JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 287-306
ENTREPRENEURIAL COMPETENCY PENGUSAHA INDUSTRI KECILKERUPUK SANJAI DI KOTA BUKITTINGGI Sri Ulfa Sentosa, Ariusni dan Alpon Satrianto Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
ABSTRACT
Sanjai cracker is a product produced by small food industry entrepreneurs in Bukittinggi. The industrial entrepreneurs in general carried out by households for generations. The purpose of this study was to analyze the differences; 1). entrepreneurial competency businessman men with women entrepreneurs in small industry crackers Sanjai in Bukittinggi, 2). entrepreneurial competency-educated businessman is relatively high with less educated entrepreneurs in small industry crackers Sanjai in Bukittinggi. 3). entrepreneurial competency businessman who has long business experience with entrepreneurs who have experience of new business in small industry crackers Sanjai in Bukittinggi. The number of samples in the study is 44 small industrial entrepreneurs Sanjai crackers. The data in this study consisted of secondary and primary data. The primary data collection use questionnaires. Data were analyzed using the average difference test. The hypothesis test is t test, significance at = 0.05. The research found that; 1). entrepreneurial competency level of male entrepreneurs is significantly different from the female entrepreneurs. 2). the level of entrepreneurial competency is relatively high educated entrepreneurs differ significantly from employers with low education 3). entrepreneurial competency entrepreneurs who have business experience that old does not differ significantly from entrepreneurs who have experience of new business in small industry crackers Sanjai in Bukittinggi.
Informasi Artikel Riwayat Artikel Diterima tanggal 13 Agustus 2016 Direvisi tanggal 18 September 2016 Disetujui tanggal 17 Oktober 2016 Klasifikasi JEL D19 Kata Kunci Entrepreneurial Competency, Small Industries Food, Gender, Education, Business Experience DOI 10.17970/jrem.16.160209.ID
Keywords: Entrepreneurial Competency, Small Industries Food, Gender, Education, Business Experience
1. PENDAHULUAN Salah satu produk makanan daerah kota Bukittinggi yang terkenal adalah kerupuk sanjai. Kerupuk sanjai diproduksi oleh pengusaha-pengusaha kecil di Kota Bukittinggi. Berdasarkan data dari Disperindagkop Kota Bukittinggi (20112014) perkembangan industri kerupuk sanjai
287
Sri U S., Ariusni, Alpon Satrianto : Entrepreneurial Competency Pengusaha Industri Kecil .....
2).Kredibilitas 3).Permasalahan pegawai 4).Tingginya biaya langsung 5).Keterbatasan kualitas produk. Permasalahan di atas terjadi diduga berkaitan dengan kemampuan kewirausahaan (entrepreneurial competency) dari pengusaha industri kecil kerupuk sanjai. Menurut Partomo (2004) bahwa UKM memiliki sifat dan jiwa entrepreneurship (kewiraswastaan) adalah kurang tepat, karena UKM yang memiliki sifat entrepreneurship tetapi ada pula yang tidak. Hasil penelitian Sentosa, dkk,. (2015) menemukan bahwa sebagian besar (56,67%) dari usaha produksi kerupuk sanjai ini merupakan usaha yang dilakukan secara turuntemurun, sedangkan sebagian kecil (43,33%) lain merupakan usaha yang baru dirintis. Kondisi ini diduga akan berpengaruh terhadap kemampuan kewirausahaan dari pengusaha kerupuk sanjai. Pengusahaan industri kerupuk sanjai telah berlangsung dalam beberapa waktu. Hasil penelitian Sentosa, dkk. (2015) menemukan bahwa pengalaman berusaha dari pengusaha Industri skala kecil Kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi, sebagian besar (96,67%) responden memiliki pengalaman usaha yang relatif lama yaitu di atas 8 tahun, dan sebagian kecil (3,33%) yang memiliki pengalaman usaha yang relatif pendek. Selanjutnya, pengusaha yang mengusahakan industri kerupuk sanjai didominasi oleh wanita (65%).
ditinjau dari unit usaha, produksi, tenaga kerja, investasi, dan nilai omzet adalah sebagai berikut: Pertumbuhan unit usaha adalah cenderung berfluktuasi, laju pertumbuhan terendah adalah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar -25%, dan laju pertumbuhan tertinggi adalah sebesar 35,56%, dan pada tahun 2014 laju pertumbuhan unit usaha turun menjadi 8,19%. Laju pertumbuhan rata-rata sebesar 17,19 %. Data ini menunjukan bahwa adanya permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan unit usaha kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Adanya permasalahan juga dapat dilihat dari data perkembangan nilai produksi kerupuk sanjai yang juga berfluktuasi, dengan rata-rata perkembangan yang relatif rendah yaitu sebesar 15,69%. Perkembangan penggunaan tenaga kerja adalah rendah yaitu rata-rata sebesar 5,08% dengan laju perkembangan yang berflutuasi. Sementara itu perkembangan investasi yang juga rendah yaitu rata-rata sebesar 5,03% dengan laju pertumbuhan yang berfluktuasi selama periode 2011-2014. Pertumbuhan investasi negatif terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar -22,32%, kemudian pada tahun 2013 meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 39,70%, akhirnya pada tahun 2014 turun lagi dengan pertumbuhan sebesar 2,72%. Sama hal dengan perkembangan unit usaha, produksi, tenaga kerja, dan investasi, laju perkembangan nilai omzet pada industri kecil kerupuk sanjai periode 2011 - 2014, adalah rendah dan bahkan berada dalam kondisi negatif (rugi) yaitu sebesar -22,61%. Dari data di atas jelas terlihat bahwa usaha kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi sedang mengalami permasalahan. Sumber permasalahan tersebut dapat saja berasal dari faktor internal dan eksternal. Menurut Direktorat pembinaan Kursus dan kelembagaan, Direktoral Jendral Pendidikan non Formal Kementrian Pendidikan Nasional (2010) Kelemahan-kelemahan usaha kecil adalah berupa; 1).Modal terbatas
2. KERANGKA TEORITIS 2.1. Pengertian Industri Kecil Menurut BPS Industri Kecil adalah perusahaan industri yang tenaga kerjanya antara 5-19 orang. Dari defenisi di atas dapat diketahui bahwa industri kecil menyerap tenaga kerja yang relatif sedikit. 2.2. Entrepreneurial Competency, Modal Manusia, Gender Jean Baptise Say (1803) (dalam Buang dan Isteti Murni, 2006 : 4) mendefenisikan wirausaha (entrepreneur) sebagai seorang
288
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
yang sukses dalam pengambil keputusan yang bijaksana, pengetahuan yang cukup matang dalam bisnis, memiliki kemahiran dalam pengawasan dan administrasi. Dari pendapat di atas diketahui bahwa seorang wirausaha memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan, memiliki pengetahuan bisnis, kemampuan dalam pengawasan dan administrasi. Izquierdo (2005: 8) mengidentifikasi entrepreneurial competency sebagai berikut: 1). Kemampuan mengidentifikasi peluang bisnis, 2). Kemampuan mengevaluasi peluang bisnis, 3). Membuat keputusan, 4). Networking, 5). Kemampuan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah, 5). Kemampuan komunikasi oral, 6). Berfikir inovatif. Man et.al (dalam Li, 2009 : 9) mengidentifikasi 6 jenis entrepreneurial competency: 1). Kompetensi opportunity, 2). Kompensi relationship, 3). Kompetensi konseptual, 4). Kompetensi organisasi, 5). Kompetensi strategis, 6). Kompetensi komitmen. Selanjutnya, Direktorat pembinaan Kursus dan kelembagaan. Direktoral Jendral Pendidikan non Formal Kementrian Pendidikan Nasional (2010) mengemukakan bahwa. Seorang wirausaha membutuhkan banyak keterampilan untuk dapat menjalankan bisnis dengan sukses. Keterampilan-keterampilan wirausaha meliputi: 1). Mengembangkan sebuah rencana bisnis. 2). Memperoleh bantuan teknis. 3). Memilih jenis kepemilikan. Bagaimana sebuah bisnis dibangun secara legal tergantung pada bagaimana bisnis tersebut dimiliki. 4). Merencanakan strategi pasar. 5). Lokasi Bisnis. Pemilik usaha kecil harus memilih lokasi yang “tepat” untuk bisnisnya. 6). Membiayai bisnis. 7).Menangani isu-isu hukum. 8). Mentaati peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah ada untuk melindungi semua orang yang terlibat di dalam bisnis (warga yang ingin bekerja untuk bisnis tersebut, konsumen, pemilik bisnis, dan bahkan lingkungan). 9). Mengelola bisnis.
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 287-306
Manajemen yang baik adalah kunci kesuksesan. Manajer harus merencanakan pekerjaannya, mengatur pegawainya dan sumber daya lainnya untuk mendukung pekerjaan, mengarahkan pegawai, dan mengendalikan serta mengevaluasi pekerjaan. 10). Mengelola sumber daya manusia. 11). Mempromosikan bisnis. 12). Mengelola upaya penjualan. 13). Menyimpan catatan-catatan bisnis. 14). Mengelola keuangan. 15). Mengelola kredit pelanggan dan penagihannya. 16). Melindungi bisnis. sedangkan Robles, et.al, (2013) menyimpulkan terdapat 20 kompetensi yang berhubungan dengan kewirausahaan yaitu; asumsi risiko, inisiatif, tanggung jawab, dinamis, memecahkan masalah, penelitian, dan analisis informasi, orientasi hasil, perubahan manajemen, dan kualitas kerja. Izquierdo (2005: 8) menemukan pentingnya entrepreneurial competencies dari pandangan entrepreneur sebagai berikut:1). Kemampuan mengidentifikasi peluang bisnis (96%), 2). Kemampuan mengevaluasi peluang bisnis (92%), 3). Membuat keputusan (100%), 4). Networking (84%), 5). Kemampuan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah (100%), 5). Kemampuan komunikasi oral (92%), 6). Berfikir inovatif (100%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 6 jenis entrepreurial competency yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha yaitu berupa kemampuan: mengidentifikasi peluang bisnis, mengevaluasi peluang bisnis, membuat keputusan, networking, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah, mampu berkomunikasi, dan inovatif. Berdasarkan pendapat di atas maka seorang entrepreneur pada industri kecil seharusnya memiliki berbagai jenis kompetensi agar usaha atau bisnis yang sedang dilakukan akan sukses yang dapat dapat dilihat dari kinerja yang dicapai berupa pendapatan yang tinggi, jumlah karyawan yang meningkat, dan lain. Selain dari pada itu, Entrepreurial competency di atas sangat
289
Sri U S., Ariusni, Alpon Satrianto : Entrepreneurial Competency Pengusaha Industri Kecil .....
penting bagi pengusaha mengingat terdapat banyak persaingan dalam berusaha yaitu berupa; persaingan sesama produk sejenis, persaingan dengan barang substitusi, dan persaingan dengan industri baru. Untuk mengatasi persaingan di atas maka perlu adanya pengembangan modal manuisa. Unger, et. al, (2011) mengemukakan modal manusia meliputi ; pendidikan, pengalaman, pengetahuan dan skill. Sejumlah argumen menyatakan adanya hubungan positif antara modal manusia dengan kesuksesan entrepreneurial. Modal manusia meningkatkan kapabilitas dan kesempatan dari wirausaha untuk mengembangkan bisnis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikanantara modal manusia dengan kesuksesan wirausaha. Wirausaha (entrepreneur) memiliki berbagai karakteristik entrepreneurial salah satunya adalah karakteristik demografi seperti gender (Chaganti dan Parasmaman, 1996, dalam Li, 2009). Karakteristik entrepreneurial tersebut mempengaruhi kinerja dari sebuah usaha (firm) ( Man et.al dalam Li, 2009 : 3). Pendapat ini menyatakan bahwa perbedaan gender akan berdampak terhadap perbedaan entrepreneurial competency.
tak homogen (heterogen). Uji perbedaan dua rata-rata kelompok berdasarkan faktor modal manusia (pendidikan formal, pengalaman usaha) dan faktor demografi (Gender) yaitu jenis kelamin (pria dan perempuan) dilakukan dengan menggunakan statistik uji t. Pengujian hipotesis secara statistik pada ɑ = 0,05. 4.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Variabel Penelitian Pada Tabel 1 disajikan data nilai ratarata dari Entrepreneurial competency pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Ada 20 jenis keterampilan wirausaha, dengan nilai rata-rata sebesar 3,56 atau berada pada skala likert kadang-kadang (KD), yang berarti bahwa pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi kadang-kadang memiliki Entrepreneurial competency. Nilai Capaian Responden (TCR) adalah sebesar 71,20 yang berada pada kategori baik. Dari data Tabel 1 dapat diketahui bahwa 20 indikator Entrepreneurial competency, adalah sebagai berikut; 1). Sebanyak sebanyak 8 indikator memiliki nilai rata-rata berada skala likert 4 -5 atau dalam kategori Sering (SR) dan sampai kepada Selalu (SL) yaitu item nomor 5, 6, 8,9,11,18,19,dan 20. Kesemua item ini memiliki tingkat capaian responden berada dalam kategori baik sekali. Dengan kata lain berarti bahwa para pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di kota Bukittinggi telah memiliki Entrepreneurial competency yang baik sekali. 2). Sebanyak 4 indikator Entrepreneurial competency dari pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi berada dalam skala likert 3,55 - 3,82 atau Kadang-kadang (KD) dengan tingkat capaian responden berada dalam kategori baik. 3). Sebanyak 6 indikator Entrepreneurial competency dari pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di
3. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengusaha industri Skala kecil kerupuk Sanjai di Kota Bukittinggi yang berjumlah 50 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin dengan the error tolerance e = 5%, jumlah sampel adalah sebanyak 44 orang Pengusaha Industri skala kecil Kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random sampling. Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan angket atau kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan perbedaan dua para meter ratarata yaitu menggunakan analisis 2 sampel yang
290
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Kota Bukittinggi memiliki nilai rata-rata yaitu sebesar 2,27 - 2,64 atau pada tingkat jarang (JR). Hal ini berarti bahwa untuk ke 6 indikator ini pengusaha industri kerupuk sanjai jarang memiliki kemampuan entrepreneur. Indikatorindikator ini memiliki nilai capaian responden berada dalam kategori sedang. 4). Sebanyak 2 indikator memiliki nilai rata-rata yaitu sebesar
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 287-306
1,5 - 2,00 atau pada kategori tidak Pernah (TP) dan Jarang (JR) yang berarti bahwa untuk kedua indikator ini pengusaha industri kecil kerupuk sanjai jarang dan bahkan tidak pernah memiliki Entrepreneurial competency sesuai dengan item 14 dan nomor 15. Untuk kedua item ini nilai capaian responden berada dalam kategori rendah.
Tabel 1. Entrepreneurial Competency No Indikator Nilai RataTCR rata 1. Memulai usaha atau mengembangkan Usaha telah 2.64 52.73 dilakukan studi kelayakan usaha atau bisnis 2. Memperoleh bantuan teknis dari lembaga pemerintah atau lainnya dalam melaksanakan usaha kerupuk 3.00 60.00 sanjai 3. Menentukan jenis kepemilikan usaha kerupuk sanjai 3.64 72.73 berupa usaha perseorangan atau lainnya 4. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dari 3.55 70.91 kerupuk sanjai 5. Memilih lokasi usaha kerupuk sanjai yang tepat 4.09 81.82 6. Mengetahui sumber pembiayaan usaha kerupuk 4.73 94.55 sanjai 7. Mengetahui kebijakan dan peraturan pemerintah 3.82 76.36 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil 8. Pengelolaan bisnis kerupuk sanjai dengan baik yang meliputi perencanaan pekerjaan, mengatur pegawai dan sumber daya lainnya untuk mendukung pekerjaan, 4.45 89.09 mengarahkan pegawai, dan mengendalikan serta mengevaluasi pekerjaan. 9 Mengelola sumber daya manusia yaitu berupa: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan evaluasi seluruh kegiatan yang langsung melibatkan 4.45 89.09 pegawai dan mendorong produktifitas dalam usaha kerupuk sanjai 10. Melakukan promosi atau iklan untuk produk 2.45 49.09 kerupuk sanjai 11 Melakukan pengelolaan penjualan kerupuk sanjai 4.64 92.73 12 Melakukan kegiatan pencatatan bisnis 2.64 52.73 13 Melakukan pengelolaan keuangan usaha melalui 2.45 49.09 laporan keuangan
291
Keterangan
Sedang Sedang Baik Baik Baik sekali Baik sekali Baik
Baik sekali
Baik sekali
Sedang Baik sekali Sedang Sedang
Sri U S., Ariusni, Alpon Satrianto : Entrepreneurial Competency Pengusaha Industri Kecil .....
14 15 16 17 18 19 20
melakukan pengelolaan kredit pelanggan agar pelanggan tidak pindah ke yang lain Melakukan usaha untuk melindungi bisnis seperti ikut asuransi Melakukan kerja sama kemitraan dengan usaha lain Memfokuskan produk dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan selera pelanggan atau konsumen. Menghadapi kegagalan, berusaha untuk bangkit Melakukan komunikasi yang baik dengan pekerja dan pelanggan. Memiliki keingin tahuan yang tinggi terhadap pengembangan usaha. Rata-rata
Data dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa perlunya peningkatan entreprenurial competency bagi pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dalam usaha.
40.00
Rendah
1.45
29.09
Rendah
2.27
45.45
Sedang
3.82
76.36
Baik
5.00
100.00
Baik sekali
5.00
100.00
Baik sekali
5.00
100.00
Baik sekali
3,56
71,20
Baik
Kota Bukittinggi adalah perempuan dan sebagian kecil pria. Nilai total Entrepreneurial competency pengusaha perempuan adalah sebesar 68.50, sedangkan untuk pengusaha jenis kelamin pria adalah sebesar 78. Hal ini berarti bahwa pengusaha pria memiliki Entrepreneurial competency yang lebih tinggi dari pada pengusaha perempuan dalam industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi.
2.
Deskripsi Responden Berdasarkan Kriteria Jenis Kelamin Berdasarkan gender, sebahagian besar pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di
2.00
Tabel 2 : Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Standar Error Mean Group Statistics Std. Mean Deviation Std. Error Kriteria N EC EC Mean nilai perempuan 32 68.50 13.659 2.415 Pria 12 78.00 12.706 3.668 Sumber : pengolahan data SPSS 16
3 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal Pada Tabel 3 disajikan jumlah pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi berdasarkan tingkat pendidikan formal yang dikelompokan atas 2 kelompok yaitu pengusaha yang berpendidikan rendah (SD, SLP) dan pengusaha yang berpendidikan
relatif tinggi (SLA dan PT). Jumlah pengusaha yang berpendidikan relatif tinggi adalah lebih banyak dari pada pengusaha yang berpendidikan rendah. Hal ini kemungkinan akan berpengaruh pada Entrepreneurial competency yang dimilikinya. Dari data dalam Tabel 3 dapat diketahui bahwa Entrepreneurial competency pengusaha
292
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 287-306
yang berpendidikan relatif tinggi adalah sebesar 73,75 lebih tinggi dari pada pengusaha yang berpendidikan relatif rendah yaitu sebesar 64,00. data ini menunjukkan bahwa perbedaan tingkat pendidikan formal menyebabkan perbedaan tingkat Entrepreneurial competency.
Tabel 3 : Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Standar Error Mean Group Statistics Kriteria N Mean Std. Deviation Std. Error Mean nilai Pendidikan 12 64.00 10.652 3.075 rendah 32 73.75 14.222 2.514 Pendidikan tinggi Sumber : pengolahan data SPSS 16
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Kriteria Pengalaman Data dalam Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden pengusaha industri kecil memiliki pengalaman usaha yang relatif lama dan sebagian kecil memiliki pengalaman usaha baru. Perbedaan pengalaman usaha ini akan berpengaruh terhadap Entrepreneurial competency yang dimiliki dalam usaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Berdasarkan data dapat diketahui bahwa nilai total
Entrepreneurial competency dari pengusaha yang memiliki pengalaman usaha yang relatif lama adalah sebesar 72, yaitu lebih besar dari pengusaha yang memiliki pengalaman usaha yang relatif baru yaitu sebesar 69,78. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pengalaman usaha akan berdampak terhadap tingkat Entrepreneurial competency yang dimiliki, yaitu semakin lama pengalaman usaha akan semakin tinggi pula Entrepreneurial competency.
Tabel 4 : Nilai Rata-rata Entrepreneurial Competency, Standar Deviasi Group Statistics nilai
Kriteria
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pengalaman baru
18
69.78
14.074
3.317
Pengalaman lama
26
72.00
14.040
2.753
Nilai probabilitas dengan Equal Variace Assumed sebesar 0,526 yang berarti besar dari α = 0,05 maka pengujian T dilakukan dengan metode Equal Variace Assumed. Berdasarkan metode Equal Variace Assumed didapat probilitas t sebesar 0,043 yang kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain, hasil uji beda berdasarkan kriteria jenis kelamin ini menolak Ho dan menerima Ha, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara entreprenurial competency pengusaha pria dengan pengusaha perempuan pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Nilai
4.1.2. Uji Hipotesis 1. Hipotesis yang menyatakan bahwa pengusaha pria secara signifikan memiliki Entrepreneurial competency yang berbeda dari pada pengusaha wanita dalam industri kecil kerupuk sanjai di kota Bukittinggi. Uji ini dilakukan jika varian sama maka uji T menggunakan Equal Variace Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda maka digunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).
293
Sri U S., Ariusni, Alpon Satrianto : Entrepreneurial Competency Pengusaha Industri Kecil .....
T bernilai negatif mengartikan bahwa rata-rata entreprenurial competency pengusaha perempuan lebih rendah daripada pengusaha pria pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi (Tabel 5).
Nilai
Tabel 5 : Uji F dan T Independent Sample T-Test Levene’s Test for Equality of t-test for Equality of Variances Means S i g . F Sig. t (2-tailed) variances .408 .526 -2.092 .043
Equal assumed Equal variances not assumed Sumber : pengolahan data SPSS 16
-2.163
2.Hipotesis yang menyatakan bahwa pengusaha yang berpendidikan relatif tinggi secara signifikan memiliki Entrepreneurial competency yang berbeda dari pada pengusaha yang berependidikan rendah dalam industri kecil kerupuk sanjai di kota Bukittinggi.
.042
Berdasarkan hasil pengujian Independent Sample T-Test maka didapatkan hasil uji F dan uji t untuk kriteria pendidikan seperti pada tabel berikut :
Tabel 6 : Uji F dan T Independent Sample T-Test Nilai
Levene’s Test for Equality of Variances F
Equal variances assumed
Sig. .913
T .345
Equal variances not assumed Sumber : pengolahan data SPSS 16
t-test for Equality of Means Sig. (2-tailed) -2.153
.037
-2.455
.021
entreprenurial competency pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi yang berpendidikan rendah dengan yang berpendidikan tinggi. Nilai T bernilai negatif mengartikan bahwa rata-rata entreprenurial competency pengusaha berpendidikan rendah lebih kecil daripada pengusaha berpendidikan tinggi pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi dan perbedaannya signifikan. Dengan kata lain, pendidikan menentukan kemampuan wirausaha (entreprenurial competency) pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi.
Sebelum dilakukan uji T test, maka terlebih dahulu dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levene’s Test). Oleh karena nilai probabilitas dengan Equal Variace Assumed sebesar 0,345 yang berarti besar dari α = 0,05 maka pengujian T dilakukan dengan metode Equal Variace Assumed. Berdasarkan metode Equal Variace Assumed didapat nilai probilitas t sebesar -0,2153 yang kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain, hasil uji beda berdasarkan kriteria pendidikan ini menolak Ho yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara 294
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
3.
Hipotesis yang menyatakan bahwa pengusaha yang memiliki pengalaman usaha yang relatif lama secara signifikan memiliki Entrepreneurial competency yang berbeda dari pada pengusaha yang memiliki pengalaman usaha baru dalam industri kecil kerupuk sanjai di kota Bukittinggi.
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 287-306
Dalam hal ini perlu dilakukan uji Independent Sample T-Test untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara entreprenurial competency pengusaha berpengalaman baru dengan pengusaha yang berpengalaman lama. Hasil pengujian Independent Sample T-Test maka didapatkan hasil uji F dan uji t untuk kriteria pengalaman seperti pada tabel 7.
Tabel 7 : Uji F dan T Independent Sample T-Test Nilai
Levene’s Test for Equality of Variances F
Equal variances assumed
Sig. .131
T .719
Equal variances not assumed Sumber : Pengolahan data SPSS 16
Berdasarkan metode Equal Variace Not Assumed didapat nilai probilitas t sebesar 0,609 yang besar dari α = 0,05. Dengan kata lain, hasil uji beda berdasarkan kriteria pengalaman ini menerima Ho dan menolak Ha, yang berarti tingkat entrepreneurial competency pengusaha yang memiliki pengalaman usaha yang relatif lama secara t signifikan tidak berbeda dari pengusaha yang memiliki pengalaman usaha yang relatif baru dalam industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi.
t-test for Equality of Means Sig. (2-tailed) -.516
.609
-.515
.609
Lebih lanjut Li (2009) mengemukakan bahwa berbagai jenis tipe dari kharakteristik entrepreneurial memiliki hubungan dengan kinerja firm. Kharakteristik entrepreneurial tersebut antara lain berupa usia, etnis, dan gender. Kompetensi yang berhubungan dengan kewirausahaan adalah berjumlah 20, yaitu berkenaan dengan; asumsi risiko, inisiatif, tanggung jawab, dinamis, memecahkan masalah, penelitian, dan analisis informasi, orientasi hasil, perubahan manajemen, dan kualitas kerja (Robles, et.al, 2013). Dengan demikian banyaknya kompetensi yang harus dimiliki maka kemungikinan ini faktor yang menyebabkan pengaruh gender terhadap tingkat entrepreneurial competency dari pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Pengusaha Pria memiliki peran di dunia kerja saja, sedangkan pengusaha perempuan memiliki peranganda yaitu peran domestik (rumah tangga) dan kerja, perbedaan peran ini kemungkinan yang menyebabkan terdapatnya perbedaan pula pada entrepreneurial competency pada usaha industri kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi.
4.2.Pembahasan Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat Entrepreneurial competency pengusaha pria secara signifikan berbeda dari pada pengusaha perempuan dalam industri kecil kerupuk sanjai di kota Bukittinggi. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa gender memberikan pengaruh terhadap tingkat entrepeneurial competency yang dimiliki. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat MacMillan, et.al (1985) (dalam Li, 2009 :3) bahwa karakteristik entrepreneurial sangat penting bagi pengusaha ketika mereka akan mengevaluasi proposal usaha baru. 295
Sri U S., Ariusni, Alpon Satrianto : Entrepreneurial Competency Pengusaha Industri Kecil .....
Hasil penelitian menemukan bahwa pengusaha yang berpendidikan relatif tinggi secara signifikan memiliki Entrepreneurial competency yang lebih tinggi dari pada pengusaha yang berependidikan rendah dalam industri kecil kerupuk sanjai di kota Bukittinggi. Hasil penelitian ini didukung oleh temuan Unger, et.al, (2011) bahwa hubungan modal manusia dengan kesuksesan entrepreneurial adalah sangat tinggi yaitu dari segi pengetahuan/skill dibandingkan pengalaman dan sekolah formal. Lebih lanjut Ismail (2013) menemukan bahwa perbedaan tingkat pendidikan memberikan karakteristik pada kebutuhan autonomy dari pengusaha skala kecil dan menengah. Adanya pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap kemampuan entrepreneurial pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi karena pendidikan akan meningkatkan kemampuan dari pengusaha, semakin tinggi pendidikan akan semakin meningkat produktivitas kerja dan akan semakin memudahkan dalam menerima inovasi dalam pelaksanaan bisnis. Sehubungan dengan itu, pengembangan aktifitas entrepreneurial dihubungkan dengan 2 kecenderungan ; 1). Mentoring training teknologi dan program pendidikan, 2). Financial dan consultative state support (shindina, et.al, 2015). Pentingnya peningkatan modal manusia dalam suatu usaha atau bisnis dikemukakan oleh Grili, et.al, (2013) bahwa dalam kenyataannya, adanya efek positif dari keterampilan dan pengalaman terhadap bisnis, yaitu entrepreneur yang memiliki keterampilan dan pengalaman akan lebih maju bisnisnya dari pada yang kurang terampil dan kurang berpengalaman Dalam hubungan dengan pengaruh pengalaman usaha terhadap kemajuan bisnis, maka penelitian ini menemukan bahwa tingkat Entrepreneurial competency pengusaha yang memiliki pengalaman usaha yang relatif lama tidak berbeda signifikan dari pada pengusaha yang memiliki pengalaman usaha
yang baru dalam industri kecil kerupuk sanjai di kota Bukittinggi. Hal ini berarti bahwa pengalaman usaha dalam industri kerupuk sanjai tidak meningkatkan kemampuan entrepreneurial dari pengusaha. Tidak adanya perbedaan entrepreneurial competency antara pengusaha industri kerupuk sanjai yang yang telah memiliki pengalaman usaha yang lama dengan yang baru, antara lain disebabkan oleh sebagian besar pengusaha kerupuk sanjai melakukan usaha secara turun temurun, sehingga tidak ada inovasi dalam berusaha (Sentosa, dkk, 2015). Hasil penelitian ini didukung oleh Hnatek (2015) bisnis keluarga merupakan hal yang esensial terhadap ekonomi nasional, bisnis keluarga cenderung sensitif perubahan generasi dengan masalah suksesi, sayangnya suksesi gagal. Ada banyak alasan dari kegagalan tersebut tetapi yang signifikan adalah pendiri adalah kreator bisnis dan visi bisnis dan mempunyai pengaruh yang krusial pada kesuksesan bisnis dimasa datang. Disebabkan bisnis mereka merefleksikan pemikiran entrepreneurial yang didasarkan pada mindset yang unique. Dengan demikian pola pikir yang sukar untuk berubah ini yang menghambat dari peningkatan entrepreneurial competency dikalangan pengusaha industri kecil kerupuk sanjai. Hal ini dapat dilihat dari data dalam Tabel 1 yaitu ada 6 indikator entrepreneurial competency pengusaha industri kerupuk sanjai memiliki nilai rata-rata berada 2,27 2,64 (kategori Jarang) dengan nilai capaian responden berada dalam kategori sedang. 4). Sebanyak 2 indikator memiliki nilai rata-rata yaitu sebesar 1,5 - 2,00 atau pada kategori tidak Pernah (TP) dan Jarang (JR) yang berarti bahwa untuk kedua indikator ini pengusaha industri kecil kerupuk sanjai jarang dan bahkan tidak pernah memiliki Entrepreneurial competency sesuai dengan item 14 dan nomor 15. Untuk kedua item ini nilai capaian responden berada dalam kategori rendah.
296
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
5. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Dalam Industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi ditemukan bahwa: 1). Tingkat entreprenurial competency pengusaha pria secara signifikan berbeda dari pada pengusaha perempuan 2). Tingkat entrepreneurial competency pengusaha yang berpendidikan relatif tinggi berbeda secara signifikan dari pengusaha yang berpendidikan rendah 3). Tingkat entrepreneurial competency pengusaha yang memiliki pengalaman usaha yang relatif lama tidak berbeda secara signifikan dari pengusaha yang memiliki pengalaman usaha yang relatif baru. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan gender berpengaruh terhadap entrepreneurial competency yang dimiliki oleh pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Selain dari pada itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan formal maka semakin meningkat pula tingkat entrepreurial competency yang dimiliki oleh pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Namun pengalaman usaha tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap entrepreneurial competency, karena sebagian besar usaha kerupuk sanjai dilakukan secara turun temurun sehingga pola pikir dalam berusaha juga berdasarkan pola pikir orang tua sebagai pendiri usaha.
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 287-306
Kota Bukittinggi. Berbagai tipe karekteristik dari entrepeneurial yang akan berpengaruh pada kinerja suatu usaha seperti pada industri kecil yaitu usia dan etnis perlu pula diteliti selain dari pada karakteritik modal manusia dan gender di atas. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2015. Industri Mikro dan Kecil https://www.bps.go.id/ Subjek/view/id/170 Buang, Nor Aishah dan Isteti Murni. 2006. Prinsip-prinsip Kewirausahaan. Konsep, Teori dan Model-Model Pembentukan Wirausahaan. Fakulti Pendidikan Universiti Kebangsaan Malaysia. Direktorat pembinaan Kursus dan kelembagaan. Direktoral Jendral Pendidikan non Formal Kementrian Pendidikan Nasional 2010. Manajemen Usaha Kecil. http://www.infokursus. net/download/0206101235BUKU_4_ MODUL_3_MANAJEMEN_USAHA_ KECIL.pdf Fugar, F.D.K. Ashiboe-Mensah, N.A. dan Adinyira, E. 2013. Human capital Theory: Implication For The Ghanaian Constructions Industri Development. Juournal of Contruction Project Managrment and Inovation Vol. 3(1): 464-479, www.reference.sabinet.com. Grili, Luca, Paul H. Jensen, Samuele Murtinu. 2013. The Imprinting of Founders’ Human Capital on Entrepreneurial Venture Growth: Evidence from new technologybased firms.Paper to be presented at the 35th DRUID Celebration Conference 2013, Barcelona, Spain, June 17-19http://druid8.sit.aau.dk/ acc_papers/2k7rash83ja9tmgy4 xjplpkgs7np.pdf Hnatek, Milan. 2015. Entrepreneurial Thinking as a Key Factor of Family
2. Saran Ada 2 indikator entrepreneurial competency dari pengusaha industri kerupuk sanjai yang miliki nilai rata-rata berada dalam kategori jarang dan tidak pernah dengan nilai capaian responden yang rendah. Indikator tersebut adalah;1). Melakukan pengelolaan kredit pelanggan agar pelanggan tidak pindah ke yang lain, 2). Melakukan usaha untuk melindungi bisnis seperti ikut asuransi. Disarankan kedua indikator ini ditingkatkan melalui pelatihan dan bimbingan terhadap pengusaha industri kecil kerupuk sanjai di 297
Sri U S., Ariusni, Alpon Satrianto : Entrepreneurial Competency Pengusaha Industri Kecil .....
Business Success. www.sciencedirect. com. Ismail, Verni Y. 2013. The Comparison of Entrepeurial Competency in Woman Micro-Small, and Medium Scale Entrepreurs.. www.sciencedirect.com. Li, Xiang. 2009. Entrepreneurial Competencies as an Entrepreneuria; Distinctive an Examination of The Competency Approach in Defining Entrepreneur. Disertation and 8 eses collection. http://ink. library.smu.edu.sg/cgi/viewconten. cgi?article=1013&context=etd_coll Pratomo, Titik Sartika. 2004. Usaha Kecil Menengah dan Koperasi. Center For Industry And SME Studies. Faculty of Economics University of Trisakti. http://www.online. fe.trisakti.ac.id/pusatstudi_industri/ PUSAT%20STUDY%20TULUS%20 TA M B U N A N / P u s a t % 2 0 S t u d i / Working%20Paper/WP9.pdf Robles, Lorena, Marta Zarraga-Rodriguez. 2014. Key Competencies For Entrepreneur- ship www.sciencedirect. com. Sentosa, Sri Ulfa, Efrizal Sofyan, Ariusni, Mike Triani. 2015. Model Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil Kerupuk Sanjai Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan dan Kesempatan Kerja Di Kota Bukittingi. Hasil Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang. Shindina, Tayana, Yevgenty Lysenko, Nina Orlova. 2014. Entrepreneurs ‘Training Inovation-Oriented Society. www. sciencedirect.com Unger, Jens M. Andreas Rauch, Michael Frese, dan Nina Rosenbush. 2011. Human Capital and Entrepreneurial Success: A Meta-Analytical Review. Journal of Business Venturing 26 ; 341-358.
298
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 287-306
Curriculum Vitae Ketua: Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jabatan Fungsional 3 Jabatan Struktural 4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 Alamat Rumah 8 9
Nomor Telepon/Faks/HP Alamat Kantor
10
Nomor Telpon/Faks
Dr. Dra. Sri Ulfa Sentosa, MS Lektor Kepala IV b/Pembina TK I 196105021986012001 0002056105 Tigo Baleh Bukittinggi/02 Mei 1961 Komplek Kuala Nyiur I C. 14 Tabing Padang 082174261796 Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang Telp. 445089/Fax (0751) 447366
Riwayat Pendidikan S1 S2 N a m a IKIP Padang IPB Bogor Perguruan Tinggi Bidang Ilmu P e n d i d i k a n P e r e n c a n a a n Ekonomi Pembangunan Wilayah Pedesaan Tahun Masuk 1981 1988 - Lulus Judul Skripsi/ R e l e v a n s i Analsis Permintaan T e s i s / K u r i k u l u m Tenaga Kerja Dalam Disertasi P e n d i d i k a n Usaha Tani Padi E k o n o m i Sawah di Kabupaten D e n g a n Padang Pariaman Kurikulum SMA N a m a 1. Drs. Yulius, 1. Prof. DR. Alfian Pembimbing/ MPd Lains, SE, MA Promotor 2. Drs. Z. 2. DR. IR. Luthfi Mawardi Nasution E f f e n d i , 3. Prof. Dr. Imran MPd Manan, MA,MA
299
S3 UNPAD Bandung Ilmu Ekonomi Pertanian 1994 Hubungan Antara Status Penguasaan Lahan dan Orbitasi Wilayah Dengan Kinerja Petani Dalam Usahatani Padi Sawah (Kasus Sumatera Barat) 1. Prof. Dr. Ir. Burhan Arief 2. Prof. Dr. H. Djaja Syaifullah, MA 3. Dr. Ir. Maman Haeruman Karmana, MSc
Sri U S., Ariusni, Alpon Satrianto : Entrepreneurial Competency Pengusaha Industri Kecil .....
Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jumlah 1 2011 Penelitian Pengembangan BI Cabang Rp. 450.000.000 Komoditas/Produk/Jenis Usaha Padang Unggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKN) Sumatera Barat 2 2012 Analisis Prilaku Konsumtif D I P A Rp. 15.000.000 Masyarakat Miskin (Studi Fakultas Kasus Pemulung di TPA Air Eknomi Dingin Kelurahan Balai Gadang UNP Kecamatan Koto Tangah Kota Padang) 3 2013 Model Pemberdayaan Rumah DIKTI Rp. 50.000.000 Tangga Petani dan Nelayan Miskin Yang Termarjinalkan Melalui Program Pendidikan Berwirausaha di Propinsi Sumatera Barat. 4 2014 Model Pembinaan dn D I P A Rp. 15.000.000 Pengembangan Ekonomi Fakultas Industri Pengeringan dan Eknomi UN Pengelolaan Ikan Laut Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan Nelayan di Kota Padang 5 2015 Model Pembinaan dan DIKTI Rp.50.000.000 Pengembangan Industri Kecil Kerupuk Sanjai Untuk Meningkatkan Pendapatan dan Kesempatan Kerja di Kota Bukittinggi 6 2015 Model Pengembangan Budaya D I P A Rp. 15.000.000 Menabung Masyarakat Miskin Fakultas Peserta Kelompok Usaha Eknomi UN Bersama (KUBE) di Kota Padang
300
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 287-306
Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/ Nama Jurnal Tahun 1. The Consumer Behavior Analysis of Poor 15 Edisi Tahun JREM People (case Study in landfill Scanvenger 2015 Air Dingin Village, Koto Tangah District Of Padang city)
Pengalamam Peyampaian Makalah Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 tahun Terakhir Nama No Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah 1. S e m i n a r Upaya Meningkatkan daya Saing Februari 2011 Nasional Lulusan Fakultas Ekonomi di Padang Indonesia 2. S e m i n a r Upaya Meningkatkan Daya Saing Padang, 19 Maret Nasional Lulusan Fakultas Ekonomi di 2011 Indonesia 3 Seminar Factor- factor Penyebab Padang, 15 nasional Ketimpangan Distribusi September 2012 Pendapatan di kabupatenkabupaten di Propinsi Sumatera Barat 4 Seminar Pendidikan Karakter bagi Padang 5 Oktober Nasional Mahasiswa Fakultas Ekonomi 2013 Pendidikan Universitas Negeri Padang 5 Seminar Analisis Term of Trade dan Padang, 23 Nasional Indek Perdagangan Intraindustri Oktober 2013 komoditas Tanaman Pangan di Indonesia dalam Perdagangan Internasional 6 Seminar The Consumer Behavior Analysis of Surabaya, 24 nasional ISEI Poor People (case Study in landfill Agustus 2014 Scanvenger Air Dingin Village, Koto tangah District Of Padang city)
301
Sri U S., Ariusni, Alpon Satrianto : Entrepreneurial Competency Pengusaha Industri Kecil .....
Anggota 1: Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jenis Kelamin 3 Jabatan Fungsional 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 5 NIDN 6
Tempat, Tanggal Lahir
7 8 9 10
E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks
ARIUSNI, SE, M.Si Perempuan Penata muda TK1 197703092008012011 0009037704 Bukit Gonggang (Padang Pariaman), 09 Maret 1977
[email protected] 081535334290 Jl Prof. Hamka Air Tawar Padang (0751) 445089 / (0751) 447366
Riwayat Pendidikan
S-1
S-2 Universitas Gadjah Nama Perguruan Tinggi Universitas Bung Hatta Mada Bidang Ilmu IESP IESP Tahun Masuk-Lulus 1995-1999 2000-2003 Analisis Permintaan kredit Pada Analisis Spasial Judul Skripsi/Tesis/ Lembaga Bank Dalam Hubungan Penyerapan Tenaga Disertasi Perkembangan Industri Kecil di Industri Besar dan Sumatera Barat Sedang Di Sumatera Nama Pembimbing/ Prof. DR. Prasetyo Dr. Antoni, SE, ME Promotor Supono, MA, MBA.
S-3 -
Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No.
Tahun
1
2010
2
2012
3
2012
Judul Penelitian Pengaruh Transfer Fiskal dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pendapatan Perkapita Antar Daerah (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Barat) Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil di 19 Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Barat Analisis Distribusi Pendapatan dan Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi-Propinsi Indonesia
302
Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) DIPA
Rp.7.500.000,-
DIPA
Rp.7.500.000,-
DIPA
Rp.7.500.000,-
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
4
2012
4
2012
5
2013
6
2014
7
2014
8
2014
9
2015
10
2015
Faktor –faktor Penyebab ketimpangan Distribusi Pendapatan di kabupaten-kabupaten Sumatera Barat Analisis Perilaku Konsumtif masyarakat Miskin ( Studi Kasus Pemulung di TPA Air Dingin Kelurahan balai Gadang Kecamatan Koto Tangah). Model Pemberdayaan Petani dan Nelayan Miskin yang Termarginalkan Melalui Program Pendidikan Berwirausaha di Propinsi Sumatera Barat. Model Pembinaan Dan Pengembangan Ekonomi Industri Kecil Pengeringan Dan Pengolahan Ikan Laut Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan Nelayan Di Kota Padang. Analisis Variabel Makro dan Modal Manusia Terhadap Kemiskinan Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Analisis Nilai Tambah Dan Elastisitas Kesempatan Kerja Pada Industri Kecil Pengeringan dan Pengolahan Ikan Di Kota Padang. Model Pembinaan Dan Pengembangan Ekonomi Industri Kecil Kerupuk Sanjai Untuk Meningkatkan Pendapatam Dan Kesempatan Kerja Di Kota Bukittinggi. Analisis Permintaan Ubi Kayu Sebagai Input pada Industri Kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 287-306
DIPA
Rp. 7.500.000
DIPA
Rp. 15.000.000,-
Unggulan Bersaing PT DIKTI
Rp.50.000.00,-
DIPA
Rp. 15.000.000,-
DIPA
Rp. 10.000.000
DIPA
Rp. 15.000.000
Unggulan Bersaing PT DIKTI
Rp.50.000.000,-
DIPA
Rp. 10.000.000,-
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. 1
2
3
Judul Artikel Ilmiah Pelayanan dan Jasa-jasa Publik di Indonesia Pengaruh Transfer Fiskal dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pendapatan Perkapita Antar Daerah (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Barat) Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil di 19 Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Barat.
Nama Jurnal Economac FE UNP
Volume/Nomor/Tahun Vol 10. No.1. 2010
Ekosains, Ekonomi Pembangunan
Vol 1,no2, november 2012
Ekosains Ekonomi Pembangunan UNP
Vol.2 no.1 mei 2013
303
Sri U S., Ariusni, Alpon Satrianto : Entrepreneurial Competency Pengusaha Industri Kecil .....
4
Efek Distribusi Pendapatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Kesehatan Economac FE Penduduk dan Kemiskinan di KotaUNP Kota Sumatera Barat.
Volume 13, Nomor 2 Edisi Oktober 2013 hal. 01-17 ISSN: 1412-3290
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar 1
2
3
4
Judul Artikel Ilmiah
Faktor-faktor penyebab Seminar Nasional : Menuju Indonesia Distribusi Pendapatan di Emas, Prosiding FE UNP kabupaten-Kabupaten Propinsi Sumatera Barat Seminar nasional: Kedaulatan Pengaruh Variabel Demografi Ekonomi Indonesia Dalam dan Modal Manusia terhadap Menyongsong AEC 2015: harapan, Nilai Produksi (PDRB) Tantangan dan Peluang Propinsi-Propinsi di Indonesia Simposium Riset Ekonomi VI 2014 di STIE Perbanas Surabaya Pada Analisis Perilaku Konsumtif Tanggal 28 Agustus 2014 dengan masyarakat Miskin ( Studi Tema : “ Perubahan Pengelolaan Kasus Pemulung di TPA Air Kelembangaan Dunia Usaha di Era Dingin Kelurahan balai Gadang Kepemimpinan Nasional Baru dan Kecamatan Koto Tangah). Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015” Pengaruh Variabel Demografi Prosiding Seminar Nasional Tgl. 1 Dan Modal Manusia Terhadap November 2014, di FE UNP, Hal 133Nilai Produksi (PDRB) 150. ISBN 978-602-17129-4-8 Propinsi-Propinsi Di Indonesia
Waktu dan Tempat FE UNP/2012
FE UNP /2014
STIE Perbanas Surabaya/2014
FE UNP /2014
Anggota 2: Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jabatan Fungsional 3 Jabatan Struktural 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 Alamat Rumah 8 9
Nomor Telepon/Faks/ HP Alamat Kantor
10 11
Nomor Telepon/Faks Alamat e-mail
Alpon Satrianto, S.E, M.E Asisten Ahli 19850909 201404 1 002 0009098501 Lubuk Alung / 09 September 1985 Kabun Baru Jambak Desa Balah Hilir Kecamatan Lubuk Alung 08126779279 Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang Telp. 445089 / Fax. (0751) 447366
[email protected] /
[email protected]
304
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 287-306
Riwayat Pendidikan S -1 Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus JudulSkripsi/Thesis/ Disertasi
Nama Pembimbing/ Promotor
S -2
UNP Ekonomi Pembangunan 2005 - 2009 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Yen Jepang 1. Dr. Hasdi Aimon, M.Si 2. Drs. Akhirmen, M.Si
S -3
UNP Ilmu Ekonomi 2009 - 2011 Analisis Model Makroekonomi Studi Kasus : Perekonomian Indonesia Tahun 2000 - Tahun 2010 1. Prof. DR. Syamsul Amar B, MS 2. DR. Hasdi Aimon, M.Si
Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah 1 Model Makroekonomi Indonesia Tahun 2000 - 2010 2 The Equilibrium Analysis of Consumption and Imports of Soybean in Indonesia 3
Skenario Kausalitas Konsumsi dan Impor Kedelai di Indonesia
Nama Jurnal Jurnal Kajian Ekonomi
Volume/ Nomor/Tahun Vol.1 Nomor 1 Juli 2012
Proceeding The 2nd International Conference on Business and Economics 2014 Jurnal Kajian Ekonomi
ISBN : 97720860400
305
Vol.5 Nomor 1 Februari 2015
Sri U S., Ariusni, Alpon Satrianto : Entrepreneurial Competency Pengusaha Industri Kecil .....
306