EDISI 13 | JULI - SEPTEMBER 2015
Kenapa Madura?
Peringatan HUT RI ke-70 di lingkungan BP BPWS
Pengibaran bendera merah putih
Inspektur Upacara Plt. Kepala Bapel BPWS Irjen Pol (purn) Drs Herman Hidayat SH MM
Jajaran staf BPWS menghormat bendera
Jajaran Pejabat BPWS
Kerja
P
residen Joko Widodo pada peringatan kemerdekaan Indonesia ke-70 menggaungkan slogan AYO KERJA. Sebuah slogan yang menggaung luas dan sudah seharusnya menyemangati untuk membangun negeri.
Pun demikian bagi Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). Adalah sebuah keharusan untuk meralisasikan amanah yang diemban dalam membangun wilayah, khususnya Madura. Ya, kerja merupakan kalimah sakti yang harus diresapi oleh semua elemen yang memiliki tujuan yang sama bagi kemajuan negeri. Madura yang memiliki sejuta potensi, jelas juga memiliki beragam tantangan. Sejumlah hambatan tidak semestinya membuat semangat kendur. Justru sebaliknya, bergandengan tangan untuk kemudian melunasi amanah tersebut dengan kerja keras adalah kewajiban.
Edisi 13 JULI - SEPTEMBER 2015
Kelak, Madura yang dimimpikan semua orang, akan terwujud. Sebuah pulau yang cantik dengan beragam potensi semakin berkibar dalam kiprahnya. Menjadi kekuatan ekonomi nasional yang dapat diandalkan. Dan lebih jauh lagi, menyejahterakan rakyatnya. Semua itu bukan mustahil jika dijalankan dengan ikhlas dan kerja keras. Ayo kerja!!!
Lomba Foto Suramadu
Kenapa Madura?
The Traditional Making of Madura Batik Ipung Arif Rahman
Arif Rahman
Desainer Madura Menggebrak Dunia
Kenapa Madura? Berbuat Untuk Madura Tingkatkan Mutu, Asah Ribuan SDM Madura 13
Menpan : Percepat Target Pembangunan Surga Laut Madura Kereta Api Madura Bukan Mimpi
Eksotisme Di Tengah Bukit Kapur
teras Roda 2 Gratis Seluruh Stakeholder Harus Bersinergi Bangkalan - BPWS Sinergis, Ekonomi Madura Menggeliat BPWS Kembali Garap Madura
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Festifal Layang-layang
Komitmen Kementrian BUMN Madura Segera Punya Pabrik Gula oase Syair Ker-Tanoker dan Ajaran Sikap Pemaaf
Menangkap Esensi dan Hikmah Idul Kurban KH Abdullah Sajjad Pejuang Dari Pesantren Obat Dibalik Pahit Bunga Tunjuk Langit
Batik Madura, Perpaduan Karakter dan Estetika
Bupati Bangkalan : Membangun Madura, Libatkanlah Warga 39
BPWS Bangun Water Treatment di Bangkalan Teknologi MUZE Genjot Penghasilan Petani Rumput Laut Madura
42
46
Sinergikan Program, BPWS MoU Dengan Pemkab Sampang
43 ekstra 43
Speed Lover Hipnotis Jaddih
geliat usaha 46 44
Menangkal Mainan Modern Juru Kunci
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Anaz Khairunnas
Desainer Madura Menggebrak Dunia Tiga belas tahun silam, anak kecil ini hanya bisa bermimpi menggebrak dunia dengan karyanya. Kini, namanya berkibar seantero jagad. Miss Florida AS 2009 dan Miss Bahamas Universe 2011 Anastagia Pierre salah satu customernya. Ya, Anaz Khairunnas (26), pemuda Sumenep, Madura ini karyanya menancap di level dunia.
Oleh : Faisal Yasir Arifin
T
ekad kuat yang menjadi genetis orang Madura, tampaknya mengalir kuat dalam darah pemuda ini. Sabar dan fokus pada target, menjadikannya terpilih sebagai perancang busana bertaraf internasional. Gaun yang dipakai Putri Indonesia dalam ajang Miss Universe lalu, mendapat apresiasi positif dari pakar busana manca. Tak pelak, namanya turut mengharumkan bangsa.
“Saya memang berkarakter pantang menyerah. Ini adalah berkah dari yang kuasa, doa orang tua dan kristalisasi keringat ,” ujarnya. Dia ingat betul, ketika SMP, setiap kontes Miss Universe digelar, bungsu dua bersaudara tersebut tidak melewatkan sedikit pun update beritanya. ''Waktu itu bacanya ya cuma koran. Tiap pagi beli di loper koran,'' ungkap Anaz yang kini memiliki workshop-nya sendiri di kawasan Jakarta Selatan.
Foto: Ist.
Sambil mengikuti berita tentang Miss Universe, Anaz remaja berangan-angan. ''Suatu saat nanti pengin terlibat dalam beauty pageant. Entah di belakang panggung nyiapin baju atau apa gitu,” ujarnya. Ternyata, impian itu tercapai, bahkan lebih dari yang diangankan Anaz. Karya gaunnya dikenakan wakil Indonesia dalam Miss Universe dan diapresiasi banyak perancang kenamaan dunia.
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Bagaimana kisahnya? Awalnya, pria kelahiran 14 Januari 1989 tersebut mendapat kesempatan membuat gaun yang dikenakan Zukhriatul Hafiza dalam ajang Miss International 2010. Lalu, gaun untuk Liza Elly dalam ajang yang sama tahun berikutnya. Kiprah Anaz berlanjut dengan gaun yang dipakai Maria Selena dalam acara welcome dinner Miss Universe 2012. Baru pada 2013, dia dipercaya merancang gaun yang dikenakan Whulandary Herman dalam preliminary show Miss Universe 2013. Preliminary show sangatlah krusial dalam kontes kecantikan paling bergengsi itu. Kesempurnaan gaun memiliki persentase penting dalam penilaian untuk menentukan kontestan yang melaju ke babak berikutnya. ''Gaun rancangan seorang desainer akan bergaung ketika dipakai pada malam preliminary show,” ungkap Anaz. Gaun Java Blossom rancangan Anaz turut membawa Whulan masuk dalam Top 16 Miss Universe 2013. Gaun putih dengan shaping memeluk tubuh ala mermaid dan aksen cutout di pinggang itu terlihat menyatu dengan Whulan. Tahun berikutnya, beban Anaz makin bertambah. Dia kembali diserahi tugas oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI) untuk membuatkan gaun untuk preliminary show. Hasilnya, mahakarya Anaz berupa evening gown Silent Maja yang terinspirasi kejayaan Kerajaan
Majapahit berwarna silver mengantarkan Elvira Devinamira melaju ke Top 15 Miss Universe 2014. Gaun Anaz pun kembali mendapat sorotan di level dunia. Kunci di balik itu adalah observasi panjang. Sejak rajin mengikuti update Miss Universe pada usia 13 tahun, yang paling diamati Anaz adalah gaun-gaunnya. ''Gaungaun di Miss Universe itu selalu memeluk tubuh. Jangan sampai gaun merusak figur si pemakai,'' paparnya. Anaz lekat dengan dunia fashion sejak kecil. Tumbuh di Desa Pakandangan Barat, Sumenep, dari orang tua perajin batik, Ahmad Zaini dan Fauziah, Anaz sejak SD bisa membatik. Lulus SMA pada 2008, dia merantau ke Jakarta, mengambil sekolah fashion di LPTB Susan Budihardjo. ''Awalnya, orang tua (ortu) kurang setuju. Inginnya saya kuliah kedokteran atau jurusan yang dianggap lebih prospektif. Tetapi karena tekad saya kuat, orang tua akhirnya luluh mengizinkan,'' ungkapnya.
Dari komunitas Indonesian Pageant, Anaz mendapat link menuju Putri Indonesia. Progresnya terbilang cepat. Dalam waktu tiga tahun, gaun Anaz sudah melenggang ke Miss Universe. ''Pada zaman Whulan itu, saya menjadi desainer termuda yang gaunnya dipakai kontestan dalam ajang Miss Universe,” ucapnya. Ketika itu, Anaz baru berusia 24 tahun. Tidak hanya populer di tanah air, label Anaz juga dibanjiri peminat dari luar negeri. Padahal, dia hanya melakukan promosi lewat Instagram. Miss Florida AS 2009 dan Miss Bahamas Universe 2011 Anastagia Pierre bahkan memesan gaun Anaz untuk pernikahan mereka. ''Anastagia kenal saya juga lewat Instagram. Dia customer pertama dari luar negeri. Saya merancang wedding gown-nya,'' ungkapnya. Sekarang tiap bulan Anaz mengirim gaun ke luar negeri. (*)
Dia juga bergabung dengan Indonesian Pageant, komunitas pencinta dan pengamat pageant. Setahun sekolah fashion design, Anaz magang sebagai asisten desainer (alm.) Adesagi. Tidak butuh waktu lama, pada 2010, dia mantap membuat label sendiri, ANAZ.
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Kenapa Madura?
8
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Berhenti bicara tentang stereotype negatif Bumi Trunojoyo. Sebab, pulau ini kini menggeliat dan membuncah hebat. Bukan mustahil, kelak akan menjadi kekuatan ekonomi regional. Apa dan kenapa?
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
9
STEREOTYPE MADURA
Bicara Madura, tak relevan lagi mengaitkan dengan stereotype tertinggal, gersang, keras dan konotasi minus lainnya. Sebab, Madura kini menggeliat. Seribu potensi yang tersimpan terus dipoles. Dan itulah kenapa Madura?
Oleh : Faisal Yasir Arifin
W
akil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam kesempatan kunjungan ke Ponpes Guluk Guluk Sumenep pernah menegaskan pentingnya Madura. Dikatakannya, Madura merupakan poros pembangunan bangsa dengan karakter masyarakatnya yang pekerja keras. Kalimat ini bukan isapan jempol belaka. Apalagi, posisi Madura yang tepat berada di tengah – tengah Indonesia, jelas memiliki posisi strategis. Belum lagi potensi ekonomi dari sektor peternakan, pertambangan (migas), pertanian dan yang lebih luar biasa adalah potensi kelautan. “Madura itu poros pembangunan, karena masyarakat Madura adalah pekerja keras. Potensi besar yang ada di Madura, harus dikembangkan maksimal demi masyarakat. Madura itu, permata nan indah yang harus dipoles,”ujar Wapres yang juga pernah menjabat Mustasyar PWNU Sulsel ini. Potensi pertanian, peternakan, perikanan dan migas di Madura luar biasa besar. Menurut data Selain proyek khusus minyak bumi,
10
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
menurut data SKK Migas, potensi minyak serta gas bumi di kawasan Madura luar biasa. Dengan potensi minyak bumi mencapai 6.600 BOPD serta gas bumi sekitar 100 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Jumlah itu belum semuanya terdeteksi. Sehingga, kemungkinan besar masih terdapat cadangan lainnya di Madura. Ladang migas di Madura barat mencapai 22 juta barel. Ratusan juta barel minyak dan metric ton gas alam lainnya tersimpan sedikitnya di 5 sumur minyak, North East Madura V, East kangean, North Bali, Lapangan Maleo, dan Lapangan Oyong. Untuk itulah, di era Jokowi – JK ini, eksistensi Badan pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) dipertahankan. Ini dikatakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Men PAN-RB) Yuddy Chrisnadi saat melakukan sidak ke BPWS beberapa waktu lalu. “BPWS tentu sekarang m a si h d i p e rl u k a n d a l a m mempercepat pembangunan Kawasan Suramadu ini. Sebab, tujuan pemerintah membentuk ini (BPWS) untuk mempercepat pembangunan Madura agar bisa menjadi macan ekonomi kawasan,”tandasnya. Jelas, dengan potensi yang besar dan masih tersimpan di Madura, perlu penanganan serius. Fakta inilah yang menjadi dasar bahwa Madura kelak bisa menjadi poros ekonomi nasional sekaligus kekuatan ekonomi regional. Untuk alasan ini pulalah, Madura mendapat perhatian serius. Salah satunya dengan dibentuknya BPWS.
Komitmen BPWS untuk membangun Madura sendiri mulai dirasakan hasilnya. Meskipun sedikit tehambat, namun geliat pembangunan terus berjalan. Pembangunan Infrastruktur terus dikebut dengan tetap menjunjung tinggi kultur Madurawi yang adiluhung. Pengembangan infrastruktur Madura sendiri terus dilakukan hingga kini. Baik secara langsung oleh BPWS, maupun melalui fasilitasi. Dampak langsung dari pembangunan BPWS sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat itu, kini telah dirasakan masyarakat Madura. Di antaranya, Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang akses Suramadu sisi Madura, jalan lintas tengah Bangkalan – Sumenep yang semakin mulus, pelebaran jalan lintas utara Madura (Bangkalan – Sumenep) yang terus dikerjakan, pembuatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk mengatasi kekeringan di Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Kemudian pembangunan sarana MCK dan pavingisasi jalan sepanjang 10 KM di Pulau Giliyang dan lain sebagainya.
“ Ini bentuk komitmen BPWS untuk menjalankan amanah dengan baik bagi pengembangan Madura. Sebab, Madura Maju adalah sebuah keharusan,” tegas Plt Kepala BP BPWS, Herman Hidayat. Sebelum fasilitasi BPWS untuk jalan lintas tengah Madura turun, perjalanan dari Sumenep – Suramadu rata-rata ditempuh antara 4,5 hingga 5 jam. Kini, setelah jalan lintas tengah itu terus dibangun, perjalanan itu hanya ditempuh 3 jam. Bahkan 2,5 jam bagi yang doyan ngebut. Selain itu, kemacetan yang dahulu banyak terjadi di berbagai ruas jalan karena kendaraan merambat akibat jalan rusak, kini sudah juga relatif lancar karena jalanan bagus. Herman Hidayat mengatakan, infrastruktur yang bagus merupakan salah satu kunci utama bagi pergerakan dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, investasi akan masuk Madura dan lapangan kerja semakin terbuka lebar ketika infrastruktur sudah baik. “Potensi besar Madura ini harus bisa dimanfaatkan sebesar-besar bagi kepentingan rakyatnya. Tugas kami adalah memfasilitasi
agar tujuan mulia ini tercapai, tentu dengan tetap menjaga dan menjunjung kultur dan kearifan lokal Madura,” tandas putra asli Sumenep ini. Selain itu, dengan kondisi infrastruktur yang baik membuat biaya ekonomi berkurang dan memperlancar arus barang dan jasa. Meski demikian, komunikasi dan konsultasi dengan ulama sebagai pilar Madura, juga dilakukan. Ini bentuk kulonuwun, dan penghargaan terhadap kultur Madura. Sejak pertama kali secara organisatoris ada hingga saat ini, BPWS melakukan safari ke sejumlah pesantren. Pertemuan dengan Korda NU se Madura, dengan ulama Bassra, dengan puluhan pesantren, dengan MUI se Madura bahkan dengan forum kiai muda Madura pun dilakukan. Ini dilakukan untuk meminta masukan, kulonuwun¸uluk salam sekaligus meminta restu dan doa dari para ulama Madura yang dikenal sangat álim dan bijak. “Eksistensi pesantren dan ulama merupakan hal yang mutlak dan sangat diperlukan,”imbuh purnawirawan jenderal polisi bintang dua ini. (*)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
11
Berbuat Untuk Madura
Tingkatkan Mutu, Asah Ribuan SDM Madura BPWS menjawab kritik dengan langkah nyata. Dalam peningkatan mutu Sumber daya Manusia (SDM), BPWS telah melatih 3.600 SDM Madura dengan soft skill maupun hard skill. Bahkan, beberapa berhasil memasok produknya hingga Bali dan Australia? Oleh : Abu Tholib
S
etelah kerjasama harmonis dengan Pemkab Sampang, Pemkab Pamekasan dan Pemkab Sumenep dituangkan dengan MoU beberapa waktu silam, kinerja BPWS semakin meningkat di Madura, khususnya dalam bidang peningkatan SDM. Ribuan pemuda-pemudi, santri, mahasiswa bahkan masyarakat umum usia produktif,dari empat kabupaten di Madura, telah dilatih BPWS dalam berbagai bidang SDM berbasis kompetensi. Tidak kurang dari 3.600 orang telah dilatih sejak 2011. Sebagian besar dari mereka telah terserap di lapangan kerja dan sebagian lainnya membuka usaha mandiri yang membuka lapangan pekerjaan. Di antaranya di bidang olahan pangan, konveksi dan digital printing dan ekonomi kreatif berbasis sumber daya alam Madura. Bahkan, salah satu kelompok pengrajin kerajinan pasir dan bahan sampah lainnya pimpinan Ustadz
12
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Ikhya'Ulumuddin di Giliiyang hasil binaan BPWS, berhasil mengeskpor produknya ke Bali dan Australia. “Kami malah sampai kewalahan memenuhi pesanan,”ujarnya.
mutu dan daya saingnya. Sehingga, bisa menurunan angka pengangguran dan angka kemiskinan dan menyejahterakan masyarakatnya,” tandasnya.
Ini merupakan pengejawantahan dari MoU antara BPWS dengan Pemkab yang ada di Madura. “Kami (BPWS) memiliki tujuan yang sama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat Madura. Pelatihan ini untuk meningkatkan mutu dan daya saing SDM Madura ke depan,” ujar Plt Kepala BPWS, Drs Herman Hidayat SH MM di acara pembukaan pelatihan di BLK Singosari Malang awal September silam.
Herman Hidayat menimpali, program pemberdayaan masyarakat sendiri setiap tahun terus diadakan BPWS. Langkah ini merupakan bentuk dari implementasi untuk menyelaraskan pembangunan fisik dengan pembangunan SDM masyarakat Madura. Sehingga, ada korelasi positif dan daya dukung SDM ketika Madura kelak semakin maju.
Langkah ini disambut positif Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul. Menurutnya, langkah BPWS melatih SDM Madura perlu didukung penuh. Pemprop Jatim dan seluruh elemen masyarakat Madura itu sendiri mengapresiasi. “Potensi SDM Madura yang besar bisa semakin meningkat
“Implementasi dari membangun Madura, bukan Membangun di Madura. Sehingga, bukan hanya fisiknya saja yang dibangun, namun masyarakatnya juga disiapkan. Dan sudah barang tentu, pembangunan itu harus tetap diselaraskan dengan karakteristik kultur Madura yang adiluhung,” pungkas putra asli Madura ini. (*)
Menpan :
Percepat Target Dalam inspeksinya ke BPWS, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PANRB) menegaskan pentingnya eksistensi BPWS untuk dipertahanakan. Meski demikian, ia meminta agar ada percepatan target pembangunan. Berikut petikan wawancaranya.
Tadi disebutkan, Madura memiliki peran vital dalam rencana membangun kekuatan ekonomi bangsa. Nah, rencana pemerintah pusat untuk pengembangan Madura nanti apa? Kami disini (BPWS) tadi berdiskusi tentang penting nya ada target dan fokus dari pembangunan Kawasan pertumbuhan Suramadu. Jadi yang namanya Lembaga Non Struktural (LNS) dibentuk atas sebuah kebutuhan dan misi tertentu dan jangka waktu tertentu, jadi tidak bisa selamanya. Karena sifatnya tidak permanen maka pengelola harus memiliki fokus terhadap pencapaian misi tersebut dalam waktu selekas-lekasnya. Rencana besarnya adalah, segera pembangunan di Madura dikebut dalam berbagai sektor. Perikanan, perkebunan, peternakan, migas, infrastruktur. Nanti akan dibahas di Bappenas. Bagaimana dengan eksitensi BPWS sendiri? Apakah perlu dipertahankan atau tidak? Tentu sekarang masih diperlukan tetapi harus ada timetable yang pasti di dalam mempercepat pembangunan Kawasan Suramadu ini.
Misalnya akan membangun Kawasan wisata, Kawasan Pemukiman baru, kawasan pergudangan dan juga Insfrasturktur-insfrastuktur pendukung lainnya. Dan itu semua harus ada target penyelesaiannya kapan? Tanpa target itu fokusnya akan tidak jelas. Makanya, kami ajak BPWS untuk duduk bersama. Dari pemerintah Pusat sendiri apa mendukung penuh BPWS dalam membangun Madura? Yang bikin badan ini pemerintah pusat, ya pasti mendukung lah. Kalau Pemerintah Pusat tidak memberi komitmen membangun kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Wilayah Surabaya-Madura, kan tidak akan dibikin BPWS? Justru karena pemerintah memiliki komitmen dan sangat concern dengan masalah kesejahteraan masyarakat dalam rangka menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan momentum pembangunan Jembatan Suramadu ini, maka dibentuk badan ini. Tapi Badan ini harus bekerja secepat-cepat nya dan selekas-lekas nya mencapai misi pembangunan kawasan ekonomi tersebut dalam rangka kesejahteraan masyarakat, khususnya Madura. (*)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
13
I
Surga Laut di Madura
ndonesia adalah negara maritim yang memiliki 17.000 pulau dengan garis pantai 81.000 km (terpanjang kedua di dunia) dan Luas laut = 5,8 juta km2 . Pun demikian Madura yang dikelilingi lautan luas dan terdiri dari kepulauan. Jelas, potensi perikanan lautnya sangat menggiurkan. Namun, Madura yang sangat potensial perikanannnya tersebut masih kurangnya perhatian dalam hal potensi hasil lautnya. Menurut catatan hasil, laut kabupaten Sumenep adalah yang terbesar dari kabupaten – kabupaten yang terdapat di pulau Madura. Padahal potensi hasil laut sebagai penunjang perekonomian di Madura layak menjadi kekuatan yang diperhitungkan. “Perikanan tangkap sebenarnya merupakan kekuatan ekonomi yang bagus untuk Madura melihat kontur geografisnya. Namun, belum
14
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
adanya pengolahan ikan yang terintegrasi, membuat ikanikan ini dilarikan ke Lamongan. Untuk itu, perlu ada TPI yang terintegrasi di Madura agar nelayan bisa mendapat nilai ekonomi yang lebih,” ujar Kresnayana Yahya, pakar statistic Institut Teknologi Surabaya. Dilihat dari posisi sumberdaya kelautan, jenis ikan yang banyak dihasilkan oleh nelayan di kepulauan Madura adalah jenis-jenis ikan pelagis (permukaan) seperti ikan layang (Decapterus russeli) dan ikan tongkol (Euthynnus sp). Jenis-jenis ikan pelagis lain yang pernah ditangkap nelayan Masalembu antara lain tengiri (Scomberomorus), kembung (Ratrelliger spp), lemuru (Sardinella longiceps), tembang (Sardinella fimbriata), selar (Selaroides spp), Cakalang (Katsuwonus pelamis), Japuh (Dussmeiria spp), layur (Trichiusrus spp) dan bawal hitam (Pampus argenteus).
Selain ikan pelagis, perairan Masalembu juga mempunyai potensi jenis ikan karang (demersal) seperti peperek (Leiognathidae),bambangan (Lutjanus spp), bawal putih (Sphyraena spp), kakap (Lates calcarifer), kerapu (Ephinephelus spp), cucut (Carchahinidae), manyung (Tachysurus spp), belanak (Cypselurus spp), ekor kuning (Caesio spp) dan Tigawaja (Sciaenidae), juga cumi-cumi, rajungan (Portunus spp), kepiting (Scylla serrata), udang barong (Panulirus spp), udang windu (Paneus monodon) dan teripang. Selain ikan pelagis, wilayah perairan Masalembu juga dihuni oleh berbagai jenis ikan karang (demersal), diantaranya yang potensial diusahakan nelayan setempat adalah ikan peperek (petek), bambangan, anyung, kakap merah, kerapu, kurisi, tigawaja dan belanak. Kondisi tersebut bagian yang berkarang dengan kedalaman 40-60 meter. (bai)
Kereta Api Madura Bukan Mimpi
J
ika saat ini penduduk di Madura sudah mencapai 4 juta jiwa, maka alat transportasi massal semakin dibutuhkan dalam waktu cepat. Jika penduduk Madura sudah mencapai 5 juta jiwa, maka kendaraan massal mutlak diperlukan untuk mengefisiensi waktu, tenaga dan bahan bakar. Salah satu alternatif transportasi massal yang perlu ada di Madura adalah kereta api. Ini adalah sebuah mimpi untuk menghidupkan kembali Kereta Api di madura yang sudah lama mati. “Kesalahan yang paling besar di Madura adalah membunuh alat transportasi kereta api,” tegas Kresnayana Yahya, pakar statistik dari Institut Teknologi Surabaya. Dia mengungkapkan, operasional kereta api di Madura mulai berhenti sejak 1968 dan sama sekali tidak beroperasi sejak tahun 1970. Menurut dia, matinya operasional kereta api juga merupakan salah satu faktor yang memiskinkan masyarakat Madura. Saat kereta api masih aktif di Madura, alat transportasi tersebut merupakan alternatif utama untuk mendistribusikan hasil
alam di pedalaman Madura hingga ke berbagai tempat. Biaya yang dikeluarkan masyarakat Madura saat ada kereta api relatif lebih ringan dibandingkan sekarang. Sebab, saat ini mereka harus mengeluarkan biaya setidaknya dua kali lipat saat ingin menjual hasil kebun atau hasil sawah mereka.
sebagian memang sudah hilang atau ada di bawah pondasi rumah yang dibangun di atas rel. Meski demikian kondisinya, Kresnayana yakin alat transportasi kereta api di Madura masih bisa diaktifkan kembali.
”Kalau dulu dari sawah, beras atau buah-buahan langsung bisa diangkut kereta,” papar Kresnayana.
di masa depan. Belajar dari daerah lain Madura harus mengantisipasi banyaknya kendaraan pribadi yang tidak diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana pendukung seperti jalan raya. Diperkirakan, pada tahun 2025 mendatang perekonomian di Madura sudah tumbuh pesat. Pertumbuhan ekonomi itu akan berdampak pula pada kesejahteraan masyarakat. (coy)
”Saya sudah 10 tahun yang lalu mengungkapkan pada pemerintah agar kereta api di Madura harus diaktifkan lagi. Supaya perekonomian di Madura kembali bangkit,” ungkapnya. Dia mengaku sudah dua kali menyusuri jalur kereta api di se antero Madura. Menurut dia,
Keberadaan kereta api di Madura sangat diperlukan sebagai alternatif tranportasi
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
15
Eksotisme di Tengah Bukit Kapur Bisa jadi inilah satu-satunya di dunia. Kolam renang nan eksotis dan natural ini bak oase di tengah ceruk batuan karst. Balur balur batuan kapur tegas menciptakan lukisan indah. Pesona natural di cuilan Madura.
disebut kolam renang anti
P
pengunjung bisa menikmati
mainstream. Sebuah
segarnya air alami Madura ini. M
kolam renang alami dari lubang
fanani, salah satu pengunjung
bekas galian batu kapur di Desa
asal Surabaya mengaku bangga
Jaddih, Kecamatan Socah,
dan takjub, melihat keelokan
Kabupaten Bangkalan, Jawa
tempat tersebut.
emandian ini mungkin bisa
Timur yang kemudian disulap menjadi kolam renang yang
Oleh : Faisal Yasir Arifin
cantik dan unik dan diresmikan pada 28 Desember 2014. Karena berasal dari bekas penambangan batu kapur, kolam renang dijuluki “Aeng Guweh Pote” yang dalam Bahasa Indonesia kurang lebih artinya Air Gua Putih atau Air yang berasal dari Gua Putih.
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Berbekal Rp 10.000,
“Saya tahu dari internet. Penasaran, saya coba dating ke sini. Ternyata memang istimewa,”ujar mahasiswa tingkat akhir di sebuah PTN ternama di Surabaya ini. Meski saat ini fasilitas masih relatif minim, namun lokasi ini tak pernah sepi pengunjung. “Perlu pembangunan infrastruktur menuju lokasi.
Sebab, ini potensi luar biasa,”ujar Aditya Rosvianto, salah satu jurnalis senior di Madura. Bukan hanya keindahan kolam renang belaka, di lokasi ini juga terdapat wisata heritage. Di sekitar bukit kapur terdapat dua tempat bersejarah berupa gua peninggalan Jepang, selain itu Anda bisa menikmati pemandangan kota Bangkalan dari atas bukit kapur. “Denyut ekonomi bisa semakin menggeliat di
Foto : Ist.
sana,”pungkas Aditya. (*)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
teras
Roda 2 Gratis J
Presiden Joko Widodo menyatakan mulai Sabtu, 13 Juni 2015, tarif jalan tol untuk kendaraan golongan 6, kendaraan roda dua, di Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura), dihapus alias digratiskan. “Pembebasan tersebut mulai berlaku pada Sabtu, 13 Juni 2015, pukul 00.00," kata Jokowi saat memberikan sambutan peresmian pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pandaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat, 12 Juni 2015.
okowi berujar, keputusan itu diambil karena dia mendapat keluhan dari masyarakat. "Karena saya dengar keluhan di masyarakat, dan Pak Gubernur (Gubernur Jawa Timur Soekarwo) juga menyampaikan. Dihitunghitung lagi, pembebasan tarif bisa diberikan," ucapnya.
Jokowi berharap pembebasan tarif untuk kendaraan roda dua itu memberikan efek positif pada perkembangan wilayah di dua sisi Jembatan Suramadu. "Tentu saja hal itu akan meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya. Kebijakan Presiden Jokowi tersebut langsung disambut antusias oleh warga Kabupaten Bangkalan. "Senang kalau gratis beneran," kata Mat Rauf, warga Desa Jaddih,
18
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Menurut Rauf, seharusnya jalan tol Jembatan Suramadu memang gratis. Seingat dia, ketika awal-awal perencanaan Suramadu pada masa Presiden Megawati Sukarnoputri, jalan tol jembatan itu bakal digratiskan. "Tapi, setelah diresmikan, malah tidak gratis." Mahmud, warga Desa Parseh, Kecamatan Socah, punya penilaian berbeda. Bagi dia, jalan tol Suramadu gratis atau tidak, dia tetap harus mengeluarkan biaya. Sebab, menurut Mahmud, jika dia ke Suramadu lewat Desa Mor Kepek, ada portal yang dijaga beberapa pemuda sebelum sampai ke jalan utama menuju Suramadu. "Harus ngasih seribu sekali melintas," ucapnya.
Bangkalan. Menurut Rauf, seharusnya jalan tol Jembatan Suramadu memang gratis. Seingat dia, ketika awal-awal perencanaan Suramadu pada masa Presiden Megawati Sukarnoputri, jalan tol jembatan itu bakal digratiskan. "Tapi, setelah diresmikan, malah tidak gratis." Mahmud, warga Desa Parseh, Kecamatan Socah, punya penilaian berbeda. Bagi dia, jalan tol Suramadu gratis atau tidak, dia tetap harus mengeluarkan biaya. Sebab, menurut Mahmud, jika dia ke Suramadu lewat Desa Mor Kepek, ada portal yang dijaga beberapa pemuda sebelum sampai ke jalan utama menuju Suramadu. "Harus ngasih seribu sekali melintas," ucapnya. Mahmud berharap portalportal tersebut harus ditertibkan karena mengganggu kenyamanan masyarakat yang hendak ke Suramadu. "Kami dilema. Kalau tidak kasih uang, nanti dirampok," tuturnya. Presiden Jokowi mengeluarkan beberapa kebijakan baru soal pelayanan tol di Indonesia. Selain kebijakan diskon 25%-35% saat masuk tol selama musim mudik, ada juga kebijakan gratis masuk tol khusus motor yang masuk Tol Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). "Presiden Jokowi mengumumkan pemberlakukan pembebasan biaya Tol Jembatan Suramadu bagi kendaraan bermotor roda dua. Pembebasan yang mulai diberlakukan pada 13 Juni 2015 pukul 00.00 WIB tersebut, dimaksudkan untuk mendukung mobilitas masyarakat dari Pulau Jawa ke Pulau Madura dan sebaliknya," kata Tim
Komunikasi Presiden Teten Masduki dalam keterangannya, Jumat (12/6/2015). "Presiden meminta baik masyarakat Surabaya maupun Madura untuk memanfaatkan pembebasan biaya ini sekaligus juga meminta agar masyarakat di kedua wilayah tersebut memelihara Jembatan Suramadu dengan sebaik-baiknya," tutupnya. Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan langkah ini ditempuh setelah ada komunikasi dengan para tokoh Madura terkait upaya percepatan pemerataan pembangunan. "Kan waktu itu kita dapat kunjungan dari tokoh dari Madura. Kemudian ada harapan yang untuk motor kalau bisa digratiskan. Saya komunikasi ke Pak Presiden dan beliau setuju," ujar Basuki dihubungi detikFinance, Jumat (12/6/2016). Para tokoh pembangunan Madura tersebut memberikan pertimbangan bahwa banyak pedagang asal Madura yang mencari nafkah di Surabaya setiap harinya lewat Tol Jembatan Suramadu. "Mereka (Pedagang) berangkat pagi, pulang sore untuk berdagang. Kalau bisa digratiskan kan mereka bisa menghemat biaya? . Paling tidak bisa membantu ekonomi masyarakat," kata Basuki.
Langkah ini pun, diharapkan bisa mendukung fungsi utama Jembatan? Suramadu sebagai komponen utama pemerataan pembangunan Jawa dan Madura. Jembatan Suramadu memiliki panjang 5,4 Km dengan lebar mencapai 30 meter dan menghubungkan antara Surabaya dengan Pulau Madura. Jembatan Suramadu yang menelan biaya investasi sebesar Rp 4,5 triliun ini diharapkan bisa menjadi komponen penting percepatan pemerataan pembangunan antara Pulau Jawa khusunya Surabaya dengan Madura. Tarif Tol Pada Jalan Tol Jembatan Suramadu, Golongan I (mobil) adalah sebesar Rp 30.000, golongan II Rp 45.000, golongan III sebesar Rp 60.000 dan golongan IV sebesar Rp 75.000. Sementara itu khusus sepeda motor sebesar Rp 3.000.?
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
19
teras
Seluruh Stakeholder Harus Bersinergi Propinsi dan Pemerintah pusat bisa bersinergi dengan baik. Sementara, Plt Kepala BPWS Herman Hidayat yang mendampingi kunker dewan tersebut menegaskan, sebenarnya saat ini antara BPWS dengan daerah, khususnya di Madura, sudah tercipta kesepahaman yang baik.
Adanya hambatan struktural dalam pengembangan Madura dan Kawasan Kaki Jembatan Sisi Surabaya (KKJSS) menjadi perhatian serius anggota komisi V DPR RI. Dalam kunjungannya ke BPWS dan kawasan Suramadu, anggota dewan menekankan pentingnya BPWS mempercepat kinerja dan penguatan institusi.
20
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
I
"Bahkan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan yang sebelumnya agak beku, sekarang sudah cair. Sedangkan dengan Pemerintah Kota Surabaya kita terus upayakan agar ada kesepahaman," tegasnya.
"BPWS harus segera menjalankan program yg berkenaan dengan stimulasi peningkatan ekonomi kerakyatan. Perlu ada penguatan, bukan pembubaran. Sebab, pembubaran bukanlah solusi, itu hanya logika emosional," ujar anggota Komisi V dari dapil Surabaya - Sidoarjo ini. Menurutnya, eksistensi BPWS diperlukan untuk mendorong pembangunan fisik dan perekonomian Madura. Untuk itu, pihaknya meminta seluruh stakeholder di Madura, BPWS, Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah
Anggota Komisi V DPR RI yang terdiri dari 18 orang tersebut mengadakan peninjauan ke kawasan KKJSS, PKL di Kawasan Kaki Jembatan Sisi Madura (KKJSM) dan PDAM Bangkalan untuk rencana proyek pembangunan water treatment air minum yang akan dilaksanakan oleh BPWS dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Kemudian dilanjutkan dengan dengar pendapat di kantor BPWS di Jl. Tambak Wedi No. 1 Surabaya yang diakhiri dengan ramah tamah dan buka puasa bersama. Pada kesemaptan kunjungan kerja itu sendiri, rombongan DPR RI meninjau sejumlah pembangunan infrastruktur. Seperti penerangan jalan, infrastruktur jalan, taman dan PKL kawasan sisi Madura yang masih belum tertata. Hal itu menjadi perhatian serius. (coy)
ni disampaikan anggota Komisi V DPR RI, Sigit Susiantomo saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. Menurutnya, eksistensi BPWS sebenarnya sangat vital dan penting bagi pengembangan wilayah. Untuk itu, harus ada penguatan BPWS agar bisa bekerja dengan baik dalam mengemban amanatnya.
Bangkalan – BPWS Sinergis, Ekonomi Madura Menggeliat
P
enandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) antara Pemkab Bangkalan dengan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) yang difasilitasi Universitas Trunojoyo (Unijoyo), Jumat (2/10) lalu, menjadi titik tolak positif bagi pembangunan Bangkalan ke depan. Ini dikatakan Bupati Bangkalan, RKH Makmun Ibnu Fuad dalam sambutannya sebelum penandatanganan MoU. Menurutnya, sinergi antara BPWS dan Pemkab Bangkalan memberikan dampak positif bagi Bangkalan dan Madura. “Kita bisa saling bergandengan tangan untuk bersama – sama membangun Bangkalan. Khususnya dalam bidang infrastruktur. Dengan demikian, Bangkalan bisa lebih maju, ekonomi melejit dan kesejahteraan rakyat bisa meningkat,” ujarnya. Ia juga menyatakan, langkah ini harus terus dibarengi dengan koordinasi dan kerjasama yang intensif. “Artinya, harus ada komunikasi
yang baik dalam rangka membangun Madura. BPWS bisa berkomunikasi dengan Pemkab tentang apa yang akan dikerjakan, sehingga tepat sasaran dan sinerginya semakin kuat,” tandasnya. Sementara pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Bapel BPWS, Drs Herman Hidayat SH MM menyambut baik langkah tersebut. Ia dengan tegas menyatakan sangat mengapreasiasi dan berterimakasih kepada Bupati Bangkalan terkait penandatanganan MoU tersebut. “Kami menyadari penuh bahwa komitmen Bupati Bangkalan RKH Makmun Ibnu Fuad terhadap kemajuan Bangkalan luar biasa. Kami sangat mengapreasiasi dan sepenuhnya siap bekerjasama demi kemajuan Bangkalan khususnya dan Madura secara umum,” tegas purnawirawan bintang dua ini. Tak lupa Herman mengapreasiasi langkah Unijoyo yang memfasilitasi penandatanganan MoU tersebut.
teras
Menurutnya, civitas akademis merupakan ujung tombak utama dan mutlak dalam kemajuan Negara. Ke depan, dengan adanya MoU tersebut, maka agendaagenda pembangunan yang akan dilaksanakan di Bangkalan segera akan dijalankan. Diantaranya akses jalan pelabuhan Socah, pembangunan jalan interchange di overpass II akses Suramadu, pembangunan pasar umum dan parkir umum, pembangunan Instalasi Water Treatment di Tangkel, peningkatan jalan akses Kampus Unijoyo, Rest Area, pembangunan pelabuhan Tanjung Bulupandan, dan jalan akses (Tol) ruas TangkelTjg Bulupandan, pelatihan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi dan lain sebagainya. Sementara, RKH Makmun Ibnu Fuad menambahkan, kemitraan antara kedua belah pihak ini merupakan pengejawantahan dari amanah untuk membangun Madura. Prinsipnya, adalah untuk kepentingan rakyat. (coy)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
21
BPWS Kembali Garap Madura
S
etelah terus melakukan kerja positif membangun infrastruktur Madura pada tahun-tahun sebelumnya, BPWS pada tahun anggaran 2015 ini kembali menggarap infrastruktur dan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Madura. Ini ditandai dengan penandatanganan kontrak paket pembangunan / peningkatan jalan di Kabupaten Sampang, Pamekasan, Sumenep Tahun Anggaran 2015 di Surabaya, Rabu 19 Agustus 2015. Pekerjaan Stimulasi Pembangunan / Peningkatan jalan di 3 Kabupaten ini merupakan pekerjaan tahun kedua dimana merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Badan Pelaksana BPWS dengan pemerintah Kabupaten Sampang, Pamekasan, Sumenep yang telah
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
ditandatangani tahun 2014 yang lalu. Selain paket pekerjaan peningkatan jalan Badan Pelaksana BPWS juga telah melaksanakan penataan lampu PJU, pembangunan Sistim penyediaan Air Minum (SPAM). Termasuk juga termasuk peningkatan dan pemberdayaan SDM dan lainnya. Pada Acara tersebut Plt. Kepala Badan Pelaksana BPWS Drs. Herman Hidayat, SH, MM menginformasikan kepada para kepala Bappeda Kabupaten dan Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sampang, Pamekasan, Sumenep bahwa pekerjaan Stimulasi yang telah dilaksanakan BPWS pada T.A 2014 saat ini sedang dilaksanakan proses hibah dari BPWS kepada pemerintah Kabupaten. Karena proses hibah sesuai Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2014
tentang pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah maka prosedurnya memakan waktu yang cukup lama. “Sedang dilaksanakan proses serah terima operasional kepada pemerintah kabupaten, sehingga diharapkan secara operasional aset tersebut segera dapat dioperasionalkan dan dimanfaatkan oleh pemerintah kabupaten untuk melayani masyrakat termasuk pembayaran rekening listrik untuk lampu PJU yang telah terbangun,”tandasnya. Untuk diketahui, penandatanganan kontrak tersebut meliputi tiga pekerjaan pembangunan peningkatan jalan di tiga Kabupaten, yang antara lain: 1. Pembangunan / peningkatan jalan di Kabupaten Sampang (ruas jalan Rogung – Torjun).
2. Pembanguan / peningkatan jalan di Kabupaten pamekasan (ruas jalan Laden-Dasok ). 3. Pembangunan / peningkatan jalan di Kabupaten Sumenep (ruas jalan lingkar Barat – Asta Tinggi). Herman Hidayat juga mengingatkan kepada jajaran di BPWS untuk melengkapi syarat-syarat adminstrasi antara lain perjanjian kerjasama, BA serah terima dari pemerintah kabupaten kepada BPWS (PPK). Sehingga, apa yang dikerjakan jangan sampai melanggar hukum.
“Dengan ditandatanganinya kontrak pembangunan jalan ini diharapkan bisa menstimulasi perekonomian di kabupaten Sampang, Pamekasan, Sumenep karena jalan-jalan tersebut merupakan penunjang peningkatan perekonomian. Harapan kami kepada pemerintah kabupaten secepatnya dapat menata peruntukan lahan di sekitar jalan tersebut dan jangan sampai menimbulkan kawasan kumuh yang tidak sesuai tujuan untuk meningkatkan melancarkan lalu lintas,”ujarnya. (wik)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
jendela surabaya
Festival Layang-layang Melayang Layang Layangku Melanglang Puluhan layang-layang dengan berbagai ukuran dan bentuk, menari dan meliuk indah di biru langit Side Area Long Beach Selatan Pakuwon City Surabaya. Festival tahunan yang menancapkan keindahan sekaligus promosi wisata Indonesia. Oleh : Faisal Yasir Arifin
lagi. Ada pula yang 3D, 2D, train naga, dan Rokkaku Challenge.
F
estival ini merupakan rangka acara tahunan Dinas Pariwisata Surabaya dengan Perlabaya. Ada sekitar 20 partisipan dari 5 negara, mulai Malaysia, Swedia, Singapura, Brunei Darussalam, Macau dan Hongkong. Jenis dan bentuk layanglayang pun bermacam-macam. Terlihat ada yang berbentuk monyet, kuda, garfield (tokoh kartun) dan masih banyak
Salah satu peserta dari Malaysia, Norma Abdul Hamid mengaku sudah berkali-kali mengikuti lomba layanglayang baik itu di Indonesia maupun di Asia. "Lomba layang-layang sudah puluhan tahun saya ikuti. Kalau di Indonesia seperti di Surabaya tahun lalu yang di Kenjeran, terus di Bali, di Jakarta," katanya. Ia yang datang dengan istrinya ini membawa empat layanglayang dengan bentuk berbeda. Di antaranya yang dibawa ialah layang dengan bentuk spine (tulang), donat, ikan
24
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
pari dan sotong (cumi-cumi). Ia sangat menikmati kegiatan ini, sampai ia memakai atribut khusus untuk bermain layangan, yakni sepatu yang memang ia pakai saat bermain layangan. "Kalau bermain layang saya mesti lihat tempat saat bermain. Seperti di sini lapangan yang banyak pasirnya, jadi pakai sepatu biar aman saat mata memandang ke langit," ungkapnya. Pria yang tinggal di Johor, Malaysia itu mengaku layangan yang ia mainkan hasil buatan dari New Zealand. "Harganya satu layangan itu bisa sampai 8000 ringgit (Rp 26,4 juta). Saya suka
jendela surabaya
model dan bahannya," katanya. Ia pun mengaku ketika menerbangkan layangan tak ada kesulitan apapun. Ia berharap, untuk area bermain layangan agar lebih bagus lagi. "Seperti di area pantai itu bagus. Suasananya mendukung," saran dia. Kasi Rekreasi Disbudpar Surabaya, Nur Syamsiyah mengatakan, festival layanglayang ini lebih mendorong potensi wisata Surabaya. Permainan ini juga nggak boleh dilupakan, jadi ini upaya kami juga sebagai warga Surabaya untuk melestarikan budaya," katanya. Selain itu, lomba yang diikuti lebih dari 100 peserta ini akan dipilih untuk menjadi pemenangnya pada Minggu (13/9/2015). Ia menyebutkan juara pertama akan mendapat uang tunai Rp 5 juta, juara kedua mendapat Rp 3 juta dan juara ketiga mendapat Rp 1.75 juta. Untuk penilaian ia
mengatakan ada dua jenis penilaian. "Penilaian bawah dan penilaian atas. Kalau penilaian bawah dilihat dari cara menerbangkan, penampilan, posisi saat menaikkan pesawat," terang dia. Sedangkan untuk penilaian atas, lanjutnya ialah
ketinggian saat melambung di udara. Acara festival layanglayang ke-18 ini digelar selama dua hari, yakni Sabtu (12/9) hingga Minggu (13/9), mulai pukul 10.00 hingga pukul 16.00. Dan final pemenang akan diumumkan Minggu (13/9). (*)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
25
jendela madura
Komitmen Kementrian BUMN
Madura Segera Punya Pabrik Gula Kunjungan Menteri BUMN Rini Soemarno ke Pulau Madura pertengahan September silam, menumbuhkan komitmen untuk membangun pabrik gula di Madura. Jika direalisasikan, potensi tebu di Madura dapat memberikan akselerasi perekonomian dari sektor perkebunan dan pertanian. Oleh : Faisal Yasir Arifin
K
omitmen pembangunan pabrik gula ini langsung disambut PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X Tbk. Sebagai bagian dari BUMN holding perkebunan, PTPN X pun menargetkan penambahan lahan tebu seluas 400 hektar hingga akhir tahun 2015. Saat ini, sudah ada sekitar 1.000 hektar lahan tebu yang dimiliki PTPN X di wilayah Pulau Madura. Direktur Utama (Dirut) PTPN X, Subiyono, menyebutkan, meski masih banyak permasalahan dalam pengembangan lahan tebu di wilayah Pulau Madura,
26
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
pihaknya akan terus pada rencana pengembangan pabrik gula di Pulau Madura. "Sesuai arahan bu Menteri, pengembangan pabrik gula bisa dilakukan bisa pengembangan dan perluasan lahan terpenuhi," kata Subiyono. Dalam kunjungannya ke Madura, Rini menyebutkam bila untuk membangun pabrik gula di Madura, harus tersedia lahan tebu yang memadai. Minimal dengan luasan 7.000 hingga 10.000 hektar. Niat PTPN X untuk pengembangan lahan tebu di Madura yang dilanjutkan
dengan pembangunan pabrik gula, juga didasari dengan hasil rendeman (kadar gula dalam tebu) di Madura, yang mencapai 7 hingga 8 persen. "Potensi lahan yang cocok untuk tebu di Madura seluas 124.000 hektar. Itu bisa dikembangkan industri gula. Artinya, pabrik gula dimungkinkan berdiri di Madura," kata Subiyono. Selama ini, tebu dari lahan yang dikembangkan di Madura dikirim ke pabrik gula PTPN X yang ada di Sidoarjo untuk diolah menjadi gula. Ke depan, jika pengembangan lahan di Madura ini terus
bertambah, kami akan membangun pabrik gula terintegrasi. Rencana ini sudah mendapat dukungan dari Kementerian BUMN. Jika pengembangan lahan sudah mencapai 5.000 hektare, rintisan pabrik gula bisa dibangun dengan kapasitas giling 3.000 ton tebu per hari (TTH) yang bisa dikembangkan ke kapasitas 5.000 dan 7.5000 TTH. Subiyono mengakui, yang masih menjadi kendala berdasarkan kajian adalah pada potensi irigasi karena lahan yang dikembangkan hanya mengandalkan curah hujan, sehingga membutuhkan investasi infrastruktur sumberdaya air.
Adapun suhu pada fase pematangan tebu di Madura yang mencapai 14 derajat Celcius masuk kategori "memuaskan". Demikian pula untuk kriteria lain seperti kelembaban, tekstur tanah, pH tanah, dan sinar matahari juga dinilai cocok untuk lahan tebu. Menteri BUMN Rini Soemarno sendiri, dalam kunjungannya ke lahan tebu di Kabupaten Pamekasan, Sabtu (12/9/2015) lalu, dari hasil uji coba yang dilakukan diketahui bahwa Pulau Madura sangat potensial sebagai lahan pengembangan baru tanaman tebu.
Berdasarkan hasil kajian Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), potensi lahan di Madura yang cocok untuk pengembangan tebu mencapai 124.000 hektare di empat kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Dari sisi iklim, Madura juga cocok untuk pengembangan tebu. Suhu rata-rata untuk fase pertumbuhan tebu di Madura yang sebesar 26-27 derajat celcius masuk kriteria bagus untuk tebu.
Petani perlu diyakinkan bahwa tebu mempunyai daya saing dan keuntungan ekonomis yang menjanjikan dibanding komoditas lain. Karena itu, dia meminta BUMN terus melakukan sinergi untuk menjadi Pulau Madura sebagai salah satu daerah penghasil tebu terbesar di Indonesia. Di antaranya dengan mengajak para petani tebu di Madura melihat kesuksesan petani tebu di daerah lain di Pulau Jawa.
Menteri BUMN Rini Soemarno sendiri telah memberi bantuan pengembangan sumur bor untuk petani tebu di Kabupaten Pamekasan. "Ke depan, perlu dikembangkan sumur dalam serta dam atau waduk agar sumberdaya air bisa lancar ke lahan tebu," lanjut Subiyono.
Menteri Rini mengatakan, saat ini butuh kerja keras khususnya untuk meyakinkan masyarakat petani agar mau menanam tebu, mengingat komoditas tebu di Pulau Madura cenderung baru dibandingkan komoditas lain yang sudah cukup lama dikembangkan di Madura seperti jagung.
"Sepert i kita tahu, lahan di wilayah Pulau Jawa sudah cukup sulit untuk dikembangkan menjadi areal pertanian tebu karena berbagai faktor, seperti konversi lahan ke sektor properti," kata Rini. Potensi Pulau Madura masih tinggi untuk lahan tebu karena banyak lahan tidur yang bisa dikembangkan menjadi areal perkebunan tebu. Diharapkan nantinya dengan pengembangan lahan tebu di Pulau Madura ini swasembada gula bisa terwujud.
"Saat ini ratarata produksi lahan tebu di Pulau Madura baru sekitar 55 ton per hektar, karena masih ada kendala dalam pengairan. Jika nantinya BUMN mau berinvestasi untuk mengembangkan sumur dalam untuk pengairan, maka produksi bisa ditingkatkan menjadi 80 sampai 100 ton tebu per hektare sebagaimana produktivitas di Jawa," jelas Rini. Jika itu sudah terjadi maka secara otomatis, tanpa bantuan dana pemerintah pun petani akan bisa mendapatkan pendanaan, terutama kami akan dorong melalui mekanisme Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dari bank-bank BUMN.(coy)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
27
oase
Syair Ker-Tanoker & Ajaran Sikap Pemaaf Oleh : Lilik Rosida Irmawati Sumber : www.lontarmadura.com
Ker-tanoker, dimma bara' dimma temor Ker-soker, sapa nyapa kaadha' lanjang omor Ker-tanoker jambuna massa' saseba' Ker-tanoker lagguna nyapa kaadha' Ker-tanoker jambuna massa' sapennay Ker-tanoker lagguna nyapa e songay Ker-tanoker jambuna massa' sacorong Ker-tanoker lagguna nyapa e lorong Ker-tanoker jambuna massa' pagar Ker-tanoker lagguna nyapa e langgar Terjemahan bebas : Ker-tanoker dimana barat, dimana timur ker-tanoker, siapa yang menyapa duluan akan panjang umur Ker-tanoker ada jambu masak separuh Bila tak bertegur sapa, besok menyapa duluan Ker-tanoker ada jambu masak sekeranjang Boleh bertengkar besok menyapa di sendang Ker-tanoker ada jambu masak setakaran Boleh bertengkar besok menyapa di jalan Ker-tanoker ada jambu masak di pagar Boleh bertengkar besok menyapa di langgar
K
er-tanoker (kepompong) adalah makhluk hidup jelmaan ulat yang sedang menjalankan proses metamorfosis. Pada masa pertapaan dan menjadi Tanoker inilah anak-anak sering mengambilnya dan menjadikannya sebagai alat bermain. Sebelum Tanoker mengeras, ujung kepala sedikit lembek, dan apabila mendengar suara maka ujung yang berbentuk memanjang ini akan bergerak-gerak, ke kanan, ke kiri maupun ke depan dan ke belakang. Biasanya permainan ini dilakukan ketika anak-anak berselisih ataupun bertengkar dan kemudian tidak saling bertegur sapa (bahasa
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Madura; soker). Nah, anakanak yang tidak bertegur sapa tersebut sebenarnya ingin menyapa, tetapi karena saling menjaga gengsi mereka bersikeras tidak menyapa. Tetapi ketika salah satu anak sudah tidak tahan untuk menyapa karena tidak punya teman bermain, maka anak tersebut mencari Ker-tanoker. Melihat anak yang satunya akan menyapa, yaitu dengan mencari Ker-tanoker, maka ia pun berlari untuk mencari Ker-tanoker pula. Masing-masing anakanak itu sudah mempunyai seekor Tanoker, lalu kedua anak tersebut nangkring di kayu pagar masing-masing rumah. Kemudian kedua anak
tersebut saling (sambit) melempar kalimat yang ada pada syair Ker-tanoker dan saling menjawab pula. Nah; kedua anak yang saling tidak bertegur sapa tersebut akhirnya saling menyapa dan saling memaafkan. Permainan dan nyanyian Ker-tanoker bukan hanya dipakai sebagai media membuka area diplomat di kalangan anak-anak. Tetapi pada musim Tanoker digunakan pula sebagai media bermain, pada musim Tanoker inilah anak-anak bergembira ria, bersenda gurau dan saling melemparkan kalimat dalam bentuk pantun dan saling bersahutan menjawab pantun yang dilontarkan oleh kawan sebayanya. Apabila ujung kepala itu bergerak-gerak, itu menandakan bahwa pantun yang mereka sampaikan itu benar, dan harus pula di jawab oleh yang lainnya. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang, bisa juga berkelompok. Semakin banyak anak bergabung ikut bermain, maka semakin ramai dan mengasyikkan permainan tersebut. Makna yang Terkandung dalam Bait-Bait Ker-Tanoker Kata Ker-tanoker merupakan diksi yang mendekati kata “soker” (tidak bertegur sapa), dengan demikian terjadi keserasian pengucapan baik di awal kalimat maupun akhir kalimat pada pantun yang diucapkan. Walaupun bahasa
yang digunakan sangat sederhana, namun mengandung makna tersirat mendalam. Makna mendalam yang terdapat pada syair ini tentang esensi persaudaraan, persahabatan, dan perdamaian. Hal ini disebabkan dalam interaksi sosial dalam kehidupan yang komunal, setiap pribadi dan individu, masingmasing mempunyai kep
rib adian, watak, dan karakter yang berbeda. Tentu saja dalam proses interaksi tersebut akan terjadi benturan-benturan, baik pemikiran, persepsi, keinginan, maupun kepentingan. Akibat dari ketidaksamaan tersebut maka akan terjadi perdebatan, pertengkaran bahkan menjurus pada pertikaian fisik. Untuk meredam berbagai bentuk benturan tersebut syair ini memberikan rambu-rambu bagaimana harus berbuat, yaitu sebuah sikap mengalah. Mengalah belum tentu kalah. Peribahasa mengatakan,” Kalah jadi arang, menang jadi abu”. Dengan memiliki sikap mengalah maka akan terbangun sebuah kerukunan, dan dalam dimensi yang lebih luas akan terbangun perdamaian yang abadi. Karena hakekat sesungguhnya dari setiap pertengkaran dan pertikaian adalah untuk
menguji kerukunan. Bila terjadi perselisihan, berarti keruku nan
seda ng di uji. Mendahului berbuat baik, mendahului menyapa, mendahului membuka area diplomatik menunjukkan kematangan emosional maupun spiritual yang tinggi. Dengan demikian mendahului berbuat baik, yaitu dengan jalan menyapa maka akan mempererat tali persahabatan dan persaudaraan, tali silaturrahim serta akan melanggengkan perdamaian. Sikap mengalah dan sifat pemaaf harus dimiliki oleh setiap individu, dan itu perlu ditanamkan sejak dini. Oleh karenanya, syair Kertanoker memberikan gambaran kongkrit bagaimana harus bersikap ketika menghadapi pertentangan maupun pertikaian, yaitu dengan cara mengalah dan menyapa. Membuka area diplomatik dapat dilakukan dimana saja,
terutama tempat-tempat yang memungkinkan orang bertemu dan berkumpul. Sebagaimana yang termaktup pada isi syair, //Ker-tanoker lagguna nyapa kaadha' / Ker-tanoker lagguna nyapa e songay /Ker-tanoker lagguna nyapa e lorong /Kertanoker lagguna nyapa e langgar //
– (// Bila tak ber tegur sapa, bes ok menyapa duluan / Boleh bertengkar besok menyapa di sendang / Boleh bertengkar besok menyapa di jalan / Boleh bertengkar besok menyapa di langgar //). Bait-bait sederhana yang terdapat pada syair Kertanoker mengajak setiap pribadi untuk menunjukkan kematangan pribadi, baik kematangan psikis maupun fisik. Sebagaimana dikatakan bahwa perbedaan itu adalah suatu rahmat. Nilai etika dan moralitas tinggi inilah yang mesti dijadikan bahan renungan panjang setiap pribadi untuk membangun masyarakat komunal yang rukun, guyub dan berkeadilan. (Lilik Rosida Irmawati)
Tulisan diatas menyalin dari : Syair Ker-Tanoker, Ajaran Sikap Pemaaf http://www.lontarmadura.com/syair-ker-tanoker-ajaran-sikap-pemaaf/#ixzz3kZXQUw3z
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Menangkap Esensi dan Hikmah Idul Kurban Oleh : Ust. Abu Tholib SPd MM Idul Kurban atau Idul Adha harus dipahami sebagai sebuah ibadah yang bersifat holistic, bukan sekadar ibadah ritual yang berulang belaka. Dari tinjauan etimologi jelas, makna berkurban berarti menegasikan ruang pribadi untuk sebuah kepentingan lain, yang dalam konteks ini adalah dimensi keikhlasan atas ibadah kepada Allah SWT. Pada konteks universal, ibadah ini bisa ditransformasikan sebagai salah satu upaya kita untuk mengedepankan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi dan golongan.
I
dul Kurban sendiri merupakan perintah yang sudah jelas tergaris dalam hadist dan Al Qur'an. Rasulullah bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah) Hadits zaid ibn Arqam, Ia berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?”, Rasulullah menjawab:
“Qurban adalah sunahnya Bapak kalian, nabi Ibrahim as.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami peroleh dengan Qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka menjawab: “Bagaimana dengan bulu-bulunya?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah) Makna dan Hikmah berQurban di Idul Adha. Dikisahkan, Nabi Ibrahim as rutin berqurban binatang ternaknya, beliau berqurban seribu ekor kambing, tigaratus ekor sapi, dan seratus ekor unta. Masyarakat di sekitarnya begitu takjub dan berkata: “Wah Ibrahim hebat!”, Dengan tidak menunjukkan itikad sombong Nabi Ibrahim menjawab: “Hewan ternak ini biasa saja, seandainya aku dikaruniai putra, Ia akan aku Qurbankan.” Atas izin Allah SWT, Nabi Ibrahim pun dikaruniai seorang putra
bernama Isma'il. Kehadiran putra yang didam-idamkan oleh beliau sehingga Ia lupa akan janjinya yang telah disebutkan diatas, Nabi Ibrahim pun ditegur oleh Allah dengan mimpi-mimpinya berulang kali yaitu untuk menyembelih putra tercintanya Isma'il as.
Ibadah Qurban memiliki hikmah dan mengajarkan umat muslim agar: 1. Menjaga Fitrahnya tetap Suci
Firman Allah: “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan” QS. Asy Syam (91):8, Seseorang tidak akan Sewaktu Nabi Ibrahim pernah sampai kepada menyakini mimpi itu ketaqwaan dan tidak akan bersumber dari Allah SWT, Ia memperoleh keimanan yang segera menyampaikan kepada sejati, bila kecintaannya putranya Isma'il as bahwa Allah kepada dunia mengalahkan SWT telah memerintahkannya untuk menyembelih Isma'il as. kecintaannya kepada Allah SWT dan Rasulnya. Jiwa kesalehan Isma'il pun diuji untuk berbakti kepada 2. Menguji Tingkat Rob-nya, Isma'il pun Ketaqwaan menurutinya. Tatkala pisau Allah SWT berfiman: tajam yang dipersiapkan Nabi “……..adapun orang yang Ibrahim as akan menghunus leher Isma'il, Allah SWT melaui beriman, maka ia akan sangat malaikat Jibril menggantikan cinta kepada Allah…”QS Isma'il dengan seekor gibas. Albaqarah (2):165. Jadi, Gibas yang disembelih dan Qurban yang makna dasarnya Isma'il selamat dari proses persembahan untuk penyembelihan itu. mendekatkan diri kepada Allah SWT itu merupakan Dengan contoh yang upaya untuk menggapai kasih ditunjukkan oleh nabi Ibrahim sayang-Nya. as dan isma'il itu agar setiap Muslim jangan sampai 3. Memotivasi diri untuk terpenjara oleh kecintaan memiliki harta dengan kepada dunia (harta dan berkeja keras kedudukan) secara berlebihan dan membawa dirinya lupa Nabi Muhammad SAW sangat kepada hakikat dan tujuan mengecam umatnya yang hidupnya yang sejati yaitu telah mampu berqurban, memperoleh keridhoan Allah tetapi enggan untuk SWT.
menunaikannya, hal ini tergambar dalam sabdanya: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah). 4. Berjiwa Sosial untuk berbagi dengan sesama Dengan Syariat Qurban ini, kaum muslimin dilatih untuk meningkatkan rasa kemanusiaannya, mengasah kepekaannya dan menghidupkan hati nuraninya. Setiap muslim harus memiliki rasa perhatian, kepedulian, solidaritas, dan persaudaraan antara sesama. Kesimpulannya adalah ibadah qurban mempunyai nilai ketauhidan yang sangat kental, dimana Nabi Ibrahim as dengan mengorbankan anak satu-satunya yang amat dicintainya mengajarkan umat manusia sikap bertauhid yang sesuangguhnya, Beliau membebaskan dirinya dari penghambaan kepada materi menuju penghambaan kepada Allah SWT semata. Jika seseorang telah terbiasa melakukan ibadah qurban dan mengetahui makna sebenarnya maka hatinya akan merasa lebih tentram dan nikmat dalam menjalankannya. (*)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
KH Abdullah Sajjad Pejuang dari Pesantren Oleh : M. Farhan Muzammily Kemerdekaan bangsa Indonesia 69 tahun yang silam tidak diperoleh dari pemberian bangsa lain, melainkan dari ikhtiar putraputri terbaik bangsa ini. Termasuk juga upaya-upaya menjaga 'bayi' kedaulatan di dalamnya. Berbagai macam cara mulai dari adu kekuatan fisik di medan perang hingga jalur diplomasi politik di atas meja perundingan berlangsung dan dilalui nyaris tanpa putus. Yang dikorbankan juga tak sekadar harta benda, namun juga jiwa tanpa pandang usia dan jenis kelamin.
D
i wilayah Madura yang relatif jauh dari hiruk pikuk perang besar seperti salah satunya perang Jawa (1825 M), tidak berarti sepi sama sekali dari perlawanan lokal. Sikap patriotik rakyat Madura yang lebih didasari oleh tradisi menjaga kehormatan dan harga diri serta cinta tanah air dibanding menjaga nyawa, membuat para pejuangnya lebih tidak takut mati. Penulis jadi teringat pada kisah terbunuhnya
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Pangeran Adipati Cakraningrat III (Sedingkapal) dan beberapa putranya di atas kapal VOC setelah mengamuk dengan menghabisi beberapa serdadu Belanda (diceritakan bahwa seluruh serdadu di kapal itu hampir habis dibunuh sang Pangeran bersama putranya dan beberapa pengikutnya) hanya karena sekadar salah paham mengenai perbedaan tradisi. Dalam skala makro (membela kebenaran universal), adu fisik ini menjadi perlawanan patriotik yang tidak bisa patah hanya karena hilangnya nyawa.
Karena pada hakikatnya kebenaran merupakan akar yang bisa menumbuhkan kembali dedaunan yang berguguran akibat musim kemarau. Mungkin inilah salah satu alasan yang membuat beberapa putra-putri terbaik Madura rela kehilangan nyawanya, bahkan saat udara kemerdekaan sudah menggantikan pengapnya penjajahan pasca 17 Agustus 1945. Seperti yang terjadi pada KH Abdullah Sajjad dan Letnan R Mohammad Ramli. Dua di antara bunga-bunga bangsa yang namanya tetap harum hingga kini, khususnya di Sumenep Madura.
Martil Di Bumi Annuqayah KH Abdullah Sajjad lahir di Guluk-guluk (Luk-guluk, lazimnya lidah warga sekitar dan Sumenep pada umumnya menyebut desa yang juga sekaligus menjadi nama kecamatan yang menaunginya) sekitar tahun 1890-an Masehi. Secara genealogis, ia lahir dari perpaduan darah Kudus dan Sumenep. Ayahnya KH Mohammad Syarqawi merupakan ulama pendatang asal Kudus, Jawa Tengah. Kiyai Syarqawi ini juga tercatat sebagai pendiri pondok pesantren an-Nuqayah Guluk-guluk Sumenep (meski nama an-Nuqayah justru ditetapkan sebagai nama pesantren ini jauh setelah wafatnya Kiyai Syarqawi). Sedangkan ibunya Nyai Mariyah adalah putri Kiyai Idris, tokoh agama asal desa Prenduan kecamatan Pragaan. Nyai Mariyah ini merupakan saudara kandung Kiyai Khothib, ayah KH Ahmad Jauhari, pendiri pondok pesantren al-Amien Prenduan. Jadi secara nasab, Kiyai Abdullah Sajjad berasal dari kalangan elit pesantren. Asal usulnya ini kemudian lebih diperkuat oleh kedalaman ilmu yang lazim dimiliki para anakanak kiyai setelah lama keluar kandang alias menuntut ilmu agama ke beberapa pesantren terkenal di masa itu.
fisik di daerah-daerah NKRI setelah sebelumnya melakukan gencatan senjata sebagai konsekuensi dari kesepakatan perjanjian Linggarjati. Gangguan kembali Belanda ini lebih memantapkan tekad Kiyai Sajjad untuk lebih aktif di ranah eksternal pesantren. Sehingga fungsi pesantren sebagai rumah ilmu untuk sementara digeser menjadi markas menyusun strategi perlawanan terhadap Belanda yang ingin kembali menjajah. Posisi pemimpin laskar Sabilillah yang awalnya dipegang kakaknya, kiyai Mohammad Ilyas, dialihkan ke kiyai Sajjad yang dibantu oleh keponakannya kiyai Khazin bin Mohammad Ilyas. Gerakan-gerakan untuk memutus akses Belanda ke Sumenep mulai dilancarkan. Namun tentu saja perang antar dua kekuatan yang tak seimbang kerap melahirkan resiko kekalahan di pihak yang lebih sedikit laskar dan minim persenjataan. Kondisi ini membuat Kiyai Sajjad dan keluarga besar an-Nuqayah terpaksa mengungsi ke tempat yang aman. Kiyai Sajjad sendiri dan kiyai Khazin bersembunyi di Karduluk di kediaman Kiyai
Ahmad Bahar, saudara dekatnya. Sebelumnya sempat dianjurkan Kiyai Bahar agar sementara waktu keduanya bersembunyi di pulau Jawa, ternyata ditolak oleh kiyai Sajjad. Setelah beberapa bulan lamanya bersembunyi, tepatnya di bulan November 1947, datang seorang santri utusan dari Belanda yang membawa kabar bahwa guluk-guluk sudah aman. Kiyai Sajjad tanpa berprasangka buruk akhirnya kembali ke Guluk-guluk, dan sempat melaksanakan shalat ashar dan maghrib dengan berjamaah bersama warga sekitar yang langsung beramairamai mengunjungi beliau. Namun ba'da shalat maghrib beberapa tentara Belanda tibatiba datang dan memaksa kiyai Sajjad agar menyerahkan diri. Hampir saja terjadi kontak fisik antara warga dan tentara Belanda, namun demi tidak terjadi korban di fihak warga, kiyai Sajjad rela menyerahkan diri. Selanjutnya beliau dibawa ke lapangan guluk-guluk dan dieksekusi di sana. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'un. (*) Tulisan diatas menyalin dari : KH Abdullah Sajjad Pejuang dari Pesantren | Lontar Madura http://www.lontarmadura.com/khabdullah-sajjad-pejuang-daripesantren/#ixzz3kZUaRQpm
Pelantikan Kiyai Sajjad sebagai kalebun (kepala desa) hampir bersamaan dengan agresi militer Belanda tahun 1947. Belanda yang tidak menerima kedaulatan RI melakukan kontak
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Obat di Balik Pahit
Bunga Tunjuk Langit
B
ukan hanya dimanfaatkan Siapa tak kenal Pohon Mahoni? Menjulang tinggi batangnya, biji Mahoni nan rimbun, batangnya menjadi bahan mebel ternyata sangat bermanfaat berkelas. Namun, tak sebatas itu manfaatnya. untuk kesehatan. Di balik pahitnya Pohon yang memiliki nama lain Tunjuk Langit ini yang menggigit, khasiat obat menyimpan manfaat bat luar baisa. Seperti apa ? terkandung dalam biji bunga
Oleh : Faisal Yasir Arifin Tunjuk Langit ini. Ini dikarenakan biji mahoni kaya akan saponin dan flavonoid yang mendukung
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
kesehatan tubuh. Peredaran darah yang tidak lancar akibat tersumbat dapat diobati dengan mengkonsumsi biji mahoni. Kadar kolesterol jahat yang tinggi dapat diturunkan oleh mahoni. Manfaat biji mahoni yang lain adalah sebagai pereda rasa sakit, mengurangi timbunan lemak di saluran darah, mengurangi pendarahan, melawan radikal bebas, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah penggumpalan darah, meningkatkan fungsi hati, menetralisir kadar gula darah. Dari berbagai riset ilmiah yang teruji, biji Mahoni mengandung bersifat antijamur dan anti-piretik (menurunkan panas). Buah pahit ini juga berkhasiat untuk menurunkan hipertensi, mengembalikan selera makan, mengobati demam, dan meningkatkan immunitas. Manfaat paling besar dari biji mahoni adalah sebagai obat malaria dan diabetes. Sedangkan efek samping penggunaan biji mahoni dalam dosis berlebihan dapat memicu terbentuknya batu empedu. Untuk itu, meski berkhasiat obat, biji Mahoni perlu dikonsumsi secara idela dan tidak boleh sembarangan. Berikut salah satu petunjuk konsumsi biji Mahoni yang dirangkum dari berbagai sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan landasan ilmiahnya.
5. Mengobati Demam atau masuk angin:
Cara Mengkonsumsi Biji Mahoni :
Seduh ½ sdm bubuk biji mahoni ke dalam ¼ gelas air panas. Tambahkan 1 sdm madu, kemudian minum dalam keadaan hangat sebanyak 3 kali sehari.
1. Anda bisa makan biji mahoni setelah mengupas kulit luarnya. Tentu saja jika anda tahan dengan rasa pahitnya. Cukup satu sehari untuk pencegahan. 2. Meningkatkan selera makan Seduh ½ sdm bubuk biji mahoni ke dalam sepertiga cangkir air panas. Kemudian, tambahkan 1 sdm madu. Sebaiknya anda minum ramuan ini dalam keadaan hangat sebanyak 3 kali dalam sehari. 3. Mengobati diabetes Seduh setengah sdm bubuk biji mahoni ke dalam sepertiga cangkir air yang mendidih. Dalam keadaan hangat, minum air ramuan ini setengah jam sebelum makan. Minum ramuan tersebut 3 kali dalam sehari. 4. Menurunkan Tekanan darah tinggi Seduh 8 gram biji mahoni ke dalam 2 gelas air mendidih. Tunggu hingga dingin, kemudian saring. Minum ramuan tersebut di pagi dan sore, masing-masing 1 gelas. Anda bisa menambahkan madu untuk mengurangi rasa pahit.
6. Mengatasi Eksim dan rematik Seduh ½ sdm bubuk biji mahoni ke dalam ½ gelas air panas. Tambahkan madu secukupnya, kemudian minum sewaktu hangat sebanyak 3 kali dalam sehari. Efek Samping Konsumsi biji mahoni secara berlebihan dapat memicu terbentuknya kolesterol di cairan empedu yang dapat menyebabkan batu empedu. Hal ini terkait adanya saponin dan flavonoid dalam mahoni. Jadi, dosis paling banyak adalah 200 mg per hari. Flavonoid yang terdapat dalam mahoni memang efektif untuk menurunkan hipertensi. Namun penggunaan secara berlebihan dapat menyebabkan efek tidak baik bagi tubuh. Jadi, anda harus bijak mengkonsumsi biji ini. Menurut para ahli herbal, dosis yang tepat dalam mengkonsumsi biji mahoni adalah 1 biji per hari. Ini jika biji tersebut langsung dimakan sebagai obat alami.
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
esai
Perpaduan Karakter dan Estetika Oleh : Aprissa Rahmawati S.Ikom Lima tahun belakangan, batik Madura mulai mendapat tempat di Nusantara, bahkan dunia. Perlahan tapi pasti, bahkan mulai menggeser corak batik mainstream lainnya. Ada kekhasan karakter dan estetika yang berbeda dari motif batik lainnya.
A
da yang istimewa ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjabat sebagai Presiden RI tatkala meresmikan Jembatan Suramadu pada 2009 silam. Ya, seluruh pejabat dan Presiden SBY mengenakan batik tulis corak Madura berwarna gelap dengan motif kembang berwana keemasan. Kesan elegan mancuat ketika batik gentong yang proses pewarnaannya dengan pembusukan lebih dari 6 bulan itu dikenakan. Apa yang dilakukan SBY jelas memberikan dampak positif dalam mempromosikan batik tulis Madura yang terkenal memiliki corak atau motif yang khas dalam desainnya. Melihat desain dan kekhasan batik tulis Madura, Presiden bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono memboro ng batik sebagai wujud rasa
36
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
terhadap pakaian khas dari Madura. "Saya sungguh kagum, Batik Tulis Madura telah berkembang dengan bagus, baik corak maupun warnanya," ungkap SBY kala itu. Memang, perlu dukungan serius dari pemerintah untuk mendorong dan membantu usaha masyarakat khususnya batik tulis Madura ini agar terus berkembang sehingga dapat mendatangkan manfaat ekonomi yang bersifat multiplier effect. Di empat kabupaten Madura, batik dengan corak khas pulau kerapan sapi ini memang banyak diproduksi. Batik corak Madura dikenal memiliki karakter dan corak yang berani. Baik dalam permainan warna maupun motifnya. Warna-warna ngejreng justru menjadi daya tarik yang lain daripada yang lain. Perwainan warna dan motif yang berani, justru memberikan nilai tambah dan nilai jual tentang karakter batik Madura. Promosi dan bantuan yang bersifat supporting pada pengrajin dan pelaku
esai perekonomian sektor batik ini, jelas sangat diharapkan. Selain mampu mendongkrak perekonomian, sudah barang tentu dapat mengentaskan kemiskinan dimana Madura termasuk masih menempati rangking tertinggi angka kemiskinannya. Gubernur Jatim Soekarwo pernah mengungkapkan, potensi ekonomi kerakyatan di dalam pasar batik tulis ini sungguh sangat luar biasa. Ia pernah mengingatkan dalam sebuah pameran batik pada beberapa tahun silam di Pamekasan, dalam satu bulan mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp. 1,716 milliar/bulan. Sebuah angka yang tidak sedikit. Gubernur Jatim juga menawarkan bantuan kredit atau modal usaha dalam bentuk pinjaman melalui Bank UMKM. Ini satu-satunya bank yang memiliki bunga rendah dengan persyaratan yang mudah dan terjangkau. Jelas, uluran ini sangat berguna bagi peningkatan kualitas dan mutu pengrajin batik madura. Jawa Timur sendiri sangat kaya dengan motif batik. Berdasarkan corak atau motif baju batik yang ada di Jatim ada sebanyak 1.120 motif. Madura sendiri memiliki ratusan motif batik yang eksentrik. Dan yang diingat adalah, kekayaan motif batik ini harus dibantu pemerintah agar pengrajin bisa mendapatkan hak paten, Haki (Hak Kekayaan Intelektual), batik mart atau label
(identitas dari daerahnya). Keberadaan pemerintah sangat dibutuhkan agar corak-corak ini tidak dibajak daerah lain atau bahkan Negara lain. Seperti batik gentong di Tanjung Bumi Bangkalan Madura. Proses pembatikan yang memakan waktu berbulanbulan, bahkan bertahun-tahun, memberikan nilai tambah ekonomi tersendiri terhadap produk yang dihasilkan. Harganya pun melambung tinggi mengalahkan sutera. Ini tentu perlu perlindungan agar tidak diklaim pihak lain yang oportunistik. Pada intinya adalah, batik Madura yang memiliki kekhasan karakter, corak, motif dan estetika, merupakan kekayaan luar biasa bagi pulau garam ini. Jika dikelola dengan maksimal, bukan tidak mungkin dapat menggerakkan roda perekonomian secara massif dan memberikan multiplier effect pada sector perekonomian lainnya. Harus Didorong Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan Batik merupakan kain asli Indonesia yang mendunia dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi Indonesia. Batik merupakan produk dari Indonesia yang berhasil memperoleh UNESCO Award of Excellence for Handicrafts 2012 sehingga dapat meningkatkan
kesadaran dunia internasional terhadap potensi produk kerajinan Indonesia. Bahkan batik dipakai oleh tokoh legendaries Nelson Mandela saat konferensi APEC di Bogor pada tahun1994. Tak ada yang menduga jika tokoh kharismatis ini kemudian jatuh cinta dengan busana tradisional Indonesia tersebut. Melalui penghargaan tersebut, pengrajin dapat terus memacu kreativitasnya dalam membuat karya yang berbasis kekayaan budaya dan tradisi Indonesia, dengan terus berinovasi sehingga dapat menjadi produk kerajinan yang kontemporer, mengikuti selera pasar serta berdaya saing tinggi dipasar internasional. Hal tersebut pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para perajin batik Indonesia. Dengan demikian, pengakuan batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia berasal dari Indonesia dinilai mampu mendongkrak pendapatan para pengrajin kain tradisional khas Nusantara ini. Jelas ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi pengrajin batik di Madura. Dengan potensi besar ini, bukanlah hal yang tidak mungkin jika batik Madura bisa terus didorong agar dapat menjadi komoditas ekspor unggulan dari Indonesia. (*)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
37
Bupati Bangkalan : Membangun Madura, Libatkanlah Warga
B
upati Bangkalan R Makmun Ibnu Fuad, SE atau akrab disapa Ra Momon kembali menerima kedatangan Deputi Pengendalian Bapel-BPWS Dr.Ir.Agus Wahyudi,SE.MM di Pendopo Bangkalan Juni Lalu. Langkah ini merupakan bagian dari upaya membangun komunikasi aktif dan sinergis demi kemajuan Madura. Diterimanya BPWS tersebut juga bagian dari acara pemaparan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan Bapel-BPWS, diantarannya tentang tindak lanjut pengadaan tanah untuk jalan menuju pelabuhan Socah, pengadaan tanah pembangunan jalan Interchange di overpass II akses Suramadu, pengadaan tanah pembangunan pasar umum dan parkir umum. Selain itu juga pengadaan tanah untuk pembangunan instalasi PDAM di Tangkel, peningkatan jalan akses Kampus Universitas Trunojoyo Madura(UTM), pengadaan tanah untuk Kawasan Khusus Madura (KKM) guna pembangunan pelabuhan Tanjung Bulupandan, dan pengadaan tanah pembangunan jalan akses (Tol) ruas Tangkel-Tg Bulupandan. Dalam pernyataannya, Ra Momon menegaskan, Pemkab bangkalan tidak pernah
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
menghalangi kemajuan. Bahkan pihaknya mendukung penuh langkah pembangunan Madura. “Namun kami berharap agar tetap selaras dengan nilai ke-madurawi-an dan melibatkan entitas local,” ujarnya. Sementara, Agus Wahyudi menyatakan, kedatangan jajarannya ke Pemkab Bangkalan sebagai langkah menjalin komunikasi sekaligus menyampaikan paparan yang diperlukan agar Pemerintah Kabupaten Bangkalan dapat mengetahui rencana kegiatan yang akan dilakukan BapelBPWS di wilayah Bangkalan. Oleh sebab itu, atas permintaan Bupati Bangkalan, BPWS menjelaskan secara detail rencana membangun Bangkalan ke depan Guna menindaklanjuti rencana tersebut, Bupati minta agar kegiatan tersebut dilandasi dengan Memorandum of Understanding(MoU) sebagai bentuk kesepakatan bersama dalam kemitraan antara kedua belah pihak. MoU yang draftnya sudah diserahkan BPWS kepada Bupati langsung, sampai saat ini masih dalam pembicaraan ditingkat Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
“Agar bisa berjalan dalam koridor yang jelas dan sistematis,” ujarnya. Bupati Makmun sangat memahami upaya BPWS membangun Bangkalan. Terlebih harapannya agar ke depan BPWS bisa memaklumi keinginannya yang merupakan representasi rakyat Bangkalan. Diantaranya BPWS bisa bekerja sama dengan baik dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, memprioritaskan putra daerah atau warga masyarakat lainnya untuk membangun di wilayahnya. Hal-hal yang berkaitan dengan benefit(kemanfaatan) hasil2 pembangunan dilakukan secara sharing dalam rangka turut meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kerja sama antara BPWS dengan BUMD Bangkalan , mengutamakan tenaga kerja lokal , menghormati budaya religius masyarakat Madura pada umumnya dan Bangkalan pada khususnya, demikian harapan Ra Momon yang didampingi para tenaga ahlinya. (Edd)
BPWS Bangun Water Treatment di Bangkalan
S
etelah sebelumnya Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Sampang, Pamekasan dan Sumenep apda tahun anggaran 2014, kini BPWS melakukan langkah serupa di Bangkalan. Penyediaan air ini untuk mengatasi kekeringan sekaligus penyediaan untuk PDAM setempat. Rencananya, BPWS akan membangun water treatment untuk memperbesar penyaluran air dari mata air Sumber Pocong di Bangkalan dengan kapasitas produksi air 2.000 liter per detik. Proyek yg dimulai pada 2016 ini untuk penyediaan air di Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Sisi Madura (KKJSM). Ini disampaikan Kapala Divisi Pengendalian Pembangunan Anwar Madjid dalam paparannya di hadapan anggota komisi V DPR RI saat kunker ke BPWS dan meninjau kawasan Suramadu. Hadir dalam paparan itu jajaran Pemkab Bangkalan. "Peningkatan kebutuhan air juga diproyeksikan untuk kawasan di dekat KKJSM. Ini bagian dari upaya BPWS menstimulasi pembangunan di madura" ungkap Anwar Madjid di
kantor PDAM Bangkalan pertengahan tahun lalu. Ia menjelaskan, untuk tahun 2015 ini proyek dimulai dengan pembebasan dua hektar lahan untuk pemasangan water treatment. Sementara realisasi fisiknya akan dilakukan pada tahun 2016. "Anggarannya sekitar Rp 12 miliar. Kami concern pada penyediaan kebutuhan air dengan menambah kapasitas produksi air dulu," tandas Anwar. Sedangkan Anggota Komisi V DPR RI Sigit Susiantomo mengatakan, perlu dukungan dari empat kabupaten di Madura untuk merealisasikan pembangunan yang ada di KKJSM dan KKM. Tanpa dukungan tersebut, pekerjaan yang dijalankan akan sia-sia. "Pemda harus bersinergi agar pembangunan di Madura bisa cepat terealisasi. Sudah saatnya kita tepiskan ego sektoral untuk kepentingan yang lebih luas, yakni kepentingan rakyat madura," ungkap Sigit Susiantomo usai mengunjungi Kantor PDAM Bangkalan di Dusun Tangkel, Desa/Kecamatan Burneh. Selain berkunjung ke Kantor PDAM Tangkel, rombongan Komisi V DPR RI yang berjumlah 18 orang itu menyempatkan diri memantau langsung keberadaan PKL di KKJSM. Kegiatan kerja wakil rakyat itu berakhir di Kantor BPWS, Surabaya. (Coy)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
ritme
Foto:Ist.
Teknologi MUZE Genjot Penghasilan Petani Rumput Laut Madura
U
nited Nations Industrial Development (UNIDO) atau Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa Bangsa bekerjasama dengan BPWS dan kementerian Kementerian Perindustrian sebagai focal point kerjasama selatanselatan, menawarkan penerapan teknologi MUZE (Multi-stream Zero Effluent). Teknologi ini adalah dengan melakukan pengeringan rumput laut dibawah penutup plastik transparan, sehingga air penguapan dapat langsung dialirkan dan ditampung untuk dijadikan pupuk (proses vertilizer). Prosesnya adalah dengan menambahkan beberapa zat/enzim yang
40
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
berguna untuk menyuburkan tanaman. Metode ini juga akan lebih baik kualitasnya dan lebih steril serta memenuhi standar dibandingkan dengan cara konvensional (pembaceman) yang selama ini dilakukan, sehingga harga rumput laut akan lebih meningkat di kisaran harga premium. “Ini akan meningkatkan perekonomian dan kualitas produk,”ujar Frank Hartwich selaku UNIDO Headquarter dalam rakor feasibilites study (FS) yang dilakukan oleh UNIDO dalam proyek “livehood enhancement in rural community in coastal area through seaweed value chain improvement in Sumenep district”.
ritme
Rapat di Ditjen KII, Kementerian Perindustrian ini dipimpin langsung Sekretaris Ditjen KII Kementerian Perindustrian Riris Marhadi, Direktorat Promosi dan Kerjasaman LN, Ditjen PPHP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Plt. Kepala BapelBPWS herman Hidayat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep, UNIDO dan lain sebagainya. Frank Hartwich pada kesempatan itu menyatakan, pendapatan ekonomi petani rumput laut di Kabupaten Sumenep relatif kecil. Ini diperparah dengan minimnya akses kesehatan dan pendidikan disana. Harga dan kualitas rumput laut di Sumenep juga sangatlah rendah, hal ini diperparah dengan monopoli harga yang dilakukan oleh pengepul. Sehingga harga rumput laut di tingkat petani jadi tidak menentu.
“Ini problem klasik yang perlu segera diberikan solusi cepat,”ujarnya.Sehingga untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas rumput laut, maka dari hasil Feasibility Study tersebut UNIDO menawarkan teknologi baru bernama MUZE Proses. Menanggapi itu, Riris Marhadi menyambut baik gagasan tersebut. Ia meminta proyek tersebut segera dapat dimasukkan dalam blue book Bappenas. Dan terkait inkind contribution yang akan diberikan oleh Bapel-BPWS sebaiknya jangan dianggarkan terlebih dahulu dalam DIPA BPWS, sebaiknya menggunakan flexible budget saja sebelum ada kejelasan dari donor country yang akan membiayai proyek tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Herman Hidayat selaku Plt.Kepala Bapel-BPWS mengatakan, pengenalan alat atau teknologi baru harus diuji-cobakan terlebih dahulu kepada masyarakat. “Karena masyarakat tidak akan menerima begitu saja suatu hal baru, biarlah masyarakat yang akan menilai keefektifan dan manfaat dari alat tersebut, jika hasilnya baik maka otomatis masyarakat akan mengikuti. “ ujannya. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep, M. Jakfar lebih menyoroti masalah panjangnya mata rantai penjualan hasil produksi rumput laut di Sumenep. Ia mengharapkan jika ada pabrik SRC (Semi Refined Carrageenan)di Sumenep, maka otomatis mata rantai penjualan yang panjang akan dapat direduksi atau bahkan dieliminir, sehingga harga jual di tingkat petani akan tinggi. (gun)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
41
BPWS - Pemkab Sampang Sinergi
S
inergitas antara BapelBadan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPBPWS) dengan Pemkab di Madura yang selama ini terus terjalin baik, semakin diintensifkan. Ini terbukti dengan penandatanganan MoU antara BPWS dengan Pemerintah Kabupaten Sampang pada mei 2015 lalu. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara Wakil Kepala (sekarang Plt. Kepala) Bapel-BPWS Drs Herman Hidayat,SH.MM dengan Wakil Bupati Sampang Drs Fadhilah Budiono di Ruang Pringgitan Pendopo Sampang. Wabup Sampang dalam sambutannya sangat mengharapkan dukungan berbagai pihak untuk turut membangun wilayahnya. Partisipasi dalam membangun wilayah Kabupaten Sampang sangat kami butuhkan. Dukungan dimaksud diantaranya pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) serta pembangunan infrastruktur; ujar Fadhillah. Wabup sempat menyinggung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sampang yang masih harus ditingkatkan agar sejajar dengan daerah lain di Jawa Timur. Di bidang infrastruktur, kami perlu dukungan adanya peningkatan kualitas jalan, jembatan, dan sarana air bersih. Pengembangan SDM dan pembangunan infrastruktur diharapkan akan mendorong masyarakat Sampang dapat meningkatkan
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
kemampuan serta menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi; kata Wabup yang pernah menjabat Bupati Sampang beberapa tahun silam. Ïni tentu langkah positif yang harus kita jalins ecara berkesinambungan untuk membangun Madura yang lebih baik,”ujar Fadhillah. Melalui MoU dengan Bapel- BPWS sangat diharapkan dapat melanjutkan kerja sama selama ini, sehingga apa yang dilaksanakan oleh kedua belah pihak memiliki landasan yang kuat guna mengikat Pemkab dengan BPWS dalam setiap kegiatan, katanya. Sementara itu, Herman Hidayat mengatakan kerja sama bahwa antara BPWS dengan Pemkab Sampang sudah pernah dilakukan tahun-tahun sebelum ini. MoU
ini sangat penting dan strategis agar masing-masing pihak dapat melaksanakan setiap kegiatan yang dikerjasamakan memberi kontribusi yang optimal dan bermanfaat bagi masyarakat Madura pada umumnya dan Sampang pada khususnya. “Kami tentu berharap apa yang kami jalin bisa memberikan kontribusi optimal bagi Madura pada umumnya dan Sampang pada khususnya. Ke depan, kita akan melakukan hal yang sama dengan kabupaten lainnya,”tandasnya. Pada bagian lain dari penandatanganan tersebut, secara bersamaan juga dilakukan penandatanganan MoU antara Pemkab Sampang dengan Badan Informasi Geospasial(BIG) dan antara Pemkab Sampang dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM). (Eddi Harlijadi)
Speed Lover
D
unia jurnalis, balapan dan pengembangan wilayah, tentu jauh berbeda. Tapi itulah yang dilakoni Kasubdiv Humas Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), Faisal Yasir Arifin S Sos. Puluhan tahun menggeluti dunia jurnalistik, pria yang akrab disapa Kangcoy ini berlabuh di BPWS.
ia mengaku pantang balapan liar di jalanan.
Atraksi wheelie (angkat roda depan), stoppie (angkat roda belakang) hingga burning ia kuasai. Di balik sikap ramahnya, ia garang di lintasan balap. “Ini hanya menyalurkan hobi speed lover saja. Se usia saya udah gak ngejar prestasi. Hanya, yaaaah memacu adrenalin sembari mengusir stress,”ujarnya. (bai)
Namun satu hal yang tak berubah dari sosok easy going ini, yakni memacu adrenalin di lintasan balap. Namun begitu, “Jaga keselamatan diri dan orang lain. Toh itu juga melanggar hukum. Biasanya kita main di sirkuit Kenjeran Park,”ujar pria yang juga penghobi kucing ras ini. Tak kurang, kuda besi kapasitas 250 cc hingga 1000 cc (setara Moto GP), pernah dipacu hingga speed limit. Hobi ini dijalaninya sejak sekolah di SMA.
Hipnotis Jaddih
S
alah satu destinasi wisata yang eksotis dan mungkin tiada duanya di dunia, adalah kolam renang bukit kapur dengan mata air alami di bukit Jaddih, bangkalan Madura. Pesonanya yang unik dan indah ini pula yang menghipnotis, Aprilia Wulandari SE. Rasa penasarannya menggiring dirinya mengunjungi lokasi yang menjorok ke tengah perbukitan itu. Matanya langsung menangkap keindahan pesonanya. “Seperti terhipnotis. Ada nuansa beda yang dihadirkan.
Entahlah, susah menggambarkan. Pokoknya indah,” ujar lajang usia 26 tahun ini. Apa yang dikatakan April ini bukan isapan jempol. Lasan labirin dan bekas-bekas galian batuan karst yang teriris rapi, membentuk lukisan alam yang indah. Bening air memantulkan lukisan langit dan jajaran bebatuan kapur yang mengelilinginya. Sulit untuk membantah keindahannya. “Saya katakan, ini sangat recommended untuk dikunjungi,” pungkasnya. (coy)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Foto : Ipung
mata lensa
Layang-Layangku Langlang Melayang Ratusan layang layang melayang dalam dalam festival layang layang yang diikuti lima negara di Terbuka Side Area Long Beach Selatan Pakuwon City Surabaya, Sabtu (12/9/2015). Sontak biru langit menjadi penuh warna warni.
44
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
45
geliat usaha
Menangkal Mainan Modern Jembatan Suramadu memberi kehidupan sektor informal di wilayah Madura. Salah satunya pada para pengrajin perahu mini. Hal sederhana, mini namun cekli jika diseriusi. Seperti apa gambarannya ? Oleh : M Ali Mustofa
S
inar matahari pagi begitu cerah di kampung Jaya Sumber desa pasanggarahan kecamatan Kwanyar kabupaten Bangkalan. Salah satu rumah di desa tersebut tampak banyak miniatur perahu layar tradisional. Warna warni yang cerah, khas Madura. Itulah rumah Rasul (38) salah seorang pengrajin miniatur yang tetap bertahan membuat miniatur perahu tradisional di tengah serbuan mainan modern. “Mainan perahu yang modern banyak, tapi sebagian masyarakat di desa ini masih menyukai perahu layar mini tradisional buatan saya ini. Bahkan sering dijadikan oleholeh. Di sentra PKL di kaki jembatan juga dijual,” kata Rasul.
46
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Dikatakan dia, perahu layar mini tradisional karyanya itu semakin banyak diminati jika ada perlombaan perahu mini layar tradisional. "Perahu-perahu mini ini milik teman-teman yang biasanya berlatih lomba. Selepas dari pantai mereka langsung menitipkan perahunya di sini, namun ada juga milik saya, kalau ada orang yang mau beli ya saya kasih," jelas Rasul. Harga perahu layar mini tradisional hasil karya Rasul ini harganya bervariasi, tergantung besar kecil ukuran miniatur perahu layar yang diinginkan pembeli. Kisaran harganya mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu. “Kalau yang paling kecil seperti ini harganya Rp 50 ribu, kalau yang agak besar Rp 200 ribu, kalau ukuran yang agak besar
lagi harganya Rp 500 ribu,” terangnya. Omzet yang didapat rasul dari hasil penjualan miniatur perahu layar tersebut tidak menentu tergantung dengan adanya perlombaan miniatur perahu tersebut. “Ya kadang dalam sebulan bisa laku 10 unit miniatur perahu dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu, pembelinya ada yang dari desa tetangga seperti desa Dlemer, desa Batah Timur, dan mereka datang sendiri kesini,” katanya. Untuk membuat satu unit miniatur perahu layar tradisional itu, Rasul membutuhkan waktu selama 2 hari. “Kalau badan perahunya saja, satu hari selesai, tapi kalau dengan ngecatnya ya 2 hari pak,” tuturnya. Miniatur perahu layar Tradisional karya Rasul ini terbuat dari kayu jenis waru. Pemilihan kayu jenis tersebut selain mudah didapat dan bisa bertahan lama. “Kalau kayu waru saya beli di kampungkampung sekitar sini aja, harganya Rp 50 ribu, kayu ini hanya jadi satu miniatur perahu saja,” imbuhnya. Membuat miniatur perahu bagi rasul tidak ada hambatan yang berarti, karen a begitu
mendapat kayu waru langsung digarapnya. “Membuat miniatur perahu layar ini awalnya saya hanya hoby saja, jadi bagi saya tidak ada
hambatannya. Kalau tantangannya adalah bagaimana oerahu buatan saya ini bisa juara dalam perlombaan,” ujarnya. Rasul berharap adanya bantuan dari pemerintah agar supaya karyanya bisa lebih disukai oleh masyarakat meskipun banyak mainanmainan modern. “Saya harap bantuan dan dukungan dari pemerintah agar supaya pembuatan miniatur perahu tradisional ini tak punah oleh permainan-permainan modern yang muncul beberapa tahun terakhir, saya juga berharap perlombaan ini tidak hanya sebagai ajang hiburan, bermain miniatur perahu di pinggir pantai namun juga bisa dijadikan sebagai ajang silaturrahmi,” katanya. Apalagi kata Rasul dengan adanya jembatan Suramadu yang terlihat jelas dari pantai Kwanyar membuat suasana lomba minaiture perahu semakin diminati oleh masyarakat. “Ya semoga adanya jembatan suramadu ini bisa membawa berkah dan peningkatan ekonomi masyarakat pesisir seperti di kecamatan Kwanyar ini,” pungkasnya.
Terpisah Camat Kwanyar, Anang Yulianto ketika dikonfirmasi masalah bantuan untuk pengrajin miniatur perahu layar Tradisional itu berjanji akan berusah mencarikan bantuan kepada pemkab Bangkalan. “Ya kita akan berupaya bagiamana pengrajin miniatur perahu ini bisa dapat bantuan,” pungkas Anang. (min)
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
47
Juru Kunci Oleh: Edy Firmansyah*
M
enyebut kampung saya tanpa menyebut Mat adalah kemunafikan tiada tara. Mat adalah 'juru kunci' kampung saya. Tanyakan pada siapapun yang melintas di kampung saya orang yang bernama Mat, maka kalian akan ditunjukkan tempat mangkalnya. Kalau dia tak tahu berarti dia tamu di kampung saya. Perawakannya sedang saja. Bisa dikata pendek. Kulitnya legam seperti orang Kongo. Tampilannya kacau, bisa dikata tak terurus. Baju yang sering dikenakannya kaos lengan panjang merk Ocean Pacific. Saking sering dipake baunya jadi aduhai, bisa bikin pingsan mereka yang tak tahan. Ramputnya selalu potong cepak. Hanya orang-orang tertentu yang sanggup betah duduk berlama-lama dengannya. Tak ada yang menegurnya. Mungkin sungkan. Dan sepertinya Mat tak peduli. Baju Ocean Pacific itu terus saja tak pernah dicuci dan terus saja dipake. Dan bau badannya itu terus jadi kasakkusuk belaka. Tapi jasanya besar bagi anak-anak muda kampung saya. Nyaris tak ada satupun anak muda kampung saya yang tak belajar memetik gitar padanya. Main gitarnya lumayan. Semua jenis musik bisa. Kecuali musik alam kubur. Kemahirannya yang lain adalah memasang antena. Nyaris semua rumah
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
di kampung saya antena tv nya bisa berdiri gagah karena jasa keberaniannya pada ketinggian. Tidak hanya itu. Sifatnya yang ringan tangan dan suka membantu yang membuatnya dikenal penduduk kampung. Dimana ada keramaian kampung, disanalah Mat nimbrung. Sekedar membantu atau cuma main kartu. Pantang pulang sebelum pagi. Pantang mengeluh saat kalah main kartu. Tahan jongkok sampai pagi. Kebiasaannya bergadang itu pula yang membikin dia sempat dioperasi dua kali karena usus buntu. Meski demikian Mat rajin ibadah. Sempat jadi pemabuk tapi tobat. Lima waktu sholat selalu jamaah. Pernah menekuni puasa senin kamis bertahun-tahun. Tak merokok. Anti narkoba. Jomblo karatan. Pernah pacaran dengan anak guru ngaji tapi gagal dia pinang ke pelaminan. Saat putus itulah, ia jadi pemabuk lagi. Maklum, frustasi. Tapi tak lama. Setelah muvon balik lagi rajin ibadah. Tapi kaos lengan panjang Ocean Pacific tetap nggak pernah dicuci dan rajin dipakai. Ada satu lagi kelebihan Mat yang terus diledek anakanak di kampung saya. Yakni kakek segala tahu. Tak ada yang Mat tak tahu. Musik, motor keluaran terbaru, mobil anyar sampai artis hollywood yang paling bersinar. Nama malaikat dan nabi saja tahu. Hobinya baca koran dan ngisi TTS. Dan jangan
membantahnya meski benar. Sebab jawabannya cuma satu, kamu keliru Mat benar. Tapi kadang sok tahunya menjengkelkan, anak-anak muda di kampung saya menganggapnya sebagai kelucuan. Aneh memang. Meski ditertawai, Mat seakan tak mengerti. Ia terus saja nyerocos soal hal apa saja. Politik, sosial, budaya, musik, hingga hal alaim gaib dan batu akik. Seandainya ia jadi intel polisi mungkin dia sudah kaya sejak dulu. Segala kasak-kusuk kampung dia tahu. Anak muda mana yang terlibat narkoba atau yang suka mabuk dia tahu. Istri siapa saja yang suka selingkuh dia tahu. Malah beberapa kasus perselingkuhan dia sendiri yang jadi comblangnya. Cita-citanya; PNS. Semua anak muda kampung saya tahu itu cita-citanya sejak dulu. Ndak mau kerja kalau nggak jadi pegawai kantoran. Mirip Jarwo di cerita kartun indonesia yg gagal menyaingi upin dan ipin itu. Makanya Mat terus menganggur. Dan anakanak muda kampung saya terus meledeknya. Tapi Mat kepala batu. Tetap ingin jadi PNS. Saat seleksi PNS pertama tahun 2004 silam, dia ikut. Anak-anak kampung meledeknya. Mat tak peduli. Hasilnya, Mat tak lulus. Tapi kegagalan PNS tak membuatnya terpuruk seperti kegagalan cintanya. Dia masih heppi dengan bau badan yang
aduhai bikin pingsan dengan ciri khas kaos lengan panjang merk Ocean Pacific yang ia beli di TP (Tunjungan Plasa) bertahun-tahun lalu namun tak pernah ia bawa ke binatu. Dan dia tak jengkel pada para peledeknya. Ia masih setia di kampung saya. Mangkal di pos ronda, bercerita banyak hal pada anak-anak muda kampung saya serta mengajari mereka main gitar. Tahun 2006 ia ikut tes CPNS lagi. Malam sebelum ujian ledekan terus santer ditujukan padanya. Kemanamana ia selalu bawa kumpulan soal tes CPNS. Dan bukan Mat kalau nggak keras kepala. Tahun itu jatah terakhir ia boleh ikut. Tahun depan usianya sudah tak nutut. Dan yang meledeknya kecele. Mat diterima. Meski tembus dengan ijasah SMA dan cuma berpangkat pengatur saja. Golongan II. Hebatnya, tanpa sogok. Anda boleh tak percaya. Tapi semua orang di kampung saya tahu, Mat, tak ada uang untuk menyogok ini itu. Karena ia memang tak mampu.
di gerbang depan kampung saya. Orang yang anda temui akan mengantarkan anda ke tempat mangkalnya. Kecuali dia tamu, dia akan angkat bahu tanda tak tahu. Agus Pecul kini 'juru kunci' baru di kampung saya. *Edy Firmansyah adalah penulis buku kumpulan cerpen selaput dara lastri (IBC, Yogyakarta, 2010) dan buku puisi “Ciuman Pertama” (Gardu, Yogyakarta 2012). Pernah menjadi jurnalis Jawa Pos (2005-2006). Kini menjadi kerani di Sanggar Bermain Kata (SBK) sambil terus menulis. Karyanya tersebar di banyak media cetak maupun online, Baik nasional dan lokal.
Sekarang, jika anda cari Mat di kampung saya, anda tak akan menemukannya lagi. Setelah diterima PNS dan mulai bekerja, Mat menikah. Dan memutuskan meninggalkan kampung saya. Kampung yang nyaris ia jelajahi setiap incinya bahkan dalam separuh hidupnya. Kini tinggal bersama mertuanya yang letaknya di kampung lain. Jauh dari kampung saya. Tapi sebutlah nama Pecul
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
Owalaah Sariii…Sarii…
Bule Gosong
S
eorang cewek yang sedang mencari calon pasangan bule untuk memperbaiki keturunan, sedang asyik chatting di Google Talk. Cowok : Hi.. Cewek : Hi juga, siapa nich? Cowok : May I know? Si cewek langsung semangat begitu mengetahui lawan bicaranya berbahasa inggris. Obrolan pun dilanjutkan. Cewek : My name is Mia, and you? Cowok : My name is Giant. Cewek : hmm, nice name. You Should have a big body Cowok : I don't think so. My body is commonly slim. Your name is better. I Imagine that I talk with pretty girl Mendapat pujian, si cewek membatin, “Baru kali ini ada cowok memuji saya pretty girl.” Cewek : But your name is Giant,you are big and strong boy. Cowok : Nooo…its just nick name Cewek : Just like me, Mia just my nick name? Cowok ; So, whats your full name ? Cewek : SU-MIA-TUN, and you? Cowok : My full name is SU-GIANT- O (tiba-tiba chatingnya diam sejenak) Cewek : Omahku Klaten Cowok : Podo mbak, omahku Tegal Eaalaaaah#@%&^*(&^%$#@$%^&*(&^#$@$%&
Jangan Panggil Bapak!!!
K
arena sudah kesal setiap ulangan selalu mendapat nilai yang jelek. Seorang Bapak memberikan ultimatum kepada anaknya yang bernama Udin yang masih duduk di Kelas 3 SD. Bapak : "Udin, kalo nanti nilai ulangan kamu hancur lagi, jangan panggil aku Bapak..!!!" Udin: "OK, Pak!!" Keesokan Harinya.., Bapak: "Dapet nilai berapa kamu??" Udin: "Hoee…hancurr lagi Mas Broooo...!!!" Bapak: "@~#$%^/*()"?
Suramadu JULI - SEPTEMBER 2015
S
eorang Ibu memanggil anak laki lakinya karena khawatir jika anaknya ada kelainan. Sebab, di umurnya yang sudah 25 tahun tapi belum juga punya pacar. Ibu: Doni kamu sudah punya pacar belum? kan umur kamu sudah 25 teman sebayamu sudah pada punya istri dan anak. Doni : sudah bu ini juga mau berangkat apel. Ibu : kok ga ngasih tahu ibu kalo kamu sudah punya pacar? siapa namanya orang mana? Doni : namanya Sari, orang kampung sebelah. Ibu : oh Sari anaknya Pak Agus ya? Yang anaknya cantik dan seksi itu ya? Ajak main kesini ibu pingin bertemu. Doni : bukan Sari yang itu bu..! ibu : terus sari yang mana dong? Doni : Sari..., SARIFUDIN bu..! Ibu : @#%^&*&^%$#%^&*& Si ibu jedot-jedotin kepalanya ketembok sambil guling guling ke lantai macam kucing birahi....
...???
P
ada suatu malam, Nyonya menghampiri kamar pembantunya, Parjo. Saat itu kebetulan suaminya sedang pergi dinas ke luar kota. Dilihat dari gerak-geriknya, sepertinya sang Nyonya sudah sangat bernafsu. NYONYA: "Parjooo!!!. cepat buka bajuku!!" PARJO: "I..Iya bu.. (gemeteran)." NYONYA: "ko, gemeteran gitu sih, buka cepet!!!" PARJO: "iya.iya..bu (tambah gemeteran)" NYONYA: "Buka rokku juga!!" PARJO: "Sssiap ndoro (masih gemeteran)." NYONYA: "BH ku juga !!" PARJO: "enggeh ndoro (tertunduk & gemeteran)." NYONYA: "Sekarang celana dalamku..!!" PARJO: "I..Iya ndoro! (tambah gemeteran)" NYONYA: "Awas ya!! Kalo besok kamu masih pake bajuku.. aku pecat kamu!! dasar pembantu banci!!! ."
Anggota Bungkul Cat Lover Surabaya turut memeriahkan dengan show kucing ras dari dalam dan luarnegeri
Hut Suramadu ke 6 diperingati dengan kegiatan jalan sehat dan kerja bakti di lingkungan badan pengembangan Wilayah Suramadu yang diikuti oleh institusi di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemprop Jatim.
Plt Kepala Bapel BPWS Irjen Pol (purn) Drs Herman Hidayat SH MM
Dimeriahkan bazar
H U T SURAMADU
ke - 6 Pembagian Dorprize
The Traditional Making of Madura Batik Foto : Ipung