Jimmy Budhi Kantor Akuntan Publik
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002)
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1. Neraca Konsolidasi
1
2. Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
3. Laporan Perubahan Ekuitas (Defisiensi Modal) Konsolidasi
5
4. Laporan Arus Kas Konsolidasi
6
5. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
7
Brought to you by Global Reports
Laporan Auditor Independen Laporan No. 045/2004 Dewan Direksi PT Bakrie & Brothers Tbk Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Bakrie & Brothers Tbk dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2003, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan Anak perusahaan tertentu yang mencerminkan jumlah aktiva dan pendapatan masing-masing sebesar 10,75% dan 5,93% dari laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2003. Laporan keuangan Anak perusahaan tertentu tersebut diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sepanjang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk Anak perusahaan dimaksud, semata-mata berdasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2002 telah diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya tanggal 28 Maret 2003 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai proses restrukturisasi hutang Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu serta dampak kondisi ekonomi Indonesia. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Brought to you by Global Reports
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan dari auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan hasil usaha konsolidasi, perubahan ekuitas konsolidasi serta arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Seperti dijelaskan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan telah melakukan penyesuaian (menyajikan kembali) laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002. Catatan 35 atas laporan keuangan konsolidasi menjelaskan bahwa PT Bakrie Pipe Industries (BPI), Anak perusahaan, telah menandatangani restrukturisasi hutang dengan krediturnya pada tahun 2001 yang mengharuskan BPI membayar pinjaman pokok dan bunga sesuai jadual yang telah disepakati. Sejak kuartal keempat tahun 2002, BPI tidak dapat memenuhi kewajiban membayar pokok pinjaman karena kinerja keuangan BPI yang tidak memungkinkan dilakukannya pembayaran tersebut. Oleh karena itu, BPI telah mengajukan usulan kepada kreditur untuk menegosiasikan kembali perjanjian restrukturisasi yang telah ada dan menangguhkan pembayaran atas pokok pinjaman sejak kuartal keempat tahun 2002 sampai dengan kreditur menyetujui usulan baru. Pada tahun 2003, BPI tetap membayar bunga dan mengajukan usulan skema baru atas restrukturisasi hutang yang merupakan revisi atas usulan skema restrukturisasi yang telah diajukan pada tahun 2002. Sampai dengan tanggal laporan audit, para kreditur belum menyepakati skema yang diajukan oleh BPI tersebut dan proses negosiasi masih berlangsung. Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Seperti diuraikan dalam Catatan 41 atas laporan keuangan, Anak-anak perusahaan tertentu mengalami kerugian dari usahanya yang mengakibatkan arus kas negatif dan saldo defisiensi modal. Jumlah saldo defisiensi modal dari Anak-anak perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 mencapai Rp 217 milyar. Kerugian usaha juga mengakibatkan saldo kewajiban lancar Anak-anak perusahaan ini pada tanggal 31 Desember 2003 melebihi aktiva lancarnya. Kondisi-kondisi di atas merupakan indikasi bahwa Anak-anak perusahaan dapat mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo. Selanjutnya, sebagaimana diuraikan pada Catatan 14, Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu memiliki proyek pengembangan yang sudah terhenti aktivitasnya. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 jumlah biaya yang sudah dikeluarkan atas proyek-proyek tersebut sebesar Rp 489,6 milyar. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa proyekproyek ini akan dilanjutkan dan atau, untuk proyek yang tidak dilanjutkan lagi, biaya yang sudah terlanjur dikeluarkan dapat ditagih kembali. Sampai dengan tanggal laporan ini tindak lanjut atas proyekproyek pengembangan tersebut dan atau penagihan kembali biaya yang dikeluarkan masih dalam proses. Rencana manajemen untuk mengatasi masalah-masalah tersebut telah diungkapkan dalam Catatan 41. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari masalah-masalah tersebut.
Brought to you by Global Reports
Catatan 43 atas laporan keuangan konsolidasi menjelaskan tentang dampak kondisi perekonomian Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan, serta tindakan yang telah ditempuh dan rencana yang akan ditempuh oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi dampak ekonomi tersebut. Laporan keuangan konsolidasi terlampir telah mencakup dampak kondisi ekonomi terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. JIMMY BUDHI Kantor Akuntan Publik
Jimmy S. Budhi NIAP 03.1.0835 26 Maret 2004
Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
AKTIVA
Catatan AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2.825.546 pada tahun 2003 dan Rp 3.249.990 pada tahun 2002 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 108.529.957 pada tahun 2003 dan Rp 117.708.702 pada tahun 2002 Piutang lain-lain Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.546.966 pada tahun 2003 dan Rp 3.086.326 pada tahun 2002 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp 3.192.030 pada tahun 2003 dan Rp 6.879.073 pada tahun 2002 Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
2c,5 2d,6
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 64.710.299 12.916.635
127.820.760 13.484.025
79.636
11.354.071
245.506.159
250.655.446
3.887.081
21.275.851
125.098.183 236.117.475 34.446.314
201.177.556 95.888.042 16.250.050
722.761.782
737.905.801
2r,32
289.670.286
298.837.853
2e,2f,36d 2d,10
675.790.617 205.275.316
699.837.048 215.375.391
2d,11
275.189.469
417.574.125
12
108.319.723
72.771.600
2.172.100.867 551.594.351 49.104.909 3.387.096 69.734.473
2.118.035.348 550.753.061 21.476.923 3.549.342 74.260.774
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
4.400.167.107
4.472.471.465
JUMLAH AKTIVA
5.122.928.889
5.210.377.266
2e,2f,7,36 2f,7
2f 2g,8 2h,9 2r,32
Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan - bersih Piutang pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 136.052.953 pada tahun 2003 dan Rp 142.633.722 pada tahun 2002 Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi jangka panjang lain - setelah dikurangi penyisihan untuk penyertaan obligasi dan saham yang tidak dapat dipulihkan sebesar Rp 430.278.841 pada tahun 2003 dan Rp 505.938.017 pada tahun 2002 Piutang jangka panjang - setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 190.060.000 pada tahun 2003 dan 2002 Aktiva tetap - setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 822.850.140 pada tahun 2003 dan Rp 909.171.817 pada tahun 2002 Biaya pengembangan proyek Biaya ditangguhkan - bersih Goodwill - bersih Aktiva tidak lancar lainnya
2i,2j,2k,2l 13 2m,14 2n,15 2d,16 17
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI - Lanjutan 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan dan pendapatan ditangguhkan Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Pinjaman sewa guna usaha
18
5.671.687
203.455.359
19 2e,19,36
130.454.007 8.125.512
247.643.225 536.912
2e,36e 2r,32 20,33 2o
86.674.848 84.065.507 29.466.711 92.081.510 167.849.200
90.254.516 85.551.152 46.962.542 119.013.014 193.208.614
21 2l,22
224.085.534 27.019
71.256.647 2.669.998
828.501.535
1.060.551.979
2r,32 2e,36f
92.167.291 12.748.750
12.155.207 135.891.017
21 2l,22 23,35
1.836.885.003 55.294.531
1.555.667.338 21.718 55.294.531
1.997.095.575
1.759.029.811
88.210.926
77.344.145
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang pihak hubungan istimewa Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Pinjaman sewa guna usaha Obligasi konversi Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 untuk saham seri A dan Rp 70 untuk saham seri B pada tahun 2003 dan 2002 Modal dasar - 44.562.960.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 38.750.400.000 saham Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Defisit
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2b,24
25 26 2b 2b 2q,27
3.545.661.600 677.064.866 (93.727.421 ) 22.814.304 399.375.363 (2.342.067.859 )
3.545.661.600 677.064.866 (93.727.421 ) 86.484.136 462.694.267 (2.364.726.117 )
Jumlah Ekuitas
2.209.120.853
2.313.451.331
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
5.122.928.889
5.210.377.266
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Laba Per Saham Dasar)
Catatan PENGHASILAN - BERSIH BEBAN POKOK PENGHASILAN
2o,28,36,37
1.041.931.558
1.513.316.428
755.384.235
1.007.875.962
286.547.323
505.440.466
32.248.692 265.592.312
56.022.804 391.650.416
297.841.004
447.673.220
(11.293.681 )
57.767.246
4,10 2q
249.623.536 38.545.697
14.346.905 187.676.976
2b,10
32.554.038
21.556.836
19,20
24.592.489
-
2f,7 2i,13
12.494.410 1.210.205
(4.132.582 ) 596.965
2d,15,16 21,35
(5.586.495 ) (94.807.596 )
(8.662.878 ) (70.690.115 )
11
(134.612.345 ) (5.369.157 )
(33.847.172 )
118.644.782
106.844.935
2o,29,36b
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2o,30
Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba penjualan penyertaan saham Anak perusahaan dan Perusahaan asosiasi Laba selisih kurs - bersih Bagian atas laba bersih Perusahaan asosiasi - bersih Laba atas penghapusan hutang dan biaya masih harus dibayar Pemulihan penyisihan (penyisihan) piutang ragu-ragu - bersih Laba atas penjualan aktiva tetap Amortisasi biaya ditangguhkan dan goodwill Beban bunga - bersih Rugi penghapusan uang muka penyertaan saham Lain-lain - bersih Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
37 31
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI - Lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Laba Per Saham Dasar)
Catatan LABA SEBELUM TAKSIRAN BEBAN PAJAK
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 107.351.101
164.612.181
5.809.766 87.020.087
8.912.584 166.625.657
Jumlah Taksiran Beban Pajak
92.829.853
175.538.241
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
14.521.248
(10.926.060 )
8.137.010
(6.438.829 )
22.658.258
(17.364.889 )
0,58
(0,44 )
TAKSIRAN BEBAN PAJAK Tahun berjalan Tangguhan
2r,32
HAK MINORITAS ATAS LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 24 LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
2u,34
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah)
Catatan Saldo 1 Januari 2002
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Tambahan Modal Disetor
Modal Saham 3.545.661.600
689.813.380
Laba bersih tahun 2002
-
-
Reklasifikasi biaya emisi saham 26
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
2q
-
Koreksi terhadap laba bersih tahun 2002
3
-
-
3.545.661.600
677.064.866
-
-
-
Saldo 31 Desember 2002 (disajikan kembali) Laba bersih tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan Saldo 31 Desember 2003
2q
(93.727.421 )
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan
Jumlah Ekuitas
Defisit
86.484.136
552.416.477
-
-
-
25.816.044
(12.748.514 )
-
-
-
-
(12.748.514 )
-
-
-
-
(89.722.210 )
-
-
-
(43.180.933 )
86.484.136
462.694.267
(2.364.726.117 )
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.545.661.600
677.064.866
(93.727.421 )
(93.727.421 )
(63.669.832 ) 22.814.304
(89.722.210 )
(63.318.904 ) 399.375.363
(2.347.361.228 )
22.658.258
2.433.286.944 25.816.044
(43.180.933 ) 2.313.451.331 22.658.258
-
(63.318.904 )
-
(63.669.832 )
(2.342.067.859 )
2.209.120.853
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah)
2003 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk: Pajak Bunga Penerimaan dari: Bunga Tagihan pajak penghasilan Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil dari penjualan aktiva tetap Penambahan aktiva tetap Kenaikan piutang pihak hubungan istimewa - bersih Perubahan dalam: Penempatan jangka pendek Biaya ditangguhkan Biaya pengembangan proyek Hasil dari penjualan penyertaan dan obligasi Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
1.031.649.118 (1.005.341.288 )
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3) 1.511.457.368 (1.300.392.809 )
26.307.830
211.064.559
(49.879.362 ) (42.815.135 )
(39.450.815 ) (26.951.152 )
5.490.616 7.378.270 (3.308.010 )
6.867.961 6.099.717 (30.623.917 )
(56.825.791 )
127.006.353
1.477.875 (197.306.760 ) (134.643.959 )
994.153 (47.428.105 ) (27.250.424 )
567.390 (32.705.016 ) (841.290 ) 8.440.263
(4.545.009 ) (2.521.124 ) (2.344.929 ) -
(355.011.497 )
(83.095.438 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka panjang Penambahan pinjaman bank jangka pendek Pembayaran untuk: Sewa guna usaha Pinjaman jangka panjang Deviden
(2.959.272 ) (198.213.901 ) -
(264.214 ) (40.628.018 ) (750.000 )
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
348.726.827
(41.250.334 )
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(63.110.461 )
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
127.820.760
125.160.179
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
64.710.299
127.820.760
549.900.000 -
108.898 283.000
2.660.581
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a.
Pendirian Perusahaan PT Bakrie & Brothers (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 55 tanggal 13 Maret 1951 dari Notaris Sie Khwan Djioe dengan nama “N.V. Bakrie & Brothers”. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. J.A.8/81/6 tanggal 25 Agustus 1951. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain berdasarkan Akta Notaris Agus Madjid, S.H. No. 64 tanggal 9 Juli 1997 mengenai perubahan seluruh isi Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undangundang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, termasuk perubahan nama Perusahaan dari PT Bakrie & Brothers menjadi PT Bakrie & Brothers Tbk. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-7940.HT.01.04.TH.97 tanggal 14 Agustus 1997 dan telah diumumkan di Lembaran Berita Negara No. 82 tanggal 14 Oktober 1997. Pada tanggal 24 Januari 2001, Perusahaan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui adanya peningkatan modal dasar serta perubahan modal yang ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan No. IX D.4, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. Kep 44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (lihat Catatan 25). Sehubungan dengan perubahan tersebut, Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 154 tanggal 31 Agustus 2001 dari Notaris Agus Madjid, S.H. mengenai perubahan modal yang ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-09904 HT.01.04.TH.2001 tanggal 4 Oktober 2001. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan umum, industri, terutama produksi pipa baja, bahan bangunan dan bahan konstruksi lainnya, perangkat dan sistem komunikasi, barang elektronik dan elektrik, serta penyertaan modal atau investasi pada perusahaan lain. Perusahaan berdomisili di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Wisma Bakrie, Lantai 4, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B-1, Jakarta Selatan, dan beroperasi secara komersial mulai tahun 1951.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Juni 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat No. SI-039 SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 2.850.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 7.975 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 28 Agustus 1989. Selanjutnya, Perusahaan telah beberapa kali melakukan penawaran umum terbatas. Penawaran umum terbatas terakhir dilakukan sehubungan dengan restrukturisasi hutang Perusahaan, dimana Perusahaan menerbitkan 36.812.880.000 saham seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 70 per saham dengan hak yang sama dengan saham seri A dan harga penawaran sebesar Rp 75 per saham. Perusahaan telah mencatatkan saham-saham seri B tersebut di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 25 Oktober 2001 dan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Oktober 2001. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 seluruh saham Perusahaan sebanyak 38.750.400.000 lembar saham tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
7 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan) c.
Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan Pada tahun 2003 telah terjadi perubahan kepemilikan saham Perusahaan pada Anak Perusahaan melalui konversi hutang menjadi modal (debt to equity swap) dan penjualan saham Anak perusahaan kepada pihak ketiga (lihat Catatan 4). Susunan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: Persentase Kepemilikan
Nama Anak Perusahaan
Lokasi
Kepemilikan secara langsung Bestday Assets Limited (BAL)
Mauritius
PT Bakrie Telecom (BakrieTel) (d/h PT Radio Telepon Indonesia)
Jakarta
Kegiatan Usaha Utama
Tahun Operasi Komersial
Jumlah Aktiva (Dalam Jutaan)
2003 (%)
2002 (%)
2003 (Rp)
2002 (Disajikan kembali) (Rp)
Investasi
2001
100,00
100,00
1.129.639
1.121.265
Jasa telekomunikasi sambungan telepon lintas radio dan telepon tetap nirkabel
1995
86,42
-
1.108.267
-
Investasi
2001
100,00
100,00
582.266
593.802
1997
96,80
96,80
530.433
1.534.976
-
70,00
70,00
238.655
238.725
SEAPI Holdings Limited (SHL)
Mauritius
PT Bakrie Communications (BC)
Jakarta
Pembangunan dan pengoperasian sarana telekomunikasi
PT Bakrie Harper Corporation (BHC) b)
Jakarta
Konstruksi baja
PT Bakrie Building Industries (BBI)
Jakarta
Industri produk dari asbes dan semen serta pipa AC
1974
99,99
99,89
180.723
181.820
PT Bakrie Tosanjaya (BTJ)
Jakarta
Pabrikasi besi cor
1976
99,99
99,99
160.299
157.351
PT Trans Bakrie (TB)
Jakarta
Konstruksi baja
1986
51,00
51,00
61.845
148.731
Jakarta
Pabrikasi baja bergelombang dan “multiplate”
1982
99,80
99,50
35.661
35.662
Jakarta
Industri makanan
1997
99,50
99,50
12.721
12.721
Jakarta
Pembangkit tenaga listrik
1994
99,00
99,00
4.081
4.081
PT Agrokom Rekanusa (AR) c),d)
Jakarta
Perdagangan
1997
98,00
98,00
1.307
1.307
Bakrie International Finance Company B.V. (BIFC) c)
Belanda
Jasa pendanaan
1996
100,00
100,00
56
107.632
Jakarta
Industri semen
-
90,00
90,00
55.982
56.281
PT Bakrie Anugrah Batualam Industri (BABIN) a),b),d)
Jakarta
Industri marmer
-
51,00
51,00
35.452
33.451
PT Bakrie Batualam Nusantara (BBN) a),b),d)
Jakarta
Industri marmer
-
51,00
51,00
27.011
27.040
PT Bakrie Prima Moramo (BPM)
Jakarta
Industri marmer
1997
99,29
99,29
17.291
18.544
Industri bahan bangunan
1995
60,00
60,00
1.501
1.501
b)
PT Bakrie Corrugated Metal Industry (BCMI)
PT Multipangan Selina (MPS) c) PT Bakrie Power Corporation (BPC)
a),c),d)
Kepemilikan secara tidak langsung Melalui BBI PT Bakrie Brycon Indonesia (BBRI) a),c),d)
PT Bakrie Mitra Satmakura (BMS) b)
Lampung
8 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan) Persentase Kepemilikan
Kegiatan Usaha Utama
Tahun Operasi Komersial
2003 (%)
Jumlah Aktiva (Dalam Jutaan)
2002 (%)
2002 (Disajikan kembali) (Rp)
2003 (Rp)
Nama Anak Perusahaan
Lokasi
Melalui BAL PT Bakrie Pipe Industries (BPI)
Jakarta
Pabrikasi pipa baja
1979
99,96
99,96
1.128.792
1.128.752
Jakarta
Jasa telekomunikasi sambungan telepon lintas radio dan telepon tetap nirkabel
1995
7,58
71,43
925.752
925.752
Pabrikasi pipa baja
1999
82,13
82,13
596.758
596.758
Uzbekistan
Jasa operasi lapangan telekomunikasi selular
1997
99,00
99,00
150.389
137.806
Mauritius
Perusahaan investasi
2001
100,00
100,00
122.000
925.752
Jakarta
Industri barang elektronik dan jasa telekomunikasi
1984
99,00
99,00
39.091
43.527
Melalui RWHL PT Bakrie Telecom (BakrieTel) (d/h PT Radio Telepon Indonesia) (lihat Catatan 4)
Melalui SHL PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) Melalui BC Bakrie Uzbekiztan Telecom (Buztel) b)
Richweb Holdings Limited (RWHL) (lihat Catatan 4) PT Multi Kontrol Nusantara (MKN)b),d)
Link Telecommunications Corp. Telepon, (TGT) b)
Australia
Jasa penjawab telepon, penyampaian pesan, penyeranta (pager) dan selular
1982
-
86,43
-
60.316
Sanmil Holdings Pte. Ltd. (Sanmil) c),d)
Singapura
Perusahaan investasi
1997
100,00
100,00
-
0.009
Jakarta
Industri suku cadang kendaraan bermotor
1986
50,00
50,00
65.632
80.374
Jakarta
Energi dan listrik
-
75,00
75,00
4.081
187
Melalui BTJ PT Braja Multi Cakra (BMC) b)
Melalui BPC PT Listrindo Serpong Nusantara (LSN) a),c),d) Melalui MKN Farina Investments (L) Inc. (FI) c),d)
Melalui Sanmil South Pacific Iridium Holdings Ltd. (SPIHL) c),d) South Pacific Iridium Holdings Ltd. II (SPIHL II) c),d) Melalui MPS PT Tri Kuncimas Industri (TKI) d)
a) b) c) d)
Lampung
Malaysia
Konsultan investasi dan manajemen proyek
1996
100,00
100,00
0.089
0.089
British Virgin Islands
Perusahaan investasi
1997
100,00
100,00
-
-
British Virgin Islands
Perusahaan investasi
1997
100,00
100,00
-
-
Palembang
Industri makanan dan minuman
-
70,00
70,00
-
-
Pada tanggal 31 Desember 2003, Anak perusahaan di atas masih dalam tahap pengembangan Diaudit oleh Auditor Independen lain Tidak diaudit Tidak aktif
9 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan) d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 17 Juni 2003 sebagaimana disahkan dengan Akta Notaris Agus Madjid S.H. No.2 tanggal 4 Agustus 2003 dan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 12 Agustus 2002 sebagaimana disahkan dengan Akta Notaris Agus Madjid S.H. No. 84 tanggal 21 Agustus 2002 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
2003 Aburizal Bakrie Irwan Syarkawi Mohammad Ikhsan Moh. Amrin Yamin 2003 Gafur Sulistyo Umar Beta Sri Winarto Ambono Janurianto
2002 Aburizal Bakrie Irwan Syarkawi Syahrir Moh. Amrin Yamin Hamizar Hamid 2002 Gafur Sulistyo Umar Beta Sri Winarto Ambono Janurianto
Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebanyak 2.498 dan 3.491 orang. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan konsisten adalah sebagai berikut: a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, disusun berdasarkan konsep akrual. Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk penempatan jangka pendek yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai pasar, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas dan aktiva tetap tertentu yang dicatat berdasarkan penilaian kembali. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
10 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan, dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, kecuali Anak perusahaan yang pengendaliannya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak perusahaan untuk mengalihkan dananya kepada Perusahaan. Kepemilikan saham di Anak perusahaan dibawah atau sama dengan 50% akan dikonsolidasi jika terdapat pengendalian Perusahaan atas Anak perusahaan tersebut. Seluruh saldo dan transaksi, termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi, atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas Anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas Anak perusahaan tersebut. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih biaya perolehan/hasil penjualan aktiva bersih yang diperoleh/dialihkan berkaitan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dengan nilai buku bersih dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam komponen ekuitas pada neraca konsolidasi. c.
Setara Kas Deposito berjangka dan wesel tagih dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
d. Investasi 1) Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan, namun dijaminkan atau telah ditentukan penggunaannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal. 2) Berdasarkan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, Perusahaan menggolongkan investasi dalam bentuk surat berharga (efek) yang nilai wajarnya tersedia berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities), ke dalam tiga kelompok sebagai berikut: a.
Diperdagangkan (trading securities), efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat yang diukur sebesar nilai wajarnya. b. Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity), investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto yang belum diamortisasi. c. Tersedia untuk dijual (available for sale), investasi yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dari kepemilikan efek ini disajikan sebagai laba atau rugi belum direalisasi atas investasi jangka pendek dalam komponen ekuitas pada neraca konsolidasi.
11 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 3) Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Investasi dalam bentuk saham di mana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, di mana harga perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih Perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi atas perbedaan antara harga perolehan penyertaan dan bagian kepemilikan Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih (yang sama dengan nilai buku dari Perusahaan asosiasi) pada tanggal akuisisi (goodwill), dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Pada saat Perusahaan asosiasi (yang pencatatannya dengan metode ekuitas) menjual sahamnya kepada pihak ketiga dengan harga yang berbeda dari nilai bukunya, maka nilai penyertaan bersih Perusahaan pada Perusahaan asosiasi tersebut akan terpengaruh. Perusahaan mengakui perubahan dalam penyertaan bersih pada Perusahaan asosiasi tersebut sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak perusahaan” dalam komponen ekuitas pada neraca konsolidasi. Selanjutnya, pada saat Perusahaan asosiasi (yang pencatatannya dengan metode ekuitas) merubah mata uang pelaporannya dari Rupiah ke mata uang asing, nilai penyertaan bersih Perusahaan pada Perusahaan asosiasi tersebut akan terpengaruh. Perusahaan mengakui perubahan dalam penyertaan bersih pada perusahaan asosiasi tersebut dengan mengkreditkan akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam komponen ekuitas pada neraca konsolidasi. e.
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
f.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan pada umumnya ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dikurangi dengan biaya produksi untuk menghasilkan produk jadi yang siap dijual dan biaya untuk merealisasikan penjualan. Penyisihan penurunan nilai persediaan dilakukan untuk mengurangi nilai tercatat menjadi nilai realisasi bersih. Penyisihan persediaan usang atau persediaan yang perputarannya lambat dibuat berdasarkan penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun.
12 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang biaya dibayar dimuka disajikan dalam akun “Aktiva Tidak Lancar Lainnya”. i.
Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali, dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan Pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali diakui sebagai “Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap” pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Penyusutan dan amortisasi pada Perusahaan dan BPI dihitung berdasarkan metode penyusutan, dengan taksiran masa manfaat ekonomis tarif sebagai berikut: Metode Penyusutan Bangunan dan prasarana Perabotan, peralatan kantor dan alat-alat pengangkutan Mesin dan peralatan
Garis lurus Saldo menurun ganda Saldo menurun ganda
Tahun
Tarif (%)
20 4-8
5 25 - 50
5-8
25 - 40
Tanah dan hak atas tanah Perusahaan dan Anak perusahaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali untuk BBI dan BCMI yang disusutkan selama 20 - 35 tahun. Penyusutan aktiva tetap pada Anak perusahaan lainnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Prasarana tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan sarana telekomunikasi Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor
5 - 30 4 - 20 5 - 20 15 3 - 20 3 - 10
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman dan biaya-biaya untuk memperoleh pinjaman yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya pekerjaan dalam pelaksanaan akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pekerjaan dalam pelaksanaan tersebut diselesaikan dan siap digunakan. 13 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j.
Penurunan Nilai Aktiva Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, Perusahaan menelaah nilai tercatat aktiva tetap terhadap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai aktiva tetap ke nilai wajar apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tetap tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Selisih lebih antara nilai tercatat aktiva tetap dengan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dibebankan pada operasi tahun berjalan.
k. Kapitalisasi Beban Pinjaman dan Rugi Selisih Kurs Sesuai dengan PSAK No. 26, “Biaya Pinjaman (Revisi 1997)”, beban bunga, selisih kurs yang terjadi akibat transaksi pinjaman dan biaya-biaya lain yang digunakan untuk pembangunan pabrik, pemasangan mesin dan peralatan serta pengembangan proyek, dikapitalisasi sampai dengan pekerjaan tersebut selesai, proyek tersebut dijalankan atau aktiva tersebut siap digunakan. l.
Akuntansi Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan pada PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tidak dipenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian dalam aktiva tetap pada neraca konsolidasi dan dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha pada awal masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap yang diperoleh dengan kepemilikan langsung. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan metode garis lurus. Hutang sewa guna usaha disajikan sebesar nilai tunai dari pembayaran sewa guna usaha.
m. Biaya Pengembangan Proyek Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengembangan proyek ditangguhkan sampai proyek tersebut beroperasi. Biaya pengembangan proyek yang gagal akan dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasi pada saat proyek tersebut dinyatakan gagal. n. Biaya Ditangguhkan Biaya yang timbul sehubungan dengan pengembangan proyek jaringan telekomunikasi dan pengembangan pabrik ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama perkiraan masa manfaat masing-masing biaya.
14 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penghasilan dari penjualan barang dan jasa diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan atau pada saat jasa-jasa dilaksanakan. Sedangkan penghasilan proyek konstruksi diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian (the percentage of completion method). Penghasilan yang telah diterima dimuka dibukukan sebagai penghasilan ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Ditangguhkan” pada neraca konsolidasi. Penghasilan dividen diakui pada saat dideklarasikan. Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual). p. Dana Pensiun dan Cadangan Manfaat Karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang berdomisili di Indonesia menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui cadangan manfaat karyawan sesuai dengan PSAK No. 57, “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi”, yang perhitungannya dilakukan sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) yang disahkan oleh Pemerintah pada tanggal 25 Maret 2003. Perusahaan dan Anak perusahaan yang menyelengarakan program dana pensiun membandingkan manfaat yang akan diterima karyawan dari program dana pensiun dan berdasarkan UU Ketenagakerjaan serta mengakui selisih yang timbul jika manfaat yang akan diterima karyawan dari program dana pensiun lebih kecil dibandingkan ketentuan dalam UU Ketenagakerjaan. Sebelumnya Perusahaan dan Anak perusahaan membukukan cadangan manfaat karyawan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 150 tahun 2000 mengenai Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan (Kepmen 150), yang sejak berlakunya UU Ketenagakerjaan dinyatakan tidak berlaku lagi. q. Transaksi dalam Mata Uang Asing dan Penjabaran Laporan Keuangan Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia dan laba atau rugi dibebankan pada tahun berjalan, kecuali selisih kurs yang dikapitalisasi. Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 untuk masingmasing mata uang asing adalah sebagai berikut: 2003 GBP 1 EUR 1 CHF 1 Sin $ 1 Aus $ 1 MYR 1 AS$ 1 JP¥ 1
2002 15.076,18 10.643,06 6.823,59 4.976,50 6.346,65 2.227,64 8.465,00 79,16
14.334,85 9.369,58 6.445,34 5.154,23 5.064,97 2.352,64 8.940,00 75,39 15
Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Akun-akun Anak perusahaan di luar negeri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca untuk akun-akun aktiva dan kewajiban, kurs historis (historical rate) untuk akun-akun ekuitas dan kurs rata-rata selama tahun bersangkutan untuk akun-akun laporan laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan perusahaan asosiasi disajikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam komponen ekuitas pada neraca konsolidasi. r.
Taksiran Beban/Manfaat Pajak Penghasilan Perusahaan menerapkan metode pajak tangguhan untuk menentukan beban/manfaat pajak sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Berdasarkan metode tersebut, Perusahaan mengakui aktiva dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak dimasa yang akan datang yang mencerminkan perbedaan antara nilai tercatat aktiva dan kewajiban dengan masing-masing dasar pengenaan pajaknya. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, sedangkan aktiva pajak tangguhan hanya diakui jika terdapat kemungkinan penghasilan kena pajak dimasa yang akan datang yang dapat dimanfaatkan terhadap perbedaan temporer tersebut.
s.
Informasi Segmen Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi produk dan jasa yang memiliki tingkat risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya. Segmen geografis menyajikan produk dan jasa dalam suatu wilayah ekonomi tertentu yang tingkat risiko dan imbalannya berbeda dengan unit operasi pada geografis yang berbeda.
t.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah”. Laba atau rugi yang timbul sehubungan dengan restrukturisasi hutang dibebankan pada saat restrukturisasi menjadi efektif dan disajikan sebagai pos luar biasa (extraordinary items) dalam laporan laba rugi konsolidasi.
u. Laba Bersih per Saham Dasar Sesuai PSAK No. 56, “Laba per Saham”, Perusahaan menghitung laba bersih per saham dasar dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. v.
Operasi dalam Penghentian Sesuai dengan PSAK No. 58, “Operasi dalam Penghentian”, Perusahaan menyajikan informasi yang berkaitan dengan operasi dalam penghentian, termasuk di dalamnya pelepasan segmen usaha.
w. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
16 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan tahun 2002 telah disajikan kembali dengan adanya kondisikondisi sebagai berikut: x
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2002, BTJ menerapkan kebijakan untuk membukukan penyertaan di BMC dengan metode ekuitas. Sehubungan dengan adanya pengendalian yang signifikan yang dimiliki BTJ atas BMC, maka manajemen BTJ memutuskan untuk mengkonsolidasikan laporan keuangan BMC ke dalam laporan keuangan BTJ dan menyajikan kembali laporan keuangan tahun sebelumnya untuk dapat diperbandingkan dengan tahun 2003. Pengendalian yang signifikan tersebut dimiliki dengan cara (a) menempatkan wakilnya pada posisi strategis seperti Direktur Utama, Komisaris Utama, dan posisi-posisi lainnya dalam bidang tehnik dan (b) menjadi pemasok utama bahan baku BMC.
x
Sehubungan dengan adanya surat penolakan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk mengakui rugi fiskal untuk masa pajak tahun 2000 sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak No. 00298/406/00/052/02 tanggal 4 Juni 2002 sebagaimana dikuatkan oleh Surat No. KEP-0149/WPJ.07/KP.0209/2003 tanggal 8 Juli 2003, maka manajemen BBI memutuskan untuk melakukan koreksi atas perhitungan pajak tangguhan tahun 2002 yang berkaitan dengan rugi fiskal tersebut dan menyajikan kembali laporan keuangan tahun sebelumnya untuk dapat diperbandingkan dengan tahun 2003 (lihat Catatan 32).
Perbandingan atas penyajian kembali laporan keuangan konsolidasi atas hal-hal tersebut di atas dengan dengan laporan keuangan konsolidasi yang telah dilaporkan sebelumnya adalah sebagai berikut: Dilaporkan sebelumnya Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak ketiga Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah aktiva lancar
Disajikan kembali
97.103.070
127.820.760
17.508.362 245.144.855
11.354.701 250.655.446
4.208.875 197.606.012 95.621.221 18.255.657 688.932.077
21.275.851 201.177.556 95.888.042 16.250.050 737.905.801
Aktiva pajak tangguhan Piutang hubungan istimewa Investasi pada perusahaan Asosiasi Aktiva tetap Aktiva tidak lancar lainnya Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva
335.737.973 702.357.026 237.671.310 2.097.544.478 73.906.274 4.513.342.111 5.202.274.188
298.837.853 699.837.048 215.375.391 2.118.035.348 74.260.774 4.472.471.465 5.210.377.266
Hutang usaha pihak ketiga Hutang lain-lain pihak hubungan istimewa Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Jumlah kewajiban lancar
246.649.464 86.867.308 41.621.712 113.400.529 1.030.896.726
247.643.225 85.551.152 46.962.542 119.013.014 1.060.551.979
17 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Dilaporkan sebelumnya Kewajiban pajak tangguhan Hutang pihak hubungan istimewa Pinjaman jangka panjang Jumlah kewajiban tidak lancar Hak minoritas Defisit Jumlah ekuitas
12.005.919 135.815.627 1.624.150.734 1.760.827.867
12.155.207 135.891.017 1.626.923.985 1.759.029.811
53.917.331
77.344.145
(2.321.545.184 ) 2.356.632.264
Laba usaha Bagian atas laba bersih Anak perusahaan Taksiran beban pajak Tahun berjalan Tangguhan Hak minoritas atas laba (rugi) bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi - bersih Laba (rugi) bersih Laba (rugi) bersih per saham dasar 4. PERUBAHAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN
Disajikan kembali
SAHAM
DAN
(2.364.726.117 ) 2.313.451.331
44.986.971 25.813.817
57.767.246 21.556.836
31.739 129.584.391
8.912.584 166.625.657
1.029.009
(6.438.829 )
25.816.044 0,67
(17.364.889 ) (0,44 )
PELEPASAN
(DIVESTASI)
ANAK
Selama tahun 2003 dan 2002 telah terjadi beberapa perubahan kepemilikan Anak perusahaan melalui konversi hutang menjadi modal (debt to equity swap) dan penjualan saham di Anak perusahaan kepada pihak ketiga. Konversi hutang menjadi modal sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan pada tanggal 24 Januari 2001 dan sejalan dengan hasil restrukturisasi hutang. Perubahan kepemilikan saham Perusahaan di Anak perusahaan adalah sebagai berikut: x
Pada tanggal 30 Desember 2003, Perusahaan telah melakukan konversi piutang menjadi penyertaan saham di BakrieTel sebesar Rp 890 miliar. Akibat dari konversi tersebut, maka saham BakrieTel dimiliki langsung oleh Perusahaan dengan kepemilikan sebesar 86,42% dan kepemilikan RWHL di BakrieTel menjadi sebesar 7,58%. Kerugian Perusahaan dan keuntungan Anak perusahaan telah dieliminasi pada penyajian laporan keuangan konsolidasi.
x
Berdasarkan hasil RUPS BCMI pada tanggal 22 Desember 2003, Perusahaan telah mengkonversi piutang dari BCMI menjadi penyertaan saham sebesar Rp 13,5 miliar. Kepemilikan Perusahaan yang semula sebesar 99,50% berubah menjadi 99,80%.
x
Berdasarkan hasil RUPS BTJ pada tanggal 27 Desember 2002, Perusahaan telah mengkonversi piutang dari BTJ menjadi penyertaan saham sebesar Rp 46,8 miliar. Kepemilikan Perusahaan yang semula sebesar 99,94% berubah menjadi 99,99%.
18 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. PERUBAHAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN (Lanjutan) x
SAHAM
DAN
PELEPASAN
(DIVESTASI)
ANAK
Berdasarkan hasil RUPS BBI pada tanggal 22 Nopember 2002, Perusahaan telah mengkonversi piutang dari BBI menjadi penyertaan saham sebesar Rp 170 miliar. Kepemilikan Perusahaan yang semula sebesar 99,89% berubah menjadi 99,99%.
Perubahan kepemilikan saham Anak perusahaan yang terjadi pada tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: x
Pada tanggal 6 Juni 2003, BBI telah mengalihkan seluruh kepemilikannya di PT Bakrie Dia Enginering sebesar 49% kepada Mitsubishi Chemical Engineering Corporation dan Kyowa Technos Company Ltd dengan nilai keseluruhan sebesar $ 400 ribu atau setara dengan Rp 3,3 miliar. Laba atas penjualan saham tersebut adalah sebesar Rp 1,8 miliar dan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2003 pada akun “Laba Penjualan Penyertaan Saham Anak perusahaan dan Perusahaan asosiasi”.
x
Pada tanggal 29 Januari 2003, BC dan PT Quantum Bahana Enterprise (QBE) melakukan transaksi pertukaran saham (shareswap) dimana BC mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya di Link dan Quantum mengalihkan kepemilikan sahamnya di BakrieTel. Berdasarkan persetujuan anatara kedua belah pihak, selisih nilai transaksi pengalihan tersebut sebesar Rp 4,48 miliar yang terhutang oleh Quantum kepada BC akan diselesaikan melalui penyelesaian saldo hutang piutang antara kedua pihak. Selanjutnya pada tanggal 30 Desember 2003, RWHL, Anak perusahaan BC, mengalihkan saham BakrieTel kepada CMA Fund Management Ltd, Singapura dengan nilai sebesar nilai nominal, yaitu Rp 1.000 per saham atau dengan nilai transaksi sebesar Rp 43,6 miliar. Atas transaksi ini, RWHL membukukan keuntungan sebesar Rp 247,8 miliar yang pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2003 disajikan sebagai “ Laba atas Penjualan Penyertaan Saham Anak perusahaan dan Perusahaan asosiasi”.
x
Pada tanggal 11 Januari 2002, Perusahaan mengalihkan 100% kepemilikannya di FGHL kepada PT Quantum Aksesindo Nusantara seharga AS$ 9 juta. Hasil penjualan saham tersebut digunakan sebagai pembayaran kepada kreditur Perusahaan atas kewajiban Perusahaan untuk membayar sisa hutang sebesar AS$ 22 juta dari total hutang sebesar AS$ 30 juta, sesuai dengan hasil restrukturisasi hutang yang telah disepakati, disamping mengalihkan penyertaannya di FGHL sehingga kewajiban Perusahaan dianggap lunas. Laba atas transaksi tersebut adalah sebesar Rp 14,3 miliar dan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2002 pada akun “Laba Penjualan Penyertaan Saham Anak perusahaan dan Perusahaan asosiasi”.
5. KAS DAN SETARA KAS 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Kas (termasuk AS$ 5.308 pada tahun 2003 dan AS$ 5.273, $AUS 7.246 pada tahun 2002)
486.732
467.928
19 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Lippo Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Merincorp Chase Manhattan Bank N.A. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Jumlah dalam Rupiah Mata Uang Asing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$ 285.916 pada tahun 2003 dan AS$ 138.017 pada tahun 2002) Standard Chartered Bank (AS$ 67.227 pada tahun 2003 dan AS$ 10.051 pada tahun 2002) PT Bank Central Asia Tbk (AS$ 39.968 pada tahun 2003 dan AS$ 6.930 pada tahun 2002) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$ 39.656 pada tahun 2003 dan AS$ 355.267 pada tahun 2002) National Bank of Uzbekistan (AS$ 3.967 pada tahun 2003 dan AS$ 107.851 pada tahun 2002) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (AS$ 2.392 pada tahun 2003 dan AS$ 60.904 pada tahun 2002) National Australian Bank ($AUS 860.742 pada tahun 2002) Chase Manhattan Bank N.A. (AS$ 310.124 pada tahun 2002) Commonwealth Bank (AS$ 114.727 pada tahun 2002) PT Bank Bukopin (dan AS$ 70.925 pada tahun 2002)
5.695.659 4.855.247 2.623.614 2.532.441 1.468.269 -
10.181.910 4.779.091 5.560.568 3.182.307 2.687.548 1.446.534 1.204.631 639.191 31.963.961
6.958.499
6.053.310
24.133.729
67.699.051
2.420.281
1.750.081
569.076
44.934
338.327
61.950
335.689
3.176.083
33.577
964.190
20.250
544.479
-
4.359.632
-
2.772.508
-
1.025.660
-
634.072
20 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Hongkong Shanghai Bank Corp. (AS$ 81.666 pada tahun 2002) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta)
-
730.095
642.420
206.908
4.359.620
16.270.592
28.493.349
83.969.643
2.000.000 -
1.500.000 4.459.655 3.295.855
26.715.709
25.769.419
28.715.709
35.024.929
4.335.669
3.576.000
532.976
-
190.031
1.560.796
1.955.833
3.221.464 -
7.014.509
8.358.260
Jumlah Deposito Berjangka
35.730.218
43.383.189
Jumlah Kas dan Setara Kas
64.710.299
127.820.760
Jumlah dalam mata uang asing Jumlah Bank Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Jumlah dalam Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$ 512.188 pada tahun 2003 dan AS$ 400.000 pada tahun 2002) Bank of America (AS$ 62.962 pada tahun 2003) PT ANZ Panin Bank (AS$ 22.449 pada tahun 2003 dan AS$ 174.586 pada tahun 2002) Commonwealth Bank (AS$ 360.343 pada tahun 2002) Lain-lain (AS$ 231.051 pada tahun 2003) Jumlah Dolar Amerika Serikat
Seluruh rekening bank dan deposito berjangka Perusahaan dan Anak perusahaan ditempatkan pada bank dan lembaga keuangan yang merupakan pihak ketiga. Kisaran suku bunga tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar Amerika Serikat
2003 (%)
2002 (%)
5,60 - 11,53 1,16 - 2,16
14,49 - 15,00 5,00 - 6,00
21 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. INVESTASI JANGKA PENDEK 2003
2002
Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Mizuho International Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
6.033.635 3.883.000 -
5.036.635 3.883.000 564.390
Sub Jumlah
9.916.635
9.484.025
Penempatan pada Efek - Pihak Ketiga Rupiah Capital Managers Asia Growth Fund
3.000.000
4.000.000
12.916.635
13.484.025
Jumlah
Kisaran suku bunga tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Dalam mata uang Rupiah
2003 (%)
2002 (%)
8,00 - 9,00
11,23 - 13,5
Seluruh deposito berjangka yang dimiliki oleh Perusahaan dan BCMI digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka panjang (lihat Catatan 21). Penempatan pada Capital Managers Asia Growth Fund merupakan wesel tagih (promissory notes) yang diterbitkan Capital Managers Asia Growth Fund milik Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp 3 miliar dan memperoleh bunga sebesar 10% per tahun. Manajemen berkeyakinan penempatan tersebut dapat dicairkan sehingga tidak dibentuk penyisihan atas penempatan pada efek. 7. PIUTANG USAHA 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 36a) PT Bakrie Niagatama PT Seamless Pipe Indonesia Jaya Transfield Pty Ltd Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
224.391 113.224 2.567.567
1.297.127 8.573.422 2.289.819 2.443.693
Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
2.905.182 (2.825.546 )
14.604.061 (3.249.990 )
Piutang usaha pihak hubungan istimewa - bersih
79.636
11.354.071
22 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian umur piutang usaha bersih dari pihak yang memiliki hubungan istimewa dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun
41.222 38.414 -
1.529.145 4.649.370 2.403.108 2.772.448
Jumlah
79.636
11.354.071
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang usaha dari pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan Penghapusan piutang
3.249.990
Saldo akhir tahun
2.825.546
(424.444 )
2003 Pihak ketiga Pelanggan BakrieTel PT Sempec Indonesia DSL Corporation PT Metaepsi Engineers and Constructions Mitsui & Co. Ltd. PT Hutama - PP - Argabudi Jo. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Ssangyong-Teguh Joint Operation PT Adhi Karya (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Intimarindo Dutamellinia PT Caltex Pacific Indonesia PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
114.167.488 27.139.267 25.122.081 8.119.706 7.432.465 6.356.752 4.020.403 3.378.744 2.026.636 1.836.858 1.292.680 -
3.409.592 723.860 (883.462 ) 3.249.990 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3) 140.080.945 6.443.040 7.849.526 5.345.893 1.000.270 7.337.755 19.441.800 10.577.590
23 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
Ekspan Airsenda Inc. PT Palma Progress Shipyard Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
153.143.036
6.796.277 1.527.785 161.963.267
Jumlah piutang usaha pihak ketiga Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
354.036.116 (108.529.957 )
368.364.148 (117.708.702 )
Piutang usaha pihak ketiga - bersih
245.506.159
250.655.446
Rincian umur piutang dari pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun
140.328.099 53.626.901 21.531.686 2.141.089 27.878.384
121.000.149 59.902.277 47.223.746 10.194.070 12.335.204
Jumlah
245.506.159
250.655.446
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang dari pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan Penghapusan piutang Pemulihan penyisihan
117.708.702
145.136.071
4.245.819 (2.362.877 ) (11.061.687 )
3.073.186 (30.500.555 ) -
Saldo akhir tahun
108.529.957
117.708.702
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang usaha dalam mata uang asing adalah sebesar AS$ 12.899.061 dan MYR 351.619 (dalam angka penuh) pada tanggal 31 Desember 2003 dan AS$ 14.675.940, AUD 3.349.443 dan MYR 546.109 (dalam angka penuh) pada tanggal 31 Desember 2002. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka panjang tertentu (lihat Catatan 21).
24 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. PERSEDIAAN 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang
44.120.613 26.017.140 32.804.812 25.347.648
66.640.061 69.052.020 48.855.146 23.509.402
Jumlah Dikurangi penyisihan persediaan usang
128.290.213 (3.192.030 )
208.056.629 (6.879.073 )
Persediaan - bersih
125.098.183
201.177.556
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan Penghapusan persediaan
`
6.879.073
1.440.110
405.414 (4.092.457 )
6.257.816 (818.853 )
3.192.030
6.879.073
Saldo akhir tahun
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi persediaan, manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan penurunan nilai persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2003 manajemen telah mengasuransikan persediaan Anak perusahaan terhadap risiko kebakaran dan pencurian kepada beberapa perusahaan asuransi melalui suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3,7 miliar dan AS$ 600 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan pencurian atas persediaan yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka panjang (lihat Catatan 21). 9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
Uang muka pembelian Sewa Asuransi Uang muka operasional Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2 miliar)
195.334.581 6.863.431 2.981.362 2.692.629 28.245.472
68.840.668 6.167.116 258.958 2.388.344 18.232.956
Jumlah
236.117.475
95.888.042
25 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA (Lanjutan) Uang muka pembelian adalah uang muka yang dikeluarkan oleh beberapa Anak perusahaan dalam rangka pembelian peralatan telekomunikasi, bahan baku dan bahan pembantu. 10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Nilai tercatat dan mutasi investasi pada Perusahaan asosiasi untuk tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
2003 Nilai tercatat awal tahun Perubahan tahun berjalan Penghapusan investasi Bagian Perusahaan atas laba bersih Perusahaan asosiasi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
215.375.391
Nilai tercatat akhir tahun
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3) 216.240.136
(3.615.032 )
-
32.554.038
21.556.836
(39.039.081 )
(22.421.581 )
205.275.316
215.375.391
Rincian Perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut: Persentase Kepemilikan (%) Perusahaan Asosiasi
2003
2002
Domisili
Aktivitas Utama
PT Bakrie Kvaerner Engineering PT Jibuhin Bakrie Indonesia PT Seamless Pipe Indonesia Jaya PT Lintas Bakrie Kasei PT Bakrie Dia Engineering
49,00 40,00 37,52 24,79 -
49,00 40,00 37,52 24,79 49,00
Jakarta Jawa Barat Jakarta Jawa Barat Banten
Jasa rekayasa dan manajemen Pabrikasi komponen kendaraan bermotor roda empat Pabrikasi pipa baja Jasa angkutan berat peti kemas Jasa pelaksana konstruksi bidang sipil, mekanikal dan elektrikal
PT Bakrie Kvaerner Engineering (BKE) Pada tahun 1995 Perusahaan melakukan penyertaan saham pada PT Bakrie Kvaerner Enginering (BKE) dengan kepemilikan sebanyak 4.900 saham atau sebesar 49%. BKE bergerak dalam bidang usaha jasa rekayasa dan manajemen yang umumnya untuk eksplorasi dan produksi hulu minyak bumi, serta beberapa jasa untuk industri hilir minyak dan gas bumi di Indonesia. Pada saat ini, BKE tidak melakukan kegiatan usaha. PT Jibuhin Bakrie Indonesia (JBI) Pada tahun 1996 BTJ melakukan penyertaan pada PT Jibuhin Bakrie Indonesia (JBI) dengan kepemilikan sebanyak 360.000 saham atau sebesar 40%. JBI bergerak dalam bidang pembuatan komponen kendaraan bermotor roda empat.
26 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan) PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (SPIJ) Pada tahun 1985 Perusahaan melakukan penyertaan pada PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (SPIJ) dengan kepemilikan sebanyak 74.665 saham atau sebesar 37,5%. SPIJ bergerak dalam bidang pembuatan dan penjualan pipa baja tanpa kampuh dari segala jenis, termasuk penyambung pipa (pipe fittings) dari besi dan baja yang dapat ditempa dan produk-produk yang berhubungan dengan itu. PT Lintas Bakrie Kasei (LBK) Pada tahun 1996 Perusahaan melakukan penyertaan pada PT Lintas Bakrie Kasei (LBK) dengan kepemilikan sebanyak 4.200 saham atau sebesar 24,75%. LBK bergerak dalam bidang angkutan berat peti kemas. PT Bakrie Dia Engineering (BDE) Pada tahun 1996 BBI melakukan penyertaan pada PT Bakrie Dia Engineering (BDE) dengan kepemilikan sebesar 2.450 saham atau sebesar 49%. BDE bergerak dalam bidang jasa pelaksana konstruksi bidang sipil, mekanikal dan elektrik, kontraktor pembangunan jenis-jenis bangunan, termasuk bangunan pabrik, gedung perkantoran dan gedung parkir, pemasangan instalasi elektrikal dan mekanikal serta pemeliharaan konstruksi dan instalasi. Pada tahun 2003, penyertaan saham BBI di BDE telah dijual kepada pihak ketiga (lihat Catatan 4). 11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN 2003
2002
Penyertaan saham dan uang muka penyertaan saham - bersih Efek hutang dimiliki hingga jatuh tempo - bersih
275.189.469 -
403.695.814 13.878.311
Jumlah investasi jangka panjang lain - bersih
275.189.469
417.574.125
a.
Penyertaan saham dan uang muka penyertaan saham 2003 Hak atas ekuitas/biaya perolehan Nilai tercatat awal tahun Penambahan Pengurangan
2002
833.974.655 57.910.023 (186.416.368 )
914.512.690 (80.538.035 )
705.468.310
833.974.655
Penurunan nilai penyertaan saham Jumlah awal tahun Pengurangan
(430.278.841 ) -
(500.541.559 ) 70.262.718
Jumlah penurunan nilai penyertaan saham akhir tahun
(430.278.841 )
(430.278.841 )
275.189.469
403.695.814
Nilai tercatat akhir tahun
Nilai tercatat penyertaan saham dan uang muka penyertaan saham
27 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN (Lanjutan) Rincian penyertaan saham dan uang muka penyertaan saham pada perusahaan lain pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: Persentase Kepemilikan (%) Penyertaan Saham Iridium LLC (melalui Sanmill) Uzbektelekom International A.O. Bakrie (BB) Limited PT Bakrie Swasakti Utama PT Prosys Bangun Nusantara Lain-lain Uang Muka Penyertaan Saham Uzbektelekom International A.O. PT Multi Daya Retailindo
2,55 40,20 1,46 0,34 4,00
2003
2002
430.238.850 205.023.013 60.607.947 6.106.000 40.000 302.500
430.238.850 153.218.990 60.607.947 40.000 302.500
3.150.000
186.416.368 3.150.000
705.468.310
833.974.655
Dikurangi penyisihan untuk penyertaan saham dan uang muka penyertaan saham yang tidak dapat dipulihkan
(430.278.841 )
(430.278.841 )
Penyertaan saham dan uang muka penyertaan saham - bersih
275.189.469
403.695.814
Investasi pada perusahaan lain merupakan penyertaan saham dan uang muka penyertaan saham pada perusahaan lain yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa. Tujuan investasi adalah untuk memperoleh hasil dari potensi pertumbuhan jangka panjang dari perusahaan-perusahaan tersebut. Pada tanggal 4 Desember 1998, BC melakukan investasi saham di Iridium LLC (LLC) sebesar AS$ 48,1 juta dengan kepemilikan atas 2.301.694 lembar saham atau sebesar 2,55%. Pada tahun 1999, LLC dinyatakan pailit. Manajemen BC telah membuat penyisihan secara penuh atas seluruh nilai penyertaan saham pada LLC pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Uang muka pembelian saham Uzbektelekom International A.O. (UZI A.O.) merupakan biaya pengembangan proyek yang dikeluarkan oleh BC yang telah direklasifikasi menjadi uang muka pembelian saham pada tahun 1998 sehubungan dengan partisipasi BC dalam UZI A.O. berdasarkan “Foundation Agreement” UZI A.O. antara BC dengan Uzbekistan Telekom (lihat Catatan 39a). Sejak krisis ekonomi pada tahun 1997, BC belum dapat memenuhi penerapan program rekonstruksi sebagaimana yang disebutkan dalam perjanjian, sehingga “Charter Fund” tidak dapat dipenuhi. Pada tanggal 5 Oktober 1999, para pemegang saham UZI A.O. setuju untuk menunjuk pihak independen untuk menilai jumlah kontribusi BC dalam bentuk aktiva pada UZI A.O. secara aktual.
28 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN (Lanjutan) Berdasarkan hasil penilaian kembali aktiva UZI A.O. yang dilakukan oleh Real Estate Investment Agency dari RUZ, Co. yang selesai pada tanggal 16 April 2001 dan ditindaklanjuti dalam Rapat Umum Pemegang Saham UZI A.O. pada tanggal 3 Juni 2002 yang diselenggarakan dikantor JSC Uzbektelecom, Tashkent, Uzbekistan, Pemegang Saham UZI A.O. telah memutuskan beberapa kesepakatan yang mendasar sehingga harus mengubah dan menambah klausul pada “Foundation Agreement” UZI A.O., sebagai berikut: x x x
Nilai “charter fund” yang semula sebesar AS$ 446,2 juta berubah menjadi AS$ 58,1 juta. Kontribusi dalam komitmen BC semula sebesar AS$ 218,6 juta berubah menjadi AS$ 23,3 juta dan telah diselesaikan sepenuhnya. Persentase aktual atas kontribusi BC yang semula sebesar 7,2% kini meningkat menjadi 40,2%.
Akibat penilaian kembali tersebut, maka jumlah kontribusi BC sebesar Rp 339,6 miliar yang terdiri dari penyertaan saham sebesar Rp 153,2 miliar dan uang muka penyertaan saham sebesar Rp 186,4 miliar diturunkan nilainya menjadi sebesar Rp 205,2 miliar. Kerugian atas penurunan nilai sebesar Rp 134,6 miliar tersebut telah dicatat sebagai “Rugi Penghapusan Uang Muka Penyertaan Saham” dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2003. b. Efek hutang dimiliki hingga jatuh tempo 2003
2002
Obligasi Berjangka PT Bakrie Finance Corporation Dikurangi penyisihan untuk penyertaan obligasi yang tidak dapat dipulihkan
89.537.487
89.537.487
(75.659.176 )
(75.659.176 )
Nilai tercatat obligasi Nilai realisasi Penghapusan
13.878.311 (5.148.263 ) (8.430.048 )
13.878.311 -
Nilai bersih obligasi
-
13.878.311
Investasi jangka panjang dalam obligasi berjangka merupakan obligasi yang diterbitkan oleh PT Bakrie Finance Corporation (BFC), pihak hubungan istimewa, dengan nilai nominal sebesar Rp 89,5 miliar dengan tingkat bunga tetap 16,375% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 23 Juli 2002. Pada tanggal 31 Desember 2002, manajemen memutuskan untuk membentuk pencadangan 84,5% dari nilai nominalnya untuk menyesuaikan dengan harga pasar pada tanggal tersebut. Berdasarkan hasil restrukturisasi BFC yang diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, melalui Surat Ketetapan No. 01/PKPU/2002/PN NIAGA.Jkt.Pst tanggal 13 Desember 2002, obligasi BFC milik Perusahaan diselesaikan melalui konversi saham, wesel tagih dan obligasi konversi. Pada tahun 2003, Perusahaan telah menerima seluruh saham konversi, wesel tagih dan obligasi konversi yang menjadi hak Perusahaan, sehingga tagihan terhadap BFC dianggap telah selesai. Selanjutnya Perusahaan melepas seluruh wesel tagih dan obligasi konversi kepada pihak ketiga dengan nilai bersih sebesar Rp 3,2 miliar dan saham konversi sebesar Rp 1,9 miliar. Kerugian atas penjualan obligasi tersebut adalah sebesar Rp 8,7 miliar dan dicatat sebagai “Beban Lain-lain - Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
29 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. PIUTANG JANGKA PANJANG 2003
2002
AIG Investment Corporation (Asia) Ltd. (AIG) Far Eastern Hydocarbons Ltd. CMA Fund Management Ltd (lihat Catatan 4)
190.060.000 64.460.975 43.858.748
190.060.000 72.771.600 -
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
298.379.723 (190.060.000 )
262.831.600 (190.060.000 )
Jumlah
108.319.723
72.771.600
Piutang dari AIG terjadi akibat pengalihan saham LLC yang dikuasai BC kepada AIG untuk membayar hutang BC kepada Chase Manhattan Bank N.A. (Chase) dan hutang LLC kepada Chase sebesar AS$ 45,7 juta. Untuk itu, BC telah mentransfer kepemilikannya atas 2.301.694 saham LLC senilai AS$ 65,1 juta kepada AIG dan menerima kembali obligasi konversi (Convertible Notes) sebesar AS$ 75 juta yang telah dibeli oleh AIG dan AIG bertanggungjawab atas pembayaran AS$ 18,3 juta (Rp 190,1 miliar) kepada Chase. Pada tahun 2001, manajemen BC telah membuat penyisihan secara penuh atas seluruh piutang dari AIG. Piutang dari Far Eastern Hydocarbons Ltd. (FEHL) merupakan piutang atas pemberian pinjaman oleh Perusahaan kepada FEHL. Pinjaman tersebut tidak dibebani bunga dengan jangka waktu pengembalian selama 18 tahun terhitung sejak 30 April 2001. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang jangka panjang. 13. AKTIVA TETAP Saldo dan mutasi aktiva tetap selama tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: Perubahan Selama Tahun Berjalan 2003 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah Prasarana tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan sarana telekomunikasi Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor
Aktiva Sewa Guna Usaha Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor
Aktiva dalam Penyelesaian Jumlah Nilai Tercatat
1 Januari
Penambahan
Pengurangan
31 Desember
177.532.174 31.780.986 146.880.039 1.404.772.083 1.096.580.927 25.650.311 137.707.925
4.753 207.333 1.144.517 34.998.078 48.014.676 1.684.277 27.538.313
537.163 406.160 1.808.569 140.070.069 21.769.205 3.006.830 89.756.174
176.999.764 31.582.159 146.215.987 1.299.700.092 1.122.826.398 24.327.758 75.490.064
3.020.904.445
113.591.947
257.354.170
2.877.142.222
579.149 20.004
294.575 -
255.250 -
618.474 20.004
599.153
294.575
255.250
638.478
5.703.567
126.054.784
14.588.044
117.170.307
3.027.207.165
239.941.306
272.197.464
2.994.951.007
30 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. AKTIVA TETAP (Lanjutan) Perubahan Selama Tahun Berjalan 2003 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah Prasarana tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan sarana telekomunikasi Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor
1 Januari
Nilai Buku
Pengurangan
31 Desember
1.967.786 29.196.740 53.470.198 287.395.783 397.536.057 18.747.393 120.538.313
384.691 1.059.428 6.176.497 27.796.935 70.735.887 2.131.909 15.592.503
594.864 1.254.562 71.034.424 55.681.582 2.728.142 79.095.023
2.352.477 29.661.304 58.392.133 244.158.294 412.590.362 18.151.160 57.035.793
908.852.270
123.877.850
210.388.597
822.341.523
299.543 20.004
233.008 -
43.938 -
488.613 20.004
319.547
233.008
43.938
508.617
909.171.817
124.110.858
210.432.535
822.850.140
Aktiva Sewa Guna Usaha Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Penambahan
2.118.035.348
2.172.100.867 Perubahan Selama Tahun Berjalan
2002 (Disajikan kembali)
1 Januari
Penambahan
Pengurangan
31 Desember
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah Prasarana tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan sarana telekomunikasi Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor
168.535.092 8.423.206 138.777.385 1.337.331.786 952.222.506 22.425.383 135.298.557
8.997.082 23.693.622 8.102.654 71.632.984 174.964.940 5.063.716 11.705.867
335.841 4.192.687 30.606.519 1.838.788 9.296.499
177.532.174 31.780.987 146.880.039 1.404.772.083 1.096.580.927 25.650.311 137.707.925
Sub jumlah
2.763.013.915
304.160.865
46.270.334
3.020.904.446
Aktiva Sewa Guna Usaha Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor
943.149 20.004
218.750 -
582.750 -
579.149 20.004
Sub jumlah
963.153
218.750
582.750
599.153
Aktiva dalam Penyelesaian
157.314.590
9.654.072
161.265.096
5.703.566
2.921.291.658
314.033.687
208.118.180
3.027.207.165
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah Prasarana tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan sarana telekomunikasi Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor
1.639.775 5.523.568 46.694.765 202.128.830 363.710.178 13.988.846 110.924.361
328.011 23.673.172 6.775.433 89.357.511 50.824.007 5.384.811 16.402.686
4.090.558 16.998.128 626.264 6.788.734
1.967.786 29.196.740 53.470.198 287.395.783 397.536.057 18.747.393 120.538.313
Jumlah
Jumlah Nilai Tercatat
744.610.323
192.745.631
28.503.684
908.852.270
Aktiva Sewa Guna Usaha Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor
328.144 16.590
452.107 3.414
480.708 -
299.543 20.004
Sub jumlah
344.734
455.521
480.708
319.547
744.955.057
193.201.152
28.984.392
909.171.817
Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Nilai Buku
2.176.336.601
2.118.035.348
31 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. AKTIVA TETAP (Lanjutan) Alokasi beban penyusutan selama tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Beban Pokok Penghasilan Beban Umum dan Administrasi (lihat Catatan 30)
25.996.148 73.896.778
31.077.007 70.610.463
Jumlah
99.892.926
101.687.470
Pada tahun 2003 dan 2002 Perusahaan melakukan penjualan aktiva tetap dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp 267 juta dan Rp 397 juta, dengan harga jual masing-masing sebesar Rp 1,4 miliar dan Rp 994 juta, sehingga Perusahaan mengakui laba penjualan aktiva tetap masing-masing sebesar Rp 1,2 miliar dan Rp 597 juta. Rincian bangunan dan prasarana dalam pembangunan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Bangunan dan prasarana Bangunan pabrik Info Plansystem Management Prasarana Civil Work Permits & Others Mesin dan peralatan Huawei - CDMA Equipment Main Equipment Huawei - Honet untuk ITC Kebon Kelapa Bandung Project Enggineering Mechanical & electrical installment Machine Corrugated Steel Re-Former Bita - Konstruksi MSC Bandung Overhaul Fuel Injection Pump dan Perbaikan Supporting Equipment Recondition Fuel Injection Pump untuk Generator Pembuatan Scrap Plant Sheet Machine III Photo Electric Switch Omron & Amplifier Masindo - XP4 Indoor Repair & Pelapisan ulang Size Roll Pembuatan Sieve Rubber Roller Air Circuit Brakers Hydaulic Power Pack Komplit Pembuatan Hydraulic Cylinder Air Circuit Breaker (ACB) Sheet Machine III Pisau Gouletine 3150 x 50 x 20 mm Apex Rubber Conveyor
Persentase Penyelesaian
Nilai Tercatat
Estimasi Penyelesaian
87,58 66,00
1.628.721 484.018
Selesai Pebruari 2004 Desember 2004
65,42 97,85
1.493.613 409.914
Selesai Pebruari 2004 Selesai Pebruari 2004
97,88 72,88
93.024.540 13.916.378
1,62 63,54 35,91 95,00 0,42
1.543.309 1.202.176 796.687 761.026 394.804
99,00 20,99
306.785 241.132
Selesai Januari 2004 April 2004
99,00 99,00 99,00 0,08 99,00 99,00 99,00 99,00 99,00
202.291 93.602 84.610 78.349 56.574 46.800 43.776 45.548 38.480
Selesai Januari 2004 Selesai Januari 2004 Selesai Januari 2004 Mei 2004 Selesai Januari 2004 Selesai Januari 2004 Selesai Januari 2004 Juli 2004 Selesai Januari 2004
99,00 99,00 99,00
39.000 29.484 60.693
Selesai Januari 2004 Selesai Januari 2004 Selesai Januari 2004
Mei 2004 April 2004 Mei 2004 April 2004 April 2004 Selesai Pebruari 2004 Mei 2004
32 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. AKTIVA TETAP (Lanjutan) 2003
Persentase Penyelesaian
Pembelian Direction Hydraulic Factory Truck Pembelian Gear Pump Pembelian Delivery Valve Compresor Pembelian Coil Spoel Trafo Pembuatan Driver Roller Stackers
Nilai Tercatat
50,00 50,00 99,00 99,00 50,00 99,00
54.865 27.582 24.225 15.400 13.200 12.725
Jumlah
2002 (Disajikan kembali)
Estimasi Penyelesaian Selesai Maret 2004 Selesai Pebruari 2004 Selesai Januari 2004 Selesai Januari 2004 Selesai Maret 2004 Selesai Januari 2004
117.170.307
Persentase Penyelesaian
Bangunan dan prasarana Info Plansystem Management Bangunan pabrik Mesin dan peralatan Modifikasi MC 2 Tube menjadi 3 Tube Machine Refinery Pulp Brake drum cast, flyheel, hub dan komponen otomotif Brush Oiling Machine Sheet Recondition Fuel Injection Pulp Crane Hoist & Ducting Line
Nilai Tercatat
Estimasi Penyelesaian
66,00 68,30
484.018 159.653
55,70 86,70
1.783.039 1.532.443
Juni 2003 April 2003
90,00 27,40 34,50 73,50
1.219.292 364.113 127.324 33.684
Maret 2004 Maret 2003 Maret 2003 Maret 2003
Jumlah
Desember 2004 Nopember 2003
5.703.566
Penambahan dan penurunan nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap pada tahun 2003 dan 2002 termasuk pengaruh dari selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Anak perusahaan dan Perusahaan asosiasi masing-masing sebesar Rp 35 miliar dan Rp 62 miliar untuk nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap masing-masing sebesar Rp 24,2 miliar dan Rp 91,5 miliar. Tanah dan hak atas tanah, bangunan, mesin dan peralatan senilai Rp 1,1 miliar dan AS$ 152,1 juta digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka panjang tertentu (lihat Catatan 21). Manajemen telah mengasuransikan aktiva tetap Perusahaan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 133 miliar dan AS$ 246,3 juta. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. 14. BIAYA PENGEMBANGAN PROYEK 2003
2002
Proyek galvanizing Proyek pipa dan besi baja Kertapati Proyek Kawasan Industri Terpadu Lain-lain
251.767.073 237.855.951 56.297.142 5.674.185
251.767.073 237.855.951 56.297.142 4.832.895
Jumlah
551.594.351
550.753.061 33
Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. BIAYA PENGEMBANGAN PROYEK (Lanjutan) Proyek pipa dan besi baja Kertapati merupakan proyek pipanisasi jaringan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dari Kertapati ke Jambi sepanjang 300 km oleh BHC yang telah dimulai sejak 19 Mei 1997. Proyek tersebut berbentuk “Build dan Rent” (B&R), dimana BHC merencanakan akan membangun dan mengoperasikan jaringan tersebut sedangkan PT Pertamina (Persero) akan menyewa jaringan tersebut dari BHC. Akibat kondisi ekonomi yang memburuk, proyek tersebut untuk sementara dihentikan sampai saat ini. Berdasarkan Surat Pertamina No. 1576/FO300/200-S5 tertanggal 27 September 2000, Pertamina bermaksud untuk menegosiasikan kembali proyek tersebut. Pada tahun 2001, nilai proyek telah disesuaikan ke nilai yang dapat diperoleh kembali dengan mengakui penurunan nilai (impairment) sebesar Rp 126,5 miliar yang telah dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2001. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, manajemen tetap melakukan upaya penyelesaian dan berkeyakinan dapat menagih kembali dana yang telah dikeluarkan untuk membiayai proyek tersebut, sehingga manajemen memutuskan untuk tidak membentuk penyisihan yang lebih besar atas nilai proyek tersebut (lihat Catatan 39b). Proyek galvanizing merupakan biaya yang dikeluarkan oleh BPI untuk pengadaan mesin dan peralatan serta pembangunan pabrik pipa Electric Resistance Welded (ERW) di Bekasi, Jawa Barat. Proyek tersebut ditunda sementara karena kondisi keuangan BPI dan kondisi global industri besi baja yang kurang menguntungkan. Namun manajemen tetap berupaya untuk melanjutkan proyek tersebut mengingat proses galvanizing sangat diperlukan dalam industri pipa baja untuk menekan biaya produksi (outsourching cost) dan untuk meningkatkan harga jual produk, sehingga manajemen berkeyakinan untuk tidak membentuk penyisihan atas nilai proyek tersebut. Proyek Kawasan Industri Terpadu merupakan proyek pengadaan kawasan industri di Lampung dan Sumatera Selatan yang akan meliputi area seluas 1.314 hektar. Proyek tersebut untuk sementara terhenti akibat krisis ekonomi. 15. BIAYA DITANGGUHKAN 2003
2002
Pengembangan jaringan telekomunikasi Pengembangan pabrik Lain-lain
40.238.054 16.067.698 520.971
16.201.230 7.041.212 879.265
Amortisasi
56.826.723 (7.721.814 )
24.121.707 (2.644.784 )
Jumlah biaya ditangguhkan
49.104.909
21.476.923
16. GOODWILL 2003 Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian aktiva bersih Anak perusahaan Amortisasi Saldo awal tahun Pembebanan tahun berjalan Jumlah goodwill - bersih
2002 5.220.868
5.220.868
(1.671.526 ) (162.246 )
(1.509.280 ) (162.246 )
(1.833.772 )
(1.671.526 )
3.387.096
3.549.342 34
Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Aktiva yang tidak digunakan dalam operasi Dana dalam pembatasan Taksiran tagihan pajak Jaminan Piutang dari komisaris, direksi dan karyawan (lihat Catatan 36c) Lain-lain
41.655.190 9.667.493 5.074.498 4.608.402
43.715.682 8.022.683 9.609.569 4.718.231
1.823.979 6.904.911
2.498.336 5.696.273
Jumlah
69.734.473
74.260.774
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 2003 Rupiah Pinjaman berjangka PT Bank Permata Tbk (dahulu PT Bank Bali Tbk) Pinjaman modal kerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Mata Uang Asing Pinjaman berjangka The Chase Manhattan Bank N.A., Singapura Private Export Funding Corporation
Jumlah Pinjaman Bank Jangka Pendek
2002
4.912.799
4.912.799
750.000 8.888
750.000 8.888
5.671.687
5.671.687
-
107.575.410 90.208.262
-
197.783.672
5.671.687
203.455.359
Rincian pinjaman bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: x
Pinjaman berjangka dari PT Bank Permata Tbk (dahulu PT Bank Bali Tbk) merupakan pinjaman yang diperoleh MPS sebesar Rp 4,9 miliar dengan tingkat bunga sebesar 18% per tahun.
x
Pinjaman modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan pinjaman yang diperoleh BC pada tanggal 29 Nopember 2002 sebesar Rp 750 juta dengan jangka waktu 3 bulan dan dapat diperpanjang. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 19,5% per tahun.
35 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) x
Pinjaman dari The Chase Manhattan Bank N.A., Singapura, terdiri dari pinjaman berjangka sebesar AS$ 72 juta dan pinjaman revolving tiga tahun sebesar AS$ 50 juta yang diperoleh BIFC serta pinjaman berjangka yang diperoleh oleh Sanmil dengan pagu pinjaman maksimum sebesar AS$ 42,5 juta. Sebagian besar pinjaman tersebut telah direstrukturisasi oleh Perusahaan, sisanya sebesar AS$ 14 juta merupakan pinjaman BIFC yang dijamin oleh BakrieTel. Pinjaman tersebut dibebani tingkat bunga tahunan sebesar 4,5% diatas LIBOR dan harus dilunasi sebelum atau pada tanggal 30 Juni 2002. Pada tahun 2003, pinjaman tersebut telah dilunasi (lihat Catatan 21 dan 35).
x
Pinjaman berjangka dari Private Export Funding Corporation, Amerika Serikat (PEFCO) adalah pinjaman yang diperoleh BakrieTel dengan pagu pinjaman maksimum sebesar AS$ 75 juta. Pinjaman tersebut diperoleh melalui Export-Import Bank of the United States, yang bertindak sebagai agen di Amerika Serikat. Sebagian besar pinjaman tersebut telah direstrukturisasi oleh Perusahaan, sisanya sebesar AS$ 16 juta merupakan pinjaman BakrieTel ke PEFCO yang jatuh tempo pada tanggal 20 Juni 2002. Pada tahun tahun 2003, pinjaman tersebut telah dilunasi (lihat Catatan 21 dan 35).
19. HUTANG USAHA 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Pihak ketiga PT Krakatau Steel (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Hughes Network System PT Indonesia Satelite Corporation (Persero) Tbk Nortel Telcom PT Bumi Kaya Steel Ericsson DD Daewoo Corporation Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 4 miliar)
Pihak-pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 36b) Kopbina Kopkar BPI Lain-lain
Jumlah hutang usaha
38.656.060 17.308.282 9.082.237 2.276.423 775.115 62.355.890
12.343.847 10.689.897 61.681.200 5.657.642 23.074.206 9.445.979 6.377.912 6.881.504 111.491.038
130.454.007
247.643.225
904.831 358.993 6.861.688
533.762 3.150 -
8.125.512
536.912
138.579.519
248.180.137
Hutang kepada PT Krakatau Steel (Persero) merupakan hutang atas pembelian bahan baku (HRC) untuk produksi pipa di BPI. Hutang kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan hutang yang berasal dari BakrieTel atas jasa sambungan interkoneksi antar operator telepon.
36 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. HUTANG USAHA (Lanjutan) Hutang kepada Hughes Network System merupakan hutang BakrieTel atas pembelian peralatan telekomunikasi. Pada tahun 2001, hutang tersebut telah direstrukturisasi yang merupakan bagian dari Tranche B sebesar AS$ 5,8 juta dan tidak dikenakan bunga. Pinjaman tersebut harus dilunasi sebelum atau pada tanggal 30 Juni 2002. Jumlah hutang pada tanggal 31 Desember 2002 tersebut telah dilunasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 35). Hutang kepada Nortel Telecom (NTT) merupakan hutang yang berasal dari BakrieTel atas pembelian peralatan CDMA 1X Wirelless Local Loop Network (lihat Catatan 39a). Jumlah hutang pada tanggal 31 Desember 2002 tersebut telah dilunasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 35). Setelah melakukan rekonsiliasi dengan pihak terkait, Anak perusahaan tertentu telah menghapuskan sejumlah hutang usaha. Atas hal tersebut manajemen berkeyakinan bahwa hutang tersebut tidak akan ditagih. Rincian umur hutang usaha pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun Jumlah
78.998.806 53.167.067 561.181 4.877.693 974.772
60.642.853 29.956.390 5.316.267 92.481.855 59.782.772
138.579.519
248.180.137
Rincian hutang usaha pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Rupiah Dolar AS (AS$ 4.481.940 pada tahun 2003 dan AS$ 12.538.261 pada tahun 2002) Dolar Singapura (SGD 39.964 pada tahun 2003 dan SGD 101.633 pada tahun 2002) Euro Eropa (EUR 3.129 pada tahun 2003 dan EUR 61.087 pada tahun 2002) Poundsterling Inggris (GBP 50.308 pada tahun 2002) Yen Jepang (JPY 7.757.595 pada tahun 2002) Franc Swiss (CHF 19.213 pada tahun 2002)
100.407.714
133.562.007
37.939.620
112.092.053
198.883
523.842
33.302
572.356
-
721.156 584.887 123.836
Jumlah
138.579.519
248.180.137
37 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
Bunga Jasa professional Biaya interkoneksi Kewajiban dana pensiun Gaji, upah dan tunjangan Biaya transportasi Telepon dan faksimili Biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi Listrik dan air Sewa Jamsostek Asuransi Biaya proyek Lain-lain
20.850.612 20.025.887 11.333.957 10.674.755 4.570.127 2.508.483 1.844.639 1.686.590 1.484.227 1.184.296 887.829 49.031 17.521 14.963.556
17.187.586 25.419.786 24.187.304 3.293.866 22.258.980 479.929 65.869 2.490.131 1.087.370 564.415 252.319 2.286.607 616.520 18.822.332
Jumlah
92.081.510
119.013.014
Setelah melakukan rekonsiliasi dengan pihak terkait, Anak perusahaan tertentu telah menghapuskan sejumlah biaya yang masih harus dibayar. Atas hal tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa biaya tersebut tidak akan direalisasi. 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG
2003 Bank Pinjaman dalam mata uang asing: Chelsea Investment (AS$ 45.937.212 pada tahun 2003 dan AS$ 44.440.108 pada tahun 2002) Itochu Corporation (AS$ 28.852.941 dan JP¥ 1.724.806.173 pada tahun 2003 dan AS$ 27.912.618 dan JP¥ 1.724.700.946 pada tahun 2002) International Finance Corporation (AS$ 35.387.820 pada tahun 2003 dan AS$ 34.234.524 pada tahun 2002) Deutsche Bank A.G. (AS$ 32.098.131 pada tahun 2003 dan AS$ 31.052.046 pada tahun 2002) Badan Penyehatan Perbankan Nasional (AS$ 17.500.000 pada tahun 2003 dan 2002)
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
388.858.493
397.294.569
380.789.083
379.581.255
299.557.900
306.056.647
271.710.676
277.605.293
148.137.500
156.450.000
38 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Mizuho International Plc. (AS$ 6.190.892 pada tahun 2003) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$ 2.040.800 pada tahun 2003 dan AS$ 2.140.800 pada tahun 2002 PT Bank Mizuho International Indonesia (JP¥ 56.000.000 pada tahun 2003 dan JP¥ 86.000.000 pada tahun 2002) Bank Intercontinental Finance Ltd., Vanuatu (AS$ 480.000 pada tahun 2003 dan 2002) PT Bank Mizuho Indonesia (AS$ 5.989.129 pada tahun 2002)
52.405.898
-
17.275.373
19.138.753
4.433.520
6.484.400
4.063.200
4.291.200
-
53.542.816
1.567.231.643
1.600.444.933
Pinjaman dalam Rupiah: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Badan Penyehatan Perbankan Nasional PT Bank International Indonesia Tbk
459.472.136 23.705.801 9.572.444
23.705.801 -
Jumlah pinjaman bank dalam Rupiah
492.750.381
23.705.801
2.059.982.024
1.624.150.734
Pihak lain Pinjaman dalam Rupiah: PT Staco Tiga Berlian Finance PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor
738.513 250.000
742.421 2.030.830
Jumlah pinjaman pihak lain
988.513
2.773.251
Jumlah pinjaman jangka panjang Dikurangi : bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2.060.970.537
1.626.923.985
Bagian jangka panjang
1.836.885.003
Jumlah pinjaman bank dalam mata uang asing
Jumlah pinjaman bank
(224.085.534 )
(71.256.647 ) 1.555.667.338
Pinjaman-pinjaman jangka panjang yang berasal dari Bank pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: x
Pinjaman sebesar AS$ 43,6 juta merupakan pinjaman yang diperoleh BPI dari Chelsea Investment yang terdiri dari AS$ 17,2 juta yang merupakan pengalihan dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Ltd (LBCC) dan AS$ 26,4 juta yang berasal dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
39 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Pinjaman sebesar AS$ 17,2 juta merupakan pinjaman yang berasal dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Ltd (LBCC) yang dialihkan ke Chelsea Investment pada tanggal 19 Juli 2002. Jumlah pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 terbagi atas Tranche A sebesar AS$ 6,9 juta, Tranche B sebesar AS$ 5,4 juta, Tranche C sebesar AS$ 5,1 juta, serta bunga yang dikapitalisasi sebesar AS$ 590 ribu. Jumlah cicilan pokok pinjaman yang telah dibayarkan pada tahun 2002 adalah sebesar AS$ 425 ribu, sedangkan pada tahun 2003 tidak terdapat pembayaran terhadap pokok pinjaman. Sampai dengan tanggal laporan audit, pinjaman ini sedang direstrukturisasi ulang oleh BPI (lihat Catatan 35). Pinjaman sebesar AS$ 26,4 juta merupakan pinjaman cerukan dari BPPN yang berasal dari PT Bank Indonesia Raya yang dialihkan ke Chelsea Investment pada tanggal 19 Juli 2002. Pinjaman dalam Dolar AS dengan pagu pinjaman maksimum masing-masing sebesar AS$ 15 juta dan AS$ 7,9 juta. Jumlah pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 terbagi atas Tranche A sebesar AS$ 10,7 juta, Tranche B sebesar AS$ 8,4 juta, Tranche C sebesar AS$ 7,9 juta dan bunga yang dikapitalisasi sebesar AS$ 907 ribu. Pinjaman cerukan tersebut dibebani tingkat bunga sebesar LIBOR ditambah margin 2% untuk Tranche A dan B, sedangkan Tranche C dibebani bunga sebesar 5% pada tahun 2003. Pada tahun 2002, pinjaman Tranche A dan B dibebani bunga tahunan sebesar LIBOR ditambah margin 1.5%, sedangkan Tranche C dibebani bunga tahunan sebesar 5%. Jumlah cicilan pokok pinjaman yang telah dibayarkan pada tahun 2002 adalah sebesar AS$ 654 ribu, sedangkan pada tahun 2003 tidak terdapat pembayaran terhadap pokok pinjaman. Sampai dengan tanggal laporan audit, pinjaman tersebut masih dalam proses restrukturisasi ulang oleh BPI (lihat Catatan 35). x
Pinjaman dari Itochu Corporation terdiri dari pinjaman yang diperoleh SEAPI dan BPI masingmasing sebesar Rp 136 miliar dan Rp 244 juta. Pinjaman yang diperoleh SEAPI dari Itochu Corporation, Jepang merupakan pinjaman berjangka yang telah direstrukturisasi sesuai skema “Tranche B”. Pinjaman tersebut terdiri dari pokok pinjaman sebesar JP¥ 1,3 miliar dan AS$ 2,5 juta atau jumlah keseluruhan sebesar JP¥ 1,7 miliar dan kapitalisasi bunga sampai dengan 30 Juni 2002 sebesar JP¥ 35,4 juta. Pokok pinjaman tersebut akan mulai dibayar pada tanggal 31 Maret 2004 secara triwulanan dengan cicilan sebesar JP¥ 135 juta. Sejak tanggal 30 September 2002 beban bunga tidak dapat dikapitalisasi lagi ke pokok pinjaman. Jumlah bunga yang telah dibayar selama tahun 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebesar Rp 4,6 miliar dan Rp 4,7 miliar. Pinjaman jangka panjang tersebut dijamin dengan saham SEAPI Holding Limited di Perusahaan, wesel konversi, rekening “escrow account” di Standard Chartered Bank Jakarta dan beberapa rekening operasional (lihat Catatan 35). Pinjaman yang diperoleh BPI dari Itochu Corporation sebesar AS$ 27,9 juta terdiri dari pinjaman dengan pagu pinjaman maksimum sebesar AS$ 25 juta yang digunakan untuk membiayai pabrik pipa Electric Resistance Welded (ERW) dan pinjaman dengan pagu pinjaman maksimum sebesar AS$ 5 juta yang digunakan untuk membiayai pabrik pipa ERW 4. Pinjaman-pinjaman tersebut dibebani bunga tahunan sebesar LIBOR ditambah margin 2% untuk Tranche A dan B, sedangkan Tranche C dibebani bunga sebesar 5% pada tahun 2003. Pada tahun 2002, pinjaman Tranche A dan B dibebani bunga tahunan sebesar LIBOR ditambah margin 1.5%, sedangkan Tranche C dibebani bunga tahunan sebesar 5%. Jumlah pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 terbagi atas Tranche A sebesar AS$ 11 juta, Tranche B sebesar AS$ 8,6 juta, Tranche C sebesar AS$ 8,1 juta serta bunga yang dikapitalisasi sebesar AS$ 940 ribu. Jumlah cicilan pokok pinjaman yang telah dibayarkan pada tahun 2002 adalah sebesar AS$ 678 ribu, sedangkan pada tahun 2003 tidak terdapat pembayaran terhadap pokok pinjaman. Pinjaman tersebut dijamin dengan aktiva tetap tertentu milik BPI. Sampai dengan tanggal laporan audit, pinjaman tersebut masih dalam proses restrukturisasi ulang oleh BPI (lihat Catatan 35). 40
Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) x
Pinjaman dari International Finance Corporation (IFC) merupakan fasilitas pinjaman investasi dan subordinasi yang diperoleh BPI pada tanggal 12 Januari 1995 dengan jumlah pagu pinjaman maksimum masing-masing sebesar AS$ 20 juta dan AS$ 9,5 juta. Fasilitas pinjaman investasi tersebut dibebani bunga per tahun sebesar LIBOR ditambah margin 2% untuk Tranche A dan B, sedangkan Tranche C dibebani bunga sebesar 5% pada tahun 2003. Pada tahun 2002, pinjaman Tranche A dan B dibebani bunga tahunan sebesar LIBOR ditambah margin 1,5%, sedangkan Tranche C dibebani bunga tahunan sebesar 5%. Pinjaman tersebut terhutang dalam empat belas (14) kali angsuran tengah tahunan sebesar AS$ 1,4 juta sampai dengan 15 Juni 2003. Sedangkan untuk pinjaman subordinasi dikenai bunga sebesar 6,5% per tahun dan akan dilunasi pada tanggal 15 Juni 2004. Menurut perjanjian, BPI mempunyai kewajiban untuk membayar ke IFC bagian pendapatan yang dihitung berdasarkan formula tertentu. Perjanjian pinjaman tersebut mensyaratkan antara lain pembatasan penggabungan, perubahan Ketentuan Kerjasama Perusahaan dan pembatasan pembayaran dividen. Pinjaman tersebut dijamin dengan hipotik tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan dan aktiva dalam penyelesaian. Jumlah pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 terbagi atas Tranche A sebesar AS$ 13,6 juta, Tranche B sebesar AS$ 10,6 juta dan Tranche C sebesar AS$ 10 juta serta bunga yang dikapitalisasi sebesar AS$ 1,1 juta. Jumlah cicilan pokok pinjaman yang telah dibayarkan pada tahun 2002 adalah sebesar AS$ 831 ribu, sedangkan pada tahun 2003 tidak terdapat pembayaran terhadap pokok pinjaman. Pinjaman tersebut dijamin dengan aktiva tetap tertentu milik BPI. Sampai dengan tanggal laporan audit, pinjaman tersebut masih dalam proses restrukturisasi ulang oleh BPI (lihat Catatan 35).
x
Pinjaman cerukan dan pinjaman berulang (revolving) dari Deutsche Bank AG merupakan pinjaman yang diperoleh BPI dengan pagu pinjaman masing-masing sebesar AS$ 19,2 juta, Rp 333 juta dan AS$ 5,67 juta. Pinjaman cerukan dan revolving dibebani bunga per tahun sebesar LIBOR ditambah margin sebesar 2% untuk Tranche A dan B, sedangkan Tranche C dibebani bunga sebesar 5% pada tahun 2003. Pada tahun 2002, pinjaman Tranche A dan B dibebani bunga tahunan sebesar LIBOR ditambah margin 1,5%, sedangkan Tranche C dibebani bunga tahunan sebesar 5%. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan mesin celah. Jumlah pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 terbagi atas Tranche A sebesar AS$ 12,3 juta, Tranche B sebesar AS$ 9,6 juta, Tranche C sebesar AS$ 9 juta serta bunga yang dikapitalisasi sebesar AS$ 1 juta. Jumlah cicilan pokok pinjaman yang telah dibayarkan pada tahun 2002 adalah sebesar AS$ 753 ribu, sedangkan pada tahun 2003 tidak terdapat pembayaran terhadap pokok pinjaman. Sampai dengan saat ini, pinjaman tersebut masih dalam proses restrukturisasi ulang oleh BPI (lihat Catatan 35).
x
Pinjaman dari BPPN (yang berasal dari pengalihan pinjaman kepada PT Bank Bumi Daya) sebesar AS$ 17,5 juta merupakan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari sisa pinjaman kepada BPPN yang telah direstrukturisasi. Sesuai dengan hasil restrukturisasi yang telah efektif tanggal 29 Nopember 2001, Perusahaan dan BPPN menandatangani perjanjian penerbitan obligasi tanpa kupon bunga (Secured Zero Coupon Bond) sebesar AS$ 17,5 juta yang dicatat sebagai pinjaman modal kerja dengan imbal hasil hingga pelunasan (yield to redemption) sebesar 10% per tahun pada tahun pertama pembayaran (tahun 2002) dan mengalami kenaikan sebesar 1% per tahun pada tahun berikutnya. Obligasi dilunasi pada waktu yang lebih cepat antara tanggal 29 Nopember 2006 atau saat diterimanya dana hasil penjualan jaminan obligasi. Atas penerbitan obligasi tersebut, Perusahaan memberikan jaminan sebagai berikut:
41 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) a.
Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 606 (Ex No. 47) atas nama Perusahaan yang terletak di Jl. HR. Rasuna Said Kav. B-1, Jakarta Selatan, beserta bangunan yang melekat di atasnya.
b. Sertifikat HGB No. 9 atas nama PT James Hardie yang terletak di Jl. Daan Mogot Km. 17.3, Cengkareng. c.
Sertifikat Hak Milik (HM) No. 16 atas nama Achmad Bakrie yang terletak di Jl. Kapten Tendean No. 8, Jakarta Selatan, beserta bangunan yang melekat di atasnya.
d. Sertifikat HGB No. 35 atas nama Perusahaan yang terletak di Jl. Kapten Tendean No. 8, Jakarta Selatan, beserta bangunan yang melekat di atasnya. e.
Sertifikat HGB No. 224 atas nama Perusahaan yang terletak di Jl. Semut No. 56B Jakarta Utara, beserta bangunan yang melekat di atasnya.
f.
Sertifikat HGB No. 60 atas nama Perusahaan yang terletak di Jl. Daan Mogot Km. 17.3, Jakarta Barat.
g. Sertifikat HGB No. 266 atas nama Perusahaan yang terletak di Jl. Jend. Sudirman No. 236, Palembang, beserta bangunan yang melekat di atasnya. h. Sertifikat HGB No. 74 atas nama Perusahaan yang terletak di Jl. Jend. Sudirman No. 139, 141 dan 143, Palembang. i.
Sertifikat HGB No. 4 atas nama Perusahaan yang terletak di Jl. Prof. Dr. Ir Sutami, Lampung beserta bangunan yang melekat di atasnya.
x
Pinjaman BPI sebesar Rp 52,4 Miliar yang berasal dari PT Bank Mizuho Indonesia pada tahun 2003 telah dialihkan ke Mizuho International Plc. Pagu maksimum fasilitas pinjaman tersebut adalah sebesar AS$ 5 juta dengan dibebani tingkat bunga tahunan sebesar LIBOR ditambah margin sebesar 2% untuk Tranche A dan B, dan sebesar 5% untuk Tranche C. Pada tahun 2002, pinjaman Tranche A dan B dibebani bunga tahunan sebesar LIBOR ditambah margin 1,5%, sedangkan Tranche C dibebani bunga tahunan sebesar 5%. Sampai dengan tanggal laporan audit, pinjaman tersebut masih dalam proses restrukturisasi ulang oleh BPI (lihat Catatan 35).
x
Pinjaman sebesar AS$ 2,1 juta merupakan pinjaman yang diperoleh BCMI dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan tingkat bunga tahunan sebesar 10% pada tahun 2003 dan 2002. Pinjaman tersebut dijamin dengan saham BCMI, piutang usaha, deposito berjangka, persediaan, dan aktiva tetap tertentu. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juni 2007. Dalam perjanjian pinjaman tersebut terdapat beberapa persyaratan, di antaranya, BCMI tidak boleh membagikan deviden sebelum pelunasan hutang tersebut.
x
Pinjaman dari PT Mizuho Bank International Indonesia merupakan fasilitas letter of credit (L/C) yang diperoleh BCMI untuk pembelian bahan mentah dari PT Krakatau Steel (Persero). Fasilitas tersebut diperoleh dengan jaminan deposito berjangka di bank yang sama. Pinjaman dibebani tingkat bunga tahunan masing-masing antara 2,03 % - 3,10 % dan 2,39% - 5,32% pada tahun 2003 dan 2002. Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Hutang, pembayaran pokok pinjaman akan diangsur setiap bulan sampai dengan tanggal 25 Oktober 2005.
42 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) x
Pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pinjaman yang diperoleh BakrieTel pada tanggal 16 April 2003, yang tediri dari: a.
Fasilitas kredit pembiayaan (refinancing) dengan pagu pinjaman sebesar Rp 239,4 miliar (AS$ 26,6 juta) yang dibebani tingkat bunga sebesar 19% per tahun dan akan diangsur secara triwulanan mulai tahun kedua sampai dengan tanggal 31 Desember 2008. Pinjaman tersebut digunakan untuk melunasi pinjaman dan hutang usaha BakrieTel (lihat Catatan 18).
b. Fasilitas kredit investasi untuk proyek CDMA dengan pagu pinjaman sebesar Rp 274,95 miliar (AS$ 30,55 juta) yang dibebani tingkat bunga 19% per tahun dan akan diangsur mulai tanggal 30 Juni 2004 sampai dengan 31 Maret 2009. Pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan proyek telekomunikasi CDMA. c.
Fasilitas kredit IDC (interest during contruction) dengan pagu pinjaman sebesar Rp 33,9 miliar, dibebani tingkat bunga sebesar 19% per tahun dan akan diangsur mulai tanggal 30 Juni 2004 sampai dengan tanggal 31 Maret 2009.
Pinjaman-pinjaman tersebut dijamin dengan aktiva tetap dan aktiva potensial lainnya milik BakrieTel (lihat Catatan 35). x
Pinjaman dari BPPN merupakan pinjaman berulang (revolving) dan pinjaman modal kerja yang berasal dari PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Indonesia Raya, dan PT Bank Nusa Nasional yang diperoleh BBI dan telah dialihkan kepada BPPN masing-masing sebesar Rp 15 miliar dan kapitalisasi bunga sebesar Rp 4,7 miliar dan Rp 2,5 miliar serta kapitalisasi bunga sebesar Rp 1,2 miliar dan Rp 290 juta. Pinjaman tersebut telah direstrukturisasi oleh BBI dengan para Kreditur dan dibebani tingkat bunga antara 17% sampai dengan 18% per tahun (lihat Catatan 35).
x
Pinjaman dari PT Bank International Indonesia Tbk yang diperoleh BTJ pada tanggal 23 April 2003 yang terdiri dari pinjaman berjangka, pinjaman letter of credit (L/C) dan pinjaman wesel berulang (revolving promissory notes) dengan pagu pinjaman masing-masing sebesar Rp 37,5 miliar dan Rp 5 miliar. Pinjaman tersebut dibebani tingkat bunga sebesar 18% per tahun dan dijamin dengan tanah, bangunan, mesin dan peralatan milik BTJ. Jangka waktu pengembalian untuk pinjaman berjangka adalah 5 tahun dengan masa tenggang waktu angsuran (grace period) sebesar satu tahun untuk pinjaman L/C adalah maksimum 180 hari, sedangkan untuk wesel tagih adalah satu tahun dan dapat diperpanjang.
Rincian pinjaman Anak perusahaan yang berasal dari perusahaan di luar Bank adalah sebagai berikut: x
Pinjaman dari PT Staco Tiga Berlian Finance merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh BMC untuk pembelian kendaraan dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 11,7% dan 20,7 % pada tahun 2003 dan 2002. Pinjaman tersebut tidak dijamin dan terhutang dalam 36 kali pembayaran sampai tahun 2004.
x
Pinjaman diperoleh BMC dari PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KYTBM), terdiri dari dua fasilitas pinjaman sebagai berikut: a.
Pinjaman fasilitas I merupakan pinjaman yang digunakan untuk pembelian “Category I New Line Machine and Honing Cat II Machine” dengan pagu pinjaman sebesar Rp 4,6 Miliar.
43 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Pinjaman tersebut akan dibayar secara triwulanan masing-masing sebesar Rp 390 juta sampai dengan tanggal 31 Mei 2003. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan masing-masing antara 15% - 19% dan 19% - 20% pada tahun 2003 dan 2002. Suku bunga pinjaman akan disesuaikan dengan suku bunga pasar secara triwulanan. b. Pinjaman fasilitas II merupakan pinjaman yang digunakan untuk pembelian “Disc Brake Machine dan Presure Plate Machine” dengan pagu pinjaman sebesar Rp 3 miliar. Pinjaman tersebut akan dibayar secara triwulanan masing-masing sebesar Rp 250 juta sampai dengan tanggal 8 Pebruari 2004. Pinjaman tersebut dikenai bunga tahunan antara 19% - 20% pada tahun 2003 dan 2002. Suku bunga pinjaman akan disesuaikan dengan suku bunga pasar secara triwulanan. Pinjaman tersebut dijamin, antara lain, dengan tanah dan bangunan, mesin dan piutang. Berdasarkan perjanjian, BMC dilarang melakukan tindakan yang bertentangan dengan syaratsyarat yang ditentukan dalam perjanjian tersebut tanpa persetujuan KYTBM. Pada tanggal 12 Pebruari 2004 seluruh fasilitas ini telah dilunasi. 22. PINJAMAN SEWA GUNA USAHA Perusahaan dan Anak perusahaan memperoleh pembiayaan sewa guna usaha untuk peralatan dan alat transportasi dari PT Dipo Star Finance, PT BFI Leasing, PT Primus Leasing dan PT Mitsui Leasing. Pinjaman sewa guna usaha dijamin dengan aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan. Perjanjian sewa guna usaha membatasi Perusahaan, antara lain, dalam melakukan penjualan dan pengalihan aktiva sewa guna usaha. Nilai tunai pembayaran sewa minimum masa datang (future minimum lease payments) dalam perjanjian sewa guna usaha adalah sebagai berikut: 2003 Hutang sewa guna usaha Dikurangi : bagian bunga Jumlah nilai tunai hutang sewa guna usaha Bagian hutang sewa guna usaha yang jatuh tempo satu tahun Bagian jangka panjang hutang sewa guna usaha
2002 145.516 (118.497 )
2.950.508 (258.792 )
27.019
2.691.716
(27.019 )
(2.669.998 )
-
21.718
23. OBLIGASI KONVERSI Pada tanggal 6 Nopember 2001, BBI telah menandatangani Perjanjian Perdamaian Pengaturan Kembali Hutang dengan para Kreditur, yang telah disahkan dengan Putusan dari Pengadilan Niaga pada tanggal 20 Nopember 2001. Sesuai dengan hasil restrukturisasi tersebut, hutang diatas Rp 50 miliar tapi kurang dari Rp 100 miliar, ditukar dengan obligasi konversi (convertible notes) yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2005 dengan kupon 1% dan bunga terakumulasi pada jatuh tempo (yield to maturity) sebesar 17% (lihat Catatan 35). Pada tahun 2002, BBI melaksanakan hasil keputusan restrukturisasi hutang sesuai Perjanjian Perdamaian Pengaturan Kembali Hutang dengan menerbitkan obligasi konversi dengan nilai nominal sebesar Rp 55.294.531 yang merupakan konversi pinjaman BBI dari PT Bank Nusa Nasional.
44 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
24. HAK MINORITAS Rincian hak minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 PT Bakrie Tosanjaya PT Bakrie Telecom PT Trans Bakrie PT Bakrie Building Industries PT Bakrie Communications PT Bakrie Power Corporations PT Bakrie Corrugated Metal Industries PT Agrokom Rekanusa PT Multi Pangan Selina
27.956.584 24.724.465 23.657.354 11.261.125 1.497.261 46.800 4.782 2.000 (939.445 )
23.162.540 41.744.162 11.968.819 1.359.269 46.800 2.000 (939.445 )
Jumlah
88.210.926
77.344.145
Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan untuk tahun 2003 adalah sebesar Rp 8,13 miliar. Sedangkan hak minoritas atas rugi bersih Anak perusahaan untuk tahun 2002 adalah sebesar Rp 6,43 miliar 25. MODAL SAHAM DAN AKUN YANG BERKAITAN DENGAN EKUITAS Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2003
Pemegang Saham Bakrie (BB) Limited BPPN Export-Import Bank of TheUnited States Lehman Brothers Investment Pte.Ltd. PT Bakrie Investindo HSBC IT TSC ADR Company Ltd. DBJK Loans Operations Bakrie International Finance Company, BV Nirwan Dermawan Bakrie Yayasan Yamin Armansyah Yamin Aburizal Bakrie (Komisaris Utama) E J Abidin Monot Reginald Edward Kreefft Bank of Bermuda Ltd (HK) (SOMERS NOM)
Jumlah Saham (Dalam Angka Penuh)
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah (Rp)
18.355.899.901 2.920.379.129 1.425.578.815
47,37 7,54 3,68
1.284.912.993 204.426.539 99.790.517
674.334.489 574.056.996 564.554.354 535.292.672
1,74 1,48 1,46 1,38
47.203.414 287.028.498 39.518.805 37.470.487
454.848.318 226.968.558 37.999.944 13.679.944 7.426.500 799.944 759.952
1,17 0,59 0,10 0,04 0,02 0,00 0,00
31.839.382 113.484.279 18.999.972 6.839.972 3.713.250 399.972 379.976
52.722
0,00
3.690
45 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. MODAL SAHAM DAN AKUN YANG BERKAITAN DENGAN EKUITAS (Lanjutan) 2003
Pemegang Saham
Jumlah Saham (Dalam Angka Penuh)
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah (Rp)
Hamizar Hamid Indra Usmansyah Bakrie ABN Amro Bank A.O Russia Masyarakat
7.500 5.500 436 12.957.754.326
0,00 0,00 0,00 33,43
3.750 2.750 30 1.369.643.324
Jumlah
38.750.400.000
100,00
3.545.661.600
2002
Pemegang Saham
Jumlah Saham (Dalam Angka Penuh)
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah (Rp)
Bakrie (BB) Limited BPPN Export-Import Bank of The United States JP Morgan Securities (S.E.A) Limited Great Asian Holding Pte. Ltd. PT Bakrie Investindo Lehman Brothers Investment Pte. Ltd. Bank of Bermuda Ltd (HK) (SOMERS NOM) ABN Amro Bank A.O Russia DBJK Loans Operations Bakrie International Finance Company, BV HSBC IT TSC ADR Company Ltd. Nirwan Dermawan Bakrie Yayasan Yamin Armansyah Yamin Aburizal Bakrie (Komisaris Utama) Roosmania Kusmuljono E J Abidin Monot Reginald Edward Kreefft Hamizar Hamid (Komisaris Independen) Indra Usmansyah Bakrie Masyarakat
19.052.488.162 2.920.379.629
49,17 7,54
1.333.674.171 204.426.574
1.425.578.815 1.270.898.059 898.119.856 780.471.546 674.334.489
3,68 3,28 2,32 2,01 1,74
99.790.517 88.962.864 62.868.390 390.235.773 47.203.414
636.216.994 550.441.436 535.292.672
1,64 1,42 1,38
44.535.190 38.530.901 37.470.487
522.374.789 461.897.341 63.412.736 37.999.944 13.679.944 7.426.500 2.000.000 799.944 759.952 413.444 5.500 8.895.408.248
1,35 1,19 0,16 0,10 0,04 0,02 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 22,95
36.566.235 32.332.814 31.706.368 18.999.972 6.839.972 3.713.250 1.000.000 399.972 379.976 206.722 2.750 1.065.815.288
Jumlah
38.750.400.000
100,00
3.545.661.600
Struktur permodalan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
46 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. MODAL SAHAM DAN AKUN YANG BERKAITAN DENGAN EKUITAS (Lanjutan) Modal dasar Jenis saham
Jumlah lembar (Angka penuh)
Seri A Seri B
7.750.080.000 36.812.880.000
Jumlah
44.562.960.000
Nominal (Angka penuh) 500 70
Jumlah (Rp) 3.875.040.000 2.576.901.600 6.451.941.600
Modal disetor Jenis saham
Jumlah lembar (Angka penuh)
Seri A Seri B
1.937.520.000 36.812.880.000
Jumlah
38.750.400.000
Nominal (Angka penuh) 500 70
Jumlah (Rp) 968.760.000 2.576.901.600 3.545.661.600
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR Tambahan modal disetor merupakan selisih antara penerimaan dana hasil penawaran umum saham, dengan nilai nominal saham dikurangi biaya emisi saham. Mutasi tambahan modal disetor pada tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: Jumlah Saldo 1 Januari 2002
689.813.380
Perubahan tahun berjalan: Reklasifikasi biaya emisi saham
(12.748.514 )
Saldo 31 Desember 2002
677.064.866
Perubahan tahun berjalan
-
Saldo 31 Desember 2003
677.064.866
47 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. SELISIH KURS KARENA PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN 2003
2002
Anak perusahaan PT Bakrie Communnications SEAPI Holdings Limited Bestday Asset Limited PT Trans Bakrie PT Bakrie Building Industries
176.711.317 12.580.538 6.998.257 970.025 (108.034 )
202.641.669 3.923.391 4.218.262 10.500.027 1.013.053
Perusahaan asosiasi (lihat Catatan 10) PT Seamless Pipe Indonesia Jaya PT Lintas Bakrie Kasei PT Bakrie Kvaerner Engineering
200.605.042 1.579.919 38.299
238.713.260 1.620.093 64.512
Jumlah
399.375.363
462.694.267
28. PENGHASILAN - BERSIH Rincian penghasilan - bersih untuk tahun 2003 dan 2002 menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
2003 Infrastruktur Telekomunikasi Perdagangan Jumlah
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
795.038.440 243.092.004 3.801.114
1.090.525.957 414.277.183 8.513.288
1.041.931.558
1.513.316.428
29. BEBAN POKOK PENGHASILAN Rincian beban pokok penghasilan untuk tahun 2003 dan 2002 menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
Infrastruktur Telekomunikasi Perdagangan
681.558.999 69.912.111 3.913.125
926.331.299 73.553.076 7.991.587
Jumlah
755.384.235
1.007.875.962
48 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29. BEBAN POKOK PENGHASILAN (Lanjutan) Rincian pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah harga pokok penghasilan untuk tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: Persentase dari Beban Pokok Penghasilan (%)
Jumlah Pemasok
2003
2002
2003
2002
PT Krakatau Steel (Persero) Daewoo International
266.231.422 -
239.612.014 128.608.081
35 -
24 13
Jumlah
266.231.422
368.220.095
35
37
30. BEBAN USAHA 2003
2002
Beban Penjualan Transportasi Iklan, pameran dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Biaya kemasan - Esia Komisi Denda penjualan Representasi dan jamuan Sewa Pos dan telekomunikasi Buku, majalah dan alat tulis Lain-lain
10.511.575 10.457.203 4.326.278 1.810.100 1.019.309 991.729 858.068 568.797 397.487 134.191 1.173.955
20.169.759 6.198.407 5.185.279 6.485.913 3.978.408 8.159.226 449.360 317.555 248.473 4.830.424
Jumlah Beban Penjualan
32.248.692
56.022.804
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan dan amortisasi (lihat Catatan 13) Pemeliharaan dan perbaikan Listrik, air dan telepon Pajak dan asuransi Perjalanan Pos dan alat tulis Honorarium tenaga ahli Representasi dan jamuan Sewa Sumbangan, hadiah dan hubungan masyarakat Pelatihan kerja dan penerimaan karyawan Lain-lain
79.648.526 73.896.778 17.383.260 10.383.444 10.205.863 9.463.387 7.870.439 7.842.450 6.398.379 6.373.330 3.530.526 2.348.400 30.247.530
211.221.532 70.610.463 8.730.040 32.569.101 3.537.077 13.827.883 9.281.634 12.045.221 798.989 975.692 1.449.911 1.058.110 25.544.763
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
265.592.312
391.650.416
Jumlah Beban Usaha
297.841.004
447.673.220
49 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
2003 Penghasilan Lain-lain Laba atas penjualan investasi Laba selisih kurs Bagian atas laba bersih Perusahaan asosiasi-bersih (lihat Catatan 10) Laba atas penghapusan hutang dan biaya masih harus dibayar Pemulihan cadangan piutang ragu-ragu Laba penjualan aktiva tetap Penghasilan bunga Jumlah Penghasilan Lain-lain Beban Lain-lain Beban keuangan Beban bunga Rugi selisih kurs Rugi atas penyertaan saham dan obligasi Rugi penghapusan uang muka penyertaan saham (lihat Catatan 11) Kerugian penjualan obligasi Rugi penurunan aktiva Amortisasi biaya ditangguhkan dan goodwill-bersih Penyisihan piutang ragu-ragu Lain-lain-bersih
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
249.623.536 72.693.235
14.346.905 197.893.147
32.554.038
21.556.836
24.592.489 16.745.743 1.210.205 1.086.234
596.965 7.953.034
398.505.480
242.346.887
(95.893.830 ) (34.147.538 )
(78.643.149 ) (10.216.171 )
(134.612.345 ) (8.730.048 ) (5.637.679 )
-
(5.586.495 ) (4.251.333 ) 8.998.570
(8.662.878 ) (4.132.582 ) (33.847.172 )
Jumlah Beban Lain-lain
(279.860.698 )
(135.501.952 )
Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih
118.644.782
106.844.935
32. PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar dimuka
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
Pajak penghasilan: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain
1.250.619 3.501.484 5.000 2.897.724 26.292.806 498.681
594.822 2.318.358 2.612.193 10.529.260 195.417
Jumlah
34.446.314
16.250.050
50 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Hutang pajak 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain
12.424.648 183.573 6.639.811 861.759 2.402.118 1.314.110 5.280.226 360.466
5.481.123 48.470 4.064.015 6.678.620 11.687.702 1.681.373 14.649.289 2.671.950
Jumlah
29.466.711
46.962.542
Berdasarkan Surat Paksa No. SP-0000377/WPJ.04/KP.0708/2002 tertanggal 25 Oktober 2002 MKN dinyatakan telah menunggak pajak (pokok dan denda) atas PPh pasal 25 sebesar Rp 7,6 miliar, PPN sebesar Rp 997 juta dan pajak lainnya (pasal 21, 22, 23, 26, 4 ayat (2)) sebesar Rp 692 juta. c.
Beban pajak Taksiran beban (penghasilan) pajak Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Pajak kini Anak perusahaan Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
5.809.766
8.912.584
(4.559.940 ) 91.580.027
(8.588.771 ) 175.214.428
Jumlah
92.829.853
175.538.241
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali 2003 lihat Catatan 3) Laba sebelum taksiran beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi: Laba Anak perusahaan sebelum taksiran beban pajak
107.351.101
164.612.181
123.392.981
180.511.481
Rugi komersial Perusahaan sebelum taksiran beban pajak
(16.041.880 )
(15.899.300 ) 51
Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Beda temporer Pemulihan piutang ragu-ragu - bersih Pemulihan penyisihan kerugian atas penyertaan yang tidak dapat dipulihkan Perbedaan penyusutan dan amortisasi antara komersial dan fiskal Biaya (penghasilan) ditangguhkan Penyusutan aktiva tetap Beda tetap Jamuan dan sumbangan Beban kesejahteraan karyawan Sewa rumah dan pemberian natura kepada karyawan Bunga dan denda atas keterlambatan pembayaran pajak Selisih lebih aktiva bersih Anak perusahaan atas harga perolehan Pembayaran pajak Bagian atas laba bersih Perusahaan asosiasi - bersih Beban bunga Rugi penjualan penyertaan saham Lain-lain Penghasilan yang pajaknya bersifat final Sewa Bunga Taksiran rugi fiskal Perusahaan sebelum kompensasi rugi fiskal tahun sebelumnya Kompensasi rugi fiskal tahun sebelumnya Tahun fiskal 1997 Tahun fiskal 1998 Tahun fiskal 1999 Tahun fiskal 2000 Tahun fiskal 2001 Tahun fiskal 2002 Jumlah kompensasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya
(3.510.342 )
-
(75.659.176 )
-
(3.275.230 ) (358.481 )
5.362.311 (1.673.962 )
5.030.149 4.356.870
300.919 1.830.166
1.061.538
1.149.625
1.010.964
1.448.905
162.246 13.991
162.246 23.589
(32.554.038 ) 69.332
(21.556.836 ) 11.303.348 37.155
(7.364.145 ) (95.882 )
(6.981.551 ) (447.502 )
(127.154.084 )
(24.940.887 )
(1.852.883.536 ) (247.647.838 ) 714.786.380 857.678.425 (24.940.887 )
(68.009.859 ) (1.852.883.536 ) (247.647.838 ) 714.786.380 857.678.425 -
(553.007.456 )
(596.076.428 )
52 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan)
2003 Koreksi berdasarkan hasil pemeriksaan pajak Tahun fiskal 1997 Tahun fiskal 1998 Tahun fiskal 1999 Tahun fiskal 2000
Kompensasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya Taksiran rugi fiskal Perusahaan setelah kompensasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
642.713.868 (181.419.942 ) 17.043.917
55.902.720 642.713.868 (181.419.942 ) -
478.337.843
517.196.646
(74.669.613 )
(78.879.782 )
(201.823.697 )
(103.820.669 )
d. Pajak tangguhan Perhitungan beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk tahun 2003 dan 2002 dengan menggunakan tarif pajak maksimum sebesar 30% adalah sebagai berikut:
2003 Pajak penghasilan tangguhan - Perusahaan Penyisihan atas penyertaan yang tidak dapat dipulihkan Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya (penghasilan) ditangguhkan Aktiva tetap Rugi fiskal Manfaat pajak tangguhan - Perusahaan Pajak penghasilan tangguhan - Anak perusahaan Bestday Assets Limited PT Bakrie Telecom PT Bakrie Tosanjaya PT Bakrie Building Industries PT Bakrie Corrugated Metal Industry PT Bakrie Communications South East Asia Holdings Limited PT Trans Bakrie
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
22.697.753 1.053.103 982.569 107.543 (29.400.908 )
(1.608.693 ) 502.188 (7.482.266 )
(4.559.940 )
(8.588.771 )
92.304.412 8.940.207 512.066 728.945 740.859 (10.231.694 ) (1.414.768 )
96.058.321 3.231.465 40.030.634 1.468.996 25.400.486 10.496.541 (1.472.015 )
Beban pajak tangguhan - Anak perusahaan
91.580.027
175.214.428
Jumlah beban pajak tangguhan
87.020.087
166.625.657 53
Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Perusahaan: Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya dibayar dimuka Penyisihan kerugian atas penyertaan yang tidak dapat dipulihkan
60.547.109 51.823.971 249.710
31.146.201 52.877.074 249.710
-
22.697.753
112.620.790
106.970.738
4.723.613 3.461.142 29.249
3.741.044 3.353.597 29.249
8.214.004
7.123.890
Aktiva pajak tangguhan Perusahaan - bersih
104.406.786
99.846.848
Aktiva pajak tangguhan Anak Perusahaan PT Bakrie Telecom PT Bakrie Communications South East Asia Holdings Limited PT Bakrie Corrugated Metal Industry PT Bakrie Building Industries Bestday Assets Limited PT Trans Bakrie
134.704.160 23.759.956 16.894.922 4.961.090 4.943.372 -
167.404.322 6.663.228 5.701.948 5.686.064 12.804.395 731.048
Aktiva pajak tangguhan - Anak perusahaan
185.263.500
198.991.005
Aktiva pajak tangguhan
289.670.286
298.837.853
Kewajiban pajak tangguhan Bestday Assets Limited PT Bakrie Tosanjaya
79.500.017 12.667.274
12.155.207
Kewajiban pajak tangguhan - Anak perusahaan
92.167.291
12.155.207
Kewajiban pajak tangguhan Biaya ditangguhkan Aktiva tetap Rugi atas penjualan aktiva tetap
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00209/406/01/055/03 tanggal 23 Juni 2003, rugi fiskal BPI untuk tahun pajak 2001 adalah sebesar Rp 48,7 miliar, sedangkan jumlah yang dilaporkan BPI adalah sebesar Rp 78,1 miliar. Dengan adanya SKP tersebut, kompensasi rugi fiskal BPI dikoreksi sebesar Rp 29,4 miliar.
54 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00076/406/00/054/02 tanggal 19 Februari 2002, rugi fiskal Perusahaan untuk tahun 2000 adalah sebesar Rp 731,8 miliar, sedangkan jumlah yang dilaporkan Perusahaan adalah sebesar Rp 714,8 miliar. Dengan adanya SKP tersebut, kompensasi rugi fiskal Perusahaan dikoreksi sebesar Rp 17 miliar dan aktiva pajak tangguhan dikoreksi sebesar Rp 5,1 miliar. Pada bulan Februari tahun 2002, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00055/240/00/054/02, No. 00044/201/00/054/02, No. 00060/203/00/054/02, atas pajak penghasilan pasal 4 (2) final, 21 dan 23 untuk tahun pajak 2000 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 103,3 juta dan dibebankan pada operasi tahun berjalan. Berdasarkan Surat Ketetapan Direktorat Jenderal Pajak No. 00298/406/00/052/02 tanggal 4 Juni 2002, laba fiskal BBI untuk tahun pajak tahun 2000 adalah sebesar Rp 15,4 miliar, sedangkan jumlah yang dilaporkan BBI adalah rugi sebesar Rp 153,5 miliar. BBI telah mengajukan surat permohonan peninjauan kembali (keberatan) kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas surat ketetapan tersebut, namun permohonan tersebut tidak disetujui berdasarkan surat No. KEP-0149/WPJ.07/KP.0209/2003 tertanggal 8 Juli 2003. Hal tersebut menyebabkan BBI melakukan koreksi atas nilai aktiva pajak tangguhannya pada tahun 2002 (lihat Catatan 3). 33. DANA PENSIUN DAN CADANGAN MANFAAT KARYAWAN Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang berkedudukan di Indonesia menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Jumlah manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada karyawan dihitung berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja karyawan. Konstribusi dana pensiun adalah sebesar 5,5% dari gaji pokok karyawan yang dilindungi oleh program tersebut dan dibayar penuh oleh Perusahaan dan Anak perusahaan. Aktiva program pensiun Perusahaan dan Anak perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Bakrie yang pendiriannya telah memperoleh persetujuan Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP 423/KM.17/1995 tanggal 11 Desember 1995. Aktiva Dana Pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, surat-surat berharga dan investasi jangka panjang dalam bentuk saham. Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 1992 tentang “Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)” mewajibkan pengurus dana pensiun untuk menyampaikan secara berkala kepada Menteri Tenaga Kerja laporan aktuaris sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sekali. Selanjutnya, Peraturan Dana Pensiun Bakrie No. KEP-119 Km. 6/2001 menyatakan bahwa penilaian aktuaria atas Dana Pensiun dilakukan sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun sekali dan ketika terjadi perubahan iuran Peserta dan manfaat pensiun. Penilaian aktuaria terakhir atas dana pensiun dilakukan untuk posisi tanggal 31 Desember 2002 oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 3 Februari 2003 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” .
55 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
33. DANA PENSIUN DAN CADANGAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan) Perhitungan manfaat karyawan berdasarkan UU Ketenagakerjaan untuk posisi tanggal 31 Desember 2003 dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 25 Maret 2004 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mengundurkan diri Tingkat pensiun dini Tingkat mortalitas
: : : : :
12% per tahun 5% 2% Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980
Kewajiban aktuaria atas manfaat karyawan sesuai dengan UU Ketenagakerjaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebesar Rp 56,3 miliar juta dan Rp 47,9 miliar. Beban cadangan manfaat karyawan sesuai UU Ketenagakerjaan untuk tahun 2003 adalah sebesar Rp 7,4 miliar, yang terdiri dari biaya jasa kini sebesar Rp 3,1 miliar dan amortisasi tahun 2003 atas selisih manfaat karyawan antara UU Ketenagakerjaan dengan manfaat yang diterima karyawan dari program pensiun sebesar Rp 4,3 miliar. 34. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut: 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Jumlah laba (rugi) untuk tujuan laba per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan laba bersih per saham dasar (dalam angka penuh) Laba (rugi) bersih per saham dasar (dalam Rupiah penuh)
22.658.258
38.750.400.000 0,58
(17.364.889 )
38.750.400.000 (0,44 )
35. RESTRUKTURISASI HUTANG 1. Perusahaan Perusahaan telah melakukan restrukturisasi hutang dengan para krediturnya. Tahap-tahap yang telah dilalui adalah sebagai berikut: x x
Pada tanggal 26 Nopember 2000, mayoritas kreditur menyetujui Rencana Perdamaian yang telah disampaikan oleh Perusahaan kepada para kreditur melalui pemungutan suara yang dilakukan di hadapan hakim Pengadilan Niaga Jakarta. Pada tanggal 29 Nopember 2000, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengesahkan Rencana Perdamaian menjadi Perjanjian Perdamaian yang memiliki kekuatan hukum dan mengikat Perusahaan dan para kreditur. 56
Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. RESTRUKTURISASI HUTANG (Lanjutan) x x
x x x
Perusahaan telah memenuhi semua prasyarat (conditions precedent) yang telah ditentukan dalam Perjanjian Perdamaian, berdasarkan pernyataan dari konsultan hukum para kreditur (Baker & McKenzie, Wong & Leow Singapore) pada tanggal 26 Oktober 2001. Jawaban (persetujuan) dari kreditur atas Rencana Perdamaian yang terdiri dari Pengaturan Kembali Hutang (Debt Reorganization Composition Plan), Persyaratan Restrukturisasi (condition precedent) dan Distribusi Hasil (Distribution Proceeds) diterima Perusahaan pada tanggal 9 Nopember 2001. Pada tanggal 28 Nopember 2001, Perusahaan mendistribusikan aset pertukaran dan saham baru kepada para kreditur sesuai dengan skema restrukturisasi hutang. Metodologi penyelesaian hutang perusahaan adalah tanggal pisah batas, nilai tukar mata uang dan skema restrukturisasi Skema restrukturisasi terdiri dari konversi hutang dengan modal (debt to equity swap), konversi hutang dengan aset (debt to asset swap) dan pemindahan hak atas pemasukan BE
Berdasarkan tahap-tahap tersebut dan dengan telah dipenuhinya persyaratan dalam Perjanjian Perdamaian, maka pada tanggal 29 Nopember 2001 restrukturisasi hutang Perusahaan dinyatakan efektif. 2. PT Bakrie Building Industries Pada tanggal 6 Nopember 2001, BBI telah menandatangani Perjanjian Perdamaian Pengaturan Kembali Hutang dengan para Kreditur yang telah disahkan dengan keputusan dari Pengadilan Niaga pada tanggal 20 Nopember 2001. Skema restrukturisasi yang disetujui adalah sebagai berikut: Kategori 1
Hutang dengan jumlah di bawah Rp 1 miliar akan dilunasi sesuai dengan jadwal jatuh tempo.
Kategori 2
Hutang diatas Rp 1 miliar tapi kurang dari Rp 2 miliar akan dilunasi dalam waktu 2 tahun dimulai tahun 2000 sampai dengan akhir tahun 2003 yang diangsur setiap akhir triwulan selama 8 triwulan.
Kategori 3
Hutang diatas Rp 2 miliar tapi kurang dari Rp 4 miliar: x x
Sejumlah 40% akan dilunasi dalam waktu 2 tahun dimulai tahun 2002 sampai dengan akhir tahun 2003 yang diangsur setiap akhir triwulan selama 8 triwulan dengan bunga tetap sebesar 18% per tahun. Sejumlah 60% dari hutang akan ditukar dengan obligasi wajib konversi sesuai dengan kondisi yang terdapat pada Kategori 5.
Ketegori 4
Hutang diatas Rp 4 miliar tapi kurang dari Rp 50 miliar akan diselesaikan mulai tanggal 1 Januari 2002 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.
Kategori 5
Hutang diatas Rp 50 miliar tapi kurang dari Rp 100 miliar akan ditukar dengan obligasi wajib konversi yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2005 dengan kupon 1% dan bunga terakumulasi pada tanggal jatuh tempo (yield to maturity) sebesar 17%.
Kategori 6
Hutang diatas Rp 100 miliar akan dikonversi menjadi saham BBI dengan nilai nominal saham yang tercantum di dalam Anggaran Dasar BBI.
57 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. RESTRUKTURISASI HUTANG (Lanjutan) 3. PT South East Asia Pipe Industries Pada tanggal 4 Juli 2001, SEAPI dan Itochu Corporation telah menandatangani Perjanjian Restrukturisasi Hutang. Perjanjian tersebut berlaku secara efektif pada tanggal 29 Nopember 2001 setelah SEAPI memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan. Penandatanganan Adendum atas Restrukturisasi Hutang (Addendum to Loan Restructuring Agreement) antara SEAPI dan Itochu Corporation dilakukan pada tanggal 13 Desember 2001. Pinjaman SEAPI senilai JP¥ 5,8 miliar dan AS$ 6,1 juta telah direstrukturisasi dengan skema sebagai berikut: a.
“Tranche A” : Pinjaman pokok sebesar JP¥ 4,1 miliar termasuk dalam restrukturisasi hutang Perusahaan dan dikonversi menjadi obligasi wajib konversi tanpa bunga yang jatuh tempo dalam 20 tahun. Obligasi tersebut diterbitkan oleh SEAPI untuk Perusahaan pada tanggal 19 September 2001 dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 September 2020. Setelah pengalihan saham Perusahaan kepada SHL, obligasi tersebut dialihkan kepemilikannya oleh Perusahan kepada SHL.
b. “Tranche B” : Dari pinjaman (pokok dan kapitalisasi bunga) sebesar JP¥ 1,7 miliar dan AS$ 6,1 juta, sejumlah JP¥ 1,3 miliar dan AS$ 2,5 juta diklasifikasikan sebagai Tranche B. Sejumlah JP¥ 315 juta dan AS$ 3,4 juta merupakan pembebasan hutang bunga (interest hair cut). Bunga yang timbul dari pinjaman terhitung sejak tanggal efektif restrukturisasi hutang sampai dengan 30 Juni 2002 ditangguhkan pembayarannya dan dikapitalisasi ke pokok pinjaman. Selanjutnya, terhitung mulai tanggal 30 September 2002, beban bunga harus mulai dibayar dan tidak boleh dikapitalisasi lagi ke pokok pinjaman dan mulai tanggal 31 Maret 2004 pokok pinjaman harus mulai dibayar per triwulan sebesar nilai yang sama dengan JP¥ 135 juta beserta beban bunga yang dikapitalisasi. Tingkat bunga yang berlaku adalah “Japanese Long Term Prime Rate” ditambah marjin dengan rincian sebagai berikut: Marjin (%) Sampai dengan 31 Desember 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 dan seterusnya
1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0
Selama tahun 2003, jumlah pembayaran bunga pinjaman adalah sebesar Rp 4,6 miliar atau AS$ 62,2 juta. 4. PT Bakrie Pipe Industries BPI dengan IFC, Itochu Corporation, ANZ Panin, BPPN, Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Ltd. dan Bank IBJ Indonesia selaku kreditur BPI pada tanggal 15 Nopember 2000 telah menandatangani persyaratan (term sheet) penyelesaian kewajiban sebesar AS$ 141,5 juta dengan skema sebagai berikut:
58 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. RESTRUKTURISASI HUTANG (Lanjutan) a.
Tranche A :
pinjaman dengan angsuran (amortizing term-loan) sebesar AS$ 62 juta atau sebesar 43,79% dari total pinjaman diangsur mulai tahun 2001 sampai dengan tahun 2009 dengan bunga sebesar LIBOR ditambah marjin dan sebesar AS$ 1,5 juta akan dibayar.
b. Tranche B :
pinjaman sebesar AS$ 41 juta atau sebesar 28,96% dari total pinjaman dibayar dengan pembayaran secara lump-sum (lump-sum payment) pada tahun 2009.
c.
sisa pinjaman sebesar AS$ 38,6 juta atau sebesar 27,25% dari total pinjaman dengan opsi dikonversi menjadi modal dan jatuh tempo pada tahun 2005.
Tranche C :
Pada tanggal 14 April 2001, BPI dan seluruh kreditur menandatangani Debt Restructuring and Restatement Agreement (DRRA) yang berlaku efektif pada tanggal 28 Nopember 2001. Pinjaman tersebut tidak dijamin oleh Perusahaan. Pada tanggal jatuh tempo (kuartal keempat tahun 2002), BPI tidak dapat merealisasikan pembayaran pokok pinjaman kepada kreditur sesuai dengan kesepakatan restrukturisasi (technical default). Pada tahun 2003, BPI hanya mampu membayar bunga sebesar AS$ 935.278 atau Rp 8.102.095.540. Atas kondisi tersebut, manajemen BPI memutuskan untuk menegosiasikan kembali kesepakatan tersebut dengan tetap membayar bunga dan menunda pembayaran pokok pinjaman. Pada tanggal 29 Nopember 2002, manajemen BPI telah mengajukan proposal restrukturisasi ulang atas hutang kepada kreditur untuk menjadwalkan kembali hutang melalui Surat No. 127/AD-BPI/XI/2002. Pada tanggal 21 Nopember 2002, Montpelier (yang mewakili Chelsea Investment) dan Deutsche Bank sebagai kreditur selain menyetujui konsep konversi hutang menjadi modal (debt to equity swap) juga mengajukan usulan restrukturisasi alternatif. Melalui surat No. BGU/080/Presdir-BB/XII/02 tanggal 20 Desember 2002, Perusahaan, sebagai pemegang saham BPI, mengajukan usulan kepada kreditur, antara lain untuk menunda pembayaran pokok sampai dengan seluruh usulan restrukturisasi yang baru siap dilaksanakan (standstill) dan menunjuk Tim Restrukturisasi yang baru (Tim Restrukturisasi BPI) yang akan menangani proses negosiasi dengan kreditur BPI. Pada tanggal 9 Januari 2003 melalui Surat No. 006/NR-BB/I/03 Tim Restrukturisasi BPI menyatakan akan mengajukan jadwal restrukturisasi hutang dalam tempo 6 sampai 9 bulan. Pada tahun 2003 proses negosiasi restrukturisasi hutang BPI masih terus berlangsung. Pada tanggal 24 Juni 2003, Tim Restrukturing BPI telah mengajukan skema restrukturisasi yang baru sebagai berikut: x
Tranche A :
AS$ 43,4 juta akan diangsur selama 10 tahun dengan tenggang waktu pembayaran (grace period) selama 1 tahun.
x
Tranche B :
AS$ 18,6 juta merupakan obligasi tanpa kupon bunga (zero coupon bond) dan jatuh tempo pada 2012. Sisa hutang yang terdapat pada tanggal tersebut akan dibayar secara penuh dan atau akan dibiayai (refinancing) dari pihak ketiga/lembaga keuangan.
x
Tranche C :
AS$ 53,6 juta sebagai obligasi konversi akan dikonversi menjadi saham sebesar 45%.
x
Tranche D :
AS$ 27,9 juta tanpa dikenakan bunga dan akan dilunasi secara penuh (bullet payment) pada akhir tahun 2012.
59 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. RESTRUKTURISASI HUTANG (Lanjutan) Atas usulan skema restrukturisasi tersebut, beberapa kreditur mengajukan beberapa usulan, persyaratan dan kondisi, yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan atas skema tersebut. Sampai dengan tanggal laporan audit, belum terdapat kesepakatan diantara para kreditur atas skema yang diajukan dan proses pembahasan restrukurisasi masih terus berlangsung. 5. PT Bakrie Corrugated Metal Industries (BCMI) Pada tanggal 10 April 2000 pinjaman BCMI dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah berhasil direstrukturisasi. Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi dengan Akta No. 2 tanggal 10 April 2000 dari notaris Rakerti Sudjardjati, S.H., BCMI dan kreditur telah sepakat untuk memperpanjang waktu pembayaran hutang dan bunga pinjaman masing-masing hingga 10 Juni 2007 dan Januari 2002. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyetujui untuk menghapus bunga dan denda pinjaman masing-masing sebesar AS$ 227,2 ribu dan AS$ 139 ribu. Pinjaman tersebut dijamin dengan saham BCMI, piutang dagang, persediaan dan aktiva tetap milik BCMI. 6. PT Bakrie Telecom (BakrieTel) (dahulu PT Radio Telepon Indonesia) Pada tanggal 20 Desember 2000, Perusahaan, BE, BC, BIFC, BakrieTel, para kreditur dan pemasok telah menandatangani restrukturisasi hutang BIFC dan BakrieTel yang dituangkan dalam “Election Agreement” yang merupakan persetujuan atas restrukturisasi hutang. Persetujuan restrukturisasi tersebut mengatur bahwa pinjaman sebesar AS$ 30 juta yang merupakan pokok pinjaman menjadi tanggungan BIFC dan Ratelindo, sedangkan sisa pokok pinjaman dari jumlah sebesar AS$ 221 juta menjadi tanggungan Perusahaan dan direstrukturisasi oleh Perusahaan. Seluruh kewajiban yang terhutang oleh BIFC direstrukturisasi dan dijamin oleh BakrieTel, sehingga BIFC maupun Perusahaan tidak memiliki kewajiban atas jumlah hutang yang direstrukturisasi. Skema pembayaran pinjaman sebesar AS$ 30 juta dibagi menjadi dua yaitu: a.
“Tranche A” :
b. “Tranche B” :
Pinjaman sebesar AS$ 14 juta tanpa bunga yang menjadi tanggungan BIFC dan dijamin oleh BakrieTel. Pinjaman sebesar AS$ 16 juta tanpa bunga yang menjadi tanggungan BakrieTel.
Baik “Tranche A” dan “Tranche B” harus dibayar sekaligus pada bulan kedelapan belas setelah tanggal “Election Agreement” atau pada tanggal 20 Juni 2002. Pada tahun 2002, BakrieTel telah melakukan pembayaran sebesar AS$ 2 juta dan sisanya sebesar AS$ 28 juta telah dibayar pada tahun 2003, setelah BakrieTel berhasil mendapatkan sumber pendanaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18 dan 21). 36. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa x
Perusahaan asosiasi: SPIJ, JBI dan BKE
x
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah PT Arthamulya Giri Persada, PT Bakrie Capitanindo Corp, Time Switch Invesment Ltd., PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk, PT Kilang Vecolina, PT Bakrie Niagatama dan PT Braja Mukti Cakra
60 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa a.
Penghasilan Penghasilan
2003 PT Seamless Pipe Indonesia Jaya PT Bakrie Niaga Tehnik PT Bakrie Niagatama PT Jibuhin Bakrie Transfield Pty Ltd Lain-lain
Piutang Usaha
2002 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2002 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2003
5.344.234 2.452.845 1.634.857 1.063.146 2.544.470
9.263.846 1.766.424
113.224 224.391 2.567.567
8.573.422 1.297.127 2.289.819 2.443.693
Penyisihan piutang ragu-ragu
13.039.552 -
11.030.270 -
2.905.182 (2.825.546 )
14.604.061 (3.249.990 )
Jumlah
13.039.552
11.030.270
79.636
11.354.071
Penjualan dan sewa dilaksanakan dengan tingkat harga normal. Jumlah penjualan dan sewa kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar 1,25% dan 0,75% dari jumlah penghasilan bersih konsolidasi pada tahun 2003 dan 2002. b. Pembelian Pembelian 2003
Hutang Usaha 2002
2003
2002
Nusantara Communication USA Jusuf Adam Alvarion Ltd. PT Voksel Electric Tbk PT Stelkom PT Insan Buana Cendikia Kopbina Kopkar BPI Lain-lain
2.185.880 410.680 338.600 137.850 113.155 37.500 201.312
1.612.035 33.000 -
904.831 358.993 6.861.688
533.762 3.150 -
Jumlah
3.424.977
1.645.035
8.125.512
536.912
Pembelian dari pihak hubungan istimewa untuk tahun 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebesar 0,45% dan 0,16% dari jumlah beban pokok penghasilan konsolidasi. c.
Remunerasi untuk dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan dan Anak perusahaan untuk tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003
2002
Gaji Tunjangan
14.601.495 4.632.282
13.708.558 10.839.046
Jumlah
19.233.777
24.547.604
Remunerasi direksi dan komisaris adalah berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham. Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu memberikan pinjaman tanpa bunga untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor kepada direksi dan karyawan lainnya. Saldo pinjaman kepada komisaris, direksi dan karyawan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebesar Rp 1,8 miliar dan Rp 2,49 miliar yang disajikan dalam akun “Aktiva Tidak Lancar Lainnya”. 61 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) d. Piutang hubungan istimewa (Aktiva Tidak Lancar)
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya PT Arthamulya Giri Persada PT Bakrie Capitanindo Corp. Timeswitch Investment Ltd. PT Bakrie Investindo PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Kilang Vecolina PT Bakrie Niagatama Uzbektelecom International A.O. PT Grand Marmer Nusantara PT Bakrie Hyosung Apparel Bakrie Hadis Pratama Annas Mappe Siri Tanto Adi Pramoko Thai Phosphat Kawasan Industri Lampung Acanthus PT Bakrie Swasakti Utama Far East Rubber Lain-lain (di bawah 1 miliar)
501.331.912 118.501.151 43.649.428 43.191.538 25.250.424 18.628.329 15.925.490 8.153.130 5.904.817 5.880.000 4.279.303 4.205.767 3.886.000 2.680.000 2.176.984 1.786.975 1.147.472 5.264.850
521.793.992 118.501.151 43.649.428 46.982.007 25.216.679 23.717.177 16.499.708 9.950.030 6.062.984 5.880.000 4.279.303 4.205.767 3.886.000 2.680.000 6.106.360 2.451.212 608.972
Dikurangi: penyisihan piutang ragu-ragu
811.843.570 (136.052.953 )
842.470.770 (142.633.722 )
Piutang pihak hubungan istimewa - bersih
675.790.617
699.837.048
Piutang pihak hubungan istimewa berasal pemberian pinjaman dana (uang muka) dan penggantian biaya kepada pihak hubungan istimewa. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pihak hubungan istimewa tersebut. Saldo piutang pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebesar 13,2% dan 13,5% dari total aktiva konsolidasi.
62 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) e.
Hutang lain-lain kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa (Kewajiban Lancar) 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 Iridium LLC PT Asuransi Ikrar Llyod Great Asia Holding PT Indograins Perkasa Bakrie Nusantara International (Singapore) PT Bakrie Nusantara Corporation Transfield Group Lain-lain
77.105.402 1.357.912 471.838 326.750 308.322 4.495.283
77.105.402 1.427.664 29.263 326.750 3.197.040 2.216.674 1.248.359
Jumlah hutang lain-lain - hubungan istimewa
84.065.507
85.551.152
Hutang lain-lain kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa berasal dari pinjaman modal kerja, pembelian saham, iuran dana pensiun dan biaya sewa. Saldo hutang lain-lain lancar kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebesar 1,6% dan 1,6% dari total aktiva konsolidasi. f.
Hutang pihak hubungan istimewa (Kewajian Tidak Lancar) 2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003 PT Quantum Bahana Enterprise PT Bakrie Capital Indonesia PT Patriot Andalas Kawasan Industri Berikat Lampung PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk Quantum Multimedia Pty Ltd. Lain-lain Jumlah
9.341.118 2.000.000 1.000.000 248.000 159.632
126.326.668 2.000.000 1.000.000 248.000 3.961.722 2.279.237 75.390
12.748.750
135.891.017
Saldo hutang hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebesar 0,2% dan 2,6% dari total aktiva konsolidasi.
63 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
37. INFORMASI SEGMEN a.
Segmen Usaha Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki usaha yang terbagi dalam tiga divisi operasi yang meliputi usaha yang berhubungan dengan infrastruktur, telekomunikasi dan perdagangan. Informasi tentang Perusahaan dan Anak perusahaan menurut segmen adalah sebagai berikut: Nama Divisi
Aktivitas
Infrastruktur
Produksi pipa baja, pelat baja bergelombang, cetakan besi dan baja untuk industri komponen otomotif, bahan bangunan dari asbes semen serta jasa konstruksi dan teknis.
Perdagangan
Perdagangan terutama untuk produk pertanian dan bahan pokok.
Telekomunikasi
Penyediaan sarana telekomunikasi serta penyelenggaraan jasa telekomunikasi sambungan telepon lintas radio dan telepon tetap nirkabel.
b. Informasi menurut segmen usaha 2003
Infrastruktur
Telekomunikasi
Perdagangan
Eliminasi
Konsolidasi
PENGHASILAN Pihak eksternal Antar segmen
795.038.441 5.283.749
243.092.004 -
3.801.113 -
(5.283.749 )
1.041.931.558 -
Jumlah Penghasilan
800.322.190
243.092.004
3.801.113
(5.283.749 )
1.041.931.558
HASIL Hasil segmen
117.608.000
173.304.278
(4.252.943 )
286.547.323
(112.012 )
Beban usaha yang tidak dapat dialokasi
(297.841.004 )
LABA USAHA
(11.293.681 )
Beban keuangan - bersih
45.526.584
36.180.506
13.100.506
Bagian laba (rugi) bersih Perusahaan asosiasi - bersih
66.694.237
73.370
-
-
(34.213.569 )
94.807.596
32.554.038
Laba sebelum pajak Beban pajak Hak minoritas
107.351.101 (92.829.853 ) 14.521.248
Laba setelah pajak
22.658.258
Aktiva segmen Investasi pada Perusahaan asosiasi
4.514.094.165
1.636.660.086
37.748.440
205.275.316
-
-
Jumlah aktiva
4.719.369.481
1.636.660.086
37.748.440
(1.270.849.118 )
5.122.928.889
Kewajiban segmen
2.970.184.204
1.647.738.122
3.529.121
(1.795.854.337 )
2.825.597.110
58.906.872 29.941.461
137.602.107 69.801.708
797.781 149.757
-
197.306.760 99.892.926
9.031.438
107.974.391
2.896.641
-
119.902.470
Pengeluaran barang modal Penyusutan Beban non kas selain penyusutan
(1.270.849.118 ) -
4.917.653.573 205.275.316
64 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
37. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 2002 (Disajikan kembali)
Infrastruktur
Telekomunikasi
Perdagangan
Eliminasi
Konsolidasi
PENGHASILAN Pihak eksternal Antar segmen
1.090.525.957 6.914.200
414.277.183 -
8.513.288 -
(6.914.200 )
1.513.316.428 -
Jumlah Penghasilan
1.097.440.157
414.277.183
8.513.288
(6.914.200 )
1.513.316.428
168.483.110
340.724.107
521.701
(4.288.452 )
505.440.466
HASIL Hasil segmen Beban usaha yang tidak dapat dialokasi
(447.673.220 )
LABA USAHA
57.767.246
Beban keuangan - bersih
68.173.933
2.518.841
Bagian laba (rugi) bersih Perusahaan asosiasi - bersih
60.748.634
-
(2.659 )
-
-
70.690.115
(39.191.798 )
21.556.836
Laba sebelum pajak Beban pajak Hak minoritas
164.612.181 (175.538.241 ) (6.438.829 )
Rugi setelah pajak
(17.364.889 )
Aktiva segmen Investasi pada Perusahaan asosiasi
5.558.235.927
1.534.975.959
42.123.758
215.375.391
-
-
Jumlah aktiva
5.773.611.318
1.534.975.959
42.123.758
(2.140.333.769 )
5.210.377.266
Kewajiban segmen
3.083.310.231
2.571.681.059
4.140.578
(2.839.550.078 )
2.819.581.790
11.322.658 35.823.061
36.105.447 65.803.101
61.308
-
47.728.105 101.687.470
11.946.564
5.251.567
-
-
17.198.131
Pengeluaran barang modal Penyusutan Beban non kas selain penyusutan
c.
(2.140.333.769 )
4.995.001.875
-
215.375.391
Informasi segmen menurut daerah geografis Penghasilan Bersih
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
Laba (Rugi) Usaha
2003
Jumlah Aktiva
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
2003
2002 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
Dalam negeri Luar negeri
1.039.846.262 7.369.045
1.286.652.213 233.578.415
(3.956.676 ) (7.337.005 )
63.423.535 (5.656.289 )
6.243.331.623 150.446.386
6.785.327.617 566.329.939
Jumlah Eliminasi
1.047.215.307 (5.283.749 )
1.520.230.628 (6.914.200 )
(11.293.681 ) -
57.767.246 -
6.393.778.009 (1.270.849.120 )
7.351.657.556 (2.141.280.290 )
Konsolidasi
1.041.931.558
1.513.316.428
(11.293.681 )
57.767.246
5.122.928.889
5.210.377.266
65 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
38. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: Mata Uang Asing (Angka Penuh) Aktiva Kas dan Setara kas
1.328.267 594.815
11.243.780 47.090
246.509
2.086.699
Dolar AS Ringgit Malaysia
12.652.552 351.619
107.103.853 783.281
Piutang lain-lain x Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Dolar AS
67.531.772
571.656.450
x
Pihak ketiga
Dolar AS
1.885.315
15.959.191
Biaya dibayar dimuka
Dolar AS
289.947
2.454.398
Jaminan
Dolar AS
372.251
3.151.105
Uang Muka
Dolar AS
774.786
6.558.564
Piutang usaha x Pihak yang mempunyai hubungan istimewa x
Pihak ketiga
Dolar AS Yen Jepang
Ekuivalen Rupiah
Dolar AS
Jumlah Aktiva Kewajiban Hutang usaha x Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
721.044.411
Dolar AS
1.097.016
9.286.238
Pihak ketiga
Dolar AS Dolar Singapura Euro Eropa
3.384.924 39.964 3.129
28.653.383 198.883 33.302
Hutang lain-lain
Dolar AS Dolar Singapura
4.348.228 9.579
36.807.747 47.671
x
66 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
38. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) Mata Uang Asing (Angka Penuh) Biaya masih harus dibayar x Pihak ketiga
Ekuivalen Rupiah
Dolar AS Euro Eropa
1.089.405 4.558
9.221.809 47.671
Pinjaman jangka panjang
Dolar AS Yen Jepang
156.556.290 1.785.966.018
1.325.248.996 141.390.822
Pinjaman jangka pendek
Dolar AS Euro Eropa Yen Jepang
12.112.500 48.301 30.000.000
102.532.313 514.070 2.375.031
Jumlah kewajiban
1.656.357.936
Jumlah ekuivalen Rupiah kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebesar Rp 935 miliar. Mulai tahun 2002, mata uang negara-negara Eropa, kecuali Inggris dan Swiss, telah diganti menjadi Euro Eropa. 39. PERJANJIAN-PERJANJIAN a.
Perjanjian Sehubungan dengan Proyek Telekomunikasi 1. Pada tahun 2004, BakrieTel telah melakukan Perjanjian Kerjasama Interkoneksi dengan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo) dan PT Metro Selular Indonesia (Metrosel). Lingkup perjanjian-perjanjian tersebut mengatur bahwa masing-masing pihak dapat melakukan dan menerima panggilan interkoneksi serta mengirim dan menerima layanan pesan singkat (short message service - SMS) antar jaringan secara langsung (lihat Catatan 42). 2. Perjanjian dengan Republik Uzbekistan Pada tanggal 7 Pebruari 1996, BC mengadakan perjanjian perizinan dan investasi dengan Menteri Komunikasi Republik Uzbekistan untuk mendirikan perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh pengusaha asing dengan nama Bakrie Uzbekistan Telecom (Buztel). Perusahaan tersebut direncanakan untuk menyediakan jasa telekomunikasi melalui jaringan tetap tanpa kabel dan jaringan selular bergerak yang digunakan untuk jasa interlokal dan internasional. Pada 5 (lima) tahun pertama operasi, Buztel akan membangun sampai dengan 500.000 unit telepon, termasuk 500.000 unit pada daerah pedesaan untuk jaringan tetap tanpa kabel dan jaringan selular bergerak.
67 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan) Pada tahun 1996, BC mengadakan “Perjanjian Pendirian Uzbektelecom International A.O. (UZI A.O.)” dengan Uzbekistan Telekom (Uzbektelekom) untuk mendirikan sebuah perusahaan saham gabungan tertutup bernama “Uzbektelekom International A.O.” yang akan didaftarkan di Republik Uzbekistan. Berdasarkan perjanjian tersebut, tujuan dari UZI A.O. adalah untuk terlibat dalam: x x x x x
bisnis telekomunikasi di wilayah-wilayah yang disebutkan dalam perjanjian; membuat mesin, memberikan konsultasi serta kegiatan dan jasa teknis lainnya dalam industri telekomunikasi; memasarkan jasa telekomunikasi di Republik Uzbekistan dan di luar negeri; membeli dan menjual peralatan dan perlengkapan telekomunikasi, komputer dan perangkat lunak serta suku cadangnya; dan kegiatan telekomunikasi lainnya.
Dengan perjanjian tersebut, UZI A.O. akan menerbitkan saham untuk Uzbektelekom dan BC dan mengharuskan Uzbektelekom memberikan kontribusi kepada “Charter Fund” Uzbektelekom sebesar jumlah yang disepakati yaitu AS$ 227,5 juta sedangkan BC harus memberikan kontribusi kepada “Charter Fund” berupa peralatan dan jasa sehubungan dengan Program Rekonstruksi di empat wilayah Uzbekistan dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2000 yang berjumlah AS$ 218,8 juta lima puluh satu persen (51%) dan empat puluh sembilan persen (49%) kepemilikan pada “Charter Fund” (lihat Catatan 11). 3. Perjanjian Interkoneksi antara BakrieTel dengan PT Indonesia Satellite Corporation (ISC) dan PT Satelit Palapa Indonesia (SPI), dimana masing-masing pihak telah menyetujui hal-hal sebagai berikut: x
Interkoneksi antara Sambungan Telepon Lintas Radio (STLR) dengan ISC dan SPI melalui saluran internasional milik ISC dan SPI untuk melakukan panggilan internasional keluar dan masuk melalui saluran internasional milik ISC dan SPI.
x
BakrieTel berkewajiban untuk membayar kepada ISC dan SPI untuk pendapatan dari panggilan internasional keluar yang dilakukan melalui saluran internasional milik ISC dan SPI, setelah dikurangi dengan pendapatan interkoneksi BakrieTel sesuai dengan peraturan pemerintah.
x
Perjanjian dengan ISC berlaku selama setahun yang mulai berlaku efektif tanggal 2 Nopember 1995 dan dapat diperpanjang setiap tahun, sedangkan perjanjian dengan SPI dimulai tanggal 27 April 1995 dan dapat diakhiri sewaktu-waktu, dengan jangka waktu enam (6) bulan setelah pemberitahuan tertulis dari pihak manapun atau diakhiri dengan keputusan pemerintah.
4. Pada tanggal 30 April 2002, Perusahaan dan Nortel Singapura mengadakan Perjanjian Pengadaan dimana Nortel Singapura akan memasok peralatan untuk Jaringan Putaran (Loop) Lokal Tanpa Kabel CDMA 1X di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi Indonesia dengan harga kontrak sebesar AS$ 18,8 juta. Peralatan tersebut akan meliputi perangkat lunak (software), bahan-bahan dan jasa-jasa untuk membuat jaringan dengan jumlah sekitar 100.000 saluran langganan. Kewajiban kedua pihak atas perjanjian tersebut adalah untuk penyelesaian dan pelaksanaan dari dokumentasi pinjaman yang mengikat antara BakrieTel dan pemberi pinjaman untuk jumlah sampai AS$ 30 juta dalam membiayai pasokan jaringan dengan dasar bahwa pinjaman akan tersedia pada atau sebelum 26 Juni 2002.
68 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan) 5. Pada tanggal 6 Mei 2002, BakrieTel dan Samsung Electronics Co., Ltd. (Samsung), sebuah perusahaan yang diatur dan berada di bawah hukum Korea Selatan, menyepakati Perjanjian Pasokan dimana Samsung akan memasok peralatan untuk Jaringan Loop Lokal Tanpa Kabel CDMA 1X di Bandung, Indonesia dengan harga kontrak sebesar AS$ 11 juta. Biaya bea cukai, bea impor, PPN atau pajak-pajak lain yang dibayar akan menjadi beban BakrieTel. Sebagai pertimbangan pembayaran dari harga kontrak, Samsung akan mengirimkan peralatan dan memberikan BakrieTel ijin non eksklusif untuk menggunakan semua perangkat lunak yang berhubungan dan perangkat keras yang dibeli BakrieTel. Fasilitas pinjaman proyek telah dimanfaatkan mulai tanggal 28 Juni 2002. 6. Pada tanggal 28 Maret 2002, BakrieTel dan SK. Telecom Co, Ltd, operator jaringan CDMA Korea Selatan membuat nota kesepakatan (Memorandum of Understanding/MOU). BakrieTel bermaksud untuk meluncurkan jasa loop lokal tanpa kabel CDMA 2000 1 x menggunakan frekuensi bantuan 2 x 10 Mhz dalam jarak frekuensi (frequency band) AMPS di Jakarta dan Jawa Barat. BakrieTel berencana untuk memperluas daerah pelayanannya di Jakarta dan Jawa Barat menjadi daerah pelayanan nasional, menggunakan jarak frekuensi (frequency band) AMPS. Tujuan MOU tersebut adalah sebagai acuan bagi pihak-pihak untuk menyelidiki kelayakan dari kerjasama yang lebih jauh di masa depan untuk mengembangkan bisnis BakrieTel dengan menggunakan teknologi CDMA di Indonesia. BakrieTel and SK Telecom Co, Ltd. telah sepakat untuk bekerja bersama mengembangkan rencana dengan analisis pasar untuk menentukan tingkat kerjasama yang maksimal antara kedua belah pihak. 7. Tanggal 11 Oktober 2002, BakrieTel dan Gaharu Sejahtera (penyedia jasa internet telepon yang memiliki lisensi penuh) menandatangani Perjanjian Servis dimana Gaharu akan menyebarkan peralatan yang perlu untuk membangun telepon service di beberapa lokasi tertentu. Gaharu akan bertanggungjawab secara eksklusif dan menanggung semua biaya yang berhubungan dengan pendirian dan pemeliharaan koneksi data antara POP dan jaringan Gaharu VoIP, kecuali untuk biaya-biaya tenaga listrik dan fasilitas AC yang ditanggung oleh BakrieTel. BakrieTel akan bertanggungjawab secara eksklusif dan menanggung semua biaya-biaya sehubungan dengan pengadaan peyambungan yang diperlukan untuk mengoperasikan POP, sehubungan dengan penggunaan dan jangka waktu pembayaran yang tercantum dalam perjanjian. Gaharu dan BakrieTel secara bersama-sama akan mengambil semua tindakan yang diperlukan dalam setiap operasional POP. b. Perjanjian-perjanjian sehubungan dengan Proyek Konstruksi Pipa. 1. Pada tanggal 20 Nopember 1996, BHC mengadakan perjanjian dengan Pertamina untuk melaksanakan pembangunan, pengoperasian, penyewaan dan pemeliharaan Pipanisasi Kertapati Jambi. Sesuai dengan perjanjian tersebut, BHC akan membangun jaringan pipa dari Kertapati ke Jambi dan bila pembangunan jaringan pipa tersebut telah selesai, Pertamina akan menyewa dan mengoperasikannya dengan masa sewa 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak selesainya pekerjaan. Sebagai imbalan, Pertamina membayar biaya sewa sebesar AS$ 16,8 juta per semester di luar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) termasuk beban pemeliharaan sebesar AS$ 2,3 juta. Pertamina setuju bahwa pada saat berakhirnya masa sewa tersebut diatas, BHC mendapat kesempatan pertama untuk memperpanjang kembali perjanjian tersebut untuk jangka waktu 10 tahun berikutnya. Selama masa sewa, BHC dapat mengalihkan hak-haknya kepada pemberi pinjaman sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikannya.
69 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan) 2. Pada tanggal 16 Desember 1996, BHC mengadakan perjanjian dengan Punj Lloyd (Malaysia) Sdn. Bhd., sebagai kontraktor untuk melaksanakan Proyek Pipanisasi Kertapati - Jambi. Nilai kontrak atas proyek tersebut adalah sebesar AS$ 152,5 juta, termasuk setoran jaminan proyek sebesar AS$ 37 juta atau setara dengan Rp 262,7 miliar, untuk periode 24 bulan sejak tanggal efektif perjanjian tersebut. Punj Lloyd (Malaysia) Sdn. Bhd. akan mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya dalam proyek ini kepada PT Punj Lloyd Indonesia (PLI) segera setelah PLI berdiri di bawah hukum Indonesia. Pada tahun 1998, PLI telah berdiri di bawah hukum Indonesia, sehingga setoran jaminan proyek kepada First Orient Services, Singapura telah dibatalkan dan dialihkan kepada PLI dengan nilai sebesar AS$ 37 juta atau setara dengan Rp 262 miliar. Berdasarkan Surat Pertamina No. 1396/F000/98-55 tanggal 1 Desember 1998, Pertamina ingin melakukan negosiasi ulang persyaratan dalam proyek pipanisasi Kertapati - Jambi yang mengakibatkan ditundanya pembangunan proyek tersebut. Pada tanggal 31 Desember 1999, BHC telah mengakui beban proyek kumulatif sejumlah Rp 352 miliar yang terdiri dari beban pengembangan proyek sejumlah Rp 90 miliar dan setoran jaminan proyek sejumlah Rp 262,7 miliar sebagaimana disebutkan di atas. 40. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Perjanjian atas pinjaman yang diperoleh BakrieTel mensyaratkan BakrieTel untuk: x x
Mempertahankan tingkat rasio hutang terhadap modal (debt service ratio) minimum sebesar 233%. Mempertahankan tingkat rasio hutang lancar (current ratio) minimum sebesar 120%.
Sedangkan perjanjian atas pinjaman yang diperoleh BCMI, mensyaratkan agar BCMI tidak boleh membagikan dividen sampai dengan pinjaman tersebut lunas pada tahun 2007. 41. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN (GOING CONCERN) Pada tahun 2003, Anak perusahaan tertentu mengalami kerugian usaha yang mengakibatkan arus kas negatif, defisit dan defisiensi modal. Jumlah defisiensi modal dari Anak-anak perusahaan tersebut sebesar Rp 217 miliar pada tanggal 31 Desember 2003. Perusahaan dan Anak perusahaan telah dipengaruhi dan akan terus dipengaruhi oleh ketidakpastian yang akan berpengaruh pada kegiatan usaha di masa datang, realisasi aktiva Perusahaan dan kemampuan untuk membayar hutang-hutanganya seperti pada kondisi usaha normal dan pada jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan. Agar operasional Anak perusahaan dapat berjalan normal dan mampu memenuhi kewajibannya, Perusahaan telah melakukan dan merencanakan untuk meneruskan tindakan-tindakan sebagai berikut: x x x
Memanfaatkan fasilitas produksi yang tidak terpakai dengan cara menyewakan kepada pihak ketiga. Secara intensif menindaklanjuti proyek-proyek yang direncanakan oleh Pemerintah dalam waktu dekat. Melakukan negosiasi dengan pemasok dan kreditor.
70 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a.
Pada tanggal 3 Maret 2004, BakrieTel mengadakan Perjanjian Kerja Sama Operasi dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak perusahaan Telkom, yang mengatur hal-hal sebagai berikut: x
Interkoneksi antara Sambungan Telepon Lintas Radio dengan Sambungan Telepon Bergerak Selular GSM untuk menyediakan jasa panggil atau mengirim pesan pendek (SMS) dan menerima panggilan atau SMS dari pelanggan BakrieTel;
x
BakrieTel mempunyai kewajiban untuk membayar kepada Telkomsel biaya interkoneksi sesuai dengan peraturan Pemerintah atas pendapatan dari panggilan keluar melalui sambungan Telkomsel.
x
Perjanjian dengan Telkomsel tersebut berlaku untuk satu tahun yang berlaku secara efektif sejak tanggal 3 Maret 2004 dan dapat diperpanjang setiap tahun. Perjanjian tersebut dapat dihentikan dalam waktu 3 bulan setelah pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak atau dihentikan berdasarkan keputusan Pemerintah.
b. Pada tanggal 30 Januari 2004, BakrieTel mengadakan Perjanjian Kerja Sama Operasi dengan PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo) dan PT Metro Selular Nusantara (Metrosel) yang mengatur hal-hal sebagai berikut: x
Interkoneksi antara Sambungan Telepon Lintas Radio dengan Sambungan Telepon Bergerak Selular AMPS dengan Komselindo dan Metrosel untuk menyediakan jasa panggil atau mengirim pesan pendek (SMS) dan menerima panggilan atau SMS dari pelanggan BakrieTel;
x
BakrieTel mempunyai kewajiban untuk membayar kepada Komselindo dan Metrosel biaya interkoneksi sesuai dengan peraturan Pemerintah atas pendapatan dari panggilan keluar melalui sambungan Komselindo dan Metrosel;
x
Perjanjian dengan Komselindo dan Metrosel tersebut berlaku untuk satu tahun yang berlaku secara efektif sejak tanggal 30 Januari 2004 dan dapat diperpanjang setiap tahun. Perjanjian tersebut dapat dihentikan dalam waktu 6 bulan setelah pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak atau dihentikan berdasarkan keputusan Pemerintah.
43. KONDISI EKONOMI Perekonomian Indonesia sampai dengan saat ini masih menghadapi ketidakpastian, terutama disebabkan ketidakstabilan sektor sosial dan politik dalam negeri. Walaupun tingkat suku bunga telah mengalami penurunan, namun mata uang Rupiah masih bersifat labil terhadap sejumlah besar mata uang asing dan sensitif terhadap perkembangan ekonomi dan non-ekonomi di Indonesia dan kawasan sekitarnya. Perbaikan ekonomi sangat dipengaruhi oleh efektifitas kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh Pemerintah dan perkembangan peraturan dan politik, yang berada di luar kendali Perusahaan. Operasi Perusahaan dan Anak perusahaan di masa mendatang diperkirakan masih akan terpengaruh oleh keadaan geopolitik di Indonesia, antara lain proses pemilihan umum dan pengaruhnya. Sebagai bagian dari usaha-usaha berkesinambungan dari Perusahaan untuk menghadapi kondisi di atas, Perusahaan dan Anak perusahaan telah melakukan dan merencanakan untuk meneruskan tindakan-tindakan berikut:
71 Brought to you by Global Reports
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2003 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2002) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
43. KONDISI EKONOMI (Lanjutan) x x x x
Mengupayakan pendanaan bagi unit-unit usaha, baik dari lembaga keuangan maupun investor lain; Melakukan negosiasi dengan pemasok dan mitra usaha; Melakukan penghematan biaya pada semua aspek; Melakukan pengkajian ulang terhadap proyek dan unit-unit usaha serta melakukan divestasi jika proyek dan unit tersebut tidak menguntungkan bagi Perusahaan dan Anak perusahaan.
Manajemen berkeyakinan bahwa rencana yang disebutkan di atas akan dapat secara efektif mengatasi pengaruh dari kondisi ekonomi saat ini terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan. Tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi saat ini terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan, termasuk dampak dari pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham Perusahaan dan Anak perusahaan. 44. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2002 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2003.
72 Brought to you by Global Reports