EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI BRAIN BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017
NASKAH PUBLIKASI Naskah Publikasi ini Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Diajukan oleh: WAHYUNINGTYAS YULI ISTANTI A410130126
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI BRAIN BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEKOAH MENENGAH PERTAMA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh: WAHYUNINGTYAS YULI ISTANTI A410130126
Naskah Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji skripsi.
Surakarta,
Januari 2017
Drs. Slamet H.W, M.M, M.Pd NIP. 19480604 18003 1 002
i
PENGESAHAN PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI BRAIN BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEKOAH MENENGAH PERTAMA
Oleh WAHYUNINGTYAS YULI ISTANTI A410130126 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pada hari, 27 Desember 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji: 1. Drs. Slamet HW, M.Pd
(
)
(
)
(
)
(Ketua Dewan Penguji ) 2. Drs. Ariyanto, M.Pd (Anggota I Dewan Penguji) 3. Dr. Sumardi, M.Si (Anggota II Dewan Penguji) Dekan,
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum NIDN. 00284046501
ii
PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI BRAIN BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEKOAH MENENGAH PERTAMA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh strategi pembelajaran Brain Based Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar. (2) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar. (3) interaksi antara strategi pembelajaran Brain Based Learning dan Problem Based Learning serta motivasi terhadap hasil belajar. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain eksperimen semu. Sampel penelitian ini diambil dengan Cluster random sampling
dari
populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data dengan teknik angket, tes dan dokumentasi. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data dengan analisis vartiansi dua jalan sel tak sama dengan
Hasil penelitian ini diperoleh: (1) ada pengaruh strategi
pembelajaran Brain Based Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar. (2) tidak ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar. (3) tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran Brain Based Learning dan Problem Based Learning serta motivasi terhadap hasil belajar. Kata Kunci : Brain Based Learning, hasil belajar, motivasi belajar, Problem Based Learning
ABSTRACT The purpose of the research are to analyze: (1) the effect of learning strategies Brain Based Learning and Problem Based Learning on learning outcomes. (2) the effect student learning motivation for learning ourcomes. (3) the interaction between learning strategy Brain Based Learning and Problem Based Learning terms of motivation on learning outcomes. Type of the research quantitative with quassi experimental design. Sample were taken by Cluster random sampling of the population of all students of class VII SMP Negeri 2 Banyudono academic year 2016/2017. Data collection techniques by using questionnaires, tests and documentation. Before to the analysis, first tested the normality and homogeneity test. The hypotesistent use unvalance two way analysis of variance with the result of this tudy showed: (1) there was the effect of learning strategies Brain
1
Based Learning and Problem Based Learning on learning outcones. (2) there was not effect student learning motivation for learning outcomes. (3) there was not interaction between the learning strategies Brain Based Learning and Problem Based Learning and motivation on learning outcomes. Keywords: Brain Based Learning, learning outcomes, Problem Based Learning, student learning motivation
1. PENDAHULUAN Pendidikan memegang peran penting dalam kehidupan manusia, tinggi rendahnya kualitas manusia dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Di dalam masyarakat masa depan pendidikan memegang kunci dalam membentuk dan membangun cara
hidup setiap manusia. Tujuan pendidikan seharusnya
menyiapkan individu agar membentuk wawasan yang lebih luas sehingga mampu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Menurut UU No 20 tahun 2003 tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan pada semua jenjang pendidikan, baik sekolah dasar, sekolah menengah maupun perguruan tinggi, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa matematika masih merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit, membosankan dan sering menimbulkan masalah dalam belajar. Hasil belajar sangat penting. Menurut A. Muri Yusuf ( 2015: 181) hasil belajar merupakan wujud pencapaian peserta didik, sekaligus merupakan lambang keberhasilan pendidik dalam membelajarkan peserta didik. Strategi pembelajaran yang digunakan guru cenderung berorientasi pada materi yang tercantum pada buku teks, serta jarang mengaitkan materi dengan masalah dalam kehidupan nyata. Strategi yang menarik dan memudahkan siswa dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Strategi yang akan diterapkan adalah Brain Based Learning dan Problem Based Learning. Menurut UNESCO pendidikan di Indonesia berada pada peringkat 10
2
dari 14 negara berkembang, sedangkan menurut hasil survei TIMSS (Trends in Mathematics and Science Study) pada tahun 2011 Indonesia menduduki peringkat 38 dari 42. Hasil Ujian Nasional 2016 nilai matematika secara nasional mengalami penurunan dari 62,18 menjadi 58,57. Menurut Abdul Majid (2013: 6) strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Menurut Jensen ( 2008: 12) brain based learning merupakan strategi pembelajaran yang diselaraskan dengan otak yang didesain secara alamiah untuk belajar. Menurut Hosnan ( 2014: 298) Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis sekaligus membangun pengetahuan baru. Menurut Hamzah B Uno ( 2007: 1) motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik. Hasil belajar siswa yang baik, tidak dapat diperoleh hanya dengan mengandalkan keterangan-keterangan yang diberikan oleh guru di depan kelas, tetapi juga membutuhkan motivasi belajar yang ada pada siswa. Motivasi belajar antara siswa satu dengan yang lain tentu berbeda. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan penelitian tentang hasil belajar dengan strategi dan motivasi belajar siswa dengan judul “Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Brain Based Learning dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa KelasVII SMP Negeri 2 Banyudono Semester Gasal Tahun Pelajaran 2016/2017. Rumusan hipotesis penelitian ini: (1) adakah pengaruh strategi Brain Based Learning dan Problem Based Learning
terhadap hasil belajar? (2) adakah
pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar ? (3) adakah interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ? Tujuan penelitian ini: (1) menganalisis dan menguji pengaruh strategi Brain Based Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa. (2) 3
menganalisis dan menguji pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. (3) menganalisis dan menguji interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.
2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain kuasieksperimental. Menurut Sutama (2015: 57) desain kuasi-eksperimental merupakan pengembangan dari eksperimental sejati yang praktis sulit dilakukan, desain ini menyertakan kelompok kontrol, walaupun tidak dapat berfungsi untuk mengontrol variabel-variabel luar yang dapat mempengaruhi kelangsungan ekperimen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika dengan skala pengukuran interval sedangkan variabel independen dalam penelitian ini, yaitu strategi pembelajaran dengan skala pengukuran nominal dan motivasi dengan skala pengukuran interval diubah menjadii skala nominal. Populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2016/2017. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster random sampling dan diambil dua kelas darii kelas VII. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakna teknik tes, angket dan teknik dokumentasi. Teknik angket dan tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar setelah pemberian perlakuan. Sedangkan teknik dokumentasi berupa daftar nama dan daftar nilai Ulangan Tengah Semester siswa yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa. Teknik uji intrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas tes menggunakan rumus Product Moment
dan uji reliabilitas
menggunakan rumus K-R 20. Sedangkan uji validitas angket menggunakan rumus Product Moment
dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronsbach.
Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Sebelum dilakukan pengujian analisis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Liliefors homogenitas dengan metode
dengan taraf signifikansi 5% dan uji
Barlett
dengan taraf signifikansi 5%. Setelah 4
dilakukan uji prasyarat, kemudian dilanjutkan dengan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengujian Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah metode Lilliefors dengan taraf signifikansi 5% dan dikatan normal apabila
dari perhitungan diperoleh hasil
uji
normalitas sebagai berikut: Tabel 1 Hasil Analisis Uji Normalitas Sumber
.
Keputusan
A1
0,115323
0,147667
Normal
A2
0,14522
0,147667
Normal
B1
0,236082
0,258
Normal
B2
0,12847
0,2155
Normal
B3
0,078565
0,173
Normal
Tabel diatas menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 5% diperoleh Ini berarti sebaran data yang dianalisis adalah normal. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Metode yang digunakan adalah metode Barlett dengan taraf signifikansi 5% dan dikatakan homogen jika . Dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Analisis Uji Homogenitas Sumber Strategi Pembelajaran
0,036
( A1 dan A2)
5
3,841
Homogen
Motivasi Belajar
3,189
5,991
Homogen
(antara B1 , B2, B3)
Tabel diatas menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 5% diperoleh
. Ini berarti antara variabel bebasnya
mempunyai variansi yang sama atau dengan kata lain data yang dianalisis berasal dari populasi yang sama atau homogen. 3.2 Pengujian Hipotesis Setelah data yang terkumpul dinyatakan berdistribusi normal dan homogen selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil perhitungan dapat di rangkum sebagai berikut: Tabel 3 Rangkuman Analisis Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Sumber
JK
Dk
RK
323,84
1
323,8 4
465,59
2
232,8 0
3,088
3,14
Interaksi (AB)
123,31
2
61,66
0,818
3,14
Galat
4975,77
66
75,39
Strategi Pembelajaran (A) Motivasi Belajar (B)
Ditolak 4,295
3,99 Diterima
Diterima
Total
5888,51 71 Berdasarkan tabel di atas maka hasil uji analisis variansi dua jalan sel tak sama dapat diinterprestasikan sebagai berikut: Uji Antar Baris (A)
dan
pada taraf signifikansi 5%
dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 66 adalah 3,99. Karena maka
ditolak, artinya ada pengaruh strategi
pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. Dengan demikian ada dampak yang berarti dari penerapan strategi pembelajjraan Brain Based Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar matematika. Uji Antar Kolom (B)
dan
pada taraf signifikansi 5%
dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 66 adalah 3,14. Karena maka
diterima artinya tidak ada pengaruh motivasi
6
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Denbgan demikian maka tidak ada dampak yang berarti dari motivasi siswa yang variatif (tinggi, sedang dan rendah) terhadap hasil belajar matematika. Uji Interaksi AB
dan
pada taraf signifikansi 5%
dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 66 adalah 3,14. Karena maka
diterima artinya tidak ada interaksi antara
strategi pembelajaran ditinjau dari motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. 3.3 Pembahasan Hasil Penelitian Pengujian prasyarat analisis terdiri dari uji keseimbangan, uji normalitas dan uji homogenitas. Diperoleh bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam keadaan yang seimbang, beridistribusi normal dan sampel-sampelnya berasah dari populasi homogen. Dengan demikian pengujian
hipotesis
dengan
menggunakan
ANOVA
dapat
dipertanggungjawabkan. Hasil uji hipotesis pada taraf signifikansi 5% diketahui bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. Kondisi diatas dapat disajikan dalam tabel rerata hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa serta gambar profil pengaruh variabel strategi pembelajaran sebagai berikut: Tabel 4 Rerata Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Strategi
Rerata
Motivasi Belajar Siswa
Pembelajaran
Marginal
Eksperimen
78,53333333
78,077
71,125
75,911
Kontrol
75,000
70,000
69,529
71,509
Rerata Marginal
76,7665
74,0385
70,327
7
80 78 76 74
78,53333333
78,077
75,000 eksperimen
72 70
70,000
71,125 69,529
kontrol
68 66 64 tinggi
sedang
rendah
Gambar 1 Grafik Profil Pengaruh Variabel Strategi Pembelajaran Dari ANOVA dua jalan sel tak smaa diperoleh nilai
dan
, berarti ada pengaruh hasil belajar matematika siswa yang diberi perlakuan dengan strategi pembelajaran Brain Based Learning dan Problem Based Learning pada sub pokok bahasan aritmatika sosial. Hal tersebut terbukti dari nilai rata-rata marginal hasil belajar matematika siswa yang dikenai pembelajaran dengan strategi Brain Based Learning sebesar 75,911 dan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang dikenai strategi pembelajaran Problem Based Learning sebesar 71,509. Hal ini didukung di lapangan bahwa selama proses pembelajaran sub pokok bahasan aritmatika sosial dengan stratgei Brain Based Learning terlihat lebih antusias dan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketika guru menyampaikan materi yang akan dipelajaran pada pertemuaan hari itu, sebagian siswa antusias dan aktif menjawab pertanyaan yang guru berikan. Guru terlebih dahulu menerangkan dan mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Setelah gurur selesai menerangkan materi yang akan dipelajari siswa diberikan waktu untuk mempelajaran, hal in bertujuan untuk mengoptimalkan otak dan ingatan anak sebelum guru melakukan proses pembelajaran selanjutnya. Setelah diberikan waktu untuk mempelajaran sendiri materi yang diterangkan kemudian guru memberikan sedikit pertanyaan. Proses pembelajaran selanjutnya adalah dalam bentuk diskusi sehingga siswa dibagi menjadi 18 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari dua siswa (sebangku). Siswa secara kelompok
8
mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru yang berkaitan dengan materi yang telah diterangkan guru. Salah satu siswa mempresentasikan hasil diskusi. Dalam pembelajaran matematika sub pokok bahasan aritmatika sosial dengan menggunkan strategi Problem Based Learning siswa terlihat kurang antusias dan berpartisipasi ketika guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas secara kelompok. Pembagian kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa juga membuat sebagian siswa tidak mau bekerja sama dan tidak tanggungjawab dengan tugas dikelompoknya. Kondisi ini menunjukkan bahwa stratgei Brain based Learning lebih baik dari pada stratgei Problem Based Learning pada sub pokok bahasan aritmatika sosial. Dari ANOVA dua jalan sel tak smaa diperoleh nilai , berarti
tidak ada
pengaruh hasil
matematika ditinjau dari motivasi beljaar siswa.
dan belajar
Tidak ada perbedaan
tingkat motivasi belajar siswa tinggi, sedang dan rendaah menyebabkan tidak adanya perbedaan tingkat pemahaman materi pelajaran matematika yang telah diberikan. Dari ANOVA dua jalan sel tak smaa diperoleh nilai dan
, berarti tidak ada interaksi antara strategi
pembelajaran ditinjau dari motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Jika dilihat pada masing-masing tingkat motivasi belajar siswa (tinggi, sedang dan rndah) strategi pembelajaran Brain Based Learning memiliki hasil belajar yang lebih baik dari pada strategi Problem Based Learning. Disamping itu, jika dilihat dari penggunaan strategi pembelajaran pada siswa yang mempunyai motivasi belajar lebih tinggi memiliki hasil belajar yang lebih baik.
9
4. PENUTUP 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan: (1) ada pengaruh strategi pembelajaran Brain Based Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar. (2) tidak ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar. (3) tidak ada interaksi antara pembelajaran Brain Based Learning dan Problem Based Learning serta motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar. 4.2 Saran Dari kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan di atas, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran Brain Based Learning sebagai alternatif penggunaan strategi pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa hendaknya menumbuhkan motivasi belajar sehingga hasil belajar yang akan dicapai dapat maksimal. Bagi peneliti lain yang tertarik pada
focus yang sama, hendaknya
penelitian ini dapat dikembangkan dan melakukan perbandingan dengan strategi pembelajaran yang lebih variatif, sehingga keunggulan strategi Brain Based Learning teruji kebenarannya. DAFTAR PUSTAKA
Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta : UNS press. Eric, Jensen. 2008.Brain Based Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifiik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muhammad.2015.”Kualitas Pendidikan Indonesia di Mata Dunia”.Diakses pada 2 Oktober 2016.(https://www.taralite.com/artikel/post/kualitas-pendidikanindonesia-di-mata-dunia/) Sutama. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R &D.Kartasura: Fairuz Media. Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang 10
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Yusuf, A. Muri. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan Pilar Penyedia Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.
11