HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR X PROVINSI SUMATERA SELATAN
Kamila Kurniawati Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja pada Pegawai Negeri Sipil di Kantor X Provinsi Sumatera Selatan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja pada Pegawai Negeri Sipil di Kantor X Provinsi Sumatera Selatan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 180 Pegawai Negeri Sipil Di Kantor X Provinsi Sumatera Selatan. Subjek penelitian yang digunakan sebanyak 119 pegawai dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala komitmen organisasi sebanyak 47 aitem dan skala disiplin kerja sebanyak 48 aitem. Hasil analisis menggunakan regresi sederhana menunjukkan r = 0,244 dan p= 0,007 dimana p ≤ 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja. Sumbangan efektif yang diberikan oleh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja adalah sebesar 0,060 atau 6%. Kata Kunci : Komitmen Organisasi, Disiplin Kerja Abstract The research was purpossed for gathering knowledge correlation between organizational commitment with the work discipline in civil servant X Office of South Sumatra Province. The hypothesis of this research Is a correlation between organizational commitment with the work discipline in civil servant X Office of South Sumatra Province. The research population was 180 civil servant X Office of South Sumatra Province. The research subject was 119 employees by using simple random sampling technique. The instrument used was a scale organizational commitment as much 47 item and scale work discipline as much 48 item. Results of analysis using simple regression showed r = 0,244 and p = 0,007 where p ≤ 0,05, which means there is a significant correlation between organizational commitment with the work discipline. The effective organizational commitment toward work discipline 0,060 or 6%. Keyword : Organizational Commitment, Work Discipline
1
jam istirahat jam 12.00-13.00 sedangkan jam
PENDAHULUAN
kerja hari jum’at jam 07.30-16.30 dan istirahat Menurut UU RI Nomor 43 Tahun 1999
jam 11.30-13.00, sedangkan pelanggaran jam
bab 1 pasal 1 butir 1, Pegawai Negeri adalah
kerja di atur dalam Bab IV pasal 6 yang
setiap warga negara Republik Indonesia yang
menyatakan
telah memenuhi syarat yang ditentukan,
melanggar ketentuan jam kerja apabila tidak
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
masuk kerja, terlambat masuk kerja, pulang
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau
kerja sebelum waktunya, tidak berada ditempat
diserahi tugas negara lainnya, dan digaji
tugas,
berdasarkan peraturan perundang-undangan
kehadiran secara elektronik tanpa alasan yang
yang berlaku. Menurut UU RI NO.5 TH 2014,
sah.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
bahwa
dan/atau
Peraturan
tidak
pegawai
dinyatakan
melakukan
Pemerintah
rekam
Republik
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Bab III Pasal
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN
7 ayat 1 tingkat hukuman disiplin terdiri dari
(Aparatur Sipil Negara) secara tetap oleh
hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin
pejabat
untuk
sedang, hukuman disiplin berat. Peraturan
menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53
Aparatur Sipil Negara (pegawai ASN) adalah
Tahun 2010 Bab III Pasal 7 ayat 2 : (a) jenis
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
hukuman disiplin ringan meliputi teguran
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
lisan, teguran tertulis, pernyataan tidak puas
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
secara tertulis; (b) jenis hukuman disiplin
tugas dalam suatu pemerintahan atau diserahi
sedang meliputi penundaan kenaikan gaji
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
berkala
peraturan perundang-undangan.
kenaikan gaji selama satu tahun, penurunan
pembina
Pegawai
kepegawaian
Negeri
satu
tahun,
penundaan
untuk
pangkat setingkat lebih rendah selama satu
memberikan pelayanan kepada masyarakat
tahun; (c) jenis hukuman disiplin berat
secara profesional, jujur, adil, dan merata
meliputi penurunan pangkat setingkat lebih
dalam
rendah selama tiga tahun, pemindahan dalam
penyelenggaraan
bertugas
selama
tugas
negara,
pemerintahan, dan pembangunan.
rangka penurunan pangkat jabatan setingkat
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama
lebih
rendah,
pembebasan
dari
jabatan,
Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014
pemberhentian dengan hormat tidak atas
Bab III Pasal 4 tentang ketentuan masuk dan
permintaan
jam kerja, yaitu (1) hari kerja Kementerian
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai
Agama adalah lima hari kerja dalm seminggu
PNS.
atau setara dengan 37,5 lima; (2) jam kerja di
Peraturan
sendiri
sebagai
Pemerintah
PNS,
Republik
Kementerian Agama yang di tetapkan adalah
Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Bab III Pasal
setiap hari senin-kamis jam 07.30-16.00 dan
8 : (a) teguran lisan bagi PNS yang tidak
2
masuk kerja tanpa alasan selama lima hari
alasan yang sah selama 46 hari kerja atau
kerja; (b) teguran tertulis bagi PNS yang tidak
lebih.
masuk kerja tanpa alasan yang sah selama enam
sampai
(c)
Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014
pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS
Bab VI Pasal 12 : (a) Pegawai yang tidak
yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah
masuk kerja atau tidak berada ditempat kerja;
selama 11 sampai 15 hari kerja. Peraturan
(b) Pegawai terlambat masuk kerja; (c)
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53
Pegawai yang pulang sebelum waktunya; (d)
Tahun 2010 Bab III Pasal 9 : (a) penundaan
Pegawai yang tidak mengisi daftar hadir; (e)
kenaikan gaji berkala selama satu tahun bagi
Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin,
PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang
diberlakukan pengurangan tunjangan kinerja.
sah selama 16 sampai 20 hari kerja; (b)
Pengurangan kinerja berdasarkan Peraturan
penundaan kenaikan pangkat selama satu
Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 49
tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa
Tahun 2014 Bab VI Pasal 13 meliputi : (a)
alasan yang sah selama 21 sampai 25 hari
Pegawai yang tidak masuk kerja pada bulan
kerja; (c) penurunan pangkat setingkat lebih
berjalan dikenakan pengurangan tunjangan
rendah selama satu tahun bagi PNS yang tidak
kinerja sebesar tiga persen untuk tiap satu hari;
masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 26
(b) Pegawai terlambat masuk kerja pada bulan
sampai 30 hari kerja. Peraturan Pemerintah
berjalan dikenakan pengurangan tunjangan
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010
kinerja jika terlambat masuk kerja satu menit
Bab III Pasal 10 : (a) penurunan pangkat
s/d < 30 menit sebesar 0,5%, jika 30 menit s/d
setingkat lebih rendah selama tiga tahun bagi
<60 menit sebesar 1%, jika 61 menit s/d <90
PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang
menit sebesar 1,25%, jika > 90 menit dan atau
sah selama 31 sampai 35 hari kerja; (b)
tidak mengisi daftar hadir masuk kerja sebesar
pemindahan dalam rangka penurunan pangkat
1,50% (c) Pegawai yang pulang sebelum
setingkat lebih rendah selama tiga tahun bagi
waktunya pada bulan berjalan dikenakan
PNS yang menduduki jabatan fungsional atau
pengurangan tunjangan kinera jika pulang
struktural tertentu yang tidak masuk kerja
sebelum waktunya satu menit s/d < 30 menit
tanpa alasan yang sah selama 36 sampai 40
sebesar 0,5%, jika 30 menit s/d < 60 menit
hari kerja; (c) pembebasan dari jabatan bagi
sebesar 1%, jika 61 menit s/d <90 menit
PNS yang menduduki jabatan fungsional atau
sebesar 1,25%, jika > 90 menit dan atau tidak
struktural tertentu yang tidak masuk kerja
mengisi daftar pulang kerja sebesar 1,50% (d)
tanpa alasan yang sah selama 41 sampai 45
Pegawai yang tidak masuk kerja lebih dari tiga
hari kerja; (d) pemberhentian dengan hormat
hari karena sakit tanpa surat keterangan
tidak
atau
menjalani rawat inap di rumah sakit dikenakan
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai
pengurangan tunjangan kinerja sebesar 2%
PNS bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa
pada tiap harinya.
atas
sepuluh
permintaan
hari
kerja;
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama
sendiri
3
Sosok Pegawai Negeri Sipil yang
kedapatan tidak mengikuti apel tidak diberikan
mampu memainkan peranan adalah Pegawai
sanksi (Della, 2014).
Negeri Sipil yang mempunyai kompetensi
Disiplin
kerja
kesadaran
semua
peraturan
yang diindikasikan dari kinerja yang baik serta
seseorang
sikap dan perilakunya yang penuh dengan
perusahaan dan norma-norma yang berlaku
kesetiaan
negara,
(Hasibuan, 2010). Adapun indikator disiplin
bermoral dan bermental baik, profesional,
kerja antara lain : (1) Mematuhi semua
sadar
sebagai
peraturan perusahaan; (2) penggunaan waktu
pelayan publik serta mampu menjadi perekat
secara efektif; (3) tanggung jawab dalam
persatuan dan kesatuan bangsa, serta dari sikap
pekerjaan dan tugas; (4) tingkat absensi
disiplin yang tinggi. Disiplin kerja merupakan
(Hasibuan, 2010).
dan
akan
ketaatan
tanggung
kepada
jawabnya
syarat dan tututan utama kemajuan bangsa
menaati
adalah
Berdasarkan
hasil
observasi
dan
sehingga pemerintah harus memperhatikan
wawancara pada tanggal 18-20 Maret 2015
kedisiplinan.
terlihat adanya pegawai yang tidak mengikuti
Belakangan ini sering terjadi bentukbentuk
ketidak
disiplinan
dari
apel dan ada juga yang ikut apel tetapi setelah
pegawai.
apel
selesai
mereka
bukannya
langsung
Sebagai abdi negara seharusnya pegawai
bekerja tetapi pergi ke kantin untuk sarapan
negeri sipil dapat menjadi suri tauladan bagi
terlebih dahulu, ada juga yang tidak memakai
masyarakat, dan tidak seharusnya menjadi
atribut pakaian lengkap dengan alasan sudah
contoh yang buruk bagi masyarakat. Bentuk
saling mengenal satu sama lainnya. Ada juga
ketidak disiplinan yang sering dilakukan oleh
makan di saat jam kerja sedang berlangsung
pegawai adalah banyaknya absensi
dan
dikarenakan sudah lapar dan tidak sarapan
melanggar tertib jam kerja, tidak mengikuti
terlebih dahulu saat pergi ke kantor, masuk
apel, tidak menggunakan atribut kerja yang
kerja lebih dari setengah sampai satu jam
diwajibkan, lebih banyak mengobrol sehingga
setelah istirahat dengan alasan mengantri saat
cenderung
membeli makanan dan sholat, keluar kantor
melebihi
menunda waktu
yang
pekerjaan telah
istirahat ditentukan.
terlebih dahulu sebelum jam
istirahat dan
Maraknya pegawai negeri sipil yang sering
pulang sebelum jam kerja selesai untuk
kali seakan tidak menaati aturan disiplin,
menjemput anaknya yang pulang sekolah atau
dengan tidak mengikuti apel, bahkan terlihat
berbagai alasan lainnya, serta ada juga
berjalan-jalan
pantauan
pegawai yang terlambat masuk kantor dengan
dilapangan, aturan yang mewajibkan semua
bermacam-macam alasan yang di kemukakan,
PNS agar mengikuti apel, tidak bolos dan tidak
macetlah, banjirlah, ada urusan keluargalah,
diperkenankan titip absen. Sepertinya saat ini
dan
sering kali dianggap angin lalu, bahkan
berpengaruh pada kinerja pengawai yang
menurut beberapa sumber menyatakan PNS
lambat dalam penyelesaian tugasnya.
di
kota
Sekayu,
yang memiliki kedekatan dengan pejabat yang
4
alasan-alasan
lainnya,
sehingga
Menurut Lateiner dan Levinne (2000)
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin
merumuskan masalah penelitian ini yaitu
kerja
tidaknya
apakah terdapat hubungan antara komitmen
kepatuhan dan ketaatan karyawan bukan hanya
organisasi dengan disiplin kerja pada Pegawai
terhadap jam kerja, adanya upaya untuk
Negeri Sipil di Kantor X Provinsi Sumatera
menaati peraturan tanpa didasari perasaan
Selatan.
diantaranya
adalah
ada
takut atau terpaksa, komitmen organisasi karyawan yang tercermin dari bagaimana
Metode
sikapnya dalam bekerja. Komitmen
Variabel-variabel
karyawan
yang
di
gunakan
terhadap
dalam penelitian ini terdiri dari variabel
organisasi sebagai ikatan kejiwaan individu
Dependent yaitu disiplin kerja dan varibel
terhadap
independent yaitu komitmen organisasi.
organisasi
yang
mencakup
keterlibatan kerja, kesetiaan, dan perasaan percaya
terhadap
nila-nilai
dalam
Sopiah,2008).
(O’Reilly
Subjek yang digunakan dalam penelitian
organisasi
ini berjumlah 119 orang. Metode pengumpulan
Lincoln
data yang digunakan dalam penelitian ini
(Darmawan, 2013) mengemukakan komitmen
adalah
organisasi memiliki tiga indikator antara lain
mengumpulkan data dengan menggunakan
(a)
daftar pernyataan yang diberikan pada subjek.
kemauan
karyawan;
(b)kesetiaan
karyawan; (c) kebanggaan karyawan. Berdasarkan
hasil
obervasi
metode
skala
likert,
yaitu
cara
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dan
ada 2
wawancara pada tanggal 8-10 April 2015
yaitu :
adanya kebanggan pada pegawai karena dapat
a.
Skala Disiplin Kerja
bekerja di instansi ini, tetapi kebanggannya
Skala disiplin kerja disusun berdasarkan
tidak tercermin dalam hasil kerjanya, karena
konsep dan pemikiran peneliti yang mengacu
seringnya pegawai melakukan penundaan
pada aspek-aspek disiplin kerja menurut
dalam
hasil
Lateiner dan Levine (2000), yaitu: pemahaman
kerjanya kurang optimal. Kurang optimalnya
terhadap peraturan, kepatuhan dan ketaatan
hasil
terhadap aturan dan standar, ketepatan waktu
bekerja,
kerja
sehingga
pegawai
membuat
disebabkan
karena
pegawai yang meninggalkan pekerjaannya
dalam
begitu saja di meja kerjanya dan keluar kantor
pekerjaan, dan keteraturan proses dalam
untuk urusan pribadinya.
menjalankan tugas.
Hackett dan Guinon (Sopiah, 2008)
b.
pelaksanaan
dan
penyelesaian
Skala Komitmen Organisasi
karyawan yang memiliki komitmen organisasi
Skala komitmen organisasi disusun
yang tinggi akan berdampak pada karyawan
berdasarkan konsep dan pemikiran peneliti
yang bersangkutan, yaitu karyawan akan lebih
yang mengacu pada aspek-aspek kmitmen
puas
organisasi menurut Steers (Darmawan, 2013),
dengan
pekerjaannya
dan
tingkat
absensinya menurun.
yaitu: Identifikasi, keterlibatan atau partisipasi
5
karyawan dalam aktivitas organisasi, loyalitas
mendeskripsikan pola atau fungsi hubungan
karyawan terhadap organisasi.
antara
Populasi adalah wilayah generalisasi
variabel-variabel
(Reksoatmodjo,
2009).
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Hasil Penelitian
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian
ditarik
Pada penelitian ini tentang hubungan
kesimpulannya.
antara
disiplin
kerja
dengan
komitmen
Sedangkan Sample adalah bagian dari jumlah
organisasi pada Pegawai Negeri Sipil Di
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Kantor X Provinsi Sumatera Selatan, peneliti
tersebut (Sugiyono, 2012).
mengkategorikan subjek penelitian menjadi
Populasi dalam penelitian ini adalah
dua, yaitu rendah dan tinggi untuk skala
Pegawai Negeri Sipil di Kantor X Provinsi
disiplin kerja serta rendah dan tinggi untuk
Sumatera Selatan berjumlah 180 Pegawai.
skala komitmen organisasi.
Berdasarkan cara perhitungan sampel menurut
Uji asumsi dilakukan sebelum data
isaac dan michael (Sugiyono, 2012) dengan
dianalisis, yakni meliputi uji normalitas dan uji
taraf kesalahan 5%, maka sampel dalam
linearitas. Uji normalitas dan uji linieritas
penelitian ini akan berjumlah 119 pegawai dari
merupakan
total
pengetesan nilai korelasi, maksudnya adalah
180
responden
sedangkan
sisanya
syarat
agar
sampel try out.
menyimpang dari kebenaran yang seharusnya pengumpulan
data
dalam
yang
dilakukannya
berjumlah 61 pegawai yang akan dijadikan
Metode
kesimpulan
sebelum
ditarik
tidak
ditarik (Hadi, 2001).
penelitian ini menggunakan skala psikologis
Uji normalitas digunakan untuk menguji
untuk mengungkap variabel yang hendak
apakah variabel penelitian ini terdistribusi
diteliti yaitu disiplin kerja dan komitmen
secara normal atau tidak. Kaidah yang
organisasi yang dibuat berdasarkan dengan
digunakan yaitu jika p > 0,05 maka sebaran
menggunakan aspek-aspek disiplin kerja dan
data normal, sedangkan jika p ≤ 0,05 maka
komitmen organisasi.Skala adalah perangkat
sebaran data tidak normal.
pernyataan
yang
untuk
Uji normalitas dengan menggunakan
melalui
teknik Kolmogorov-Smirnov Test dari program
respon terhadap pertanyaan tersebut (Azwar,
SPSS 20.0 for Windows menunjukkan nilai p >
2012).
0,05, dapat dilihat dari nilai p alat ukur disiplin
mengungkapkan
Uji
disusun
atribut
hipotesis
tertentu
menggunakan
teknik
kerja
(0,424)
dengan
KS-Z
0,878
dan
analisis regresi sederhana (simple regression),
komitmen organisasi mendapatkan nilai p
yaitu analisis yang dikembangkan untuk
(0,511)
mengkaji dan mengukur hubungan antara dua
normalitas ini menunjukkan bahwa disiplin
variabel atau lebih. Dalam analisis regresi
kerja dan komitmen organisasi memiliki
dikembangkan
sebaran normal.
persamaan
estimasi
untuk
6
dengan
KS-Z
0,821.
Hasil
uji
Uji
linearitas
untuk
Adapun mengenai hubungan antara
mengetahui apakah variabel disiplin kerja
komitmen organisasi dengan disiplin kerja
dengan
memiliki
dapat juga dijelaskan melalui keterkaitan antar
hubungan yang linear. Hubungan antara kedua
aspeknya, diantaranya identifikasi pegawai.
variabel dikatakan linear apabila p ≤ 0,05
Pegawai yang melakukan identifikasi memiliki
begitu pula sebaliknya, hubungan antara kedua
pemahaman terhadap peraturan. Pegawai yang
variabel dikatakan tidak linier apabila p >
memiliki
0,05.
menyebabkan rendahnya pemahaman terhadap
komitmen
Hasil
uji
dilakukan
organisasi
linearitas
identifikasi
yang
rendah
dengan
peraturan yang ditetapkan instansi, sehingga
menggunakan program Statistical Product
peraturan membuat bingung pegawai dalam
Service Solution (SPSS) for Windows versi
melakukan pekerjaannya, menyetujui dan
20.0 menunjukkan F = 7,411 dan p = 0,007.
menaati
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat
mengalami kesulitan atas kebijakan yang
dikatakan bahwa hubungan antara variabel
diberlakukan dan terbebani dengan peraturan
disiplin kerja dengan komitmen organisasi
yang ada, mengerjakan pekerjaan jika dituntut
linier karena p ≤ 0,05.
segera diselesaikan, malas bekerja, bekerja
Untuk mengetahui adanya hubungan antara
disiplin
kerja
dengan
peraturan
jika
menguntungkan,
jika diawasi, dan kurang bertanggung jawab
komitmen
pada pekerjaan. Sebaliknya, pegawai yang
organisasi maka digunakan uji korelasi dengan
memiliki
menggunakan teknik analisis regresi sederhana
memiliki pemahaman terhadap peraturan yang
(simple regression) dengan menggunakan
ditetapkan, sehingga pegawai tidak mengalami
program komputer Statistical Product Service
kesulitan dalam memahami peraturan dalam
Solution (SPSS) for Windows versi 20.0.
melakukan pekerjaannya, tidak mengalami
Hasil
analisis
data
identifikasi
yang
tinggi
akan
menunjukkan
kesulitan dalam melaksanakan kebijakan yang
korelasi antara variabel disiplin kerja dan
diberlakukan, tidak terbebani dengan peraturan
komitmen organisasi yaitu r = 0,244 dan p =
yang
0,007 dimana p ≤ 0,01. Hal ini berarti
mengerjakan pekerjaan dengan baik tanpa
menunjukkan bahwa ada hubungan yang
diperintah terlebih dahulu, tetap bekerja
sangat signifikan antara disiplin kerja dengan
meskipun atasan tidak ada, dan bertanggung
komitmen organisasi pada Pegawai Negeri
jawab terhadap pekerjaan yang diberikan
Sipil Di Kantor X Provinsi Sumatera Selatan,
ada,
mengerjakan
Hal ini didukung oleh teori
sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
pekerjaan,
Lateiner
dan Levinne (2000) menjelaskan salah satu
Analisis koefisien determinasi pada
faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kerja
korelasi antara disiplin kerja dan komitmen
adalah adanya komitmen organisasi. Individu-
organisasi menunjukkan angka sebesar 0,060
individu yang memiliki komitmen organisasi
yang berarti komitmen organisasi memberikan
memiliki kemungkinan untuk tetap bertahan
sumbangan sebesar 6% terhadap disiplin kerja.
dan menunjukkan keterlibatan yang tinggi
7
yang diwujudkan dalam bentuk sikap dan
lain tahu mengenai masalah atau kekurangan
perilaku.
yang ada didalam dirinya.
Besarnya nilai sumbangan komitmen
Berdasarkan hasil dari pengolahan data
organisasi (variabel bebas) terhadap disiplin
yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti
kerja (variabel terikat) dari hasil analisis pada
membuat kategorisasi terhadap disiplin kerja
tabel summary yang dilihat dari koefisien
pada Pegawai Negeri Sipil di Kantor X
determinan (R square) adalah 6% yang berarti
Provinsi Sumatera Selatan. Menurut Hasibuan
masih
(2010)
terdapat
94%
faktor
lain
yang
disiplin
kerja
adalah
kesadaran
mempengaruhi dsiplin kerja tetapi variabel itu
seseorang menaati semua peraturan perusahaan
tidak diteliti oleh peneliti. Faktor-faktor lain
dan norma-norma yang berlaku. Hal ini
diantaranya seperti: teladan pimpinan, balas
mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan
jasa,
terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai, dan
keadilan,
pengawasan ketegasan,
tujuan
melekat, dan
dan
kemampuan,
sanksi
hubungan
hukuman,
masyarakat.
kemanusiaan
Dari hasil deskripsi data berdasarkan
(Hasibuan, 2008)
kategorisasi
Nilai R2 yang didapatkan relatif kecil yaitu 6%, hal ini
disiplin
kerja
terdapat
119
pegawai yang dijadikan subjek penelitian, dan
dapat disebabkan ketika
hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat
peneliti melakukan penyebaran data, pegawai
66 atau 55,47% pegawai yang memiliki
sangat disibukan dengan pekerjaan mereka dan
disiplin kerja rendah dan 53 atau 44,53%
pengambilan data dilakukan di bulan puasa.
pegawai yang memiliki disiplin kerja tinggi.
Dalam melakukan penelitian, penyebaran data
Sehingga dapat disimpulkan jika rata-rata
dilakukan di dalam unit kerja masing-masing
disiplin kerja pada Pegawai Negeri Sipil di
pegawai dan sebagian alat ukur diminta
Kantor X Provinsi Sumatera Selatan masuk
ditinggalkan terlebih dahulu,
dalam kategori rendah.
Dalam kondisi puasa memungkinkan
Tingkat disiplin kerja pegawai pada
terjadinya kesalahan seperti saat pegawai yang
kategori rendah salah satunya dapat dilihat dari
mengisi skala banyak yang tidak serius atau
mematuhi semua peraturan. Menurut Hasibuan
menyalin hasil jawaban dari teman-temannya,
(2010) salah indikator disiplin kerja adalah
selain
social
mematuhi semua perturan perusahaan. Tampak
desirability atau kecenderungan untuk memilih
pegawai yang tidak memakai atribut pakaian
jawaban yang benar yang mungkin ada pada
lengkap, seperti tidak memakai name tag
instrumen
mempengaruhi
dipakaian yang mereka pakai padahal sudah
jawaban pegawai. Bisa jadi pegawai hanya
menjadi peraturan di instansi ini bahwa
menjawab yang cenderung dianggap baik,
seluruh pegawai wajib mematuhi semua
karena memberikan faking good (kesan postif)
peraturan
tentang dirinya dan tidak menginginkan orang
seragam dan atributnya, tetapi masih ada yang
itu
kemungkinan
penelitian
yang
adanya
termasuk
dalam
penggunaan
tidak memakainya karena mereka sudah saling
8
mengenal, ada didalam tas, di letakkan dilaci
Bathaw
&
Grant
(Sopiah,
2008)
meja kerja ataupun ketinggalan di rumah,
menyebutkan bahwa komitmen organisasi
pulang kantor sebelum waktunya, keluar
sebagai keinginan karyawan untuk tetap
kantor bukan untuk urusan instansi, menunda
mempertahankan
pekerjaan dengan lebih banyak mengobrol,
organisasi dan bersedia melakukan usaha yang
bermain
koran
tinggi demi pencapaian tujuan organisasi.
dibandingkan langsung mengerjakan pekerjaan
Pegawai yang memiliki komitmen organisasi
yang
rendah akan berdampak pada turn over,
game,
diberikan
bahkan
membaca
sehingga
penyelesaiannya
diluar batas yang ditentukan.
keanggotaannya
dalam
rendahnya kualitas kerja, kurang loyalitas pada
Pegawai yang memiliki tingkat disiplin
perusahaan, tingginya absensi, meningkatnya
kerja pada kategori tinggi bisa terlihat ketika
kelambanan kerja (Sopiah, 2008).
datang dan pulang kantor tepat waktu, tidak
Pada
dasarnya
pegawai
memiliki
lupa menggunakan tanda pengenal ataupun
kebangaan dan memiliki keinginan untuk tetap
atribut pakaian lengkap, segera mengerjakan
bertahan di instansi ini, tetapi kebanggan dan
pekerjaan yang diberikan tanpa menundanya,
keinginan mereka tidak tercermin dalam hasil
mengikuti
apel,
kerjanya,
waktunya,
keluar
istirahat
sesuai
kantor
dengan
hanya
untuk
seringnya
pegawai
melakukan
penundaan dalam bekerja, sehingga membuat
keperluan instansi. Pegawai yang memiliki
hasil
disiplin
optimalnya hasil kerja pegawai disebabkan
kerja
memiliki
yang
tinggi
keteraturan
dikarenakan
proses
dalam
kerjanya
karena
kurang
pegawai
yang
optimal.
Kurang
meninggalkan
menjalankan tugas, seperti mengerjakan semua
pekerjaannya begitu saja di meja kerjanya dan
pekerjaan
prosedur,
keluar kantor untuk urusan pribadinya dan
merencanakan tugas sesuai dengan waktunya,
menyebabkan pekerjaan yang diberikan tidak
dan mengikuti cara kerja instansi, sehingga
sesuai dengan batas waktu yang ditentukan,
pekerjaan dilakukan dengan teratur dan sesuai
sehingga pegawai yang lain bahkan atasan
prosedur yang telah ditetapkan instansi.
harus harus menunggunya terlebih dahulu saat
dengan
baik
sesuai
Selain itu terdapat penelitian pendukung
tugas yang diberikan tersebut belum selesai
yang dilakukan oleh Maulina (2013) tentang
dikerjakan.
hubungan antara budaya kerja dan disiplin
Hal ini sesuai dengan aspek komitmen
kerja dengan kepuasan kerja pada 54 orang
organisasi terhadap loyalitas pegawai. Pegawai
karyawan bagian umum pemerintah kota Tegal
yang memiliki komitmen organisasi rendah
menunjukkan hasil terdapat hubungan yang
memiliki loyalitas terhadap organisasi yang
signifikan antara budaya kerja dan disiplin
rendah.
kerja
kerja.sumbangan
kepentingan pribadinya daripada pekerjaannya,
efektif budaya kerja terhadap kepuasan kerja
tidak ada usaha untuk memajukan instansi,
sebesar 45,54%, sumbangan efektif disiplin
sehingga kinerjanya terhadap instansi tidak
kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 35,86%.
optimal. Sedangkan pegawai yang memiliki
dengan
kepuasan
9
Pegawai
lebih
mendahulukan
komitmen
organisasi
tinggi
memiliki
Selatan disebabkan oleh rendahnya komitmen
identifikasi terhadap instansi yang terwujud
organisasi.
dalam bentuk kepercayaan pegawai terhadap instansi,
sehingga
pegawai
Terdapat juga penelitian yang pernah
memiliki
dilakukan
oleh
Agusta
(2007)
tentang
kepercayaan dan menerima tujuan organisasi.
hubungan antara kepuasan kerja dengan
Pegawai menyakini bahwa nilai-nilai yang
komitmen organisasi pada 75 pegawai Dinas
dianut instansi sama dengan nilai-nilai yang
perhubungan
dianutnya, menyakini bahwa instansi adalah
menunjukkan hasil ada hubungan yang sangat
tempat terbaik bagi karir mereka, dan memiliki
signifikan antara kepuasan kerja dengan
kepercayaan jika instansi memperhatikan masa
komitmen organisasi pada pegawai Dinas
depan pegawainya, sehingga instansi dapat
perhubungan kabupaten Magelang. Semakin
mengalami kemajuan. Dengan demikian dapat
tinggi kepuasan kerja maka semakin tinggi
disimpulkan bahwa pegawai Negeri Sipil di
komitmen
Kantor X Provinsi Sumatera Selatan memiliki
Perhubungan Kabupaten Magelang, sebaliknya
komitmen organisasi yang rendah seperti yang
semakin rendah kepuasan kerja maka semakin
di peroleh dari hasil data yang menunjukkan
rendah
dari 119 pegawai terdapat 63 atau 52,94%
pegawai
pegawai yang memiliki komitmen organisasi
Magelang.
kabupaten
organisasi
pula
komitmen
dinas
Magelang
pegawai
dinas
organisasi
perhubungan
pada
Kabupaten
yang rendah. Penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
KESIMPULAN
subjek memiliki tingkat disiplin kerja yang
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
rendah, hal ini dapat dilihat dari rata-rata
analisis data dan pembahasan, maka peneliti
tingkat motivasi berprestasi subjek yang
menarik kesimpulan bahwa ada hubungan
berada dalam kategori rendah sesuai dengan
yang sangat signifikan antara komitmen
prediksi semula jika komitmen organisasi
organisasi dengan disiplin kerja pada Pegawai
merupakan prediktor yang mempengaruhi
Negeri Sipil di Kantor X Provinsi Sumatera
disiplin kerja terbukti benar.
Selatan.
Secara berdasarkan
keseluruhan tabel
jika
dilihat
Berdasarkan dari hasil penelitian di atas
kategorisasi
dalam
terdapat beberapa saran yang dikemukakan
penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa
peneliti. Beberapa saran tersebut antara lain :
komitmen organisasi pada Pegawai Negeri Sipil di Kantor X Provinsi Sumatera Selatan
1.
adalah rendah dengan tingkat disiplin kerja
Bagi Pegawai Negeri Sipil Kantor X Provinsi Sumatera Selatan
yang rendah pula. Hal ini sesuai dengan
Diharapkan pegawai dapat mencapai
fenomena awal yang ditemukan oleh peneliti
disiplin
dimana rendahnya disiplin kerja pada Pegawai
meningkatkan kemajuan bagi instansi yaitu
Negeri Sipil di Knator X Provinsi Sumatera
dengan cara menumbuhkan kemauan untuk
10
kerja
yang
tinggi
sehingga
bekerja keras bagi kepentingan organisasi,
melakukan penelitian lebih dalam lagi dengan
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik
metode kualitatif.
dan
mengedepankan
daripada
kepentingan
pelatihan-pelatihan
kepentingan pribadi,
guna
umum
mengikuti
DAFTAR PUSTAKA
mengembangkan
potensi diri dan menggunakannya didalam
Agusta,
melakukan pekerjaannya.
L.H.
(2007).
Bagi
Pihak
Kantor
X
Perhubungan
Provinsi
pada
Pegawai
Kabupaten
Dinas
Magelang.
(Skripsi, tidak diterbitkan). Program
Sumatera Selatan Instansi
Antara
Kepuasan Kerja Dengan Komitmen Organisasi
2.
Hubungan
hendaknya
memberikan
Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan
seminar–seminar maupun pelatihan-pelatihan
Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam
yang sifatnya membangun yang berkaitan
Indonesia Yogyakarta
dengan komitmen organisasi dan disiplin kerja, diharapkan juga memperhatikan hal-hal terkait
komitmen
organisasi
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi
seperti
Edisi 2. Yogjakarta: Pustaka Pelajar
menempatkan pegawai sesuai dengan keahlian yang dimilki, menyediakan sarana dan prasana
Darmawan,
D.
(2013).
Prinsip-prinsip
yang dibutuhkan dalam melakukan aktifitas
Perilaku Organisasi. Surabaya : Pena
kerja sehingga akan terlaksana disiplin kerja
Semesta
yang tinggi pada diri pegawai. Della, 3.
C.O.
(2014,
Oktober
19).
Re:
Inspektorat Janji Lebih Tegas Hadapi
Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan
PNS Nakal. Diakses tgl 19 Maret 2015
hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
http://palembang.tribunnews.com/2014/
bahan referensi. Diharapkan juga peneliti lebih
10/19/inspektorat-janji-lebih-tegas-
memperhatikan
hadapi-pns-nakal
waktu
dalam
melakukan
penelitian, peneliti benar-benar memastikan bahwa skala penelitian benar-benar diisi
Hadi, S. 2001. Statistik. Penerbit ANDI :
sendiri oleh subjek penelitian, memperhatikan
Yogyakarta
pemilihan kalimat pada skala pengukuran yang digunakan. Diharapkan juga dalam penelitian
Hasibuan, M.S.P. (2008). Manajemen Sumber
selanjutnya peneliti menggunakan variabel-
Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta:
variabel lain yang mempengaruhi disiplin
Bumi Aksara
kerja,
seperti
pendidikan,
kepribadian,
. (2010). Manajemen Sumber Daya
pemberian sanksi dan faktor lainnya serta
Manusia edisi revisi. Jakarta : Bumi Aksara
11
Maulina, F.O. (2013). Hubungan Antara Budaya
Kerja
dan
Disiplin
Nomor
Kerja
43Tahun
Perubahan
Atas
1999
Tentang
Undang-Undang
Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan
Nomor 8 Tahun1974 Tentang Pokok-
Bagian Umum Pemerintah Kota Tegal.
pokok Kepegawaian
(Skripsi, tidak diterbitkan). Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Undang-undang Republik Indonesia. (2014).
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Undang-undang
Republik
Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Reksoatmodjo, N.T. (2009). Statistik Untuk
Sipil Negara
Psikologi Dan Pendidikan. Bandung : Refika Aditama
Sopiah. (2008).
Perilaku
Organisasional.
Yogyakarta : Andi
Undang-Undang Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang
Republik
Indonesia
12