JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
DAYA TOLAK REPELLENT BENTUK LOTION DENGAN EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Nicolaia speciosa Horan) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti Linn LAYNA RATNA SARI*, Budiyono**, Retno Hestiningsih*** *Kampus Undip Tembalang Jl. Prof. Soedarto, SH, Semarang Telp. (024) 7471604 , Fax : (024) 7460044
E-mail :
[email protected] ** FKM Undip Semarang *** FKM Undip Semarang
ABSTRACT Dengue hemorrahagic fever is a public health problem that trasmitted by Aedes aegypti. The used of chemicals as mosquitos repellent may causing health problems. Natural repellent can be used, one of them is Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan). Kecombrang containing alkaloid, flavanoid, saponin, and tanin compound which have repellency for mosquitoes.The purpose of this study was to determine the repellency lotion with extracts kecombrangagainst Ae. aegypti. This research is a quasi-experimental study with the approach of Post Test Only Control Group Design. The samples are 625 females ofAe aegypti. The analysis was usedKruskal-Wallis test. The results showed there were at least a statistically significant difference in the average of Ae aegypti mosquitoes that land on hands using lotions kecombrang with concentration 8%, 10%, 12%, 16%, and 20% with p = 0.001 (with a 95% confidence level and df = 4). Total Ae aegypti that landed in the hands fluctuated during the 6 hours of treatment. The largest repellency contained in concentration of lotion kecombrang 16% with an average protection66.8%. The development of plant-based insecticides should be developed as a safe repellent.
Keywords .
: Ae. aegypti, repellency, lotion, kecombrang
PENDAHULUAN Penyakit Dengue
pengendalian vektor adalah dengan
Demam
(DBD)
menggunakan insektisida sintetik.3
Berdarah
adalah
Penggunaan
penyakit
insektisida
infeksi yang disebabkan oleh virus
sintetikmemberikan
Dengue
melalui
keuntungan,akan tetapi penggunaan
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan
dosis dan cara yang tidak tepat bisa
Aedes
memberikan dampak buruk terhadap
dan
ditularkan
albopictus
yang
telah
kesehatan dan lingkungan.4
terinfeksi virus dengue dari penderita DBD sebelumnya.1,2 Salah
satu
penanggulangan
Bentuk usaha untuk mengatasi contoh DBD
bentuk
masalah tersebut adalah dengan
dengan
cara mencari bahan hayati yang 754
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
lebih selektif dan aman. Insektisida nabati
merupakan
salah
METODE
satu
alternatif yang layak dikembangkan, karena
senyawa
tumbuhan
insektisida
mudah
lingkungan,
penelitian
ini
yaitu
dari
penelitian Eksperimen semu atau
di
quasi-experimental, rancangan yang
meninggalkan
digunakan yaitu Studi Post Test Only
terurai
tidak
Jenis
residu di udara, air dan tanah serta
Control
lebih aman. Lotion dimaksudkan
perlakuan diberikan pada satu atau
untuk pemakaian luar kulit sebagai
lebih kelompok (kelompok kontrol)
pelindung. Konsistensinya yang cair
dan dilakukan pengukuran setelah
memungkinkan
perlakuan diberikan.8
pemakaian
yang
cepat, praktis, dan merata pada permukaan kulit.
Group
Design
yaitu
Variabel bebas dalam pene-
5
litian ini adalah lotion ekstrak bunga
Tanaman bunga kecombrang
kecombrang
dengan
konsentrasi
(Nicolaia speciosa Horan) memiliki
8%, 10%, 12%, 16%, dan 20%.
kandungansenyawa
alkaloid,
Variabel terikatnya adalah jumlah
saponin, tanin, fenolik, flavonoid,
nyamuk Ae.aegypti yang hinggap
triterpenoid,
pada
steroid,
glikosida.4Saponin
dan
dan flavonoid
tegangan mukosa
dapat
traktus
Populasi dalam penelitian ini
selaput
digestivus
yaitu nyamuk seluruh
larva
korosif. Sedangkan merupakan tumbuhan
senyawa yang
Ae.aegypti
hasil rearing Laboratorium Terpadu
sehingga dinding traktus menjadi 6
setelah
dalam berbagai konsentrasi.
menurunkan
permukaan
probandus
diolesi lotion bunga kecombrang
dikenal sebagai bahan insektisida alami.Saponin
tangan
FKM
Universitas
Diponegoro.
flavonoid
Sedangkan sampelnya adalah 25
pertahanan
ekor nyamuk Ae.aegyptibetina untuk
dapat
bersifat
setiap perlakuan.
menghambat makan serangga dan
Replikasi
pada
eksperimen
juga bersifat toksis.7Sehingga perlu
dilakukan untuk lebih memberikan
dilakukan
keakuratan
penelitian
lebih
lanjut
untuk mengetahui daya tolak lotion
data
jumlah
nyamuk
Ae.aegypti yang hinggap di tangan.
ekstrak bunga kecombrang (Nicolaia
Banyaknya
ulangan
speciosa Horan terhadap Nyamuk
eksperimen
Aedes aegypti Linn.
menggunakan rumus: 8 755
dihitung
dalam dengan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
(t-1) (r-1)
≥ 15
value < 0,05 berarti perbedaan
(5-1) (r-1)
≥ 15
signifikan. Bila p-value > 0,05 berarti
4 (r-1)
≥ 15
tidak ada perbedaan signifikan.
4r – 4
≥ 15
4r
≥ 19
r
≥ 4,75 (5)
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
t : perlakuan r : jumlah perulangan Pengolahan dengan
FKM
Universitas Diponegoro pada pukul
datadilakukan
beberapa
Terpadu
tahapan
12.00 – 17.00 WIB menyesuaikan
yaitu
dengan kegiatan probandus. Waktu
editing (pemeriksaan data), entry
tersebut
(pemindahan data ke komputer),
kebiasaan
coding (penandaan data),tabulating,
menggigit.
Interpretasi
memiliki
dan
Penyajian
sesuai
pada
nyamuk Nyamuk kebiasaan
waktu
Ae.aegypti Ae.
aegypti
menggigit
di
Data.Analisis data yang digunakan
siang hari mulai pukul 08.00-13.00
yaitu
WIB dan sore hari 15.00-17.00 WIB
analisis
deskriptif
dan
uji
statistik.Secara deskriptif data hasil
Berdasarkan hasil penelitian
pengolahan disajikan dalam bentuk
didapatkan data sebagai berikut :
tabel, grafik, dan narasi-narasi dan
Tabel 1. Rata-rata Suhu Udara Ruang
veriabel-variabel yang diteliti dengan
Penelitian (°C) di Laboratorium Terpadu FKM
tujuan suatu
mendapatkan kondisi
yang
Undip Bulan Mei 2015
gambaran objektif.
statistik yang dilakukan yaitu
Uji
Konsentrasi ujiLotion
8% normalitas data untuk mengetahui
apakah data berdistribusi atau tidak. Pada penelitian
10% 12% normal 16% 20% ini data
Suhu Udara Ruang Penelitian (°C) Jam keI II III IV V VI 27.1 28.1 28.2 28.1 28.0 27.3 28.2 283 26.8 26.7 26.7 26.8 27.8 28.3 288 286 28.6 28.8 27.9 27.9 28.9 28.1 27.6 27.8 26.3 26.9 27.3 27.4 27.6 28.1
yang didapatkan tidak berdistribusi BerdasarkanTabel
normal. Selanjutnya dilakukan Uji
Diketahui rata-rata suhu udara ruang
Kruskal-Wallis.
penelitian sebesar 27,7°C.
Taraf kepercayaan dalam uji
Hasil penelitian di Laboratorium
ini adalah 95% atau dengan tingkat signifikansi
1
α=0,05,
Terpadu
dan
FKM
menggunakan
pengambilankeputusan berdasarkan
kecombrang
nilai probabilitas (p-value) :9Bila p756
Undip
dengan
lotion
bunga
menunjukkan
suhu
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
udara
ruang
percobaan
saat
Kelembaban Udara Ruang Penelitian (%) Jam Ke I II III IV V VI 83 80 90 81 81 76 81 73 83 85 86 82 85 82 82 83 83 82 80 89 87 84 89 95 95 95 95 87 83 81
Konsentrasi Lotion
dilakukan penelitian berkisar antara 26,3°C sampai 28,9°C.Suhu sangat
8% 10% 12% 16% 20%
mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan parasit dalam tubuh nyamuk, makin tinggi suhu (sampai
penelitian memiliki rata-rata sebesar
batas tertentu) makin pendek masa
84,5%.
inkubasi ekstrinsik (sporogoni) dan sebaliknya makin
makin
panjang
rendah masa
Hasil
suhu
Undip dengan menggunakan lotion bunga
Rata-rata suhu udara yang baik
banyaknya uap air yang terkandung
tersebut nyamuk dapat bertahan
dalam udara yang dinyatakan dalam
hidup secara optimal. Sedangkan
satuan persen.11 Kelembaban udara
pada suhu rendah, metabolisme
bisa
akan
dapat
menurun
terjadi
nyamuk
lubang
udara kurang dari 10°C dan lebih
yang
disebut
terbuka
lebar
tanpa
menyebabkan penguapan air dalam
adanya denaturasi protein dalam
tubuh nyamuk.12
tubuh nyamuk yang menggangu
Dalam
proses
tubuh
digunakan
metabolisme nyamuk.10 Udara
pipa-pipa
mekanisme pengaturnya sehingga
akan berhenti sama sekali karena
Kelembaban
dinding
spiracle
tubuh nyamuk akan lambat bahkan
2.
menggunakan
spiracle. Saat kelembaban rendah,
dari 40°C proses fisiologi dalam
Tabel
longevity
udara yang disebut trachea dengan
beraktivitas sama sekali. Pada suhu
dalam
mempengaruhi
(umur) nyamuk.Sistem pernafaasan
penurunan
kegiatan nyamuk sampai tidak bisa
keseimbangan
menunjukkan
sebesar 84,5%. Kelembaban adalah
25°C sampai 27°C.Pada suhu udara
nyamuk
kecombrang
bahwa rata-rata kelembaban udara
untuk pertumbuhan nyamuk adalah
bahkan
kelembaban
udara di Laboratorium Terpadu FKM
inkubasi
ekstrinsiknya.10
tubuh
penelitian
untuk
metabolisme
Ruang
nyamuk
tubuh
menjaga agar
dapat
Penelitian (%) di Laboratorium Terpadu FKM
berjalan
Undip Bulan Mei 2015
yang rendah energi yang dimiliki
Berdasarkan
tabel
nyamuk
2.
baik.Dalam
air
akan
mempertahankan
diperolehkelembaban udara ruang 757
kelembaban
digunakan
untuk
air
dalam
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
tubuhnya agar metabolisme tubuh
36,7°C .Suhu
tetap berjalan. Ini berakibat lama
dapat berpengaruh pada pemakaian
kelamaan nyamuk akan mengalami
lotion yang dioleskan pada tangan
kelelahan karena kehabisan energi
melalui proses penguapan. Apabila
dalam mempertahankan air dalam
suhu badan probandus tinggi, maka
tubuhnya.12
proses terjadi lebih cepat. Bila suhu
Pada kelembaban udara kurang dari
60%
umur
nyamuk
badan
badan
probandus
probandus
rendah
maka
akan
proses penguapan terjadi lebih lama.
menjadi lebih pendek dan tidak
Nyamuk lebih menyukai tangan
dapat menjadi vektor karena tidak
probandus
memiliki
mengeluarkan uap air atau keringat
cukup
waktu
untuk
yang
sedikit
memindahkan virus dari lambung
dibandingkan
dan
yang banyak mengeluarkan keringat.
kelenjar
Sedangkan
ludah
kelembaban
nyamuk. udara
Nyamuk
berkisar antara 70% hingga 90 % merupakan sangat
kelembaban
optimal
untuk
warna
yang
dengan
lebih yang
yang terang.
probandus
menyukai gelap
warna-
dibandingkan
13
proses Uji Normalitas Data
embriosasi dan ketahanan hidup nyamuk.11Nyamuk
juga
lebih
Uji normalitas dilakukan dengan
menyukai
suasana
yang
hangat
menggunakan aplikasi SPSS for
dimana
suhu
tubuh
akan
windows
mempengaruhi banyaknya jumlah
versi
menggunakan
13
16.00 Uji
dengan
Shapiro-Wilk
nyamuk yang hinggap. Kelembaban
karena jumlah data pada penelitian
udara di ruang percobaan tersebut
ini
masih
optimal
menunjukkan bahwa data tersebar
dan
tidak normal.Jika hal seperti ini
merupakan
untuk
suhu
pertumbuhan
perkembangan nyamuk.
<
50.Hasil
uji
Shapiro-Wilk
terjadi artinya data tidak berdistribusi
Suhu badan probandus atau
normal maka uji selanjutnya yang
sukarelawan sehat dan percobaan
digunakan ada Uji Kruskall-Wallis.
menggunakan
bunga
Uji Kruskal-Wallis dilakukan untuk
Laboratorium
pengujian beda pada data non
kecombrang
lotion di
Terpadu FKM Undip menunjukkan suhu 34,0°C
badan
terendah
parametrik.
sebesar
dan suhu badan tertinggi 758
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Perbedaan
Rata-rata
Jumlah
nyamuk yang hinggap pada tangan
Nyamuk Ae.aegyptiyang Hinggap pada
Tangan
Setelah
kanan atau kontrol.
Diolesi
Jumlah nyamuk yang hinggap
Lotion Bunga Kecombrang Dalam
pada
Berbagai Konsentrasi
menunjukkan
masing-masing ada
konsentrasi
beda
antara
jumlah nyamuk yang hinggap pada
Jumlah Nyamuk Hinggap
Jumlah Rata-rata Nyamuk Ae.aegypti yang Hinggap pada Tangan yang Diolesi Lotion Kecombrang Berbagai T KaKonsentrasi T Ki Selisih 901
tangan
kiri
atau
nyamuk yang hinggap pada tangan kiri atau perlakuan lebih sedikit jika dibandingkan
310
8%
Dari
369 262 107
10% 12% 16% Konsentrasi Lotion
hasil
Uji
diketahui
paling
jika
Menurut dilakukan
tidak
lotion
tinggi konsentrasi ekstrak daun dan batang tomat yang digunakan maka semakin sedikit pula jumlah nyamuk
ada
yang
mengenai potensi selasih sebagai repellent
ekor.
Sedangkan untuk konsentrasi 20% nyamuk
hinggap
pada
perlakuan
Ae.aegyptiyang
tangan
meningkat
kiri
pada
tangan. Kardinan dalam penelitian
sedikit pada konsentrasi 16% yaitu
jumlah
hinggap 14
591,6 (591,6) ekor dan yang paling
(125)
yang
batang tomat yang halnya semakin
jumlah
Ae.aegyptiterbanyak
125,4
(2011)
menggunakan ekstrak daun dan
pada konsentrasi 8% yaitu sebanyak
sebanyak
Wahyudi
akan semakin besar. Penelitian ini
ada
bunga
kecombrang.Rata-rata nyamuk
yang
diberikan maka daya repellent juga
Kruskall-Wallis
nyamuk yang hinggap di tangan diolesi
oleh
penelitian
semakin tinggi konsentrasi statistik
perbedaan bermakna pada jumlah
setelah
jumlah
kanan atau kontrol.
20%
analisis
menggunakan
dengan
nyamuk yang hinggap di tangan
505 358
327 201 125
253 153 100
dan
tangan kanan atau kontrol. Jumlah
864
591
perlakuan
nyamuk
menyebutkan
bahwa
meningkatnya
konsentrasi
mempengaruhi
atau
jumlah
signifikan
besar nyamuk
15
hinggap.. Faktor
namun jumlahnya masih lebih sedikit
Ae.aegypti
yang
semakin akan kecilnya yang paling
menentukan potensi bahaya atau
jika dibandingkan dengan jumlah
amannya suatu senyawa adalah 759
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
hubungan antara kadar zat kimia dengan efek yang ditimbulkannya.
tersebut
penelitian
tidak
ini
terjadi
hal
Jumlah Nyamuk Hingggap
Dalam
16
pada
konsentrasi 20%.Rata-rata jumlah yang yang hinggap pada probandus meningkat
melebihi
konsentrasi
sebelum-sebelumnya.
Hal
ini
dimungkinkan dapat terjadi karena nyamuk
baru
yang
Jumlah Rata-rata Nyamuk Ae.aegypti yang Hinggap pada Tangan yang Diolesi Lotion Kecombrang Berbagai Konsentrasi T Ka T Ki Selisih
532
526
495
304 228
268 258
298 197
I
II
Jumlah
waktu
nyamuk
telah
dengan menunggu hingga lotion
dilakukan
yang dioleskan ke tangan berkurang. Secara
jam I, II, III, IV, V, dan VI. Untuk pemaparan
adalah
hal
kondisi lingkungan yang ada yaitu
selama pemaparan 6 jam yaitu dari
sekali
mempengaruhi
beradaptasi terlebih dahulu dengan
Berbagai Waktu Pemaparan ini
yang
tersebut
Diolesi
Lotion Bunga Kecombrang Dalam
Penelitian
atau fluktuatif.Kemungkinan
besar
Nyamuk Ae.aegyptiyang Hinggap Setelah
VI
tangan tiap jam pemaparan tidak stabil
Tangan
V
jumlah nyamuk yang hinggap pada
hinggap di tangan probandus.
Rata-rata
III IV Jam Ke-
Dari percobaan diketahui bahwa
lapar sehingga nyamuk aktif untuk
pada
113
digunakan
sebagai sampel penelitian sangat
Perbedaan
434 381 295 267 139
403 290
umum
serangga
tidak
terkecuali dengan nyamuk dapat
yang
mendeteksi
dibutuhkan yaitu 5 menit. Nyamuk
adanya
senyawa-
senyawa toksik yang terkandung
Ae. Aegypti yang hinggap pada
dalam suatu tanaman melalui antena
tangan dihitung tiap 5 menit pada
atau rambut-rambut pada bagian
jam pertama hingga jam keenam.
tarsil.17 Lotion
kecombrang
yang
dioleskan
pada
tangan
lama
kelamaan
akan
menguap
dan
menghilang.
Repellentakan
terabsorpsi pada kulit probandus. Proses ini dipengaruhi oleh besar 760
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
kecilnya pori-pori tubuh, maikn besar
konsentrasi 16%; dan 40,8% pada
pori-pori tubuh maka repellentakan
konsentrasi 20%.
lebih cepat terabsorpsi oleh kulit. Faktor lain yang juga berpengaruh
Daya Tolak Lotion Kecombrang pada berbagai Konsentrasi
terhadap hilangnya repellent adalah sekresi kelenjar keringat probandus.
60,7 Daya Tolak (%)
Dimana semakin banyak keringat yang dikeluarkan oleh tubuh, maka repellent akan lebih cepat berkurang karena sehingga daya tolak lotion
40,8
36,4
33,7
31,3
8%
10%
akan menjadi berkurang . Daya TolakLotionEkstrak Bunga
Sanjaya,
mencegah hinggapnya nyamuk pada
dibagi
tangan
dengan
jumlah
pemaparan
tolak
lotion
kecombrang
tertinggi
pengujian.18
didapatkan
Hal ini berarti lotion ekstrak bunga
kecombrang
belum
memenuhi standar yang ditetapkan
pada jam pertama dan perlahan
Komisi
menurun sampai 55,9% pada jam
repellent
keenam waktu penelitian.
Pestisida dikatakan
yaitu efektif
suatu jika
memiliki daya tolak minimal 90%
Rata-rata daya tolak selama 6
selama enam jam pemaparan.
jam pemaparan yaitu sebesar :
KESIMPULAN
33,6% pada konsentrasi 8%; 31,3%
1. Ada perbedaan yang bermakna
pada konsentrasi 10%; 36,4% pada 60,7%
keenam.
besarnya laju penguapan selama
bunga
memberikan proteksi sebesar 66,8%
12%;
jam
ekstrak tersebut dapat disebabkan
pada konsentrasi 16% yang mampu
konsentrasi
konsentrasi
Berkurangnya daya tahan dari bau
nyamuk di tangan kontrol dikalikan 100%. Daya
setiap
ekstrak
dari pemaparan jam pertama hingga
yang hinggap pada tangan kontrol di
tolak
cenderung menurun setiap jamnya
cara selisih antara jumlah nyamuk
nyamuk
daya
Geranium
tangan probandus dihitung dengan
perlakuan
20%
Dalam penelitian yang dilakukan
Kemampuan repellent untuk
jumlah
16%
Konsentrasi Lotion
Kecombrang
dan
12%
secara statistik rata-rata jumlah
pada 761
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
nyamuk
Ae.
aegypti
yang
a. Memperpanjang
durasi
menempel pada tangan yang
pemaparan
diolesi
bunga kecombrang
lotion
ekstrak
kecombrang
dalam
bunga berbagai
lotion
ekstrak
b. Perlu penelitian lebih lanjut
tingkat konsentrasi, yakni dalam
mengenai
berbagai
paling dominan dalam bunga
tingkat
konsentrasi,
senyawa
yakni konsentrasi 8%, 10%, 12%,
kecombrang
16%, dan 20%.
menolak
2. Tidak
terdapat
perbedaan
aegypti
yang
yang
dapat
nyamuk
Aedes
aegypti.
bermakna dari jumlah nyamuk Ae.
yang
c. Perlu penelitian lebih lanjut
menempel
mengenai
manfaat
ekstrak
padatangan yang diolesi lotion
bunga
kecombrang
yang
ekstrak bunga kecombrang dalam
diujikan pada nyamuk dengan
berbagai waktu pemaparan.
stadium yang berbeda.
3. Daya tolak repellent bentuk lotion dengan
ekstrak
KEPUSTAKAAN
bunga
kecombrang yang paling efektif
1. Ditjen PPM dan PL Depkes RI.
menolak nyamuk terdapat pada
Pencegahan
dan
tingkat konsentrasi 16%
Penanggulangan
Penyakit
Demam Berdarah Dengue dan SARAN
Demam Berdarah. Jakarta : Ditjen
1. Masyarakat
PPM dan PL Depkes RI ; 2001.
Diharapkan selektif
masyarakat
dalam
lebih
2. Ginanjar, G. Demam Berdarah : A
penggunaan
Survival Guide.Yogyakarta : B
insektisida..
First PT Bentang Pustaka. 2008.
2. Instansi Terkait Instansi
terkait
Kesehatan insektisida
3. Ware, G., Whitacre. The Pesticide seperti
dapat nabati
Dinas
Book. University of Minnesota.
membuat seperti
Ohio. 2004
dari
4. Naufalin. Herastuti. Tri Yanto, dan
kecombrang yang dapat langsung
Erminawati.
digunakan oleh masyarakat dan
Produksi Pengawet Alami dari
aman untuk jangka panjang.
Kecombrang. Direktorat Jenderal
3. Peneliti Lain
Formulasi
Pendidikan Tinggi. 2009. 5. Khwerissat. Lavender. 2009 762
dan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
6. Aminah. S. Rarak, D. Metel, dan E.Prostata
sebagai
14.
Larvasida
Wahyudi, P. Komalasari, D.
Suryo,
H.
Uji Daya
Repelan
Aedes aegypti. Jakarta : PPEK.
Ekstrak Etanol 70% Daun dan
2001.
Batang Tomat Terhadap Nyamuk
7. Dinata. Basmi Lalat dengan Jeruk
Aedes aegypti. Jakarta : Pusat
Manis. (Online).
Teknologi
diakses tanggal 11 Januari 2015
2011.
8. Tjokronegoro A, Sundarsono S. Metodologi
Penelitian
Kedokteran.
Jakarta
15.
Bidang :
Bioindustri
Kardinan, A. Potensi Selasih
sebagai
Balai
Repellent
Terhadap
Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal
Penerbit FKUI. 2001.
Littri Vol, 3 No. 2 . 2007
9. Dahlan, Sopiyudin. Statistk untuk
16.
Watuguly,
Kedokteran dan Kesehatan Edisi
Bioinsektisida
5. Jakarta : Salemba. 2011
Mahkota
10.
BPPT.
Barodji, H.S. & Soelarto. Uji
T.Uji
Toksisitas
Ekstrak
Dewa
Bijji
Terhadap
Mortalitas Aedes aeypti Linn di
Kepekaan dan Efikasi Insektisida
Laboratorium.
yang
Universitas Airlangga. 2003.
Digunakan
Terhadap
Nyamuk Vektor. Jakarta: Ditjen
17.
PPM dan PLP. 1999. 11.
Soemarto,
Hidrologi
Teknik. Jakarta. Erlangga.1989. 12.
Abednego, H.M. & Suroso, T.
Aspek
Epidemiologi
Efektifitas Zodia
Evodia
suaveolens
pada
Berbagai
Konsentrasi Repellent Terhadap Aktivitas
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Nyamuk
Di Indonesia Saat Ini. Semarang:
Makassar
Makalah pada Seminar Sehari
Hassanudin.
Demam Berdarah Dengue.1998. Sanjaya,
Y.
Yusuf,
Ekstrak
Tanaman
Penyakit
13.
:
Aslihah, Syahribulana, dan
Gemini.
C.D.
Surabaya
18.
A.
Menghisap Aedes :
Sanjaya,
Darah aegypti.
Universitas
Y.
Yusuf,
A.
Wijayanti. Efektifitas Daya Taolak
Wijayanti. Efektifitas Daya Taolak
Ekstrak
Geranium
Ekstrak Geranium Radula Cavan
Nyamuk
Aedes
Terhadap Nyamuk Aedes aegypti
Bionatura Jurnal Ilmu-Ilmu Hyati
Linn. Bionatura Jurnal Ilmu-Ilmu
dan Fisik. Vol.16 No. 2 Bandung.
Hyati dan Fisik. Vol.16 No. 2
2014
Bandung. 2014. 763
Terhadap
aegypti
Linn.