Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 21-31
EVALUASI PELAKSANAAN LAYANAN DASAR BIDANG PRIBADI-SOSIAL DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA Muya Barida Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Universitas Ahmad Dahlan email:
[email protected] Abstract Program implementation is very influential toward service outcome. This study aims to know the similarities or the differences between planning and implementation program by counselor. This study refers to discrepancy model which consist of four stages : (1) design, (2) installation, (3) process, and (4) product. The research subject is counselor of state junior high school 1 Yogyakarta. The result of questionnaire and interview shows that the score is relatively high. In conslusion, there are similarities between planning and implementation program of basic counseling. Keywords: evaluation, basic counseling of individual-social field. konseling
1. PENDAHULUAN
dipetakan
menjadi
empat
Sekolah merupakan suatu sistem
bidang layanan yaitu bidang karier,
yang terdiri dari komponen manajemen
bidang akademik, dan bidang pribadi-
dan kepemiminan, kegiatan pembelajaran
sosial. Empat bidang layanan bimbingan
yang dilakukan oleh guru bidang studi,
dan konseling ini kemudian menjadi
dan layanan bimbingan dan konseling
kerangka dalam bidang program layanan
yang dilakukan oleh konselor. Sebagai
bimbingan dan konseling.
salah satu komponen, bimbingan dan
Sementara
program
layanan
konseling mempunyai fungsi strategis di
bimbingan dan konseling yang sedang
sekolah.
berkembang saat ini, berdasarkan pada
Melalui fungsi layanan bimbingan dan
konseling
bimbingan
dan
konseling
pencegahan,
komprehensif yang terdiri dari layanan
pemahaman, pengentasan, pemeliharaan
dasar, layanan perencanaan individual,
dan pengembangan, layanan bimbingan
layanan responsif, dan dukungan sistem.
dan
untuk
Menurut ASCA (2003): (a) Layanan dasar
mengembangkan potensi peserta didik
merupakan pengalaman perkembangan
secara optimal. Dalam pelaksanaan fungsi
terstruktur yang dipresentasikan secara
di
sistematis melalui aktivitas kelas dan
konseling
sekolah,
dalam
layanan
bertujuan
layanan
bimbingan
dan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
21
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 21-31
kelompok kecil, (b) Layanan perencanaan
tentang standar-standar tertentu, (b) Ada
individual
merupakan
yang
tidaknya kesenjangan yang muncul antara
membantu
semua
dalam
performansi dan sejumlah aspek program
merencanakan, memanage
aktivitas siswa
memonitor,
perkembangan
dan
akademik
dan
perangkat
dasar,
Penggunakaan
dan
informasi
(c)
tentang
mereka sendiri maupun personal dan
kesenjangan dalam memutuskan untuk
karier, (c) Layanan responsif merupakan
mengembangkan,
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan
menghentikan
perhatian yang segera untuk siswa, dan
ataupun salah satu aspek dari program
(d) Dukungan sistem merupakan aktivitas
tersebut (Nur Hidayah, 2014).
managemen
yang
mempertahankan,
dan
melanjutkan, program
atau
keseluruhan
membangun,
Berdasarkan pendapat di atas, maka
meningkatkan
evaluasi menjadi penting manakala suatu
keseluruhan program. Empat komponen
pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling ini
konseling harus berdarkan pada standar
menjadi suatu kesatuan kegiatan yang
etis yang telah disepakati baik yang
terus dilaksanakan oleh konselor.
berlaku di sekolah maupun organisasi
Pelaksanaan layanan bimbingan dan
layanan
bimbingan
dan
profesi. Selain itu, evaluasi juga penting
konseling merupakan suatu proses yang
untuk
berkelanjutan dari waktu ke waktu. Proses
kesenjangan
yang dilalui dalam memberikan layanan
diberikan dengan program yang telah
bimbingan dan konseling diharapkan
direncanakan. Selanjutnya berdasarkan
mampu mencapai tujuan dari layanan
kesenjangan yang ada, konselor dapat
bimbingan dan konseling. Oleh karena
memutuskan
itu,
untuk
melanjutkan, atau menghentikan salah
mengetahui kesesuaian antara tujuan yang
satu komponen program atau program
diharapkan
secara keseluruhan.
perlulah
suatu
dengan
kegiatan
pelaksanaan
layanan
bimbingan
dan
Kegiatan
ini
disebut
dapat
dari
melihat
kesesuaian
antara
untuk
layanan
ataupun yang
mengembangkan,
konseling. sebagai
evaluasi. Istilah evaluasi dijelaskan sebagai suatu proses manajemen informasi yang berkelanjutan mengenai (a) Kesepakatan
2. METODE PENELITIAN Subjek penelitian daam penelitian ini adalah konselor SMP Negeri 1 Yogyakarta. Peneliti menggunakan teknik
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
22
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 21-31
purpossive sampling untuk menentukan subjek penelitian (Leedy & Ormrod, 2005:
206)
mengetahui
karena
peneliti
ingin
program
layanan
dasar
bimbingan dan konseling di bidang pribadi-sosial pada sekolah favorit. SMP Negeri 1 Yogyakarta merupakan salah satu SMP favorit di kota Yogyakarta dengan
melakukan
mengacu
pada
evaluasi.
Peneliti
model
evaluasi
kesenjangan atau discrepancy model. Model kesenjangan digunakan untuk mengetahui adanya kesenjangan program yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan layanan dasar bidang pribadi-sosial yang
Provus (1969) menjelaskan bahwa kesenjangan
mendiskripsikan
kesenjangan
yang
meliputi
(a)
kesenjangan
antara
rencana
dan
pelaksanaan program; (b) kesenjangan antara yang diduga akan diperoleh dengan yang
benar-benar
terealisasikan;
(c)
kesenjangan antara status kemampuan dengan
standar
kemampuan
yang
ditentukan; (d) kesenjangan tujuan; (e) kesenjangan mengenai bagian program yang bisa diubah; dan (f) kesenjangan dalam
sistem
yang tidak
evaluasi di atas, sebagai berikut. Definisi Definisi atau tahap perancangan, difokuskan
pada
menentukan
tujuan,
proses atau aktivitas dan memaparkan sumber-sumber yang diperlukan serta partisipan
yang
turut-serta
dalam
pelaksanaan dan menyelesaikan tujuantujuan.
Provus
menganggap
bahwa
program adalah sebuah sistem dinamik yang meliputi input (antecedents), proses, dan output (outcomes). Layanan
dasar
di
sekolah
merupakan salah satu komponen layanan
dilaksanakan oleh konselor.
model
Adapun penjelasan dari tahap-tahap
konsisten.
Selanjutnya, model kesenjangan ini terdiri dari empat tahapan yaitu (1) Desain, (2) Instalasi, (3) Proses, dan (4) Produk.
bimbingan dan konseling yang harus dilaksanakan
oleh
konselor
sekolah.
Dalam 6 (enam) standar profesi konselor profesional, layanan dasar merupakan Standar
1
profesional layanan
(satu)
menerapkan
dasar
keterampilan perencanaan
yaitu
dengan
“Konselor komponen
menggunakan
pembelajaran sesi-sesi
dan
kelompok
terstruktur bagi semua siswa”. Standar ini mencakup 2 (dua) kriteria, yaitu (1) Kriteria 1: “Konselor sekolah profesional mengajarkan unit-unit bimbingan secara efektif” dan (2) Kriteria 2: “Konselor sekolah keterlibatan
profesional staf
mengimplementasikan
mendorong
sekolah layanan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
untuk dasar 23
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 21-31
secara efektif”. Adapun dalam hal ini,
dan evaluasi program layanan dasar
layanan dasar difokuskan pada bidang
bidang pribadi-sosial.
pribadi-sosial
yang
terdiri
dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
Proses Proses adalah tahap penilaian untuk
program.
mendapatkan hasil sementara. Penilaian
Instalasi Instalasi atau tahap pendesainan program, yang dijadikan sebagai standar untuk pelaksanaan penilaian program. Evaluator menghasilkan perangkat alat ukur atau instrumen yang sesuai untuk mengidentifikasi sejumlah kesenjangan antara
yang
diharapkan
dengan
tahap
menyusun
instalasi,
instrumen
peneliti
evaluasi
yang
digunakan untuk mengetahui kesenjangan antara pencapaian aktual dengan standar layanan evaluasi layanan dasar bidang pribadi-sosial ini yaitu: (a) Kuesioner Evaluasi Layanan Dasar Bidang PribadiSosial Konselor dalam melaksanakan layanan
dasar
Adapun
kuesioner
bidang
pribadi-sosial.
berisi
50
item
pernyataan dengan 3 (tiga) alternatif pilihan,
yaitu
sepenuhnya‟,
3 2
tentang laporan-laporan partisipan untuk menentukan apakah mereka menunjukkan perubahan
tingkahlaku
seperti
yang
diharapkan. Peninjauan dapat dilakukan terhadap program yang disinyalir banyak siswa yang mengalami kesulitan, untuk kemudian diputuskan apakah program
implementasi program. Pada
memfokuskan pada pengumpulan data
untuk untuk
„terpenuhi „terpenuhi
sebagian‟, dan 1 untuk „tidak terpenuhi‟, dan (b) Pedoman Wawancara Evaluasi Layanan Dasar Bidang Pribadi-Sosial Konselor yang terdiri dari 15 pertanyaan dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
tersebut dihentikan. instrumen,
diberlakukan
ulang
Setelah peneliti
atau
penyusunan melakukan
uji
validitas praktisi sebanyak 3 (tiga) kali kepada pakar Evaluasi Bimbingan dan Konseling yaitu Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd. Kemudian peneliti menyebarkan instrumen kepada 3 (tiga) konselor di SMP Negeri 1 Yogyakarta, yaitu K1, K2, dan K3. Hasil Tahap ini merupakan tahap di mana peneliti memperoleh hasil data dari proses penyebaran instrumen kepada konselor sekolah di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Dari data yang diperoleh, dilakukan untuk menentukan apakah tujuan jangka pendek (terminal
objectives)
dari
program
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
24
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 21-31
tersebut
telah
dicapai.
Provus
istilah
terminal
objective (immediate outcome) dengan
b. Tahap Pelaksanaan Program Layanan Dasar Pribadi-Sosial Konselor melaksanakan layanan
ultimate objectives (long-term outcome).
orientasi dalam bidang pribadi-sosial
membedakan
antara
dengan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan
media
yang
dibutuhkan. Konselor juga melaksanakan
Berdasarkan pengisian intrumen dan wawancara oleh K1, K2, dan K3 dapat diperoleh hasil nilai yang relatif tinggi. Selanjutnya, analisis hasil evaluasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
bimbingan kelompok bidang pribadisosial secara terjadwal dengan kelompokkelompok kecil dan menggunakan media baik cetak maupun elektronik. Selain itu, konselor
Evaluasi dalam mengajarkan unit-unit bimbingan pribadi-sosial secara efektif
juga
melaksanakan
layanan
informasi sesuai program yang ditentukan dan memanfaatkan media cetak dan
a. Tahap Perencanaan Program Layanan Dasar Pribadi-Sosial Konselor merancang instrumen untuk
melakukan
need
elektronik.
Selanjutnya,
mengumpulkan,
konselor
menghimpun,
dan
assesment
memanfaatkan data pribadi-sosial siswa
terhadap layanan dasar bidang pribadi-
untuk memahami potensi diri siswa secara
sosial. Need assessment dilakukan setiap
keutuhan.
awal tahun pelajaran baru. Konselor juga
kepada guru. Konselor melakukan analisis
c. Tahap Evaluasi Program Layanan Dasar Pribadi-Sosial Semua konselor membuat laporan
dan interpretasi hasil need assessment
dan melaporkan hasil penilaian segera.
kepada siswa dan hasil wawancara kepada
Untuk laporan jangka pendek, sebagian
para guru. Konselor juga merancang
konselor
program
melaporkannya.
terkadang melakukan need assessment
layanan
menambahkan
dasar
program
yang
ataupun
membuatnya
dan
Sementara
laporan
dapat
jangka panjang, masih ada konselor yang
dilakukan pada tahun pelajaran berikutnya
membuatnya dan melaporkannya. Selain
berdasarkan hasil evaluasi program tahun
itu,
sebelumnya. Setiap awal tahun pelajaran
mengevaluasi
baru, konselor merancang RPL (Rencana
layanan dasar dengan layanan yang telah
Pelaksanaan Layanan) Layanan Dasar
dilaksanakan. Konselor terkadang masih
bidang pribadi-sosial.
belum melaksanakan analisis SWOT pada
sebagian
besar
konselor
kesesuaian
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
juga
program
25
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 21-31
pelaksanaan layanan dasar pribadi-sosial.
layanan dasar pribadi-sosial kepada siswa.
Selain itu, konselor terkadang meminta
Lebih
feedback dan mengevaluasi tanggapan
bekerjasama
untuk
menyusun
need
dari siswa dan guru terhadap layanan
assessment
program
layanan
dasar
dasar pribadi-sosial yang telah dilakukan.
pribadi-sosial.
Kemudian
bekerjasama untuk menyusun RPL BK.
sebagian
besar
konselor
lanjut,
konselor
Konselor
juga
saling
juga
saling
menyampaikan hasil evaluasi program
pengawas sekolah, kepala sekolah dan
b. Tahap Pelaksanaan Program Layanan Dasar Pribadi-Sosial Sebagian besar konselor terkadang
guru.
belum
layanan
dasar
pribadi-sosial
kepada
bekerjasama
dengan
kepala
sekolah untuk melakukan pengawasan Evaluasi upaya untuk mendorong keterlibatan staf sekolah dalam mengimplementasikan layanan dasar bidang pribadi-sosial secara efektif. a. Tahap Perencanaan Program Layanan Dasar Pribadi-Sosial Sebagian besar konselor merancang delivery system program layanan dasar pribadi-sosial kepada kepala sekolah. Selanjutnya, konselor meminta kepala sekolah menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan layanan dasar pribadi-sosial. Selain itu, sebagian besar konselor meminta kepala sekolah melakukan
pengawasan
dan
pembimbingan perencanaan layanan dasar pribadi-sosial. Dalam kerjasama dengan guru, sebagian besar konselor merancang delivery sistem program layanan dasar pribadi-sosial kepada guru. Selain itu, sebagian
besar
berkaloborasi
konselor
dengan
guru
belum dalam
membantu mengidentifikasi kebutuhan
dan pembimbingan pelaksanaan layanan dasar
pribadi-sosial.
Sebagian
besar
konselor meminta guru mempermudah ijin siswa yang membutuhkan layanan dasar pribadi-sosial, dan masih jarang dalam
membantu
monitoring
melaksanakan
perkembangan
siswa,
memberikan layanan informasi pribadisosial
siswa,
dan
membantu
melaksanakan PTK dalam bidang pribadisosial. Kerjasama dalam pelaksanaan layanan
dasar
pribadi-sosial
juga
dilakukan antar-konselor. Dalam hal ini, sebagian besar konselor lain bersedia menjadi
co-leader
pada
pelaksanaan
bimbingan kelompok bidang pribadisosial. Selain itu, sesama konselor saling memberikan
masukan
mengenai
pelaksanaan layanan dasar pribadi-sosial. c. Tahap Evaluasi Program Dasar Pribadi-Sosial
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Layanan
26
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 21-31
Dalam
pelaksanaan
evaluasi
kegiatan pertama, konselor merancang
program layanan dasar pribadi-sosial,
instrumen
sebagian besar konselor masih jarang
assesment terhadap layanan dasar bidang
meminta kepala sekolah untuk melakukan
pribadi-sosial
pengawasan dan pembimbingan evaluasi
IKMS
layanan
pribadi-sosial.
Masalah Siswa) yang berupa serangkaian
Sementara kerjasama dengan guru, masih
pernyataan tentang suatu kondisi yang
banyak konselor yang jarang meminta
mungkin terjadi pada responden/siswa.
guru untuk melaporkan hasil evaluasi
Need assessment yang dilakukan setiap
monitoring siswa dalam bidang pribadi-
awal tahun pelajaran baru dan hasilnya
sosial
dianalisis serta diinterpretasikan dalam
dasar
dan
informasi sebagian
bidang
hasil
evaluasi
pribadi-sosial. besar
layanan
Selain
konselor
juga
itu,
untuk
melakukan
dengan
(Identifikasi
need
menggunakan Kebutuhan
dan
Buku Siswa (setiap buku menghimpun
tidak
setiap data siswa).
meminta guru melaporkan hasil evaluasi
Berdasarkan
hasilnya,
konselor
pelaksanaan PTK di bidang pribadi-sosial.
melakukan prioritasisasi pada layanan
Dalam kerjasama antar konselor yaitu co-
yang diperlukan oleh siswa.Untuk need
konselor sebagian besar tidak membantu
assessment kepada guru, masih jarang
melakukan analisis SWOT pelaksanaan
dilakukan. Jikalau dilakukan adalah lebih
program.
pada
Evaluasi
layanan
yang
bersifat
insidental
bidang
mengenai perkembangan siswa asuhnya
pribadi-sosial ini terdiri dari dua aspek
melalui wawancara informal. Setiap akhir
kegiatan
dalam
tahun pelajaran, sebagian besar konselor
mengajarkan unit-unit bimbingan pribadi-
melakukan evaluasi terhadap program
sosial secara efektif dan upaya untuk
layanan dasar bidang pribadi-sosial yang
mendorong
konselor
yaitu
staf
sekolah
telah dilaksanakan sebelumnya. Konselor
mengimplementasikan
layanan
merevisi program layanan dasar bidang
dasar bidang pribadi-sosial secara efektif.
pribadi-sosial sebelumnya yang kurang
Masing-masing kegiatan meliputi tahap
sesuai,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
dapat dilakukan pada tahun pelajaran
program layanan dasar pribadi-sosial.
berikutnya,
dalam
keterlibatan
dasar
hal
Pada tahap perencanaan program layanan
dasar
pribadi-sosial
dalam
Layanan
menambahkan
serta
Dasar
program
merancang bidang
yang
RPL
pribadi-sosial
berdasarkan hasil evaluasi program.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
27
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 21-31
Pada tahap pelaksanaan program layanan
dasar
pribadi-sosial
dalam
panjang, sebagian konselor terkadang ada yang
membuat
dan
melaporkannya
kegiatan pertama, sebagian besar program
terkadang tidak. Selain itu, sebagian besar
terlaksana
Konselor
konselor juga mengevaluasi kesesuaian
melaksanakan layanan orientasi terutama
program layanan dasar pribadi-sosial
pada siswa-siswa baru dalam bidang
dengan layanan yang telah dilaksanakan,
pribadi-sosial
namun
dengan
baik.
dengan
menggunakan
terkadang
masih
media yang dibutuhkan, melaksanakan
melaksanakan
bimbingan kelompok bidang pribadi-
pelaksanaan layanan dasar pribadi-sosial
sosial secara terjadwal (biasanya sekali
baik secara individual maupun dengan
dalam satu bulan) dengan kelompok-
rekan-rekan konselor.
kelompok kecil dan menggunakan media
analisis
belum
SWOT
pada
Setelah pemberian layanan dasar
baik cetak (buku bimbingan) maupun
pribadi-sosial,
elektronik (laptop+LCD+power point),
meminta feedback dan mengevaluasi
serta
melaksanakan layanan informasi
tanggapan dari siswa dan guru terhadap
sesuai program yang ditentukan kecuali
layanan dasar pribadi-sosial yang telah
ada
dilakukan.
hal
insidental
penyuluhan
dari
memanfaatkan elektronik.
(misalnya BNN)
media
Konselor
ada
dengan
cetak
konselor
terkadang
Biasanya
menanyakan
kepada
konselor siswa
ketika
dan
memberikan layanan klasikal, dan kepada
mengumpulkan,
guru ketika dalam suasana santai saat
menghimpun, dan memanfaatkan data
berbincang-bincang
pribadi-sosial siswa untuk memahami
Kemudian
potensi diri siswa secara keutuhan dan
menyampaikan hasil evaluasi program
memberikan layanan pribadi-sosial secara
layanan
tepat.
pengawas sekolah ketika ada supervisi, Pada
layanan
tahap dasar
evaluasi
pribadi-sosial
konselor
kepada
kepala sekolah setiap tahun ajaran baru
dalam
dan guru ketika rapat setiap memasuki
pribadi-sosial
pada laporan yang bersifat segera. Semua membuat
dasar
besar
informal.
program
kegiatan pertama, konselor memfokuskan
konselor
sebagian
secara
laporan
dan
tahun ajaran baru. Pada tahap perencanaan program layanan
dasar
pribadi-sosial
dalam
melaporkan hasil penilaian segera. Untuk
kegiatan kedua, sebagian besar konselor
laporan
merancang
jangka
pendek
dan
jangka
delivery
system
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
program
28
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 21-31
layanan
dasar
pribadi-sosial
kepada
kerjasama dengan guru lain, sebagian
kepala sekolah dan guru. Selanjutnya,
besar
konselor
mempermudah
meminta
kepala
sekolah
konselor
meminta
guru
siswa
yang
ijin
menyiapkan sarana dan prasarana untuk
membutuhkan layanan dasar pribadi-
mendukung pelaksanaan layanan dasar
sosial. Sebagian besar konselor masih
pribadi-sosial, melalui anggaran yang
jarang
dialokasikan
monitoring
dari
sekolah
terhadap
program yang dilaksanakan konselor.
membantu
melaksanakan
perkembangan
siswa,
memberikan layanan informasi pribadi-
Sebagian besar konselor meminta
sosial
siswa,
dan
membantu
kepala sekolah melakukan pengawasan
melaksanakan PTK dalam bidang pribadi-
dan pembimbingan perencanaan layanan
sosial.
dasar pribadi-sosial, biasanya setelah
Dalam kerjasama antar-konselor,
perancangan program. Selain itu, sebagian
sebagian besar konselor lain bersedia
besar
menjadi
konselor
dengan
belum
guru
berkaloborasi
dalam
membantu
co-leader
bimbingan
pada
kelompok
pelaksanaan
bidang
pribadi
mengidentifikasi kebutuhan layanan dasar
sosial. Selain itu, sesama konselor saling
pribadi-sosial
memberikan
kepada
siswa
karena
masukan
mengenai
konselor telah mempunyai instrumen
pelaksanaan layanan dasar pribadi-sosial
IKMS untuk mengidentifikasi kebutuhan
dengan
siswa.
Selanjutnya,
juga
dengan rencana yang telah disepakati antar-konselor.
untuk
menyusun
need
assessment
program
layanan
dasar
pribadi-sosial dan RPL BK.
Pada layanan
Pada tahap pelaksanaan program dasar
ketercapaian
konselor
bekerjasama
layanan
memperhatikan
pribadi-sosial
dalam
tahap dasar
evaluasi
program
pribadi-sosial
dalam
kegiatan kedua, sebagian besar konselor masih jarang meminta kepala sekolah
kegiatan kedua, sebagian besar konselor
untuk
terkadang belum bekerjasama dengan
pembimbingan evaluasi layanan dasar
kepala
melakukan
bidang pribadi-sosial. Konselor hanya
pembimbingan
mengumpulkan laporan evaluasi terhadap
pelaksanaan layanan dasar pribadi-sosial
layanan dasar pribadi-sosial yang telah
karena kepala sekolah mempunyai banyak
dilaksanakan. Dalam bekerjasama dengan
tugas yang harus dilaksanakan. Dalam
guru, masih banyak konselor yang enggan
sekolah
pengawasan
dan
untuk
melakukan
pengawasan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
dan
29
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 21-31
meminta guru untuk melaporkan hasil
kolaborasi dengan kepala sekolah, guru,
evaluasi monitoring siswa dalam bidang
dan rekan konselor untuk program yang
pribadi-sosial dan hasil evaluasi layanan
dirancangnya,
informasi
konselor
pribadi-sosial,
serta
hasil
telah
(2)
Sebagian
besar
mengimplementasikan
evaluasi pelaksanaan PTK di bidang
kegiatan layanan dasar pribadi-sosial dan
pribadi-sosial karena di sini guru hanya
melakukan
bersifat membantu dan mendukung fungsi
sekolah, guru, dan rekan konselor dalam
konselor sehingga tidak berkewajiban
pengimplementasian
untuk memuat laporan. Dalam kerjasama
pribadi-sosial, (3) Pelaksanaan evaluasi
antar konselor yaitu co-konselor sebagian
layanan
besar tidak membantu melakukan analisis
kolaborasi dengan kepala sekolah, guru,
SWOT
dan rekan konselor masih ada yang belum
pelaksanaan
melakukan
analisis
konselor
yang
program, SWOT
yang adalah
menyelenggarakan
program layanan dasar pribadi-sosial.
terpenuhi,
kerjasama
dasar
dan
dengan
kepala
layanan
dasar
pribadi-sosial
(4)
Masih
dan
terdapat
kesenjangan dalam kegiatan layanan dasar pribadi-sosial terutama dalam kegiatan evaluasi program layanan dasar pribadi-
4. KESIMPULAN Dari
sosial.
kegiatan
evaluasi
layanan
dasar bidang pribadi-sosial di SMP Negeri Yogyakarta, dapat diperoleh hasil nilai yang relatif tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada kesesuaian antara
5. DAFTAR PUSTAKA American School Counselor Association. 2003. ADEPT for School Guidance Counselors Formal Evaluation Guidelines. Alexandria, VA.
perencanaan dengan pelaksanaan program layanan
dasar.
Selanjutnya
dapat
diuraikan sebagai berikut: (1) Konselor telah cukup melakukan persiapan dalam merencanakan program layanan dasar pribadi-sosial dengan melakukan need assessemnt, layanan
mengevaluasi
dasar
sebelumnya
pribadi-sosial dilaksanakan,
program yang serta
merancang RPL Layanan Dasar bidang pribadi-sosial. Konselor juga melakukan
Hur Hidayah. 2014. Dalam kuliah umum Evaluasi dan Supervisi Bimbingan dan Konseling, pada 10 Februari 2014. Leedy, P.D. & Ormrod, J.E. 2005. Practical Research: Planning and Design 6th edition. Amerika Serikat: Pearson Education. Provus, M.M. 1969. The Discrepancy Evaluation Model: An Approach to Local Program Improvement and Development. Pittsburg: Pittsburg Public Schools.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
30