PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN)
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN – Untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011, serta tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (Auditan) Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan atas Laporan Keuangan
6
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) Catatan
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
ASET Kas dan setara kas Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3d,3f,5 3c,30
7,301,255 10,916,803 18,218,058
1,793,579 158,547,745 160,341,324
1,301,500,864 1,301,500,864
154,240 1,136,760,669 1,136,914,909
256,767,513
46,480,627
3i,8
20,046,274
20,046,274
3c,3d,9,30
2,495,291 296,838 2,792,129
1,250,933 34,153 1,285,086
3c,3k,10,30
219,804 5,192,016 5,411,820
197,346 3,620,850 3,818,196
Aset pajak tangguhan
3r,28
4,453,646
4,694,817
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 24.563.971 ribu pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp 23.087.909 ribu pada tanggal 31 Desember 2011
3l,11
32,933,801
26,496,888
3c,3n,12,30
114,201,651
120,950,606
1,756,325,756
1,521,028,727
Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 277.412.252 ribu pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp 244.081.573 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3d,3g,3j,6 3c,30
Investasi Neto Sewa Pembiayaan - Pihak ketiga setelah ditambahkan nilai sisa terjamin dan dikurangi pendapatan yang belum diakui, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 52.666.272 ribu pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp 10.229.002 ribu pada tanggal 31 Desember 2011
3d,3h 3j,7
Investasi pada perusahaan asosiasi Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Biaya dibayar di muka Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 1-
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) Catatan
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang bank Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3d,13 3c,30
Utang usaha kepada pihak ketiga
3d,14
Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3d,15 3c,30
Biaya masih harus dibayar Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3d,16 3c,30
Utang pajak
3r,17,28
129,257,002 718,061,404 847,318,406
5,416,667 565,907,588 571,324,255
14,470,793
23,079,957
17,595 34,109,655 34,127,250
9,931 24,960,553 24,970,484
294,331 8,845,714 9,140,045
41,250 12,504,519 12,545,769
3,145,278
1,856,295
Surat berharga yang diterbitkan - bersih
3d,18
633,425,518
696,634,218
Liabilitas imbalan pasca kerja
3q,19
6,349,199
5,110,115
1,547,976,489
1,335,521,093
100,200,035
100,200,035
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 1.002.000.352 saham pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
1b,20
Tambahan modal disetor
20
(2,384,634)
(2,384,634)
Saldo laba
110,533,866
87,692,233
JUMLAH EKUITAS
208,349,267
185,507,634
1,756,325,756
1,521,028,727
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 2-
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 Notes
PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa Pembiayaan Administrasi Bunga Pendapatan penalti Pendapatan lain-lain
3o 3c,3d,3h,21,30 3d,3g,22 23 3c,30 24 3c,25,30
30 September 2011 Rp'000
158,761,540 18,698,356 16,338,506 1,091,685 15,788,669 22,914,257
132,286,798 13,218 10,212,650 2,734,663 13,184,315 15,284,742
233,593,013
173,716,386
3q,19 3c,27,30
114,595,920 37,121,671 1,825,000 26,432,219
85,926,892 30,995,210 1,125,000 20,865,310
3j,6,7
12,316,601
3,157,173
3n
3,057,190 7,291,955
3,165,644 2,691,498
202,640,556
147,926,727
30,952,457
25,789,659
(7,869,653) (241,171)
(8,237,513) 1,452,733
(8,110,824)
(6,784,780)
22,841,633
19,004,879
23
19
JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Bunga dan pembiayaan lainnya Tenaga kerja Imbalan pasca kerja Umum dan administrasi Beban cadangan kerugian penurunan nilai/ beban piutang ragu-ragu Rugi penjualan jaminan yang dikuasakan kembali Beban lain-lain
30 September 2012 Rp'000
3o 3c,3d,26,30
JUMLAH BEBAN LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
3r,28
JUMLAH BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
3s,29
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 3-
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
Catatan
Saldo per 1 Januari 2011 Penambahan modal disetor Laba komprehensif periode berjalan
20
Saldo per 30 September 2011
Saldo per 1 Januari 2012 Penambahan modal disetor Laba komprehensif periode berjalan
20
Saldo per 30 September 2012
Modal saham Rp'000
Tambahan modal disetor Rp'000
Saldo laba Rp'000
100,200,035 -
(2,384,634) -
100,200,035
(2,384,634)
100,200,035 -
(2,384,634) -
-
100,200,035
(2,384,634)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 4-
63,039,708
Jumlah ekuitas Rp'000
19,004,879
160,855,109 19,004,879
82,044,587
179,859,988
87,692,233 22,841,633
185,507,634 22,841,633
110,533,866
208,349,267
-
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 30 September 2012 Rp'000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan pembiayaan konsumen Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain Penerimaan bunga Pembayaran kas untuk: Pembayaran pembiayaan konsumen Pembayaran beban operasional Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan
30 September 2011 Rp'000
1,655,207,044 2,181,898 1,091,685
1,286,832,885 (1,434,825) 2,734,663
(1,812,788,565) (70,569,544) (112,537,824) (6,050,605)
(1,330,179,970) (42,488,059) (84,564,863) (12,372,771)
(343,465,911)
(181,472,940)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
2,681,980 (12,940,299)
1,909,713 (7,585,240)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(10,258,319)
(5,675,527)
673,668,153 (397,067,189) -
289,828,039 (605,748,012) 500,000,000
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Penerimaan penerbitan surat berharga Pembayaran biaya emisi surat berharga yang diterbitkan Pembayaran surat berharga yang diterbitkan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(65,000,000)
-
(4,375,648)
211,600,964
179,704,379
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(142,123,266)
(7,444,088)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
160,341,324
27,831,181
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
18,218,058
20,387,093
Informasi tambahan: Saldo kas yang dibatasi penggunaannya
1,050,533
2,987,971
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 5-
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum PT. Verena Multi Finance Tbk (d/h PT. Verena Oto Finance Tbk) (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Maxima Perdana Finance berdasarkan akta No. 43 tanggal 21 Juli 1993 dari Sri Nanning, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-11503.HT.01.01.Th.93 tanggal 29 Oktober 1993 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 88 tanggal 4 November 1994, Tambahan No. 8832. Berdasarkan akta No. 46 tanggal 14 Pebruari 2003 dari Eliwaty Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT. Victoria Finance Indonesia. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-11197 HT.01.04.TH.2003 tanggal 21 Mei 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 78 tanggal 30 September 2003 Tambahan No. 9255. Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 6 tanggal 11 Juni 2003 dari Herlien Widjaja, S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT. Verena Oto Finance. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-15620 HT.01.04.TH.2003 tanggal 7 Juli 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2003 Tambahan No. 10899. Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. Verena Oto Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT. Verena Multi Finance Tbk. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, masing-masing dengan Surat Keputusan No. AHU-45965.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 dan No. KEP-654/KM.10/2010 tanggal 9 Desember 2010. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir adalah sebagaimana tercantum dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas Perusahaan No. 40 tanggal 14 Juni 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka perubahan susunan direksi dan peningkatan modal dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam proses untuk mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha pembiayaan dalam bentuk dana atau barang modal meliputi bidang sebagai berikut: a. b. c. d.
Sewa guna usaha Anjak piutang Kartu kredit Pembiayaan konsumen.
Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.994/KMK.017/1993 tanggal 30 Desember 1993. Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-161/KM.6/2004 tanggal 4 Mei 2004, izin usaha tersebut dinyatakan berlaku bagi Perusahaan. Saat ini, Perusahaan menjalankan usaha utamanya dibidang pembiayaan konsumen dan mempunyai 30 (tiga puluh) kantor cabang yang berlokasi di Banda Aceh, Bandung, Banjarmasin, Batu Ceper, Bekasi, Bogor, Depok, Kalimalang, Kelapa Gading, Makasar, Malang, Medan, Palembang, Pekan Baru, Radio Dalam, Tangerang, Samarinda, Semarang, Serang, Surabaya, Surakarta, Rantau Prapat dan Yogyakarta. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Bank Panin, Lantai 3, Jalan Pecenongan No. 84, Jakarta Pusat.
-7-
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Perseroan sudah mengajukan permohonan persetujuan penutupan 7 (tujuh) cabang ke Menteri Keuangan Republik Indonesia c.q. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Sesuai Surat Nomor 210/VMF/X/IX/12 tanggal 21 September 2012). Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panin. Pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah PT. Bank Pan Indonesia Tbk. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebanyak 874 karyawan dan 786 karyawan. Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
30 September 2012
31 Desember 2011
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Murniaty Santoso Gunawan Santoso Iqbal Witjaksono
Murniaty Santoso Gunawan Santoso Iqbal Witjaksono
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Pemasaran Direktur Keuangan
Hadi Budiman Andreas Sudarto Samiadji Andi Harjono
Hadi Budiman Iman Santoso Iskandar Andi Harjono
Iqbal Witjaksono Alvin Pasmi Ria Muljani
Iqbal Witjaksono Alvin Pasmi Ria Muljani
Komite Audit Ketua Anggota
Ruang lingkup Direktur Utama mencakup bidang pengembangan sumber daya manusia, general affair, remunerasi dan banking relation. Sedangkan ruang lingkup Direktur Pemasaran mencakup bidang pencapaian target pembiayaan dan penagihan serta pengembangan bisnis dan Direktur Keuangan mencakup akuntansi dan keuangan, sistem informasi dan SOP dan operasional. Imbalan kerja jangka pendek Dewan Komisaris Perusahaan masing-masing sebesar Rp 972.832 ribu, Rp 955.346 ribu, dan Rp 1.137.606 ribu untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 serta tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Imbalan kerja jangka pendek Dewan Direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 3.152.393 ribu, Rp 3.209.6868 ribu, dan Rp 3.913.936 ribu untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 serta tahun yang berakhir 31 Desember 2011. b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Penawaran Umum Saham Pada tanggal 13 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan surat BAPEPAMLK No. S-3825/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum atas 460.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 100 dan harga penawaran per saham sebesar Rp 100. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Juni 2008. Penawaran umum saham perdana ini disertai dengan penerbitan 46.000.000 Waran Seri I (Catatan 20). Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 1.002.000.352 lembar.
-8-
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 11 Maret 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAMLK berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-2568/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Verena Multi Finance I tahun 2011 kepada masyarakat dengan jumlah pokok sebesar Rp 500 miliar. Pada tanggal 21 Maret 2011 seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
DAN
REVISI (PSAK)
DAN
a. Standar yang berlaku efektif pada periode berjalan
Berlaku efektif 2012 Dalam periode berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan, kecuali untuk pengungkapan tambahan atas instrumen keuangan yang diisyaratkan oleh PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Berlaku efektif 2011 Dalam periode berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan kecuali untuk pengungkapan tambahan atas Penyajian Laporan Keuangan yang diisyaratkan oleh PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan pengungkapan pihak-pihak berelasi yang diisyaratkan oleh PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. b. PSAK dan ISAK telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasinya terhadap laporan keuangan. 3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
-9-
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b. Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. a) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: 1) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: 1) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. 6) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). d. Instrumen Keuangan (i) Aset keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
- 10 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini ; atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian pada perubahan pada nilai wajarnya dilaporkan pada komponen yang terpisah pada ekuitas sampai pada saat aset keuangan tersebut diselesaikan dan akumulasi keuntungan dan kerugian tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
- 11 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual serta pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, pembiayaan refinancing dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk aset keuangan selain yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
- 12 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Perusahaan harus menghitung: Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow) Loss given default (”LGD”) – Perusahaan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan fasilitas pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko,misalnya ketersediaan agunan. Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas pembiayaan secara individual. Exposure at default (”EAD”) – Perusahaan mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari pembiayaan pada saat terjadi tunggakan. PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Perusahaan menggunakan model analisa statistik, yaitu flow rate method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif. Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,
- 13 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Reklasifikasi Aset Keuangan Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Perusahaan hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. (ii) Liabilitas keuangan dan ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Instrumen liabilitas dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan liabilitasnya. Instrumen ekuitas diterbitkan oleh Perusahaan dan diakui pada saat hasilnya diterima, dikurangi dengan biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (FLAC). Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika liabilitas keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok liabilitas keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
- 14 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. (iii) Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, peggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama. (iv) Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. e. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. - 15 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) f. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. g. Piutang Pembiayaan Konsumen Sejak 1 Januari 2010 Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen sebesar jumlah bersih piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja sama pembiayaan bersama yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (Catatan 3d). Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar piutang pembiayaan konsumen adalah sebesar piutang pembiayaan konsumen ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang, seperti beban kepada dealer yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen. Beban tersebut diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif selama jangka waktu pembiayaan. Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat perjanjian pembiayaan pertama kali ditandatangani, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi periode berjalan Sebelum 1 Januari 2010 Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah bersih piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja sama penerusan pinjaman dan pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen. Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat perjanjian pembiayaan pertama kali ditandatangani, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi periode berjalan. Pelunasan sebelum masa berakhirnya perjanjian dianggap sebagai pembatalan kontrak dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. Biaya kepada dealer yang terkait langsung dengan piutang pembiayaan konsumen ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama 24 bulan. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran piutang dari pelanggan sedangkan bagian yang dibiayai oleh bank dicatat sebagai utang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan bank dicatat sebagai beban bunga.
- 16 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) h. Investasi Neto Sewa Pembiayaan Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam investasi neto sewa pembiayaan, aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. i. Investasi pada entitas asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas entitas asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut. j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Sejak 1 Januari 2010 Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinjaman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3d. Sebelum 1 Januari 2010 Cadangan kerugian penurunan nilai ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, termasuk piutang dari perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen yang dilakukan dengan jaminan (with recourse). - 17 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain dalam periode berjalan. k. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. Aset Tetap – Pemilikan Langsung Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau tujuan administratif dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun
Bangunan Prasarana Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Komputer
20 4 4-8 4-8 4
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount), maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode yang bersangkutan. m. Aset Tetap yang belum Digunakan Aset tetap yang belum digunakan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. n. Jaminan yang dikuasakan kembali Jaminan yang dikuasakan kembali dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih pada saat jaminan dikuasakan kembali. Selisih antara nilai realisasi bersih dari jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan. Pada akhir periode, jaminan yang dikuasakan kembali ditelaah kembali, apabila terdapat penurunan nilai dari jaminan yang dikuasakan kembali, maka nilai jaminan yang dikuasakan kembali tersebut akan disesuaikan. Pada saat jaminan yang
- 18 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) dikuasakan kembali dijual, nilai tercatatnya dihapuskan dan keuntungan atau kerugian dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan. Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual jaminan yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian. Pada saat jaminan yang dikuasakan kembali dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari akun yang bersangkutan. Konsumen berhak atau berkewajiban atas selisih lebih atau kurang antara nilai penjualan jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan. Jika terjadi selisih kurang dan Perusahaan tidak menerima penggantian dari konsumen, kerugian yang terjadi dibukukan dalam operasi periode berjalan. o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Sejak 1 Januari 2010 Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan bunga dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d). Penerimaan yang berhubungan dengan piutang yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat piutang. Pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan sewa pembiayaan dari piutang yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai piutang setelah memperhitungkan penurunan nilai. Beban bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif. Beban provisi sehubungan dengan pinjaman yang diterima diamortisasi dengan metode suku bunga efektif dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan beban pembiayaan lainnya. Sebelum 1 Januari 2010 Perusahaan mengakui pendapatan pembiayaan konsumen seperti yang dijelaskan pada Catatan 3g. Pada saat piutang pembiayaan konsumen dinyatakan non-performing loan, Perusahaan menghentikan pengakuan pendapatan bunganya. Pada saat realisasi penerimaan hasil tagihan piutang non-performing loan tersebut, diutamakan untuk melunasi pokok piutang dan sisanya diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen (bila ada). Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku. Beban bunga pinjaman diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku. Beban lainnya diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual). Beban provisi sehubungan dengan pinjaman yang diterima diamortisasi dengan metode garis lurus dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan beban pembiayaan lainnya. Pendapatan dan beban lainnya Pendapatan administrasi diakui pada saat perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani. Pendapatan penalti diakui pada saat denda keterlambatan dan pinalti diterima. Pendapatan selisih premi asuransi diakui sebagai pendapatan ditangguhkan pada akhir bulan dan akan diamortisasi selama 24 bulan. Beban lainnya diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).
- 19 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) p. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara handal. q. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. r. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak - 20 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. s. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. t. Informasi Segmen Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk pelaporan segmen adalah segmen geografis. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen berdasarkan usaha, karena kegiatan utama Perusahaan adalah pembiayaan konsumen.
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
- 21 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Perusahaan melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu: a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan. b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran. Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 11.
- 22 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pajak Penghasilan Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Perusahaan melaporkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perusahaan memiliki eksposur terhadap pajak penghasilan karena terkait pertimbangan yang signifikan dalam menetapkan provisi pajak penghasilan Perusahaan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penetapan akhir pajaknya tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas masalah pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi tambahan pajak yang jatuh tempo. Bila hasil final pajak atas masalah-masalah ini berbeda dengan jumlah yang telah diakui, perbedaan tersebut akan berpengaruh pada pajak penghasilan pada periode dimana penetapan terjadi. Jumlah tercatat pajak penghasilan dan utang pajak penghasilan diungkapkan dalam Catatan 17 dan 28.
5.
KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas diklasifikasi dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas dan setara kas adalah sebesar nilai tercatatnya.
Kas Bank Pihak berelasi Bank Pan Indonesia Pihak ketiga Bank Central Asia Bank Rakyat Indonesia (Persero) Bank Mandiri Bank BTPN Lainnya Jumlah Bank Deposito berjangka Pihak ketiga Bank Victoria International Bank Mutiara Jumlah Deposito Berjangka
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
2,470,773
2,292,817
7,301,255
1,793,579
6,274,197 684,560 644,352 842,921 15,747,285
6,267,259 663,266 23,214,599 1,109,804 33,048,507
-
Jumlah Kas dan Setara Kas
18,218,058
Tingkat bunga efektif per tahun Deposito berjangka
6.75% - 7,00%
75,000,000 50,000,000 125,000,000 160,341,324
5,75% - 9,25%
Pada tanggal 31 Desember 2011 jangka waktu deposito berjangka adalah satu bulan.
- 23 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 6.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH Pinjaman pembiayaan konsumen dalam mata uang Rupiah dan dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Estimasi nilai wajar piutang pembiayaan konsumen dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 1.839.331.540 ribu dan Rp 1.138.508.641 ribu (Catatan 33). 30 September 2012 Nilai Tercatat Dinilai Dinilai secara kolektif secara individual
Rp'000
Rp'000
Jumlah / Total
Rp'000
Piutang pembiayaan konsumen Pembiayaan sendiri Pihak ketiga
1,477,696,193
101,216,923
1,578,913,116
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Pembiayaan sendiri Pihak ketiga
236,694,091
16,713,309
253,407,400
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1,241,002,102 (23,874,232)
84,503,614 (130,620)
1,325,505,716 (24,004,852)
Bersih
1,217,127,870
84,372,994
1,301,500,864
Suku bunga efektif per tahun - Rupiah
13,00% - 19,00%
- 24 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 31 Desember 2011 Nilai Tercatat Dinilai Dinilai secara kolektif secara individual Rp'000 Rp'000 Piutang pembiayaan konsumen Pembiayaan sendiri Pihak berelasi Pihak ketiga Subjumlah
166,006 1,240,869,439 1,241,035,445
Jumlah / Total Rp'000
139,961,037
166,006 1,380,830,476
139,961,037
1,380,996,482
23,306,514
11,766 219,649,919
196,355,171
23,306,514
219,661,685
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1,044,680,274 (23,837,656)
116,654,523 (582,232)
1,161,334,797 (24,419,888)
Bersih
1,020,842,618
116,072,291
1,136,914,909
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Pembiayaan sendiri Pihak berelasi Pihak ketiga Subjumlah
11,766 196,343,405
Suku bunga efektif per tahun - Rupiah
13,00% - 18,00%
Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Telah jatuh tempo Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya atau lebih Jumlah
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
21,220,334 753,218,606 510,224,682 294,249,494
17,650,598 689,421,224 447,490,902 226,433,758
1,578,913,116
1,380,996,482
Jangka waktu pembiayaan adalah 1 - 4 tahun. Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan konsumen sebagai jaminan utang bank (Catatan 13) dan surat berharga yang diterbitkan (Catatan 18). Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masingmasing adalah sebagai berikut:
- 25 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
472,496,364 117,553,167 86,327,485 41,652,162 15,629,751 18,159,649 -
478,879,597 32,886,006 87,444,928 23,538,667 1,120,576 6,544,385
437,044,235 163,987,500
501,538,558 48,353,615
1,352,850,313
1,180,306,332
Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Bank Permata Bank Pan Indonesia Bank Resona Perdania Bank ICBC Bank Sinarmas Bank Victoria International Surat Berharga yang diterbitkan - bersih Obligasi Verena Multifinance I Medium Term Notes I Jumlah
Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan beserta Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan. Piutang pembiayaan konsumen untuk komputer dan alat lainnya dijamin dengan barang-barang yang dibiayai. Seluruh transaksi pembiayaan konsumen dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali untuk pembiayaan konsumen atas komputer dan alat lainnya yang sebagian diberikan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar nihil dan Rp 154.240 ribu pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Kualitas piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai
1,411,996,895 166,916,221
1,247,718,491 133,277,991
Jumlah
1,578,913,116
1,380,996,482
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
24,419,888
15,741,174
(451,612) 11,293,376
245,385 10,895,551
(786,127) (10,470,673)
(833,733) (1,628,489)
24,004,852
24,419,888
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Saldo akhir periode
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang 7.
INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN Investasi neto sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). - 26 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
30 September 2012 Nilai Tercatat Dinilai Dinilai secara kolektif secara individual Rp'000 Rp'000 Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu sewa pembiayaan
Jumlah Rp'000
120,601,852 36,788,103
188,831,934 85,302,735
309,433,786 122,090,838
(18,526,175) (36,788,103)
(32,737,029) (85,302,735)
(51,263,204) (122,090,838)
102,075,677 (1,396,859) 100,678,818
156,094,905 (6,210) 156,088,695
258,170,582 (1,403,069) 256,767,513
Suku bunga efektif per tahun - Rupiah
15,00% - 18,00 % 31 Desember 2011 Nilai Tercatat Dinilai Dinilai secara kolektif secara individual Rp'000 Rp'000
Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah
Jumlah Rp'000
-
56,709,629 20,024,715
56,709,629 20,024,715
-
(10,229,002) (20,024,715)
(10,229,002) (20,024,715)
-
46,480,627
46,480,627
Suku bunga efektif per tahun - Rupiah
15,00% - 20,00 %
Estimasi nilai wajar investasi neto sewa pembiayaan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 258.686.941 ribu dan Rp 46.931.373 ribu. Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Pihak ketiga Telah jatuh tempo Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya
585,006 148,111,222 108,549,492 52,188,066
26,704,569 19,349,164 10,655,896
Jumlah
309,433,786
56,709,629
Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 tahun.
- 27 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Perusahaan menggunakan piutang sewa pembiayaan sebagai jaminan utang bank (Catatan 13) dan surat berharga yang diterbitkan (Catatan 18). Jumlah yang dijaminkan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebagai berikut:
30 September 2012 Rp'000 Bank Bank Resona Perdania Bank Pan Indonesia Bank Sinarmas Bank Permata Surat Berharga yang diterbitkan - bersih Obligasi Verena Multifinance I Medium Term Notes I Jumlah
31 Desember 2011 Rp'000
49,672,505 51,590,042 2,557,141 16,291,032
-
36,670,904
2,006,455
156,781,624
2,006,455
Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada konsumen. Kualitas piutang sewa pembiayaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai
296,712,948 12,720,838
56,709,629 -
Jumlah
309,433,786
56,709,629
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 adalah sebagai berikut:
30 September 2012 Rp'000 Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan
6,210 1,426,216 (29,357) -
Saldo akhir tahun
1,403,069
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya investasi sewa pembiayaan.
- 28 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Simpanan Jaminan Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa pembiayaan (lessee) memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewa pembiayaan. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan (lessee) pada akhir masa sewa pembiayaan. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, nilai sisa terjamin adalah sebesar simpanan jaminan. 8.
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Pada tanggal 28 Juli 2010, Perusahaan membentuk joint venture dengan perusahaan Jepang (IBJ Leasing Co. Ltd.,) untuk membentuk perusahaan sewa pembiayaan korporasi, PT IBJ Verena Finance yang berdomisili di Jakarta. Nilai joint venture tersebut sebesar Rp 100 miliar atau setara dengan 100.000 saham. Perusahaan telah mengambil bagian dan menyetor penuh sebesar Rp 20 miliar atau 20% kepemilikan serta membukukan penyertaan yang dipertanggung jawabkan dengan menggunakan metode ekuitas. Mutasi investasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut: 30 September 2012 Rp'000
9.
Saldo awal Bagian laba bersih entitas asosiasi
20,046,274
Saldo akhir
20,046,274
-
31 Desember 2011 Rp'000 20,087,556 (41,282) 20,046,274
PIUTANG LAIN-LAIN Piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari piutang lain-lain adalah nilai tercatatnya. Piutang lain-lain kepada pihak berelasi Akun ini merupakan pinjaman dengan bunga yang diberikan kepada karyawan dengan tingkat bunga berkisar antara 10,85% - 17,52% per tahun, jangka waktu pinjaman adalah 1 sampai dengan 8 tahun dengan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah lebih dari 1 sampai dengan 4 tahun. Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengakui perbedaan nilai wajar atas piutang lain-lain yang memiliki suku bunga lebih rendah dari suku bunga pasar sebesar Rp 58.536 ribu ke laporan laba rugi komprehensif. Nilai wajar dari piutang lain-lain kepada pihak berelasi ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Piutang lain - lain kepada pihak ketiga Akun ini terutama merupakan piutang dari perusahaan asuransi sehubungan dengan klaim atas kerugian dari kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan.
- 29 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
219,804 4,014,933
197,346 3,141,167
1,177,083
-
5,411,820
3,818,196
Sewa Pihak berelasi Pihak ketiga Asuransi dan lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
479,683
11. ASET TETAP 1 Januari 2012 Rp'000
Penambahan Rp'000
Pengurangan Rp'000
30 September 2012 Rp'000
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Komputer
4,881,256 3,544,226 10,475,084 15,516,303 6,087,708 9,080,220
1,379,167 1,138,418 451,160 8,363,558 487,241 1,120,756
3,912,391 415,876 699,057
6,260,423 4,682,644 10,926,244 19,967,470 6,159,073 9,501,919
Jumlah
49,584,797
12,940,300
5,027,324
57,497,773
280,584 7,359,177 4,537,083 4,092,909 6,818,156
165,549 828,238 1,644,724 586,233 739,856
1,393,148 403,903 691,486
446,133 8,187,415 4,788,659 4,275,239 6,866,526
Jumlah
23,087,909
3,964,600
2,488,537
24,563,972
Jumlah Tercatat
26,496,888
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Prasarana Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Komputer
32,933,801
- 30 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 1 Januari 2011 Rp'000
Penambahan Rp'000
Pengurangan Rp'000
Reklasifikasi Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Komputer
4,881,256 3,544,226 8,120,656 15,220,626 5,260,178 7,612,119
2,354,428 6,252,321 870,156 1,431,600
5,956,644 6,125 -
-
Jumlah
44,639,061
10,908,505
5,962,769
-
49,584,797
103,373 6,578,691 6,122,125 3,463,537 5,897,660
177,211 780,486 1,930,188 657,384 896,223
3,515,230 3,739 -
-
280,584 7,359,177 4,537,083 4,092,909 6,818,156
Jumlah
22,165,386
4,441,492
3,518,969
-
Jumlah Tercatat
22,473,675
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Prasarana Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Komputer
(36,501) 36,501
(24,273) 24,273
4,881,256 3,544,226 10,475,084 15,516,303 6,087,708 9,080,220
23,087,909 26,496,888
Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Jumlah tercatat Harga jual
30 September 2012 Rp'000
30 September 2011 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
2,538,787 2,681,981
1,795,657 1,909,713
2,443,800 2,593,235
143,194
114,056
149,435
Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap
Beb an penyusutan adalah sebesar Rp 3.964.599 ribu, Rp 3.303.113 ribu, dan Rp 4.441.492 ribu masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Perusahaan memiliki sebidang tanah dan bangunan di Jl. Pecenongan Raya No. 72 Blok A-3 dan Blok A-3A dengan hak legal berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu dua puluh tahun dan akan jatuh tempo sampai dengan 11 Nopember 2016. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada periode 2012 Perusahaan membeli sebidang tanah dan bangunan di Jl. Pintu Air II No. 24A dengan hak legal berupa sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2582, yang berjangka waktu 30 tahun dan akan jatuh tempo 6 Pebruari 2042. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset tetap. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, kecuali tanah, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak berelasi), PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Raksa Pratikara dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 25.812.297 ribu, dan Rp 21.852.860 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang ditanggungkan.
- 31 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 12. ASET LAIN-LAIN
Pembiayaan refinancing setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 16.722.086 ribu pada tanggal 30 September 2012, Rp 17.326.191 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 Jaminan yang dikuasakan kembali - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 474.757 ribu pada tanggal 30 September 2012, Rp 1.749.566 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 Beban ditangguhkan - bersih Lain-lain Jumlah
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
73,923,968
79,571,345
5,122,833 19,890,674 15,264,176 114,201,651
19,744,113 13,566,016 8,069,132 120,950,606
Pembiayaan refinancing Merupakan pembiayaan yang diberikan oleh Perusahaan kepada konsumen dalam bentuk refinancing. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari pembiayaan refinancing telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tersebut. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masingmasing adalah sebesar Rp 77.341.231 ribu dan Rp 79.684.454 (Catatan 33). Jaminan yang dikuasakan kembali Jaminan yang dikuasakan kembali merupakan jaminan piutang pembiayaan konsumen berupa kendaraan yang telah diambil alih oleh Perusahaan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tersebut. Beban ditangguhkan Beban ditangguhkan merupakan beban insentif kepada dealer dan beban atas jasa provisi utang bank yang berasal dari pembiayaan konsumen without recourse, yang ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif selama jangka waktu pembiayaan. Beban amortisasi atas beban ditangguhkan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 14.670.365 ribu, Rp 27.112.297 ribu, dan Rp 11.012.600 ribu. Lain-lain Lain-lain terdiri dari kas yang dibatasi penggunaannya untuk penempatan dana pada bank sebagai rekening amanat (escrow account) sehubungan dengan transaksi penerusan pinjaman (channeling) dan uang muka lain-lain.
- 32 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 13. UTANG BANK 30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
129,257,002
5,416,667
470,304,307 81,826,827 13,819,444 18,869,201 133,241,625
476,385,622 67,202,522 21,319,444 1,000,000 -
847,318,406
571,324,255
Pihak berelasi Bank Pan Indonesia Pihak ketiga Bank Negara Indonesia (Persero) Bank Resona Perdania Bank ICBC Bank Sinarmas Bank Permata Jumlah
Utang bank diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Utang bank memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Suku bunga utang bank untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 9,50%12,00% per tahun dan 10,75% - 12,00% per tahun. Nilai wajar utang bank dengan bunga mengambang ditentukan berdasarkan kuotasi harga di pasar. Estimasi nilai wajar dari utang bank dengan bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk utang baru dengan jangka waktu yang serupa. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember, nilai wajar dari utang bank masingmasing sebesar Rp 851.552.600 ribu dan Rp 569.232.314 (Catatan 33). Bank Pan Indonesia Pada tanggal 30 Nopember 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman tetap dan fasilitas pinjaman cerukan dengan Bank Pan Indonesia (Panin) masing-masing sebesar Rp 75 miliar dan Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga masing-masing sebesar 9,00% - 10,50% dan 11,00% untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan Perusahaan sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6 dan 7). Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 saldo fasilitas pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 110.000.000 ribu dan Rp 5.416.667 ribu, sementara saldo fasilitas pinjaman cerukan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah 19.257.002 dan nihil. Fasilitas pinjaman tetap akan jatuh tempo pada tanggal 30 Mei 2013. Sedangkan fasilitas pinjaman cerukan yang jatuh tempo pada tanggal 30 Nopember 2011 telah diperpanjang sampai dengan 30 Nopember 2012. Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit channeling with recourse masing-masing sebesar Rp 50 miliar dan Rp 500 miliar, di luar kredit konsumen kemitraan pola channeling without recourse sebesar Rp 100 miliar (Catatan 34). Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 9,50% - 12,75% dan 12,00% - 17,00% masingmasing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, yaitu pada tanggal 23 Desember 2010 fasilitas kredit yang diperoleh berubah menjadi fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 530 miliar dan jangka waktu penarikan pinjaman sampai dengan tanggal 15 Januari 2012. Kemudian jangka waktu penarikan pinjaman ini terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 15 Juli 2012 dan sedang dalam proses perpanjangan. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 48 bulan sejak pencairan kredit. - 33 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 5.356 ribu dan Rp 1.373.726 ribu masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 12). Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut dan membukukan piutang pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan Perusahaan. Bank Permata Pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kemitraan konsumen channeling sebesar Rp 100 miliar. Suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 10,50% per tahun. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, saldo fasilitas kredit konsumen kemitraan channeling masing-masing sebesar Rp 90.965.372 ribu dan nihil. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan sebesar 100% dari saldo pinjaman (Catatan 6 dan 7), dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2012. Pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank Permata sebesar Rp 50 miliar suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 10,00% - 10,05% per tahun. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, fasilitas pinjaman tetap masingmasing adalah sebesar Rp 42.276.253 ribu dan nihil. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan Perusahaan sebesar 100% dari saldo pinjaman (Catatan 6 dan 7) dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2012. Perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian-perjanjian di atas. Bank Resona Perdania Pada tanggal 4 Februari 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 3,75% di atas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada saat penandatanganan perjanjian, dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2011. Pada tahun 2011 fasilitas ini telah dilunasi oleh Perusahaan. Pada tanggal 27 Oktober 2009, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2012. Pada tanggal 27 Januari 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2013.
- 34 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Kemudian pada tanggal 24 Juni 2010 dan 26 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman masing-masing sejumlah Rp 25 miliar dan Rp 18,5 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 23 Juni 2013 dan 27 Agustus 2013. Pada tanggal 22 Desember 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Pebruari 2014. Bank Sinarmas (Sinarmas) Pada tanggal 20 Maret 2010 Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (demand loan – revolving) sejumlah Rp 70 miliar dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 13,00% dan jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2011. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sebesar 110% dari saldo pinjaman (Catatan 6). Pada tahun 2011, pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan. Pada tanggal 8 Maret 2011, Perusahaan dan Sinarmas merubah perjanjian fasilitas demand loan tersebut menjadi fasilitas term loan dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 100 miliar dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 13,00% dan akan jatuh tempo dalam 36 bulan sejak pencairan kredit. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan Perusahaan sebesar 110% dari saldo pinjaman (Catatan 6 dan 7). Bank ICBC Indonesia Pada tanggal 10 Januari 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan Bank ICBC dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Pinjaman ini dikenakan suku bunga mengambang sebesar 11,50% per tahun dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 36 bulan sejak tanggal pencairan dana. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Bank Victoria International (Victoria) Cerukan Perusahaan mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas pinjaman cerukan sampai menjadi Rp 7,5 miliar. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 10 Maret 2009, jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Mei 2010 dan penurunan jumlah fasilitas pinjaman cerukan dari Rp 7,5 miliar menjadi Rp 5 miliar. Pada tanggal 13 April 2010, jangka waktu kembali diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Mei 2012 dan tidak diperpanjang lagi. Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo fasilitas cerukan nihil. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) di Victoria. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, saldo rekening amanat masing-masing sebesar Rp 7.988 ribu dan Rp 173.223 ribu sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya pada Akun Aset Lain-lain (Catatan 12). Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00% dan 13,50% untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 13,50% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sebesar 120% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6).
- 35 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 14. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Utang usaha diklasifisikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, merupakan utang kepada dealer kendaraan bermotor (pihak ketiga), vendor mesin dan alat berat sehubungan dengan kegiatan pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang tidak memiliki suku bunga dan berjangka pendek. Nilai wajar dari utang usaha adalah nilai tercatatnya. 15. UTANG LAIN-LAIN
30 September 2012 31 Desember 2011 Rp'000 Rp'000 Pembayaran diterima di muka dari pelanggan Pendapatan ditangguhkan Utang asuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Utang apresiasi dealer Lain-lain
10,198,975 15,905,369
9,985,127 8,855,844
17,595 4,283,941 843,590 2,877,780
9,931 3,117,022 645,541 2,357,019
Jumlah
34,127,250
24,970,484
Pembayaran diterima di muka dari pelanggan, utang asuransi dan utang apresiasi dealer diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini adalah nilai tercatatnya. Utang asuransi merupakan premi asuransi atas kendaraan, mesin dan alat berat yang dibiayai oleh Perusahaan dalam transaksi pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi.
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
30 September 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Bonus dan THR Jasa profesional Bunga atas surat berharga yang diterbitkan Bunga atas utang bank Pihak berelasi Pihak ketiga Telepon, internet dan listrik Lain-lain
3,197,481 560,000 2,708,403
3,778,108 3,560,033 2,931,389
294,331 2,087,163 278,747 13,920
41,250 1,887,803 284,742 62,444
Jumlah
9,140,045
12,545,769
Bunga atas surat berharga yang diterbitkan dan utang bank diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Nilai wajar dari bunga atas surat berharga dan utang bank adalah nilai tercatatnya.
- 36 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 17. UTANG PAJAK
30 September 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
2,080,181
21,992
309,817 22,442 684,303 48,535
842,237 34,808 923,444 33,814
3,145,278
1,856,295
Pajak penghasilan badan (pajak kini) Catatan 28 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4 (2) Jumlah
18. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan dihitung menggunakan harga pasar. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan adalah sebesar Rp 635.000.000 ribu dan Rp 693.715.397 ribu (Catatan 33). Surat berharga yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Suku bunga untuk surat berharga yang diterbitkan ini pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 masing-masing 10,88% dan 10,82% per tahun. Perusahaan tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan dengan surat berharga tersebut selama periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Surat berharga yang diterbitkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut : 30 September 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
200,000,000
200,000,000
135,000,000 300,000,000
65,000,000 135,000,000 300,000,000
Obligasi yang beredar Emisi surat berharga yang belum diamortisasi
635,000,000 (1,574,482)
700,000,000 (3,365,782)
Bersih
633,425,518
696,634,218
Nilai nominal Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 Obligasi Verena Multifinance I Tahun 2011 Seri A Seri B Seri C
Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 (MTN) Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan menerbitkan MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000.000 ribu. Penerbitan ini dilakukan dengan cara penawaran penempatan terbatas dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2014. Surat utang jangka menengah ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha yang dimiliki Perusahaan dengan jumlah jaminan sebesar Rp 50 miliar pada tanggal ditandatanganinya perjanjian, minimal menjadi Rp 125 miliar selambat- 37 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) lambatnya 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan MTN, menjadi Rp 200 miliar atau 100% dari nilai pokok MTN selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak tanggal penerbitan MTN (Catatan 6 dan 7). Perusahaan wajib menambah jaminan jika hasil pemeringkatan dari Pefindo mengalami penurunan, dengan perincian sebagai berikut:
Peringkat
Jaminan
id Aid BBB+ id BBB
110% dari jumlah pokok MTN 120% dari jumlah pokok MTN 125% dari jumlah pokok MTN
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 15 Maret 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014. Berdasarkan surat PT Pefindo No. 1550A/PEF-Dir/IX/2012 tanggal 24 September 2012, peringkat MTN I adalah idA (Single A) untuk periode 24 September 2012 sampai dengan 1 September 2013. Wali amanat untuk penerbitan MTN ini adalah Bank Sinarmas. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN melalui KSEI sesuai jadwal. Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Merupakan obligasi nilai nominal Rp 500 miliar sebesar dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 65 miliar berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,50% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 22 Maret 2012. Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 135 miliar berjangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,50% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2013. Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 300 miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,25% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 18 Juni 2011 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 18 Maret 2012 untuk Seri A, tanggal 18 Maret 2013 untuk Seri B dan tanggal 18 Maret 2014 untuk Seri C. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp 50 miliar pada tanggal emisi, menjadi sekurang-kurangnya Rp 200 miliar selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak tanggal emisi, menjadi sekurang-kurangnya Rp 350 miliar selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak tanggal emisi dan menjadi sekurang-kurangnya Rp 500 miliar selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal emisi (Catatan 6). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah Bank Mandiri Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai jadwal. Berdasarkan surat No.1549/PEF-Dir/IX/2012 tanggal 24 September 2012 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri B dan C adalah idA (Single A) untuk periode 24 September 2012 sampai dengan 1 September 2013.
- 38 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Imbalan kerja karyawan tersebut tidak didanai. 20. MODAL SAHAM Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Jumlah saham
Nama pemegang saham
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Verena Kapital Murniaty Santoso Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
30 September 2012 Persentase pemilikan
Jumlah modal Rp'000
429,529,600 243,965,040 97,586,016 230,919,696
42.87% 24.35% 9.74% 23.05%
42,952,960 24,396,504 9,758,602 23,091,970
1,002,000,352
100.00%
100,200,035
Jumlah saham
Nama pemegang saham PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Verena Kapital Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
31 Desember 2011 Persentase pemilikan
Jumlah modal Rp'000
429,529,600 406,608,400 165,862,352
42.87% 40.58% 16.55%
42,952,960 40,660,840 16,586,235
1,002,000,352
100.00%
100,200,035
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Bersama Para Pemegang Saham yang telah diaktakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 81 tanggal 30 Mei 2008, para pemegang saham menegaskan kembali penerbitan 460 juta saham baru yang disertai dengan 46 juta Waran Seri I yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana. Pada tanggal 13 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-3825/BL/2008. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Juni 2008. Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebanyak 46.000.000 Waran Seri I yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Saham Perdana. Masa berlaku Waran Seri I adalah sejak tanggal 30 Desember 2008 dan berakhir tanggal 24 Juni 2010, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 110 per saham. Jumlah waran yang dikonversi menjadi saham untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sejumlah 332 waran dan 20 waran. Berdasarkan pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 40 tanggal 14 Juni 2012, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan, yaitu dari sebesar Rp 200 miliar yang terbagi atas 2 miliar saham, menjadi sebesar Rp 400 miliar yang terbagi atas 4 miliar saham. Perubahan tersebut masih dalam proses untuk mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
- 39 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Tambahan modal disetor terutama merupakan biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran saham umum perdana Perusahaan pada tahun 2008. 21. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN Akun ini merupakan realisasi pendapatan dari pembiayaan konsumen dengan rincian sebagai berikut: 2012 2011 (Sembilan bulan) (Sembilan bulan) Rp'000 Rp'000 With recourse Pembiayaan sendiri Pendapatan channeling
137,618,466 21,143,074
111,304,442 20,982,356
Jumlah
158,761,540
132,286,798
Untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011, amortisasi biaya transaksi yang diakui sebagai pengurang dari pendapatan pembiayaan konsumen masing-masing adalah sebesar Rp 30.375.297 ribu dan Rp 24.496.972 ribu serta pendapatan yang diperoleh dari piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai masing-masing adalah sebesar Rp 786.122 ribu dan Rp 692.562 ribu. Pendapatan pembiayaan konsumen merupakan pendapatan dari transaksi pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga dan transaksi penerusan pinjaman (channeling) dengan bank. Pendapatan pembiayaan konsumen yang berasal dari pihak berelasi masing-masing adalah sebesar Rp 11.765 ribu dan Rp 17.679 ribu untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011. Pada tahun 2012 dan 2011 tidak ada transaksi kepada satu pihak yang jumlah pendapatannya melebihi 10% dari pendapatan pembiayaan konsumen. 22. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN Pendapatan sewa pembiayaan merupakan pendapatan yang diperoleh dari transaksi sewa pembiayaan atas alat-alat berat, peralatan dan mesin-mesin produksi. Pendapatan sewa pembiayaan diperoleh dari investasi neto sewa pembiayaan yang berasal dari pihak ketiga masingmasing sebesar Rp 18.698.356 ribu dan Rp 13.218 untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011. 23. PENDAPATAN ADMINISTRASI Akun ini merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari jasa administrasi kepada pelanggan dan pengurusan dokumen-dokumen pelanggan. 24. PENDAPATAN PENALTI 2012 (Sembilan bulan) Rp'000 Penalti pelunasan dipercepat Penalti keterlambatan pelunasan angsuran Jumlah
2011 (Sembilan bulan) Rp'000
9,790,768
5,057,164
5,997,901
8,127,151
15,788,669
13,184,315
- 40 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
25. PENDAPATAN LAIN-LAIN 2012 (Sembilan bulan) Rp'000
2011 (Sembilan bulan) Rp'000
Pendapatan selisih premi asuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Lain-lain
15,695 19,811,849 3,086,713
63,277 13,471,963 1,749,502
Jumlah
22,914,257
15,284,742
Pendapatan selisih premi asuransi merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari selisih antara premi asuransi yang dibebankan oleh Perusahaan kepada pelanggan dengan jumlah aktual yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi 26. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA 2012 (Sembilan bulan) Rp'000 Beban bunga atas utang bank Pihak berelasi Pihak ketiga Beban bunga atas Surat berharga yang diterbitkan Provisi dan administrasi bank Jumlah
2011 (Sembilan bulan) Rp'000
4,394,507 53,031,749 55,641,578 1,528,086
981,923 52,999,973 30,538,916 1,406,080
114,595,920
85,926,892
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2012 (Sembilan bulan) Rp'000 Penyusutan (Catatan 11) Honorarium Sewa Pajak dan perijinan Perjalanan dinas Telepon, telex dan benda pos Representasi Peralatan dan perlengkapan kantor Iklan dan promosi Prasarana Keamanan Perbaikan dan pemeliharaan Pendidikan dan pelatihan Asuransi Lain-lain Jumlah
2011 (Sembilan bulan) Rp'000
3,964,599 3,601,568 3,259,360 3,061,050 2,960,891 2,035,329 2,020,168 1,403,458 764,713 719,977 592,563 377,200 341,512 136,968 1,192,863
3,303,113 2,122,014 2,689,693 2,015,957 2,468,084 1,999,724 1,323,420 1,257,331 550,961 640,295 790,866 298,312 330,806 225,740 848,994
26,432,219
20,865,310
Beban umum dan administrasi termasuk beban sewa yang dibayarkan kepada pihak berelasi sebesar Rp 1.032.683 ribu dan Rp 936.177 ribu masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011. Beban asuransi yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar nihil untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 (Catatan 10 dan 30).
- 41 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 28. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari: 2012 (Sembilan bulan) Rp'000
2011 (Sembilan bulan) Rp'000
Pajak kini Pajak tangguhan
7,869,653 241,171
8,237,513 (1,452,733)
Jumlah
8,110,824
6,784,780
Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 2012 (Sembilan bulan) Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Bonus Beban penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Beban imbalan pasca kerja Biaya emisi penerbitan surat berharga Pemulihan piutang ragu-ragu Jumlah Beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Penyusutan aset tetap Sumbangan dan beban hubungan masyarakat Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak final Lainnya Jumlah Laba kena pajak Perusahaan
- 42 -
2011 (Sembilan bulan) Rp'000
30,952,457
25,789,659
(580,626)
(1,023,007)
(3,402,067) 1,239,084 1,778,925 -
5,857,142 973,483 -
(964,684)
5,807,618
495,583
604,154
3,180
3,270
(1,091,685) 2,083,760
(719,723) 1,465,074
1,490,838
1,352,775
31,478,611
32,950,052
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: 2012 (Sembilan bulan) Rp'000 Beban pajak kini 25 % x Rp 30.952.456 ribu tahun 2012 Rp 32.950.052 ribu tahun 2011 Jumlah Dikurangi pajak dibayar di muka Pasal 25 Utang pajak kini (Catatan 17)
2011 (Sembilan bulan) Rp'000
7,869,653 -
8,237,513 -
7,869,653
8,237,513
(5,789,472)
(6,929,355)
2,080,181
1,308,158
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Perusahaan tahun 2011 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Pajak Tangguhan Rincian aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan adalah sebagai berikut: Dikreditkan (dibebankan) ke laporan 1 Januari
laba rugi
2012
komprehensif
30 September 2012
Rp'000
Rp'000
Rp'000
-
-
Penyisihan dan penghapusan piutang ragu-ragu
-
Bonus Liabilitas imbalan pasca kerja
944,527
(145,156)
799,371
1,277,529
309,771
1,587,300
3,314,207
(850,517)
2,463,690
(841,446)
444,731
(396,715)
4,694,817
(241,171)
4,453,646
Penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Biaya emisi atas surat berharga yang diterbitkan Jumlah Aset Pajak Tangguhan
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan 1 Januari
laba rugi
2011
komprehensif
30 September 2011
Rp'000
Rp'000
Rp'000
-
-
-
Penyisihan dan penghapusan piutang ragu-ragu Bonus Liabilitas imbalan pasca kerja
1,087,779
(255,752)
832,027
861,028
244,200
1,105,228
1,051,417
1,464,285
2,515,702
3,000,224
1,452,733
4,452,957
Penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Jumlah Aset Pajak Tangguhan
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan - 43 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efekif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2012 (Sembilan bulan) Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas manfaat yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Beban pajak
2011 (Sembilan bulan) Rp'000
30,952,457
25,789,659
7,738,114
6,447,415
372,710
337,365
8,110,824
6,784,780
29. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2012 (Sembilan bulan) Rp'000
2011 (Sembilan bulan) Rp'000
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian: Laba bersih
22,841,633
19,004,879
Jumlah saham (dalam angka penuh)
Lembar
Lembar
Laba bersih
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
1,002,000,352
1,002,000,352
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011, karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa pada tanggal laporan posisi keuangan, sedangkan pada tahun 2009 efek berpotensi saham biasa Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan bersifat antidilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih tinggi dari harga saham Perusahaan di pasar modal. 30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang berelasi adalah PT Bank Pan Indonesia Tbk., PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk., dan PT IBJ Verena Finance.
- 44 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain: Penempatan dana kepada Bank Pan Indonesia (Panin) dalam bentuk giro dan penerimaan bunga (Catatan 5). Memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan yang dibebani bunga sebesar 10,85% - 17,52% per tahun dengan jangka waktu 1 - 8 tahun (Catatan 9 dan 25). Selain itu, pada tahun 2011 Perusahaan juga memberikan fasilitas pinjaman pembiayaan kepada karyawan untuk komputer dan alat lainnya (Catatan 6 dan 21). Sewa gedung dari Bank Pan Indonesia dengan jangka waktu 3 bulan masing-masing sebesar Rp 284.332 ribu untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011. (Catatan 10 dan 27). Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan (Catatan 11, 15 dan 27). Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Panin (Catatan 13 dan 26). Beban bunga yang masih harus dibayar atas fasilitas tersebut sebesar Rp 294.331 ribu dan Rp 417.891 ribu masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 (Catatan 16). Perusahaan setuju membuka rekening amanat (escrow account) pada Panin (Catatan 12 dan 34a). Persentase kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, piutang lain-lain, biaya dibayar di muka dan aset lain-lain bersih dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
30 September 2012 %
31 Desember 2011 %
Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka Aset lain-lain-bersih
0.416 0.000 0.142 0.013 0.054
0.118 0.010 0.082 0.013 0.129
Jumlah
0.625
0.352
Persentase utang bank, biaya masih harus dibayar dan utang lain-lain dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
30 September 2012 %
31 Desember 2011 %
Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain
8.350 0.019 0.001
0.406 0.003 0.001
Jumlah
8.370
0.410
Persentase pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan pendapatan lain-lain, dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:
- 45 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2012 (Sembilan bulan) %
2011 (Sembilan bulan) %
Pendapatan pembiayaan konsumen Pendapatan bunga Pendapatan lain-lain
0.005 0.021 0.007
0.015 0.021 0.036
Jumlah
0.033
0.072
Persentase beban bunga dan pembiayaan lainnya, serta beban umum dan administrasi dari pihak berelasi terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut: 2012 (Sembilan bulan) %
2011 (Sembilan bulan) %
Bunga dan pembiayaan lainnya Beban umum dan administrasi
2.169 1.214
0.664 0.633
Jumlah
3.383
1.297
31. INFORMASI SEGMEN Perusahaan bergerak dalam bidang usaha pembiayaan dengan aktivitas utama pembiayaan konsumen. Organisasi Perusahaan tidak dikelompokkan per masing-masing segmen usaha, sehingga informasi segmen yang tersedia pada pendapatan, beban dan aset berhubungan langsung dengan aktivitas utama. Perusahaan tidak mempunyai dasar memadai untuk mengalokasikan pendapatan, beban dan aset lainnya ke masing-masing segmen. Informasi segmen geografis Perusahaan adalah sebagai berikut:
- 46 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Jabotabek Rp'000
30 September 2012 Luar Jabotabek Rp'000
Jumlah Rp'000
PENDAPATAN Pendapatan segmen Pendapatan pembiayaan konsumen Investasi neto sewa pembiayaan Pendapatan administrasi
77,503,869 8,794,690 8,552,160
81,257,671 9,903,665 7,786,346
158,761,540 18,698,355 16,338,506
Jumlah pendapatan segmen
94,850,719
98,947,682
193,798,401
Beban segmen Beban bunga dan pembiayaan lainnya Rugi penjualan jaminan yang dikuasakan kembali Beban cadangan kerugian penurunan nilai
53,400,222 2,594,917 4,686,572
61,195,698 7,754,229 7,630,029
114,595,920 10,349,146 12,316,601
Jumlah beban segmen
60,681,711
76,579,956
137,261,667
Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasikan Beban tidak dapat dialokasikan Laba sebelum pajak Beban pajak
34,169,009
22,367,726
56,536,735 39,794,612 (65,378,890) 30,952,457 (8,110,824)
Laba bersih
22,841,633
ASET Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
768,644,786
868,670,392
Jumlah aset
1,637,315,178 119,010,578 1,756,325,756
LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasikan
285,514,333
Jumlah liabilitas
304,199,682
589,714,015 958,262,474 1,547,976,489
- 47 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Jabotabek Rp'000
30 September 2011 Luar Jabotabek Rp'000
Jumlah Rp'000
PENDAPATAN Pendapatan segmen Pendapatan pembiayaan konsumen Investasi neto sewa pembiayaan Pendapatan administrasi
58,540,198 13,218 5,525,495
73,746,600 4,687,155
132,286,798 13,218 10,212,650
Jumlah pendapatan segmen
64,078,911
78,433,755
142,512,666
Beban segmen Beban bunga dan pembiayaan lainnya Rugi penjualan jaminan yang dikuasakan kembali Beban cadangan kerugian penurunan nilai
34,115,728 1,070,160 2,163,219
51,764,342 4,786,982 993,954
85,880,070 5,857,142 3,157,173
Jumlah beban segmen
37,349,107
57,545,278
94,894,385
Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasikan Beban tidak dapat dialokasikan Laba sebelum pajak Beban pajak
26,729,806
20,888,475
47,618,281 31,203,720 (53,032,342) 25,789,659 (6,784,780)
Laba bersih
19,004,879 31 Desember 2011
ASET Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
540,279,291
662,860,357
Jumlah aset
1,203,139,648 317,889,079 1,521,028,727
LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasikan
339,923,560
Jumlah liabilitas
271,698,827
611,622,387 723,898,706 1,335,521,093
- 48 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 32. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 September 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Sampai dengan 1 bulan Rp'000
Lainnya Rp'000 Aset Tanpa suku bunga: Kas dan setara kas Investasi pada entitas asosiasi Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih Suku bunga variabel Kas dan setara kas Kas yang Dibatasi Penggunaannya Suku bunga tetap Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Investasi neto sewa pembiayaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain-lain kepada pihak berelasi Aset lain-lain - pembiayaan refinancing - bersih Jumlah Liabilitas Tanpa suku bunga: Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas imbalan pasca kerja Suku bunga variabel: Utang bank Suku bunga tetap: Utang bank Surat berharga yang diterbitkan - bersih
-
2,470,773
-
-
4,453,646 32,933,801 -
13,920 89,297
> 1 bulan s.d 3 bulan Rp'000
30 September 2012 > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d 12 bulan 5 tahun Rp'000 Rp'000
-
-
-
-
-
-
296,837 259,894 1,852,519
1,625,290 16,955,558
3,512,716 20,329,778
> 5 tahun Rp'000
20,046,273
Jumlah Rp'000
2,470,773 20,046,273
-
296,837 5,411,820 4,453,646 32,933,801 39,227,152
-
15,747,285
-
-
-
-
15,747,285
-
1,050,533
-
-
-
-
1,050,533
-
84,303,718
-
1,325,505,717
-
(24,004,852)
-
258,170,582
-
(1,403,069)
-
2,495,290
(24,004,852) -
-
-
13,426,633
(1,403,069)
114,945,227
-
458,948,130
-
21,716,655
-
90,965,926
-
667,308,642
132,061,368
-
-
3,924
1,427
130,082
2,359,857
-
4,941,249
6,373,598
25,514,407
37,094,714
122,047,332
145,446,157
594,139,393
862,667,075
-
14,470,793 2,877,780
11,042,564
4,301,536
15,905,369
-
2,674,161 1,065,098
2,708,403 -
3,757,481 2,080,181
11,979,526
-
-
-
-
-
73,923,968 20,046,273
1,756,325,756
-
14,470,793 34,127,249
-
9,140,045 3,145,279
6,349,199
6,349,199
-
25,462,282
11,589,922
44,526,184
52,194,086
-
133,772,474
-
29,761,658
58,944,551
244,939,205
379,900,518
-
713,545,932
135,000,000
498,425,518
-
633,425,518
-
1,547,976,489
-
-
-
Jumlah
-
76,311,772
84,285,440
434,604,587
946,425,491
Selisih
11,979,526
45,735,560
61,160,717
159,534,806
(83,758,416)
20,046,273
208,349,267
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
- 49 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Lainnya Rp'000 Aset Tanpa suku bunga: Kas dan setara kas Investasi pada entitas asosiasi Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih Suku bunga variabel Kas dan setara kas Kas yang Dibatasi Penggunaannya Suku bunga tetap Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Investasi neto sewa pembiayaan Piutang lain-lain kepada pihak berelasi Aset lain-lain - pembiayaan refinancing - bersih Jumlah Liabilitas Tanpa suku bunga: Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas imbalan pasca kerja Suku bunga variabel: Utang bank Suku bunga tetap: Utang bank Surat berharga yang diterbitkan - bersih
4,694,817 26,496,888 3,657,519
Sampai dengan 1 bulan Rp'000
2,292,817
31 Desember 2011 > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d 12 bulan 5 tahun Rp'000 Rp'000
-
-
-
-
-
-
-
-
34,153 197,346 -
19,223 33,048,507 -
-
125,000,000
-
78,071,323
(24,419,888)
> 1 bulan s.d 3 bulan Rp'000
-
3,620,850 24,246,039
> 5 tahun Rp'000
20,046,274
13,456,480
Jumlah Rp'000
2,292,817 20,046,274
-
34,153 3,818,196 4,694,817 26,496,888 37,721,742
-
-
-
-
33,048,507
-
-
-
-
3,657,519
-
-
-
-
125,000,000
447,799,233
522,626,856
-
1,161,334,797
-
-
-
(24,419,888)
112,837,385
-
-
1,306,549
3,506,532
16,976,418
24,691,128
-
46,480,627
-
18,997
29,259
281,894
920,783
-
1,250,933
-
5,000,490
7,227,266
28,681,668
38,661,921
-
79,571,345
244,757,906
123,831,941
521,606,102
600,357,168
20,046,274
-
23,079,957 179,977
12,162,169
3,772,494
8,855,844
-
8,767,661 1,856,295
3,778,108 -
10,429,336
5,110,115 -
-
-
-
-
21,012,197 -
41,653,164 64,951,971
1,521,028,727
-
23,079,957 24,970,484
-
-
-
12,545,769 1,856,295
-
-
-
5,110,115
6,944,887
82,577,079
-
89,521,966
172,094,974
247,041,954
-
481,802,289
631,682,247
-
696,634,218
-
1,335,521,093
-
Jumlah
5,110,115
54,896,087
122,545,412
182,812,355
970,157,124
Selisih
5,319,221
189,861,819
1,286,529
338,793,747
(369,799,956)
20,046,274
185,507,634
33. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 :
- 50 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp'000
30 September 2012 Biaya perolehan diamortisasi lainnya Nilai tercatat Rp'000 Rp'000
Nilai wajar Rp'000
Aset Keuangan Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pembiayaan konsumen - bersih Piutang lain-lain Pembiayaan refinancing - bersih
18,218,058 1,050,533 1,301,500,864 2,792,128 73,923,968
-
18,218,058 1,050,533 1,301,500,864 2,792,128 73,923,968
18,218,058 1,050,533 1,839,331,540 2,792,128 77,341,231
Jumlah
1,397,485,551
-
1,397,485,551
1,938,733,490
Liabilitas Keuangan Utang usaha Utang bank Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Surat berharga yang diterbitkan - bersih Jumlah
-
14,470,793 847,318,406 15,344,101 5,089,897
14,470,793 847,318,406 15,344,101 5,089,897
14,470,793 851,552,600 15,344,101 5,089,897
-
633,425,518
633,425,518
635,000,000
-
1,515,648,715
1,515,648,715
1,521,457,391
Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp'000
31 Desember 2011 Biaya perolehan diamortisasi lainnya Nilai tercatat Rp'000 Rp'000
Nilai wajar Rp'000
Aset Keuangan Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pembiayaan konsumen - bersih Piutang lain-lain Pembiayaan refinancing - bersih
160,341,324 3,657,519 1,136,914,909 1,285,086 79,571,345
-
160,341,324 3,657,519 1,136,914,909 1,285,086 79,571,345
160,341,324 3,657,519 1,138,508,641 1,285,086 79,684,454
Jumlah
1,381,770,183
-
1,381,770,183
1,383,477,024
Liabilitas Keuangan Utang usaha Utang bank Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Surat berharga yang diterbitkan - bersih Jumlah
-
23,079,957 571,324,255 14,724,083 4,860,442
23,079,957 571,324,255 14,724,083 4,860,442
23,079,957 569,232,314 14,724,083 4,860,442
-
696,634,218
696,634,218
693,715,397
-
1,310,622,955
1,310,622,955
1,305,612,193
34. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN a. Pada tanggal 28 Oktober 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia (Panin) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 25 miliar. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Panin. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Jumlah maksimum fasilitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan perjanjian dimana jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp 1 triliun, jangka waktu perjanjian kredit sampai dengan 28 Oktober 2020. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, saldo fasilitas adalah masing-masing sebesar Rp 464.405.678 ribu dan Rp 180.414.037 ribu. - 51 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada Panin dengan saldo sebesar Rp 952.005 ribu dan Rp 1.961.766 ribu masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 serta disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 12). Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh Panin. b. Pada tanggal 10 Desember 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100 miliar yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 5.356 ribu, dan Rp 1.373.726 ribu pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 12). Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh BNI. c. Pada tanggal 21 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 50 miliar yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Pada tanggal 28 Oktober 2010, Perusahaan melakukan perpanjangan perjanjian kerjasama dengan Bank BRI dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak berakhirnya perjanjian awal dan penambahan plafond menjadi sebesar Rp 145 miliar yang terdiri dari Rp 45 miliar sisa fasilitas channeling lama dan Rp 100 miliar fasilitas channeling baru. Fasilitas channeling sebesar Rp 45 miliar akan jatuh tempo pada tanggal 21 Agustus 2012, sementara fasilitas channeling sebesar Rp 100 miliar akan jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 2012. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BRI, dengan saldo sejumlah Rp 85.183 ribu dan Rp 148.804 ribu pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 12). Saldo fasilitas yang telah disalurkan sebesar Rp 36.582.118 ribu dan Rp 75.637.533 ribu masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh BRI. d. Pada tanggal 4 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp 50 miliar. Jangka waktu pinjaman adalah selama 24 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian kredit. Suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 12,75% per - 52 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen sebesar 111% dan 125%, masing-masing untuk objek pembiayaan dalam kondisi baru dan untuk objek pembiayaan dalam kondisi bekas, dari saldo fasilitas pinjaman. Hingga 30 September 2012, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman ini. e. Pada tanggal 29 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dari Bank Panin Syariah sebesar Rp 50 miliar. Nisbah yang dikenakan adalah sebesar 11,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai dari konsumen dan akan berlaku selama 39 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian kredit termasuk didalamnya masa kelonggaran tarik selama 3 bulan. Hingga 30 September 2012, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman ini. f. Pada tanggal 30 Nopember 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan Bank Victoria International (Victoria) dengan jumlah maksimum harga jual beli piutang senilai Rp 100 miliar. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Jangka waktu jual beli piutang sesuai dengan jangka waktu perjanjan masing-masing debitur atau maksimal sisa jangka waktu kredit adalah 3 tahun. Pada berbagai tanggal pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, Perusahaan menjual sebagian piutang pembiayaan konsumen sebesar nilai pokok piutang kepada Victoria masing-masing sejumlah Rp 3.443.771 ribu dan Rp 34.756.765 ribu. g. Pada tanggal 8 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kerjasama penyaluran pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dari Bank DKI dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 100 miliar yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan konsumen dengan Perusahaan. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini adalah 42 (empat puluh dua) bulan sejak penandatanganan perjanjian ini. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh Bank DKI. Pada tanggal 8 Agustus 2012, pinjaman tersebut telah dilunasi seluruhnya oleh Perusahaan. Saldo fasilitas yang telah disalurkan Rp 19.559.273 ribu pada tanggal 31 Desember 2011. h. Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor, mesin dan alat berat yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan, kerusakan dan kebakaran. 35. TRANSAKSI NON KAS Perusahaan melakukan transaksi investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas dengan rincian sebagai berikut: 2012 (Sembilan bulan) Rp'000
2011 (Satu tahun) Rp'000
Penambahan aset tetap dari: aset tetap yang belum digunakan
-
-
Reklasifikasi pada aset tetap
-
36,501
- 53 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 36. MANAJEMEN RISIKO Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut : Risiko modal Risiko pasar Risiko kredit Risiko likuiditas Risiko operasional Kerangka Manajemen Risiko Kebijakan manajemen risiko Perusahaan adalah kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Bank Panin sebagai entitas induk perusahaan (parent company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan. Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut Perusahaan menyadari bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektivitas manajemen risiko. Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya Manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value. Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko adalah: Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perusahaan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko modal, risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional. Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh risiko yang melekat pada aktivitas bisnis dalam batas-batas toleransi risiko Perusahaan yang telah ditetapkan. Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perusahaan. Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain. Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang. Dalam penerapan manajemen risiko, Perusahaan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Perusahaan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut : Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup : Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala; Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi; Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala; Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen Risiko.
- 54 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Standar Operasional Prosedur dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit. Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Sistem Informasi Manajemen Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan sistem informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perusahaan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak Manajemen. Pilar 4: Pengendalian Internal Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup: Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan; Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitasaktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal). Risiko modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini utang bank dan surat berharga yang diterbitkan (Catatan 13 dan 18) dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal disetor dan saldo laba (Catatan 20) dikurangi dengan nilai investasi pada entitas asosiasi (Catatan 8). Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Gearing ratio yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012 Rp'000
Pinjaman Modal Gearing ratio
1,480,743,924 188,302,993 786.36%
- 55 -
31 Desember 2011 Rp'000
1,267,958,473 165,461,360 766.32%
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga. Untuk mengatasi perubahan suku bunga dan mata uang serta menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen, Perusahaan dalam perjanjian kerjasama dengan pihak Bank memperoleh tingkat suku bunga (cost of fund) yang menggunakan suku bunga tetap (fixed rate), dengan jangka waktu yang sama untuk pembiayaan yang diberikan dan pinjaman dari bank, dan dengan menggunakan pinjaman dalam mata uang Rupiah. Hal ini untuk mencegah risiko yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan konsumen dalam bentuk maupun menggunakan mata uang asing. Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga: 30 September Suku bunga variabel
Suku bunga tetap
Sampai dengan Rp 000
>1-12 bulan Rp 000
>1-5 tahun Rp 000
Rp 000
>1-12 bulan Rp 000
>1-5 tahun Rp 000
15,747,285
-
-
-
-
-
-
-
-
84,303,718
573,893,356
667,308,642
1,325,505,716
-
-
-
13,426,633
112,682,580
132,061,367
258,170,580
-
-
-
131,509
2,359,858
2,495,291
-
-
-
-
-
4,941,249
31,888,005
37,094,714
73,923,968
19,404,804
-
-
102,675,524
718,595,450
838,824,581
1,679,500,359
29,761,658
303,883,756
379,900,518
847,318,406
135,000,000
498,425,518
633,425,518
1 bulan
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto sewa pembiayaan Piutang lain-lain kepada pihak berelasi Aset lain-lain - kas yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - pembiayaan refinancing Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Surat berharga yang diterbitkan-bersih Jumlah Jumlah
Sampai dengan
3,657,519
25,462,282 -
56,116,106 -
52,194,086 -
1 bulan
3,924 -
-
-
-
Jumlah Rp 000 15,747,285
3,657,519
-
56,116,106
52,194,086
29,761,658
438,883,756
878,326,036
1,480,743,924
19,404,804
(56,116,106)
(52,194,086)
72,913,866
279,711,694
(39,501,455)
198,756,435
- 56 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 31 Desember 2011 Suku bunga variabel
Suku bunga tetap
Sampai dengan Rp 000
>1-12 bulan Rp 000
>1-5 tahun Rp 000
33,048,507
-
-
125,000,000
-
-
-
78,071,323
560,636,618
522,626,856
1,161,334,797
-
-
-
1,306,549
20,482,950
24,691,128
46,480,627
-
-
-
18,997
311,153
920,783
1,250,933
-
-
-
3,657,519
-
-
-
5,089,731
36,549,780
39,351,897
80,991,408
36,706,026
-
-
209,486,600
617,980,501
587,590,664
1,451,763,791
21,012,197
213,748,138
247,041,954
571,324,255
1 bulan
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto sewa pembiayaan Piutang lain-lain kepada pihak berelasi Aset lain-lain - kas yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - pembiayaan refinancing Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Surat berharga yang diterbitkan-bersih Jumlah Jumlah
Sampai dengan
3,657,519
-
6,944,887 -
82,577,079 -
1 bulan
Rp 000
-
-
>1-12 bulan Rp 000
>1-5 tahun Rp 000
-
-
-
Jumlah Rp 000 158,048,507
64,951,971
631,682,247
696,634,218
-
6,944,887
82,577,079
21,012,197
278,700,109
878,724,201
1,267,958,473
36,706,026
(6,944,887)
(82,577,079)
188,474,403
339,280,392
(291,133,537)
183,805,318
Perusahaan terpapar risiko suku bunga yang tidak signifikan karena piutang pembiayaan konsumen, investasi neto sewa pembiayaan, aset lain-lain pembiayaan tunai, utang jangka panjang, surat berharga yang diterbitkan dan sebagian besar utang bank memiliki suku bunga tetap. Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam Catatan 6, 7, 12, 13 dan 18. Analisis sensitivitas Untuk utang bank suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah utang bank terutang pada tanggal laporan posisi keuangan adalah yang terutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 100 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 1.145.155 ribu dan Rp 949.386 ribu. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel. Untuk modal kerja, utang dan pinjaman investasi, Perusahaan berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif. Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko utama karena Perusahaan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, oleh karenanya Perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian. Prinsip “Benar dari Awal” yang diterapkan oleh Perusahaan merupakan pencerminan dari sikap kehati-hatian ini. Perusahaan menerapkan proses pemberian kredit yang ketat, antara lain survei calon konsumen, verifikasi data konsumen, dan persyaratan uang muka sesuai risiko konsumen. Prinsip 5C sudah merupakan standar dalam setiap analisa kelayakan konsumen. Juga pemilihan dan analisa Dealer/Showroom merupakan kesatuan dari analisa persetujuan proses pemberian kredit. Analisa calon Konsumen dan pemantauan Konsumen secara menyeluruh, Perusahaan menggunakan jasa survei eksternal untuk validasi informasi calon konsumen dan survei yang telah dilakukan oleh marketing (CMO) tanpa mengurangi kecepatan dalam mengambil keputusan persetujuan pembiayaan. Perusahaan pun melakukan pemantauan karakteristik pembayaran angsuran dari konsumen, status jaminan dan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi sumber penghasilan konsumen sehingga konsumen yang akan bermasalah dapat diantisipasi lebih awal. Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit. - 57 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) I.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
II.
Analisis konsentrasi risiko kredit Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah konsumen bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Perusahaan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya mayoritas adalah Individu dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu. Walaupun mayoritas pembiayaan yang diberikan adalah untuk individu, namun proses pemberian kredit yang dijalankan sangat ketat, mulai dari survei calon konsumen, verifikasi data konsumen serta pemberian uang muka sesuai risiko konsumen, sehingga risiko yang mungkin timbul dapat dikendalikan dengan baik. Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan yang dimiliki Perusahaan: 30 September 2012 Rp'000 Piutang pembiayaan konsumen Korporasi Individu Subjumlah Investasi neto sewa pembiayaan Korporasi Individu Subjumlah Jumlah
31 Desember 2011 Rp'000
41,213,999 1,537,699,117
54,042,201 1,326,954,281
1,578,913,116
1,380,996,482
224,806,876 84,626,910
40,748,536 15,961,093
309,433,786
56,709,629
1,888,346,902
1,437,706,111
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan konsumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga membina kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah maupun bank asing dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman untuk pembiayaan (channeling) maupun demand loan dan term loan. Dalam hal ini Perusahaan mengharuskan limit fasilitas pinjaman yang didapatkan minimal 110% dari total kebutuhan dana untuk aktivitas pembiayaan. Saldo kas setiap hari cukup untuk minimal menutupi kebutuhan dana pembiayaan satu hari. Perusahaan juga mempunyai fasilitas Pinjaman Rekening Koran yang dapat ditarik setiap waktu dengan limit minimal menutup kebutuhan dana 5 hari kerja. Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati milik Perusahaan. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal awal di mana Perusahaan harus melakukan pembayaran. Tabel ini mencakup arus kas bunga dan pokok. Apabila arus kas bunga menggunakan tingkat bunga mengambang, maka jumlah terdiskonto berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal awal di mana Perusahaan melakukan pembayaran.
- 58 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 30 September 2011 Sampai dengan 1 bulan Rp'000 Tanpa suku bunga Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Suku bunga variabel Utang bank Suku bunga tetap Utang bank Surat berharga yang diterbitkan - bersih Jumlah
1-3 bulan Rp'000
>3-12 bulan Rp'000
Jumlah Rp'000
14,470,793 -
11,042,565
2,381,494
2,708,403
25,462,282
11,589,922
44,526,184
52,194,086
133,772,474
29,761,658
58,944,551
244,939,205
379,900,518
713,545,932
135,000,000
498,425,518
633,425,518
428,766,925
930,520,122
1,515,648,715
72,076,227
84,285,441
4,301,536
>1-5 tahun Rp'000
-
-
14,470,793 15,344,101
-
5,089,897
Tabel berikut ini menyajikan rincian sisa jatuh tempo kontrak liabilitas keuangan Perusahaan yang disusun berdasarkan arus kas terdiskonto dari liabilitas keuangan: 31 Desember 2011 Sampai dengan 1 bulan Rp'000 Tanpa suku bunga Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Suku bunga variabel Utang bank Suku bunga tetap Utang bank Surat berharga yang diterbitkan - bersih Jumlah
1-3 bulan Rp'000
23,079,957 966,462
9,985,127
1,929,053
2,931,389
-
21,012,197 46,987,669
-
41,653,164 64,951,971 119,521,651
>3-12 bulan Rp'000 3,772,494 -
>1-5 tahun Rp'000
Jumlah Rp'000
-
23,079,957 14,724,083
-
4,860,442
6,944,887
82,577,079
89,521,966
172,094,974
247,041,954
481,802,289
631,682,247
696,634,218
961,301,280
1,310,622,955
182,812,355
Risiko Operasional Risiko operasional bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal lain yang dapat berdampak pada operasional Perusahaan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, Perusahaan melakukan beberapa hal: Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap risiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan. Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksana dan kontrol. Sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku Perusahaan, sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang digariskan oleh SOP. Perusahaan menggunakan Sistem Teknologi Informasi dari perusahaan terkemuka Sigma agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perusahaan sudah - 59 -
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 SEPTEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) menerapkan sistem on-line dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan/atau kebijakan Perusahaan. Perusahaan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan SOP secara rutin. Perusahaan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan melalui VLC (Verena Learning Centre) agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian finansial yang diakibatkan oleh hal tersebut.
37. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN Tidak terdapat transaksi atau peristiwa setelah tanggal 30 September 2012 yang dapat mempengaruhi Laporan Posisi Keuangan secara signifikan.
38. TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN
MANAJEMEN
DAN
PERSETUJUAN
LAPORAN
KEUANGAN
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan pada halaman 2 sampai dengan 60 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 23 Oktober 2012.
- 60 -