PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MUTU AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Payamta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh : Yohana Ika Tri Juniati NIM : 122114012
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MUTU AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Payamta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh : Yohana Ika Tri Juniati NIM : 122114012
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
” Kita adalah arsitek dari hidup kita sendiri maka rangkailah hidup kita sebaik dan seindah mungkin bagi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita sayangi dan cintai”
Kupersembahkan skripsi ini untuk: Tuhan Yang Maha Esa Keluarga Tercinta Semua sahabat yang mendukung dan memberikan semangat serta doa
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Sistem Pengendalian Mutu Audit Di Kantor Akuntan Publik (Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Payamta). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Progran Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., PhD., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
belajar
dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2.
Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP.Supardiyono, M.Si, akt, QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. Dra.YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dr. Payamta, SE, Msi, Ak, C.A, CPA., selaku Direktur Utama Kantor Akuntan Publik Payamta yang telah memberikan ijin untuk melakukan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS……………... v HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………….. vii HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix HALAMAN DAFTAR TABEL…… ………………………………………. xi ABSTRAK ....................................................................................................... xii BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................... A. Latar Belakang Masalah ......................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................. C. Batasan Masalah ..................................................................... D. Tujuan Penelitian .................................................................... E. Manfaat Penelitian .................................................................. F. Sistematika Penulisan .............................................................
BAB II
LANDASAN TEORI .................................................................... 7 A. Audit ....................................................................................... 7 1. Pengertian Audit ............................................................... 7 2. Jenis-Jenis Audit………………………………………... 10 B. Kantor Akuntan Publik ........................................................... 11 C. Sistem Pengendalian Mutu ..................................................... 12 1. Sistem Pengendalian Mutu……………………………... 13 2. Penetapan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu.. 14 3. Penetapan Tanggung Jawab ............................................... 19 4. Komunikasi ........................................................................ 19 5. Pemantauan ........................................................................ 20 6. Perumusan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu... 21
BAB III
METODE PENELITIAN ............................................................. A. Jenis Penelitian ....................................................................... B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. C. Waktu danTempat Penelitian ................................................. D. Jenis dan Sumber Data ........................................................... E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... F. Teknik Analisis Data ..............................................................
ix
1 1 3 4 4 4 5
24 24 24 24 25 25 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 31 A. Profil dan Sejarah Kantor Akuntan Publik ............................... 31 B. Tim Manajemen dan Staff Pendukung ................................... 32 C. Bidang Usaha ......................................................................... 34 D. Visi dan Misi Kantor Akuntan Publik Payamta ..................... 37 E. Rekanan .................................................................................... 38
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 39 A. Paparan Data............................................................................. 39 1. Rangkuman Hasil Wawancara ........................................... 39 2. Deskripsi Sistem Pengendalian Mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta ................................................................... 48 B. Analisis Data .......................................................................... 61 C. Pembahasan ............................................................................ 70
BAB VI
PENUTUP .................................................................................... A. Kesimpulan ............................................................................. B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... C. Saran .......................................................................................
80 80 80 80
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 81 LAMPIRAN .................................................................................................... 83
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4
Daftar Karyawan Tetap Kantor Akuntan Publik Payamta ............... Daftar Karyawan Tidak Tetap Kantor Akuntan Publik Payamta…. Daftar Tim Manajemen Kantor Akuntan Publik Payamta ............... Estimasi Anggaran Biaya Training Atau Diklat ..............................
xi
33 33 33 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Evaluasi Sistem Pengendalian Mutu Audit Di Kantor Akuntan Publik Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Payamta Yohana Ika Tri Juniati 122114012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016 Sistem pengendalian mutu merupakan salah satu standar yang harus dimiliki oleh kantor akuntan publik yang dijadikan pedoman dalam pengelolaan kantor akuntan publik. Sistem pengendalian mutu yang diterapkan kantor akuntan publik terkait dengan independensi, penugasan personel, konsultasi, supervisi, pemekerjaan (Hiring), pengembangan profesional, promosi, penerimaan dan keberlanjutan klien, dan inspeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah penerapan sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan Standar Pengendalian Mutu yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah mendeskripsikan sistem pengendalian mutu yang diimplementasikan di Kantor Akuntan Publik Payamta dan membandingkan dengan teori sistem pengendalian mutu yang terdapat dalam Standar Pengendalian Mutu oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian mutu yang sudah diterapkan di Kantor Akuntan Publik Payamta telah sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE EVALUATION OF AUDIT QUALITY CONTROL SYSTEM IN PUBLIC ACCOUNTANT FIRM Case Study At Payamta Public Accountant Firm
Yohana Ika Tri Juniati 122114012 Sanata Dharma University Yogyakarta 2016 Quality control system is a standard that must be held by a public accountant firm (KAP). It can be used as guidelines for management of the firm. Quality control system implemented by the firm is related to the independence, assignment of personnel, consulting, supervision, hiring, professional development, promotion, acceptance and sustainability of the client, and inspection. The purpose of this research is to evaluate whether the application of quality control system at Payamta Public Accountant Firm is in conformity with Public Accountant Firm Quality Controlling Standard which has been set by the Indonesia Institute of Public Accountant. The type of this research is a case study. The data were obtained from interviews, and documentation. The techniques of data analysis was describing the quality control system implemented at Payamta Accountant Public Firm and then comparing it with the theory of quality control system which was found by the Indonesia Institute of Public Accountant in Public Accountant Firm Quality Controlling Standard. The result of this research shows that the quality control system has been applied at Payamta Accountant Firm in accordance with the Public Accountant Professional Standards.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini lingkungan bisnis entitas menjadi kompleks dan rumit. Keanekaragaman jenis entitas tersebut harus diikuti dan dipahami oleh pihak berkepentingan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman informasi terhadap suatu entitas tertentu. Keanekaragaman entitas bisnis tentunya diikuti dengan keanekaragaman cara dalam menjalankan proses bisnis yang dapat menimbulkan keanekaragaman kualitas dari suatu entitas perusahaan. Salah satu indikator untuk melihat sehat atau tidaknya kualitas dari entitas perusahaan, masyarakat dapat melihatnya dari opini auditor. Opini auditor dibuat oleh akuntan publik yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Auditor dalam membuat opini harus menjalankan tahapan-tahapan yang harus dijalankan. Sehingga, dapat menghasilkan opini yang benar-benar sesuai keadaan yang sebenarnya. Auditor dengan profesionalnya dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi dalam laporan keuangan. Opini yang dikeluarkan auditor akan memberikan tingkat keyakinan lebih dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang berkualitas harus memenuhi kriteria andal, relevan, dapat dipercaya, dan tepat waktu dalam penyajiannya. Berdasarkan opini audit pihak berkepentingan akan lebih yakin kalau laporan keuangan yang disajikan telah memenuhi kriteria tersebut.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Pemakai laporan keuangan akan lebih yakin terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit. Auditor dalam menjalankan profesinya, auditor mempunyai pedoman standar yaitu standar profesional akuntan publik yang merupakan ketentuan dan pedoman audit yang harus dipatuhi auditor. Dalam standar ini terdapat standar audit yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Standar umum bersifat pribadi dan berkaitan dengan persyaratan seorang auditor. Standar pekerjaan lapangan memuat hal-hal yang harus ada dan dikerjakan dalam suatu aktivitas audit. Standar pelaporan memuat hal-hal yang harus dipenuhi dalam penyusunan laporan hasil audit. Kantor Akuntan Publik dalam menjaga kualitas kinerja staf dan auditornya menerapkan sistem pengendalian mutu, agar hasil kerja auditor tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan. Menurut (SPM 1:2011) dalam SA no. 220 menyatakan bahwa sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik mencakup unsur-unsur yaitu tanggung jawab kepemimpinan Kantor Akuntan Publik atas mutu, ketentuan etika dan profesi yang berlaku, penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan tertentu, dan pemantauan. Sistem pengendalian mutu harus dirancang selaras dengan kebijakan, struktur organisasi, dan sifat praktik Kantor Akuntan Publik. Sistem pengendalian mutu mengendalikan tiap unsur yang terdapat di Kantor Akuntan Publik. Namun dengan adanya sistem pengendalian mutu ini belum diketahui penerapannya di Kantor Akuntan Publik serta kepatuhan auditor dalam menjalankan standar yang terdapat dalam standar pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
mutu. Menurut (SPAP:2011) dalam SPM seksi 100 no. 07 terdapat sembilan unsur prosedur dalam penerapan sistem pengendalian mutu di suatu Kantor Akuntan Publik. Kesembilan unsur tersebut adalah independensi, penugasan personel, konsultasi, supervisi, pemekerjaan, pengembangan profesional, promosi, penerimaan dan keberlanjutan klien, dan inspeksi. Pengevaluasian sistem pengendalian mutu ini diharapkan agar Kantor Akuntan Publik Payamta dapat meningkatkan mutu atas jasa audit yang diberikan untuk masyarakat. Sistem pengendalian mutu ini diterapkan agar semua kebijakan yang diterapkan berjalan dengan baik. Sehingga, masyarakat ataupun entitas yang menjadi klien dapat merasakan manfaatnya dan Kantor Akuntan Publik Payamta dapat mencapai tujuannya menjadi Kantor Akuntan Publik yang amanah dan profesional. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini difokuskan untuk mengetahui penerapan dan kepatuhan auditor di Kantor Akuntan Publik dalam menerapkan sistem pengendalian mutu. Penelitian ini diberi judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Mutu Audit di Kantor Akuntan Publik Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Payamta’’. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah sistem pengendalian mutu yang diterapkan Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan Standar Pengendalian Mutu yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
C. Batasan Masalah Penelitian ini hanya fokus pada penerapan sistem pengendalian mutu audit di Kantor Akuntan Publik Payamta. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah penerapan sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan Standar Pengendalian Mutu yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (yang selanjutnya disingkat IAPI). E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan pertimbangan Kantor Akuntan Publik untuk meningkatkan penerapan sistem pengendalian mutu serta tingkat kepatuhan auditor terhadap standar pengendalian mutu yang sudah berlaku. 2. Bagi Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Penelitian ini dapat dijadikan referensi bacaan dan penambah ilmu pengetahuan dibidang auditing serta penelitian ini dapat memberikan informasi bagi mahasiswa terhadap pentingnya penerapan sistem pengendalian mutu audit di Kantor Akuntan Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
3. Bagi Penulis Penelitian ini memberikan gambaran umum mengenai pentingnya penerapan sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik dalam melakukan perencanaan dan penugasan audit serta pentingnya kepatuhan auditor terhadap standar yang diterapkan. F. Sistematika Penulisan Pembahasan dalam penelitian ini, disusun secara sistematis ke dalam enam bab, dengan urutan sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan di penelitian yang dilakukan. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian yang dilakukan, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang dicari dalam penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Bab IV : Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik Payamta Bab ini berisi tentang sejarah Kantor Akuntan Publik Payamta, struktur organisasi dan staf pendukung, bidang usaha yang dilakukan, dan data lain yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai profil Kantor Akuntan Publik Payamta. Bab V
: Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang analisis terhadap data-data yang telah diperoleh dalam penelitian dengan dasar teknik analisis data.
Bab VI : Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis data, dan keterbatasan dalam penelitian. Daftar Pustaka Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Audit 1. Pengertian Auditing Auditing menurut Jusup (2001:11) merupakan proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihakpihak berkepentingan. Pengertian audit diatas mempunyai beberapa unsur penting yaitu proses sistematis, mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara obyektif, asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi, tingkat kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak berkepentingan. Orang yang melakukan tindakan audit disebut dengan auditor. Auditor diklasifikasikan menjadi tiga jenis adalah auditor pemerintah, auditor internal, dan auditor independen (eksternal). Auditor pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan Negara dan instansiinstansi pemerintah. Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan yang dimana posisi auditor dibawah pihak dan pengaruh manajemen perusahaan. Sedangkan, auditor independen (eksternal) adalah auditor yang bekerja secara independen atau biasa sebagai akuntan publik
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
yang bekerja di Kantor Akuntan Publik dan memberikan jasa profesinya dengan cara mengaudit laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan secara profesional. Walaupun terdapat perbedaan profesi dan kerja audit yang dilakukan, ketiga klasifikasi ini harus tetap menjaga independensi dan profesionalitas dalam menjalankan profesinya sebagai auditor. Proses sistematis yang diterapkan dalam mengaudit tergantung terhadap jenis audit atau bidang jasa yang dilakukan, proses sistematis ini dipengaruhi oleh jenis klien yang sedang diaudit oleh auditor. Proses sistematis ini mengandung implikasi yang berkaitan dengan berbagai hal, yaitu:bahwa perencanaan audit dan perumusan strategi audit merupakan bagian penting dari proses auditing, perencanaan audit dan strategi audit harus berhubungan dengan pemilihan dan penilaian bukti untuk tujuan audit tertentu, bahwa banyak tujuan audit tertentu dan bukti untuk mencapai tujuan-tujuan audit tersebut menuntut auditor untuk membuat banyak keputusan didalam perencanaan dan pelaksanaan audit. Mendapatkan dan mengevaluasi bukti merupakan hal yang paling utama dalam pengauditan. Jenis bukti yang diperoleh dan kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi bukti bisa berbeda-beda antara audit yang satu dengan audit lainnya, semua audit berfokus pada proses mendapatkan dan mengevaluasi. Audit laporan keuangan bukti tentang tingkat kesesuaian dengan asersi dalam laporan laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum terdiri dari data akuntansi dan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
pendukung. Bukti yang diperoleh harus diinterpretasikan dan dievaluasi agar auditor dapat membuat pertimbangan akuntansi yang biasanya diperlukan sebelum sampai pada kesimpulan bahwa asersi-asersi telah sesuai dengan kriteria yang obyektif. Asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi merupakan pernyataan yang dibuat manajemen perusahaan yang melekat pada laporan keuangan yang akan menjadi subyek dari audit atas laporan keuangan tersebut. Auditor juga harus memahami asersi-asersi yang tidak diungkapkan secara tertulis dalam laporan keuangan yang akan diaudit. Tingkat kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan merupakan segala sesuatu yang dilakukan selama audit dilaksanakan memiliki satu tujuan utama, yaitu untuk merumuskan pendapat audit mengenai asersi-asersi tentang tindakan-tindakan atau kejadian-kejadian ekonomi yang telah diaudit. Opini auditor akan menunjukkan seberapa jauh asersi-asersi sesuai dengan standar atau kriteria yang telah ditetapkan. Hasil akhir dari segala macam audit adalah laporan yang berisi informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan mengenai tingkat kesesuaian asersi yang dibuat oleh klien dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan untuk mengevaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
2. Jenis-Jenis Audit Jenis-jenis audit menurut Mulyadi (2002:30) dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: a. Audit Laporan Keuangan Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh klien untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan tersebut. Audit laporan keuangan ini auditor menilai kewajaran laporan keuangan atas dasar prinsip-prinsip akuntansi berterima umum. Hasil audit laporan keuangan disajikan dalam bentuk tertulis berupa laporan-laporan audit. Laporan audit ini dibagikan kepada pihak-pihak berkepentingan. b. Audit Kepatuhan Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang dalam membuat kriteria. Audit kepatuhan umumnya dilakukan dilingkungan pemerintahan. c. Audit Operasional Audit operasional adalah audit yang merupakan review sistematis dari kegiatan organisasi atau bagian daripadanya, yang kegiatan organisasi tersebut berhubungan dengan tujuan tertentu. Tujuan audit operasional adalah untuk :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
1) Mengevaluasi kinerja. 2) Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan. 3) Membuat rekomendasi untuk perbaikan tindakan lebih lanjut. Pihak yang memerlukan audit operasional adalah pihak manajemen atau pihak ketiga. Hasil audit operasional diserahkan kepada pihak yang meminta dilaksanakan audit tersebut.
B. Kantor Akuntan Publik Menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik, Kantor Akuntan Publik adalah badan usaha yang telah mendapatkan ijin dari menteri keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya. Kantor Akuntan Publik memberikan berbagai macam jasa bagi masyarakat. Penggolongan jasa tersebut menurut Mulyadi (2002:5) dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: 1. Jasa Assurance Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi yang diperlukan bagi pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai basis pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pengambil keputusan mencari jasa assurance untuk meningkatkan mutu yang dijadikan sebagai basis keputusan yang akan mereka lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2. Jasa Atestasi Jasa atestasi merupakan suatu pernyataan pendapat atas pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam segala hal yang material dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi merupakan pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi. 3. Jasa Nonassurance Jasa nonassurance merupakan jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang didalamnya auditor tidak memberikan pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau temuan lainnya. Jasa nonassurance terdiri dari jasa kompilasi, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi.
C. Sistem Pengendalian Mutu Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:16000.1) Kantor Akuntan Publik wajib memiliki sistem pengendalian mutu dan menjelaskan unsur-unsur pengendalian mutu dan hal-hal terkait dengan implementasi secara efektif sistem tersebut. Pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik harus diterapkan oleh setiap Kantor Akuntan Publik yang melakukan jasa audit, atestasi, akuntansi, review, dan konsultasi yang standarnya telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Kantor
Akuntan
Publik
dalam
memberikan
jasa
profesionalnya,
bertanggung jawab mematuhi Standar Profesional Akuntan Publik. Kantor Akuntan Publik dalam pemenuhan tanggung jawab wajib mempertimbangkan integritas stafnya dalam menentukan hubungan profesionalnya, bahwa Kantor Akuntan Publik dan staf Kantor Akuntan Publik akan independen terhadap kliennya sebagaimana diatur oleh kode etik. Kantor Akuntan Publik kompeten secara profesional, obyektif, dan menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care). Kantor Akuntan Publik harus memiliki sistem pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan profesional dengan standar profesi akuntan publik. 1. Sistem Pengendalian Mutu Sistem pengendalian mutu menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:16000.1) mencakup struktur organisasi, kebijakan dan prosedur yang di tetapkan Kantor Akuntan Publik untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan profesional dengan standar profesional akuntan publik. Sistem pengendalian mutu harus komprehensif, dan harus dirancang selaras dengan struktur organisasi, kebijakan, dan sifat praktik Kantor Akuntan Publik. Sistem pengendalian mutu memiliki keterbatasan bawaan yang dapat berpengaruh terhadap efektivitas. Perbedaan kinerja antara staf dan pemahaman
persyaratan
profesional
dapat
mempengaruhi
tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik yang kemudian mempengaruhi efektivitas sistem tersebut. Sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik harus dapat memberikan keyakinan memadai bahwa bagian dari perikatan suatu Kantor Akuntan Publik yang dilaksanakan oleh kantor cabang, kantor afiliasi, atau kantor koresponden telah dilaksanakan sesuai standar yang terdapat dalam standar profesional akuntan publik. 2. Penetapan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu Menurut
Standar
Profesional
Akuntan
Publik
(2011:16000.2)
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik tergantung pada berbagai faktor antara lain ukuran Kantor Akuntan Publik, tingkat otonomi yang diberikan kepada stafnya dan kantor-kantor cabangnya, sifat praktik, organisasi kantornya, dan mempertimbangkan biaya dan manfaat. Kantor Akuntan Publik wajib mempertimbangkan setiap unsur pengendalian mutu yang dibahas berikut ini, sejauh yang diterapkan dalam praktiknya, penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya. Unsur-unsur pengendalian mutu berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu, praktik pemekerjaan Kantor Akuntan Publik memengaruhi kebijakan pelatihan. Praktik pelatihan memengaruhi kebijakan promosi. Praktik kedua kategori tersebut memengaruhi kebijakan supervisi. Praktik supervisi memengaruhi kebijakan pelatihan dan promosi. Kantor Akuntan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Publik wajib membuat kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai: a. Independensi menurut H.S. Munawir (1999:71) adalah suatu penilaian atau pandangan yang tidak berprasangka dalam melakukan pengujian, pengujian terhadap hasil-hasil dalam penyajian laporan audit. Selain itu, menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.2) independensi adalah kebijakan atau prosedur yang memberikan keyakinan memadai bahwa setiap personel pada setiap tingkat organisasi mempertahankan independensi sebagaimana diatur oleh Kode Etik Profesi Akuntan Publik. b. Penugasan personel menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.4) merupakan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai personel. Kebijakan dan prosedur ini digunakan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa perikatan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk perikatan tersebut. c. Konsultasi
menurut
Standar
Profesional
Akuntan
Publik
(2011:17000.6) merupakan suatu kebijakan atau dialog yang memberikan keyakinan bahwa personel memperoleh informasi yang dibutuhkan
dari
orang
yang
memiliki
tingkat
pengetahuan,
kompetensi, dan pertimbangan (judgement) yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
d. Supervisi menurut (IAI:2001) dalam SA seksi 311. PSA no 05. Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten dalam mencapai tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Selain itu, supervisi menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.7) merupakan suatu kebijakan yang memberikan keyakinan bahwa pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik. Lingkup supervisi dan review yang sesuai pada suatu kondisi tertentu, tergantung atas beberapa faktor, antara lain kerumitan masalah, kualifikasi staf pelaksana perikatan, dan lingkup konsultasi yang tersedia dan yang telah digunakan. Tanggung jawab Kantor Akuntan Publik untuk menetapkan prosedur mengenai supervisi berbeda dengan tanggung jawab staf secara individual untuk merencanakan dan melakukan supervisi secara memadai atas perikatan tertentu. e. Pemekerjaan (hiring) menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.9) merupakan kebijakan yang dibuat Kantor Akuntan Publik
untuk
memberikan
keyakinan
bahwa
karyawan
yang
dipekerjakan mempunyai pengetahuan, dan karakteristik yang tepat sehingga
memungkinkan
mereka
melakukan
perikatan
secara
kompeten. Akhirnya, mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik tergantung kepada integritas, kompetensi, dan motivasi personel yang melaksanakan dan melakukan supervisi atas pekerjaan. Oleh karena itu, program pemekerjaan Kantor Akuntan Publik menjadi salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
unsur penentu untuk mempertahankan mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik. f. Pengembangan Profesional menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.11) merupakan kebijakan dan prosedur mutu mengenai
pengembangan
profesional
personel
yang
memiliki
pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan merupakan sarana bagi Kantor Akuntan Publik untuk memberikan kepada personelnya pengetahuan memadai untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan kemajuan karier mereka di Kantor Akuntan Publik. g. Promosi menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.14) merupakan kebijakan dan prosedur yang Kantor Akuntan Publik tetapkan untuk pengembangan karyawan. Semua personel terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk lapis tanggung jawab yang lebih tinggi. Praktik promosi personel akan berakibat terhadap mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik. Kualifikasi personel terseleksi untuk promosi harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada karakter, intelegensi, pertimbangan, dan motivasi. h. Penerimaan dan Keberlanjutan Klien menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.16) merupakan kebijakan Kantor Akuntan Publik untuk menentukan apakah suatu perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan kemungkinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
terjadinya hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki integritas. Adanya keharusan bagi Kantor Akuntan Publik untuk menetapkan prosedur dengan tujuan seperti tersebut, tidak berarti bahwa Kantor Akuntan Publik bertugas untuk menentukan integritas atau keandalan klien, dan tidak juga berarti bahwa Kantor Akuntan Publik berkewajiban kepada siapa pun, kecuali kepada dirinya, untuk menerima, menolak atau mempertahankan kliennya. Namun, dengan berdasarkan pada prinsip pertimbangan hati-hati, Kantor Akuntan Publik harus selektif dalam menentukan hubungan profesionalnya. i. Inspeksi menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.18) adalah prosedur yang dibuat untuk menjamin bahwa setiap elemen sistem pengendalian mutu efektif dilaksanakan. Prosedur inspeksi dapat dirancang dan dilaksanakan oleh individu yang bertindak mewakili kepentingan manajemen Kantor Akuntan Publik. Jenis prosedur
inspeksi
yang
akan
digunakan
tergantung
kepada
pengendalian yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik dan penetapan tanggung jawab di Kantor Akuntan Publik untuk melaksanakan kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
3. Penetapan Tanggung Jawab Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:16000.4) Kantor Akuntan Publik dapat menetapkan tanggung jawab kepada personelnya, agar dapat melaksanakan kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya secara efektif. Hal-hal yang harus mendapatkan pertimbangan memadai dalam penetapan tanggung jawab adalah kompetensi individu, penetapan wewenang, dan lingkup supervisi yang diberikan. 4. Komunikasi Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:16000.4) Kantor Akuntan Publik wajib mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu kepada personelnya dengan suatu cara yang akan memberikan keyakinan memadai bahwa kebijakan dan prosedur tersebut dapat dipahami. Bentuk dan lingkup komunikasi tersebut harus cukup komprehensif sehingga komunikasi tersebut dapat menyampaikan kepada personel Kantor Akuntan Publik informasi mengenai kebijakan dan prosedur pengendalian yang berhubungan dengan mereka. Pada umumnya, komunikasi akan lebih baik apabila dilakukan secara tertulis. Namun, efektivitas sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik tidak terpengaruh oleh ketiadaan dokumentasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang telah ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Ukuran, struktur, dan sifat praktik Kantor Akuntan Publik harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah dokumentasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu diperlukan, dan jika diperlukan, seberapa luas dokumentasi tersebut dilaksanakan. Umumnya, dokumentasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu pada Kantor Akuntan Publik besar akan lebih ektensif dibanding pada Kantor Akuntan Publik kecil. 5. Pemantauan Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:16000.4) Kantor Akuntan Publik diharuskan memantau efektivitas sistem pengendalian mutu dengan cara mengevaluasi secara rutin kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya, penetapan tanggung jawab, dan komunikasi kebijakan dan prosedurnya. Ukuran, struktur, dan sifat praktik Kantor Akuntan Publik memengaruhi keterbatasan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh fungsi pemantauan Kantor Akuntan Publik. Tersirat dalam fungsi pemantauan adalah perubahan rutin yang terjadi dalam kebijakan dan prosedur, penetapan tanggung jawab, dan bentuk serta lingkup komunikasi. Karena adanya perubahan keadaan, seperti perluasan praktik atau pembukaan kantor baru, penggabungan Kantor Akuntan Publik atau pemerolehan praktik. Inspeksi yang merupakan salah satu unsur pengendalian mutu termasuk dalam kegiatan pemantauan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
6. Perumusan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2011:17000.1). Sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik, sebagaimana dijelaskan dalam SPM Seksi 100 (PSPM No. 1) sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik mencakup kebijakan dan prosedur pengendalian mutu, penetapan tanggung jawab, komunikasi, dan pemantauan. Seksi ini memberikan pedoman dalam perumusan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu, berdasarkan paragraph 06 dan 07 SPM seksi 100 tersebut. Kedua paragraf dalam seksi tersebut menyatakan bahwa jenis dan lingkup kebijakan dan prosedur pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik tergantung atas beberapa faktor antara lain : ukuran Kantor Akuntan Publik, tingkat otonomi yang diberikan kepada personel dan kantor-kantor cabangnya, sifat praktik, organisasi kantornya, dan pertimbangan biaya dan manfaat. Kantor Akuntan Publik dituntut untuk mempertimbangkan setiap unsur pengendalian mutu sejauh unsur pengendalian mutu tersebut dapat diterapkan dalam praktiknya, dalam merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu. Beberapa unsur pengendalian mutu berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, praktik pemekerjaan (hiring) di suatu Kantor Akuntan Publik memengaruhi kebijakan pelatihannya. Praktik pelatihan karyawan Kantor Akuntan Publik memengaruhi kebijakan promosi. Praktik pemekerjaan (hiring) dan praktik promosi tersebut memengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
kebijakan supervisi. Sebaliknya, praktik supervisi memengaruhi kebijakan pelatihan dan promosi. Seksi ini, definisi istilah Kantor Akuntan Publik, standar profesional akuntan publik (SPAP), dan personel, sama dengan definisi istilah tersebut dalam SPM seksi 100 (PSPM No. 1). Istilah kebijakan berkaitan dengan tujuan dan sasaran Kantor Akuntan Publik untuk menjadikan unsur pengendalian mutu tersebut efektif. Istilah prosedur berkaitan dengan langkah-langkah yang diambil untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Kantor Akuntan Publik juga harus mempertimbangkan perumusan kebijakan pada bidang yang diidentifikasi dalam setiap unsur pengendalian mutu dalam seksi ini sejauh kebijakan tersebut juga dapat diterapkan pada praktiknya. Contoh untuk memberikan gambaran mengenai prosedur dirancang untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, juga disajikan dalam seksi ini. Prosedur yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik tidak harus mencakup semua contoh tersebut atau juga tidak harus dibatasi hanya pada contoh tersebut. Suatu Kantor Akuntan Publik bergabung (merger) dengan atau mengakuisisi praktik Kantor Akuntan Publik lain, Kantor Akuntan Publik gabungan tersebut harus memberikan perhatian khusus kepada aspek pengendalian mutunya. Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik gabungan harus dievaluasi untuk menentukan apakah kebijakan dan prosedur tersebut tetap dapat diterapkan dalam kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
lingkungan yang telah berubah. Perhatian khusus tersebut juga harus diberikan kepada aspek pengendalian mutu apabila Kantor Akuntan Publik berpisah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian dengan cara mengamati langsung secara menyeluruh pada kondisi sebenarnya dari berbagai sumber data. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan mutu audit di Kantor Akuntan Publik Payamta. B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah staf auditor junior atau senior, dan manajer yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah penerapan sistem pengendalian mutu audit di Kantor Akuntan Publik Payamta C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik Payamta Jl. Ir. Sutami No. 25 Sekarpace, Surakarta 2. Waktu Penelitian Penelitian
ini
dilakukan
pada
24
bulan
April
sampai
Mei
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
D. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari hasil wawancara. Sedangkan, data sekunder berupa data yang berada di Kantor Akuntan Publik tersebut yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung untuk analisis data. Data sekunder berupa gambaran umum dan sejarah Kantor Akuntan Publik, struktur organisasi, visi dan misi Kantor Akuntan Publik. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara menurut Arikunto (1996:144) merupakan dialog lisan yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang terwawancara. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara terstruktur maupun tidak terstruktur untuk memperoleh informasi yang lebih luas mengenai objek yang akan diteliti. Sumber data yang ada dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara terhadap informan yang terdiri atas: a. Bapak Payamta sebagai pemilik dari Kantor Akuntan Publik yang memiliki tugas dan wewenang dalam penerapan sistem pengendalian mutu audit di Kantor Akuntan Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
b. Tiga orang auditor yang terdiri dari auditor senior atau junior yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta. Ketiga orang ini memiliki tugas dan fungsi untuk menerapkan sistem pengendalian mutu di setiap audit. Wawancara dalam penelitian ini akan membahas topik yang berhubungan dengan penerapan sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik dan kesesuaian sistem pengendalian yang diterapkan di Kantor Akuntan Publik dengan standar pengendalian mutu yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Topik dalam penelitian ini menggunakan beberapa elemen yang memengaruhi sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik yang berkaitan dengan standar pengendalian mutu yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia yaitu: a. Independensi, auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta mempertahankan independensi sebagaimana diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik secara rinci, Kode Etik No. 1, integritas, objektivitas, dan independensi. b. Penugasan personel, penugasan akan dilaksanakan oleh auditor yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk penugasan tersebut. Dalam proses penugasan personel, sifat dan lingkup supervisi harus dipertimbangkan. Umumnya, apabila personel yang ditugaskan semakin cakap dan berpengalaman, maka supervisi secara langsung terhadap personel tersebut, semakin tidak diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
c. Konsultasi, auditor Kantor Akuntan Publik Payamta memperoleh informasi yang memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, dan pertimbangan yang memadai. Sifat konsultasi akan tergantung atas beberapa faktor, antara lain ukuran Kantor Akuntan Publik dan tingkat pengetahuan, kompetensi dan pertimbangan yang dimiliki oleh staf pelaksana perikatan. d. Supervisi, pelaksanaan perikatan Kantor Akuntan Publik Payamta memenuhi standar mutu yang ditetapkan. Lingkup supervisi dan review yang sesuai pada suatu kondisi tertentu, tergantung atas beberapa faktor antara lain kerumitan masalah, kualifikasi staf pelaksana perikatan, dan lingkup konsultasi yang tersedia dan telah digunakan tanggung jawab Kantor Akuntan Publik untuk menetapkan prosedur mengenai supervisi berbeda dengan tanggung jawab staf secara individual untuk merencanakan dan melakukan supervisi secara memadai atas perikatan tertentu. e. Pemekerjaan, semua staf profesional Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki karakteristik yang tepat sehingga memungkinkan mereka melakukan perikatan secara kompeten. f. Pengembangan profesional, auditor memiliki pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan merupakan wahana bagi Kantor Akuntan Publik untuk memberikan kepada personelnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
pengetahuan memadai untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan untuk kemajuan karier mereka di Kantor Akuntan Publik. g. Promosi, semua auditor terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti disyaratkan Kantor Akuntan Publik untuk lapis tanggung jawab yang lebih tinggi. Praktik promosi personel akan berakibat terhadap mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik. h. Penerimaan dan keberlanjutan klien, Kantor Akuntan Publik akan menerima atau melanjutkan perikatan dari klien. Hal ini dilakukan untuk meminimumkan hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki integritas. i. Inspeksi, Kantor Akuntan Publik Payamta telah menerapkan unsurunsur pengendalian mutu secara efektif. Prosedur inspeksi dapat dirancang dan dilaksanakan oleh individu yang bertindak mewakili kepentingan manajemen Kantor Akuntan Publik. Pedoman wawancara di lampiran diambil dari kuesioner penelitian yang dilakukan oleh Bagus Wibowo ( 2007) dengan judul Penilaian Kepatuhan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Standar Auditing dan Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik ( Studi Kasus Pada Enam Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta). Daftar pertanyaan didalam kuesioner yang kemudian di perbaiki menjadi daftar pertanyaan didalam pedoman wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data-data yang berada diKantor Akuntan Publik yang tersedia dalam bentuk gambaran umum Kantor Akuntan Publik, struktur organisasi, dan visi misi dari Kantor Akuntan Publik. F. Teknis Analisis Data Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menjelaskan dan mengumpulkan data dari objek yang diteliti. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memilih, merangkum, dan mendeskripsikan data atau informasi yang telah diperoleh dari informan yang kemudian difokuskan berdasarkan masalah yang akan diungkap tentang kebijakan Kantor Akuntan Publik dalam mempertimbangkan penerapan unsur-unsur pengendalian mutu dalam setiap audit. 2. Menyajikan data tentang sistem pengendalian mutu yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Payamta, data ini disajikan dalam bentuk uraian singkat yang dideskripsikan dalam bentuk naratif. 3. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil wawancara dan analisis data mengenai unsur-unsur penerapan sistem pengendalian mutu di kantor akuntan dan cara penerapan sistem pengendalian mutu oleh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
4. Membandingkan data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi mengenai penerapan sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta dengan kajian teori yang ada. 5. Menyajikan data tentang perbandingan penerapan sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta dengan kajian teori yang ada ke dalam bentuk uraian singkat yang dideskripsikan dalam bentuk naratif dan tabel. 6. Penarikan kesimpulan yang dilakukan pada penelitian ini berdasarkan hasil perbandingan dan analisis data mengenai kesesuaian penerapan sistem pengendalian mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta dengan kajian teori yang ada. Jika ditemukan ketidaksesuaian akan di analisis dan di cari penyebab atau bagian mana yang menimbulkan tidak sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil dan Sejarah Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Payamta terletak di Jalan Ir. Sutami 25, Surakarta ini berdiri sejak tahun 1999. Kantor ini didirikan oleh Dr. Payamta, SE, MSi, Ak, CA, CPA. Beliau akuntan profesional yang juga aktif sebagai akademisi dan praktisi di bidangnya. Pengalamannya sebagai auditor telah dirintis sejak awal tahun 1990-an di Kantor Akuntan Publik Hadori cabang Surakarta dan Kantor Akuntan Publik Djaka Surasa dan rekan. Selain sebagai auditor beliau juga konsultan dibeberapa perusahaan di Surakarta. Sebagai seorang akdemisi beliau dipercaya sebagai direktur program magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret (UNS), juga aktif sebagai peneliti dan dosen pada program magister manajemen, program doktor ilmu ekonomi, dan program profesi akuntansi di universitas sebelas maret (UNS). Kantor Akuntan Publik ini terdaftar pada kementerian keuangan yang telah dipercaya sebagai auditor rekanan pada berbagai lembaga keuangan baik badan pemeriksa keuangan, Bank Indonesia, bank-bank BUMN, bank swasta nasional, perusahaan yang bergerak diberbagai bidang industri skala kecil maupun besar, dan kantor pelayanan pajak di Indonesia. Izin praktik akuntan publik diperoleh dari Menteri Keuangan RI Nomor: KEP. 379/KMK.17/1999 dan nomor AP: 99.1.0695, yang telah diperbarui dengan nomor AP. 0420, pada Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Terdaftar sebagai anggota aktif pada Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dengan nomor IAPI: 1067, Terdaftar juga sebagai Certified Public Accountant (CPA). Kantor Akuntan Publik mendapatkan izin usaha dari Menteri Keuangan Nomor: KEP-338/KM.17/2000, yang diperbarui dengan surat keputusan Menteri Keuangan RI No: 111/KM.1/2010. Tercatat sebagai anggota profesional akuntan pada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan nomor register akuntan 11.D9858, dan telah mendapat pengakuan akuntan profesional akuntan dengan sebutan Chartered Accountant (CA). B. Tim Manajemen dan Staf Pendukung Kantor Akuntan Publik Payamta dalam memberikan jasanya di dukung oleh beberapa staf profesional yang berkompeten dibidangnya masing-masing berjumlah 14 orang. Mereka terbagi menjadi 2 yaitu sebanyak 5 orang staf merupakan karyawan tetap yang bertugas melaksanakan perikatan serta bergabung dalam tim manajerial di Kantor Akuntan Publik Payamta dan sebanyak 9 orang merupakan karyawan tidak tetap yang bertugas membantu melaksanakan suatu perikatan jika dibutuhkan oleh Kantor Akuntan Publik Payamta. 9 karyawan tidak tetap ini merupakan orang yang berkompeten dibidangnya masing-masing. Daftar karyawan tetap dan karyawan tidak tetap Kantor Akuntan Publik Payamta dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tim manajemen Kantor Akuntan Publik Payamta terdiri dari direktur utama, office manager, dan direktur divisi. Ada dua divisi utama yaitu divisi audit dan divisi konsultasi dan SIM, Selain dua divisi utama Kantor Akuntan Publik Payamta juga memiliki divisi lain yaitu divisi jasa training dan diklat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Daftar tim manajemen Kantor Akuntan Publik Payamta dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 1. Daftar Karyawan Tetap Kantor Akuntan Publik Payamta No. 1 2 3 4 5
Nama Karyawan Tetap Dr. Payamta, SE, M.Si,Ak,CA,CPA Vidya Ria Shintawati, SE, Ak Agus Widodo, SE, M.Si, Ak Ahmad Ridwan, SE, M.Si, Ak Mamin Suparmin, SE
Sumber : Kantor Akuntan Publik Payamta
Tabel 2. Daftar Karyawan Tidak Tetap Kantor Akuntan Publik Payamta No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Karyawan Tidak Tetap Drs. Soetarman, M.Si, BKP Dr. Slamet Haryono, M.Si, Ak Dr. Bandi, M.Si, Ak Veni Prabasita, SE, M.Si, Ak Drs. Jaka Winarna, M. Si, Ak Taufik Arifin, SE, M.Sc, Ak Dr. Mulyanto, SE, M.Ek Sutaryo, SE, M.Si Heru Najib, SE, Ak
Sumber : Kantor Akuntan Publik Payamta
Tabel 3. Daftar Tim Manajeman Kantor Akuntan Publik Payamta 1 2 3 4 5
Direktur Utama Direktur Div. Audit Direktur Div. Jasa Training dan Diklat Direktur Div. Jasa Konsultasi dan SIM Office Manager
Sumber : Kantor Akuntan Publik Payamta
Dr. Payamta, SE, M.Si,Ak,CA,CPA Vidya Ria Shintawati, SE, Ak Agus Widodo, SE, M.Si, Ak Ahmad Ridwan, SE, M.Si, Ak Mamin Suparmin, SE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
C. Bidang Usaha Kantor Akuntan Publik Payamta menyediakan berbagai layanan jasa dibidang audit, jasa akuntansi dan pelaporan keuangan, penyusunan sistem informasi manajemen, sistem informasi akuntansi, komputerisasi, sistem akuntansi dan perpajakan, accurate accounting system, manajemen keuangan dan perpajakan, riset bisnis yang meliputi: 1.
Jasa Penyusunan Laporan Keuangan Jasa ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan yang tidak mempunyai sistem akuntansi atau sumber daya yang memadai dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Penyusunan laporan keuangan tersebut meliputi neraca, laporan laba rugi atau penghitungan hasil usaha (koperasi), laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, kebijakan akuntansi yang diterapkan dan catatan atas laporan keuangan yang mendukung. Jasa ini juga diberikan untuk membantu penyusunan laporan keuangan Pemda/SKPD/unit-unit lembaga pemerintah, sekolah, badan layanan umum, rumah sakit, perguruan tinggi, dan yayasan.
2.
Jasa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi dan SIM Jasa yang diberikan Kantor Akuntan Publik Payamta terbagi dalam dua scope yaitu scope luas dan sempit. Dalam scope yang sempit, jasa yang diberikan Kantor Akuntan Publik Payamta hanya menyangkut sistem informasi akuntansi. Sedangkan, dalam scope luas, jasa yang diberikan Kantor Akuntan Publik Payamta meliputi sistem informasi manajemen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
sistem informasi yang dikembangkan dapat berbentuk sistem informasi manual maupun sistem informasi komputer yang berbasis accurate software. 3. Jasa Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Pegawai Jasa ini diberikan kepada perusahaan untuk pengembangan sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan dan pelatihan terutama yang berkaitan dengan tugas-tugas di bidang akuntansi, perpajakan, informasi keuangan, internal audit. Selain jasa untuk pengembangan sumber daya manusia, Kantor Akuntan Publik Payamta juga menyediakan bantuan jasa rekruitmen pegawai. Beberapa bidang yang diberikan dalam jasa ini diantaranya: akuntansi keuangan dasar, analisis laporan keuangan, akuntansi syariah, penganggaran sektor publik, audit kinerja perusahaan, perencanaan pajak perusahaan, dan lain sebagainya dengan estimasi anggaran biaya training atau diklat yang dapat berubah sewaktu-waktu dan terkena pajak yang berlaku di kawasan Surakarta meliputi: Tabel 4. Estimasi Anggaran Biaya Training Atau Diklat Perincian Anggaran Biaya Pelatihan (Dalam Rupiah) Fee Instruktur (2 hari x 8 jam x Rp 600.000) Rp 9.600,000 Pengadaan Materi ( 8 sesi x 20 orang x Rp 15.000) Rp 2.400,000 Transportasi dan Akomodasi ( 2 hari/ sesi/@ Rp 400.000) Rp 400.000 Sertifikat (20 orang x Rp 15.000) Rp 300.000 Sumber : Kantor Akuntan Publik Payamta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
4. Jasa Appraisal Atau Penilaian Bisnis Properti Jasa ini diberikan untuk membantu penilaian atas properti atau aset-aset pribadi atau perusahaan yang berguna untuk membantu menaksir nilai wajar atas suatu aset. Jasa ini dilakukan oleh appraisal yang independen yang terdaftar dalam Departemen Keuangan. Untuk memberikan jasa ini Kantor Akuntan Publik Payamta sudah berafiliasi dengan KJPP Sihwiryadi dan Rekan. 5. Jasa Penyusunan Proposal Atau Studi Kelayakan Bisnis Jasa ini dimaksudkan untuk membantu manajemen perusahaan dalam mengembangkan usaha yang telah ada atau manajemen perusahaan yang ingin mendirikan usaha baru. 6. Jasa Pemeriksaan Keuangan Jasa ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan, perbankan, industri, koperasi, dan lain sebagainya untuk menilai tingkat kewajaran pelaporan keuangan historis. 7. Jasa Audit Khusus Jasa ini diberikan Kantor Akuntan Publik kepada klien untuk melakukan penilaian apakah manajemen suatu perusahaan atau badan usaha koperasi telah berjalan secara efektif dan efisien. Jasa ini juga sering disebut sebagai audit atas kinerja perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
8. Jasa Konsultasi Manajemen Jasa ini dimaksudkan untuk membantu dalam mengelola badan usaha dalam mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membantu badan usaha tersebut dalam mencarikan serta mengimplementasikan solusi untuk pemecahan masalah tersebut. 9. Jasa Konsultasi Perpajakan Jasa ini dimaksudkan untuk membantu pengelolaan badan usaha dalam kaitannya dengan perhitungan pajak yang harus dibayar serta pengisian SPT tahunan, komputerisasi jasa perpajakan khususnya PPN dan PPh badan. D. Visi dan Misi Kantor Akuntan Publik Payamta 1. Visi Menjadi Kantor Akuntan Publik yang amanah dan profesional. 2. Misi Memberikan jasa audit dan jasa-jasa lain dibidang akuntansi dan manajemen terkait dengan tujuan untuk membantu klien meningkatkan pengelolaan dan kinerja perusahaan yang telah akuntabel, transparan, jujur,
dan
bertanggung
jawab
berlandaskan
pada
sifat-sifat
profesionalisme, saling menghormati, dan setia kepada komitmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
E. Rekanan Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki jaringan dan rekanan yang luas untuk membantu dalam memberikan pelayanan kepada klien yaitu: 1. Bank Indonesia. 2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia. 3. Bank-Bank Pemerintah dan Bank Swasta (Bank BNI, BCA, dan BRI) 4. Terdaftar sebagai auditor dana kampanye di IAPI. 5. PPA fakultas ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS). 6. Program Magister Akuntansi FE UNS. 7. KJPP Sihwiryadi dan Rekan. 8. KKP Sutarman, M. Si, BPK. 9. Kantor-Kantor Pelayan Pajak. 10. Kantor Dinas Koperasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data 1. Rangkuman Hasil Wawancara Penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai 5 karyawan tetap yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta, yang diperoleh data sebagai berikut: a. Independensi Kualifikasi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta, yaitu: pendidikan minimal SI akuntansi, mempunyai pengalaman kerja minimal 3 tahun, memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor, memiliki independen dalam setiap mental, dan menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama sebagai seorang auditor. Kode Etik Profesi Akuntan Publik menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh setiap auditor dalam Kantor Akuntan Publik atau jaringan Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa profesionalnya yang meliputi jasa assurance, nonassurance, dan atestasi. Sikap independensi di pertahankan oleh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta dibagi menjadi 2 yaitu secara penampilan dan secara fakta atau nyata. Secara penampilan auditor diharuskan berpakaian rapi dan sopan saat melakukan penugasan. Yang kedua,
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
secara fakta dengan cara memperhatikan standar teknik profesi dan etika dan berupaya terus meningkatkan kemampuan independensi yaitu: kecakapan, kemampuan atau kompetisi, kecakapan profesional, dan ketekunan. b. Penugasan Personel Perencanaan audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta melalui beberapa tahapan yaitu: tahapan pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur pengendalian internal, penetapan risiko pengendalian, melakukan analisis awal, menentukan tingkat materialitas, membuat program audit, risk assessment atas akun, dan fraud discussion dengan manajemen. Menentukan tim audit terdiri dari : seorang partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit, satu atau lebih manajer yang akan mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit, dan staf asisten yang melaksanakan berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit. Penetapan fee atas jasa audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta merupakan otorisasi dan wewenang Bapak Payamta selaku pemilik Kantor Akuntan Publik dan mengacu pada Surat Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit yang diterbitkan oleh ketua umum Institut Akuntan Publik Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
c. Konsultasi Konsultasi dengan pihak berwenang dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi khusus dan resiko luar biasa yang dijadikan pertimbangan untuk menolak perikatan. Selain itu, konsultasi juga dimaksudkan untuk mengevaluasi kemungkinan ketersediaan laporan keuangan calon klien diaudit seperti: ketersediaan catatan akuntansi penting (buku besar, jurnal, buku besar pembantu), memadainya pengendalian intern yang diterapkan dalam perusahaan calon klien. Penyelesaian perbedaan pendapat dengan para spesialis dilakukan dengan cara berdiskusi tentang masing-masing pendapat yang dikemukakan sudah sesuai dengan kriteria tertentu yang ditemukan selama proses audit. Dokumentasi tentang hasil konsultasi dilakukan dengan cara membuat arsip tentang evaluasi terhadap integritas manajemen. Evaluasi ini bertujuan agar auditor mendapatkan keyakinan bahwa manajemen perusahaan klien dapat dipercaya. Sehingga, laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material. Hal ini dilakukan dengan cara: komunikasi dengan auditor pendahulu, melakukan review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan, misal: lancar atau tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit, dan meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pejabat bank, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien. d. Supervisi Prosedur ini mengatur tentang perencanaan perikatan, standar mutu untuk kegiatan audit, review kertas kerja dan laporan perikatan. Perencanaan perikatan dilakukan dengan cara: identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk diterima atau tidaknya perikatan. Standar mutu Kantor Akuntan Publik Payamta dipertahankan dengan cara: menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan kepercayaan dari klien. Review kertas kerja dan laporan perikatan dilakukan melalui supervisi oleh senior. e. Pemekerjaan Kualifikasi untuk auditor yang akan bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta dibagi menjadi 2 yaitu: kualifikasi untuk supervisor dan kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor. Kualifikasi untuk supervisor yaitu: mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 Akuntansi, mempunyai pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor minimal 5 tahun, mempunyai kemampuan
analitis
dan
judgemental,
mempunyai
kemahiran
memimpin dan melatih serta berkomunikasi, mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien, dan mempunyai sikap mental pribadi
dan
pertimbangan).
profesional
(karakter,
intelegensi,
motivasi,
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yang akan bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta yaitu: mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 atau D3 Akuntansi, mempunyai pengalaman kerja asisten audit minimal 3 tahun, mempunyai kemampuan analitis dan judgemental, mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi, mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien, dan mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter, intelegensi, motivasi, dan pertimbangan). Pelatihan yang dirancang Kantor Akuntan Publik Payamta yaitu: pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan Pemilihan staf ditentukan melalui program seleksi dan wawancara. Selain itu, pada saat wawancara Kantor Akuntan Publik Payamta juga menginformasikan kepada pelamar mengenai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. f. Pengembangan profesional Program pelatihan audit, perpajakan, sistem informasi, dan accurate accounting system merupakan program yang dibutuhkan auditor untuk mengembangkan profesionalitas selama bekerja. Dengan seminar dan pelatihan merupakan salah satu cara yang dilakukan auditor agar dapat mengembangkan profesionalitas. Pelatihan mengenai cara mengevaluasi integritas manajemen klien dan membuat surat perikatan merupakan salah satu pelatihan di tempat kerja (on the job training) selama pelaksanaan perikatan. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
mengikuti seminar dan membaca buku inilah auditor mendapatkan informasi terkini mengenai standar profesional untuk aktivitas pengembangan dini. g. Promosi Auditor yang ingin mengembangkan karirnya selama bekerja harus memiliki kriteria sebagai berikut: memiliki pengetahuan teknis yang cukup, jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi, mempunyai pengalaman audit, memiliki kemampuan analitis dan judgement, dapat menjaga hubungan dengan klien, dan mempunyai kemahiran memimpin. Mengevaluasi kinerja dan kemajuan auditornya dapat dilihat dari pengalaman masa kerja dan evaluasi ini dilakukan secara periodik. h. Penerimaan Dan Keberlanjutan Klien Setiap calon klien terlebih dahulu sebelum diterima menjadi klien, evaluasi ini meliputi: review informasi keuangan calon klien, review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga, komunikasi dengan auditor pendahulu, pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau risiko yang tidak wajar, dan evaluasi independensi dan komunitas dan kemampuan Kantor Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi calon klien seperti kebutuhan dan keahlian khusus. Prosedur penilaian dibuat untuk menilai integritas manajemen klien. Penilaian ini digunakan untuk menyakinkan auditor bahwa manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
perusahaan dapat dipercaya dan penilaian tersebut digunakan untuk bahan pertimbangan menerima atau menolak perikatan. i. Inspeksi guna memperoleh hasil inpeksi yang optimal. Beberapa tahapan yang harus diikuti yaitu: 1) Persiapan Persiapan memadai sebelum dimulainya suatu inspeksi akan menghasilkan hasil inspeksi yang memuaskan. Pada tahap ini beberapa hal yang perlu dilakukan adalah: a) Memulai dengan sikap yang positif. Tidak membuat inspeksi seolah mencari-cari kesalahan. b) Mengetahui apa yang akan dicapai. c) Mempersiapkan daftar periksa (checklist). d) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan. 2) Inspeksi Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: a) Menggunakan rencana awal yang telah ditentukan. b) Menggunakan daftar periksa (checklist). c) Menekankan segi positif. d) Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan permanen dilakukan. e) Mengklasifikasi risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
3) Mengembalikan langkah perbaikan Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu pengembangan langkahlangkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi. Banyak pilihan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak memenuhi standar, yang sangat bervariasi baik dalam biaya, efektifitas maupun metode kontrolnya. Beberapa diantaranya mampu mengurangi peluang dan besarnya kerugian apabila kecelakaan yang auditor duga benar-benar terjadi. 4) Tindak lanjut perbaikan Rekomendasi yang dibuat jika tidak diikuti tindak lanjut tidak akan memberikan bobot terhadap inspeksi. Oleh karena itu, Kantor Akuntan Publik perlu memeriksa sistem formal yang berpola dan memonitor pelaksanaan rekomendasi. Rekomendasi hendaknya memuat siapa petugas yang bertanggung jawab melakukan tindakan koreksi dan tetapkan target penyelesaiannya. Rekomendasi-rekomendasi yang tidak disetujui atau karena suatu hal tidak dapat dilaksanakan hendaknya dijelaskan secara teknis tertulis. Karena hal ini perlu didiskusikan dengan ketua tim yang bersangkutan sebagai tindak lanjut rekomendasi yaitu: a) Mengeluarkan perintah kerja. b) Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya perbaikan. c) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
d) Memeriksa rencana dan jadwal kerja, ikuti jalannya proses konstruksi atau modifikasi. e) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah selesai dilakukan secara memadai (sesuai waktu yang ditentukan).
Misalnya,
dengan
memeriksa
peralatan,
melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan, atau menelaah prosedur yang ada. f) Menelaah kembali secara keseluruhan untuk menentukan efektifitas tindakan perbaikan, kendala atau kemungkinan timbulnya efek samping. 5) Pelaporan inspeksi Laporan inspeksi merupakan bagian penting karena laporan ini dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik pada peralatan, material, dan orang-orang yang dibutuhkan dalam semua unsur-unsur program. Seperti: pelatihan, salinan laporan yang dibagi-bagikan, dan informasi. Laporan ini dibuat secara tertulis agar auditor dapat melihat lebih baik mengenai penggolongan risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang dibawah standar. Laporan tertulis mendorong auditor untuk ingat apa yang harus mereka lakukan. Laporan mendokumentasikan semua tindakan sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang tidak teratur sering menimbulkan konflik dan pemborosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
2. Deskripsi Sistem Pengendalian Mutu di Kantor Akuntan Publik Payamta yang berkaitan dengan Standar Pengendalian Mutu IAPI. a. Mendeskripsikan Sikap Independensi Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta harus memiliki pendidikan minimal S1 dan memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun. Selain itu, auditor yang bekerja juga dituntut untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor, juga harus memiliki sikap independen dalam setiap mental disamping itu auditor yang bekerja dituntut untuk menggunakan keahlian profesional dengan cermat dan seksama sebagai seorang auditor. Kode etik akuntan publik ditetapkan sebagai prinsip dasar dan aturan etika profesi oleh setiap individu yang bekerja di Kantor Akuntan Publik dalam memberikan jasa profesionalnya. Kode etik ini terdiri dari dua bagian yaitu: bagian A dan bagian B. Bagian A menjelaskan mengenai prinsip-prinsip dasar etika profesi yaitu: integritas, objektivitas, dan kompetensi. Selain itu, terdapat juga sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional, prinsip kerahasiaan, dan perilaku profesional. Bagian B menjelaskan mengenai konsep ancaman dan pencegahan serta memberikan pedoman mengenai aturan etika berbagai situasi yang mencakup benturan kepentingan, penunjukan praktisi atau KAP, pendapat kedua, imbalan jasa profesional dan bentuk remunerasi lainnya, pemasaran jasa profesional, penerimaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
hadiah atau bentuk keramah tamahan lainnya, penyimpanan aset milik klien, objektivitas dalam semua jasa profesional, dan independensi dalam perikatan assurance. Kode etik inilah yang menjadi alasan auditor harus mematuhi ketentuan independensi yang diatur IAPI. Auditor dalam mempertahankan sikap independensi dilakukan dengan cara auditor harus memperhatikan penampilan dengan berpakaian rapi dan sopan saat bekerja, memperhatikan standar teknik profesi dan etika,
dan
berupaya
terus
untuk
meningkatkan
kemampuan
independensi meliputi: 1) Kecakapan (due care), diharapkan anggota melaksanakan tanggung jawab profesional dengan ketekunan dan kecakapan. Hal ini memperlihatkan suatu kewajiban dalam pengadaan dan pelayanan yang profesional untuk mendapatkan kemampuan anggota yang memperhatikan kepentingan utama dari pelayanan atau jasa yang diadakan dan konsisten dengan tanggung jawab profesi bagi masyarakat. 2) Kemampuan atau kompetisi didapatkan dari perpaduan pendidikan dan pengalaman. Dimulai dengan penguasaan pendidikan umum bagi penunjukkan sebagai auditor independen. Pemeliharaan kemampuan mengharapkan suatu komitmen untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan profesional yang merupakan tanggung jawab anggota. Dalam semua penugasan dan tanggung jawab setiap anggota harus berusaha mencapai tingkat kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
yang menjamin bahwa kualitas pelayanan anggota telah sesuai dengan tingkat professional yang dituntut oleh standar profesi. Setiap anggota bertanggung jawab menilai kemampuan mereka, mengevaluasi
apakah
pendidikan,
pengalaman,
dan
pertimbangannya cukup untuk suatu bentuk tanggung jawab yang dimaksudkan. 3) Semua anggota harus tekun dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap klien. Ketekunan membuat suatu pelayanan yang tepat dan teliti secara keseluruhan dan memperhatikan standar profesi yang dapat dipakai dan etika. 4) Kecakapan profesional meminta auditor merencanakan dan mengawasi dengan cukup aktivitas profesional untuk pertanggung jawaban mereka. b. Penugasan Personel Perencanaan
audit
merupakan
suatu
tahapan
terperinci
yang
menyangkut prosedur dan rencana auditor yang akan digunakan dalam pelaksanaan suatu audit. Dalam mengaudit laporan keuangan auditor harus benar-benar merencanakan audit agar efektif dan efisien. Tahap perencanaan audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan dilakukan dengan cara: pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur pengendalian internal, penetapan risiko pengendalian, melakukan analisis awal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
menentukan tingkat materialitas, membuat program audit, risk assessment atas akun, dan fraud discussion dengan manajemen. Tahap selanjutnya adalah tahap menentukan tim audit yang terdiri dari: 1) Seorang partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit. 2) Satu atau lebih manajer yang bertugas mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit. 3) Staf asisten yang bertugas melaksanakan berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit. Penetapan fee atas jasa audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta merupakan otorisasi dan wewenang Bapak Payamta dan mengacu pada Surat Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit yang diterbitkan oleh ketua umum Institut Akuntan Publik Indonesia. c. Konsultasi Auditor harus berkonsultasi dengan pihak berwenang mengenai kondisi khusus dan luarbiasa karena auditor dapat mengidentifikasi kondisi khusus dan resiko luarbiasa tersebut dan mempertimbangkan untuk menolak perikatan audit, jika auditor mendapatkan informasi dari pihak berwenang tentang calon kliennya. Seperti, calon kliennya mempunyai masalah kesulitan keuangan yang dapat mendorong manajemen melakukan salah saji material dalam pelaporan keuangaan untuk menutupi masalah keuangan tersebut. Selain itu, auditor dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
mengevaluasi kemungkinan ketersediaan laporan keuangan calon klien yang akan diaudit seperti: ketersediaan catatan akuntansi penting (jurnal, buku besar, buku besar pembantu, ketersediaan dokumen pendukung
transaksi
yang
dicatat
dalam
catatan
akuntansi,
memadainya pengendalian internal yang diterapkan dalam perusahaan calon klien). Auditor dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dengan para spesialis dilakukan dengan cara berdiskusi tentang masing-masing pendapat yang dikemukakan sudah sesuai dengan kriteria tertentu yang ditemukan selama proses audit. Auditor mendokumentasikan tentang hasil konsultasi mengenai masalah atau situasi khusus yang mengharuskan adanya konsultasi dengan cara membuat arsip tentang evaluasi terhadap integritas manajemen. Evaluasi ini bertujuan agar auditor mendapatkan keyakinan bahwa manajemen perusahaan klien dapat dipercaya. Sehingga, laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material. Hal ini dilakukan dengan cara: 1) Komunikasi dengan auditor pendahulu dengan cara meminta keterangan kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang spesifik terkait dengan hasil audit. 2) Melakukan review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan, misal: lancar atau tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
3) Meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pejabat bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien. d. Supervisi Kantor Akuntan Publik Payamta mempunyai prosedur yang dibuat mengenai supervisi. Prosedur ini mengatur tentang perencanaan perikatan, standar mutu untuk kegiatan audit, review kertas kerja dan laporan perikatan. Prosedur yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta dalam perencanaan perikatan dilakukan dengan cara: identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk diterima atau tidaknya perikatan. Dalam menpertahankan standar mutu Kantor Akuntan Publik Payamta berusaha menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan kepercayaan dari klien. Review kertas kerja dan laporan perikatan dilakukan melalui supervisi oleh senior. Pertimbangan menerima atau tidaknya suatu perikatan dilihat dari hasil: 1) Evaluasi integritas manajemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji. 2) Mengidentifikasi keadaan khusus seperti adanya persoalan hukum yang dialami oleh klien. 3) Evaluasi ketersediaan catatan akuntansi klien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
e. Pemekerjaan Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki kualifikasi untuk auditor yang akan bekerja. Kualifikasi ini dibagi menjadi 2 yaitu: kualifikasi untuk supervisor dan kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor. Kualifikasi untuk supervisor yaitu: 1) Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 Akuntansi. 2) Mempunyai pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor, minimal 5 tahun. 3) Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. 4) Mempunyai kemahiran dalam memimpin dan melatih serta berkomunikasi. 5) Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. 6) Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter, intelegensi, motivasi, dan pertimbangan). Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yang akan bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta yaitu: 1) Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 atau D3 Akuntansi. 2) Mempunyai pengalaman kerja asisten audit, minimal 3 tahun. 3) Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. 4) Mempunyai berkomunikasi.
kemahiran
memimpin
dan
melatih
serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
5) Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. 6) Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter, intelegensi, motivasi, dan pertimbangan). Kantor Akuntan Publik Payamta memberikan pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan untuk memperoleh auditor berkemampuan. Melalui program seleksi yang bersifat tertulis dan wawancara inilah Kantor Akuntan Publik Payamta dapat memilih dan menentukan staf yang akan bekerja. Pada saat interview biasanya digunakan Kantor Akuntan Publik Payamta untuk menginformasikan semua kebijakan dan prosedur yang ditetapkan kepada pelamar dan auditor baru. f. Pengembangan profesional Program pelatihan audit, perpajakan, sistem informasi, dan accurate accounting system merupakan program yang dibutuhkan auditor untuk mengembangkan profesionalitas selama bekerja di Kantor Akuntan Publik. Bagi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta mereka diberi pelatihan dan seminar agar dapat mengembangkan profesionalitasnya. Pelatihan mengenai cara mengevaluasi integritas manajemen klien dan membuat surat perikatan diberikan oleh Kantor Akuntan Publik Payamta sebagai pelatihan di tempat kerja (on the job training) selama pelaksanaan perikatan. Dengan mengikuti seminar dan membaca buku inilah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta mendapatkan informasi terkini mengenai standar profesional untuk aktivitas pengembangan dini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
g. Promosi Auditor jika ingin mengembangkan karirnya selama bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Memiliki pengetahuan teknis yang cukup. 2) Jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi. 3) Mempunyai pengalaman audit. 4) Memiliki kemampuan analitis dan judgement. 5) Dapat menjaga hubungan dengan klien 6) Mempunyai kemahiran memimpin Kantor Akuntan Publik Payamta tidak membuat batasan mengenai auditor yang ingin mengembangkan karirnya. Untuk mengevaluasi kinerja dan kemajuan auditornya Kantor Akuntan Publik Payamta dapat melihat dari pengalaman masa kerja dan evaluasi ini dilakukan secara periodik. Level auditor terdiri dari beberapa tingkatan yaitu: 1) Staf auditor harus melewati 6-9 bulan masa kerja untuk menjadi auditor junior. 2) Auditor junior harus dilakukan penilaian secara obyektif atas kinerja oleh senior auditor dan manajer untuk menjadi senior auditor. 3) Senior auditor atau manajer harus dilakukan penilaian masa kerja, pengalaman oleh partner untuk menjadi supervisor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
4) Supervisor harus memiliki sertifikat CPA (certified accountant public) pengalaman, kinerja yang baik untuk menjadi partner. h. Penerimaan Dan Keberlanjutan Klien Kantor Akuntan Publik Payamta mengevaluasi setiap calon klien terlebih dahulu sebelum diterima menjadi klien, evaluasi ini meliputi: 1) Review informasi keuangan calon klien. 2) Review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga. 3) Komunikasi dengan auditor pendahulu. 4) Pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau risiko yang tidak wajar. 5) Evaluasi independensi dan komunitas dan kemampuan Kantor Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi calon klien seperti kebutuhan dan keahlian khusus. Selain mengevaluasi calon klien Kantor Akuntan Publik Payamta juga membuat penilaian terhadap integritas manajemen calon klien. Penilaian ini digunakan untuk menyakinkan auditor bahwa manajemen perusahaan dapat dipercaya dan memutuskan untuk menerima atau tidaknya sebuah perikatan. Keberlanjutan hubungan dengan klien ditentukan dengan mengikuti prosedur pra perikatan yang telah disepakati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
i. Inspeksi Inspeksi yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta memerlukan beberapa tahapan guna memperoleh hasil inpeksi yang optimal. Beberapa tahapan yang harus diikuti yaitu: 1) Persiapan Persiapan memadai sebelum dimulainya suatu inspeksi akan menghasilkan hasil inspeksi yang memuaskan. Pada tahap ini beberapa hal yang perlu dilakukan adalah: a) Memulai dengan sikap yang positif. Tidak membuat inspeksi seolah mencari-cari kesalahan. b) Mengetahui apa yang akan dicapai. c) Mempersiapkan daftar periksa (checklist). d) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan. 2) Inspeksi Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: a) Menggunakan rencana awal yang telah ditentukan. b) Menggunakan daftar periksa (checklist). c) Menekankan segi positif. d) Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan permanen dilakukan. e) Mengklasifikasi risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
3) Mengembalikan langkah perbaikan Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu pengembangan langkahlangkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi. Banyak pilihan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak memenuhi standar, yang sangat bervariasi baik dalam biaya, efektifitas maupun metode kontrolnya. Beberapa diantaranya mampu mengurangi peluang dan besarnya kerugian apabila kecelakaan yang auditor duga benar-benar terjadi. 4) Tindak lanjut perbaikan Rekomendasi yang dibuat jika tidak diikuti tindak lanjut tidak akan memberikan bobot terhadap inspeksi. Oleh karena itu, Kantor Akuntan Publik perlu memeriksa sistem formal yang berpola dan mampu memonitor pelaksanaan rekomendasi.
Rekomendasi
hendaknya memuat siapa petugas yang bertanggung jawab melakukan tindakan koreksi dan tetapkan target penyelesaiannya. Rekomendasi-rekomendasi yang tidak disetujui atau karena suatu hal tidak dapat dilaksanakan hendaknya dijelaskan secara teknis tertulis. Karena hal ini perlu didiskusikan dengan ketua tim yang bersangkutan sebagai tindak lanjut rekomendasi yaitu: a) Mengeluarkan perintah kerja. b) Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya perbaikan. c) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
d) Memeriksa rencana dan jadwal kerja, ikuti jalannya proses konstruksi atau modifikasi. e) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah selesai dilakukan secara memadai (sesuai waktu yang ditentukan).
Misalnya,
dengan
memeriksa
peralatan,
melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan, atau menelaah prosedur yang ada. f) Menelaah kembali secara keseluruhan untuk menentukan efektifitas tindakan perbaikan, kendala atau kemungkinan timbulnya efek samping. 5) Pelaporan inspeksi Laporan inspeksi merupakan bagian penting karena laporan ini dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik pada peralatan, material, dan orang-orang yang dibutuhkan dalam semua unsur-unsur program. Seperti: pelatihan, salinan laporan yang dibagi-bagikan, dan informasi. Laporan ini dibuat secara tertulis agar auditor dapat melihat lebih baik mengenai penggolongan risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang dibawah standar. Laporan tertulis mendorong auditor untuk ingat apa yang harus mereka lakukan. Laporan mendokumentasikan semua tindakan sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang tidak teratur sering menimbulkan konflik dan pemborosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Analisis Perbandingan kajian teori tentang komponen dalam sistem pengendalian mutu menurut IAPI dengan yang ada di Kantor Akuntan Publik Payamta.
No.
1
Teori
Kantor Akuntan Publik Payamta
Independensi,
1. Independensi
Suatu prosedur yang memberikan keyakinan memadai bahwa, pada setiap lapis organisasi, semua staf profesional mempertahankan independensi sebagaimana diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik secara rinci, Kode Etik No. 1, Integritas, objektivitas, dan independensi, memuat contoh-contoh penerapan yang berlaku untuk akuntan publik.
Independensi dibagi 2 yaitu: secara fakta dan penampilan. Secara fakta auditor harus bersikap jujur, bebas dan objektif dalam melaksanakan penugasan. Hal ini berarti auditor tidak memihak dalam menyatakan peendapatnya dan mempertimbangkan fakta-fakta yang dipakai sebagai dasar pemberian opini audit Secara penampilan semua auditor yang bekerja harus menghindari hubungan baik dengan klien seperti hubungan keluarga dan hubungan keuangan yang dapat menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap independensi dari auditornya.
Sudah di terapkan/Tidak Di terapkan/ Diterapkan Sebagian Sudah Diterapkan
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
3
Penugasan personel,
2. Penugasan Personel
Prosedur yang memberikan keyakinan memadai bahwa penugasan akan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk penugasan tersebut. Dalam proses penugasan personel, sifat dan lingkup supervisi harus dipertimbangkan. Umumnya, apabila personel yang ditugaskan semakin cakap dan berpengalaman, maka supervisi secara langsung terhadap personel tersebut, semakin tidak diperlukan.
Penentuan tim audit untuk pelaksanaan penugasan terdiri dari: a. Partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit. b. Satu/lebih manajer yang akan mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit. c. Staf asisten yang melaksanakan berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit. Pelatihan yang diberikan Kantor Akuntan Publik Payamta adalah pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan
Konsultasi,
3. Konsultasi
Personel akan memperoleh informasi yang memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, dan pertimbangan yang memadai. Sifat konsultasi akan tergantung atas beberapa faktor, antara lain ukuran Kantor Akuntan Publik dan tingkat pengetahuan, kompetensi dan pertimbangan yang dimiliki oleh staf pelaksana perikatan.
Informasi didapatkan dengan cara mengidentifikasi kondisi khusus atau risiko luarbiasa yang dialami oleh klien seperti informasi tentang kesulitan keuangan. Kondisi ini dapat menjadi pertimbangan auditor untuk menolak perikatan audit. Auditor membuat arsip mengenai evaluasi terhadap integritas manajemen. Evaluasi ini dilakukan dengan cara:
Sudah Diterapkan
Sudah Diterapkan
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Supervisi, Pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik. Lingkup supervisi dan review yang sesuai pada suatu kondisi tertentu, tergantung atas beberapa faktor antara lain kerumitan masalah, kualifikasi staf pelaksana perikatan, dan lingkup konsultasi yang tersedia dan telah digunakan tanggung jawab Kantor Akuntan Publik untuk menetapkan prosedur mengenai supervisi
a. Komunikasi dengan auditor pendahulu mengenai masalah-masalah spesifik terkait dengan hasil audit. b. Melakukan review terhadap pengalaman auditor dimasa lalu dalam berhubungan dengan klien missal: lancar atau tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit. c. Meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pihak bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang ada hubungan dengan klien. Perbedaan pendapat antara spesialis (konsultan, appraiser, penasihat hukum) dan auditor pelaksanaan penugasan diselesaikan dengan berdiskusi tentang pendapat yang dikemukakan apakah sudah sesuai dengan kriteria tertentu yang ditemukan selama proses audit 4. Supervisi
Sudah Diterapkan
Prosedur perencanaan perikatan terdiri dari: identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk diterima atau tidaknya perikatan. Pertimbangan menerima atau tidaknya suatu perikatan dilihat dari hasil: a. Evaluasi integritas manajemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
berbeda dengan tanggung jawab staf secara b. Mengidentifikasi keadaan khusus seperti adanya individual untuk merencanakan dan persoalan hukum yang dialami oleh klien. melakukan supervisi secara memadai atas c. Evaluasi ketersediaan catatan akuntansi klien. perikatan tertentu. Mempertahankan standar mutu dilakukan dengan cara: menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan kepercayaan dari klien. Mereview kertas kerja dan laporan perikatan melalui supervisi oleh senior. Pemekerjaan (hiring), 5. Pemekerjaan (hiring), Semua staf profesionalnya memiliki karakteristik yang tepat sehingga memungkinkan mereka melakukan perikatan secara kompeten. Akhirnya, mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik tergantung kepada integritas, kompetensi, dan motivasi personel yang melaksanakan dan melakukan supervisi atas pekerjaan. Oleh karena itu, program pemekerjaan Kantor Akuntan Publik menjadi salah satu unsur penentu untuk mempertahankan mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik.
Sudah Diterapkan
Kualifikasi untuk calon auditor dibedakan menjadi 2 posisi yaitu posisi supervisor dan posisi ketua tim audit atau auditor. Kualifikasi untuk posisi supervisor yaitu: a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 akuntansi. b. Pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor, minimal 5 tahun. c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi. e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,intelegensi, motivasi, dan pertimbangan). Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yaitu: a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal D3 atau S1 akuntansi.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pengalaman kerja sebagai staf asisten audit, minimal 3 tahun. c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi. e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,intelegensi, motivasi, dan pertimbangan).. Pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan program yang dirancang memperoleh auditor berkemampuan. Informasi mengenai kebijakan dan prosedur Kantor Akuntan Publik diinformasikan kepada pelamar saat interview atau wawancara
6
Pengembangan profesional,
6. Pengembangan profesional,
Personel memiliki pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan merupakan sarana bagi Kantor Akuntan Publik untuk memberikan kepada personelnya pengetahuan memadai untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan kemajuan karier mereka di Kantor Akuntan Publik.
Kantor Akuntan Publik Payamta memberikan pelatihan atau training dan seminar untuk mengembangkan profesionalitas auditornya. Pelatihan ditempat kerja (on the job training) yaitu: membuat surat perikatan dan cara mengevaluasi integritas klien. Informasi mengenai perkembangan terkini dalam standar profesional diberikan melalui buku dan mengikuti seminar.
Sudah Diterapkan
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Promosi,
7. Promosi
Semua personel terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk lapis tanggung jawab yang lebih tinggi. Praktik promosi personel akan berakibat terhadap mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik. Kualifikasi personel terseleksi untuk promosi harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada karakter, intelegensi, pertimbangan, dan motivasi.
Kualifikasi bagi auditor Kantor Akuntan Publik Payamta yang ingin mengembangkan karirnya ke tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi yaitu: a. Memiliki pengetahuan teknis yang cukup. b. Jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi. c. Mempunyai pengalaman audit. d. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. e. Dapat menjaga hubungan dengan klien. f. Mempunyai kemahiran memimpin. Evaluasi kinerja auditor dilihat dari pengalaman selama masa kerja dan dilakukan secara periodik. Level auditor terdiri dari beberapa tingkatan yaitu: a. Staf auditor harus melewati 6-9 bulan masa kerja untuk menjadi auditor junior. b. Auditor junior harus dilakukan penilaian secara obyektif atas kinerja oleh senior auditor dan manajer untuk menjadi senior auditor. c. Senior auditor atau manajer harus dilakukan penilaian masa kerja, pengalaman oleh partner untuk menjadi supervisor. d. Supervisor harus memiliki sertifikat CPA (certified accountant public) pengalaman, kinerja yang baik untuk menjadi partner.
Sudah Diterapkan
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Penerimaan dan keberlanjutan klien,
8. Penerimaan dan keberlanjutan klien,
Perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki integritas. Adanya keharusan bagi Kantor Akuntan Publik untuk menetapkan prosedur dengan tujuan seperti tersebut, tidak berarti bahwa Kantor Akuntan Publik bertugas untuk menentukan integritas atau keandalan klien, dan tidak juga berarti bahwa Kantor Akuntan Publik berkewajiban kepada siapa pun, kecuali kepada dirinya, untuk menerima, menolak atau mempertahankan kliennya. Namun, dengan berdasarkan pada prinsip pertimbangan hati-hati, Kantor Akuntan Publik disarankan selektif dalam menentukan hubungan profesionalnya.
Setiap calon klien dievaluasi terlebih dahulu sebelum menjadi klien. Evaluasi tersebut meliputi: a. Review informasi keuangan calon klien. b. Review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga. c. Komunikasi dengan auditor pendahulu. d. Pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau risiko yang tidak wajar. e. Evaluasi independensi, komunitas, dan kemampuan Kantor Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi calon klien seperti kebutuhan dan keahlian khusus.
Sudah Diterapkan
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Inspeksi,
9. Inspeksi
Sudah Diterapkan
Prosedur yang berhubungan dengan unsur- Inspeksi dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: unsur pengendalian mutu telah diterapkan a. Persiapan secara efektif. Prosedur inspeksi dapat Tahap ini memerlukan beberapa hal yang perlu dirancang dan dilaksanakan oleh individu dilakukan yaitu: yang bertindak mewakili kepentingan 1) Memulai dengan sikap positif. manajemen Kantor Akuntan Publik. Jenis 2) Mengetahui apa yang akan dicapai. prosedur inspeksi yang akan digunakan 3) Mempersiapkan daftar periksa (checklist). tergantung kepada pengendalian yang 4) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik dan b. Inspeksi penetapan tanggung jawab di Kantor Tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Akuntan Publik untuk melaksanakan 1) Menggunakan rencana awal. kebijakan dan prosedur pengendalian 2) Menggunakan daftar periksa. mutunya. 3) Menekankan segi positif 4) Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan permanen dilakukan. 5) Mengklasifikasikan risiko. c. Mengembalikan Langkah Perbaikan Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu tahap pengembangan langkah-langkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi seperti: pemborosan peralatan, tenaga, material ditempat kerja. d. Tindak Lanjut Perbaikan Rekomendasi yang tidak disetujui atau tidak dilaksanakan dijelaskan secara teknis tertulis. Sebagai tindak lanjut dari rekomendasi yaitu:
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Mengeluarkan perintah kerja. 2) Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya perbaikan. 3) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian perbaikan. 4) Memeriksa rencana dan jadwal kerja. 5) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah selesai dilakukan secara memadai (sesuai waktu yang ditentukan). Misalnya, dengan memeriksa peralatan, melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan, atau menelaah prosedur yang ada. 6) Menelaah kembali secara keseluruhan untuk menentukan efektifitas tindakan perbaikan, kendala atau kemungkinan timbulnya efek samping. e. Pelaporan Inspeksi Laporan ini dibuat secara tertulis agar auditor dapat melihat lebih baik mengenai penggolongan risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang dibawah standar. Laporan tertulis mendorong auditor untuk ingat apa yang harus mereka lakukan. Laporan mendokumentasikan semua tindakan sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang tidak teratur sering menimbulkan konflik dan pemborosan.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
C. Pembahasan Sistem pengendalian mutu suatu Kantor Akuntan Publik melibatkan 9 unsur yaitu: 1. Independensi Independensi menjelaskan bahwa semua staf profesional setiap lapis organisasi harus mempertahankan independensi sebagaimana diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik secara rinci. Independensi di Kantor Akuntan Publik Payamta dilaksanakan oleh semua auditor yang bekerja dengan 2 cara. Yaitu secara fakta dan penampilan. Secara fakta auditor harus bersikap jujur, bebas dan objektif dalam melaksanakan penugasan. Hal ini berarti auditor tidak memihak dalam menyatakan peendapatnya dan mempertimbangkan fakta-fakta yang dipakai sebagai dasar pemberian opini audit Secara penampilan semua auditor yang bekerja harus menghindari hubungan baik dengan klien seperti hubungan keluarga dan hubungan keuangan yang dapat menimbulkan
kecurigaan
masyarakat
terhadap
independensi
dari
auditornya. Hal ini menunjukkan bahwa independensi di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori yang ada. 2. Penugasan Personel Penugasan personel menjelaskan bahwa penugasan akan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk penugasan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Penugasan personel yang dilakukan di Kantor Akuntan Publik Payamta dengan cara memilih staf profesionalnya menjadi tim audit untuk melaksanakan penugasan. Tim audit ini terdiri dari: Seorang partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit, satu atau lebih manajer yang bertugas mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit, dan staf asisten yang bertugas melaksanakan berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit. Pelatihan yang di berikan oleh Kantor Akuntan Publik Payamta adalah pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan. Hal ini menunjukkan bahwa penugasan personel di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori yang ada. 3. Konsultasi Konsultasi menjelaskan auditor memperoleh informasi yang memadai dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, dan pertimbangan yang memadai. Selain itu, Kantor Akuntan Publik harus menentukan dokumentasi yang dilakukan terhadap hasil konsultasi mengenai masalah khusus yang mengharuskan adanya konsultasi serta prosedur yang diikuti untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dengan para spesialis. Konsultasi yang diterapkan Kantor Akuntan Publik Payamta mengatur mengenai informasi yang diperlukan oleh auditor. Informasi didapatkan dengan cara mengidentifikasi kondisi khusus atau risiko luarbiasa yang dialami oleh klien seperti informasi tentang kesulitan keuangan. Kondisi ini dapat menjadi pertimbangan auditor untuk menolak perikatan audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Auditor Kantor Akuntan Publik Payamta juga membuat arsip mengenai evaluasi terhadap integritas manajemen. Evaluasi ini dilakukan dengan cara: a. Komunikasi dengan auditor pendahulu mengenai masalah-masalah spesifik terkait dengan hasil audit. b. Melakukan review terhadap pengalaman auditor dimasa lalu dalam berhubungan dengan klien misal: lancar atau tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit. c. Meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pihak bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang ada hubungan dengan klien. Perbedaan pendapat antara spesialis (konsultan, penasihat hukum, dan appraiser) dengan auditor pelaksanaan penugasan diselesaikan dengan berdiskusi tentang pendapat yang dikemukakan apakah sudah sesuai dengan kriteria tertentu yang ditemukan selama proses audit. Hal ini menunjukkan bahwa konsultasi di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori ada. 4. Supervisi Supervisi menjelaskan bahwa Pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik. Supervisi juga mengatur bahwa Kantor Akuntan Publik harus menyediakan prosedur perencanaan perikatan, mempertahankan standar mutu, dan review atas kertas kerja dan laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Supervisi yang ditetapkan menyangkut prosedur perencanaan perikatan terdiri dari: identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk diterima atau tidaknya perikatan. Pertimbangan menerima atau tidaknya suatu perikatan dilihat dari hasil: a. Evaluasi integritas manajemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji. b. Mengidentifikasi keadaan khusus seperti adanya persoalan hukum yang dialami oleh klien. c. Evaluasi ketersediaan catatan akuntansi klien. Kantor Akuntan Publik Payamta dalam mempertahankan standar mutu dilakukan dengan cara menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan kepercayaan dari klien. Untuk mereview kertas kerja dan laporan perikatan melalui supervisi oleh senior. Hal ini menunjukkan kebijakan supervisi Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori yang ada. 5. Pemekerjaan (hiring) Pemekerjaan mengatur tentang kualifikasi untuk calon karyawan, cara menginformasikan kebijakan Kantor Akuntan Publik ke calon karyawan, dan program untuk memperoleh auditor berkemampuan. Pemekerjaan (hiring) mengatur tentang kualifikasi untuk calon auditor yang dibedakan menjadi 2 posisi yaitu posisi supervisor dan posisi ketua tim audit atau auditor. Kualifikasi untuk posisi supervisor yaitu: a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
b. Pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor, minimal 5 tahun. c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi. e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,intelegensi, motivasi, dan pertimbangan). Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yaitu: a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal D3 atau S1 akuntansi. b. Pengalaman kerja sebagai staf asisten audit, minimal 3 tahun. c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi. e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,intelegensi, motivasi, dan pertimbangan). Pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan adalah program yang dirancang memperoleh auditor berkemampuan. Informasi mengenai kebijakan dan prosedur Kantor Akuntan Publik diinformasikan kepada pelamar saat wawancara. Hal ini menunjukkan bahwa pemekerjaan (hiring) di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori ada. 6. Pengembangan Profesional Pengembangan profesional merupakan sarana bagi Kantor Akuntan Publik untuk memberikan kepada auditornya pengetahuan memadai untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
memenuhi tanggung jawab mereka dan kemajuan karier di Kantor Akuntan Publik. Pengembangan profesionalitas diberikan Kantor Akuntan Publik Payamta melalui pelatihan dan seminar. Pelatihan yang diberikan merupakan pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan. Selain itu, pelatihan ditempat kerja (on the job training) yang diberikan untuk auditor adalah membuat surat perikatan dan cara mengevaluasi integritas klien. Informasi mengenai perkembangan terkini dalam Standar Profesional Akuntan Publik diberikan melalui buku dan mengikuti seminar. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan profesional di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori yang ada. 7. Promosi Auditor harus memiliki kualifikasi yang disyaratkan untuk tingkat lapis tanggung jawab yang lebih tinggi. Promosi juga mengatur mengenai evaluasi kinerja auditor. Promosi yang diterapkan Kantor Akuntan Publik Payamta mengatur tentang kualifikasi bagi auditor Kantor Akuntan Publik Payamta yang ingin mengembangkan karirnya ke tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi yaitu: a. Memiliki pengetahuan teknis yang cukup. b. Jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi. c. Mempunyai pengalaman audit. d. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
e. Dapat menjaga hubungan dengan klien. f. Mempunyai kemahiran memimpin. Level auditor terdiri dari beberapa tingkatan yaitu: a. Staf auditor harus melewati 6-9 bulan masa kerja untuk menjadi auditor junior. b. Auditor junior harus dilakukan penilaian secara obyektif atas kinerja oleh senior auditor dan manajer untuk menjadi senior auditor. c. Senior auditor atau manajer harus dilakukan penilaian masa kerja, pengalaman oleh partner untuk menjadi supervisor. d. Supervisor harus memiliki sertifikat CPA (certified accountant public) pengalaman, kinerja yang baik untuk menjadi partner. Evaluasi kinerja auditor dilihat dari pengalaman selama masa kerja dan dilakukan secara periodik. Hal ini menunjukkan bahwa promosi di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori ada. 8. Penerimaan dan Keberlanjutan Klien Penerimaan dan keberlanjutan klien mengatur perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan hubungan dengan klien yang
manajemennya
tidak
memiliki
integritas.
Penerimaan
dan
keberlanjutan klien juga menjelaskan tentang perlunya evaluasi terhadap calon klien. Penerimaan dan keberlanjutan klien yang diterapkan Kantor Akuntan Publik Payamta mengatur mengenai pertimbangan Kantor Akuntan Publik dalam menerima dan melanjutkan hubungan dengan klien, penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
terhadap calon klien. Dalam menerima calon klien Kantor Akuntan Publik melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum menjadi klien. Evaluasi tersebut meliputi: a. Review informasi keuangan calon klien. b. Review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga. c. Komunikasi dengan auditor pendahulu. d. Pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau risiko yang tidak wajar. e. Evaluasi independensi, komunitas, dan kemampuan Kantor Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi calon klien seperti kebutuhan dan keahlian khusus. Penilaian dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta terhadap integritas manajemen. Penilaian ini digunakan untuk menyakinkan auditor bahwa manajemen perusahaan dapat dipercaya, dan memutuskan untuk menerima atau tidaknya sebuah perikatan. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan dan keberlanjutan klien di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori ada. 9. Inspeksi Inspeksi berhubungan dengan unsur-unsur pengendalian mutu diterapkan secara efektif. Inspeksi dapat dirancang dan dilaksanakan oleh individu yang bertindak mewakili kepentingan manajemen Kantor Akuntan Publik. Inspeksi Kantor Akuntan Publik Payamta melalui beberapa tahapan yang harus diikuti, hal ini dilakukan agar hasil inspeksi optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Tahapan-tahapan inspeksi yaitu: a. Persiapan Tahap ini memerlukan beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu: 1) Memulai dengan sikap positif. 2) Mengetahui apa yang akan dicapai. 3) Mempersiapkan daftar periksa (checklist). 4) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan b. Inspeksi Tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1) Menggunakan rencana awal. 2) Menggunakan daftar periksa. 3) Menekankan segi positif 4) Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan permanen dilakukan. 5) Mengklasifikasikan risiko. c. Mengembalikan Langkah Perbaikan Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu tahap pengembangan langkah-langkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi seperti: pemborosan peralatan, tenaga, dan material yang digunakan ditempat kerja. d. Tindak Lanjut Perbaikan Rekomendasi yang tidak disetujui atau tidak dilaksanakan dijelaskan secara teknis tertulis. Sebagai tindak lanjut dari rekomendasi yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
1) Mengeluarkan perintah kerja. 2) Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya perbaikan. 3) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian perbaikan. 4) Memeriksa rencana dan jadwal kerja. 5) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah selesai dilakukan secara memadai (sesuai waktu yang ditentukan). Misalnya: memeriksa peralatan, melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan, atau menelaah prosedur yang ada. 6) Menelaah
kembali
secara
keseluruhan
efektifitas
tindakan
perbaikan,
kendala
untuk
menentukan
atau
kemungkinan
timbulnya efek samping. e. Pelaporan Inspeksi Laporan ini dibuat secara tertulis agar auditor dapat melihat lebih baik mengenai penggolongan risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang dibawah standar. Laporan tertulis mendorong auditor untuk mengingat apa yang harus mereka lakukan. Laporan mendokumentasikan semua tindakan sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang tidak teratur sering menimbulkan konflik dan pemborosan. Inspeksi yang sudah diterapkan di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah sesuai dengan teori ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi atas penelitian yang dilakukan di Kantor Akuntan Publik Payamta, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian mutu yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia sudah diterapkan di Kantor Akuntan Publik Payamta. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah 1. Tidak adanya data secara rinci mengenai prosedur supervisi dan prosedur penerimaan dan keberlanjutan klien karena data tersebut merupakan kerahasiaan Kantor Akuntan Publik dan tidak bisa dijelaskan secara rinci. 2. Data hanya didapatkan dari hasil wawancara yang belum dikonfirmasi oleh responden selanjutnya atas jawaban dari responden sebelumnya. Sehingga, data tidak didapat berkaitan dengan penelitian C. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang diajukan untuk peneliti mendatang yaitu: Menambah indikator pengukur yang lain dan lebih luas, tentunya menggunakan Standar Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia yaitu: standar auditing, standar atestasi, standar jasa akuntansi dan review, dan standar jasa konsultasi.
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Keenam. BPFE, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Audit. Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta. Jusup, Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan). Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta. Menteri Keuangan, Peraturan Menteri Keuangan No 17/PMK/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Mulyadi. 2002. Auditing. Salemba Empat, Jakarta. Munawir. 1999. Auditing Modern. Edisi Kesatu. BPFE, Jogyakarta. Nasution, Putrama Buntoro. 2008. “Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik Terhadap Pekerjaan Lapangan Audit”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi. Universitas Sanata Dharma. 2010. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Pradipto, Agustinus Adhi Yudho. 2010. “Analisis Perencanaan Audit Laporan Keuangan Pada Kantor Akuntan Publik Joachim Sulistyo dan Rekan”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Pembangunan nasional Veteran, Yogyakarta. Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Spillane, J, James. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Suharsimi, Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Rajawali Press, Jakarta.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Tuanakotta, Theodorus. 2013. Audit Berbasis ISA. Salemba Empat, Jakarta. Wibowo, Bagus. 2007. ”Penilaian Kepatuhan akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Standar Auditing dan Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Lampiran Pertanyaan Wawancara 1. Independensi a. Kualifikasi apa saja yang dimiliki auditor yang bekerja di KAP Payamta? b. Mengapa semua auditor pada setiap tingkat organisasi diwajibkan untuk mematuhi ketentuan independensi yang diatur oleh IAPI? c. Bagaimana cara auditor mempertahankan sikap independensi? 2. Penugasan Personel a. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik membuat perencanaan dalam setiap penugasan? b. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik membentuk tim penugasan yang bertanggung jawab dalam penugasan? c. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik dalam menetapkan fee atas jasa auditnya? 3. Konsultasi a. Mengapa auditor harus berkonsultasi dengan pihak yang berwenang mengenai masalah yang komplek dan tidak biasa? b. Bagaimana cara menyelesaian perbedaan pendapat antara auditor dengan para spesialis? c. Bagaimana cara auditor mendokumentasikan tentang hasil konsultasi mengenai masalah atau situasi khusus yang mengharuskan adanya konsultasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
4. Supervisi a. Apa ada prosedur yang dibuat mengenai supervisi? b. Bagaimana prosedur untuk perencanaan perikatan? c. Bagaimana Kantor Akuntan Publik mempertahankan standar mutu untuk kegiatan auditnya? d.
Prosedur apa saja yang dilakukan untuk mereview kertas kerja dan laporan perikatan?
5. Pemekerjaan a. Apa kualifikasi yang harus dimiliki auditor jika akan bekerja di KAP Payamta? b.
Program atau pelatihan apa saja
yang dirancang Kantor Akuntan
Publik untuk memperoleh auditor berkemampuan? c. Bagaimana Kantor Akuntan Publik menginformasikan kepada pelamar dan auditor baru mengenai semua kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik? d. Bagaimana KAP Payamta dalam menentukan dan memilih staff ? 6. Pengembagan Profesional a. Program apa saja yang dibutuhkan auditor dalam mengembangkan profesionalitas selama bekerja di Kantor Akuntan Publik? b. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik dalam mengembangkan profesionalitas bagi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
c. Pelatihan apa saja yang dilakukan di tempat kerja (on the job training) selama pelaksanaan perikatan? d. Bagaimana cara kantor akuntan memberikan informasi terkini dalam standar profesional bagi auditor untuk terlibat dalam aktivitas pengembangan diri? 7. Promosi a. Kriteria apa saja yang dibutuhkan auditor dalam mengembangkan karirnya selama bekerja di Kantor Akuntan Publik? b. Apa ada batasan yang dibuat KAP Payamta mengenai pengembangan karir auditornya? c. Bagaimana Kantor Akuntan Publik mengevaluasi kinerja auditornya dan secara periodik memberitahu auditor tersebut untuk kemajuan auditor? 8. Penerimaan Dan Keberlanjutan Klien a. Apa pertimbangan Kantor Akuntan Publik dalam menerima klien? b. Apa ada prosedur yang dibuat berkaitan dengan penilaian terhadap klien? c. Bagaimana Kantor Akuntan Publik menentukan keberlanjutan hubungannya dengan klien? 9. Inspeksi a. Apa ada rancangan yang dibuat mengenai inspeksi? b. Jenis prosedur inspeksi apa yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik Payamta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
c. Bagaimana Kantor Akuntan Publik menetapkan isi dan batas lingkup program inspeksi? d. Bagaimana implementasi hasil dari inspeksi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Lampiran Hasil Wawancara
1. Kualifikasi apa saja yang dimiliki auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta? a. Responden A: minimal pendidikan S1 akuntansi, memiliki keahlian yang cukup sebagai auditor. b. Responden B: pengalaman kerja 3 tahun, memiliki pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor, memiliki independen disetiap mental. c. Responden C: minimal pendidikan S1 akuntansi, pengalaman kerja 3 tahun, memiliki independen dalam setiap mental. d. Responden D: menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama sebagai auditor, memiliki keahlian dan pelatihan teknis. e. Responden E: memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor, memiliki sikap independen dalam setiap mental, menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama. f. Rangkuman: Kualifikasi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta terdiri dari : pendidikan minimal S1 akuntansi, pengalaman kerja minimal 3 tahun, memiliki sikap independen dalam setiap mental, memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor, dan menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama sebagai seorang auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
2. Mengapa semua auditor pada setiap tingkat organisasi diwajibkan untuk mematuhi ketentuan independensi yang diatur oleh IAPI? a. Responden A: auditor dituntut mematuhi independensi yang diatur oleh IAPI karena itu berkaitan dengan kode etik. b. Responden B: saya mematuhi kode etik profesi akuntan publik yang mengatur mengenai integritas, objektivitas,dan kompetensi. c. Responden C: karena hal tersebut terkait dengan kode etik profesi akuntan publik. d. Responden D: saat memberikan jasa audit sebagai auditor saya dituntut untuk menjalankan kode etik profesi akuntan publik dan aturan etika profesi. e. Responden E: kami dalam memberikan jasa profesional selalu mengikuti prinsip dasar dan aturan etika profesi yang ditetapkan oleh kode etik profesi akuntan publik. f. Rangkuman: Auditor pada setiap tingkat organisasi diwajibkan untuk mematuhi ketentuan tentang independensi yang diatur oleh IAPI karena setiap memberikan jasa profesionalnya ataupun jasa audit mereka dituntut mematuhi kode etik profesi akuntan publik yang menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi mengenai integritas, objektivitas, dan kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
3. Bagaimana cara auditor mempertahankan sikap independensi? a. Responden A: memakai pakaian yang rapi dan sopan , dan berupaya meningkatkan kemampuan independensi. b. Responden B: auditor harus memiliki kecakapan (due care) dengan kecakapan ini diharapkan auditor melaksanakan tanggung jawab profesional dengan kecakapan dan ketekunan. Hal ini memperlihatkan dalam memberikan pelayanan yang profesional untuk mendapatkan kemampuan auditor yang memperhatikan kepentingan utama dari setiap pelayanan/ jasa yang diadakan dan konsisten dengan tanggung jawab profesi bagi masyarakat. c.
Responden C: semua auditor harus tekun dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap klien, pekerjaan, dan masyarakat. Ketekunan membuat pelayanan yang tepat dan teliti secara keseluruhan dan memperhatikan standar profesi yang dapat dipakai dan etika.
d.
Responden D: auditor harus memperhatikan standar teknik profesi dan etika, berusaha meningkatkan kemampuan independensi, dan dilihat dari kemampuan atau kompetisi yang didapat auditor dari perpaduan pendidikan dan pengalaman. Dimulai dengan penguasaan pendidikan umum bagi penunjukkan sebagai auditor independen. Pemeliharaan kemampuan mengharapkan suatu komitmen untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan profesional yang merupakan tanggung jawab auditor dalam semua penugasan dan tanggung jawabnya. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
anggota harus berusaha mencapai tingkat kemampuan yang menjamin bahwa kualitas pelayanan auditor telah sesuai dengan tingkat profesional yang dituntut oleh standar profesi. e. Responden E: memiliki kecakapan profesional yang meminta auditor untuk merencanakan dan mengawasi dengan cukup aktivitas profesional untuk pertanggung jawaban mereka, dan memakai pakaian rapi dan sopan pada setiap penugasan dan bertemu klien. f. Rangkuman: Auditor mempertahankan sikap independensi dilakukan dengan cara : auditor harus memperhatikan standar teknik profesi dan etika, berpakaian rapi dan sopan setiap penugasan dan bertemu klien, auditor harus berupaya terus meningkatkan kemampuan independensi, memiliki
kecakapan,
ketekunan,
kecakapan
profesional,
dan
kemampuan atau kompetisi yang didapat dari pendidikan dan pengalaman. 4. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik membuat perencanaan dalam setiap penugasan? a. Responden A: perencanaan audit dimulai dengan tahapan pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur PI, penetapan risiko, analisis awal, tentukan tingkat materialitas, program audit, risk assessment atas akun, dan fraud discussion dengan manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
b. Responden B: tahapan pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur PI, penetapan risiko, analisis awal, tentukan tingkat materialitas, program audit, risk assessment atas akun, dan fraud discussion dengan manajemen. c. Responden C: perencanaan audit setiap penugasan ditetapkan sesuai prosedur yang telah ditentukan. d. Responden D: pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur PI, penetapan risiko, analisis awal, tentukan tingkat materialitas, program audit, risk assessment atas akun, dan fraud discussion dengan manajemen. e. Responden E: perencanaan audit setiap penugasan ditetapkan sesuai prosedur yang telah ditentukan yaitu: pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur PI, penetapan risiko, analisis awal, tentukan tingkat materialitas, program audit, risk assessment atas akun, dan fraud discussion dengan manajemen. f. Rangkuman: Perencanaan audit yang dibuat Kantor Akuntan Publik payamta di setiap penugasan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan yaitu: pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur PI, penetapan risiko, analisis awal, tentukan tingkat materialitas, program audit, risk assessment atas akun, dan fraud discussion dengan manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
5. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik membentuk tim penugasan yang bertanggung jawab dalam penugasan? a. Responden A: memilih tim penugasan yang terdiri dari partner, manajer, staf asisten atau auditor. b. Responden B: partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit, manajer yang akan mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit, dan staf asisten atau auditor yang melaksanakan berbagai prosedur yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit. c. Responden C: tim penugasan biasanya terdiri dari partner, satu/ lebih manajer, dan auditor d. Responden D: menentukan tim audit terdiri dari seorang partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian perikatan audit, satu atau lebih manajer yang bertugas mengkoordinasi dan mengawasi, dan staf asisten atau auditor yang melaksanakan berbagai prosedur audit. e. Responden E: membentuk tim untuk melaksanakan penugasan biasanya tim tersebut terdiri dari 3 bagian yaitu partner, manajer, dan auditor yang mempunyai tugas berbeda. f. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta membentuk tim audit yang bertanggung jawab dalam penugasan terdiri dari: seorang partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit, satu atau lebih manajer yang akan mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit, dan staf asisten atau auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
yang melaksanakan berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit. 6. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik dalam menetapkan fee atas jasa auditnya? a. Responden A: setahu saya fee audit ditetapkan oleh bapak Payamta. b. Responden B: mengenai berapa jumlah fee atas jasa yang sudah diberikan itu merupakan otorisasi bapak Payamta. c. Responden C: fee audit mengacu surat keputusan yang dikeluarkan oleh IAPI d. Responden D: penetapan fee atas jasa audit diotorisasi oleh saya dan mengacu pada surat keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit yang diterbitkan oleh ketua umum Institut Akuntan Publik Indonesia. e. Responden E: penetapan fee audit mengacu pada surat keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008. f. Rangkuman: Penetapan fee atas jasa audit yang diberikan kepada perusahaan atau klien merupakan otorisasi dari bapak Payamta selaku pemilik Kantor Akuntan Publik dan mengacu pada surat keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit yang diterbitkan oleh ketua umum Institut Akuntan Publik Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
7. Mengapa auditor harus berkonsultasi dengan pihak berwenang mengenai masalah yang komplek dan tidak biasa? a. Responden A: konsultasi ada 2 cara yaitu mengidentifikasi kondisi khusus dan risiko luar biasa, dan mengevaluasi kemungkinan ketersediaan laporan keuangan calon klien yang diaudit. Dengan cara ini auditor dapat mempertimbangkan untuk menerima atau menolak perikatan. b. Responden B: untuk mendapatkan informasi mengenai calon kliennya. c. Responden C: agar auditor dapat mengevaluasi ketersediaan laporan keuangan calon klien dan mempertimbangkan perikatan audit. d. Responden D: mendapatkan informasi mengenai kondisi kliennya. e. Responden E: mendapatkan informasi mengenai calon kliennya misalnya informasi mengenai kesulitan keuangan yang dapat menyebabkan manajemen melakukan salah saji material. Selain itu, dengan berkonsultasi dapat membantu pertimbangan kami untuk membuat suatu perikatan audit. f. Rangkuman: Auditor harus berkonsultasi dengan pihak berwenang mengenai kondisi khusus atau komplek karena auditor akan mendapatkan informasi mengenai calon kliennya yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan perikatan dan auditor dapat mengevaluasi ketersediaan laporan keuangan calon klien diaudit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
8. Bagaimana cara penyelesaian perbedaan pendapat antara auditor dengan spesialis.? a. Responden A: berbicara atau berdiskusi. b. Responden B: mengemukakan pendapat masing-masing apakah sudah sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu selama proses audit. c. Responden C: diskusi d. Responden D: mendiskusikan pendapat masing-masing kemudian disesuaikan dengan temuan-temuan selama proses audit e. Responden E: untuk penyelesaian perbedaan pendapat biasanya dilakukan dengan diskusi dan mengemukakan pendapat masingmasing. f. Rangkuman: Penyelesaian pendapat dengan spesialis dilakukan auditor dengan cara berdiskusi mengenai masing-masing pendapat yang dikemukakan sudah sesuai dengan kriteria atau temuan tertentu yang ditemukan selama proses audit. 9. Bagaimana cara auditor mendokumentasikan tentang hasil konsultasi mengenai masalah atau situasi khusus yang mengharuskan adanya konsultasi? a. Responden A: dokumentasi hasil konsultasi masalah khusus dilakukan dengan cara pengarsipan. b. Responden B: dibuat arsip mengenai evaluasi integritas manajemen yang kami tanyakan kepada auditor pendahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
c. Responden C: pengarsipan terutama masalah eveluasi integritas manajemen yang kami lakukan untuk mendapat keyakinan bahwa manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material. d. Responden D: arsip mengenai evaluasi integritas manajemen yang dilakukan dengan review terhadap pengelaman auditor dimasa lalu dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan missal lancar atau tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit. e. Responden E: meminta keterangan pihak ketiga bisa berupa penasihat hukum, bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien. f. Rangkuman: Auditor mendokumentasikan tentang hasil konsultasi mengenai masalah atau situasi khusus yang mengharuskan adanya konsultasi dengan cara membuat arsip tentang evaluasi terhadap integritas manajemen. Evaluasi ini bertujuan agar auditor mendapatkan keyakinan bahwa manajemen perusahaan klien dapat dipercaya. Sehingga, laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material. Hal ini dilakukan dengan cara: Komunikasi dengan auditor pendahulu dengan cara meminta keterangan kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang spesifik terkait dengan hasil audit, melakukan review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan, misal: lancar atau tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit, dan meminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pejabat bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien. 10. Apa ada prosedur yang dibuat mengenai supervisi? a. Responden A: ada b. Responden B: ada prosedur supervisi c. Responden C: ada prosedur yang dibuat untuk supervisi itu d. Responden D: ada e. Responden E: ada f. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta membuat prosedur untuk supervisi. 11. Bagaimana prosedur untuk perencanaan perikatan? a. Responden A,B,C,D,E: prosedur perencanaan perikatan terdiri dari identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien, dan ditentukan diterima atau tidaknya perikatan. b. Rangkuman: Prosedur perencanaan perikatan Kantor Akuntan Publik Payamta terdiri dari identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien, dan ditentukan diterima atau tidaknya perikatan. 12. Bagaimana Kantor Akuntan Publik mempertahankan standar mutu untuk kegiatan auditnya? a. Responden A: jaga kualitas audit dan integritas auditor b. Responden B: menjaga kepercayaan dari klien dan menjaga kualitas audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
c. Responden C: menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas auditor dan kepercayaan dari klien. d. Responden D: menjaga integritas kami selaku auditor dan kepercayaan dari klien. e. Responden E: semua auditor harus menjaga kualitas auditnya, integritasnya dan kepercayaan dari klien. f. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta mempertahankan standar mutu untuk kegiatan auditnya dilakukan dengan cara menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas, dan kepercayaan dari klien. 13. Prosedur apa saja yang dilakukan untuk mereview kertas kerja dan laporan perikatan? a. Responden A,B,C,D,E: untuk mereview kertas kerja dan laporan perikatan dilakukan melalui supervisi oleh senior. b. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta mereview kertas kerja dan laporan perikatan dilakukan melalui supervisi oleh senior. 14. Apa kualifikasi yang harus dimiliki auditor jika akan bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta? a. Responden A: kualifikasi bagi calon karyawan dibagi menjadi 2 yaitu untuk supervisor dan auditor atau ketua tim audit. Supervisor harus mempunyai pengalaman sebagai ketua tim audit atau auditor selama 5 tahun. Sedangkan, untuk posisi ketua tim audit atau auditor pengalaman kerja sebagai staf asisten selama 3 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
b. Responden B: kualifikasi lainnya untuk menjadi supervisor dan auditor atau ketua tim yaitu mempunyai pengetahuan teknis yang cukup minimal S1 untuk supervisor dan D3/S1 untuk posisi auditor/ ketua tim audit. c. Responden C: untuk menjadi seorang auditor atau supervisor harus mempunyai kemampuan analitis dan judgemental dan mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta komunikasi. d. Responden D: mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien dan mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter, intelegensi, motivasi, dan pertimbangan) e.
Responden E: calon karyawan yang dibutuhkan dikantor ini harus mempunyai sikap kepemimpinan, pengamalan kerja minimal 3-5 tahun, pendidikan minimal D3 atau S1 dan mempunyai kemampuan analitis.
f. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki kualifikasi untuk auditor yang akan bekerja. Kualifikasi ini dibagi menjadi 2 yaitu: kualifikasi untuk supervisor dan kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor. Kualifikasi untuk supervisor yaitu: mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 Akuntansi, mempunyai pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor minimal 5 tahun, mempunyai kemampuan analitis dan judgemental, mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi, mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien, dan mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
sikap mental pribadi dan profesional (karakter, intelegensi, motivasi, dan pertimbangan). Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yang akan bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta yaitu: mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 atau D3 Akuntansi, mempunyai pengalaman kerja asisten audit minimal 3 tahun, mempunyai kemampuan analitis dan judgemental, mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi, mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien, dan mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter, intelegensi, motivasi, dan pertimbangan). 15. Program atau pelatihan apa saja yang dirancang Kantor Akuntan Publik untuk memperoleh auditor berkemampuan? a. Responden A: pelatihan audit b. Responden B: perpajakan c. Responden C: pelatihan audit dan perpajakan d. Responden D: perpajakan dan audit intern e. Responden E: pelatihan audit f. Rangkuman: Pelatihan yang dirancang untuk mendapatkan auditor berkemampuan adalah pelatihan audit, perpajakan, dan audit intern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
16. Bagaimana Kantor Akuntan Publik menginformasikan kepada pelamar dan auditor baru mengenai semua kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik? a. Responden A,B,C,D,E: pada saat interview atau wawancara. b. Rangkuman: Auditor baru dan pelamar memperoleh informasi mengenai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan pada saat interview atau wawancara. 17. Bagaimana Kantor Akuntan Publik Payamta dalam menentukan dan memilih staff? a. Responden A,B,C,D,E: staff ditentukan melalui program seleksi tertulis dan wawancara. b. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta dalam menentukan dan memilih staff melalui program seleksi tertulis dan wawancara. 18. Program apa saja yang dibutuhkan auditor dalam mengembangkan profesionalitas selama bekerja diKantor Akuntan Publik? a. Responden A,B: program pelatihan audit dan perpajakan yang paling penting untuk meningkatkan kemampuan b. Responden C: program pelatihan sistem informasi dan perpajakan c. Responden D: audit dan accurate accounting system. d. Responden E: perpajakan dan audit e. Rangkuman:Program yang dibutuhkan auditor dalam mengembangkan profesionalitas adalah pelatihan perpajakan, pelatihan audit, sistem informasi, dan accurate accounting system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
19. Bagaimana cara Kantor Akuntan Publik dalam mengembangkan profesionalitas bagi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik tersebut? a. Responden A,B,C,D,E: lewat seminar dan pelatihan atau training b. Rangkuman: Auditor yang bekerja diberi pelatihan dan seminar untuk mengembangkan profesionalitasnya. 20. Pelatihan apa saja yang dilakukan di tempat kerja (on the job training) selama pelaksanaan perikatan? a. Responden A,B,C,D,E: pelatihan mengenai cara mengevaluasi integritas manajemen klien dan membuat surat perikatan audit. b. Rangkuman: On the job training yang dilakukan selama pelaksanaan perikatan adalah membuat surat perikatan dan pelatihan mengenai cara mengevaluasi integritas manajemen klien. 21. Bagaimana cara kantor akuntan memberikan informasi terkini dalam standar professional bagi auditor untuk terlibat dalam aktivitas pengembangan diri? a. Responden A,B,C,D,E: mengikuti seminar dan membaca buku. b. Rangkuman: Kantor akuntan memberikan informasi terkini dengan cara mengikuti seminar dan membaca buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
22. Kriteria apa saja yang dibutuhkan auditor dalam mengembangkan karirnya selama bekerja diKantor Akuntan Publik? a. Responden A: memiliki pengetahuan teknis yang cukup dan mempunyai kemampuan analitis dan judgement. b. Responden B: jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi, mempunyai pengalaman audit, dan memiliki pengetahuan yang cukup c. Responden C: mempunyai kemampuan analitis dan judgement, mempunyai pengalaman, dan mempunyai kemahiran memimpin d. Responden D: dapat menjaga hubungan dengan klien, jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi, dan mempunyai pengalaman yang cukup. e. Responden E: jenjang minimal S1 akuntansi, mempunyai pengalaman, mempunyai kemampuan analitis dan pengetahuan teknis yang cukup, dan memiliki kemampuan judgement. f. Rangkuman: Kriteria yang dibutuhkan auditor untuk mengembangkan karirnya adalah : jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi, mempunyai pengalaman audit, memiliki pengetahuan teknis yang cukup, memiliki kemampuan analitis dan judgement, dapat menjaga hubungan dengan klien, dan mempunyai kemahiran memimpin. 23. Apa ada batasan yang dibuat Kantor Akuntan Publik Payamta mengenai pengembangan karir auditornya? a. Responden A,B,C,D,E: tidak ada batasan yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
b. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta tidak membuat batasan untuk pengembangan karir auditornya. 24. Bagaimana Kantor Akuntan Publik mengevaluasi kinerja auditornya dan secara periodik memberitahu auditor tersebut untuk kemajuan auditor? a. Responden A,B,C,D,E: Kantor Akuntan Publik Payamta dalam mengevaluasi
kinerja
auditornya
secara
periodik
dilihat
dari
pengalaman selama masa kerja. b. Rangkuman: Cara mengevaluasi kinerja auditornya dilihat dari pengalaman selama masa kerja auditornya. 25. Apa pertimbangan Kantor Akuntan Publik dalam menerima klien? a. Responden A,B,C,D,E: setiap calon klien harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum diterima menjadi klien, meliputi: review informasi keuangan calon klien, review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga, komunikasi dengan auditor pendahulu, pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau risiko yang tidak wajar, dan evaluasi independensi dan komunitas
dan
kemampuan
Kantor
Akuntan
Publik
untuk
menyediakan jasa bagi calon klien seperti kebutuhan dan keahlian khusus. b. Rangkuman: Pertimbangan Kantor Akuntan Publik dalam menerima klien adalah setiap calon klien harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum diterima menjadi klien, meliputi: review informasi keuangan calon klien, review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
komunikasi dengan auditor pendahulu, pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau risiko yang tidak wajar, dan evaluasi independensi dan komunitas dan kemampuan Kantor Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi calon klien seperti kebutuhan dan keahlian khusus. 26. Apa ada prosedur yang dibuat berkaitan dengan dengan penilaian terhadap klien? a. Responden A: ada. b. Responden B: ada. c. Responden C: ada berkaitan dengan integritas manajemen klien d. Responden D: penilaian dilakukan berkaitan dengan manajemen klien, penilaian ini berguna menyakinkan auditor bahwa manajemen perusahaan dapat dipercaya. e. Responden E: ada penilaian untuk manajemen klien yang digunakan untuk menyakinkan auditor terhadap integritas manajemen perusahaan tersebut dapat dipercaya dan penilaian tersebut digunakan untuk bahan pertimbangan menerima atau menolak perikatan. f. Rangkuman: Prosedur penilaian dibuat untuk menilai integritas manajemen klien. Penilaian ini digunakan untuk menyakinkan auditor bahwa manajemen perusahaan dapat dipercaya dan penilaian tersebut diigunakan untuk bahan pertimbangan menerima atau menolak perikatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
27. Bagaimana Kantor Akuntan Publik menentukan keberlanjutannya dengan klien? a. Responden A,B,C,D,E: untuk menentukan keberlanjutannya dengan klien dilakukan dengan cara mengikuti prosedur pra perikatan yang telah disepakati. b. Rangkuman: Keberlanjutan hubungan dengan klien ditentukan dengan mengikuti prosedur pra perikatan yang telah disepakati. 28. Apa ada rancangan yang dibuat mengenai inspeksi? a. Responden A,B,C,D,E: ada rancangan yang dibuat mengenai inspeksi. b. Rangkuman: Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki rancangan mengenai inspeksi. 29. Jenis prosedur inspeksi apa yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik Payamta? a. Responden A,B,C,D,E: wewenang supervisor b. Rangkuman: Jenis prosedur inspeksi merupakan wewenang supervisor. 30. Bagaimana kantor akuntan menetapkan isi dan batas lingkup program inspeksi? 31. Bagaimana implementasi hasil dari inspeksi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
a. Jawaban untuk pertanyaan no 30 dan 31 merupakan tahapan dari prosedur inspeksi secara keseluruhan. Jawaban dari responden A,B,C,D,E yaitu: guna memperoleh hasil inpeksi yang optimal. Beberapa tahapan yang harus diikuti yaitu: 1) Persiapan Persiapan memadai sebelum dimulainya suatu inspeksi akan menghasilkan hasil inspeksi yang memuaskan. Pada tahap ini beberapa hal yang perlu dilakukan adalah: a) Memulai dengan sikap yang positif. Tidak membuat inspeksi seolah mencari-cari kesalahan. b) Mengetahui apa yang akan dicapai. c) Mempersiapkan daftar periksa (checklist). d) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan. 2) Inspeksi Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: a) Menggunakan rencana awal yang telah ditentukan. b) Menggunakan daftar periksa (checklist). c) Menekankan segi positif. d) Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan permanen dilakukan. e) Mengklasifikasi risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
3) Mengembalikan langkah perbaikan Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu pengembangan langkahlangkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi. Banyak pilihan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak memenuhi standar, yang sangat bervariasi baik dalam biaya, efektifitas maupun metode kontrolnya. Beberapa diantaranya mampu mengurangi peluang dan besarnya kerugian apabila kecelakaan yang auditor duga benar-benar terjadi. 4) Tindak lanjut perbaikan Rekomendasi yang dibuat jika tidak diikuti tindak lanjut tidak akan memberikan bobot terhadap inspeksi. Oleh karena itu, Kantor Akuntan Publik perlu memeriksa sistem formal yang berpola dan mampu memonitor pelaksanaan rekomendasi.
Rekomendasi
hendaknya memuat siapa petugas yang bertanggung jawab melakukan tindakan koreksi dan tetapkan target penyelesaiannya. Rekomendasi-rekomendasi yang tidak disetujui atau karena suatu hal tidak dapat dilaksanakan hendaknya dijelaskan secara teknis tertulis. Karena hal ini perlu didiskusikan dengan ketua tim yang bersangkutan sebagai tindak lanjut rekomendasi yaitu: a) Mengeluarkan perintah kerja. b) Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya perbaikan. c) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
d) Memeriksa rencana dan jadwal kerja, ikuti jalannya proses konstruksi atau modifikasi. e) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah selesai dilakukan secara memadai (sesuai waktu yang ditentukan).
Misalnya,
dengan
memeriksa
peralatan,
melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan, atau menelaah prosedur yang ada. f) Menelaah kembali secara keseluruhan untuk menentukan efektifitas tindakan perbaikan, kendala atau kemungkinan timbulnya efek samping. 5) Pelaporan inspeksi Laporan inspeksi merupakan bagian penting karena laporan ini dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik pada peralatan, material, dan orang-orang yang dibutuhkan dalam semua unsur-unsur program. Seperti: pelatihan, salinan laporan yang dibagi-bagikan, dan informasi. Laporan ini dibuat secara tertulis agar auditor dapat melihat lebih baik mengenai penggolongan risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang dibawah standar. Laporan tertulis mendorong auditor untuk ingat apa yang harus mereka lakukan. Laporan mendokumentasikan semua tindakan sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang tidak teratur sering menimbulkan konflik dan pemborosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
b. Rangkuman : prosedur inspeksi terbagi menjadi 5 tahapan yaitu persiapan, inspeksi, mengembalikan langkah perbaikan, tindak lanjut perbaikan, dan pelaporan inspeksi. Tahapan persiapan untuk menentukan isi dan batas lingkup inspeksi. Sedangkan, tahapan mengembalikan perbaikan sampai pelaporan merupakan implementasi dari hasil inspeksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112