Fatimah Verena Prihastiari Agus Bastian : Pramuka Siaga Harus Berani Menghadapi Rintangan PURWOREJO, FP – Pesta siaga sangat ditunggu-tunggu baik oleh para pramuka siaga dan juga para orang tua. Dalam pesta siaga diharapkan para pramuka siaga selalu penuh semangat dengan yel-yelnya, bergembira diri taman satu ketaman lainnya sambil bernyanyi-nyanyi, sehingga benar-benar suasana pesta siaga. Hal tersebut disampaikan Fatimah Verena Prihastiari,S.E Agus Bastian, Ketua Tim Penggerak PKK Purworejo saat menjadi Pembina upacara pada upacara pembukaan pesta siaga Kwaritr Cabang Purworejo tahun 2017 di kwartir ranting kemiri Sabtu (4/3). Lanjutnya, namun demikian para peserta tidak boleh lupa, tetap harus menunjukkan kemampuan ditaman-taman yg menyajikan kegiatan yg menarik, menantang, kreatif, rekreatif, yg mengandung unsur pendidikan yg disertai dengan suasana riang gembira. “Oleh Karena itu saya berharap agar anak-anakku siaga dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiantan pesta siaga dengan suka cita, riang, ” kata Fatimah. Masih kata Fatimah, pesta siaga kali ini bertemakan ”Pramuka Siaga Kreatif, Inovatif, dan Berkarakter”
“Tema ini dikan dung maksu d agar setia p pramu ka siaga harus selal u berus aha untuk memupuk daya kretivitas, guna melakukan pembaruanpembaruan dengan dilandasi karakter bangsa yng berakhlak mulia, ” ucapnya. Sementara itu, ketua Purworejo, Basri,
panitia pesta siaga 2017 S.pd MPD mengatakan,
Kwarcab tujuan
diselenggarakannya pesta siaga kecuali guna menindak lanjuti program Kwarnas dan Kwarda Pramuka, juga untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan peserta didik pramuka siaga, serta sebagai upaya mengeratkan persaudaraan sesama anggota pramuka dalam rangka membina persatuan-kesatuan bangsa. ” Peserta pesta siaga terdiri dari duta-duta Kwartir ranting Pramuka sebanyak 2 barung putra dan 2 barung putri yg merupakan barung-barung tergiat ditingkat Kwara masing-masing, ” kata Basri. Dijelaskan, material pesta siaga mencakup 10 taman (atau istilah lama 10 kedai), yang menititik beratkan pada bidang Kepribadian, Teknis Pengatahuan dan Ketrampilan Kepramukaan, serta Seni budaya.
” Pesta siaga kali ini juga berje njang , yaitu yang dapat merai h 3 besar atau 3 tergiat putra putri akan menjadi duta Purworejo pada pesta siaga tingkat korwil kedu,yg akan dilaksanakan dikompleks pendopo Kabupaten Purworejo pada tanggal 25 Maret 2017 mendatang, ” jelasnya. Diungkapkan, sebagai bentuk kepedulian sesama, dalam pesta siaga tersebut juga dilakukan penyerahan sembako kepada 15 warga sekitar Kecamatan Kemiri oleh Wakil Bupati Yuli Hastuti SH.
Satpol PP Purworejo Beri Pembinaan Pelanggaran Perda
Kepada Puluhan Siswa Sekolah PURWOREJO, FP – Puluhan siswa SMK/SMA swasta se Kabupaten Purworejo diberi pembinaan dan penyuluhan tentang pelanggaran peraturan daerah (perda) oleh Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Purworejo serta Sat Bimas Polres Purworejo, Senin (27/2). Kabid Penegakan Perda, Mujono mengatakan, para siswa merupakan perwakilan dari 10 sekolah swasta di Purworejo terdiri dari satu pembina OSIS dan tiga siswa di masing-masing sekolah. ” Dikandung maksud agar para pembina siswa ini nantinya akan menyampaikan kepada siswa yang lain di sekolahnya masingmasing,” kata Mujono. Diungkapkan, pembinaan dilakukan karena selama ini dalam setiap kegiatan penertiban masih banyak dijumpai siswa sekolah yang keluyuran pada saat jam belajar dengan memakai seragam sekolah. ” Ini menjadi keprihatinan bagi kami selaku penegak perda dan penertiban sehingga kami berinisiatif untuk mengadakan pembinaan dan penyuluhan bagi siswa sekolah, ” ungkap Mujono. Dirinya berharap, dengan pembinaan tersebut para siswa akan memahami tanggung jawab sebagai seorang anak sekolah. ” Jangan berkeliaran pada waktu jam belajar, kecuali memang ada tugas dari sekolah dengan dibuktikan adanya surat tugas, ” papar Mujono.
Peringati YKB ke 37 Kebumen,
Bu Kapolres Ajak Gemar Makan Ikan
Murid
TK
KEBUMEN, FP – Memperingati YKB (Yayasan Kemala Bhayangkari) ke 37, Bhayangkari cabang Kebumen mengajak anak anak TK Kemala Bhayangkari untuk gemar makan ikan atau sering disingkat Gemari. Ajakan gemar makan ikan itu sendiri, menurut Ketua Bhayangkari Cabang Kebumen Ny. Dewi Alpen, adalah salah satu anjuran pemerintah agar warga Indonesia gemar makan ikan. Dijelaskan Ny. Dewi Alpen yang saat itu didampingi oleh Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH, di TK Kemala Bhayangkari Kebumen, mengkonsumsi ikan harus dibiasakan sejak dini, Sabtu (25/02) Harga ikan yang murah serta mudah didapatkan, mengandung banyak vitamin, mineral yang sangat baik untuk kesehatan. Menurut Ny. Dewi Alpen yang ternyata seorang dokter, di dalam kandungan ikan mengandung omega 3 yang sangat baik, untuk meningkatkan kesehatan otak dan mampu meningkatkan daya ingat serta kecerdasan bagi yang mengkonsumsinya. “Dengan membiasakan makan ikan kepada anak, tentunya sangat baik untuk membantu kecerdasan kepada anak tersebut,” paparnya. Sebelumnya, dalam memeriahkan YKB ke 37, Bhayangkari cabang Kebumen telah menggelar nonton bareng film yang berjudul Iqro bersama anak TK Kemala Bhayangkari Kebumen. Film religi dan mengandung pesang moral itu, sengaja dipilih yayasan karena didalamya ada ajakan supaya si penonton harus giat belajar dan patuh kepada orang tua. Selain menggelar nonton film bareng, masih dalam rangkaian memperingati YKB ke 37, para Bhayangkari pengungurus TK Kemala mengadakan gerakan tanam pohon. Masih kata Ny. Dewi Alpen, kegiatan tanam pohon ini digelar, agar murid murid timbul rasa peduli terhadap ciptaan Nya. “Anak anak ini nantinya diajarkan cara merawat tanaman yang telah ditanam sebelumnya, dengan cara menyirami tanaman mereka masing masing.” “Ketika sudah berbuah bisa dibawa pulang, sehingga akan timbul rasa saling perduli terhadap sesama ciptaan tuhan” tutup Ny.
Dewi Alpen.
Dubes RI untuk Rusia Sambangi Purworejo, Beri Motivasi Siswa SMAN 1 PURWOREJO, FP – Mohamad Wahid Supriyadi, Duta Besar (Dubes) RI untuk Federasi Rusia dan Belarusia, melakukan kunjungan kerja di Purworejo, Kamis (23/2). Dua lokasi disambangi, yakni SMA Negeri 1 Purworejo dan Rumah Makan Girli di Kelurahan Semawung Daleman Kecamatan Kutoarjo. Di SMAN 1 Purworejo, Mohamad Wahid disambut oleh Sekretaris Dindikpora Purworejo MGS Sukusyanto MM bersama Kepala SMAN 1 Padmo Sukoco MPd, para dewan guru, dan perwakilan komite sekolah. Meski berlangsung singkat, Wahid berkesempatan melakukan orasi ilmiah sekaligus memberikan pasokan motivasi akademik kepada seratusan siswa dalam acara bertajuk Alumni Berbagi dalam Jalinan Silaturahmi. Seperti tokoh-tokoh penting lain yang sebelumnya hadir di SMAN 1, Wahid juga menggoreskan pesan dalam sebuah prasasti. Penekanan nilai kejujuran menjadi salah satu nasihat utama yang disampaikan dalam orasi. Menurut Wahid, dedikasi serta kerja keras harus ditanamkan oleh setiap siswa. “Pendidikan karakter penting untuk ditanamkan kepada siswa. Tidak hanya soal ilmu, karakter yang baik menjadi komponen penting yang harus ditanamkan oleh siswa jika ingin berhasil,” katanya. Wahid menuturkan, dirinya lahir dari keluarga miskin di daerah pinggiran di Kabupaten Kebumen. Ia lahir di Kebumen, 18
Agustus 1959 silam. Tempat asalnya di Desa Winong Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen. “Saya lahir dari keluarga biasa-biasa saja. Orang tua petani, hidup di pelosok desa. Tapi saya punya mimpi dan kerja keras tinggi, sehingga saya bisa menjadi seperti sekarang ini,” tuturnya. Wahid juga menekankan agar seluruh siswa di SMA N 1 Purworejo dapat semangat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Pasalnya, jika kemampuan bahasa Inggrisnya bagus, peluang untuk bisa meraih kesuksesan sangat mudah. Terlebih saat ini percaturan globalisasi menuntut penguasaan bahasa tersebut. “Harus terus belajar, khususnya mengenai bahasa Inggris. Semoga adik-adik juga bisa jauh lebih sukses dari saya,” tandasnya. Padmo Sukoco saat dikonfirmasi usai acara mengaku bangga dengan hadirnya Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia di sekolahnya. Menurutnya, Wahid merupakan salah satu alumni SMA Negeri 1 Purworejo angkatan tahun 1977 atau Muda Genesha (MG 77) yang telah daerahnya.
sukses
dan
mengharumkan
almamater
dan
“Kami akan terus berupaya menghadirkan para alumni yang sukses agar bisa memberikan motivasi terhadap para siswa dan guru. Kemajuan sekolah ini tentu tidak lepas dari peranserta komite maupun alumni yang memiliki jalinan kerjasama yang baik dan kuat,” ungkapnya. Kunjungan Wahid berlanjut di rumah makan Girli. Di lokasi tersebut Wahid melakukan perbincangan dengan Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, Muspika Kutoarjo, Ketua PSSI Purworejo Angko Setyarso Widodo, dan sejumlah MG 77. Dalam kesempatan itu, Wahid membisiki sejumlah peluang penting yang dapat ditangkap Purworejo. Salah satunya, pada Agustus
2017 akan diadakan Festival Indonesia di Moskow. “Saya melihat produk yang ada di Purworejo berupa makanan dan batik berpotensi untuk dijual di festival tersebut,” kata Wahid. Diharapkan, Purworejo dapat memanfaatkan peluang yang sangat besar tersebut mengingat Purworejo memiliki beragam komoditi yang laris di Rusia.
Polisi Ajarkan Anak TK Menggunakan Helm Yang Benar KEBUMEN,FP – Program Polsanak (polisi sahabat anak) Polres Kebumen masih terus berlanjut. Kali ini, Polres Kebumen mendatangkan murid murid dari Paud Al Ikhlas Seliling, Alian Kebumen, Senin (20/2) pagi. Dalam kesempatan itu, anak anak dikenalkan cara menggunakan helm. Briptu Ambar dan Briptu Cindy personel Sat Lantas Polres Kebumen, dihadapan 94 murid memperagakan cara menggunakan helm sesuai ketentuan. Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH mengatakan, fenomena saat ini banyak orang tua mengesampingkan keselamatan anak anak dengan tidak memakaikan helm kepadanya. “Bahkan, jika kita amati, di jalur kecamatan para pengguna jalan banyak yang mengesampingkan keselamatan dengan tidak memakai helm. Jika ditanya masalah tersebut, jawabannya hanya ingin pergi kesitu. Helm hanya dipakai kalo si pengendara akan pergi ke kota. Ini sangat membahayakan, ” kata AKBP Alpen. Kapolres berharap, dengan adanya pengenalan menggunakan helm yang benar, nanti sepulang dari Polres Kebumen, murid murid, mau mengingatkan kepada orang tua di rumah agar anaknya juga dibekali helm saat bepergian menggunakan sepeda motor.
Mahasiswa Malaysia Praktek Mengajar di SMK Negeri 1 Purworejo PURWOREJO, FP – Sejak 14 Februari 2017 lalu sebanyak enam mahasiswa asal Universitas Teknik Malaysia (UTM) praktek mengajar di SMK Negeri 1 Purworejo. Rencananya para mahasiswa tersebut akan praktek mengajar hingga 14 Maret 2017 mendatang. Kepala SMK Negeri 1 Purworejo, Budiono, SPd, MPd saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (18/2) mengatakan, Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) oleh mahasiswa Malaysia tersebut sebenarnya merupakan tindak lanjut program pertukaran mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). “Kemudian oleh UMP sekolah kami yang terpilih dijadikan PPL para mahasiswa dari Malaysia ” kata Budiyono. Dikatakan, ke enam mahasiswa itu ialah, Muhammad Arif bin Qomar (jurusan Eletronik), Muhammada Faiz bin Yazid (jurusan Otomotif), Muhammad Faizuddin bin Ghazali (jurusan Teknik Bangunan), Colenney binti Lam Saw Sing (jurusan Teknik Pengelasan), Nur Shahirah binti Sini Mohd (jurusan Teknik Mesin), dan Nur Anisah binti Rahman (jurusan Teknik Bangunan).
Ucapan selamat datang dari Kepala SMK Negeri 1 Purworejo, Budiyono, SPd, MPd kepada perwakilan mahasiswa Malaysia “Para mahasiswa akan mengajar sesuai jurusan masing-masing. Dan selama praktek mengajar mereka akan menerapkan dua metode pembelajaran yakni versi Malaysia dan Indonesia, ” ucap Budiyono. Budiyono berharap, dengan dipilihnya SMK Negeri 1 Purworejo sebagai tempat praktek mengajar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran karena terjadi interaksi antara pengajar lokal dengan mahasiswa tersebut. “Selain itu diharapkan dengan adanya kegiatan PPL ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat lagi belajar, ” kata Budiyono.
Agar Tidak Takut Polisi, Murid TK Belajar Bareng Polisi KEBUMEN, FP – Upaya mendekatkan diri kepada anak anak sejak dini terus digiatkan Polres Kebumen. Kali ini program polisi sahabat anak (Polsanak) dilakukan Sat Lantas Polres Kebumen dengan mengundang sejumlah TK Gugus Kecamatan Adimulyo, Selasa (14/02). Dalam kegiatan itu, sebanyak 240 siswa TK belajar bersama Sat Lantas Polres Kebumen. Mulai dari pengenalan rambu rambu hingga sejumlah kendaraan yang digunakan untuk opersaional Polres Kebumen dikenalkan kepada peserta. Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH mengatakan, tujuan kegiatan tersebut agar polisi semakin dekat dengan anak anak, dan tidak lagi menjadi hal menakutkan di mata mereka. Dalam kesempatan itu juga, siswa TK yang pada saat belajar di Polres didampingi guru pendamping dan wali murid berkesempatan mengenal lebih dekat tentang pekerjaan polisi. “Mereka diajak berkeliling gedung Polres Kebumen, melihat langsung situasi para polisi yang sedang bekerja,” kata AKBP Alpen.
Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH saat bercengkerama dengan murid TK Gugus, Kecamatan Adimulyo Dijelaskan, kegiatan Polsanak ini kedepan akan terus dilakukan secara rutin. “Selain untuk mendekatkan polisi di hati anak anak, kedepan diharapkan mereka akan dapat menjadi mitra polisi ketika dewasa, ” tuturnya. Lanjut AKBP Alpen, SH, SIK, MH, sekarang ini sudah bukan jamannya menakuti anak dengan membawa nama polisi. Karena itu dirinya sangat menyayangkan jika masih ada orang tua menakuti anaknya agar nurut dengan menyebut polisi. “Hal itu, harus segera ditinggalkan, itu cara kuno,” kata Kapolres Kebumen. Oleh sebab itu, untuk menepis anggapan tersebut Polres Kebumen melakukan kegiatan belajar bersama agar anak anak TK lebih akrab dengan polisi “Kegiatan ini merupakan anggenda rutin serta program unggulan Polres Kebumen, ” katanya.
Dalam kesempatan itu Kapolres Kebumen mengajak murid murid masuk ke ruang kerjanya agar anak anak tidak lagi menganggap bahwa polisi adalah hal yang menakutkan.
Purworejo Sebagai Ajang KKN Tiga Perguruan Tinggi PURWOREJO, FP – Kabupaten Purworejo menjadi ajang Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari tiga Perguruan Tinggi. Yakni setelah penerjunan KKN dari Universitas Negeri Solo dan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta beberapa hari lalu, kini giliran mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penerjunan KKN mahasiswa UMP diserahkan Rektor UMP Drs.H.Supriyono MPd yang diterima wakil Bupati Yuli Hastuti SH, di Pendopo Kabupaten Purworejo hari ini Rabu (25/1). Juga dilakukan MoU tentang KKN antara UMP dengan Pemkab Purworejo. Hadir pula Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Purworejo Sumharjono SSos MM, sejumlah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) UMP, Camat, dan dinas instansi terkait. Dalam sambutannya Yuli Hastuti mengatakan, Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh para mahasiswa ini merupakan perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa akan benar-benar mampu memahami realitas persoalan yang ada di masyarakat, sekaligus memberikan sumbangsih pemikiran untuk memecahkan berbagai persoalan tersebut. Selain itu kata Yuli Hastuti, dengan berada di tengah-tengah masyarakat, maka apabila pada saatnya nanti harus benar-benar terjun ke masyarakat melalui disiplin ilmu dan profesi masing-
masing, akan mampu berempati dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat. Sehingga apabila suatu saat ada yang berhasil menjadi pemimpin atau pengambil kebijakan di suatu lembaga, akan terus memiliki komitmen dan kepedulian kepada nasib masyarakat desa sebagai bagian terbesar bangsa Indonesia. Sebagai mana diketahui Pemerintah Kabupaten Purworejo sudah melaunching branding pariwisata Purworejo yakni Romansa Purworejo- Tahun kunjungan wisata 2020. “Saya berharap Purworejo mendapatkan limpahan wisatawan dari DIY dengan berbagai potensi yang dimiliki Kabupaten Purworejo seperti wisata alam, pegunungan, curug, wisata pantai, kuliner, wisata religi dan wisata heritage,” harapnya. Untuk itu, kehadiran mahasiswa KKN UMP supaya dapat mendorong dan memotivasi masyarakat untuk terus memajukan wilayah, melakukan inovasi dan pemberdayaan. Saya pesan khusus kepada adik adik mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan untuk membantu mengidentifikasi potensi wisata di Purworejo, dan bila memungkinkan memberikan masukan kepada perangkat desa dan masyarakat tentang pengembangan Pariwisata di wilayahnya. Dengan pengembangan pariwisata di Purworejo diharapkan akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja masyarakat. Simulasinya adalah apabila satu orang wisatawan datang berwisata ke Purworejo dan kemudian membelanjakan uangnya sejumlah Rp.100.000 per orang, apabila dalam satu tahun ada 100 ribu wisatawan, maka aka nada uang masuk dan dinikmati masyarakat sebesar 10 milyar rupiah. Sementara itu Sumharjono S.Sos MM melalui Kabid pemberdayaan masyarakat Sri Wahyuningsih S.Sos MM menjelaskan, jumlah mahasiswa UMP yang ber KKN 852 mahasiswa yang akan melaksanakan tugas KKN di 43 desa tersebar di 8 kecamatan. Masing-masing di kecamatan Loano, Bagelen, Banyuurip, Kemiri, Pituruh, Ngombol, Purwodadi, dan Kecamatan Bener.
Pelaksanaan KKN mahasiswa yang berkelanjutan minimal tiga tahun berturut-turut KKN diterjunkan dalam satu desa. Sehingga dapat berkontribusi positif bagi Pemerintah Desa dan Masyarakat di lokasi KKN. Terutama dalam pengentasan kemiskinan dengan melakukan pergerakan, pemberdayaan dan menjadi motivator bagi masyarakat desa. “Yang pertama dilakukan mahasiswa, agar terlebih dulu memetakan dan menggali, mengembaangkan, kemudian memberdayakan,” jelasnya.
SMK Negeri 1 Purworejo Beri Pelatihan Membuat Gula Semut Kepada Siswa SMK Islam 1 Blitar PURWOREJO, FP – Sejumlah siswa dan guru SMK Negeri 1 Purworejo memberi pelatihan membuat gula semut kepada siswa siswi SMK Islam 1 Blitar, Jawa Timur. Pelatihan berlangsung satu hari dan diikuti seluruh siswa dan guru SMK Islam 1 Blitar. Pelatihan berlangsung di komplek SMK Islam 1 Blitar, Rabu (18/1). Selain siswa dan guru, juga ikut dua narasumber dari pengrajin gula semut dan Kepala SMKN 1 Purworejo. Kepala SMKN 1 Purworejo, Budiyono, SPd, Mpd, melalui Humas SMKN 1 Purworejo, Sugeng Wiyono menuturkan, pelatihan dilaksanakan sebagai tindak lanjut setelah SMK Islam 1 Blitar membeli satu unit mesin produksi gula semut. ” Pelatihan meliputi pengenalan mesin, teori dan praktek ” kata Sugeng.
D i k a t a k a n S u g e n g , d a l a m p r a k tek membuat gula semut menggunakan dua bahan, yakni gula aren dan gula jawa yang dibawa dari Purworejo. ” Dengan dua bahan itu hasilnya cukup bagus, kita belum tahu jika menggunakan bahan gula yang ada di Blitar, ” katanya. Menurut dia, kualitas gula semut ditentukan oleh bahannya. Karena itu, untuk menjaga kualitas gula semut dalam pelatihan tersebut juga diajarkan bagaimana cara membuat gula yang sesuai untuk dijadikan bahan membuat gula semut. ” Untuk mengantisipasi kalau bahan gula di Blitar tidak sesuai untuk gula semut, kita ajarkan juga cara membuat gula yang sesuai, diantaranya harus dicampur dengan laru, ” pungkas Sugeng
Wahyono.
Guru SMKN 1 Purworejo Wakili Indonesia ke Jerman PURWOREJO, FP – Prestasi membanggakan kembali diukir oleh SMK Negeri 1 Purworejo. Agung Widiastara, guru teknik pemesinan bidang CNC ( Computer Nomericalat Control) baru saja terpilih mewakili Indonesia dalam Program Implementasi Kurikulum Berbasis Industri di kota Koblenz, Jerman. Implementasi Kurikulum Berbasis Industri merupakan Program Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pendidkan SMK. Agung Widiastara bersama 14 guru lainya mewakili Indonesia selama enam minggu berada di pusat pelatihan Hanwerk Skamer (HWK) Jerman. ” Tujuanya untuk mempelajari pola-pola pembelajaran di Jerman yang nantinya akan disesuaikan dengan kurikulum di Indonesia, ” kata Agung Wudiastara saat ditemui seusai pulang dari Jerman, Jumat (6/1). Diungkapkan, pola kurikulum yang diajarkan di Jerman memang berbeda jauh dengan di Indonesia. Hal itu karena latar belakang budaya dan etos kerja yang dimiliki masyarakat di Jerman dan Indonesia berbeda. ” Kurikulum di Jerman sudah tersistem sedemikian rupa sehingga tidak ada lulusan SMK yang menganggur, ” ungkapnya. Di Jerman, lanjut Agung, kurikulum SMK sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri sehingga mayoritas lulusan SMK langsung terserap di industri. ” Bahkan standar gaji lulusan SMK sudah ditentukan melalui sertifikat yang sesuai dengan
bidang masing-masing, ” tutur Agung. Masih kata Agung, disamping budaya dan etos kerja, disiplin serta teknologi industri di Jerman sudah sangat maju. ” Ini yang sangat membedakan antara Indinesia dengan Jerman, ” kata Agung. Meski latar budaya dan etos kerja serta disiplin sangat berbeda, namun Agung berjanji akan berusaha mengadopsi pola pola pendidikan Jerman untuk diterapkan di SMK di Purworejo, utamanya di SMK Negeri 1 Purworejo. ” Tentunya tidak semua pola pendidikan di Jerman bisa diterapkan di sini, kita pilih yang sesuai dengan kurikulum di Indonesia, ” pungkas Agung. Sementara itu, Kepala SMK negeri 1 Purworejo, Budiyono, SPd, MPd mengaku bangga karena salah satu guru SMKN 1 Purworejo terpilih mewakili Indonesia ke Jerman. ” Tentu saja bangga dan berharap apa yang didapat du Jerman bisa ditularkan di SMKN 1 Purworejo, ” kata Budiyono.