ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN HYPERMEDIA DAN SLIDE POWERPOINT TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN VISUOSPASIAL M Iksan Ansori1 Budiyono2 Nunuk Suryani3 1
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 3 Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS e-mail :
[email protected] 2
ABSTRAK The aims of the research were; (1) to know whether student’s achievements using hypermedia better than student’s achievement by using power point's slide media (2) to determine whether there was influence the level visuospasial's ability againts student’s achievements in the Islamic Education Subjects. (3) to determine whether differences in student’s achievements of each learning medias, i.e hypermedia and power point's slide were consistence at each level visuospasial's ability and the difference student’s achievements of each visuospasial's ability was consistence on each learning media i.e hypermedia and power point's slide. This research was an experimental research with using 2x3 factorial design. The population was all student class X on SMA Negeri Nganjuk. Sampling was done in Stratified Cluster Random Sampling. Data analysis techniques used was two way analysis of variance with unequal cells. Conclusion this research were (1). The using of hypermedia on learning produced better student’s achievement than the using of powerpoint's slide media. (2). visuospasial's ability student did not significanly affect student’s achievement in both learning using hypermedia and using powerpoint's slide. (3). The using of hypermedia on learning produced better achievement than learning that used media powerpoint's slide at all visuospasial's ability level. Keywords: Problem-based learning model, the cooperative learning model of the Jigsaw type, learning interest, and learning achievement. PENDAHULUAN
kemampuan dan membentuk watak serta
Sesuai dengan maksud Undang-Undang
peradaban
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tahun 2003 bahwa pendidikan nasional
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
berfungsi
sebagai makhluk sosial secara individu,
untuk
mengembangkan 321
bangsa
yang
bermanfaat
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
keluarga, bermasyarakat dan berbangsa,
seorang guru dapat menggunakan media
apabila kehidupannya cerdas maka tidak
pembelajaran. Djamarah
mudah ditipu, dibohongi direndahkan
(2006;
120)
juga
atau ditindas dan dijajah oleh orang lain
mengungkapkan bahwa kehadiran media
atau
pembelajaran sangat mempunyai arti dan
bangsa
nasional
lain.
yang
diperhatikan
Jadi
bermutu dan
pendidikan sangat
diupayakan
perlu
makna yang cukup penting dalam proses
untuk
belajar mengajar, karena dalam kegiatan
mencapai tujuan pendidikan nasional.
tersebut
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk
disampaikan
berkembangnya potensi peserta didik
menghadirkan media sebagai perantara.
agar menjadi manusia yang beriman dan
Kerumitan bahan yang akan disampaikan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kepada
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
disederhanakan dengan bantuan media.
kreatif,
mandiri
warga
Media dapat mewakili apa yang kurang
negara
yang
serta
mampu guru ucapkan melalui kata-kata
bertanggung
dan
menjadi
demokratis
jawab.
atau
(Undang-Undang
ketidakjelasan dapat
dibantu
peserta
kalimat
bahan
yang dengan
didik
dapat
tertentu.
Bahkan
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
keabstrakan bahan dapat dikonkritkan
Tahun 2003, pasal 3).
dengan kehadiran media. Kegiatan pembelajaran yang hanya
Tujuan pendidikan nasional yang sangat
baik
tersebut
dalam
menggunakan
proses
peralatan
konvensional
pencapaiannya ternyata tidak berjalan
dengan menggunakan indra pendengaran
mulus
tanpa dibarengi dengan indra pandang
karena
pembangunan manusia fisik
hasilnya juga kurang optimal. Pendapat
seperti membangun jembatan, gedung
Dale yang dikutip Azhar Arsyad (2007)
dan
memperkirakan
berbeda
dengan
jalan
raya
pembangunan
yang
cepat
hasilnya
bahwa,
diketahui dan tampak di depan mata.
hasil
Oleh
selalu
pandang hanya sebesar 75 %, melalui
peraturan-peraturan
indra dengar sekitar 13%, dan melalui
yang dapat mendorong semua pihak,
indra lainnya sekitar 12% (Azhar Arsyad,
agar mendukung bagaimana pendidikan
2007:10).
sebab
itu,
menyempurnakan
pemerintah
pembelajaran
pemerolehan
Adanya
nasional itu tercapai. dunia
Menurut Djamarah (2006; 164),
dan
melalui
pengaruh cepatnya
indra
globalisasi
perkembangan
seorang guru dituntut untuk mempunyai
jaman, pendidikan ikut terpengaruh arus
berbagai keterampilan yang mendukung
informasi
tugasnya dalam mengajar. Salah satu
pembangunan model pembelajaran yang
keterampilan tersebut adalah bagaimana
diikuti 322
yang
dengan
serba
cepat
perkembangan
dan
media
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
pendidikan
utamanya
masalah–masalah
komputerisasi
yang
ada
dengan
menggunakan gambar).
pendidikan. Maka guru tidak terlepas
Perananan besar teknologi dalam
terkena arus kemajuan teknologi dan harus mengikuti cepatnya perubahan.
pendidikan
Kemajuan teknologi yang sangat cepat
dengan kemampuan guru mengadaptasi
tidak seimbang dengan cepatnya adaptasi
hal
guru
terampil
meningkatkan hasil pembelajaran atau
seperti
menyerah dengan permasalahan dalam
yang
mampu
menggunakan
dan
teknologi
itu.
nyatanya
Banyak
tidak
guru
diimbangi
tidak
mampu
penggunaan hypermedia dan slide power
proses
point.
teknologi pendidikan sedah menyediakan
belajar
jawaban
Kenyataan yang ada di lapangan,
mengajar,
dari
padahal
permasalahan-
permasalahan itu.
guru yang menggunakan hypermedia dan slide power point hanya pada sekolah-
Salah
satu
bentuk
media
yang
sekolah yang bertaraf internasioanal (SBI)
sangat baru diperkenalkan oleh para ahli
dan SSN (sekolah Standart Nasional),
untuk
sedangkan sekolah kategori di bawahnya
pembelajaran adalah hypermedia dan
adalah
kategori
slide power point. Media ini, juga diyakini
konvensional hanya menggunakan media
mampu membawa pembelajar ke dalam
sederhana (konvensional).
pengalaman
sekolah-sekolah
meningkatkan
yang
kualitas
lebih
real
dalam
kegiatan belajar mengajarnya di kelas
Sementara itu, salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya prestasi
dan
pada
akhirnya
prestasi belajar yang optimal adalah
prestasi belajar siswa. Berdasarkan
faktor dari dalam diri siswa yang berupa
meningkatkan
latar
belakang
Setiap
masalah tersebut maka menurut peneliti
orang mempunyai tingkat kecerdasan
perlu mengadakan penelitian lebih lanjut
atau kemampuan memecahkan masalah
tentang
yang
pembelajaran
tingkat
kecerdasan
seseorang.
berbeda-beda.
Kecerdasan
perbedaan yang
hypermedia
dalam angka yaitu dengan melalui tes
terhadap prestasi belajar mata pelajaran
kecerdasan yang dikenal dengan Tes IQ.
Pendidikan Agama Islam ditinjau dari
Kecerdasan
kemampuan visuospasial.
dapat
menjadi
beberapa
dikelompokkan kelompok diantaranya visuospasial dalam
kemampuan, adalah (kemampuan
memahami
salah
slide
menggunakan
seseorang dapat diukur dan dituliskan
seseorang
dan
efektivitas
power
point
Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apakah prestasi belajar
satu
siswa
kemampuan
hypermedia
seseorang
dan menyelesaikan 323
yang lebih
menggunakan baik
daripada
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
prestasi
belajar
siswa
Pembelajaran Hypermedia
dengan
Menurut Nelson yang dikutip oleh Sri
menggunakan slide power point. terdapat
Anitah (2009) hypertext menggambarkan
signifikan
tingkat
“dokumen nonsequential” yang terdiri
visuospasial
siswa
dari teks, audio, dan informasi visual
terhadap prestasi belajar Pendidikan
yang disimpan dalam sebuah komputer,
Agama Islam.
dengan
2. Mengetahui pengaruh
apakah yang
kemampuan
komputer
yang
digunakan
3. Mengetahui apakah prestasi belajar
sebagai media penghubung dan penjelas
Pendidikan Agama Islam siswa yang
sebuah informasi ke dalam jaringan yang
yang menggunakan hypermedia lebih
lebih
baik
hyperteks
dari
pada
prestasi
belajar
besar
atau adalah
web.
Tujuan
untuk
dari
melibatkan
Pendidikan Agama Islam siswa yang
informasi yang bertekstur dimana kata,
menggunakan slide power point, baik
suara, dan animasi atau gambar bergerak
untuk
dapat dihubungkan dengan beragam cara
siswa
dengan
visuospasial
tinggi,
kemampuan sedang
agar
dan
pengguna
merasa
bahwa
rendah.
karakteristik paralel hypertext bersifat
Kajian Pustaka
asosiatif sehingga dapat membuat web
Multimedia
sebagai kegiatan pendidikan yang kreatif.
Sebelum
mengetahui
mengenai
multimedia,
lebih ada
dalam
(Sri Anitah: 2009).
baiknya
Sedangkan pembelajaran hypermedia
mengetahui pengertian multimedia dari
mengacu
segi bahasanya. Dalam bahasa latin Multi
komputer yang menggunakan elemen
[latin] berarti
dari
banyak atau
bermacam-
pada
teks,
penggunaan
grafik,
video,
software
dan
audio
macam, sedangkan medium [latin] berarti
dihubungkan pada suatu jalur dimana
sesuatu
pengguna dengan mudah dapat bergerak
yang
dipakai
untuk
menyampaikan atau membawa sesuatu.
dengan
Medium
dapat
menurut
American
Heritage
suatu
informasi.
memilih
jalan
Pembelajar
khusus
sesuai
Electronic Dictionary (1991) alat dan cara
dengan gaya belajar dan memproses
untuk
informasi
mendistribusikan
dan
sendiri.
Menurut
sifatnya,
mempresentasikan informasi. Sedangkan
pengajar dapat menyediakan lingkungan
definisi
multimedia
Suyanto
belajar yang interaktif dan eksplorasi.
(2005),
adalah
berbagai
Pembelajaran
jenis/bentuk
menurut
Penggunaan
media
secara
berurutan
hypermedia
didasarkan
pada teori kognitif tentang bagaimana
maupun simultan dalam menyampaikan
struktur
pengetahuan
orang
dan
suatu materi pelajaran.
bagaimana mereka belajar. ini dirancang untuk menyerupai cara orang mengatur 324
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
dengan konsep-konsep dan
dikelompokkan dalam program Microsoft
hubungan mereka. Hubungan ini adalah
Office. Program ini dirancang khusus
asosiasi
yang
untuk menyampaikan presentasi, baik
mereka peroleh. Misalkan, ketika kita
yang diselenggarakan oleh perusahaan,
berpikir
pemerintahan,
informasi
ide-ide
dari
tentang
informasi
sepeda,
kita
akan
pendidikan,
maupun
dihubungkan dengan suatu ide tentang
perorangan, dengan berbagai fitur menu
transportasi
yang
dan
rekreasi.
(Smaldino.
mampu
media
2008: 46). Di
dalam
menggunakan kelebihan,
yaitu:
yang
menarik.
memiliki
menarik untuk digunakan sebagai alat
mengasyikkan,
presentasi adalah berbagai kemampuan
struktur,
pengolahan teks, warna, dan gambar,
dan sesuai dengan kreasi
serta animasi-animasi yang bisa diolah
berhubungan, Individual,
komunikasi
sebagai
Beberapa hal yang menjadikan media ini
pembelajaran
hypermedia
menjadikannya
kurangnya
sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
guru dan siswa. Pembelajaran menggunakan slide power
Seluruh tampilan dari program
point
ini dapat kita atur sesuai keperluan,
Microsoft
Power
Point
adalah
suatu
apakah
akan
berjalan
sendiri
sesuai
software yang akan membantu dalam
timing yang kita inginkan, atau berjalan
menyusun
yang
secara manual, yaitu dengan mengklik
efektif, professional, dan juga mudah.
tombol mouse. Biasanya jika digunakan
Microsoft Power Point akan membantu
untuk penyampaian bahan ajar yang
sebuah gagasan menjadi lebih menarik
mementingkan
dan jelas tujuannya jika dipresentasikan
antara
karena
akan
pendidik,
slide,
menggunakan cara manual.
sebuah
Microsoft
membantu
presentasi
Power
dalam
Point
pembuatan
peserta maka
terjadinya didik
interaksi
dengan
kontrol
tenaga
operasinya
outline presentasi, presentasi elektronika,
Prestasi Belajar
menampilkan
dinamis,
Menurut Winkel (1991: 510) prestasi
termasuk clip art yang menarik, yang
belajar dapat dilihat dari perubahan-
semuanya itu mudah ditampilkan di layar
perubahan dalam pengertian kognitif,
monitor komputer.
pengalaman ketrampilan, nilai sikap yang
slide
Microsoft
yang
Power
Point
bersifat konstan. Perubahan ini dapat
merupakan sebuah software yang dibuat
berupa
dan
perusahaan
penyempurnaan sesuatu hal yang pernah
Microsoft, dan merupakan salah satu
dimiliki atau dipelajari sebelumnya. Hasil
program berbasis multi media. Didalam
yang dicapai dalam perbuatan dinyatakan
komputer, biasanya program ini sudah
dalam bentuk angka.
dikembangkan
oleh
325
sesuatu
yang
baru
atau
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
dan cepat.
Menurut Bloom dalam Suharsimi
Kemampuan visuospasial
Arikunto (1998: 112) prestasi belajar
termasuk dalam kemampuan intelijensi
dibagi
yang meliputi bahan uji bentuk symbol
tiga
afektif,
kategori
yaitu:
psikomotorik.
kognitif,
Hasil
dan gambar.
belajar
diperoleh setelah seseorang melakukan
Menurut Velez et al. yang dikutip
aktivitas baik secara individu maupun
oleh Perulian (2005:19) mengemukakan
kelompok. Dengan kata lain prestasi
bahwa
belajar merupakan hasil dari tingkah laku
menguji
akhir pada kegiatan belajar siswa yang
meliputi materi:
Instrumen
/
alat
kemampuan
tes
visuospasial
dapat diamati atau pencerminan proses
a) Klasifikasi gambar/spatial,
belajar yang telah berlangsung.
b) Pemikiran perseptual
Dari pengertian tersebut
untuk ini
c) bayangan cermin,
maka
dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
d) gambar tiga dimensi,
adalah hasil yang diperoleh seseorang
e) dan gambar kubus.
dari suatu aktivitas yang telah dilakukan
Pengertian Pendidikan Agama Islam
dan memperoleh pengetahuan dengan
Definisi
memenuhi unsur kognitif, psikomotorik,
Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang
dan afektif baik individu maupun secara
Sisdiknas,
kelompok pada mata pelajaran tertentu.
Pendidikan
Kemampuan Visuospasial
terencana untuk mewujudkan suasana
Widjaja Kusuma (2008: 12) mengatakan
belajar dan proses pembelajaran agar
bahwa Intelejensi atau kecerdasan dapat
peserta
diketahui dengan melakukan tes yang
mengembangkan potensi dirinya untuk
menilai
kecerdasan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
meliputi
bahan
gambar (spasial).
umum
verbal,
manusia
numeric
dan
pendidikan
menjelaskan adalah
kecerdasan,
sadar
secara
diri,
Undang-
bahwa:
usaha
didik
pengendalian
Hasil tes yang telah
dalam
dan
aktif
kepribadian,
akhlak
mulia,
serta
dilakukan diwujudkan dalam angka atau
keterampilan yang diperlukan dirinya,
nilai yang sering disebut dengan IQ
masyarakat, bangsa dan Negara.(Undang-
(Intelligence Quotient).
Undang No. 20 Tahun 2003) Sedangkan
Menurut M. Sutanto (2009: 57),
dalam
kamus
kemampuan
visuospasial
adalah
pendidikan, definisi pendidikan adalah
kemampuan
seseorang
dalam
“upaya membantu peserta didik untuk
menyelesaikan suatu permasalahan yang
mengembangkan
berhubungan dengan bentuk gambar atau
pengetahuan, kecakapan, nilai, sikap dan
simbol berdasarkan pengetahuan dan
pola tingkah laku yang berguna bagi
wawasan yang dimilikinya secara logis
hidupnya.” (Saliman, 1994; 47). 326
dan
meningkatkan
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
yang tinggi dan kehidupan yang mulia
Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu pada
berdasarkan nilai-nilai moral Islam.
term al-tarbiyah, al-ta’adib, dan al-
Hipotesis Penelitian
ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut, term
Berdasarkan kerangka pemikiran dan alur
yang populer digunakan dalam praktek
pemikiran diatas, maka dalam penelitian
pendidikan Islam ialah term al-tarbiyah.
ini akan dirumuskan hipotesis sebagai
Penggunaan istilah al-tarbiyah berasal
berikut :
dari kata Rabb yang mempunyai arti
1.
“tumbuh,
berkembang,
merawat,
mengatur
2. (2005;
Siswa
yang
baik
prestasi
agama
siswa
yang
memberikan
mempunyai
tingkat
kemampuan visuospasial tinggi lebih
17).,
Islam merupakan suatu keyakinan atau yang
yang
menggunakan slide power point.
2002; 25). Achmadi
siswa
daripada prestasi belajar siswa dengan
menjaga
kelestarian atau eksistensinya”. (Nizar,
Menurut
belajar
menggunakan hypermedia lebih baik
memelihara, dan
Prestasi
bimbingan
belajarnya memiliki
daripada
kemampuan
kepada manusia mengenai semua aspek
visuospasial sedang atau rendah, dan
hidup dan kehidupan, berdasarkan Al
siswa
Qur’an dan hadits. Islam yang sekarang
kemampuan visuospasial sedang lebih
ini adalah wahyu Allah yang diturunkan
baik
prestasi
kepada Nabi Muhammad SAW untuk
siswa
yang
mendidik umat islam, dengan prinsip-
visuospasial rendah.
yang
mempunyai
belajarnya memiliki
tingkat
daripada
kemampuan
prinsip ajaran yang sama dengan yang
3. Siswa yang mempunyai kemampuan
dibawa oleh para nabi terdahulu yaitu
visuospasial tinggi pada pembelajaran
ajaran tauhid (mengesakan Allah dan
Pendidikan
beribadah kepadanya).
menggunakan
Jadi
Pendidikan
Agama
Agama
memperoleh
Islam
Islam
hypermedia prestasi
akan
belajar
sama
siswa
yang
adalah suatu proses pembelajaran bagi
baiknya
anak
cara
mempunyai kemampuan visuospasial
dengan
tinggi pada pembelajaran Pendidikan
Allah SWT. yang sesuai dengan norma-
Agama Islam dengan menggunakan
norma yang ada dan berpedoman pada
slide
al-Qur’an
yang
didik
berkehidupan
mengenai atau
dan
tata
hubungan
Hadits
dengan
yang
powerpoint.
Sedangkan
mempunyai
siswa
kemampuan
serta
untuk
mengembangkan,
mendorong
serta
visuospasial sedang dan rendah pada
mengajak
didik
lebih
pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai
yang menggunakan hypermedia akan
peserta
hidup
memperoleh 327
prestasi
belajar
yang
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
penelitian adalah dua
kelas
mempunyai kemampuan visuospasial
Negeri
sebagai
sedang dan rendah pada pembelajaran
eksperimen dan kelas kontrol dan dua
Pendidikan
kelas di SMA Negeri 1 Tanjunganom
lebih
baik
dari
pada
Agama
siswa
Islam
yang
dengan
menggunakan slide powerpoint.
sebagai
1
Nganjuk
kelas
eksperimen
di SMA kelas
dan
kelas
kontrol. Teknik pengambilan sampel atau METODE PENELITIAN
teknik
Tempat Dan Waktu Penelitian
stratified cluster random sampling.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA
sampling
dilakukan
dengan
Uji Coba Dan Analisis Instrumen
Negeri 1 Nganjuk dan SMA Negeri 1
Adapun uji coba instrumen penelitian ini
Tanjunganom
Nganjuk
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Nganjuk
subyek
pada bulan september 2012. Subjek uji
Provinsi
Kabupaten
Jawa
Timur
dengan
penelitian siswa kelas X pada masing-
coba
masing sekolah tersebut pada semester I
terkelompokkan dalam dua kelas X di
tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan
SMA Negeri 1 Nganjuk, yaitu kelas X-3
uji coba instrumen test prestasi dan
dan kelasX-4. Setelah uji coba selesai
kemampuan visuospasial siswa dilakukan
kemudian dilakukan analisis terhadap
di SMAN 1 Nganjuk Kabupaten Nganjuk.
instrumen dan butir instrumen baik pada
Penelitian
dilaksanakan
pada
adalah
seluruh
siswa
instrumen
pengukuran
semester I selama 4 bulan pada bulan
visuospasial
maupun
April sampai bulan Nopember 2012.
pengukuran prestasi belajar.
Rancangan Penelitian Rancangan
yang
Instrumen
digunakan
dalam
penelitian
kemampuan
pada
instrumen
penelitian
ini
adalah
yang
dalam
tes
untuk
penelitian ini adalah rancangan faktorial
mengetahui data prestasi belajar siswa
2 x 3. Faktor pertama adalah media
dan untuk mengetahui tentang tinggi,
pembelajar yang terdiri dari hypermedia
sedang
dan slide power point. Faktor kedua
visuospasial siswa.
adalah tingkat kemampuan visuospasial yang
terdiri
dari
kemampuan
dan
Instrument
visuo
terlebih
dahulu
rendah
tes
kemampuan
yang
dilakukan
digunakan uji
coba
spasial tinggi, sedang dan rendah.
instrument agar diperoleh alat tes yang
Populasi, Sampel Dan Teknik
baik yang dapat mengukur kemampuan
Pengambilan Sampel
siswa dengan benar. Pelaksanaan uji coba
Populasi dalam penelitian ini adalah
instrument
siswa kelas X semester 1 SMA Negeri di
eksperimen di mulai kemudian hasil
Kabupaten
ujicoba dilakukan uji validitas isi, uji
Nganjuk
Tahun
Pelajaran
2012/2013 dan yang menjadi sampel
328
dilakukan
sebelum
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
t > 1.960
pembeda. Teknik Analisis Data Data Penelitian
Analisis data pada penelitian ini terdiri
Setelah
dari dua bagian yaitu (1) Uji prasyarat
dengan
analisis variansi, dengan menggunakan :
Uji
homogenitas.
hipotesis. yang
Teknik
(2)
Pengujian
pengujian
hipotesis
adalah
dengan
digunakan
pembelajaran
menggunakan
pembelajaran
Uji kesamaan rata-rata, Uji normalitas dan
dilakukan
hypermedia
media dan
powerpoint
kemudian
kelas
prestasi belajarnya.
diuji
penelitian
tersebut
slide
masing-masing
dirangkum
Hasil dalam
tabel berikut ini:
menggunakan Uji analisis varians (Anava)
Tabel 2. Rangkuman Data Hasil Penelitian dua jalan dengan faktorial 2x3, dengan Media Kemampuan Total taraf signifikansi (α = 0,05). PembelaVisuospasial HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN jaran TingSeRenUji Keseimbangan Rataan gi (b1) dang dah Uji keseimbangan rataan yang (b2) (b3) digunakan dalam penelitian ini adalah uji Hype N 26 18 23 67 t dengan daerah kritis himpunan semua t r ∑x 1691 1196 1554 4441 sedemikian hingga t kurang dari - 1.960 Medi 65.04 66.44 67.57 66.28 X atau lebih dari 1.960. Dasar uji a ∑x 111275 8175 107730 300757 keseimbangan dengan menggunakan nilai 2 2 Ulangan Harian Pendidikan Agama Islam, Standart Kompetensi 1, semester 1, Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013. RangkumanSlide
SD
7.2
11.6
11.15
N
23
20
28
hasil uji keseimbangan rataan dapatPowe r dilihat pada Tabel 1 berikut ini:
∑x
1512
1241
1689
4442
X
65.74
62.05
60.32
62.56
ujiPoint
∑x
102342
8011
104421
Tabel
1.
Rangkuman
hasil
2
keseimbangan variansi populasi Dasar
t obs
t0.025;136
uji
-
Keseimb
Total
pulan
.
Nilai UH
Kesim
1.28
t < -1.960
Seim-
286880
SD
11.56
12.8
9.7
13.84
N
49
38
51
138
∑x
3203
2437
3243
8883
X
65.37
64.13
63.59
64.37
∑x
213617
1618
212151
SD
587637
69
bang 9.404
12.28 0
329
71
7
2
atau
13.01
10.89
13.51
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
berdasarkan
kemampuan
visuospasial.
Pengujian prasyarat analisis
Rangkuman hasil uji homogenitas dapat
uji normalitas
dilihat pada Tabel 4.
Rangkuman uji normalitas data prestasi
Tabel
belajar Pendidikan Agama Islam Siswa
Dasar uji
Tabel 3. Rangkuman Uji normalitas data belajar
homogenitas
Lobs
L
Multimedia Pembelajaran
Kesim0,05;n
pulan
Kemampuan visuospasial
Hyper-
0.1023
media
hasil
uji
2
Kesim-
2
K
χ
2
1,319
5,991
3
2,991
7,815
χ
obs
tabel
pulan
Pendidikan
Agama Islam siswa Kelompok
Rangkuman
homogenitas variansi populasi
disajikan pada Tabel 3 berikut ini:
prestasi
4.
0.1085
Variansi Homogen Variansi Homogen
Normal Analisis data
Slide
0.1089
Powerpoint
0.1096
Normal
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan
Visuospasial Tinggi
0,1194
0.1266
dengan
Normal
ukuran
sel
tak
sama
dan
rangkuman hasilnya disajikan pada Tabel 5.
Visuospasial Sedang
0.1406
0, 1437
Tabel 5. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan
Normal
Sumbe JK Visuospasial rendah
0,1236
DK
RK
Fobs
Ftabel
r
0,1240
Multi
Normal
media
474.32
1
474.32
4.20 3.84
52.56
2
2628
0.23 3.00
365.69
2
183.85
1.62 3.00
Galat
14908.5
132
112.94
Total
15801.1
137
(A) Uji homogenitas
Visuo
Uji homogenitas variansi populasi yang
spasial
digunakan dalam penelitian ini adalah uji
(B)
Bartlett. Dalam penelitian ini dilakukan dua
kali
uji
homogenitas
Interak
variansi
si (AB)
populasi, yaitu uji homogenitas data nilai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam berdasarkan media pembelajaran dan
Dari tabel di atas tampak bahwa
yaitu uji homogenitas data nilai prestasi belajar
Pendidikan
Agama
HoA ditolak, HoB diterima dan HoAB
Islam
diterima. Sehingga dapat diketahui bahwa 330
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
(1)
hasil
perhitungan
pada
analisis
pada materi Keimanan Kepada Allah
variansi dua jalan dengan ukuran sel tak
SWT.
sama, untuk sumber variansi multimedia
Pembahasan Hasil Analisis Data
pembelajaran diperoleh nilai Fa = 4.20 >
Hipotesis pertama
3.84 =
Hipotesis
, sehingga Fa € DK. Oleh
karena
itu
HOA
ditolak,
berarti
pertama
mengatakan
ada
penelitian
bahwa
“Prestasi
ini
belajar
perbedaan efek antar baris terhadap
siswa yang menggunakan hypermedia
variabel terikatnya. Dengan kata lain
lebih baik daripada prestasi belajar siswa
terdapat
dengan menggunakan slide power point”.
perbedaan
Pendidikan Agama
prestasi Islam
belajar
siswa
Berdasarkan
yang
hasil
perhitungan
pada
dan media
analisis variansi dua jalan dengan ukuran
slide powerpoint pada materi tentang
sel tak sama, untuk sumber variansi
Keimanan kepada Allah SWT. (2) hasil
multimedia pembelajaran diperoleh nilai
perhitungan pada analisis variansi dua
Fa = 4.20 > 3.84 =
jalan dengan ukuran sel tak sama dengan
DK. Oleh karena itu HOA ditolak, ini
sumber variansi kemampuan visuospasial
berarti pada tingkat signifikansi α = 0.05
siswa diperoleh nila Fb = 0.23 < 3.00 =
terdapat
menggunakan hypermedia
, sehingga Fb
perbedaan
multimedia
DK. Oleh karena
, sehingga Fa €
efektivitas
pembelajaran
terhadap
itu HOB diterima, ini berarti tidak ada
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
perbedaan efek antar kolom terhadap
pada materi Keimanan Kepada Allah
variabel terikatnya. Dengan kata lain
SWT.
tidak terdapat perbedaan prestasi belajar
Walaupun HOA ditolak tapi karena hanya
Pendidikan Agama
ada dua model pembelajaran pada efek
Islam
siswa
yang
memiliki kemampuan visuospasial tinggi,
utama
A
sedang dan rendah. (3) analisis variansi
maka
tidak
dua jalan diperoleh Fab = 1.62 < 3.00 =
komparasi
, sehingga Fab
variabel
kolom
terdapat
multimedia kemampuan
baris,
tetapi
terhadap
interaksi
antara
pembelajaran
dan
visuospasial
antar
uji
tersebut.
Tabel 6. rerata dan jumlah rerata
variabel terikatnya. Dengan kata lain tidak
ganda
dilakukan
marginal untuk masing-masing model
tidak terdapat interaksi antara variabel dan
perlu
pembelajaran)
cukup dengan membandingkan rataan
DK, dengan
demikian HOAB diterima. Hal ini berarti baris
(multimedia
Kemampuan Media
Visuospasial
Pembe- Ting- Sedang Ren-
terhadap
lajaran gi (b1) (b2)
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
dah (b3)
331
Rerata Margina l
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
pembelajaran yang menggunakan media
Hypermedia
65.04
66.44
67.57
slide powerpoint dalam pembelajaran PAI
66.35
(a1)
materi
Keimanan
Slide
diterima. Dengan
Power-
62.05
65.74
point
60.32
62.70
Kepada
terbuktinya
hypermedia
hipotesis
sebagai
Marginal
64.25
63.95
bidang
komputer,
kelebihan Selanjutnya dengan melihat rataan marginal
masing-masing
di
teknologi
pembelajaran multimedia 65.39
SWT
atas, hal itu selaras dengan teori bahwa
(a2) Rerata
Allah
kelompok,
baru dalam
dengan
yang
segala
dimilikinya
memungkinkan
pengajar
menyampaikan
bahan
untuk (sumber
rataan marginal yang diperoleh siswa
belajar/materi subjek) dan Salah satu
yang diberi pembelajaran dengan media
usaha untuk membantu siswa dalam
hypermedia sebesar 66.35, sedangkan
mengkonkretkan
rataan marginal yang diperoleh siswa
yang bersifat abstrak adalah melalui
yang diperoleh siswa yang diberikan
bentuk model pembelajaran hypermedia.
konsep-konsep
PAI
slide
Hipotesis pertama ini juga selaras
powerpoint sebesar 62.70. Karena rataan
dengan penelitian Disertasi I Made Kirna
marginal
(2010: 98) yang menyimpulkan bahwa
pembelajaran
diberi
dengan
yang
media
diperoleh
pembelajaran
siswa
dengan
yang
pemahaman
media
konsep
siswa
yang
hypermedia lebih tinggi dibandingkan
menggunakan hypermedia lebih tinggi
dengan rataan marginal yang diperoleh
dibandingkan dengan yang menggunakan
siswa
nonhypermedia.
yang
diberikan
pembelajaran
dengan media slide powerpoint, maka Hipotesis kedua
dapat disimpulkan bahwa siswa yang pembelajarannya
Hipotesis kedua dalam penelitian ini
menggunakan
hypermedia lebih baik prestasi belajarnya
mengatakan
dibandingkan
yang
mempunyai
slide
visuospasial tinggi lebih baik prestasi
dengan
pembelajarannya
siswa
menggunakan
kesimpulan
“Siswa
tingkat
yang
kemampuan
belajarnya daripada siswa yang memiliki
powerpoint. Dengan
bahwa
demikian untuk
dapat
hipotesis
kemampuan visuospasial sedang atau
diambil
rendah,
pertama
dan
siswa
yang
mempunyai
bahwa pembelajaran yang menggunakan
tingkat kemampuan visuospasial sedang
hypermedia
lebih baik prestasi belajarnya daripada
menghasilkan
prestasi
belajar lebih baik dibandingkan dengan 332
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
siswa
yang
memiliki
Agama
kemampuan
Islam
yang
menggunakan
hypermedia akan memperoleh prestasi
visuospasial rendah.
belajar sama baiknya dengan siswa yang
Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi dua jalan dengan ukuran
mempunyai
kemampuan
sel tak sama dengan sumber variansi
tinggi
pembelajaran
kemampuan visuospasial siswa diperoleh
Agama Islam dengan menggunakan slide
nila Fb = 0.23 < 3.00 =
, sehingga
powerpoint.
Sedangkan
DK. Oleh karena itu HOB diterima. Hal
mempunyai
kemampuan
Fb
pada
visuospasial Pendidikan
siswa
yang
visuospasial
ini berarti tidak ada perbedaan rerata
sedang dan rendah pada pembelajaran
yang signifikan dari faktor kemampuan
Pendidikan
visuospasial terhadap prestasi belajar
menggunakan
Pendidikan
memperoleh prestasi belajar yang lebih
Agama
Islam
materi
demikian
Islam
yang
hypermedia
akan
baik dari pada siswa yang mempunyai
Keimanan Kepada Allah SWT. Dengan
Agama
dapat
kemampuan
diambil
visuospasial
sedang
dan
kesimpulan untuk hipotesis kedua bahwa
rendah pada pembelajaran Pendidikan
tidak
belajar
Agama Islam dengan menggunakan slide
Pendidikan Agama Islam antara siswa
powerpoint”. Dari analisis variansi dua
yang memiliki kemampuan visuospasial
jalan diperoleh Fab = 1.62 < 3.00 =
terdapat
prestasi
, sehingga Fb
tinggi, sedang dan rendah. Atau dengan kata
lain
siswa
yang
diterima.
mempunyai
Maka
DK, berarti HOAB
diperoleh
kesimpulan
kemampuan visuospasial tinggi memiliki
bahwa tidak terdapat interaksi antara
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
multimedia
yang
kemampuan
sama
mempunyai
dengan
siswa
kemampuan
yang
kedua,
visuospasial
dan terhadap
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
visuospasial
pada materi Keimanan Kepada Allah
sedang dan rendah. Hipotesis
pembelajaran
didukung
SWT. Hal tersebut menunjukkan bahwa
oleh
penelitian Erlina Prihatnani (2012:77-78)
pengaruh
bahwa tidak terdapat interaksi antara
terhadap
kecerdasan
Agama Islam siswa tidak tergantung oleh
spasial
dan
kreativitas
multimedia prestasi
pembelajaran
belajar
Pendidikan
kategori kemampuan visuospasial siswa.
terhadap prestasi belajar siswa.
Artinya siswa yang diberi pembelajaran Pendidikan
Hipotesis ketiga
menggunakan
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini mengatakan
bahwa
kemampuan
tinggi
pembelajaran
pada
Islam
hypermedia
dengan
mempunyai
yang
hasil belajar yang lebih baik daripada
visuospasial
siswa yang menggunakan slide powerpont
“Siswa
mempunyai
Agama
Pendidikan 333
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
baik secara umum, maupun ditinjau dari
menggunakan media slide powerpoint
kategori kemampuan visuospasial siswa.
dan tidak terpaku pada tampilantampilan slide yang dipresentasikan di
KESIMPULAN DAN SARAN
depan kelas.
Kesimpulan
Kepada Guru
Berdasarkan hasil analisis yang telah
a.
Guru
Pendidikan
Agama
Islam
dikemukakan sebelumnya, maka dapat
hendaknya mau menggunakan media
disimpulkan bahwa: (1). Pembelajaran
pembelajaran
yang
slide
menggunakan
hypermedia
hypermedia
powerpoint
maupun
sebagai
alternatif
menghasilkan prestasi belajar lebih baik
dalam
dibandingkan dengan pembelajaran yang
Agama Islam, karena media tersebut
menggunakan media slide powerpoint. (2).
mampu meningkatkan prestasi belajar
Kemampuan
dan
visuospasial
siswa
tidak
pembelajaran
kreatifitas
Pendidikan
siswa
serta
berpengaruh secara signifikan terhadap
menciptakan
prestasi belajar baik pada pembelajaran
menyenangkan sehingga pembelajaran
yang menggunakan hypermedia maupun
lebih bermakna dan dapat mencapai
pembelajaran yang menggunakan slide
tujuan
powerpoint.
ditargetkan dengan lebih optimal.
(3).
Pembelajaran
yang
menggunakan hypermedia lebih baik dari
b.
Guru
pembelajaran
pembelajaran
hendaknya
yang
sesuai
tetap
yang
mampu
pembelajaran yang menggunakan media
mengendalikan situasi belajar yang
slide powerpoint baik untuk siswa dengan
kondusif dan terarah pada saat proses
kemampuan visuospasial tinggi, sedang
pembelajaran berlangsung, terutama
maupun rendah.
pada saat pembelajaran menggunakan fasilitas hypermedia yang terkoneksi
Saran
dengan internet.
Kepada siswa
c. Guru hendaknya melakukan persiapan
a. Pada saat menggunakan hypermedia hendaknya
masing-masing
yang lebih baik dalam menggunakan
siswa
media
pembelajaran
baik
slide
memegang perangkat komputer yang
powerpoint maupun hypermedia salah
terhubung dengan jaringan internet
satunya dengan menggunakan model
agar dapat menciptakan pembelajaran
ASSURE.
yang
mempersiapkan
lebih
mandiri,
inovatif
dan
kreatif. b. Hendaknya siswa mencatat hal-hal
Juga
Rencana
Pembelajaran
(RPP),
Siswa
saat
pembelajaran,
dengan
334
dengan
penyusunan
penting yang disampaikan guru pada pembelajaran
hendaknya
(LKS),
matang
Pelaksanaan Lembar
dan sehingga
Kerja
evaluasi mudah
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
dipahami
oleh
para
siswa
I
dalam
belajar. Kepada Peneliti Peneliti/calon peneliti diharapkan dapat mengembangkan serta
hasil
dapat
penelitian
meneruskan
mengembangkan
penelitian
ini, atau
ini
untuk
variabel-variabel lain yang sejenis yang lebih inovatif
dan
kreaktif,
M. Sutanto, 2009. Super tes Panduan Praktis untuk persiapan tuntas. Jakarta: Gradien Mediatama.
sehingga
dapat memberikan wawasan baru dalam dunia
pendidikan
khususnya
Nizar S. 2002. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press.
dalam
penggunaan media pembelajaran yang paling
efektif
dan
efisien
Made Kirna. 2010. Pengaruh Penggunaan Hypermedia dalam Pembelajaran Menggunakan Strategi Siklus Belajar Terhadap Pemahaman dan Aplikasi Konsep Kimia pada Siswa SMP dengan Dua Gaya Belajar Berbeda. Penelitian Disertasi karya I Made Kirna Program Studi Teknologi Pembelajaran, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Parulian Hutapea. 2008. Kompetensi Plus Teori, Desain, Kasud dan Penerapan untuk HR serta Organisasi yang Dinamis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
dalam
pencapaian tujuan pembelajaran.
Daftar Pustaka
Saliman S.. 1994. Kamus Pendidikan, Pengajaran dan Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Achmadi. 1992 Islam sebagai paradigma Ilmu Pendidikan. Pasuruan: IAIN Walisongo Press.
Smaldino, Sharon E. 2008. Instructional Technology and Media for Learning, Columbus: Pearson Merrill Prentice Hall. Sri Anitah. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.
American Heritage Electronic Dictionary www.ahdictionary.com Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Djamarah. 2000. Guru dan anak didik dalam Interaksi edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Erlina Prihatnani. 2012. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Alat Peraga 2 Dimensi dan 3 Dimensi Pada Pokok Bahasan Dimensi Tiga untuk Siswa SMA di Kabupaten Kulon Progo Ditinjau dari Kecerdasan Spasial dan Kreativitas Siswa. Penelitian Tesis Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Suyanto. 2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : Andi Ofset. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. pasal 3. Bandung: Fokus Media. 2009. Widjaja Kusuma. 2008. Test Kecerdasan Anak tentang warna & Bentuk. Jakarta: Karisma. Winkel. 1991. Psikologi Jakarta: Gramedia
335
Pengajaran.
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013
336