PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP ADABIAH PADANG Susilo1 1 Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] Abstract There are some factors which cause students are low in mathematics of learning result that is many student still not understand with mathematics concept taught by the teacher, students did not ask questions about the material that have not been understood, lack of interest and student motivation to participate mathematics and students initiative to learn material exhaustively were still lows. This research intent to know is the mathematics learning result for who are taught applying mastery learning strategy better than the result using convensional learning. The kind of this research is experiment, the population is student class VII SMP Adabiah Padang school year 2012/2013. Technique of the taking sample with random sampling, the instrument of this research is a test learning result. Tes result of learning to be analysis by using test t, after getting the data analysis and examination of hypothesis for data result of learning students mathematics, hypothesis that proposes accepted, Then can be concluded about the mathematics result for students who taught using mastery learning strategi is better than using convensional learning. Key words : mastery learning strategy and lerning result siswa yang disebabkan kurangnya informasi
Pendahuluan Matematika merupakan salah satu bidang studi
yang menduduki
peranan
mengenai apa dan bagaimana matematika itu. Berdasarkan
observasi
dan
penting dalam dunia pendidikan. Sebagai
wawancara yang penulis lakukan pada
bukti adalah pelajaran matematika diberikan
tanggal 13 Januari 2013 di SMP Adabiah
kepada semua jenjang pendidikan mulai dari
Padang diperoleh informasi bahwa dalam
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
pembelajaran matematika masih banyak
Matematika diperlukan oleh semua disiplin
siswa yang tidak paham dengan konsep yang
keilmuan untuk meningkatkan daya prediksi
diajarkan oleh guru, siswa tidak mau
dan kontrol dari ilmu-ilmu tersebut. Peranan
bertanya
matematika terhadap perkembangan sains
dimengerti, kurangnya minat dan motivasi
dan teknologi sudah jelas, bahkan bisa
siswa dalam mengikuti pelajaran matematika,
dikatakan bahwa tanpa matematika sains dan
inisiatif siswa untuk mempelajari materi
teknologi tidak akan dapat berkembang.
secara mendalam masih rendah, siswa tidak
Namun, hal itu tidak disadari oleh sebagian
terlatih dalam mengerjakan soal-soal latihan
tentang
materi
yang
belum
dirumah sehingga hasil belajar matematika 1
siswa banyak yang belum mencapai kriteria
memotivasi siswa mencapai penguasaan
ketuntasan minimum (KKM)
terhadap kompetensi tertentu”. Sedangkan
Berbagai upaya atau usaha yang telah
Menurut Depdiknas (dalam Diklat Bimtek
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan
KTSP 2009:7) menyebutkan bahwa mastery
motivasi dan hasil belajar matematika, yaitu
learning
memberikan nilai bonus bagi siswa yang
pendekatan
mengumpulkan
pertama,
mempersyaratkan siswa menguasai secara
untuk
tuntas seluruh standar kompetensi maupun
belajar, membantu kesulitan belajar siswa,
kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
memberikan pujian, dan pemberian tugas
Jadi dapat disimpulkan bahwa mastery
namun hasilnya belum memuaskan. Hal ini
learning
diperkirakan karena kurang tepatnya guru
pendidikan
memilih strategi dan metode pembelajaran
memotivasi siswa sehingga siswa dapat
yang diterapkan dalam pembelajaran. Untuk
menguasai
mengatasi masalah tersebut diharapkan guru
diajarkan dan dibuktikan dengan ketuntasan
mampu menguasai strategi atau metode yang
hasil belajar siswa.
membangkitkan
latihan dorongan
anak
diterapkan sehingga dapat meningkatkan
(pembelajaran dalam
tuntas)
adalah
pembelajaran
yang
merupakan suatu usaha dalam yang
mata
Dalam
digunakan
pelajaran
untuk
yang
pembelajaran
telah
yang
kemampuan pemahaman siswa dalam belajar
menggunakan strategi pembelajaran Mastery
dan meningkatkan hasil belajar matematika
Learning
siswa.
pembelajaran
diperlukan yang
suatu
perangkat
dirancang,
guna
Salah satu strategi pembelajaran yang
membantu guru dalam memfasilitasi proses
dapat meningkatkan motivasi dan hasil
pembelajaran untuk memotivasi siswa dan
belajar matematika siswa dalam kegiatan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap
belajar
mengajar
konsep matematika, salah satu perangkat
strategi
pembelajaran
adalah
menggunakan
Mastery
Learning
pembelajaran yang dapat dikembangkan
(belajar tuntas). Menurut Nasution (2011:36)
adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
“mastery learning atau belajar tuntas artinya
dirancang
penguasaan penuh. Penguasaan penuh ini
Depdiknas (2008a:13) menyatakan “Lembar
dapat dicapai apabila siswa menguasai materi
kegiatan siswa (student worksheet) adalah
tertentu secara menyeluruh yang dibuktikan
lembaran-lembaran yang berisi tugas/latihan
dengan hasil belajar yang baik pada materi
yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar
tersebut”. Menurut Ahmadi dkk (2011:106)
kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-
bahwa “belajar tuntas adalah salah satu usaha
langkah
dalam pendidikan yang bertujuan untuk
tugas/latihan”.
sendiri
untuk
oleh
guru.
Menurut
menyelesaikan LKS
ini
sangat
suatu baik 2
digunakan untuk menggalakkan keterlibatan
pembelajaran
dan
siswa
kelulusan,
Guru
dalam
dipergunakan terbimbing
proses dalam
maupun
belajar
baik
penerapan untuk
metode
memberikan
(2)
syarat-syarat mendiskusikan
langkah-langkah pembelajaran seperti berbagai
komponen-komponen
isi
latihan pengembangan. Soal-soal latihan atau
pembelajaran dan tanggung jawab siswa
pertanyaan-pertanyaan harus disusun oleh
yang
guru sebaik mungkin sehingga siswa dapat
pembelajaran
memahami atau menemukan konsep-konsep
materi pembelajaran serta kaitannya
yang ada dalam pembelajaran khususnya
dengan pembelajaran terdahulu serta
pada pelajaran matematika.
pengalaman sehari-hari siswa
Dengan adanya pemanfaatan LKS,
diharapkan dan
selama (3)
proses
Menjelaskan
b. Tahap Penyajian
penyampaian materi dalam proses belajar
Pada tahap ini guru menjelaskan
mengajar akan lebih efektif dan optimal.
konsep-konsep atau ketrampilan baru
Karena di dalam LKS siswa dituntut untuk
disertai dengan contoh-contoh. Jika yang
mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan
diajarkan berupa konsep baru maka
oleh guru, sehingga siswa dengan mudah
langkah penting yang dilakukan guru
memahami materi sendiri.
adalah
Strategi
mastery
learning
mengajak
mendiskusikan
siswa
untuk
karakteristik
konsep,
dikembangkan oleh John B. Caroll dan
aturan atau definisi serta contoh konsep.
Benjamin Blom. Belajar tuntas menyajikan
Jika yang diajarkan berupa keterampilan
suatu cara yang menarik dan ringkas untuk
baru
meningkatkan unjuk kerja siswa ke tingkat
dilakukan guru adalah mengajak siswa
pencapaian suatu pokok bahasan
untuk
yang
maka
langkah
penting
mengindentifikasi
yang
langkah-
memuaskan. John B. Caroll dan Benjamin
langkah kerja keterampilan dan berikan
Blom
(2009:184)
contoh untuk tiap langkah keterampilan
pembelajaran
yang diajarkan. Dalam tahap ini perlu
mastery learning ini terdiri atas lima tahap
diadakan evaluasi untuk mengetahui
yaitu sebagai berikut:
seberapa jauh siswa telah paham dengan
a. Tahap Orientasi
konsep atau keterampilan baru yang
dalam
mengemukakan
Wena strategi
Pada tahap ini dilakukan penetapan suatu
kerangka
isi
pembelajaran.
Langkah-langkah penting yang harus
telah diajarkan. Dengan demikian, siswa tidak akan mengalami kesulitan pada tahap latihan berikutnya.
dilakukan guru pada tahap ini adalah, yaitu (1) Guru menjelaskan tujuan 3
c. Tahap Latihan Terstruktur
kelancaran siswa dalam menyelesaikan
Dalam tahap ini guru memberikan siswa
contoh
masalah,
praktik
berupa
penting
secara
permasalahan. Peran guru dalam tahap
penyelesaian
ini adalah menilai hasil kerja siswa
langkah-langkah
setelah mengerjakan tugas secara tuntas.
bertahap
dalam
Jika perlu atau ada kesalahan, guru
penyelesaian suatu masalah atau tugas.
memberikan
Dalam tahap ini siswa perlu diberi
diberikan
pertanyaan, kemudian guru memberikan
diselesaikan oleh siswa sehingga dapat
balikan atas jawaban siswa.
mempertahankan daya ingat siswa.
d. Tahap Latihan Terbimbing
kepada
menyelesaiakan
balik.
Perlu
beberapa
tugas
untuk
Berdasarkan langkah-langkah strategi
Pada tahap ini guru memberikan kesempatan
umpan
siswa
pembelajaran
mastery
learning
untuk
dikemukakan oleh John B. Caroll dan
tugas/permasalahan,
Benjamin Blom, Penulis melakukan startegi
tetapi masih diberi bimbingan oleh guru
pembelajaran
dalam
langkah-langkah sebagai berikut:
menyelesaikannya.
kegiatan
latihan
kemungkinan
yang
Melalui
terbimbing
dengan
1. Tahap orientasi Pada tahap ini, langkah-langkah yang
kemampuan siswa dalam menyelesaikan
dilakukan guru adalah: Guru membuka
sejumlah tugas dan melihat kesalahan-
pelajaran,
kesalahan yang dilakukan siswa. Peran
kepada
guru dalam tahap ini adalah membantu
menjelaskan tujan pembelajaran, Guru
kegiatan siswa dan memberikan umpan
menjelakan
balik
dikerjakan oleh siswa, Guru memberikan
bersifat
untuk
learning
menilai
yang
guru
ini
mastery
korektif
jika
diperlukan.
Guru
membagikan
LKS
masing-masing siswa,
Guru
tugas-tugas
yang
akan
apersepsi terhadap siswa.
e. Tahap Latihan Mandiri
2. Tahap penyajian
Pada latihan mandiri merupakan
Dalam tahap ini guru menjelaskan materi
inti dari strategi ini. Latihan mandiri ini
pelajaran
dilakukan apabila siswa telah mencapai
contohnya,
unjuk kerja antara 85% - 90% pada tahap
pertanyaan kepada siswa dan Guru
latihan
latihan
memberikan evaluasi untuk mengetahui
atau
gambaran siswa terhadap materi yang
mandiri
terbimbing. adalah
Tujuan
menguatkan
memperkokoh bahan ajar yang baru
disertai Guru
dengan
contoh-
memberikan
baru dipelajari.
dipelajari, memastikan peningkatan daya ingat/retensi, serta untuk meningkatkan 4
“Eksperimen merupakan metode penelitian
3. Tahap latihan terstruktur Dalam tahap ini guru memberikan siswa
yang mengungkapkan hubungan antara dua
contoh soal dengan mengambil soal
variabel atau lebih mencari pengaruh suatu
evalusi, kemudian dalam penyelesaian
variabel terhadap variabel lainnya”.
soal tersebut guru memberikan langkah-
Berdasarkan pernyataan di atas, maka
langkah penting secara bertahap. Dalam
penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas
tahap ini siswa perlu diberi pertanyaan,
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
kemudian guru memberikan umpan balik
Kelas eksperimen merupakan kelas yang
atas jawaban siswa.
diberikan
4. Tahap latihan terbimbing Pada
tahap
ini
kesempatan
strategi
guru
kepada
mengerjakan
memberikan siswa
soal-soal
untuk latihan
kepada
siswa
dalam
dengan
pembelajaran
penerapan
mastery
learning
sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang diberikan
perlakuan
dengan
penerapan
pembelajaran konvensional.
terbimbing pada LKS, guru memberikan bimbingan
perlakuan
Populasinya adalah siswa kelas VII SMP
Adabiah
Padang tahun
pelajaran
pengerjaan LKS dan guru memberikan
2012/2013 yang terdiri dari delapan kelas.
umpan balik yang bersifat korektif jika
Setelah
diperlukan.
homogenitas variansi, dan uji kesamaan rata-
5. Tahap latihan mandiri Pada
tahap
ini
dilakukan
uji
nomalitas,
uji
rata dimana data hasil belajar berdistribusi
guru
memberikan
normal, populasi mempunyai variansi yang
pekerjaan rumah (PR) sebagai latihan
homogen dan mempunyai kesamaan rata-rata
mandiri. Dan menilai hasil kerja siswa
maka yang dilakukan dilakukan selanjutnya
setelah siswa mengerjakan tugas secara
adalah menentukan kelas sampel dengan cara
tuntas.
random sampling, sebanyak dua kelas, yaitu
Tujuan dari penelitian ini adalah:
dengan cara undian ternyata tepilihlah kelas
Untuk mengetahui hasil belajar matematika
VII.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas
yang diajarkan dengan penerapan strategi
VII.4. sebagi kelas kontrol.
pembelajaran Mastery Learning lebih baik
Data
penelitian
diperoleh
dengan
dari pada hasil belajar matematika dengan
menggunakan instrumen berupa tes hasil
pembelajaran konvensionl”.
belajar. Tes akhir terdiri dari 16 butir soal
Metodologi
essay.
Jenis
dilakukan
Sedangkan tes hasil belajar peneliti
Menurut
analilis dengan menggunakan uji t. Dengan
Sudjana (2007: 19) mengemukakan bahwa
analisis data ini peneliti melakukan langkah-
adalah
penelitian
penelitian
yang
eksperimen.
5
langkah
yaitu
dengan
uji
normalitas
dikuasainya. Suatu kelas dikatakan tuntas
mengunakan uji chi-kuadrat, uji homogenitas
belajar jika
variansi menggunakan uji variansi terbesar
dalam belajar. Berdasrakan hasil tes akhir
dibanding variansi terkecil dan uji hipotesis.
siswa maka diperoleh hasil ketuntasan siswa
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas variansi apabila diperoleh data hasil belajar matematika siswa berdistribusi
sebagai berikut: Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Penguasaan Penguasaan Kelas
normal dan mempunyai variansi homogen, maka uji statistik yang digunakan menurut
Eksperimen
sudjana (2002: 239-240) adalah:
X1 X 2
t S
1 1 n1 n2
dengan S
n1 1 S12 n2 1 S 22 n1 n2 2
dari siswa telah tuntas
Kontrol
72,5%
24,5%
(29 orang)
(11 orang)
41, 03%
58,97%
(16 orang)
(23 orang)
Dari tabel terlihat bahwa penguasaan siswa
diatas 75% untuk kelas eksperimen
dengan:
adalah 29 orang siswa atau 72,5% dan kelas
X 1 = Nilai rata-rata kelompok eksperimen
kontrol 16 orang atau 41,03%. Dari hasil
X 2 = Nilai rata-rata kelompok kontrol n1 = Jumlah siswa kelompok eksperimen n2 = Jumlah siswa kelompok kontrol S12 = Variansi terbesar hasil belajar kelompok sampel 2 S 2 =Variansi terkecil hasil belajar kelompok sampel Kriteria pengujian :
tersebut dapat dinyatakan bahwa ketuntasan
Terima H0 : jika t hitung
t 1
1 2
, dimana
dk = (n1 + n2 – 2) dan selain itu H0 ditolak. Hasil dan Pembahasan Data hasil belajar siswa diperoleh setelah tes hasil belajar dilaksanakan pada kedua kelas sampel. Siswa yang mengikuti tes akhir pada kedua kelas sampel terdiri dari 40 orang siswa pada kelas eksperimen dan 39
belajar jika
dikatakan
belajar pada kelas eksperimen tercapai lebih baik dibanding dengan kelas kontrol. Setelah dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis terhadap data hasil
thitung = 2,91 sedangkan nilai ttabel = 1,91. Karena thitung > ttabel, maka H0: dan
diterima,
1
2
ditolak,
jadi
dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan penerapan strategi pembelajaran mastery learning lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional
orang siswa pada kelas kontrol. siswa
belum tercapai, namun ketuntasan hasil
belajar matematika siswa diperoleh nilai
didapat dari daftar distribusi t dengan
Seorang
secara klasikal pada kedua kelas sampel
tuntas
pada siswa kelas VII SMP Adabiah Padang.
meteri pelajaran telah 6
Berdasarkan ketuntasan hasil belajar
strategi mastery learning belum tercapai,
pada kedua kelas sampel secara klasikal
tetapi sudah lebih baik dibanding dengan
belum dikatakan tuntas. Hal ini disebabkan
ketuntasan
oleh beberapa faktor
pembelajaran konvensional.
diantaranya dalam
siswa
yang
diajar
dengan
pelaksanaan proses pembelajaran dengan
Daftar Pustaka
penerapan stategi
Ahmadi, Lif Khoiru dkk. (2011). Strategi
pembelajaran
mastery
learning belum optimal seperti: Pada tahap
Pembelajaran Berorientasi KTSP.
latihan terstruktur banyak siswa yang sulit
Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
memahami soal yang diberikan karena dalam
Depdiknas. (2008a). Panduan
pengerjaanya tidak diberikan tuntunan yang
Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
jelas harus diikuti oleh siswa dan Pada tahap
Depertemen Pendidikan Nasional
latihan
terbimbing
tidak
semua
siswa
sepenuhnya mendapat bantuan bimbingan dari peneliti, hal ini mengakibatkan siswa
Depdiknas. (2009). Diklat Bimtek KTSP Pembelajaran Tuntas (mastery learning) Nasution. (2011). Berbagai pendekataan
yang tidak mendapat bantuan bimbingan
dalam Proses Belajar dan Mengajar.
tidak sampai selesai mengerjakan latihan
Jakarta: PT. Bumi Askara.
tersebut.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2007).
Meskipun dalam pelaksanaan proses pembelajaran belum optimal pada kedua kelas, namun secara umum hasil belajar matematika
siswa
yang
diajar
dengan
Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
penerapan strategi pembelajaran mastery
Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran
learning lebih baik dari pada hasil belajar
Inovatif Kontenporer. Jakarta: PT. Bumi
matematika
Askara
siswa
yang
diajar
dengan
pembelajaran konvensional. Kesimpulan Hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Adabiah Padang yang diajar dengan penerapan strategi mastery learning lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional dan Ketuntasan belajar pada siswa kelas VII SMP Adabiah Padang
yang
diajar
dengan
penerapan 7