STRATEGI GENIUS LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Meli Khairani Lubis & Rina Filia Sari Dosen Tetap Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sumatera Utara Jl. Williem Iskandar Psr. V Medan Estate, 20371 - Medan e-mail:
[email protected]
Abstrak: Genius Learning one of the methods that can be applied either when the maximum. By learning the concept of mathematical genius strategy can be followed and studied by students with a more relaxed and not overshadowed by fear and study the mathematical difficulties. Genius learning strategy will make students feel more comfortable in understanding math concepts well and deep. The essence of genius learning strategy is to build and develop a positive learning environment and conducive. The quality of students' relationships with teachers is the most important factor in terms of comfort in learning. Through the genius learning learning, students will continue to be motivated to learn because students are required to understand from the same practice to be learned in everyday life that promises benefits for themselves. To assist students in mind absorbing material that will be given, before the learning process begins, the teacher gives a great overview of the material learned. Students also set their own goals or targets will be achieved after studying the material. This will increase the confidence of students and targeted purpose. In presenting the material, the teacher involves a variety of learning styles of students, namely visual learning style (through books, media mind mapping, clear voice, body movements, the key words are displayed around the classroom), auditory learning style (through reading, question and answer session, discussions with friends), and learning styles kenestetik (through physical engagement, using gestures to explain the material, making the media mind mapping) so that pep up students to learn. Kata Kunci: Strategi Genius Learning, Pembelajaran, Matematika. A. Pendahuluan
M
atematika sebagai salah satu ilmu pengetahuan mempunyai peranan penting terhadap ilmu lainnya dan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu matematika merupakan salah satu pengetahuan yang mendasar yangdapat menumbuhkan kemampuan penalaran siswa dan sangat diperlukan dalam perkembangan teknologi pada saat ini. Oleh karena itu dengan belajar matematika dapat mengembangkan kemampuan berfikir, bernalar, dan mengkomunikasikan gagasannya serta dapatmengembangkan aktivitas kreatif dan memecahkan masalah.
160
Meli Khairani Lubis & Rina Filia Sari: Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran...
Salah satu strategi yang digunakan dalam pembelajaran matematika adalah strategi genius learning. Genius learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan satu rangkaian pendekatan, praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kerja memori, neurolinguistic programming, motivasi, konsep diri, kepribadian, emosi, perasaan, pikiran, metakognisi, gaya belajar,multiple intelligence atau kecerdasan jamak, teknik memori, teknik membaca, teknik mencatat, dan teknik belajar lainnya. Lebih lanjut diungkapkan bahwa strategi genius learning dalam pembelajaran membantu anak didik untuk bisa mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. Proses pembelajaran yang terbaik yang dapat kita berikan kepada anak didik adalah suatu proses pembelajaran yang diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan anak didik. Dengan menerapkan strategi genius learning, proses belajar matematika siswa akan lebih rileks dan tidak dibayang-bayangi dengan ketakutan dan kesulitan dalam mempelajari matematika itu sendiri sehingga siswa lebih berminat untuk belajar. Strategi genius learning akan membuat siswa merasa lebih lebih nyaman dalam memahami konsep matematika. Penerapan genius learning berangkat dari satukeyakinan dan pengharapan bahwa apabila setiap anak didik dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar, cara yang menghargai keunikan anak didik maka anak didik akan dapat mencapai pembelajaran yang maksimal.
B. Peranan Genius Learning Dalam Pembelajaran. Sejalan dengan yang dinyatakan Adi W Gunawan adalah genius learning telah memasukkan dan mempertimbangkan kondisi masyarakat Indonesia secara umum, kebudayaan bangsa kita yang sangat beragam, kondisi sosial dan ekonomi, sistem pendidikan nasional dan tujuan pendidikan yang utama, yaitu untuk menyiapkan anak-anak didik untuk bisa menjalani hidupnya dengan berhasil setelah mereka meninggalkan sekolah formal dan masuk di universitas kehidupan. Penerapan genius learning berangkat dari satu keyakinan dan pengharapan bahwa apabila setiap anak didik dapat dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar, cara yang menghargai keunikan anak didik maka anak didik akan dapat mencapai pembelajaran yang maksimal. Strategigenius learning yang disusun berdasarkan tata kerja otak dan memori menekankan beberapa prinsip utama dalam proses pembelajaran, antara lain sebagai berikut : 1.
Sesitanya jawab (auditorial), atau sebaliknya, setelah menerangkan hal-hal yang mereka kurang mengerti (auditorial), lalu meminta mereka mencatatnya (visual). Otak akan berkembang dengan maksimal dalam lingkungan yang kaya akan stimulus multi sensori dan tantangan berpikir. Lingkungan yang 161
٢٠١٤ ،
2.
3.
4. 5.
6.
7.
8.
9.
–د
،٢ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
demikian akan menghasilkan jumlah koneksi yang lebih besar di antara selsel otak. Besarnya pengharapan atau ekspektasi berbanding lurus dengan hasil yang dicapai. Otak selalu berusaha mencari dan menciptakan arti dari suatu pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung pada tingkat pikiran bawah sadar dan pikiran sadar. Motivasi akan meningkat saat siswa menetapkan tujuan pembelajaran yang positif dan bersifat pribadi. Lingkungan belajar yang “aman” adalah lingkungan belajar yang memberikan tantangan tinggi namun dengan tingkat ancaman rendah. Dalam hal ini otak neo-cortex dapat diakses maksimal sehingga proses berpikir dapat dijalankan dengan maksimal. Otak sangat membutuhkan umpan balik yang bersifat segera dan mempunyai banyak pilihan. Musik membantu proses pembelajaran dengan tiga cara. Pertama musik membantu men-charge otak. Kedua, musik membantu merilekskan otak sehingga otak siap untuk belajar. Dan ketiga, musik dapat menggunakan membantu informasi yang ingin dimasukkan ke dalam memori. Ada berbagai alur dan berbagai jenis memori yang berbeda yang ada pada otak kita. Dengan menggunakan teknik dan strategi yang khusus, kemampuan untuk mengingat dapat ditingkatkan. Kondisi fisik dan emosi saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk dapat mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, kedua kondisi ini, yaitu kondisi fisik dan emosi, harus benar-benar diperhatikan. Setiap otak adalah unik dengan kapasitas pengembangan yang berbeda berdasarkan pada pengalaman pribadi. Ada beberapa jenis kecerdasan. Kecerdasan dapat dikembangkan dengan proses pengajaran dan pembelajaran yang sesuai. Walaupun terdapat perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri, namun kedua belah hemisfer ini bisa bekerja sama dalam mengolah suatu informasi.
Berdasarkan prinsip-prinsip di atas maka dapat dirumuskan proses pembelajaran genius learning yang digambarkan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Suasana kondusif Hubungkan Gambaran besar Tetapkan tujuan Pemasukan informasi Aktivasi Demonstrasi Ulangi dan jangkarkan
Genius Learning
Sebelum pembelajaran dimulai, memastikan lingkaran belajar kondusif yang merupakan tahap pertama dimana siswa terbebas dari setiap rasa takut. 162
Meli Khairani Lubis & Rina Filia Sari: Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran...
Setelah itu pada tahap kedua menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang lalu yang berkaitan dengan materi tersebut. Pada tahap ini juga perlu dijelaskan manfaat materi yang akan dipelajari dimasa yang akan datang. Setelah itu pada tahap ketiga memberikan gambaran besar yaitu pokok-pokok materi yang akan dipelajari. Setelah gambaran besar materi diberikan kepada siswa, pada tahap keempat guru menjelaskan tujuan pembelajaran tersebut, lalu menginstruksikan siswa untuk mengisi bagian target dan tugas yang sudah tercantum dalam goal setting.Selanjutnya tahap kelima, pemasukan informasi. Pada tahap ini metode yang digunakan harus yang mengakomodir gaya belajar siswa untuk membantu peningkatan pemahaman akan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya tahap ke enam yaitu aktivasi dimana guru menginstruksikan siswa memilih daftar aktivasi yang diberikan oleh guru. Selanjutnya pada tahap ketujuh, siswa mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui setelah mendapat bimbingan dari guru. Pada tahap kedelapan, ulangi dan jangkarkan, dilakukan pengulangan dan penjangkaran. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya ingat. Lingkaran sukses genius learning terdiri dari : (1) Suasana kondusif, (2) Hubungkan, (3) Gambaran besar, (4) Tetapkan tujuan, (5) Pemasukan informasi, (6) Aktivasi, (7) Demonstrasi, dan (8) Ulangi dan jangkarkan. Penjabaran dari lingkaran sukses genius learning adalah sebagai berikut : 1. Suasana Kondusif Inti dari genius learning adalah strategi pembelajaran yang membangun dan mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif.Tanpa lingkungan yang mendukung, strategi yang diterapkan di dalam kelas akan sia-sia. Proses ini tidak terjadi begitu saja. Guru bertanggung jawab menciptakan iklim belajar yang kondusif sebagai persiapan untuk masuk ke dalam proses pembelajaran yang sebenarnya. Kondisi kondusif ini merupakan syarat mutlak demi tercapainya hasil yang maksimal. Kualitas hubungan siswa dengan guru adalah faktor paling utama dalam kaitannya dengan kenyamanan dalam belajar. Maka manfaat waktu untuk membangun hubungan adalah sangat penting disamping menjamin para siswa memperoleh keadaan pikiran yang terbuka, bebas dari rasa takut, dan cerdas. Untuk menciptakan suasana kondusif siswa harus terbebas dari rasa takut. Perasaan takut dapat disebabkan oleh sesuatu dan kesukaran-kesukaran dalam hidup yang menghilangkan kepercayaan diri sendiri. Takut dapat melemahkan semangat dan membuat diri tidak tenang maka seharusnya pendidik berusaha untuk mengatasinya. Cara yang dapat dilakukan antara lain dengan membangkitkan kepercayaan diri sendiri pada diri siswa karena keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya sangat berpengaruh pada kemampuan itu sendiri. Menciptakan hubungan antara pendidik dengan anak didik selalu erat, selain itu guru juga perlu menunjukkan pengharapan yang besar terhadap keberhasilan siswa. Dengan berhasilnya seorang guru menciptakan
163
٢٠١٤ ،
–د
،٢ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
lingkungan kondusif, maka guru telah mengambil langkah-langkah pertama yang efektif untuk mengatur proses pembelajaran secara keseluruhan. Untuk singkatnya, saat ingin menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif hal-hal yang perlu diingat adalah: • Strategi apa yang digunakan untuk dapat membangun dan meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri siswa?. • Bagaimana menyampaikan dan mengkomunikasikan kepercayaan yang positif mengenai sukses yang diraih siswa?. • Apakah ruang kelas sudah memberikan efek yang mendukung prose pembelajaran? Kalau ya, dalam hal apa?. • Apa yang diketahui mengenai gaya belajar siswa?. • Bagaimana menyiapkan materi yang disampaikan pada siswa agar dapat mengakomodasikan setiap gaya belajar?. 2. Hubungkan Guru sering kali dan hampir selalu berfikir bahwa saat siswa masuk ke dalam kelas, mereka telah siap untuk belajar. Padahal tidak seluruhnya benar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, bahwa setiap saat manusia mempunyai 7±2 bit informasi dalam memori jangka pendeknya, dan kadangkala informasi yang ada dalam pikiran sama sekali tidak ada relevansinya dengan materi yang akan dipelajari. Riset juga telah mambuktikan bahwa kita hanya memikirkan satu hal dalam satu waktu yang bersama. Untuk itu seorang pendidik harus bisa menghilangkan 7±2 bit informasi yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran dengan cara menarik perhatian siswa dan memasukkan informasi yang berhubungan dengan materi pembelajaran ke dalam memori jangka pendek siswa. Saat seorang pendidik berhasil menghubungkan antara materi yang akan dipelajari dengan apa yang telah mereka ketahui, maka akan terjadi kesiapan dalam diri siswa. Guru bisa menghubungkan dengan pengetahuan yang diketahui oleh siswa atau dari pengalaman siswa itu sendiri. Cara yang paling mudah adalah dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan selalu membutuhkan jawaban. Untuk bisa menjawab siswa perlu berpikir, saat berpikir kita mengakses memori jangka pendek kita. Dengan demikian, memori terisi informasi baru dan menggeser informasi yang tidak ada gunanya keluar dari memori jangka pendek. Untuk menghilangkan informasi yang tidak berguna ini siswa diminta untuk menghubungkan materi yang akan dipelajari saat ini dengan apa yang telah mereka ketahui sebelumnya. Setelah itu siswa perlu mengerti aplikasi dari apa yang ia pelajari ke dalam kehidupan sehari-hari karena segala sesuatu yang ingin kita kerjakan harus menjanjikan manfaat bagi kita atau diri kita tidak akan termotivasi untuk melakukannya. Demikian halnya dengan siswa, mereka harus mengetahui manfaat dari materi yang harus mereka pelajari agar mereka senantiasa termotivasi untuk belajar.
164
Meli Khairani Lubis & Rina Filia Sari: Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran...
Proses menghubungkan sangat efektif dan kuat pengaruhnya bila berhasil melibatkan emosi. Jadi diusahakan untuk bisa melakukan aktivitas yang melibatkan siswa baik secara fisik maupun secara mental dan emosional. Hal-hal yang selalu perlu diingat dalam menyampaikan fase kedua dari pembelajaran genius learning adalah: - Bagaimana siswa tahu hubungan antara materi yang diajarkan dengan materi yang telah mereka pelajari sebelumnya?. - Bagaimana mereka bisa menghubungkan dengan materi yang akan datang?. - Apakah siswa mempunyai goal jangka panjang yang bisa membantu mereka mengerti manfaat dari pelajaran ini?. - Apakah guru telah menggunakan “ bahasa “ mereka dengan benar?. - Apakah siswa tahu dan mengenal gaya belajar mereka masing-masing?. - Apa pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa mengenai topik ini?. - Apa strategi yang guru pakai untuk menggunakan pengetahuan yang mereka dapatkan dari pembelajaran sebelumnya?. Saat mengajukan pertanyaan, guru bisa menggunakan contoh kalimat di bawah ini: a. Pada pelajaran lalu, kita telah belajar mengenai... b. Tiga hal penting yang dapat kita petik dari pelajarn lalu adalah... c. Tiga kata kunci untuk kita ingat dari pelajar lalu adalah... d. Katakan kepada rekan anda tiga hal penting yang anda ketahui mengenai...(dan lakukan sebaliknya). 3. Gambaran Besar Untuk lebih membantu pikiran siswa dalam menyerap materi yang akan diajarkan, sebelum proses pembelajaran dimulai, guru harus memberikan gambaran besar (big picture) dari keseluruhan materi. Memberikan gambaran besar ini berfungsi sebagai perintah kepada pikiran untuk menciptakan “folder” yang nantinya akan diisi dengan informasi. Gambaran besar ini sangat membantu. Prinsip kerjanya sama dengan fungsi gambar yang ada dalam puzzle. Bila tidak ada gambar besarnya, tentu akan sangat sulit dan membingungkan. Gambaran besar ini merupakan ringkasan dari apa yang akan dipelajari. Gambaran besar ini dapat ditulis dipapan tulis, dapat juga menggunakan gambar atau poster, flow chart atau yang lainnya. Hal-hal yang harus diperhatikan guru adalah : Bagaimana cara memberikan gambaran besar mengenai materi pelajaran? Apa yang dilakukan untuk menghilangkan rasa takut atau khawatir terhadap kemungkinan sulitnya materi yang akan dipelajari? Berikan ringkasan dari apa yang akan dipelajari. Jelaskan bagaimana cara akan mengerjakan materi pembelajaran dan berikan kata-kata kunci. Tulis atau buat gambaran besar, pada papan tulis, dari materi pelajarn yang akan disampaikan. Gunakan gambar atau poster, flowchart atau mengajukan per-
165
٢٠١٤ ،
–د
،٢ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
tanyaan yang bersifat terbuka yang membutuhkan jawaban yang merangsang pemikiran yang mendalam. Gunakan kalimat: Pertanyan yang ada di papan tulis adalah pertanyaan yang akan kita cari jawabannya bersama-sama melalui pelajaran atau materi... Poster yang saya pegang menunjukkan bagaimana proses pembelajaran kita akan dilakukan... Berikut adalah kata-kata kunci yang akan kita pakai pada sisi ini... 4. Tetapkan Tujuan Pada tahap inilah proses pembelajaran baru dimulai. Dalam menjalani proses pembelajaran, seorang siswa harus bisa percaya bahwa apa yang mereka pelajari mempunyai manfaat dan tujuan nyata yang dapat mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apa hasil yang akan dicapai pada akhir sesi harus dijelaskan dan dinyatakan kepada siswa. Tujuan harus dituliskan dengan huruf besar dan jelas pada papan tulis dari proses pembelajaran yang akan segera dimulai. Tahap ini juga merupakan tahap goal-setting siswa. Guru harus dapat membantu siswa untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan dengan menggunakan bahasa siswa itu sendiri. Siswa diminta untuk membuat goal secara spesifik dan lebih baik kalau bisa secara tertulis. Gunakan kalimat: - Pada akhir sesi ini kita akan mengerti bahwa...dan... - Marilah kita lihat dan amati goal yang telah kita tetapkan pada minggu lalu untuk... - Keluarkan kartu goal anda letakkan di meja... - Bacalah hasil yang ingin anda capai (di dalam hati) sebelum anda memberi tahu kawan anda... - Anda akan menunjukkan bahwa anda bisa menerapkan materi ini kepada... 5. Pemasukan Informasi Pada tahap ini, informasi yang diajarkan harus disampaikan dengan melibatkan berbagai gaya belajar. Gaya belajar adalah cara yang disukai siswa dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Hasil riset menunjukkan bahwa siswa yang dominan, saat mengajar tes akan mencapai nilai yang lebih dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka. Dari cara memasukkan informasi kedalam otak melalui lima pancaindra, terdapat lima gaya belajar: 1. Visual (pengelihatan) 2. Auditori (Pendengaran) 3. Tactileatau Kinestetik (Perabaan atau gerakan) 4.Olfactori (Penciuman) 5. Gustatori (Pengecapan). Idealnya, dalam proses belajar harus dapat menggunakan kelima gaya tersebut, namun pada kenyataannya situasi tidak mengizinkan untuk melakukan hal ini. Dari kelima gaya belajar itu, ada tiga gaya belajar yang dominan dan paling sering digunakan yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.Perlu disadari bahwa ketiga gaya belajar diatas sudah mengakomodasi kegiatan baca, dengar, lihat, katakana, dan perbuat. Begitu juga dengan siswa, walaupun siswa mempunyain gaya belajar yang 166
Meli Khairani Lubis & Rina Filia Sari: Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran...
lebih dominan dibandingkan yang lainnya, namun yang paling baik adalah selalu berusaha memakai ketiga gaya belajar tersebut dalam kegiatan belajar. Sebagai contoh: Setelah siswa membaca catatannya (visual) lalu lanjutkan dengan Lalu di sekolah mereka bisa mempraktikannya di laboratorium (kinestetikal). Ada suatu penelitian mengenai daya ingat yang menunjukkan bahwa rata-rata dapat mengingat yaitu: 20% : apa yang kitabaca, 30%: apa yang kita dengar, 40%: apa yang kita lihat, 50%: apa yang kita katakan, 60%: apa yang kita perbuat, 90% apa yang kita baca, dengar, lihat, katakan dan perbuat. Sejak awal 1997, banyak upaya yang dilakukan untuk mengenali dan mengkategorikan cara manusia belajar, cara memasukkan informasi ke dalam otak. Secara garis besar ada tujuh pendekatan umum yang dikenal dengan kerangka referensi yang berbeda dan dikembangkan juga oleh ahli yang berbeda, antara lain (i) pendekatan berdasarkan pada pemrosesan informasi (ii) pendekatan pada kepribadian (iii) pendekatan berdasarkan modalitas sensori (iv) pendekatan berdasarkan lingkungan (v) pendekatan berdasarkan interaksi sosial (vi) pendekatan berdasarkan kecerdasan (vii) pendekatan berdasarkan wilayah otak. Dari berbagai pendekatan yang ada maka genius learning menggunakan gaya belajar berdasarkan pendekatan referensi sensori yaitu gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Metode pengajaran atau pemasukan informasi untuk mengakomodasi masing-masing gaya belajar dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel.II.1. Pemasukan informasi untuk masing-masing gaya belajar Gaya Belajar • Visual
] • Auditori
Gunakan Gerakan tubuh Buku, majalah OHP atau komputer Grafik atau diagram Peta pikiran atau peta konsep Postur Flow chart Highlighting(memberikan warna pada bagian yang dianggap penting) • Kata-kata kunci yang dipajang di sekeliling kelas • Model atau peralatan • Tulisan dengan warna yang menarik • • • • • • • •
• Suara yang jelas dengan intonasi yang terarah dan bertenaga • Membaca dengan keras • Sesi tanya tawab 167
٢٠١٤ ،
–د
• Kinestetik
،٢ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
• Belajar dengan mendengarkan atau menyampaikan informasi • Diskusi dengan teman atau kerja kelompok • Musik • Keterlibatan fisik • Membuat model • Menggunakan gerakan tubuh untuk menjelaskan sesuatu • Berjalan • Membuat peta pikiran
Dalam proses pemasukan informasi, guru harus memperhatikan pemilihan kata dan penggunaan kalimat yang tepat sehingga tidak asal bicara. Selain memperhatikan cara penyampaian multi sensori, guru juga harus telah memutuskan pada tingkat mana dari perkembangan kognitif dalam taksonomi Bloom, siswa akan diajak berpikir. Apakah hanya pada level pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis atau pada level evaluasi. 6.
Hal yang perlu diperhatikan guru : Sudahkah mengakomodasi modalitas V-A-K? Dapatkah menggunakan sumber informasi lain seperti video, pembicara tamu, dan tape? Sudahkah menggunakan waktu input yang sesuai dengan rentang fokus optimal? Bagaimana cara memeriksa sejauh mana siswa dapat mengingat materi yang diajarkan? Bagaimana mengajak siswa untuk ikut aktif terlibat saat proses input? Apakah bahasa yang anda gunakan sudah multi-sensori?
Aktivasi Saat siswa menerima informasi melalui proses pembelajaran (pemasukan informasi), informasi ini masih bersifat pasif. Siswa merasa belum memiliki informasi atau pengetahuan yang diterima. Proses aktivasi merupakan proses yang membawa siswa kepada satu tingkat pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang diajarkan. Dalam genius learning digunakan teori multiple intelligence dari Howard Gardner untuk mengaksis berbagai kecerdasan yang ada dalam diri siswa.Delapan jenis kecerdasan dalm multiple intelligence yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan matematika dan logika, kecerdasan visual dan spasial, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan kinestetik, dan kecerdasan naturalis.Jauh sebelum beberapa ilmuan memperkenalkan istilah IQ, EQ, SQ. Setiap orang memiliki delapan jenis kecerdasan tersebut, namun adakalanyasebagian kecerdasan tidak muncul kepermukaan karena berbagai faktor. Thomas Amstrong mengatakan bahwa 168
Meli Khairani Lubis & Rina Filia Sari: Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran...
berkembangnya atau tidaknya kecerdasan seseorang bergantung pada tiga hal, yaitu faktor biologis, sejarah hidup pribadi, dan latar belakang kultural. Menurut Gardner dalam teori Multiple Intelligence yang dikemukakannya bahwa setiap manusia memiliki dimensi yang semi otonom, setiap dimensi tersebut merupakan kompetensi yang eksistensinya berdiri sendiri dalam sistam neuron.Artinya, memiliki organisasi neurologis yang berdiri sendiri dan bukan hanya terbatas kepada yang bersifat intelektual.Aktivasi terbaik adalah apabila siswa menggunakan kecerdasan dominannya sehingga disarankan guru memahami kecerdasan dominan siswanya selanjutnya baru mengakses kecerdasan yang lainnya.Idealnya aktivasi dilakukan dengan mengakses delapan kecerdasan secara seimbang.Tapi pelaksanaan di kelas, ini semua tergantung pada situasi dan kondisi.Aktivasi dapat dilakukan dengan menggunakan aktivitas yang dilakukan seorang diri, secara berpasangan dan kerja kelompok.Pada tahap ini siswa menemukan arti yang sesungguhnya dari pada yang dipelajari. -
7.
Gunakan kalimat : Jelaskan kepada kawan anda yang mungkin masih belum mengerti ! Coba buat ringkasan dalam pikiran anda apa yang paling penting bagi diri anda ! Tentukan lima kata kunci dan coba cari kata lain yang memiliki arti yang serupa ! Bagaimana cara terbaik untuk membuat gambar dari kata kunci agar orang lain yang belum mengerti bisa segera memahaminya? Coba ingat kembali apa saja yang telah kita pelajarihari ini dan buatlah urutannya sesuai dengan waktu materi ini diajarkan, buat urutan sesuai tingkat kepentingan dari materi tersebut.
Demonstrasi Tahap ini sebenarnya sama dengan proses guru menguji pemahaman siswa dengan memberikan ujian. Hanya bedanya dalam genius learning guru langsung menguji, pemahaman siswa pada saat itu juga bertujuan agar guru mengetahui sampai dimana pemahaman siswa dan sekaligus merupakan saat yang tepat untuk memberikan umpan balik atau feed back. Umpan balik yang bersifat segera, mendidik serta membangun dan mendorong siswa untuk melakukan pemikiran lebih lanjut atas proses yang digunakan dalam pembelajaran. Pada tahap ini bila siswa telah mampu melakukan demonstrasi, berarti siswa menunjukkan dan membuktikan kalau mereka mengerti yang telah dipelajari.Demonstrasi meliputi praktek langsung, membuat tes, dan mengerti jawabannya, mengajar dan mengerti aplikasi pengetahuan ini dalam hidup sehari-hari.Dalam genius learning, guru diminta untuk menyediakan waktu yang cukup untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan bahwa mereka mengerti materi yang diajarkan. Gunakan kalimat :
169
٢٠١٤ ، -
8.
–د
،٢ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
Saya akan memainkan musik atau lagu. Anda punya waktu sepanjang musik ini untuk menjelaskan kepada kawan anda mengenai... Apa kata yang paling penting dalam halaman atau paragraf atau kalimat ini dan mengapa? Dengan kawan anda, siapkan role-play untuk menunjukkan... Buat poster untuk menjelaskan... Buat flowchart untuk menjelaskan alur dari... Jika anda hanya boleh memilih lima kata untuk menjelaskan, kata apa saja yang akan anda gunakan? Buat kartu dan tuliskan delapan kata kunci untuk... dan tuliskan artinya dibelakan kartu tersebut Coba praktekkan apa yang telah anda pelajari. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan oleh guru adalah : Kepada siapa siswa menunjukkan apa yang telah mereka pelajari? Bagaimana caranya? Akankah siswa mempunyai kesempatan untuk melakukan refleksi dan mendapatkan pemahaman baru dari kegiatan ini? Apakah demonstrasi ini mendapat dukungan? Apakah aman secara fisik dan psikis? Bagaimana siswa yang lemah bisa mendapatkan dukungan untuk berani melakukan demonstrasi? Bagaimana menjamin keberhasilan siswa?
Tinjau ulang dan jangkarkan Pada akhir setiap sesi dilakukan pengulangan dan penjangkaran sekaligus membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Ini bermanfaat meningkatkan daya ingat dan meningkatkan efektivitas dari proses pembelajaran. Melakukan selftest atau tes yang dilakukan oleh siswa sendiri terhadap pemahamannya. Bisa juga digunakan pengujian dengan cara berpasangan dengan rekan siswa lainnya. Intinya adalah menciptakan suasana menyenangkan dan bebas dari stres saat melakukan tes. -
Gunakan kalimat : Berpasangan, tanyakan rekan anda mengenai... Jika anda adalah peserta “Who Wants to be a Millionaire” dan pendapat pertanyaan, “... ... ... “, apa jawaban anda? Berdiri dan pergi ke kelompok sebelah, kemudian jelaskan tiga hal yang anda ketahui mengenai... Diskusikan dalam kelompok anda dan putuskan satu hal penting mengenai...kemudian jelaskan hal ini kepada seluruh kelas. Buat sepuluh pertanyaan mengenai materi ini dan minta kelompok lain untuk menjawab pertanyaan anda. Sebagai PR, saya ingin anda mengajar seorang anggota keluarga mengenai...
Berikut adalah beberapa teknik tambahan yang dapat digunakan guru dalam melakukan proses peninjauan ulang atau pengulangan dan penjangkaran. 170
Meli Khairani Lubis & Rina Filia Sari: Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran...
1. Penutup Sesi Pembelajaran - Siswa membuat lingkaran (bisa sambil duduk atau berdiri). - Setiap siswa secara bergantian memberitahukan kepada siswa lain : a. Sesuatu yang akan ia gunakan dari apa yang ia pelajari. b. Sesuatu yang akan selalu ia ingat dari materi yang ia pelajari. c. Suatu pengalaman AHA yang sangat berkesan dari metari yang ia pelajari. 2. Membicarakan Topik: - Siswa berpasangan, misal A dan B. - A memberitahukan kepada B apa yang ia pelajari. - B memberitahuakan kepada A apa yang ia pelajari (hal lain yang belum disebutkan oleh A). - Lakukan terus sampai selesai. 3. “Ngobrol” santai: - Buat satu kelompok yang terdiri dari tiga orang siswa, misalnya A, B dan C. - A mulai berbicara sampai mendapat tanda untuk berhenti. - B lalu melanjutkan membicarakan topik yang dipelajari. - C melanjutkan menambahkan (saat B berhenti bicara). - Lanjutkan sampai sudah tidak ada lagi informasi yang bisa disampaikan. 4. Donat - Gambar sebuah donat. - Pada bagian lingkaran luar, tuliskan “Saya mempelajari”. - Pada lingkaran dalam, tuliskan “Yang saya tahu dan mengerti”. 5. Rotasi Refleksi - Buat kelompok kecil yang terdiri dari 3 atau 4 orang siswa. - Tempelkan di dinding beberapa lembar kertas kosong (misal A4 atau A3) yang diberi judul yang berhubungan dengan topik yang dibahas. - Minta kelompok ini untuk berkumpul mengelilingi kertas tersebut dan memberikan pandangan atau ide terhadap topik yang dituliskan di kertas. - Setelah cukup waktu, kelompok itu pindah ke kertas lain. Kelompok lainnya mengambil tempat yang ditinggalkan kelompok pertama dan melakukan hal yang sama. Demikian seterusnya. - Kelompok terakhir di tugaskan untuk merangkum informasi yang telah terkumpul dan menjelaskan kepada seluruh kelas. 6. Operan kertas ide - Kegiatan ini membutuhkan kertas kosong dengan ukuran kertas yang besar (akan lebih baik bila menggunakan kertas A3). - Tuliskan topik yang berbeda pada masing-masing kertas. - Setiap kelompok melakukan brain-storming dan menuliskan apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut. - Setelah waktu yang ditentukan habis, kelompok pertama menyerahkan kertas tersebut kepada kelompok kedua. 171
٢٠١٤ ،
–د -
،٢ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
Kelompok kedua membaca apa saja yang telah ditulis dan kemudian menambahan apa saja yang belum dimasukkan. Kelompok kedua menyerahkan kertas kepada kelompok ketiga. Dan kelompok ketiga melakukan hal yang sama. Kelompok terakhir mencari referensi dari pertanyaan yang telah dituliskan ke atas kertas. Tuliskan nomor halaman atau sumber yang digunakan sebagai referensi. Tunjukkan kepada seluruh kelas dan tempelkan di dinding.
7. Komentar penutup Berikan pada siswa tugas sebelum mereka meninggalkan ruangan kelas. Tugas ini akan memberikan umpan balik atau feedback kepada guru mengenai apa saja yang telah siswa pelajari, tingkat kesulitan pelajaran menurut siswa secara individu maupun secara kelompok, dan perasaan mereka terhadap materi yang diajarkan. -
Pernyataan Individual Hari ini saya telah belajar mengenai... besok saya membutuhkan... Hari ini saya merasa... karena... Saya berharap pada kesempatan berikut kita akan... Saya akan memberi warna... pada hari ini kerena... Satu kata yang paling cocok untuk menggambarkan hari ini adalah...
-
Pertanyaan Kelompok Kelompok kita luar biasa hari ini karena... Besok kita akan...
Guru meninjau ulang proses pembelajaran dan membandingkan dengan hasil yang telah ditetapkan. -
Hal ini yang perlu diperhatikan : Seberapa sering dan bagaimana cara melakukan pengulangan? Apakah siswa bisa melakukan seft-review (pengulangan sendiri) atau pengulangan secara berpasangan atau dalam kelompok? Apa kriteria untuk pengulangan? Bagaimana ini bisa meningkatkan pengertian dan daya ingat?
C. Pembelajaran Learning
Aljabar
dengan
Strategi
Genius
Dalam pembelajaran aljabar dengan strategi genius learning adalah sebagai berikut : 1. Guru dan siswa menciptakan lingkungan fisik atau kelas yang nyaman, misalnya menata kelas dengan warna-warna dan membuat kata-kata bijak yang meningkatkan motivasi siswa. Kemudian guru membuka pelajaran dan memberi sugesti positif pada siswa dengan menyakinkan mereka mampu mem-
172
Meli Khairani Lubis & Rina Filia Sari: Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran...
2.
3. 4.
5.
6.
7.
8.
pelajari materi tersebut serta menciptakan interaksi yang harmonis antara guru dan siswa. Guru mengingat siswa tentang materi prasyarat yaitu operasi bilangan bulat melalui beberapa pertanyaan dan bersama siswa melakukan tanya jawab tentang peranan operasi bentuk aljabar dalam kehidupan sehari-hari yang nyata bagi siswa, misalnya di bidang pertanian. Contoh penggunaan operasi bentuk aljabar di bidang pertanian yang dekat dengan kehidupan siswa yaitu menghitung upah dua orang anak yang memanen kopi dimana anak pertama memanen 2 kaleng kopi sedangkan anak kedua memanen 1,5 kaleng kopi. Upah memanen 1 kaleng kopi yaitu Rp. 10.000,Guru memaparkan gambaran besar materi operasi bentuk aljabar yang akan dipelajari dengan bantuan media mind mapping yang telah dipersiapkan. Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dipapan tulis dan selanjutnya masing-masing siswa membuat tujuan atau target yang akan diperoleh setelah mempelajari materi operasi bentuk aljabar dengan bantuan katu goal setting. Kemudian guru menjelaskan materi operasi bentuk aljabar dengan melibatkan berbagai gaya belajar siswa, yaitu gaya belajar visual (melalui buku, media mind mapping, suara yang jelas, gerakan tubuh, kata-kata kunci yang dipajang disekeliling kelas), gaya belajar auditorial (melalui membaca, sesi tanya jawab, diskusi dengan teman) dan gaya belajar kinestetik (melalui keterlibatan fisik, menggunakan gerakan tubuh untuk menjelaskan materi, membuat mind mipping). Dalam menanamkan konsep operasi bentuk aljabar, dimulai dengan membawa siswa kesituasi yang nyata yang dekat dengan kehidupan siswa kemudian memperkenalkan simbol. Contohnya, dalam menanamkan konsep suku sejenis dan suku tidak sejenis, dimulai dengan contoh bahwa 2 buah nenas dan 3 buah jeruk bukanlah sejenis. Kemudian memperkenalkan simbol dan membuat kesimpulan bahwa 2a dan 3b merupakan suku tidak sejenis. Untuk membawa siswa kepada satu tingkat pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang diajarkan, informasi yang baru saja diterima oleh siswa perlu diaktifkan yaitu dengan melatih mereka melalui contoh-contoh soal. Peran guru disini adalah sebagai pembimbing. Kemudian siswa mendemonstrasikan hasil yang telah diperoleh atau pekerjaan mereka kedepan kelas. Disini akan terlihat sampai dimana pemahaman siswa terhadap materi dan sekaligus guru memberikan umpan balik kepada siswa. Setelah umpan balik diberikan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menegaskan kembali materi serta bersama siswa membuat kesimpulan.
173
٢٠١٤ ،
–د
،٢ د
ا
ا ا
ا:
ءا
إ
D. Penutup Dalam genius learning stategy berisi panduan-panduan praktis, cara kerja step by stepdan hal lain yang lebih terperinci dan mendetail mengenai cara penerapan metode accelerated learning. Strategi ini juga memberikan literatur baru, sekaligus menyadarkan bahwa selama ini ternyata banyak hal yang terabaikan dalam upaya mengembangkan kecerdasan yang harus selalu digali daeri setiap siswa yang memang sudah terlahir dengan potensi kecerdasan masing-masing. Dengan strategi ini guru akan semakin gencar untuk melahirkan ide-ide dan inovasi-inovasi baru, khususnya dalam pengembangan pengembangan pendidikan di Indonesia, karena mungkin saja telah mempelajari strategi ini kakn muncul inspirasi-inspirasi baru untuk memperbaiki gaya belajar yang selaa ini diterapkan. Startegi ini mampu memberikan sesuatu yang berbeda dan sangat khas dari sekian banyak strategi yang bertajuk accelerated learning. Paling tidak ada dua hal, cocok untuk masyarakat Indonesia khusunya siswa dan sangat detail, terutama dalam hal contoh dan penerapan. Dengan strategi ini, merupakan salah satu alternatif solusi dari sekian upaya tentang bagaimana mencerdaskan anak dalam hal bidang matematika yang banyak sekali manfaatnya dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya orang tua dan guru, akan semakin yakin bahwa setiap anak dilahirkan dengan potensi kecerdasan masing-masing, persoalannya justru terletak pada upaya bagaimana mengembangkan dan menggali kecerdasan.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Jakarta: Yrama Widya. Djaali, (2011), Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Gunawan, W. Adi. (2006), Genius Learning Strategy, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Jane Sterling, Mary, (2001), Aljabar For Dummies, Wiley Publishing. Manfaat, Budi, (2010), Membumikan Matematika dari Kampus ke Kampung. Jakarta: Eduvision Publishing. Mardianto, (2009), Psikologi Pendidikan, Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis. Nuharini, Dewi, (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya, Jakarta: PT. Gramedia. Sudijono, Anas, (2009) Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tim Dosen Matematika PGSD, (2010), Pendidikan Matematika di Kelas Rendah. Medan: PPs UNIMED. Uno, B. Hamzah, (2011), Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara. 174
Meli Khairani Lubis & Rina Filia Sari: Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran...
Windura, Sutanto, (2008), Be An Absolute Genius. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
175