|205 EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN MELALUI PEMANTAUAN PROSES PERKULIAHAN PADA FKIP UNRAM Syachruddin AR Dosen Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Mataram Abstrak: Pembaharuan dalam bidang pendidikan dan pengajaran secara umum sudah banyak dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu, tetapi pelaksanaan tiap pembaharuan belum dipantau secara terprogram dan sistimatis. Pemantauan terhadap prosesnya dapat dilakukan pada proses perkuliahan, antara lain jumlah mata kuliah dan SKS, metode pengajaran, target kehadiran dosen dan mahasiswa, kegiatan praktikum dan hasil evaluasi (nilai yang dicapai mahasiswa), dll. Kajian tentang hasil pemantauan yang dilakukan terhadap pelaksanaan perkuliahan dan hasil evaluasi pada FKIP Unram, menunjukkan bahwa : pada tahun 2004 memprogramkan: 437 mata kuliah (230 + 207) dan 991 SKS (479 + 512) yang diikuti oleh 16.877 mahasiswa (9.453 + 7.424) dengan target Tatap Muka 7.592 kali (3.494 + 4.096) dan Target Kehadiran Mahasiswa 303.426 kali (148.298 + 155.128), ternyata kehadiran dosen selama perkuliahan hanya 2.477 (70,89%) pada smester gasal dan 2.482 (60,60%) pada smester genap Kehadiran dosen belum mencapai batas minimum dari target kurikulum. Mahasiswa lebih dominan mendapatkan nilai B dan C sedangkan nilai A jumlahnya masih sedikit. Mahasiswa yang gagal jumlahnya cukup tinggi pada smester gasal 1.413 (15,62%) dan 1.018 (13,84%) pada smester genap. Secara umum pengelolaan pendidikan dan perkuliahan di FKIP Unram belum dilaksanakan secara efektif dan sistem SKS belum diterapkan secara optimal. Program pemantauan secara menyeluruh sangat baik untuk dilakukan pada setiap semester mulai dari tingkat program studi sampai tingkat Universitas bahkan semua tingkat pendidikan dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi agar dapat diketahui secara dini tentang kelemahan dan kekurangan dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Kata Kunci : Monitoring, perkuliahan, evaluasi, proses, pendidikan, efektif dan efisien.
Abstract: Renewal in instruction and educational in general have conducted many for the agenda of upgrading, but execution every renewal not yet been watched by program and systematically. Monitoring to the process of can be conducted at lecturing process, for example eyes amount of teacher and of SKS, instruction method, goals attendance of student and lecturer, activity of evaluation result and practice (reached value of student), etc. Study concerning conducted monitoring result to execution of result and lecturing evaluate at FKIP Mataram University, please show that : in the year 2004 programming: 437 eye of study (230 + 107) and 991 SKS (479 + 512) followed by 16.877 student (9.453 + 7.424) with goals Look In The Face 7.592 times; rill (3.494 + 4.096) and Goals Attendance of Student 303.426 times; rill (148.298 + 155.128), in the reality attendance of lecturer during lecturing only 2.477 ( 70,89%) at odd semester and 2.482 (60,60%) at even semester of Attendance of lecturer not yet reached minimum boundary of curriculum goals. More dominant student get value of B and of C while value of A the amount of him still a little. Unsuccessful student [of] amount of high enough at odds semester 1.413 (15,62%) and 1.018 (13,84%) at even semester. In general management of lecturing and education in uncommitted FKIP Mataram University effectively and system of SKS not yet been applied in an optimal fashion. Monitoring program by totally very is good to conducted in each semester start from study program storey; level mount University even all education storey; levels of Elementary School until College to be can know early concerning insufficient and weakness in course of execution of study. Key words: Monitoring, evaluation, lecturing, process, education, efficient and effective.
206 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 2. Juni 2014
PENDAHULUAN Perbaikan bidang pendidikan dan pengajaran telah banyak dilakukan baik secara sektoral maupun menyeluruh yang bertujuan untuk memperoleh pelayanan yang lebih efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran (Syachruddin dkk., 1993), tetapi kuantitas dan kualitas dari pelaksanaan tiap perbaikan belum dipantau secara terprogram dan sistimatis. Perbaikan dalam bidang tersebut mencakup perbaikan tentang: tujuan, materi, struktur organisasi dan administrasi serta proses pelaksanaannya. Pemantauan terhadap proses pelaksanaan suatu kegiatan pertama kali menurut Duinker (1983), diterapkan untuk memantau dampak kegiatan manusia terhadap perubahan lingkungan hidup, ternyata menurut Syachruddin (2001), program pemantauan ini dapat diterapkan juga pada dunia pendidikan dan pengajaran terutama dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan dan pembelajaran untuk mengukur dampak dari proses perkuliahan atau pembelajaran yang diikuti dengan evaluasi untuk menentukan nilai terhadap sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan pengajaran (Syachruddin dkk., 1993) . Monitoring dan evaluasi yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah membandingkan antara program yang telah ditetapkan sebagai target kurikulum dengan program yang dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran dan hasil yang dicapai dalam pelaksanan program (Syachruddin, 2001). Kegiatan perkuliahan pada dasarnya ada 3 komponen utama yang perlu diperhatikan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Anonim, 1984a). Komponen tersebut menurut Najemah (1979), dijabarkan menjadi beberapa program perkuliahan dalam bentuk GBPP (Garis-garis Besar Program Perkuliahan), yaitu: Satuan 206
Kredit Smester (SKS), pokok bahasan, sub pokok bahasan, waktu, metode pembelajaran, alat bantu perkuliahan, target kehadiran dosen dan mahasiswa, kegiatan praktikum, evaluasi dan prestasi (nilai) yang dicapai oleh mahasiswa. Kuantitas dan kualitas pelaksanaannya secara menyeluruh menurut Hamdan (1980), dapat diketahui melalui hasil pemantauan yang dilakukan secara sistimatis terhadap rangkaian kegiatan melalui dokumen pelaksanaan kegiatan perkuliahan sehingga dapat diketahui tentang kelemahan dan keunggulan dalam proses pelaksanaan perkuliahan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada hasil evaluasi (Rusdiawan dan Syachruddin, 2004). Masalahnya adalah: Bagaimanakah proses pelaksanaan perkuliahan dan hasil yang dicapai pada kegiatan perkuliahan tiap smester (Gasal dan Genap) oleh setiap program studi dan jurusan di lingkungan FKIP Unram melalui pemantauan yang dilakukan secara sistimatis dengan tujuan agar diperoleh informasi tentang : proses pelaksanaan perkuliahan (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh semua program studi dan jurusan setiap semester di FKIP Unram tahun 2014 dapat diketahui. Hasil dari kegiatan pemantauan pada setiap smester dapat dijadikan sebagai dasar untuk merencanakan langkah-langkah yang lebih baik dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program perkuliahan pada semester berikutnya sehingga kualitas pendidikan dan pengajaran dapat ditingkatkan. METODE dan PENDEKATAN Pendekatan yang dimaksud adalah metode atau cara mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap
Syachruddin AR Evaluasi Pendidikan Dan Pengajaran Melalui Pemantauan Proses Perkuliahan Pada FKIP Unram | 207
rangkaian kegiatan perkuliahan pada FKIP Unram. Pemantauan ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistimatis mulai dari perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi melalui dokumen administrasi pendidik.
4. Data primer dan data sekunder diperoleh melalui bagian andimistrasi pendidikan FKIP Universitas Mataram. 5. Data tiap variabel dianalisis dengan menggunakan formula sebagai beriku :
1. Subyek yang dipantau adalah dosen, mahasiswa dan tenaga administrasi dalam lingkungan FKIP Universitas mataram.
Kegiatan (%) = jumlah kegiatan yang dilakukan dibagi jumlah target kegiatan x 100% (Hadi, 1989).
2. Obyeknya adalah administrasi perkuliahan (Dellier, 1979) yang meliputi: kehadiran dosen dan mahasiswa; metode dan alat yang digunakan selama perkuliahan serta hasil yang dicapai oleh mahasiswa (nilai yang diperoleh) pada setiap mata kuliah.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Monitoring Berdasarkan data absensi dan nilai yang dicapai mahasiswa (Anonim, 1991), pada FKIP unram hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1, berikut :
3. Sasarannya adalah semua dosen pembina mata kuliah, mahasiswa yang terdaftar aktif dan tenaga administrasi bidang pendidikan serta hasil yang dicapai (nilai). Prog. Studi Bio
Kimi a Fisika Ma k B.Ing g.
TM
SM T
SKS
Jml
Tabel 1. Hasil analisis yang dilakukan pada tiap program studi yang ada dalam lingkungan FKIP Unram tahun 2004.
Kehadiran
Ketl
Nilai
GS
76
640
1236
26772
Dose n 447
18423
Absen 1322
180
599
246
88
85
GN
63
504
1019
22676
339
10330
793
116
477
258
123
45
GS
73
582
1156
26216
334
14159
1181
169
420
291
181
94
GN
65
520
992
22504
262
10578
666
199
408
204
101
80
GS
75
600
1278
27616
400
17471
1494
128
497
345
168
144
GN
66
528
1039
24616
254
10089
887
137
429
258
151
64
GS
80
640
1352
29156
314
13037
1475
185
484
401
163
119
GN
64
512
993
22568
173
6901
670
108
381
286
138
80
GS
160
1280
1795
28254
713
19413
1357
262
669
385
39
44
GN
127
1016
1661
22582
577
12567
1517
210
666
303
42
40
Kls
Mah
Mah
Mah
A
B
C
D
E
B.Ind o
GS
68
544
1346
23912
370
15987
1740
232
693
287
72
58
GN
70
560
1207
21852
489
14222
1555
261
587
267
21
52
PPKN
GS
64
512
1013
19896
411
18253
1208
185
412
309
54
53
GN
76
608
1290
24339
391
22316
933
243
583
326
62
91
181822
2989
11674 3
9777
1341
3774
2264
765
597
161137
248 5
87003
702 1
127 4
353 1
190 2
638
45 2
342959
5474
20374 6
1679 8
2615
7305
4166
1403
Gasal (GS) Genap ∑
596
4798
9176
531
424 8
820 1
9046
1737 7
112 7
10 49
208 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 2. Juni 2014
FKIP Unram pada tahun 2004 memprogram : 437 mata kuliah yaitu : 230 mata kuliah pada semester gasal dan 207 mata kuliah pada semester genap dengan 991 SKS, yaitu : 479 SKS pada semester gasal dan 512 SKS pada semester genap. Pada perkuliahan ini diikuti oleh 16.877 mahasiswa, yaitu : 9.453 mahasiswa pada semester gasal dan 7.424 mahasiswa pada semester genap. Tatap Muka dalam perkuliahan itu akan berlangsung sebanyak 7.592 kali, yaitu: 3.494 kali pada semester gasal dan 4.096 kali pada semester genap. Kehadiran Mahasiswa dalam perkuliahan tersebut berlangsung sebanyak 303.426 kali, yaitu : 148.298 kali pada semester gasal dan 155.128 kali pada semester gasal. Hasilnya menunjukkan bahwa kehadiran dosen selama perkuliahan hanya 2.477 (70,89%) pada smester gasal dan 2.482 (60,60%) pada smester genap. Sedangkan kehadiran mahasiswa baru 91.960 kali (61,83%) pada semester gasal dan 82.074 kali (52,91%) pada semester genap. Mahasiswa yang terdaftar pada FKIP Unram tahun 2004 adalah 16.877 orang, yaitu : 9.453 orang pada semester gasal dan 7.424 orang pada semester geKomponen Program Mata Kuliah Satuan Kredit Smester Target Tatap Muka Dosen dak masuk Target Waktu (mn) Waktu yg terbuang Mahasiswa Terda ar Target Kehadiran Mah
nap. Mahasiswa yang tidak aktif mengikuti kuliah pada semester gasal 9.502 orang (38,17%) dan pada semester genap 73.054 orang (47,09). Mahasiswa yang berhasil pada semester gasal berjumlah 7.631 orang (84,38%), yaitu: mahasiswa yang mendapat nilai A = 1.400 orang (15,48%); mahasiswa yang mendapatkan nilai B = 3.945 (43,62%) dan mahasiswa yang mendapatkan nilai C = 2.286 orang (25,28%). Mahasiswa yang memperoleh nilai D dan E sebanyak 1.413 (15,62%). Mahasiswa yang berhasil pada semester genap sebanyak 6.335 orang (86,16%), yaitu: mahasiswa yang mendapat nilai A = 1.176 orang (15,99%); mahasiswa yang mendapatkan nilai B = 3.323 (45,19%) dan mahasiswa yang mendapatkan nilai C = 1.836 (24,97%). Mahasiswa yang mendapatkan nilai D dan E, jumlahnya sekitar 1.018 orang (13,84%). Hasil analisis selengkapnya untuk tiap indikator dan semester dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel. 2. Analisis hasil monitoring dan evaluasi pada Proses Pelaksanaan Perkuliahan pada FKIP Unram tahun 2004.
Semester Ganjil Hasil yang dicapai Target Angka % 230 230 100 479 479 100 3.494 2.477 70,89 1.017 29,11 501.000
326.050
9.453
174.950 9.453
148.298
91.690
65,08 34,92 100
Semester Genap Hasil yang dicapai Target Angka % 207 107 100 512 100 512 4.096 60,60 2.482 39,40 1.614 561.600 7.424
337.150 224.450 7.424
60,03 39,97 100
155.128 61,83 52,91 82.074 Absen 9.502 38,17 47,09 73.054 1.400 15,48 1.176 A A 15,99 3.945 43,62 3.323 B B 45,19 Nilai 2.286 25,28 1.836 C C 24,97 774 8,56 614 D D 8,35 639 7,07 404 E E 5,94 Berhasil (A+B+C) 7.631 84,38 6.335 86,16 1.413 15,62 1.018 13,84 Gagal (D+E+K) 208 Kerugian yang dicapai fakultas pada smt gasal = 15,62 % dan kerugian pada smt genap = 13,84 % dari anggaran yang tersedia.
Syachruddin AR Evaluasi Pendidikan Dan Pengajaran Melalui Pemantauan Proses Perkuliahan Pada FKIP Unram | 209
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa: keberhasilan yang dicapai oleh FKIP Unram cukup baik yaitu : 84,38% (7.631) mahasiswa pada semester gasal dan 86,16% (6.335) mahasiswa pada semester genap. Sedangkan tiap tahun yang tidak berhasil 2.431 mahasiswa (rata-rata 14,73%), yaitu : 1.413 (15,62%) pada semester gasal dan 1.081(13,84%) pada semester genap.
Pembahasan Komponen yang saling terkait dalam proses pembelajaran menurut Najemah (1979), adalah: tujuan, bahan/ materi, metode, interaksi antara dosen dengan mahasiswa, alat pembelajaran dan prosedurnya serta alat evaluasi yang digunakan. Elemen dalam komponen tersebut merupakan tahapan dari suatu sistem yang harus direncanakan dan dilaksanakan serta dievaluasi secara sistimatis dan terorganisir agar tujuan pendidikan dan pengajaran tercapai dengan baik. Rangkaian kegiatan perkuliahan menurut Kasmiran (1980) dan Nurkancana (1983), harus dilakukan secara sistimatis dan terorganisir mulai dari : perencanaan (planning); pelaksanaan (excution); dan evaluasi (evaluation) agar dapat dipantau pelaksanaan dan keberhasilan pada tiap tahapan melalui program pemantauan dan evaluasi pembelajaran. Penerapan program pemantauan dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara kontinyu pada tiap tahapan pelaksanaannya akan membantu untuk memperbaiki dan mengembangkan kegiatan pembelajaran pada periode berikutnya. Menurut Jiyono (1980), evaluasi merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan hasil atau nilai yang dicapai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan dan pengajaran.
Evaluasi menurut Hamdan (1980) lebih tertuju pada penilaian formatif dan proses penyediaan serta penggunaan informasi dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas produk atau program instruksional. Pelaksanaan evaluasi selama ini menurut Kasmiran (1980), sering dilakukan pada akhir pelaksanaan program terutama hasil pembelajaran, namun pelaksanaannya harus dilakukan secara menyeluruh, agar hasil evaluasi dapat dimanfaatkan sebagai pedoman perbaikan perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi kegiatan pada periode berikutnya. Kualitas perkuliahan menurut Rusdiawan dan Syachruddin (2004), berpengaruh terhadap hasil dan prestasi belajar mahasiswa. Oleh sebab itu pemantauan dan evaluasi perlu dilakukan secara terprogram dan terorganisir. Pembelajaran/perkuliahan pada umumnya belum memperhatikan tentang kelemahan dan kelebihan tentang perencanaan dan pelaksanaan pada proses perkuliahan sebelumnya sehingga usaha untuk meningkatkan hasil dan prestasi belajar mahasiswa belum dilaksanakan dengan baik. Pemantauan dan evaluasi menurut Duinker (1983), diharapkan dapat menghasilkan 3 kategori umum yaitu: Verifikasi model (untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan terhadap pelaksanaan program perkuliahan); kepatuhan terhadap pelaksanaan Satuan Kredit Smester (SKS); mengidentifikasi perubahan/permasalahan dalam proses perkuliahan. Hasil tersebut menurut Arifuddin dkk., (2005), dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memecahkan masalah dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Evaluasi ini menurut Rusdiawan dan Syachruddin (2004), sangat berguna untuk mengetahui dan menilai ketepatan perencanaan,
210 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 2. Juni 2014
pelaksanaan dan evaluasi serta hasil yang dicapai dalam proses perkuliahan.
dan evaluasi tersebut menurut Rusdiawan dan Syachruddin (2004) dapat digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat adanya kegiatan dengan membandingkan antara program sebelum dengan sesudah pelaksanaan kegiatan.
Menurut Duinker (1983) dan Kasmiran (1980), evaluasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tahap : perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi meliputi : tujuan pendidikan, pokok/sub pokok bahasan, target kurikulum, waktu dan gambaran umum tentang materi pembelajaran yang dijabarkan oleh dosen dalam bentuk perencanaan pembelajaran melalui SP (Satuan Perkuliahan) atau SAP (Satuan Acara Perkuliahan), meliputi : kegiatan perkuliahan (tatap muka, terstruktur dan mandiri); metode pembelajaran; kehadiran dosen dan mahasiswa (waktu tatap muka); kewenangan dosen untuk mengajar, proses evaluasi (alat dan prosedur) serta hasil evaluasi. Manfaat dari pemantauan Kegiatan Akademik
Permasalahan yang sering terjadi adalah menyelaraskan program yang telah direncanakan dengan pelaksanaan kegiatan dan evaluasi. Program yang dipantau dan dievaluasi dalam proses perkuliahan/pembelajaran (Anonim, 1984a dan Anonim, 1984b) berdasarkan SKS (Sistim Kredit Semeter) antara lain: materi kuliah yang dituangkan dalam bentuk SKS (Satuan Kredit Semester) dengan ketentuan pelaksanaan kegiatannya seperti pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Ketentuan pelaksanaan sistem SKS (Satuan Kredit Semester).
Bentuk Kegiatan/Alokasi SKS (menit) Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Jumlah (menit)/SKS/mngg 1
2
3
4
Teori
1 x 50
60
60
170
340
510
680
Praktikum
2 x 50
60
60
220
440
660
880
PPL
4 x 50
60
60
320
640
960
1280
710
1420
2130
2840
Total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan SKS
(Anonim, 1984b dan Anonim, 2004) Semester adalah satuan terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan, yang setara dengan 16 – 17 minggu perkuliahan efektif ditambah dengan 1 minggu masa sunyi dan 3 minggu masa evaluasi (Anonim, 1991). Kehadiran dosen dan mahasiswa merupakan salah satu faktor yang penting dalam perkuliahan dengan Sistim Kredit Semester. Hasil penelitian Wildan, dkk., (1987) menunjukkan bahwa: … ada pengaruh yang berarti antara absensi terhadap prestasi belajar mahasiswa, ternyata kehadiran mahasiswa mempunyai sumbangan yang berarti terhadap belajar mahasiswa dan secara kuantitatif PBM
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
Prosentase mahasiswa yang mengikuti perkuliahan berkorelasi positif dengan prestasi belajarnya berarti kehadiran dosen dan mahasiswa berpengaruh terhadap hasil belajar dan sangat penting untuk dipantau dan dievaluasi pelaksanaannya. Kehadiran dosen dan mahasiswa pada saat tatap muka berkaitan langsung dengan ketuntasan belajar secara kelompok maupun perorangan (Anonim, 1984b). Ketuntasan belajar secara kelompok akan tercapai jika minimal 85 % dari jumlah mahasiswa dalam kelompok memenuhi kriteria belajar secara perorangan dengan taraf 210
Syachruddin AR Evaluasi Pendidikan Dan Pengajaran Melalui Pemantauan Proses Perkuliahan Pada FKIP Unram | 211
penguasaan minimal 75 % dari materi yang telah diberikan. Misalnya kelompok 40 orang mahasiswa, 36 orang memperoleh nilai formatif >75 maka ketuntasan belajarnya 36/40 x 100 % = 90%, berarti kelompok tersebut sudah tuntas, sedangkan 4 orang mahasiswa perlu diberikan remidial (pekerjaan rumah atau tugas lain) diluar waktu tatap muka. Kelompok lain misalnya mahasiswa 40 orang, 30 orang memperoleh nilai formatif >75 maka ketuntasan belajarnya 30/40 x 100 % = 75 %, kelompok ini dianggap belum tuntas, sebaiknya tidak dilanjutkan dengan SAP berikutnya. Taraf penguasaan minimal ketuntasan belajar secara perorangan dapat dilihat pada penguasaan 75 % dari materi pada SAP melalui penilaian formatif. Nilai ideal 60 % diperoleh melalui perhitungan hasil tes sub-sumatif/sumatif pada mata kuliah yang bersangkutan. Ketuntasan belajar ini dapat dipantau dan dijadikan sebagai indikator dalam penentuan kualitas hasil belajar. Ketuntasan belajar mahasiswa akan dilihat dari prestasi yang dicapai oleh mahasiswa berdasarkan rangkaian evaluasi terhadap kegiatan yang telah diberikan. Prestasi dapat menggambarkan tentang keberhasilan dosen maupun mahasiswa dalam proses perkuliahan (Rusdiawan dan Syachruddin, 2004). Namun demikian IP mahasiswa yang tinggi belum tentu akan menggambarkan tentang tingginya kualitas mahasiswa atau suatu program karena harus dikaitkan pula dengan kuantitas dan kualitas dari proses perkuliahan yang telah dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Penerapan pemantauan dan evaluasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran menurut Syachruddin, (2001) pada awalnya dilakukan pada program studi pendidikan Biologi tahun 1992 yang dilanjutkan pada tahun 2001 dan tahun 2003 pada tingkat Jurusan kemudian pada
tahun 2004 dilanjutkan pada tingkat Fakultas (Rusdiawan dan Syachruddin, 2004). Evaluasi terhadap kegiatan perkuliahan menurut Rusdiawan dan Syachruddin (2004), telah dilakukan pada tingkat program studi, jurusan dan tingkat Universitas terhadap 5 indikator, yaitu: jumlah mata kulias dan SKS yang diprogramkan, Pokok Bahasan (PB), Target kehadiran (Kehadiran Dosen, Kehadiran Mahasiswa dan Mahasiswa Aktif), Kegiatan Praktikum (KP) yang ditentukan berdasarkan jumlah SKS yang diprogramkan oleh mahasiswa melalui persetujuan dosen wali dan ketua program studi/jurusan. Hasil evaluasi terhadap kegiatan perkuliahan menurut Syachruddin dkk., (1993), menggambarkan tentang: tingkat keberhasilan dalam melaksanakan perkuliahan; kualitas hasil perkuliahan yang menyeluruh untuk tiap mata kuliah, semester, Program Studi, Jurusan, Fakultas dan Universitas; permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan proses perkuliahan. Menurut Rusdiawan dan Syachruddin (2004) Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan perkuliahan dapat diketahui melalui pemantauan dan evaluasi pembelajaran terhadap: 1) jumlah materi yang diberikan (SP dan SAP) sesuai SKS; 2) kehadiran dosen dan mahasiswa saat tatap muka; 3) metode dan alat pembelajaran; 4) kegiatan praktikum (petunjuk, sarana dan prasarana, tempat, dll); 5) kegiatan ekstrakurikuler (tugas mandiri, terstruktur, laporan, dll); 6) hasil (nilai) yang dicapai oleh mahasiswa; dll. Program pemantauan dan evaluasi ini akan dilakukan pada: proses perkuliahan yang dilakukan secara bertahap dan sistimatis, mulai dari penyusunan SP/SAP, perencanaan praktikum, kegiatan tatap muka dan kegiatan penunjang lainnya. Pelaksanaan
212 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 2. Juni 2014
administrasi pendidikan dan pengajaran serta penyediaan sarana dan prasarana perkuliahan yang memadai.
mahasiswa jauh dari standar mutu yang ditetapkan dalam kurikulum dengan sistim SKS (Arifuddin, dkk., 2005).
Hasil evaluasi melalui monitoring menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan perkuliahan efektivitasnya baru mencapai target minimal (65,75%) namun kehadiran mahasiswa masih jauh dibawah target minimal (57,37%) , berarti aktivitas perkuliahan di FKIP Unram masih rendah. Monitoring yang telah dilakukan Nurkancana (1983) pada pelaksanaan perkuliahan semester genap tahun 2004 menunjukkan bahwa kehadiran dosen selama perkuliahan tatap muka rata-rata baru mencapai 70,89% pada semester gasal dan 60,60% pada semester genap. Sedangkan kehadiran mahasiswa hanya 61,83% pada semester gasal dan 52,91% pada semester genap. Rata-rata kehadiran dosen pada FKIP Unram sekitara 65,75% dan kehadiran mahasiswanya rata-rata hanya 57,37%. Kehadiran dosen lebih tinggi dibandingkan dengan kehadiran mahasiswanya pada saat perkuliahan, namun total kehadiran dosen dan mahasiswa pada perkuliahan tahun 2004 masih jauh dari standar minimal yang ditargetkan dalam kurikulum berdasarkan sistim SKS.
Hasil pemantauan yang dilakukan pada tahun 2004 menunjukkan bahwa pengelolaan pendidikan dan pengajaran di FKIP Unram belum dilakukan secara efektif dan profesional atau dengan kata lain FKIP Unram belum menerapkan sistem SKS secara optimal. Efektivitas kegiatan perkuliahan menurut (Syachruddin dkk., (1993), berkorelasi positif dengan prestasi belajar mahasiswa maka setiap semester perlu dilakukan evaluasi melalui monitoring terhadap pelaksanaan pembelajaran agar proses pembelajaran pada periode berikutnya dapat dilakukan secara profesional, sistimatis dan terorganisir.
Pada kegiatan perkuliahan yang demikian memberikan hasil dengan nilai yang diperoleh mahasiswa lebih dominan nilai B dan nilai C, mahasiswa yang memperoleh nilai A jumlahnya masih sedikit sedangkan mahasiswa yang mendapatkan nilai D dan E dianggap gagal, jumlahnya sekitar 14,73%, berarti FKIP Unram pada tahun 2004 mengalami kerugian sekitar 14,73% dari anggaran yang dikeluarkan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa: adanya 3 hal pokok yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) kegiatan proses perkuliahan, terutama waktu tatap muka dan pelaksanaan praktikum; (2) materi yang diberikan tidak mencapai target kurikulum dan (3) kualitas nilai yang dicapai oleh 212
Efektivitas dan efisiensi kegiatan perkuliahan untuk masa yang akan datang perlu dilakukan monitoring pada administrasi, tenaga maupun dari segi proses serta alat penunjang lainnya, terutama pada kegiatan praktikum dan laboratorium agar manajemen pendidikan dan pengajaran dapat diperbaiki dan ditingkatkan sehingga penerapan sistem SKS dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya agar kualitas mahasiswa dan alumni dapat ditingkatkan. Peningkatan efektivitas dan efisiensi kegiatan perkuliahan akan mencerminkan kualitas dari nilai dan kemampuan yang dicapai oleh mahasiswa dengan pemberian nilai yang ditetapkan berdasarkan kriteria dalam bentuk PAN (Penilaian Acuan Normal) dan PAP (Penilaian Acuan Patokan) yang dikonversikan dengan Skor Maksimal Ideal (SMI). Persentase kegiatan yang dicapai selama pelaksanaannya tidak dijadikan dasar dalam penentuan nilai (Anonim, 2004), tetapi sebagai acuan untuk menentukan kualitas nilai untuk mahasiswa. Hasil yang dicapai dan permasalahan yang dihadapi dalam proses
Syachruddin AR Evaluasi Pendidikan Dan Pengajaran Melalui Pemantauan Proses Perkuliahan Pada FKIP Unram | 213
perkuliahan pada Universitas Mataram tahun 2004 adalah kehadiran dosen baru mencapai batas minimal dari target yang diharapkan dan kehadiran mahasiswa berada dibawah batas minimal target yang ditetapkan serta ketidak lulusan mahasiswa cukup tinggi terutama untuk nilai E dan nilai K pada beberapa Fakultas. Rendahnya kehadiran dosen dan mahasiswa serta tingginya angka ketidak lulusan mahasiswa Aos, dkk., (1987) kemungkinan disebabkan oleh: 1. Pemahaman dalam penerapan sistim SKS tiap Fakultas mempunyai persepsi yang berbeda sehingga beberapa Fakultas menjadwalkan mata kuliah yang berbobot 3 dan 4 SKS disamakan dengan mata kuliah 2 SKS dalam satu kali pertemuan untuk setiap minggu. Perlu disadari bahwa belajar dengan cara 2 x 150 menit jauh lebih baik dibandingkan dengan cara belajar 1 x 150 menit (Jiyono, 1980). 2. Penerapan pola sistem SKS yang berbeda untuk setiap fakultas; 3. Pengaturan jadwal perkuliahan yang belum ditangani secara profesional. 4. Jadwal perkuliahan dengan hari libur;
bertepatan
5. Kurangnya koordinasi antar dosen dalam anggota tim; 6. Hilangnya daftar absensi atau tidak dikembalikan pada bagian akademik baik oleh mahasiswa maupun oleh dosen (manejemen absensi yang belum ditangani secara serius dan kurangnya perhatian serta koordinasi terhadap arsip absensi sehingga tidak dilakukan penghitungan bertahap secara kontinyu); 7. Kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran yang tersedia seperti : ruangan kuliah, ruangan praktikum, OHP, LCD, dll.
8. Kurangnya dana untuk membiayai proses pelaksanaan perkuliahan. Pendayagunaan hasil evaluasi menurut Nurkancana, (1983), berarti memanfaat-kan umpan balik untuk melakukan tindakan: pengendalian dan perbaikan terhadap kelemahan yang telah dilakukan; pengembangan terhadap hal yang bersifat positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran; penyempurnaan sistem pemantauan dan evaluasi program perlu dilakukan sehingga kualitas hasil belajar mahasiswa dan kemampuan dosen dalam perkuliahan pada periode berikutnya dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil kajian ini terungkap pula bahwa perkuliahan yang berlangsung di FKIP Unram pada umumnya masih menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan metode praktek. Metode yang dominan digunakan adalah metode ceramah, hal ini perlu ditinjau kembali karena, prinsip pendidikan pada saat ini menuntut keterlibatan mahasiswa dalam mengembangkan dinamisasi kegiatan pembelajaran melalui proses perkuliahan untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan perkuliahan yang kurang memadai akan berdampak negatif pada kualitas nilai atau IP (Indeks Prestasi) yang dicapai mahasiswa dan kualitas SDM yang dihasilkan oleh perguruan tinggi (Khairunisah, dkk., 1987). Indikator yang belum terpantau dalam kegiatan itu perlu dilakukan monitoring pada tahun-tahun berikutnya, seperti: silabus, kegiatan praktikum, proses dan alat evaluasi yang digunakan, tim dan anggota tim dosen mata kuliah, pelaksnaan sistem SKS secara terstruktur dan mandiri, dll. Pamantauan pelaksanaan kegiatan perkuliahan seperti yang telah dilakukan oleh tim monitoring perkuliahan di FKIP pada thun 2004 diharapkan setiap mata kuliah pada tiap semester secara
214 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 2. Juni 2014
menyeluruh dapat dilakukan mulai dari tingkat program studi sampai pada tingkat Universitas bahkan untuk tingkat regional dan nasional sampai pada tingkat SD (Sekolah Dasar).
PENUTUP Kesimpulan 1. Hasil evaluasi dan monitoring terhadap perkuliahan pada FKIP Unram tahun 2004 menunjukkan bahwa : Sistim SKS belum berjalan dengan baik karena pada umumnya kehadiran dosen dan mahasiswa masih jauh dari batas minimum yang ditargetkan oleh kurikulum. 2.
Nilai yang diperoleh mahasiswa lebih dominan nilai B dan nilai C sedangkan nilai A masih dibawah rata -rata nilai C, jumlah mahasiswa yang gagal cukup tinggi (14,73%).
3. Pengelolaan pendidikan dan pengajaran pada FKIP Unram mulai dari tingkat program studi, jurusan dan fakultas belum dilakukan secara profesional dan penerapan sistem SKS belum dilaksanakan secara optimal.
dalam rangka memantapkan penerapan Sistem Kredit Smester (SKS). 4. Manajemen perkuliahan seperti: pengadministrasian data tiap tahapan perkuliahan perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar pemantauan kegiatan perkuliahan pada periode berikutnya dapat dilaksanakan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1984a. Landaasan Program dan Pengembangan Kurikulum 1984 SMA. Depdikbud RI. Jakarta. Anonim, 1984b. Kurikulum Direktorat Dasar dan Pendidikan Jakarta.
Anonim, 2004. Buku Pedoman FKIP Unram. Depdikbud Unram. Anonim, 1991. Buku Daftar Nilai dan Data Input dan Output Mahasiswa FKIP Unram, Depdikbud. Universitas Mataram. Aos,
Saran-saran 1. Pamantauan kegiatan perkuliahan diharapkan dapat dilakukan secara menyeluruh mulai dari tingkat program studi sampai pada tingkat universitas bahkan untuk semua tingkat pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
Petunjuk Pelaksanaan 1984 SMA. Depdikbud Jenderal Pwndidikan Menengah . Direktorat Menengah Umum.
S.H.; Syachruddin AR.; Khairunisyah Sahidu; Agil Al Idrus, Muhlis, 1987. Studi Tentang Relevansi Antara Program BM Biologi Pada SMA Negeri di Lombok Barat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan FKIP Unram.
2. Indikator yang belum terpantau melalui kegiatan ini perlu dilakukan monitoring pada kegiatan berikutnya secara kontinyu.
Arifuddin S., Syachruddin AR., Herry S., Natsir dan Amry R (2005). Hasil Evaluasi Proses Pembelajaran Pada Universitas Mataram Tahun 2003/2004. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Unram.
3. Efektivitas dan efisiensi kegiatan perkuliahan perlu ditingkatkan pada berbagai tahapan serta penambahan sarana dan prasarana yang memadai
Dellier, N., 1979. Beberapa Masalah Tetang Pembaharuan Pendidikan di Indonesia. Kompas, 18 oktober tahun 1979. Jakarta.
214
Syachruddin AR Evaluasi Pendidikan Dan Pengajaran Melalui Pemantauan Proses Perkuliahan Pada FKIP Unram | 215
Duinker, P.N., 1983. Effects Monitoring in Veronmental Impact Assesment. The Canadian Experience. Depeartemen of Geolography and Institut For Environmental Studies. University of Toronto. Hadi, S., 1989. Petunjuk Operasi Modul Anava-SPS. Versi 89/IBM, UGM Yogyakarta. Hamdan Mansur, 1980. Analisis Pendidikan, Peningkatan Mutu Pendidikan. Masalah Usaha dan Hasil Pendidikan Tinggi. Tahun I No.2 1980. Depdikbud. Jiyono, M.A., 1980. Cara Mengukur Mutu Pendidikan. Analisis Pendidikan, Peningkatan Mutu Pendidikan. Masalah Usaha dan Hasil Pendidikan Tinggi. Tahun I No.2 1980. Depdikbud. Kasmiran, 1980. Peranan Evaluasi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Tahun I No.2 1980. Depdikbud. Khairunisyah S., Agil Al Idrus, Muhlis, Sripadmi, 1987. Peningkatan Sikap dan Kegiatan Dosen Seta Mahasiswa Melalui Pembaharuan PBM. Depdikbud. FKIP Unram. Najemah, P., 1979. Metodologi Pengajaran IPA. FKIE-IKIP Ujung Pandang. Nurkancana, Drs., Sumartana, Drs., P.P.N., 1983. Evaluasi Pendidikan. Penerbit: Usaha Nasional Surabaya Indonesia. Rusdiawan dan Syachruddin AR., (2004). Pemantauan Proses Perkuliahan Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Syachruddin AR., Muhlis; Khairuddin, 1993. Kualitas Nilai yang dicapai oleh Mahasiswa Ditinjau dari Pelaksanaan KBM Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unram.
Syachruddin AR., (2001). Pemantauan Proses Perkuliahan Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa (Disampaikan pada seminar pengembangan pendidikan dan pengajaran Program studi Pendidikan Biologi FKIP Unram, tanggal 10 Pebruari tahun 2001) Wildan, Muhlis, Nur Lestari, Burhanuddin, Saychruddin AR., (1987). Studi Tentang Pengaruh Absensi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program S1 Biologi Pada Semester Ganjil Tahun Akademik 1986/1987. Depdikbud – FKIP Universitas Mataram.