FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI PADI SAWAH DI NAGARI TIKU SELATAN KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 (Strata I)
PRIMA SARI ANISA NIM : 09030026
Pembimbing I
Pembimbing II
( Yeni Erita, M.Pd )
( Leni Zahara, S.Pd, MP )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013
THE FACTOR THAT AFFECT THE WELFARE OF RICE FARMERS IN SOUTH TIKU NAGARI TANJUNG MUTIARA AGAM DISTRICT By : Prima Sari Anisa 1Yeni Erita 2Leni Zahara 3 1 Geography Education College Student STKIP PGRI Western Sumatra 2,3 Education instructor Staffs STKIP PGRI'S Geographies Western Sumatras
ABSTRACT This study aims to determine the factors that affect the welfare of rice farmers in South Tiku Nagari Tanjung Mutiara Agam District. The study was descriptive correlational. The population in this study are all people who live in South Tiku Nagari Tanjung Mutiara Agam District, who are farmers, amounting to 372 farmers. Samples were taken with a proportional random sampling technique with the proportion of 20% that the sample amounted to 75 rice farmers. The research found that : 1 ) There is positive influence between the management of rice fields with the welfare of rice farmers in South Tiku Nagari Tanjung Mutiara Agam District because t calculate > t table ( 5.828 > 1.665 ) , the strength of the relationship categories is medium ( r = 0.564 ) with including small contribution is 31.8 % , 2 ) There is a positive influence between production rate with the welfare of rice farmers in South Tiku Nagari Tanjung Mutiara Agam District because tcalculate > t table ( 2.067 > 1.665 ) , low- power relationship ( r = 0.235 ) and the contribution of very small production rate that is equal to 5.5 % , 3 ) There is a marketing influence with the welfare of rice farmers in South Tiku Nagari Tanjung Mutiara Agam District because t calculate> t table ( 2.142 > 1.665 ) , the strength of the relationship is low ( r = 0.243 ) and a very small amount of the contribution is 5.9 % and 4 ) There is a positive influence between land management , the level of production and marketing together with the welfare of rice farmers in South Tiku Nagari Tanjung Mutiara Agam district because Fcalculate > F table ( 16.134 > 3.150 ) , the strength of the relationship is medium ( r = 0.637 ) and contributions , including quite large ( 40.5 % ) .
Key Words: welfare, land management, level production, marketing
PENDAHULUAN Ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat ini menjadi tema sentral saat ini dan menjadi salah satu agenda global adalah ketahanan pangan dan kemiskinan paling tidak, asumsinya yaitu karena ketahanan pangan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi proses pembangunan, kegagalan pencapaian dan ketahanan pangan akan diidentikkan dengan kemiskinan dan kondisi pangan. Oleh karena itu, masalah ketersedian pangan menyediakan pangan yang serius, dan berhati-hati. Itu menjamin ketersedian bahan pangan bagi penduduk lebih dari dua ratus jiwa seperti Negara Indonesia, tentulah bukan persoalan mudah dan sederhana. ( Wikipedia.com, 2009 ) Berkembangannya pembangunan ekonomi Indonesia telah membangkitkan tingginya permintaan akan lahan dari tahun ke tahun. Karena lahan merupakan sumber daya yang terbatas, alih fungsi dari pertanian ke non pertanian (pemukiman, industri, sarana umum dan sebagainya) tidak dapat dihindari. Pemanfaatan kawasan sepanjang sungai dan sumber air lain oleh masyarakat yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, menunjukan betapa lahan menjadi sumber daya yang langka. Sebuah proses menggalakkan semangat baru untuk kembali membangun pertanian pangan, sehingga dapat mengerakakan laju pertumbuhan, perekonomian masyarakat, dan dapat meningkatkan pendapatan, atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.
Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) tahun 2003 data produksi padi sawah di Indonesia dalam 3 tahun tahun terakhir ini, yang dimulai dari tahun 2010 produksi padi 66,49 juta ton/tahun, tahun 2011 produksi padi mengalami penurunan 65,78 juta ton/tahun, dan tahun 2012 produksi padi mengalami peningkatan kembali 68,62 juta ton/tahun. Pengembangan budidaya usaha padi pada masa kini dan ke depannya bukanlah mengulang kembali yang pernah dicapai pada masa lalu akan tetapi, menghidupkan kembali nilai-nilai usaha petani padi. Namun, pada saat ini di daerahdaerah pertanian masih banyak kebutuhan beras masyarakat yang harus didatangkan dari daerah lain. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan produksi dan produktifitas di daerah tersebut. Proses pertumbuhan kembali pertanian diharapkan dapat memberikan pencerahan baru, sehingga naiknya nilai tawar petani padi, dengan demikian kita dapat meningkatkan produksi dan pendapatan bagi pelaku usaha petani padi di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Selain masalah tanah, petani sering kali harus berhadapan dengan dikalahkan oleh pihak lain, terutama industri dan pemukiman. Sejak program swasembada pangan, petani tidak lagi mandiri dalam menyediakan benih dan pupuk. Berdasarkan uraian di atas, kehidupan masyarakat yang tinggal di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, belum mempunyai ketahanan pangan yang baik. Terbukti dengan tingkat
produksi dari tahun ke tahun di Kabupaten Agam kadang mengalami kenaikkan dan kadang juga mengalami penurunan, hal ini terlihat jelas pada tingkat produksi padi sawah pada tahun 2010 produksi padi 1.641.868 ton/tahun, tahun 2011 produksi padi 35.195 ton/tahun mengalami penurunan tingkat produksi, dan tahun 2012 produksi padi 317.106 ton/tahun kembali mengalami penurunan. Karena itu menyebabkan kesejahteraan masyarakat di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam akan menurun (Dinas Pertanian, 2013). Pengelolaan pertanian berkaitan dengan ketahanan pangan dan tingkat kesejahteraan petani kalau kita lihat masyarakat yang mata pencahariaannya petani. Pengelolaan lahan pesawahan berkaitan dengan kesejahtraan masyarakat petani di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam ini masih rendah terbukti tingkat produksi padi sawah yang masih rendah, karena mereka masih mengunakan alat pengelolaan sawah yang masih tradisional, yaitu sebagian mereka masih mengunakan cangkul dan kerbau untuk membajak sawah mereka, maka dari itu kita harus berupaya memberi tahu bagaimana pengelolaan sawah dengan teknologi modern pada masyarakat petani di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Sehingga produksi padi sawah dapat di tingkatkan, dan luas lahan yang diolahnya mencapai 3 hektar yang dikerjakan bersamasama dengan cara bagi hasil, dan dilihat dari usia yang mengelolanya dilakukan oleh usia produktif dan tidak produktif, usia yang dikatakan produktif adalah umur 16 sampai 64
dan usia tidak produktif umur 64 dan seterusnya, Menurut Suadjono (1981). Produksi petani padi sawah berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat petani di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, dapat kita liat dari data tingkat produksi padi sawah dalam 3 tahun terakhir yang ada di Nagari Tiku yang dimulai dari tahun 2010 produksi padi sawah sebesar 12.719 ton/tahun, tahun 2011 produksi padi sawah mengalami peningkatan sebesar 14.588 ton/tahun, dan tahun 2012 produksi padi sawah mengalami penurunan sebasar 12.609 ton/tahun. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dalam upaya peningkatan produksi padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Pemasaran adalah memasarkan produknya dengan mendapatkan laba atau pendapatan sebanyak-banyaknya setiap satuan luas lahan. Pemasaran hasil petani padi sawah berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat petani di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam dilakukan pada pedagang, heler, dan agen penjual padi sawah yang berada di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam kalau pemasaran terus meningakat otomatis akan membantu meningkatkan kesejahtraan masyarakat petani. Maka dari itu tingkat produktifitas masyarakat petani di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam sangatlah rendah sekali.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan disamping mendeskripsikan variabel, penelitian ini juga mencari hubungan dan konstribusi antara variabel bebas dan variabel terikat, Arikunto (2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang bermukim di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tiku Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, yang berprofesi sebagai petani yang berjumlah 372 petani Sampel penelitian diambil dengan teknik secara proporsional random sampling yaitu di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tiku Selatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, dengan proporsi 20% sehingga sampel berjumlah 75 KK Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis persentase yang dikemukakan Sudijono, 2010 yaitu P
f 100 % n
(Sudjana dan Ibrahim,2007) Analisa Hipotesis 1) Uji Korelasi (Pearson Product Moment) Uji korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Rumusnya sebagai berikut : ∑
= { (∑
) (∑
(∑ ) (∑ ) ). (∑
diajukan digunakan analisis regresi linier sederhana dan linier ganda. Y= A (X1 . X2 .X3) 3) Regresi linier sederhana Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubvungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel X terhadap variaabel Y dengan rumus sebagai berikut : = + (Riduwan, 2004) 4) Uji keberartian regresi
R2 = 1-
∑ ∑
Dimana: ei = Residual sum of square vi = Exlansined of square
5) Uji F hitung Untuk menguji signifikasi korelasi ganda digunakan rumus F hitung sebagai berikut :
F=
(
)(
)
6) Uji T-test Maka hasil korelasi product moment di uji dengan signifikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : )… ... . ...( T= )…. ….. …(
) (∑ ) }
2) Analisis regresi (r2) Kegunaan regresi adalah untuk meramalkan atau memprediksikan variabel terikat (Y) apabila variabel bebas diketahui. Dan untuk pengujian hipotesis yang sama telah
HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, hasil pengujian hipotesis membuktikan terdapat pengaruh yang positif antara pengelolaan lahan persawahan terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan
Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam karena thitung > ttabel (5,828 > 1,665), kekuatan pengaruh antara pengelolaan lahan persawahandengan tingkat produksi termasuk kategori sedang (r = 0,564), besarnya kontribusi pengelolaan lahan persawahan terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam termasuk kecil (31,8%). Hal ini sesuai dengan pendapat Mangunwidjajaa (2005,70) pengelolaan lahan pesawahan adalah tindakan-tindakan atas serangkaian kegiatan yang dilakukan sedemikian rupa untuk mengusahakan untuk siap tanam. Kedua, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh yang positif tingkat produksi terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam karena thitung > ttabel (2,067 > 1,665). Besarnya pengaruh tingkat produksi terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam termasuk kategori rendah (r = 0,235) dan besarnya kontribusi tingkat produksi sebesar 5,5% Mangunwidjajaa (2005,70) pengelolaan lahan pesawahan adalah tindakan-tindakan atas serangkaian kegiatan yang dilakukan sedemikian rupa untuk mengusahakan untuk siap tanam. Untuk meningkatkan produksi pemerintah memberikan bantuan, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang ada melalui pemanfaatan mutu pertanaman. Selain itu, melalui
kegiatan ini juga diharapkan kesadaran petani akan pentingnya pengunaan pupuk organik akan meningkat sehingga secara bertahap akan mengurangi pengunaan pupuk anorganik Ketiga, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh yang positif antara pemasaran terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam karena thitung > ttabel (2,142> 1,665). Kekuatan pengaruh antara pemasaran terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam termasuk rendah (r = 0,243) dan besarnya kontribusi termasuk sangat sangat kecil (5,9%). Menurut Happer W. (2000:100) pemasaran adalah penjualan hanya salah satu dari beberapa sarana promosi termasuk iklan, promosi konsumen dan pedagang serta masyrakat yang dapat digunakan pemasar untuk berkomonikasi dengan pelangan potensial Keempat, penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pengelolaan lahan, tingkat produksi dan pemasaran secara bersama-sama terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam karena Fhitung > F tabel (16,134 > 3,150). Kekuatan pengaruh antara ketiga variabel terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam termasuk kategori sedang (r = 0,637), sedangkan besarnya kontribusi termasuk cukup besar (40,5%)
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Terdapat pengaruh yang positif antara pengelolaan lahan persawahan terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam karena thitung > ttabel (5,828 > 1,665), kekuatan pengaruh kategori sedang (r = 0,564) dengan kontribusi termasuk kecil yaitu 31,8%. 2. Terdapat pengaruh yang positif tingkat produksi terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam karena thitung > ttabel (2,067 > 1,665), kekuatan pengaruh rendah (r = 0,235) dan besarnya kontribusi tingkat produksi sangat kecuk yaitu sebesar 5,5% 3. Terdapat pengaruh yang positif pemasaran terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam karena thitung > ttabel (2,142> 1,665), kekuatan pengaruh termasuk rendah (r = 0,243) dan besarnya kontribusi sangat sangat kecil yaitu 5,9%. 4. Terdapat pengaruh yang positif antara pengelolaan lahan, tingkat produksi dan pemasaran secara bersama-sama terhadap tingkat kesejahteraan petani padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam karena Fhitung > F tabel (16,134 > 3,150), kekuatan pengaruhs sedang (r = 0,637) dan kontribusi termasuk cukup besar (40,5%). Sedangkan saran yang dapat penulis kemukakan:
1. Diharapkan pada petani untuk untuk memperhatikan cara pengelolaan lahan persawahan, produksi padi dan pemasaran sehingga dapat meningkatkan produksi padi sehingga petani menjadi lebih sejahtera. 2. Diharapkan pada penulis agar dapat membantu perintah dalam memberi imformasi kepada petani agar mengunakan alat yang lebih cangih lagi dalam pengelolaan lahan persawaha . 3. Sebagai acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta Badan
Pusat Statistik, Kabupaten Agam
(2013)
Dinas Pertanian, (2013) Kabupaten Agam Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sudjono . 2007. Dasar- Dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Demografi Sialalahi Daud.2009. “ Sistem Pengelolaan Tanah Media Bagi Tanaman Guna Pertumbuhan Tanama” dari situs http://girlsoilfist. Blogspot.com/2009/03/system -pengelolaan-tanah-sebagaimedia.html.28 maret 2009