EFFECT OF DAYS IN ONE WEEK RETURN TO STOCK LEVELS STOCK EXCHANGE IN JAKARTA Amad Mudjijono, Drs. H. Herman Legowo, M.Si., Ak. Abstract Many people want to know today whether investors within approximately one week (five days of trading) which is expected to bring the most advantages and the day is approximately the level will experience a negative return. Investors in an investment community certainly do not want to experience the risk of loss because they try to invest approximately when they will do will not experience losses and when approximately will benefit more above the average of other days. Based on the above items that this thesis is prepared to meet the above matters. This thesis will examine the effect of day within one week of the level of stock return that occurs on the Jakarta Stock Exchange.
Keywords: Return.
1
PENGARUH HARI DALAM SATU MINGGU TERHADAP TINGKAT RETURN SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA Amad Mudjijono, Drs. H. Herman Legowo, M.Si., Ak. Abstrak Banyak masyarakat investor ingin tahu hari apakah kira-kira dalam satu minggu (lima hari perdagangan) yang diperkirakan akan mendatangkan keuntungan paling besar dan hari apakah yang kira-kira akan mengalami tingkat return negatif. Masyarakat investor dalam berinvestasi tentunya tidak ingin mengalami resiko kerugian karena itu mereka berusaha kapan kira-kira investasi yang akan mereka lakukan tidak akan mengalami kerugian dan kapan kira-kira akan mendapat keuntungan lebih diatas rata-rata hari lainnya. Berdasarkan hal diatas itulah skripsi ini disusun untuk memenuhi hal-hal tersebut diatas. Skripsi ini akan meneliti pengaruh hari dalam satu minggu terhadap tingkat return saham yang terjadi di Bursa Efek Jakarta. Kata Kunci: Return.
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keberadaan pasar modal di suatu negara mempunyai peranan yang penting. Hal tersebut berhubungan dengan fungsi pasar modal itu sendiri yaitu sebagai sarana untuk memobilisasi dana baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Keberadaan pasar modal dapat menambah alternatif pilihan sumber dana jangka panjang dan alternatif keputusan pembelanjaan suatu perusahaan sehinga pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menentukan struktur modal yang optimal. Menurut Suad Husnan (2001: 4) pasar modal memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah menyediakan fasilitas untuk memindahkan atau mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang memiliki kelebihan dana (lender) kepada pihak yang memerlukan dana (borrower). Fungsi keuangan dari pasar modal yaitu menyediakan dana yang diperlukan para borrower dan memungkinkan para lender dapat menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut atau dengan kata lain ditujukan dari kemungkinan memperoleh imbalan bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
3
Para investor pasar modal selalu berusaha memperoleh keuntungan (return) dari aktifitas perdagangan yang mereka lakukan. Untuk mendapatkan return yang diharapkan, para investor akan melakukan usaha-usaha dengan berbagai cara, baik melalui analisis sendiri terhadap perilaku perdagangan saham, berdasarkan penelitian terdahulu,ataupun dengan memanfaatkan saran-saran dari para analis pasar modal seperti broker dan manajer investasi. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan terdapat indikasi bahwa perilaku harga saham harian bersifat seasional sehingga dapat memberikan kemungkinan bagi investor untuk mengikuti irrational trading pattern untuk mendapatka return yang diharapkan. Pola perilaku perdagangan saham dipasar modal akan memberikan kontribusi bagi pola perlaku harga saham di pasar modal tersebut. Pola perilaku harga saham akan menemukan pola return yang diterima dari saham tersebut. Pengetahuan mengenai pola return saham pada setiap hari perdagangan dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi investor agar dapat memperoleh return yang diharapkan serta dapat mengambil keputusan kapan sebaiknya membeli dan kapan sebaiknya menjual saham. Dalam upaya memperoleh return yang optimal, Suad Husnan (2001) menyatakan bahwa sebelum investor memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal, para investor harus percaya bahwa informasi yang diterima adalah benar, sistem perdagangan di bursa dapat dipercaya, serta tidak ada pihak lain yang
4
memanipulasi informasi dan perdagangan tersebut. Implikasi dari hal ini adalah bahwa efisiensi pasar modal menjadi perhatian utama dari para investor untuk bersama-sama menciptakan kondisi tersebut sehingga terbentuk pasar yang dapat memberikan gambaran supply dan demand terhadap modal yang menguntungkan semua pihak. Syarat utama yang diinginkan investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi. Perasaan aman ini diperoleh karena investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu, sebagai dasar pengambilan keputusan. Teori Pasar Effisien merupakan suatu modal ideal untuk menguji kemampuan pasar modal dalam mengolah dan merespon informasi. Menurut teori ini, pasar, khususnya pasar finansial adalah mesin pengolah informasi yang sangat kompleks dan canggih. Di pasar modal ada banyak sekali investor dan analis yang setiap saat saling bersaing untuk memperoleh keuntungan maksimal dengan memanfaatkan dan menganalisis berbagai informasi yang tersedia. Oleh karena itu, harga saham di bursa secara otomatis telah mencerminkan hasil analisis dari para investor atas berbagai informasi yang ada. Dengan demikian akan sulit bahkan mustahil bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar secara konsisten apabila cuma mengandalkan informasi yang tersedia dan teknik-teknik analisis investasi standar yang sudah diketahui orang banyak.
5
Salah satu implikasi dari teori pasar modal efisien adalah tidak adanya pola pergerakan harga yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan besar secara konsisten dan terus menerus dalam jangka panjang, karena begitu suatu pola investasi tertentu ditemukan, maka dengan segera pola investasi tersebut akan menjadi usang, tidak up to date dan tidak efektif lagi akibat dari para investor yang mengetahui informasi tersebut akan segera memanfaatkannya atau mengaplikasikan informasi tersebut dalam pola investasinya. Akibat aktifitas dari para investor ini, secara otomatis mekanisme pasar akan berlaku sehingga harga sekuritas akan terkoreksi kembali normal dan oleh karena itu pola investasi yang telah terbentuk otomatis akan berangsur menghilang. Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan sesua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Dengan demikian akan sulit bagi para pemodal untuk memperoleh tingkat keuntungan di atas normal secara konsisten dengan melakukan transaksi perdagangan di bursa efek. Asumsi tradisional tentang return pada aset keuangan yang selama ini dipercaya oleh para ahli empiris, menyebutkan bahwa return yang diharapkan (expected return) suatu sekuritas didistribusikan secara homogen dan konstan
6
selama waktu kalender. Sehingga return sekuritas yang diharapkan adalah sama untuk Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat atau selama hari perdagangan. Penelitian tentang return sekuritas secara harian telah dilakukan di berbagai pasar modal internasional dan hasilnya sangat beragam. Hasil penelitian mengenai pola perubahan retrun saham di pasar modal memberikan berbagai macam kesimpulan. Dari Kecenderungan informasi yang tidak menyenangkan (unfavorable information) datang ke pasar setelah perdagangan ditutup pada hari perdagangan Jumat (akhir pekan). Agrawal dan Rivoli (1989) dalam Heru Prihantoro (2000) melakukan penelitian terhadap pola return harian saham pada empat bursa efek Asia yaitu Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek hari perdagangan (day of the week effect) terhadap return saham pada empat bursa tersebut, dengan return saham pada hari perdagangan Senin lebih rendah daripada return saham pada hari perdagangan (trading day) lainnya. Penelitian terhadap pola keuntungan harian saham di Bursa Efek Jakarta dilakukan oleh Wibisono, Sukirno, dan Sukamto (1996) dalam Algafari (1999). Ukuran return harian menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harian. Periode penelitian dari tahun 1989 sampai dengan tahun 1995. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keuntungan pasar harian saham selama periode penelitian adalah positif pada semua hari perdagangan, kecuali
7
keuntungan pasar pada hari Selasa. Pada perdagangan Hari Selasa, keuntungan saham di Bursa Efek Jakarta adalah negatif. Afrizal Tahar dan Arum Indrasari tahun 2004 melakukan penelitian pada 20 saham perusahaan teraktif di Bursa Efek Jakarta untuk periode perdagangan tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa return saham tertinggi terjadi pada hari perdagangan Hari Selasa, sedang return saham terendah terjadi pada Hari Senin dan Hari Senin dianggap tidak punya pengaruh yang cukup signifikan terhadap besarnya return saham yang akan diperoleh. Hari Senin juga merupakan hari beresiko tertinggi untuk melakukan perdagangan. Untuk abnormal return pada Hari Senin ternyata memperlihatkan angka abnormal return yang negatif sedang Hari Selasa, Rabu, kamis, dan Jumat menunjukkan abnormal return yang positif, jadi lebih tinggi dari Hari Senin Berbagai perilaku ketidakberaturan atau penyimpangan-penyimpangan yang bisa dikenali di pasar modal. Ketidak beraturan ini ini hadir secara terusmenerus dan telah memberikan dampak yang cukup besar bagi pasar modal. Ketidakberaturan ini dikenal dengan anomali pasar modal (market anomalies). Dalam keadaan anomali pasar, hasil yang timbul akan berlawanan dengan hasil yang diharapkan pada posisi pasar modal yang efisien. Beberapa dari anomali pasar yang telah diketahui dan diteliti adalah Price to Earning Effect, the January Effect, the Size Effevt, dan yang lain-lain.
8
Penyimpangan terhadap teori pasar efisien tersebut yaitu nilai sekuritas yang kadang naik dengan drastis ataupun turun dengan drastis sering disebut dengan anomali pasar modal. Salah satu bentuk anomali yang menarik perhatian penulis adalah adanya pengaruh hari perdagangan terhadap tingkat keuntungan saham di bursa, oleh karena itu penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Hari Dalam Satu Minggu Terhadap Tingkat Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat di identifikasi beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Return saham banyak dipengaruhi oleh pola aktifitas perdagangan harian yang dilakukan oleh investor individual serta kecenderungan bahwa informasi yang tidak menyenangkan (unfavorable information) datang ke pasar setelah perdagangan ditutup Jumat (akhir pekan). 2. Selama ini terdapat asumsi bahwa return yang diharapkan suatu sekuritas didistribusikan secara homogen dan konstan selama waktu kalender. 3. Terdapat indikasi bahwa perilaku harga saham harian bersifat seasional sehingga dapat memberikan kemungkinan bagi investor untuk mengikuti irrational trading pattern untuk mendapatkan return yang diharapkan. 4. Anomali pasar ada kaitannya dengan pasar modal yang efisien memungkinkan seorang investor memperoleh abnormal return dengan mengandalkan suatu peristiwa atau informasi tertentu. Dimana hal-hal yang
9
ditemukan dalam anomali tersebut seharusnya tidak ada bilamana dianggap pasar modal yang efisien benar-benar ada. 5. Terdapat kecenderungan bahwa pada hari-hari tertentu pada hari perdagangan ada pengaruhnya terhadap tingkat pengembalian saham di Bursa Efek Jakarta
B. Rumusan Masalah Berdasarkan ilustrasi diatas maka rumusan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh hari perdagangan (day of the week effect) terhadap return saham harian di Bursa Efek Jakarta. 2. Apakah terdapat perbedaan return saham rata-rata antarhari perdagangan di bursa Efek Jakarta. 3. Apakah pada hari perdagangan investor di Bursa Efek Jakarta dapat memperoleh abnormal return.
C. Batasan Penelitian Populasi penelitian yang akan diteliti dalam peneitian ini adalah sebagai berikut: 1. Saham emiten yang telah tercatat di Bursa Efek Jakarta awal Bulan Januari 2004 sampai dengan akhir bulan Desember 2004 dan termasuk dalam saham
10
perusahaan yang paling liquid ( LQ-45 ) di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2004. 2. Periode penelitian adalah transaksi perdagangan saham antara 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2004 3. Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) selama Tahun 2004. 4. Return yang dimaksud adalah dalaam penelitian ini adalah return yang berasal dari selisih harga capital (capital gain atau capital loss). 5. Apabila terdapat harga saham tertentu yang terkena kebijaksanaan berupa stock split, maka harga saham akan dilakukan penyesuain. 6. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh hari perdagangan terhadap return saham harian di Bursa efek Jakarta, mengetahui beda return rata-rata saham antarhari perdagangan, dan mengetahui apakah terdapat abnormal return saham harian di Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian.
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menguji pengaruh hari perdagangan (day if the week effect) terhadap return saham harian di bursa Efek Jakarta. 2. Menguji perbedaan return rata-rata saham pada hari perdagangan yang satu dengan return rata-rata saham pada hari perdegangan yang lain.
11
3. Menguji adanya abnormal return pada lima hari perdagangan saham.
E. Manfaat Penelitian Hasil dari pada penlitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yang berkepentingan dengan pasar modal, diantaranya: 1. Bagi investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada para investor mengenai pola return saham dari hari ke hari dalam satu minggu perdagangan saham di Bursa Saham Jakarta. Informasi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan menentukan strategi penataan timing yang tepat dalam melakukan transaksi di Bursa Efek Jakarta. 2. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada khasanah literature mengenai pengaruh hari perdagangan terhadap pola return saham harian di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian yang diharapkan dapat memberikan informasi empiris mengenai pengaruh hari perdagangan terhadap return saham harian di Bursa Efek Jakarta. 3. Bagi Perusahaan
12
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menilai pasar modal dalam hal ini adalah Bursa Efek Jakarta sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan hari pencatatan di pasar sekunder.
4. Bagi Peneliti Lanjutan Penelitian ini diharapkan dapat memberi bukti empiris yang dapat digunakan sebagai pijakan gagasan ke arah penelitian selanjutnya mengenai fenomena yang relevan dengan penelitian ini.
F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam pentusunan dan penulisan skripsi ini, sistematika yang akan digunakan adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan , berisi tentang Latar Belakang, Rumusan masalah, Batasan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II Kajian Pustaka, barisi tentang Return Saham, Pasar Modal, Bursa Efek, dan Instrumen Pasar Modal. BAB III Metodologi Penelitian berisi tentang Desain Penelitian, Definisi Operasional Variabel Penelitian, Populasi dan Sumber Penelitian, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data, Hipotesis, dan Metode Analisis Data.
13
BAB IV Analisis Data dan Pembahasan, berisi tenteng Deskripsi Sampel Penelitian, Deskripsi Statistik Variabel Penelitian, Pengujian Hipotesis, dan Pembahasan. BAB V Penutup, berisi Kesimpulan dan Saran.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Return Saham Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan memperoleh keuntungan dimasa datang. Harapan keuntungan tersebut merupakan kompensasi atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Dalam konteks investasi harapan keuntungan tersebut disebut sebagai return. Return tersebut dapat berasal dari deviden yang dibagikan oleh perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) atau dapat juga selisih positif harga saham antara harga pada saat saham itu dibeli dan harga pada saat saham itu dijual (capital gain). Dengan demikian, harga saham yang terjadi sangat berpengaruh terhadap return yang akan diterima oleh investor. Investor yang lebih mengharapkan memperoleh return saham dari capital gain memerlukan pengetahuan tentang pola perilaku harga saham di pasar modal. Pola perilaku harga saham akan menentukan pola return yang diterima dari saham tersebut. Pengetahuan mengenai pola return saham pada setiap hari perdagangan dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi investor agar dapat memperoleh return yang diharapkan serta dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan kapan sebaiknya membeli saham dan kapan sebaiknya menjual saham.
15
Pada umumnya, para pemodal adalah merupakan risk averse yaitu tidak menyukai adanya resiko, sehingga sangat penting bagi para pemodal untuk membedakan antara return yang diharapkan untuk diterima pada beberapa periode mendatang (expected return) dengan return yang secara actual diterima oleh investor setelah periode investasi berakhir (realized return). Karena terdapat kemungkinan bahwa return yang terealisir akan menyimpang dari yang diharapkan dan inilah yang disebut resiko investasi. Sangat penting bagi para pemodal terutama para pemodal yang bersifat risk averse untuk mengetahui hubungan antara resiko dengan return dalam jangka panjang untuk membuat keputusan investasi dimasa mendatang. Antara resiko investasi dengan return terdapat trade off, dimana investasi pada aset yang beresiko rendah hanya akan menjanjikan tingkat return yang rendah, sebaliknya pada investasi yang memiliki tingkat resiko yang tinggi maka return yang diharapkan akan tinggi pula.
B. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal secara umum diartikan pasar yang memperjualbelikan produk berupa dana yang bersifat abstrak, sedangkan dalam bentuk kongkritnya, produk yang diperjualbelikan di pasar modal berupa lembar surat-surat berharga di bursa efek. Bursa efek dalam arti sebenarnya adalah
16
suatu sistem yang terorganisir dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas secara langsung atau melalui wakil-wakilnya (Tandelilin, 2001). Menurut Husnan (1998) secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, publik authorities, maupun perusahaan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market), Dalam financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik dana jangka panjang maupun dana jangka pendek. Menurut Tandelilin (2001) pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang memiliki dana (investor) dengan pihak perusahaan yang memerlukan dana (untuk ekspansi usaha atau untuk memperbaiki struktur modal perusahaan). Pasar modal menjalankan fungsi ekonomi. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan menginfestasikan kelebihan dana yang dimilikinya, lenders mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari sisi borrowers, tersedianya dana dari pihak
17
luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan (Husnan, 1998). Sedangkan para pembeli dan penjual saham yang diperbolehkan masuk di dalam bursa efek hanyalah anggota bursa yang terdaftar. Mereka terdiri dari para pialang atau pedagang efek (broker/dealer). Para pialang inilah yang berfungsi memberi informasi atau pertimbangan kepada masyarakat calon pembeli atau penjual. Namun demikian, keputusan membeli atau menjual saham berada ditangan masyarakat itu sendiri. Hal itu perlu diketahui oleh masyarakat berkaitan dengan tanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul dalam transaksi jual beli saham tersebut.
2. Faktor factor Yang Mempengaruhi Pasar Modal Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pasar modal itu sendiri adalah (Suad Husnan 1996): a. Penawaran sekuritas Faktor ini menunjukkan banyaknya perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal. b. Permintaan sekuritas Menunjukkan banyaknya anggota masyarakat yang memiliki sejumlah dana yang cukup besar untuk digunakan membeli sekuritassekuritas yang ditawarkan. Calon-calon pembeli sekuritas sekuritas
18
tersebut mungkin berasal dari individu, perusahaan non keuangan maupun lembaga-lembaga keuangan. Sehubungan dengan factor ini, maka pendapatan perkapita suatu negara dan distribusi pendapatan akan mempengaruhi besar kecilnya permintaan akan sekuritas. c. Kondisi politik dan ekonomi Kondisi politik yang stabil dan mantap akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya akan mempengaruhi besarnya permintaan dan penawaran sekuritas. d. Hukum dan peraturan perundang-undangan. Investor pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Oleh karena itu, kecepatan, kelengkapan dan kebenaran informasi menjadi hal yang sangat penting untuk dihasilkan perusahaan, dan peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan mutlak diperlukan. e. Lembaga pendukung pasar modal Lembaga-lembaga pendukung pasar modal , seperti: BAPEPAM, bursa efek, akuntan publik, wali amanat, notaries, konsultan hukum dan lembaga kliring. Lembaga-lembaga pendukung tersebut perlu bekerja secara profesional agar informasi yang dihasilkan dapat digunakan oleh
19
para pemodal untuk mengambil keputusan, bisa diandalkan (reliable) dan transaksi dapat diselesaikan secara cepat dan murah.
3. Efisiensi Pasar Modal a. Pengertian Efisiensi Pasar Modal Menurut Tandelilin (2001), jika dilihat dari sudut pandang investasi, efisiensi berarti bahwa harga pasar yang terbentuk sudah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Efisiensi dalam konteks investasi juga dapat diartikan semua pihak dipasar dapat mengakses informasi secara mudah, maka harga yang terbentuk adalah harga keseimbangan, sehingga tidak seorang investor-pun dapat memperoleh abnormal return. Dalam buku yang sama Tandelilin berpendapat bahwa untuk bidang keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Secara umum efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver dalam Jogiyanto (2000) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi.
20
b. Bentuk Utama Efisiensi Pasar Modal Fama dalam Jogiyanto (2000) menjelaskan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar, ketiga macam bentuk efisiensi pasar tersebut berdasar dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat. Tiga bentuk efisiensi pasar tersebut adalah sebagai berikut: 1) Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh informasi masa lalu. Efisiensi pasar bentuk lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Ini berarti investor tidak dapat mengunakan informasi masa untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal (abnormal return) 2) Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form) Pasar dikatakan efisen setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat mengunakan
21
informasi yang dipublikasikan untuk menapatkan keuntungan tidak normal (abnormal return) dalam jangka waktu yang lama. 3) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form) Pasar dikatakan dalam bentu kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada investor individual atau group dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena mempunyai informasi privat c.
Faktor Pembentuk Pasar Modal Efisien 1) Adanya sejumlah investor yang rasional mengejar maksimasi provit dan secara aktif ikut berpartisipasi dalam menganalisis, menilain dan memperdagangkan. 2) Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan saham, kalau biaya transaksi dimasukkan, yang kemungkinan bisa menjadi sangat besar karena menggunakan jasa analisis keuangan, maka abnormal return yang positif menjadi tidak signifikan. 3) Semua informasi secara gratis bagi semua partisipan pasar. 4) Tersedia banyak pembeli dan penjual yang siap untuk mengakses informasi.
22
5) Informasi yang dihasilkan dalam suatu bentuk random dan independen terhadap yang lain. 6) Tidak ada kerjasama antar penawar dalam melakukan transaksi tersebut. 7) Transaksi dilakukan secara jujur. 8) Investor secara cepat dan secara penuh bereaksi terhadap informasi yang baru, sehingga harga-harga saham juga dapat menyesesuaikan dengan informasi tersebut secara cepat.
4. Beberapa Manfaat Pasar Modal a. Harga yang terjadi tidak dapat dipengaruhi oleh seorang investor atau sekelompok pemodal tertentu sehingga tidak mungkin terjadi manipulasi harga . Berarti pula bahwa harga yang terjadi adalah harga wajar karena semua investor sudah mengetahui informasi-informasi baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan. b. Dapat menimbulkan kepercayaan bagi investor untuk menginvestasikan dananya dipasar modal. Hal ini selanjutnya akan dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan pasar modal dengan lebih baik. c. Pasar modal efisien dapat digunakan oleh para penentu kebijakan dan pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan.
23
d. Dalam pasar modal yang efisien, harga yang terjadi adalah harga wajar, informasi bisa diakses secara cepat dan benar, sehingga para investor akan lebih mudah mengambil keputusan tentang pemilikan beberapa alternatif infestasi saham yang ditawarkan oleh pasar dan emiten. Bila ini tercapai maka pertumbuhan ekonomi itu dapat terbentuk dengan baik. e. Karena dalam pasar modal yang efisien harga yang terjadi adalah harga yang wajar, dimana tingkat return aktual sama dengan tingkat return yang diharapkan oleh para investor, dengan kondisi ini investasi
C. Bursa Efek Sekuritas atau saham yang telah dibeli di pasar perdana (initial public offering) kemudian akan diperdagangkan publik di pasar sekunder (secondary market). Jogiyanto (1998), pasar sekunder dibedakan menjadi pasar bursa saham (stock exchange) dan bursa paralel (over the counter/OTC. Market). Tidak semua efek yang diterbitkan oleh perusahaan yang go publik dapat menjual sahamnya di bursa efek. Ini dikarenakan persyaratan untuk listing di bursa efek tersebut cukup berat dan sangat ketat. Jadi, bursa paralel merupakan alternatif bagi efek yang tidak memenuhi syarat listing di bursa efek. Suad Husnan (1996), saat pertama kali sekuritas tersebut diperdagangkan di bursa efek, biasanya memerlukan waktu sekitar empat sampai enam minggu dari saat IPO (initial public Offering). Harga saham di pasar sekunder disamping ditentukan oleh
24
kondisi perusahaan (emiten) juga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran saham tersebut di bursa. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembeliaan di pasar sekunder antara lain: 1. Laporan keuangan interim perusahaan dan laporan tahunan perusahaan. Dari laporan keuangan interm perusahaan yang dikeluarkan setiap enam bulan sekali ditambah dengan laporan tahunan perusahaan, dapat diketahui apakah kegiatan perusahaan berjalan baik atau kurang baik. 2. Nasehat pedagang/perantara perdagangan saham untuk mengetahui mana saham atau obligasi yang lain dan menguntungkan, karena kedua lembaga ini mengikuti terus perkembangan harga saham dari perusahaan-perusahaan yang melakukan perdagangan di bursa efek. 3. Daftar kurs resmi yang merupakan catatan tentang harga saham yang diperdgangkan setiap harinya di bursa. Melalui daftar kurs resmi ini, kekuatan pasar dapat diketahui dengan jelas tentang banyaknya penawaran dan permintaan atas saham-saham perusahaan yang melakukan perdagangan di bursa.
D. Instrumen Pasar Modal Yang dimaksud insturmen pasar modal menurut Anoraga (1995) adalah semua surat-surat berharga (sekuritas) yang diperdagangkan di bursa.
25
Beberapa sekuritas yang umumnya diperdagangkan di pasar modal antara lain: 1. Saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa. Saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa, karena memberikan pendapatan yang tetap dan hak kepemilikan, sedangkan saham biasa bahwa hanya sebagian kecil saja dari pendapatan atau earning yang dapat dibayarkan sebagai deviden. Dengan kata lain perusahaan harus menetapkan dividend payout ratio yang rendah. 2. Obligasi Jika saham merupakan bukti kepemilikan atas asset perusahaan, sedangkan obligasi adalah bukti bahwa perusahaan memiliki hutang kepada anda. Jika diurut menurut kewajiban perusahaan seandainya perusahaan tersebut bubar (dilikuidasi) maka hak untuk mendapatkan pembayaran pertama adalah pemilik obligasi dan kemudian baru pemilik saham.
26
Untuk mendapatkan dana guna operasional atau pengembangan usaha, perusahaan dapat memperoleh dana dari berbagai sumber, diantaranya adalag modal disetor pemilik, laba ditahan, pinjaman bank, go publik (saham), obligasi dan lainnya. Salah satu cara memperoleh dana adalah dengan mengeluarkan obligasi. Obligasi sebenarnya hampir mirip dengan saham, cuma obligasi yang yang diterbitkan harus dilunasi tepat pada waktu jatuh temponya berikut bunganya. 3. Reksadana Sama seperti saham yang bisa diperjual belikan kapan saja, demikian juga reksadana (reksadana terbuka). Reksadana menjadi pilihan yang sangat menarik karena saat ini sedang didukung pemerintah untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas. Karenanya, pemerintah membebaskan biaya pajak bagi reksadana yang menanamkan modalnya di obligasi. Kelebihan inilah yang membuatnya rate of return yang tinggi. Disamping itu tingkat likuiditasnya sangat tinggi (khusus reksadana terbuka). Berinventasi di reksadana juga terjamin karena pemerintah melalui Bank Kustodian melindungi dana masyarakat yang berhasil dihimpun dalam reksadana.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian Berdasarkan metodenya maka penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factorfaktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 1999). Berdasarkan tingkat eksplanasis-nya (level of explanatian) atau tingkat kejelasan, maka penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini dapat dibangun teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Berdasarkan jenis datanya maka penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya berupa angka-angka.
28
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu hal terbentuk
apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut untuk kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 1999). Kiedder (1981) dalam Sugiyono (1999) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Adapun varibel-variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata geometric return saham harian. 2. Variabel Independen Variabel independen atau bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dummy (hari perdagangan saham) yaitu Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Sebagai tolak ukur dari penelitian ini adalah selisih harga penutupan saham hari ini dan hari sebelumnya.
29
C. Populasi dan Sumber Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dianalisis, dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan (emiten) yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tanggal 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2004. Sampel adalah bagian dari keseluruhan populasi atau elemen-elemen yang dipilih secara hati-hati untuk mewakili populasi tersebut. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu sampel akan dipilih berdasarkan suatu tujuan atau kriteria tertentu. Sedangkan kriteria yang ditentukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Saham perusahaan emiten masuk dalam daftar LQ-45 yang ditetapkan oleh Bursa Efek Jakarta. 2. Saham perusahaan tersebut terdaftar dalam indek LQ-45 harian sejak 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2004.
30
3. Saham perusahaan yang dipakai untuk penelitian minimal 75% aktif diperdagangkan selama poriode penelitian. Periode pengamatan dalam penelitian ini antara 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2004. Pengambilan poriode ini dilakukan dengan pertimbangan kondisi ekonomi yang dirasa sudah cukup stabil yang didukung dengan keamanan yang kondusif dan berdekatan dengan tahun penyusunan skripsi ini sehingga bisa bermanfaat bagi para calon investor di pasar modal untuk tahun kedepan setelah penyusunan penelitian ini.
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunalan merupakan data sekunder yang berasal dari Indonesia Securitas Market Database serta berbagai laporan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta yang berupa Capital Market Directory, website indiexhange, JSX Monthly Statistics, dan JSX Fact Book. Data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari harga penutupan saham dalam indek LQ-45 setiap hari perdagangan di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2004. Harga saham yang digunakan adalah harga penutupan saham hari kemarin dan harga penutupan saham hari ini (close to close). Return saham setiap hari perdagangan ditentukan dengan menambahkan return setiap saham pada masing-masing hari perdagangan.
31
Pengujian terhadap abnormal return yang terjadi pada hari perdagangan saham dilakukan dengan menguji beda return saham individu dengan return pasar. Return pasar di Bursa Efek Jakarta dipakai dengan menggunakan persentase perubahan indek LQ-45. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagi literature seperti buku jurnal ekonomi, karya tulis ilmiah, internet, dan media lainnya.
E. HIPOTESIS Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka beberapa hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: H1: Hari perdagangan berpengaruh terhadap keuntungan saham harian di Bursa Efek Jakarta. H2: Terdapat perbedaan dalam keuntungan saham pada setiap hari perdagangan di Bursa Efek Jakarta. H3: Terjadi abnormal return pada beberapa hari perdagangan di Bursa Efek Jakarta.
32
F. Metode Analisis Data 1. Pengujian Pengaruh Hari Perdagangan di Bursa Efek Jakarta Terhadap Return Saham Harian Metode ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis pertama (H1) yaitu pengujian ada tidaknya pengaruh hari perdagangan terhadap saham harian yang dilakukan dengan menggunakan model regresi linier estimasi, perumusannya adalah: Rt = b0 DSEN + b1 DSEL + b2 DRAB + b3 DKAM + b4 DJUM +et Notasi dari persamaan tersebut: Rt
: menunjukka besarnya return saham pada hari t
DSEN…dst : merupakan dummy variable yang menunjukkan hari-hari perdagangan yang diobservasi di Bursa Efek Jakarta. DSEN = Hari Senin, DSEL = Hari Selasa, DRAB = Hari Rabu, DKAM = Hari kamis dan terakhir DJUM = Hari Jum’at. Nilai DSEN = 1 untuk return saham pada perdagangan Hari Senin dan DSEN = 0 untuk return saham pada hari perdagangan hari yang lain. Nilai DSEL = 1 untuk return saham pada perdagangan hari Selasa dan DSEL = 0 untuk return saham pada hari perdagangan yang lain, demikian seterusnya.
33
b0b1b2b3b4 : adalah besarnya koefisien regresi, menunjukkan besarnya return rata-rata saham pada hari perdagangan t. Pengujian pengaruh hari perdagangan terhadap keuntungan saham harian tersebut, dilakukan dengan menguji koefisien regresi dari masingmasing dummy variable. Jika return yang diharapkan ternyata tidak dipengaruhi oleh hari perdagangan maka koefisien regresinya b0b1b2b3 dan b4 = 0 berarti tidak signifikan. 2. Pengujian Beda Keuntungan Saham Harian Dalam Seminggu Untuk menguji hipotesis kedua (H2) yaitu pengujian ada tidaknya perbedaan keuntungan saham harian antara hari perdagangan satu dengan hari perdagangan yang lainnya, dilakukan dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Utnuk menguji beda keuntungan rata-rata harian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian terhadap nilai F statistik. Return harian antara hari perdagangan yang lain tidak semuanya sama jika F statistik-nya signifikan 3. Pengujian Kemungkinan Terjadinya Abnornarmal Return Untuk menguji hipotesis ketiga (H3) yaitu pengujian ada tidaknya abnormal return pada hari perdagangan tertentu dilakukan dengan menggunakan perumusan sebagai berikut: ARt = Rt - Rmt ARt : Abnormal return rata-rata saham pada hari perdagangan t
34
Rt
: Return rata-rata saham pada perdagangan t
Rmt : Return pasar harian diukur pada persentase perubahan indeks harga saham pada satu hari sebelumnya, indeks harga yang dipergunakan adalah indeks LQ-45 tahun 2003.
4. Pengujian Adanya Abnormal Return Rata-rata Saham Pada Hari Perdagangan Tertentu. Untuk menguji adanya abnormal return rata-rata saham pada hari perdagangan tertentu dipergunakan uji statistik t dari beda return saham dengan return pasarnya. Pada hari perdagangan tertentu dikatakan telah terjadi abnormal return apabla nilai t statistikuntuk beda return saham dengan return saham pada hari itu tidak sama dengan nol, berarti t statistiknya signifikan. Penentuan t statistik abnormal return dilakukan dengan menggunakan perumusan sebagai berikut: Tstatistik = ARt / (SDt / n) Notasi dari perumusan tersebut: ARt : Abnormal return rata-rata saham pada hari perdagangan t SDt : Standar deviasi abnormal return saham pada hari perdagangan t. n
: Banyaknya saham yang dugunakan sebagai sample (45 saham )
35
Agar analisis regresi hasilnya baik maka harus memenuhi kriteria statistik. Teknik pengujian dilakukan dengan uji F dan uji t. Adapun langkah-langkah uji hipotesis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Uji F 1) Merumuskan hipotesis nol: a) Untuk uji F pada regresi Ho : b = 0 ( tidak ada hubungan linier antara hari perdagangan dan return ) Ho : b ≠ 0 ( ada hubungan linier antara hari perdagangan dan return) b) Untuk uji Anova Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata return saham pada setiap hari perdagangan di bursa (b0 = b2 = b3 = b4 = b5) Ha : Ada perbedaan rata-rata return saham pada setiap hari perdagangan di bursa (b0 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5) 2) Menentukan taraf signifikasi 5% (0,05) dengan degree of freedom (df) = N – K 3) Mencari F hitung. 4) Membandingkan F hitung dengan F tabel. 5) Penarikan kesimpulan, dengan kriteria penarikan : Ho diterima bila F hitung < F tabel
36
Ho ditolak bila F hitung > F tabel 6) Kurva daerah penerimaan / penolakan Ho :
Penerimaan Ho F ( α/2 , n-k )
b. Uji t Uji t dilaksanakan untuk melihat signifikasi dari pengaruh independen secara individu terhadap terhadap variabel dependen bi − ( βi ) T= regresi se(bi ) Untuk uji t satu arah Dimana: bi = koefisisen variabel ke – I βi = parameter ke – I yang dihipotesiskan se (bi) = kesalahan standar bi 1) Hipotesis yang disajikan untuk uji t dalam regresi adalah sb: Ho :
b = 0 atau Tidak terdapat pengaruh yang signifikan hari perdagangan terhadap return saham
Ha : b ≠ 0 atau Ada pengaruh yang signifikan hari perdagangan terhadap return saham 2) Hipotesis uji t satu arah
37
Ho : µ = 0 (Rata-rata abnormal return bernilai sama dengan nol) Ha : µ ≠ 0 atau µ < 0 atau µ >0 (Rata-rata abnormal return bernilai tidak sama dengan nol atau bernilai negatif atau bernilai positif) a) Menentukan taraf signifikasi 5% (0,05) dengan degree of freedom untuk uji t dalam regresi (df) = N – K dan untuk uji t satu arah df = n -1 b) Mencari hitung t c) Membandingkan t hitung dengan t table. d) Penarikan kesimpulan, dengan kriteria penarikan : Ho : diterima bila –t table ≤ t hit ≤ +t table (α/2 , nt) Ho : ditolak bila –t hit < -t table atau +t hit > +t table e) Kurva daerah penerimaan / penolakan Ho :
Penerimaan Ho
t ( α/2 , n-k )
-t ( α/2 , n-k )
38
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Sampel Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai deskripsi statistik return saham harian, pengujian pengaruh hari perdagangan terhadap return saham, pengujian beda return harian dalam seminggu, dan pengujian apakah terdapat abnormal return pada hari perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta. Namun terlebih dahulu akan diuraikan mengenai sampel penelitian. Berdasarkan obyek penelitian dan kriteria sampel, yaitu saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ-45 yang merupakan kategori saham dengan kapitalisasi besar dan aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, untuk periode tahun 2004 selama kurun waktu dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2004 yang terdiri dari 244 hari perdagangan, maka didapat sampel sebanyak 45 saham perusahaan. Tabel 4.1 : PERUSAHAAN TERAKTIF DENGAN NILAI TRANSAKSI TERTINGGI SELAMA PERIODE TAHUN 2004 NO
KODE
1 TLKM 2 ASII 3 BUMI 4 ISAT 5 HMSP 6 BBCA
NAMA SAHAM TELEKOMUNIKASI INDONESIA ASTRA INTERNASIONAL BUMI MODERN HYATT INDOSAT H M SAMPOERNA BANK CENTRAL ASIA
39
JML. TRANSAKSI NILAI TRANSAKSI (Rp) SAHAM ( LBR) 3,659,048,504.00 15,059,232,856,300.00 2279134123.50 14,608,494,901,125.00 19,488,201,976.00 10,692,466,205,240.00 2,013,140,795.50 8,630,112,685,820.00 1,251,519,734.50 6,750,504,857,412.50 3,232,543,951.50 6,697,282,002,250.00
7 BDMN BANK DANAMON INDONESIA 8 BNII BANK INTERNASIONAL INDONESIA 9 UNTR UNITED TRACTORS 10 INKP INDAH IAT PULP & PAPER 11 GGRM GUDANG GARAM 12 BNBR BAKRIE & BROTHERS 13 ANTM ANEKA TAMBANG 14 UNVR UNILEVER INDONESIA 15 INDF INDOFOOD SUKSES MAKMUR 16 PNBN PANIN BANK 17 KLBF KALBE FARMA 18 GJTL GAJAH TUNGGAL 19 INTP INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA 20 AALI ASTRA AGRO LESTARI 21 SMCB SEMEN CIBINONG 22 TINS TAMBANG TIMAH 23 INCO INCO 24 PTBA TAMB. BATU BARA BUKIT ASAM 25 JIHD JAKRTA INTERN. HOTEL & DEVOLEPMENT 26 MEDC MEDCO ENERGI CORPORATIN 27 RMBA RIMBA NIAGA IDOLA 28 TKIM TJIWI KIMIA 29 BRPT BARITO PACIFIC TIMBER 30 EPMT ENSEVAL PUTRA MEGA TRADING 31 LMAS LIMAS STOKHOMINDO 32 BLTA BERLIAN LAJU TANKER 33 AUTO ASTRA OTOPARTS 34 RALS RAMAYANA LESTARI SANTOSA 35 SMRA SUMMARECON AGUNG 36 TSPC TEMPO SCAN PASIFIC 37 NSIP BANK NSIP 38 DNKS DANKOS LABORATORIES 39 TRST TRIAS SANTOSA 40 ASGR ASTRA GRAPHIA 41 PNIN PANIN INSURANCE 42 SMGR SEMEN GRESIK 43 INAF INDOFARMA 44 BBNI BANK NEGARA INDONESIA 45 KAEF KIMIA FARMA Data hasil olahan
40
1,681,846,874.00 28,031,031,740.50 2,586,543,480.50 4,167,783,813.50 222,662,844.00 54,878,004,552.00 1,940,488,943.00 823,284,817.00 3,081,055,049.50 7,282,592,084.00 4,895,465,500.00 2,017,018,258.50 1,063,672,474.00 861,624,887.00 4,623,694,663.00 708,128,433.00 130,770,500.00 1,289,526,634.50 3,459,038,988.00 604,873,000.00 8,829,971,887.50 870,808,375.00 2,127,359,027.00 1,155,821,000.00 537,465,905.00 721,720,000.00 246,936,716.50 481,162,142.50 513,410,727.00 45,983,888.00 509,748,709.50 366,017,750.00 1,016,301,875.50 658,785,000.00 614,448,820.50 18,475,942.00 1,314,225,107.00 95,221,019.00 661,110,222.00
5,620,203,440,087.50 3,976,778,459,437.50 3,439,866,181,276.92 3,416,607,961,737.50 3,020,264,272,525.00 3,017,863,807,340.00 2,840,407,932,925.00 2,837,354,472,737.50 2,389,050,757,537.50 2,339,266,594,517.43 2,184,609,339,840.00 1,203,560,697,662.50 2,087,691,664,825.00 2,002,109,776,437.50 1,875,678,781,992.50 1,568,263,826,012.50 1,319,613,881,250.00 1,234,799,722,825.00 1,197,846,751,120.00 1,087,751,937,500.00 1,023,976,983,295.00 1,000,163,242,812.50 725,610,157,737.50 523,120,242,500.00 506,446,332,221.59 482,804,818,750.00 409,586,645,812.50 397,858,325,410.00 297,213,945,770.00 291,818,131,350.00 285,974,053,952.50 254,790,306,250.00 244,530,737,477.50 209,644,327,500.00 200,489,539,967.50 185,378,904,300.00 163,945,620,495.00 136,312,481,862.50 127,346,612,052.50
Setelah diperoleh harga saham harian untuk masing-masing saham dan IHSG harian selama periode 2004 dari seluruh sampel penelitian, maka dilakukan perhitungan return dengan rumus
rumus
P1 − Po dan return pasar dengan Po
IHSG1 − IHSGo , di mana perhitungan tersebut dilakukan dengan IHSGo
menggunakan program Microsoft Excell. Perhitungan return dan indeks pasar selengkapnya dapat dilihat pada lamiran.
Deskripsi Statistik Variabel Penelitian
Dalam deskrispsi statistik variabel penelitian akan dijelaskan secara singkat mengenai return harian saham LQ-45 tahun 2004 dengan ukuran statistik yang digunakan. Berikut tabel deskripsi statistik yang diolah dengan program SPSS for Windows Version 10.0 (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1):
Tabel 4.2 : DESKRIPSI STATISTIK Return
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Rata-rata
-0.0046
0.00306
0.00521
0.0000206
0.00426
Std.
0.0033
0.00405
0.00389
0.00403
0.00343
Deviasi
0.00001109
0.00001639
0.00001515
0.00001622
0.00001179
Varian
-0.011988
-0.007210
-0.001293
-0.007823
-0.005531
Minimum
0.002633
0.010673
0.015374
0.008173
0.013730
Maksimum
-0.172
-0.412
0.274
0.025
0.124
Skewness
-0.527
-0.016
-0.112
-0.621
1.423
Kurtosis
45
45
45
45
45
41
N Data hasil olahan
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa rata-rata return saham tertinggi yang terjadi adalah di hari Rabu sebesar 0,00521 (0,52 %) dan rata-rata saham terendah terjadi pada hari Senin sebesar -0,0046 (-0,46 %). Koefisien variasi yang menunjukkan variabilitas return saham hari perdagangan, terlihat koefisien variasi tertinggi adalah hari Selasa sebesar 0,00001639 dengan standar deviasi (simpangan baku) yaitu ukuran penyebaran yang dianggap terbaik sebesar 0,00405 daripada koefisien variasi return saham hari perdagangan lainnya. Hal tersebut menunjukkan rata-rata distribusi return kurang representatif, dan jika variabilitas return saham digunakan sebagai ukuran resiko, maka return saham pada hari Selasa relatif lebih beresiko dibandingkan dengan return saham pada hari perdagangan lainnya. Untuk nilai skweness (ukuran kemencengan) terlihat pada hari Senin dan Selasa bernilai negatif, yang berarti bahwa nilai observasi atau pengamatan distribusi yang berfrekuensi rendah lebih banyak banyak berkonsentrasi di sisi kiri rata-ratanya (distribusi memiliki ekor menjulur lebih ke arah kiri). Hal tersebut menunjukkan sebagian besar return saham pada hari Senin dan Selasa lebih rendah daripada rata-ratanya Sedangkan hari Rabu, Kamis dan Jum’at bernilai positif maka yang terjadi adalah kebalikannya yaitu distribusi memiliki ekor menjulur lebih ke arah kanan dan sebagian besar return saham pada hari Rabu, Kamis, dan Jum’at lebih besar daripada rata-ratanya. Untuk koefisien
42
kurtosis (ukuran keruncingan) terlihat di semua hari nilainya lebih kecil dari 3 (<3), maka distribusinya dapat digolongkan pada distribusi platikurtik (tidak runcing dan tidak simetris).
Pengujian Hipotesis
Pengujian pengaruh hari perdagangan di bursa terhadap return saham harian Pengujian ini dimaksudkan untuk menjawab hipotesis pertama (H1), di mana model yang digunakan untuk mengetahui pengaruh hari perdagangan terhadap return saham adalah regresi dengan variabel dummy (variabel boneka), yaitu model regresi tanpa intersep.. Berikut rumusan hipotesis statistiknya: Ho : b = 0 atau Tidak terdapat pengaruh yang signifikan hari perdagangan terhadap return saham Ha : b ≠ 0 atau Ada pengaruh yang signifikan hari perdagangan terhadap return saham Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows Version 10.0 dan dengan taraf signifikan 5% serta df = (5 x 45) – 5 = 220, maka berikut ini tabel yang menunjukkan hasil pengujian tersebut (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4):
43
Tabel 4.3 : RINGKASAN STATISTIK REGRESI RETURN SAHAM HARIAN PERIODE TAHUN 2004 Uji Statistik
DSEN
DSEL
DRAB
DKAM
DJUM
B
-0,00462
0,003057
0,005207
0,00002056
0,004265
t
-8,244
5,457
9,294
0,037
7,612
ρ value
0,000
0,000
0,000
0,971
0,000
F= 48,409, ρ value = 0,000 Data hasil olahan
Dari tabel 4.3 terlihat diperoleh nilai F hitung sebesar 48,409 sedangkan F tabel sebesar 2,40, karena F hitung lebih besar daripada F tabel maka dapat disimpulkan tolak Ho, yang artinya ada hubungan linier antara hari perdagangan dengan return saham atau model regresi yang digunakan dapat diterima. Sehingga dapat dikatakan secara bersama-sama hari-hari perdagangan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Berikut gambar kurva penolakan Ho:
Penerimaan Ho
Penolakan
Ho
2,40
44
48,409
Untuk hari Senin (DSEN) diperoleh nilai t hitung sebesar – 8,244 sedangkan t tabel sebesar ± 1,960, karena t hitung berada diluar daerah t tabel maka Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa hari Senin berpengaruh secara signifikan terhadap return saham di mana pengaruhnya tidak searah, hal tersebut juga dapat dilihat pada nilai probabolitas 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berikut gambar kurva daerah penolakan Ho:
Daerah Penolakan Ho
- 8,244
Daerah Penerimaan Ho
- 1,960
Daerah Penolakan Ho
+ 1,960
Untuk hari Selasa (DSEL) diperoleh nilai t hitung sebesar 5,457 sedangkan t tabel sebesar ± 1,960, karena t hitung berada diluar daerah t tabel maka Ho ditolak, hal tersebut juga dapat dilihat pada nilai probabolitas 0,000 lebih kecil dari 0,05.. Maka dapat disimpulkan bahwa hari Selasa berpengaruh secara signifikan terhadap return saham di mana pengaruhnya searah. Berikut gambar kurva penolakan daerah Ho:
45
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
- 1,960
Daerah Penolakan Ho
+ 1,960 5,457
Untuk hari Rabu (DRAB) diperoleh nilai t hitung sebesar 9,294 sedangkan t tabel sebesar ± 1,960, karena t hitung berada diluar daerah t tabel maka Ho ditolak, hal tersebut juga dapat dilihat pada nilai probabolitas 0,000 lebih kecil dari 0,05.. Maka dapat disimpulkan bahwa hari Rabu berpengaruh secara signifikan terhadap return saham di mana pengaruhnya searah. Berikut gambar kurva penolakan daerah Ho:
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
- 1,960
Daerah Penolakan Ho
+ 1,960 9,294
Untuk hari Kamis (DKAM) diperoleh nilai t hitung sebesar 0,037 sedangkan t tabel sebesar ± 1,960, karena t hitung berada di daerah t tabel maka Ho diterima, hal tersebut juga dapat dilihat pada nilai probabolitas 0,971 lebih besar dari 0,05.. Maka dapat disimpulkan bahwa hari Kamis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Berikut gambar kurva penerimaan daerah Ho:
46
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan
Ho
- 1,960
0,037
+ 1,960
Sedangkan untuk hari Jum’at (DJUM) diperoleh nilai t hitung sebesar 7,612 sedangkan t tabel sebesar ± 1,960, karena t hitung tidak berada di daerah t tabel maka Ho ditolak, hal tersebut juga dapat dilihat pada nilai probabolitas 0,000 lebih kecil dari 0,05.. Maka dapat disimpulkan bahwa hari Jum’at berpengaruh secara signifikan terhadap return saham dan pengaruhnya adalah searah. Berikut gambar kurva penolakan daerah Ho:
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
- 1,960
Daerah Penolakan Ho
+ 1,960 7,612
Pengujian beda return saham harian dalam seminggu Pada tahap pengujian untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan return rata-rata antar hari perdagangan yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis serta
47
Jum’at, di mana pengujian dilakukan dengan Analysis of Variance (ANOVA). Namun sebelum dilakukan uji ANOVA, terlebih dahulu harus dilakukan uji homogenitas varians (Homogenity of Variances). Berikut tabel dari hasil uji homogenitas varians (dapat dilihat pada lampiran 7): Tabel 4.4 : RINGKASASN UJI HOMOGENITAS VARIANS
Return Saham
Levene Statistic
Degree of Freedom
Significance
0,969
4 ; 220
0,425
Data hasil olahan
Dari tabel 4.4 di atas, terlihat return saham mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,425 yang lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan asumsi homogenitas varians terpenuhi. Karena asumsi homogenitas varians terpenuhi maka Analysis of Variances dapat dilakukan, dan hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata return saham pada setiap hari perdagangan di bursa (b0 = b2 = b3 = b4 = b5) Ha : Ada perbedaan rata-rata return saham pada setiap hari perdagangan di bursa (b0 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5) Berikut ini adalah hasil dari uji ANOVA yang tersaji dalam bentuk tabel, yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7:
48
Tabel 4.5 : RINGKASAN STATISTIK ANOVA DALAM SAHAM HARIAN Df
Mean Square
F Ratio
ρ value
Between Group
4
0,0007133
50,493
0,000
Within Group
220
0,00001413
Data hasil olahan
Dari tabel 4.5 di atas, terlihat nilai F hitung return saham sebesar 50,493, sedangkan F tabel sebesar 2,40. Karena F hitung lebih besar daripada F tabel maka dapat disimpulkan tolak Ho, yang artinya terima Ha yang menyatakan ada perbedaan rata-rata return saham pada setiap hari perdagangan di bursa dan perbedaan tersebut secara statistik signifikan. Berikut gambar kurva penolakan Ho:
Penermaan Ho
Penolakan Ho
2,40
50,493
Untuk mengetahui pada hari perdagangan saja yang mengalami perbedaan, maka untuk mengetahuinya perlu dilakukan metode perbandingan berganda yaitu Multiple Comparisons dengan prosedur Least Significant Difference (LSD). Berikut ini adalah ringkasan hasil LSD yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8:
49
Tabel 4.6 : RINGKASAN PERBADAAN RATA-RATA RETURN ANTAR HARI Hari
Beda Rata-rata Return
Signifikansi
Senin – Selasa
-0,007676
0,000
Senin – Rabu
-0,009826
0,000
Senin – Kamis
-0,004639
0,000
Senin – Jum’at
-0,008884
0,000
Selasa – Rabu
-0,002150
0,007
Selasa – Kamis
0,003037
0,000
Rabu – Kamis
0,005187
0,000
Kamis – Jum’at
-0,004244
0,000
Data hasil olahan
Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam tabel 4.6 di atas, dapat disimpulakan bahwa secara statistik pada level 1 % maupun 5 % perbedaan rata-rata return antar hari perdagangan adalah signifikan. Perbedaan tersebut terjadi antara hari Senin dan Selasa sebesar -0,007676 (0,77 %), Senin dan Rabu sebesar -0,009826 (0,98 %), Senin dan Kamis sebesar -0,004639 (0,46 %), Senin dan Jum’at sebesar -0,008884 (0,89 %), Selasa dan Rabu sebesar 0,002150 (0,22 %), Selasa dan Kamis sebesar 0,003037 (0,30 %), Rabu dan Kamis sebesar 0,005187 (0,52 %) serta antara Kamis dan Jum’at sebesar 0,004244 (0,42 %).
50
Pengujian kemungkinan terjadinya abnormal return Untuk mengetahui ada tidaknya terjadinya atau diperoleh abnormal return saham pada hari perdagangan tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus ARt = Rt – Rmt . Dalam penelitian ini perhitungan tersebut dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excell, yang selengkapnya perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran 11. Syarat untuk dilakukan pengujian uji t satu arah (statistik parametrik) adalah data berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengujian terhadap abnormal return terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov test. Berikut ringkasan hasil dari uji normalitas tersebut yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10: Tabel 4.7 : RINGKASAN UJI NORMALITAS Abnormal Return
Rata-rata
Probabilitas
Senin
0,00403
0,811
Selasa
-0,00019
0,989
Rabu
0,00298
0,979
Kamis
-0,0010
0,791
Jum’at
0,00245
0,829
Data hasil olahan
51
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas abnormal return saham pada hari perdagangan seluruhnya nilainya lebih besar dari 0,05 (5 %), sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh data abnormal return pada setiap hari perdagangan berdistribusi normal. Maka dari itu uji t satu arah terhadap abnormal return dapat dilakukan karena asumsi normalitas data terpenuhi. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan pengujian abnormal return saham, dengan uji t satu arah yang diolah dengan menggunakan program SPSS for Windows Version 10.0 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6,10: Tabel 4.8 : RINGKASAN STATISTIK UJI ABNORMAL RETURN SAHAM HARIAN SELAMA PERIODE TAHUN 2004 Uji Statistik
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Rt
-0,0046
0,00306
0,00521
0,0000206
0,00426
ARt
0,00403
-0,00019
0,00298
-0,0010
0,00245
t
8,102
-0,316
5,136
-1,733
4,793
Sig. (2-tailed)
0,000
0,753
0,000
0,090
0,000
Data hasil oalahan
52
Untuk uji t pada penelitian ini, hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: Ho : µ = 0 (Rata-rata abnormal return bernilai sama dengan nol) Ha : µ ≠ 0 atau µ < 0 atau µ >0 (Rata-rata abnormal return bernilai tidak sama dengan nol atau bernilai negatif atau bernilai positif) Berdasarkan pada tabel 4.7 yang disajikan di atas, terlihat bahwa pada hari perdagangan Senin, Rabu, Kamis dan Jum’at yang memiliki nilai t hitung masing-masing (8,102), (5,136), (-1,733), dan (4,793) yang terletak diluar t tabel (± 1,960) atau berada di daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan rata-rata abnormal return saham pada hari perdagangan tersebut bernilai positif maupun bernilai negatif. Untuk hari Senin rata-rata abnormal return bernilai postif sebesar 0,00403 (0,40 %), hari Rabu sebesar 0,00298 (0,30 %), dan hari Jum’at sebesar 0,00245 (0,25 %), yang artinya bahwa ratarata abnormal return pada hari perdagangan tersebut return sahamnya lebih besar dari return pasarnya (Rm) dan secara statistik signifikan. Namun pada hari Kamis rata-rata abnormal return adalah bernilai negatif sebesar -0,0010 (-0,10 %) dan secara statistik tidak signifikan. Berikut gambar kurva yang menggambarkan daerah penolakan Ho dari keempat hari perdagangan tersebut:
53
Penolakan Ho Kamis
Penerimaan Ho
-1,960
Penolakan Ho +1,960 Jum’at Rabu Senin
Sedangkan berdasarkan pada tabel 4.7 di atas, untuk hari perdagangan Selasa nilai t hitung (-0,316) yang terletak diantara t tabel (± 1,960) atau berada di daerah penerimaan Ho. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata abnormal return pada hari Selasa sama dengan nol namun secara statistik tidak signifikan. Tidak signifikannya rata-rata abnormal return pada hari tersebut mungkin terjadi karena kenyataannya rata-rata abnormal return bernilai negatif sebesar -0,00019 (-0,02 %) yang cenderung mendekati nol sehingga terbaca oleh program komputer (SPSS for Windows Version 10.0) bernilai sama dengan nol. Berikut gambar kurva daerah penerimaan Ho:
Penolakan Ho
-1,960
Penerimaan Ho
-0,316
54
Penolakan Ho
+1,960
Pembahasan
Berdasarkan pengujian pengaruh hari perdagangan di bursa terhadap return saham harian diperoleh adanya pengaruh yang signifikan hari perdagangan di bursa terhadap return saham harian, Dengan taraf signifikan 5 % diperoleh hasil pada hari perdagangan Senin, Selasa, Rabu dan Jum’at mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besarnya return yang diperoleh, sedangkan pada hari Kamis diperoleh hasil tidak adanya pengaruh yang signifikan hari perdagangan Kamis terhadap return yang diperoleh. Hasil dari penelitian ini menemukan rata-rata return paling rendah terjadi pada hari Senin yaitu sebesar 0,0046 (-0,46 %) dan rata-rata return tertinggi terjadi pada hari Rabu. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Clare, Ibrahin, dan Thomas (1998) yang memperoleh bukti empiris bahwa return saham terendah terjadi pada hari Senin, namun untuk rata-rata return tertinggi dalam penelitian ini tidak sesuai karena dalam penelitian yang mereka lakukan return tertinggi terjadi pada hari Kamis. Penelitian lainya yang juga dilakukan oleh Dyl dan Maberly (1998) di pasar modal Amerika dan Kanada juga menemukan return
55
terendah terjadi pada hari perdagangan Senin sedangkan untuk return tertingginya mereka menemukan terjadi pada hari perdagangan Jum’at.. Dan untuk rata-rata return tertinggi dalam penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kato (1990) yang dilakukan di Tokyo Sock Exchange (Jepang), yang menemukan terjadinya return tertinggi terjadi pada hari perdagangan Rabu, sedangkan return terendah Kato menemukan terjadi pada hari perdagangan Selasa sehingga untuk return terendah dalam penelitian ini tidak sama dengan yang dilakukan Kato. Dalam penelitian ini sesuai sekali dengan penelitian yang dilakukan oleh Algifari (1999) di BEJ pda periode Januari sampai Desember 1996 yang juga menemukan adanya return tertinggi terjadi pada hari perdagangan Rabu dan return terendah terjadi pada hari Senin. Kemungkinan terjadinya return yang rendah pada hari Senin menurut Miller disebabkan karena pada akhir pekan hingga hari Senin investor memiliki kecenderungan untuk menjual saham yang melebihi kecenderungan untuk membeli saham. Pada hari Senin, pasar mengalami surplus permintaan yang merupakan akumulasi dari permintaan jual selama akhir pekan pada saat pasar ditutup, sehingga investor memperoleh capital loss. Untuk pengujian ada tidaknya abnormal return pada hari perdagangan di bursa yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa pada hari Selasa dan Kamis rata-rata abnormal return bernilai negatif, namun terbukti pada
56
hari Selasa abnormal return tidak berbeda dengan nol atau secara statistik tidak signifikan yang artinya secara statistik pada hari perdagangan Selasa abnormal return yang diperoleh investor tidak bermakna. Sedangkan secara statistik untuk hari Kamis abnormal return signifikan atau berbeda dengan nol.dan untuk hari perdagangan Senin, Rabu dan Jum’at diperoleh abnormal return yang positif dan secara statistik signifikan. Artinya pada hari Senin, Rabu, dan Jum’at investor akan memperoleh return di atas normal atau yang diharapkan atau return pasar (Rm) oleh investor dan return yang diperoleh adalah bermakna.
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melalui berbagai tahap analisa, penelitian ini sampai pada beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian pengaruh hari perdagangan terhadap return saham Bursa Efek Jakarta periode 1 Januari 2004 – 31 Desember 2004 menggunakan model regresi tanpa intercept menunjukkkan bahwa hari perdagangan berpengaruh terhadap return saham harian di Bursa Efek Jakarta. Hari yang berpengaruh secara signifikan adalah hari perdagangan Selasa dan Rabu, kemudian disusul Kamis. 2. Terdapat perbedaan dalam keuntungan saham pada setiap hari perdagangan di Bursa Eefek Jakarta. Berdasar penelitian perbedaan keuntungan yang paling besar terjadi antara Hari Rabu dan Hari Kamis. 3. Terjadi abnormal return pada beberapa hari perdagangan di Bursa Efek Jakarta.
B. Saran-saran
1. Periode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada tahun 2004. Untuk memperoleh hasil yang maksimal yang bisa dijadikan sebagai bahan pembanding maka waktu penelitian akan lebih baik jika
58
dilakukan setiap tahun, sehingga hasil dari penelitian tersebut akan lebih akurat. 2. Penelitian bisa diperluas dengan menggunakan perubahan harga penutupan dan harga pembukaan perdagangan berikutnya dari data harga saham dan indek harga saham harian. 3. Penelitian selanjutnya juga bisa mengkaitkan antara pengaruh hari perdagangan dan ukuran perusahaan (perusahaan kecil, menengah, atau besar)
59