KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA STRATEGI MULTI LEVEL LEARNING YANG KOMPETITIF BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA
TESIS Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh: MUH.TOHA NIM 4101506026
PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2008
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian tesis.
Semarang,
Maret
2008 Mengetahui, Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Sarwadi, M.Sc., Ph.D
Drs. Abdul Kodir, M.Pd
NIP 131835919
NIP 130701551
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Tesis ini telah dipertahankan di dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang pada hari
: Rabu
tanggal : 9 April 2008
Panitia Ujian Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. H. A.T. Soegito, S.H., M.M Ph.D NIP. 130345757
Drs. St. Budi Waluyo, M.Si, NIP. 132046848
Penguji I
Penguji II/pembimbing II
Dr. Dwijanto, M.S NIP. 131404323
Drs. Abdul Kodir, M.Pd NIP. 130701551
Penguji III/pembimbing I
Drs. Sarwadi, M.Sc., Ph.D NIP 131835919 iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tesis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Maret 2008
Muh. Toha
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
•
Waktu laksana pedang, andaikan terlambat niscaya pedang itu akan memenggal kepalamu (Imam Ali b Abi Tholib).
•
Tuntutlah Ilmu dari ayunan sang ibu sampai ke liang lahat (HR Bukhori).
Untuk Ayah Bundaku, adik-adikku Istriku Fitria Anakku Aliyah Haifa’ dan Aminah Jasmine
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rakhmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini, sebagai kelengkapan persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika pada Universitas Negeri Semarang. Di dalam penulisan tesis ini, banyak hambatan dan ganjalan, yang kesemuanya dapat berjalan lancar berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh sebab itu lewat kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat: 1.
Prof. Dr. H. A.T. Soegito, S.H., M.M, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. St. Budi Waluyo, M.Si, Ph.D, selaku ketua program studi pendidikan Matematika program pascasarjana Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Sarwadi, M.Sc., Ph.D, selaku Dosen Pembimbing I dalam penyusunan tesis ini. 4. Drs. Abdul Kodir, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II dalam penyusunan tesis ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang khususnya program studi pendidikan Matematika.
vi
6. Drs. Sri Lahir, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 3 Brebes, rekan guru dan tata usaha, serta semua siswa kelas X-1, X-3, dan X-7 SMA Negeri 3 Brebes tahun pelajaran 2007/2008. 7. Semua pihak yang membantu penulis baik secara formal maupun informal, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan yang diberikan kepada penulis dengan berlipat-lipat, amin. Kritik dan saran pembaca sangat penulis harapkan, agar kelak dikemudian hari penulisan tesis ini dapat lebih disempurnakan, agar bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN .........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................
v
HALAMAN KATA PENGANTAR ...............................................................
vi
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................
viii
HALAMAN ABSTRAK..................................................................................
xi
HALAMAN ABSTRACT ...............................................................................
xii
HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................................
xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................
xv
HALAMAN LAMPIRAN ..............................................................................
xvi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang ........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................
6
C. Pembatasan ..............................................................................
7
D. Rumusan Masalah ....................................................................
8
E. Tujuan Penelitian ......................................................................
9
F. Manfaat Penelitian ....................................................................
10
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS .....................................
11
A. Pembelajaran ............................................................................
11
1. Konsep Belajar ....................................................................
11
viii
BAB III
BAB IV
BAB V
a. Perbedaan Pengertian Belajar……………………………
11
b. Pengertian Belajar ………………………………………
12
2. Fase-fase Kegiatan Belajar ..................................................
14
3. Jenis-jenis Belajar ...............................................................
15
B. Pembelajaran Matematika .........................................................
18
C. Strategi Pembelajaran Multi Level Learning (MLL) ................
19
D. Aplikasi Komputer ....................................................................
25
E. Tes Potensi Kecerdasan (IQ) .....................................................
27
F. Keaktifan ....................................................................................
28
G. Keterampilan Proses..................................................................
30
H. Hasil Belajar ..............................................................................
30
I. Pembelajaran Logika Matematika ..............................................
31
J. Kerangka Berpikir ......................................................................
32
K. Hipotesis …………………………………………………… ...
34
METODE PENELITIAN ...............................................................
35
A. Tempat dan Jenis Penelitian ......................................................
35
B. Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel ...............................
35
C. Teknik Pengumpulan data .........................................................
38
D. Tehnik Analisis Data…………………………………………..
40
E. Indikator Pencapaian…………………………………………..
46
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................
47
A. Deskripsi Data ..........................................................................
47
B. Hasil Penelitian .........................................................................
47
C. Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................
65
PENUTUP ......................................................................................
66
ix
A. Simpulan ..................................................................................
66
B. Saran…. .....................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
ABSTRAK
Muh.Toha, 2008, Keefektifan Pembelajaran Matematika Strategi Multi Level Learning yang Kompetitif Berbantuan CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Logika Matematika. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika. Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs. Sarwadi, M.Sc., Ph.D, II. Drs. Abdul Kodir, M.Pd. Kata kunci: Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD Interaktif. Hasil belajar matematika siswa masih rendah, karena masih banyak guru menggunakan strategi konvensional dalam pembelajarannnya, paradigma mengajar bagi guru harus segera dirubah menjadi belajar buat siswa, keberhasilan pembelajaran bukan hanya pada guru tetapi juga siswa, sehingga strategi pembelajaran yang efektif dari guru akan mampu meningkatkan hasil belajar bagi siswa Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi pembelajaran baru yaitu strategi Multi Level Learning (MLL), yang diadopsi dari strategi bisnis Multi Level Marketing yaitu sistem pemasaran yang dilakukan oleh seseorang dan grupnya sehingga pelaku akan mendapat keuntungan dari hasil aktivitas pribadi dan grupnya, jadi Multi Level Learning (MLL) dimaksudkan disini adalah sebuah sistem pembelajaran yang bertingkat, keberhasilan mencapai prestasi dalam pembelajaran ini tak hanya terletak pada satu individu namun ditunjang oleh kerja sama yang dibangun lewat grupnya. Dalam strategi MLL ini memanfaatkan potensi siswa yang memiliki kemampuan untuk menjadi sumber belajar bagi temannya. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Brebes, jalan MT.Haryono No. 78 Brebes tahun pelajaran 2007/2008, dengan mengambil sampel kelas eksperimen dengan strategi MLL kelas X-1 sebanyak 39 siswa, kelas kontrol dengan strategi konvensional kelas X-7 sebanyak 42 siswa, sedangkan kelas ujicoba diambil kelas X-3 sebanyak 43 siswa. Hasil penelitian yang diperoleh dari strategi MLL yang kompetitif berbantuan CD interaktif sebagai berikut: 1) hasil belajar mencapai tuntas belajar, 2) keaktifan berpengaruh terhadap hasil belajar, 3) keterampilan roses berpengaruh terhadap hasil belajar, 4) keaktifan dan keterampilan proses secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar, 5) rata – rata hasil belajar lebih baik dibandingkan kelas konvensional. Dari hasil penelitian di atas, disarankan sebagi berikut: 1) Guru tidak mengajar hanya dengan ceramah saja 2) Guru harus dapat memilih strategi yang efektif salah satunya yaitu strategi Multi Level Learning 3) Kepala sekolah senantiasa meningkatkan kemampuan guru dengan memberi kesempatan mengikuti penataran, seminar – seminar tentang pendidikan guna meningkatkan pengetahuannya 4) Masyarakat senantiasa mendukung sekolah guna peningkatan xi
mutu pendidikan di SMA 3 Brebes baik dari segi materiil maupun non materiil. 5) Dukungan aktif pemerintah lewat peningkatan kompetensi guru baik melalui bimbingan maupun pelatihan.
xii
ABSTRACT Muh. Toha, 2008, The effectiveness of learning mathematics devoting competitive Multy Level Learning strategy with interactive CD in respective of student achievement in logical mathematics. Thesis. Educational Mathematics. Postgraduate studies of Semarang State University. Supervisors: I. Drs. Sarwadi, M.Sc., Ph.D, II. Drs. Abdul Kodir, M.Pd. Key words: Multy level learning, logical mathematics, student achievement, interactive CD Generally, we know that the most students achievement in math are below the minimum standard. It is because of the most teacher still apply conventional strategy in teaching math. This paradigm should be changed the student should be more active during the teaching and learning process. trategy that is Multy Level Learning (MLL), MLL is adapted from Multy Level Marketing (MLM) business strategy. MLM is one of distribution system in trading which is focused on team work. So Multy Level Learning (MLL) here means the teaching and learning system which is focused on team achievement. This research was conducted at SMA Negeri 3 Brebes, jl. MT Haryono No.78 Brebes, in academic year 2007/2008. This research took 39 students of class X-1 as a sample of experimental class applying with MLL strategy, 42 students of class X-7 as a sample of control class applying with conventional strategy, and 43 students from class X-3 as a sample of try-out class. The result of this research shows that: 1) the learning purpose achieved the minimum standard 2) the activeness affects achievement of the study 3) skill process affects the achievement of study 4) both activeness and skill process simultaneously affect the achievement of study 5) the learning achievement of MLL class is better than the one conventional class. Based on the result above, there are some suggestions as follows: 1) teachers should not conduct teaching with one side communication 2) Teacher should take the appropriate teaching strategy, such Multy Level Learning strategy 3) The headmaster should give chance for teachers to take training for improving their knowledge by sending them to workshop, seminar related to teaching and learning methods 4) Society’s participation and support should be given for increasing the quality of teaching and learning process of SMA N 3 Brebes 5) the government supports is also needed for increasing teacher competence by conducting several workshop as well.
xiii
DAFTAR TABEL
Halam an Tabel 1
Kriteria Potensi Kecerdasan (IQ) .......................................... .
28
Tabel 2
Ancar-ancar ID Daya Beda.................. .................................
40
Tabel 3
Reliabel Statistik.................. .................................................
48
Tabel 4
Tingkat Kesukaran Soal Tes Uji coba...................................
50
Tabel 5
Mean Hasil Belajar Kelas Eksperimen.................. ...............
51
Tabel 6
Output Uji Normal.................. ..............................................
53
Tabel 7
Regresi keaktifan terhadap Hasil Belajar.................. ............
54
Tabel 8
Koefisien Persamaan Linear pengaruh keaktifan terhadap Hasil belajar.................. ..................................................................
55
Tabel 9
Pengaruh keaktifan terhadap Hasil Belajar.................. .........
55
Tabel 10
Mean variabel Independen Keaktifan.................. .................
56
Tabel 11
Sistem persamaan Linear Keterampilan Proses terhadap hasil belajar................ ...........................................................
Tabel 12
57
Koefisien Persamaan Linear Pengaruh Keterampilan Proses Terhadap Hasil Belajar ..........................................................
58
Tabel 13
Pengaruh keterampilan Proses terhadap Hasil Belajar..........
59
Tabel 14
Mean variabel Independen Keterampilan Proses....... ...........
59
Tabel 15
Sistem persamaan Linear Keaktifan dan Keterampilan Proses terhadap hasil belajar................ .................................
Tabel 16
61
Koefisien Persamaan Linear Pengaruh Keaktifan dan Keterampilan Proses Terhadap Hasil Belajar....... ................
xiv
61
Tabel 17
Korelasi Keaktifan dengan Keterampilan Proses...................
62 Tabel 18
Pengaruh Keaktifan dan Keterampilan Proses terhadap Hasil Belajar ..........................................................................
63
Tabel 19
Kesamaan Varian....... ...........................................................
64
Tabel 20
Uji Hasil Belajar....................................................................
64
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1
Skema Instruksional Sistem MLL.........................................
21
Gambar 2
Alur Kerja Pengujian Hipotesis ............................................
41
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
Desain CD Interaktif ............................................................
71
Lampiran 2
Lembar Pengamatan Keaktifan......... ....................................
101
Lampiran 3
Indikator Instrumen Keaktifan.................. ............................
102
Lampiran 4
Lembar pengamatan keterampilan proses.................. ...........
105
Lampiran 5
Indikator instrumen keterampilan proses.................. ............
106
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa.................. ............................................
110
Lampiran 7
Uji kompetensi.................. ....................................................
117
Lampiran 8
Kunci Jawaban Uji kompetensi.............................................
120
Lampiran 9
Lembar Jawab Uji kompetensi.................. ............................
121
Lampiran 10
Nilai Hasil belajar kelas eksperimen.................. ...................
122
Lampiran 11
Nilai Hasil belajar kelas kontrol............................................
123
Lampiran 12
Nilai Pengamatan Keaktifan dan Keterampilan proses.........
124
Lampiran 13
Nilai hasil test IQ kelas eksperimen.................. ....................
125
Lampiran 14
Analisis butir soal tes ujicoba.................. .............................
126
Lampiran 15
Nilai Hasil Belajar, Keaktifan Dan Keterampilan Proses......
128
Lampiran 16
Output ketuntasan belajar kelas eksperimen.................. .......
129
Lampiran 17
output analisis regresi linier X1 terhadap Y.................. ........
130
Lampiran 18
output analisis regresi linier X2 terhadap Y.................. ........
131
Lampiran 19
output analisis regresi linier berganda...................................
132
Lampiran 20
Silabus Logika Matematika.......... ........................................
134
Lampiran 21
Rencana pelaksanaan Pembelajaran kelas eksperimen..........
135
Lampiran 22
Lembar Validasi Rencana Pembelajaran....... .......................
146
xvii
Lampiran 23
Lembar Validasi LKS....... ....................................................
148
Lampiran 24
Lembar Validasi Pengamatan Keaktifan....... ........................
150
Lampiran 25
Lembar Validasi Pengamatan Keterampilan Proses....... ......
151
Lampiran 26
Lembar Validasi Instrumen Test....... ....................................
152
Lampiran 27
Output reliabelitas dan validitas....... .....................................
153
Lampiran 28
Analisis tingkat kesukaran................ ....................................
154
Lampiran 29
Validitas Instrumen Soal Test Uji Coba................................
156
Lampiran 30
Dokumentasi Penelitian....... .................................................
157
Lampiran 31
Tabel r....... ............................................................................
163
Lampiran 32
Tabel f....... ............................................................................
164
Lampiran 33
Tabel Chi Square....... ............................................................
166
Lampiran 22
Dokumentasi ....... .................................................................
151
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia telah banyak dilakukan, salah satunya adalah menyempurnakan kurikulum disemua jenjang pendidikan. Tahun 2004 terbitlah kurikulum berbasis kompetensi (KBK) kemudian untuk menyempurnakannya mengacu UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang diharapkan daerah dan sekolah dapat menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan pembelajaran di sekolah masing-masing (Depdiknas, 2004). Serangkaian perubahan-perubahan kurikulum yang terjadi, di samping untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, namun pada dasarnya akan terjadi peningkatan mutu pendidikan ada dipundak pendidik dan peserta didik. Pendidik adalah tenaga kependidikan berprofesi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widya iswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (Ketentuan Umum UU No. 20 Tahun 2003 dalam SISDIKNAS). Pendidik dalam hal ini guru merupakan komponen utama untuk keberhasilan dalam proses pembelajaran, sebab peranannya langsung
1
2
mempengaruhi proses pembelajaran ke peserta didik, mulai dari perencanaan, persiapan mengajar, pemberian materi yang dapat dengan mudah diterima siswa atau tidak, sampai dengan evaluasi dan penilaiannya. Untuk menganalisis proses pembelajaran sebenarnya tertumpu pada suatu persoalan yaitu bagaimana guru memberi kesempatan bagi siswa agar terjadi proses pembelajaran yang efektif atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan. Persoalan di atas memberi kita beberapa implikasi sebagai berikut: 1. Guru harus mempunyai pegangan asasi tentang mengajar dan dasar-dasar teori belajar. 2. Guru harus dapat mengembangkan sistem pengajaran. 3. Guru harus mampu melakukan proses belajar mengajar yang efektif. 4. Guru harus mampu melakukan penilaian hasil belajar sebagai dasar umpan balik bagi seluruh proses yang ditempuh (Ali, 2004 ). Dengan melihat implikasi yang ketiga, perilaku guru yang efektif antara lain: mengajar yang mudah diterima siswa, variasi strategi pembelajaran, banyaknya sumber belajar, antusias dalam mengajar, menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, penugasan, memberikan pertanyaan untuk membangkitkan keingintahuan, dan daya pikir. Matematika merupakan mata pelajaran yang dirasa oleh hampir semua siswa dianggap sebagai pelajaran penuh dengan hitungan dan rumus yang harus dipecahkan dan difahami para siswa, banyaknya siswa tidak dapat menguasai matematika. Dimungkinkan akibat materi yang memang sulit ditambah dengan penyajian materi oleh guru menggunakan ceramah di depan
3
kelas yang membosankan, matematika sebenarnya cenderung keketerampilan artinya di sana siswa harus banyak melakukan latihan sendiri atau berkelompok yang harus diulang-ulang sehingga muncul pemahaman konsep sederhana yang dapat diterima siswa tersebut. Gaya mengajar guru jika tidak bersahabat tentunya menimbulkan masalah bagi siswa kepada siapa mereka akan bertanya jika mereka mendapatkan kesulitan dalam menyelesaikan soal. Kepada guru jelas mereka takut, andaikan guru pun mengajar sudah penuh persahabatan, tapi pastilah siswa akan malu jika langsung bertanya pada guru, hal ini yang biasa terjadi pada siswa. Sehingga perlu adanya perubahan guru dari paradigma mengajar keparadigma belajar. Menurut Marpaung (2004) ada beberapa perubahan tersebut, yaitu: 1. Peran siswa harus diubah, dari penerima yang pasif menjadi pelaku yang aktif. 2. Peran guru harus berubah, dari pengajar yang aktif menjadi fasilitator. 3. Kondisi belajar harus berubah dari situasi yang tegang menjadi situasi yang sedapat mungkin menyenangkan. Menyadari hal tersebut di atas dipandang perlu dunia pendidikan saat ini haruslah diciptakan lingkungan alamiah untuk siswa belajar, belajar akan mempunyai arti lebih jika siswa “mengalami” sendiri apa yang dia alami, bukan sekedar hanya diberitahu lewat penyampaian ceramah guru. Kenyataan yang muncul seperti tersebut di atas, merupakan tantangan dan juga merupakan tanggung jawab secara moral bagi guru, di manapun mereka
4
menyampaikan materi pelajaran tertentu disetiap proses pembelajarannya di kelas. Berbagai strategi atau pendekatan yang mendukung Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) antara lain: 1. Pendekatan kontekstual. 2. Pengajaran berbasis masalah. 3. Problem possing. 4. Pengajaran kooperatif. 5. Pengajaran berbasis inkuiri. 6. Pengajaran berbasis proyek atau tugas. 7. Pengajaran berbasis kerja. 8. Pendekatan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). 9. Quantum teaching dan Quantum learning. 10. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). 11. Pengajaran berbasis melayani (Depdiknas, 2004) Dari kesebelas strategi atau pendekatan tersebut di atas mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing, kelebihannya antara lain penekanan pada pembentukan kelompok kerja (team work), strategi dengan penekanan pada team work memanfaatkan kemampuan siswa yang setingkat mempunyai nilai lebih dibandingkan siswa yang lain. Pada umumnya, semua strategi belajar apapun dapat diterapkan sepanjang strategi tersebut memberdayakan siswa sepenuhnya. Pada penelitian ini, penulis mengenalkan strategi pembelajaran Multi Level Learning (MLL) yang diadopsi dari strategi bisnis Multi Level
5
Marketing (MLM) yang hingga kini masih eksis dan menjamur diseluruh pelosok dunia, termasuk Indonesia. Sebagian orang mencemooh bisnis MLM, Jalaludin Rahmat mengidentifikasi kesalahan berpikir tentang MLM, antara lain: 1. Fallacy of dramatic Instance (berpikir dramatis atau melihat sesuatu secara mentah). 2. Fallacy of retrospective determinism (berpikir berdasarkan apa yang selalu berlaku di masyarakat). 3. Post hoc engo proper hoc ( yang awal memanfaatkan yang akhir). 4. Faalacy of misplace concretness ( menyalah artikan sesuatu yang konkrit). 5. Argumentum ad vere cundian ( kesalahan berpikir tentang komposisi suatu hal) (Rozi, 2005). Dari kesalahan berpikir di atas paling tidak mengurangi kontroversi bisnis MLM, yang sampai sejauh ini, toh, masih eksis di masyarakat. Multi Level Marketing merupakan sistem pemasaran yang dilakukan oleh seseorang dan grupnya, pelaku akan mendapat keuntungan dari hasil aktivitas pribadi dan grupnya (staterkit, CNI). Jadi yang dimaksud Multi Level Learning ( MLL ) disini adalah sistem pembelajaran yang bertingkat. Keberhasilan mencapai prestasi dalam pembelajaran ini tak hanya terletak pada satu individu saja (perorangan), namun ditunjang oleh kerja sama (kolaborasi) yang dibangun antar anggota jaringan (grup). Dalam strategi ini siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata menjadi sumber belajar bagi siswa lain yang setingkat atau lebih rendah, strategi MLL ini memanfaatkan
6
potensi anak-anak yang memiliki kemampuan untuk menjadi sumber belajar bagi temannya. Adapun penelitian ini dikhususkan pada materi Logika Matematika, ada beberapa alasan dipilihnya materi tersebut antara lain: 1. Banyaknya guru memberikan materi logika matematika diterima oleh siswa hanya semacam dogma-dogma. 2. Logika matematika merupakan materi yang penuh dengan teknik penalaran, sehingga diperlukan daya nalar yang diharapkan pada akhir pertemuan mempunyai persepsi yang sama.
B. Identifikasi Masalah. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut di atas maka timbul permasalahan “Apakah lebih baik strategi Multi Level Learning yang kompetitif
berbantuan
CD
interaktif
dibandingkan
dengan
strategi
konvensional pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 di SMA Negeri 3 Brebes ?”. Yang dimaksud strategi konvensional di sini adalah strategi yang tidak mendapat perlakuan khusus, pengajaran dengan ceramah guru di depan kelas, juga siswa tidak dibentuk dalam kelompok-kelompok. Untuk mendapatkan jawaban dalam penelitian ini, permasalahan tersebut dirinci menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dapat mencapai tuntas belajar pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes.
7
2. Apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh keaktifan terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes. 3. Apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif
pada
pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes. 4. Apakah keaktifan dan keterampilan proses secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar siswa yang mendapat strategi
pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes. 5. Apakah pembelajaran matematika dengan strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif, memperoleh rata-rata
hasil
belajar
lebih
baik
dibandingkan
dengan
strategi
konvensional pada pembelajaran Logika matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes.
C. Pembatasan 1. Efektifitas
suatu
keberhasilan,
strategi
maksudnya
pembelajaran semakin
merupakan
berhasil
suatu
pembelajaran
standar tersebut
8
mencapai tujuan yang telah ditentukan, berarti semakin tinggi tingkat efektifitasnya. 2. Proses pembelajaran dari strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif, dalam pelaksanaannya berbeda dengan strategi konvensional. 3. Penggunaan strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dan strategi konvensional, pada penelitian ini hanya pada sub pokok bahasan Logika Matematika kelas X semester 2 SMA. Logika Matematika merupakan materi esensial, yaitu: 1) materi yang jumlah jam tatap mukanya dalam kurikulum cukup banyak, 2) materi yang hubungannya terhadap materi lain dalam matematika sendiri cukup tinggi, sebab dalam logika Matematika diperlukan daya nalar, 3) materi yang juga hubungannya terhadap mata pelajaran lain cukup tinggi, dan 4) materi wajib muncul dalam soal Ujian Nasional maupun UMPTN.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dapat mencapai tuntas belajar pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes? 2. Apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh keaktifan terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level
9
Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes? 3. Apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif
pada
pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes? 4. Apakah keaktifan dan keterampilan proses secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar siswa yang mendapat strategi
pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes? 5. Apakah rata-rata hasil belajar strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif lebih baik dibandingkan strategi konvensional pada pembelajaran materi Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes?
E. Tujuan Penelitian Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dapat mencapai tuntas belajar pada pembelajaran Logika Matematika.
10
2. Mengetahui apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh keaktifan terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif
pada
pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes. 3. Mengetahui apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes. 4. Mengetahui apakah keaktifan dan keterampilan proses secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar siswa yang mendapat
strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes. 5. Mengetahui apakah rata-rata hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif,
lebih
baik
dibandingakan
strategi
konvensional
pembelajaran materi Logika Matematika.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu: 1.
Manfaat Teoritis
pada
11
a. Menambah
khasanah
karya
ilmiah
dalam
mata
pelajaran
matematika. b. Dapat memberikan masukan kepada peneliti lain atau lanjutan demi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya matematika. 2.
Manfaat Praktis a. Memberikan masukan kepada teman-teman guru matematika untuk menggunakan strategi pembelajaran Multi Level Learning. b. Sebagai contoh penerapan strategi pembelajaran yang berorientasi pada kerja kelompok, sehingga dapat membantu siswa terbiasa bekerja sebagai tim yang dapat saling mengisi kekurangan yang dimiliki masing-masing siswa sendiri, dan juga membangkitkan komunikasi antar siswa untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Pembelajaran 1. Konsep Belajar Para pakar pendidikan mendefinisikan belajar dari kacamata mereka baik secara penelitian langsung maupun hanya sekedar berpendapat berdasarkan pengamatan yang dilakukannya, sehingga banyak pengertian belajar yang diungkapkannya berbeda-beda, namun demikian pendapat mereka pastilah dapat dipertanggung jawabkan. a. Perbedaan Pengertian Belajar Perbedaan pendapat mereka tersebut disebabkan oleh latar belakang pandangan maupun teori yang dipegang. Terdapat beberapa alasan menurut Ali (2004) , mengapa muncul aneka ragam pengertian belajar tersebut, antara lain adalah : 1). Karena adanya perbedaan dalam mengidentifikasi fakta. Dasar perumusan suatu teori adalah fakta yang diidentifikasi melalui penelitian terhadap sejumlah objek sebagai sampel. Antara seorang ahli dengan ahli lain penelitian dilakukan terhadap objek yang berbeda, perbedaan ini mengakibatkan diperoleh hasil yang berbeda pula. 2). Perbedaan penafsiran terhadap fakta. 12
13
Perbedaan ini pada umumnya disebabkan oleh latar belakang peninjauan yang berbeda-beda. Perumusan suatu teori di samping terpengaruh oleh penafsiran terhadap fakta, juga oleh banyaknya fakta yang dapat diidentifikasi. Dengan demikian teori yang dirumuskan pun berbeda pula. 3). Perbedaan terminologi (peristilahan) yang digunakan serta konotasi masing-masing istilah itu. Peristilahan yang digunakan sebagai dasar analisis dan pembahasan ilmiah seringkali berbeda-beda. Setiap istilah mempunyai konotasi tertentu. Oleh karena itu teori sebagai hasil studi ilmiah berbeda-beda sejalan dengan perbedaan istilah yang digunakan dan konotasinya masing-masing. 4). Perbedaan penekanan terhadap aspek tertentu. Dalam melakukan studi tentang mengajar ataupun belajar setiap ahli memberi penekanan terhadap aspek tertentu. Studi tentang mengajar ada yang menekankan pentingnya proses belajar siswa, ada pula yang menekankan kepada peranan guru. Demikian pula tentang belajar, ada yang menekankan pada aspek asosiasi (hubungan) antara stimulus – respons, ada pula yang menekankan pentingnya hasil kognitif. Hal ini membawa pengaruh terhadap kesimpulan yang diperoleh (Ali, 2004). Dari alasan – alasan di atas, sesungguhnya perbedaan rumusan pengertian belajar bukan hal yang perlu dipersoalkan, perbedaan ini
14
justru memperluas cakrawala wawasan, sehingga penerapannya dapat disesuaikan dengan situasi yang dihadapi. b. Pengertian Belajar Dari alasan-alasan banyaknya perbedaan pengertian belajar di atas, penulis ambil salah satu pengertian belajar dari ahli pendidikan yaitu Robert M. Gagne (dalam Hidayat, 2004), sebab beliau selalu menggunakan materi matematika sebagai medium untuk menguji penerapan teorinya, menurutnya belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas, setelah belajar siswa memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah:
1)
stimulasi
yang
berasal
dari
lingkungan, dan 2) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar (Dimyati dan Mujiono, 2002:10). Dari pengertian belajar tersebut, terdapat tiga ciri utama belajar, yaitu proses, perubahan perilaku, dan pengalaman. 1). Proses Belajar itu sendiri sebagai proses perubahan sikap dan perilaku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar, yaitu dari belum mampu belajar sesuatu menjadi mampu, dari belum terdidik menjadi terdidik, dari belum kompeten menjadi kompeten. Sumber belajar tersebut dapat berupa buku, Guru, teman, dan lingkungan. 2). Perubahan tingkah laku
15
Hasil belajar berupa perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu kognitif (pengetahuan), psikomotor (keterampilan motorik), dan afektif (nilai-nilai atau sikap). 3). Pengalaman Belajar adalah mengalami, dalam arti belajar terjadi di dalam interaksi antara guru dan siswa, siswa dan siswa, dan siswa dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik berupa buku, alat peraga, dan alam sekitar, sedangkan lingkungan sosial yaitu guru, siswa, pustakawan, dan Kepala sekolah.
2. Fase-fase Kegiatan belajar Menurut Hidayat (2004), setiap kegiatan belajar terdiri atas empat fase yang terjadi secara berurutan, yaitu: a. Fase apprehensi. Pada fase ini siswa menyadari adanya stimulus yang terkait dengan kegiatan belajar yang akan ia lakukan, misalnya berupa materi pelajaran terletak pada halaman sebuah buku, sebuah soal yang diberikan oleh guru sebagai pekerjaan rumah, atau bisa juga seperangkat alat peraga yang berguna untuk pemahaman konsep tertentu. b. Fase akuisisi
16
Yaitu
siswa
melakukan
pemerolehan,
penyerapan,
atau
internalisasi terhadap fakta, ketrampilan, konsep, atau prinsip yang menjadi sasaran dari kegiatan belajar tersebut. c. Fase penyimpanan. Yaitu siswa menyimpan hasil-hasil kegiatan belajar yang telah ia peroleh dalam ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. d. Fase pemanggilan Yaitu siswa berusaha memanggil kembali hasil-hasil dari kegiatan belajar yang telah ia peroleh dan telah disimpan dalam ingatan, baik itu yang menyangkut fakta, keterampilan, konsep, maupun prinsip (Hidayat, 2004:18). Pemanggilan kembali pengetahuan yang telah diperoleh itu dilakukan pada saat siswa mengerjakan soal-soal latihan, di mana ia harus mengingat kembali berbagai hal tertentu yang telah ia pelajari agar ia dapat mengerjakan soal-soal latihan tersebut, pada saat ia menempuh tes atau ulangan, atau pada saat ia mempelajari bagianbagian tertentu dari materi tegas satu dengan yang lain. Perlu diketahui dari fase-fase tersebut di atas, bahwa fase yang satu mempengaruhi fase yang lain.
3. Jenis-jenis belajar Menurut Gagne (dalam Hidayat, 2004:19), kegiatan belajar manusia dapat dibedakan atas 8 jenis, dari jenis belajar yang paling
17
sederhana, yaitu belajar isyarat (signal learning) sampai jenis belajar yang paling kompleks, yaitu pemecahan masalah (problem solving). Kedelapan jenis belajar tersebut adalah: a. Belajar isyarat Belajar isyarat adalah kegiatan yang terjadi secara tidak disadari, sebagai akibat dari adanya suatu stimulus tertentu. Sebagi contoh, jika seorang siswa mendapatkan komentar bernada positif dari guru matematika, secara tidak disadari siswa itu akan cenderung menyukai pelajaran matematika. Sebaliknya, jika seorang siswa mendapat suatu komentar yang bernada negatif dari seorang guru, secara tidak disadari siswa itu akan cenderung tidak menyukai pelajaran yang dipegang oleh guru tersebut. b. Belajar Stimulus-Respons Belajar stimulus respons adalah kegiatan belajar yang terjadi secara disadari, yang berupa dilakukannya sesuatu kegiatan fisik sebagai suatu reaksi atas adanya suatu stimulus tertentu. Kegiatan fisik yang dilakukan tersebut adalah kegiatan fisik yang di masa lalu memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi orang yang bersangkutan. Sebagai contoh pada waktu para siswa diberi suatu tugas dari guru yang hasilnya harus dikumpulkan, seseorang siswa mungkin
secara
sadar
berusaha
untuk
menuliskan
hasil
pelaksanaan tugas itu dengan rapi sebab, menurut pengalaman
18
yang ia miliki dimasa lalu, suatu pekerjaan yang ditulis secara rapi cenderung mendapatkan nilai yang lebih tinggi. c. Rangkaian Gerakan Rangkaian gerakan merupakan kegiatan yang terdiri atas dua gerakan fisik atau lebih yang dirangkai menjadi satu secara berurutan, dalam upaya untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu. Sebagai contoh, kegiatan melukis garis bagi pada suatu sudut merupakan suatu kegiatan yang terdiri atas beberapa gerakan fisik yang dilakukan secara berurutan, sejak dari pembuatan suatu busur lingkaran yang berpusat di titik tersebut sampai perbuatan garis bagi yang dimaksud.
d. Rangkaian Verbal Rangkaian verbal merupakan kegiatan merangkai kata-kata atau kalimat-kalimat secara bermakna, termasuk menghubungkan katakata atau kalimat-kalimat dengan objek-objek tertentu. Misalnya, Logika Matematika, kegiatan mendeskripsikan sifat-sifat suatu bangunan geometri, (persegi panjang, belah ketupat, dll) kegiatan menyebutkan nama benda-benda tertentu dan sebagainya. e. Belajar membedakan Belajar membedakan merupakan kegiatan mengamati perbedaan antara suatu objek dengan suatu objek yang lain, misalnya
19
membedakan lambang "2" dengan lambang "5", membedakan lambang "u" dengan lambang "n" (pada
pembicaraan tentang
himpunan), membedakan bilangan bulat dengan bilangan cacah, membedakan konstanta dengan variabel, mencermati perbedaan antara prosedur mencari FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dengan prosedur mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dan sebagainya. f. Belajar konsep Belajar konsep adalah kegiatan mengenali sifat yang sama yang terdapat pada berbagai objek atau peristiwa, dan kemudian memperlakukan objek-objek atau peristiwa-peristiwa itu sebagai suatu kelas (karena adanya sifat yang sama tersebut). Seorang siswa dikatakan telah memahami suatu konsep apabila ia telah mampu mengenali dan mengabstraksi sifat yang sama tersebut, yang merupakan ciri khas dari konsep yang dipelajari, dan telah mampu membuat generalisasi terhadap konsep itu. Artinya, siswa telah memaharni bahwa keberadaan konsep itu tidak lagi terkait dengan suatu benda konkret tertentu atau peristiwa tertentu, tetapi bersifat umum (general). g. Belajar aturan Aturan adalah suatu pemyataan yang memberikan petunjuk kepada individu bagaimana harus bertindak dalam menghadapi situasisituasi tertentu. Belajar aturan adalah kegiatan memahami
20
pemyataan-pemyataan dan sekaligus menggunakannya pada situasi-situasi yang sesuai. Beberapa contoh aturan dalam matematika adalah aturan sinus, aturan cosinus. h. Pemecahan masalah Pemecahan masalah merupakan kegiatan belajar yang paling kompleks. Suatu soal dikatakan merupakan masalah bagi seseorang apabila orang itu memahami soal tersebut, dalam arti mengetahui apa yang diketahui dan apa yang diminta dalam soal itu, dan belum mendapatkan suatu cara untuk memecahkan soal itu. Untuk dapat memecahkan suatu masalah, seseorang memerlukan pengetahuanpengetahuan dan kemampuan-kemampuan yang harus diramu dan diolah secara kreatif, dalam rangka memecahkan masalah yang bersangkutan.
B. Pembelajaran Matematika Pemikiran yang mendasari pembelajaran matematika adalah: 1) kemampuan berpikir kritis, sistimatis, logis, kreatif, dan 2) bekerja sama yang efektif sangat diperlukan dalam kehidupan moderen yang kompetitif ini. Kemampuan itu dapat dikembangkan melalui belajar matematika. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan
21
gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel (Nurhadi, 2002:203). Strategi pembelajaran mengikuti kaidah pedagogik secara umum, yaitu pembelajaran diawali dari konkret ke abstrak, dari sederhana ke kompleks, dan dari mudah ke sulit, dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Belajar akan bermakna bagi siswa apabila mereka aktif dengan berbagai cara untuk
mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuannya. Dengan
demikian, suatu rumus, konsep, atau prinsip dalam matematika, seyogyanya ditemukan kembali oleh siswa di bawah bimbingan guru. Pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk menemukan kembali membuat mereka terbiasa melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu (KTSP, 2006).
C. Strategi Pembelajaran Multi Level Learning (MLL) Strategi pembelajaran merupakan kebutuhan guru dalam menyampaikan suatu materi tertentu, pemilihan strategi yang dirasa tepat diharapkan akan menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik. Dalam materi pelatihan terintegrasi disebutkan bahwa, strategi pembelajaran mencakup strategi, pendekatan, metode maupun teknik pembelajaran. Strategi merupakan siasat dalam pembelajaran seperti mengaktifkan peserta didik. Dalam strategi terdapat beberapa pendekatan, misalnya konstruktivisme dan realistik. Sedangkan pendekatan merupakan suatu pedoman mengajar yang sifatnya masih teoritis atau konseptual. Metode merupakan cara mengajar yang sifatnya umum dan dapat dilakukan pada semua mata pelajaran. Tehnik merupakan cara
22
mengajar yang bersifat khusus sesuai dengan karakter materi pelajaran, peserta didik atau keterampilan guru. Dalam penelitian ini yang dimaksud strategi pembelajaran merupakan konsepsi untuk mengajar suatu materi dalam mencapai tujuan tertentu, yaitu tercapainya indikator pembelajaran dan keaktifan dalam proses pembelajaran. Menurut Silberman (2001) strategi membangun team (team-building strategies) membantu para peserta didik untuk lebih mengenal kembali atau membangun semangat team dengan sebuah kelompok yang telah mengenal satu sama lain, beliau berpendapat bahwa strategi yang didasarkan atas kelompok-kelompok merupakan strategi yang aktif, membuat para peserta didik bergerak secara fisik, untuk berbagai opini dan perasaan mereka secara terbuka. Munculnya strategi baru dalam pembelajaran merupakan inovasi yang diartikan
sebagai
membuat
produk
baru
untuk
memperbaiki
suatu
pembelajaran, produk tersebut dapat berupa materi pembelajaran baru, ataupun program pembelajaran baru (Tim MKPBM UPI, 2001:126). Jadi strategi Multi Level Learning (MLL) dalam penelitian ini adalah suatu strategi pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, juga inovatif dengan menggunakan CD interaktif dalam pembelajarannya. Dalam kamus Inggris Indonesia, Multi Level berarti bertingkat-tingkat. Sedangkan Learning adalah pembelajaran. Jadi, Multi Level Learning adalah sistem pembelajaran yang bertingkat-tingkat. Keberhasilan mencapai prestasi dalam sistem pembelajaran ini tak hanya terletak pada satu individu saja
23
(perorangan), namun ditunjang oleh kerja sama (kolaborasi) yang dibangun antar anggota jaringan. Dalam strategi ini siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata menjadi sumber belajar bagi siswa lain yang setingkat lebih rendah. Dengan menggunakan strategi Multi Level Learning (MLL) dalam pembelajaran diharapkan akan lebih bermakna bagi siswa dan siswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan keaktifan siswa itu sendiri. Jadi, strategi Multi Level Learning merupakan
sistem
pembelajaran yang dilakukan oleh seorang siswa untuk membentuk jaringan belajar. Maksudnya siswa dalam mengikuti kegiatan belajar terbagi dalam kelompok-kelompok kecil dan tiap kelompok terdiri dari 5 – 7 anggota jaringan serta setiap kelompok diketuai oleh seorang siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata menjadi sumber belajar.
Gambar 1 Skema Instruksional Strategi Multi Level Learning (MLL)
Keterangan:
G
= Guru
A, B, C, D, E, F
= siswa dalam kelompok-kelompok
24
Skema tersebut di atas dibentuk
dengan memperhatikan tingkat nilai IQ
berdasarkan hasil test IQ yang diselenggarakan oleh sekolah dengan bantuan tim yang ditunjuk dan tim tersebut mempunyai sertifikasi untuk menguji IQ siswa, tes IQ disini bukan satu-satunya cara dalam menentukan kelompok, namun dapat juga menggunakan tes awal lainnya. Huruf – huruf A, B, C, D, E, dan F menunjukkan siswa yang mempunyai IQ diatas rata-rata, sedangkan A1, A2, B1, B2, C1, C2, D1, D2, E1, E2, F1, dan F2 adalah siswa yang mempunyai nilai IQ setingkat di bawah IQ di atas rata-rata, demikian dan seterusnya. Langkah-langkah Instruksional: 1. Membentuk kelompok yang terdiri dari 5 – 7 siswa per kelompoknya, menggunakan dasar tes IQ atau tes awal lainnya. 2. Memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya materi yang akan disajikan. 3. Memberikan persepsi pada siswa harus memiliki akan “baik” bersama atau akan “buruk” bersama atas hasil belajar mereka dalam kelompoknya. 4. Para siswa diberi tanggung jawab siswa lain dalam kelompoknya, disamping bertanggung jawab atas dirinya. 5. Diberikannya CD interaktif pada setiap kelompok beberapa hari sebelum pembelajaran klasikal. 6. Diberikannya CD interaktif klasikal, atau secara meluas keseluruh siswa pada jam pembelajaran. 7. Diberikannya LKS pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.
25
8. Pada hasil akhir evaluasi mengumumkan kelompok terbaik dengan memperhatikan rata-rata hasil belajar tiap kelompok. Sementara peran guru dalam MLL adalah sebagai berikut: 1. Bertindak sebagai fasilitator di antaranya menyediakan CD interaktif. 2. Bertindak sebagai pembimbing di kelas. 3. Membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok. 4. Menampung pertanyaan-pertanyaan dari siswa dan memberikan penguatan atas materi yang disampaikan. 5. Mengontrol hasil kerja siswa lewat LKS yang diberikan. 6. Membantu siswa dalam membuat rangkuman materi. 7. Pada akhir materi memberikan evaluasi untuk hasil belajar siswa. Sedangkan peran siswa dalam MLL sebagai berikut: 1. Mempelajari CD interaktif yang di berikan guru bersama kelompoknya di luar jam pelajaran. 2. Mengikuti jalannya pembelajaran CD interaktif secara klasikal 3. Berdiskusi dengan kelompoknya sesuai pengaturan guru model MLL. 4. Mencatat beberapa pertanyaan yang dirasa masih belum jelas. 5. Mengerjakan LKS. 6. Membuat rangkuman pada setiap akhir pembelajaran. 7. Pada pembelajaran terakhir, mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru.
26
Menurut hemat kami ada beberapa kelebihan sistem MLL berbantuan CD interaktif antara lain sebagai berikut: 1. Siswa belajar dalam suasana bebas atas kritikan dan penilaian dari CD interaktif, kreativitas siswa tidak akan berkembang sepenuhnya di dalam suasana di mana siswa merasa sedang diawasi atau dinilai. 2. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah. 3. Memberikan kesempatan pada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu kasus atau masalah. 4. Mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi. 5. Memotivasi siswa sebagai masyarakat belajar dalam kelompoknya masingmasing. 6. Mengarahkan siswa menjadi pembelajar mandiri dan memotivasinya untuk lebih percaya diri. 7. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pribadi temannya, menghargai pendapat orang lain, di mana mereka telah saling membantu dalam usahanya mencapai tujuan bersama. Dari kegiatan MLL berbantuan CD interaktif tersebut diberikan sebuah kompetisi pada tiap kelompok, yang diharapkan akan lebih memotivasi mereka membentuk tim solid. Keuntungan strategi Multi Level Learning : 1. Kemampuan komunikasi dalam pembelajaran dengan temannya.
27
2. Seni berhubungan dengan orang lain dalam hal menjawab maupun menerima penjelasan pada proses pembelajaran. 3. Mengembangkan keterampilan siswa ( berbagi tugas, aktif bertanya). 4. Menghargai pendapat orang lain. 5. Siswa terlibat aktif. 6. Memperpanjang waktu fokus (bisa di manapun untuk saling belajar). Adapun kelemahan ataupun kekurangan strategi MLL: 1. Masih adanya siswa belum memiliki komputer, sehingga sulit untuk belajar menggunakan CD interaktif. 2. Terbentuknya kelompok atas dasar tes IQ atau tes awal, sehingga siswa tidak dapat memilih sendiri team kelompoknya. 3. Letak tempat tinggal antar siswa dalam kelompok yang berjauhan, mengurangi berkumpulnya kelompok tersebut secara utuh.
D. Aplikasi Komputer Menurut Robert Taylor, 1998 (dalam Wijaya, 2005:14) peran komputer dapat dipilah menjadi tiga kategori yaitu: 1. Komputer sebagai tutor Dalam penerapannya, komputer dalam kategori ini sudah diprogram terlebih dahulu oleh programmer (pembuat program). Pada umumnya program-program komputer ini memberi/menyediakan beberapa informasi/teori sehingga siswa dapat: mempelajarinya, memberikan
28
respon atau tanggapan jika terdapat pertanyaan yang perlu dijawab siswa, komputer kembali merespon ataupun mengevaluasi terhadap jawaban siswa tersebut ataupun memberikan tambahan informasi baru. 2. Komputer sebagai alat bantu Komputer sebagai alat disini lebih menekankan pada pemanfaatan komputer yang digunakan sebagi alat bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar, baik untuk kepentingan guru maupun siswa. 3. Komputer sebagai tutee Dalam sub kategori ini, komputer itu sendiri yang menjadi objek dari pembelajarannya, karena guru maupun siswa memprogram komputer dengan bahasa pemograman tertentu untuk melakukan perintahperintah yang dikehendaki. Bahasa yang sering digunakan antara lain basic dan pascal. Guna mendukung penelitian ini pemanfaatan komputer sebagai tutor dan sebagai alat bantu dalam pembelajaran, salah satunya adalah media pembelajaran yang berbentuk CD (Nuriana, 2007), kemudian dikemas dalam bentuk CD interaktif bertujuan untuk membuat kemasan pengajaran yang lebih menarik perhatian siswa, dan juga lebih mudah buat guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Menurut Henricus (2007), CD interaktif dapat juga dikatakan sebagai kepingan CD berisi program yang dapat berinteraksi atau merespon si pengguna dengan bantuan media lain berupa komputer. CD interaktif dikemas dalam 2 versi yaitu: 1) CD interaktif individual untuk tiap kelompok, dan 2) CD interaktif klasikal pada saat proses
29
pembelajaran. Di mana kedua CD interaktif tersebut sudah disiapkan sebelum proses pembelajaran. E. Tes Potensi Kecerdasan (IQ) Tes IQ atau biasa disebut psikotes banyak sekali macam dan fungsinya, untuk tes yang diadakan di Sekolah Menengah Umum dapat digunakan untuk mengarahkan penjurusan siswa IPA, IPS, atau bahasa, dan dapat juga digunakan untuk memilih jurusan setelah mereka lulus nantinya. Dalam tes IQ ini ada tersedia 12 kelompok pekerjaan yang harus dipilih berdasarkan rangking/urutan ketertarikan/minat siswa, antara lain: 1.
Outdor yaitu pekerjaan di mana aktifitasnya dilakukan di luar ruangan.
2.
Mechanical yaitu pekerjaan berhubungan atau menggunakan mesinmesin, alat-alat, dan daya mekanik.
3.
Computational yaitu pekerjaan berhubungan dengan hitungan menggunakan angka-angka.
4.
Scientific yaitu pekerjaan dengan ruang lingkup analisa, penelitian, penyelidikan, eksperimen dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
5.
Personal Contact (pers) yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, kegiatan diskusi membujuk/memperngaruhi dan bergaul.
6.
Aesthetik yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan dunia seni dan keindahan.
7. Literary/Literature yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan bukubuku dan bahan bacaan menulis/mengarang.
30
8.
Musical yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan alat musik atau pengamat musik.
9.
Social
Service
yaitu
pekerjaan
yang
berhubungan
dengan
kesejahteraan penduduk dengan motivasi untuk membimbing dan menasehati orang dan memberikan pelayanan kepada orang lain. 10. Clerikal yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan tugas-tugas rutin yang membutuhkan kecermatan, ketepatan, dan ketelitian. 11.
Practical yaitu suatu pekerjaan yang berhubungan dengan hal-hal praktis namun harus memiliki keterampilan.
12. Medical yaitu pekerjaan yang berhungan dengan kesehatan/pengobatan medis. Adapun kriteria pembagian kelompok menurut potensi kecerdasan (IQ) diatur sebagai berikut: Tabel 1 Kriteria Potensi Kecerdasan (IQ) NO.
NILAI TES IQ
1.
80 – 89
Dibawah rata-rata
2.
90 – 95
Rata-rata bawah
3.
96 – 105
Rata-rata
4.
106 – 110
Rata-rata atas
5.
111 – 120
Di atas rata-rata
6.
121 – 130
Superior
Sumber: Binaman Mitrakonsul (2006)
KRITERIA
31
F. Keaktifan Banyak cara untuk mencapai keberhasilan dalam proses mengajar, misalnya banyak praktek dan juga kita harus mau belajar dari pengalaman orang-orang yang sukses dalam menjalankan tugas sebagai guru. Mengetahui dasar-dasar mengajar dan menjalankannya dengan baik juga merupakan salah satu upaya untuk keberhasilan dalam interaksi belajar-mengajar, demikian banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar, salah satunya yaitu keaktifan. Menurut Sriyono (1991:75) yang dimaksud keaktifan di sini adalah pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar siswa-siswanya aktif, jasmani maupun rokhani. Keaktifan jasmani maupun rokhani meliputi : a. Keaktifan indera. Para siswa harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. b.
Keaktifan akal. Akal para siswa harus aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah, mempertimbangkan, menyusun pendapat, dan mengambil keputusan.
c. Keaktifan ingatan. Pada waktu pembelajaran siswa harus aktif menerima bahan pengajaran yang disampaikan oleh guru, dan kemudian menyimpannya dalam otak, dan pada suatu saat siswa siap dan mampu mengutarakan kembali. d. Keaktifan emosi. Siswa hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya, karena sesungguhnya mencintai pelajaran akan menambah hasil belajar siswa.
32
Pada penelitian ini penulis mengamati keaktifan siswa dengan menuliskan beberapa indikator, indikator keaktifan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
G. Keterampilan Proses Setelah keaktifan, pada penelitian ini penulis juga mengamati keterampilan proses siswa, proses menurut Syah (2003:109) berarti cara-cara atau
langkah-langkah
khusus
yang
dengannya
beberapa
perubahan
ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga pengejawentahan fungsi mental yang bersifat kognitif. Jadi keterampilan berproses dalam pembelajaran adalah suatu kecakapan yang diperoleh akibat langkah-langkah strategi pembelajaran sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Indikator keterampilan proses yang diamati pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 5.
H. Hasil Belajar Winkel (1999:34) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang di mana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Sedangkan Menurut Gagne
33
(dalam Nasution S, 2005:131), hasil belajar dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, kecakapan atau kemampuan seseorang, di mana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap. Jadi, dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak seseorang siswa, juga perubahan diri dari tidak tahu menjadi tahu, yang dilakukannya secara bertahap.
I. Pembelajaran Logika Matematika Logika matematika merupakan materi yang sebagian besar disampaikan oleh guru berupa dogma-dogma, sehingga siswa hanya bisa menghafal materi itu tanpa dapat mereka fahami makna maupun kegunaan yang terkandung di dalamnya, materi logika matematika dalam silabus pengajaran sebagai berikut: 1. Standar Kompetensi Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. 2. Kompetensi Dasar a. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. b. Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan. c. Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah.
34
3. Indikator a. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor. b. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor. c. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk. d. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan majemuk. f. Memeriksa keekuivalenan antara dua pernyataan majemuk/pernyataan berkuantor. g.Membuktikan keekuivalenan antara dua pernyataan majemuk/pernyataan berkuantor. h.
Membuat
pernyataan
yang
ekuivalen
dengan
pernyataan
majemuk/pernyataan berkuantor. i. Memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip logika matematika. j. Menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan.
J. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran dan penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telaah kepustakaan (Riduan 2004:25). Keefektifan suatu strategi pembelajaran merupakan suatu standar keberhasilan, artinya semakin berhasil pembelajaran tersebut mencapai tujuan yang telah ditentukan, berarti semakin tinggi tingkat
35
keefektifannya. Tingkat efektifitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh perilaku pendidik dan perilaku peserta didik. Perilaku pendidik yang efektif, antara lain: 1) mengajar dengan jelas, 2) menggunakan variasi model pembelajaran, 3) menggunakan variasi sumber belajar, 4) antusiasme, 5) memberdayakan peserta didik, 6) menggunakan konteks (lingkungan) sebagai sarana pembelajaran, 7) menggunakan jenis penugasan, dan 8) pertanyaan yang membangkitkan daya pikir dan keingintahuan. Sedangkan perilaku peserta didik yang efektif adalah 1) motivasi/ semangat belajar, 2) keseriusan, 3) perhatian, 4) pencatatan, 5) pertanyaan, 6) senang melakukan latihan, dan 7) sikap belajar yang positif (Depdiknas 2004:18). Logika Matematika adalah cabang dari matematika yang banyak mempelajari penalaran sehingga terkadang diterima oleh siswa sebagai dogma-dogma. Tujuan mempelajari matematika adalah 1) melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten, dan inkonsisten, 2) mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba, 3) mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan (Depdiknas, 2003). Dengan demikian pembelajaran logika matematika tidak ditekankan pada kemampuan menghafal
semacam
dogma-dogma,
tetapi
mendorong
siswa
36
mengkonstruksikan pengetahuannya secara mandiri. Melalui strategi Multi Level learning siswa diharapkan belajar mengalami, bukan menghafal, dan menekankan pemecahan pada kelompoknya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran akan efektif dapat melalui strategi yang efektif pula, maka penulis mengenalkan sebuah strategi pembelajaran baru yaitu strategi Multi Level Learning yang lewat penelitian ini akan diuji apakah merupakan strategi yang efektif lewat keaktifan dan keterampilan prosesnya pada pembelajaran logika matematika.
K. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis dapat diajukan sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dapat mencapai tuntas belajar pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2. 2.
Pengaruh keaktifan terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif
pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2
SMA Negeri 3 Brebes. 3.
Pengaruh keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes.
37
4. Keaktifan dan keterampilan proses secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif
pada
pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes. 5. Rata–rata hasil belajar Strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif lebih baik dibandingkan strategi konvensional pada pembelajaran materi Logika Matematika.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Jenis Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 3 Brebes, Jalan MT. Haryono No. 78 Brebes tahun pelajaran 2007 / 2008. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen, yaitu membandingkan keefektifan strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dengan strategi konvensional terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya Logika Matematika.
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi dan sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh pene1iti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002:57). Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 3 Brebes tahun pelajaran 2007/2008, sedangkan sampel penelitian, yaitu sebagian dari populasi penelitian. Sampel penelitian diambil berdasarkan kelas tertentu, yaitu kelas X yang terdiri dari sembilan kelas yang ada di SMA Negeri 3 Brebes, diambil dua kelas 38
39
secara acak. Pengambilan dua kelas secara acak dengan pertimbangan: 1) pemilihan anak dalam suatu kelas tidak didasarkan atas rangking nilai tetapi secara acak oleh pihak sekolah, 2) semua kelas diberi pelajaran dengan kurikulum yang sama, dan 3) guru yang mengajar di kelas X juga sama. Dari dua kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dan strategi konvensional. Sampel masing-masing kelas 39 siswa kelas eksperimen dan 42 siswa kelas konvensional. Sebelum ditetapkan sebagai anggota sampel penelitian kedua kelas itu diuji homoginitasnya.
2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel secara teknik random sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Sejalan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu Keefektifan Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dan strategi konvensional dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa. Sehingga, untuk menghindari distorsi hasil penelitian, strategi pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel random. Sedangkan populasinya adalah kelas X yang terbagi atas kelas X-1 sampai dengan X-9. Kelas yang dijadikan sampel ditarik dari sembilan kelas tersebut melalui pengambilan sampel acak sederhana, yaitu X-1. dan X-7,
40
dengan pertimbangan pemilihan siswa suatu kelas tidak didasarkan atas rangking nilai tetapi secara acak oleh pihak sekolah, semua kelas diberi pelajaran dengan kurikulum yang sama, dan guru yang mengajar di kelas X juga sama, sehingga dianggap kelas-kelas tersebut sudah homogen.
3. Variabel Penelitian Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati (Sugiyono, 2002:2). Dalam penelitian ini ada dua macam variabel, yaitu: a. Variabel bebas (independent) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (dependent). Jadi variabel bebas/independent adalah variabel yang mempengaruhi. b. Variabel Terikat (dependent) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, dari variabel bebas. Variabel – variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk hipotesis 1 (kelas eksperimen) Variabelnya adalah: hasil belajar kelas eksperimen. 2. Untuk hipotesis 2 dan 3 Variabelnya adalah: i) X1 dan X2 merupakan hasil pengamatan keaktifan atau keterampilan proses. ii) Y merupakan hasil belajar.
41
3. Untuk hipotesis 4 Variabelnya adalah: i)
X1 merupakan hasil pengamatan keaktifan. ii) X2 merupakan hasil pengamatan keterampilan proses.
iii) Y merupakan hasil belajar. 5.
Untuk hipotesis 5 (kelas eksperimen dan kontrol) Variabelnya adalah hasil belajar dari ke dua kelas tersebut.
C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik tes. Tes ialah himpunan pertanyaan yang harus dijawab atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites (testee) dengan tujuan mengukur suatu aspek (perilaku) tertentu dari orang yang dites (Depdikbud, 1999). Data yang diperoleh berupa nilai tes dari masing-masing perlakuan, yaitu nilai tes hasil pembelajaran Logika Matematika dengan strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif, dan nilai tes hasil pembelajaran strategi konvensional, dan perilaku peserta didik yang efektif. Pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode: 1. Metode tes (pencil-paper test), digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa yaitu variabel Y ( Y1 dan Y2 ) untuk ranah pengetahuan dan pemahaman konsep atau kognitif. 2. Metode pengamatan, digunakan untuk memperoleh data keaktifan siswa dan keterampilan proses belajar siswa yaitu variabel X1 dan X2.
42
Sedangkan instrumen variabel keaktifan dan keterampilan proses belajar siswa terdiri dari 20 item. Pengelompokan jawaban siswa dibagi dalam lima rentang skor dengan kategori 1, 2, 3, 4, dan 5 yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Pengamatan untuk variabel keaktifan dan keterampilan proses minimal dilakukan oleh dua orang pengamat dengan tujuan agar hasil pengamatan lebih objektif. Hal ini juga berdasarkan pertimbangan jumlah siswa dalam kelas yaitu berkisar 39 dan 43 siswa, sehingga tidak memungkinkan jumlah pengamat hanya terdiri dari satu orang. Uji coba untuk menguji validitas dan reliabilitas tes digunakan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 13. Program ini pada perkembangannya sekarang, SPSS sudah banyak digunakan tidak hanya oleh kalangan eksak saja tetapi disiplin ilmu lainnya. SPSS memuat perangkat-perangkat statistik dasar, sehingga cukup baik dipergunakan untuk memahami sifat-sifat suatu pengolahan data secara sederhana (Sukestiyarno, 2006:2). Sedangkan daya pembeda soal untuk menentukan dapat atau tidak suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada pada kelompok itu. Tujuan dari pengujian daya pembeda adalah untuk melihat kemampuan butir soal dalam membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah:
43
ID =
KA − KB ( NKA + NKB )
x
skor
maksimal
Keterangan rumus: ID = Indek diskriminasi KA= Jumlah jawaban benar yang diperoleh dari siswa yang tergolong kelompok atas. KB= Jumlah jawaban benar yang diperoleh dari siswa yang tergolong kelompok bawah. NKA = Jumlah siswa yang tegolong kelompok atas. NKB = Jumlah siswa yang tegolong kelompok bawah. Untuk memperoleh gambaran ID yang membedakan atau tidak membedakan, dapat dipakai tabel berikut:
Tabel 2 Tabel Ancar-ancar ID Daya Beda ID – ID
Kualifikasi
0,80 – 1,00
Sangat membedakan
0,60 – 0,79
Lebih membedakan
0,40 – 0,59
Cukup membedakan
0,20 – 0,39
Kurang membedakan
Negatif – 0,19
Sangat kurang membedakan
Sumber : Masidjo (1995:203)
44
D. Teknik Analisis Data Untuk menguji hipotesis nomor 1 yaitu hasil belajar strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dapat mencapai ketuntasan belajar, dengan menggunakan uji satu variabel, ketuntasan belajar dipilih uji t dengan rumus: t=
X −μ S
(Sugiyono, 2002:98).
n Dimana : X
= rata-rata hasil belajar
μ
= Nilai ketuntasan belajar minimal
S
= standar deviasi
n
= banyak siswa
Untuk ketuntasan belajar diambil hipotesis sebagai berikut: Ho : μ > 65 ( rata-rata hasil belajar mencapai tuntas belajar) H1 : μ < 65 ( rata-rata hasil belajar tidak mencapai tuntas belajar) μ: Rata-rata hasil belajar matematika dengan strategi Multi Level Learning. Kriteria ketuntasan belajar dalam penelitian ini untuk variabel hasil belajar dengan menggunakan strategi Multi Level Learning sebesar 65 %, menerima atau menolak hipotesis baca pada tabel One-sample Statistics dan One-sample Test. Jika nilai t
hitung<-ttabel
maka Ho ditolak, yang berarti hasil belajar
menggunakan strategi Multi Level Learning mencapai tidak mencapai ketuntasan belajar minimal 65. Untuk menguji hipotesis nomor 2, 3, dan 4 ditunjukkan lewat alur kerja sebagai berikut:
45
Gambar 2 Alur Kerja Pengujian Hipotesis
Keaktifan Siswa (X1)
rx1y rx1x2y
Hasil Belajar (Y)
rx2y
Keterampilan Proses siswa (X2) Untuk hipotesis 2 yaitu pengaruh dan seberapa besar pengaruh keaktifan terhadap
hasil belajar siswa yang mendapat strategi
pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif, dan hipotesis 3 yaitu pengaruh keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif,
dengan analisis
regresi sederhana: Y = α + β X estimasi dengan rumus: Yˆ = a + bX, dengan a = α dan b = β
Keterangan: Yˆ = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = harga Y bila X = 0 (harga konstan) b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
46
pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan. X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu . Harga a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus: a=
b=
(∑ Yi )(∑ Xi 2 ) − (∑ Xi )(∑ XiYi ) 2 n ∑ Xi 2 − (∑ Xi ) n ∑ XiYi − (∑ Xi )(∑ Yi ) n ∑ Xi 2 − (∑ Xi )
2
(Sugiyono,2002:245).
Untuk menguji keberartian: Ho : β = 0 (regresi tidak berarti) H1 : β ≠ 0 (regresi berarti) Jika H0 ditolak, maka model diterima. Untuk menguji kelinearan: Ho : β = 0 (persamaan tidak linear) H1 : β ≠ 0 (persamaan adalah linear) ⎛a⎞ dimana β = ⎜⎜ ⎟⎟ , jika H0 ditolak, maka regresi linear antara X dan Y. ⎝b⎠ Menerima atau menolak hipotesis baca pada tabel anova. Jika nilai signifikan < 5% maka H0 ditolak atau persamaan adalah linear. Setelah diuji model tersebut kelinearan bisa dihitung seberapa kuat X mempengaruhi Y baca output model summary yaitu dapat dilihat pada nilai R square dengan rumus: 2
R =
(
∑ Yˆ − Y
)
2
∑(Yi − Y )
2
=
JKR JKT
47
Secara teoritis dalam hal regresi sederhana dapat ditunjukkan R2 = r2 (r adalah determinasi). Untuk menguji hipotesis 4 yaitu pengaruh dan seberapa besar pengaruh keaktifan dan ketrampilan proses secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif. dengan rumus uji regresi linear ganda sebagai berikut:
JK
F =
JK
reg
/k
/( n − k − 1 )
res
dimana : JK
reg
= a1 ∑ x
JK res =
∑ (Y
i
1
i
yi + a2 ∑ x
2
i
y i + ... + a k ∑ x
− Yˆ ) 2
k
i
yi (Sudjana,
1989:354). apabila F hitung > F tabel disimpulkan bahwa regresi linear ganda bersifat nyata, selanjutnya untuk rumus persamaan linear ganda sebagai berikut: Y=
α + βX 1 + γX 2 dengan rumus estimasi:
Yˆ = a + bX1 + cX2 , dimana a= α , b= β , dan c= γ . Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keaktifan dan keterampilan proses terhadap hasil belajar, dapat di lihat pada output SPSS versi 13 dari nilai R2 (R-square).
48
Untuk menguji hipotesis nomor 5 yaitu rata-rata hasil belajar Strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif lebih baik dibandingkan strategi konvensional pada pembelajaran materi Logika Matematika., dengan uji banding 2 variabel: Uji Kesamaan varian : H0 : Varian Variabel Y1 = varian variabel Y2 H1 : Varian Variabel Y1 ≠ varian variabel Y2 Menerima atau menolak hipotesis baca pada tabel Group Statistics dan Independent Samples Test. Jika nilai signifikan < 5% maka H0 ditolak artinya varians berbeda. Sehingga dipilih asumsi: Equal Variances Not Assumed. Uji hasil belajar. Hipotesis : H0 : µ1 = µ2 (rataan Y1 sama dengan rataan Y2) H1 : µ1 ≠ µ2 (rataan Y1 tidak sama dengan rataan Y2) Uji t dipengaruhi oleh hasil uji kesamaan dua varians antara kelompok, yaitu: (1) Jika varians kedua kelompok sama, maka rumus yang digunakan adalah: t=
x1 − x 2 1 1 S ( + ) n1 n2 2
2
, dimana:
( n − 1) S 1 + ( n 2 − 1) S 2 S = 1 n1 + n 2 − 2
2
2
Keterangan:
x1 = Rata-rata nilai hasil belajar dengan strategi Multi Level Learning. x 2 = Rata-rata nilai hasil belajar dengan stratregi Kovensional (kontrol). 2
S1 = Varians nilai hasil belajar dengan stategi MLL. 2
S 2 = Varians nilai hasil belajar dengan stratregi Kovensional (kontrol).
49
n1 = Jumlah anggota dengan stategi MLL. n 2 = Jumlah anggota dengan stratregi Kovensional (kontrol). Kriteria pengujian adalah: Terima
Ho
jika
−t
1 1 − α , n1 + n 2 −1 2
<
t' < t
1 1 − α , n 2 + n 2 −1 2
(Sudjana,1989:239).
(2). Jika varians kedua kelompok tidak sama, maka rumus yang digunakan adalah: t' =
x1 − x 2 2
2
, (Sudjana,1989:241)
S1 S + 2 n1 n2 Keterangan:
x1 = Rata-rata nilai hasil belajar dengan stategi MLL. x 2 = Rata-rata nilai hasil belajar dengan stratregi Kovensional (kontrol). 2
S1 = Varians nilai-nilai kelompok Multi Level Learning. 2
S 2 = Varians nilai-nilai kelompok Kovensional (kontrol).
n1 = Jumlah anggota kelas eksperimen (strategi MLL). n 2 = Jumlah anggota kelas konvensional (kontrol). Kriteria yang digunakan adalah terima hipotesis Ho jika:
−t
1 1− α , n1 + n2 −1 2
< t' < t
1 1− α , n 2 + n 2 −1 2
50
Nilai signifikan dilihat pada deretan Equal Variances Not Assumed. Jika nilai signifikan < 5% maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan antara rataan Y1 dan rataan Y2. Apabila kelas eksperimen dan kontrol mempunyai perbedaan untuk kemudian dibandingkan mana yang lebih baik hasil belajarnya.
E. Indikator Pencapaian Standar Ketuntasan hasil belajar minimal
mata pelajaran
matematika yang ditetapkan di SMA Negeri 3 Brebes adalah 60. Pembelajaran Logika matematika dengan strategi Multi Level Learning yang kompetitif
berbantuan
CD
interaktif
memprogramkan nilai standar ketuntasan
pada
penelitian
ini
akan
hasil belajar 65. Sedangkan
standar ketuntasan keaktifan dan keterampilan proses yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 75 dengan pertimbangan keaktifan dan keterampilan proses harus lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika yang dicapai siswa, sehingga harapannya akan tampak strategi MLL ini mampu membuat siswa tertarik dan mengikuti proses belajar dengan lebih baik.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data Penelitian dilaksananakan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jadual jam pembelajaran yang diatur oleh sekolah, kegiatan belajar mengajar sesuai dengan Silabus pada lampiran 20, Rencana Pembelajaran pada lampiran 21, dan Lembar Kerja Siswa pada lampiran 6. Data yang diperoleh merupakan data hasil pengamatan terhadap keaktifan dan keterampilan proses siswa dalam pembelajaran matematika dengan strategi Multi Level Learning (MLL), sedangkan data hasil belajar siswa diambil dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
B. Hasil Penelitian Hasil penelitian menjelaskan tentang penelitian mulai dari uji coba instrumen sampai analisis data. Pada penelitian ini terdapat 3 kelas yaitu kelas eksperimen, kelas kontrol dan kelas ujicoba. Sebelum melakukan penelitian dimulai dari ujicoba instrumen, sehingga pada penelitian ini ada 1 kelas yang diberi nama kelas “uji coba” yang dikandung maksud agar uji coba instrumen dilakukan pada kelas lain. Hasil analisis studi lapangan untuk memperoleh data dengan tehnik tes setelah dilakukan strategi pembelajaran Multi Level Learning (MLL) yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada materi Logika Matematika dengan pembelajaran konvensional. Variabel pada penelitian ini, kelas eksperimen dan
51
52
kelas kontrol diuji secara statistik, yaitu hasil belajar dari kelas eksperimen dengan menggunakan strategi Multi Level Learning (MLL) yang kompetitif berbantuan CD interaktif dengan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
1. Hasil Uji coba Instrumen Penelitian Uji coba instrumen dilakukan di luar jangkauan kelas yang akan diteliti yang kebetulan terjadi rehab kelas di SMA Negeri 3 brebes sehingga dengan terpaksa ada 2 kelas yaitu kelas X-3 dan X-4 diletakkan digedung laboratorium MIPA sebelah utara jalan, dari 2 kelas tersebut dipilih acak diperoleh kelas X-3 dengan harapan mendapatkan hasil yang valid dan reliabel. Setelah diuji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program SPSS versi 13, di diskripsikan sebagai berikut: a. Jumlah item uji coba adalah 20 soal, terdiri dari atas 20 soal pilihan ganda dengan lima option. b. Untuk mengetahui soal yang valid dan tidak valid dilihat nilai korelasi product moment untuk dk = 43 – 1 = 42 untuk alpha 5 % adalah 0,304. Jadi, hanya soal pilihan ganda nomer 6, 7, 9, 11, dan 15 saja yang tidak valid. Soal yang tidak valid dibuang. Sedangkan soal yang reliabel dilihat pada output SPSS sebagai berikut: Tabel 3 Reliabel Statistik Cronbach's Alpha .931
N of Items 20
Sumber : Data terolah
53
pada nilai alpha = 0,931 dicocokkan dengan nilai r product moment adalah 0,304 ternyata alpha lebih dari r tabel, artinya signifikan atau reliabel. Selanjutnya perhitungan taraf pembeda suatu item, yaitu daya beda antara siswa kelompok atas dengan kelompok bawah diperoleh: KA = 192, KB = 33, (NKA+NKB) x Skor Maximal = 860, diperoleh indeks diskriminasi atau ID = 0,40, jadi soal semuanya cukup membedakan. (Rumus dan Kriteria ID pada halaman 40). Selanjutnya tingkat kesukaran instrumen tes digunakan rumus P =
B . JS
Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu benar JS = Jumlah seluruh peserta tes
(Arikunto, 1999:208).
Menurut ketentuan indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: a. Soal dengan P antara 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. b. Soal dengan P antara 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang. c. Soal dengan P antara 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah. Walaupun demikian ada yang berpendapat bahwa soal-soal yang dianggap baik, yaitu soal-soal sedang yang mempunyai indeks kesukaran 0,30 sampai dengan 0,70 (Arikunto, 1999:210). Untuk menghindari kerancuan setelah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
54
a. Soal dengan 0,00 < P < 0,30 adalah soal sukar. b. Soal dengan 0,30 < P < 0,70 adalah soal sedang. c. Soal dengan 0,70 < P < 1,00 adalah soal mudah. Dari hasil yang diolah dengan menggunakan software Excel, dari 20 item soal uji coba diperoleh:
Tabel 4 Tingkat Kesukaran Soal Tes Uji coba No.
Soal No. Soal 1
Indeks Kesukaran (P) 0,5
Klasifikasi Kesukaran Sedang
1. 2.
Soal 2
0,7
Mudah
3.
Soal 3
0,6
Sedang
4.
Soal 4
0,4
Sedang
5.
Soal 5
0,5
Sedang
6.
Soal 6
0,7
Mudah
7.
Soal 7
0,4
Sedang
8.
Soal 8
0,6
Sedang
9.
Soal 9
0,7
Mudah
10.
Soal 10
0,4
Sedang
11.
Soal 11
0,8
Mudah
12.
Soal 12
0,5
Sedang
13.
Soal 13
0,6
Sedang
14.
Soal 14
0,6
Sedang
15.
Soal 15
0,7
Mudah
16.
Soal 16
0,5
Sedang
17.
Soal 17
0,6
Sedang
18.
Soal 18
0,5
Sedang
19.
Soal 19
0,6
Sedang
20.
Soal 20
0,5
Sedang
Pengolahan data tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 23.
55
Tabel di atas menunjukkan dari 20 item soal diperoleh 5 soal mudah, 15 soal sedang, dan tidak ada soal yang sukar. Demikian pula uji coba Instrumen keaktifan dan keterampilan Proses, dilakukan uji coba pada kelas X-3, dengan cara mengajarkan Pembelajaran Multi Level Learning (MLL) yang kompetitif dengan bantuan CD interaktif, hanya pada satu kali pertemuan atau satu Kompetensi Dasar. Dari 20 instrumen baik keaktifan maupun keterampilan proses yang berisi 5 option, ada 3 instrumen yang tidak reliabel yaitu 8, 13, dan 19 pada keaktifan dan 2 instrumen tidak reliabel yaitu 12, dan 19 pada keterampilan proses, kemudian dilakukan revisi option bersama-sama dengan 2 pengamat (lampiran 2). 2.
Pengujian Hipotesis Berdasarkan data hasil belajar dengan menggunakan strategi multi level learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada materi logika matematika dan hasil belajar dengan menggunakan strategi konvensional, diperoleh hasil sebagai berikut: a. Hipotesis 1 Untuk menjawab hipotesis 1 yaitu : hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dapat mencapai tuntas belajar pada pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2, hasil output dengan SPSS ditunjukkan sebagai berikut:
56
Tabel 5 Mean Hasil belajar Kelas Eksperimen
N Y
39
Mean 67.0085
Std. Deviation 18.28557
Std. Error Mean 2.92803
Sumber: Data Terolah Hasil belajar sebagai variabel Y merupakan nilai akhir dari kelas eksperimen, dari 39 siswa diperoleh rata-rata data 67,0085 dengan standar deviasi 18,28557 dan standar error mean (rata-rata kesalahan) sebesar 2,92803. Dalam penelitian ini ditentukan nilai ketuntasan belajar (test value) adalah 65, diperoleh t hitung = 0,686 sedangkan nilai – t( α ,n-1) = – 2,70, dengan α = 5% dan dB = 39 – 1 = 38, dari hipotesis: Ho : μ > 65 ( rata-rata hasil belajar mencapai ketuntasan) H1: μ < 65 ( rata-rata hasil belajar tidak mencapai ketuntasan) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel atau – t( α ,n-1) = – 2,70 tampak t hitung lebih dari – t( α ,n-1) sehingga Ho diterima artinya rata-rata hasil belajar siswa dengan strategi Multi Level Learning mencapai tuntas belajar dengan rata-rata lebih dari 65, dapat dilihat pada mean sebesar 67,0085. b. Hipotesis 2 Untuk menjawab hipótesis 2: Pengaruh keaktifan terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning
yang
kompetitif
berbantuan
CD
interaktif
pada
pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3
57
Brebes, sebelumnya harus ada uji normalitas yang merupakan syarat persamaan linear, untuk keperluan pengujian diadakan penghitungan frekuensi teoritik fh diperoleh dari hasil kali antara n dengan perluasan atau luas dibawah kurva normal untuk interval yang bersangkutan, dan hasil pengamatan f0 yang didapat dari sampel, masing-masing menyatakan frekuensi dalam kelas interval. Selanjutnya X2 dihitung dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z sebagai berikut:
X
2
=
∑
( f0 − fh )2 fh
Keterangan:
(Arikunto, 1999:290).
f0 = frekuensi pengamatan fh = hasil yang diharapkan
dengan kriteria pengujian jika X2 > X2(1 – α )(K – 1) dengan taraf signifikan α = 0,05, Ho ditolak. Hipotesis yang diambil adalah: H0: Hasil belajar kelas eksperimen normal. H1: Hasil belajar kelas eksperimen tidak normal. `
diperoleh hasil output SPSS, sebagai berikut:
58
Tabel 6 Output Uji Normal H.BELAJAR N
39
Normal Parameter s(a,b)
Mean 67.0085 Std. Deviation
Most Extreme Difference s
18.28557
Absolute .183 Positive
.183
Negative
-.146
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.143 .147
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Sumber: Data Terolah Dari hasil output di atas tampak sig = 14,7% lebih dari 5%, sehingga H0 diterima, artinya hasil belajar kelas eksperimen normal. Untuk uji normal hanya dilakukan pada variabel dependen (hasil belajar) saja, sebab dianggap mempunyai distribusi, sedangkan pada variabel independen diasumsikan bukan fungsi distribusi, jadi tidak perlu diuji normalitasnya (Sukestiyarno, 2004:12). Setelah data dikatakan normal, berikut akan diuji hipotesis analisis regresi sederhana sebagai berikut: 1). Uji kelinearan: Ho : b = 0 (hubungan antara keaktifan dengan hasil belajar tidak linear) H1: b ≠ 0 (hubungan antara keaktifan dengan hasil belajar linear) Hasil Output SPSS sebagai berikut:
59
Tabel 7 Regresi Keaktifan terhadap Hasil Belajar ANOVAb Sum of Model Squares 1 Regression 3526.567 Residual 9179.189 Total 12705.755
df 1 37 38
Mean Square 3526.567 248.086
F 14.215
Sig. .001a
a. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN b. Dependent Variable: H.BELAJAR
Sumber: Data Terolah Dari Tabel 7, nilai F test didapat F hitung = 14,215 lebih dari F( α ,n-1) = 0,251, atau dapat dilihat dari nilai sig 0,001, karena sig = 0,001 = 0,1% kurang dari 5% yang artinya Ho ditolak artinya hubungan antara keaktifan dengan hasil belajar linear. Persamaan linear dapat dilihat dari hasil Output SPSS sebagai berikut:
Tabel 8 Koefisien Persamaan Linear Pengaruh Keaktifan terhadap Hasil Belajar Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -19.583 23.105 KEAKTIFAN 1.116 .296 .527
t -.848 3.770
a. Dependent Variable: H.BELAJAR
Sumber: data terolah Persamaan estimator regresi linear sederhana Y = – 19,583 + 1,116X1, dengan Y adalah hasil belajar sedangkan X1 merupakan
Sig. .402 .001
60
variabel keaktifan, pada nilai konstanta negatif maksudnya terjadi pengurangan atas hasil dari koefisien variabel independen keaktifan dikalikan nilai keaktifan. Selanjutnya seberapa besar pengaruh keaktifan terhadap hasil belajar, ditunjukkan output SPSS sebagai berikut:
Tabel 9 Pengaruh Keaktifan terhadap Hasil Belajar Model Summary Model 1
R .527a
R Square .278
Adjusted R Square .258
Std. Error of the Estimate 15.75075
a. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN
Sumber: Data Terolah Dari model tabel di atas ditunjukkan bahwa R2 = 0,278 = 27,8 % artinya keaktifan berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 27,8 %, sedangkan 72,2% dipengaruhi faktor lain.
Tabel 10 Mean Variabel Independen Keaktifan N KEAKTIFAN
39
Mean 77.5641
Std. Deviation 8.62919
Std. Error Mean 1.38178
Sumber: Data Terolah Keaktifan sebagai variabel X1 merupakan variabel independen, dari 39 siswa diperoleh rata-rata data 77,5641 dengan standar deviasi 8,62919 dan standar error mean (rata-rata kesalahan) sebesar 1,38178.
61
Pada penelitian ini standar ketuntasan keaktifan ditetapkan sebesar 75 dengan pertimbangan keaktifan harus lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika yang dicapai siswa, sehingga harapannya akan tampak strategi MLL ini mampu membuat siswa tertarik dan mengikuti proses belajar dengan lebih baik, maka diambil hipotesis sebagai berikut: Ho : μ >75
(rata-rata hasil pengamatan keaktifan mencapai ketuntasan)
H1 : μ < 75 (rata-rata hasil pengamatan keaktifan tidak mencapai ketuntasan) Dengan nilai tes (test value = 75) diperoleh perhitungan t hitung = 1,856 sedangkan nilai – t( α ,n-1) = – 2,70, dimana α = 5% dan dB = 39 – 1 = 38. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan – t( α ,n-1) memperlihatkan bahwa t hitung > – t( α ,n-1) sehingga Ho ditolak, artinya rata-rata keaktifan siswa dengan strategi Multi Level Learning mencapai tuntas belajar dengan rata-rata lebih dari 75, dapat dilihat pada mean sebesar 77,5641. c. Hipotesis 3 Untuk menjawab hipotesis 3: Pengaruh keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada
62
pembelajaran Logika Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes. Berikut akan diuji hipotesis: 1). Uji kelinearan: H0: b = 0 (hubungan antara keterampilan proses dengan hasil belajar tidak linear) H1: b ≠ 0 (hubungan antara keterampilan proses dengan hasil belajar linear)
Hasil Output SPSS sebagai berikut:
Tabel 11 Sistem Persamaan Linear Keterampilan Proses terhadap Hasil Belajar ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2874.329 9831.426 12705.755
df 1 37 38
Mean Square 2874.329 265.714
F 10.817
Sig. .002a
a. Predictors: (Constant), KEPROS b. Dependent Variable: H.BELAJAR
Sumber: Data Terolah Dari Tabel 11, nilai F test didapat F( α ,n-1) = 10,817 lebih dari F tabel = 0,251, atau dapat dilihat dari nilai sig 0,002, karena sig = 0,002 = 0,2% kurang dari 5% yang artinya Ho ditolak artinya hubungan antara keterampilan proses dengan hasil belajar linear. Persamaan linear dapat dilihat dari hasil Output SPSS sebagai berikut:
63
Tabel 12 Koefisien Persamaan Linear Pengaruh Keterampilan Proses terhadap Hasil Belajar Coefficientsa
Model 1
(Constant) KEPROS
Unstandardized Coefficients B Std. Error -9.889 23.526 .988 .300
Standardized Coefficients Beta .476
t -.420 3.289
a. Dependent Variable: H.BELAJAR
Sumber: Data Terolah Dari tabel 12 nilai sig 0,002=0,2% kurang dari 5% yang artinya Ho ditolak artinya hubungan antara keterampilan proses dengan hasil belajar berarti. Persamaan estimator regresi linear sederhana Y = – 9,889 + 0,988 X2, dengan Y adalah hasil belajar sedangkan X2 merupakan variabel keterampilan proses, pada nilai konstanta negatif maksudnya terjadi pengurangan atas hasil dari koefisien variabel independen keteterampilan proses dikalikan nilai keterampilan proses. Selanjutnya seberapa besar pengaruh keterampilan proses terhadap hasil belajar, ditunjukkan output SPSS sebagai berikut:
Tabel 13 Pengaruh Keterampilan Proses terhadap Hasil Belajar Model Summary Model 1
R R Square a .476 .226
Adjusted R Square .205
a. Predictors: (Constant), KEPROS
Sumber: Data Terolah
Std. Error of the Estimate 16.30074
Sig. .677 .002
64
Dari model tabel diatas ditunjukkan bahwa R2 = 0,226 = 22,6 % artinya keterampilan proses berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 22,6 %, sedangkan 77,4% dipengaruhi faktor lain.
Tabel 14 Mean Variabel Independent Keterampilan Proses One-Sample Statistics N KEPROS
39
Mean 77.8205
Std. Deviation 8.80153
Std. Error Mean 1.40937
Sumber: Data Terolah Keterampilan proses sebagai variabel X2 merupakan variabel independen, dari 39 sampel diperoleh rata-rata data 77,8205 dengan standar deviasi 8,80153 dan standar error mean (rata-rata kesalahan) sebesar 1,40937. Pada penelitian ini standar ketuntasan keterampilan proses ditetapkan sebesar 75 dengan pertimbangan keterampilan proses harus lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika yang dicapai siswa, sehingga harapannya akan tampak strategi MLL ini mampu membuat siswa tertarik dan mengikuti proses belajar dengan lebih baik, maka diambil hipotesis sebagai berikut: Ho : μ > 75 (rata-rata hasil pengamatan keterampilan proses mencapai ketuntasan) H1 : μ <75
(rata-rata hasil pengamatan keterampilan proses tidak mencapai ketuntasan)
65
Dengan nilai tes (test value = 75) diperoleh perhitungan t hitung = 2, 001 sedangkan – t( α ,n-1) = 2,70, di mana α = 5% dan dB = 39 – 1 = 38.
Berdasarkan
perbandingan
t
hitung
dengan
t( α ,n-1)
memperlihatkan bahwa t hitung > – t( α ,n-1) sehingga H0 diterima artinya rata-rata keterampilan proses siswa dengan strategi Multi Level Learning mencapai tuntas belajar dengan rata-rata lebih dari 75, dapat dilihat pada mean sebesar 77,8205. d. Hipotesis 4 Untuk menjawab hipotesis 4: Keaktifan dan keterampilan proses secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif
pada pembelajaran Logika
Matematika kelas X semester 2 SMA Negeri 3 Brebes. 1). Uji kelinearan: H0: b = 0 dan c = 0 (hubungan keaktifan dan keterampilan proses siswa dengan hasil belajar tidak linear) H1: b ≠ 0 dan c ≠ 0 (hubungan keaktifan dan keterampilan proses siswa dengan hasil belajar linear)
66
Tabel 15 Sistem Persamaan Linear Keaktifan dan Keterampilan Proses terhadap Hasil Belajar ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression 3596.036 Residual 9109.719 Total 12705.755
df 2 36 38
Mean Square 1798.018 253.048
F 7.105
Sig. .003a
a. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN, KEPROS b. Dependent Variable: H.BELAJAR
Sumber: Data Terolah Dari tabel 15 di atas nilai F test didapat F hitung = 7,105, dengan nilai sig = 0,003 = 0,3% kurang dari 5% maka H0 ditolak, menunjukkan antara keaktifan dan keterampilan proses dengan hasil belajar mempunyai hubungan yang linear.
Tabel 16 Koefisien Persamaan Linear Pengaruh Keaktifan dan Keterampilan Proses terhadap Hasil Belajar Coefficientsa
Model 1
(Constant) KEPROS KEAKTIFAN
Unstandardized Coefficients B Std. Error -18.212 23.481 -.481 .918 1.581 .936
Standardized Coefficients Beta -.232 .746
t -.776 -.524 1.689
a. Dependent Variable: H.BELAJAR
Sumber: Data Terolah Dari tabel 16 nampak pada kolom t signifikan untuk keaktifan (X1) dan keterampilan proses siswa (X2), dengan nilai signifikan lebih dari 5%, maka Ho diterima yang artinya antara keaktifan dan keterampilan proses siswa terhadap hasil belajar tidak berarti, hal ini disebabkan
Sig. .443 .604 .100
67
adanya nilai negatif pada koefisien X2 dengan persamaan Y = – 18,212 + 1,581X1 –
0,481X2, di mana Y adalah hasil belajar
sedangkan X1 dan X2 merupakan variabel independent keaktifan dan keterampilan
proses,
sehingga
terjadi
pengaruh
negatif
dari
keterampilan proses. Berikut akan diuji korelasi antara keaktifan dan keterampilan proses dengan hipotesis sebagai berikut: Ho: r = 0 (Tidak ada korelasi antara keaktifan dan keterampilan proses) H1: r ≠ 0 (Ada korelasi antara keaktifan dan keterampilan proses)
Tabel 17 Korelasi Keaktifan dengan Keterampilan Proses Correlations KEAKTIFAN Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KEPROS Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KEAKTIFAN 1
KEPROS .948** .000 39 39 .948** 1 .000 39 39
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Terolah Melihat nilai sig antara keaktifan dan keterampilan proses adalah 0,000 = 0% kurang dari 5% maka Ho ditolak, dengan menerima H1 yaitu ada korelasi antara keaktifan dan keterampilan proses sebesar 0,948 berdasarkan interpretasi tergolong mempunyai hubungan tinggi lebih dari 0,85.
68
Jadi dapat disimpulkan: 1) adanya pengaruh koefisien negatif dari variabel keterampilan proses (X2), dan 2) korelasi antara keaktifan dengan keterampilan proses tinggi, maka terjadi multi kolinear. Dari uji masing-masing variabel: 1). Y = – 19,583 + 1,116 X1, koefisien X1 positif signifikan. 2). Y = – 9,889 + 0,988 X2, koefisien X2 positif signifikan. Jadi baik X1 maupun X2 berpengaruh positif secara signifikan. Untuk mengetahui besar pengaruh keaktifan dan keterampilan proses siswa terhadap hasil belajar dapat dilihat dari nilai R square pada tabel berikut:
Tabel 18 Pengaruh Keaktifan dan Keterampilan Proses terhadap Hasil Belajar Model Summary Model 1
R
.532a
R Square .283
Adjusted R Square .243
Std. Error of the Estimate 15.90747
a. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN, KEPROS
Sumber: data terolah Tampak pada tabel 18 nilai R square = 0,283 = 28,3 %, menunjukkan keaktifan dan keterampilan proses ditumbuhkan dalam pembelajaran strategi Multi Level Learning (MLL) secara bersama-sama mempengaruhi hasil belajar sebesar 28,3%, sedangkan 71,7% dipengaruhi faktor lain. e. Hipotesis 5
69
Untuk menjawab hipotesis 5: Rata–rata hasil belajar Strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif lebih baik dibandingkan strategi konvensional pada pembelajaran materi Logika Matematika. Berikut akan diuji hipotesis: H0: Varian kelas eksperimen = varian kelas kontrol ( σ 1 = σ 2 ) H1: Varian kelas eksperimen ≠ varian kelas kontrol ( σ 1 ≠ σ 2 )
Tabel 19 Kesamaan Varian Levene's Test for Equality of Variances
F H.BELAJAR Equal variances assumed Equal variances not assumed
.389
Sig. .535
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
3.490
79
.001
3.483
77.783
.001
Sumber: Data Terolah Sig 0,535 = 53,5% lebih dari 5% berarti H0 diterima artinya varian sama, Jadi dipilih asumsi: equal varian assumed, hipotesisnya sebagai berikut: H0: μ1 - μ2 = 0 (rataan kelas eksperimen sama dengan rataan kelas kontrol) H1: μ1 - μ2 ≠ 0 (rataan kelas eksperimen tidak sama dengan rataan kelas kontrol) Sig.(2-tailed) 0,001 = 0,1 % kurang dari 5 % berarti signifikan Ho ditolak artinya rataan hasil belajar Multi Level learning tidak sama dengan rataan hasil belajar kelas kontrol atau dengan kata lain terdapat
70
perbedaan antara rataan hasil belajar kelas eksperimen (MLL) dengan kelas kontrol.
Tabel 20 Uji hasil belajar
H.BELAJAR
KELAS eksperimen kontrol
N 39 42
Mean 67.0085 53.1743
Std. Deviation 18.28557 17.39015
Std. Error Mean 2.92803 2.68336
Sumber: Data Terolah Di lihat dari mean hasil belajar kelas eksperimen (MLL) = 67,0085 lebih baik dari kelas kontrol= 53,1743.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil uji hipotesis di atas tampak bahwa strategi baru yaitu strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif, telah menunjukkan keefektifannya yaitu: 1. Hasil belajar siswa mencapai ketuntasan belajar 65, yang jauh lebih tinggi dari KKM (Kriteria ketuntasan Minimal) Matematika kelas X SMA Negeri 3 Brebes sebesar 60. 2. Rata-rata (mean) kelas eksperimen sebesar 67,0085 dibandingkan rata-rata kelas kontrol sebesar 53,1743, menunjukkan perbedaan yang signifikan sehingga rata-rata kelas eksperimen lebih baik. 3. Hasil belajar kelas eksperimen dipengaruhi keaktifan siswa sebesar 27,8%, keterampilan proses sebesar 22,6%, serta dipengaruhi keduanya sebesar 28,3%, menunjukkan bahwa strategi Multi Level Learning yang kompetitif
71
berbantuan CD interaktif mampu meningkatkan minat belajar siswa yang lebih variatif. Dari beberapa hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif layak untuk masuk dalam jajaran strategi yang efektif.
BAB V PENUTUP
A.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat simpulkan sebagai berikut: 1. Keefektifan strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif mampu mencapai ketuntasan hasil belajar 65, pada materi logika matematika kelas X-1 semester 2 di SMA Negeri 3 Brebes tahun pelajaran 2007/2008. 2. Keaktifan siswa dengan pembelajaran strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada pembelajaran Logika matematika berpengaruh sebesar 27,8% terhadap hasil belajar. 3. Keterampilan proses dengan pembelajaran strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada pembelajaran Logika matematika berpengaruh sebesar 22,6% terhadap hasil belajar. 4. Keaktifan dan keterampilan proses dengan pembelajaran strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada pembelajaran Logika matematika berpengaruh sebesar 28,3% terhadap hasil belajar. 5. Ada perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran strategi multi level learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif dengan kelas 72
73
konvensional, yaitu pembelajaran strategi multi level learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif mempunyai nilai rataan yang lebih tinggi
sebesar
67,0085
dibandingkan
dengan
pembelajaran
konvensional yang hanya 53,1743. Jadi ada peningkatan sebesar 26,02%.
B.
Saran Dari beberapa kesimpulan diatas, lewat penelitian ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Seorang guru seyogyanya tidak mengajar hanya dengan penyampaian ceramah didepan kelas, hal itu hanya menunjukkan transfer pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi dengan menciptakan proses pembelajaran siswa secara alamiah berbentuk kegiatan siswa cenderung hasil belajarnya lebih baik. 2. Setiap siswa mempunyai kemampuan dan kecerdasan yang berbedabeda,
maka
pandai-pandailah
guru
dalam
memilih
strategi
pembelajaran, gunakan strategi pembelajaran Multi Level Learning (MLL) yang lewat penelitian ini telah teruji keefektifannya. 3. Kepala sekolah senantiasa meningkatkan kemampuan para gurunya dengan cara memberikan kesempatan untuk mengikuti penataran, seminar-seminar tentang meningkat pengetahuannya.
pendidikan sehingga para guru dapat
74
4. Masyarakat pada umumnya agar senantiasa mendukung sekolah, guna peningkatan mutu pendidikan, baik dari segi materiil maupun non materiil. 5. Pemerintah juga senantiasa berperan aktif meningkatkan kompetensi guru, melalui bimbingan maupun pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Penerbit Rineka Cipta. Ali, M. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Penerbit Sinar Baru Algensindo Binaman.
2007. Lembaga Konsultasi Psikologi Pendidikan dan Pengembangan Potensi Sumber Daya Manusia. Cirebon: Binaman Mitrakonsul.
Dimyati, dan Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Kurikulum Sekolah Umum 1994. Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Kurikulum 2004. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Henricus,
2007, CD Interaktif, http://www.mtckarebosi.net/index.php?id=2&art=102, download 30 Juni 2007
Hidayat, MA. 2004. Teori Pembelajaran Matematika. Semarang: Program Pasca Sarjana UNNES ------------, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Marpaung, Y. 2004. Reformasi Pendidikan Matematika di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Penerbit Yayasan BP Basis No. 07-08. 2004. Madya, S. 2006. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action Research).Bandung: Penerbit Alfa Beta. Masidjo, I. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
75
76
Nasution. S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Nistains, V.2005. Multi Level Marketing Plus. Yogyakarta: Penerbit CV. Andi Offset. Nurhadi, 2004. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Widiasana Indonesia. Nuriana, 2007. http://www.mathematic-jurnal. Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Video Compact Disk dalam Pembelajaran Matematik,. download 16 Maret 2007 Poerwanti, E., dan Widodo, N. 1998. Perkembangan Peserta Didik.: Pusat Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang. Rozi, MF. 2005, Kontroversi Bisnis MLM. Yogyakarta: Penerbit Pilar Humania Riduan, 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Penerbit Alfabeta ----------, 2007. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jaluf (Path analysis). Bandung: Penerbit Alfabeta Saputra, A, 2003. Future Of Education (Masa Depan Pendidikan). Alih bahasa. Lucky Publishers, P.O. Box 238, Batam Centre. Silberman, M. 2001. Active Learning. Yogyakarta: Penerbit Yappendis. Sudjana, 1989. Metoda Statistika, Bandung. Penerbit: Tarsito. Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, N dan Ulung Laksamana. 2004. Menyusun Karya Tulis Ilmiah Untuk Memperoleh Angka kredit, Bandung. Penerbit: Sinar Baru Algesindo. Sukestiyarno 2004. Analisis Data dengan SPS. Modul Kuliah SPSS. Semarang: Penerbit Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
77
Sugiyono, 2002. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Penerbit CV. Alfabeta. Sobel, M. 2004. Mengajar Matematika Sebuah Buku Sumber Alat Peraga, Aktivitas, dan Strategi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Tim MKPBM Jurusan Matematika UPI. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Penerbit ITB Bandung. Tim Nuansa Aulia. 2005. Sistem Pedidikan Nasional (SISDIKNAS), Bandung: Penerbit CV Nuansa Aulia Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia. Wijaya, A. 2005. Pemanfaatan Komputer sebagai Alat Bantu Pembelajaran Matematika di SMA. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Lampiran 1 DESAIN CD INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN LOGIKA MATEMATIKA Materi Pokok
: Logika Matematika
Jenjang Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Kelas/Semester
: X/2
Bentuk
: CD Interaktif
Alat dan Bahan
: 1. Komputer 2. CD
Desain CD Interaktif
No.
: CD Interaktif dengan Narasi dan Musik.
VISUALISASI
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
Cover Depan di iringi musik instrumentalia
relatif
LOGIKA MATEMATIKA Matematika SMA/MA Kelas X Semester 2
1
Berdasarkan Kurikulum STANDAR ISI MUH. TOHA NIM.4101506026
BEFORE NEXT
Pilihan menu diiringi musik instrumentalia
2
No.
VISUALISASI
NARASI/MUSIK 78
Relatif
DURASI
79
(Menit)
0,5
3
Dubing suara
4
Dubing suara
0,55
5
Dubing
1
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
No.
VISUALISASI
80
6
Dubing
0,6
7
Dubing
1
8
Dubing
1
No. 9
VISUALISASI
NARASI/MUSIK Dubing
DURASI (Menit) 1
81
10
Dubing
1,1
11
Illustrasi
relatif
82
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
12
Dubing
1,3
13
Dubing
1,5
14
Dubing
1
No.
VISUALISASI
83
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
15
Dubing
1
16
Dubing
1
17
Dubing
0,5
No.
VISUALISASI
84
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
18
Dubing
1,5
19
Dubing
1,5
20
Dubing
1
No.
VISUALISASI
85
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
21
Dubing
1
22
Dubing
0,5
23
Dubing
1,5
No.
VISUALISASI
86
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
24
Dubing
1,5
25
Dubing
0,5
26
Dubing
2
No.
VISUALISASI
87
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
27
Contoh – contoh soal
relatif
28
Dubing
2
29
Dubing
2
No.
VISUALISASI
88
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
30
Dubing
2,5
31
Dubing
2
32
Dubing
1
No.
VISUALISASI
89
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
33
Dubing
1
34
Dubing
2
35
Dubing
2
No.
VISUALISASI
90
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
36
Alternatif jawaban Soal 3 benar
Relatif
37
Alternatif jawaban Soal 3 salah
relatif
38
Kunci jawaban soal 3
relatif
No.
VISUALISASI
91
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
39
Materi untuk menjawab soal no.3
1
40
Soal 4
relatif
41
Alternatif jawaban soal 4 benar
relatif
No.
VISUALISASI
92
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
42
Alternatif jawaban soal 4 salah
relatif
43
Kunci jawaban soal 4
relatif
44
Materi untuk menjawab soal 4
relatif
No.
VISUALISASI
93
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
45
Soal 5
relatif
46
Alternatif jawaban soal 5 benar
Relatif
47
Alternative jawaban soal 5 salah
relatif
No.
VISUALISASI
94
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
48
Kunci jawaban soal 5
Relatif
49
Soal 6
relatif
50
Alternatif jawaban soal 6 benar
relatif
No.
VISUALISASI
95
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
51
Alternatif jawaban soal 6 salah
relatif
52
Kunci jawaban soal 6
relatif
53
Soal 7
relatif
No.
VISUALISASI
96
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
54
Alternatif jawaban soal 7 benar
relatif
55
Alternatif jawaban soal 7 salah
relatif
56
Kunci jawaban soal 7
Relatif
No.
VISUALISASI
97
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
57
Soal 8
relatif
58
Alternatif jawaban soal 8 benar
relatif
59
Alternatif jawaban soal 8 salah
relatif
No.
VISUALISASI
98
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
60
Kunci jawaban soal 8
relatif
61
Soal 9
relatif
62
Alternatif jawaban soal 9 benar
relatif
No.
VISUALISASI
99
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
63
Alternatif jawaban soal 9 salah
relatif
64
Kunci jawaban soal 8
relatif
65
Soal 10
relatif
No.
VISUALISASI
100
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
Alternatif jawaban soal 10 benar
relatif
67
Alternatif jawaban soal 9 salah
relatif
68
Kunci jawaban soal 10
relatif
No.
66
VISUALISASI
101
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
69
Soal 11
relatif
70
Alternatif jawaban soal 11 benar
relatif
71
Alternatif jawaban soal 11 salah
relatif
No.
VISUALISASI
102
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
72
Kunci jawaban soal 11
relatif
73
Soal 12
relatif
74
Alternatif jawaban soal 12 benar
relatif
No.
VISUALISASI
103
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
75
Alternatif jawaban soal 12 salah
relatif
76
Kunci jawaban soal 12
relatif
77
Soal 13
relatif
No.
VISUALISASI
104
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
78
Alternatif jawaban soal 13 benar
relatif
79
Alternatif jawaban soal 13 salah
relatif
80
Kunci jawaban soal 13
relatif
No.
VISUALISASI
105
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
81
Soal 14
relatif
82
Alternatif jawaban soal 14 benar
relatif
83
Alternatif jawaban soal 14 salah
relatif
No.
VISUALISASI
106
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
84
Kunci jawaban soal 14
relatif
85
Soal 15
relatif
86
Alternatif jawaban soal 15 benar
relatif
No.
VISUALISASI
107
NARASI/MUSIK
DURASI (Menit)
87
Alternatif jawaban soal 15 salah
relatif
88
Kunci jawaban soal 15
relatif
No.
VISUALISASI
108 Lampiran 2 LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan: Logika Matematika Kelas/Semester : X-3 / 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Nama ADHITYA YANIARSO P ADITYA AMELIANA AL KURIYAH ANI YULIANINGSIH ANITALIA P SARI ASEP ADE PUTRA IR CANDRA GIANTO R DEDE NURAMALIYAH DWI MARGI P DWI UTARININGSIH ENRICO OKTOABRIAN P FANI ARIFIYATUN HALIFAH PRAFITRI IMAM FAUZI INAYAH INDAH PURNAMA P INGGA NIZARSANDRIA JOKO KHAERUDIN KHOTIBUROKHMAN LIA ARMILASARI LIZZA ALVIONITA MOH.ARGIL R MOH.SOLEH MUKTAR WAHYUDI NURUL DHAENTHY F OKI MEYLANDA PRASETYO AJI S PUPUN NUR A RICHARD SIMBOLON RIKA PUTRI ARUMBA ROSYALINA SOFYAN JOKO P SYARIFATUL IZZA TANTI PARYANAH WINARTO WINDA WAHYU N YESINTA MONA A YUNI ADAM
Kode No
A. Reaksi Tugas 1 2 3 4
B. Awal Pembelajaran 1 2 3 4
C. Proses Pembelajaran 1
2
3
4
5
6
D. Penutup 7
8
A1 B D2 E6 B1 A5 E2 A4 B5 C1 D1 B4 E1 A3 A2 B3 C C7 A7 D7 C6 D C5 D5 E5 A6 C4 C3 D3 B6 A B2 B7 E D4 E3 D6 C2 E4
Guru Mata Pelajaran
Brebes, Guru Pengamat I
MUH.TOHA, SP.d
Drs. MASRUKHI SITI ROKHMAH,S.Pd
Pengamat 2
1
2
3
4
109
Lampiran 3
INDIKATOR INSTRUMEN KEAKTIFAN A. Reaksi Tugas 1.Tugas belajar mandiri melalui CD Skor 1: Tidak sempat membuka dan mempelajari CD Skor 2: Mempelajari sebagian terbukti dengan sedikitnya ringkasan Skor 3: Mempelajari sebagian besar terbukti dengan ringkasan yang belum lengkap Skor 4: Mempelajari secara utuh terbukti adanya ringkasan materi terstruktur Skor 5: Mempelajari secara utuh terbukti dengan ringkasan yang lengkap dan sistematis 2.Tugas membuat daftar pertanyaan (yang belum dia fahami) Skor 1 tidak membuat daftar pertanyaan Skor 2 membuat sekedarnya hanya memenuhi tugas Skor 3 daftar pertanyaan memenuhi syarat Skor 4 daftar pertanyaan cukup berbobot/berkualitas Skor 5 daftar pertanyaan menyeluruh sistematis dan berkualitas 3. Membuat rangkuman materi setelah belajar melalui CD Skor 1 (jelek sekali), 2 (Jelek), 3 (cukup), 4(baik), 5 (baik sekali) 4. Menyelesaikan soal PR Skor 1 tidak dikerjakan Skor 2 dikerjakan sekedar memenuhi tugas Skor 3 dikerjakan dengan baik hanya beberapa nomor Skor 4 dikerjakan dengan baik semua nomor Skor 5 dikerjakan dengan baik semua nomor dan sistematis B. Awal pembelajaran 1.Emosional siswa dalam mengoperasikan CD skor 1 belum mengoperasikan CD karena sukar skor 2 sudah dilihat tapi bersikap biasa asal jalankan tugas skor 3 dilihat seluruhnya dengan ekspresi terkesan melihat tampilan skor 4 dilihat dengan perasaan senang terbukti dengan hadirnya komentar/ pertanyaan skor 5 dilihat, terpancar rasa ingin tahu, dan banyak komentar 2. Siswa mengikuti jalannya pembelajaran Skor 1 sama sekali tidak serius mengikuti pembelajaran Skor 2 Sedikit mengikuti pembelajaran
110
Skor 3 Mengikuti jalannya pembelajaran tapi banyak tidak fokus Skor 4 Mengikuti jalannya pembelajaran tapi kadang tidak fokus Skor 5 Mengikuti jalannya pembelajaran dengan focus sampai akhir 3.Siswa dapat membuat daftar pertanyaan skor 1: 0 pertanyaan, 2: 1 pertanyaan, 3: 2-3 pertanyaan, 4: 4-5 pertanyaan, 5: > 5 pertanyaan 4. Siswa mengungkapkan pendapat Skor 1 sama sekali tidak pernah mengemukakan pendapat Skor 2 Mengemukakan pendapat dengan bahasa sepotong-potong Skor 3 Mengemukakan pendapat yang sudah baik tapi belum terkoordinir Skor 4 Mengemukakan pendapat pada poinnya langsung Skor 5 Mengemukakan pendapat langsung, tegas, dan sistematis C. Proses pembelajaran 1. Mampu mengungkapkan pendapat dengan menunjuk jari Skor 1 (0x), 2 (1x), 3 (3x), 4 (4x), 5 (5x) 2. Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan Skor 1 (0x), 2 (1x), 3 (3x), 4 (4x), 5 (5x) 3. Mampu memunculkan ide alternatif jawaban Skor 1 (0x), 2 (1x), 3 (3x), 4 (4x), 5 (5x) 4. Mampu menunjukkan jawaban yang dibuat secara tertulis Skor 1 (0x), 2 (1x), 3 (3x), 4 (4x), 5 (5x) 5. Mampu mengajukan pertanyaan Skor 1 (0x), 2 (1x), 3 (3x), 4 (4x), 5 (5x) 6. Mampu menjawab pertanyaan Skor 1 (0x), 2 (1x), 3 (3x), 4 (4x), 5 (5x) 7. Adanya kerjasama antar sesama anggota kelompok Skor 1 (hanya mendengarkan saja), 2 (mengiyakan jawaban teman), 3 (mendominasi diskusi), 4 (mampu mengkoordinir teman), 5 (mampu mengatur dan mengarah teman) 8. Memberi kesempatan teman kelompok untuk aktif Skor 1 (tidak memberi kesempatan), 2 (memberi waktu pada teman), 3 (mempersilakan teman susuai urutan dalam diskusi), 4
111
(mendorong teman agar mau mengemukakan pendapat), 5 (membantu teman agar mau mengemukakan pendapat D. Penutup 1. Bersikap mau mengkomunikasikan jawaban skor 1 (tidak dapat mengkomunikasikan), 2 (kurang dapat mengkomunikasikan dengan jelas), 3 (dapat mengkomunikasi dengan sedikit kurang jelas), 4 (dapat mengkomunikasi dengan jelas tapi kurang sistematis), 5 (mengkomunikasi dengan sangat jelas dan sistematis). 2. Bersikap berani memunculkan alternatif jawaban skor 1 ( tidak dapat memunculkan alternatif jawaban), 2 (kurang dapat memunculkan alternatif jawaban), 3 (memunculkan alternatif jawaban secara sederhana), 4 (memunculkan alternatif jawaban dengan tepat jelas), 5 (memunculkan alternatif jawaban dengan tepat dan jelas). 3. Bersikap terkonsentrasi pada pembahasan masalah skor 1 (tidak dapat terkonsentrasi), 2 (terkonsentrasi tetapi pasif), 3 (terkonsentrasi dan cukup aktif), 4 (terkonsentrasi dan aktif), 5 (terkonsentrasi dan sangat aktif) 4. Bersikap mau membuat hasil diskusi skor 1 (tidak menyusun hasil), 2 (menyusun hasil asal saja), 3 (menyusun hasil berkualitas cukup), 4 ( menyusun hasil kualitas baik), 5 (menyusun hasil baik dan disharingkan dengan teman)
112 Lampiran 4 LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN PROSES SISWA Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan: Logika Matematika Kelas/Semester : X-3 / 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Nama
Kode No
ADHITYA YANIARSO P ADITYA AMELIANA AL KURIYAH ANI YULIANINGSIH ANITALIA PURNAMA S ASEP ADE PUTRA IR CANDRA GIANTO R DEDE NURAMALIYAH DWI MARGI P DWI UTARININGSIH ENRICO OKTOABRIAN FANI ARIFIYATUN HALIFAH PRAFITRI IMAM FAUZI INAYAH INDAH PURNAMA P INGGA NIZARSANDRIA JOKO KHAERUDIN KHOTIBUROKHMAN LIA ARMILASARI LIZZA ALVIONITA MOH.ARGIL R MOH.SOLEH MUKTAR WAHYUDI NURUL DHAENTHY F OKI MEYLANDA PRASETYO AJI S PUPUN NUR A RICHARD SIMBOLON RIKA PUTRI ARUMBA ROSYALINA SOFYAN JOKO P SYARIFATUL IZZA TANTI PARYANAH WINARTO WINDA WAHYU N YESINTA MONA AGUST YUNI ADAM
A. operasi CD 1 2 3
B. Multi Level learning 1 2 3 4 5
C. Proses Pembelajaran 1
2
3
4
5
6
7
8
A1 B D2 E6 B1 A5 E2 A4 B5 C1 D1 B4 E1 A3 A2 B3 C C7 A7 D7 C6 D C5 D5 E5 A6 C4 C3 D3 B6 A B2 B7 E D4 E3 D6 C2 E4
Guru Mata Pelajaran
Brebes, Guru Pengamat I
MUH.TOHA, SP.d
Drs. MASRUKHI SITI ROKHMAH,S.Pd
Pengamat 2
9
10
11
12
113 Lampiran 5
INDIKATOR INSTRUMEN KETERAMPILAN PROSES I. Ketrampilan dalam mengoperasikan CD 1. Terampil menggunakan computer berupa software Skor 1 : tidak dapat menggunakan computer Skor 2 : pernah menggunakan computer sekarang perlu belajar lagi Skor 3 : sudah dapat mengoperasikan computer bila petunjuk jelas atau dibantu Skor 4 : dapat mengoperasikan paket dengan sendirinya Skor 5 : sudah biasa menggunakan computer apalagi CD pembelajaran tanpa rintangan 2. Terampil mengoperasikan CD interaktif untuk belajar mandiri Skor 1 : Belum atau tidak mengoperasikannya Skor 2 : mengoperasikan sebagian banyak alasan Skor 3 : mengoperasikan asal menjalankan tugas Skor 4 : mengoperasikan dengan baik terbukti dengan adanya rangkuman saja Skor 5 : menyelesaikan dengan baik terbukti ada rangkuman dan daftar pertanyaan 3. Keterampilan melaksanakan cara kerja sesuai petunjuk CD Skor 1 : Tidak dapat melaksanakan cara kerja CD Skor 2 : dapat melaksanakan tetapi banyak kesalahan Skor 3 : dapat melaksanakan banyak dibantu oleh teman Skor 4 : dapat melaksanakan cara kerja dengan baik Skor 5 : dapat melaksanakan cara kerja dengan baik ad aide lebih cepat lebih baik II. Keterampilan dalam Multi Level Learning 1. Terampil menyampaikan / menerima materi dalam kelompok MLL Skor 1 : Tidak dapat menyampaikan/ menerima materi Skor 2 : Asal menyampaikan/menerima materi Skor 3 : Menyampaikan/menerima materi tidak lengkap Skor 4 : menyampaikan/menerima materi lengkap Skor 5 : menyampaikan/menerima materi lengkap dengan inovasi 2. Terampil menyusun/mengajukan masalah Skor 1 : Tidak ada ide dan terkesan acuh Skor 2 : cukup mengikuti atau mengiyakan saja Skor 3 : mengikuti dan sedikit muncul masalah Skor 4 : ada inisiatif siap bila diberi kesempatan, masalah usulannya cukup baik
114
Skor 5 : ada inisiatif dan mampu mengkoordinir dan menghidupkan diskusi 3. Terampil menjawab atau melontarkan pertanyaan Skor 1 : tidak ada ide dalam diskusi Skor 2 : menjawab bila ditanya, bertanya bila diminta Skor 3 : kadang Tanya kadang menjawab pertanyaan teman Skor 4 : mampu melahirkan pertanyaan, dan siap menjawab pertanyaan dengan benar Skor 5 : siap Tanya jawab dan menghidupkan jalannya tanya jawab 4. Terampil menyajikan hasil resume MLL Skor 1 : Tidak berani atau pasif dalam MLL Skor 2 : takut enggan menyajikan, dan menyilahkan temannya Skor 3 : siap menyajikan karena diminta, sajiaannya biasa Skor 4 : menyajikan dengan baik, yang belum ada kesempatan nampak siap Skor 5 : seperti skor 4 tapi ada kemampuan menghidupkan MLL 5. Keterampilan menyajikan media dalam MLL Skor 1 : tidak ada media lain selain CD Skor 2 : ada media lain selain CD missal kertas, alat sederhana Skor 3 : ada media lain selain CD sedikit membantu teman menangkap konsep Skor 4 : ada media lain baik untuk digunakan Skor 5 : ada media lain baik dan mendukung jalannya MLL III. Partisipasi dalam Proses pembelajaran 1. Mengikuti jalannya pembelajaran Skor 1= tidak ada semangat Skor 2= ada semangat tetapi bersikap acuh Skor 3= ada semangat tetapi bila ada dorongan Skor 4= ada semangat nampak normal Skor 5=ada semangat nampak senang belajar dengan cara yang diberikan 2. Membuat catatan penting materi pembelajaran Skor 1= tidak ada usaha mencatat dan tidak mendengarkan Skor 2= tidak ada usaha mencatat tetapi mendengarkan Skor 3= mencatat tetapi tidak lengkap Skor 4= mencatat lengkap Skor 5= mencatat lengkap dengan ada tambahan keterangan penting 3. Menyelesaikan tugas Skor 1: tidak menyelesaikan tugas Skor 2= menyelesaikan tugas hanya sebagian saja Skor 3= menyelesaikan tugas tetapi tidak tepat waktu
115
Skor 4= menyelesaikan tugas dengan tepat waktu Skor 5=menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan nampak berhasil baik 4. Kesiapan menghadapi masalah dalam belajar Skor 1= tidak ada kemauan menyelesaikan masalah Skor 2= ada kemauan tetapi cepat menyerah Skor 3= ada kemauan menyelesaikan masalah bila di dorongdorong Skor 4= ada kemauan nampak normal Skor 5= ada kemauan siap menghadapi tantangan 5. Berani menyajikan hasil diskusi Skor 1= tidak berani atau pasif dalam diskusi Skor 2= takut menyajikan walaupun sebenarnya dia juga mampu Skor 3= siap menyajikan karena diminta, sajiannya biasa saja Skor 4= mampu melahirkan pertanyaan, dan siap menjawab pertanyaan dengan benar Skor 5= seperti skor nomor 4 ada kemampuan menghidupkan jalannya diskusi 6. Membuat daftar pertanyaan Skor 1= tidak membuat daftar pertanyaan Skor 2= membuat asal memenuhi tugas Skor 3= daftar pertanyaan memenuhi syarat Skor 4= daftar pertanyaan cukup berkualitas Skor 5= daftar pertanyaan berkualitas dan menyeluruh 7. Kualitas pertanyaan Skor 1= jelek sekali/asal-asalan Skor 2= pertanyaan sama persis apa yang ada dalam contoh Skor 3= mengembangkan materi 1/2 bagian Skor 4= mengembangkan materi 2/3 bagian Skor 5= mengembangkan materi semua 8. Cara menjawab dan melontarkan pertanyaan Skor 1= tidak ada ide dalam diskusi Skor 2= menjawab bila ditanya, bertanya bila diminta Skor 3= kadang bertanya kadang menjawab pertanyaan teman Skor4=mampu melahirkan pertanyaan, dansiap menjawab pertanyaan dengan benar Skor 5= siap tanya jawab dan mampu menghidupkan jalannya tanya jawab 9. Mampu menyusun dan mengajukan masalah Skor 1: tidak dapat menyusun dan mengajukan masalah Skor 2: dapat menyusun dan mengajukan masalah asal saja Skor 3: dapat menyusun dan mengajukan masalah dengan cukup
116
Skor 4: dapat menyusun dan mengajukan masalah dengan baik Skor 5: dapat menyusun dan mengajukan masalah dengan baik dan terstuktur 10. Mampu memunculkan ide alternatif jawaban Skor 1: tidak dapat memunculkan alternatif jawaban Skor 2: dapat memunculkan alternatif jawaban kurang tepat Skor 3: dapat memunculkan alternatif jawaban secara sederhana Skor 4: dapat memunculkan alternatif jawaban dengan tepat Skor5: dapat memunculkan alternatif jawaban dengan tepat dan jelas 11. Mampu dan konsentrasi pada pembahasan masalah Skor 1: tidak dapat terkonsentrasi Skor 2: terkonsentrasi tetapi pasif Skor 3: terkonsentrasi dan cukup aktif Skor 4: terkonsentrasi aktif Skor 5: terkonsentrasi sangat aktif 12. Mampu dan mau menunjukan hasil jawaban secara tertulis Skor 1: tidak mampu menunjukan hasil jawaban Skor 2: mampu menunjukan hasil jawaban asal saja ( salah) Skor3: mampu menunjukan hasil jawaban cukup (benar tetapi belum selesai) Skor 4: mampu menunjukan hasil jawaban benar Skor 5: mampu menunjukan hasil jawaban benar dan selesai tepat waktu
117
Lampiran 6
LEMBAR KERJA SISWA Satuan Pendidikan Mata pelajaran Pokok Bahasan Kelas / Program Semester Tahun Pelajaran
: SMA Negeri 3 Brebes : Matematika : LOGIKA MATEMATIKA :X/: 2 (dua) : 2007 / 2008
Kompetensi Dasar: 1. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. 2. Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan. 3. Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan yang berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah. Indikator: siswa dapat : • Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor • Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor • Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk • Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan majemuk • Memeriksa kesetaraan antara dua pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor • Membuktikan kesetaraan antara dua pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor • Membuat pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor • Memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip logika matematika. • Menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan.
SOAL : I. Diantara kalimat berikut manakah yang merupakan pernyataan, tentukan pula nilai kebenarannya (benar atau salah) a. 2 adalah bilangan prima. b. Tuti mempunyai wajah yang cantik. c. Apakah dua garis sejajar tidak berpotongan?
118
Penyelesaian: a. Himpunan bilangan Prima = {...,....,....,...} Jadi ”2 adalah bilangan prima” merupakan ................... yang ........ . b. Ukuran cantik adalah ukuran yang relatif, jadi ”Tuti mempunyai wajah yang cantik” merupakan .......................................... . c. Kalimat tanya merupakan kalimat yang masih memerlukan jawaban, jadi ”Apakah dua garis sejajar tidak berpotongan” merupakan ............................... . II. Diberikan kalimat terbuka 3 – 4x = – 9 dengan x peubah pada bilangan real R. Tentukan nilai pengganti x sehingga menjadi pernyataan yang bernilai: a. Benar, b. Salah. Penyelesaian: a. 3 – 4x = – 9 ⇔ – 4x = –9 +.... ⇔ – 4x = ...... ⇔x=
12 4
⇔x=
...... ......
b. 3 – 4x = – 9, jika x ≠
..... , maka pernyataan menjadi salah. .....
III. Tentukan nilai kebenaran dari p V (qΛr) ? Penyelesaian: p B B B B S
q B B S S B
R B S B S B
qΛ r
P V (qΛr)
119
S S S
B S S
S B S
IV. Pada kondisi arus yang bagaimana jika suatu rangkaian dialiri listrik maka lampu akan menyala ? Penyelesaian: p Q 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
r 1 0 1 0 1 0 1 0
qΛr 1
p V (q Λ r)
Arus
V. Tentukan negasi dan nilai kebenaran dari pernyataan berikut ini: a. Segitiga lancip adalah segitiga yang salah satu sudutnya kurang dari atau sama dengan 90º. b. Sin 315º bernilai negatif. c. Jumlah akar persamaan kuadrat 2x²- 14x+ 20 = 0 adalah 4. Penyelesaian: a. Sudut lancip : 00 < α < ....... 0 , p : Segitiga lancip adalah segitiga yang salah satu sudutnya kurang dari atau sama dengan 90º.
(Nilai
kebenarannya ........). ~ p: ............................... segitiga lancip adalah segitiga yang salah satu sudutnya kurang dari atau sama dengan 90º. (Nilai kebenarannya..........). b. Sudut dikuadran IV yaitu 2700 < α < ....... 0, pada kuadran IV hanya ............ dan secan saja yang positif.
120
p : Sin 315º bernilai negatif.
(Nilai kebenarannya
........). ~ p: ............................... Sin 315º bernilai negatif.
(Nilai
kebenarannya.........). c. 2x2 – 14x+ 20 = 0 ⇔ (2x – ...)(x – 5) = 0 ⇔ 2x = ....
V x = .....
⇔ x1 = .... dan x2 = …. P : Jumlah akar persamaan kuadrat 2x²- 14x+ 20 = 0 adalah 4. (Nilai kebenarannya ........). ~ p: ............................... Jumlah akar persamaan kuadrat 2x²- 14x+ 20 = 0 adalah 4. (Nilai kebenarannya.........). VI. Tentukan nilai x agar kalimat ”(2x+1 = 1) Λ 5 adalah bilangan prima” bernilai : a. Benar b. Salah Penyelesaian: Misal : p = (2x+1 = 1).
Æ akan bernilai benar jika x = ..... .
q = 5 adalah bilangan prima. Æ adalah pernyataan bernilai ......... . a. Agar p Λ q bernilai benar maka x harus sama dengan ….. . b. Agar p Λ q bernilai salah maka x harus .......... sama dengan ….. .
VII. Tentukan nilai x agar kalimat x²- 4 = 0 V 3 – (-3) = 0 bernilai salah? Penyelesaian: Misal : p = x²- 4 = 0
Æ akan bernilai benar jika x = .... atau x =
.... . q = 3 – (-3) = 0.
Æ adalah pernyataan bernilai ......... .
121
Agar p V q bernilai salah maka x harus .......... sama dengan ….. atau .... . VIII. Diketahui p: x² - 1 = 0 dan q: (-2) x 5 = -10. Tentukan x agar p ⇒ q bernilai benar Penyelesaian: p: x2 – 1 = 0
Æ akan bernilai benar jika x = ... atau x = ... .
q: (-2) x 5 = - 10
Æ adalah pernyataan bernilai ..................... .
Jadi agar p ⇒ q bernilai benar, maka nilai x harus sama dengan ........... atau ......... . IX.
Tentukan nilai x agar 4x - 5 =19 ⇔ 6 adalah bilangan genap, bernilai : a. Benar b. Salah Penyelesaian: Misal : p = 4x - 5 =19
Æ akan bernilai benar jika x = ..... .
q = 6 adalah bilangan genap. Æ adalah pernyataan bernilai ......... . a. Agar p ⇔ q bernilai benar maka x harus sama dengan ….. . b. Agar p ⇔ q bernilai salah maka x harus .......... sama dengan ….. . X.
Tunjukan dengan tabel kebenaran bahwa [(p ⇒ q) ⇒ p] ⇒ p adalah tautologi. Penyelesaian: p Q p⇒q (p ⇒ q) ⇒ p [(p ⇒ q) ⇒ p] ⇒ p B B B B B S S B S B S S B Karena nilai kebenaran ......................................, maka .............................. .
XI.
Tunjukkan sifat komutatif dan hukum De’Morgan pada logika matematika dengan tabel kebenaran!
122
Penyelesaian: p B B S S
q B S B S
pVq B
(1)
qVp
~ (pVq)
B
S
(2)
(3)
~p Λ ~q
~ (pΛq)
(4)
(5)
(6)
Dari tabel diatas tampak:
(1) = ....... , jadi berlaku sifat
............................ . ...... = (4) dan (5) = ....... , jadi berlaku hukum .............................. . XII.
Buatlah negasi, konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berikut
ini: a. Jika ABCD persegi panjang, maka AB = CD b. Jika tan x = 1, maka sin x = cos x. Penyelesaian: a. Negasi
: ABCD persegi panjang dan
.............................................. . Konvers
: Jika
……………………………………………………… . Invers
: Jika
…………………………………………………...…. . Kontraposisi
: Jika
……………………………………………………… . b. Negasi
: tan x = 1 dan
..................................................................... .
~p V ~q
123
Konvers
: Jika
……………………………………………………… . Invers
: Jika
…………………………………………………...…. . Kontraposisi
: Jika
……………………………………………………… .
XIII.
Tunjukkan dua pernyataan berikut ini ekuivalen: p ⇒ ( q ⇒ r) ekuivalen dengan (pΛq) ⇒ r Penyelesaian: p B B B B S S S S
q B B S S B B S S
r B S B S B S B S
q⇒ r
pΛq
p ⇒ ( q ⇒ r)
(pΛq) ⇒ r
Jadi p ⇒ ( q ⇒ r) ......................................... dengan (pΛq) ⇒ r. XIV. a. Periksalah penarikan kesimpulan berikut sah: p1: jika Carli seorang PNS, maka ia mendapat gaji bulanan p2: jika Carli mendapat gaji bulanan, maka ia hidup bahagia K : Jika Carli seorang PNS, maka ia hidup bahagia b. Dengan tabel kebenaran, periksalahsah atau tidaknya tiap argumentasi berikut: p1:~q ⇒ p p2: q V ~p K :q
124
Penyelesaian: a. Misal:
p = Carli seorang PNS q = ia mendapat gaji bulanan r = ia hidup bahagia
jadi
p1 : p
⇒
q
p2 : ..... ⇒ ...... K : .....
⇒ ......
Karena penarikan kesimpulan diatas mengikuti aturan ......................, maka penarikan kesimpulan ................. . b. Tabel kebenaran sebagai berikut: p B
q B
~p ~q ~q ⇒ p S S B
q V ~p B
(~q ⇒ p)Λ(qV~p) B
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: SELAMAT BEKERJA ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
[(~q ⇒ p)Λ(qV~p)] ⇒ q B
125
Lampiran 7 UJI KOMPETENSI Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / Hari / Tanggal : Rabu, 6 Februari 2008 Waktu : 07.00 – 08.30 ( 90 menit ) Petunjuk : Pilihlah jawaban a, b, c, d, atau e yang menurut anda benar dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar jawab yang telah disediakan. 1. Diantara kalimat berikut yang merupakan pernyataan adalah ...... a. 2x – 5 = 7 b. bunga itu indah dipandang c. dua garis sejajar pasti tidak berpotongan d. apakah besok mulai libur sekolah? e. bapak orang tersibuk di dunia 2. Nilai x dari: 7x – 2 = – 9 akan menjadi pernyataan yang benar adalah ... a. x = – 2 c. x ≠ – 2 e. x ≠ 1 b. x = – 1 d. x ≠ – 1 3. Pernyataan yang ekuivalen (setara) dengan ”Ani siswa yang tidak rajin dan juga tidak pandai” adalah ... a. tidak benar Ani siswa yang rajin dan pandai b. tidak benar Ani siswa yang rajin atau pandai c. ani siswa yang tidak rajin dan pandai d. ani siswa yang rajin atau tidak pandai e. ani siswa yang tidak rajin atau juga tidak pandai 4. Yang ekuivalen (setara) dengan pernyataan ∼p→q adalah pernyataan : …. a. p∨q
c. p∨∼q
b. ∼p∨q
d. ∼p∧q
e. p∧∼q
5. Ingkaran pernyataan : Semua siswa menganggap matematika sukar, adalah … a. beberapa siswa menganggap matematika sukar b. semua siswa menganggap matematika mudah c. ada siswa yang menganggap matematika tidak sukar d. tidak seorangpun siswa menganggap matematika sukar e. ada siswa tidak menganggap matematika mudah 6. Negasi atau ingkaran dari ”Jika harga barang naik maka permintaan turun” adalah ... a. jika harga barang tidak naik maka permintaan tidak turun b. jika harga barang tidak naik maka permintaan turun c. jika harga barang naik maka permintaan tidak turun
126
d. harga barang naik dan permintaan tidak turun e. harga barang tidak naik dan permintaan turun 7. Jika pernyataan p bernilai salah dan pernyataan q bernilai benar maka pernyataan berikut bernilai salah, adalah :…. a. p∨q
c. ∼p∨∼q
b. ∼p∧q
d. ∼p→∼q
e. p→q
8. Pernyataan “Jika x2+x – 12 = 0, maka x2 + 2x < 10” bernilai salah, untuk nilai x sama dengan .... a. x = – 4
c. x = 2
b. x = – 3
d. x = 3
e. x = 4
9. Tabel kebenaran dari (p Λ q) ⇔ (~p V ~q) adalah ... a. BSSB
c. SSSB
b. BBBS
d. BBBB
e. SSSS
10. “Jika persediaan barang melimpah maka harga barang turun.” Inversnya adalah …. a. jika harga barang turun maka persediaan barang melimpah b. jika harga barang tidak turun maka persediaan barang tidak melimpah c. tidak benar bahwa jika persediaan barang melimpah maka harga barang turun d. jika persediaan barang tidak melimpah maka harga barang tidak turun e. jika persediaan barang tidak melimpah maka harga barang turun 11. Konvers dari implikasi “ Jika x – 3 = 0, maka x2 – 4x + 3 = 0” adalah ... a. jika x – 3 ≠ 0, maka x2 – 4x + 3 = 0 b. jika x – 3 = 0, maka x2 – 4x + 3 ≠ 0 c. jika x2 – 4x + 3 = 0, maka x – 3 = 0 d. tidak benar bahwa jika x – 3 = 0, maka x2 – 4x + 3 = 0 e. tidak benar bahwa Jika x2 – 4x + 3 = 0, maka x – 3 = 0
12. Kontrapositif dari implikasi p Æ (q Λ r) adalah …. a. ( q Λ r) Æ p d. (~qV~r) Æ~p b. ~pÆ(~q Λ ~r) e. (~q Λ ~r) Æ ~p c. ~ p Æ (~qV~r)
127
13. Premis 1 habis dibagi 3.
: Jika suatu bilangan habis dibagi 6, maka bilangan itu
Premis 2
: 60 habis dibagi 6.
Kesimpulan
: 60 habis dibagi 3.
Menarik kesimpulan dengan cara seperti tersebut diatas disebut ... a. modus ponens
d. Kontraposisi
b. modus tollens
e. Konvers
c. silogisme 14. Diketahui suatu pernyataan : 1. Hari ini turun hujan atau Ani pergi ke pasar. 2. Jika Ani sedang sakit, maka ia tidak pergi ke pasar. Kesimpulan kedua pernyataan adalah …. a. hari ini turun hujan atau Ani sehat b. ani sehat tetapi hari ini tidak turun hujan c. jika hari ini turun hujan, maka Ani sedang sakit d. jika Ani sehat, maka hari ini turun hujan e. jika hari ini tidak turun hujan, maka Ani tidak sakit 15. Diketahui (1). ~ p Æ q q ∴ p pÆ~q p ∴~q Argumentasi yang sah adalah …. a. (1) dan (3) c. (1),(2), dan (3) b. (2) dan (4) d. (1),(2), dan (4) (3).
(2) ~ p Æ q ~p ∴q (4)
pÆ~q q ∴~p
e. (2),(3), dan (4)
128 Lampiran 8 KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI Mata Pelajaran Kelas / Program Hari / Tanggal Waktu
: MATEMATIKA : X / : Rabu, 6 Februari 2008 : 07.00 – 08.30 ( 90 menit )
1. C 2. B 3. B 4. A 5. C 6. D 7. E 8. A 9. E 10.D 11.C 12.D 13.A 14.E 15.E
jumlah Norma Penilaian: Skor Nilai =
benar 15
x100
129 Lampiran 9 LEMBAR JAWAB UJI KOMPETENSI Mata Pelajaran Kelas / Program Hari / Tanggal Waktu Nama
:
Kelas
: X-
Kelompok
:
1. A
B
C
D
E
2. A
B
C
D
E
3. A
B
C
D
E
4. A
B
C
D
E
5. A
B
C
D
E
6. A
B
C
D
E
7. A
B
C
D
E
8. A
B
C
D
E
9. A
B
C
D
E
10. A
B
C
D
E
11. A
B
C
D
E
12. A
B
C
D
E
13. A
B
C
D
E
14. A
B
C
D
E
15. A
B
C
D
E
: MATEMATIKA : X / : Rabu, 6 Februari 2008 : 07.00 – 08.30 ( 90 menit )
130
Lampiran 10 HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN NO
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
11049 11054 11065 11078 11083 11088 11102 11105 11128 11132 11139 11156 11171 11186 11189 11194 11199 11212 11216 11219 11228 11237 11254 11257 11266 11285 11289 11291 11293 11308 11309 11327 11348 11365 11368 11399 11401 11404 11409
NAMA ADHITYA YANIARSO PUTRA ADITYA AMELIANA AL KURIYAH ANI YULIANINGSIH ANITALIA PURNAMASARI ASEP ADE PUTRA IRAWAN CANDRA GIANTO RAHARJO DEDE NURAMALIYAH DWI MARGI PUJININGSIH DWI UTARININGSIH ENRICO OKTOABRIAN P FANI ARIFIYATUN HALIFAH PRAFITRI IMAM FAUZI INAYAH INDAH PURNAMA PARAMITA INGGA NIZARSANDRIA JOKO KHAERUDIN KHOTIBUROKHMAN LIA ARMILASARI LIZZA ALVIONITA MOH.ARGIL ROMADLON MOH.SOLEH MUKTAR WAHYUDI NURUL DHAENTHY FAUZIAH OKI MEYLANDA PRASETYO AJI SISWANTO PUPUN NUR ANDRIYANI RICHARD SIMBOLON RIKA PUTRI ARUMBA ROSYALINA SOFYAN JOKO PRASETYO SYARIFATUL IZZA TANTI PARYANAH WINARTO WINDA WAHYUNINGSIH YESINTA MONA AGUSTIN YUNI ADAM
Lampiran 11 HASIL BELAJAR KELAS KONTROL
Nilai 93.33 73.33 46.67 80.00 80.00 86.67 86.67 53.33 93.33 40.00 80.00 53.33 53.33 46.67 93.33 93.33 46.67 53.33 86.67 53.33 46.67 80.00 93.33 73.33 46.67 60.00 86.67 46.67 60.00 66.67 53.33 40.00 60.00 66.67 46.67 93.33 60.00 86.67 53.33
131
NO
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
11058 11060 11064 11093 11106 11113 11136 11141 11148 11169 11173 10803 11178 11187 11188 11193 11203 11204 11209 11211 11213 11226 11231 11239 11241 11255 11267 11271 11283 11284 11311 11312 11317 11323 11324 11339 11356 11373 11378 11388 11400 11411
NAMA AGUS WARDI AKHMAD SYAFII H AKROM AL KHAFID AYU TRISNA ASIH DEDI PRABOWO DESI MUGIARTI EKA HERAWATI EKA YUNIATI ASTUTI ERNIATI FURIZA RAGIL BAHTIAR R HARTO KARTONO HENRI PRAWITO HUSNI ALBANA IMAM TEGUH RAHARJO IMAN KUSMANTO INDAH NURUL IMANIE Q IRFAN WAHYU SUSANTO IRWAN ADI PURWANTO ISTIGHFAROH JOHAN ARYANTO KAENUL IRFANTORO LELI OKTORINA LILI DAMAYANTI LULU ILMANUN M.AGUS ALI MUBAROK MOH.AZIZ SUSANTO MULYADI NISSA DESI ARYANTI NURUL AISYAH NURUL ALFIATUN RIKI WINAS AGASI RIN HARDIANI ALFIAN RISKA ANGGI KUSUMA W RIZKY FITRIANI RIZKY LUTFIANA T SINTA RAHMAYANI SUGIYONO TIN ROHANI TRENGGINAS RIZKI S VARTA INTAN N WINDA PUJI ASTUTI YUNITA DWI NUR H
Nilai 40.00 40.00 33.33 80.00 40.00 80.00 73.33 73.33 60.00 53.33 46.67 60.00 66.67 53.33 40.00 60.00 33.33 80.00 66.67 53.33 33.33 80.00 40.00 73.33 26.67 66.67 40.00 73.33 66.67 46.67 46.67 33.33 66.67 26.67 40.00 33.33 33.33 46.67 40.00 33.33 73.33 80.00
Lampiran 12 NILAI PENGAMATAN KEAKTIFAN DAN KETERAMPILAN PROSES
132
KELAS X-1 (EKSPERIMEN)
No
Nama siswa
1 ADHITYA YANIARSO PUTRA 2 ADITYA AMELIANA 3 AL KURIYAH 4 ANI YULIANINGSIH 5 ANITALIA PURNAMASARI 6 ASEP ADE PUTRA IRAWAN 7 CANDRA GIANTO RAHARJO 8 DEDE NURAMALIYAH 9 DWI MARGI PUJININGSIH 10 DWI UTARININGSIH 11 ENRICO OKTOABRIAN P 12 FANI ARIFIYATUN 13 HALIFAH PRAFITRI 14 IMAM FAUZI 15 INAYAH 16 INDAH PURNAMA PARAMITA 17 INGGA NIZARSANDRIA 18 JOKO 19 KHAERUDIN 20 KHOTIBUROKHMAN 21 LIA ARMILASARI 22 LIZZA ALVIONITA 23 MOH.ARGIL ROMADLON 24 MOH.SOLEH 25 MUKTAR WAHYUDI 26 NURUL DHAENTHY FAUZIAH 27 OKI MEYLANDA 28 PRASETYO AJI SISWANTO 29 PUPUN NUR ANDRIYANI 30 RICHARD SIMBOLON 31 RIKA PUTRI ARUMBA 32 ROSYALINA 33 SOFYAN JOKO PRASETYO 34 SYARIFATUL IZZA 35 TANTI PARYANAH 36 WINARTO 37 WINDA WAHYUNINGSIH 38 YESINTA MONA AGUSTIN 39 YUNI ADAM Lampiran 13
L/P
Nilai Keaktifan
L P P P P L L P P P L P P L P P L L L L P P L L L P P L P L P P L P P L P P L
79 81 56 76 67 65 92 74 86 66 84 72 69 68 91 92 82 64 76 74 78 84 86 76 76 86 76 71 74 78 86 69 88 87 69 89 78 79 81
Nilai Keterampilan proses 80 81 57 76 67 65 92 74 88 62 82 71 69 67 92 90 83 69 75 72 79 91 84 77 75 86 75 73 78 79 88 65 89 83 72 82 86 78 83
HASIL TEST IQ KELAS EKSPERIMEN
133
NO
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
11049 11054 11065 11078 11083 11088 11102 11105 11128 11132 11139 11156 11171 11186 11189 11194 11199 11212 11216 11219 11228 11237 11254 11257 11266 11285 11289 11291 11293 11308 11309 11327 11348 11365 11368 11399 11401 11404 11409
NAMA ADHITYA YANIARSO PUTRA ADITYA AMELIANA AL KURIYAH ANI YULIANINGSIH ANITALIA PURNAMASARI ASEP ADE PUTRA IRAWAN CANDRA GIANTO RAHARJO DEDE NURAMALIYAH DWI MARGI PUJININGSIH DWI UTARININGSIH ENRICO OKTOABRIAN P FANI ARIFIYATUN HALIFAH PRAFITRI IMAM FAUZI INAYAH INDAH PURNAMA PARAMITA INGGA NIZARSANDRIA JOKO KHAERUDIN KHOTIBUROKHMAN LIA ARMILASARI LIZZA ALVIONITA MOH.ARGIL ROMADLON MOH.SOLEH MUKTAR WAHYUDI NURUL DHAENTHY FAUZIAH OKI MEYLANDA PRASETYO AJI SISWANTO PUPUN NUR ANDRIYANI RICHARD SIMBOLON RIKA PUTRI ARUMBA ROSYALINA SOFYAN JOKO PRASETYO SYARIFATUL IZZA TANTI PARYANAH WINARTO WINDA WAHYUNINGSIH YESINTA MONA AGUSTIN YUNI ADAM
Nilai 115 122 110 98 115 106 110 109 106 115 115 109 115 110 115 110 122 85 98 TDK IKUT 104 122 106 106 106 106 109 110 110 106 130 115 98 122 109 110 104 115 109
Lampiran 14 ANALISIS BUTIR SOAL TES UJICOBA MATERI LOGIKA MATEMATIKA BENTUK SOAL PILIHAN GANDA NO
NIS
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
11050 11055 11062 11074 11077 11079 11081 10717 11090 11094 11115 11124 11129 11134 11140 11153 11168 11184 11185 11196 11206 11214 11229 11236 11263 11281
ADI PRASTIYO ADITYA GILANG P AKHMAD GHOZALI ANGGI SAPUTRA ANI SUSANTI ANINDITO SUGENDRO ANITA RETNO ANGGRIANI ARIS ISMAWAN ASTRI WAHYU LARASATI AZIZ AZHARI DIAH AYU RAHMAWATI DINIYAH KHUSNUL M DWI MUGIYONO EGI MURDANI SAPUTRA EKA SUSMIATI FADHEL MUHAMMAD FRIAS ADHI LESMANA IKA YUNITA NURKHOLIPAH IKHWAN SAFARI INDARWANTI ISNAENI RIZQI SYAHLITA KARTIKA UTAMI W LIA DWI MULYANI LISNAWATI MUHAMAMAD KARYONO NURKHAZIZAH
L/P L L L L P L P L P L P P L L P L L P L P P P P P L P
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
2 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0
3 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0
5 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0
6 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
7 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0
8 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0
9 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
Nomor soal 10 11 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
134
12 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
13 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0
14 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
15 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0
16 17 18 19 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
20 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
Jmlh B
skor Nilai
17 10 5 13 4 10 5 11 4 19 5 18 1 6 13 9 16 5 9 15 4 15 5 15 18 2
85,00 50,00 25,00 65,00 20,00 50,00 25,00 55,00 20,00 95,00 25,00 90,00 5,00 30,00 65,00 45,00 80,00 25,00 45,00 75,00 20,00 75,00 25,00 75,00 90,00 10,00
135 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
11299 11304 11315 11326 11331 11338 11347 11357 11363 11569 11370 11372 11377 11383 11393 11396 11413
RANI INDRIANTI S RETNO ROIKHATUL JANAH RIO PURNOMO ROESIH SAROHATUN SIGIT IMAM W SOFAN BASTIAN SUMIATI SUSILO HADI P TANTIO BACHTIAR TAUFIK MAESURIP TIARA NUR ULFANI TOTA ELAVIA ULFIAH LUTFIANI WASHADI WIDI PRASETYO ZAENAL MAARIF B VARIAN TINGKAT KESUKARAN
P P L P P L L P L L L P P P L L L
0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 13 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 22 28 26 19 22 31 19 24 32 18 35 23 26 27 30 21 27 20 24 22 496 0,3 0,2 0,2 0,3 0,3 0,2 0,3 0,3 0,2 0,2 0,2 0,3 0,2 0,2 0,2 0,3 0,2 0,3 0,3 0,3 41,302 sdg mdh sdg skr sdg mdh skr sdg mdh skr mdh sdg sdg sdg mdh skr sdg skr sdg sdg
65,00 20,00 15,00 50,00 95,00 95,00 80,00 95,00 95,00 95,00 100,00 85,00 95,00 25,00 95,00 5,00 100,00
Lampiran 15 NILAI HASIL BELAJAR, KEAKTIFAN DAN KETERAMPILAN PROSES NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
NAMA ADHITYA YANIARSO P ADITYA AMELIANA AL KURIYAH ANI YULIANINGSIH ANITALIA PURNAMASARI ASEP ADE PUTRA IRAWAN CANDRA GIANTO R DEDE NURAMALIYAH DWI MARGI PUJININGSIH DWI UTARININGSIH ENRICO OKTOABRIAN P FANI ARIFIYATUN HALIFAH PRAFITRI IMAM FAUZI INAYAH INDAH PURNAMA P INGGA NIZARSANDRIA JOKO KHAERUDIN KHOTIBUROKHMAN LIA ARMILASARI LIZZA ALVIONITA MOH.ARGIL ROMADLON MOH.SOLEH MUKTAR WAHYUDI NURUL DHAENTHY F OKI MEYLANDA PRASETYO AJI SISWANTO PUPUN NUR ANDRIYANI RICHARD SIMBOLON RIKA PUTRI ARUMBA ROSYALINA SOFYAN JOKO PRASETYO SYARIFATUL IZZA TANTI PARYANAH WINARTO WINDA WAHYUNINGSIH YESINTA MONA AGUSTIN YUNI ADAM
Lampiran 16
HASIL BELAJAR 93.33 73.33 46.67 80.00 80.00 86.67 86.67 53.33 93.33 40.00 80.00 53.33 53.33 46.67 93.33 93.33 46.67 53.33 86.67 53.33 46.67 80.00 93.33 73.33 46.67 60.00 86.67 46.67 60.00 66.67 53.33 40.00 60.00 66.67 46.67 93.33 60.00 86.67 53.33
KEAKTIFAN (X1)
KETERAMPILAN PROSES (X2)
79 81 56 76 67 65 92 74 86 66 84 72 69 68 91 92 82 64 76 74 78 84 86 76 76 86 76 71 74 78 86 69 88 87 69 89 78 79 81
80 81 57 76 67 65 92 74 88 62 82 71 69 67 92 90 83 69 75 72 79 91 84 77 75 86 75 73 78 79 88 65 89 83 72 82 86 78 83
OUTPUT KETUNTASAN BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
136
137
T-Test One-Sample Statistics N H.BELAJAR
39
Mean 67.0085
Std. Deviation 18.28557
Std. Error Mean 2.92803
One-Sample Test Test Value = 65
t H.BELAJAR
df .686
38
Sig. (2-tailed) .497
Mean Difference 2.00846
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -3.9190 7.9360
Lampiran 17 OUTPUT ANALISIS REGRESI LINIER VARIABEL KEAKTIFAN (X1) TERHADAP HASIL BELAJAR (Y)
138
Regression Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered KEAKTIFA a N
Variables Removed
b
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: H.BELAJAR Model Summary Model 1
R .527a
R Square .278
Adjusted R Square .258
Std. Error of the Estimate 15.75075
a. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN
ANOVAb Model 1
Sum of Squares 3526.567 9179.189 12705.755
Regression Residual Total
df 1 37 38
Mean Square 3526.567 248.086
F 14.215
Sig. .001a
a. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN b. Dependent Variable: H.BELAJAR Coefficients a
Model 1
(Constant) KEAKTIFAN
Unstandardized Coefficients B Std. Error -19.583 23.105 1.116 .296
Standardized Coefficients Beta .527
t -.848 3.770
a. Dependent Variable: H.BELAJAR
Lampiran 18
OUTPUT ANALISIS REGRESI LINIER
Sig. .402 .001
139
VARIABEL KETERAMPILAN PROSES (X2) TERHADAP HASIL BELAJAR (Y)
Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered KEPROSa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: H.BELAJAR
Model Summary Model 1
R R Square .476a .226
Adjusted R Square .205
Std. Error of the Estimate 16.30074
a. Predictors: (Constant), KEPROS
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2874.329 9831.426 12705.755
df 1 37 38
Mean Square 2874.329 265.714
F 10.817
Sig. .002a
a. Predictors: (Constant), KEPROS b. Dependent Variable: H.BELAJAR
Coefficientsa
Model 1
(Constant) KEPROS
Unstandardized Coefficients B Std. Error -9.889 23.526 .988 .300
Standardized Coefficients Beta .476
t -.420 3.289
a. Dependent Variable: H.BELAJAR
Lampiran 19 OUTPUT ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Sig. .677 .002
140
VARIABEL KEAKTIFAN (X1) VARIABEL KETERAMPILAN PROSES (X2) TERHADAP HASIL BELAJAR (Y)
Regression Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered KEAKTIFA N, a KEPROS
b
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: H.BELAJAR Model Summary Model 1
R R Square .532a .283
Adjusted R Square .243
Std. Error of the Estimate 15.90747
a. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN, KEPROS
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 3596.036 9109.719 12705.755
df 2 36 38
Mean Square 1798.018 253.048
F 7.105
Sig. .003a
a. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN, KEPROS b. Dependent Variable: H.BELAJAR Coefficientsa
Model 1
(Constant) KEPROS KEAKTIFAN
Unstandardized Coefficients B Std. Error -18.212 23.481 -.481 .918 1.581 .936
a. Dependent Variable: H.BELAJAR
T-Test
Standardized Coefficients Beta -.232 .746
t -.776 -.524 1.689
Sig. .443 .604 .100
141
Group Statistics
H.BELAJAR
KELAS EKSPERIMEN KONTROL
N
Mean 67.0085 53.1743
39 42
Std. Deviation 18.28557 17.39015
Std. Error Mean 2.92803 2.68336
Independent Samples Test Levene's Test for quality of Variance
F H.BELAJAEqual varian assumed Equal varian not assumed
.389
Sig. .535
t-test for Equality of Means
t 3.490
95% Confidence Interval of the Difference Mean Std. Error df Sig. (2-tailedDifferenceDifference Lower Upper 79
.001 3.83418 3.96416 5.94372 1.72464
3.483 77.783
.001 3.83418 3.97162 5.92693 1.74142
Lampiran 20 SILABUS Nama Sekolah
: SMA Negeri 3 Brebes
Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Kelas/Program
:X
Semester
:2
STANDAR KOMPETENSI:
2. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK/ PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
4.1 Menentukan nilai Logika Matematika • kebenaran dari suatu pernyataan • Pernyataan dan Nilai Kebenarannya • majemuk dan pernyataan • Pernyataan berkuantor Berkuantor • • Negasi dari suatu pernyataan
• Pernyataan
INDIKATOR •
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor
•
Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor
• • Mengidentifikasi karakteristik pernyataan majemuk berbentuk konjungsi, disjungsi dan implikasi •
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk
Membedakan pernyataan dan bukan pernyataan Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan Menentukan negasi suatu pernyataan
• Merumus nilai kebenaran dari pernyataan majemuk berbentuk konjungsi,
142
Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan majemuk
PENILAIAN Jenis: Kuiz Tugas Individu Tugas Kelompok Ulangan Bentuk Instrumen: Tes Tertulis PG Tes Tertulis Uraian
WAKTU 8 x 45’
SUMBER BELAJAR Sumber: • Buku Paket • Buku referensi lain Alat *): • Laptop • LCD • OHP
143 KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK/ PEMBELAJARAN majemuk : Nilai kebenaran dan negasinya o Konjungsi o Disjungsi o Implikasi o Biimplikasi
KEGIATAN PEMBELAJARAN disjungsi dan implikasi dengan tabel nilai kebenaran • Menentukan nilai kebenaran dari pernyataan majemuk berbentuk konjungsi, disjungsi dan implikasi • Merumus negasi dari pernyataan majemuk berbentuk konjungsi, disjungsi dan implikasi dengan tabel nilai kebenaran • Menentukan negasi dari pernyataan majemuk berbentuk konjungsi, disjungsi dan implikasi • Mengidentifikasi pernyataan sehari-hari yang mempunyai keterkaitan dengan pernyataan majemuk • Mengidentifikasi hubungan antara implikasi dengan konves, invers dan kontraposisinya • Menentukan konves, invers dan kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi
INDIKATOR
PENILAIAN
WAKTU
SUMBER BELAJAR
144 KOMPETENSI DASAR 4.2 Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan
MATERI POKOK/ PEMBELAJARAN
• Kesetaraan (ekuivalensi) dari dua pernyataan majemuk
• Tautologi dan Kontradiksi
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR
• Mengidentifikasi pernyataan majemuk yang setara (ekuivalen)
•
Memeriksa kesetaraan antara dua pernyataan majemuk
• Memeriksa kesetaraan antara dua pernyataan majemuk
•
Membuktikan kesetaraan antara dua pernyataan majemuk
• Membuktikan kesetaraan antara dua pernyataan majemuk dengan sifat-sifat logika matematika
•
Membuat pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk
• Mengidentifikasi karakteristik dari pernyataan tautologi dan kontradiksi dari tabel nilai kebenaran • Memeriksa apakah suatu pernyataan majemuk merupakan suatu tautologi atau kontadiksi atau bukan keduanya
PENILAIAN
Jenis: Kuiz Tugas Individu Tugas Kelompok Ulangan Bentuk Instrumen: Tes Tertulis PG Tes Tertulis Uraian
WAKTU
4 x 45’
SUMBER BELAJAR Sumber: • Buku Paket • Buku referensi lain Alat *): • Laptop • LCD • OHP
145 KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK/ PEMBELAJARAN
4.3 Menggunakan • Penarikan prinsip logika Kesimpulan matematika yang o Modus Ponens berkaitan dengan pernyataan o Modus Tolens majemuk dan o Silogisme pernyataan berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah
KEGIATAN PEMBELAJARAN • Mengidentifikasi cara–cara penarikan kesimpulan atau konklusi dari beberapa contoh yang diberikan
INDIKATOR •
• Merumuskan cara penarikan kesimpulan berdasarkan • implikasi (modus ponens, modus tolens dan silogisme) • Memeriksa keabsahan dari penarikan kesimpulan • Menyusun kesimpulan yang syah berdasarkan premispremis yang diberikan.
Memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip logika matematika
Menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan
PENILAIAN Jenis: Kuiz Tugas Individu Tugas Kelompok Ulangan Bentuk Instrumen: Tes Tertulis PG Tes Tertulis Uraian
WAKTU 4 x 45’
SUMBER BELAJAR Sumber: • Buku Paket • Buku referensi lain Alat *): • Laptop • LCD • OHP
Lampiran 21
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 1)
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X, 2 (Genap)
Alokasi Waktu
: 2 x 45’ (90 menit)
Standar Kompetensi
: 4. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
Kompetensi Dasar
:4.1. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
Indikator siswa dapat : • Menentukan • Menentukan • Menentukan • Menentukan
: nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk ingkaran dari suatu pernyataan majemuk
Materi Pokok/Pembelajaran: LOGIKA MATEMATIKA • Pernyataan : Nilai kebenaran dan negasinya o Konjungsi o Disjungsi o Implikasi Sasaran Hasil Belajar
: Siswa dapat meningkatkan dan mengembangkan pemahaman tentang pernyataan berkuantor dan majemuk
146
147
Perangkat Belajar
: CD interaktif, LKS, Buku Matematika karangan Sartono Wirodikromo Penerbit Erlangga .
Pengalaman Belajar Pemanfaatan CD interaktif dan strategi Multi Level Learning (MLL) di dalamnya : WAKTU
METODE PEMBELAJARAN / AKTIVITAS GURU
AKTIVITAS SISWA
Bahan /Peralatan/ Sumber
10 menit
Pembukaan • Memperhatikan dengan 1. Menjelaskan cermat apa yang harus tujuan dilakukan agar Kompetensi dasar yang harus dikuasai pembelajran bisa tercapai apa • Siswa bertanya materi 2. Menjelaskan harus yang sebelumnya yang belum dikerjakan siswa jelas menggunakan • Siswa dikelompokkan strategi MLL yang dalam kelompok kecil kompetitif anggota dengan berbantuan CD maksimum 7 orang, interaktif. pembentukan kelompok tempat 3.Pengaturan atas dasar nilai test IQ. duduk yang diatur dalam MLL.
Lap Top, LCD, Bahan Presentasi CD interaktif, Presentasi flash, Kertas, Pensil, LKS.
70 menit
Kegiatan Inti • Siswa mengamati paparan 1. CD interaktif dari CD interaktif klasikal • Siswa mengerjakan soal2. Diskusi model MLL soal pemecahan masalah 3. Guru menjawab pernyataan berkuantor pertanyaan dari dan majemuk dari LKS siswa yang dengan kelompok MLLnya. mengalami kesulitan dan memberi penguatan Penutup • Siswa bersama guru 7. Guru bersama-sama menarik kesimpulan siswa membuat kesimpulan
Lap Top, LCD, Bahan Presentasi CD interaktif, Presentasi flash, Kertas, Pensil
10 menit
Penilaian : Jenis tagihan Kuis Tugas kelompok PR
Kertas, Pensil
148
Tes formatif Tindak Lanjut Siswa dinyatakan tuntas jika tingkat penguasaan materi mencapai >65% Memberi program remedi untuk siswa yang belum tuntas
Memberi program pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas Brebes, Januari 2008 Mengetahui Kepala SMAN 3 Brebes, pelajaran
Drs. SRI LAHIR, M.Pd
Guru mata
MUH.TOHA,
S.Pd. NIP. 131918129 132167104
NIP
149
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 2) Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X, 2 (Genap)
Alokasi Waktu
: 2 x 45’ (90 menit)
Standar Kompetensi
: 4. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
Kompetensi Dasar
:4.2. Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan.
Indikator : siswa dapat : • Memeriksa kesetaraan antara dua pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor • Membuktikan kesetaraan antara dua pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor • Membuat pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor Materi Pokok/Pembelajaran: LOGIKA MATEMATIKA • Kesetaraan (ekuivalensi) dari dua pernyataan majemuk • Tautologi dan Kontradiksi Sasaran Hasil Belajar
: Siswa dapat meningkatkan dan mengembangkan pemahaman tentang kesetaraan (ekuivalensi) dari dua pernyataan majemuk serta Tautologi dan kontradiksi
Perangkat Belajar
: CD interaktif, LKS , Buku Matematika karangan Sartono Wirodikromo Penerbit Erlangga.
150
Pengalaman belajar pemanfaatan CD interaktif dan strategi Multi Level Learning (MLL) di dalamnya : WAKTU 10 menit
70 menit
10 menit
METODE PEMBELAJARAN / AKTIVITAS GURU
AKTIVITAS SISWA
Pembukaan • Memperhatikan dengan 1. Menjelaskan apa yang cermat apa yang harus harus dikerjakan siswa dilakukan agar tujuan 2. Menanyakan kesulitanpembelajran bisa tercapai kesulitan yang dihadapi • Siswa bertanya materi dari materi sebelumnya sebelumnya yang belum jelas • Siswa dikelompokkan dalam kelompok kecil dengan anggota maksimum 7 orang, pembentukan kelompok atas dasar nilai test IQ. Kegiatan Inti • Siswa mengamati paparan 3. CD interaktif klasikal dari CD interaktif 4. Diskusi model MLL • Siswa mengerjakan soal5. Guru menjawab soal pemecahan masalah pertanyaan dari siswa pernyataan berkuantor dan yang mengalami kesulitan majemuk dari LKS dengan dan memberi penguatan kelompok MLLnya. Penutup • Siswa bersama guru 6. Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan membuat kesimpulan
Bahan /Peralatan/ Sumber Lap Top, LCD, Bahan Presentasi CD interaktif, Presentasi flash, Kertas, Pensil
Lap Top, LCD, Bahan Presentasi CD interaktif, Presentasi flash, Kertas, Pensil
Kertas, Pensil
Penilaian : Jenis tagihan Kuis Tugas kelompok PR Tes formatif Tindak Lanjut Siswa dinyatakan tuntas jika tingkat penguasaan materi mencapai >65% Memberi program remedy untuk siswa yang belum tuntas
151
Memberi program pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas Brebes, Januari 2008 Mengetahui Kepala SMAN 3 Brebes, pelajaran
Drs. SRI LAHIR, M.Pd
Guru mata
MUH.TOHA,
S.Pd. NIP. 131918129 132167104
NIP
152
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 3) Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X, 2 (Genap)
Alokasi Waktu
: 2 x 45’ (90 menit)
Standar Kompetensi
: 4. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
Kompetensi Dasar
:4.3. Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan yang berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah.
Indikator : siswa dapat : • Memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip logika matematika. • Menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan. Materi Pokok/Pembelajaran: LOGIKA MATEMATIKA • Kesetaraan (ekuivalensi) dari dua pernyataan majemuk • Tautologi dan Kontradiksi Sasaran Hasil Belajar
: Siswa dapat meningkatkan dan mengembangkan pemahaman tentang kesetaraan (ekuivalensi) dari dua pernyataan majemuk serta Tautologi dan kontradiksi
Perangkat Belajar
: CD interaktif, LKS , Buku Matematika karangan Sartono Wirodikromo Penerbit Erlangga.
153
Pengalaman Belajar Pemanfaatan CD interaktif dan strategi Multi Level Learning (MLL) di dalamnya : WAKTU 10 menit
70 menit
10 menit
METODE PEMBELAJARAN / AKTIVITAS GURU
AKTIVITAS SISWA
Pembukaan • Memperhatikan dengan 1. Menjelaskan apa yang cermat apa yang harus harus dikerjakan siswa dilakukan agar tujuan 2. Menanyakan kesulitanpembelajran bisa tercapai kesulitan yang dihadapi • Siswa bertanya materi dari materi sebelumnya sebelumnya yang belum jelas • Siswa dikelompokkan dalam kelompok kecil dengan anggota maksimum 7 orang, pembentukan kelompok atas dasar nilai test IQ. Kegiatan Inti • Siswa mengamati paparan 3. CD interaktif klasikal dari CD interaktif 4. Diskusi model MLL • Siswa mengerjakan soal5. Guru menjawab soal pemecahan masalah pertanyaan dari siswa pernyataan berkuantor dan yang mengalami kesulitan majemuk dari LKS dengan dan memberi penguatan kelompok MLLnya. Penutup • Siswa bersama guru 6. Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan membuat kesimpulan
Bahan /Peralatan/ Sumber Lap Top, LCD, Bahan Presentasi CD interaktif, Presentasi flash, Kertas, Pensil
Lap Top, LCD, Bahan Presentasi CD interaktif, Presentasi flash, Kertas, Pensil
Kertas, Pensil
Penilaian : Jenis tagihan Kuis Tugas kelompok PR Tes formatif Tindak Lanjut Siswa dinyatakan tuntas jika tingkat penguasaan materi mencapai >65%
154
Memberi program remedy untuk siswa yang belum tuntas
Memberi program pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas Brebes, Januari 2008 Mengetahui Kepala SMAN 3 Brebes, pelajaran
Drs. SRI LAHIR, M.Pd S.Pd. NIP. 131918129
Guru mata
MUH.TOHA, NIP 132167104
155
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (LESSON PLAN) Pertemuan Review (P4)
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X, 2 (Genap)
Alokasi Waktu
: 2 x 45’ (90 menit)
Standar Kompetensi
: 4. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
Kompetensi Dasar
:4.1, 4.2, 4.3
Indikator : siswa dapat : • Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor • Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor • Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk • Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan majemuk • Memeriksa kesetaraan antara dua pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor • Membuktikan kesetaraan antara dua pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor • Membuat pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor • Memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip logika matematika • Menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan Materi Pokok/Pembelajaran: LOGIKA MATEMATIKA Sasaran Hasil Belajar
: Siswa dapat meningkatkan dan mengembangkan pemahaman tentang Logika Matematika.
156
Perangkat Belajar
: CD interaktif, LKS, Buku Matematika karangan Sartono Wirodikromo Penerbit Erlangga.
Pengalaman Belajar Pemanfaatan CD interaktif dan strategi Multi Level
Learning (MLL) di dalamnya : WAKTU
METODE PEMBELAJARAN / AKTIVITAS GURU
AKTIVITAS SISWA
Bahan /Peralatan/ Sumber
5 menit
Pembukaan • Memperhatikan petunjuk Kertas, Pensil 1. Mengatur tempat duduk yang diberikan guru untuk test. 2. Membagikan kertas soal kepada siswa 3. Memberikan keterangan pada siswa dalam menjawab soal test
80 menit
Kegiatan Inti • Siswa mengerjakan soal Kertas, Pensil 4. Mempersilahkan siswa test untuk mengerjakan soal test Penutup • Siswa memberikan lembar 5. Memberi tanda waktu jawab kepada guru. tinggal 5 menit lagi untuk mengerjakan soal test. 6. Mengambil lembar jawab dari siswa
5 menit
Penilaian : Jenis tagihan : Tes formatif Tindak Lanjut Siswa dinyatakan tuntas jika tingkat penguasaan materi mencapai >65% Memberi program remedy untuk siswa yang belum tuntas Memberi program pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas Brebes, Januari 2008
157
Mengetahui Kepala SMAN 3 Brebes, pelajaran
Guru mata
Drs. SRI LAHIR, M.Pd
MUH.TOHA,
S.Pd. NIP. 131918129 Lampiran 22 132167104
NIP
LEMBAR VALIDASI RENCANA PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Waktu No A
B
C
: Matematika : Logika Matematika :X/2 : 4 x Pertemuan ( 2 x 45 menit )
Uraian FORMAT 1. Kejelasan pembagian materi 2. Pengaturan ruang BAHASA 1. Kebenaran tata bahasa 2. Kesederhanaan struktur kalimat 3. Kejelasan petunjuk dan arahan ISI 1. Kebenaran isi atau materi 2. Kesesuaian konsep dengan tujuan pembelajaran 3. Kesesuaian dengan kurikulum 4.Kesesuaian dengan langkah strategi Multi Level Learning, yaitu: a. Membentuk kelompok – kelompok siswa berdasarkan test IQ. b. Tersedia CD interaktif per kelompok c. Membimbing siswa untuk diskusi. d. Menjawab pertanyaan siswa yang mengalami kesulitan e. Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan.
1
Skala Penilaian 2 3 4 5
Ket
158
5. Sesuai dengan waktu yang tersedia 6. Operasional rumusan tujuan pembelajaran. Penjelasan (*) pilih yang sesuai Beri tanda cek (√) pada tempat yang tersedia sesuai dengan penilaian anda tentang topik yang ada pada indikator, dengan ketentuan sebagai berikut: Bila ”sangat baik” beri tanda cek pada kolom bernomor 5. Bila ”baik” beri tanda cek pada kolom bernomor 4. Bila ”cukup baik” beri tanda cek pada kolom bernomor 3. Bila ”kurang baik” beri tanda cek pada kolom bernomor 2. Bila ”tidak baik” beri tanda cek pada kolom bernomor 1. Penilaian Umum: a. Rencana Pembelajaran ini 1. Tidak baik
b. Rencana Pembelajaran ini: 1. Belum dapat digunakan masih perlu
konsultasi 2.Kurang baik 3. Cukup baik
intensif 2. Dapat digunakan dengan revisi yang banyak**.
4. Baik
3. Dapat digunakan dengan revisi sedikit
5. Sangat baik
4. Dapat digunakan tanpa revisi.
**. (berilah lingkaran pada nomor sesuai pilihan) **: revisi yang dimaksud mohon ditulis langsung pada naskah rencana pembelajaran. Mohon bagian – bagian yang masih salah diberi tanda langsung pada naskah rencana pembelajaran. Saran:
159
....................................................................................................................... ............. ....................................................................................................................... ............. ....................................................................................................................... ............. Semarang, ................................ 2008 Validator,
Drs. SARWADI, M.Sc., Ph.D M.Pd Lampiran 23 NIP 131835919
Drs. ABDUL KODIR,
NIP 130701551 LEMBAR VALIDASI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Logika Matematika Kelas/Semester :X/2 Waktu : 4 x Pertemuan ( 2 x 45
menit ) No A
B
C
Uraian FORMAT 1. Kejelasan pembagian materi 2. Penomoran jelas 3. Pengaturan ruang 4. Jenis dan ukuran huruf sesuai untuk siswa BAHASA 1. Kebenaran tata bahasa 2. Kesesuaian kalimat dengan tingkat perkembangan siswa 3. Kesederhanaan struktur kalimat 4. Kejelasan petunjuk dan arahan ISI
1
Skala Penilaian 2 3 4
5
Ket
160
1. Kebenaran isi atau materi 2. Cakupan materi memadai 3. Sesuai dengan waktu yang tersedia 4. Dapat mendorong siswa menemukan dengan cara sendiri konsep yang dipelajari
Penjelasan (*) pilih yang sesuai
Beri tanda cek (√) pada tempat yang tersedia sesuai dengan penilaian anda tentang topik yang ada pada indikator, dengan ketentuan sebagai berikut: Bila ”sangat baik” beri tanda cek pada kolom bernomor 5. Bila ”baik” beri tanda cek pada kolom bernomor 4. Bila ”cukup baik” beri tanda cek pada kolom bernomor 3. Bila ”kurang baik” beri tanda cek pada kolom bernomor 2. Bila ”tidak baik” beri tanda cek pada kolom bernomor 1. Penilaian Umum: a. Lembar Kerja Siswa ini: 1. Tidak baik
b. Lembar Kerja Siswa ini: 1. Belum dapat digunakan masih perlu
2.Kurang baik 3. Cukup baik
konsultasi intensif 2. Dapat digunakan dengan revisi yang banyak **.
161
4. Baik
3. Dapat digunakan dengan revisi
sedikit. 5. Sangat baik
4. Dapat digunakan tanpa revisi.
(berilah lingkaran pada nomor sesuai pilihan) **: revisi yang dimaksud mohon ditulis langsung pada naskah Lembar Kerja Siswa. Mohon bagian – bagian yang masih salah diberi tanda langsung pada naskah Lembar Kerja Siswa. Saran: ....................................................................................................................... ............. ....................................................................................................................... ............. ....................................................................................................................... ............. Semarang,
....,
...................................... 2008 Validator,
Drs. SARWADI, M.Sc., Ph.D M.Pd
Drs. ABDUL KODIR,
NIPLampiran 13183591924
NIP 130701551 LEMBAR VALIDASI PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Logika Matematika Kelas/Semester :X/2 Waktu : 4 x Pertemuan ( 2 x 45
menit ) No
Uraian
1
Skala Penilaian 2 3 4
5
Ket
162
A
BAHASA 1. Menggunakan pernyataan yang operasional 2. Rumusan pernyataan tidak menimbulkan penafsiran ganda 3. Rumusan pernyataan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami 4. Rumusan pernyataan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar B ISI 1. Isi pernyataan yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran (Tujuan Pembelajaran) 2. Batasan pernyataan atau ruang lingkup yang akan diukur sudah jelas 3. Isi pernyataan yang ditanyakan sesuai dengan indikator Petunjuk: Beri tanda SB, B, TB atau STB pada tempat yang tersedia sesuai dengan penilaian anda tentang topik yang ada pada aspek yang diamati, dengan ketentuan sebagai berikut: ”SB” bila sangat baik, ”B” bila baik, ”TB” bila tidak baik dan ”STB” bila sangat tidak baik. Kesimpulan Pada kolom butir soal diisi tanda LD, TLD, atau LDP. (LD = layak digunakan, TLD = tidak layak digunakan dan LDP = layak digunakan dengan perbaikan). Semarang, ...., ....................................... 2008 Validator,
Drs. SARWADI, M.Sc., Ph.D Lampiran KODIR, M.Pd25 NIP 131835919
Drs. ABDUL NIP 130701551
LEMBAR VALIDASI LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN PROSES Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Logika Matematika Kelas/Semester :X/2
163
Waktu
: 4 x Pertemuan ( 2 x 45
menit ) No
Uraian
1
Skala Penilaian 2 3 4
A
BAHASA 1. Menggunakan pernyataan yang operasional 2. Rumusan pernyataan tidak menimbulkan penafsiran ganda 3. Rumusan pernyataan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami 4. Rumusan pernyataan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar B ISI 1. Isi pernyataan yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran (Tujuan Pembelajaran) 2. Batasan pernyataan atau ruang lingkup yang akan diukur sudah jelas 3. Isi pernyataan yang ditanyakan sesuai dengan indikator Petunjuk: Beri tanda SB, B, TB atau STB pada tempat yang tersedia sesuai dengan penilaian anda tentang topik yang ada pada aspek yang diamati, dengan ketentuan sebagai berikut: ”SB” bila sangat baik, ”B” bila baik, ”TB” bila tidak baik dan ”STB” bila sangat tidak baik. Kesimpulan Pada kolom butir soal diisi tanda LD, TLD, atau LDP. (LD = layak digunakan, TLD = tidak layak digunakan dan LDP = layak digunakan dengan perbaikan). Semarang,..................................... 2008 Validator,
Drs. SARWADI, M.Sc., Ph.D M.Pd Lampiran 26 NIP 131835919
Drs. ABDUL KODIR, NIP 130701551
LEMBAR VALIDASI
5
Ket
164
INSTRUMEN TEST Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Logika Matematika Kelas/Semester :X/2 Waktu : 4 x Pertemuan ( 2 x 45 menit ) No
Uraian
1
Skala Penilaian 2 3 4
A
BAHASA 1. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian 2. Rumusan butir soal tidak menimbulkan penafsiran ganda 3. Rumusan butir soal menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami 4. Rumusan batir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar B ISI 1. Isi pernyataan yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran (Tujuan Pembelajaran) 2. Batasan pernyataan atau ruang lingkup yang akan diukur sudah jelas 3. Isi pernyataan yang ditanyakan sesuai dengan jenis sekolah atau tingkat kelas Petunjuk: Beri tanda SB, B, TB atau STB pada tempat yang tersedia sesuai dengan penilaian anda tentang topik yang ada pada aspek yang diamati, dengan ketentuan sebagai berikut: ”SB” bila sangat baik, ”B” bila baik, ”TB” bila tidak baik dan ”STB” bila sangat tidak baik. Kesimpulan Pada kolom butir soal diisi tanda LD, TLD, atau LDP. (LD = layak digunakan, TLD = tidak layak digunakan dan LDP = layak digunakan dengan perbaikan). Semarang,................................. 2008 Validator,
5
Ket
165
Drs. SARWADI, M.Sc., Ph.D M.Pd
Drs. ABDUL KODIR,
NIP 131835919 NIP 130701551 Lampiran 27 OUTPUT RELIABILITAS DAN VALIDITAS Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
43 0 43
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .931
N of Items 20
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted SOAL1 11.02 SOAL2 10.88 SOAL3 10.93 SOAL4 11.09 SOAL5 11.02 SOAL6 10.81 SOAL7 11.09 SOAL8 10.98 SOAL9 10.79 SOAL10 11.12 SOAL11 10.72 SOAL12 11.00 SOAL13 10.93 SOAL14 10.91 SOAL15 10.84 SOAL16 11.05 SOAL17 10.91 SOAL18 11.07 SOAL19 10.98 SOAL20 11.02
Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted 36.261 .786 .924 36.724 .743 .925 35.924 .866 .923 36.086 .822 .924 36.214 .794 .924 40.488 .105 .937 42.991 -.295 .945 35.976 .842 .923 40.598 .091 .937 36.248 .799 .924 40.444 .140 .935 36.238 .792 .924 35.924 .866 .923 36.182 .830 .924 41.378 -.049 .940 35.855 .857 .923 36.039 .856 .923 35.924 .847 .923 35.928 .850 .923 36.785 .695 .926
Lampiran 28 ANALISIS TINGKAT KESUKARAN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
NAMA ADI PRASTIYO ADITYA GILANG P AKHMAD GHOZALI ANGGI SAPUTRA ANI SUSANTI ANINDITO SUGENDRO ANITA RETNO A ARIS ISMAWAN ASTRI WAHYU L AZIZ AZHARI DIAH AYU R DINIYAH KHUSNUL M DWI MUGIYONO EGI MURDANI S EKA SUSMIATI FADHEL MUHAMMAD FRIAS ADHI LESMANA IKA YUNITA N IKHWAN SAFARI INDARWANTI ISNAENI RIZQI S KARTIKA UTAMI W LIA DWI MULYANI LISNAWATI MUHAMAMAD K NURKHAZIZAH RANI INDRIANTI S RETNO ROIKHATUL J RIO PURNOMO
L/P
Nomor soal 10 11 12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
13
14
15
16
17
18
19
20
L L L L P
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 0 1 0
1 0 0 0 0
1 1 0 0 0
0 1 1 1 1
1 0 1 0 0
1 1 0 1 0
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
1 0 1 1 1
1 0 0 1 0
1 1 0 1 0
1 1 0 1 0
0 0 1 1 1
1 0 0 0 0
1 1 0 1 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 0 1 0
L P L P L P P L L P L
0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1
0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1
0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
L P L P P P P P L P P P L
0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0
1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0
1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0
1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0
1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0
0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0
166
167 30 ROESIH 31 SAROHATUN
P P
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
L L P L L L P P P L L L
SIGIT IMAM W SOFAN BASTIAN SUMIATI SUSILO HADI P TANTIO BACHTIAR TAUFIK MAESURIP TIARA NUR ULFANI TOTA ELAVIA ULFIAH LUTFIANI WASHADI WIDI PRASETYO ZAENAL MAARIF Jumlah jawaban benar VARIAN TINGKAT KESUKARAN
1 1
0 1
0 1
1 1
1 1
1 1
0 0
0 1
1 1
1 1
1 1
0 1
0 1
0 1
1 1
1 1
0 1
1 1
0 1
0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 28 26 19 22 31 19 24 32 18 35 23 26 27 30 21 27 20 24 22 0.3 0.2 0.2 0.3 0.3 0.2 0.3 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.2 0.3 0.3 0.3 Skor 0,5 0,7 0,6 0,4 0,5 0,7 0,4 0,6 0,7 0,4 0,8 0,5 0,6 0,6 0,7 0,5 0,6 0,5 0,6 0,5 kriteria sdg mdh sdg skr sdg mdh skr sdg mdh skr mdh sdg sdg sdg mdh skr sdg skr sdg sdg
Lampiran 29
VALIDITAS INSTRUMEN SOAL TES UJI COBA No.
Soal No.
Nilai r Hitung
Nilai r Tabel
Jenis Soal
Keterangan
α=5% 1.
Soal 1
0,786
0,304
Pilihan Ganda
Valid
2.
Soal 2
0,743
0,304
Pilihan Ganda
Valid
3.
Soal 3
0,866
0,304
Pilihan Ganda
Valid
4.
Soal 4
0,822
0,304
Pilihan Ganda
Valid
5.
Soal 5
0,794
0,304
Pilihan Ganda
Valid
6.
Soal 6
0,105
0,304
Pilihan Ganda
Tidak Valid
7.
Soal 7
- 0,295
0,304
Pilihan Ganda
Tidak Valid
8.
Soal 8
0,842
0,304
Pilihan Ganda
Valid
9.
Soal 9
0,091
0,304
Pilihan Ganda
Tidak Valid
10.
Soal 10
0,799
0,304
Pilihan Ganda
Valid
11.
Soal 11
0,140
0,304
Pilihan Ganda
Tidak Valid
12.
Soal 12
0,792
0,304
Pilihan Ganda
Valid
13.
Soal 13
0,866
0,304
Pilihan Ganda
Valid
14.
Soal 14
0,830
0,304
Pilihan Ganda
Valid
15.
Soal 15
- 0,049
0,304
Pilihan Ganda
Tidak Valid
16.
Soal 16
0,857
0,304
Pilihan Ganda
Valid
17.
Soal 17
0,856
0,304
Pilihan Ganda
Valid
18.
Soal 18
0,847
0,304
Pilihan Ganda
Valid
19.
Soal 19
0,850
0,304
Pilihan Ganda
Valid
20.
Soal 20
0,695
0,304
Pilihan Ganda
Valid
168
169 Lampiran 30 DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1 Pembelajaran Strategi Multi Level Learning
Gambar 2 Pembelajaran Strategi Multi Level Learning
170
Gambar 3 Siswa Mengoperasikan CD Interaktif
Gambar 4 Siswa Mengoperasikan CD Interaktif
171
Gambar 5 Pengamat sedang mengamati keaktifan dan keterampilan proses i
Gambar 6 Pengamat sedang mengamati keaktifan dan keterampilan proses i
172
Gambar 7 Suasana belajar siswa pada pembelajaran Strategi Multi Level L i
Gambar 8 Suasana belajar siswa pada pembelajaran Strategi Multi Level L i
173
Gambar 9 Tes hasil belajar siswa pada pembelajaran Strategis Multi Level L i
Gambar 9 Tes hasil belajar siswa pada pembelajaran Strategis Multi Level L i
174
Gambar 11 Tes hasil belajar siswa pada pembelajaran Strategis k i l
Gambar 1531 Tes hasil belajar siswa pada pembelajaran Strategis Lampiran k
i
l
TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT N 3
Taraf Signif 5% 0,997
1% 0,999
N 26
Taraf Signif 5% 0,388
1% 0,496
N 55
Taraf Signif 5% 0,266
1% 0,345
175
4 5
0,950 0,878
0,990 0,959
6 7 8 9 10
0,811 0,754 0,707 0,666 0,632
0,917 0,874 0,834 0,798 0,765
11 12 13 14 15
0,602 0,576 0,553 0,532 0,514
0,735 0,708 0,684 0,661 0,641
16 17 18 19 20
0,497 0,482 0,468 0,456 0,444
0,623 0,606 0,590 0,575 0,561
21 22 23 24 25
0,433 0,423 0,413 0,404 0,396
0,549 0,537 0,526 0,515 0,505
27 28 29 30
0,381 0,374 0,367 0,361
0,487 0,478 0,470 0,463
60 65 70 75
0,254 0,244 0,235 0,227
0,330 0,317 0,306 0,296
31 32 33 34 35
0,355 0,349 0,344 0,339 0,334
0,456 0,449 0,442 0,436 0,430
80 85 90 95 100
0,220 0,213 0,207 0,202 0,195
0,286 0,278 0,270 0,263 0,256
36 37 38 39 40
0,329 0,325 0,320 0,316 0,312
0,424 0,418 0,413 0,408 0,403
125 150 175 200 300
0,176 0,159 0,148 0,138 0,113
0,230 0,210 0,194 0,181 0,148
41 42 43 44 45
0,308 0,304 0,301 0,297 0,294
0,398 0,393 0,389 0,384 0,380
400 500
0,098 0,088
0,128 0,115
600 700
0,080 0,074
0,105 0,097
46 47 48 49 50
0,291 0,288 0,284 0,281 0,279
0,376 0,372 0,368 0,364 0,361
800 900
0,070 0,065
0,091 0,086
1000
0,062
0,081
Lampiran 32 dan 33 ( dalam bentuk Foto Copy)