HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN AL-AMIN PABUWARAN PURWOKERTO UTARA
SKRIPSI
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I.)
Oleh: YUNITA ANGELINA NIM. 1123101016
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2015
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Yunita Angelina
NIM
: 1123101016
Jenjang
: S-1
Jurusan
: Bimbingan Konseling Islam
Fakultas
: Dakwah
Judul
: Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Penyesuaian Diri Santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuaran Purwokerto Utara
Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian atau karya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal
: Pengajuan Munaqosyah Skripsi Sdri. Yunita Angelina Lamp : 5 eksemplar
Purwokerto,8 Agustus 2015
Kepada Yth. Dekan Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto Di Purwokerto Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah saya mengadakan bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama
: Yunita Angelina
Nim.
: 1123101016
Judul
:
Hubungan
Antara
Kecerdasan
Emosi
Dengan
Penyesuaian Diri Santri Di Pondok Pesantren AlQur’An Al-Amin Pabuaran Purwokerto Utara Dengan ini kami mohon agar skripsi mahasiswa tersebut di atas dapat dimunaqosyahkan. Demikian atas perhatian Bapak kami mengucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIOONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN AL-AMIN PABUARAN PURWOKERTO UTARA Yunita Angelina NIM. 1123101016 Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto ABSTRAK Manusia sebagai makhluk sosial pastilah sangat membutuhkan peran atau bantuan orang lain dalam hidupnya. Seperti dalam kehiupan sehari-hari manusia tidak akan bisa lepas dari hubungan satu dengan yang lainnya, manusia harus bisa menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan ataupun orang-orang yang berada disekelilingnya. Salah satu lembaga yang didalamnya banyak melatih kemampuan bersosialisasi dari masing-masing individu yang berada pada lembaga tersebut adalah pesantren. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah adakah hubungan Qur’an Al-amin. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik. Metode yang digunakan adalah observasi, angket atau kuisioner, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan kesimpulan mengenai hubungan antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuaran Purwokerto Utara, yaitu 1) Hasil perhitungan yang diperoleh rxy sebesar 0,185 atau (rxy = 0,185). 2) Hasil yang telah ditemukan yakni (rxy = 0,185) kemudian dikonsultasikan dengan nilai r tabel (rt) yang terdapat dalam tabel product moment. Hal tersebut dapat diketahui dengan menggunakan uji taraf signifikan yakni 5% dan 1%. 3) Dari uji signifikan 5% ternyata nilai rxy lebih kecil dari pada nilai r tabel atau (0,185 < 0,279). 4) Dari uji signifikan 1% ternyata rxy lebih kecil dari nilai r tabel atau (0,185 < 0,361). 5) Hipotesis penelitian yang penulis ajukan (Ha) ditolak maka Ho yang berbunyi “ Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuaran” diterima kebenarannya, dan 6) Nilai rxy sebesar 0,185 berada diantara nilai 0,000,20 pada tabel. Dari hasil tersebut berarti antara variabel X (Kecerdasan Emosi) dan variabel Y (Penyesuaian Diri) memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan atau dianggap tidak ada korelasi antara kecerdasan emosi dan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuaran Purwokerto Utara. Kata Kunci : Kecerdasan Emosional dan Penyesuaian Diri
MOTTO Mustahil akan ada kemajuan tanpa ada perubahan, orang yang tidak dapat mengubah pikirannya tak akan bisa mengubah apa-apa (GEORGE BERNARD SHOW)
PERSEMBAHAN Sebagai anugerah termulia dan terindah dalam hidupku, hanya untukmu Ayahanda tercinta Tunut dan Ibunda tercinta Ratiyem yang tak henti-hentinya berdo’a untuk putra putrinya tercinta agar kebaikan dan kesuksesan selalu mengiringi setiap derap langkah kami. Aku persembahkan karya ini untukmu. Teruntuk adikku tercinta Aji Pambudi. Terimakasih atas kasih sayang, dan motivasinya. Kaka Elis Safitri, yang selalu memotivasi dan menemani penulis, serta memberikan dukungannya, semoga sehat selalu dan sukses. Rekan seperjuangan BKI 2011, terimakasih atas dukungan, nasehat, dan do’a kalian Semoga kelak akan meraih semua cita-citamu yang seterang bintang
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada penulis, sehingga berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Penyesuaian Diri Santri Di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto Utara. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. Skripsi ini terwujud tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimaksih antara lain kepada : 1. Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto. 2. Drs. Munjin, M. Pd. I. Wakil Retor I Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto. 3. Drs. Asdlori, M. Pd. I. Wakil Rektor II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto. 4. H. Supriyanto, LC., M. S. I. Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto. 5. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Dakwah Institit Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
6. Bapak Nurma Ali Ridwan, M.Ag., selaku Ketua Prodi Bimbingan Konseling Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto. 7. Dra. Amirotun Sholikhah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah begitu banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan memberikan masukan kepada penulis sehingga penelitian ini bisa selesai. 8. Para Dosen Institut Agama Islam Negeri Purwokerto (IAIN) yang telah memberikan ilmunya sebagai bekal peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 9. Keluarga besar Bpk Drs. KH. Ibnu Mukti, M. Pd. yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis di Ponpes Al-Amin, semoga amal kebaikannya menjadi jembatan ke surga kelak. Amin. 10. Keluarga penulis, Bpk Tunut, Ibu Ratiyem, dan Aji Pambudi yang senantiasa mendoakan dan mendukung. 11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, semoga mejadi amal shaleh. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya dimasa mendatang. Semoga karya sederhana ini membawa manfaat bagi penulis pribadi dan pembaca pada umumnya.
Purwokerto, 8 Agustus 2015 Penulis
Yunita Angelina NIM 1123101016
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................i PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................. ii PENGESAHAN ........................................................................................................ iii NOTA DINAS PEMBIMBING............................................................................... iv ABSTRAK ................................................................................................................ v MOTTO .................................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ..............................................................................................ix DAFTAR ISI .............................................................................................................x DAFTAR TABEL ....................................................................................................xi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3 C. Definisi Operasional .................................................................................... 4 D. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 5 E. Metodologi Penelitian .................................................................................. 6 F. Hipotesis ...................................................................................................... 24 G. Telaah Pustaka ............................................................................................. 25 H. Sistematika penulis ..................................................................................... 26 BAB II: LANDASAN TEORI A. Kecerdasan Emosi 1. Definisi Kecerdasan Emosi ....................................................................28 2. Faktor-faktor Kecerdasan Emosi ...........................................................33 B. Penyesuaian Diri 1. Definisi Penyesuaian Diri ..................................................................... 34
2. Faktor-faktor Penyesuaian Diri ............................................................. 39 BAB III : LETAK GEOGRAFIS PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN AL-AMIN PABUARAN PURWOKERTO UTARA A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin 1. Sejarah Pondok Pesantren Al-Amin .................................................43 2. Letak Geografis Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin .................44 3. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin ......45 4. Program Kerja Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin ....50 5. Visi Misi Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin ............................62 6. Tujuan, Peran, Fungsi, dan Usaha Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin ............................................................................................64 B. Sarana dan Prasarana 1. Sarana dan Prasarana ........................................................................64 2. Perlengkapan ....................................................................................66 BAB IV : ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan ...................................................................................68 B. Deskripsi Tiap Indikator ..............................................................................71 C. Uji Validitas dan Relibialitas Instrumen ......................................................100 D. Analisis Uji Hipotesis ..................................................................................104 E. Korelasi Product Moment ............................................................................109 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................................116 B. Saran ............................................................................................................118 C. Penutup ........................................................................................................118 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial pastilah sangat membutuhkan peran atau bantuan orang lain dalam hidupnya. Seperti dalam kehiupan sehari-hari manusia tidak akan bisa lepas dari hubungan satu dengan yang lainnya, manusia harus bisa menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan ataupun orang-orang yang berada disekelilingnya. Individu yang melakukan penyesuaian diri dengan baik, mereka akan memiliki hubungan yang baik dan harmonis dengan lingkungan sekelilingnya. Penyesuaian diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu karena semua itu sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup individu tersebut, agar dapat diterima di masyarakat karena memiliki hubungan yang selaras dengan lingkungan. Individu sebagai warga masyarakat harus mematuhi ketentuan yang berlaku di linkungan tempat dia hidup, dan individu yang kurang menyesuaikan diri dia akan mengalami kesulitan dalam lingkungannya dan akan beesikap masa bodoh terhadap orang lain. Salah satu lembaga yang didalamnya banyak melatih kemampuan bersosialisasi dari masing-masing individu yang berada pada lembaga tersebut adalah pesantren. Lingkungan pesantren memenuhi syarat guna membentuk
dan
menumbuhkan
kemampuan
indvidu
untuk
bisa
melakukan penyesuaian dan agar bisa bersosialisasi dengan orang-orang yang berada disekitarnya.1 Pondok atau asrama merupakan tempat para santri melakukan aktivitasnya sehari-hari, dan biasanya jarak antara pondok atau asrama satu dengan yang lainya saling berdekatan agar mempermudah komunikasi antra kyai dengan para santri ataupun santri yang satu dengan santri lainnya. Hal tersebut secara tidak langsung akan menciptakan situasi yang komunikatif dan kekeluargaan antara kyai dengan santrinya dan antar sesama santri.2 Pada Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin para santrinya cenderung hidup saling berkelompok dan kurang bisa berbaur dengan santri-santri lainnya. Hal tersebut dikarenakan banyaknya jumlah santri dan letak pondok atau asrama yang berjauhan antara asrama satu dengan yang lainnya. Dari hasil observsi terlihat itu juga yang menyebabkan berkurangnya rasa kekeluargaan dan rasa kepedulian mereka terhadap satu sama lain. Akibatnya apabila mereka sedang mengalami konflik dengan teman satu kelompok, mereka akan susah untuk bersosialisasi kembali dengan sesama santri yang lain.3 Para santrinya juga pada umumnya cenderung belum memiliki rasa empati dengan sesama santri, itu disebabkan karena jarang nya para santri tersebut melakukan penyesuaian diri dengan para santri lain, mereka 1
Humam Syahruddin. 2012. “ Pola Hidup Satri dan Peranannya Terhadap Sosial Keagamaan Di Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Kediri ,” diakses 10 Oktober 2014 pukul 11.30 2 Zamakhsyari Dhofir, Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, ( Jakarta : LP3S, 1938 ), hlm. 49 3 Hasil observasi pada tanggal 23 Maret 2015
jarang berkunjung ke asrama santri-santri yang lain, kurang ada komunikasi dengan santri yang berbeda asrama, mereka juga enggan untuk bergabung dengan santri yang berbeda asrama, tidak hanya santri yang berbeda asrama, santri yang satu asrama pun juga berkelakuan sama dengan santri yang berbeda asrama. Sehingga mereka jarang mengenal sesama santri tersebut dan kurang memiliki rasa kepedulian yang tinggi, seperti para santri sering meminjam barang milik santri lain tanpa ijin, yang nantinya itu akan membuat bingung santri tersebut karena kehilangan barang kepunyaanya. Dari fenomena tersebut dapat dilihat bahwa para santri di Pondok Pesantren Al-Amin kurang memiliki rasa kepedulian yang tinggi karena mereka tidak memperdulikan bagaimana perasaan santri tersebut. Para santri juga cenderung kurang ramah dengan sesama santri, padahal para santri tersebut sering melakukan aktivitas bersama seperti mengaji dan sebagainya.4 Berdasar pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Penyesuaian Diri Santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto Utara”. B. Rumusan Masalah Mengacu pada uraian diatas, maka rumusan masalah yang akan penulis kembangkan adalah sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan
4
Hasil observasi pada tanggal 23 Maret 2015
antaran kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-amin ? C. Penegasan Istilah Untuk
menghindari
kesalah
pahaman
dalam
memahami
dan
mengartikan istilah sekaligus sebagai acuan dalam pembahasanpembahasan selanjutnya, maka penulis perlu memberikan penjelasan dan penegasan istilah serta batasan-batasan yang terkait dengan judul penelitian ini. Adapun penegasan istilah yang penulis maksud adalah sebagai berikut: 1. Hubungan Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, hubungan adalah bersangkutan atau bertalian antara yang satu dengan yang lain.5 2. Kecerdasan Emosional Kemampuan untuk menyikapi pengetahuan-pengetahuan emosional
dalam
bentuk
menerima,
memahami,
dan
mengelolanya6 Solvey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun
pada
orang
lain,
memilah-milah
semuanya,
5
dan
Poerwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982),
hal. 362 6
Makmun Mubayidh, Kecerdasan dan Kesehatan Emosional…, hal. 7
menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan.7 3. Penyesuaian Diri Penyesuaian diri adalah suatu pengertian yang pada dasarnya diambil dari ilmu Biologi yang di buat oleh teori Charles Darwin yang terkenal dengan teori Evolusi (1859). Biasanya teori tersebut menunjukan bahwa makhluk hidup berusaha untuk menyesuaikan dirinya dengan alam tempat ia hidup, agar tetap hidup. Maka manusia sebagaimana ia dapat menyesuaikan diri dengan linkungan sosial, dan kejiwaan sekitarnya, dan yang selalu menuntut agar menyerasikan antara dia dan lingkungan itu, dan yang membantunya dalam hal tersebut adalah kemampuan penyesuaian sosial dan kecerdasan.8 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin, untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional para santri, untuk mengetahui penyesuaian diri para santri Pondok Peantren Al-Qur’an Al-Amin. 2. Manfaat penelitian ini adalah:
7
Lawrence E. Shapiro, Mengajarkan Emotional Intelligence pada Anak, terj. Alex Tri Kantjono, ( Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997 ), hal. 5-8 8 Musthafa Fahmy, Penyesuaian Diri Pengertian dan Peranannya Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: N.V. Bulan Bintang, 1982), hal. 12-13
a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai sumber pustaka STAIN Purwokerto khususnya program studi Bimbingan Konseling Islam ( BKI ) saat ini maupun di masa mendatang. b. Manfaat praktis 1. Dapat menjadi pedoman bagi para praktisi dakwah. 2. Dapat menambah wawasan penulis mengenai wacana psikologi umum. 3. Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga pesantren yang ada di bidang psikologi agama. E. Metodologi Penelitian 1.
Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, metode tersebut berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.9
9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2013 ), hal.14
Melalui metode kuantitatif ini, penulis ingin mendapatkan informasi data yang akurat dan menguji adakah hubungan antara tingkat kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri pada santri yang berada di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-amin Pabuwaran Puewokerto Utara. Kerangka fikir pada penelitian ini digambarkan menggunakan variabel seperti pada bagan : Kecerdasan Emosional
Penyesuaian Diri (Y)
Variabel Terikat
: Penyesuaian Diri
Variabel Bebas
: Kecerdasan Emosional
2. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Arikunto dalam bukunya “Prosedur Suatu Pendekatan Praktek”, menjelaskan bahwa subjek merupakan benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat yang dipermasalahkan.10 Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan subjek penelitian merupakan apa yang dituju untuk diteliti dan untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu orang, benda atau apa saja yang menjadi sasaran
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 120
penelitian. Subjek yang diteliti dalam skripsi ini adalah santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin. b. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan masalah yang menjadi fokus penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah hubungan kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin. 3. Lokasi Penelitian Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan oleh penulis, penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto Utara. Pemilihan lokasi dilakukan dengan sengaja dan dengan pertimbangan lokasi tersebut strategis, efektif, dan efisien terhadap waktu dan biaya. 4. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional Variabel yang dianalisi dalam penelitian ini merupakan jenis variabel berdasarkan hubungan. Berdasarkan hubungannya variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). a. Variabel Bebas (X) atau Independent Variable Independent Variable merupakan variabel bebas yang nantinya akan mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel
lain.11 Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Kecerdasan Emosi, yang diukur dengan beberapa indikator. Menurut Solvey dan Mayer, kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan adalah: 1) Empati 2) Mengungkapkan dan memahami perasaan 3) Mengendalikan amarah 4) Kemandirian 5) Kemampuan menyesuaikan diri 6) Disukai 7) Kemampuan memecahkan masalah antarpribadi 8) Ketekunan 9) Kesetiakawanan 10) Keramahan12 Berdasarkan
pedoman
diatas,
dalam
penelitian
ini
kesepuluh indikator tersebut dimasukan kedalam sub variabel kecerdasan emosi. Untuk mempermudah dalam memahami indikator sebagai tolok ukur kecerdasan emosi, maka penulis kelompokan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
hal. 13
11
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),
12
Lawrence E. Shapiro, Mengajarkan Emotional Intelligenc…, hal. 5-8
Tabel 1 Variabel Bebas (X)
Variabel
Definisi
Bebas
Operasional
Sub Variabel
Indikator
(X) Kecerdasan
Himpunan
Emosional
bagian
Kemampuan dari memantau
kecerdasan sosial
1. Empati.
perasaan
yang emosi
2. Mengungkapkan dan
dan
baik
perasaan.
melibatkan
pada
kemampuan
sendiri maupun
memantau
pada
perasaan
dan lain.
emosi
baik
pada
diri
sendiri
diri
orang
Memilah-milah
maupun pada semuanya. orang
memahami
3. Mengendalikan amarah. 4. Kemandirian.
1. Kemampuan menyesuaikan diri.
lain,
2. Disukai.
memilah-
Menggunakan
milah
informasi
semuannya,
untuk
masalah
dan
membimbing
pribadi.
menggunakan
pikiran
informasi
tindakan.
ini
dan
1. Kemampuan memecahkan
2. Ketekunan. 3. Kesetiakawanan.
untuk
4. Keramahan.
membimbing
5. Rasa hormat.
pikiran tindakan.
dan
antar
b. Variabel Terikat (Y) atau Dependent Variabel Dependent Variable merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain, namun suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Dependent Variable dalam penelitian ini yakni penyesuaian diri santri
Pondok
Pesantren
Al-Qur’an
Al-Amin
Pabuwaran
Purwokerto Utara yang diukur pula dengan beberapa indikator. 1) Penyesuaian Sosial 2) Kecerdasan13 Tabel 2 Variabel terikat (Y) Variabel
Definisi
Sub
Terikat
Operasional
Variabel
Indikator
(Y) Penyesuaian
Makhluk
Penyesuaia
Diri
hidup
n Sosial
untuk
bereaksi
berusaha
secara aktif dan
untuk
harmonis
menyesuaik
terhadap realitas
an
dirinya
sosial
dengan alam
sehat.
tempat
13
A) Kesanggupan
yang
ia
B) Bisa menghargai
hidup, agar
hak-hak sendiri
Musthafa Fahmy, Penyesuaian Diri Pengertian dan Peranannya Dalam Kesehatan Mental, hal. 12-13
tetap hidup.
dalam masyarakat. C) Bisa
bergaul
dengan
orang
lain dengan jalan membina persahabatan yang kekal.14
Kecerdasan
A) Bagaimana menangani sebuah pekerjaan. B) Bagaimana berhubungan dengan
orang
lain. C) Bagaimana mengelola kehidupan secara umum.15
5. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai 14
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan, terj. Istiwidayanti dan Soedjarwo, (Jakarta: Erlangga, 1980), hal. 336-337 15 Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21 Kritik MI, EI, SQ, AQ & Essaful Intelligence Atas IQ, (Bandung: Alfabeta, 2005), hal. 86
kualitas dan karakteristik tertentu yag ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.16 Menurut Suharsimi Arikunto, populas adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada diwilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atas penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.17 Populasi yang menjadi obyek penelitian disini adalah para santri Pondok Pesantren Al-Amin Pabuaran yang keseluruhan berjumlah 250 orang. b. Sampel Menurut Suharsimi Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10%, 15%, 20% dan 25%.18 Dikarenakan populasi dalam populasi ini berjumlah lebih dari 100 orang yakni 250 orang maka berdasarkan pedoman tersebut, penulis mengambil 20% dari jumlah populasi secara keseluruhan. Sehingga hanya 50 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara bebas santri putra maupun putri dari jumlah santri di Pondok Pesantren Al-Amin, tanpa ada kriteria khusus.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, hal. 297 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta : PT. RINEKA CIPTA, 1998 ),hal. 115 18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu…, hal. 120 17
6. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data a. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini didasarkan pada dua sumber, yaitu data internal dan eksternal. 1) Data internal, sumber data internal dalam penelitian ini diperoleh dari data-data yang ada di Pondok Pesantren AlQur’an Al-Amin, diantaranya data profil Pondok Pesantren, Struktur Kepengurusan, dan lain sebagainya. 2) Data Eksternal, data eksternal dibagi menjadi data primer dan sekunder. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui angket (kusioner) yang telah disebarkan ke santri yang menjadi responden di Pondok Pesantren AlQur’an Al-Amin. Data sekunder di peroleh melalui data-data dokumen, laporan, website dan lain sebagainya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. b. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik : 1. . Observasi
Observasi
adalah pengamatan dan pencatatan
yang
sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.19 Dalam teknik observasi ini hal yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila respoden yang diamati tidak terlalu besar. Penelitian ini menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data tentang bagaimana kecerdasan emosi dan penyesuaian sosial responden, bagaimana penyesuaian sosial responden seperti para santri dengan santri lain, apakah para santri memiliki rasa empati dan keramahan yang tinggi dengan para santri yang lain selama berada dalam pondok. 2. Metode Angket ( Kuesioner ) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.20
19
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1996 ), hal. 54 20 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 199
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data atau informasi tentang hubungan kecerdasan emosi dan penyesuaian diri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto Utara. Metode ini bisa digunakan dengan cara penulis membuat pertanyaan tertulis (angket) kemudian dibagikan kepada responden dan jawaban-jawaban dari responden bisa dijadikan data akurat. Responden yang penulis ambil sebanyak 50 orang. Tabel 3 Penilaian pertanyaan Favorable dan Unfavorable Kategori jawaban
Favorabel
Unfavorabel
Sangat Setuju (SS)
4
1
Setuju (S)
3
2
Tidak Setuju (TS)
2
3
1
4
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
a) Kecerdasan Emosional Tabel 4 Indikator
Item favorabel
1. Empati
1,2, 3, 4
2. Mengungkapkan
5, 7
Unfavorabel
dan
memahami
perasaan 3. Mengendalikan
6, 8, 9, 25, 26
amarah 4. Kemandirian
27, 28, 29, 30,
5. Kemampuan
21, 31, 49
menyesuaikan diri 6. Disukai
11, 12, 33, 34
7. Kemampuan
35, 36
memecahkan masalah
antar
pribadi 8. Ketekunan
37, 38, 39
9. Kesetiakawanan
14,40
13
b) Penyesuaian Diri Tabel 5 Indikator
Item Favorabel
1. Kesanggupan untuk
bereaksi
17, 50
Unfavorabel 15, 16, 18, 19
secara
aktif
da
harmonis terhadap realitas sosial yang sehat. 2. Bisa
menghargai 10, 45, 46
hak-hak
sendiri
dalam masyarakat. 3. Bisa
bergaul 23, 43
dengan orang lain dengan
jalan
membina persahabatan yang kekal. 4. menangani sebuah 47, 48
20
pekerjaan. 5. Berhubungan
22, 42
dengan orang lain. 6. Mengelola kehidupan umum.
32, 41 secara
24, 44
3. Wawancara Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.21 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon.22 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana responden melakukan penyesuaian diri dengan sesama santri di Pondok, bagaimana pengaruh asrama yang berjauhan dan jumlah santri yang banyak dalam proses penyesuaian diri, bagaimana tingkat kecerdasan emosional responden,
mengapa
responden
lebih
memilih
untuk
bekelompok dalam berinteraksi dengan sesama santri. Metode wawancara ini bisa dilakukan terhadap para santri dan kyai Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin. 4. Dokumentasi Menurut
Bungin teknik dokumentasi adalah salah satu
metode pemngumpulan data yang digunakan dalam penelitian 21 22
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial…, hal. 58 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan…, hal. 194
sosial untuk menelusuru data historis. Teknik dokumentasi meski pada mulanya jarang diperhatikan dalam penelitian, salah satu kini menjadi bagian yang penting dan tak terpisahkan dalam penelitian. Hal ini disebabkan oleh adanya kesadaran dan pemahaman baru yang bekembang di para peneliti bahwa banyak sekali data yang tersimpan dalam bentuk dokumen dan artefak. Penggalian sumber data lewat studi dokumentasi menjadi pelengkap bagi proses penelitian. Dapat disimpulkan bahwa dokumentasi merupakan sumbar data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar, dan karya-karya monumental, yang semua itu memberikan informasi bagi proses penelitian.23 Metode ini digunakan untuk untuk memberikan informasi berupa sumber tetulis, film, gambar, dan karya-karya monumental tentang bagaimana tingkat kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin c. Metode Analisis Data Metode analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar atau memberikan arti yang signifikan terhadap analisis,
23
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2013 ),hal.177-178
menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensidimensi (ukuran) uraian.24 Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, maka peneliti melakukan beberapa tahap sebagai berikut: 1) Validitas dan Reabilitas Untuk
menghindari
kesalahan
dalam
menggunakan
instrumen penelitian, maka penulis melakukan pengujian instrumen dengan menggunakan teknik validitas konstruk yaitu dengan cara instrumen dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, selanjutnya dikonsultasikan kepada para ahli25. Setelah dikonsultasikan kepada para ahli selanjutnya instrument diuji cobakan kepada 30 responden, hasil dari uji coba tersebut dicari koefisien korelasi kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka instrumen dinyatakan valid, namun jika r hitung < r tabel maka instrumen dinyatakan tidak valid. Sedangkan untuk menguji apakah instrumen penelitian ini reliable, maka peneliti menggunakan Iternal Consistency yaitu
24
Lexy Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001),hal. 103 25 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan…, hal. 177
dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half), yang rumusnya sebagai berikut:
ri = reliabilitasnternal seluruh instrumen r = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua26 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang diukur tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. 2) Korelasi Product Moment Analisa ini untuk menguji variabel yang ada dalam penelitian. Data yang terkumpul dari angket, selanjutnya dikategorikan ke dalam bentuk angka untuk dijadikan data kuantitatif kemudian dianalisis dengan statistik : Korelasi Produk Moment : 27 ( √(
26 27
) (
(
) )(
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, hal. 185 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, hal.255
) (
) )
Keterangan: rxy
: Angka indeks korelasi antara variabel x dan variabel y
xy
: perkalian anatara variabel x dan y
x
: variabel bebas (kecerdasan emosi)
y
: variabel terikat (penyesuaian sosial)
N
: jumlah responden.
Pada umumnya dipergunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 6 Tabel Product Moment Besarnya “r” Product Moment ( 0,00-0,20
interprestasi
) Antara variabel X dan Y memang
terdapat
korelasi,
akan tetapi korelasi itu sangat lemah
atau
sangat
rendah
sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan Y). 0,20-0,40
Antara X dan Y terdapat korelasi
0,40-0,70
yang
lemah
atau
rendah. Antara X dan Y terdapat korelasi
0,70-0,90
yang sedang atau
cukupan. Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat
0,90-1,00
atau tinggi.
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
Anas Sudijono, 2006. F. Hipotesis Hipotesis merupakan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Jadi hipotesis merupakan jawaban sementara yang belum pasti kebenarannya sebelum ada pembuktian melalui penelitian untuk memecahkan ada tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri santri di Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuaran Purwokerto Utara. Maka dalam hal ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha: Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri santri di Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto Utara. Ho: Tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri santri di Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto Utara. Dalam hipotesis ini ada ketentuan jika hipotesis Ho terbukti, maka hipotesis Ha ditolak. Artinya tidak ada hubungan antara
kecerdasan
emosional dengan penyesuaian diri santri. Sebaliknya, jika hipotesis Ha terbukti dan hipotesis Ho ditolak, maka ada pengaruh hubungan
kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri santri. Sebagai tolok ukurnya G. Telaah Pustaka Dari hasil searching di Google penulis menemukan hasil penelitian yang membahas tentang kecerdasan emosional diantaranya: Ahmad Asrori, Hubungan Kecerdasan Emosi dan Interaksi Teman Sebaya dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa Kelas VIII Program Akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta. Penelitian tersebut memusat pada pembahasan mengenai adakah hubungan antara kecerdasan emosional dengan interaksi teman sebaya, kecerdasan emosional dengan pesnyesuaian sosial, dan interaksi teman sebaya dengan penyesuian sosial.28 Zakiyyah Mumtahani, Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Penyesuaian perkawinan Pada Pasangan Remaja. Penelitian tersebut membahas tentang penyesuaian perkawinan sangat dibutuhkan oleh setiap pasangan yang telah menikah, terlebih pada pasangan yang menikah remaja karena di usia remaja emosinya masih sangat labil sehingga perlu adanya saling pengertian antar pasangannya.29
28
Ahmad Asori, 2009. “Hubungan Kecerdasan Emosi dan Interaksi Teman Sebaya dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa Kelas VIII Program Akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta”, http://jurnalwacana.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/wacana/article/view/56, Vol 2, No 3 (2010), diakses 15 Oktober 2014 pukul 10.00 29 Zakiyyah Mumtahani, 2009. “Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Penyesuaian Perkawinan Pada Remaja“,http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/09/Copy%20of%20JURNAL%20LUSI%202%20%2809-21-13-02-5930%29.pdf, diakses 15 Oktober 2014 pukul 10.00
H. Sistematika Penulis Laporan
penelitian
ini
disusun
secara
sistematis
agar
mempermudah dalam membaca dan memahami, yang terdiri dari lima bab, yaitu : Bab I adalah pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Definisi Operasional, Manfaat dan Tujuan Penelitian, Telaah Pustaka, Hipotesis, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II adalah landasan teori terdiri dari pengertian Kecerdasan Emosi dan Ruang Lingkup Kecerdasan Emosional, faktor-faktor yang mempengaruhi Kecerdasan Emosional. Pengertian Penyesuaian Diri dan Ruang Lingkupnya beserta faktor-faktor yang mempengaruhi Penyesuaian Diri. Bab III adalah gambaran umum Pondok Pesantren Al-Qur’an AlAmin Pabuwaran Puewokerto Utara, Sejarah Umum Pondok Pesantren AlAmin, Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas, sarana dan prasarana. Bab IV adalah berisi tentang hasil Analisis Data yang terdiri dari Analisis Pendahuluan, Deskripsi Presentase Tiap Indikator, Uji Validitas dan Relibilitas, Analisis Uji Hipotesis, Korelasi Product Moment. Bab V adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran. Diakhiri dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan curriculum vitai penulis.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil penelitian baik melalui observasi, kuesioner atau angket, dan wawancara maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil pengumpulan angket responden kemudian penulis hitung masing-masing variabel yakni Variabel X (Kecerdasan Emosi) dengan variabel Y (Penyesuaian Diri) dengan menggunakan rumus Product Moment (rxy). Hasil perhitungan yang diperoleh rxy sebesar 0,185 atau (rxy = 0,185) 2. Untuk menguji apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuaran, maka hasil yang telah ditemukan yakni (rxy = 0,185) kemudian dikonsultasikan dengan nilai r tabel (rt) yang terdapat dalam tabel product moment. Hal tersebut dapat diketahui dengan menggunakan uji taraf signifikan yakni 5% dan 1%. 3. Setelah melihat pada tabel product moment, untuk uji signifikan pada taraf 5% diketahui nilai r tabel (rt) sebesar 0,279 atau (rt = 0,279). Kemudian nilai rxy yakni sebesar (rxy = 0,185) diuji atau dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf signifikan 5% yakni sebesar (rt = 0,279) atau (0,185 : 0,279). Dari uji signifikan tersebut ternyata nilai rxy lebih kecil dari pada nilai r tabel atau (0,185 < 0,279).
4. Begitu juga dengan uji signifikan pada taraf signifikan 1%. Berdsarkan tabel product moment, diketahui nilai r tabel (rt) sebesar 0,361 atau (rt = 0,361). Kemudian nilai rxy yakni sebesar (rxy = 0,185) diuji atau dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf signifikan 1% yakni sebesar (rt = 0,361) atau (0,185 : 0,361). Dari uji signifikan tersebut ternyata rxy lebih kecil dari nilai r tabel atau (0,185 < 0,361). 5. Apabila hasilnya menunjukan bahwa rxy > rt berarti signifikan, yang berarti pula bahwa hipotesis yang penulis ajukan (Ha) diterima dan (Ho) ditolak. Namun, jika sebaliknya rxy < rt berarti tidak signifikan, berarti pula hipotesis yang penulis ajukan (Ha) ditolak dan (Ho) diterima. Berdasarkan pernyataan tersebut, dan dari hasil perhitungan yang telah diperoleh, maka penulis menarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian yang penulis ajukan (Ha) yang berbunyi bahwa “ Terdapat hubungan signifikan antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuaran” ditolak kebenarannya. Dengan demikian jika Ha ditolak maka Ho yang berbunyi “ Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuaran” diterima kebenarannya.
B. Saran-saran 1. Pemimpin atau Pengasuh Pondok a. Untuk pimpinan atau pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an AlAmin terus pertahankan ketegasan dalam mendidik para santrinya agar menumbuhkan kualitas-kualitas santri yang lebih baik lagi. 2. Santri a. Hendaknya para santri selalu menjalin hubungan baik dan berbaur dengan para santri lain untuk mempererat tali persaudaraan dan agar memiliki penyesuaian diri yang lebih baik. b. Para santri juga harus meningkatkan kepekaan pada diri masingmasing agar bisa lebih memahami perasaan orang lain. Purwokerto,8 Agustus 2015 Penulis,
YUNITA ANGELINA
NIM. 1123101016
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dkk. 1991. Psikologi Sosial. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Asrori, Ahmad. 2009. “ Hubungan Kecerdasan Emosi dan Interaksi Teman Sebaya dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa Kelas VIII Program Akselerasi Di SMP Negeri 9 Surakarta”, Skripsi, Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dhofir, Zamakhsyari. 1938. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3S. Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21 Kritik MI, EI, SQ, AQ & Successful Intelligence Atas IQ. Bandung: Alfabeta. Fahmy, Musthafa. 1982. Penyesuaian Diri Pengertian dan Peranannya dalam Kesehatan Mental. Terj. Zakiah Daradjat. Jakarta: N.V. Bulan Bintang. Goleman, Daniel. 1996. Emotional Intelligence. Terj. T. Hermaya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Hurlock, B., Elizabeth. 1980. Developmental Psychology a Life-Span Approach, Fifth Edition : Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Terj. Istiwidyawati, Soedjarwo. Jakarta : Erlangga. Mubayidh, Makmun. 2006. Kesehatan dan Kecerdasan Emosional Anak, Refrensi Penting Bagi Para Pendidik dan Orang Tua. Terj. Muhammad Muchson Anasy. Jakarta : Pustaka Al-Kautsar. Mumtahani, Zakiyyah. 2009. “Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Penyesuaian Perkawinan Pada Remaja”, Skripsi, Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Shapiro, E., Lawrence. 1997. How To Raise A Child With A High EQ A Parents Guide to Emotional Intelligence : Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Terj. Alex Tri Kantjono. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Usman, Husaini & Purnomo Setiady. 1996. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara. Yuliati, Yuyuk dan Mangku Poernomo. 2002. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta : Lappera Pustaka Utama.