ASKEP CA. HEPAR
DEFENISI • Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilang nya sebagian besar fungsi hepar. • Kanker hati adalah penyakit gangguan pada hati yang disebabkan karna hepatis kronik dalam jangka panjang yang menyebabkan gang guan pada fungsi hati. • Ca Hepar atau yang biasa disebut kanker hati adalah Tumor ganas primer p ada hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya dan kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringanhati..
ETIOLOGI • Kanker hati (karsinoma hepatoseluler ) disebabkan adanya infeksi hepatis B kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama. • Penyebab kanker hepar secara umum adalah infeksi virus hepatitis B dan C, cemaran aflatoksin B1, sirosis hati, infeksi parasit, alkohol serta faktor keturunan. (Fong, 2002). Infeksi virus hepatitis B dan C merupakan penyebab kanker hepar yang utama didunia, terutama pasien dengan antigenemia dan juga mempunyai penyakit kronik hepatitis. • Pasien laki-laki dengan umur lebih dari 50 tahun yang menderita penyakit hepatitis B dan C mempunyai kemungkinan besar terkena kanker hepar. • Orang yang didiagnosis menderita kanker hati berusia diatas enam puluh tahun.
FAKTOR YG DPT MERUSAK HATI DAN PENYEBAB KANKER HATI • Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang • Tidak buang air di pagi hari • Pola makan yang terlalu berlebihan • Tidak makan pagi • Terlalu banyak mengkonsumsi obat – obatan • Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan. • Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goring saat menggoreng makanan. Jangan mengkonsumsi makanan yang di goreng bila kita dalam kondisi penas, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit. • Mengkonsumsi makanan mentah ( sangat matang ) juga menambah beban hati. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan. • Alkohol • Keturunan • Hepatis B, C
PATOFISIOLOGI • Kanker hati terjadi akibat kerusakan pada sel – sel parenkim hati yang biasa secara langsung disebabkan oleh primer penyakit hati atau secara tidak langsung oleh obstruksi aliran empedu atau gangguan sirkulasi hepatik yang menyebabkan disfungsi hati. • Sel parenkim hati akan bereaksi tehadap unsur – unsur yang paling toksik melalui penggantian glikogen dengan lipid sehingga terjadi infiltrasi lemak dengan atau tanpa nekrosis atau kematian sel. • Keadaan ini sering disertai dengan infiltrasi sel radang dan pertumbuhan jaringan fibrosis. • Regenerasi sel dapat terjadi jika proses perjalanan penyakit tidak terlampau toksik bagi sel –sel hati. Sehingga terjadi pengecilan dan fibrosis selanjutnya akan menjadi kanker hati.
MANIFESTASI KLINIK • Kulit menjadi berwarna kuning, • Deman, • Menggigil, • Merasa lelah yang luar biasa, • Nausea, • Nyeri pada perut, • Kehilangan nafsu makan, • Berat badan yang turun drastis, • Nyeri pada punggung Dan bahu • Urin yang berwarna gelap, • Terjadi pendarahan di bagian dalam tubuh.
KLASIFIKASI Ca Hepar atau kanker hati dapat digolongkan beberapa type yaitu Kanker Hati Primer • Cholangio Carcinoma – kanker yang berawal dari saluran empedu • Hepatoblastoma – pada umumnya menyerang anak-anak atau anak yang mengalami pubertas • Angiosarcoma – kanker yang jarang terjadi, bermula di pem buluh darah yang ada pada hati. • Hepatoma (HCC) – berawal di hepatosit dan dapat menye bar ke organ yang lain. Laki- laki dua kali lebih rawan ter kena penyakit ini dibandingkan wanita. Kanker Hati Sekunder Kanker hati sekunder dapat muncul dari kanker hati primer pada organ-organ lain. Tetapi, pada umumnya bersumber dari perut, pankreas, kolon, dan rektum.
PEMERIKSAAN Laboratorium: Darah Lengkap : Hb/Ht dan sel darah merah (SDM) mungkin menurun karena perdarahan kerusakan SDM dan anemia terlihat dengan hipersplenisme dan defisit besi leukopenia mungkin ada sebagai akibat hipersplenisme. Bilirubin serum : Meningkat karena gangguan seluler, ketidak mampuan hati untuk menkonjugasi atau obstruksi bilier. AST (SGOT) / ALT (SGPT), LDH : meningkat karena kerusakan seluler dan mengeluarkan enzim. Alkali fosfatase : meningkat karena penurunan ekskresi. Radiologi : Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Thorak foto, Arteriography, MRI. Dan Laparoskopi Biopsi jaringan hati.
DIAGNOSA DAN INTERVENSI 1. Tidak seimbangan nutrisi b/d anoreksia, mual, gangguan absorbsi, metabolis me vitamin di hati. Tujuan : Mendemontrasikan BB stabil, penembahan BB progresif kearah tujuan dgn normalisasi nilai laboratorium dan batas tanda-tanda malnutrisi Penanggulangan pemahaman pengaruh individual pd masukan adekuat . Intervensi : • Pantau masukan makanan setiap hari, beri pasein buku harian tentang makanan sesuai Indikasi • Dorong pasien utk makan deit tinggi kalori kaya protein dg masukan cairan adekuat. • Dorong penggunaan suplemen dan makanan sering / lebih sedikit yg dibagi bagi selama sehari. • Berikan antiemetik pada jadwal reguler sebelum / selama dan setelah pemberian agent antineoplastik yang sesuai .
2. Nyeri b/d tegangnya dinding perut ( asites ) Tujuan : Mendemontrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan sesuai indikasi nyeri. Melaporkan penghilangan nyeri maksimal / kontrol dengan pengaruh minimal pada AKS Intervensi : • Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi , frekwensi, durasi dan intensitas ( 0-10 ) dan tindakan penghilang rasa nyeri misalkan berikan posisi yang duduk tengkurap dengan dialas bantal pada daerah antara perut dan dada. • Berikan tindakan kenyamanan dasar misalnya reposisi, gosok punggung. • kaji tingkat nyeri / kontrol nilai
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai O2 dengan kebutuhan Tujuan : Dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh. Intervensi : • Dorong pasein untuk melakukan apa saja bila mungkin, misalnya mandi, bangun dari kursi/ tempat tidur, berjalan. Tingkatkan aktivitas sesuai kemampuan. • Pantau respon fisiologi terhadap aktivitas misalnya; perubahan pada TD/ frekuensi jantung / pernapasan. • Beri oksigen sesuai indikasi
4. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus,edema dan asites Tujuan : • Mengedentifikasi fiksi intervensi yang tepat untuk kondi si khusus. • Berpartisipasi dalam tehnik untuk mencegah komplikasi / meningkatkan penyembuhan Intervensi : • Kaji kulit terhadap efek samping terapi kanker. Perhatikan kerusakan atau perlambatan penyembuhan • Mandikan dengan air hangat dan sabun • Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering dari pada menggaruk. • Balikkan / ubah posisi dengan sering • Anjurkan pasein untuk menghindari krim kulit apapun ,salep dan bedak kecuali seijin dokter
EVALUASI • Kebutuhan akan nutrisi dapat terpenuhi • Nyeri yang dirasakan klien dapat berkurang • Klien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh • Klien dapat turut berpartisipasi dalam tehnik untuk mencegah komplikasi