EKSPANSI LAYANAN JASA PERBANKAN PADA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA: IMPLIKASI TERHADAP INTEREST MARGIN DAN LOAN PRICING Desi Sri Wahyu Utami1, Bambang Hermanto2 1. Management Department, Faculty of Economics, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia, 16424 2. Management Department, Faculty of Economics, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia, 16424 Email 1:
[email protected] Email 2:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini melakukan pengujian terhadap 86 bank umum konvensional di Indonesia periode 2005-2011 untuk membuktikan pengaruh ekspansi layanan perbankan pada aktivitas non-bunga terhadap interest margin dan loan pricing. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode data panel dengan fixed effect model. Peningkatan porsi pendapatan non-bunga pada bank umum konvensional di Indonesia periode 2005-2011 menunjukkan adanya diversifikasi produk bank. Penelitian ini berhasil menemukan bahwa bank yang semakin terdiversifikasi akan memiliki interest margin dan tingkat bunga kredit yang lebih rendah relatif terhadap bank yang kurang terdiversifikasi. Hubungan negatif ini berkaitan dengan strategi cross-selling bank antara aktivitas kredit dengan aktivitas non-tradisional. Pendapatan komisi dan fee serta pendapatan trading memberikan penjelasan lebih jauh tentang efek diversifikasi produk terhadap nilai interest margin dan loan pricing bank. Kata kunci: diversifikasi, interest margin, loan pricing, cross-selling
THE EXPANSION OF BANKING SERVICES IN INDONESIAN COMMERCIAL BANKS: IMPLICATIONS FOR INTEREST MARGINS AND LOAN PRICING ABSTRACT This study observed 86 commercial banks in Indonesia over 2005-2011 period to investigate how the expansion of banking services into non-interest activities has effected their interest margins and loan pricing. We use panel data methodology with fixed effect model to estimate econometric models. The increase of banks’ non-interest income during 2005-2011 shows there is diversification in their products. This study find that more diversified bank is associated with lower interest margin and lending rate, relative to less diversified bank. This negative relationship come up as a result of cross-selling strategy between credit activity and non-traditional activities. The commission and fee income share and trading income provide further explanation of the effect of product diversification for interest margins and bank loan pricing. Keywords: Diversification, interest margin, loan pricing, cross-selling 1.
PENDAHULUAN
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
Penguatan kondisi ekonomi Indonesia mendorong pertumbuhan berbagai sektor industri, tak terkecuali keuangan dan investasi. Perbankan menjadi salah satu sektor yang berkontribusi positif terhadap pertumbuhan GDP Indonesia. Selain itu, perbankan berhasil menunjukkan eksistensinya di tengah badai krisis keuangan global tahun 2008 lalu. Industri perbankan tetap tumbuh positif sebesar 7,41% di tahun 2008 dan 2,4% di tahun 2009. Faktor makroekonomi dan kinerja di dalam industri perbankan itu sendiri, menciptakan peluang maupun tantangan terhadap kinerja sektor perbankan kedepannya. Pertumbuhan sektor perbankan di Indonesia diikuti dengan perkembangan bisnis dari industri ini yang bukan hanya menjalankan aktivitas tradisional (fungsi intermediasi). Kebutuhan akan layanan jasa keuangan mendorong bank untuk melakukan ekspansi pada penyediaan layanan jasa keuangan berbasis fee dan komisi (fee based income). Statistik perbankan Indonesia mencatatkan proporsi pendapatan non-bunga di tahun 2011 yang menyentuh angka 20%. Tren positif pada rasio ini juga terjadi selama kurun waktu 2005-2011 mengiringi peningkatan profitabilitas industri secara aggregat. Jenis aktivitas non-bunga beragam, mulai dari bagian dari aktivitas tradisional seperti manajemen kas hingga investment banking, internet banking, dan jasa keuangan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi terhadap pengaruh dari ekspansi bisnis bank yang mengakibatkan peningkatan proporsi pendapatan non-bunga, terhadap variabelvariabel berbasis bunga. Motivasi penelitian ini mengacu pada semakin meningkatnya aktivitas non-bunga yang mendorong profitabilitas bank, serta minimnya penelitian terkait dengan sampel industri perbankan di Indonesia. Hasil penelitian Carbo dan Rodriguez (2007) menjelaskan bahwa pendapatan non-bunga dapat memiliki pengaruh positif maupun negatif tergantung pada dasar perhitungan yang digunakan dan jenis variabel kontrol yang digunakan dalam model. Penelitian Lepetit et al.,(2008) yang dijadikan acuan pada penelitian ini merupakan penelitian pertama yang berhasil menjelaskan pengaruh diversifikasi produk pada penetapan tingkat bunga kredit. Penelitian ini juga akan memberikan kontribusi yang sama dengan sampel bank-bank umum di Indonesia. Analisis hasil penelitian juga mengacu pada kesimpulan yang dihasilkan oleh penelitian Lepetit et al.,(2008) terkait dengan efek cross selling antara aktivitas non-bunga terhadap aktivitas kredit bank. Selain itu, temuan dalam penelitian ini juga dikaitkan dengan teori
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
organisasi industri dan pengaruhnya terhadap strategi perbankan. Ekspansi bisnis perbankan pada aktivitas non-bunga khususnya pada aktivitas berbasis komisi dan fee serta aktivitas trading, akan memberikan pengaruh terhadap penetapan nilai interest margin dan tingkat bunga kredit bank. Peningkatan pendapatan non-bunga diekspektasikan akan mempengaruhi penilaian risiko kredit oleh bank. Bagian kedua dari artikel ini akan menjelaskan tinjauan literatur yang berkaitan. Selanjutnya, metode penelitian akan dijelaskan di bagian ketiga dan hasil penelitian di bagian keempat. Terakhir, diskusi lanjutan, simpulan, dan implikasi manajerial akan di paparkan pada bagian kelima. 2.
TINJAUAN LITERATUR
Bagian ini menjelaskan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Penetapan tingkat bunga kredit yang menjadi harga dari produk bank tidak terlepas dari strategi bank dalam menghadapi kompetisi di dalam industri. New Empirical Industrial Organization (NEIO) menjelaskan bagaimana struktur dan perilaku perusahaan dalam industri memiliki pengaruh timbal balik. Diversifikasi yang menjadi variabel struktur akan mempengaruhi penetapan harga. Sebaliknya, penetapan harga akan berpengaruh pada kebijakan publik yang saling ber-pengaruh terhadap struktur (revised SCP, Neuberger,D., 1998). Selanjutnya, pengaruh akhir pada kinerja perusahaan akan mempengaruhi kembali pada kondisi dasar yang berlanjut pada struktur. Interest margin yang digunakan sebagai variabel dependen penelitian dinyatakan sebagai rasio pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aset produktif bank. Determinasi Net Interest Margin (NIM) terus berkembang mengiringi penelitian-penelitian pada variabel ini. Ho dan Saunders (1981) menggunakan determinasi dari faktor risiko sebagai variabel penjelas dan membentuk model dalam regresi dua tahap. Konsep perbankan sebagai intermediasi antara pemberi pinjaman (lenders) dan peminjam (borrowers), menemukan bahwa net interest margin memiliki dua komponen yaitu menyatakan tingkat kompetisi di dalam pasar dan risiko tingkat bunga oleh bank. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Angbazo (1997) dan Wong (1997). Maudos dan Guevara (2004) menggabungkan model Ho dan Saunders (1981) dalam satu model ekonometrika. Selanjutnya, Carbo dan Rodriguez (2007) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi margin bunga bank
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
di tujuh negara Eropa 1994 -2001 dan menemukan bahwa aktivitas non-tradisional berpengaruh positif pada spread. Perkembangan bisnis dari industri perbankan, khususnya di negara-negara maju yang mulai menjauh dari fungsi intermediasi perbankan memunculkan berbagai penelitian pada fee based income. Fee based income diteliti terhadap berbagai variabel yang berkaitan dengan kinerja, risiko, kepemilikan maupun tingkat bunga. Boyd et al., (1980), Kwan (1998), serta DeYoung dan Roland (2001) meneliti tentang ekspansi dari aktivitas perbankan yang bukan lagi sebatas menarik deposito dari nasabah dan menyalurkan dalam bentuk kredit. Penelitian-penelitian ini mulai berfokus pada efek diversifikasi portofolio dari aktivitas perbankan yang akan mempengaruhi kinerja maupun risiko dari perbankan (risk-return profile). DeYoung dan Roland (2001) menemukan bahwa kenaikan fee based income akan meningkatkan fluktuasi pendapatan. Pendapatan dari kredit dipandang lebih stabil karena tingginya switching cost. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan pengaruh fee based income terhadap kinerja perbankan. Rogers dan Sinkey (1999), menemukan bahwa aktivitas non-tradisional (fee based activities) memiliki pengaruh yang positif terhadap total aset, sebaliknya berpengaruh negatif pada NIM dan risiko. Namun, kenaikan aktivitas non-tradisional tidak berdampak pada moral hazard dan disiplin pasar bank. Penelitian serupa juga dilakukan oleh DeYoung dan Rice (2003), penelitian ini membuktikan bahwa kenaikan fee based income akan berpengaruh pada kenaikan profitabilitas. Penelitian ini juga meneliti pengaruh fee based income pada kondisi pasar, karakteristik pasar, dan perkembangan teknologi. Stiroh et al., (2004) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh diversifikasi pada variasi profit dan pendapatan. Pendapatan non-bunga menunjukkan fluktuasi yang lebih tinggi pada pendapatan bank, khususnya dari aktivitas trading. Namun, hubungan negatif diperoleh antara pendapatan non-bunga dengan profit per unit risiko. Lepetit et al., (2008) melanjutkan penelitian sebelumnya untuk melihat pengaruh diversifikasi pada berbagai jenis risiko. Penelitian ini juga membagi diversifikasi pada aktivitas berbasis fee dan aktivitas trading. Perkembangan penelitian berlanjut dengan bergesernya penggunaan sampel penelitian pada negara-negara Asia mengiring perkembangan fee based income di kawasan ini. Nguyen et al., (2012) melakukan penelitian dengan sampel negara-negara di ASEAN dan Asia Selatan. Penelitian ini berhasil menemukan bahwa kekuatan pasar berpengaruh positif terhadap
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
aktivitas non-tradisional. Interaksi antara aktvitas non-tradisional dengan kekuatan pasar juga akan mempengaruhi positif stabilitas bank. Selanjutnya, aktivitas tradisional berpengaruh negatif pada NIM. Penelitian juga berkembang pada sampel industri perbankan di Indonesia melalui penelitian Hidayat et al., (2012). Penelitian ini menemukan bahwa pendapatan nonbunga akan mempengaruhi risiko bank hanya ketika berinteraksi dengan ukuran bank. Bankbank besar memiliki risiko yang lebih tinggi relatif terhadap bank-bank kecil. Penelitian ini utamanya mengacu pada penelitian Lepetit et al., (2008). Penelitian ini berhasil menemukan pengaruh negatif antara diversifikasi pada interest margin dan tingkat bunga kredit. Hubungan ini terjadi sebagai dampak dari strategi cross selling dan loss leader yang digunakan oleh bank. Strategi cross selling yang digunakan oleh perusahaan memanfaatkan penjualan produk pertama untuk selanjutnya menawarkan produk-produk lainnya kepada pelanggan. Dalam strategi ini terdapat produk yang digunakan sebagai entry point yang ditawarkan dengan harga murah, disebut sebagai loss leader. Produsen multiproduk akan mempromosikan produk yang digunakan sebagai loss leader utama, tetapi memiliki ekspektasi bahwa nasabah yang menggunakan produk tersebut juga akan menggunakan produk lainnya yang akan ditawarkan (Farrell dan Klemperer dikutip dalam Zhao,T., et al., 2013). 3.
DATA, VARIABEL, DAN METODE PENELITIAN
3.1.
Definisi Variabel
Sub bab ini akan menjelaskan variabel dependen dan independen inti yang digunakan pada model ekonometrika. Penelitian ini menggunakan dua jenis pengukuran NIM sesuai dengan model yang dikembangkan oleh Lepetit et al., (2008). Kedua variabel ini pada dasarnya menghitung spread antara penerimaan bunga dengan beban bunga yang dibayarkan oleh bank. W_MARGIN merupakan pengukuran NIM yang dirumuskan sebagai perbandingan nilai pendapatan bunga bersih (pendapatan bunga – beban bunga) terhadap rata-rata total aktiva produktif. Pengukuran kedua dinotasikan sebagai N_MARGIN, menghitung nilai implicit lending rate yang dikurangi dengan rasio beban bunga terhadap liabilitas total. Implicit lending rate dihitung menggunakan rasio antara pendapatan bunga yang berasal dari kredit terhadap total kredit bank. Selain model determinasi NIM, juga dibentuk model premi risiko kredit. Sama halnya dengan variabel dependen NIM, premi risiko kredit juga menggunakan dua dasar perhitungan.
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
Namun, kedua perhitungan spread menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah sepuluh tahunan sebagai tingkat bunga bebas risiko. W_SPREAD menghitung spread antara rasio pendapatan bunga bersih pada rata-rata aktiva produktif terhadap tingkat bunga bebas risiko. N_SPREAD menghitung spread antara implicit lending rate terhadap tingkat bunga bebas risiko. Variabel independen inti dalam penelitian ini adalah diversifikasi produk yang dijelaskan melalui proxy pendapatan non-bunga dan dinotasikan sebagai NNII. NNII dihitung dari nilai pendapatan non-bunga bersih (pendapatan non-bunga dikurangi beban non-bunga) yang dirasiokan terhadap nilai pendapatan operasional total. Penelitian ini membagi NNII menjadi dua komponen yaitu pendapatan komisi dan fee (COM) dan pendapatan trading (TRAD) (Stiroh, 2004., Lepetit at la., 2007., Lepetit at al., 2008). Kedua variabel tersebut menjelaskan struktur diversifikasi bank. Selain itu, pengujian pengaruh struktur diversifikasi dan tingkat diversifikasi itu sendiri juga diperkuat dengan penggunaan variabel proporsi pendapatan komisi dan fee terhadap pendapatan non-bunga bersih (COMSHA). Pembentukan variabel COMSHA juga didasarkan pada proporsi pendapata fee dan komisi yang memiliki porsi lebih tinggi relatif terhadap pendapatan trading pada bank-bank di Indonesia. 3.2.
Sampel
Penelitian ini menggunakan 86 sampel bank-bank umum konvensional di Indonesia selama periode 2005-2011. Data dipeoleh dari Laporan Keungan Publikasi Bank (LKBP) 2005-2011 yang disediakan oleh Direktori Perpustakaan Bank Indonesia (BI). Data yang digunakan berasal dari laporan laba rugi dan neraca tahunan. Sampel 86 bank dipilih dari total 120 bank umum yang ada di Indonesia pada tahun 2011. Pemilihan sampel disesuaikan dengan ketersediaan data untuk pembentukan variabel yang digunakan dalam model. Selain itu, untuk menghindari bias dari nilai outlier dilakukan eliminasi terhadap nilai variabel yang ekstrim (2,5% nilai tertinggi dan 2,5% nilai terendah). Total keseluruhan observasi sebanyak 602 observasi. Data JIBOR dan tingkat bunga obligasi sepuluh tahunan diperoleh dari Datastream Thomson Reuters. 3.3.
Spesifikasi Model
Mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya, model penelitian ini menggunakan variabel kontrol yang umum digunakan dalam menjelaskan determinasi NIM (Angbazo,1997., Maudos dan Guevara, 2007., Carbo dan Rodriguez., 2007., Lepetit et al., 2008). Variabel
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
kontrol pertama yang digunakan dalam model yaitu tingkat bunga antara bank (JIBOR) 3bulanan yang dinotasikan sebagai R3M. Variabel ini menjelaskan kondisi di pasar uang. Selain itu, Maudos dan Guevara (2004) menjelaskan bahwa tingkat bunga antar bank menjadi opportunity cost bagi bank. Oleh karena itu, semakin tinggi nilai R3M, maka diekspektasikan bahwa nilai NIM akan semakin tinggi. Selanjutnya, rasio loan loss provision pada total kredit menunjukkan risiko gagal bayar bank, dinotasikan dengan LLP. Kenaikan LLP akan meningkatkan risiko kredit sehingga diekspektasikan bank akan meminta interest margin yang lebih tinggi. Selanjutnya, digunakan beberapa variabel yang menunjukkan karakteristik bank. EQUITY merupakan variabel yang menunjukkan rasio ekuitas terhadap total aset. Variabel ini menjelaskan dampak leverage bank pada tingkat risiko (Lepetit et al.,2008). Kenaikan EQUITY diekspektasikan akan menaikkan NIM. Likuiditas (LIQUIDITY) bank ditunjukkan melalui Loan to Deposit Ratio (LDR). Semakin tingi LIQUIDITY menunjukkan likuiditas yang semakin rendah, hal ini berdampak pada penetapan NIM yang lebih tinggi. Selanjutnya, pengawasan terhadap kredit untuk mengurangi risiko gagal bayar akan meningkatkan beban personalia. Namun, kenaikan beban personalia akan menaikkan beban operasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, EXPENSES yang diukur dengan rasio beban personalia pada total beban operasional diekspektasikan dapat memiliki dampak baik positif maupun negatif pada NIM. Model ekonometrika pada penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol dari struktur pasar. Struktur pasar ditunjukkan dari CR5, menghitung konsentrasi aset bank pada lima bank dengan aset tertinggi. Semakin tinggi CR5 menunjukkan adanya peningkatan kekuatan monopoli sehingga CR5 diekspektasikan positif mempengaruhi NIM. 3.4.
Hipotesis Penelitian
Carbo dan Rodriguez (2007) menemukan pengaruh baik positif maupun negatif dari adanya diversifikasi produk terhadap NIM pada sampel bank-bank di Eropa. Perbedaan pengaruh ini terkait dengan penggunaan variabel-variabel yang berbeda yang menjadi determinan NIM. Lepetit et al., (2008) menemukan adanya pengaruh negatif dari diversifikasi terhadap NIM. Pengaruh negatif ini dijelaskan melalui hubungan cross selling antara pendapatan non-bunga dengan NIM yang menjadi sumber profit dari aktivitas tradisional bank. Dalam penelitian ini hipotesis yang dibangun yaitu:
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
1. Diversifikasi produk sebagai bentuk ekspansi bisnis perbankan akan berdampak pada perbedaan nilai NIM dan tingkat bunga kredit yang ditetapkan masing-masing bank umum konvensional di Indonesia. Pengaruh ini diekspektasikan dapat memiliki arah positif maupun negatif. 2. Struktur diversifikasi dari pendapatan non-bunga akan memberikan dampak pada perbedaan nilai NIM dan tingkat bunga kredit yang ditetapkan oleh bank. Ketika bank memiliki pendapatan komisi dan fee atau pendapatan trading yang lebih tinggi akan berdampak pada bank yang menetapkan nilai NIM dan tingkat bunga kredit yang berbeda pula. 3. Diversifikasi produk yang berinteraksi dengan risiko gagal bayar akan menunjukkan bahwa bank akan melakukan perbedaan dalam penilaian risiko kredit ketika memiliki tingkat diversifikasi maupun struktur diversifikasi yang berbeda. 4.
HASIL PENELITIAN DAN PENGECEKAN ROBUSTNESS
4.1.
Hasil
Bagian ini akan menjelaskan analisis hasil dan cek robustness untuk melihat konsistensi hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis data balanced panel. Pemilihan metode estimasi model dilakukan dengan menggunakan Chow Test untuk memilih apakah data akan diolah dengan metode poolest least square atau fixed effect model. Selanjutnya, Haussman Test juga digunakan untuk memilih antara metode fixed effect atau random effect. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model dapat diestimasi menggunakan fixed effect model. Penelitian ini menggunakan cross section fixed effect model untuk melihat variasi secara cross section. Selain itu, permasalahan autokorelasi dan heteroskedastisitas diselesaikan menggunakan cross section-weight pada metode fixed effect model. Tabel 1 diatas menjelaskan statistik deskriptif dari 86 bank umum konvensional yang menjadi sampel penelitian selama periode 2005-2011. Nilai variabel independen inti (NNII, COM, TRAD, dan COMSHA) yang negatif menunjukkan bahwa beban non-bunga memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan non-bunga sehingga menghasilkan nilai pendapatan non-bunga bersih yang negatif.
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Variabel W_MARGIN N_MARGIN W_SPREAD N_SPREAD NNII COM TRAD COMSHA R3M VR3M LLP LIQUIDITY EQUITY EXPENSES CR5
Maximum 0.173400 1.297333 0.140450 1.296509 0.796000 0.389331 0,784809 5.421219 0,144800 2,999175 0.150931 2.313800 0.642206 0.070582 0.526132
Minimum 0,000000 0.031506 -0.095450 0.009591 -0.218745 -0.524458 -0.340424 -6.569111 0,052720 0,125774 0,000000 0,000000 -0.009088 0.002683 0.500448
Rata-Rata 0.064969 0.131758 0.029980 0.146159 0.112357 0.064839 0,047394 0.743190 0,090517 1,235013 0.023720 0.800283 0.140413 0.018438 0.510641
St.Deviasi 0.026289 0.084636 0.027705 0.084182 0.140612 0.07565 0.110459 0.595245 0,030414 0,891347 0.022173 0.287513 0.089697 0.009024 0.008055
Observasi 602 602 602 602 602 602 602 602 602 602 602 602 602 602 602
Tabel 2. Dampak Diversifikasi pada Net Interest Margin Bank Umum di Indonesia (2005-2007). MARGINit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + єit (1) atau (1’) MARGINit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α8NNIIit + єit (2) atau (2’) MARGINit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α8NNIIit + α9COMSHAit + єit (3) atau (3’) MARGINit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α10COMit + α11TRADit + єit Equation
R3M
LLP
LIQUIDITY
EQUITY
EXPENSES
CR5
NNII
COMSHA
(4) atau (4’) COM
TRAD
Adj.R2
Variabel Dependen : W_MARGIN (602 Observasi) (1)
(2)
0.0000***
0.5469
0.0291**
0.0000***
0.0000***
0.5168
0.8851
(0.0676)
(-0.0153)
(0.0044)
(0.0487)
(0.8565)
(0.0228)
0.0000***
0.9763
0.0447**
0.0000***
0.0000***
0.5638
0.0000***
(0.0560)
(-0.0007)
(0.0039)
(0.0475)
(0.8666)
(0.0194)
(-0.0175)
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
0.8868
(3)
(4)
0.0000***
0.0508
0.2405
0.0000***
0.0000***
0.7030
0.0000***
0.0161**
0.8876
(0.0644)
(-0.0364)
(0.0020)
(0.0572)
(0.7340)
(0.0133)
(-0.0142)
(-0.0009)
0.0000***
0.9644
0.0513**
0.0000***
0.0000***
0.5655
0.0317**
0.0000***
(0.0562)
(0.0010)
(0.0038)
(0.0466)
(0.8655)
(0.0194)
(-0.0173)
(-0.0173)
0.8875
Variabel Dependen : N_MARGIN (602 Observasi) (1’)
(2’)
(3’)
(4’)
0.0012***
0.0010***
0.0000***
0.0000***
0.0999*
0.0000***
0.8245
(0.0001)
(0.1986)
(-0.1936)
(0.2353)
(0.4028)
(0.4028)
0.0000***
0.0004***
0.0000***
0.0000***
0.0171**
0.0000***
0.0000***
(-0.1292)
(0.2151)
(-0.1869)
(0.2092)
(0.5763)
(-0.7442)
(-0.0642)
0.0000***
0.0004***
0.0000***
0.0000***
0.0206**
0.0000***
0.0000***
0.7173
(-0.1320)
(0.2151)
(-0.1869)
(0.2069)
(0.5663)
(-0.7462)
(-0.0654)
(-0.0654)
0.0000***
0.0005***
0.0000***
0.0000***
0.0094***
0.0000***
0.0000***
0.0650*
(-0.1334)
(0.1882)
(-0.1796)
(0.1926)
(0.1926)
(-0.7647)
(-0.1250)
(-0.0361)
0.8326
0.8309
0.8410
***,**, dan * menunjukkan nilai signifikansi pada tingkat 1%, 5% dan 10%. Definisi variabel: W_MARGIN = pendapatan bunga bersih/rata-rata aktiva produktif ; N_MARGIN = (pendapatan bunga dari kredit/kredit yang diberikan)-(beban bunga/total kewajiban); LLPit = provisi kerugian kredit/kredit bersih bank i pada waktu t; LIQUIDITYit = kredit bersih/dana pihak ketiga bank i pada waktu t; EQUITYit = ekuitas/total aset bank i pada waktu t; EXPENSESit = beban personalia/total aset bank i pada waktu t; CR5jt = konsentrasi aset lima bank tertinggi pada negara j untuk waktu t; NNIIit = pendapatan non-bunga bersih/pendapatan operasional bersih bank i pada waktu t; COMSHAit = pendapatan komisi dan fee bersih/pendapatan non-bunga bersih bank i pada waktu t; COMit = pendapatan komisi dan fee bersih/ pendapatan operasional bersih bank i pada waktu t; TRADit = pendapatan trading bersih/ pendapatan operasional bersih bank i pada waktu t.
Tabel 3. Dampak Diversifikasi pada Premi Risiko Kredit Bank Umum di Indonesia (2005-2007). SPREADit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + єit
(5) atau (5’)
SPREADit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α8NNIIit + єit (6) atau (6’) SPREADit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α8NNIIit + α9COMSHAit + єit (7) atau (7’)
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
SPREADit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α10COMit + α11TRADit + єit Equation
VR3M
LLP
LIQUIDITY
EQUITY
EXPENSES
CR5
NNII
COMSHA
(8) atau (8’) COM
TRAD
Adj.R2
Variabel Dependen : W_SPREAD (602 Observasi) (5)
(6)
(7) (8)
0.1964
0.8792
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.8483
(-0.0005)
(0.0049)
(0.0229)
(0.0530)
(0.9466)
(-0.3509)
0.3647
0.8807
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.2136
(-0.0004)
(0.0049)
(0.0229)
(0.0536)
(0.9395)
(-0.3543)
(0.0072)
0.3583
0.9350
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.3117
0.1332
(-0.0004)
(0.0026)
(0.0230)
(0.0557)
(0.9380)
(0.9380)
(0.0060)
(-0.0014)
0.3622
0.8692
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.2357
0.3743
(-0.0004)
(0.0053)
(0.0228)
(0.0537)
(0.9437)
(-0.3554)
(0.0121)
(0.0057)
0.8494
0.8488 0.8490
Variabel Dependen : N_SPREAD (602 Observasi) (5’)
(6’)
(7’)
(8’)
0.0012***
0.6529
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.8098
(0.0027)
(0.0319)
(-0.1867)
(0.2372)
(1.2245)
(-0.9359)
0.1084*
0.6716
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0001***
(0.0014)
(0.0300)
(-0.1807)
(0.2233)
(1.2805)
(-0.9319)
(-0.0623)
0.1659
0.6306
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0001***
0.3427
(0.0012)
(0.0339)
(-0.1817)
(0.2245)
(1.2603)
(-0.9449)
(-0.0651)
(-0.0017)
0.2017
0.3923
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000
0.0000***
0.3569
(0.0011)
(0.0538)
(-0.1633)
(0.1917)
(0.1917)
(-0.9238)
(-0.1519)
(-0.0186)
0.8163
0.8162
0.8111
***,**, dan * menunjukkan nilai signifikansi pada tingkat 1%, 5% dan 10%. Definisi variabel: W_SPREAD = (pendapatan bunga bersih/rata-rata aktiva produktif) – tingkat bunga obligasi pemerintah 10 tahunan ; N_SPREAD = (pendapatan bunga dari kredit/kredit yang diberikan) - tingkat bunga obligasi pemerintah 10 tahunan; LLPit = provisi kerugian kredit/kredit bersih bank i pada waktu t; LIQUIDITYit = kredit bersih/dana pihak ketiga bank i pada waktu t; EQUITYit = ekuitas/total aset bank i pada waktu t; EXPENSESit = beban personalia/total aset bank i pada waktu t; CR5jt =
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
konsentrasi aset lima bank tertinggi pada negara j untuk waktu t; NNIIit = pendapatan non-bunga bersih/pendapatan operasional bersih bank i pada waktu t; COMSHAit = pendapatan komisi dan fee bersih/pendapatan non-bunga bersih bank i pada waktu t; COMit = pendapatan komisi dan fee bersih/ pendapatan operasional bersih bank i pada waktu t; TRADit = pendapatan trading bersih/ pendapatan operasional bersih bank i pada waktu t.
Tabel 4. Dampak Variabel Interaksi pada Net Interest Margin Bank Umum di Indonesia (2005-2007). MARGINit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α12(LLPit x NNIIit)/100 + єit
(9) atau (9’)
MARGINit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α12(LLPit x NNIIit)/100 + α13(LLPit x COMSHAit)/100 + єit (10) atau (10’) MARGINit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α15(LLPit x COMit)/100 + α16(LLPit x TRADit)/100 + єit
(11)
atau
(11’) Equation
R3M
LLP
LIQUIDITY
EQUITY
EXPENSES
CR5
LLP x
LLP x
NNII
COMSHA
LLP x COM
LLP x
Adj.R2
TRAD
Variabel Dependen : W_MARGIN (602 Observasi) (9)
(10)
(11)
0.0000***
0.8158
0.0305**
0.0000***
0.0000***
0.6045
0.1159
0.8841
(0.0643)
(0.0069)
(0.0043)**
(0.0481)
(0.0481)
(0.0183)
(-0.1299)
0.0000***
0.7727
0.0377
0.0000***
0.0000***
0.6288
0.2422
0.4454
(0.0642)
(-0.0113)
(0.0042)
(0.0482)
(0.8566)
(0.0171)
(-0.1023)
(0.0239)
0.0000***
0.3960
0.0284**
0.0000***
0.0000***
0.5372
0.1490
0.0611*
(0.0633)
(0.0284)
(0.0044)
(0.0468)
(0.8555)
(0.0216)
(-0.3652)
(-0.0012)
0.8854
0.8866
Variabel Dependen : N_MARGIN (602 Observasi) (9’)
(10’)
(11’)
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0538**
0.0000***
0.0000***
(-0.1078)
(0.3992)
(-0.1938)
(0.2285)
(0.4610)
(-0.7558)
(-1.0168)
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0886*
0.0000***
0.0000***
0.2200
(-0.1120)
(0.4714)
(-0.1933)
(0.2242)
(0.4177)
(-0.7622)
(-1.1101)
(-0.0872)
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0057***
0.0000***
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
0.8310
0.8283
0.0000***
0.4737
0.8350
(-0.1220)
(0.4952)
(-0.1877)
(0.2031)
(0.6578)
(-0.7895)
(-2.6717)
(-0.0032)
***,**, dan * menunjukkan nilai signifikansi pada tingkat 1%, 5% dan 10%. Definisi variabel: W_MARGIN = pendapatan bunga bersih/rata-rata aktiva produktif ; N_MARGIN = (pendapatan bunga dari kredit/kredit yang diberikan)-(beban bunga/total kewajiban); LLPit = provisi kerugian kredit/kredit bersih bank i pada waktu t; LIQUIDITYit = kredit bersih/dana pihak ketiga bank i pada waktu t; EQUITYit = ekuitas/total aset bank i pada waktu t; EXPENSESit = beban personalia/total aset bank i pada waktu t; CR5jt = konsentrasi aset lima bank tertinggi pada negara j untuk waktu t; LLPxNNIIit = LLPx (pendapatan non-bunga bersih/pendapatan operasional bersih) bank i pada waktu t; LLPxCOMSHAit = LLP x (pendapatan komisi dan fee bersih/pendapatan non-bunga bersih) bank i pada waktu t; LLPxCOMit = LLPx(pendapatan komisi dan fee bersih/ pendapatan operasional bersih) bank i pada waktu t; LLPxTRADit = LLPx(pendapatan trading bersih/ pendapatan operasional bersih) bank i pada waktu t.
Tabel 5. Dampak Variabel Interaksi pada Premi Risiko Kredit Bank Umum di Indonesia (2005-2007). SPREADit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α12(LLPit x NNIIit)/100 + єit
(12) atau (12’)
SPREADit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α12(LLPit x NNIIit)/100 + α13(LLPit x COMSHAit)/100 + єit (13) atau (13’) SPREADit = α1i + α2R3Mj(i)t + α3LLPit + α4LIQUIDITYit + α5EQUITYit + α6 EXPENSESit + α7CR5jt + α15(LLPit x COMit)/100 + α16(LLPit x TRADit)/100 + єit
(14)
atau
(14’) Equation
VR3M
LLP
LIQUIDITY
EQUITY
EXPENSES
CR5
LLPxNNII
LLPxCOMS
LLPxCOM
HA
LLPxTRA
Adj.R2
D
Variabel Dependen : W_SPREAD (602 Observasi) (12)
(13)
(14)
0.2211
0.9711
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.7496
(-0.0005)
(-0.0013)
(0.0228)
(0.0537)
(0.9435)
(-0.3513)
(0.0385)
0.2420
0.4039
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.9614
0.1420
(-0.0005)
(0.0379)
(0.0231)
(0.0548)
(0.9493)
(-0.3497)
(-0.0060)
(-0.0591)
0.1605
0.4558
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.3831
0.6726
(-0.0006)
(0.0309)
(0.0232)
(0.0511)
(0.9556)
(-0.3511)
(-0.3027)
(-0.0005)
Variabel Dependen : N_SPREAD (602 Observasi)
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
0.8485
0.8487
0.8468
(12’)
(13’)
(14’)
0.0107***
0.0525**
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0049***
0.8092
(0.0022)
(0.1646)
(-0.1852)
(0.2285)
(1.2125)
(-0.9319)
(-0.8269)
0.0224**
0.0133**
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0024***
0.2657
(0.0020)
(0.2553)
(-0.1826)
(0.2254)
(1.1958)
(-0.9424)
(-0.9301)
(-0.0793)
0.0241**
0.0005***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.0000***
0.6699
(0.0019)
(0.3111)
(-0.1729)
(0.2013)
(1.1716)
(-0.9295)
(-2.8724)
(0.0021)
0.8042
0.8054
***,**, dan * menunjukkan nilai signifikansi pada tingkat 1%, 5% dan 10%. Definisi variabel: W_SPREAD = (pendapatan bunga bersih/rata-rata aktiva produktif) – tingkat bunga obligasi pemerintah 10 tahunan ; N_SPREAD = (pendapatan bunga dari kredit/kredit yang diberikan) - tingkat bunga obligasi pemerintah 10 tahunan; LLPit = provisi kerugian kredit/kredit bersih bank i pada waktu t; LIQUIDITYit = kredit bersih/dana pihak ketiga bank i pada waktu t; EQUITYit = ekuitas/total aset bank i pada waktu t; EXPENSESit = beban personalia/total aset bank i pada waktu t; CR5jt = konsentrasi aset lima bank tertinggi pada negara j untuk waktu t; LLPxNNIIit = LLPx (pendapatan non-bunga bersih/pendapatan operasional bersih) bank i pada waktu t; LLPxCOMSHAit = LLP x (pendapatan komisi dan fee bersih/pendapatan non-bunga bersih) bank i pada waktu t; LLPxCOMit = LLPx(pendapatan komisi dan fee bersih/ pendapatan operasional bersih) bank i pada waktu t; LLPxTRADit = LLPx(pendapatan trading bersih/ pendapatan operasional bersih) bank i pada waktu t.
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
Tabel 2 sampai tabel 5 diatas menjelaskan hasil regresi menggunakan fixed effect model pada model ekonometrika determinasi interest margin dan premi risiko kredit. Dari hasil regresi tersebut terbukti bahwa diversifikasi memiliki pengaruh signifikan pada interest margin dan tingkat bunga kredit secara negatif. Variabel NNII (tingkat diversifikasi produk) menunjukkan probabilitas yang signifikan pada hampir semua model sama halnya dengan variabel COM (struktur diversifikasi pada pendapatan komisi dan fee). Pendapatan dari aktivitas trading (TRAD) hanya menunjukkan pengaruh yang signifikan pada model dengan variabel dependen W_MARGIN. Ketika variabel NNII digunakan bersamaan dengan variabel COMSHA, probabillitas variabel COMSHA sebagian besar tidak signifikan. Adanya diversifikasi yang mendorong semakin meningkatnya pendapatan non-bunga pada bank secara langsung akan meningkatkan profitabilitas bank. Kenaikan profitabilitas ini menyebabkan bank memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap interest margin (Kannan, Nahrain, dan Gosh, 2000). Bank yang menetapkan nilai interest margin yang lebih rendah ketika profitabilitas meningkat oleh pendapatan non-bunga juga akan menetapkan tingkat bunga kredit yang lebih rendah. Sesuai dengan penelitian Lepetit et al., (2008) bahwa ada efek penjualan silang (cross selling) dari pinjaman dan produk non-bunga bank. Penelitian ini juga berhasil membuktikan bahwa bank menetapkan interest margin dan tingkat bunga kredit yang lebih rendah ketika memiliki ekspektasi akan kenaikan pendapatan non-bunga. Ketika terjadi peningkatan pendapatan nonbunga, bank akan menetapkan interest margin dan tingkat bunga kredit yang lebih rendah untuk menarik nasabah baru yang memiliki potensi untuk produk yang menghasilkan pendapatan fee di masa datang. Pada mulanya bank akan menetapkan tingkat bunga kredit yang lebih rendah untuk menarik nasabah dan membina hubungan jangka panjang dan selanjutnya menawarkan layanan jasa lainnya yang akan menghasilkan pendapatan komisi dan fee. Dalam praktik perbankan Indonesia, pasar kredit Indonesia cukup terkonsentrasi. Namun, perilaku bersaing bank-bank umum dalam menyalurkan kredit cukup tinggi (Lubis, A.F., 2012). Persaingan dalam pasar kredit ini selanjutnya mempengaruhi strategi bank untuk menggunakan kredit sebagai loss leader dan cross selling lintas produk (Zhao et al., 2013). Mengacu pada teori NEIO, bank akan merelakan mengorbankan profit jangka pendek
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
(interest margin) untuk meningkatkan market share dan mendapatkan market power (kekuatan pasar) yang lebih tinggi. Industri perbankan yang tidak berada pada kondisi persaingan sempurna, memotivasi bank untuk mengunci permintaan atas kredit menggunakan tingkat bunga yang lebih rendah bersamaan dengan kebutuhan akan layanan jasa bank yang lain (Zhao et al.,2013). Asumsi ini berkaitan dengan penggunaan satu produk perbankan (berbasis bunga) akan berdampak pada penggunaan layanan jasa tambahan (fee based activities). Strategi ini akan mendatangkan keuntungan di masa datang dengan asumsi bahwa pasar kredit memiliki switching cost yang tinggi terkait dengan informasi dan biaya-biaya lainnya. Strategi harga yang digunakan bank baik dalam produk kredit maupun layanan jasa keuangan lainnya merupakan cara untuk meningkatkan keuntungan kompetitif dan menghasilkan nilai dari hubungan yang terbentuk dengan nasabah (Laux dan Walz, 2009; Santikian,2011 dalam Zhao et al., 2013). Profit bank bukan lagi hanya berasal dari aktivitas bunga, tetapi juga cross sales antar produk perbankan (De la Torre at al., 2007 dalam Zhao et al., 2013). Struktur diversifikasi yang ditunjukkan dari proporsi pendapatan komisi dan fee serta pendapatan trading (COM dan TRAD) memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap NIM. Hal ini berarti bahwa, bank yang lebih terdiversifikasi pada pendapatan fee dan komisi maupun pendapatan trading akan berdampak pada penetapan nilai interest margin yang lebih rendah. Namun, hanya pendapatan komisi dan fee yang berpengaruh pada penetapan tingkat bunga kredit (N_MARGIN dan N_SPREAD), akan tetapi tidak dengan pendapatan yang berasal dari aktivitas trading. Lagi, ekspektasi pendapatan non-bunga yang lebih tinggi berdampak pada penetapan interest margin dan tingkat bunga yang lebih rendah, lebih besar dipengaruhi oleh pendapatan komisi dan fee. Variabel interaksi yang mengukur dampak dari aktivitas yang menghasilkan pendapatan nonbunga pada tingkat risiko gagal bayar tertentu (LLPxNNII, LLPxCOMSHA, LLPxCOM, LLPxTRAD) diekspektasikan memiliki koefisien yang negatif. Dengan kata lain, pendapatan non-bunga yang semakin tinggi akan memungkinkan bank melakukan penilaian terhadap risiko kredit yang lebih rendah sehingga bank menetapkan tingkat bunga kredit dan NIM yang lebih rendah.
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
Dari hasil temuan pengaruh variabel interaksi pada interest margin dan loan pricing, ditemukan bahwa pada kondisi bank yang semakin terdiversifikasi dan eksposure yang lebih tinggi pula pada risiko kredit, bank akan menetapkan tingkat bunga kredit yang lebih rendah. Dalam tabel 4 dan 5, terlihat bahwa variabel interaksi hanya menunjukkan pengaruh yang signifikan pada variabel dependen yang menjadi proxy dari loan pricing (N_MARGIN dan N_SPREAD). Namun, tidak pada variabel sebagai proxy interest margin. Pada pendekatan ini, bank yang menetapkan tingkat bunga lebih rendah untuk menarik atau mempertahankan nasabah yang potensial terhadap produk berbasis fee mungkin menghadapi konsekuensi risiko gagal bayar yang lebih tinggi. Distorsi atas penilaian risiko kredit sebagai akibat dari ekspansi bank untuk meningkatkan pendapatan non bunga hanya terjadi pada pendapatan komisi dan fee. Pada proporsi pendapatan komisi dan fee yang lebih tinggi juga pada exposure yang lebih tinggi bank akan menetapkan tingkat bunga yang lebih rendah. Hal ini berarti bank menilai risiko kredit lebih rendah (miss pricing credit risk). Pengembangan pendapatan trading tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada hubungan antara risiko kredit dan loan pricing. 4.2.
Robust Check
Penelitian ini menggunakan beberapa jenis robust cek yang bertujuan melihat konsistensi temuan dari pengaruh diversifikasi produk perbankan terhadap interest margin dan loan pricing pada sampel bank-bank umum konvensional di Indonesia periode 2005-2011. Adapun robust cek yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan 94 bank sebagai sampel penelitian. Sampel 94 bank memuat data-data yang dalam sampel utama dihilangkan karena memuat nilai outlier dalam variabelvariabel tertentu. 2. Robust cek kedua dilakukan dengan menambahkan variabel pertumbuhan GDP riil dalam variabel kontrol. Penggunaan variabel ini mengacu pada penelitian Carbo dan Rodriguez (2007) dan Lepetit et al., (2008) yang menambahkan variabel GDP untuk mengontrol pengaruh perbedaan pertumbuhan GDP pada interest margin dan tingkat bung kredit bank. 3. Robust cek berikutnya adalah menggunakan nilai JIBOR 3-bulanan untuk menghitung SPREAD dan menggantikan penggunaan tingkat obligasi pemerintah sepuluh tahunan.
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
4. Variabel CR5 sebagai pengukuran konsentrasi industri yang menunjukkan struktur pasar digantikan dengan CR3 atau HHI. 5. Robust cek kelima dilakukan dengan memasukkan variabel BOPO sebagai variabel kontrol untuk menggantikan penggunaan variabel kontrol EXPENSES yang hanya memasukkan biaya personalia. BOPO mengukur efisiensi bank dari segi biaya operasional yang dibandingkan dengan nilai pendapatan operasional. 6. Rasio kredit pada total aset (LNTA) digunakan untuk menggantikan LDR untuk menjelaskan pengaruh dari risiko likuiditas. 7. Robust test terakhir yang dilakukan adalah membagi sampel menjadi dua periode yang berbeda yaitu periode sebelum krisis (2005-2007) dan periode yang menangkap kondisi pada masa krisis dan masa perbaikan setelah krisis (2008-2011). Pada periode sebelum krisis, hasil regresi menunjukkan bahwa diversifikasi produk tidak menunjukkan pengaruh pada variabel dependen. Hanya pendapatan komisi dan fee yang menunjukkan pengaruh yang negatif dan signifikan pada model dengan ketiga variabel ini. Hal yang berbeda ditemukan pada periode 2008-2011. Pada periode 4 tahun ini hasil estimasi model menunjukkan bahwa diversifikasi produk memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan baik untuk interest margin maupun loan pricing. Perbedaan hasil dari dua periode ini dapat dikaitkan dengan kondisi riil pada sektor perbankan pada dua periode tersebut. Pendapatan non-bunga terlihat memiliki proporsi yang lebih tinggi pada periode 2008-2011 dibandingkan dengan periode 2005-2007. Secara keseluruhan, pengecekan robust yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan hasil yang konsisten dengan temuan utama dalam penelitian. Keseluruhan tes robust tetap membuktikan bahwa kenaikan pendapatan non-bunga sebagai bentuk adanya diversifikasi berdampak pada penetapan interest margin dan tingkat bunga kredit yang lebih rendah. 5.
SIMPULAN DAN DISKUSI
Industri perbankan memiliki kontribusi yang signifikan serta memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan struktur pasar Indonesia yang cenderung mengarah pada bank based, dimana industri perbankan memegang peranan penting dalam mobilisasi simpanan, alokasi modal, kebijakan investasi, maupun pengelolaan risiko. Dewasa ini, aktivitas perbankan bukan hanya sebatas menjalankan fungsi intermediasi, tetapi telah berekspansi pada penyediaan layanan jasa berbasis komisi dan fee serta aktivitas trading.
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi pada pengaruh diversifikasi layanan jasa keuangan yang semakin tumbuh di Indonesia. Penelitian ini berhasil menemukan bahwa diversifikasi produk bank akan berpengaruh secara negatif terhadap interest margin dan tingkat bunga kredit yang ditetapkan oleh bank. Bank yang semakin terdiversifikasi akan menetapkan interest margin dan tingkat bunga kredit yang lebih rendah relatif terhadap bank yang kurang terdiversifikasi. Kondisi ini muncul dari strategi cross selling yang digunakan atas multi produk bank. Bank akan menggunakan kredit sebagai loss leader untuk menarik nasabah baru dan membina hubungan baik jangka panjang sehingga pada nantinya bank bisa menawarkan berbagai layanan jasa keuangan lainnya yang akan menghasilkan pendapatan komisi maupun fee. Namun, ketika bank menetapkan tingkat bunga kredit yang lebih rendah dengan penilaian risiko kredit yang lebih kecil justru membuat bank akan menghadapi risiko gagal bayar yang tinggi. Selain itu, pendapatan komisi dan fee memiliki pengaruh yang yang lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang berasal dari aktivitas trading. Hasil temuan ini didasarkan pada asumsi bahwa bank tidak akan menetapkan besaran komisi dan fee yang berbeda pada nasabah yang lebih berisiko. Dalam penelitian ini variabel loan loss provisions menunjukkan pengaruh yang lemah sehingg penggunaan variabel interaksi antara risiko kredit dan diversifikasi produk menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut terkait penilaian risiko kredit perlu dilakukan secara lebih mendalam dengan data indivdual nasabah. Hasil penelitian ini diekspektasikan akan tetap konsisten pada kondisi makroekonomi saat ini dan periode berikutnya secara aggregat. Sampel penelitian telah memasukkan periode krisis maupun periode penguatan ekonomi. Dengan demikian, perubahan faktor eksternal, khususnya makroekonomi yang fluktuasi diekspektasikan tidak akan merubah pengaruh yang dihasilkan oleh diversifikasi produk perbankan yang menyebabkan kenaikan pendapatan nonbunga pada nilai interest margin dan tingkat bunga kredit. Namun, jika kondisi perekonomian berubah drastis, tentu penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melakukan analisis lebih mendalam. Lebih lanjut, hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi dalam pengelolaan bisnis dalam industri perbankan, khususnya bagi pihak manajemen bank. Efek negatif yang
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
ditimbulkan dari diversifikasi produk perbankan dapat dijadikan acuan bagi bank untuk memanfaatkan efek cross selling maupun cross subsidi dari kenaikan pendapatan non-bunga atas kemampuan bank mendiversifikasi produk pada upaya untuk menurunkan interest margin dan tingkat bunga kredit. Hal ini terkait dengan tingginya nilai interest margin maupun tingkat bunga kredit di Indonesia yang di khawatirkan akan menghambat iklim investasi di sektor riil. Penelitian ini tentunya memiliki keterbatasan yang dapat disempurnakan dalam penelitianpenelitian selanjutnya. Penggunaan kurun waktu penelitian 2005-2011 memungkinkan adanya beberapa perubahan yang mengarahkan pada kebutuhan penggunaan dynamic model. Penelitian selanjutnya dengan tema yang sama dapat dilakukan menggunakan dynamic model untuk menangkap pengaruh perubahan antar waktu. Ukuran bank dan jenis kepemilikan perlu ditambahkan sebagai variabel penjelas untuk melihat perbedaan pengaruh dikaitkan dengan perbedaan ukuran dan jenis kepemilikan akan mempengaruhi kemampuan untuk melakukan ekspansi bisnis. REFERENSI Angbazo,L., 1997. Commercial bank interest margins, default risk, interest-rate risk, and off-balance sheet banking. Journal of Banking and Finance 21(1), 55-87. Brooks,C., 2008. Introductory Econometrics for Finance. Cambridge University Press, 487-509. Bank Indonesia. Statistik Perbankan Indonesia Vol.10, No.1, Desember 2010. Bank Mandiri. Indonesia Update, Desember 2012. Carbo, S., Rodriguez, F., 2007. The determinants of bank margins in European banking. Journal of Banking and Finance 31 (7), 1999-2023. Davis, E.P., Touri, K. The changing structure of banks’income – an empirical investigation. European Central Bank, 1-31. DeYoung,R., Roland,K., 2001. Produx Mix and Earning Volatility at commercial banks: Evidence from a degree of total leverage model. Journal of Financial Intermediation 10, 54-84. DeYoung, R., Rice,T., 2004. Noninterest income and financial performance at U.S. commercial banks. Financial Review 39, 101-127. Hannan,T. H. and Berger,A.N., 1998. The Efficiency cost of market power in the banking industry: a test of the “quiet life” and related hypotheses. The review of economics and statistics 80 (3), 454-565. Hawtrey,K., dan Liang,H. (2008). Bank Interest Margins in OECD Countries. North American Journal of Economics and Finance, 249-260.
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.
Hidayat,W.,Y., Kakinata, M., Miyamoto, H., 2012. Bank risk and non-interest income activities in Indonesian Banking Industry. Journal of Asian Economics 23, 335-343. Kannan,R., Narain,A., Ghosh,S., 2001. Determinant of Net Interest Margin under Regulatory Requirements: An Economic Study. Economic and Political Weekly, 337-344. Lepetit,L., Nys, E., Rous,P., Tarazi,A., 2007. Bank income structure and risk: An Empirical analysis of European Banks. Journal Of Banking and Finance 32 (8), 1452-1467. Lepetit,L., Nys, E., Rous,P., Tarazi,A., 2008. The Expansion of services in European banking: implications for loan pricing and interest margin. Journal of Banking and Finance 32, 23252335. Lubis,F.A., 2012. Market Power Perbankan Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan 14 (3), 236-254. Maudos,J., De Guevara, J.F., 2004. Factors explaining the interest margin in the banking sectors of the European Union. Journal of Banking and Finance 28 (9), 2259-2281. Neuberger,D., 1998. Industrial organization of banking: a review. International journal of the economics of business 5 (1), 97-118. Nguyen,M., Skully, M., Parera, S., 2012. Bank market power and revenue diversification: Evidence from ASEAN countries. Journal of Asian Economics 23, 688-700. Nguyen,M., Skully, M., Parera, S., 2012. Bank market power, revenue diversification, and bank stability: Evidence from selected South Asian countries. Journal of International Financial Markets, Institutions, and, Money 22, 897-912. Nguyen,J., 2012. The relationship between net interest margin and non-interest income using a system estimation approach. Journal of Banking and Finance 36, 2429-2437. Pennathur, A., K., Subramanyam, V., Vishwasrao., 2012. Income Diversification and risk:Does ownership matter? An Empirical examination of Indian banks. Journal of Banking and Finance 36, 2203-2215. Stiroh,K., 2004. Diversification in banking: Is non-interest income the answer? Journal of Money, Credit, and Banking 36 (5), 853-882. Stiroh,K., Rumble,A., 2006. The dark side of diversification: The case of US financial holding companies. Journal of Banking and Finance 30 (8), 2131-2161. Stiroh, K.J., et al. (2008) . Explaining A Productive Decade. Journal of Policy Modeling, 30. 633-673 Wong, K.P., 1997. On the determinant of bank interest margin under credit and interest rate risks. Journal of Banking and Finance 21 (2), 251-271. Zhao,T., Matthews,K., dan Murinde,V., 2013. Cross-selling, switching cost, and imperfect competition in British banks. Journal of Banking and Finance (2013).
Ekspansi layanan..., Desi Sri Wahyu Utami, FE UI, 2013.