Duta Kondom Ratu GWL GWL KAWANUA SULUT Tiara Vanessa Quiin, adalah sarjana teknik yang dikenal sebagai Ratu GWL Kawanua 2010. Tiara adalah sosok yang tidak asing lagi di komunitas GWL Kawanua Sulawesi Utara. Sederet prestasi yang diraihnya menjadikan Tiara inspirasi bagi teman-temannya, khususnya waria. Tentu semuanya itu tidak diperoleh dengan cara yang mudah. “Perlu kerja keras dan loyalitas terhadap organisasi,” kata Cris Roy, Ketua GWL Kawanua. Terpilihnya Tiara sebagai Ratu GWL KAWANUA tak lepas dari bakat seni seperti di bidang tari dan public speaking yang dimilikinya. Berkat kelebihan dan bakat tersebut, Tiara selalu percaya diri. Pada pertengahan 2010, Tiara mendapatkan informasi mengenai Pemilihan Pangeran dan Ratu (PPR) GWL Kawanua. Tanpa ragu-ragu, ia pun mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan tersebut. GWL Kawanua yang menjadi panitia penyelenggara PPR, berdiri pada 16 November 2009. Peresmiannya dihadiri oleh perwakilan
komunitas dari Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara dan dihadiri juga oleh perwakilan GWL-INA. Lewat pembentukan GWL Kawanua Sulut terpilihlah Pengurus inti yaitu Cris Roy Lengkong (Ketua), Feybi (wkl ketua), Samuel Rompas (Sekretaris) dan Indra (Bendahara). “Setahun setelah terbentuk, GWL Kawanua langsung mengadakan PPR GWL Kawanua Sulut 2010 untuk pertama kalinya,” ujar Cris Sejak kegiatan ini dilaksanakan, berbagai respon positif datang dari teman-teman komunitas gay, waria dan LSL. Terbukti dari tahun ke tahun PPR mengalami peningkatan baik dari kuantitas maupun kualitas peserta, materi seleksi dan sebagainya. Pada tahun ke-3 pelaksanaan PPR 2012 diikuti oleh 54 peserta, lalu terpilih 16 finalis waria (Ratu) dan 8 finalis gay/lsl (Pangeran). Padahal, setahun sebeumnya hanya 27 peserta yang mendaftarkan diri. Proses PPR GWL Kawanua yang diikuti oleh Tiara, dilaksanakan selama 3 hari dalam bentuk karantina di hotel. Hari pertama diisi dengan materi yang diberikan oleh perwakilan KPA propinsi tentang HIV-AIDS, IMS, Kondom, layanan kesehatan serta pemahaman tentang Stigma dan Diskriminasi di kalangan komunitas GWL. Selanjutnya diteruskan dengan materi pengetahuan umum dan tentu saja materi tentang kecantikan yang sering ditekuni oleh kebanyakan teman-teman anggota komunitas. Semua materi ini disampaikan oleh para sponsor. Hari ke-2 di isi dengan pertunjukan bakat yang di laksanakan di Manado Trade Center. Sambutan positif dari masyarakat Sulawesi Utara didapat setelah mereka menyaksikan berbagai kelebihan dari para peserta PPR yang menampilkan berbagai bakat mereka. Sore harinya dilanjutkan dengan test wawancara untuk menguji kemampuan peserta sekaligus untuk proses penjurian. Hari ke-3 adalah acara puncak yang ditunggu-tunggu. Acara ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundayang. Hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi komunitas GWL, karena lewat acara ini kami sudah
mendapatkan tempat di mata pemerintahan Sulawesi Utara. Sekitar 400 orang dari komunitas GWL dan para undangan hadir untuk menyaksikan final PPR ini. Persaingan di atas panggung yang begitu ketat membuat para juri kesulitan menentukan para pemenang. Setelah proses yang cukup panjang, akhirnya Tiara Vanessa Quiin dinobatkan sebagai Ratu GWL Kawanua, mendampingi Davin Laluyan yang dinobatkan sebagai Pangeran GWL Kawanua. Menurut Tiara dan Davin menjadi Ratu dan Pangeran GWL Kawanua bukanlah hal yang mudah, karena mereka otomatis menyandang gelar lain yaitu sebagai Duta HIV-AIDS propinsi Sulawesi Utara yang bertugas menyampaikan informasi yang tepat tentang HIV-AIDS, IMS, Kondom dan layanan kesehatan. Dalam program penanggulangan HIV-AIDS banyak temanteman komunitas GWL mulai sadar akan kesehatan. “Ini merupakan tantangan bagi saya,” ujar Tiara. Lewat kegiatan PPR ini GWL Kawanua memberikan pemberdayaan dan manfaat yang cukup besar untuk pemegang gelar dan finalis PPR GWL Kawanua. Bentuk pemberdayaan yang diberikan adalah kesempatan mengikuti Pelatihan Pendidik Sebaya Penanggulangan HIV-AIDS, Petugas Lapangan (PL) dan berbagai pelatihan lainnya. Baik di tingkat daerah maupun nasional. Pelatihan yang diberikan bukan hanya di bidang HIV/AIDS saja namun juga di bidang lainnya, seperti pelatihan psikososial tentang konsep pengenalan diri. Setelah mengikuti berbagai pelatihan ini, komunitas GWL semakin terbuka terhadap orientasi sexnya, sexualitas dan identitas gender mereka. “Selain itu mereka juga semakin paham tentang hukum, terutama yang terkait Hak Asasi Manusia (HAM),” kata Cris Sebagai pangeraan dan ratu, Tiara dan Davin selama satu tahun bertugas untuk memberikan penyuluhan tentang HIV-AIDS mewakili kelompok GWL Kawanua. Penyuluhan ini merupakan kegiatan utama organisasi ini. Selain kepada kelompok gay, waria dan lsl , organisasi ini juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum. “Kegiatan penyuluhan kami lakukan setiap hari”, ujar Tiara, Koordinator petugas penyuluhan.
Pertemuan dengan dinas–dinas pemerintah seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, bahkan juga dengan Dinas Pariwisata merupakan kegiatan lain yang dilakukan oleh GWL Kawanua untuk keperluan advokasi. GWL Kawanua mengadakan berbagai pertemuan advokasi ini untuk memudahkan kerjasama antara organisasi masyarakat dengan instansi pemerintah. Cris mengatakan, selain menjalin hubungan dengan instansi pemerintah, GWL Kawanua juga melakukan advokasi dan penyuluhan kepada teman-teman komunitas GWL. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang HIV/AIDS, IMS, penggunaan kondom, HAM dan perubahan perilaku. Sejauh ini advokasi yang dilakukan kepada komunitas GWL telah mengalami keberhasilan. Buktinya, ada kesadaran teman-teman untuk memeriksakan kesehatan mereka sendiri lewat Voluntary Conseling and Testing (VCT) yang menunjukkan bahwa mereka sudah paham akan penanggulangan dan pencegahan infeksi HIV maupun IMS. “Dengan demikian, mereka yang beresiko akan mampu melindungi diri dan pasangannya,” katanya. Tiara dan Davin mengemban tanggung jawab yang sangat besar sebagai pemegang gelar. Karena GWL Kawanua akan bertindak tegas apabila pangeran dan ratu tidak menjalankan tugas yang telah di tetapkan oleh pengurus selama masa tugas mereka. Apabila mereka tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, maka pengurus berhak untuk mencabut gelar tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa PPR bukanlah sekedar kontes kecantikan dan ketampanan saja, tetapi ada misi sosial yang harus dilaksanakan. Inilah salah satu alasan mengapa PPR menjadi ajang yang diakui eksistensinya baik oleh komunitas GWL setempat, pemerintah daerah maupun oleh masyarakat Sulawesi Utara. “Keberhasilan penyelenggaraan Pemilihan Pangeran dan Ratu GWL Kawanua Sulut ini telah diakui secara luas di Sulawesi Utara,” kata Rhey ketua panitia PPR 2012.
Selain pemilihan pangeran dan ratu, sejumlah program lain juga dijalankan oleh GWL Kawanua. Misalnya, GWL Kawanua membangun jejaring dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Propinsi dan KPA Kota yang berada di tiga Kabupaten/kota (Manado, Bitung, Tomohon) di Sulawesi Utara untuk program penanggulangan HIVAIDS. GWL Kawanua juga terlibat aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh GWL-INA sejak 2009. Melalui jaringan GWL nasional ini, GWL Kawanua akhirnya mulai ikut serta dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Insular South East Asian Nation (ISEAN) – HIVOS Program. ISEAN-HIVOS Program menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas organisasi berbasis komunitas khususnya komunitas gay, waria dan lsl. Pelatihan peningkatan kapasitas yang pertama kali diikuti oleh GWL Kawanua adalah pelatihan mobilisasi CBO, yang dirasakan berdampak positif terhadap perkembangan dan struktur organisasi GWL Kawanua. Tiara, sebagai Ratu GWL Kawanua, juga mengikuti pelatihan tersebut. Menurut Tiara, pelatihan itu tidak hanya bermanfaat bagi organisasi, namun juga bagi dirinya pribadi. Selepas mengikuti beberapa pelatihan yang diadakan oleh ISEAN – HIVOS dan GWLmuda, Pada akhir 2012, Tiara akhirnya menjadi penggagas berdirinya GWLmuda Kawanua. Sebuah kelompok GWL yang fokus kepada waria dan LSL remaja di Sulawesi Utara. Gagasan ini disambut baik oleh pengurus GWL Kawanua dan komunitas GWL yang ada di Sulawesi Utara. GWLmuda Kawanua ini diharapkan menjadi wadah bagi waria dan LSL remaja yang kelak akan menjadi penerus GWL Kawanua yang berdedikasi, bertanggung jawab dan berwawasan luas. *** Kontak:
[email protected]