
menghalangi ataupun menyembunyikan emosi menguntungkan. dan kebutuhan ketertutupan (undisclosed needs) sering
hilang
dalam
dunia
maya
Lea (dalam Wang, Kuei-ing & Jou-Fan,
yang 2014) menyatakan bahwa toxic disinhibition
ditunjukkan dengan berbagai perilaku khusus termasuk dalamnya perilaku flaming atau ketika online (Gackenbach, 2007).
komunikasi mengancam dan juga perilaku tidak
Hilangnya hambatan dalam disinhibition sopan dan ekspresi dari perasaan pribadi online effect ini, membuat pengguna mungkin seseorang kepada orang lain melalui jaringan memperlihatkan
kecenderungan
positif, computer. Disamping itu Lapidot & Barak
termasuk menjadi lebih empati, lebih terbuka (2011)
menyatakan
dengan yang lain dan tidak terlalu mejaga disinhibition
effect
bahwa
toxic
online
adalah
konsep
yang
perasaan, semua untuk mencapai suatu katarsis ditujukan pada dampak negatif dari hilangnya emosi. Perilaku semacam ini disebut benign inhibition, seringkali merupakan manifestasi disinhibition. Sebaliknya perilaku buruk selama dari perilaku agresif yang tidak akan ditunjukan menggunakan
internet,
seseorang
bisa dikehidupan nyata. Perilaku online yang tidak
melakukan atau mengatakan kata-kata tidak biasa atau anti-normatif kadang berubah dari sopan sesering apa pun, tanpa merasa merasa flaming dan perilaku tak terarah, berkisar dari takut akan pendapat dan pandangan orang lain, pernyataan tidak sopan ke penggunaan huruf merupakan suatu bentuk toxic disinhibition capital
atau
eksklamasi
sampai
dengan
(Suler, 2004). Pola komunikasi melalui situs keterbukaan ekspresi perasaan pada orang lain pertemanan atau media sosial, pada tahap lewat jaringan computer. tertentu bisa menimbulkan dampak negatif
Toxic disinhibition online effect adalah
(Jerald, dalam Juditha, 2011). Termasuk dalam perilaku negatif yang merupakan manifestasi dampak tersebut adalah terjadinya disinhibition perilaku agresif seseorang, yang ditampilkan online effect yang bersifat negatif. Disinhibition merupakan
konsep
online yang
effect
ketika seseorang dalam keadaan online. negatif
Aspek disinhibition online effect
yang
menggambarkan dikemukakan oleh Joinson (dalam Gackenbach,
4
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
2007), digunakan sebagai dasar pembuatan bersangkutan (Chaplin, 2000). Hurlock (1999) skala pengukuran toxic disinhibition online mengemukakan bahwa konsep diri dapat dibagi effect, terdiri dari dua aspek disinhibition online menjadi dua, yaitu: (1) Konsep diri yang effect, yakni Keterbukaan diri (self-disclosure) sebenarnya,
merupakan
konsep
seseorang
dan flaming. Keterbukaan diri merupakan tentang dirinya yang sebagian besar ditentukan kegiatan membagi perasaan dan informasi yang oleh peran dan hubungan dengan orang lain akrab
dengan
orang
lain.
Fisher
(2011) serta persepsinya tentang penilaian orang lain
mengungkapkan bahwa keterbukaan diri adalah terhadap penyingkapan informasi tentang diri yang disisi merupakan
dirinya.
(2)
gambaran
Konsep
diri
seseorang
ideal,
mengenai
lain tidak diketahui oleh pihak lain. Aspek yang keterampilan dan kepribadian yang didambakan. selanjutnya adalah flaming, yaitu berbicara tidak
Berzonsky (1986) mengemukakan empat
penting dan perilaku negatif atau antisosial aspek konsep diri, antara lain: dalam
jaringan
komputer.
Kiesler
(dalam
a. Aspek fisik (physical self)
Gackenbach, 2007) menggambarkan flaming
Meliputi penilaian individu terhadap
sebagai pernyataan kurang sopan, rayuan janji,
segala sesuatu yang dimilikinya, seperti
eksklamasi, ekspresi pribadi pada orang lain,
tubuh,
dan penggunaan superlatif
dimilikinya.
2.
Konsep Diri
pakaian,
dan
benda
yang
b. Aspek psikis (psychological self)
Konsep diri merupakan gambaran mental
Meliputi pikiran, perasaan, dan sikap
individu yang terdiri dari pengetahuan tentang
yang dimiliki individu terhadap dirinya
diri sendiri, pengharapan bagi diri sendiri dan
sendiri.
penilaian terhadap dirinya sendiri (Calhoun &
c. Aspek sosial (social self)
Acocella, 1990). Konsep diri adalah hubungan
Meliputi bagaimana peranan individu
antara sikap dan keyakinan tentang diri kita
dalam lingkup peran sosial dan penilaian
sendiri, dan konsep diri sendiri juga dianggap
individu terhadap peran tersebut.
sebagai
pemegang
peranan
kunci
dalam
d. Aspek moral (moral self)
pengintegrasian kepribadian individu didalam
Merupakan nilai
memotivasi
memberi arti dan arah hidup individu
tingkah laku serta di
dalam
pencapaian kesehatan mental. (Burns, 1993).
dan
Sedangkan
dirinya.
Fitts
(dalam
Rahman,
2009)
memandang
dan
nilai
prinsip
etika
yang
moral
menyatakan bahwa, diri yang dilihat, dihayati, dan dialami ini disebut sebagai konsep diri. Konsep diri adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri; penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu yang
METODE PENELITIAN 1. Variabel Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
satu
variabel bebas dan satu variabel tergantung. 5
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
Variabel tergantung dalam penelitian ini
diperoleh, maka akan menunjukkan
adalah toxic disinhibition online effect,
semakin
sedangkan variabel bebasnya adalah konsep
disinhibition online effect subjek.
diri. a.
rendah
tingkat
toxic
b. Konsep Diri Toxic Disinhibition Online Effect Toxic
disinhibition
merupakan
suatu
online
bentuk
Konsep diri adalah skema diri, effect
perilaku
evaluasi
terhadap
gambaran
diri,
terhadap
dan
dirinya,
juga yang
negatif dan anti-norma yang muncul
menentukan bagaimana diri tersebut
sebagai
hilangnya
dapat bertindak dalam berbagai situasi,
hambatan-hambatan ketika pengguna
yang terdiri atas deskripsi sederhana
internet dalam keadaan online, yang
mengenai diri dan penilaian seberapa
merupakan manifestasi dari perilaku
berharga dirinya di mata orang lain.
akibat
dari
agresi yang tidak bisa dimunculkan di dunia
nyata.
Jenis
perilaku
yang
Untuk
mengukur
konsep
diri
digunakan skala yang disusun oleh
dimaksud antara lain, perilaku tidak
peneliti
sopan, komentar pedas, keterbukaan
konsep diri yang dikemukakan oleh
diri yang berlebihan, sampai dengan
Berzonsky (1981) yang terdiri atas
mengakses disinhibition
situs online
porno.
Toxic
aspek
effect
dalam
psikologis
penelitian ini akan diungkap peneliti berdasarkan dikemukakan
berdasarkan
aspek-aspek
yang
fisik,
aspek-aspek
sosial,
moral
dan
Semakin tinggi skor skala konsep diri
yang
diperoleh,
maka
akan
oleh Joinson (dalam
menunjukkan semakin positif konsep
Gackenbach, 2007), yang terdiri atas
diri yang dimiliki subjek. Sebaliknya,
keterbukaan diri (self disclosure) dan
semakin rendah skor skala konsep diri
flaming.
yang
Seberapa tinggi toxic disinhibition online effect akan ditunjukkan oleh skor yang diperoleh responden melalui
diperoleh,
maka
akan
menunjukkan semakin rendah konsep diri yang dimiliki subjek. 2. Subjek Penelitian
model alat ukur skala Likert. Semakin
Subjek dalam penelitian ini adalah 102
tinggi skor skala toxic disinhibition
siswa SMK N 8 Surakarta yang dipilih
online effect yang diperoleh, maka akan
melalui purposive sampling karena jumlah
menunjukkan semakin tinggi tingkat
subjek tidak diketahui (infinite) dan telah
toxic disinhibition online effect subjek.
memenuhi kriteria, yakni memiliki dua atau
Sebaliknya semakin rendah skor skala
lebih akun jejaring sosial, dan masuk dalam
toxic disinhibition online effect yang
kategori
heavy
user
berdasarkan
6
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
kategorisasi The Graphic, Visualization,
mengetahui
and Usability Center, The Georgia Institute
normal atau tidak. Adapun uji linearitas
of Technology (dalam Qomariyah, 2009).
dilakukan dengan test for linearity untuk
3. Alat Ukur Penelitian Alat
ukur
dapat
yang
digunakan
dalam
apakah
mengetahui
antarvariabel.
data
berdidtribusi
linearitas
Guna
hubungan
mempermudah
penelitian ini terdiri dari dua skala yaitu
perhitungan, digunakan program Statistical
skala toxic disinhibition online effect dan
Product and Service Solution (SPSS) versi
skala
22.0
konsep
didasarkan jawaban
diri.
pada pada
Penentuan
penyusunan
kedua
skor
alternatif
skala
ini
yang
menggunakan model skala Likert,
yaitu
sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai
HASIL- HASIL 1. Uji Asumsi Dasar a.
(TS), dan sangat tidak sesuai (STS).
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk
Pernyataan skala toxic disinhibition online
menguji
effect
secara
menggunakan
sedangkan
aitem
aitem
atau
terdistribusi tidak
dengan
melihat nilai Kolmogrov-Smirnov Test
berbentuk favourable dan unfavourable. Uji
dengan taraf signifikansi 0,05. Data
validitas dilakukan dengan menggunakan
dinyatakan berdistribusi normal apabila
teknik
signifikansi lebih besar dari 5 % atau
Pearson,
konsep
normal
data
diri
korelasi
skala
favourable,
apakah
product
sedangkan
moment
uji
dari
reliabilitas
(p>0,05)
(Priyatno,
2012).
Uji
dilakukan denan menggunakan formula
normalitas Skala Toxic Disinhibition
Alpha Cronbach yang akan diolah dengan
Online
menggunakan bantuan program Statistical
signifikansi sebesar 0,200 dan Skala
Product and Service Solution (SPSS) versi
Konsep Diri sebesar 0,066. Hal ini
22.0.
berarti kedua variabel yaitu toxic
4. Teknik Analisis
Effect
diperoleh
nilai
disinhibition online effect dan konsep
Metode analisis yang digunakan dalam
diri memiliki sebaran normal sehingga
penelitian ini adalah analisis korelasi
sampel
product moment Pearson untuk mengetahui
populasi.
hubungan antarvariabel dengan data yang bersifat interval. Sebelum dilakukan uji
b.
penelitian
dapat
mewakili
Uji Linearitas Uji
linearitas
bertujuan
untuk
hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
mengetahui
normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas
mempunyai hubungan linear atau tidak
dilakukan
normalitas
secara signifikan. Pengujian linearitas
dapat
dalam penelitian ini menggunakan test
dengan
Kolmolgorov-Smirnov
uji untuk
apakah
dua
variabel
7
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
for linearity dengan bantuan program
penelitian ini diterima dan terdapat
Statistical
hubungan
Product
and
Service
yang
signifikan
antara
Solution (SPSS) versi 22. Dua variabel
konsep diri dengan toxic disinhibition
dikatakan linear apabila signifikansi
online effect.
(linearity) kurang dari 0,05 (Priyatno, 2012). Uji linearitas hubungan antara
3. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk
konsep diri dengan toxic disinhibition memberikan gambaran umum mengenai kondisi online effect diperoleh signifikansi konsep diri dan toxic disinhibition online effect sebesar 0,008. Nilai signifikansi yang pada subjek yang diteliti. Dari hasil perhitungan dihasilkan kurang dari 0,05 maka statistik dari 102 subjek penelitian, 15,7% antara variabel konsep diri dengan memiliki level toxic disinhibition online effect toxic disinhibition online effect terdapat yang sedang, dan 84,3% memiliki tingkat toxic hubungan yang linear.
disinhibition
online
effect
yang
rendah.
Hasil uji asumsi dasar menunjukkan Sedangkan dari perhitungan statistik skala bahwa data penelitian syarat
uji
hipotesis
memenuhi konsep diri menunjukkan bahwa dari 102 subjek menggunakan penelitian, 69,6% responden memiliki level
teknik analisis korelasi product moment konsep diri yang tinggi, dan 30,4% memiliki Pearson.
tingkat konsep diri yang sedang.
2. Uji Hipotesis a.
4. Analisis Tambahan
Uji Korelasi Hasil
perhitungan
menunjukkan
besar nilai koefisien untuk konsep diri dengan toxic disinhibition online effect adalah sebesar -0,255. Berdasarkan interval korelasi yang dikemukakan Sugiyono (dalam Priyatno, 2012), nilai korelasi berada pada rentang 0,200,399, yaitu r = -0,255. Berdasarkan data tersebut diketahui, nilai koefisien korelasi berada pada nilai yang rendah. Nilai r yang positif (-) menunjukan arah hubungan ini yang bersifat negatif. Nilai signifikansi dalam penelitian ini adalah 0,010 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam
Sebagai data pelengkap, penulis juga melakukan
analisis
tambahan
dengan
kategorisasi berdasarkan jenis kelamin dan tingkatan kelas. Kategori berdasarkan jenis kelamin dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara 36 subyek laki-laki dan 66 perempuan pada setiap variabel. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai signifikansi 0,440(p > 0,05) untuk konsep diri dan 0,645 (p > 0,05) untuk toxic disinhibition online effect. hal ini berarti tidak ada perbedaan pada variabel penelitian dari kategorisasi jenis kelamin karena data bersifat homogen. Kategori
berdasarkan
tingkatan
kelas
untuk mengetahui perbedaan antara 46 siswa kelas X dan 56 siswa kelas XI pada setiap 8
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
variabel.
Hasil
perhitungan
statistik mencari hakekat dari self,
menunjukkan nilai signifikansi 0,805(p > 0,05) terhadap
interaksi
pengaruh self
sosial
dan
hubungan
untuk konsep diri dan 0,746 (p > 0,05) untuk interpersonal seseorang. Jawaban pertanyaan itu toxic disinhibition online effect. hal ini berarti dipelopori oleh William James (1890) seorang tidak ada perbedaan pada variabel penelitian filsuf dan psikolog yang mengatakan bahwa dari kategorisasi jenis kelamin karena data identitas pribadi seseorang tergantung pada bersifat homogen.
hubungannya dengan orang lain. Hubungan interpersonal
PEMBAHASAN Berdasarkan
hasil
dilakukan
analisis
dengan langsung
dalam
masa
sekarang
bisa
secara
langsung
maupun
tidak
melalui
perantara
media
sosial.
menggunakan teknik korelasi Product Moment Hubungan interpersonal yang dibina dengan Pearson diperoleh nilai koefisien
korelasi cukup baik akan berpengaruh pada identitas diri
sebesar r = sebesar -0,255 dengan nilai seseorang, membentuk konsep diri yang positif. signifikansi 0,010 (p < 0,05).
Myer dan Myers (1992) menjelaskan
Nilai korelasi yang didapatkan yaitu r = - konsep diri menjadi hal yang penting untuk 0,255, berdasarkan interval
korelasi
yang dipelajari karena konsep diri merupakan filter
dikemukakan Sugiyono (dalam Priyatno, 2012), utama dari mekanisme diri yang mengajarkan nilai korelasi berada pada kategori rendah bagaimana
berperilaku
sesuai
dengan
(rentang 0,20-0,399) dan menunjukan arah lingkungan. Remaja yang memiliki konsep diri hubungan ini yang bersifat negatif. Nilai akan mampu menempatkan diri sesuai dengan signifikansi dalam penelitian ini menunjukkan lingkungannya,
begitupula
dengan
p < 0,05 (0,010 < 0,05) hipotesis yang diajukan menempatkan emosinya. Remaja dengan konsep dapat diterima, yaitu adanya hubungan negatif diri yang baik melakukan komunikasi secara yang signifikan antara konsep diri dengan toxic online, memiliki pengendalian diri yang baik, disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 dan menghambat kecenderungan munculnya Surakarta.
toxic
disinhibition
online
effect
ketika
Penelitian yang dilakukan oleh Tuhumena melakukan komunikasi dengan menggunakan (2006) dan Kurnia dkk (2011) menunjukkan internet. bahwa ada hubungan negatif dan signifikan
Berkowitz (1993) menyatakan, bahwa
antara konsep diri dengan kecenderungan konsep diri yang rendah mungkin berpengaruh perilaku agresi pada remaja dan siswa sekolah atau mengarahkan pada kondisi emosional yang menengah. Hal ini sejalan dengan penelitian kurang stabil, yang diketahui berhubungan yang telah dilakukan oleh penulis.
dengan meningkatnya kecenderungan perilaku
Sehubungan dengan hal tersebut, konsep agresi. Konsep diri yang rendah memicu diri sendiri didalami oleh para peneliti untuk kecenderungan timbulnya toxic disinhibition
9
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
pada remaja, yang ditujukan dengan pernyataan
Berdasarkan hasil penelitian, adapun
kurang sopan, pelampiasan ketidakpuasan yang
beberapa saran yang diajukan peneliti,
ditulis dalam status maupun obrolan online,
yaitu:
yang tidak bisa disalurkan dalam kehidupan
1. Bagi Siswa
nyata.
Siswa hendaknya ikut dalam kegiatan sosialisasi PENUTUP
a.
dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan: hubungan
negatif
dan
signifikan antara konsep diri dengan toxic disinhibition online effect. 2. Persentase sumbangan pengaruh konsep diri terhadap toxic disinhibition online effect sebesar 6,5%, sedangkan sisanya 93,5% dipengaruhi oleh faktor lain. 3. Kecenderungan
munculnya
toxic
disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 Surakarta tergolong rendah. Sebaliknya, konsep diri siswa SMK N 8 tergolong tinggi. 4. Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara siswa SMK laki-laki dengan perempuan pada konsep diri (0,440 > 0,05), dan toxic disinhibition online effect (0,645 > 0,05). 5. Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara siswa SMK laki-laki dengan perempuan pada konsep diri (0,440 > 0,05), dan toxic disinhibition online effect (0,645 >
b. Saran
mengenai
pencapaian tujuan, agar siswa mampu
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
0,05).
training
pengembangan potensi diri maupun
Kesimpulan
1. Terdapat
dan
meningkatkan kepercayaan diri dengan yakin terhadap diri sendiri, bertindak mandiri, serta memiliki penilaian positif terhadap diri sendiri karena dengan berbekal pada kepercayaan diri, maka dapat membantu meningkatkan konsep diri individu menjadi lebih positif. Konsep diri positif akan mempengaruhi bagaimana siswa berkomunikasi dengan baik dan menekan kecenderungan toxic disinhibition online effect. 2. Bagi Orangtua Orang
tua
pengarahan siswa
harus dan
mengakses
memberikan
pengawasan jejaring
ketika sosial.
Orangtua harus memantau intensitas dan durasi anak, juga memantau bagaimana cara siswa menggunakan jejaring sosial. Bagaimana cara berkomunikasi juga dipengaruhi pergaulan siswa. Batasi penggunaan komputer yang terhubung dengan internet dan tempatkan pada ruangan yang bisa terlihat oleh anggota keluarga
untuk
bisa
memberikan
pengawasan yang optimal. Sehingga akan
mencegah
timbulnya
toxic
disinhibition online effect pada remaja.
10
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
Benner, P. 1985. Quality of life: A phenomenological perspective on Pihak sekolah dapat menyusun program explanation, prediction, and understanding in nursing science. Advance in Nursing atau langkah-langkah yang melibatkan Science, 8, 1-14 orang tua dan guru dalam membangun konsep diri yang baik untuk para siswa Bergman, L. R., dkk. 2000. Developmental Science and The Holistic Approach. New untuk lebih memahami karakteristik Jersey: Erlbaum Inc. remaja. Sekolah juga dapat membuat Berzonsky. 1986. Moral Development: Child Development. USA: The Macmilan program filter internet pada wi-fi pada Psychology Reference Series server sekolah, hal ini bertujuan untuk mengawasi dan mencegah siswa Boyd, D.M. & Ellison, N. 2007. Social Network Sites:Definition, History, and Scholarship, mengakses situs-situs yang tidak sejalan Journal of Computer-Mediated Communication. dengan pendidikan di tingkat
3. Untuk Sekolah
Brooks, M. 2009. The Online Disinhibition Effect and It’s Impact on E-Learning 4. Untuk Peneliti Lain Environment. Library Faculty Research, Paper 9. Peneliti yang ingin melakukan penelitian SMA/SMK.
dengan pokok bahasan yang sama Burns, R. B. 1993. Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan, dan diharapkan lebih memperdalam kajian Perilaku. Jakarta: Arcan. dengan menggunakan metode kualitatif Chaplin, J.P. 1995. Kamus Lengkap Psikologi. dan kuantitatif, dengan perubahan dan Jakarta: PT. Raja Grafindo. penyempurnaan dalam teknik Fisher, B. A. 1986. Teori-teori Komunikasi. pengukuran, prosedur penelitian, Bandung: Remaja Rosdakarya memperluas ruang lingkup populasi Fitts, W. H., dkk. 1971. The Self-Concept and Self Actualization. Tennese: Dede Wallace penelitian toxic disinhibition online Center effect yang ditinjau dari berbagai aspek Gackenbach, J. 2007. Psychology and The yang lebih luas, agar dapat memberikan Internet: Intrapersonal, Interpersonal and hasil penelitian yang lebih baik. Transpersonal Implications. San Diego: Academic Press DAFTAR PUSTAKA
Hadi, S. 2000. Statistik 1. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Penelitian.Jakarta: Rineka ______. 1996. Statistik 2. Yogyakarta: Penerbit Andi Cipta Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Hardy, M. & Heyes, S. 1988. Psikologi. Jakarta: Erlangga Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Pengantar
Baron, R.A & Byrne, D. (2004). Psikologi Joinson , A. N. 2001. Self-disclosure in computer-mediated communication: The Sosial Jilid 1 Edisi Kesepuluh. Jakarta: role of self-awareness and visual Penerbit Erlangga anonymity. European Journal of Social Psychology, 31, 177-192 11
SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
Johnson, S. 2003. Emergence: The Connected Straus, N. 1997. The Fourth Blow to Narcissism Lives of Ant, Cities, and Software. New and The Internet. Literature and York: Simon & Schuster Psychologi, 43, 96-109. Judhika, C. 2011. Hubungan Penggunaan Situs Suler, J. 2004. The Online Disinhibition Effect. Jejaring Sosial Facebook terhadap Cyberpsychology & Behavior, Volume 7, Perilaku Remaja Kota Makassar. Jurnal Number 3. Mary Ann Liebert Inc. Penelitian IPTEK-KOM Volume 3, No 1 Suryabrata, S. 2006. Metodologi Penelitian. Kietzmann, J.H. 2011. Social Media? Get Jakarta: Raja Grafindo Persada. Serious! Understanding the Functional Building Blocks of Social Media. Tuhumena, H. A. B. 2006. Upaya Membentuk Konsep Diri yang Positif dalam Rangka Business Horizons 54, 241-251. Indiana: Menurunkan Kecenderungan Berperilaku Indiana University. Agresif pada Remaja. Jurnal Psikologi. Kurnia, R., Hardjajani, T., dan Nugroho, A. A. Vol. 17. No. 1. 2011. Hubungan antara Konsep Diri dan Kecerdasan Emosi dengan Agresivitas Wang., Ing, Kuei., & Fan Shih, J. 2014. Factors Influencing University Students’ Online pada Siswa Kelas XI MAN Klaten. Disinhibition Behavior – The Moderating Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Effect of Deterrence and Social Identity. Lapidot, L. & Barak, A. 2012. Effect of International Journal of Social, Anonymity, Invisibility, and Lack of EyeManagement, Economics and Business contact on Toxic Online Disinhibition. Engineering Vol:8 No:5 Computer in Human Behavior, Volume 28, 434-443. University of Haifa. Myers, G.E & Myers, M.T. 1992. The Dynamic of Human Communication: A Laboratory Approach. Sixth Edition. New York: Mc Graw Hill, Inc Nimrod, G. 2013. Challenging the Internet Paradox: Online Depression Communities and Well-Being. International Journal of Internet Science, 8(1), 30-48 Priyatno, D. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Ofsett. Rakhmat, J. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Santrock, J. W. 2007. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga Stanwyck, D. J., & Felker, D. W. 1971. Intellectual Achievement Responsibility and Anxiety as Functions of Self-Concept of Third to Sixth Grade Boys and Girls. New York: The American Educational Research Associaton
12