DESAIN MAINAN FIGUR MENGGUNAKAN MATERIAL LIMBAH KAYU DENGAN TEMA CERITA RAKYAT (CINDELARAS) ALDILA ADHI SURYA
NRP. 3404 100 034 Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
ABSTRAK Limbah kayu termasuk limbah organik sisa dari pengolahan kayu yang dalam pemanfaatannya masih kurang optimal, selama ini limbah kayu hanya dibiarkan begitu saja dimakan rayap, atau sebagai kayu bakar. Tujuan utama dari penelitian ini adalah, mengembangkan desain mainan figur dengan memanfaatkan limbah sisa dari pengolahan kayu yang menjadi mainan berbentuk figur yang yang mengmbil karakter dari cerita rakyat. Dalam mengatasi permasalahan ini metode yang digunakan adalah dengan menganalisa ketersediaan, jenis dan karakteristik limbah kayu, analisa pasar, eksisting, dan studi produk hingga terbentuk suatu konsep yang berfungsi sebagai acuan dalam pencarian alternatif desain. Inovasi dari penelitian ini adalah membuat mainan figur yang memiliki nilai budaya Indonesia yang kuat, yang sesuai dengan budaya Indonesia dan dengan memanfaatkan material limbah kayu sebagai media alternatif mainan koleksi, khususnya mainan figur, dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya alam dan budaya indonesia.
ABSTRACT Wood wastes including organic wastes from the processing of timber remaining in their usage is still less than optimal, for this wood waste is only allowed to just eat termites, or as firewood. The main purpose of this study is, to develop a toy figure design by utilizing the remaining waste from the processing of wood into a toy-shaped figure which mengmbil characters from folklore. In overcoming this problem is the method used to analyze the availability, type and characteristics of wood waste, market analysis, existing, and offers products and to form a concept that serves as a reference in the search for alternative designs. Innovation of this research is to create a toy figure having a strong cultural value of Indonesia, in accordance with Indonesian culture and by utilizing wood waste as an alternative media collection of toys, especially toy figure, in order to preserve natural resources and culture of Indonesia .
KATA KUNCI Limbah kayu, cerita rakyat, mainan figur
PENDAHULUAN - Isu lingkungan,ekologi ,dan sumber daya hutan Ekologi merupakan bagian kecil dari Biologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. 1 Jenis hutan yang dimiliki Indonesia adalah hutan tropika basah atau hutan hujan tropis, yang mana hutan ini memiliki fungsi diantaranya adalah: 1). Hutan tropis merupakan komunitas yang paling banyak mengabsorpsi energi matahari yang sangat berpengaruh terhadap iklim bumi melalui evapotranspirasinya. 2). Hutan tropis memainkan peranan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan karbon global. 3). Sebagaidaerah/kawasan dengan laju pertambahan populasi penduduk tinggi maka hutan tropis akan semakin terancam keberadaannya dimasa mendatang Saat ini telah terjadi superordinasi manusia terhadap alam semesta, dimana alam semata-mata dianggap sebagai asset potensial yang harus dipergunakan seoptimal mungkin bagi kemajuan peradaban manusia. - Mainan kayu Mainan adalah sesuatu yang digunakan dalam permainan oleh anak-anak, orang dewasa ataupun binatang. Adapun jenis mainan kayu yang sering kita jumpai, diantaranya adalah: Puzzles Replika, misal replika mobil, replika motor, dsb Miniatur, misal miniatur kapal layar, dsb Construction sets, misal rumah-rumahan kayu, istana kayu, dsb Mainan kayu yang melibatkan aktivitas fisik, misal yo-yo, egrang, ketapel, klompen, dsb 2 Figure, misal wayang golek, dsb. Namun mainan kayu yang sering dijumpai dipasaran saat ini kurang begitu berkembang, bentuknya monoton, dan kurang mengikuti tren yang terjadi saat ini. Mutu mainan kayu sekarang tidak sebaik dahulu, dahulu mainan itu dibuat dengan tingkat kemiripan yang lebih tinggi misalnya dengan memberi detil. Saat ini, jika mainan-mainan tersebut dipertahankan dengan tingkat detil yang tinggi, maka harga jualnya akan tinggi, sehingga tidak lagi mampu bersaing dengan mainan produksi pabrik. 3 Limbah kayu Limbah utama dari industri kayu yang jelas adalah potongan - potongan kecil dan serpihan kayu dari hasil penggergajian serta debu dan serbuk gergaji. Limbah tersebut sangat sulit dikurangi, hanya bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin menjadi barang lain yang memiliki nilai ekonomis. Limbah serbuk gergaji dan potongan kayu termasuk dalam limbah organik yang mencakup lebih dari 50% dari total volume kayu yang masuk ke pabrik furniture. Adapun jumlah dan jenis limbah kayu yang didatangkan setiap minggunya sebagai berikut: No. Jenis Jumlah Satuan 1. Serbuk gergaji 3-5 karung 2. Potongan kayu dengan panjang antara 2M - +/- 20 - 30 buah 2,5M , dan lebar antara 2,5Cm – 8Cm 3. Kulit kayu +/- 15 – 20 buah 4. Potongan kayu dengan panjang 10Cm – +/- 80 – 100< buah 40Cm dan Serpihan kayu Tabel Ketersediaan limbah kayu setiap minggu pada salah satu pengumpul limbah kayu di Gresik
1
UNSU Press - “Ekologi Tanaman” http://www.wikipedia.org / 3 Harian kontan 4 Desember 2008 2
Rumusan masalah Berdasarkan uraian diatas, maka didapatkan rumusan masalah yang timbul diantaranya adalah sebagai berikut: -
bentuk mainan kayu buatan lokal yang terdapat di pasaran cenderung kurang menarik, beberapa ada yang asal tempel, kurang presisi, dan kurang berkembang terhadap trend yang ada.
-
Belum ada mainan kayu (designer toys dari kayu) yang memiliki karakter lokal.
-
Bentuk mainan kayu buatan lokal yang terdapat di pasaran cenderung kearah alat transportasi, dan hampir tidak ada pembeda antara produksi yang satu dengan yang lain.
-
Penyajian mainan kayu kurang menarik, karena biasanya tidak dikemas atau hanya dibungkus plastik atau kertas saja, tanpa ada brand atau pengantar produk mainannya.
Gambar 1.1 Mainan kayu Sumber : http://sekarkita.com -
Proses treatment finishing yang terlalu sederhana (pemberian lapisan cat pada eksisting diatas) menyebabkan karakter khas permukaan kayu hilang.
Batasan masalah Adapun batasan-batasan masalah yang berfungsi sebagai acuan awal dalam pemanfaatan limbah kayu menjadi mainan koleksi, diantaranya adalah: Material kayu yang digunakan merupakan sisa atau limbah dari produksi kayu yang didapat dari lokasi survey yaitu dipenampungan limbah kayu di Gresik. Limbah kayu yang digunakan mengacu pada karakteristik fisik, dan ketersediaan jenis kayu. Mainan bertemakan cerita rakyat namun berbasis urban craft atau urban art sebagai nilai tambah. Pengerjaan dilakukan oleh pengrajin kayu. Proses produksi menggunakan teknologi sederhana dan alat standard pertukangan atau pengrajin kayu yang didominasi keterampilan tangan(hand made). Mainan yang dihasilkan didapat berdasarkan survey dan minat pasar. Mainan dibuat serial dan diproduksi secara terbatas.
-
Target utama konsumen mainan ini adalah kolektor mainan, konsumen mainan bukan kolektor, dan komunitas mainan. Fungsi utama mainan untuk dipajang namun tidak menutup kemingkinan juga untuk dimainkan Bekerja sama dengan orang desain komunikasi visual dalam pengerjaan desain grafis untuk kemasan Pemasaran dilakukan dengan menawarkan pada pelanggan dalam suatu komunitas mainan/kolektor mainan (baik komunitas yang nyata/yang telah ada maupun komunitas via forum internet).
Tujuan dan manfaat Adapun tujuan dan manfaat dari riset ini adalah sebagai berikut. Tujuan: - Menghemat sumber daya kayu - Mengurangi dan menjaga lingkungan hidup dari kerusakan. - Meningkatkan derajat kegunaan pada bahan-bahan yang pada mulanya kurang memiliki fungsional menjadi material yang memiliki nilai jual. - Mengembangkan kualitas desain produk craft berupa mainan kayu yang memiliki potensi tinggi dan sangat baik untuk dijadikan sebagai produk komersial secara nasional dan sebagai komoditas ekspor. - Mengembangkan jenis urban toys dari kayu yang telah ada. Manfaat: - Meningkatkan kualitas seni tradisional dan budaya nasional. - Turut memperkenalkan keanekaragaman seni, budaya akan cerita rakyat yang terdapat di Indonesia. - Turut memberikan acuan dan dorongan usaha bagi Usaha Kecil Menengah dalam meningkatkan taraf perekonomian. - Menciptakan lapangan kerja.
Pembahasan Analisa material Tujuan: untuk mengetahui jenis limbah kayu yang cocok untuk pembuatan mainan koleksi berdasarkan ketersediaan dan karakteristiknya. Constraint: - serat padat - serat lurus - serat halus - mudah dibentuk - daya susutnya kecil (tidak mudah retak) Jenis kayu limbah Karakteristik
meranti merah meranti kuning meranti putih randu kamper merbau
MDF
serbuk gergaji kulit kayu
Kepadatan serat 2
3
4
1
4
5
_
_
_
Kelurusan serat 3
4
2
2
1
5
_
_
_
Kehalusan serat 3 Daya susut 2
3 2
4 1
1 1
2 4
5 5
_ jarang dijumpai dalam keadaan menyusut, namun mudah hancur apabila dalam kondisi udara lembab atau kena air
10 12 11 5 11 20 TOTAL Tabel 1.1 Karakteristik limbah kayu berdasarkan ketersediaan di Gresik
_
_
_
_
_
_
_
Analisa tema Tujuan: untuk mengetahui tema karakter tokoh cerita rakyat yang akan diaplikasikan kedalam mainan Constraint: - keanekaragaman budaya Indonesia - cerita rakyat jawa timur - memiliki keunikan karakter(karakter didalam cerita tidak hanya manusia)
No.
Kategori cerita
Judul cerita rakyat
1.
petualangan
- Cindelaras dan ayam sakti
Macam karakter - total 11 tokoh
kerajaan jenggala - 4 hewan(2 ayam jago, harimau putih, dan elang) - 7 Manusia
- Jaka tingkir
Asal/setting
Total karakter tak terhingga, karena berkaitan dengan sejarah dan jumlah serialnya banyak.
(pecahan dari kerajaan kediri)
berkembang dari Kerajaan Majapahit hingga kasultanan Mataram
- Calon arang
- semua manusia
berkembang dari kerajaan daha/kediri hingga Bali
- Sumur lembusura
- semua manusia hanya tokoh utamanya manusia berkepala kerbau
kerajaan Majapahit-gunung kelud
- Damar wulan
- semua manusia
kerajaan Majapahit(akhir keruntuhan kerajaan Majapahit)
2.
Love story
- Sarip tambak oso
- semua manusia
Gresik-Surabaya
- Jaka tarub dan tujuh bidadari
- manusia dan bidadari
Jawa tengah-Jawa timur (di Jawa timur dikenal sebagai Aryo menak yang berasal dari Madura)
- ande-ande lumut
- manusia dan yuyu kangkang(seje nis kepiting)
Kerajaaan jenggala (bersatunya kembali kerajaan Jenggala dengan Kediri)
- keong mas
- manusia dan
Kerajaan Daha/Kediri
keong mas
3.
Asal-usul
- Asal-usul Banyuwangi
- semua manusia
Banyuwangi
- Asal-usul Telaga sarangan
- 2 manusia dan 2 naga
Gunung Lawu-Magetan
- Asal-usul Surabaya
- hanya ikan sura dan buaya
banyak versi diantaranya: - Kerajaan Singasari(nama diberikan oleh raja kertanegara) - Sebuah desa (Churabaya) tempat menyeberang di tepian sungai Brantas - Kerajaan Majapahit( sebuah ilmu yang dipelajari oleh Jayanegoro (buaya) dan Sawunggaling (sura) - Mitos pertarungan ikan Sura dan Buaya(spesifik lokasi tidak disebutkan)
4.
Kerajaan
- Patih Gadjah mada
- Kemunduran majapahit Tabel 1.2 cerita rakyat jawa timur
- semua manusia
Kerajaan Majapahit
- semua manusia
Kerajaan Majapahit
Kesimpulan: dari analisa cerita rakyat diatas maka dapat disimpulkan, tema cerita rakyat yang dipilih untuk diaplikasikan ke dalam mainan adalah “Cindelaras dan Ayam sakti”. Karena: - memiliki jumlah karakter yang cukup untuk sebuah serial. - memiliki karakter non-manusia yang lebih banyak diantara yang lain. - cerita ini termasuk cerita yang sudah sering didengar orang banyak. - cerita ini pernah ditayangkan di televisi dalam bentuk film, ketoprak, dan ludruk.
Analisa Style Analisa style ini bertujuan untuk mengetahui style terhadap mainan eksisting designer toys dan figure baik dari non kayu maupun dari kayu sehingga didapatkan acuan style yang berguna dalam pembuatan alternatif desain.
SHARP-EDGE
STYLING
SIMPLIFICATION
CURVE
Bagan 1.1 Image board-Pendekatan styling bentuk designer toys limbah kayu
Analisa ukuran/dimensi Berikut beberapa dimensi yang sering digunakan oleh para pembuat designer toys sebelumnya. - Menurut Medicom Toy Inc. (www.medicomtoy.co.jp) Mereka menentukan standard ukuran untuk mainanny jenis bearbrick dan kubrick dengan satuan persen. Adapun ukurannya sebagai berikut: -
50% = 4 Cm
-
70% = 5 Cm
-
100% = 8 Cm
-
200% = 14 Cm
-
400% = 28 Cm
-
1000% = 71 Cm
Dan dengan perbandingan proporsi ukuran sebagai berikut:
Gambar 1.2 perbandingan proporsi bearbrick dengan kubrick Sumber: www.mecicom toy.co.jp
-
Dan
menurut
seorang
desainer
designer
toy,
Paul
Budnitz
(www.kidrobot.com),
ia
membandingkan beberapa ukuran yang sering digunakan oleh para pembuat designer toy. Adapun perbandingan ukurannya sebagai berikut
Gambar 1.3 ukuran yang sering digunakan menurut Paul Budnitz Sumber: www.kidrobot.com
Berdasarkan standard tinggi mainan diatas dan kriteria, maka dibuat perbandingan sebagai berikut. Dimensi
4-5cm
8-14cm
28-71cm
1. kesesuaian dengan karakter kayu
2
3
4
2. kesesuaian dengan objek lain saat
2
4
2
5
3
3
9
10
9
Kriteria
dipajang 3. tingkat kesulitan saat memproduksi Total Tabel 1.3 matriks penilaian dimensi Keterangan:
1. Buruk 2. Kurang 3. Cukup 4. Baik 5. Sangat baik
EKSPERIMEN
Gambar 1.4 Eksperimen
Analisa Proses Produksi Tujuan: dengan mengetahui proses produksinya, dapat diambil kesimpulan alur produksi dari awal hingga proses finishing
Untuk mengawali analisa ini maka dilakukan training kepada 2 orang yang low-mid skill sebagai bagian dari eksperimen pembuatan/produksi prototip. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa mainan ini tidak hanya bisa dibuat oleh tukang atau pengrajin melainkan orang biasa juga bisa membuatnya.
Adapun gambar dokumentasinya dan tahapannya sebagai berikut:
Gambar 1.5 Tahap pengeleman
Gambar 1.6 Tahap penggambaran pola
Gambar 1.7Tahap pengeboran lubang poros
Gambar 1.8 Tahap pembentukan Berikut alur proses produksi mainan figur limbah kayu ini: START
Bag. pengolahan
Bag. pemotongan
- Penyeleksian kayu - Penghalusan permukaan kayu - Menyamakan ketebalan kayu
- Pemotongan kayu tiap part sesuai ukuran global panjang, lebar dan tingginya.
Kayu limbah
Bag. Perakitan
- Menyatukan tiap-tiap part, sesuai karakter tokoh pada mainan
Bag. Packaging - Memasukkan mainan ke dalam kemasan primer(holder mainan). - Memasukkan mainan ke dalam kemasan sekunder sesuai karakter tokoh pada mainan - Memasukkan kedalam kemasan tersier untuk pengiriman barang.
Bagan 1.2 alur proses produksi
Bag. Finishing
- Memberikan lapisan finishing dan grafis sesuai pola
FINISH
Bag. Pengeleman
- Menyatukan potonganpotongan kayu sesuai bagian-bagiannya menggunakan lem kayu.
Bag. Pembentukan
- Memberi lubang joining - Membentuk sesuai pola -memasang joining
Konsep produk -
Mainan kayu berupa designer toys dengan konsep budaya populer indonesia yang bertemakan cerita rakyat Jawa timur.
-
Memiliki 3 titik artikulasi gerak yang sederhana.
-
Bentuk utama tubuhi mainan hanya 1 platform/template, namun bisa mewakili semua karakter
-
Bentuk yang simple hasil dari distilasi karakter cerita dan tidak memaksakan karakter bahan.
Konsep bahan - menggunakan limbah kayu berupa potongan kayu meranti dengan treatment tempel dan potong, sebagai material penyusun badannya. - dan material tambahan lain misal kayu silinder sebagai poros atau joining, dsb. Yang berfungsi sebagai komponen pendukung penghias atau pelengkap.
Konsep finishing - memberi lapisan kayu dengan resin, selain agar lebih kuat dan awet juga berfungsi untuk membuat tekstur serat menjadi kaku, sehingga mudah untuk dihaluskan - menambahkan beberapa warna kontemporer yang berfungsi sebagai penghias, dan penguat image karakter, namun tidak menutupi karakter kayu.
Konsep karakter cerita rakyat Tema: cerita rakyat jawa timur -
Konsep karakter dari cerita rakyat yang dipilih adalah “Cindelaras dan Ayam sakti” Karena: -
dalam cerita tersebut karakternya tidak hanya manusia, melainkan juga binatang. adapun tokoh karakter dari cerita tersebut diantaranya adalah: - tokoh utama: - Raden Putra(raja jenggala) - Permaisuri - Cindelaras - Burung elang - Ayam jantan cindelaras - Ayam jantan raja - tokoh antagonis utama: - Selir - tokoh antagonis pembantu: - Tabib - tokoh pelengkap:
- Patih - Prajurit kerajaan - Harimau putih
-
Sebagai permulaan untuk menarik minat konsumen dan memperkenalkan mainan designer toys bertemakan cerita rakyat dari limbah kayu.
Konsep bentuk a.
Mainan figur memiliki satu bentuk tubuh yang sama namun dapat mewakili semua karakter baik manusia maupun hewan dalam cerita.
b.
Bentuk tubuh mainan diadaptasi dari penggabungan bentuk manusia dan ayam.
c. Tiap part mainan dan aksesoris mampu untuk dibongkar pasang sesuai keinginan.
Gambar 1.9 Konsep bentuk
Konsep penyajian -
-
Kemasan yang akan digunakan untuk mainan ini terdiri dari 3 macam varian, yaitu: -
kemasan satuan
-
kemasan satu set karakter cerita rakyat
-
dan kemasan untuk DIY(Do It Yourself)
Di dalam satu paket terdapat informasi tentang pengantar produk berupa: -
informasi produk
-
informasi mengenai cerita rakyat(karakter tokoh, jalan cerita, asal cerita)
-
informasi yang berkaitan tentang produksi(material, pembuatan mainan, lokasi pembuatan dan info pemesanan)
-
informasi varian produk
Rencana anggaran biaya Rencana Anggaran Biaya per 500 unit NO. 1
Keterangan
Jumlah
Satuan
Harga satuan
Total
Man Month/tenaga selama 1bln
2
bag. Pengolahan
2
org
500000
1000000
bag. Pemotongan
1
org
500000
500000
bag. Pengeleman
2
org
500000
1000000
bag. Pembentukan
5
org
600000
3000000
bag. Finishing
5
org
600000
3000000
bag. Perakitan
3
org
500000
1500000
bag. Packaging
3
org
500000
1500000
1.limbah kayu meranti merah dengan tebal min.8mm
50
kg
8000
400000
2.limbah kayu meranti putih/kuning dengan tebal min.8mm
83
kg
8000
664000
3.lem kayu
50
bks
9000
450000
4.sticker d-c-fix
10
Bahan mainan
mtr
12000
120000
5.cat acrylic hitam 500gr
5
kaleng
23000
115000
6.cat acrylic putih 500gr
2
kaleng
20000
40000
7.varnish 500gr
5
kaleng
18000
90000
8.tinner a special 500gr
3
kaleng
13000
39000
9.kertas art paper/kinstrik
lbr
4000
20000
300
ljr
1500
450000
1.pembuatan kemasan per 500 kotak, kertas duplex 500gsm full color
1
ls
8800000
8800000
2.pembuatan kardus dengan daya muat 25 unit, untuk pengiriman mainan
20
12000
240000
10.dowell 6mm 3.
3
5
packaging
box
Lain-lain
1000000
TOTAL Estimasi harga pembuatan per unit: Rp. 23928000 : 500 = 47856 ditambah dengan laba kira kira sekitar: Rp.72.000.
23928000
FINAL DESAIN
Gambar 1.10 Final desain
Gambar 1.11 Alternatif desain
Daftar rujukan D.H. Meadows, D.L. Meadows, J. Randers and W.W. Behrens, The Limits to Growth (dalam Brian J.L. Berry, Edgar C. Conkling and D. Michael Ray, The Global Economy : Resource Use, Locational Choice and International Trade, New Jersey : Prentice Hall, 1993) (dimodifikasi). UNSU Press - “Ekologi Tanaman” Roundtable Discussion WG-Tenure-Prof. Dr. I. Nyoman Nurdjaja, SH. 29 November 2007 Setiawan, Lilik, “Struktur Konstruksi 1” Widodo, Tri, W. Utomo, “Keseimbangan Kepentingan Ekonomis Dan Ekologis Dalam Menunjang Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)”
Kartajaya, hermawan, “New Wave Marketing”; Jakarta: Gramedia pustaka utama, 2008 Forest Products Laboratory. 1999. Wood handbook—Wood as an engineering material.Gen. Tech. Rep. FPL–GTR–113. Madison, WI: U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Forest Products Laboratory. 463 p http://www.wikipedia.org http://www.britannica.com/EBchecked/topic-art/647253/66141/Cross-section-of-a-tree-trunk http://www.britannica.com/EBchecked/topic/619432/urban-culture http://www.blogster.com/artbloggue/) http://www.tentangkayu.com http://www.sinarharapan.co.id/ http://www.korantempo.com/news/2005/1/22/Opini/50.html http://beritaliputan6.com http://indonetwork.co.id/recomm.html?prod+1241564%3E http://www.illazillaontoysrevil.net http://www.streetlevel.com/2009/09/10/kidrobots-wood-dunny-and-chiseler-dunny/ http://www.geekologie.com/2009/01/wood_walle_woode_hiyo.php http:// urban-vinyl-wood-toys-art-space-artists-community-online_004 http://www.saltnpaper.blogspot.com/ http://take-g.com/